Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri yahoo. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri yahoo. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Yahoo Dijual, Bagaimana Nasib Pengguna?



WASHINGTON - Kabar pembelian Yahoo oleh Verizon menimbulkan tanda tanya bagi pengguna layanan email yang digunakan untuk masuk ke akun Yahoo Finance dan Yahoo Sports. 

Baik Yahoo maupun Verizon sendiri saat ini masih belum memberikan informasi mengenai bagaimana kelanjutan dari layanan perusahaan mesin pencari ini. 

Berdasarkan informasi yang tersiar di Associated Press yang mewawancari CEO Yahoo, Marissa Mayer mengatakan bahwa Verizon akan tetap menggunakan nama Yahoo sebagai merek tersendiri. 

Kemudian soal layanan email, Yahoo memiliki jumlah pengguna terbesar kedua di Amerika Serikat, bahkan lebih populer lagi di kawasan Eropa dan Amerika Latin. Untuk itu, Verizon akan tetap menggunakan nama Yahoo sebagai layanan email, ungkap pengamat Paul Verna. 

Jika melihat kepada layanan AOL yang sama-sama dibeli Verizon, pengguna yang memakai jasa emailnya tidak perlu menggantinya ke alamat email baru untuk bisa masuk ke layanan AOL. Malahan, AOL memberikan peningkatan kapasitas email dan lampiran. 

Sementara itu untuk bisnis website-nya sendiri, Yahoo akan mendukung pengiklan dan konten dalam memperluas pencapaian dan teknologi AOL. 

Meski begitu, perusahaan tersebut diketahui telah menutup beberapa divisi kontennya seperti Yahoo Health, Yahoo Real Estate, dan lima lainnya. Untuk saat ini, yang masih tersisa hanyalah Yahoo Finance dan Yahoo Sports, sebagaimana dilansir New York Times, Rabu (27/7/2016).

Siapa Dalang di Balik Gagalnya Yahoo?



Liputan6.com, Jakarta - Akuisisi Yahoo oleh Verizon mengakhiri kiprah perusahaan itu sebagai perusahaan mandiri. Setelah melakukan pembicaraan yang cukup alot, Yahoo akhirnya menyepakati akuisisi dengan nilai US$ 4,83 juta (Rp 63,4 triliun).

Keputusan ini tentu mengagetkan banyak pihak. CEO Yahoo, Marissa Mayer disebut-sebut jadi pihak yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Ia sendiri masih berperan dalam masa transisi sampai kesepakatan ini selesai.

Namun, nyatanya kegagalan Yahoo mempertahankan perusahaan tak hanya menjadi tanggung jawab mantan pegawai Google itu. Jika menengok ke belakang, peran pendiri Yahoo secara tak langsung juga disebut berpengaruh pada kondisi perusahaan.

Dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (26/7/2016), keputusan Jerry Yang dan David Filo selama berada di perusahaan menjadi awal mula kondisi Yahoo menjadi seperti sekarang ini.

Keduanya membawa Yahoo seperti perusahaan dengan dua kepribadian. Apakah sebagai perusahaan teknologi atau perusahaan media?

Sebagai sebuah perusahaan teknologi, tentu dibutuhkan pemimpin yang mampu mengambil keputusan dan pertaruhan tak populer. Sementara, Yahoo memilih untuk fokus pada bisnis media.

Sebagai contoh Jeff Bezos dari Amazon berani mengambil resiko teknologi dengan melebarkan sayap ke bisnis baru, yakni komputasi awan dengan produk bernama Amazon Web Services.

Keputusan lain yang juga dianggap tak tepat adalah kegagalan Yahoo membeli Facebook dan Google pada tahun 2000-an. Keputusan itu diambil setelah ia merasa kecewa dengan laporan pendapatan perusahaan.

Bagi sebagian besar orang, keputusan akuisisi tersebut memang terasa terlalu berisiko. Namun, sebagai sebuah perusahaan teknologi, pendiri memiliki kekuatan untuk untuk melakukan keputusan-keputusan tak populer. Hal itu tak ditemukan di dua pendiri Yahoo.

Beberapa keputusan yang juga tak dilakukan adalah pilihan untuk memecat lebih banyak karyawan, termasuk bersiap dengan kemunculan smartphone.

Hal itu membuat langkah bisnis Yahoo kian melambat. Dalam sebuah pesan yang bocor, eksekutif perusahaan mengeluh dengan posisi produk yang tak kunjung berkembang. Secara strategis, Yahoo telah kehilangan arah perusahaan.

Pun demikian, keduanya tetap memberikan kontribusi besar bagi perusahaan. Yang membantu perusahaan menghasilkan kesepakatan terbaik yang pernah dilakukan, yaitu penjualan bisnisnya di Tiongkok ke Alibaba termasuk investasi.

Sementara Filo dikenal begitu loyal pada perusahaan. Dia bergabung dengan dewan direksi Yahoo ketika Mayer mengambil alih perusahaan, dan menjadi sosok yang inspirasional bagi sebagian orang.

Resmi, Yahoo Dicaplok Verizon Senilai Rp 63,4 Triliun



Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai kepastian pembelian Yahoo oleh Verizon terjawab sudah. Perusahaan telekomunikasi itu akhirnya resmi mengakuisisi bisnis inti Yahoo dengan nilai transaksi mencapai US$ 4,83 miliar atau sekitar Rp 63,4 triliun.

Nilai itu lebih kecil ketimbang rumor yang berkembang sebelumnya, yakni sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 65,5 triliun. Kesepakatan akuisisi ini disebut mencakup bisnis periklanan, konten, termasuk aktivitas mobile dan mesin pencarian Yahoo.

"Akuisisi Yahoo akan membawa Verizon ke posisi kompetitif tertinggi sebagai perusahaan media mobile global, dan membantu mempercepat pendapatan kami dari sisi iklan digital," ujar Chairman dan CEO Verizon, Lowell McAdam, seperti dikutip dari Tech Crunch, Selasa (26/7/2016).

Saham Yahoo dan Alibaba dan Yahoo Jepang disebut tak termasuk bagian dari akuisisi ini. Begitu juga dengan portofolio paten Yahoo yang diperkirakan bernilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,1 triliun tak menjadi bagian dari penjualan tersebut.

Setelah kesepakatan yang diharapkan akan selesai pada kuartal pertama 2017 ini, Yahoo akan terintegrasi langsung dengan AOL. EVP dan President of the Product Innovation and New Business Organization Verizon, Marni Walden akan memimpin proses transisi tersebut. 

Sementara itu dalam memonya kepada para karyawan, CEO Yahoo, Marissa Mayer menuturkan berencana untuk tetap bertahan pasca-pembelian ini. Namun, kepastian nasib mantan karyawan Google ini memang belum diketahui. 

Ia menyebut transaksi ini merupakan kesempatan bagus bagi Yahoo untuk membangun distribusi dan mempercepat pekerjan di bidang mobile, video, native advertising, dan sosial.

Pembelian ini juga disebut dapat membantu memperkuat bisnis Verizon, terutama di ranah internet. 

Menurut analis Recon Analytics LLC, Roger Entner, bersama dengan AOL, 'Yahoo Baru' di bawa payung Verizon kemungkinan mendapat peluang baru berkompetisi di pasar iklan digital yang saat ini didominasi Google dan Facebook.

Ini Alasan Yahoo Ganti Nama Menjadi Altaba!

Foto: The Hacker News

Nah, bagian yang masih tersisa dari Yahoo itu pada dasarnya akan menjadi milik sebuah perusahaan raksasa Internet China bernama Alibaba. Hal ini sudah diumumkan secara resmi pada hari Senin kemarin. Penjualannya pun diharapkan akan selesai pada akhir Maret.

Jika kamu tahu, nama Altaba ini merupakan sebuah kombinasi dari dua kata, yaitu Alternative dan Alibaba. Hal ini diutarakan oleh seseorang yang akrab dengan pemikiran perusahaan.

Yahoo yang memiliki singkatan dari Yet Another Hierarchical Officious Oracle telah dimiliki oleh Alibaba dengan kepemilikan sebesar US$35 miliar. Arti di balik nama Altaba ini dapat disimpulkan bahwa ini merupakan perusahaan alternatif dari Alibaba karena mereka memiliki kepemilikan yang besar atas Yahoo.

Dengan adanya perubahan nama ini, jelas sudah menunjukkan bahwa Yahoo sudah sangat jatuh. Padahal, Yahoo pernah menjadi perusahaan Internet raksasa dan masih menjadi website ketiga yang banyak dikunjungi di Amerika Serikat.

Eric Brandt kini menjadi Ketua Dewan Yahoo. Dia adalah mantan kepala keuangan dari perusahaan semikonduktor bernama Broadcom. Sedangkan, Marissa Mayer selaku CEO Yahoo sejak tahun 2012 berencana untuk mundur dari jabatannya setelah kesepakatan ini selesai.

Itu dia alasan kenapa Yahoo diganti menjadi Altaba. Share pendapatmu ya! Oh ya, silakan mencari artikel menarik seputar Yahoo lainnya dan dapatkan berita menarik lainnya juga yang ditulis oleh Jofinno Herian.

Kisah Inspiratif Pendiri Whatsapp



Biografi Jan Koum - Kisah Inspiratif Pendiri Whatsapp

Biografiku.com - WhatsApp saat ini dikenal sebagai salah satu aplikasi instan messaging yang paling banyak digunakan di dunia. Pendiri WhatsApp yaitu Jan Koum bersama dengan Brian Acton. Namun tahukah anda dibalik kesuksesan WhatsApp terselip sebuah kisah inspiratif yang penuh perjuangan dari salah satu pendirinya yaitu Jan Koum. Kali ini biografiku.com akan mengulas mengenai biografi dari Jan Koum yang dikenal sebagai pendiri WhatsApp. Jan Koum dilahirkan pada tanggal 24 februari 1976 di daerah bernama Fastiv bagian Kiev, Ukraina.

Ayah Jan Koum bekerja sebagai manager konstruksi dan ibunya hanyalah seorang Ibu rumah tangga. Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Daerah tempat tinggal Jan Koum sangat memprihatinkan sebab segala fasilitas sangat terbatas seperti listrik. Bahkan untuk mandi pun mereka harus mengantri di tempat mandi umum.

Tinggal di negara yang politiknya sering bergejolak bukanlah hal yang mudah bagi Jan Koum terlebih lagi mereka merupakan warga keturunan Yahudi sehingga mereka sering berhati-hati. Karena semakin tingginya gejolak politik dan meningkatnya gerakan anti yahudi di Ukraina, maka untuk menghindari hal tersebut, keluarga Jan Koum memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990. Mereka pindah ketika Jan Koum berusia 16 tahun dan tinggal di wilayah Mountain View, Amerika Serikat.

Menjadi Tukag Sapu di Toko Kelontong
Ia tinggal disana bersama dengan ibu dan neneknya, ayahnya masih di Ukraina, dan akan menyusul mereka. Namun sayangnya, ayah Jan Koum meninggal pada tahun 1997 ketika masih di Ukraina. Koum dan ayahnya jarang berkomunikasi melalui telepon sebab mereka menghindari penyadapan oleh pemerintah Ukraina.

Jan Koum bersama ibunya kemudian berjuang keras untuk bertahan hidup di Amerika. Ibu Jan Koum kemudian mencoba bekerja sebagai pengasuh anak dan Koum membantu ibunya dengan menjadi penyapu toko untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meskipun begitu mereka masih sangat kekurangan.

Saking miskinnya kehidupan Jan Koum ketika itu, ia makan dengan mengandalkan jatah makanan gratis dari pemerintah untuk para tunawisma atau gelandangan. Ia juga terkadang tidur di tempat umum hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit. Segala macam pekerjaan ia coba lakoni ketika ia baru pertama kali pindah ke Amerika hanya untuk menyambung hidupnya saja. Pahitnya hidup ia sudah rasakan ketika itu.

Saat Jan Koum pindah ke Amerika Serikat, ia sudah mahir dalam berbahasa inggris sehingga ia kemudian mudah untuk masuk sekolah di Amerika. Di sekolahnya ia dikenal sebagai anak yang nakal sebab ia sangat susah untuk menyesuaikan diri dan serng terlibat perkelahian, meskipun begitu ia merupakan murid yang cerdas dan amat menyukai pemrograman komputer yang ia pelajari secara otodidak dari buku-buku bekas.

Ia belajar mengenai jaringan komputer secara otodidak dan bahkan bergabung dengan grub hacker yang dikenal dengan nama w00w00 ketika di sekolah. Lulus dari sekolah, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan masuk di San Jose University. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya, Jan Koum kemudian bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young.


Diterima Bekerja Di Yahoo
Pada tahun 1997, ia bertemu dengan Brian Acton, seorang pegawai Yahoo yang kemudian menjadi teman dekatnya. Berbekal pengetahuan mengenai komputer yang lumayan dipelajari secara otodidak, Jan Koum kemudian mencoba melamar pekerjaan di Yahoo atas saran dari Brian Acton dan ia kemudian diterima.

Namun pada tahun 2000, cobaan hidup dialami Jan Koum ketika ibunya meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya. Di tinggal kedua orang tuanya, Jan Koum kemudian tinggal bersama neneknya. Bersama dengan Brian Acton, Jan Koum menyaksikan jatuh bangun Yahoo, Ia bekerja disana sebagai programmer dan menangani proyek periklanan di Yahoo.

Ketika bekerja di Yahoo, Jan Koum juga saat itu kuliah. Namun ia memutuskan untuk Drop Out atau berhenti dari kampusnya dan fokus untuk bekerja setelah sempat dimarahi oleh CEO Yahoo ketika itu yaitu David Filo. Tujuh tahun bekerja di Yahoo kemudian membuat Jan Koum bersama Brian Acton memutuskan mundur pada tahun 2007 dari Yahoo. Setelah itu mereka kemudian menghabiskan waktunya dengan berlibur dan berwisata di daerah Amerika Selatan selama setahun.

Ditolak Bekerja oleh Facebook dan Terciptanya Aplikasi WhatsApp
Setelah itu, Jan Koum bersama Brian Acton kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook namun mereka berdua ditolak oleh Facebook. Kemudian pada tahun 2009, saat itu Iphone sedang mengalami ketenaran dan Jan Koum pun membelinya,


ia kemudian tertarik pada kumpulan kontak di iphone dan juga pada app store, ia melihat potensi besar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian memberinya sebuah ide yaitu menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan status pada kontak telepon di iphone. Ide itulah yang kemudian mendorong terciptanya aplikasi WhatsApp.

Jan Koum memiliki teman yang bernama Alex Fishman dan kemudian ia menceritakan ide tersebut kepadanya. Mendengar ide tersebut, Alex Fishman kemudian memperkenalkan Jan Koum dengan Igor Solomennikov seorang developer aplikasi Iphone. Dari perkenalannya dengan Igor, Jan Koum kemudian berhasil mewujudkan idenya tersebut dan kemudian menciptakan aplikasi yang kemudian ia namakan dengan WhatsApp.

Dari situ ia kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang berbasis di California pada bulan Februari 2009. Jan Koum banyak menghabiskan waktunya dengan mengembangkan aplikasi ciptaannya tersebut meskipun aplikasi WhatsApp buatnnya masih sering mengalami crash dan bisa dikatakan belum sempurna dan masih dalam versi awal. Saat diluncurkan pun, aplikasinya hanya di download sekitar 250 orang saja, dan kebanyakan dari teman-teman Jan Koum sendiri.


Perkembangan WhatsApp yang lambat membuat Jan Koum hampir menyerah. Dari situ timbul niat Jan Koum untuk menghentikan pengembangan aplikasi tersebut dan berniat untuk bekerja apa saja. Ketika hampir menyerah, teman baiknya, Brian Acton kemudian menyuruhnya untuk terus mengembangkan aplikasi WhatsApp buatan Jan Koum dan memberi waktu beberapa bulan melihat potensi besar aplikasi tersebut.

Disertai dengan rasa ragu-ragu Jan Koum terus mengembangkan aplikasi ciptaannya. Apple kemudian datang dengan bantuan push notifications pada tahun 2009, hal ini kemudian memberi jalan bagi Jan Koum untuk memodifikasi aplikasi buatannya sehingga ketika pengguna WhatsApp mengubah status di aplikasinya otomatis akan mengabarkannya di jaringan.

Perkembangan Pesat WhatsApp
Versi awal WhatsApp hanyalah sebagai update status di kontak telepon di Iphone. Kemudian Jan Koum merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan yang kemudian berhasil menaikkan jumlah pengguna aplikasi tersebut menjadi 250 ribu pengguna. Saingan aplikasi WhatsApp ketika itu hanyalah Blackberry Messengger (BBM) saja, namun melihat terbatasnya penggunaan BBM hanya di ponsel Blackberry saja maka Jan Koum terus mengembangkan aplikasinya.

Brian Acton kemudian membantu Jan Koum dengan mencari investor untuk mendanai pengembangan aplikasi WhatsApp. Hasilnya dana yang terkumpul sejumlah 250 ribu dollar yang berasal dari mantan karyawan Yahoo. Dan secara resmi Acton kemudian bergabung dengan Jan Koum mengembangkan aplikasi WhatsApp.

WhatsApp kemudian terus dikembangkan oleh Jan Koum dengan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto pada tahun 2009 di Iphone selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti Android dan Blackberry. 

Kemudian WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar pada tahun 2010 dan mereka berhasil memperoleh pendapatan sebesar 5000 dollar pada bulan pertama. Hal ini kemudian membuat investor lain banyak berdatangan untuk menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang menyuntikkan dana sebesar 8 Juta Dollar.


Memasuki tahun 2011, WhatsApp buatan Jan Koum berhasil masuk dalam 20 besar aplikasi populer di App Store da sekali lagi Sequoia Capital kembali menyuntikkan dana sebesar 50 juta dollar ke WhatsApp dan membuat nilai WhatsApp melambung menjadi 1,5 Milyar Dollar. Hal ini kemudian membuat perusahaan Facebook merayu Jan Koum untuk menjual WhatsApp, Namun ditolak oleh Jan Koum. Terus berkembang kemudian pada tahun 2013, WhatsApp berhasil memiliki pengguna aktif sekitar 200 juta.

WhatsApp Dibeli oleh Facebook dan Jan Koum Menjadi Orang Kaya Baru
Google dan Facebook kemudian berebut untuk mengakusisi WhatsApp yang sangat itu berkembang dengan pesat. Hingga kemudian pada tahun 2013, Jan Koum bersama Brian Acton setuju untuk menjual WhatsApp ke Facebook dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar. Menjadikan keduanya sebagai orang kaya baru berkat perjuangan mereka mengembangkan aplikasi WhatsApp. Jan Koum sendiri setelah aplikasinya berhasil dibeli oleh Facebook, kekayaannya melonjak drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun Rupiah, dan di tahun 2015 lalu kekayaannya naik sebesar 7,9 Milyar Dollar atau sekitar 109 Trilyun rupiah menurut majalah Forbes.

Itulah sedikit informasi mengenai Biografi Jan Koum dan kisah Inpiratif dari pendiri WhatsApp. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca biografiku.com sekalian.



7 Aplikasi untuk Webinar, Seminar, Sekolah dan Kuliah Secara Online




Campusnesia.co.id – Pandemi membuat manusia harus beradaptasi, physical distancing memaksa manusia merubah cara kita bersosialisi, cara kita berkumpul  cara rapat dan cara belajar. Akhir-akhir ini semua shifting ke online dari sekolah, kuliah, rapat perusahaan dan berbagai seminar.

Nah apa saja aplikasi yang bisa kita gunakan dalam melakukan kegiatan webinar, seminar online tersebut, untuk sobat campusnesia kita hadirkan daftarnya.

1. Whatsapp
Paling mudah adalah menggunakan aplikasi pesan whatsapp, caranya dengan membuat grup wa dan diskusi bisa dimulai.

WhatsApp Messenger adalah aplikasi pesan untuk ponsel cerdas (smartphone) dengan basic mirip BlackBerry Messenger. WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain. Aplikasi WhatsApp Messenger menggunakan koneksi internet 3G, 4G atau WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain.

Sejarah WhatsApp
Dikutip dari WikiPedia, WhatsApp didirikan pada 24 Februari 2009, berarti sekarang WhatsApp sudah menginjak usia keenam. WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum yang pernah bekerja sebagai pegawai Yahoo. Bermodalkan tabungan sebesar $400.000 yang diperoleh selama bekerja di sana, Koum mengunjungi temannya, Alex Fishman untuk berdiskusi mengenai App Store yang kala itu baru berusia 7 bulan, Koum merasa toko ini menyimpan potensi. Fishman kemudian membantu Koum mencarikan pengembang aplikasi iPhone bernama Igor Solomennikov yang berasal dari Rusia.

Tapi meskipun WhatsApp Inc telah berdiri, aplikasi WhatsApp sendiri masih jauh dari beres. Dalam beberapa percobaan, WhatsApp mengalami crash dan gagal berjalan seperti yang diharapkan. Putus asa, Koum berniat menutup perusahaannya dan mencari pekerjaan lain. Namun Brian Acton mendorongnya untuk tetap bertahan beberapa bulan lagi. Pada akhirnya setelah melewati fase beta yang cukup panjang, pada bulan November 2009, WhatsApp resmi memulai kiprahnya di App Store. Sebelumnya, Koum telah membujuk Acton dan lima mantan pegawai Yahoo! lainnya untuk berinvestasi. Setelah mengunjungi App Store, pada bulan Januari 2010 WhatsApp mengembara ke BlackBerry Store dan disusul Android pada bulan Agustus.

Meskipun statusnya telah diubah dari gratis ke berbayar, popularitas WhatsApp tetap melesat cepat di hampir semua platform. Per Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp meledak di angka 200 juta. Angka ini membengkak dua kali lipat pada bulan Desember dan naik lagi menjadi 500 juta pada bulan April 2014. Dan per September 2015, pengguna aktif WhatsApp tercatat sebanyak 900 juta.

Pesatnya pertumbuhan itulah yang membuat Facebook tergila-gila pada WhatsApp. Gayung bersambut, WhatsApp Inc menerima pinangan Facebook dengan mahar sebesar $19 miliar. Pasca berganti bendera, Facebook tidak melakukan banyak perubahan pada WhatsApp, tetap dipatok banderol per tahun dan tanpa iklan. Tidak seperti yang ditakutkan oleh banyak orang.

2. Telegram
Cara membuat acara online dengan telegram sama dengan whatsapp, tapi secara jumlah peserta grup lebih banyak dan lebih private.

Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesan instan multiplatform berbasis awan yang bersifat gratis dan nirlaba. Klien Telegram tersedia untuk perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem perangkat komputer (Windows, OS X, Linux). Para pengguna dapat mengirim pesan dan bertukar foto, video, stiker, audio, dan tipe berkas lainnya. Telegram juga menyediakan pengiriman pesan ujung ke ujung terenkripsi opsional.

Telegram dikembangkan oleh Telegram Messenger LLP dan didukung oleh wirausahawan Rusia Pavel Durov. Kode pihak kliennya berupa perangkat lunak sistem terbuka namun mengandung blob binari, dan kode sumber untuk versi terbaru tidak selalu segera dipublikasikan, sedangkan kode sisi servernya bersumber tertutup dan berpaten. Layanan ini juga menyediakan API kepada pengembang independen. Pada Februari 2016, Telegram menyatakan bahwa mereka memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan, mengirimkan 15 miliar pesan per hari.

3. Instagram Live
Dengan instagram lebih mudah lagi dan bisa menampilkan visual, cukup dengan live dengan moderator semua orang yang memiliki IG bisa ikut nimbrung dan bertanya lewat kolom komentar.

Instagram (juga disebut IG atau Insta) adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 atau 16:9 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.

Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 7.0 atau yang terbaru, telepon genggam Android apapun dengan sistem operasi versi 2.2 (Froyo) ke atas, dan Windows Phone 8. Aplikasi ini dapat diunduh melalui Apple App Store dan Google Play.

Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa Facebook setuju mengambil alih Instagram dengan nilai sekitar $1 miliar.

4. Facebook Live
Hampir semua orang punya facebook, dengan membuat acara lewat facebook live samakin besar peluang orang bisa bergabung.

Facebook, Inc. adalah sebuah layanan jejaring sosial berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Februari 2004. Per September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar persyaratan layanan situs ini.

Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Entertainment Weekly menempatkannya di daftar "terbaik" akhir dasawarsa dengan komentar, "Bagaimana caranya kita menguntit mantan kekasih kita, mengingat ulang tahun rekan kerja kita, mengganggu teman kita, dan bermain Scrabulous sebelum Facebook diciptakan?" Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta pengunjung bulanan di AS pada Mei 2011. Menurut Social Media Today pada April 2010, sekitar 41,6% penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook. Meski begitu, pertumbuhan pasar Facebook mulai turun di sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif di Amerika Serikat dan Kanada pada Mei 2011.

Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak administrasi universitas di Amerika Serikat dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.

5. Zoom
Salah satu aplikasi yang sedang naik daun sejak corona melanda, kita bisa live dengan video secara gratis namun berbatas waktu atau dengan berbayar.

Zoom merupakan aplikasi komunikasi dengan menggunakan video. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler, desktop, hingga telepon dan sistem ruang. Pada umumnya, para pengguna menggunakan aplikasi ini untuk melakukan meeting hingga konferensi video dan audio. Aplikasi yang berkantor pusat di San Jose, California, Amerika Serikat ini didirikan sejak 2011 lalu dan digunakan oleh berbagai organisasi dan perusahaan untuk mengakomodir para karyawan dari jarak jauh.

6. Google meet
Google Meet adalah produk dari Google yang merupakan layanan komunikasi video yang dikembangkan oleh Google. Aplikasi ini adalah salah satu dari 2 aplikasi yang merupakan versi baru dari versi terdahulunya yaitu Google Hangouts dan Google Chat. Pihak Google sendiri telah menghentikan versi klasik Google Hangouts pada Oktober 2019 silam.

Setelah hanya mengundang dan secara diam- diam tanpa tercium publik, Google Meet dirilis untuk pengguna iOS saja namun pada Februari 2017 kemarin Google secara resmi meluncurkan Google Meet di bulan berikutnya. Layanan ini diluncurkan sebagai aplikasi konferensi video yang bisa ditonton hingga 30 peserta. Meet menjadi versi yang lebih kuat dibanding Hangouts pendahulunya karena Meet mampu ditampilkan pada aplikasi web, aplikasi Android dan iOS.

7. Microsoft Teams
Microsoft Teams adalah sebuah platform komunikasi dan kolaborasi terpadu yang menggabungkan fitur percakapan kerja, rapat video, penyimpanan berkas (termasuk kolaborasi pada berkas), dan integrasi aplikasi. Aplikasi ini terintegrasi dengan langganan Office 365 dan juga dapat diintegrasikan dengan produk selain buatan Microsoft. Microsoft Teams adalah kompetitor Slack, serta merupakan hasil evolusi dan peningkatan dari Microsoft Skype for Business.

Microsoft mengumumkan Teams pada sebuah acara di New York, dan resmi meluncurkannya pada tanggal 14 Maret 2017. Aplikasi ini dibuat pada sebuah ajang hackathon internal, dan kini dipimpin oleh Brian MacDonald,  Wakil Presiden Korporat Microsoft.

8. Skype
Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer). Program ini merupakan program bebas (dapat diunduh gratis) dan dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai belahan dunia. Pengguna Skype dapat berbicara dengan pengguna Skype lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan biaya (skypeOut), menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan menerima pesan suara. 

Teknologi skype ditemukan oleh wirausahawan Niklas Zennström dan Janus Friis, orang yang sama yang menemukan Kazaa dan Joost (P2P untuk televisi). Skype lalu berkompetisi dengan protokol terbuka VoIP yang sudah ada seperti SIP, IAX, dan H.323. Grup Skype yang dibentuk pada bulan September 2003 lalu dibeli oleh perusahaan lelang internet raksasa di Amerika e-Bay pada bulan September 2005 dan bermarkas di Luxembourg, Jerman dengan kantor-kantor di London, Inggris, Praha, Rusia dan San Jose, California, A.S.

Sejak diluncurkan skype telah mengalami pertumbuhan pesat baik dari penggunaannya yang populer maupun pengembangan perangkat lunaknya, jasa yang ditawarkan pun menjadi beragam mulai dari penggunaan gratis maupun berbayar.

Hanya dalam beberapa tahun saja pada bulan April 2006 Skype memiliki 100 juta pengguna.

17 Drama Korea dengan Tema Dunia Kerja Perkantoran




Campusnesia.co.id -- Seperti yang pernah penulis sampaikan, salah satu yang menarik dari Drama Korea adalah temanya yang tematik, berbeda satu sama lain dan epik dalam memotret drama di kehidupan nyata.

Salah satu tema favorit penulis adalah drama seputar dunia kerja dan kantor. Di sini penulis bisa membayangkan lucu dan uniknya dunia kerja sekaligus kadang miris dengan segala dinamikanya yang "banyak benarnya". 

Oke, buat sobat campusnesia pecinta drama korea, berikut kami hadirkan drama korea dengan tema dan setting dunia kerja dan perkantoran, apa saja daftarnya? Yuk simak.


1. Rooftop Princess

Alurnya maju mundur, dikisahkan era kerajaan joseon dan karakternya terlempar dalam mesin waktu ke era modern. Dinamika seputar dunia kerja. Rilis tahun 2012 dibintangi oleh Park Yuchun, Han Ji-min, Jeong Yu-mi, Lee Tae-sung, Lee Min-hoJung Suk-won, Choi Woo-shik tayang di tv SBS jumlah episode 20.


2. Radiant Office

Kisah 3 anak magang, betapa tidak mudahnya mencari pekerjaan tetap di korea sekalipun lulusan universitas ternama dengan nilai bagus. Betapa banyak lulusan sarjana yang rela kerja paruh waktu, jadi buat kamu yang mengeluh dengan pekerjaan yang sekarang dijalani, setidaknya bersyukurlah. 

Rilis tahun 2017 dibintangi Go Ah-sungHa Seok-jin, Hoya berjumlah 16 episode tayang di saluran MBC.


3. Revolutionary Love

Tentu saja masih seputar dunia kerja, hanya saja levelnya berpusat pada pekerja paruh waktu bagian kebersihan dan love interestnya adalah anak bos perusahaan yang tidak kompeten. Banyak suguhan drama moralitas, tonton saja.

Dibintangi Choi Siwon personel super junior dan Kang So-ra yang akan sobat temui di misaeng ada juga Gong Myung tayang tahun 2017 dengan 16 episode di saluran TvN karena comedy romance jadi menarik di simak.


4. What's Wrong with Secreatary Kim

Tentang CEO yang perfeksionis yang mendadak mau ditinggal sekretarisnya yang sudah 7 tahun bersama. Awalnya hanya tak ingin mencari sekretaris lain hingga akhirnya alasan sebenarnya adalah cinta.

Lebih banyak komedi, tapi tetap saja unsur drama perkantorannya terasa. Dibintangi oleh 
Park Seo-joon dan Park Min-young tayang 16 episode di tvN rilis tahun 2018.


5. My Mister

Tidak tahu kenapa ya, TVN itu kalau membuat drama akhir-akhir ini serius dan berat banget, my mister ini contohnya. Tema tentang perebutan kekuasaan di ssbuah perusahaan dibumbui drama cinta dan perselingkuhan. Berat sih menurut penulis dan tentu saja tetap membuat penasaran untuk diikuti hingga episode akhir.

Dibintangi Lee Sun-kyunIU yang juga penyanyi ada juga Lee Ji-ah tayang 16 episode tahun 2018 kemarin.


6. My Golden Life

Ini drama korea dengan jumlah episode terpanjang yang pernah penulis tonton. Drama putri yang tertukar versi korea dengan bumbu perkantoran dan tentu saja tema susahnya mencari kerja di korea bahkan untuk para sarjana. 

Dibintangi oleh Park Si-hoo, Shin Hye-sunLee Tae-hwan, Seo Eun-soo tayang 50 episode di saluran KBS dan seru.


7. Misaeng

Dari tahun rilisnya ini cukup jadul karena sudah sejak tahun 2014 lalu, tapi setelah menonton episode 1 membuat semakin penasaran hingga artikel ini ditulis baru sampai episode 6.

Kalau tema besar di drama perkantoran lain tentang susahnya sarjana mencari kerja, bayangkan di misaeng menyajikan perjuangan anak muda lulusan SMA yang masuk ngerinya dunia kerja. 

Pelajaran yang bisa diambil adalah tentang kejujuran, ketulusan, kerja keras serta kemauan untuk belajar menjadi lebih baik. Dibintangi si imut  im Si-wanLee Sung-min , Kang So-ra, Kang Ha-neul, Byun Yo-han, Kim Dae-myung, Shin Eun-jung, Park Hae-joon berjumlah 20 episode tayang di tvn. Nimkati aja.


8. She Was Pretty


Drama ini menceritakan tentang kisah cinta Hye Jin dan Sung Joon. Awalnya saat kecil mereka berteman baik dengan tampang Sung Joon kecil yang gendut dan Hye Jin yang cantik.

Namun, suatu hari Sung Joon harus pindah ke Amerika bersama orang tuanya dan tak dapat bertemu lagi dengan Hye Jin. Setelah itu, Sung Joon kembali ke Korea dan mengatur pertemuan dengan Hye Jin dan berharap dapat bertemu.

Sayang, saat akan bertemu, Hye Jin mengurungkan niat. Sebab, penampilannya kini telah berubah, tak secantik dulu. Sedangkan, Sung Joon telah tumbuh menjadi pria tampan.

Ia pun meminta temannya untuk menggantikan dirinya. Namun, takdir berkata lain karena mereka berdua akhirnya dipertemukan dalam perusahaan yang sama.

Sejumlah nama besar ada dalam drama ini sebut saja pemeran utama Hwang Jung-eum sebagai Kim Hye-jin, Park Seo-joon sebagai Ji Sung-joon, Go Joon-hee sebagai Min Ha-ri dan penampilan spesial Choi Siwon sebagai Kim Shin-hyuk yang kocak habis.

Ditayangkan melalui saluran tv MBC, She Was Pretty disajikan sebanyak 16 episode sejak 16 September - 11 November 2015.

Hal yang Menarik bagi saya karena drama She Was Pretty ini bertema dunia jurnalistik majalah yang sedang menghadapi ancaman bangkrut akibat era digital. Jadi bisa belajar seluk beluk dan intrik di dunia media cetak majalah. Park Seo Joon tampil dengan baik.


9. Ad Genius Lee Tae Baek


Tayang tahun 2013 yang dibintangi oleh Jin Goo, Park Ha-sun, Jo Hyun-jae dan Han Chae-young. Berlatar belakang di bidang yang mematikan dari iklan di mana kreativitas dan persaingan hidup berdampingan, drama ini adalah tentang kisah sukses dari Lee Tae-baek yang tidak diunggulkan yang berjuang dalam perjalanan untuk menjadi orang iklan terbaik dalam bisnis ini. Serial televisi ini disiarkan di KBS2 dari tanggal 4 Februari hingga tanggal 26 Maret 2013 pada hari Senin dan Selasa pada pukul 21:55 untuk 16 episode.

Suka banget dengan penampilan dan chemistry antara Jon Goo yang memerankan Lee Tae-Baek dengan Park Ha-Sun yang memerankan Baek Ji-Yoon. Hal lain yang saya suka adalah pesan moral serta kisah-kisah probono di setiap episodenya. Ada saja ide iklan yang out of the box dalam setiap episode yang membuat wow.

Jika kamu anak agency atau bekerja di industri kreatif, drama Ad Genius Lee Tae Baek sangat rekomended untuk ditonton.



10. Introverted Boss 
Drama ini ni memang mengisahkan Eun Hwan-ki (Yeon Woo-jin), CEO di salah satu perusahaan yang sangat tertutup dan pendiam. Penyebabya adalah masa lalunya yang cukup menyakitkan. Sampai akhirnya dia bertemu dengan pegawai baru di kantornya bernama Chae Ro-woon (Yeon Woo-jin),  yang riang dan ceria. Akhirnya keduanya jatuh cinta dan Hwan-ki pun menjadi orang yang lebih terbuka dan mau berinteraksi. Berkat kisah cinta manis antara Hwan-ki dan Ro-woon.

Tayang sejak 16 Januari hingga 14 Maret 2017 sebanyak 16 episode di saluran KBS. Menarik sih bosnya cerdas namun pemalu sedang sekretarisnya humoris dan rada ceroboh, selamat menonton.



11. Radio Romance


Mengisahkan Song Geu-Rim ( Kim So-Hyun ) bekerja sebagai asisten penulis program radio. Ibunya menjadi buta saat Song Geu-Rim berusia 14 tahun. Setelah itu, dia sering mendengarkan radio dengan ibunya. 

Hal ini menyebabkan Song Geu-Rim menjadi penulis program radio, tapi dia tidak berbakat dalam menulis. Program radionya DJ ( U-Kwon ) tiba-tiba meninggalkan Korea dan Song Geu-Rim kehilangan pekerjaannya di stasiun penyiaran radio. 

Sementara itu, PD Lee Gang ( Yoon Park ) kembali ke Korea dari India. Terkadang dia bertindak gila, tapi pada umumnya dia pandai dalam pekerjaannya. Lee Gang menyarankan kepada Song Geu-Rim bahwa jika dia bisa memberi Ji Soo Ho ( Yoon Doo-Joon ) sebagai DJ program radio, dan menjadi penulis utama program radio mereka. Ji Soo-Ho adalah aktor papan atas. 

Dia dan orang tuanya terlihat sangat bahagia, namun nyatanya mereka hanya bertindak sebagai keluarga yang bahagia. Ji Soo-Ho menderita depresi dan dia tidak bisa tidur tanpa minum pil tidur.

Song Geu-Rim terus mendekati Ji Soo-Ho untuk mengambil posisi DJ, tapi dia menolak. Dengan pendekatan Song Geu-Rim yang antusias dan tulus, Ji Soo-Ho menerima. Tayang pada tanggal 29 Januari 2018 di KBS2



12. Search: WWW


Drama ini berkisah tentang tiga wanita karier, yaitu Bae Ta-mi (Im Soo-jung), Cha Hyeon (Lee Da-hee) dan Song Ga-kyeong (Jeon Hye-jin). Mereka bekerja di dua perusahaan portal web kompetitif terkemuka, yaitu Unicon dan Barro. Bae Ta-mi, yang sebelumnya bekerja di Unicon, bersama dengan Cha Hyeon, berusaha menjadikan Barro sebagai perusahaan portal web nomor satu di Korea. Namun, Song Ga-kyeong, yang bekerja di Unicon, berusaha dengan segala cara untuk mempertahankan Unicon di posisi teratas.

Berbagai intrik dan masalah dalam pekerjaan turut mempengaruhi kehidupan pribadi masing, begitu pun sebaliknya.

Dibintangi oleh Im Soo-jung sebagai Bae Ta-mi (Tammy), Lee Da-hee sebagai Cha Hyeon (Scarlett), Jeon Hye-jin sebagai Song Ga-kyeong, Jang Ki-yong sebagai Park Morgan, Lee Jae-wook sebagai Seol Ji-hwan, Ji Seung-hyun sebagai Oh Jin-woo.

Tayang sejak 5 Juni - 25 Juli 2019 disaluran  tvN sebanyak 16 episode. Jika She Was Pretty bercerita tentang dunia kerja perkantoran redaksi majalah, Radio Romance tentang media dan jurnalistik tetapi di bidang radio, Search: WWW bererita dengan intrik di perusahaan mesin pencari atau search engine layaknya persaingan antara Google dan yahoo. 

Ketiga drama ini bertema media, hal tersebut menjadi alasan saya menonton ketiga drama ini, relate habis dengan saya yang punya media online Campusnesia.co.id he he.



13. Drama Korea Start-up


Drama Start Up ini bercerita tentang anak muda yang penuh ambisi untuk mewujudkan impian mereka. Dal Mi yang bermimpi menjadi orang sukses seperti Steve Jobs. Membutuhkan uang 90.000 dollar untuk membuka usahanya, ia membutuskan untuk keluar dari bangku kuliah dan mulai bekerja sambilan.

Disisi lain, Do San adalah pendiri Samsan Tech, yang telah berumur 2 tahun namun usahanya tidak berjalan cukup baik. Do San adalah cinta pertama Dal Mi. Mereka pun saling menyemangati satu sama lain dalam mengejar impian mereka. 

Sedangkan Han Ji Pyeong adalah pimpinan dari perusahaan start up SH Venture Capital. Won In Jae juga seorang pimpinan perusahaan start up yang terlahir dari keluarga kaya, namun mampu membuktikan kalau dirinya dapat sukses tanpa melihat background keluarganya. Dia adalah wanita karir yang penuh ambisi dan bertalenta.

Penasaran bagaimana mereka dipertemukan, bagaimana perjuangan masa muda mereka, baca reviewnya di sini >> Sinopsis Start-Up, Drama Korea Baru Bae Suzy dan Nam Joo Hyuk bertema Bisnis Teknologi.



14. HUSH!




Hush merupakan drama adaptasi novel dengan judul Silence Warning (2018) yang ditulis oleh Jung Jin Young, sedangkan naskah drama akan ditulis oleh Kim Jung Min dan disutradarai oleh Choi Kyu Shik. Drama ini dijadwalkan mulai tayang pada 11 Desember menggantikan More Than Friends, mengisi slot drama Jumat-Sabtu di saluran JTBC.

Hush menceritakan tentang Han Joon Hyuk (Hwang Jung Min) yang merupakan seorang reporter senior dengan keinginan membangun keadilan. Namun kini ia menghadapi konflik antara kenyataan dan idealisme karena masalah pribadinya sebagai ayah dan suami. 

Lee Ji Soo (Yoon A) merupakan seorang pegawai magang di perusahaan penerbitan surat kabar yang berani dan kompetitif. Ia mengalami berbagai proses pendewasaan diri dan dilema akan realitas dan idealisme selama menjalani karirnya. Ji Soo merupakan junior Joon Hyuk dan banyak belajar dari seniornya tersebut.

Masalah yang terjadi dalam drama ini menggambarkan bagaimana pekerja kantoran pada umumnya menjalani keseharian dan harus menjaga etika kerja.

Pemeran HUSH
Hwang Jung-min yang tahun ini juga membintangi film laga keren berjudul Deliver Us from Evil berperan sebagai Han Joon-hyuk wartawan senior di Harian Korea, karena sebuah berita yang menyudutkan seorang temanya hingga bunuh diri, dari wartawan idealis kini berubah menjadi wartawan yang masa bodoh dan terkenal dengan berita sampah clickbait.

Im Yoon-ah sebagai Lee Ji-soo anak magang di Harian Korea dan kebetulan pembimbingnya adalah Han Jooh Hyuk, yang banyak orang tidak tahu, Ji Soo adalah anak dari teman Han yang bunuh diri karena berita tendensiusnya.

Nama-nama besar turut membintangi drama ini seperti Son Byong-ho sebagai Na Sung-won, Kim Won-hae sebagai Jung Se-joon, Park Ho-san sebagai Uhm Sung-han dan Lee Seung-joon sebagai Kim Gi-ha.



15. She Would Never Know



Menemukan drama yang mungkin tidak banyak dinotice oleh banyak orang tapi relate habis saat menonton adalah sesuatu yang menyenangkan, seperti menemukan mutiara ditumpukan jerami. Pernah gak sih mengalami hal seperti itu? 

Demikian juga ketika saya mulai nonton She Would Never Know episode 1 dan 2 yang akhirnya memutuskan, ok akan saya tonton hingga selesai.

Membawa premis hubungan cinta dengan rekan kerja sekantor yang nampaknya bukanlah hal wajar dan patut disembunyikan dalam budaya kerja korea dan seluk beluk pekerjaan para produk development produk kosmetik, bagi kamu penyuka drama dunia kerja bisa jadi referensi watch list akhir pekan.

Sejak episode pertama tanpa basa-basi konflik utamanya sudah ditampilkan, Yoon Song-ah berpacara dengan brand managernya yang tanpa ia duga ternyata sedang mempersiapkan pernikahan dengan adik bosnya.

Sementara Chae Hyun-seung adalah asisten song-ah yang diam-diam menaruh hati sebagai pemuja rahasia sejak pandangan pertama. Hatinya hancur ketika tahu orang yang dipujanya berpacaran dengan sang bos namun ia juga tahu bahwa sang bos akan menikah dan bermaksud memberi tahu Song ah agar tidak semakin terpuruk.

Saya tidak mau fokus membahas bagian persleingkuhannya karena menurut saya kurang menarik, hal yang membuat saya bertahan menonton setidaknya hingga 8 episode ini karena merasa relate saja dengan Chae Hyun-seung dan perjuangannya mengungkapkan perasaanya.

Mencintai seseorang secara diam-diam bukanlah hal yang mudah, menahan diri untuk tidak mengucapkan "aku cinta kamu, mau gak jadi hidup bersamaku" dan memilih melakukan banyak hal agar orang yang dicintai selalu dalam keadaan terbaik kapanpun di manapun.

Susah dijelaskan dengan kata-kata, tetapi seneng saja dengan adegan-adegan kecil dan receh saat Chae Hyun-seung berkorban untuk Song Ah, memberikan bantuan kecil, mengambilkan sesuatu, menemani dan hal-hal sepele lainnya. Paling penting adalah memasang badan agar orang lain tidak menyakiti orang yang kita cintai.

Terlepas karena alasan jatuh cinta, diceritakan Chae hyun seung yang merupakan asisten Song Ah jadi produktif dan berprestasi dalam pekerjaannya karena ia ingin memberikan hasil terbaik dan membuat sang atasan sekaligus secret admirenya bangga dan bahagia.

Kalau selama ini kita sering mendengar stigma bahwa Bucin identik dengan kegiatan negatif dan kontraproduktif, coba deh nonton She Would Never Know mungkin bisa memberi sudut pandang lain dan berfikir ulang, Bucin bisa juga jadi produktif ya.

Sebagai penutup, ya ini mah cuma drama jadi jangan dianggap serius ya guys, tetap rekomended sebagai hiburang melepas penat setelah bekerja sepekan dan kalau kalian nyari drama yang tidak banyak dinotice orang tapi bagus atau lagi menyukai teman sekantor secara diam-diam, She Would Never Know musti banget kamu tonton.



16. Monthly Magazine Home



Bertema real-estate drama ini mengisahkan tentang Ja Sung yang merupakan seorang CEO sukses karena investasi real-estate yang ia mulai dari nol. Ia orang yang dingin dan kurang peduli pada lingkungannya, fokus utamanya adalah menghasilkan keuntungan dengan rumah. Sedangkan Young Won sejak pertama bertemu dengan Ja Sung memiliki hubungan yang kurang baik karena Ja Sung yang menjadi pemilik baru rumah sewanya menyusruh Young Won pindah dengan paksa. Namun tak disangka Young Won malah bergabung dengan penerbitan yang dipimpin Ja Sung, ia menjadi editor yang didekte untuk menulis artikel dengan tujuan untuk menjual barang klien mereka. 

Setelah Ja Sung banyak terlibat dengan Young Won yang tidak sepaham dengannya, ia mulai merasakan emosi yang tak biasa. Dimulai dari kasihan dengan keadaan Young Won yang mengingatkan pada masa lalunya hingga kesalahpaham diantara keduanya yang terus menerus terjadi, membuat hubungan mereka terus memanas hihi.

Meski drama ini dikemas dengan banyak unsur komedi, namun kita juga dapat mengambil kiat-kiat berhemat yang dijelaskan Ja Sung nih.



17. The Interest of love

Drama tahun 2023 tayang di JTBC dan Netflix diperankan oleh Yoo Yeo Seok dan Mun Ka Yeong berlatar di kantor cabang Bank KCU.

Ha Sang Su dan Ahn Yu Seong kurang komunikasi dan sering salah paham hingga akhirnya gagal jadian.

Satu sama lain masih saling tertarik hingga akhirnya bersama setelah melalui jalan berliku.



Itu tadi sobat campusnesia, 17 drama korea dengan tema dunia kerja dan perkantoran yang pernah penulis tonton. kalau ditanya apa yang paling menarik, jawaban penulis adalah "seru kali ya bertemu jodoh di tempat kerja ha ha..". Ada referensi lain? Tulis di kolom komentar ya. Sampai jumpa.




Penulis: Nandar
Korean Drama Enthusiast