Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan

Temukan Potensi di Dusun Sironjang Kelurahan Pakintelan Gunung Pati, Mahasiswa Undip Membuat Peta Zona Perkebunan dan Persawahan untuk Mendukung Program IDBU

  



Campusnesia.co.id - Gunungpati merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang memiliki 16 kelurahan yaitu Kelurahan Sumurrejo, Kelurahan Plalangan, Kelurahan Gunungpati, Kelurahan Nongkosawit, Kelurahan Kandri, Kelurahan Pongangan, Kelurahan Cepoko, Kelurahan Jatirejo, Kelurahan Sadeng, Kelurahan Sukorejo, Kelurahan Sekaran , Kelurahan Patemon, Kelurahan Kalisegoro, Kelurahan Ngijo, Kelurahan Mangunsari dan Kelurahan Pakintelan. Kelurahan Pakintelan memiliki luas sebesar 274.808 hektare dengan jumlah penduduk 6.377 orang yang terbagi dalam 26 RT dan 6 RW. Secara geografis, Kelurahan Pakintelan berbatasan dengan Kelurahan Mangunsari di sebelah barat, Kelurahan Patemon di sebelah utara, Kelurahan Pudak Payung di sebelah timur dan Kelurahan Sumurrejo di sebelah selatan.

Kelurahan Pakintelan merupakan salah satu Kelurahan yang dikembangkan sebagai Desa Wisata Agroekokultural khususnya didusun Sironjang. Desa Wisata Agroekokultural yang mana Agroekokultural sendiri tersusun dari tiga kata, yaitu Agro “pertanian”, eko “lingkungan hidup” dan kultural “budaya”, sehingga Desa Wisata Agroekokultural adalah aktivitas wisata yang melibatkan aspek bidang pertanian, lingkungan dan budaya sebagai daya tarik wilayah.

Dusun Sironjang merupakan dusun yang memiliki potensi Kampung Wisata, ditunjukkan dengan keanekaragaman hayati serta memiliki nilai alam yang tinggi. Di  Dusun sironjang khususnya di RW 01 memiliki wilayah yang didominasi oleh perkebunan. Perkebunan ini merupakan suatu potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Namun potensi tersebut belum dirasakan bagi masyarakat sekitar. Pemerintah setempat ingin mewujudkan visi dan misi kelurahan, di antaranya mewujudkan kemandirian dan daya saing dengan mencoba mengembangkan dusun tersebut menjadi  wisata terutama wisata agroekokultural yang diharapkan akan menjadi lapangan kerja baru untuk masyarakat setempat dan juga menjadi daya tarik untuk wisatawan.

Untuk mendukung visi dan misi pemerintah setempat dalam mewujudkan desa wisata maka diperlukan analisis mengenai zona perkebunan dan persawahan yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk perkembangan desa wisata. 

 
Dari peta diatas menunjukkan zona perkebunan dan persawahan di Dusun Sironjang RW 01 Kelurahan Pakintelan Gunungpati. Di dusun ini didominasi oleh wilayah perkebunan hijau, hampir 80% wilayah ini terdiri dari perkebunan/pertanian seperti perkebunan pisang, perkebunan nangka, dll , 5% wilayah persawahan, dan 15% Wilayah perumahan/penduduk. 

Dalam analisis peta tersebut dapat dimanfaatkan sebagai : Acuan dalam perkembangan desa wisata Agroekokultural, mengidentifikasi potensi lahan perkebunan, mengoptimalkan produktivitas Perkebunan dan Persawahan jangka panjang, dll.




Penulis :
Novika Ita Cahyanti, Mahasiswi Teknik Geodesi, Tim Pelaksana IDBU Universitas Diponegoro, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang


Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU.

Mudah, Ringkas, dan Tinggal Klik: Pendampingan Pendaftaran SPP-IRT Melalui OSS dalam Rangka Pemberdayaan UMKM Dusun Sironjang

  



Campusnesia.co.id - SEMARANG - Mahasiswa UNDIP yang tergabung dalam program IDBU (IPTEK Desa Binaan UNDIP) bertema "Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural sebagai Kawasan Eduwisata Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang” melaksanakan sosialisasi bersama dalam upaya pemberdayaan UMKM bagi warga RT 01 dan RT 02 Dusun Sironjang di Taman Toga pada bulan Agustus 2023.



Tim pelaksana program IDBU melakukan sosialisasi tentang pemberdayaan UMKM dengan materi pemetaan UMKM, tutorial pembuatan sabun dari limbah sampah, kemasan produk, pemasaran melalui video, dan pendaftaran SPP-IRT. Sasaran dari sosialisasi bersama ini adalah para pelaku UMKM dari RT 01 dan RT 02 Dusun Sironjang. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar pelaku UMKM Dusun Sironjang belum terdaftar sebagai pemilik SPP-IRT. Usaha para pelaku UMKM ini meliputi kerupuk, keripik pisang, dan olahan makanan yang lain.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UMKM didefinisikan sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah, sedangkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) atau yang biasa disebut sebagai P-IRT merupakan pelengkap izin usaha bagi para pelaku usaha produk pangan. SPP-IRT berfungsi sebagai jaminan pangan yang diberikan oleh Bupati atau Walikota terhadap hasil produksi industri rumah tangga (IRT) yang sudah memenuhi syarat dan standar keamanan produksi dan peredaran produk pangan. Pada Pasal 43 PP Nomor 28 Tahun 2003 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan dijelaskan bahwa IRT wajib memiliki SPP-IRT. 

Berbeda dengan beberapa tahun ke belakang, dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, pendaftaran SPP-IRT ini bisa dilakukan di rumah saja sehingga, pendaftaran SPP-IRT yang kini dapat dilakukan melalui Online Single Submission (OSS) tentunya dapat memudahkan para pelaku UMKM untuk mendaftarkan produk pangannya, agar produk pangan mereka dapat beredar secara legal di pasaran dan jalur distribusi akan meluas, tidak hanya dari rumah ke rumah atau warung ke warung, tetapi bisa saja menembus hingga ke supermarket karena kepemilikan SPP-IRT tentunya akan membuat tingkat kepercayaan konsumen semakin meningkat. Untuk itu mahasiswa pelaksana program selain memberikan edukasi juga memberikan pendampingan tentang penggunaan fasilitas pendaftaran SPP-IRT melalui OSS.


Sosialisasi pemberdayaan UMKM oleh tim pelaksana program IDBU selain dilakukan dengan tatap muka juga materi disusun dalam bentuk booklet agar suatu saat para pelaku UMKM Dusun Sironjang dapat membuka kembali langkah-langkah pendaftaran SPP-IRT. Diharapkan pasca kegiatan pelaku usaha UMKM Kelurahan Pakintelan semakin banyak yang telah memiliki perizinan SPP-IRT.

Potensi UMKM Dusun Sironjang: Pemetaan Persebaran UMKM di Dusun Sironjang sebagai Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural

  


Campusnesia.co.id - Kelurahan Pakintelan merupakan Wilayah IDBU (IPTEK Desa Binaan Undip) yang dikembangkan sebagai Desa Wisata Agroekokultural tepatnya di Dusun Sironjang. Dusun Sironjang merupakan salah satu dusun dengan pelaku UMKM yang cukup banyak. Jenis UMKM yang ada di Dusun Sironjang meliputi berbagai macam usaha, seperti usaha makanan tradisional, toko kelontong, toko makanan, dan sebagainya. 

Karena begitu banyaknya pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang, masyarakat dan remajanya yang tergabung dalam IRAS (Ikatan Remaja Aktif Sironjang) membuat kegiatan khusus untuk pelaku UMKM agar UMKM yang ada di Sironjang tetap aktif dan semakin berkembang. Kegiatan tersebut berupa kegiatan Pasar Krempyeng yang dilaksanakan setiap Minggu Kliwon dan Minggu Legi (Kalender Jawa).


 
Kegiatan tersebut meliputi kegiatan yang mengumpulkan seluruh pelaku UMKM di Dusun Sironjang untuk melakukan jual beli dengan masyarakat sekitar pada satu tempat yang sama untuk menawarkan dagangan dari pelaku UMKM.

Mengingat begitu banyaknya pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang, maka dibutuhkan pendataan persebaran lokasi UMKM. Untuk mengetahui lokasi UMKM tersebut dapat dituangkan dalam bentuk peta persebaran UMKM Dusun Sironjang yang didalamnya mencakup semua lokasi dari UMKM yang ada di Sironjang.

 

Melalui peta tersebut, dapat diketahui kepadatan dari UMKM yang ada di Dusun Sironjang. Karena pada peta persebaran tersebut berisi lokasi dari setiap pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang. Melalui pemetaan persebaran UMKM tersebut, dapat menjadi gambaran pemerintah setempat dalam melakukan perencanaan untuk mengembangkan dan meratakan UMKM yang ada di Dusun Sironjang, sehinga pemerintah setempat dapat memfokuskan lokasi mana saja yang akan dijadikan objek dalam pengembangan UMKM. Selain itu, pemetaan tersebut juga dapat membantu masyarakat dalam mencari jenis UMKM sesuai yang diinginkan. 


  
Beberapa mahasiswa Undip melalui program IDBU (IPTEK Desa Binaan Undip) 2023 melakukan survey lapangan ke setiap lokasi UMKM yang ada di Dusun Sironjang. Kegiatan survey lapangan tersebut berdasarkan dari data pelaku UMKM yang diberikan oleh rekan-rekan IRAS (Ikatan Remaja Aktif Sironjang). Dalam survey lapangan tersebut, dilakukan pemlottingan titik-titik koordinat dari lokasi UMKM yang telah di kunjungi. Titik-titik koordinat tersebut sebagai dasar pembuatan peta persebaran UMKM, karena titik-titik UMKM yang akan ditampilkan di peta nanti berdasarkan dari hasil survey lapangan yang telah dilakukan. Kegiatan survey lapangan tersebut dilakukan beberapa kali karena mengingat pelaku UMKM yang ada di Dusun Sironjang cukup banyak sehingga membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

Oleh karena itu, sangat diharapkan jika peta persebaran UMKM tersebut dapat menjadi alternatif yang sesuai, baik untuk pemerintah setempat yang dapat digunakan sebagai gambaran dalam melakukan pengembangan UMKM serta mempermudah masyarakat dalam mencari jenis UMKM yang diinginkan.


Penulis :
Anna Deva Fitria Nurjanah, Mahasiswi Teknik Geodesi, Program IDBU (Iptek Desa Binaan Undip) Universitas Diponegoro, Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU

Bangkit Dari Bencana Gempa, Amor Amor Tidak Hentikan Peningkatan Minat Baca

 


Campusnesia.co.idSelasa 19 September 2023. Solo - Kelompok KKN UNS 175 yang dikirim ke Dasan Amor Amor, Desa Gumantar, Lombok Utara yang bertemakan Desa Tangguh Bencana berhasil merevitalisasi rumah baca di Dusun Amor Amor yang sebelumnya didirikan oleh tim KKN dari UNS pada tahun 2019 silam. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang dirancang tim KKN UNS 175. 

Revitalisasi dilakukan dalam upaya mengembangkan minat baca anak-anak di Amor Amor pasca gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018 silam. Melihat kondisi rumah baca yang terbengkalai dan kurang terawat, tim KKN UNS 175 membenahi dan merapikan halaman, taman bermain, interior rumah baca, serta mengecat ulang dinding eksteriornya. Selain itu, tim KKN UNS 175 juga melakukan upaya revitalisasi TK yang terletak persis di sebelah rumah baca tersebut. 

Pelaksanaan program kerja ini didasarkan pada tingkat minat baca nasional yang rendah, serta minat baca di Amor Amor yang juga rendah. Kondisi rumah baca yang terbengkalai tidak hanya mengancam keberlangsungan minat baca anak-anak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kurang menarik dan aman bagi mereka. Oleh karena itu, tim KKN UNS 175 memutuskan untuk mengambil inisiatif dalam membenahi dan merestorasi fasilitas ini. Beberapa langkah konkret yang diambil oleh tim KKN UNS 175 dalam proses revitalisasi adalah sebagai berikut:


1. Pembenahan Fasilitas Luar
Tim KKN 175 memulai dengan memperbaiki dan merapikan halaman sekitar rumah baca. Tim membuat pagar untuk menjaga keamanan rumah baca. Selain itu, tim juga menciptakan taman bermain yang aman dan nyaman bagi anak-anak, sehingga tempat ini menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.


2. Interior yang Memadai
Interior rumah baca juga mendapat perhatian khusus. Tim melakukan pembenahan pada lantai rumah baca. Pengadaan berbagai perlengkapan seperti meja baca, poster untuk pembelajaran anak, perlengkapan mewarnai dan mainan anak juga dilakukan oleh tim.


3. Penyegaran Eksterior
Dinding eksterior rumah baca dicat ulang untuk memberikan tampilan yang lebih segar dan menarik. Hal ini juga membantu dalam memperbaiki citra rumah baca di mata masyarakat.

Selain revitalisasi rumah baca, tim KKN UNS 175 juga melibatkan diri dalam upaya memperbaiki dan mengembangkan Taman Kanak-Kanak (TK) yang terletak di sebelah rumah baca. Dalam suasana yang sama, mereka merapikan area bermain, memperbaiki fasilitas pendidikan, dan menyediakan berbagai permainan pendidikan yang dapat membantu perkembangan anak-anak.

Selama pelaksanaan program kerja ini, kelompok KKN UNS 175 menggali pemahaman mendalam mengenai kondisi pendidikan dan minat baca di Amor Amor. Mereka menyadari bahwa minat baca di daerah tersebut rendah, sejalan dengan tren nasional. Oleh karena itu, upaya revitalisasi ini tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki rumah baca, tetapi juga untuk menginspirasi anak-anak dan masyarakat sekitar untuk lebih aktif dalam membaca dan menggali pengetahuan.

Harapannya revitalisasi rumah baca dan TK di Amor Amor oleh kelompok KKN UNS 175 menjadi sebuah contoh nyata bagaimana pemuda/i yang peduli dapat membuat perbedaan positif dalam komunitas mereka. Langkah-langkah dalam membangkitkan minat baca dan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak setempat adalah tonggak penting dalam mewujudkan desa yang tangguh bencana dan berdaya. Semoga inisiatif seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang dan membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Amor Amor dan daerah sekitarnya.



Penulis
Hasby Sulthon Muhamad

Mahasiswa UNS Berikan Kegiatan Sosialisasi Dan Cara Penerapan Dalam Pengelolaan Sampah

 
Kegiatan Sosialisasi Sedekah Sampah dan Biopori di Dusun Santan


Campusnesia.co.idKKN UNS periode semester genap telah dilaksanakan pada rentang waktu 12 Juli hingga 25 Agustus 2023 lalu. Berbagai kegiatan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan. Salah satunya adalah kegiatan KKN yang dilaksanakan di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kota Magelang. Tema KKN yang diambil dalam kegiatan pengabdian ini yaitu “Sustainable Development Goals (SDGs)”

Dengan keadaan Desa Pabelan yang beberapa lokasi dusun didalamnya tidak dimasuki/dilewati oleh pengangkut sampah, yang menyebabkan para warga yang tinggal dalam lingkup tersebut diharuskan untuk mengelola sampah yang mereka hasilkan sendiri. Dimana banyak dari para warga masih menerapkan kegiatan pembakaran sampah dan membuang sampah ke saben (sawah) untuk menghilangkan sampah yang telah mereka sendiri hasilkan.

Kegiatan pengelolaan sampah yang tidak benar/sesuai akan membuat pencemaran baru dan akan menimbulkan permasalahan baru kedepannya. Menurut data dari laporan Bank Dunia yang bertajuk “The Atlas of Sustainable Development Goals 2023”, Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-5 negara penghasil sampah tersebesar di dunia dengan jumlah sampah sebesar 65,2 juta ton sampah.

Program untuk mengatasi permasalahan tersebut terbagi menjadi 3 waktu, yang dilaksanakan pada 14 Juli, 26 Juli, dan 25 Agustus. Program ini berupa pemberian sosialisasi mengenai kegiatan sedekah sampah yang bertujuan agar sampah yang dihasilkan dari para warga dapat dikelola dengan baik dan akan menghasilkan penghasilan tambahan bagi kas dusun. Sebelumnya, didalam salah satu dusun yang berada di Desa Pabelan tersebut sudah ada yang menerapkan kegiatan Sedekah Sampah, yang dikelola oleh Ibu Bina dari Dusun Pabelan IV, namun kegiatan yang dilaksanakan tersebut hanya sebatas untuk RW saja, dikarenakan lahan yang kurang memadai.

Pada 26 Juli 2023, Tim KKN UNS Desa Pabelan melakukan kegiatan sosialisasi mengenai kegiatan sedekah sampah dan biopori kepada masing-masing dusun yang memiliki tujuan agar para warga yang menghasilkan sampah tersebut dapat mengelola secara maksimal mengenai sampah yang telah dihasilkan. Tidak sebatas di bakar dan di buang secara sembarangan yang berpotensi menyebabkan masalah baru kedepannya. Untuk kegiatan Sedekah Sampah bertujuan untuk mengurangi sampah anorganik yang beredar dan untuk kegiatan biopori untuk memaksimalkan pengalihan potensi sampak organik yang terbuang secara percuma.

Tim KKN UNS juga memberikan bentuk simbolis wadah Sedekah Sampah untuk memantik minat dan semangat warga agar mau berkontribusi dalam kegiatan tersebut agar keberlanjutan kegiatan ini tidak berhenti pada saat kami selesai saja.




Penulis
Muhammad Amjad Hamy Faqiih

Mahasiswa KKN UNS Sosialisasikan Pembuatan Eco Enzyme Bersama Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sumber sebagai Inovasi di Kawasan Urban

 



Campusnesia.co.id SURAKARTA-Dalam periode Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), sekelompok mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret di Kelurahan Sumber telah memberikan kontribusi positif untuk warga, yaitu melakukan kegiatan sosialisasi mengenai pengolahan sampah organic menjadi Eco Enzyme bersama Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sumber. Kelompok KKN ini berasal dari Kelompok KKN 116 Universitas Sebelas Maret yang beranggotakan 10 orang yang berasal dari program studi Ilmu Lingkungan dan Fisika. 

Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan penyumbang sampah terbesar, dan sampah sendiri pun masih termasuk ke dalam 5 masalah nasional utama di Indonesia. Sampah merupakan sisa buangan yang sudah tidak terpakai dari sebuah produk. Permasalahan sampah jika tidak tertangani dengan baik maka akan menyebabkan pencemaran, baik pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara, serta hilangnya nilai estetika dalam sebuah lingkungan. Maka dari itu, permasalahan ini bisa diuraikan jika pengolahannya mulai bisa disadari oleh seluruh pihak.

Pembuangan sampah akan berakhir begitu saja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk sampah organic, biasanya dalam beberapa hari akan mengeluarkan bau tidak sedap yang akan mengganggu lingkungan yang disebabkan oleh pembusukan. Pengurangan sampah organic ini bisa dilakukan secara Bersama-sama dengan cara mengolahnya terlebih dahulu yang bisa dilakukan pada pengolahan tingkat rumah tangga, salah satunya yaitu pengolahan sampah organic menjadi Eco Enzyme.

Atas dasar latar belakang tersebutlah, Mahasiswa KKN 116 Universitas Sebelas Maret mengusulkan untuk memberi sosialisasi mengenai pengolahan Eco Enzyme tersebut. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada Sabtu (12/08/2023) yang bertempat di wilayah Kecamatan Banjarsari, dengan peserta kegiatan Bersama Ibu-Ibu PKK. Kegiatan sosialisasi ini dimulai dengan memberikan pematerian terkait latar belakang pengelolaan sampah organic, khususnya sampah organic tingkat yang dihasilkan rumah tangga sehari-hari. Dijelaskan bahwa dalam Upaya untuk mengurangi sampah organic tersebut, salah satu cara yang bisa diterapkan Bersama-sama yaitu mengolahnya menjadi cairan Eco Enzyme. 

 
Para peserta yang hadir pun memperhatikan dan mencatatat poin-poin yang dirasa penting pada saat pemaparan. Setelah pemaparan materi selesai, dilakukan sesi tanya jawab langsung. Setelahnya, dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan Mahasiswa KKN, seluruh peserta melakukan demonstrasi pembuatan cairan Eco Enzyme secara Bersama-sama yang juga berkolaborasi dengan Ibu Ester dan Ibu Sonny yang merupakan salah satu warga Kelurahan Sumber yang turut menjadi peserta kegiatan dalam sosialisasi ini. Pembuatannya dilakukan step by step yang didampingi oleh seluruh Mahasiswa KKN, dan dilakukan secara serentak. 

Pada akhir kegiatan, dihasilkan cairan Eco Enzyme yang sudah jadi yang akan dibawa pulang kerumah yang ditempatkan pada botol plastic, yang akan ditunggu proses fermentasinya sekitar 3 bulan dengan perlakuan yang sudah dijelaskan, dan dapat dilakukan secara mandiri dirumah. Pada botol juga diberikan keterangan tanggal pembuatannya dan tanggal pemanenannya. Sehingga Ketika sudah selesai proses fermentasi, cairan Eco Enzyme sudah bisa digunakan sesuai kebutuhan.

 
Melalui program KKN ini, diharapkan masyarakat lebih terdorong untuk melakukan inovasi dalam pengolahan sampah, dalam ini khususnya sampah organic, yang ternyata juga bisa dilakukan di Kawasan urban, seperti Kelurahan Sumber. Sampah organic sejatinya bisa dijadikan produk yang bermanfaat salah satunya, seperti Eco Enzyme. 

Manfaat Eco Enzyme pun juga beragam, bisa digunakan pada bidang pertanian seperti pupuk organic, pengusir serangga, dan juga bisa dimanfaatkan untuk mengepel lantai. Melalui kegiatan sosialisasi ini juga diharapkan akan mampu membantu mengurangi jumlah timbunan sampah organic yang dihasilkan pada setiap rumah tangga, terutama di Kelurahan Sumber. 

Menuju Kampung Proklim: Mahasiswa KKN UNS Membuat Biopori sebagai Mitigasi Bencana Banjir di Kelurahan Sumber

 


Campusnesia.co.idSURAKARTA - Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), sekelompok mahasiswa dari perguruan tinggi negeri Universitas Sebelas Maret telah berhasil memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dengan membuat biopori. Biopori adalah sebuah lubang kecil yang dibuat di tanah untuk meningkatkan peresapan air hujan ke dalam tanah, mengurangi genangan air, dan mencegah banjir.

Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok KKN 116 Universitas Sebelas Maret yang ditempatkan di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta telah melaksanakan kegiatan program kerja pembuatan biopori sebagai mitigasi bencana banjir dan juga mendukung Kelurahan Sumber menuju Program Kampung Iklim.

Kelompok mahasiswa KKN ini beranggotakan 10 orang dari Fakultas MIPA yang berasal dari program studi ilmu lingkungan dan fisika. Mahasiswa KKN ini bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengidentifikasi area-area yang memiliki potensi masalah genangan air dan banjir saat musim hujan. Mereka juga mendapat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta berupa peminjaman alat untuk membuat lubang biopori.

 


Setelah proses identifikasi lokasi, kegiatan pembuatan biopori tersebut dilaksanakan di RT/RW 2/7 Kelurahan Sumber. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu (30/7/2023) pukul 07.00 pagi yang bertepatan juga dengan pelaksanaan kerja bakti warga RT 2 dalam menyambut hari kemerdekaan. 

Dengan panduan dan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan, para mahasiswa ini berhasil merancang dan melaksanakan program pemasangan biopori. Proses ini melibatkan pemilihan lokasi yang strategis, penggalian lubang-lubang biopori, serta pengisian lubang-lubang tersebut dengan sekam, daun kering, dan kompos guna mempercepat peresapan air.


Melalui karya mereka, mahasiswa KKN ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. 

Selain itu, kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam proyek semacam ini juga membantu membangun kerjasama yang berkelanjutan.

Diharapkan bahwa prestasi mereka dapat menginspirasi generasi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan serupa, serta mendorong pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan lebih besar dalam upaya penanganan masalah genangan air dan banjir di berbagai daerah.

Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) IPTEK Bagi UKM Tahu Binaan, TIM KKN PPM Universitas Diponegoro Usulkan Proses Pengolahan Limbah Tahu dan Pengembangan Kawasan sebagai Desa Wisata

 
Penyampaian materi oleh Bapak Wiharyanto Oktiawan, S.T., M.T.


Campusnesia.co.idUsaha Kecil Menengah (UKM) merupakan bagian dari perekonomian suatu negara, termasuk di Indonesia. UKM memiliki peran yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan sosial. Tahu Sehat Sari merupakan salah satu UKM yang bergerak pada bidang kuliner dan berlokasi di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Seiring dengan berkembangnya waktu, UKM Tahu Sehat Sari memproduksi berbagai macam produk tahu, antara lain tahu putih, tahu madu, dan tahu kelor. 

Dalam proses pengolahan tahu, banyak sekali limbah yang dihasilkan, baik limbah cair maupun limbah padat setiap harinya. Hingga saat ini, limbah dari UKM Tahu Sehat Sari dibuang ke air sungai yang mengalir ke pemukiman warga. Hal tersebut menjadi perhatian dari warga sekitar. Selain itu, tempat dari UKM Tahu Sehat Sari sendiri berpotensi untuk menjadi desa wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Akan tetapi, hal itu belum dilakukan hingga saat ini sehingga diperlukan layout desa wisata untuk memaksimalkan potensi yang ada. 

Kurangnya pengolahan limbah cair pengolahan tahu dan pengoptimalan potensi tempat wisata yang ada membuat 13 mahasiswa KKN PPM Universitas Diponegoro merumuskan solusi dengan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pembuatan layout desa wisata. Kegiatan KKN tersebut diawali dengan kunjungan langsung ke lokasi guna observasi dan melakukan interview kepada Pak Suryo, selaku pemilik UKM Tahu Sehat Sari. Dalam kegiatan KKN tersebut, mahasiswa KKN PPM Universitas Diponegoro memiliki kesempatan untuk melihat proses produksi, pengolahan limbah cair, dan tempat yang berpotensi untuk dijadikan tempat wisata secara langsung. 

Menindaklanjuti masalah tersebut, Tim KKN PPM Universitas Diponegoro memberikan pelatihan terkait pengolahan limbah cair tahu yang ada di UKM Tahu Sehat Sari. Pelatihan diadakan pada Senin, 3 Juli 2023 di Balai Desa Daleman. Acara inti dari pelatihan diisi oleh narasumber, yaitu Bapak Wiharyanto Oktiawan, S.T., M.T. yang merupakan dosen dari Teknik Lingkungan Undip untuk menyampaikan materi dengan judul “Pengolahan Limbah Cair Tahu untuk Menurunkan BOD/COD dengan Hasil Samping Biogas”. Saat sesi tanya jawab, terlihat para warga antusias untuk menanyakan keresahan mereka terhadap limbah cair dari pengolahan tahu. 


Kunjungan Tim KKN PPM Universitas Diponegoro ke Pabrik Tahu Sehat Sari
 

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pemberian rancangan pengolahan limbah kepada pihak UKM Tahu Sehat Sari, mengenai alternatif-alternatif yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas limbah yang dihasilkan sebelum akhirnya dibuang ke sungai. Pencerdasan ini ditunjang dengan pemberian hasil kajian yang telah dilakukan. 

Alternatif yang ditawarkan adalah dilakukannya penambahan bahan penyaringan seperti pasir halus, karbon aktif, dan batu sungai ke dalam bak aerasi. Alternatif lainnya adalah dengan mengaplikasikan biofilter dengan mikroorganisme pengurai, seperti bakteri aerobik (pseudomonas, bacillus), alga, dan protozoa. Selain itu, guna meningkatkan potensi desa wisata yang dimiliki. Tim KKN PPM Universitas Diponegoro juga melakukan perancangan layout pada sungai terdekat untuk kemudian dijadikan sebagai sumber pemancingan. 
 

Sosialisasi hasil kajian kepada pihak Tahu Sehat Sari


Perancangan layout dari desa wisata, Desa Cokro, Kecamatan Tulung
 
 
Tampak atas dari rancangan layout desa wisata, Desa Cokro, Kecamatan Tulung


Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan dan pencerdasan berjalan dengan lancar dan dibarengi dengan tingginya antusias warga dan UKM Tahu Sehat Sari dengan baik. Harapannya, ilmu yang telah diberikan dapat membantu dan memberikan manfaat terhadap perkembangan Desa Cokro dan juga UKM Tahu Sehat Sari. 



Arang Kayu Bergeliat: KKN Undip 2023 Mengungkap Inovasi Pemberdayaan UMKM dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kamal

 
Proses Demonstrasi Produk Olahan Limbah Arang Kepada Pelaku UMKM Arang



Campusnesia.co.id - SUKOHARJO – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Multidisiplin tentang pemanfaatan limbah arang menjadi produk lebih bernilai dilaksanakan pada hari Kamis (3/8/2023) bersama para produsen arang kayu Desa Kamal, selanjutnya pada hari Kamis (10/8/2023) dengan sasaran Pengurus PKK Desa Kamal. 

Tim KKN TIM II UNDIP telah berhasil mengubah limbah arang menjadi berbagai produk yang bermanfaat seperti briket, pupuk organik, filter air, filter minyak, dan sabun. Pemanfaatan limbah arang ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menghasilkan produk yang berkontribusi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. 

Kegiatan tersebut diuraikan dalam beberapa program kerja Monodisiplin/Keilmuan diantaranya: Data Historis Profil dan  Potensi Pengembangan UMKM Arang Kayu di Desa Kamal, Produk Arang, Produk Briket, Alat Cetak Briket, Pupuk Organik, Filter Penjernihan Air, Filter Minyak, K3 di Produksi Arang, Hak Kekayaan Intelektual pada Produk UMKM, Pentingnya SKU (Surat Keterangan Usaha), Pendaftaran Hak Paten Tungku Produksi Arang Kayu, Pemasaran Produk Secara Digital, Potensi Produk Arang. 

Pemanfaatan limbah arang untuk membuat briket adalah langkah penting dalam mengurangi penggunaan kayu bakar dan mengatasi deforestasi. Limbah arang yang berserakan di Desa Kamal belum memberikan dampak positif atau value added bagi Masyarakat sehingga diperlukan inovasi untuk mengubah limbah arang menjadi lebih bernilai lagi dengan cara memanfaatkannya menjadi produk briket. 

Proses ini melibatkan pencampuran limbah arang dengan bahan pengikat alami seperti tepung jagung atau tepung singkong, kemudian membentuknya menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Briket ini memiliki efisiensi bakar yang tinggi dan mengurangi emisi polutan udara, sehingga berdampak positif pada kualitas udara di sekitarnya.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa limbah arang memiliki potensi besar sebagai bahan baku untuk pupuk organik. Dengan memanfaatkannya secara bijak, kita dapat mengurangi dampak negatif limbah arang terhadap lingkungan sambil juga menyediakan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman secara alami. Limbah arang juga memiliki kemampuan untuk difungsikan sebagai bahan filter dalam penyaringan air. Proses ini tidak hanya membantu mengatasi pencemaran air, tetapi juga mengedepankan pendekatan ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah.

Tidak hanya berguna dalam berbagai aspek, tetapi arang juga memiliki peran penting sebagai filter efektif dalam menyaring minyak jelantah. Kemampuannya untuk menyerap dan menghilangkan kotoran dalam minyak menjadikannya solusi berkelanjutan dalam mengelola limbah makanan dan menjaga kebersihan lingkungan. Lalu minyak jelantah yang sudah disaring dapat menjadi bahan baku pembuatan sabun yang selanjutnya dicampur dengan larutan soda api.
 
Proses Demonstrasi Produk Olahan Limbah Arang 
Kepada Ibu-Ibu PKK Desa Kamal


Selama program Kuliah Kerja Nyata (KKN), KKN Tim II dari Universitas Diponegoro (UNDIP) juga telah melakukan serangkaian kegiatan yang melibatkan penggalian data historis industri arang. Setelah itu, mereka memberikan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada masyarakat setempat, dilanjutkan dengan memberikan wawasan tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang relevan dengan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selanjutnya, tim ini juga membantu dalam proses pendaftaran SKU (Surat Keterangan Usaha) untuk produk-produk tersebut, serta melakukan langkah-langkah pendaftaran hak paten untuk meningkatkan produksi tungku arang.

Program-program tersebut disampaikan oleh tiga belas orang mahasiswa KKN yang terdiri dari: Rika Vrindia Perdana, Imron Maulana, Wika Maydita, Beta Ali Syahbana, Shulcha Asmahan Askho, Nisrina Fauqossalsabila, Nabila Faizatussalma, Muhammad Kurniawan, Endah Nisrina, Resty Okta Diani, Afrilla Amrina, dan Anggita Mahardika S. Kemudian luaran dari program multidisplin tersebut adalah Booklet berjudul “Inovasi Pemberdayaan UMKM Produksi Arang Kayu terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kamal".

Sebagai tahap penutup program KKN, tim ini memberikan materi edukatif tentang strategi pemasaran produk secara digital. Semua upaya ini tidak hanya membantu masyarakat sekitar dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga berpotensi memberikan dampak positif jangka panjang pada perkembangan industri lokal.



Penulis: KKN TIM II UNDIP Desa Kamal Kec Bulu Kab Sukoharjo
DPL: Bogi Budi Jayanto, S.Pi., M.Si.
Lokasi: Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo

Tanggulangi Stunting, Mahasiswa KKN Undip 2023 Kenalkan Sistem Budidaya Akuaponik di Lahan Terbatas di Desa Kamal

 
Pelatihan dan Pemeragaan Sistem Akuaponik 
Bersama Kelompok Tani Desa Kamal


Campusnesia.co.idSUKOHARJO - Mahasiswa yang tergabung dalam Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 yang ditempatkan di Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo telah melaksanakan kegiatan program kerja Multidisiplin tentang “Pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi keluarga menggunakan sistem budidaya akuaponik pada lahan terbatas”. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari dengan peserta kegiatan dari kelompok Tani dan Pengurus PKK di desa tersebut. Program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu di rumah Ketua Kelompok Tani 1 yang berada di Dukuh Gebang, Desa Kamal, Kecamatan Bulu pada hari Kamis (27/7/2023) serta di Pendopo Balai Desa Kamal pada hari Kamis (10/8/2023). Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Kamal, Widodo.

Program pengenalan sistem akuaponik di lahan terbatas guna melakukan pencegahan terhadap stunting dilakukan melalui pelatihan, pemeragaan dan diskusi interaktif oleh mahasiswa KKN bersama dengan peserta kegiatan. 

Pentingnya pengetahuan masyarakat akan pencegahan stunting melalui budidaya rumahan dengan sistem akuaponik dilatarbelakangi oleh kurang terjangkaunya masyarakat terhadap sumber nutrisi hewani serta minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya sumber pangan dengan kandungan gizi yang seimbang. 

Kegiatan tersebut diuraikan dalam beberapa program kerja Monodisiplin/Keilmuan dibawahnya yang terdiri dari program: pengenalan sistem akuaponik, pelatihan dan pemeragaan cara pemeliharaan ikan yang baik dalam sistem akuaponik, perancangan rangka dan penyusunan sistem akuaponik, pemaparan rancangan sistem akuaponik dalam model 3D, pemaparan desain produk akuaponik, edukasi pengembangan sumberdaya genetik pangan dalam sistem akuaponik, pelatihan dan pemeragaan inovasi diversifikasi produk hasil budidaya akuaponik, serta edukasi mengenai pencegahan stunting melalui pengolahan hasil budidaya akuaponik. 

Program-program tersebut disampaikan oleh delapan orang mahasiswa KKN yang terdiri dari: Anggita Mahardika Syarifa, Beta Ali Syahbana, Imron Maulana, Muhamad Kurniawan, Nabila Faizatussalma, Nisrina Fauqossalsabila, Shulcha Asmahan Askho, dan Wika Maydita.
 
Pelatihan dan Edukasi Pencegahan Stunting 
Melalui Pengolahan Hasil Budidaya Akuaponik Bersama Ibu-Ibu PKK


Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 40 orang yang terdiri dari perwakilan setiap Kelompok Tani di Desa Kamal serta Pengurua PKK. Peserta memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut ditandai dengan adanya ketertarikan peserta terhadap materi yang diberikan. 

Program terkait pembuatan sistem akuaponik yang dilaksanakan juga menarik perhatian pemerintah desa setempat. Apresiasi diberikan oleh Kepala Desa Kamal beserta jajarannya terhadap kontribusi yang telah mahasiswa KKN berikan ke masyarakat Desa Kamal melalui program pencegahan stunting melalui kegiatan budidaya dengan sistem akuaponik tersebut. Harapannya dengan diadakannya program tersebut dapat memantu masyarakat agar lebih peduli terhadap bahaya stunting serta pentingnya pemenuhan gizi mulai dari skala rumah tangga.
 
Kunjungan Pemerintah Desa Kamal 
di Sistem Akuaponik Karya Mahasiswa KKN Undip




KKN Undip 2023 Desa Kamal
DPL: Bogi Budi Jayanto, S.Pi., M.Si.
Lokasi: Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo

Mengembangkan Kualitas Karang Taruna di Desa Kamal, Mahasiswa KKN Undip 2023 Mengadakan Pelatihan Soft Skill dan Hard Skill

 
Pelatihan Soft Skill dan Hard Skill Bersama Kelompok Karang Taruna


Campusnesia.co.id - SUKOHARJO - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim II Tahun 2022/2023 dengan lokasi penempatan di Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo telah sukses melaksanakan kegiatan program kerja Multidisiplin tentang “Peningkatan Kualitas Karang Taruna Desa Kamal Melalui Pengembangan Soft Skill dan Hard Skill”. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama satu hari dengan peserta kegiatan dari kelompok Karang Taruna Desa Kamal. Program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Kamal pada Rabu (26/7/2023). Acara tersebut dihadiri oleh Lurah Kamal selaku Kepala Desa Kamal, Widodo.

Program “Peningkatan Kualitas Karang Taruna Desa Kamal Melalui Pengembangan Soft Skill dan Hard Skill” guna melakukan pengembangan diri seperti public speaking, critical thinking, legal knowledge skill, digital archive, leadership dan lain sebagainya. Program ini dilakukan melalui pelatihan interaktif oleh mahasiswa KKN serta Karang Taruna Desa Kamal. 

Kegiatan tersebut diuraikan dalam beberapa program kerja monodisiplin/keilmuan yang terdiri dari program: Edukasi hukum mengenai bahaya pinjaman online, Meningkatkan Kemampuan Soft Skill Melalui Pelatihan Public Speaking, Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Arsip Anggota Karang Taruna Desa Kamal Melalui Pelatihan Digitalisasi Kearsipan Dinamis, Kepemimpinan Berbasis Masyarakat: Pelatihan Remaja dan Karang Taruna Desa dalam Mengembangkan Potensi Desa, serta Peningkatan kesadaran masyarakat remaja terhadap waspada hoax menjelang pemilu melalui pelatihan softskill. Program-program tersebut disampaikan oleh lima orang mahasiswa KKN yang terdiri dari: Naufal Ardhani Yudhatama, Afrilla Amrina, Rika Vrindia Perdana, Resty Okta Diani, dan Endah Nisrina.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 20 orang yang terdiri dari anggota kelompok Karang Taruna Desa kamal serta Perangkat Desa. Peserta mengikuti keberlangsungan acara program Multidisiplin dengan antusias untuk mendengarkan materi yang diberikan. 

Program tersebut diapresiasi oleh para anggota Karang Taruna serta Perangkat Desa setempat atas kontribusi yang telah mahasiswa KKN Undip 2023 berikan ke masyarakat Desa Kamal dengan harapan dengan adanya program ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas diri anggota karang taruna.



KKN Undip 2023 Desa Kamal
DPL : Bogi Budi Jayanto, S.Pi., M.Si.
Lokasi : Desa Kamal, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo


Transformasi UMKM Melalui QRIS: KKN Undip Berperan Aktif dalam Mendorong Digitalisasi UMKM

 


Campusnesia.co.id - Pekalongan (27/07/2023) Indonesia merupakan negara terluas peringkat ke-2 di Asia dan merupakan negara terluas di Asia Tenggara. Luas lautan Indonesia lebih besar dibandingkan dengan luas daratannya, yaitu satu pertiga luas Indonesia adalah daratan dan dua pertiga luas Indonesia adalah lautan. 

Kekayaan alam yang berada dilaut tersebut meliputi daerah perairan dan daerah dasar laut serta tanah dibawahnya. Kekayaan alam yang berada di daerah dasar laut dan tanah dibawahnya meliputi kekayaan non hayati, yaitu: bahan tambang seperti minyak bumi, gas, dan bahan polimetalik lain. Sedangkan kekayaan alam yang berada didaerah perairan meliputi kekayaan hayati , yaitu: berbagai macam jenis ikan, dari ikan yang berukuran kecil sampai ikan yang berukuran besar.

Namun, banyak pantai yang dipenuhi oleh buangan bahan dan zat berbahaya serta berbagai macam jenis sampah, seperti sisa jaring ikan plastik, puntung rokok, dan sedotan plastik. Hal ini tentunya akan memengaruhi ekosistem yang ada di laut. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020 wilayah lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi (g/m2). Sehingga edukasi mengenai pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai semakin dipelukan, edukasi ini diharapkan mampu menanamkan kesdaran tersebut sejak usia dini.

Desa Rowolaku, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Desa Rowolaku dilintasi jalan provinsi, tetapi sebagian besar masyarakatnya masih termasuk dalam golongan prasejahtera. Terdapat beberapa permasalahan di berbagai sektor, salah satunya mengenai isu lingkungan. Di Desa Rowolaku, tingkat kesadaran masyarakat mengenai lingkungan sekitar masih rendah. Oleh sebab itu, TIM II KKN UNDIP 2022/2023 berupaya mengusung tema Edukasi terhadap anak anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan dari sampah, yang dapat berbahaya untuk ekosistem laut. 

Kegiatan sosialisasi dan edukasi ini diselenggarakan diikuti oleh anak-anak dari Desa Mandiraja. Dalam sesi edukasi, mahasiswa Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP) memaparkan pengetahuan dan informasi tentang bahaya Penggunaan Plastik sekali pakai secara berlebih dengan konsep yang mudah dipahami oleh para peserta. 

Mereka juga menunjukkan demonstrasi pengambilan sampah secara Bersama untuk memperkuat pesan yang disampaikan. Kegiatan ini mendapat respon positif dari siswa dan beberapa perangkat sekolah, terutama dari dewan guru yang mengapresiasi upaya mahasiswa Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP) dalam memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah terutama sampah plastik sekali pakai. Mahasiswa Universitas Negeri Diponegoro (UNDIP) juga bekerja sama dengan pihak sekolah dan pemerintah desa untuk memastikan keamanan dan kesuksesan acara.

Demikian acara penanaman edukasi ini disampaikan terhadap anak anak usia dini dengan harapan mampu memberikan pemahaman yang bisa menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan terhadap sampah yang sulit terurai, diharapkan dengan adanya edukasi sejak dini anak anak bisa belajar untuk memahami betapa pentingnya menjaga lingkungan.

Stop Bakar Sampah! Mahasiswa KKN Undip Olah Sampah Anorganik jadi Meja dari Ecobrick

 


Campusnesia.co.id - Pekalongan (13/08/2023) Membakar sampah rumah tangga menjadi suatu hal yang cukup lumrah di masyarakat dalam pengelolaan sampah. Namun alih-alih menyelesaikan persoalan sampah tindakan membakar sampah justru menimbulkan banyak kerugian. Tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, membakar sampah juga berdampak buruk terhadap lingkungan. 

Salah satu aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia, baru-baru ini merilis 10 wilayah dengan konsentrasi polusi PM 2.5 tertinggi selama Juli 2023 dan disebut berkali-kali lipat melampaui pedoman WHO 15 μg/m3. Asap pembakaran sampah yang hanya berasal dari satu rumah ini menghasilkan racun udara yang jauh lebih banyak dari yang dikeluarkan oleh alat pembakar sampah (incenerator) yang melayani puluhan ribu rumah tangga. 

Laporan dari U.S. Environmental Protection Agency (US-EPA) dan Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengatakan bahwa pembakaran sampah rumah tangga di dalam pekarangan adalah salah satu sumber polusi yang paling parah di Amerika. Dibanyak daerah di Amerika Serikat, pembakaran sampah di udara terbuka sudah dilarang.

Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan. Konsumsi yang berlebih tentunya akan menghasilkan sampah yang berlebih pula sehingga memengaruhi luasan tempat pembuangan sampah yang ada. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah (UU Nomor 18 Tahun 2008). 

Pengelolaan sampah merupakan aktivitas untuk mengelola sampah dari awal hingga pembuangan, meliputi pengumpulan, pengangkutan, perawatan, dan pembuangan, diiringi oleh monitoring dan regulasi manajemen sampah. Limbah atau sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan metana dan CO2 yang berlebih. Hal ini tentunya akan berdampak pada perubahan iklim yang ada sehingga pengelolaan sampah dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi perubahan iklim. Sampah yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik tentunya akan memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan ekonomi masyarakat. 

Desa Rowolaku terdapat beberapa permasalahan di berbagai sektor, salah satunya mengenai isu lingkungan. Di Desa Rowolaku, tingkat kesadaran masyarakat mengenai lingkungan sekitar masih rendah. Oleh sebab itu, TIM II KKN UNDIP 2022/2023 berupaya mengusung tema edukasi pengolahan sampah anorganik untuk menghasilkan produk kerajinan tangan bernilai guna.

Kegiatan pendampingan dan pembuatan ini diselenggarakan oleh Tim II KKN Undip dan diikuti oleh kader PKK. Dalam sesi edukasi, mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) memaparkan pengetahuan dan informasi pengolahan sampah plastik yang sulit terurai menjadi barang bernilai guna dengan konsep yang mudah dipahami oleh para peserta. Mereka juga menunjukkan demonstrasi pembuatan ecobrick secara bersama untuk memperjelas kegiatan dan hasil yang dicapai. 

Dalam hal ini TIM II KKN Undip melakukan pengolahan sampah plastik sekali pakai menjadi barang bernilai guna berupa meja. Kegiatan ini mendapat respon positif dari Peserta dan perangkat desa, terutama dari kader PKK yang mengapresiasi upaya mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) dalam memberikan pendampingan tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah terutama sampah plastik sekali pakai. Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) juga bekerja sama dengan warga dan beberapa warung yang ada dilingkungan sekitar untuk mengumpulkan sampah serta memastikan kelangsungan dan kesuksesan acara.

Demikian acara pendampingan pengolahan sampah ini disampaikan terhadap warga desa Rowolaku dengan adanya kegiatan ini diharapan mampu memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dari penggunaan sampah plastik yang sulit terurai, Diharapkan dengan adanya edukasi ini warga bisa belajar untuk memahami betapa pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi pembakaran sampah dalam rangka mengurangi polusi dan menjaga lingkungan dari krisis iklim.