Campusnesia.co.id - Halo sobat Campusnesia, apa kabar? lewat postingan kali ini saya mau berbagi tentang perjalanan membuat Pojok Baca di desa. Semua berawal ketika tanggal 20 April 2025 yang lalu saya memutuskan untuk pulang ke desa setelah sebelumnya selama hampir sepuluh tahun merantau di Kota Semarang. Sebenarnya juga sering pulang kampung sih minimal satu bulan sekali, namun kali ini benar-benar Bali Ndeso.
Banyak koleksi buku, majalah dan komik selama di Semarang yang ikut saya bawa pulang dan akhirnya kepikiran untuk membuat perpustakaan mini yang bisa akses oleh anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua sekitar rumah.
Jujur awalnya ada keraguan apakah program-program seperti ini bakal diterima oleh masyarakat atau tidak mengingat bukan hal yang umum. Tapi seperti kata pepatah bijak "Setiap niat baik pasti akan menemukan jalannya" jadi saya putuskan untuk tetap menjalankannya.
Tepatnya tanggal 1 Mei 2025 saya umumkan bahwa koleksi buku saya boleh dibaca oleh masyarakat luas dengan nama program Pojok Baca Weron People karena dinaungi oleh komunitas pemuda di dukuh saya bernama Weron People yang selama ini sudah bergelut dalam berbagai program pengabdian masyarakat dan kegiatan sosial.
Secara pengertian, pojok baca merupakan pemanfaatan sudut ruang sebagai tempat koleksi buku yang bisa dibaca dan diakses oleh masyarakat umum.
Awalnya yang datang teman-teman dekat, belum fokus membaca sebatas main, ngobrol dan buka-buka koleksi buku saja.
Lalu datang pula teman beserta anak dan istrinya dan yang paling membahagiakan anak-anak tetangga yang rata-rata masih duduk di bangku SD, TK dan Paud mulai berdatangan.
Salah satu yang membuat mereka tertarik adalah permainan edukasi Jenga dan kayu susun, selanjutnya komik dan majalah anak Bobo juga banyak diminati sebagian lagi suka membaca buku random yang menurut mereka menarik seperti majalah pertanian dan buku pelajaran yang relate dengan pelajaran di sekolah.
Sungguh melebihi ekspektasi respon positif anak-anak di sini, ditambah respon beberapa orang tua yang mendukung program Pojok Baca berharap anak-anak mereka sesekali datang dan membaca sebagai selingan kegiatan positif selain bermain HP.
Kalau ditanya tujuannya apa membuat Pojok Baca ini? saya berharap bisa sedikit menularkan kegiatan poistif yaitu membaca buku, sekalipun banyak informasi apa saja sekarang sudah bisa didapatkan di HP dan video singkat seperti TikTok namun saya yakin membaca buku masih tetap banyak manfaatnya.
Seperti kata pepatah, "Membaca membuka jendela dunia" walau koleksi buku kami tidak semua baru namun dengan membaca buku-buku terbitan beberapa tahun lalu ada inspirasi dan secercah ilmu yang bisa diserap dan memberi keanekaragaman sudut pandang dalam melihat sebuah peristiwa.
Saya tidak tahu bakal bertahan sampai kapan program ini, tapi cita-cita dan komitmen saya akan tetap menjalankannya sekalipun tidak banyak yang datang membaca. Mengenalkan sebuah hal baru dan kebiasaan positif baru di desa bukanlah hal yang mudah. Tak jarang terdengar suara-suara sumbang yang kalau dimasukan dalam pikiran bisa jadi hambatan dalam perjuangan.
Lewat postingan kali ini, saya meminta doa dan semangat dari pembaca semua, semoga niat baik kami bisa diterima warga dan bertahan lama.
Bagi sobat yang berkenan membantu kami juga membuka kesempatan selebar-lebarnya misalnya donasi berupa buku, mainan edukasi atau dalam bentuk materi yang akan kami gunakan untuk menambah koleksi buku di Pojok Baca kami.
Untuk informasi dan dukungan seputar program Pojok Baca Weron People bisa hubungi saya lewat whatsapp di nomor 085292613001 atau bisa juga lewat situs Kitabisa.com/pojokbacaweronpeople.
Galeri Pojok Baca Weron People:
Oke sobat Campusnesia, itu tadi postingan saya kali ini yang berjudul Ini Kisahku Membuat Pojok Baca di Desa Untuk Meningkatkan Minat Baca Generasi Muda, semoga bermanfaat sampai jumpa.
Penulis
Nandar