Tampilkan postingan dengan label entrepreneur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label entrepreneur. Tampilkan semua postingan

Daftar Referensi Aplikasi Jualan Pulsa, Kuota, Token PLN dan PPOB Cocok Untuk Tambahan Penghasilan Mahasiswa

0
 

Campusnesia.co.id - Setiap bulan kita pasti punya pengeluaran rutin bayar membayar, misalnya beli pulsa, beli kuota internet, membayar wifi, membayar PDAM, membayar PLN, beli token PLN, bayar BPJS, atau top up ewallet Dana, Gopay, OVO, Shopeepay hingga top up game mobile legend dan free fire.

Dahulu pembayaran tagihan bulanan seperti di atas hanya bisa dilakukan di kantor cabang, kantor pos atau mini market seperti alfamart dan indomaret. Kini seiring canggihnya teknologi aneka pembayaran bisa dilakukan di mobile banking, namun belum semua orang punya aplikasi mobile banking dan rekening bank.

Solusi lain adalah munculnya berbagai aplikasi payment gateway yang di dalamnya nyaris bisa bayar apa saja. Selain untuk keperluan sendiri, menginstal aplikasi payment gateway juga bisa dijadikan usaha sampingan yaitu jualan pulsa, top up, token pln hingga jasa pembayaran tagihan bulanan PDAM, BPJS, wifi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Menurut wikipedia.org, Payment Gateway adalah layanan pedagang yang disediakan oleh penyedia layanan aplikasi e-commerce yang mengotorisasi kartu kredit atau pemrosesan pembayaran langsung untuk e-bisnis, pengecer online, batu bata dan klik, atau batu bata dan mortir tradisional. 

Aplikasi ini juga disebut sebagai Payment Point Online Bank (PPOB) adalah sistem pembayaran elektronik yang memungkinkan masyarakat melakukan transaksi pembayaran secara elektronik. PPOB memanfaatkan fasilitas perbankan untuk melakukan pembayaran.

Lewat postingan kali ini, berikut kami hadirkan Daftar Referensi Aplikasi Jualan Pulsa, Kuota, Token PLN dan Payment Gateway Cocok Untuk Tambahan Penghasilan Mahasiswa.



1. Mau jadi nomer satu? Pasang Iklan di CampusnesiaKlik di sini.
Nama Usaha Anda:
Alamat:
Nomer Telepon:



2. Mitra Bukalapak
Mitra Bukalapak adalah aplikasi tambahan dari marketplace Bukalapak. Mitra Bukalapak memungkinkan individu dan pemilik warung untuk menjadi mitra dan menjual produk yang tersedia di Bukalapak. Produk yang dijual meliputi barang kebutuhan sehari-hari, pulsa telepon, hingga tiket pesawat.

Sebagai testimoni sejak pandemi saya jualan pulsa di desa, setelah mencoba beberapa aplikasi serupa akhirnya memutuskan menggunakan Mitra Bukalapak dan dalam sebulan lebih-kurang bisa meraup omset 10 juta rupiah.

Bagi sobat yang download bisa klik di sini Mitrabukalapak.



3. BRI Link
BRILink adalah perluasan layanan perbankan tanpa kantor yang diinisiasi oleh Bank BRI. BRILink merupakan kerja sama antara BRI dengan nasabahnya sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan secara real time online.

Untuk daerah yang jauh dari kantor cabang Bank dan ATM, BRI Link sangat bermanfaat memang setiap transaksi dikenai biaya mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 15.000 tapi dibanding harus ke kecamatan masih lebih murah dan dekat dari rumah.



4. Mitra Tokopedia
Mitra Tokopedia adalah aplikasi yang dibuat untuk pemilik toko, warung, dan individu yang ingin menambah pendapatan dengan berjualan produk digital. Mitra Tokopedia juga menyediakan fitur grosir online untuk mempermudah proses belanja kebutuhan toko atau warung. 

Kekurangan dibanding Mitra Bukalapak adalah beberapa produk pulsanya lebih mahal dan harus verifikasi identitas dahulu untuk bisa jualan, jujur prosesnya susah.



5. Mitra Shopee
Mitra Shopee adalah program dari Shopee yang mengajak penggunanya untuk bekerja sama dalam membuka bisnis produk digital dan PPOB (payment point online bank).
n

Kekurangan dibanding Mitra Bukalapak adalah beberapa produk pulsanya lebih mahal dan harus verifikasi identitas dahulu untuk bisa jualan, jujur prosesnya susah.



6. BNI Agen46
BNI Agen46 adalah mitra BNI (perorangan atau badan hukum yang telah bekerjasama dengan BNI) untuk menyediakan layanan perbankan kepada masyarakat (Layanan Laku Pandai, Layanan LKD dan Layanan e-Payment).


Beberapa tips dari saya yang sudah sekitar tiga tahun jualan pulsa dan kuota:

1. Pastikan setiap transaksi langsung dibayar lunas. Untungnya hanya 1.000-2.000 kalau kebanyakan nyantol karena hutang lama-lama bisa bangkrut.

2. Pastikan cek setiap nomor transaksi sebelum mengirim pulsa, kuota dan lainnya, meminimalisir salah kirim. Jika transfer uang atau VA (virtual account) pastikan pembayaran dari pembeli sudah diterima baru kirim uangnya, pernah ada kejadian BRI Link kehilangan uang karena customernya korban penipuan online.

3. Jika ada nomor baru yang membeli pulsa, kuota dan lainnya, suruh datang langsung atau minimal pastikan itu adalah orang yang sobat kenal, waspada modus penipuan dengan whatsapp yang menyamar jadi kenalan kita.

4. Waspada modus penipuan dengan kiriman gambar paket, pdf undangan dan lainnya yang kalau diklik file tersebut adalah virus phising.



Demikian tadi postingan kita kali ini tentang Daftar Referensi Aplikasi Jualan Pulsa, Kuota, Token PLN dan Payment Gateway Cocok Untuk Tambahan Penghasilan Mahasiswa, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar


===
Baca juga:


Langkah Unggul Tim I KKN Undip: Optimalisasi UMKM Jenang Krasikan di Desa Tangkisan

0


Campusnesia.co.idSukoharjo, 2 Februari 2024 - Dalam perjalanan penuh semangat mereka di tengah gemuruh kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Tim I dari Universitas Diponegoro (Undip) tidak hanya menemukan keindahan alam dan kearifan lokal di Desa Tangkisan, tetapi juga menggali potensi bisnis yang luar biasa. Desa kecil yang terletak di Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo ini ternyata menjadi tempat berkembangnya berbagai usaha mikro, khususnya dalam produksi jenang krasikan, sebuah kuliner tradisional yang khas.

Setelah menyelami kehidupan masyarakat dan memahami tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM setempat, tim KKN Undip bersama-sama dengan pihak desa dan para pelaku usaha, menggagas sebuah inisiatif besar. Mereka memutuskan untuk menjadikan pengembangan UMKM jenang krasikan sebagai salah satu fokus utama dari program kerja mereka.

Pada tanggal 2 Februari 2024, sebuah langkah monumental dilakukan. Tim KKN melakukan kunjungan door to door ke setiap pemilik usaha jenang krasikan. Tak hanya sekedar menyapa, tim juga menyampaikan bantuan berupa buku panduan yang lengkap dan komprehensif. Buku panduan ini tidak hanya sekedar petunjuk teknis, tetapi juga menyajikan berbagai strategi dan saran praktis untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produk jenang krasikan. Mulai dari proses administrasi hingga strategi pemasaran modern, buku panduan ini diharapkan dapat menjadi jembatan yang kuat bagi para pelaku UMKM menuju kesuksesan yang lebih besar.


Dalam buku panduan tersebut, tidak hanya mengulas tentang teknis pendaftaran dan legalitas usaha, tetapi juga membahas aspek-aspek penting lainnya. Termasuk analisis mengenai penggunaan mesin pengaduk olahan jenang krasikan, penanganan dan penyimpanan bahan baku yang tepat, hingga strategi manajemen keuangan yang efektif dan etika bisnis yang terpuji sesuai dengan prinsip Islam.

“Sangat membantu UMKM jenang krasikan khususnya di Desa Tangkisan, semoga dengan mempelajari program kerja yang tercantum pada buku ini, Saya berharap usaha jenang krasikan bisa lebih berkembang, contohnya saja para pelaku usaha jenang krasikan disini rata-rata kurang mengetahui pemasaran melalui sosial media, sukses selalu untuk teman-teman dari tim 1 KKN Undip!”, ucap pelaku usaha jenang krasikan Bunga Kamboja.

Respon dari para pelaku usaha terhadap buku panduan ini sungguh menggembirakan. Mereka menerima bantuan ini dengan tangan terbuka, dan terlihat antusias untuk menerapkannya dalam usaha mereka sehari-hari. Kegiatan program kerja ditutup dengan suasana hangat dan akrab, di mana tim KKN dan para pelaku usaha berkumpul untuk berfoto bersama dan bertukar cerita.

Harapannya, dengan kolaborasi yang erat antara tim KKN Undip, pihak desa, dan pelaku UMKM, Desa Tangkisan akan menjadi semakin makmur dan berkembang. Langkah kecil ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan, menjadikan jenang krasikan sebagai salah satu kebanggaan kuliner yang dikenal luas di wilayah Sukoharjo, bahkan di seluruh Indonesia.



Penulis: 
Luthfia Nabila Putri 

Editor:
Achmad Munandar

Pengenalan, Pelatihan, dan Pendaftaran UMKM Melalui Marketplace

0
 
Pendampingan dan Pendaftaran Akun Penjual Shopee


Campusnesia.co.idSragen - Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bonagung, Kabupaten Sragen, Tim I Universitas Diponegoro (Undip) angkatan 2023/2024 KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan menggunakan salah satu e-commerce yang populer di Indonesia yaitu Shopee. 
 
Melalui program kerja KKN ini, Tim I Undip 2023/2024 fokus untuk mengembangkan potensi UMKM di Desa Bonagung dengan memperkenalkan penggunaan platform e-commerce Shopee sebagai sarana untuk memasarkan produk lokal. Hal ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM meningkatkan akses pasar dan menghasilkan peningkatan ekonomi di desa tersebut.

Pada hari Minggu, 21 Januari 2024, dilakukan sosialisasi dengan sistem door to door atau mengunjungi langsung ke rumah warga pemilik UMKM di Desa Bonagung dan dilakukan sosialisasi mengenai cara pendaftaran ke akun shopee penjual. Sosialisasi tersebut dilakukan agar warga pemilik UMKM yang hendak terjun ke digital marketing benar-benar memahami cara pengoperasian aplikasi shopee tersebut. Warga sangat antusias mengikuti setiap tahapan yang diajarkan, mulai dari pembuatan akun, pengunggahan foto produk, hingga teknik promosi yang efektif.

Setelah dilakukan pelatihan, Tim I Undip 2023/2024 juga melakukan pendampingan secara individu kepada para pelaku UMKM untuk membantu pemilik UMKM dalam memasarkan produk secara digital. Dalam pendampingan ini, Tim I Undip memberikan panduan praktis serta memberikan solusi dan saran yang tepat jika terjadi kendala teknis.

Bapak Hartono, salah satu warga yang mendapatkan pelatihan dan pendaftaran ke akun shopee penjual dan pelaku UMKM yang menghasilkan produk makanan ringan berupa kerupuk dan keripik singkong, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim I Undip 2023/2024 atas kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan dan pendampingan ini sangat membantu dalam mengembangkan usahanya. Ia berharap program serupa dapat dilakukan secara berkesinambungan agar UMKM di Desa Bonagung semakin maju dan bisa bersaing dengan produk-produk lainnya.

Pemerintah Desa Bonagung juga memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Tim I Undip 2023/2024 dalam mendukung pengembangan UMKM di desa mereka. Diharapkan adanya program kerja ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi perekonomian Desa Bonagung serta berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat setempat.

Dengan adanya pelatihan dan pendaftaran produk UMKM melalui aplikasi e-commerce Shopee ini, diharapkan Desa Bonagung dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lain dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemanfaatan teknologi. 


Penulis: 
Ine Rexianita Putri

DPL: 
Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T.

Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Ide Usaha Nugget Lele

0
 



Campusnesia.co.id - Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian integral dari pendidikan tinggi untuk menghadirkan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat dan menghadapkan mereka pada tantangan nyata. 

Lele, ikan air tawar yang populer di Indonesia, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tambah. Oleh karena itu, pengembangan ide usaha nugget lele dianggap sebagai Alangkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di desa Karangasem yang mana banyak warga yang memiliki peternakan lele dan belum ada warga yang mengelola ptensi tersebut.

Atas dasar itu, pada tanggal 26 Januari 2024, mahasiswa KKN Tim I Undip 2024 Desa Karangasem, Tanon, Sragen, Jawa Tengah, melakukan penyuluhan kepada Ibu-ibu PKK Desa Karangasem mengenai Pembuatan ide usaha baru Nugget Lele. Kegiatan yang menjadi program Tri Amelia, salah satu mahasiswa KKN dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Prodi Ekonomi Islam tersebut berdasarkan potensi yang dimiliki Masyarakat.

Penyuluhan dilakukan di pendopo Kantor Desa Karangasem pada pukul 13.30 samapi 15.30. Mahasiswa memaparkan mengenai proses pembuatan nugget lele  kepada Ibu-ibu PKK desa Karangasem. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan produk Nugget Lele untuk di coba oleh Ibu-ibu PKK  dan poster untuk diletakkan di Desa Karangasem dengan harapan informasi tentang manfaat dari Nugget Lele dapat terus diperoleh oleh ibu-ibu PKK dan warga setempat.

Manfaat dan Dampak:

1. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Melalui ide usaha nugget lele, diharapkan terjadi pemberdayaan ekonomi lokal dengan melibatkan masyarakat dalam proses produksi.

2. Peningkatan Pendapatan Petani Lele: Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani lele dengan memberikan nilai tambah pada produk ikan lele mereka.

3. Peningkatan Kesadaran Konsumen: Dengan strategi pemasaran yang efektif, diharapkan konsumen dapat lebih sadar akan manfaat produk nugget lele sebagai alternatif sumber protein.

Proker monodisiplin Tim 1 KKN UNDIP 2024 di bawah kepemimpinan Tri Amelia memberikan gambaran nyata bagaimana sebuah ide usaha nugget lele dapat diimplementasikan dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Diharapkan, proyek ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan.



Dosen Pembimbing Lapangan
1. Ir. Ibnu Pratikto., M.Si
2. Dr. Seno Darmanto, ST., MT
3. Tari Purwanti, S. Ant., M. A.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Kkn Undip Perkenalkan Aplikasi Siapik Kepada UMKM

0
 


Campusnesia.co.idDi era saat ini, terjadi pergeseran besar dari penggunaan metode konvensional ke digital dalam berbagai aspek dan kegiatan, termasuk dalam pencatatan pembukuan bagi para pelaku usaha. Pembukuan tidak hanya penting untuk memberikan gambaran keuangan tentang kinerja usaha, tetapi juga menjadi referensi bagi kreditur untuk memastikan keberlangsungan usaha secara finansial, baik untuk perusahaan besar maupun usaha mikro, kecil, dan menengah.

Sebagai bagian dari program kerja, Thirza Ronaa, seorang mahasiswi KKN dari Tim 1 Universitas Diponegoro periode 2023/2024 yang berasal dari Program Studi Akuntansi, memberikan edukasi dan pelatihan mengenai pembukuan digital menggunakan aplikasi SIAPIK kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Troketon, Kecamatan Pedan.

Program kerja ini dimulai dengan penyampaian materi tentang pembukuan digital dan pengenalan aplikasi SIAPIK. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan dan simulasi penggunaan aplikasi SIAPIK, termasuk langkah-langkah seperti menginstal aplikasi, mendaftarkan usaha, mencatat transaksi, dan menghasilkan laporan keuangan yang diinginkan.


Program pemberdayaan terkait aplikasi SIAPIK dilaksanakan melalui edukasi dan pelatihan mengenai penggunaan aplikasi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Respon positif diterima dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkait penggunaan aplikasi SIAPIK. 

Salah satu contohnya adalah seorang pengusaha jajanan khas Klaten bernama Kepel yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam pembukuan atau pencatatan keuangan. Hal ini menyebabkan ketidakpahaman terhadap keuntungan dan kerugian usahanya, terutama karena sering mencampurkan uang pribadinya dengan uang usahanya. Dengan adanya aplikasi ini, Kepel dapat dengan mudah membuat laporan keuangan sederhana.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM 1 Memberikan Sosialisasi dan Edukasi terkait Budidaya Ikan Skala Rumah Tangga

0



Campusnesia.co.idSalah satu Mahasiswi KKN TIM I UNDIP 2023 (Anisa Margaretha Tumanggor, Program Studi Oseanografi) melakukan kegiatan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan di Dalam Ember) dengan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran) bersama masyarakat RW.12 di Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.
 
Budikdamber merupakan budidaya ikan dan sayuran dalam satu media dan biasanya dilakukan secara bersamaan pada lokasi yang memiliki kendala seperti terbatasnya lahan, sumber air, biaya, serta kemampuan teknis dalam budidaya. Kelebihan dari budikdamber ini yaitu hemat air, zero waste dan bebas bahan kimia. 


Ikan yang digunakan dalam budikdamber ini adalah ikan lele, sedangkan sayuran yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada budikdamber adalah kangkung. Produksi kangkung akan lebih baik pada sistem ini karena nutrisi dapat diperoleh dari feses dan sisa makanan ikan yang mengendap, serta ketersediaan air yang cukup.

Cara pemeliharaan budikdamber ini yaitu ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, pakan ikan diberikan 2-3 kali sehari, penambahan air dilakukan sekitar 5-10 hari atau apabila air mulai terlihat surut. Jika kangkung terkena hama, segera potong bagian yang terkena kemudian buang.

Dalam kegiatan ini, masyarakat terlihat antusias dikarenakan dapat dijadikan usaha sampingan. Diharapkan setelah program edukasi ini warga dapat menerapkan kegiatan ini, sehingga masyarakat bisa memiliki penghasilan sampingan sekaligus meminimalisir pengeluaran.




Editor:
Achmad Munandar

Mengintegrasikan Strategi Pengelolaan UMKM Kepada Masyarakat, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Re-Branding Produk Teh Lokal Desa Pagenteran

0
 


Campusnesia.co.id - Pulosari (07/02/2024) Di era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan UMKM untuk bersaing di pasar semakin ditantang. Dalam upaya mengatasi tantangan ini, pengelolaan UMKM tidak hanya membutuhkan keterampilan bisnis, tetapi juga strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Di Desa Pagenteran, sebuah langkah inovatif telah diambil oleh Pak Sutanto, seorang pengusaha Teh Lokal, bersama dengan mahasiswa KKN TIM I dari Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk melakukan re-branding produk Teh Lokal.

Teh Lokal Desa Pagenteran telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Namun, terbatasnya akses pasar dan kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran modern telah membatasi potensi pertumbuhan bisnis Pak Sutanto. Mengakui hal ini, para mahasiswa KKN TIM I UNDIP memutuskan untuk memberikan bantuan dengan mengintegrasikan strategi pengelolaan UMKM kepada masyarakat setempat melalui re-branding produk Teh Lokal.

Langkah pertama dalam re-branding ini adalah melakukan analisis mendalam tentang pasar dan pesaing. Dengan bimbingan dari para mahasiswa, Pak Sutanto dan timnya melakukan survei pasar dan penelitian pasar yang membantu mereka memahami preferensi konsumen serta tren pasar terkini. Hasil dari penelitian ini membantu mereka dalam merancang strategi baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selanjutnya, fokus diberikan pada aspek visual dan penampilan produk. Pak Sutanto bekerja sama dengan mahasiswa KKN untuk merancang ulang kemasan Teh Lokal Desa Pagenteran agar lebih menarik dan sesuai dengan selera pasar saat ini. Dengan perubahan desain yang segar dan modern, produk Teh Lokal menjadi lebih eye-catching di rak-rak toko dan lebih mengundang minat pelanggan potensial.

Tidak hanya pada aspek visual, tetapi juga pada peningkatan kualitas produk itu sendiri. Pak Sutanto dan timnya berkomitmen untuk mempertahankan kualitas Teh Lokal Desa Pagenteran yang sudah terkenal, sambil terus melakukan inovasi untuk meningkatkan rasa dan aroma. Mereka memastikan bahwa hanya bahan-bahan terbaik yang digunakan dalam proses produksi, sehingga produk Teh Lokal tetap mempertahankan citra keaslian dan kualitasnya.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kesadaran dan daya tarik produk, Pak Sutanto dan mahasiswa KKN juga melakukan berbagai kegiatan promosi di tingkat lokal dan regional. Mereka menggunakan media sosial, pameran, dan acara komunitas untuk memperkenalkan kembali Teh Lokal Desa Pagenteran kepada masyarakat luas. Hal ini membantu menciptakan buzz positif di sekitar produk dan menarik minat konsumen baru.

Lebih dari sekadar mengubah penampilan produk, re-branding Teh Lokal Desa Pagenteran menjadi sebuah proyek yang melibatkan seluruh komunitas. Pak Sutanto dan timnya mengorganisir lokakarya dan pelatihan untuk membagikan pengetahuan mereka tentang pengelolaan UMKM kepada para pelaku usaha lokal lainnya. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada Pak Sutanto dan bisnisnya, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka sendiri.

Melalui kolaborasi antara Pak Sutanto, mahasiswa KKN TIM I UNDIP, dan masyarakat Desa Pagenteran, re-branding produk Teh Lokal telah menjadi contoh yang menginspirasi tentang bagaimana integrasi antara pendidikan tinggi, pengusaha lokal, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif dalam pengembangan UMKM di tingkat lokal. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, UMKM seperti Teh Lokal Desa Pagenteran memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompleks ini.



Editor:
Achmad Munandar

Grill Catfish with Japanese Sauce Resep Unik Ala Mahasiswa KKN Universita Diponegoro untuk Mencegah Stunting

0
 
Foto  Hasil masakan (Dok. Pribadi) 


Campusnesia.co.idKlaten (1/2) Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro melakukan inovasi unik pada masakan lele untuk membantu pencegahan stunting pada anak. Pencegahan stunting dengan makan ikan telah menjadi perhatian penting dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak. 

Stunting adalah masalah kesehatan global yang terjadi ketika anak tidak tumbuh sesuai dengan potensinya dan mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Pemilihan bahan dasae ikan lele dilakukan karena selain harganya murah, ikan lele memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat ikan lele:

1. Sumber Protein
Ikan lele merupakan sumber protein yang baik. Protein diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan rambut.

2. Asam Lemak Omega-3
Meskipun kadar asam lemak omega-3 dalam ikan lele tidak sebanyak ikan laut lainnya seperti salmon, tetapi tetap memiliki kandungan omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.

3. Sumber Vitamin
Ikan lele mengandung beberapa vitamin penting seperti vitamin D dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, sedangkan vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang sehat.

4. Rendah Kolesterol
Ikan lele umumnya rendah kolesterol, sehingga cocok untuk mereka yang memperhatikan kesehatan jantung dan mengontrol kadar kolesterol dalam darah. 

Dengan banyaknya manfaat kesehatan yang dimiliki ikan lele maka dibuatlah inovasi resep pengolahan ikan lele berikut:

Grill Catfish with Japanesa Saus

Bahan Saus:
1. Saus black paper

2. Minyak wijen

Bumbu Marinasi lele:
1. Ikan lele (yang telah dibuang kepalanya)

2. Garam

3. Bawang putih

Cara Memasak:
1. Bersihkan lele dan buang bagian kepalanya, sisakan bagian badan hingga ekor

2. Setelah lele bersih, marinasi ikan lele dengan membalurkan garam secukupnya pada lele dan tambahkan dengan bawang putih yang sudah di haluskan, tunggu selama ±15menit

3. Setelah dimarinasi goreng lele hingga kering atau setengah matang (kematangan sesuai selera), kemudian sisihkan 

4. Untuk membuat bumbu saus yang akan dilumurkan ke lele, pertama-tama campur saus black paper dengan minyak wijen, kemudian aduh hingga merata maka jadilah bahan saus untuk dibalurkan ke lele yang telah di goreng

5. Lele yang tadi telah digoreng bisa langsung di balurkan ke saus yang sebelumnya telah dibuat

6. Kemudian panaskan di teflon anti lengket dengan api kecil, oleskan sedikit minyak pada teflon dan taruh ikan lele yang sudah dilumuri saus, tunggu hingga aroma saus tercium dan keluar gumpalan kecoklatan dari saus

7. Angkat lele yang telah matang sempurna dan hidangkan dengan nasi hangat beserta lauk tambahan lain sesuai selera


Penulis: 
Laurentia Levina Pramestanti (Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Dosen Pembimbing: 
1. Prof. Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, S.T. M.Eng. IPU, ASEAN Eng.
2. Riandhita Eri Werdani, S.M.B., M.S.M.
3. Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.

Lokasi: 
Desa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Kembangkan UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter

0
 

Campusnesia.co.idSukoharjo, 05 Februari 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program KKN berupa pendampingan dan pengembangan UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini dilaksanakan pada 24 Januari 2024. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter dalam meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar. Mahasiswa KKN melakukan beberapa program, yaitu:


1. Digitalisasi Marketing (e-commerce)
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk memasarkan produk mereka secara online melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.


2. Foto Produk (re-packaging)
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk membuat foto produk yang menarik dan profesional untuk meningkatkan daya tarik produk.


3. Desain Rumah Usaha: 
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk rekomendasi desain ruangan produksi sebagai persyarakat PIRT.
 

Ketua Kelompok KKN UNDIP, Aim Tashrif, mengatakan bahwa program ini diharapkan dapat membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran. 

"Kami berharap program ini dapat membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran. Kami juga berharap program ini dapat membantu UMKM Wedang Uwuh untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya saing," kata Aim Tashrif.

Salah satu pelaku UMKM Wedang Uwuh, Bu Sulastri, mengaku senang dengan program pendampingan dan pengembangan yang diadakan oleh mahasiswa KKN. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter. 

Mahasiswa KKN berharap program pendampingan dan pengembangan UMKM Wedang Uwuh ini dapat memberikan manfaat bagi UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter. They also hope that this program can motivate UMKM Wedang Uwuh to be more independent and competitive.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP Mengenalkan Kasir Pintar Kepada UMKM Desa

0

Campusnesia.co.id - Di era digital ini banyak aplikasi yang mempermudah untuk usaha yang sedang kita jalankan, salah satunya adalah Kasir Pintar. Salah satu mahasiswa TIM 1 KKN Universitas Diponegoro 2024 jurusan Manajemen, mempunyai keinginan untuk mengenalkan Kasir Pintar ini kepada para UMKM desa Tanjungsari. 

Karena umumnya penjualan di Tanjungsari ini masih banyak menggunakan kasir manual, atau pembukuan manual. 

Rangkaian program ini dilaksanakan selama 3 hari dengan cara door to door mengunjungi UMKM sekitar, mahasiswa ini mengenalkan kasir pintar kepada para UMKM agar penjualan lebih terorganisir dan produktif. Karena dengan memakai kasir pintar kita bisa tahu penjualan pada saat ini mengalami kerugian atau laba. 

Berharapnya dengan pengenalan kasir pintar UMKM desa bisa lebih produktif dan tidak tertinggal. 



Kegiatan sosialisasi Kasir Pintar Kepada UMKM Desa 


Editor:
Achmad Munandar

INOVASI BARU! Mahasiswa KKN Tim I Undip Menghadirkan Pendampingan Pembuatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Pupuk Organik Cair (POC)

0
 

Campusnesia.co.id - Mengetahui bahaya dari pemakaian minyak jelantah, maka perlu dilakukan cara agar minyak jelantah dapat dimanfaatkan dan tidak menjadi bahaya bagi lingkungan. Dengan tekad dan semangat untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan menciptakan peluang ekonomis, salah satu mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro tahun 2024 Khana Nadira Sastradjaja dari jurusan oseanografi telah berhasil mengembangkan metode inovatif dalam pemanfaatan penggunaan bekas limbah minyak jelantah. Demonstrasi dan Pendampingan Pembuatan Limbah Minyak Jelantah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2024 bersama Ibu-Ibu PKK  Desa  Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Kegiatan pendampingan dan demonstrasi dimulai dengan melakukan pemberian materi terkait bahaya minyak jelantah dan penjelasan umum mengenai pengolahan limbah minyak jelantah rumah tangga. Serta pembagian leaflet / brochure mengenai pengolahan limbah minyak jelantah secara umum. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bendo dan ditutup dengan melakukan tanya jawab serta dokumentasi kegiatan.
               

 Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Cair Bersama Ibu-Ibu PKK

Proses pembuatan pupuk organik cair dibuat dengan alat dan bahan-bahan yang sangat mudah dan praktis. Alat dan bahan-bahan yang digunakan yaitu berupa bekas botol air mineral 1500 ml dan 600 ml, gunting, sendok, selang,  wadah, minyak jelantah, air, EM4 , nasi, dan gula jawa. Proses pembuatan dimulai dengan mencampurkan semua bahan-bahan ke dalam wadah kemudian diaduk sampai larut. Apabila semua bahan-bahan sudah larut masukkan ke dalam bekas botol air mineral 1500 ml dan isi bekas botol air mineral 600 ml dengan air. Lubangi tutup botol dengan menggunakan gunting, kemudian selang dimasukkan pada tutup botol yang sudah dilubangi dan tutup botol dengan rapat sehingga tidak ada udara yang masuk.  Fungsi selang adalah untuk menstabilkan suhu campuran. Selanjutnya dilakukan proses fermentasi selama 7 -30 hari, pupuk organik cair pun siap digunakan.
Produk Pupuk Organik Cair (POC) hasil pengolahan limbah minyak jelantah ini dapat digunakan pada tanaman dengam cara semprotkan sedikit pada tanaman kurang lebih 15 ml per 1 liter air.  Selain itu, jangan menggunakan pupuk organik cair ini terlalu sering karena timbunan minyak dapat menutupi stomata pada permukaan daun.

Selain membantu mengurangi dampak negatif lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah yang tidak terkelola dengan baik, inovasi ini juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomis. Pupuk Organik Cair (POC) yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk komersial lainnya, sehingga dapat dijual sebagai produk yang diminati oleh masyarakat. Hal ini memberikan dampak positif tidak hanya dalam hal lingkungan, tetapi juga dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian terutama di Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. 

Melalui kegiatan ini, terbukti bahwa inovasi dapat lahir dari kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan kreativitas dalam menghadapi tantangan global. Keberlanjutan produk ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi sederhana dapat menjadi solusi nyata untuk permasalahan sehari-hari. Semangat kolaborasi antar-generasi di Desa Bendo membuka peluang untuk lebih banyak lagi proyek-proyek inovatif di masa depan.


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN Tim I Undip Mengolah Ikan Nila Kecil Menjadi Snack Crispy, sebagai Pengembangan Potensi Ekonomi serta Menggerakkan UMKM

0
 

Campusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten (26/01/2024), Mahasiswi KKN TIM I UNDIP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Oseanografi, Khana Nadira Sastradjaja  memberikan inovasi pengolahan bahan makanan ikan nila menjadi snack crispy sebagai  upaya pengembangan potensi ekonomi serta menggerakkan UMKM di Desa Bendo.

Sumber daya manusia seperti halnya di Desa Bendo perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Pengetahuan mengenai dunia inovasi pangan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatur pengeluaran kebutuhan pangan sehari-hari dan menambah gemar makan ikan pada anak, serta dapat digunakan sebagai peluang usaha untuk menambah penghasilan  rumah tangga. Peluang usaha ini dapat dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga.  Snack crispy ikan nila merupakan produk olahan yang masih tergolong jarang ditemui disekitar masyarakat, oleh karena itu, dapat dimanfaatkan Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Snack crispy ikan nila sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak. Selain itu, manfaat kesehatan lainnya dari ikan nila di antaranya; menjaga kolesterol, baik untuk pencernaan, tulang lebih sehat, mencegah penuaan dini, kesehatan otak terjaga, dan membantu mencegah kanker. Ikan nila kaya akan protein, mineral, dan lemak sehat. Ikan nila  mengandung asam lemak omega-3 dan vitamin K yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Pelaksanaan inovasi diawali dengan kegiatan penyuluhan yang besifat “persuatif-edukatif” untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam membuat produk olahan ikan nila. Serta pembagian leaflet / brochure mengenai pengolahan ikan nila kecil menjadi snack crispy. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan demonstrasi pembuatan snack crispy ikan nila bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bendo dan ditutup dengan melakukan tanya jawab serta dokumentasi kegiatan.
     

Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Snack Crispy Ikan Nila Bersama Ibu-Ibu PKK

Untuk membuat snack crispy ikan nila ini tidaklah sulit karena bahan-bahan yang dibutuhkan dapat dengan mudah ditemui di pasaran. Adapun bahan-bahan yang digunakan dibedakan 2 macam, yaitu adonan basah dan adonan kering. Untuk adonan basah diperlukan ikan anak nila 200 gr, bawang putih 2  siung, 1/2 sdt lada halus, penyedap rasa, 1/2 sdt garam , kunyit  halus,  air  70 ml, telur ayam  1 butir, dan terigu protein rendah  50 gr. Untuk adonan kering diperlukan tepung cakra 100 gr, tepung beras  20 gr, royco  1/2 sdt, bon cabe, 1/2 sdt garam, dan soda kue 1/2 sdt. Serta diperlukan minyak goreng 1 liter. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk membuat snack crispy ikan nila yakni wajan, saringan, piring, dan spatula.
Proses pembuatan dimulai dengan melakukan marinasi ikan selama 4 jam dengan mencampurkan bawang putih yang sudah dihaluskan, lada halus, royco, kunyit halus, dan garam kedalam ikan nila sehingga bumbu lebih meresap. Kemudian buat bahan tepung keringnya dengan mencampur semua adonan kering dan diaduk sampai rata dan buat adonan tepung basah dengan campurkan tepung terigu 50 gr, air secukupnya, dan telur 1 butir hingga agak kental. Masukkan anakan ikan nila ke adonan tepung basah dan diaduk. Setelah itu, masukkan ke adonan tepung kering dan aduk-aduk sampai tercampur rata.  Langkah terakhir goreng ikan dengan melakukan pengulangan 2 kali hingga menjadi crispy. Snack crispy ikan nila siap disantap.

Pelatihan pembuatan snack crispy ikan nila yang dilakukan oleh mahasiswi  KKN Tim I  UNDIP 2024 ini sangat membantu Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga dalam mengembangkan UMKM Desa Bendo. Kegiatan pelatihan ini mendapatkan perhatian yang besar dan antusiasme dari Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga untuk setiap tahapan pembuatannya dan mendengarkan penjelasan dari mahasiswi KKN Undip tentang langkah-langkah pembuatan snack crispy ikan nila. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi serta menunjukkan minat tinggi terhadap produk yang dihasilkan oleh mahasiswi KKN Undip. Produk tersebut diharapkan dapat menjadi ide kreatif usaha masyarakat dan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Bendo.




Editor:
Achmad Munandar

Pengalaman Menang Give Away Kaos dari Dagadu Djokdja

0
 


Campusnesia.co.id - Semarang 23/01/2024. Beberapa waktu yang lalu saya mencoba ikutan kuis give away di twitter atau X yang diadakan oleh akun @dagadudjokdja dalam rangka menyambut ulang tahun ke 30 tahun dan perayaan tahun baru 2024.

Karena selama ini jarang sekali menang give away jadi ya nothing to lose saja, eh ternyata dapat dong, saya terpilih menjadi salah satu pemenang give away tersebut dan dikirim kaos dengan tema Taman Sari Tempat Healingnya Para Raja.Djokdja.


Karena penasaran dengan desain kaosnya, saya coba cari tahu tentang Taman Sari. Mengutip laman id.wikipedia.org,  Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta (Tamansari Ngayogyakarta) adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dapat dibandingkan dengan Taman Sari Surakarta dan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. 

Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.

Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, beserta seluruh rakyatnya. 

Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.


Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.

Wah menarik ternyata demikian sejarahnya Taman Sari, dan untuk sobat yang masih belum tahu tentang Dagadu, Dagadu adalah sebuah merek dagang milik perusahaan Aseli Dagadu Djokdja. Pemakaian merek Dagadu pada produk-produk cendera mata terutama kaos, gantungan kunci, dan stiker. Sentra produksi merek Dagadu berada di Kota Yogyakarta.

Pada tanggal 4 Januari 1994, sebanyak 25 orang merintis sebuah perusahaan bernama Aseli Dagadu Djokdja. Para pendiri perusahaan merupakan gabungan dari mahasiswa dan alumni Program Studi Arsitektur Universitas Gadjah Mada. Dagadu kemudian mulai dipasarkan di Lower Ground, Plaza Malioboro, Kota Yogyakarta. Modal awal yang dipakai untuk pembuatan merek Dagadu sebesar empat juta Rupiah. Produk pertama yang menggunakan merek Dagadu berupa kaos. Target konsumen awal dari produk Dagadu ialah mahasiswa.

Oke demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Pengalaman Menang Give Away dari Dagadu Djokdja, Dapat Hadiah Kaos, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Sekali lagi makasih buat Dagadu Djokdja.


Penulis
Nandar

Belajar Dari Konsistensi dan Kerja Keras Toko Madura yang Ada Dimana-mana

0
 


Campusnesia.co.id - Semarang 14/01/2024. Ada anekdot yang bilang toko Madura hanya tutup saat kiamat datang. Hal ini merujuk pada konsistensi mereka yang buka nyaris 24 jam dan tak mengenal hari libur atau tanggal merah.

Mengambil contoh di sekitar Tembalang Semarang, dalam kurun waktu satu hingga dua tahun terakhir kehadiran toko sembako Madura semakin merajalela. Sebelum becandaan tentang kedai es krim Mixue yang menempati setiap ada ruko kosong, toko sembako Madura sudah lebih dulu melakukannya.

Seakan tak peduli berapapun ukuran rukonya, dimanapun lokasinya asalkan bisa disewa bakal mereka tempati untuk berjualan. 

Dilihat dari sisi produk sebenarnya tidak jauh beda dengan toko kelontong dan toko sembako pada umumnya, dari jajanan harga Rp 500-an, kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, sampo, dan tentu saja sembako dari gula, minyak, gas lpg, air minum galon dan kemasan, rokok serta pada umumnya menyediakan bensin eceran.

Disebut toko Madura karena memang pemilik dan penjaganya warga asal Madura. Dari pengamatan yang saya lakukan pada salah satu toko di dekat kost saya, sepertinya antar satu toko dengan toko yang lainnya saling berjejaring, termasuk suplier berbagai produknya yang datang silih berganti.

Kehadiran toko sembako Madura ini sedikit banyak membuktikan bahwa kehadiran mini market seperti Indomaret dan Alfamart tak sepenuhnya mematikan toko kelontong. Walau tak bisa dipungkiri sejak kehadiran kedua brand mini market tersebut banyak toko kelontong lokal yang berguguran akibat kurang mampu bersaing.

Dalam beberapa jenis produk toko kelontong Madura berani menjual dengan harga yang lebih murah dari mini market, hal ini membuat pembeli jadi punya alternatif dalam menentukan dimana akan membeli kebutuhannya.

Jam operasional yang nyaris 24 jam juga jadi kelebihan, sebagai contoh toko sembako El Madura yang ada di dalam gang Iwenisari Tembalang bakal lebih dipilih oleh warga dan anak kost ketika butuh sesuatu ketimbang harus menyeberang jalan raya ke mini market terdekat.

Fenomena toko sembako Madura sebagai bukti bahwa toko kelontong tak sepenuhya punah dengan kehadiran mini market juga terasa hingga desa. Sekarang makin banyak toko kelontong dan sembako dengan gaya display mirip mini market, setidaknya bagaimana sebuah produk dipajang di rak. Dari sisi varian produk dan harga juga sudah bisa bersaing berkat kehadiran berbagai toko grosir dan tentu saja kemudahan belanja lewat toko online, cari yang sedang diskon di e-comerce kemudian menjualnya di toko offline.

Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Belajar Dari Konsistensi dan Kerja Keras Toko Madura yang Ada Dimana-mana. Semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar


===
Baca juga: