Tampilkan postingan dengan label Technology. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Technology. Tampilkan semua postingan

Sesi 2 Kuliah Alternatif Ke-VIII Angkat Tema Membangun Spirit Akademik dan Masa Depan AI

0
 



Campusnesia.co.id - Griya Peradaban telah melaksanakan Kuliah Alternatif ke-VIII sesi 2. Acara ini digelar pada hari Sabtu (20/7/24).

Sesi ke 2 Kuliah Alternatif ini diselenggarakaan melalui zoom meeting. Adapun tema yang diambil yaitu mengenai membangun spirit akademik dan masa depan AI. Kegiatan pagi ini diawali dengan sapaan hangat dan sambutan oleh Ika Lailatun Nikmah sebagai host selaku perwakilan pegiat Griya Peradaban.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.20 ini disampaikan langsung oleh Annas Rolli M sebagai pemateri pertama. Tak lupa kegiatan ini juga dipimpin oleh Astuti Rahayu selaku moderator.

“Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan." Jelas pemateri, Annas Rolli M. 

Pemateri pertama kali ini membahas mengenai membangun spirit akademik. Diawali dengan pembahasan terkait problem dunia akademik di Indonesia yang terdiri dari kualitas pendidikan, sumber daya terbatas, biaya pendidikan, kesenjangan regional, persoalan penelitian dan inovasi, birokrasi dan kebijakan, keterbatasan keterlibatan industri, kurangnya pengakuan internasional, dan juga tantangan teknologi. Selain itu, beliau juga menyasarkan teruntuk para pejuang beasiswa untuk memulai persiapan perkuliahan di luar negeri. 

Diselingi dengan sambutan oleh Feby Alfiana selaku CEO griya Peradaban, kemudian dilanjutkan dengan pemateri kedua. Adapun pemateri kedua membahas terkait masa depan AI yang dipimpin langsung oleh Hilman Najib. Mengutip sedikit dari apa yang di sampaikan oleh pemateri bahwa AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kehidupan kita, tetapi juga membawa risiko yang perlu dikelola dengan hat-hati. Perlunya pendekatan yang tepat, maka dapat dipastikan AI tetap menjadi kawan yang membantu kita mencapai masa depan yang lebih baik. 

Di akhir acara, kegiatan yang diikuti oleh 42 peserta ini ditutup dengan tanya jawab dan juga foto bersama. Sebagai closing statement terdapat a quote to remember. 
“Bukan spesies paling kuat yang akan bertahan, bukan pula mereka yang paling pandai, tetapi mereka yang paling responsive terhadap perubahan.” (Zahro/Griya Peradaban)



Review Series The Playlist Tentang Perjalanan Lahirnya Spotify yang Mendisrupt Blantika Musik

0
 



Campusnesia.co.id - Baru-baru ini saya menyelesaikan sebuah series asal Swedia di Netflix tentang perjalanan lahirnya aplikasi streaming musik Spotify. Series ini berjudul The Playlist total sebanyak 6 episode, setiap episodenya kita akan disajikan bagaimana ide awal spotify lahir, berkembang dan menghadapi tantangan dari 6 sudut pandang berbeda orang-orang yang terlibat di dalamnnya.

Pertama kita akan disajikan dari sudut pandang sang founder yaitu Daniel Ek, ia adalah programmer yang berhasil membuat laman situs lelang asal swedia mengalahkan pencarian Google sehingga masuk halaman pertama, sebelum akhirnya membuat aplikasi streaming musik ia membuat sebuah startup periklanan yang bisa mencustome jenis iklan yang muncul berdasar preferensi pengunjung webistenya.

Episode kedua akan disajikan bagaimana dari sisi industri musik konvensional yang kala itu sedang dihadapkan dengan pembajakan di situs piratebay dan transisi dari fisikal berupa kaset, piringan hitam dan cd ke musik digital. 

Berikutnya dari sisi hukum yang sangat menarik karena kekeuhnya industri musik dari label besar dan usaha para iinovator aplikasi yang berusaha membawa musik ke ranah digital secara legal dan saling menguntungkan semua pihak dari label rekaman, manajemen dan musisi.

Masuk episode keempat kita diperlihatkan dari sisi para programer yang berusaha keras menciptakan protokol internet baru untuk bisa menhasilkan aplikasi pemutar musik seketika atau tanpa buffering barang sedetikpun. Episode ini sangat teknikal namun untuk pecinta teknologi digital seperti saya jadi episode yang menarik sekali dan banyak inspirasi yang bisa dipetik. Membuat aplikasi streaming musik ternyata sepelik itu proses dan alurnya apalagi Spotify dibuat di tahun 2006 saat infratsruktur internet belum secanggih saat ini.

Dalam episode kelima series ini menceritakan sisicofounder dan sang pemodal menjadi angel investor, kenekatan serta kesalahan-kesalahan dalam yang dilakukan membuat kita belajar bahwa pertimbangan bisnis dalam membuat startup sangat penting, sekali lagi banyak insight yang saya dapat darimana saja revenue sebuah aplikasi atau website bisa didapat, cara mendapatkan investor dan manajemen keuangan.

Sebagai penutup series ini memberi epilog dari sisi para musisi yang sempat crash dengan Spotify dari boikot Taylor Swift hingga unjuk rasa musisi Swedia menuntuk hal dan keadilan. Spotify dianggap monopoli dan memotong pendatan para artis yang karyanya dilisting di aplikasi salah satunya karena ada publisher dan label yang memiliki saham Spotify.

Secara keseluruhan series Netflix asal Swedia berjudul The Playlist ini sangat menarik, selain kita bisa belajar dari perjalanan penciptaan aplikasi streaming musik Spotify yang mendisrupt industri musik konvensional kita juga tahu intriks di dalamnya. 

Untuk saya series sejenis tentang bagaimana sebuah startup dibangun dari nol sangat personal, salah satunya karena sekarang sedang membangun sebuah platform listing UMKM di desa saya Tegalharjo Pati bernama Pasardesaku.com.

Bagi sobat yang suka dengan series atau film bertema perjalanan sukses membangun sebuah perusahaan teknologi dan startup saya punya rekomendasi yaitu series The Billion Dollar Code yang bercerirta tentang Google Earth, film The Social Network tentang facebook dan drama korea berjudul Start-Up walau fiksi dan penuh romance namun unsur inspirasinya masih banyak.

Selamat menonton.



Tentang series Netflix The Playlist 

The Playlist  adalah miniseri doku-drama yang dibuat untuk Netflix. Terinspirasi dari buku Spotify Untold yang ditulis oleh Sven Carlsson dan Jonas Leijonhufvud. Disutradarai oleh Per-Olav Sørensen, serial ini menceritakan kisah "fiksi" tentang lahirnya perusahaan streaming musik Swedia Spotify, beserta tantangan awalnya. The Playlist tayang perdana di Netflix pada 13 Oktober 2022.

Premisnya adalah tentang seorang pengusaha yang bercita-cita tinggi, Daniel Ek, menemukan peluang di tengah pertarungan antara industri musik yang sukses dan pembajakan musik. Ek melihat sebuah solusi yang belum pernah ada sebelumnya dalam industri musik yang penuh gejolak. Ia kemudian memutuskan untuk membangun layanan streaming musik gratis dan legal bersama rekan bisnisnya, Martin Lorentzon. Dia tidak tahu, layanan itu akan "merevolusi" industri musik global dan menghadapi tantangan tak terduga beserta fondasinya.

Pada 11 Desember 2019, Netflix mengumumkan serial terbatas yang belum diberi nama tentang pendirian perusahaan streaming musik, Spotify. Serial ini terinspirasi oleh buku non-fiksi, Spotify Untold, yang ditulis oleh Sven Carlsson dan Jonas Leijonhufvud, reporter bisnis di Swedish Dagens Industri. 

Berna Levin dari Yellow Bird UK akan berperan sebagai produser eksekutif serial ini dan Per-Olav Sørensen akan mengarahkan serial tersebut. Pada tanggal 14 Juni 2021, pengumuman lebih lanjut dibuat, mengungkapkan bahwa serial ini akan terdiri dari enam episode berdurasi 45 menit. 

Selain itu, Eiffel Mattsson dan Luke Franklin akan menjadi produser bersama Levin; sementara itu, Christian Spurrier dipekerjakan sebagai penulis skenario untuk serial tersebut. Pada 13 September 2022, Sofie Forsman dan Tove Forsman diumumkan sebagai penulis bersama serial tersebut.


Pemeran  series Netflix The Playlist 

Edvin Endre sebagai Daniel Ek, salah satu pendiri dan CEO Spotify yang sebelumnya bekerja sebagai insinyur perangkat lunak untuk Tradera.

Christian Hillborg sebagai Martin Lorentzon, salah satu pendiri dan investor utama Spotify, pemilik dan Salah satu pendiri Tradedoubler.

Joel Lützow sebagai Andreas Ehn, seorang programmer berbakat, karyawan pertama Spotify dan CTO yang direkrut Ek untuk membangun aplikasi Spotify.

Gizem Erdogan sebagai Petra Hansson, pengacara berkinerja terbaik yang ditawari posisi sebagai negosiator lisensi musik di Spotify.

Ulf Stenberg sebagai Per Sundin, salah satu eksekutif Sony Music Swedia yang berjuang dengan munculnya The Pirate Bay.

Janice Kamya Kavander sebagai Bobbi Thomasson, seorang calon musisi yang merupakan mantan teman sekelas Daniel Ek.



===
Baca juga:

Apa Itu Ransomware, Windows Defender dan Pusat Data Nasional?

0
 



Campusnesia.co.id - Pada hari Kamis tanggal 20 Juni 2024 pukul 04.15 WIB terjadi gangguan pada layanan Pusat Data Nasional Sementara. Dampak gangguan ini pertama kali dirasakan oleh masyarakat yang sedang ada di bandara untuk administrasi imigrasi.

Hingga beberapa hari kemudian pemerintah akhirnya mengakui bahwa Pusat Data Nasional atau PDN mendapat serangan virus Ransomware dan pelakunya meminta tebusan 8 juta dollar atau sekitar 131 Milyar.

Mengutip laman Tempo.co, dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR dan Badan Siber dan Sandi Negara, Budi juga menjelaskan status layanan instansi yang terdampak serangan siber pada PDNS 2 per 26 Juni 2024. Total instansi pengguna yang terdampak layanannya ada 239 atau 84,75 persen, yakni:

- Kementerian atau Lembaga sebanyak 30 atau 10,64 persen
- Provinsi sebanyak 15 atau 5,32 persen
- Kabupaten sebanyak 148 atau 52,48 persen
- Kota sebanyak 48 atau 16, 31 persen

Total instansi pengguna yang layanannya tidak terdampak karena data tersimpan di PDNS 2 hanya data back up:

- Kementerian atau Lembaga sebanyak 21
- Provinsi sebanyak 1
- Kabupaten sebanyak 18
- Kota sebanyak 3

Instansi Pengguna yang berhasil recovery layanan:

- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yakni layanan perizinan event.
- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yakni layanan keimigrasian.
- Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yakni layanan sikap.
- Kementerian Agama, yakni SIHALAL.
- Kota Kediri, yakni ASN Digital

Daftar lembaga yang terdampak efek domino ransomware PDN:

1. Arsip Nasional RI (ANRI)

2. Badan Kepegawaian Negara (BKN)

3. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

4. Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN)

5. Dewan Kerajinan Nasional 

6. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

7. Kementerian Agama (Kemenag)

8. Kementerian ATR

9. Kementerian Dalam Negeri

10. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

11. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

12. Badan Pengawas Pemilu

13. Bappenas

14. Badan Informasi Geospasial (BIG)

15. Dewan Ketahanan Keluarga dan Daerah Nasional (DKKDN)

16. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

17. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

18. Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP)

19. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)

20. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

21. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

22. Badan Pusat Statistik (BPS)

23. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

24. Badan Standardisasi Nasional (BSN)

25. Kantor Staf Presiden

26. Kemenko PMK

27. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

28. Kementerian Hukum dan HAM

29. Kementerian Kesehatan

30. Kementerian Keuangan

31. Kementerian Komunikasi dan Informatika

32. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

33. Kementerian Koperasi dan UKM

34. Kementerian Luar Negeri

35. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

36. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

37. Kementerian Perdagangan

38. Kementerian Pertanian

39. Kementerian PUPR

40. Kementerian Sosial

41. Kementerian Kelautan dan Perikanan

42. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

43. Komisi Yudisial

44. Komnas HAM

45. LAPAN (Kini BRIN atau Badan Riset dan Inovasi Nasional)

46. Lembaga Administrasi Negara

47. Mahkamah Konstitusi

48. Ombudsman

49. Perpustakaan Nasional

50. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)

51. Setjen DPR RI

52. Setjen MPR RI

53. Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir)

54. Kementerian Perhubungan

55. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

Hingga artikel ini dipublish, pemerintah masih belum berhasil mengatasi masalah virus ransomware tersebut dan menyebut dahwa data yang terinkripsi tidak bisa pulihkan lagi.

Ada beberapa kata kunci dalam peristiwa di atas yaitu Ransomware, Windows Defender dan Pusat Data Nasional, sebenarnya apa pengertian dan maknanya, yuk kita cari tahu sama-sama.


1. Apa itu Ransomeware?
Ransomware secara harfiah diterjemahkan sebagai Perangkat pemeras adalah jenis perangkat perusak yang dirancang untuk menghalangi akses kepada sistem komputer atau data hingga tebusan dibayar dengan cara melakukan enkripsi data pengguna komputer dan data tersebut bisa dikembalikan ketika telah membayar. 

Jenis yang sederhana bekerja dengan mengunci sistem dengan cara yang tidak sulit untuk ditangani oleh orang yang ahli, sedangkan jenis yang lebih canggih akan mengenkripsi berkas sehingga tidak dapat diakses. Serangan perangkat pemeras umumnya dilakukan melalui Trojan yang disamarkan sebagai berkas yang sahih.

Perangkat pemeras bisa diatasi dengan aplikasi dekripsi (decryptor) yang mana akan mendekripsi berkas yang sudah terinfeksi perangkat pemeras kembali ke bentuk asalnya. Hanya saja tidak semua jenis perangkat pemeras dapat diatasi dengan decryptor terlebih lagi jika di dalamnya terdapat ID Keys Online yang selalu diperbarui dari pihak pembuat perangkat pemeras. (id.wikipedia.org)



2. Apa itu Windows Defender?
Windows Defender, sebelumnya dikenal sebagai Microsoft AntiSpyware adalah perangkat lunak dari Microsoft untuk melindungi sistem operasi Microsoft Windows dari perangkat pengintai (spyware). Perangkat lunak ini adalah bagian dari Windows Vista dan Windows 7, serta dapat diunduh secara gratis untuk Windows XP dan Windows Server 2003. 

Pada Windows 8 dan Windows 10, perangkat lunak ini ditingkatkan menjadi program antivirus, untuk menggantikan Microsoft Security Essentials (antivirus dari Microsoft untuk pengguna Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7. Namun saat ini untuk pengguna Windows XP dan Windows Vista, Microsoft Security Essentials sudah dihentikan dukungannya, Windows XP mendapatkan dukungan pembaharuan virus sampai 14 Juli 2015, dan Windows Vista sampai waktu terbatas yang tidak ditentukan).

Sebelum Windows 8 dan Windows 10, Windows Defender memiliki fitur dengan kemampuan perangkat anti-pengintaian (antispyware). Windows Defender meliputi sejumlah alat keamanan waktu nyata yang mengawasi beberapa area umum pada Windows yang mengalami perubahan-perubahan yang mungkin disebabkan oleh spyware. Perangkat ini juga menyertakan kemampuan untuk menghapus secara mudah perangkat ActiveX yang terpasang. 

Windows Defender juga terintegrasi dengan Microsoft SpyNet, sehingga para pengguna dapat melaporkan kepada Microsoft mengenai kemungkinan-kemungkinan spyware, serta aplikasi dan pemacu peranti (device drivers) yang dimungkinkan untuk dipasang pada sistem mereka. Proteksi terhadap virus ditambahkan pada Windows 8 dan Windows 10 dan sudah menjadi antivirus bawaan. Windows Defender pada Windows 8 dan Windows 10 menyerupai MSE dan menggunakan definisi virus yang sama.

Windows defender sudah terintegrasi dengan Windows 8 dan Windows 10. Dalam opsi Windows Defender, pengguna dapat mengatur konfigurasi proteksi waktu nyata dari virus dan ancaman lainnya ('real-time protection'). Menerima definisi ancaman terbaru dan deteksi perilaku ancaman terbaru dari cloud untuk melindungi perangkat. Perlindungan Ransomware, ia melindungi folder dengan akses aplikasi yang bisa dikontrol,sehingga dapat mencegah terjadinya perangkat lunak berbahaya yang dapat mengakses folder.



3. Apa Pusat Data Nasional?
Pusat Data Nasional (disingkat PDN) merupakan fasilitas pusat data untuk keperluan penempatan, penyimpanan dan pengolahan data, serta pemulihan data yang nantinya digunakan secara bagi data (bahasa Inggris: data sharing) oleh instansi pusat dan pemerintah daerah, dan saling terhubung di Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI akan membangun 4 pusat data berstandar global Tier-4 yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

PDN pertama akan dibangun di Kawasan Deltamas Industrial Estate, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Daerah tersebut dipilih karena menjadi kawasan pusat pemerintahan saat ini. PDN kedua akan dibangun di Nongsa Digital Park, Kota Batam, Kepulauan Riau. 

Kawasan ini dipilih karena dinilai memiliki infrastruktur berupa jaringan serat optik (fiber optic) yang dapat menghubungkan Batam ke kawasan barat Indonesia. PDN ketiga akan dibangun di Balikpapan, Kalimantan Timur guna mendukung pusat pemerintahan baru yang berada di IKN. Lalu, Pusat Data Nasional keempat akan dibangun di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur untuk menghubungkan Indonesia bagian barat dan timur.

Pada 12 Juni 2023, dalam rapat dengar pendapat Panitia Kerja Kebocoran Data Komisi I DPR, Semuel Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika berujar bahwa pihaknya menargetkan PDN Bekasi dapat rampung dan diresmikan pada Oktober 2024, sedangkan PDN Batam diharapkan akan selesai pada 2025. Lebih lanjut, Semuel mengatakan bahwa PDN Batam sedang dalam proses tender, sementara dua PDN yang ada di Balikpapan dan Manggarai Barat masih dalam perencanaan.

Sebagai solusi sementara menunggu selesainya pembangunan PDN, pemerintah telah membangun Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), bekerja sama dengan Telkom dan Lintasarta. Pada Februari 2024 PDNS telah menampung data dari 400 institusi pemerintah.

Pada 17 Juni 2024, PDNS 2 yang bertempat di Surabaya diserang oleh ransomware Brain Cipher. Aktivitas berbahaya mulai dilakukan tanggal 20 Juni pukul 00.54 WIB, Serangan siber ini telah mengganggu operasional 239 instansi pengguna. Terhitung 30 kementerian/lembaga, 15 provinsi, 148 kabupaten, dan 48 kota terdampak secara langsung.



Demikian tadi postingan kita kali ini tentang Apa Itu Ransomware, Windows Defender dan Pusat Data Nasional, semoga memberi gambaran tentang apa yang sedang terjadi pada PDN negara kita. Semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Profile Toko Online Pinduoduo Asal China Induk Perusahaan Temu

0
 



Campusnesia.co.id - Alibaba yang dikenal sebagai raksasa ecommerce dari China, kabarnya kini punya pesain baru yang mulai mendunia yaitu Pinduoduo. Tidak hanya jagoan di dalam negeri, Pinduoduo sudah merambah ke pasar Amerika lewat toko online bernama Temu.

Sebenarnya seperti apa profil Pinduoduo ini? yuk kita cari tahu bersama.

Menutip lama  wikipedia, Pinduoduo (Hanzi: 拼多多) adalah sebuah platform perdagangan elektronik yang membolehkan para pengguna untuk berpartisipasi dalam perjanjian pembelian berkelompok. Platform tersebut dibentuk oleh Colin Huang dengan nama Shanghai Dream Information Technology Co., Ltd. pada September 2015.

Pinduoduo Inc. awalnya fokus pada industri pertanian tradisional. Bisnis ini merupakan produk terbesar dari PDD Holdings, yang juga memiliki pasar online Temu yang berbasis di Irlandia.


Sejarah toko online Pinduoduo
Pinduoduo didirikan pada tahun 2015 oleh pengusaha dan insinyur perangkat lunak Tiongkok Colin Huang dan awalnya berfokus pada industri pertanian.

Pada tanggal 7 Juni 2018, Legal Evening News melaporkan bahwa Pinduoduo menyelidiki dan menutup toko serta menghapus listingan yang melanggar kebijakan platformnya terhadap pornografi dan kekerasan, menyusul laporan sebelumnya oleh surat kabar tersebut.

Pada tanggal 20 Januari 2019, Pinduoduo melaporkan kepada polisi pencurian yang dilakukan oleh peretas yang mengeksploitasi celah dalam sistem mereka dan mencuri voucher senilai puluhan juta Yuan.

Selama masa lockdown awal akibat COVID-19 di Tiongkok pada tahun 2020, Pinduoduo memulai program untuk membantu petani pedesaan Tiongkok dalam menjual produk mereka kepada pelanggan secara online dibandingkan mengandalkan pasar tradisional yang tatap muka. 

Pada bulan Agustus 2020, Pinduoduo meluncurkan Duo Duo Maicai, sebuah layanan yang memungkinkan konsumen memesan bahan makanan terlebih dahulu untuk diambil di lokasi yang ditentukan.

Pinduoduo menghasilkan nilai barang dagangan kotor (GMV) sebesar RMB 2,44 triliun (US$383 miliar) pada tahun 2021.

Pada tanggal 5 Juli 2022, pengadilan Shanghai menolak gugatan warga setempat yang menuduh Pinduoduo melakukan kecurangan dalam acara promosi.

Pada bulan September 2022, perusahaan saudara Pinduoduo, Temu, diluncurkan di AS oleh PDD Holdings. Pada tahun 2023, PDD Holdings mengubah domisili hukumnya dari Shanghai menjadi Dublin.


Isu produk palsu di Pinduoduo
Pinduoduo telah banyak dikritik di media dalam negeri Tiongkok karena menjual produk shanzhai. Perusahaan menanggapinya dengan surat terbuka yang menyatakan bahwa mereka, dalam satu minggu di bulan Agustus, telah menutup 1.128 toko, menghapus lebih dari 4 juta listing , dan memblokir 450.000 daftar barang yang diduga palsu agar tidak dipublikasikan.

Setelah terdaftar di bursa saham Nasdaq pada tahun 2018, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar Tiongkok mengumumkan penyelidikan terhadap perusahaan tersebut berdasarkan laporan bahan palsu yang tersedia di platform. Pinduoduo menanggapinya dengan mengintensifkan upaya untuk menghilangkan barang palsu bahan dari tokonya.

Menurut perusahaan, mereka menghapus lebih dari 10,7 juta item mencurigakan dan memblokir 40 juta tautan mencurigakan di platformnya. Pinduoduo berusaha meyakinkan pelanggan dengan menyatakan bahwa mereka akan memberi kompensasi kepada pelanggan dengan sepuluh kali lipat nilai barang palsu yang ditemukan telah dijual melalui platform. Nilai ini tiga kali lipat dari kompensasi yang diamanatkan oleh Undang-Undang Perlindungan Konsumen Tiongkok.

Pinduoduo juga memberlakukan penalti terhadap penjual barang yang akan membekukan sepuluh kali lipat volume perdagangan barang apa pun yang ditemukan palsu.Seribu penjual menanggapi dengan protes pada bulan Juli 2018 di kantor pusat perusahaan, di mana terdapat adalah bentrokan fisik dengan penjaga keamanan perusahaan.  Penjual juga telah menentang hukuman Pinduoduo di pengadilan, tetapi setidaknya pada tahun 2021 Pinduoduo memenangkan sebagian besar kasus ini.

Pada bulan April 2019, Pinduoduo pertama kali masuk dalam daftar Pasar Terkenal untuk Produk Palsu dan Pembajakan oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat. Pada tahun 2023, Pinduoduo tetap terdaftar sebagai pasar yang terkenal kejam.

Perusahaan juga mengungkapkan bahwa mereka telah menghapus 500.715 item dan menutup lebih dari 40 toko pada tanggal 4 Februari 2020, untuk melindungi konsumen dari masker palsu dan di bawah standar yang dijual oleh pedagang yang berharap mendapatkan keuntungan di tengah pandemi COVID-19.


Kekhawatiran malware
Pada tahun 2023, Google menghapus aplikasi Pinduoduo dari Play Store setelah perusahaan keamanan siber Tiongkok menemukan malware dalam versi aplikasi yang dibawa di toko aplikasi Tiongkok.

Dua hari setelah merilis pembaruan untuk mengatasi kekhawatiran, Pinduoduo membubarkan tim insinyur dan manajer produk yang mengembangkan eksploitasi tersebut. Mayoritas tim dipindahkan ke Temu, bekerja di berbagai departemen.

Enam tim keamanan siber yang diwawancarai oleh CNN – termasuk perusahaan Finlandia, Rusia, AS, dan Israel – serta perusahaan keamanan siber Tiongkok DarkNavy, semuanya menyebut Pinduoduo sebagai malware atau potensi malware.

Dalam laporan Bloomberg News, seorang peneliti dari Kaspersky Labs menyatakan hal berikut: “Beberapa versi aplikasi Pinduoduo berisi kode berbahaya, yang mengeksploitasi kerentanan Android yang diketahui untuk meningkatkan hak istimewa, mengunduh dan mengeksekusi modul berbahaya tambahan, beberapa di antaranya juga memperoleh akses ke pemberitahuan dan file pengguna".

Pinduoduo memiliki perjanjian berbagi data dengan unit Harian Rakyat, corong resmi Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok.

Pengawasan terhadap mantan karyawan
Pada tahun 2024, Financial Times dan The Wall Street Journal melaporkan bahwa Pinduoduo menggunakan pengawasan dan tuntutan hukum non-persaingan terhadap mantan karyawan yang berhenti bekerja untuk saingannya.




Profil Toko Online TEMU Asal China yang Mulai Mendunia

0
 



Campusnesia.co.id - Di tengah persaingan ketat antar startup ecommerce di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, TikTok Shop, Bblibli dan Lazada kini muncul kabar tidak lama lagi akan datang toko online baru bernama TEMU.

Kehadiran ecommerce Temu sempat membuat raksasa Amazon di Amerika ketar-ketir dengan harga produknya yang sangat murah karena didatangkan langsung dari produsen dan pabrikan di China walau dalam banyak video unboxing dan review netijen menyebutkan kualitas produk dari Temu tentu tidak sebaik dari Amazon yang harganya lebih mahal.

Lalu sebenarnya apa dan dari mana ecommerce baru bernama Temu ini? yuk kita cari tahu.

Temu adalah sebuah aplikasi lokapasar milik China yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. ­Aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi buatan PDD Holdings Inc, yang juga mengoperasikan perangkat lunak serupa, yaitu Pinduoduo. Menurut Forbes, aplikasi tersebut menduduki peringkat satu aplikasi paling populer di App Store hampir sepanjang 2023.

Aplikasi tersebut diluncurkan pada September 2022 dan dipakai sebagai pasar tempat konsumen mencari dan membeli produk dari berbagai vendor. Aplikasi tersebut menawarkan berbagai macam produk yang mencakup beberapa kategori, yaitu elektronik, peralatan rumah tangga, pakaian dan aksesoris, kesehatan dan kecantikan, rumah dan taman, serta mainan dan hobi.

Aplikasi tersebut menjaga harga barang tetap rendah dengan cara menghilangkan perantara. Hal tersebut memungkinkan perusahaan vendor dari Tiongkok dapat menjual barang secara langsung ke konsumen. Aplikasi tersebut telah diunduh sekitar 24 juta kali dalam waktu lima bulan setelah diluncurkan. 

Aplikasi tersebut secara masif mempromosikan aplikasinya dengan berbagai macam cara, mulai dari menggandeng selebriti seperti Jason Derulo dan Juju Smith-Schuster hingga memasang iklan di Instagram, Facebook, dan Snapchat.

Sebagai informasi Lokapasar adalah situs yang menerapkan konsep pasar tradisional dan dikemas secara daring. Lokapasar berperan sebagai pihak ketiga yang menjembatani antara penjual dan pembeli dengan menyediakan tempat berjualan dan layanan pembayaran.

Temu memiliki jargon "Shop Like a Billionaire" aplikasinya bisa diunduh di app store bagi pengguna Apple dan Google Play Store bagi pengguna Android.




Tentang Temu 

Whaleco Technology Limited disebut-sebut sebagai pihak yang menjalankan bisnis sebagai Temu (/ˈtiːmuː/ TEE-moo), dan dioperasikan oleh perusahaan e-niaga Tiongkok PDD Holdings. Perusahaan ini menawarkan barang konsumsi dengan potongan harga besar yang sebagian besar dikirim ke konsumen langsung dari Tiongkok.

Model bisnis Temu berbasis di Korea Selatan. Platform ini menjadi populer di kalangan konsumen namun juga menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi data, kerja paksa, kekayaan intelektual, dan kualitas produk pasarnya. Perusahaan tersebut telah terlibat dalam perselisihan hukum dengan saingannya Shein.


Sejarah Toko Online Temu

Temu dimiliki dan dioperasikan oleh PDD Holdings, yang juga memiliki Pinduoduo, platform perdagangan online umum di Tiongkok. PDD Holdings awalnya terdaftar di Kepulauan Cayman sebelum memindahkan tempat pendiriannya ke Dublin pada tahun 2023.

Platform Temu pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada September 2022. Pada bulan Maret 2023, Temu diluncurkan di Australia dan Selandia Baru. Pada bulan berikutnya, Temu diluncurkan di Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol dan Inggris. Temu akhirnya berekspansi ke pasar Amerika Latin. Pada 17 Januari 2024, Temu resmi diluncurkan di Afrika Selatan, negara ke-49 yang dimasuki Temu sejak diluncurkan pada September 2022.

Pada bulan Februari 2024, Temu memasang beberapa iklan di acara Super Bowl, menawarkan hadiah sebesar US$15 juta. Akibatnya, perusahaan melihat lonjakan penelusuran untuk nama dan lalu lintasnya.

Setelah iklan Super Bowl pada Februari 2024, Temu menjangkau 100 juta pengguna aktif di AS, lebih dari 130 juta unduhan aplikasi secara global, dan sekitar 420 juta kunjungan situs web bulanan, menurut SEMrush.


Kontroversi tentang Temu

Kesuksesan Temu tidak luput dari kontroversi, misalnya pada bulan Desember 2022, Temu digugat oleh perusahaan saingannya Shein, dengan tuduhan bahwa Temu telah meminta influencer online "untuk membuat pernyataan yang salah dan menipu" tentang Shein untuk mempromosikan produknya sendiri. Temu kemudian menggugat Shein pada Juli 2023, dengan tuduhan bahwa Shein telah "terlibat dalam kampanye ancaman, intimidasi, pernyataan palsu tentang pelanggaran, dan upaya untuk mengenakan denda yang tidak berdasar" pada produsen pakaian yang diduga bekerja sama dengan Temu. 

Pada tanggal 31 Juli 2023, Shein memenangkan perintah penahanan sementara terhadap Temu dalam kasus yang berbeda, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut menggunakan gambar berhak cipta Shein dalam daftar produk. 

Kemudian pada bulan Agustus, Shein meminta perintah pengadilan terhadap Temu, yang diajukan ke Pengadilan Tinggi London, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah "mengidentifikasi ribuan kejadian" di mana penjual Temu menyalin foto listingnya. Shein meminta semua postingan yang melanggar dihapus dan ganti rugi setidaknya £100.000.

Pada tanggal 18 Juli 2023, Temu mengajukan gugatan federal, menuduh Shein melanggar undang-undang antimonopoli AS. Temu menyatakan dalam dakwaan bahwa pada tahun 2022, Shein memiliki lebih dari 75% pasar mode ultra-cepat AS dan memanfaatkan dominasi pasarnya untuk memaksakan perjanjian eksklusif dengan produsen pakaian jadi, sehingga membatasi mereka untuk berkolaborasi dengan Temu.

Temu lebih lanjut menyatakan bahwa pada Mei 2023, Shein mengamanatkan agar 8.338 produsen yang memasok atau menjual di platform mereka menandatangani perjanjian distribusi eksklusif, sehingga mencegah mereka menawarkan produk mereka di platform Temu atau ke penjual yang berafiliasi dengan Temu. 

Temu berpendapat bahwa produsen yang terkait dengan Shein ini merupakan bagian yang besar, diperkirakan mencapai 70% hingga 80%, dari semua pedagang yang menawarkan produk fesyen ultra-cepat di AS, yang menyebabkan harga lebih tinggi, lebih sedikit pilihan konsumen, dan menghambat pertumbuhan ultra AS. pasar mode cepat.

Pada bulan Oktober 2023, Shein dan Temu meminta agar kasus mereka masing-masing terhadap satu sama lain dibatalkan tanpa prasangka di Massachusetts dan Illinois. Tidak ada perusahaan yang memberikan penjelasan lebih lanjut atau apakah penyelesaian telah dilakukan.

Pada bulan Desember 2023, Temu kembali menggugat Shein dengan tuduhan adanya campur tangan ilegal terhadap pemasoknya.


Bisnis Model yang dijalankan Temu

Temu memungkinkan vendor yang berbasis di Tiongkok untuk menjual dan mengirimkan langsung ke pelanggan tanpa harus bergantung pada distributor perantara di negara tujuan, sehingga membuat produk lebih terjangkau. Beberapa penjual menyatakan bahwa Temu meminta mereka menurunkan harga, bahkan sampai menjual barang dengan kerugian.

Temu menawarkan barang gratis kepada beberapa pengguna yang berhasil merujuk pengguna baru melalui kode afiliasi, media sosial, dan gamifikasi. Pembelian online di Temu dapat dilakukan menggunakan browser Internet atau melalui aplikasi seluler khusus. Temu menggunakan kampanye iklan online berskala besar di Facebook dan Instagram.

Temu mengharuskan penjualnya untuk menawarkan produk mereka dengan harga lebih rendah daripada yang ditemukan di AliExpress. Ketika beberapa penjual menawarkan produk yang sama, Temu hanya mengizinkan satu penjual dengan harga terendah. Item yang tidak memenuhi persyaratan penjualan minimum Temu (30 buah dan $90 dalam 14 hari) akan dihapus dari platform.

Perusahaan ini banyak beriklan di aplikasi seluler dan menjalankan iklan TV di Super Bowl LVIII, sehingga menghasilkan popularitas mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Sensor Tower mengungkapkan bahwa pada kuartal terakhir tahun 2023, pengguna Temu menghabiskan rata-rata 23 menit seminggu di aplikasi, dibandingkan dengan 18 menit di Amazon dan 22 menit di eBay.


Tanggapan beragam pembeli di Temu
Beberapa pedagang menggunakan Temu sebagai tempat kliring di mana mereka mencoba menjual produk berkualitas rendah, kadaluarsa, atau ketinggalan jaman.

Menurut Andrew Chow yang menulis untuk Time, pada tahun 2022 pelanggan Temu mengalami banyak paket yang tidak terkirim, perbedaan produk karena iklan palsu, dan tagihan misterius, serta layanan pelanggan yang tidak responsif.

Menurut Sarah Perez, yang menulis untuk TechCrunch sehubungan dengan kampanye periklanan Temu, "Iklan ini tampaknya berfungsi untuk meningkatkan pemasangan Temu. Namun gali ulasan aplikasinya dan Anda akan menemukan keluhan serupa terhadap Wish, termasuk daftar penipuan, rusak, dan tertunda pengiriman, pesanan yang salah, dan kurangnya layanan pelanggan."

Pada bulan Oktober 2022, Better Business Bureau cabang Boston membuka file tentang Temu; Hingga akhir tahun 2022, mereka telah menerima 31 keluhan dari pelanggan terkait layanan website tersebut. Pada Januari 2024 perusahaan ini memiliki peringkat BBB C+, meskipun perusahaan tersebut tidak terakreditasi BBB.

Pada bulan Maret 2024, BabyCenter melakukan peninjauan terhadap aplikasi Temu dan mengatakan bahwa situs tersebut telah menemukan produk yang telah ditarik, mungkin palsu, atau menghindari standar keselamatan AS dan fitur-fitur yang penting dalam mencegah masalah seperti tersedak.

Pada bulan Mei 2024, Organisasi Konsumen Eropa mengajukan pengaduan terhadap Temu ke Komisi Eropa dengan tuduhan pelanggaran Undang-Undang Layanan Digital mengenai persyaratan ketertelusuran pedagang serta transparansi dan akuntabilitas algoritmik. Pada bulan yang sama, Komisi Eropa menyatakan bahwa Temu harus mematuhi Undang-Undang Layanan Digital.


Masalah privasi data

Pada bulan Mei 2023, Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat–Tiongkok menyuarakan kekhawatiran tentang risiko terhadap data pribadi pengguna di Temu setelah Pinduoduo, aplikasi kembarannya di Tiongkok, ditangguhkan dari Google Play karena beberapa versinya, tidak tersedia di aplikasi Google toko, ditemukan mengandung malware.

Dua hari setelah merilis pembaruan untuk menghapus eksploitasi, Pinduoduo membubarkan tim insinyur dan manajer produk yang mengembangkannya. Menurut sumber CNN, sebagian besar tim dipindahkan ke Temu, bekerja di berbagai departemen, namun kelompok insinyur inti tetap di Pinduoduo.

Pada 17 Mei 2023, Greg Gianforte, gubernur negara bagian Montana di AS melarang Temu di perangkat pemerintah di seluruh negara bagian, bersama dengan aplikasi ByteDance (termasuk TikTok), WeChat, dan Telegram.

Menurut Politico, "Apple mengatakan perusahaan tersebut sebelumnya melanggar peraturan privasi wajib perusahaan dan menyesatkan orang tentang cara mereka menggunakan data mereka."

Tuntutan hukum class action terpisah diajukan terhadap Temu pada tahun 2023, yang berlokasi di Illinois dan New York, masing-masing sehubungan dengan penanganan Temu atas data pribadi yang dikumpulkan melalui akun yang dibuat di platform mereka.

Pada bulan Februari 2024, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan meluncurkan penyelidikan terhadap Temu dan platform e-niaga lainnya terkait penanganan data pengguna.


Masalah kerja paksa

Pada bulan Juni 2023, Komite Pemilihan DPR Amerika Serikat untuk Persaingan Strategis antara Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok menyatakan bahwa Temu tidak mempertahankan "bahkan program kepatuhan yang berarti" terhadap Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur untuk menjaga barang-barang yang dibuat oleh kerja paksa dari platformnya.

Laporan komite tersebut menyampaikan evaluasi kritis terhadap Temu, yang menunjukkan bahwa ada "risiko kontaminasi kerja paksa yang sangat tinggi dalam rantai pasokan Temu." Laporan tersebut juga menemukan bahwa Temu telah mengeksploitasi peraturan de minimis Amerika Serikat untuk menghindari penegakan bea cukai.  Pada tahun 2024 Temu menghadapi kritik baru mengacu pada laporan tahun 2023 dari Senator AS Tom Cotton, dan perwakilan DPR AS Kat Cammack dan Michelle Steel setelah perusahaan tersebut menayangkan iklan selama Super Bowl LVIII.


Masalah kekayaan intelektual

Penjual di Temu berulang kali menghadapi tuduhan melanggar hak kekayaan intelektual. Contoh pencurian desain juga telah dilaporkan.


Budaya kerja di Temu

Temu telah dikritik karena memiliki budaya kerja yang intens dan mendorong sistem 996 jam kerja. Budaya tempat kerja ini dikaitkan dengan insiden kematian karyawan PDD Holdings yang menjadi berita utama internasional.

Pada tahun 2024, Financial Times dan The Wall Street Journal melaporkan bahwa PDD Holdings, perusahaan induk Temu, menggunakan pengawasan dan tuntutan hukum non-persaingan terhadap mantan karyawan yang berhenti bekerja untuk saingannya.


Iklan yang masif oleh Temu

Pada tahun 2023 beberapa iklan Temu dilarang oleh Advertising Standards Authority (ASA) di Inggris karena menampilkan seorang gadis berbikini dengan pose yang "cukup dewasa" untuk anak seusianya, cawat olahraga yang menonjolkan "bentuk alat kelamin", bersepeda celana pendek yang "tampak seperti pakaian dalam" dengan potongan bagian bawah, dan gambar gaun yang tidak menampilkan wajah modelnya. 

Temu mengatakan gambar gadis tersebut melanggar kebijakan perusahaan dan tidak akan ditampilkan lagi namun membantah temuan ASA lainnya, dengan mengatakan bahwa tidak menampilkan wajah model tidak dimaksudkan untuk mengobjektifikasi wanita dan pengecer lain memiliki foto serupa.



Hasil Eksperimen Pasang FB Ads untuk Menaikan Adsense Blog

0
 




Campusnesia.co.id - Tentang penghasilan dari Adsense, saya punya teori bahwa semakin besar traffic kunjungan ke website maka peluang mendapatkan banyak penghasilan semakin besar. Oleh seorang teman saya disarankan membuat iklan di facebook atau fb ads dengan hipotesis bakal dapat kunjungan yang lebih banyak.

Apakah teori ini terbukti berhasil ketika dijalankan?

Jawabannya enggak semudah itu ferguso, setidaknya demikian yang saya alami. Sepekan lalu selama dua hari saya mencoba pasang iklan di facebook untuk mempromosikan sebuah postingan dari blog saya.

Tujuan fb ads ini adalah mendapatkan klik ke blog, dalam sehari saya menganggarkan 30.000 rupiah dengan target Indonesia usia 18-40 tahun. Dalam 24 jam hasilnya ada 100an traffic klik pada artikel tersebut namun saat melihat hasil di dashboard adsense hasilnya cuma sekitar 3.000an rupiah, hanya sekitar 10 persen dari biaya iklan yang artinya dalam eksperimen ini tidak sepadan.

Keesokan harinya saya coba lagi dengan audien negara Amerika, dengan range usia kurang lebih sama, hasilnya lebih parah lagi mungkin hanya separuh dari hasil di atas, kesimpulan saya dari dua eksperimen ini not worth it.

Bisa jadi karena spending budget iklan saya yang rendah, target user yang kurang tepat atau bisa juga karena periode waktunya kurang lama. Tapi kembali lagi dengan nominal yang saya keluarkan hasilnya tidak berhasil balik modal.

Untuk sebuah eksperimen ini seru, karena jangkauan atau eksposure postingan yang diiklankan di facebook besar walau klik yang didapat kecil.

Demikian tadi postingan saya kali ini tentang Hasil Eksperimen Pasang Facebook Ads untuk Adsense Blog, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Daftar Referensi Aplikasi dan Productivity Software Sangat Membantu Pekerjaan

0


Campusnesia.co.id - Di era yang serba digital dan online, bahkan untuk mengerjakan pekerjaan kantorpun kini banyak software yang harus digunakan. Salahn satunya adalah Productivity Software yang digunakan agar pekerjaan lebih terstruktur dan efisien.

Perangkat lunak produktivitas (productivity software) adalah aplikasi atau program yang membantu pengguna menjadi lebih produktif. Ini dapat mencakup alat untuk membuat dokumen, spreadsheet, presentasi, grafik, database, klip audio atau video, dan lembar kerja. Perangkat lunak produktivitas juga dapat membantu mengatur data dan memfasilitasi komunikasi yang lebih mudah. 

Perangkat lunak produktivitas dapat membantu pengguna menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat. Ini dapat menjadi salah satu alat terbaik yang dapat digunakan bisnis untuk menghemat waktu dan bekerja lebih efisien.

Lewat postingan kali ini, berikut kami hadirkan informasi tentang Daftar Referemsi Productivity Software Sangat Membantu Pekerjaan, apa saja? ini dia daftarnya:


1. ClickUp’s  (https://clickup.com)



2. monday.com (https://www.monday.com)






4. Trello  (https://trello.com)



5. Google Workspace  (https://workspace.google.com)


 
6. Microsoft 365   (https://www.office.com)



7. Evernote   (https://evernote.com)



8. Toggl   (https://toggl.com)



9. Todoist   (https://todoist.com)



10. Asana   (https://asana.com)



11. Zoho   (https://www.zoho.com)



12. MindManager  (https://www.mindmanager.co)




Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Daftar Referemsi Productivity Software Sangat Membantu Pekerjaan, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Nandar

Mahasiswi Polines Ajarkan Penggunaan Aplikasi SCM dan Sales ERP Pada UMKM di Tembalang

0
 


Campusnesia.co.id - Semarang 31/05/2024. Mahasiswi Polines ajarkan penggunaan aplikasi SCM dan Sales pada UMKM di Tembalang. Hal ini merupakan bagian dari pelaksanaan Project Based Learning pada Mata Kuliah International Suplly Chain Management and Enterprise Resource Planning Application dalam bab ERP yang dipelajari dalam Program Studi D3 Manajemen Pemasaran di bawah bimbingan dosen bapak Bayu Setyo Nugroho, S.ST., M.M., CPISC., CIPM.

Tiga mahasiswi Polines yang terdiri dari Adinda Sifa Nurhaliza, Isnanda Nur Annisa dan Siska Nur Septiani memilih Loetju Merchandise sebagai UMKM yang dibantu mengenal aplikasi ERP bernama Odoo. 

Sebagai informasi Loetju Merchandise yang beralamat di Jl. Iwenisari No. 27 Tembalang Semarang adalah UMKM yang bergerak dalam jasa percetakan plakat dan merchandise. Selama ini dalam hal pencatatan stok, pembelian bahan baku, data pembeli  hingga pembuatan nota masih dilakukan secara tulis manual, lewat implementasi mata kuliah ERP ini ketiga mahasiswi Polines di atas mengenalkan, membantu membuatkan akun hingga mengajarkan penggunaan aplikasi Odoo.

"Lewat pelaksanaan Project Based Learning ini kami mencoba membantu UMKM untuk mulai menggunakan aplikasi ERP agar bisa menuju digitalisasi usaha" jelas Adinda saat ditanya mengapa UMKM harus menggunakan aplikasi ERP.

"Penggunaan aplikasi ini banyak manfaatnya selain bisa membuat data stok produk, invoice secara online, juga bisa menjadi dokumentasi dan arsip penjualan secara digital yang suatu saat bisa digunakan untuk berbagai keperluan" tambah Isnanda.

"Kami membantu mengenalkan aplikasi, mendampingi membuat akun, membuat data produk hingga mengajarkan cara penggunaan aplikasi pada pelaku UMKM secara perlahan dengan harapan bisa dipahami dengan baik dan bisa menggunakannya di usaha masing-masing" tutup Siska anggota kelompok saat ditanya.


Bagi yang belum tahu, ERP atau Enterprise Resource Planning adalah sistem perangkat lunak yang membantu organisasi mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses bisnis utama. ERP dapat membantu dengan proses di bidang keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, rantai pasokan, layanan, pengadaan, dan banyak lagi. 

Sedangkan SCM  atau Supply Chain Management atau manajemen rantai pasok adalah sebuah sistem yang mengintegrasi berbagai fungsi dan organisasi dalam hal produksi dan distribusi produk ke pelanggan. SCM melibatkan pengelolaan bahan baku, produksi, distribusi, dan pengiriman produk ke pelanggan. Konsep ini sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan terus tersedia untuk pelanggan, dengan biaya yang efektif dan waktu yang tepat. 

Aplikasi Odoo adalah sebuah aplikasi open source untuk manajemen bisnis yang dapat digunakan untuk berbagai industri, jenis produk, budaya kerja, dan pola bisnis. Odoo mencakup semua kebutuhan perusahaan, seperti CRM (Customer Relationship Management), eCommerce, akuntansi, inventaris, point of sale, dan manajemen proyek. Odoo dirancang agar fleksibel dan modular, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mengembangkan sistem ERP mereka sesuai dengan kebutuhan. 

"Saya berterima kasih atas praktik kuliahnya dari adik-adik mahasiswi Polines yang sudah mengenalkan dan membantu menggunakan aplikasi ERP yaitu Odoo, sangat terbantu karena umumnya aplikasi serupa berbayar. Semoga dengan menggunakan aplikasi ini kami bisa lebih efisien dan terstruktur dalam mengelola usaha" ungkap Nandar owner Loetju saat ditanya tanggapannya.





Penulis
Alia Lestari



====
Baca juga:

Daftar Situs Website untuk Belajar Bitcoin

0
 


Campusnesia.co.id - Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bitcoin berkembang dengan cepat dan nilai valuasinya melambung tinggi. Beruntung bagi sobat yang sudah mengenal dan menyimpan Bitcoin sejak lama karena pasti sudah menikmati hasilnya.

Selain sebagai alat tukar, Bitcoin juga bisa digunakan sebagai sarana investasi karena diprediksi seiring dengan popularitas dan permintaan pasar harganya akan terus naik dari waktu ke waktu.

Sebagai informasi, saat postingan ini dibuat tanggal 27 Mei 2024 harga Bitcoin Hari Ini BTC to IDR = 1.110.620.359.

Tapi sebenarnya Bitcoin ini apa sih? yuk coba kita cari tahu.

Mengutip laman id.wikipedia.orgBitcoin adalah sebuah uang elektronik yang dibuat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak sumber terbuka yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-to-peer tanpa penyimpanan terpusat atau administrator tunggal di mana Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut bitcoin sebuah mata uang yang terdesentralisasi. 

Tidak seperti mata uang pada umumnya, bitcoin tidak tergantung dengan mempercayai penerbit utama. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang memilikinya, dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.

Desain dari Bitcoin memperbolehkan untuk kepemilikan tanpa identitas (anonymous) dan pemindahan kekayaan. Bitcoin - bitcoin dapat disimpan di komputer pribadi dalam sebuah format file wallet atau di simpan oleh sebuah servis wallet pihak ketiga, dan terlepas dari semua itu Bitcoin - bitcoin dapat di kirim lewat internet kepada siapapun yang mempunyai sebuah alamat Bitcoin. Topologi peer-to-peer bitcoin dan kurangnya administrasi tunggal membuatnya tidak mungkin untuk otoritas, pemerintahan apapun, untuk memanipulasi nilai dari bitcoin - bitcoin atau menyebabkan inflasi dengan memproduksi lebih banyak bitcoin.

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut mata uang kripto, pertama kali dideskripsikan oleh Wei Dai pada tahun 1998 dalam milis cypherpunks.

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, disebut sebagai “aset kripto”, kini sudah bisa diperdagangkan di bursa berjangka komoditas Indonesia, setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas (Bappebti) menerbitkan Peraturan Bappebti No 5 tahun 2019 pada 8 Februari 2019.

Keberadaan mata uang virtual, seperti halnya bitcoin dan lainnya di Indonesia memang sudah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas (Bappebti). Akan tetapi, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap melarang penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran di Tanah Air. Duit digital ini juga bukan merupakan produk industri keuangan. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa tempat untuk melakukan perdagangan bitcoin secara online. Tempat-tempat tersebut sering disebut dengan nama Exchange (pertukaran / jual beli). Jumlah perusahaan Crypto Exchange di Indonesia cukup banyak dan menawarkan beragam fitur.

Bila kita mendaftar pada sebuah platform exchange, maka di dalamnya sudah ada wallet Bitcoin yang bisa langsung digunakan. Bitcoin wallet dibutuhkan untuk menjaga keamanan aset kripto atau mata uang digital yang kita miliki. Karena sebuah wallet pada dasarnya sama seperti rekening bank. Di mana bisa melakukan penerimaan, penyimpanan hingga pengiriman Bitcoin. Contoh perusahaan Crypto Exchange di Indonesia adalah Indodax, Luno, Triv, Rekeningku.com, Tokenomy, Tokocrypto, Coinene Indonesia, Bitocto, UpBit Indonesia, Zipmex dan lain lain.

Otoritas berjangka Amerika Serikat, US Commodity Futures Trading Commossion (CFTC) menyatakan virtual currency sebagai komoditas pada tahun 2014. Sejak itu pula, pengawasan berada di bawah CFTC. Pengawsan ini termasuk mengambil tindakan pada bursa futures bitcoin yang tidak terdaftar dan menindak manipulasi pasar di platform derivatif. CFTC pun menerbitkan panduan pembeda pasar derivatif dan pasar spot untuk virtual currency.

Ruang lingkup pengawasan CFTC hanya berada di pasar berjangka dan derivatif. CFTC menerbitkan peringatan soal valuasi dan volatilitas pasar virtual currency, serta mengatasi skema Ponzi yang menggunakan virtual currency. AS tidak mengawasi secara komprehensif terhadap perdagangan bitcoin atau virtual currency lain. Tapi, virtual currency menghadapi beberapa aturan dari otoritas. Regulator perbankan mengawasi bursa kripto di dalam dan luar negeri lewat peraturan transfer uang.

Bitcoin mengandalkan pada jumlah pemindahan di antara rekening publik menggunakan kriptografi kunci publik. Semua transaksi - transaksi terbuka untuk umum dan disimpan dalam sebuah database yang didistribusikan. Untuk mencegah pengeluaran-ganda, jaringan mengimplementasikan sebuah server waktu yang didistribusikan, menggunakan ide perantaian bukti dari kerja. Keseluruhan sejarah dari transaksi - transaksi telah di simpan dengan semestinya dalam database dan untuk mengurangi ukuran dari tempat penyimpanan, sebuah pohon Merkle digunakan.


Transaksi Bitcoin
Bitcoin - bitcoin mengandung kunci publik (alamat) sang pemilik yang sekarang. Ketika pengguna A mengirim suatu nilai ke pengguna B, A akan melepaskan nilai kepemilikan mereka dengan menambahkan kunci publik (alamat) B ke koin - koin tersebut dan menandatanganinya dengan kunci pribadi dia sendiri.

Kemudian dia akan menyiarkan bitcoin - bitcoin ini dalam sebuah pesan yang sesuai, atau disebut transaksi, di dalam jaringan peer-ke-peer. Sisa dari node - node jaringan menvalidasi tanda tangan kritografi dan jumlah dari transaksi sebelum menerimanya.


Legalitas penggunaan Bitcoin
Legalitas penggunaan Bitcoin berubah-ubah secara cepat diseluruh dunia, beberapa negara seperti Thailand melarang Bitcoin, negara Jerman memberikan status legal dan beberapa negara seperti Cina membatasi penggunaan bitcoin. Pada 6 Februari 2014, Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa Bitcoin dan virtual currency lainnya bukan merupakan mata uang atau alat pembayaran yang sah di Indonesia. Masyarakat Indonesia dihimbau untuk berhati-hati terhadap Bitcoin dan virtual currency lainnya. Segala risiko terkait kepemilikan/penggunaan Bitcoin ditanggung sendiri oleh pemilik/pengguna Bitcoin dan virtual currency lainnya.

Bitcoin dan mata uang kripto "cryptocurrency" lainnya, disebut sebagai “aset kripto”, kini sudah bisa diperdagangkan di bursa berjangka komoditas Indonesia, setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas (Bappebti) menerbitkan Peraturan Bappebti No 5 tahun 2019 pada 8 Februari 2019. Peraturan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Perdagangan No 99 tahun 2018 yang terbit pada September 2018. Peraturan Bappebti No 5 tahun 2019 berisi ketentuan teknis penyelenggaraan pasar fisik aset kripto di bursa berjangka. Terdiri atas 28 pasal dan mulai berlaku sejak 8 Februari 2019.

Penerbitan peraturan tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah terus mengikuti perkembangan industri Perdagangan Berjangka Komoditas (PBK) yang dinamis dan selalu berupaya memberikan ruang untuk pengembangan usaha inovasi komoditas digital. Bappebti berkomitmen memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat, serta kepastian berusaha di sektor tersebut. 

Dengan kata lain, saat ini Anda dapat memperdagangkan bitcoin dan emas digital secara resmi di Indonesia. Tapi transaksi jual beli tersebut harus dilakukan di bursa berjangka Indonesia. Jadi, bitcoin dan mata uang digital lain resmi dikategorikan Bappebti sebagai komoditas. Sama seperti komoditas lain yang diperdagangkan di bursa berjangka, seperti karet, kopi, tekstil, dan lainnya.




Lewat postingan kali ini mari kita bahas Daftar Situs Website untuk Belajar Bitcoin, apa saja? ini daftarnya:





2. CoinMarketCap  (https://coinmarketcap.com)



3. Pintu  (https://pintu.co.id)



4. INDODAX  (https://indodax.com)



5. Bitcoin.com  (https://www.bitcoin.com)



6. CoinDesk  (https://www.coindesk.com)



7. Binance  (https://www.binance.com)



8. Tokocrypto  (https://www.tokocrypto.com)



9. Learn Me A Bitcoin  (https://learnmeabitcoin)



10. BitDegree  (https://www.bitdegree.org)




Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang Daftar Situs Website untuk Belajar Bitcoin. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Daftar Rekomendasi Aplikasi Print Thermal Bluetooth Nota Kasir Struk Toko PPOB

0
 




Campusnesia.co.id - Seiring berkembangnya peluang bisnis pembayaran PPOB hampir semua masyarakat bisa menjalankan usaha ini.

Sebagai informasi, PPOB atau Payment Point Online Bank adalah sebuah sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Dalam hal ini, pembayaran yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai dari PLN, BPJS, PDAM, telepon, pulsa, internet, paket data, asuransi, kartu kredit, multi finance, hingga voucher game.

Sobat bisa menjadikan layanan PPOB ini sebagai sampingan selain jualan sembako, pulsa, atau di rumah saja.

Nah untuk menunjang usaha ini, kita bakal butuh print bukti pembayaran struk, nota yang biasanya menggunakan print thermal denga ukuran lebar beragam misalnya 58 mm.

Biasanya setiap aplikasi PPOB seperti Mitra Bukalapak, Mitra Shopee dan Mitra Tokopedia sudah punya aplikasi print masing-masing, namun untuk beberapa keperluan seperti cetak bukti pembayaran dari bank kita butuh aplikasi print pihak ketiga.

Lewat postingan kali ini, berikut kami hadirkan informasi tentang Daftar Rekomendasi Aplikasi Print Thermal Bluetooth Nota Struk.


1. Cetak Termal Bluetooth POS


2. RawBT Layana Cetak


3. AutoPrint


4. PrintShare


5. Kasir Pintar


6. Qasir


7. Moka Pos


8. Program Ipos


9. Olsera


10. Luna Pos


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Daftar Rekomendasi Aplikasi Print Thermal Bluetooth Nota Struk, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar



===
Baca juga: