Sistem Pemantauan Distribusi Air Bersih
Sistem ini bekerja menggunakan sensor aliran (flow sensor) yang dipasang di beberapa titik tandon dan jalur pipa utama. Data yang dikumpulkan kemudian dikirimkan secara otomatis ke dashboard berbasis web, yang bisa diakses melalui komputer maupun smartphone. Dengan begitu, petugas dapat melihat langsung jumlah air yang tersalurkan, mendeteksi kebocoran, hingga memprediksi kapan pasokan akan menipis - semuanya tanpa harus turun langsung ke lokasi.
Menurut Ketua Tim Pengabdian, sistem ini bukan hanya membantu efisiensi teknis, tapi juga meningkatkan transparansi pengelolaan air di tingkat masyarakat. “Selama ini data aliran air masih dipantau manual, jadi sering terlambat diketahui kalau ada masalah. Dengan sistem ini, kami bisa melihat kondisi secara langsung dan mengambil keputusan lebih cepat,” jelasnya.
Dampak Nyata bagi Warga
Kepala Desa Cibuluh menyampaikan bahwa inovasi ini sangat membantu masyarakat. “Selama ini kami sering kesulitan mengatur aliran air, terutama di musim kemarau. Ada wilayah yang mendapat pasokan berlebih, sementara wilayah lain kekurangan. Dengan adanya sistem ini, distribusi lebih terkendali dan warga lebih tenang,” ujarnya.
Selain meningkatkan keadilan distribusi, sistem ini juga membantu pengelola desa dalam menekan biaya operasional. Tanpa perlu pengecekan manual yang memakan waktu, pengelolaan air bisa dilakukan lebih cepat, efisien, dan berbasis data. Transparansi juga meningkat karena masyarakat bisa ikut memantau kondisi air bersih yang mereka gunakan.
Model untuk Daerah Lain
Inovasi yang dikembangkan Polman di Cibuluh tidak hanya ditujukan untuk kebutuhan lokal. Tim pengembang berharap teknologi ini bisa menjadi model penerapan teknologi tepat guna di desa-desa lain dengan permasalahan serupa. Tantangan distribusi air sebenarnya dialami banyak daerah, baik di pedesaan maupun perkotaan, terutama pada wilayah yang mengandalkan tandon dan pipa distribusi sederhana.
Keunggulan sistem ini adalah fleksibilitasnya. Dengan biaya yang relatif terjangkau dan perawatan yang mudah, sistem dapat diadopsi oleh desa-desa lain tanpa memerlukan infrastruktur yang rumit. Kehadiran teknologi IoT juga membuka peluang pengembangan ke tahap lebih lanjut, misalnya integrasi dengan sistem pembayaran berbasis konsumsi air atau pengendalian jarak jauh melalui aplikasi mobile.
Komitmen Polman untuk Hilirisasi Riset
Pengembangan sistem pemantauan distribusi air ini merupakan bagian dari komitmen Polman dalam mendukung hilirisasi riset dan penerapan teknologi di masyarakat. Selama ini, riset seringkali berhenti di laboratorium tanpa sempat memberikan dampak nyata. Melalui program ini, Polman menunjukkan bahwa inovasi akademik bisa langsung menjawab kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Tim peneliti juga menyiapkan publikasi ilmiah, poster kegiatan, serta produk teknologi sebagai luaran resmi proyek, sesuai dengan standar penelitian terapan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat kontribusi Polman dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi.
Harapan ke Depan
Dengan beroperasinya sistem pemantauan IoT ini, Desa Cibuluh diharapkan dapat menjadi contoh desa mandiri yang mampu mengelola sumber daya air secara modern. Lebih jauh, sistem ini bisa menjadi pintu masuk bagi penerapan teknologi digital lainnya di bidang infrastruktur desa, seperti energi, pertanian, maupun pendidikan.
Bagi Polman, proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif, praktis, dan berdampak langsung. Seperti disampaikan tim pengembang, “Kami ingin membuktikan bahwa teknologi bukan hanya untuk industri besar, tetapi juga bisa hadir di desa, membantu kehidupan sehari-hari, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.”
Penutup
Keberhasilan program ini menjadi bukti bahwa sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat dapat melahirkan solusi nyata bagi persoalan dasar yang selama ini dihadapi warga. Melalui penerapan teknologi sederhana namun berdampak besar, Polman Bandung menunjukkan bahwa inovasi tidak harus rumit untuk bermanfaat. Sistem pemantauan distribusi air berbasis IoT di Desa Cibuluh menjadi langkah kecil menuju kemandirian teknologi di tingkat desa—sekaligus wujud nyata komitmen Polman dalam menghadirkan pendidikan tinggi vokasi yang relevan, solutif, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.
Tentang Program:
Program “Pengembangan Sistem Pemantauan Distribusi Air Bersih di Desa Cibuluh” merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis iptek tepat guna Politeknik Manufaktur Bandung yang didanai oleh Pusat Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P4M) Polman Bandung tahun 2025. Mitra kegiatan: Desa Cibuluh, Kab. Subang.
Oleh:
Tim Pengabdian Polman Bandung