Tampilkan postingan dengan label event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label event. Tampilkan semua postingan

Info Walk In Interview PT Juang Jaya Abdi Alam

0
 


Campusnesia.co.id - Kabar baik buat sobat yang sedang mencari pekerjaan, berikut kami hadirkan info Walk In Interview dari PT Juang Jaya Abdi Alam.

PT Juang Jaya Abdi Alam (JJAA) membuka kesempatan karir di industri peternakan sapi potong bagi mahasiswa tingkat akhir serta alumni peternakan dan kedokteran hewan.


Lokasi dan jadwal: 

- Universitas Sumatera Utara (USU) pada Senin, 06 Okt 2025

- Universitas Sriwijaya (Unsri) pada Senin, 06 Okt 2025

- Universitas Diponegoro (Undip) pada Kamis, 09 Okt 2025

- Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Jumat, 10 Okt 2025

- Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat, 10 Okt 2025

- Universitas Airlangga (Unair) pada Sabtu, 11 Okt 2025

- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Senin, 13 Okt 2025

- Universitas Brawijaya (UB) pada Selasa, 14 Okt 2025


Dokumen yang dibawa :

- Formulir Pendaftaran JJAA

- CV

- Fotokopi ijazah dan transkrip nilai

Jangan lewatkan kesempatan untuk memulai karir di industri peternakan bersama PT Juang Jaya Abdi Alam!

Breaking News! Bupati Pati Sudewo Batalkan Kebijakan Kenaikan Pajak PBB-P2 250% Masyarakat Bayar Seperti Tahun 2024

0
 


Campusnesia.co.id - Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Pati yang selama beberapa minggu ini dihebohkan dengan kebijakan Bupati Pati Sudewo yang menaikkan pajak PBB-P2 hingga 250%.

Hari ini, Jumat 08 Agustus 2025 mengutip video yang diposting oleh akun facebook Patinews, Bupati Pati Sudewo menyatakan bahwa kebijakan kenaikan pajak PBB-P2 tahun 2025 dibatalkan, masyarakat akan membayar pajak sesuai nominal tahun 2024, bagi yang sudah terlanjur membayar lunas pajak 2025 uangnya akan dikembalikan.



Berikut kutipan lengkap pernyataan dari video tersebut:

"Assalamu'alaikum wrwb, bapak ibu sekalian warga kabupaten Pati yang saya hormati dan saya banggakan. Saya didampingi bapak Kajari, bapak Komandan Kodim 0718, Bapak Kapolresta ingin menyampaikan bahwa: mencermati perkembangan situasi dan kondisi juga mengakomodir aspirasi yang berkembang Saya memutuskan kebijakan kenaikan PBB-P2 saya Batalkan, untuk menciptakan situasi aman dan kondusif dan dalam rangka memperlancar ekonomi dan pembangunan Kabupaten Pati.

Saya sampaikan berarti pembayaran pajaknya, akan kembali seperti semula yaitu seperti pada tahun 2024. Bagi yang sudah terlanjur membayar uang sisanya itu akan dikembalikan oleh pemerintah yang akan diatur teknisnya oleh BPKAD dan oleh kepala desa.

Saya sampaikan pula, bahwa saya tetap akan konsisten membangun Kabupaten Pati secara maksimal, melayani masyakarakat kabupaten Pati secara maksimal setulus-tulusnya. Jadi ini murni dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif dan juga tidak ada perubahan sikap dari saya, saya tetap tulus ikhlas untuk masyarakat Kabupaten Pati semuanya tidak ada yang saya bedakan. Maksimal pembangunan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. 

Demikian yang saya sampaikan bila ada sesuatu yang kurang berkenan selama ini Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kita kompak solid gotong royong membangun kabupaten Pati, demi kabutaten Pati maju, Kabupaten Pati kita cintai bersama.

Wassalamu'alaikum wrwb"


Sebelumnya ramai di media sosial facebook pada Selasa tanggal 5 Agustus terjadi perdebatan antara warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang sedang menggalang donasi di depan kantor bupati dengan Satpol PP yang hendak menyita air minum donasi masyarakat untuk demo yang akan digelar pada tanggal 13 Agustus 2025 nanti terkait kebijakan Bupati Pati Sudewo yang menaikkan pajak PBB-P2 hingga 250%.



Sumber video: Akun Facebook Patinews


===
Baca Juga:

Ungkap Isu-Isu Global, Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif Ke 10 Bertema “Global Citizenship”

0
 


Campusnesia.co.idMenjadi manusia itu bukan hanya tentang diri sendiri saja, tetapi bagaimana dia bisa bermanfaat bagi orang lain. Bagaimana sikap kita ketika melihat saudara-saudara kita menderita? Sebagai warga negara yang menjujung tinggi nilai dan norma sosial, seharusnya kita peka terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi baik di ranah lokal maupun global. Menyikapi hal tersebut perkumpulan Griya Peradaban menggelar Kuliah Alternatif ke 10 bertema “Global Citizenship” melalui Zoom Meeting pada, Sabtu (26/07/2025).

Pegiat Arif Prasetyo menyampaikan dalam sambutannya, Kuliah Alternatif kali ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, tema ini di pilih bukan tanpa alasan melainkan karena di era globalisasi seperti sekarang ini kita semua di tuntut untuk tidak hanya menjadi warga negara yang baik di tingkat lokal tetapi juga menjadi warga dunia yang bertanggungjawab.

“Melalui kuliah alternatif ini saya berharap temen-temen semua dapat mengembangkan wawasan global yang luas namun tetap berdasar pada nilai-nilai pancasila, membangun kesadaran akan tanggungjawab kita bersama dalam menghadapi tantangan global seperti iklim dan ketidakadilan sosial, mengasah kemampuan berfikir kritis dan analisis dalam memahami dinamika dunia yang semakin kompleks, menjalin jejaring dan kolaborasi yang dapat berkontribusi positif di masyarakat baik di tingkat lokal maupun global” harapnya.

Awardee Nusantara Academic Writing Award Fathur Rochman sekaligus pemateri pertama menyampaikan,  per-hari ini dinamika global sangat berjalan dengan cepat, kita tidak lagi berhubungan atau berinteraksi dengan tetangga-tetangga kita di tingkat lokal saja, tetapi juga berinteraksi dengan warga dunia. Adanya teknologi dan komunikasi ini manusia bisa terhubung satu sama lain tanpa adanya batas wilayah dan negara. Keadaan tersebut kemudian dinamakan Globalisasi. Globalisasi itu ketika satu budaya atau satu produk itu kemudian mengglobal misalnya budaya K-Pop. Dari sinilah muncul konsep kewarganegaraan global yaitu di mana seseorang memprioritaskan identitas sebagai anggota masyarakat global. Mereka memandang bahwa manusia itu adalah satu kesatuan yang saling bergantung, ketika seseorang melakukan sesuatu di sini maka itu bisa berpengaruh di bagian dunia yang lain. Akan tetapi manusia itu makhluk primodial, artinya tidak bisa lepas dari identitas lokal, tidak bisa lepas dari norma dan budaya sehingga merasa sebagai warga dunia tapi indetitas lokal itu harus tetap di pegang.


“Kita bisa mengomentari atau melihat informasi di belahan dunia paling pojok sekalipun dalam waktu yang sangat singkat, kita juga bisa nimbrung ikut komentar statusnya Muhammad Falah di Liverpool misalnya atau ikut akunnya Cristiano Ronaldo misalnya, meskipun dia ada di Portugal tanpa harus pergi jauh-jauh ke sana, sehingga menurut Marshal Mcluhan adanya teknologi informasi dan komunikasi ini ini kemudian menjadikan dunia itu sempit. Kata pepatah Indonesia itu, ternyata dunia tidak selebar daun kelor, maksudnya itu mrono mrene ketemu wong seng ajeg, jadi seakan-akan dunia itu sempit. Problem-problem seperti problem lingkungan, politik dan pembangunan, juga permasalahan yang terjadi di dunia harus kita sadari sebagai problem bersama, bukan hanya problem masyarakat tertentu sehingga kita di tuntut untuk terlibat aktif paling tidak menyumbang ide atau gagasan-gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Saya himbau untuk teman-teman yang ikut kuliah alternatif, apapun yang bisa kalian lakukan untuk masyarakat kalian lakukanlah, aktif di forum-forum kepemudaan, aktif di organisasi, dari situ apa yang kita lakukan itu bermnfaat untuk orang lain dan akan meluas. Orang-orang yang sekarang sukses itu tidak sukses sendiri mereka dengan kolaborasi” ujarnya.

Di jelaskan pula, ciri-ciri kewarganegaraan global ada 6 yaitu mempunyai pola pikir global, peduli isu global, menghargai keberagaman, pemahaman multidimensional, partisipasi aktif dan adaptif. Generasi di zaman sekarang adalah generasi yang paling akrab dengan teknologi, mereka hidup dengan teknologi dari kecil sehingga menjadi fungsi pemuda untuk membangun kewarganegaraan global, bagaimana teknologi itu dapat di manfaatkan dengan baik. Dengan bekal teknologi dan keberanian di harapkan pemuda dapat membantu menyelesaikan permasalahan dan menjadi agen untuk pembangunan berkelanjutan. Bahkan Indonesia memiliki 64,19 juta pemuda, ini sebuah potensi besar yang bisa di kembangkan. Karena ketika akses-akses  teknologi komunikasi ini tidak di dapatkan maka nanti akan terjadi bencana yaitu ketidakpastian global. Salah satu dampaknya, kemarin ada berita seorang pemuda dari Indonesia yang tidak kuat menghadapi problematika di negaranya yang kemudian menjadi tentara bayaran di rusia dan ternyata permasalahan disana lebih parah sehingga meminta kembali menjadi warga negara Indonesia.

Pemateri kedua Brelyantika Indra Jesa seorang mentor griya peradaban menyampaikan, a global citizen is one who can live and work effectively anywhere in the world, supported by a global way of life. Seorang warga global adalah seseorang yang dapat hidup dan bekerja secara efektif di mana pun di dunia, di dukung oleh pandangan atau wawasan hidup global. Wawasan terbagi menjadi tiga yaitu wawasan lokal, wawasan nasional dan wawasan global. Pemuda perlu berwawasan global karena semakin berkembangnya ekonomi global, semakin pesatnya kemajuan teknologi dan komunikasi dan meningkatnya populasi penduduk dunia yang di ikuti dengan munculnya permasalahan lingkungan.

“Salah satu permasalahan global sekarang yaitu perang yang terjadi di negara Palestina belum selesai. Seperti yang kita lihat di berita-berita banyak orang-orang yang menderita dan kelaparan di Palestina. Nah, itu salah satu bentuk, kita sebagai seorang pemuda untuk aware terhadap permasalahan yang ada di dunia saat ini salah satunya tentang kemerdekaan Palestine ini. Kalau di euro sendiri saya melihatnya isu green isu environment cukup banyak di bahas, kebetulan kerjaan saya sekarang di bidang yang membahas isu-isu tersebut” ujarnya.

Di tambahkannya, untuk membentuk wawasan global maka perlu open minded, mempunyai kemampuan digital literacy, harus bisa proactive, dan bilingual atau polygot. Banyak platform yang dapat di gunakan untuk melihat dan bergabung menjadi warga warga dunia. Menurut Albert Enstein “The world as we have created it is a process of our thinking. It cannot be changed without changing our thinking”.



Warga Dukuh Weron dan Ketehekputih Laksanakan Sholat Ied Idul Fitri 1446 H/2025 M Di Masjid Al Mujahidin Dengan Khusyuk

0

Campusnesia.co.idPati, 31 Maret 2025 - Warga Dukuh Weron dan Ketehekputih Laksanakan Sholat Ied Di Masjid Al Mujahidin Tegalharjo Dengan Khusyuk. Sholat dilaksanakan mulai jam 06.30 WIB hingga jam 07.00 WIB.

Bapak Ahmad Pandoyo selaku Imam dan Khotib dalam khotbahnya menyampaikan, "Idul Fitri harus dijadikan momentum meningkatkan ibadah dan kepedulian sosial terhadap sesama".

Beliau juga mengingatkan tentang kemajuan teknologi dari internet, sosial media, IoT dan AI (Artificial Intelligence) yang selain memudahkan kehidupan manusia juga bisa jadi tantangan sehingga dalam penggunaannya harus dalam koridor ajaran Islam digunakan secara bijaksana, kebaikan, kemashalatan ummat dan memperkuat tali silaturahim.

Kemajuan teknologi jangan sampai menjauhkan kita dari ajaran Islam dan lalai dari tuntunan agama.


Sholat Ied diakhiri dengan doa dan saling bermaaf-maafan sesama jamaah warga Dukuh Weron serta Dukuh Ketekputih untuk meningkatkan tali silaturahim.

Malam sebelumnya, digelar takbir keliling yang dimeriahkan oleh empat dukuh di Desa Tegalharjo yaitu Weron, Kethekputih, Tegalombo dan Tlogowiru.

Puluhan hasil kreatifitas warga Desa Tegalharjo berupa aneka hiasan takbir keliling yang bisa bergerak ditampilkan dengan ciri khas masing-masing menjadi penambah semarak malam takbir sambut Idul Fitri 1446 H/2025 M.


Pemandangan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, jamaah sholat Ied dari arah utara yaitu warga Dukuh Weron nampak kendaraan terparkir rapi yang diinisiasi oleh Komunitas Pemuda Weron People dengan tujuan agar jalanan lebih tertib dan kendaraan lwbih tertata sehingga tidak mengganggu jamaah yang sholat hingga badan jalan dan lebih mudah serta teratur saat pulang menuju rumah masing-masing.


Penulis
Achmad Munandar

Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif Dengan Tema Leadership

0



Campusnesia.co.idGriya Peradaban menggelar kuliah alternatif dengan tema “leadership” melalui zoom meeting pada sabtu (01/02/2025)

Perwakilan pegiat griya peradaban Sri Pujiati menyampaikan, kegiatan ini menghadirkan pemateri dari alumni kuliah alternatif 1 dan 3, diikuti oleh para pegiat dan peserta kuliah alternatif ke 9, dan ini merupakan sesi terakhir dari rangkaian kuliah alternatif ke 9 yang dilaksanakan pada tanggal 11, 16, 25 januari dan 1 Februari 2025.

“tema kuliah alternatif ini saling berkesinambungan yaitu literacy and civilization, spiritual and mental healty, professional and social network dan leadership yang orientasinya nanti akan menjadi pemimpin baik bagi dirinya sendiri maupun sosial. Saya berharap temen-temen semua dapat menerapkan apa yang sudah dipelajari dikuliah alternatif ini dan dapat bermanfaat bagi sesama” ujarnya.

Pemateri pertama Novianto menyampaikkan, leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Saat seseorang memiliki growth mindset, kegagalan bukanlah akhir, tapi hanyalah sebuah proses untuk tumbuh sebagai seorang pemimpin.

“temen-teman pernah dengar? seseorang yang terlahir dan mempunyai skill tertentu. Saya minta temen-temen tidak berpaku pada skill sejak lahir. Bakat atau skill perlu di asah dan jangan takut gagal karena jika kalian gagal berarti mempunyai kesempatan baru. Kalau kata orang pinter itu habiskan masa gagalmu di masa mudamu. Terus belajar, balajar dan belajar” jelasnya.

Pemateri kedua M. Asyrof Naf’il menyampaikan, loyalitas merupakan kesetiaan dan komitmen terhadap organisasi. Sedangkan, militansi merupakan semangat juang dan dedikasi tinggi dalam berorganisasi.

“untuk membangun loyalitas dan militansi dalam organisasi itu yang pertama harus mempunyai visi misi yang jelas, kemudian komunikasi yang efektif, berikan apresiasi, ciptakan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif dan yang terakhir dengarkan pendapat anggota. Kedekatan emosional antar anggota bisa diliat dari komunikasi yang efektif dan seorang pemimpin dapat mengetahui psikologi anggotanya” jelasnya.

Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif ke 9 Dengan Tema "Professional and Social Network"

0



Campusnesia.co.idGriya Peradaban gelar kuliah Alternatif ke 9 dengan tema "Professional and Social Network" melalui Zoom Meeting pada Sabtu (25/01/2025)

Alumni Kuliah Alternatif ke 6 Familla Dwi Ningsih menyampaikan, Manusia mempunyai kerangka hidup yaitu visi, misi dan value (nilai). Visi adalah arah misi tujuan atau sesuatu yang diemban atau amanah dan value adalah hasil dari visi misi. Dengan berpedoman Al-Qur'an Familla menjelaskan bahwa manusia sebagai Kholifah di muka bumi dan dalam hadis di sampaikan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.

Menurutnya yang harus dimiliki untuk menjadi manusia yang profesional yang pertama adalah kebebasan, karena apabila tidak ada kebebasan akan ada kendala. Kemudian keberanian, kejujuran dan ilmu pengetahuan. Sociopreneur adalah gabungan dari sosial dan enterpreneur, manusia sebagai makhluk sosial dan wirausaha.

"Sociopreneur adalah kegiatan bisnis untuk kepentingan bersama. Jadi bukan hanya mengumpulkan dana kemudian dibagi-bagikan. Outputnya untuk menyelesaikan masalah sosial. Jaringan dan organisasi adalah jembatan untuk menuju sociopreneur. Saya berjejaring dibidang pertanian, sering berkegiatan dengan para petani. Adek-adek semua kalau ada pelatihan-pelatihan itu jangan sungkan-sungkan, ikuti semua baik yang gratis maupun yang berbayar. Kuliah Alternatif ini salah satu membangun jejaring sosial" Jelasnya

Ubbadul Adzkiya dari ELSA Semarang selaku pemateri kedua menyampaikan, membangun jejaring itu butuh waktu yang lama, untuk membangun interaksi dan komunikasi butuh waktu lama. Ketika berorganisasi tidak langsung merasakan hasilnya tapi bisa jadi sepuluh atau duapuluh tahun kedepan baru terasa rewardnya.

"Percaya atau tidak Indonesia merupakan netizen yang kurang sopan. Contohnya ketika Indonesia di curangi wasit dalam pertandingan sepak bola yang lalu banyak yang berkomentar negatif, banyak yang menghardik. Dalam bermedia sosial kurangi curhatan dan komentar-komentar negatif. Karena untuk prospek ke depan. Seemosi apapun jaga jangan sampai berkomentar negatif. Karena attitude kita dinilai" Jelasnya

Di sampaikan juga, menurutnya yang paling penting menjadikan kesuksesan adalah kompetensi atau skill. Di liat dari lembaga profesional yang menjadi jaminan adalah bisa apa, bukan dari ijazah apa. Mulai lah untuk mengasah kemampuan kita, membangun jejaring sosial. Jejaring sosial bisa terbangun ketika ada rasa saling percaya dan saling menguntungkan.

Kegiatan ini merupakan sesi ke 3 dari Kuliah Alternatif ke 9, diikuti oleh para pegiat griya peradaban dan peserta kuliah alternatif angkatan 9.

Kuliah Alternatif ke 9 Griya Peradaban Angkat Tema Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

0


Campusnesia.co.idSelain fisik, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting. Berangkat dari hal ini, perkumpulan griya peradaban menggelar kuliah alternatif ke 9 bertema “Spiritual and Mental Healthy” via zoom meeting pada Sabtu (18/01/2025).

Kegiatan ini merupakan sesi ke 2 dari rangkaian ke kuliah alternatif ke 9. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari mentor griya peradaban dan diikuti oleh para pegiat griya peradaban dan peserta kuliah alternative ke 9.

“Saya mengapresiasi kepada peserta kuliah altenatif angkatan 9 dan menekankan pentingnya spiritual and mental healthy sebagai lanjutan diskusi literasi dan peradaban pada kuliah alternative 9 sesi satu. Literasi tidak hanya terkait kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami kehidupan secara mendalam. Ini menggarisbawahi bahwa kesehatan spiritual dan mental adalah fondasi penting dalam membangun peradaban yang berkelanjutan, terutama di era penuh tantangan ini. Harapanya, pada sesi ini memberikan perspektif baru untuk mengintegrasikan spiritualitas dan  kesehatan mental dalam membangun literasi yang bermakna” tutur koordinator pegiat griya peradaban, Arif Prasetyo dalam sambutanya.

Alivia Nadatul ‘Aisy selaku narasumber pertama menyampaikan, kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial individu. Komponen kesehatan mental yaitu berbuat  baik kepada diri sendiri, yakin bahwa semua yang ada di dunia ini punya masalah dan kemampuan untuk hidup. Kekhawatiran merupakan awal dari gangguan kesehatan mental.

“Kalau mental kita sehat, maka sosial kita akan sehat, kehidupan nggak akan terganggu, semua akan sehat. Cakupan kesehatan mental adalah bagaimana kita dapat mengelola stres, emosional, menjaga hubungan kita dengan manusia atau yang di sebut hablum minannas, terutama menjaga hubungan kita dengan yang di atas atau hablum minallah. Orang yang sehat mentalnya maka akan sehat intelektualnya.” Jelasnya

Muhammad Yunus Mustofa selaku pemateri kedua menyampaikan, Spiritualitas sangat berkaitan dengan kesehatan mental. Ada 5 dimensi dari diri seseorang salah satunya yaitu spiritualitas yang diartikan sebagai aspek dinamis dan intrinsik yang melaluinya seseorang mencari makna, tujuan, dan transendensi tertinggi, dan mengalami hubungan dengan diri sendiri, keluarga, orang lain, komunitas masyarakat, alam dan hal-hal penting atau sakral yang di ungkapkan melalui keyakinan, nilai, tradisi dan praktik.

“Saya penah membaca kitab ahwalunnafsi bahwa menurut Ibnu Sina, jiwa manusia terbagi dalam dua daya. yang pertama yaitu daya praktis (amaliyyah) yaitu daya yang ada hubungannya dengan gerakan fisik. yang kedua daya teoritis (nazhariyyah amaliyyah) yang kaitanyya dngan hal-hal yang abstrak, yaitu pemikiran. Spiritualitas di mulai dari hal-hal kecil misalnya ketika sholat subuh yang masih menggunakan baju tidur seperti kaos. Apakah itu pantas? koneksi dengan tuhan itu ada seninya. Ojo sak penake dewe.” tuturnya

Tingkatkan Literasi, Griya Peradaban Gelar Kuliah Alternatif ke IX

0


Campusnesia.co.idPerkumpulan Griya Peradaban menggelar kuliah Alternatif ke IX dengan agenda diskusi "Literacy and Civilization" melalui Zoom Meeting pada Sabtu (11/01/2025)

Ma'as Shobirin selaku pendiri griya peradaban menyampaikan, kegiatan ini rutin di laksanakan tiap tahun sekali, di ikuti oleh para pegiat dan peserta kuliah Alternatif, dan merupakan ruang kolaborasi dan komunikasi antar pegiat griya peradaban. Menghadirkan pemateri-pemateri terbaik.

"Melalui kegiatan ini  teman-teman dapat menambah pengetahuan. Harapan saya supaya nanti teman-teman bisa komunikasi dengan narasumber. Insyaallah kegiatan ini di isi oleh orang-orang baik", ujarnya.

Pemateri pertama M. Andi Hakim Founder GISAF Cirebon menyampaikan, Literasi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat, mengkomunikasikan dan menghitung menggunakan bahan tertulis atau cetak dalam berbagai konteks. Mulailah membaca buku dari topik yang di sukai. Menulis adalah hal yang mungkin di lakukan, bahan untuk memproduksi gagasan ada dimana-mana.

"Kita sering mengira ingin menjadi kaya raya padahal kaya karya juga penting.  Pemuda Indonesia itu tidak hanya baperan tapi juga harus berperan. Jangan hanya bermain media sosial saja tapi desain media sosial kita dengan hal-hal positif juga memotivasi. Jika ingin mendapatkan sesuatu yang belum pernah di dapatkan sebelumnya maka lakukan sesuatu yang belum pernah di lakukan sebelumnya. Dengan menjadi pribadi literat kita bukan hanya memahami tapi mempunyai nalar kritis. Ketika selesai membaca langsung munculkan satu tulisan" jelasnya.

Aktivis Forum Komunikasi Pontren Zaki Mubarok selaku pemateri kedua menyampaikan, Peradaban merupakan tingkat kemajuan sosial, budaya dan ekonomi suatu masyarakat. Modernisasi menyimpan kekuatan dalam membangun masyarakat menyelesaikan masalah dengan cara efektif. 

"Zaman sekarang tidak seperti dulu. Sekarang loncatanya semakin tinggi. Peradabannya sampai sejauh itu. Kita harus menjadi objek dalam peradaban, bangun kegiatan-kegiatan yang membangun seperti kuliah Alternatif" jelasnya.


TIM Pengabdian Masyarakat Unisnu Jepara Lakukan Penguatan Literasi Numerasi Siswa SD Melalui Pendampingan Ibu-Ibu Belajar Matematika

0


Campusnesia.co.idTim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara hadir di tengah-tengah masyarakat dengan membawa berbagai program kerja. Salah satunya adalah pendampingan kepada kelompok ibu-ibu untuk mendapatkan pelatihan pelajaran matematika dalam rangka penguatan kemampuan literasi numerasi siswa SD.

Program pengabdian yang diselenggarakan oleh Unisnu Jepara ini merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Menurut Ahmat Wakit, S.Pd., M.Pd. Dosen Unisnu, sekaligus Ketua tim pelaksana mengatakan tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan matematika dasar anggota Komunitas Ibu Belajar Matematika atau yang disingkat KIBM. Sehingga akan berdampak pada meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi siswa siswi SD sederajat di desa Kerso. KIBM sendiri merupakan kelompok ibu-ibu yang memiliki putra putri di tingkat sekolah dasar sederajat.

“Dengan meningkatnya kemampuan matematika dasar orang tua (ibu) dapat meningkatkan intensitas dan kepercayaan diri orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah serta akan berdampak pada meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi anak”, ungkap Wakit.
Program kolaborasi dosen dan mahasiswa ini dicanangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNISNU Jepara. Program PKM ini terealisasi dengan adanya dana hibah dari kampus untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.


Sementara itu, salah satu peserta sekaligus Ketua KIBM, Endang Suryati mengungkapkan bahwa peserta pelatihan nampak antusias karena penyampaikan materi dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami.

“Kami berharap kegiatan pengabdian ini dapat berkelanjutan nantinya agar orang tua mendapat pencerahan cara mendampingi anak belajar di rumah”, ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada tanggal 14 Oktober 2024 dan akan berlanjut dan dilaksanakan minimal setiap bulan sekali sesuai kesepakan jadwal antara pemateri dengan peserta. Kegiatan ini dihadiri oleh 13 peserta dari KIBM Desa Kerso dan dilaksanakan di kediaman ketua KIBM Endang Suryati.

Selain Ahmat Wakit yang bertindak sebagai ketua, anggota Tim PKM terdiri dari Nor Hidayati, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Sipil Unisnu Jepara, bapak Buang Budi Wahono, S.Si., M.Kom. dari program studi Teknik Informatika dan Tim mahasiswa terdiri dari dua mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Mohammad Nur Arif dari program studi PGSD Unisnu Jepara dan Atha Fauziah dari Program Studi Teknik Sipil Unisnu Jepara.



Editor:
Achmad Munandar

Keakraban Keluarga Besar SD Al-Islam Pengkol Jepara Terjalin Lebih Erat dalam Gelar Karya dan Family Gathering

0


Campusnesia.co.id - Jepara - Senyum ceria dan tawa riang memenuhi Gedung Serbaguna Pantai Bandengan saat keluarga besar SD Al-Islam Pengkol Jepara menggelar Family Gathering dan Gelar Karya P5. Acara yang berlangsung meriah pada tanggal 21 Desember 2024 ini menjadi momen istimewa bagi seluruh siswa, guru, dan orang tua untuk mempererat tali silaturahmi.

Dalam suasana penuh keakraban, para siswa menampilkan berbagai pertunjukan seni yang memukau. Tarian-tarian kreasi dengan backsound daerah seperti Apuse, Cublek-Cublek Suweng, dan Manuk Dadali berhasil memikat hati penonton. Sorak sorai dan tepuk tangan meriah mengiringi setiap penampilan, menjadi dukungan penuh bagi para siswa yang tampil dengan percaya diri.

Tidak hanya menampilkan bakat seni, acara ini juga menjadi ajang bagi keluarga untuk saling mengenal lebih dekat. Orang tua dan siswa bersama-sama menikmati berbagai kegiatan yang telah disiapkan, mulai dari pentas tari kreasi, fun game dan ramah tamah.

"Acara ini sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan antara sekolah dan orang tua. Anak saya sangat senang bisa tampil di depan banyak orang dan mendapatkan dukungan dari teman-teman serta keluarga." ujar Ibu Mila salah satu wali murid. 

H. Ustadz Mukhoyyar, Ketua Yayasan Pendidikan Al Islam Jepara, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk para guru, wali murid, dan peserta didik, atas terselenggaranya kegiatan implementasi kurikulum merdeka ini. Beliau berharap SD Al Islam dapat terus berkembang, membawa berkah, dan semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Kepala Sekolah SD Al Islam, Faizar Rohman, S.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak. Beliau berpesan kepada seluruh siswa untuk terus belajar, meraih prestasi gemilang, serta menjadi generasi yang cerdas dan berakhlakul karimah.

Senada dengan hal tersebut, Eko Prasetyo, S.Pd., selaku Komite Sekolah, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Beliau berharap melalui Family Gathering dan Gelar Karya P5, para pelajar dapat tumbuh menjadi pelajar yang berkompeten, terampil, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Beliau juga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin agar SD Al-Islam semakin dikenal dan maju.

Family Gathering dan Gelar Karya P5 ini membuktikan betapa pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan melibatkan seluruh anggota keluarga besar SD Al-Islam, acara ini berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.