Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pakan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pakan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Mahasiswa KKN Undip Sosialisasi Pembuatan Mineral Blok Sebagai Pakan Tambahan Ternak

0



Campusnesia.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) telah membuat program sosialisasi tentang Pembuatan Mineral Blok Sebagai Pakan tambahan untuk ternak sapi maupun kambing. Program ini diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pembuatan mineral blok atau permen bernutrisi untuk sapi, dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak sapi di Desa Jatingarang. Mineral blok merupakan pakan suplemen yang telah dipadatkan, mengandung berbagai macam mineral dan vitamin, sehingga diharapkan dapat berfungsi meningkatkan nafsu makan, sehingga bobot badan sapi tersebut mengalami peningkatan secara nyata dan terhindar dari defisiensi mineral.

Program ini dibuat oleh Abeg Nego Manulang. Sasaran dari program ini adalah para peternak sapi dan juga kambing yang ada di Desa Jatingarang. Kegiatan Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 27 Januari 2024 yang berlokasi di mushola ngelri. Kegiatan dimulai pada pukul 19.30 – 21.00 WIB.
                 
                
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai alternatif warga dalam pemberian pakan tambahan untuk ternak. Selain harga yang murah untuk membuat mineral blok namun kandungan nutrisi juga baik untuk memenuhi kebutuhan mineral ternak. Para hadirin diberi demonstrasi bagaimana proses pembuatan mineral blok atau permen untuk sapi mulai dari awal hingga sampai bagaimana nantinya diberikan kepada ternak.

Selama kegiatan, warga diberi demonstrasi tentang cara membuat mineral blok atau permen bernutrisi untuk sapi. Setelah demonstrasi, dilakukan sesi tanya jawab untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada warga mengenai manfaat dan proses pembuatan mineral blok tersebut. Warga sangat antusias dan senang mendapat ilmu baru.

 

Diharapkan melalui program sosialisasi ini, masyarakat Desa Jatingarang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang nutrisi yang diperlukan oleh sapi dan dapat mengimplementasikannya dalam praktik peternakan mereka.




Penulis: 
Abeg Nego Manulang

Jurusan: 
Peternakan

Dosen Pembimbing: 
dr. Siti Fatimah , M. Kes.

Tim: 
Tim Reguler KKN 1 Undip Tahun Akademik 2023/2024

Lokasi: 
Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Pendataan UMKM Ke Dalam Website Desa Sebagai Wadah Digital Oleh Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Di Desa Jatipuro Klaten

0
 


Campusnesia.co.idDi era digital yang semakin maju ini, pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam memajukan berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di Desa Jatipuro, keberadaan UMKM menjadi bagian penting dalam memperkuat perekonomian lokal. Namun, untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan akses pasar, penting untuk menciptakan wadah digital sebagai sarana sentralisasi informasi bagi kelompok UMKM desa.

Salah satu manfaat utama dari pembuatan wadah digital adalah memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk UMKM Desa Jatipuro. Dengan adanya platform online yang menyediakan informasi tentang produk-produk lokal, baik dalam bentuk katalog online, website, atau aplikasi seluler, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan di luar wilayah geografis mereka.

 
Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro telah melakukan survey UMKM pada lingkup Desa Jatipuro pada tanggal 28 januari - 6 februari. Desa Jatipuro terdapat 8 dusun/dukuh yang dimana terdapat berbagai macam umkm seperti pengrajin kayu, bengkel motor dan mobil, usaha mebel, tempat makan, tempat pakan dan memelihara ungags, dll. Dengan adanya berbagai macam umkm tersebut, maka diperlukan pendataan umkm ke dalam website Desa Jatipuro, yang bertujuan untuk memajukan dan menggerakkan perekonomian Masyarakat Desa Jatipuro. Selain itu masyarakat akan lebih mudah dalam mencari dan menghubungi terkait umkm tersebut melalui website desa yang telah terdata umkm di Desa Jatipuro.

Kegiatan ini tentu akan memberikan dampak positif kepada perekonomian Masyarakat Desa Jatipuro dan website desa akan lebih berkembang menjadi lebih baik. Melalui pendataan umkm ini, lalu data tersebut dimasukan ke dalam website Desa Jatipuro akan lebih memudahkan Masyarakat dalam mencari kebutuhan dari umkm tersebut.

Dengan memperhatikan pentingnya pembuatan wadah digital sebagai sarana sentralisasi informasi bagi kelompok UMKM Desa Jatipuro, dapat disimpulkan bahwa langkah ini tidak hanya membantu mengembangkan UMKM secara individu, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. Oleh karena itu, langkah ini patut dipertimbangkan dan didukung oleh berbagai pihak untuk mendorong kemajuan ekonomi desa secara keseluruhan.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Teknologi Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Upaya Peningkatan Nutrisi dan Pakan Alternatif di Musim Kemarau

0
Foto Bersama Ketua Badan Pengawas Desa (BPD), Ketua Gapoktan 
beserta anggotanya dan masyarakat sekitar Desa Suwatu yang beternak 
Sumber : Dokumentasi Pribadi


Campusnesia.co.id - Sragen, Suwatu (25/01/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim I UNDIP memperkenalkan teknologi pengolahan limbah pertanian berupa jerami padi sebagai pakan alternatif untuk ternak ruminansia kepada warga Desa Suwatu, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Program kerja ini dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dan demonstrasi pengolahan limbah pertanian dengan teknik amoniasi jerami. Program kerja ini berlangsung pada Kamis, 25 Januari 2024 yang dihadiri oleh ketua Badan Pengawas Desa (BPD), ketua Gapoktan beserta anggotanya dan masyarakat sekitar Desa Suwatu yang beternak. 

Pengolahan limbah pertanian ini dilakukan untuk memanfaatkan hasil samping pertanian yang berpotensi dijadikan pakan alternatif dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan pakan dengan nutrisi yang cukup di musim kemarau. Selain itu juga untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peternak dalam pemanfaatan limbah jerami sebagai pakan alternatif ternak untuk efisiensi biaya pakan serta meningkatkan produktivitas ternak melalui teknologi pakan amoniasi.
 
Teknologi pengolahan pakan yang didemonstrasikan, yaitu amoniasi jerami. Teknologi amoniasi dapat dilakukan dengan cara basah dan kering. Pengolahan dengan cara basah dapat dilakukan dengan melarutkan urea ke dalam air kemudian disemprotkan pada jerami yang sudah dipotong-potong sepanjang 5-10 cm. Campuran jerami dan urea disimpan di wadah kedap udara selama 21 hari. Sedangkan cara kering dapat dilakukan dengan penaburan langsung urea pada jerami secara berlapis. Setelah mengalami proses penyimpanan lalu jerami padi amoniasi di angin-anginkan selama 1-2 jam sebelum diberikan pada ternak.
 
Demonstrasi Pembuatan Amoniasi Pencacahan Jerami 
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Teknologi pengolahan pakan amoniasi ini sangat mudah dilakukan dan tidak membahayakan dalam pengerjaannya. Peternak dapat melakukannya dengan mudah karena mereka mengerti dengan jelas prinsip dan metode pengolahan amoniasi jerami.


Penulis: 
Alifan Prida Pratama
Peternakan FPP UNDIP

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi: 
Desa Suwatu, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

#KKNDesaSuwatu 
#kkntim1undip2024 
#kknundip2024 
#lppmndip 
#p2kkn 
#undip

Pendampingan Tata Laksana Perkandangan Sapi: Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Peternak

0

Foto Bersama Kelompok Ternak Pundungsari


Campusnesia.co.idPundungrejo, Tawangsari (08/02/2024) - Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak sapi,  perlu melakukan pendampingan terhadap tata laksana perkandangan sapi. Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dan pengawasan dalam pengelolaan dan pemeliharaan kandang sapi yang baik, sehingga mampu menghasilkan produk ternak yang berkualitas dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak. Maka dari itu, Mahasiswa KKN UNDIP TIM I tahun 2023/2024 melakukan pendampingan kepada Kelompok Ternak Pundungsari yang berada di Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo mengenai Pendampingan Tata Laksana Perkandangan. 

Salah satu aspek yang ditekankan dalam pendampingan tata laksana perkandangan sapi adalah aspek kesejahteraan hewan. Peternak diberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya memberikan lingkungan yang nyaman dan sesuai untuk sapi, termasuk aspek kesehatan, kebersihan, dan ketersediaan pakan yang memadai. Dengan memperhatikan kesejahteraan hewan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sapi dan kualitas produk hasil ternak.

Ketua Kelompok Ternak Pundungsari, Bapak Misdi, menyampaikan bahwa perkandangan yang ada di lingkup kelompok ternak Pundungsari hanya dibangun seadanya karena keterbatasan biaya yang berasal dari masing – masing anggota. Oleh karena itu, pendampingan juga mencakup pelatihan dalam hal manajemen perkandangan yang efisien dan berkelanjutan. Peternak diberikan pengetahuan tentang tata letak perkandangan yang baik, penggunaan material yang sesuai, serta cara mengelola limbah kandang secara tepat. Dengan menerapkan praktik manajemen yang baik, peternak dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 
 
Hasil Design Evaluasi Tata Laksana Kandang Sapi

Pendampingan tata laksana perkandangan sapi juga melibatkan upaya untuk meningkatkan keterampilan peternak dalam hal pemeliharaan sapi secara umum. Hal ini mencakup pemahaman tentang pola pemberian pakan yang tepat, pengendalian penyakit, serta manajemen reproduksi sapi. Tak hanya itu, pendampingan juga mencakup aspek penerapan teknologi dalam pengelolaan kandang sapi. Peternak diberikan pelatihan tentang penggunaan teknologi, seperti PLTS dengan panel surya sederhana. 

Melalui pendampingan tata laksana perkandangan sapi yang berkelanjutan dan komprehensif, diharapkan dapat tercapai peningkatan produktivitas dan kesejahteraan peternak secara signifikan. Dengan menerapkan praktik pengelolaan kandang yang baik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk sapi di Kelompok Ternak Pundungsari serta meningkatkan produktivitas. Menurut salah satu anggota Kelompok Ternak Pundungsari Bapak Mujidi berharap kedepannya apa yang disampaikan oleh Mahasiswa TIM I KKN UNDIP Desa Pundungrejo dapat direalisasikan dan sangat membantu bagi Kelompok Ternak Pundungsari. 


Penulis:
- Muhammad Fauzan Dwiananda (Arsitektur)
- Anggit Lejar Damara Santi (Teknik Geodesi)
- Salma Aulia Putri (Ekonomi Islam)
- Ardina Yuka Rachmadea (Peternakan)
- Candra Handita (Peternakan)
- Yohanes Owen Samudra Panjaitan (Teknik Elektro)
- Muhammad Zidan Ali (Teknik Mesin)

Lokasi:
Desa Pundungrejo
Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM 1 Memberikan Sosialisasi dan Edukasi terkait Budidaya Ikan Skala Rumah Tangga

0



Campusnesia.co.idSalah satu Mahasiswi KKN TIM I UNDIP 2023 (Anisa Margaretha Tumanggor, Program Studi Oseanografi) melakukan kegiatan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan di Dalam Ember) dengan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran) bersama masyarakat RW.12 di Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.
 
Budikdamber merupakan budidaya ikan dan sayuran dalam satu media dan biasanya dilakukan secara bersamaan pada lokasi yang memiliki kendala seperti terbatasnya lahan, sumber air, biaya, serta kemampuan teknis dalam budidaya. Kelebihan dari budikdamber ini yaitu hemat air, zero waste dan bebas bahan kimia. 


Ikan yang digunakan dalam budikdamber ini adalah ikan lele, sedangkan sayuran yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada budikdamber adalah kangkung. Produksi kangkung akan lebih baik pada sistem ini karena nutrisi dapat diperoleh dari feses dan sisa makanan ikan yang mengendap, serta ketersediaan air yang cukup.

Cara pemeliharaan budikdamber ini yaitu ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, pakan ikan diberikan 2-3 kali sehari, penambahan air dilakukan sekitar 5-10 hari atau apabila air mulai terlihat surut. Jika kangkung terkena hama, segera potong bagian yang terkena kemudian buang.

Dalam kegiatan ini, masyarakat terlihat antusias dikarenakan dapat dijadikan usaha sampingan. Diharapkan setelah program edukasi ini warga dapat menerapkan kegiatan ini, sehingga masyarakat bisa memiliki penghasilan sampingan sekaligus meminimalisir pengeluaran.




Editor:
Achmad Munandar

Peningkatan Pengetahuan Konsumsi Produk Protein Hewani untuk Mencegah Stunting pada Anak dalam Mendukung Pencapaian SDGs Goals I

0




Campusnesia.co.idKolaborasi Bidang Ilmu Nutrisi dan Produksi Unggas Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan kader ibu PKK di Desa Bagusan Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung dalam peningkatan pengetahuan konsumsi produk protein hewani untuk mencegah stunting pada anak.

Bapak Lurah Desa Bagusan Kecamatan Selopampang Purwadi mengemukakan anak-anak sejak dini harus dibekali informasi produk hewani yang dapat menjada kesehatan tubuh dan pemenuhan kebutuhan gizi. Ibu-ibu perlu diperhatikan asupan gizi untuk anak jangan sampai salah atau kurang pemenuhan gizi.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai produk hewani meliputi telur, daging dan susu.  Daging dapat diperoleh dari usaha beternak mandiri sebagai contoh pemeliharaan ayam kampung skala rumah tangga. Peluang ayam kampung dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani tidak kalah seperti ayam ras pedaging. 

Pemeliharaan secara skala rumah tangga dengan jumal 10-20 ekor dapat membantu pendapatan keluarga. Dari aspek nutrisi ransum nutrient yang dibutukan tidak tinggi. Ransum pada ayam kampung dapat diberika secara sederhana, sebagai contoh, bekatul, limbah rumah tangga dan jagung bisa diberikan ke ayam. Selain daging, telur yang dihasilkan ayam kampung betina dapat bermanfaatkan bagi keluarga. Secara mandiri keluarga atau masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gizinya.


Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., bahwa pemeliharaan ayam kampung dalam skala rumah tangga dapat membantu ekonomi keluarga. Pertumbuhan ayam kampung dapat dikontrol secara semi intensif, sehingga dalam 10-12 minggu dapat mencapai bobot badan 800-1.000 g/ekor. Sebagai contoh ibu-ibu setiap rumah memiliki 10 ekor ayam betina jadi telur bisa digunakan sendiri untuk keluarga untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ketika pada acara desa atau hari raya tidak langka ayam kampung. Bagi yang tidak memiliki lemari es daging dapat direbus untuk mengatasi perubahan fisik daging. Kemudian untuk telur bisa disimpan pada suhu ruang sampai 7 hari. 

Desa Bagusan memiliki potensi lahan pertanian khususnya tembakau, padi dan jagung. Ketika kondisi hujan para petani menanam padi dan jagung, sehingga by product kedua tanaman dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ayam kampung. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.


Kegiatan yang dilakukan oleh kolaborasi Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan serta Produksi Unggas Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Budi Yuwono, Adelita Rahmah Kusumaningrum, Warih Putri, Achmad Izza Maulana dan Tim KKN I Desa Bagusan  Kecamatan Selopampang.



Editor:
Achmad Munandar

Tantangan Terjawab: Mahasiswa KKN Pimpin Perubahan Peternakan di Desa Banaran dengan Edukasi Inovatif Mesin Pencacah Rumput Gajah

0
Mahasiswa Universitas Diponegoro 
Membangkitkan Rasa Inovatif di Desa Banaran


Campusnesia.co.idBanaran (02/04/2024) Desa Banaran merupakan salah satu desa yang memiliki potensial usaha peternakan dan pertanian yang tinggi. Salah satu pakan yang sering digunakan di Desa Banaran sebagai pakan ternak adalah rumput gajah. Rumput gajah adalah makanan utama untuk hewan ternak. Sebelum diberikan kepada ternak, rumput harus dicacah dengan baik agar bisa dicerna dengan baik. 

Namun, mahasiswa teknik mesin dari Universitas Diponegoro menemukan bahwa di Desa Banaran sendiri, masih menggunakan cara manual. Cara manual ini seringkali memakan waktu, tenaga, dan dapat merusak rumput karena pemotongan yang tidak merata. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar makanan tidak dapat dikunyah seluruhnya terutama pada bagian batangnya, dari salah satu pengamatan langsung menunjukkan ternak sapi tidak menyukai bahan makanan (rumput gajah) yang panjang-panjang khususnya pada bagian batang yang cenderung berserat banyak, dan justru pada bagian batang inilah sumber protein dan nutrisi itu berada yakni sekitar 80% dari total protein rumput gajah (Pennisetum pupureum) serta 52% TDN (Total digestible nutrients) ada di bagian batang rumput gajah. 

Mahasiswa teknik mesin, Aditya Shelgi Wibowo melihat gap bahwa pencacahan yang dilakukan peternak di sini belum mencacah rumput pakan ternaknya dengan menggunakan mesin. Kontribusi yang ingin dilakukan oleh mahasiswa adalah bagaimana memenuhi celah yang ada dengan menciptakan suatu inisiatif, yaitu mengedukasi bagaimana cara membuat mesin pencacah rumput gajah dari awal sampai selesai kepada para pemangku kepentingan di Desa Banaran yang harapannya mesin ini dapat dimanfaatkan dan membantu sektor peternakan dan pertanian di desa ini. 

Aditya sendiri membuat desain, analisis, dan tata cara perancangan mesin pencacah rumput gajah. Perancangan ini mulai dari komponen apa saja yang ada di mesin pencacah rumput gajah, terbuat dari material apa setiap komponennya, kapasitas dan spesifikasi dari mesin tersebut, faktor keamanan, analisis perhitungan torsi, daya, dan lain-lain, serta pemilihan rancangan sedemikian rupa sehingga tercipta mesin tersebut, tidak lupa bagaimana langkah-langkah perakitan mesin pencacah rumput gajah dari awal hingga selesai.

Proyek ini berhasil dilakukan pada tanggal 2 Februari 2024, dan terutama berfokus pada bagaimana membuat Desa Banaran memiliki upperhand dalam membuat mesin pencacah rumput gajah secara mandiri. Edukasi yang diberikan kepada perangkat berupa sosialisasi dengan membagikan buku panduan perancangan mesin pencacah rumput gajah. Buku tersebut juga dilengkapi dengan gambar teknik secara rinci yang dapat dijadikan acuan ketika ingin memesan komponen kepada workshop atau bengkel yang ada. Selain itu, audiens juga diberikan soft file sebagai arsip. Hal ini bertujuan dengan harapan, ketika mahasiswa sudah meninggalkan lapangan, proyek ini akan tetap berjalan dengan baik.

Dengan keberhasilan program ini, Mahasiswa KKN menunjukkan kontribusinya dalam membuat perubahan pada sektor peternakan dan membuka pandangan bahwa membuat mesin pencacah rumput juga bisa dilakukan jika mengikuti panduan dengan baik. Program kerja ini mencerminkan semangat kolaborasi antar mahasiswa dan pihak desa, menjawab tantangan dan menciptakan Desa Banaran menjadi inovatif dan lebih maju.



Penulis: 
Aditya Shelgi Wibowo 
(S-1 Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Aminah, S.H., M.Si.
Dra. Sri Puji Astuti, M.Pd.
Dr. Eng. Samuel, S.T., M.T.

Lokasi KKN: 
Desa Banaran
Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

KKN Reguler Tim 1 2024 Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Memperkenalkan Gerakan Zero Food Waste pada Anak Sekolah Dasar

0
 



Campusnesia.co.idSemarang (23/11/2023). Salah satu komponen penting dalam sanitasi sekolah yang aman adalah pengelolaan sampah, termasuk sampah sisa makanan (food waste). Keberadaan sampah sisa makanan dapat mengundang vektor pembawa penyakit seperti lalat yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, terutama pada anak-anak yang cenderung rentan. Selain itu, sampah sisa makanan meningkatkan jumlah timbulan sampah organik yang dapat menyumbang gas metana dan menyebabkan pemanasan global.

Selaras dengan latar belakang tersebut, Najma Risdaningrum, anggota Kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, melakukan edukasi mengenai Zero Food Waste atau gerakan menghabiskan makanan tanpa sisa pada anak sekolah dasar untuk mendukung terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat. 

Edukasi Zero Food Waste dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2023, bertempat di SD Negeri Srondol Wetan 06. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 4 sebanyak 50 orang. Istilah Zero Food Waste atau gerakan menghabiskan makanan tanpa sisa ternyata masih terdengar asing bagi para siswa. Selain itu, sebagian besar siswa mengaku masih melakukan perilaku membuang makanan yang masih layak konsumsi. Dilakukannya edukasi tersebut bertujuan untuk mengajak para siswa melakukan gerakan menghabiskan makanan tanpa sisa serta memberikan kiat-kiatnya agar mereka dapat berperilaku mendukung sanitasi sekolah dasar yang aman sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

 
Kegiatan edukasi dimulai dengan penyampaian materi mengenai pengertian food waste atau sampah makanan, yaitu makanan yang masih baik dan layak dikonsumsi namun dibuang begitu saja. Disampaikan juga terkait penyebab timbulnya food waste, di mana menumpuknya sampah makanan disebabkan oleh perilaku individu yang mengambil makanan terlalu banyak, membeli makanan yang tidak disukai, serta tidak segera mengonsumsi makanan sehingga makanan busuk atau kedaluwarsa. 

Ditekankan terkait dampak food waste kepada para siswa diantaranya dapat meningkatkan emisi karbondioksida dan gas metana sebagai akibat dari timbulan sampah yang akan berujung pada pemanasan global, menyebabkan krisis pangan, serta mengurangi kebersihan dan estetika lingkungan. Tak lupa disosialisasikan terkait cara menerapkan zero food waste sejak dini dengan cara mengambil atau membeli makanan secukupnya dan menerapkan konsep reduce dalam konsumsi makanan. Selain itu, sisa makanan dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan dan pupuk kompos.


Selama sesi kegiatan berlangsung, para siswa sangat tertarik dengan tema yang dibawa. Mereka juga aktif berpartisipasi dengan tetap menjaga ketertiban di kelas. Keaktifan peserta dalam bertanya dan berdiskusi menjadi indikator bahwa mereka berusaha memahami dan mengimplementasikan materi yang diberikan. Bagi siswa yang aktif, terdapat reward sebagai bentuk apresiasi, sekaligus sebagai pemantik semangat untuk siswa lainnya. Besar harapan, seluruh siswa dapat menerapkan Zero Food Waste dalam kesehariannya untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang sehat sekaligus melestarikan alam dengan mengurangi beban sampah organik yang dihasilkan.



Penulis: 
Najma Risdaningrum


Editor:
Achmad Munandar

Tanggap Kebakaran! Mahasiswa KKN Undip dan Masyarakat Desa Lengking, Kec. Bulu, Kab Sukoharjo Terlibat Dalam Sosialisasi Evakuasi Tanggap Bencana

0
 


Campusnesia.co.idPada tanggal 24 Juli 2023, seorang mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) bernama Hilman Nasher yang sedang menjalani program kuliah kerja nyata (KKN) berhasil melakukan program kerja di lingkungan produksi pabrik pakan ternak CV Lembu Mulya yang berlokasi di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. 

Alasan diadakan program ini karena dirasa lingkungan produksi CV Lembu Mulya merupakan pabrik industri ceci yang menggunakan beberapa mesin dan generator sehingga memungkinkan terjadi bencana kebakaran atau bencana alam lainnya yang berpotensi merugikan keselamatan dari pekerjanya 

Evakuasi tanggap bencana kebakaran ini merupakan langkah yang dapat diterapkan ketika terjadi hal hal yang tidak diinginkan. dalam prosedurnya, evakuasi tersebut ada beberapa langkah yaitu:

1. Tetap tenang dan jangan panik

2. Apabila sumber api dapat dipadamkan, maka dapat langsung dilakukan pemadaman sumber api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

3. Segeralah menuju titik kumpul yang ada di tempat tersebut untuk menunggu instruksi berikutnya

4. Segera hubungi petugas tanggap darurat pemadam kebakaran (DAMKAR) Sukoharjo dan petugas pelayanan kesehatan wilayah terdekat

Dalam proyek KKN ini, Hilman Nasher memberikan bimbingan kepada para pekerja di pabrik pakan ternak CV Lembu Mulya untuk sosialisasi evakuasi bencana kebakaran dalam lingkungan kerja mereka. Dengan bekerja sama dengan manajemen pabrik untuk mengkoordinasikan pekerja agar data melakukan prosedur evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Hasil dari kegiatan ini sangat positif. Setelah sosialisasi evakuasi bencana ini, Para pekerja di pabrik CV. Lembu Mulyo lebih waspada dengan aktifitas yang dapat menyebabkan bencana kebakaran. Pekerjaan menjadi lebih terstruktur dan lingkungan kerja lebih rapi, mengurangi risiko kecelakaan dan memudahkan pekerja dalam menemukan dan mengambil alat-alat kerja yang diperlukan. 

Selain itu, dibuat juga sebuah poster evakuasi bencana kebakaran berukuran A1, marka jalur evakuasi dan marka titik kumpul yang ditempelkan di dinding pabik agar selalu mengingatkan pekerja bagaimana prosedur evakuasi jika terjadi hal hal yang tijdvak diinginkan.

Melalui dedikasinya dalam sosialisasi evakuasi tanggap bencana di lingkungan produksi pabrik pakan ternak CV Lembu Mulya, Hilman Nasher telah membuktikan bahwa evakuasi tanggap bencana dapat memberikan dampak yang nyata dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam bekerja dan cara evakuasi ketika terjadi bencana pada suatu perusahaan industri pabrik kecil.

Mengabdi Untuk Keselamatan: Mahasiswa KKN Undip Sosialisasi Prosedur K3 di Desa Lengking, Kec Bulu. Kab Sukoharjo

0
 


Campusnesia.co.idPada tanggal 24 Juli 2023, seorang mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) bernama Hilman Nasher yang sedang menjalani program kuliah kerja nyata (KKN) berhasil melakukan program kerja di lingkungan produksi pabrik pakan ternak CV Lembu Mulya yang berlokasi di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Alasan diadakan program ini karena dirasa lingkungan produksi CV Lembu Mulya kurang tertata sehingga memungkinkan terjadi inefisiensi dan menghambat performa pekerja.

Yang dimaksud dengan prosedur K3 perkantoran merupakan suatu sistem manajemen K3 yang diselenggarakan di lingkungan kerja perkantoran. Aturan – aturan tersebut menyangkut pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja demi terciptanya lingkungan kerja yang efisien, aman dan produktif 

Dalam penyelenggaraan K3 patrik kecil atau industri kecil, contoh prosedur yang sebagian besar ditetapkan dalam K3 pabrik kecil atau industri kecil sebagai berikut:

1. Pembuatan rencana K3

2. Pelaksanaan atas rencana yang telah ditetapkan

3. Pemantauan kegiatan

4. Peninjauan dan peningkatan kerja

5. Pembinaan dan pengawasan kerja

6. Evaluasi pelaksanaan K3

Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan prosedur K3 dilakukan sebagai suatu keharusan oleh pengelola, karyawan, pengunjung, masyarakat dan pemilik perusahaan dengan memenuhi segala standar aturan K3 yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dalam proyek KKN ini, Hilman Nasher memberikan bimbingan kepada para pekerja di pabrik pakan ternak CV Lembu Mulya untuk menerapkan prosedur K3 dalam lingkungan kerja mereka. Dengan bekerja sama dengan manajemen pabrik untuk mengkoordinasikan pekerja agar selalu menerapkan K3.

Hasil dari proyek ini sangat positif. Setelah penerapan procedure K3, Keamanan dan keselamatan kerja meningkat secara signifikan. Pekerjaan menjadi lebih terstruktur dan lingkungan kerja lebih rapi, mengurangi risiko kecelakaan dan memudahkan pekerja dalam menemukan dan mengambil alat-alat kerja yang diperlukan. Selain itu, dibuat juga sebuah poster mengenai K3 dan ditempelkan di dinding pabik agar selalu mengingatkan pekerja untuk melakukan K3.

Melalui dedikasinya dalam menerapkan prosedur K3 di lingkungan produksi pabrik pakan ternak CV Lembu Mulya, Hilman Nasher telah membuktikan bahwa konsep manajemen modern dapat memberikan dampak yang nyata dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi suatu perusahaan.

Limbah Soun Jadi Pakan Ternak? TIM KKN Tematik UNDIP Berhasil Atasi Masalah Tumpukan Limbah

0
 

 Mengunjungi Industri UMKM Soun Bintang Singa


Campusnesia.co.id - Klaten, (22/07/2023). Perkembangan Industri di Klaten sangat meningkat, salah satunya Industri Soun dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Soun Bintang Singa. Industri ini merupakan usaha yang potensial untuk membantu perekonomian di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Seiring dengan berkembangnya industri soun dengan dibuktikan adanya penambahan lahan produksi, maka hal tersebut berdampak pada limbah yang dihasilkan. Sampai saat ini limbah terus menerus dihasilkan, namun dalam pengolahannya masih kurang efisien dan dibuang bebas ke lingkungan. Limbah yang dihasilkan bukan hanya limbah padat tetapi limbah cair pun juga. Sehingga, hal tersebut menjadi perhatian warga warga Desa Daleman dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kami dari Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan pelatihan  pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun di UMKM Soun Bintang Singa, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten pada hari Sabtu, 22 Juli 2023. Kegiatan ini merupakan upaya mahasiswa untuk membantu pemecahan masalah limbah soun yang kian menumpuk tanpa penanganan. Kegiatan pelatihan  ini diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan sambutan sambutan. Sambutan diawali oleh Prof. Dr. Moh. Djaeni S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing dan dilanjutkan oleh Pak Basuno selaku pemilik UMKM Soun Bintang Singa. 

 
Penyampaian materi oleh Dr. Ir. Baginda Iskandar M.T., M.Si

Kegiatan ini terdiri dari pelatihan  dan demo pelatihan cara pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun. Kegiatan pelatihan  dilakukan di Balai Desa Daleman yang diikuti oleh puluhan warga dan pihak UMKM Soun Bintang Singa. Kegiatan pelatihan  menghadirkan narasumber, yaitu Dr. Ir. Baginda Iskandar M.T., M.Si Dosen FPP UNDIP untuk menyampaikan materi yang berjudul “Peningkatan Pendapatan Melalui Pengolahan Limbah Pati Aren Menjadi Pakan Ternak Berkualitas”. Kegiatan pelatihan  ini diikuti warga dengan sangat antusias, karena sebagian besar warga Desa Daleman memiliki industri soun dan memiliki hewan ternak yang mengalami kendala dalam pakan.


Vidio Pembuatan Pakan Ternak dari Limbah Soun 


Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2023. Kegiatan diawali dengan mempraktekkan bagaimana membuat pakan ternak dari limbah padat soun dengan komposisi yang tepat. Proses yang dilakukan sangat mudah, hanya dengan membutuhkan 3 bahan yaitu limbah soun, konsentrat dan cangkang telur. Untuk proses selanjutnya dapat dilihat di sini !!! (booklet KKN : https://bit.ly/bookletkkntematik2023 )
 
Vidio Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Soun 

Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan  dan demo pembuatan pakan ternak serta kompos dari limbah padat soun yang diselenggarakan berjalan dengan lancar yang diikuti oleh antusiasme warga dan pihak UMKM. Tim KKN Tematik UNDIP membuktikan bahwa ilmu dan jiwa pengabdian masyarakat yang ditempa selama perkuliahan bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Harapannya, ilmu yang diberikan bermanfaat dan bisa menjawab permasalahan di Desa Daleman, Klaten.
 


Foto bersama Tim KKN dan warga Desa Daleman



Penulis: Tim KKN Tematik UNDIP 2023

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Moh. Djaeni S.T., M.Eng dan Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T.

Ubah Limbah Jadi Bisnis! KKN Undip Ubah Pelepah Pisang Jadi Keripik

0
 Foto bersama ibu ibu PKK Desa Penangkan


Campusnesia.co.id Kab. Batang - Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi lokal dan keterampilan masyarakat, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Diponegoro (Undip) gelar pelatihan pembuatan keripik pelepah pisang yang sukses di Desa Penangkan, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Program ini bertujuan untuk mengajarkan warga desa, terutama ibu-ibu PKK tentang cara mengolah pelepah pisang menjadi produk keripik yang memiliki nilai jual tinggi.

Pelatihan yang diadakan oleh mahasiswa KKN Undip pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 guna memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pembuatan keripik pelepah pisang yang berkualitas. Keripik pelepah pisang dipilih sebagai bahan utama karena melimpah di Desa Penangkan.

Biasanya pelepah pisang oleh masyarakat desas hanya dibuang atau dijadikan pakan jangkrik, padahal apabila diolah pelepah ini dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kurangnya pemanfaatan mengenai pelepah pisang melatarbelakangi kegiatan ini. Pelepah pisang dapat diolah menjadi makanan, yaitu keripik pelepah pisang. 

Keripik pelepah pisang ini mempunyai manfaat, yaitu dapat sebagai detoks sistem pencernaan, mengobati asam lambung, menurunkan berat badan, mengontrol kolesterol dan tekanan darah, menstabilkan kadar gula darah, dan membantu mengobati batu ginjal. Selain itu, menurut Direktorat Gizi (2005) bonggol atau pelepah pisang dalam 100 g bonggol pisang mengandung gizi sebesar 245,0 kalori, 3,4 g protein, 0,0 lemak, 66,20 g karbohidrat dan mineral seperti Ca, P dan Fe, Vitamin B1 dan Vitamin C. Dengan demikian, program pelatihan pembuatan keripik pelepah pisang mampu sebagai sarana inovasi warga dalam pemanfaatan limbah serta dapat membantu menciptakan lapangan kerja tambahan bagi warga setempat.

Mahasiswa KKN Undip bersama dengan masyarakat Desa Penangkan melakukan pelatihan yang komprehensif. Kegiatan meliputi pemilihan bahan baku yang baik, teknik pengupasan, pengirisan, penggorengan, dan pengemasan. Mahasiswa Undip mendemonstrasikan setiap langkah kepada warga, dan warga juga berkesempatan untuk berlatih langsung di bawah bimbingan mahasiswa.

Keripik pelepah pisang hasil pelatihan ini diharapkan dapat menjadi produk unggulan dari Desa Penangkan. Program pelatihan pembuatan keripik pelepah pisang oleh mahasisawa KKN Undip adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat memberikan manfaat positif dalam pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat desa.




Oleh: 
Halimah Nisa Septiani 
(halimahseptiani1@gmail.com)
Mahasiswa Teknologi Pangan Undip

Revolusi Ekologi Desa Troketon: Mahasiswa KKN Undip Kembangkan Edukasi Budidaya Maggot untuk Solusi Pakan Hewan Budidaya dan Reduksi Sampah Organik

0
 


Campusnesia.co.idKlaten, (13/08/2023) - Program kerja bidang keilmuan perikanan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) telah menghasilkan dampak positif melalui kegiatan edukasi budidaya maggot sebagai pakan alami hewan budidaya serta pengurangan sampah organik di Desa Troketon. 

Muhammad Razik Aditya Pratama, mahasiswa peserta KKN, memimpin kegiatan ini dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat desa tentang pengelolaan limbah organik dan memperkenalkan alternatif pakan alami yang berkelanjutan untuk hewan budidaya.

Muhammad Razik Aditya Pratama dari tim KKN Tim II UNDIP merancang dan melaksanakan program edukasi tentang budidaya maggot. Maggot, larva lalat hitam (Hermetia illucens), memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alami yang kaya protein dan nutrisi lainnya untuk ikan dan ternak. Kegiatan ini melibatkan sesi pelatihan, diskusi, dan demonstrasi praktis untuk mengajarkan masyarakat cara mengembangkan maggot dengan menggunakan sisa-sisa limbah organik dari rumah tangga dan pekarangan.

Melalui program ini, masyarakat Desa Troketon mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengelola sampah organik menjadi sumber daya yang bernilai. Mereka belajar bagaimana mendirikan tempat pembuatan maggot (larva lalat hitam) dengan bahan baku limbah organik dari dapur, kebun, dan pekarangan mereka sendiri. Selain itu, mereka juga diajarkan tentang teknik pemeliharaan maggot yang benar, seperti pemberian makanan, lingkungan yang optimal, dan waktu panen yang tepat.

Program ini berhasil menciptakan dampak positif yang signifikan. Pertama, masyarakat desa memiliki sumber pakan alami yang murah, mudah didapatkan, dan berkualitas untuk ikan dan ternak budidaya mereka. Ini mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang kadang-kadang mahal dan sulit didapat. 

Kedua, upaya ini berkontribusi pada pengurangan jumlah sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga. Limbah organik yang sebelumnya dianggap sebagai masalah lingkungan kini diubah menjadi aset bernilai.

Program edukasi budidaya maggot yang dipimpin oleh Muhammad Razik Aditya Pratama melalui KKN Tim II UNDIP telah berhasil membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah organik dan pemanfaatan limbah menjadi sumber pakan alami. Masyarakat Desa Troketon tidak hanya mendapatkan manfaat dari aspek ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

Dengan dukungan yang terus menerus, model ini memiliki potensi untuk diterapkan di daerah lain, memberikan solusi yang inovatif dalam menghadapi tantangan perikanan dan lingkungan di masa depan.

Mahasiswi UNDIP Terapkan Pelatihan Pendugaan Bobot Badan Ternak Tanpa Timbangan Kepada Peternak di Desa Troketon

0




Campusnesia.co.idKlaten (30/07/2023), Sapi dan kambing merupakan ternak golongan ruminansia yang cukup popular dipelihara di peternakan rakyat khususnya di pedesaan. Hal ini dikarenakan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yang cukup pesat sehingga harga jual bobot hidup relative tinggi dipasaran.

Bobot badan merupakan indikator utama untuk mengetahui peningkatan PBBH sehingga peternak penting untuk mengetahui cara mengukur bobot badan ternak yang dipelihara. Namun, kenyataannya banyak peternak rakyat tidak memiliki ilmu pendugaan yang akurat sehingga seringkali ternak dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan bobot hidup yang diperoleh. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim II KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon yang dibimbing oleh Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T., M. Eng., IPU., Dina Lestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt., dan Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc. mencoba membantu para peternak dengan memberikan pelatihan pendugaan bobot badan tanpa timbangan. 

Metode pendampingan dan pelatihan dilaksanakan secara anjangsana dengan mendatangi langsung para peternak di desa Troketon khususnya di RW 13 dan 14 Dusun Keron, Ngalasan, dan Sawahan. Pada kunjungan tersebut, terdapat penjelasan singkat mengenai tatacara pendugaan bobot badan tanpa timbangan dimana peternak sangat antusias dalam mengikuti sesi pelatihan ini karena mereka menyadari pentingnya pemantauan bobot badan ternak untuk meningkatkan produktivitas peternakan.
 

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peternak tentang teknik pendugaan bobot badan ternak ruminansia tanpa perlu menggunakan timbangan yang mahal dan sulit diakses oleh para peternak di desa sehingga dengan pendugaan bobot badan yang lebih efisien, peternak bisa lebih mudah mengatur pakan dan perawatan, serta memahami kesehatan ternak yang dipelihara. 

Selama pelatihan, mahasiswi KKN menjelaskan metode pendugaan bobot badan menggunakan parameter lingkar dada dan panjang badan ternak. Peternak diajarkan bagaimana mengukur lingkar dada dan panjang badan ternak menggunakan pita ukur, serta menghitung bobot badan dengan rumus yang sesuai. Pada ternak sapi, digunakan rumus Schoorl, sementara untuk kambing, rumus yang digunakan adalah Scheiffer-Lambourne.

Para peternak di Desa Troketon merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan pendugaan bobot badan ternak ini. Hal ini disampaikan oleh salah satu peternak kambing yaitu Bapak badrun, "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro atas pelatihan yang bermanfaat ini. Sebelumnya, kami kesulitan dalam menilai berat ternak kami, tetapi sekarang kami bisa lebih terorganisir dalam merawat mereka."

Dengan berakhirnya pelatihan, diharapan nantinya pengetahuan dan infografis yang telah dibagikan akan terus bermanfaat bagi para peternak di desa Troketon serta diharapkan bahwa pendugaan bobot badan ternak yang efisien ini akan membantu meningkatkan produktivitas peternakan dan kesejahteraan peternak ruminansia kambing dan sapi di wilayah ini dan pada gilirannya, berdampak positif pada perekonomian desa secara keseluruhan.

Inovasi Pembuatan Budikdamber Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pemenuhan Gizi Keluarga

0
 


Campusnesia.co.idBulu, Sukoharjo (20/07/2023) – Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 melaksanakan program monodisiplin pembuatan budikdamber pada hari Kamis, 20 Juli 2023 di ruang PKK, Balai Desa Sanggang. Sasaran program ini yaitu ibu-ibu PKK Desa Sanggang. 

Program ini dilaksanakan sebagai upaya mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan sebagai salah satu aksi cegah stunting dalam jangka panjang. Kegiatan program ini dimulai dari penyampaian materi tentang apa itu budikdamber, alat dan bahan apa saja yang digunakan, bagaimana cara membuat budikdamber serta bagaimana cara pemeliharaan budikdamber.
 
Budikdamber merupakan budidaya ikan dan sayuran dalam satu media dan biasanya dilakukan secara bersamaan pada lokasi yang memiliki kendala seperti terbatasnya lahan, sumber air, biaya, serta kemampuan teknis dalam budidaya. Kelebihan dari budikdamber ini yaitu hemat air, zero waste, dan bebas bahan kimia. 

Ikan yang digunakan dalam budikdamber ini adalah ikan lele, sedangkan sayuran yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada budikdamber adalah kangkung. Produksi kangkung akan lebih baik pada sistem ini karena nutrisi dapat diperoleh dari feses dan sisa makanan ikan yang mengendap, serta ketersediaan air yang cukup.

Pembuatan budikdamber dilakukan dengan cara melubangi tutup ember seukuran gelas plastik sebanyak ± 6 lubang mengelilingi tutup ember. Setelah itu, isi ember dengan air kemudian masukan benih ikan. Sediakan gelas plastik untuk bibit sayur yang telah dilubangi bagian bawahnya. Lalu, isi arang ke dalam gelas plastik dan susun bibit sayur di dalam gelas plastik. Masukkan gelas plastik yang telah berisi bibit sayur ke dalam lubang pada tutup ember. 


Cara pemeliharaan budikdamber ini yaitu ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, pakan ikan diberikan 2-3 kali sehari, penambahan air dilakukan sekitar 5-10 hari atau apabila air mulai terlihat surut. Jika kangkung terkena hama, segera potong bagian yang terkena kemudian buang.

Kegiatan pembuatan budikdamber ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membudidayakan ikan dan sayuran yang sekaligus dapat meningkatkan konsumsi pangan yang sehat.

Tim Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP Lakukan Pendampingan PKK Desa Galeh Sragen dalam Penguatan Beternak Ayam Kampung Skala Rumah Tangga

0
 


Campusnesia.co.idTim Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan ibu PKK di Desa Galeh Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen untuk memelihara ayam kampung skala rumah tangga dan mampu mengenali produk ternak unggas.

Bapak Lurah Desa Galeh Kecamatan Tangen  Triyono, S.H. mengemukakan kegiatan PKK selain pertemuan rutin posyandu, arisan serta memelihara ayam kampung secara konvensional, tetapi pada waktu kegiatan desa dan hari raya biasanya dibutuhkan ayam kampung dengan jumlah banyak. Kondisi ini menyebabkan jumlah ayam kampung yang dibutuhkan rendah dan harganya mahal.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai pemeliharaan ayam kampung skala rumah tangga dapat sebagai tabungan keluarga, karena usaha ini menjanjikan untuk masa yang akan datang.  Peluang ayam kampung dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani tidak kalah seperti ayam ras pedaging. 


Melihat kondisi Desa Galeh pada kegiatan-kegiatan tertentu ayam kampung dibutuhkan sangat tinggi. Pemeliharaan secara skala rumah tangga dengan jumal 10-20 ekor dapat membantu pendapatan keluarga. Dari aspek nutrisi ransum nutrient yang dibutukan tidak tinggi. Ransum pada ayam kampung dapat diberika secara sederhana, sebagai contoh, bekatul, limbah rumah tangga dan jagung bisa diberikan ke ayam.

Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., bahwa ayam kampung memiliki daya tahan tubuh kuat karena pakan diformulasikan tidak menggunakan aditif berupa kimia. Pertumbuhan ayam kampung dapat dikontrol secara semi intensif, sehingga dalam 10-12 minggu dapat mencapai bobot badan 800-1.000 g/ekor. Misal, ibu-ibu PKK setiap rumah memiliki 10 ekor ayam betina jadi telur bisa digunakan sendiri untuk keluarga untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. 


Ketika pada acara desa atau hari raya tidak langka ayam kampung. Bagi yang tidak memiliki lemari es daging dapat direbus untuk mengatasi perubahan fisik daging. Kemudian untuk telur bisa disimpan pada suhu ruang sampai 7 hari. Telur infertil ketika dipecah tidak busuk atau tidak perubahan fisik dapat dikonsumsi.

Desa Galeh memiliki potensi lahan pertanian khususnya pertanian jagung dan tebu yang luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk ternak baik itu bahan baku atau limbahnya. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Ragil Putri Anggia, Yolla Novilia Rossy, Ainun Mardhiyyah, Hasan Dwi Nugroho, Muhammad Aulady Rachman dan Tim KKN I/II Desa Galeh Kecamatan Tangen.



===
Baca juga:
- Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP Dampingi PKK Kedungmulyo Boyolali Dalam Pemeliharaan Ayam Kampung Skala Rumah Tangga