Tantangan Terjawab: Mahasiswa KKN Pimpin Perubahan Peternakan di Desa Banaran dengan Edukasi Inovatif Mesin Pencacah Rumput Gajah

Mahasiswa Universitas Diponegoro 
Membangkitkan Rasa Inovatif di Desa Banaran


Campusnesia.co.idBanaran (02/04/2024) Desa Banaran merupakan salah satu desa yang memiliki potensial usaha peternakan dan pertanian yang tinggi. Salah satu pakan yang sering digunakan di Desa Banaran sebagai pakan ternak adalah rumput gajah. Rumput gajah adalah makanan utama untuk hewan ternak. Sebelum diberikan kepada ternak, rumput harus dicacah dengan baik agar bisa dicerna dengan baik. 

Namun, mahasiswa teknik mesin dari Universitas Diponegoro menemukan bahwa di Desa Banaran sendiri, masih menggunakan cara manual. Cara manual ini seringkali memakan waktu, tenaga, dan dapat merusak rumput karena pemotongan yang tidak merata. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar makanan tidak dapat dikunyah seluruhnya terutama pada bagian batangnya, dari salah satu pengamatan langsung menunjukkan ternak sapi tidak menyukai bahan makanan (rumput gajah) yang panjang-panjang khususnya pada bagian batang yang cenderung berserat banyak, dan justru pada bagian batang inilah sumber protein dan nutrisi itu berada yakni sekitar 80% dari total protein rumput gajah (Pennisetum pupureum) serta 52% TDN (Total digestible nutrients) ada di bagian batang rumput gajah. 

Mahasiswa teknik mesin, Aditya Shelgi Wibowo melihat gap bahwa pencacahan yang dilakukan peternak di sini belum mencacah rumput pakan ternaknya dengan menggunakan mesin. Kontribusi yang ingin dilakukan oleh mahasiswa adalah bagaimana memenuhi celah yang ada dengan menciptakan suatu inisiatif, yaitu mengedukasi bagaimana cara membuat mesin pencacah rumput gajah dari awal sampai selesai kepada para pemangku kepentingan di Desa Banaran yang harapannya mesin ini dapat dimanfaatkan dan membantu sektor peternakan dan pertanian di desa ini. 

Aditya sendiri membuat desain, analisis, dan tata cara perancangan mesin pencacah rumput gajah. Perancangan ini mulai dari komponen apa saja yang ada di mesin pencacah rumput gajah, terbuat dari material apa setiap komponennya, kapasitas dan spesifikasi dari mesin tersebut, faktor keamanan, analisis perhitungan torsi, daya, dan lain-lain, serta pemilihan rancangan sedemikian rupa sehingga tercipta mesin tersebut, tidak lupa bagaimana langkah-langkah perakitan mesin pencacah rumput gajah dari awal hingga selesai.

Proyek ini berhasil dilakukan pada tanggal 2 Februari 2024, dan terutama berfokus pada bagaimana membuat Desa Banaran memiliki upperhand dalam membuat mesin pencacah rumput gajah secara mandiri. Edukasi yang diberikan kepada perangkat berupa sosialisasi dengan membagikan buku panduan perancangan mesin pencacah rumput gajah. Buku tersebut juga dilengkapi dengan gambar teknik secara rinci yang dapat dijadikan acuan ketika ingin memesan komponen kepada workshop atau bengkel yang ada. Selain itu, audiens juga diberikan soft file sebagai arsip. Hal ini bertujuan dengan harapan, ketika mahasiswa sudah meninggalkan lapangan, proyek ini akan tetap berjalan dengan baik.

Dengan keberhasilan program ini, Mahasiswa KKN menunjukkan kontribusinya dalam membuat perubahan pada sektor peternakan dan membuka pandangan bahwa membuat mesin pencacah rumput juga bisa dilakukan jika mengikuti panduan dengan baik. Program kerja ini mencerminkan semangat kolaborasi antar mahasiswa dan pihak desa, menjawab tantangan dan menciptakan Desa Banaran menjadi inovatif dan lebih maju.



Penulis: 
Aditya Shelgi Wibowo 
(S-1 Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Aminah, S.H., M.Si.
Dra. Sri Puji Astuti, M.Pd.
Dr. Eng. Samuel, S.T., M.T.

Lokasi KKN: 
Desa Banaran
Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

KKN Reguler Tim 1 2024 Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon