Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan

Peta Tata Guna Lahan Desa Tengeng Wetan sebagai Media Informasi Penggunaan Lahan untuk Warga Desa

0



Campusnesia.co.idPerubahan penggunaan lahan pada dasarnya tidak dapat dihindarkan dalam pelaksanaan pembangunan, kenyataan bahwa penggunaan peta tata guna lahan sangat erat kaitannya dengan berbagai keperluan termasuk diantaranya pengelolaan daerah aliran sungai, teknis kehutanan, konservasi tanah dan air, jaringan jalan, reklamasi lahan-lahan terdegradasi, lahan pemukiman, serta masih banyak lagi kegiatan yang sangat memerlukan informasi lahan (Mangiri 2018).

Dalam upaya mendukung perencanaan dan pengelolaan wilayah yang lebih baik, mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi Universitas Diponegoro telah berhasil menyusun peta tata guna lahan untuk wilayah Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam perencanaan tata ruang wilayah dengan memanfaatkan pengetahuan geologi dan teknologi pemetaan. Dengan adanya Peta Penggunaan Lahan Desa Tengeng Wetan diharapkan masyarakat Desa Tengeng Wetan mengetahui penggunaan lahan apa saja yang ada disetiap dusunnya dan mengetahui potensi tempat lahan yang akan digunakan oleh masyarakat disetiap dusun dengan kondisi sumberdaya alam/ buatan yang akan dibuat keberlanjutan sesuai lokasi yang akan digunakan sebagai objek pembangunan di Desa Tengeng Wetan tersebut.

 

Proses pembuatan peta tata guna lahan diawali dengan survey penggunaan lahan dan batas-batas lahan di Desa Tengeng Wetan. Data ini mencakup informasi mengenai jenis penggunaan lahan seperti pertanian, pemukiman, dan fasilitas umum seperti sekolah dasar, Tk, lapangan, serta fitur geografis seperti sungai dan jalan menggunakan software ARCGIS 10.3.1. Setelah itu dilakukan proses editing layout peta untuk membuat dan mengedit elemen-elemen dalam peta seperti judul peta, legenda, arah mata angin, skala, garis lintang dan garis bujur. Peta tata guna lahan dicetak dengan ukuran kertas HVS 42 x 59,4 cm.

Hasil Peta yang telah dibuat memuat berbagai informasi yaitu: penggunaan lahan seperti pertanian, pemukiman, dan fasilitas umum seperti sekolah dasar, Tk, lapangan, serta fitur geografis seperti sungai dan jalan. Penyerahan Peta dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2024 yang bertempat di Balai Desa Tengeng Wetan yang diwakilkan dengan Pak Haryatno selaku Sekretaris Desa Tengeng Wetan,. “Saya Ucapkan Terimakasih banyak atas mas mba Perangkat Desa serta teman-teman KKN Undip yang telah membantu Pembuatan Peta ini.”



Penulis : 
‘Afiifah Nur Kamiliya
 
Dosen Pembimbing
Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si

Lokasi : 
Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan
Kabupaten Pekalongan.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Wujudkan Infografis Kependudukan Desa Gilirejo yang Menarik dan Informatif

0




Campusnesia.co.id - Sragen (09/08) - Mahasiswa Tim II KKN UNDIP menemukan bahwa di kantor Desa Gilirejo belum terdapat informasi mengenai kependudukan yang dapat ditampilkan kepada warga dan pengunjung desa. Setelah melakukan wawancara dengan perangkat desa, terungkap bahwa data kependudukan sebenarnya sudah ada, namun data tersebut belum pernah disajikan secara visual di kantor desa. Menyadari pentingnya informasi ini bagi transparansi dan perencanaan pembangunan desa, mahasiswa KKN mengusulkan sebuah program untuk membuat infografis kependudukan yang menarik berdasarkan data yang telah tersedia di desa tersebut. Dalam merealisasikan program ini, mahasiswa KKN berkoordinasi dengan bagian IT atau tata usaha di perangkat desa untuk memperoleh akses dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, sehingga infografis yang dihasilkan nantinya dapat mencerminkan kondisi demografis desa di Desa Gilirejo.

Infografis merupakan bentuk visualisasi data yang menggabungkan elemen grafis dengan informasi penting untuk menyampaikan pesan secara efektif dan mudah dipahami yang dikemas dengan semenarik mungkin. Dalam infografis kependudukan ini, mahasiswa KKN memasukkan beberapa informasi penting yang mencakup geografi desa, rasio jenis kelamin, distribusi agama, mata pencaharian utama, tingkat kepadatan penduduk, dan komoditas pertanian yang menjadi andalan desa. 

Penyerahan poster infografis kependudukan Desa Gilirejo kepada pemerintah desa dilaksanakan pada Jum’at, 9 Agustus 2024, di Balai Desa Gilirejo. Diharapkan, dengan adanya infografis ini, masyarakat Desa Gilirejo dapat dengan mudah mengakses dan memahami data kependudukan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka akan kondisi demografis desa, serta mendorong partisipasi aktif dalam perencanaan dan pembangunan desa di masa depan. Selain itu, infografis ini juga diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna bagi perangkat desa dalam mengambil keputusan yang berbasis data untuk kesejahteraan bersama.



Penulis : 
Hanum Wifani Khasanah 
(Matematika - FSM)

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Mochammad Rizki Fitrianto, S.AP., M.AP

Editor:
Achmad Munandar

Maksimalkan Potensi Bisnis! Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Beralih ke WhatsApp Business

0



Campusnesia.co.id - Dalam era digital yang semakin berkembang, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berupaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Salah satu strategi yang kini banyak digunakan oleh pelaku UMKM adalah pengoptimalan WhatsApp Business sebagai alat komunikasi dan pemasaran. Aplikasi ini tidak hanya menjadi platform untuk berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan efisiensi operasional serta memperluas jangkauan pasar.

Beberapa UMKM di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar masih menghadapi tantangan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan usaha kecil mereka. Salah satu UMKM yang belum memanfaatkan platform digital secara optimal adalah usaha cilok yang cukup dikenal di desa tersebut. Menyadari potensi besar dari penggunaan teknologi untuk mengembangkan bisnis, seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro berinisiatif untuk memberikan edukasi dan membantu pemilik usaha cilok dan minuman dalam membuat dan mengoptimalkan akun WhatsApp Business.

Mahasiswa KKN memulai inisiatif ini dengan mengadakan dialog langsung dengan pemilik UMKM cilok dan minuman untuk memahami tantangan yang dihadapi dalam operasional usaha. Selama diskusi, mahasiswa menjelaskan pentingnya memanfaatkan WhatsApp Business sebagai alat untuk memperluas jangkauan pelanggan dan meningkatkan profesionalisme dalam berinteraksi dengan konsumen. Edukasi ini menekankan manfaat yang bisa diperoleh, seperti kemudahan dalam menampilkan katalog produk, mengatur komunikasi dengan pelanggan, dan menggunakan fitur otomatis untuk meningkatkan efisiensi.


Setelah memberikan pemahaman yang jelas tentang pentingnya WhatsApp Business, mahasiswa KKN membantu pemilik usaha cilok dan minuman dalam proses pembuatan akun. Langkah demi langkah, pemilik usaha diajarkan bagaimana mengatur profil bisnis dengan informasi yang lengkap, menambahkan katalog produk yang menarik, dan memanfaatkan fitur-fitur seperti pesan otomatis untuk mempermudah transaksi. Mahasiswa juga memastikan bahwa pemilik usaha memahami cara menggunakan fitur-fitur tambahan seperti label pelanggan untuk mengorganisir kontak, serta memanfaatkan status WhatsApp sebagai media promosi.

WhatsApp Business menawarkan berbagai fitur yang sangat mendukung kebutuhan UMKM, seperti profil bisnis yang memungkinkan pelanggan untuk melihat informasi lengkap mengenai usaha, mulai dari alamat, deskripsi bisnis, hingga katalog produk. Dengan fitur ini, pelaku usaha dapat lebih mudah memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada calon pelanggan. Selain itu, fitur pesan otomatis dan balasan cepat membantu UMKM dalam menjaga komunikasi yang responsif dengan pelanggan, bahkan di luar jam operasional.

Respons dari pemilik UMKM cilok dan minuman sangat positif. Dengan bimbingan yang diberikan, ia merasa lebih siap dan percaya diri untuk memanfaatkan WhatsApp Business dalam mengembangkan usahanya. Mahasiswa KKN juga memberikan beberapa saran praktis terkait strategi pemasaran, seperti bagaimana menjaga hubungan baik dengan pelanggan melalui pesan personal dan konsisten, serta cara memanfaatkan momen-momen tertentu untuk promosi melalui fitur status.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM cilok dan minuman di Desa Karangmojo, dan menjadi model bagi pelaku usaha lainnya di desa tersebut. Penggunaan teknologi digital seperti WhatsApp Business dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan keberlanjutan usaha, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat desa secara keseluruhan.




Penulis: 
Aisyah Latifa 
(Fakultas Ekonomika dan Bisnis/12010121140260)

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Beri Edukasi Menabung dan Ajak Siswa SD Buat Celengan Kreatif

0



Campusnesia.co.id - Dalam era di mana kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini dan kepedulian terhadap lingkungan semakin mendesak, diperlukan langkah-langkah konkret untuk membentuk kebiasaan baik pada generasi muda. Di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, seorang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro, Aisyah Latifa, melihat peluang untuk memberikan kontribusi positif melalui program edukasi menabung dan pembuatan celengan dari limbah botol plastik. Program ini dirancang untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung, sekaligus mengajak mereka peduli terhadap lingkungan dengan cara yang kreatif.

Kegiatan edukasi ini dilaksanakan di SDN 01 Karangmojo, khususnya di kelas 4B. Aisyah memulai dengan memberikan pemaparan mengenai pentingnya menabung. Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa menabung bukan hanya tentang menyimpan uang, tetapi juga tentang belajar mengelola keuangan secara bijak, merencanakan masa depan, dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif, sehingga siswa-siswi dapat dengan mudah memahami dan tertarik untuk mulai menabung.

Setelah materi mengenai menabung disampaikan, kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan celengan dari limbah botol plastik. Aisyah memilih tema ini untuk mengajarkan dua nilai penting sekaligus: pengelolaan keuangan dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan menggunakan botol plastik bekas, siswa-siswi diajak untuk berkreasi membuat celengan mereka sendiri. Proses ini tidak hanya mengasah keterampilan motorik dan kreativitas anak-anak, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya mendaur ulang limbah plastik.

Selama kegiatan berlangsung, antusiasme siswa-siswi sangat tinggi. Mereka dengan penuh semangat mengikuti setiap langkah yang diajarkan, mulai dari menghias botol hingga merakitnya menjadi celengan yang kokoh. Aisyah juga aktif mendampingi setiap siswa, memastikan bahwa mereka dapat menyelesaikan celengan dengan baik. Melihat hasil karya mereka sendiri, siswa-siswi tampak bangga dan senang, yang semakin memperkuat motivasi mereka untuk mulai menabung.


Sebagai penutup, celengan-celengan yang telah selesai dibuat dibagikan kepada siswa-siswi sebagai hadiah. Aisyah berharap, dengan adanya celengan ini, anak-anak akan lebih termotivasi untuk menabung di rumah. Program ini juga diharapkan dapat menjadi titik awal bagi para siswa untuk mulai berpikir tentang pentingnya pengelolaan keuangan, serta menjadi lebih peduli terhadap lingkungan melalui kebiasaan mendaur ulang.

Inisiatif yang dilakukan oleh Aisyah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi siswa-siswi SDN 01 Karangmojo. Selain menanamkan kebiasaan menabung sejak dini, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan melalui pemanfaatan limbah plastik. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan pendidikan keuangan dan lingkungan dalam kegiatan pembelajaran mereka.




Penulis: 
Aisyah Latifa 
(Fakultas Ekonomika dan Bisnis/12010121140260)


Editor:
Achmad Munandar

Pelatihan Pembuatan Ecoprint KKN TIM II UNDIP Bersama Ibu-Ibu Dusun Magersari

0



Campusnesia.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM  II Universitas Diponegoro berhasil mengadakan pelatihan Ecoprint untuk ibu-ibu di Dusun Magersari, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (23/7/2024) lalu, bertempat di kediaman ibu kepala dusun. Mahasiswa memberikan pelatihan tentang teknik ecoprint menggunakan metode pound.

Ecoprint adalah teknik mencetak motif dari alam ke media yang juga berasal dari alam. Teknik pound adalah salah satu cara yang mudah dan praktis untuk diaplikasikan. Mahasiswa KKN TIM II Undip bersama dengan 40 ibu-ibu berkumpul dan memulai acara dengan sambutan dari ibu kepala dusun, diikuti dengan penyampaian materi tentang ecoprint.
 

Materi ecoprint disampaikan oleh Wanoja Aghisna, mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Diponegoro. Tujuannya adalah untuk mengenalkan teknik ecoprint serta memberikan edukasi lebih mendalam tentang metode pound. Ibu-ibu di Dusun Magersari sangat antusias, karena banyak yang belum mengenai teknik pembuatan ecoprint.

Setelah pemaparan materi singkat, mahasiswa KKN TIM II Undip bersama ibu-ibu dusun memulai praktik pembuatan ecoprint. Proses ini dilakukan pada media pouch berbahan kanvas yang disediakan oleh mahasiswa KKN, serta dilengkapi dengan alat dan bahan lain yang diperlukan.

Diharapkan pelatihan ini dapat mendorong kreativitas ibu-ibu Dusun Magersari dalam memanfaatkan bahan-bahan alam untuk menciptakan produk yang unik dan kreatif, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.




Penulis: 
Wanoja Aghisna

Editor:
Achmad Munandar

Kreativitas Lokal, Citra Global: Peningkatan kesadaran akan pentingnya Merek bagi UMKM oleh Mahasiswa Tim 2 KKN Undip

0



Campusnesia.co.id -  Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya Merek untuk UMKM di Desa Ngargosari, Kec. Sumberlawang, Kab. Sragen, Tim 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan pendaftaran merek kepada UMKM setempat. 

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

Dengan diundangkannya regulasi tersebut, pemerintah telah memfasilitasi perlindungan hukum bagi para pengusaha ataupun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya dengan melalui pengembangan branding dengan mendaftarkan merek.

Berdasarkan diskusi dengan Bapak Sri Yono selaku Kepala Desa Ngargosari, UMKM di Desa Ngargosari, khususnya di daerah Boyolayar, sudah terbilang cukup maju dengan ciri khasnya berupa keripik ikan petek. Hal tersebut didasarkan dengan tercapainya penjualan keripik ikan petek ke mancanegara seperti Hongkong oleh salah satu UMKM di daerah Boyolayar. 

Akan tetapi, menurut keterangan Mba Arum sebagai salah satu penggiat usaha keripik ikan petek, UMKM di Desa Ngargosari belum sadar akan pentingnya pengembangan brand dalam kegiatan berusaha. Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat tingkat penjualan keripik ikan petek oleh UMKM Desa Ngargosari sudah cukup tinggi dan telah mencapai mancanegara. Para penggiat UMKM Desa Ngargosari juga belum terpikirkan untuk mendaftarkan merek usaha mereka kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual demi mendapat perlindungan hukum secara langsung dari pemerintah.

Terkait dengan hal tersebut, salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2023/2024 yang memiliki latar belakang program studi Ilmu Hukum melakukan sosialisasi terkait pentingnya pendaftaran merek demi memajukan UMKM berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Sosialisasi tersebut meliputi tentang pengertian merek menurut hukum di Indonesia, pengenalan peran penting merek dalam berusaha, kategori merek yang tidak bisa didaftarkan, dan cara pendaftaran merek secara online melalui website DJKI.

Sosialisasi tersebut disambut positif oleh warga Desa Ngargosari dilihat dari ramainya peserta yang datang. Selain itu, para peserta sosialisasi juga cukup aktif dalam bertanya tentang pentingnya merek dan brand ini. 

Dengan pengenalan merek dan brand ini diharapkan para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya sekaligus mendapat perlindungan hukum terkait dengan merek dari usaha mereka. Dengan berkembangnya UMKM di Desa Ngargosari, sangat besar kemungkinannya perekonomian Desa Ngargosari dapat meningkat, bahkan juga dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Sragen.




Editor:
Achmad Munandar

Strategi Pemetaan Tata Guna Lahan dan Mengungkap Batas Desa Menuju Pengelolaan dan Pembangunan yang Berkelanjutan

0
Gambar 1. Foto Bersama Perangkat Desa 


Campusnesia.co.idKondisi Desa Blacanan termasuk kelompok daerah  pesisir yang cukup luas, desa ini dimanfaatkan dengan berbagai tata guna lahan, namun masih belum ada sebaran terkait data penggunaan tata guna lahan dan luasan batas desanya, maka untuk melengkapi administrasi Vanessa mahasiswi KKN TIM II UNDIP merasa sangat terpanggil untuk memanfaatkan keilmuan geologinya dengan membuat Peta Tata Guna Lahan dan Batas Desa Blacanan. 

Pengelolaan dan pembangunan yang berkelanjutan memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai tata guna lahan dan batas desa. Pemetaan tata guna lahan dan pengungkapan batas desa adalah langkah krusial dalam mencapai pengelolaan dan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan memahami penggunaan lahan dan batas administratif, dapat merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara efektif, mengelola sumber daya dengan bijaksana, serta menghindari konflik dan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. 
 
“Melihat kelengkapan administrasi dari Desa Blacanan yang sangat memprihatinkan, saya sangat tertarik untuk membuat Peta  Tata  Guna Lahan dan Peta Batas Desa Blacanan sebagai salah satu solusi pengembangan berjelanjutan untuk Desa Blacanan”, ungkap Vanessa dengan semangat. 


Gambar 2. Foto Bersama Perangkat Desa 

Peta ini dibuat dengan melakukan pemetaan, processing, analisis menggunakan software serta evaluasi data. Vanessa juga menyajikan peta dalam bentuk digital dan hardfile dalam bentuk Banner yang diserahkan kepada perangkat desa untuk melengkapi administrasi pada web Desa Blacanan dan Balai Desa Blacanan. 

Setelah peta selesai dibuat, Vanessa melakukan pemaparan terkait hasil peta tersebut dan juga memberikan edukasi terkait bagaimana keadaan dari penggunaan tata guna lahan dan  bagaimana kondisi geografis terkait batas wilayah dari Desa Blacanan berdasarkan analisis keilmuan yang dibutuhkan. Sekretaris Desa Blacanan menyambut baik kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Vanessa dan menerima hasil peta yang sudah dibuat “ Berdasarkan edukasi yang sudah dipaparkan dan penjelasan terkait hasil analisis peta, kami menjadi lebih tahu terkait bagaimana pengelolaan dari tata guna lahan dan seberapa luas batasan wilayah dari Desa Blacanan. Peta ini juga membantu kami dalam mengambil langkah-langkah dalam pengembangan berkelanjutan untuk mengatur tata guna lahan Desa Blacanan” ujarnya. 

Kegiatan edukasi dan pembuatan peta yang dilakukan Vanessa menjadi salah satu bukti nyata dari keilmuan yang didalami untuk membantu pengembangan Desa Blacanan. Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2024 Desa Blacanan. 



#kknundiptim2 #p2kknundip #lppmundip #undip #teknikgeologi #peta

DPL :  
• Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph. D.
• Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si
• Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Mengungkap Ancaman Banjir : Pembuatan Peta Kerawanan Banjir dan Peta Curah Hujan Sebagai Strategi Mitigasi Bencana Berbasis Data

0
 

Gambar 1. Proses Pemaparan 


Campusnesia.co.idBanjir Rob merupakan salah satu bencana alam yang setiap harinya melanda Desa Blacanan. Dimana efek dari bencana ini yaitu merusak infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, serta menimbulkan risiko kesehatan. Menyadari potensi resiko bencana banjir yang masih mengintai, terutama mengingat lokasi geografis dari Desa Blacanan, Vanessa merasa terpanggil untuk memanfaatkan keilmuan geologinya dengan membuat Peta Kerawanan Banjir dan Peta Curah Hujan Desa Blacanan. 

Pemetaan dan pembuatan peta kerawanan banjir dan peta curah hujan adalah langkah krusial dalam mitigasi bencana banjir dan merupakan proses identifikasi analisis area yang berisiko tinggi mengalami banjir berdasarkan berbagai faktor seperti topografi, penggunaan lahan, dan curah hujan. Dengan memanfaatkan data geospasial dan meteorologi, maka dapat mengidentifikasi risiko dan merancang strategi yang efektif untuk mengurangi dampak banjir.

“Melihat keadaan dari Desa Blacanan yang sangat memprihatinkan, saya sangat bersemangat untuk membuat Peta Kerawanan Banjir dan Peta Curah Hujan Desa Blacanan sebagai salah satu solusi mitigasi bencana”, ungkap Vanessa dengan semangat. 

Peta ini dibuat dengan melakukan pemetaan, processing, analisis menggunakan software serta evaluasi data. Vanessa juga menyajikan peta dalam bentuk digital dan hardfile berukuran A0 yang diserahkan kepada perangkat desa untuk melengkapi administrasi pada web Desa Blacanan dan Balai Desa Blacanan. 


Gambar.2 Foto Saat Proses Penempelan Hasil Peta 


Setelah peta selesai dibuat, Vanessa melakukan pemaparan terkait hasil peta tersebut dan juga memberikan edukasi terkait ruang lingkup kebencanaan banjir serta bagaimana kondisi geografis dari Desa Blacanan berdasarkan analisis keilmuan yang dibutuhkan. Kepala Desa Blacanan menyambut baik kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Vanessa dan menerima hasil peta yang sudah dibuat “ Berdasarkan edukasi yang sudah dipaparkan dan penjelasan terkait hasil analisis peta, kami merasa sangat terbantu untuk mengetahui bagaimana sebenarnya keadaan dari Desa Blacanan, Peta ini membantu kami dalam mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi dampak banjir dan meningkatkan kesadaran akan tingginya resiko bencana banjir” ujarnya. 

Kegiatan edukasi dan pembuatan peta yang dilakukan Vanessa menjadi salah satu bukti nyata dari keilmuan yang didalami untuk membantu pengembangan Desa Blacanan. Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2024 Desa Blacanan. 



#kknundiptim2 #p2kknundip #lppmundip #undip #teknikgeologi #peta

DPL :  
• Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph. D.
• Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si
• Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Mengoptimalkan Akses Informasi: Pengelolaan dan Pengembangan Website Desa Gebang oleh TIM II KKN UNDIP

0


Campusnesia.co.idWonogiri, Agustus 2024. Sebagai bagian dari program kerja KKN TIM II Universitas Diponegoro, Kumala Dewi Kusumawati dari jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik, melaksanakan program "Pengelolaan dan Pengembangan Website Desa Gebang". Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses informasi dan layanan publik bagi masyarakat Desa Gebang melalui platform digital yang lebih efektif dan informatif.

Website desa merupakan salah satu sarana penting untuk mendukung transparansi, layanan publik, dan penyebaran informasi di era digital. Namun, banyak desa yang masih mengalami kendala dalam mengelola dan memanfaatkan website dengan optimal. Hal ini juga dirasakan di Desa Gebang, yang membutuhkan pembaruan dan pengembangan website agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih baik. Menyikapi hal ini, Kumala Dewi Kusumawati bersama TIM II KKN UNDIP berinisiatif melakukan pengelolaan ulang dan pengembangan website Desa Gebang sebagai wujud kontribusi dalam digitalisasi layanan desa.

Tahap awal dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan layanan apa saja yang paling diperlukan oleh masyarakat Desa Gebang. Proses ini melibatkan diskusi dengan perangkat desa untuk memahami kendala yang dihadapi serta evaluasi fitur-fitur yang ada pada website sebelumnya.

Setelah evaluasi, tim melakukan perbaikan dan penambahan konten pada website. Pembaruan ini mencakup penyediaan informasi seputar layanan administrasi, kegiatan desa, serta update berita terkini. Selain itu, fitur interaktif seperti form pengaduan online dan direktori kontak penting juga ditambahkan agar masyarakat lebih mudah mengakses layanan.

 
Tidak hanya berhenti pada pengembangan, program ini juga mencakup pelatihan bagi perangkat desa mengenai cara mengelola dan memperbarui konten website secara mandiri. Tujuannya agar keberlanjutan website tetap terjaga dan perangkat desa dapat terus mengoptimalkan penggunaan platform digital ini.

Program ini mendapatkan apresiasi dari perangkat desa dan masyarakat. Perangkat desa merasa terbantu dengan adanya pelatihan dan peningkatan website yang memudahkan mereka dalam menyampaikan informasi kepada warga. Sementara itu, masyarakat mulai merasakan manfaat dari kemudahan akses informasi desa secara online.

Program "Pengelolaan dan Pengembangan Website Desa Gebang" oleh Kumala Dewi Kusumawati dari TIM II KKN UNDIP sukses membawa perubahan positif dalam tata kelola informasi desa. Website yang kini lebih fungsional dan informatif diharapkan dapat menjadi jembatan bagi perangkat desa dan masyarakat dalam memajukan Desa Gebang menuju era digital yang lebih inklusif dan transparan.



Editor:
Achmad Munandar

Mendidik Generasi Digital: Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Edukasi Bijak Penggunaan Gadget di SD Negeri 1 dan 2 Desa Gebang

0



Campusnesia..co.id -  Gebang, 6 dan 7 Agustus 2024. Sebagai bagian dari program kerja KKN TIM II Universitas Diponegoro, Kumala Dewi Kusumawati dari jurusan Teknik Komputer melaksanakan kegiatan edukasi bertajuk “Edukasi Bijak Penggunaan Gadget” di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Desa Gebang. Program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa sekolah dasar serta orang tua wali murid mengenai penggunaan gadget yang sehat dan tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Di era digital saat ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, termasuk di kalangan anak-anak. Namun, pemahaman akan dampak negatif yang dapat timbul akibat penggunaan gadget yang berlebihan atau tidak tepat sering kali diabaikan. Melihat hal ini, Kumala Dewi Kusumawati, anggota KKN TIM II UNDIP, merasa perlu memberikan edukasi khusus kepada siswa sekolah dasar dan orang tua mereka mengenai pentingnya bijak dalam menggunakan gadget.

 

Edukasi diawali dengan penyampaian materi kepada siswa kelas 4 hingga kelas 6. Materi meliputi pengenalan gadget, contohnya seperti smartphone, manfaat jika digunakan dengan bijak, serta dampak negatif dari kecanduan gadget. Penyampaian dilakukan dengan bahasa sederhana dan interaktif agar mudah dipahami anak-anak.

Sesi berikutnya diisi dengan diskusi bersama orang tua murid, yang membahas peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget anak-anak mereka. Orang tua juga mendapatkan tips tentang pengaturan waktu penggunaan gadget di rumah serta cara mendampingi anak dalam memilih konten yang bermanfaat dan aman

Sebagai penutup kegiatan, poster edukatif yang memuat tips praktis penggunaan gadget dibagikan kepada siswa dan orang tua. Poster ini dirancang untuk mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa dan orang tua. Siswa terlihat antusias selama kegiatan berlangsung, sementara orang tua menyatakan apresiasi atas inisiatif ini yang dinilai memberi wawasan baru dalam mendampingi anak-anak mereka dalam menghadapi tantangan di era digital. Kemudian Suyatmi selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Gebang mengatakan “Untuk materi edukasi penggunaan gadget ini sangat baik dan harus diedukasikan sejak dini karena sangat relevan di era digital saat ini” ujarnya. 

Program "Edukasi Bijak Penggunaan Gadget" berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan gadget yang sehat dan bertanggung jawab di kalangan siswa dan orang tua. Diharapkan, dengan adanya edukasi ini, anak-anak mampu menggunakan gadget dengan bijak, sementara orang tua lebih aktif dalam mendampingi anak-anak mereka di tengah perkembangan teknologi yang pesat.



Editor:
Achmad Munandar

Perhatian KenaRem (Kenakalan Remaja) !!! Mahasiswa Undip Ajarkan Akibat Kenakalan Remaja

0



Campusnesia.co.id Blacanan (31/07/24) - Kenakalan remaja atau juvenile delinquency merupakan perilaku yang melanggar norma, aturan, atau hukum masyarakat. Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang sangat nyata dikalangan remaja. Perilaku tersebut dapat menimbulkan kecemasan dalam kehidupan sosial dan lingkungan.

Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin bagi remaja yang sedang berada pada masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pengakuan tersebut menjadi dasar bagi Faisal Roman untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda wilayah KKN Universitas Diponegoro (Undip) pada tahun 2023/2024. Lebih spesifiknya, mahasiswa KKN Undip Tim II asal Desa Blacanan, Kecamatan Siwalan, Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah berupaya melakukan tindakan pencegahan melalui Program Kerja (PROKER). Ia mengadakan program penyadaran kenakalan remaja kepada siswa SDN 02 Blacanan pada tanggal 31 Juli 2024.

Dalam pelatihan ini Faisal menyampaikan materi tentang tindak pidana remaja, peraturan yang berlaku, faktor dan pengaruhnya, serta cara penanggulangannya. Jika tindakan ini diterapkan, maka ancamannya terutama sanksi pidana. Setelah itu, dilanjutkan sesi tanya jawab. Hadiah akan diberikan kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dan jawaban.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah kenakalan remaja di kalangan siswa kelas V yang semakin mengkhawatirkan karena berbagai pengaruh. “Salah satunya adalah dampak negatif dari lingkungan dan perangkat yang tidak terkontrol,” kata Faisal.Menurutnya, pencegahan kenakalan remaja harus dilakukan secara paralel. Kami menerima dukungan untuk inisiatif ini tidak hanya dari siswa tetapi juga dari keluarga dan lingkungan sekolah.“Sehingga program pencegahan dan pengendalian kenakalan remaja dapat berjalan lebih baik dan menurunkan angka kejadian kenakalan remaja,” jelasnya.

Pelatihan ini sangat didukung oleh guru di SDN 2 Blacanan. Ia berpendapat bahwa pendidikan sangatlah penting mengingat remaja masih minim pengetahuan mengenai perilaku teman-temannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut berdampak negatif terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan, baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.



Penulis :  
Faizal Rohman / Ilmu Hukum

Periode :  
KKN TIM II UNDIP 2024

DPL :  
Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph. D.
Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si 
Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si. 

Lokasi :  
SDN 02 Blacanan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Gunakan Media Sosial Dengan Bijak!!! Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Informasi Tentang Etika Bermedia Sosial Kepada Siswa SD

0



Campusnesia.co.idBlacanan (31 Juli 2024) - Perkembangan media sosial semakin pesat, dan di era digital ini, kehidupan masyarakat sangat erat kaitannya dengan teknologi. Berkat kemajuan teknologi, kita kini dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapa pun dan di mana pun. Namun kemajuan teknologi tersebut memberikan dampak negatif terutama pada anak-anak di bawah umur.

Sejak pandemi, siswa sekolah dasar diwajibkan melakukan pembelajaran daring. Banyak siswa sekolah dasar yang paham media sosial. Menurut data Media Indonesia, 87% anak india sudah mengenal media sosial sebelum usia 13 tahun. Rata-rata anak Indonesia belajar media sosial pada usia tujuh tahun atau kelas satu.

Masyarakat yang sejak dini sering memegang smartphone mungkin akan khawatir bahwa bermain media sosial tentu akan mempengaruhi perkembangannya. Faktanya, banyak anak yang memanfaatkan media sosial untuk melakukan perbuatan buruk seperti menyebarkan misinformasi, pornografi, cyberbullying, bahkan melihat konten negatif yang mengandung unsur SARA yang tidak layak untuk dikonsumsi pelajar.

Berdasarkan permasalahan di atas, mahasiswa KKN Undip melakukan sosialisasi mengenai etika dalam penggunaan media sosial. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu (31 Juli) di SD 02 Blacanan. Kami melakukan kegiatan sosialisasi untuk membantu anak-anak memahami penggunaan media sosial yang benar sejak dini. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat menyaring informasi yang beredar di media sosial dan terhindar dari mudah tertipu oleh berita bohong (false rumor).

Guru SD 02 Blacanan bersyukur atas program yang dilaksanakan. Selain meningkatkan pengetahuan anak mengenai penggunaan media sosial yang benar, anak juga akan lebih memahami bahaya penggunaan media sosial. “Terima kasih atas kegiatan sosialisasinya, semoga anak-anak di sini lebih berhati-hati dalam menggunakan gadget, terutama dalam mengakses media sosial,” ujar salah satu guru SD 02 Blacanan yang disapa.




Penulis :  
Faizal Rohman / Ilmu Hukum

Periode :  
KKN TIM II UNDIP 2024

DPL :  
Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph. D.
Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si 
Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si. 

Lokasi :  
SDN 02 Blacanan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar

Transformasi Desa Blacanan : Mahasiswa Hadirkan Peta Administrasi dan Sarana

0
 

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 melaksanakan pembuatan 
dan pemaparan Peta Administrasi dan Sarana Prasarana Desa Blacanan, 
Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan (29/07/2024) Foto: Dokumen Pribadi


Campusnesia.co.idDesa Blacanan (29/07/2024), Peta Administrasi dan Sarana Prasarana membuat kemudahan untuk mencari informasi mengenai Desa Blacanan bagi masyarakat desa dan para pengunjung. Sebelumnya, Desa Blacanan belum memiliki informasi administrasi dan sarana prasarana yang terperinci dan secara mudah dapat dilihat dan diakses oleh masyarakat dan pengunjung. Desa Blacanan memiliki informasi yang minim mengenai daerah administrasi dan sarana prasana desa.

Kurangnya informasi administrasi dan sarana prasarana desa mengakibatkan kesulitan dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya, serta menghambat akses informasi bagi masyarakat. Oleh karena itu, Anggie Alfharetha (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja berjudul “Pembuatan Peta Administrasi dan Sarana Prasarana Lokasi Desa Blacanan” yang bertujuan untuk membuat peta administrasi yang komprehensif dan mencantumkan sarana umum yang ada di desa, guna mendukung pengembangan dan manajemen desa yang lebih efektif.

Pelaksanaan program dimulai dengan beberapa metode yaitu proses pembuatan peta, proses pencetakan peta, proses penempelan peta, dan pemaparan hasil peta kepada perangkat Desa Blacanan dan Masyarakat Desa Blacanan. Proses pembuatan peta membutuhkan waktu 1 minggu untuk pengumpulan data berdasarkan survey lapangan dan wawancara kepada perangkat desa. Seteleh data sudah didapat, dilanjutkan oleh pengolahan data dengan aplikasi ArcGis 10.8 dan meliputi pengolahan pemetaan dan verifikasi data kepada perangkat desa. Setelah pengolahan dan verifikasi selesai dilanjut dengan penyusunan layout peta, yang mencangkup desain peta.

Hasil Peta Administrasi dan Sarana Prasarana Desa Blacanan dicetak dengan spanduk ukuran A0 dan diberi bingkai. Setelah hasil peta sudah dibingkai dilanjutkan dengan proses pemaparan hasil peta. Pelaksanaan pemaparan hasil peta dihadiri oleh perangkat dan masyarakat Desa Blacanan. Pelaksaan pemaparan meliputi perbatasan Desa Blacanan, perbatasan antar dukuh, jalan desa, dan sarana prasarana yang terdapat pada Desa Blacanan.

Pelaksaaan program berjalan dengan baik dan lancar dengan antusias yang tinggi, dimana perangkat desa dan warga bertanya hal meliputi desa yang sebelumnya mereka belum mengetahui pembagian dan persebaran sarana prasarana Desa Blacanan. "Dengan adanya peta ini sangat membantu kami untuk mengetahui batasa batasan antar wilayah Desa Blacanan ini, dan memberi kemudahan kami dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien" ungkap Pak Khussen." (Kepala Desa Blacanan)

Pelaksanaan program juga mendapatkan tidak hanya mendapat feedback baik dari hadir yang dapat mengikuti pelaksanaan program, tetapi mendapatkan feedback baik juga dari masyarakat yang tidak dapat hadir pada pelaksanaan. Perangkat desa sangat terbantu dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan, selain itu masyarakat Desa Blacanan juga sangat terbantu dengan adanya Peta Administrasi dan Sarana Prasarana Lokasi Desa Blacanan, karena sangat jelas, dan mudah dimengerti. "Peta ini sangat membantu kami mengentahui sarana prasarana yang ada di Desa Blacanan yang sebelumnya belum kami ketahui, serta pembagian dukuh yang sangat mudah dimengerti", ungkap salah satu warga Desa Blacanan.

Dengan adanya program Pembuatan Peta Administrasi dan Sarana Prasarana Desa Blacanan memberikan kontribusi signifikan terhadap perencanaan dan pengelolaan desa. Dengan informasi yang lebih lengkap dan akurat, diharapkan akan ada peningkatan dalam kemudahan informasi Desa Blacanan.



Penulis : 
Anggie Alfharetha
Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024, Desa Blacanan

Editor:
Achmad Munandar

Nugget Ikan: Solusi Cegah Stunting dan Raih SDGs di Desa Blacanan

0

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 
melakukan pembuatan nugget dan penyuluhan pentingnya ikan 
untuk pencegahan stunting di Desa Blacanan (22/07/2024) 
Foto: Dokumen Pribadi


Campusnesia.co.idDesa Blacanan (22/07/2024), stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap pangan bergizi. Desa Blacanan, sebagai salah satu desa yang memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi, menghadapi tantangan besar dalam mengatasi masalah ini. Kekurangan gizi, terutama dalam hal asupan protein dan nutrisi esensial, berkontribusi signifikan terhadap masalah stunting.

Pencegahan stunting pada anak dapat dicegah dari usia dini, oleh karena itu, Anggie Alfharetha (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja berjudul “Cegah Stunting dengan makan olahan ikan (nugget) untuk mensukseskan tujuan SDGs”. Dalam rangka menerapkan pengetahuan saya dengan fokus pada olahan ikan sebagai solusi pencegahan stunting dengan tujuan yaitu meningkatkan asupan gizi anak-anak di Desa Blacanan, menurunkan angka stunting, dan mendukung pencapaian tujuan Pembangunan keberlanjutan (SDGs). Ikan merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan kaya akan nutrisi penting seperti omega-3, vitamin A, dan mineral, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan 

Pelaksanaan program dimulai dengan metode proses pembuatan nugget, penyuluhan serta pemaparan kepada ibu-ibu posyandu, dan pembagian nugget ikan kepada anak-anak balita. Proses pembuatan nugget menggunakan bahan-bahan berkualitas dan mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar. Bahan-bahan yang diperlukan yaitu ikan segar, tepung roti, tepung terigu, telur, bawang putih, keju, garam, penyedap rasa dan sayuran. Pembuatan nugget dimulai dari memfillet ikan, pencampuran bahan, pembentukan nugget, proses pengkukusan, dan proses penggorengan. Nugget ikan dipilih karena mudah diproses dan disukai oleh anak-anak. 

Pelaksanaan penyuluhan dan pemaparan berlangsung pada pukul 09.00 di Posyandu Dukuh 1, Desa Blacanan, dan dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Penyuluhan dan pemaparan dilakukan dengan pemaparkan mengenai pengertian stunting, pentingnya ikan pada anak, cara pencegahan stunting, manfaat ikan sebagai pencegahan stunting, ikan tinggi manfaat, pengolahan ikan menjadi nugget dengan mudah, dan cara pemilihan ikan. Setelah penyuluhan dan pemaparan, nugget didistribusikan kepada ibu dan anak. 

Pelaksanaan program berjalan dengan sangat baik dan lancar dengan antusias yang tinggi, dimana para ibu dan anak sangat aktif selama pelaksanaan, dan sangat terbantu dengan adanya pemaparan mengenai pentingnya ikan untuk pencegahan stunting pada anak. “Ternyata ikan sangat penting bagi pencegahan stunting, dengan olahan yang tepat dan enak, anak saya pasti lahap untuk memakannya”, ujar bu Putri pada saat pelaksaan program. “Benar bu, ikan sangat tinggi protein dan sangat mudah ditemukan di daerah kita ini”, sambung bu Sari. 

Pelaksanaan program sangat mendapatkan feedback baik oleh ibu-ibu yang hadir. Pelaksanaan memberikan informasi yang sangat informatif bagi para ibu untuk memberikan menu olahan yang sangat enak dan penting bagi anak balitanya. Pelaksanaan memberikan informasi juga mengenai pentingnya ikan dalam tubuh anak. Olahan ikan (nugget) yang dihasilkan juga menghasilkan feedback baik dari para ibu. “Terimakasih mba, nugget ini sangat enak, rasanya tidak hambar dan ikannya sangat terasa, dan sangat mudah untuk dibuat”, ujar bu Siti. 

Dengan adanya program Cegah Stunting dengan Ikan akan sangat efektif untuk keberhasilan pencegahan stunting di Desa Blacanan. Harapannya banyak ibu-ibu yang memberikan anak balitanya untuk mengkomsumsi nugget ikan atau olahan ikan yang lain, yang dapat membantu meningkatkan asupan gizi anak-anak dan mendukung pencegahan stunting di Desa Blacanan. Penerapan olahan ikan seperti nugget dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan anak dan mendukung pencapaian SDGs. Ketercapaian pencegahan stunting juga sangat akan terbantu dengan diiringi oleh perluasan program, peningkatan edukasi stunting, dan kolaborasi dengan instansi terkait.



Penulis : 
Anggie Alfharetha
Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024, Desa Blacanan

Editor:
Achmad Munandar

Sukseskan Pencapaian SDGs : Menjaga Keberlanjutan Ekosistem dan Perubahan Iklim Melalui Gerakan Penanaman Mangrove oleh Tim II KKN UNDIP Desa Blacanan

0
 
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 Melakukan penanaman mangrove di Desa Blacanan akibat Banjir ROB yang memprihatinkan (03/08/2024) 
(Foto: Dokumen Pribadi)


Campusnesia.co.idSetelah dilakukan pemetaan dan analisis wilayah desa Blacanan dapat diketahui bahwa kondisi Desa Blacanan sangat memprihatinkan. Keadaan yang setiap harinya mengalami Banjir ROB adalah salah satu permasalahan yang membutuhkan perhatian besar dalam penyelesaiannya. Berdasarkan hal tersebut pada hari Sabtu, 03 Agustus 2024 TIM II KKN UNDIP Desa Blacanan telah melakukan gerakan penanaman bibit Mangrove sejumlah 500 buah. Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting bagi kelestarian lingkungan. Berfungsi sebagai pelindung garis pantai dari abrasi, mencegah intrusi laut, habitat biodiversitas, menstabilkan daerah pesisir dan lainnya.

Kegiatan penanaman bibit bertempat disepanjang sungai sekitar Pantai Depok Desa Blacanan. Mekanisme penanaman yaitu diberikan penyanggah bambu sepanjang 80 cm dan diikat dengan tali rafia per setiap bibitnya, mekanisme tersebut disampaikan oleh Diva Nadilla Arya Ramadhan Riyanto Mahasiswa KKN dari program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas FISIP, Universitas Diponegoro. 

Bibit ditanam di bagian daerah yang memiliki arus dan gelombang yang tinggi sehingga diharapkan dapat menjadi usaha preventif dalam penanggulangan bencana banjir yang ada di desa Blacanan. Pada saat penanaman juga diberikan edukasi terkait bagaimana kondisi Desa Blacanan yang rawan bencana banjir serta seberapa penting peran dari Mangrove yang disampaikan oleh Vanessa Goretty Naibaho, Mahasiswa KKN dari program studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 Melakukan penanaman mangrove di Desa Blacanan akibat Banjir ROB yang memprihatinkan (03/08/2024) 
(Foto: Dokumen Pribadi)

Antusias yang tinggi pada kegiatan ini dapat dilihat dari kehadiran perwakilan perangkat desa, Ibu ibu PKK, Karang Taruna dan juga beberapa orang warga Desa Blacanan saat pelaksanaan penanaman bibit mangrove. Masyarakat juga berperan besar dalam membantu survey lokasi penanaman, pemindahan bibit ke lokasi penanaman, serta ikut dalam melakukan penanaman bibit mangrove.

Kegiatan berjalan dengan lancar dan didukung cuaca yang cerah. Hasilnya bibit tertanam dengan baik secara keseluruhan. Harapannya bibit yang ditanam dapat bertumbuh dan akan bermanfaat dalam pencegahan banjir yang ada di desa Blacanan.

Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2024 Desa Blacanan.


#kknundiptim2 #p2kknundip #lppmundip #undip #mangrove #pantaidepok

DPL :  
• Asep Setiaji, S.Pt., M.Si., Ph. D.
• Ichlasul Ayyub, S.S., M.Si
• Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim II Undip Berikan Pelatihan Restorative Justice sebagai Alternatif Penyelesaian Perkara untuk Perangkat Desa di Desa Canan

0



Campusnesia.co.id - Desa Canan, 8 Agustus 2024 - Dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dari Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan bertajuk “Alternatif Penyelesaian Perkara dengan Menggunakan Prinsip Restorative Justice” bagi perangkat desa di Desa Canan. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 8 Agustus 2024, di Balai Desa Canan dan diikuti oleh kepala desa, perangkat desa, serta tokoh masyarakat setempat.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada perangkat desa mengenai konsep Restorative Justice sebagai alternatif penyelesaian perkara yang lebih mengutamakan pemulihan hubungan dan harmoni di masyarakat dibandingkan dengan pendekatan retributif atau hukuman.


Pengenalan Konsep Restorative Justice
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi mengenai prinsip-prinsip dasar Restorative Justice. Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa Restorative Justice adalah pendekatan penyelesaian perkara yang fokus pada upaya memperbaiki kerugian yang ditimbulkan oleh suatu tindak pidana, baik terhadap korban, pelaku, maupun komunitas yang terkena dampak.

Dalam sesi ini, perangkat desa diajak untuk memahami bahwa Restorative Justice tidak hanya menitikberatkan pada hukuman bagi pelaku, tetapi juga pada upaya memulihkan korban dan menciptakan kesadaran serta tanggung jawab pada pelaku untuk memperbaiki kesalahan mereka. 

Contoh-contoh kasus nyata yang telah berhasil diselesaikan dengan pendekatan ini di beberapa desa lain turut dipresentasikan, memberikan gambaran praktis kepada peserta pelatihan.



Respon Positif dan Rencana Tindak Lanjut
Pelatihan ini mendapat respon positif dari para perangkat desa. Bapak Herning Jati Widagdo, S.T., Kepala Desa Canan, menyampaikan bahwa prinsip Restorative Justice sangat relevan dan penting diterapkan di tingkat desa untuk menjaga keharmonisan antarwarga. “Dengan memahami dan menerapkan pendekatan ini, kami berharap bisa menyelesaikan permasalahan di desa tanpa harus selalu membawa kasus ke ranah hukum formal,” ujarnya.

Mahasiswa KKN berharap pelatihan ini menjadi awal dari penerapan prinsip Restorative Justice secara lebih luas di Desa Canan. Sebagai tindak lanjut, mereka berencana menyusun panduan praktis yang bisa digunakan oleh perangkat desa dalam menyelesaikan perkara dengan pendekatan ini.




Editor:
Achmad Munandar