Campusnesia.co.id - Bicara tentang kesehatan salah satu jenis penyakit yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Diabetes Melitus. Angka diabetes di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 20 juta jiwa, dengan prevalensi sekitar 11,3% dari total penduduk. Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia.
Lewat artikel berikut ini mari kita bahas apa itu Diabetes Melitus dan bagaimana cara mengendalikannya.
Apa Itu Diabetes Melitus (DM)?
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah (hiperglikemia), serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan insulin, baik secara absolut maupun relatif, baik dari segi jumlah maupun efektivitasnya. Gejala umum yang sering dialami oleh penderita DM antara lain sering merasa haus (polidipsia), sering buang air kecil (poliuria), penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, serta kesemutan pada bagian tubuh tertentu.
Pengaturan Pola Makan untuk Diabetes
Pengaturan pola makan atau diet merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan Diabetes Melitus tipe 2, selain olahraga, pengobatan, dan edukasi. Salah satu langkah utama dalam menjaga kestabilan kadar gula darah adalah dengan memilih jenis karbohidrat yang tidak menimbulkan lonjakan glukosa secara drastis. Pemahaman tentang jenis karbohidrat dan dampaknya terhadap glukosa darah dan respons insulin dapat menjadi dasar dalam menentukan porsi dan jenis makanan. Asupan karbohidrat berkaitan erat dengan beban glikemik, yang mencerminkan seberapa besar suatu makanan memengaruhi kadar glukosa darah. Indeks glikemik menjadi panduan penting bagi penyandang DM dalam memilih karbohidrat yang aman dan tepat.
Penting bagi penyandang DM untuk memahami prinsip pengaturan makan yang mencakup jumlah, jenis, dan jadwal makan. Berdasarkan Suharyati et al. (2019) dan PERKENI (2021), berikut ini poin-poin penting pengaturan makan untuk penyandang DM:
a. Tujuan Diet
1. Menjaga kadar glukosa darah mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan, penggunaan insulin/obat antidiabetik, dan aktivitas fisik.
2. Menstabilkan kadar lipid (lemak) darah dalam batas normal.
3. Menyediakan energi yang cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
4. Mencegah komplikasi akut, terutama pada penyandang DM yang menggunakan insulin.
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh melalui pemenuhan gizi seimbang.
b. Prinsip Diet 3J: Tepat Jumlah, Jenis, dan Jadwal
1. Tepat Jumlah
Jumlah kalori yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan harian masing-masing individu, mengacu pada standar dari PERKENI. Salah satu panduan praktis adalah Konsep Piring (Plate Concept), yaitu:
• 1/2 bagian piring diisi dengan sayuran tanpa kandungan karbohidrat tinggi (seperti sayur hijau, wortel, tomat).
• 1/4 bagian dengan sumber protein tanpa lemak (seperti ikan, ayam tanpa kulit, tahu, tempe).
• 1/4 bagian dengan karbohidrat kompleks (seperti nasi merah, talas).
2. Tepat Jenis:
Pemilihan bahan makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pedoman diet. Komposisi ideal:
• 2/5 bagian berupa makanan berkarbohidrat tinggi serat (seperti gandum, ubi, singkong).
• 2/5 bagian sayuran dan buah-buahan berserat tinggi.
• 1/5 bagian protein hewani atau nabati rendah lemak.
Bahan Makanan yang Dianjurkan (Suharyati et al., 2019):
• Karbohidrat kompleks: nasi merah, roti gandum, kentang, ubi, sagu.
• Protein rendah lemak: ikan, ayam tanpa kulit, tempe, tahu, susu rendah lemak.
• Lemak sehat: digunakan dalam jumlah terbatas dengan teknik memasak seperti dikukus, direbus, ditumis ringan.
• Sayur dan buah: dianjurkan dikonsumsi cukup setiap hari.
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan:
• Karbohidrat sederhana: gula, sirup, kue manis, dodol, susu kental manis, minuman manis kemasan.
• Lemak jenuh/trans: daging berlemak, makanan cepat saji, gorengan, cake.
• Makanan tinggi natrium: ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan, MSG berlebihan.
3. Tepat Jadwal:
Pola makan penyandang DM harus teratur dan sesuai jadwal. Disarankan makan setiap 3 jam sekali yang terdiri dari 3 kali makan utama dan 2 kali selingan. Jadwal makan yang dianjurkan:
• Sarapan: 07.00
• Selingan pagi: 10.00
• Makan siang: 12.00
• Selingan sore: 15.00
• Makan malam: 18.00
Konsistensi dalam jadwal makan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah dan mencegah rasa lemas akibat kekurangan asupan energi.
4 Tips Untuk Pola Makan Yang Sehat:
- Kurangi asupan makanan yang berlemak, garam dan makanan yang manis,
- Perbanyak makanan yang berserat,
- Sesuaikan waktu makan dengan frekuensi minum obat Anda,
- Jika Anda dapat memilih makanan secara bijak, Anda dapat mengontrol diabetes dengan baik.
Penulis:
Rismawati Hutapea, S.Gz
Mahasiswa Profesi Dietisien
Universitas Esa
Sumber :
1. Angga, M. D. (2022). Manajemen Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dalam Pemenuhan Nutrisi: Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal Medika Hutama, 3(02 Januari), 1841-1845.
2. Munawarroh, F. (2024). Pengaruh Edukasi Gizi Dengan Media Video Animasi Prinsip 3j (Jumlah, Jenis, Jadwal) Terhadap Pengetahuan Gizi Dan Sikap Tentang Aturan Makan Penyandang Diabetes Melitus (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
3. PERKENI (2021) ‘Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021’, p. 46.
4. Rahmah, A.A. (2016) ‘Kajian Kepatuhan Diet 3j Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan’, in Skripsi Thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
5. American Diabetes Association (2018) ‘Standard medical care in diabetes 2018’, The journal of clinical and applied research and education, 41(January).
6. Suharyati et al. (2019) ‘Penuntun Diet Dan Terapi Gizi Edisi 4’, in Penerbit Buku Kedokteran EGC.