Mahasiswi UNDIP Terapkan Pelatihan Pendugaan Bobot Badan Ternak Tanpa Timbangan Kepada Peternak di Desa Troketon





Campusnesia.co.idKlaten (30/07/2023), Sapi dan kambing merupakan ternak golongan ruminansia yang cukup popular dipelihara di peternakan rakyat khususnya di pedesaan. Hal ini dikarenakan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yang cukup pesat sehingga harga jual bobot hidup relative tinggi dipasaran.

Bobot badan merupakan indikator utama untuk mengetahui peningkatan PBBH sehingga peternak penting untuk mengetahui cara mengukur bobot badan ternak yang dipelihara. Namun, kenyataannya banyak peternak rakyat tidak memiliki ilmu pendugaan yang akurat sehingga seringkali ternak dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan bobot hidup yang diperoleh. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim II KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon yang dibimbing oleh Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T., M. Eng., IPU., Dina Lestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt., dan Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc. mencoba membantu para peternak dengan memberikan pelatihan pendugaan bobot badan tanpa timbangan. 

Metode pendampingan dan pelatihan dilaksanakan secara anjangsana dengan mendatangi langsung para peternak di desa Troketon khususnya di RW 13 dan 14 Dusun Keron, Ngalasan, dan Sawahan. Pada kunjungan tersebut, terdapat penjelasan singkat mengenai tatacara pendugaan bobot badan tanpa timbangan dimana peternak sangat antusias dalam mengikuti sesi pelatihan ini karena mereka menyadari pentingnya pemantauan bobot badan ternak untuk meningkatkan produktivitas peternakan.
 

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peternak tentang teknik pendugaan bobot badan ternak ruminansia tanpa perlu menggunakan timbangan yang mahal dan sulit diakses oleh para peternak di desa sehingga dengan pendugaan bobot badan yang lebih efisien, peternak bisa lebih mudah mengatur pakan dan perawatan, serta memahami kesehatan ternak yang dipelihara. 

Selama pelatihan, mahasiswi KKN menjelaskan metode pendugaan bobot badan menggunakan parameter lingkar dada dan panjang badan ternak. Peternak diajarkan bagaimana mengukur lingkar dada dan panjang badan ternak menggunakan pita ukur, serta menghitung bobot badan dengan rumus yang sesuai. Pada ternak sapi, digunakan rumus Schoorl, sementara untuk kambing, rumus yang digunakan adalah Scheiffer-Lambourne.

Para peternak di Desa Troketon merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan pendugaan bobot badan ternak ini. Hal ini disampaikan oleh salah satu peternak kambing yaitu Bapak badrun, "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro atas pelatihan yang bermanfaat ini. Sebelumnya, kami kesulitan dalam menilai berat ternak kami, tetapi sekarang kami bisa lebih terorganisir dalam merawat mereka."

Dengan berakhirnya pelatihan, diharapan nantinya pengetahuan dan infografis yang telah dibagikan akan terus bermanfaat bagi para peternak di desa Troketon serta diharapkan bahwa pendugaan bobot badan ternak yang efisien ini akan membantu meningkatkan produktivitas peternakan dan kesejahteraan peternak ruminansia kambing dan sapi di wilayah ini dan pada gilirannya, berdampak positif pada perekonomian desa secara keseluruhan.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon