Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri griya. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri griya. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Sesi 3 Kuliah Alternatif Ke-VI Griya Peradaban Angkat Tema Adaptability

0
 


Campusnesia.co.idGriya Peradaban telah melaksanakan Kuliah Alternatif ke-VI sesi 3. Acara ini digelar pada hari Sabtu (22/7/23).

Kuliah alternatif pada sesi 3 ini dilakukan melalui zoom meeting seperti halnya kuliah sebelumnya. 

Tema pada sesi ketiga ini yaitu mengenai adaptability yang diawali dengan sambutan dari Dina Lorenza selaku perwakilan pegiat Griya Peradaban. 

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.30 ini disampaikan langsung oleh Dito Alif Pratama yang merupakan founder Santri Mengglobal. Tak lupa kegiatan ini juga dipimpin oleh Irma Noviana selaku Host. 

"Adaptability adalah kemampuan sesuatu untuk beradaptasi terhadap suasana ataupun situasi yang baru. Jika kita merasa bisa melatih diri terhadap kondisi baru, fleksibel dengan dunia baru. Why not? Karena kenapa? Pendidikan itu bisa didapat dari mana saja." Jelas pemateri. 

Selain itu, mengutip sedikit apa yang disampaikan oleh pemateri bahwa santri yang baik itu bukan santri yang hanya menunjukkan akhlak yang baik di pesantren saja, tetapi dil uar Pesantren juga. Hal ini karena tantangannya akan berubah dan ini tentu akan berkaitan dengan adaptability. 

Di akhir acara, kegiatan yang diikuti oleh 49 peserta zoom ditutup dengan tanya jawab antara peserta dan pemateri dan juga foto bersama. Sebagai closing statement terdapat a quote to remember. 
"It is neither the strongest nor the most intelijen of the species taat survei es. It is the one that adapts to change the best. Be adaptive!". (Zahro/ Griya Peradaban)

Ngobrolin Cara Membangun Strategi dan Kolaborasi Bagi Kaula Muda bersama Griya Peradaban

0

 



Campusnesia.co.idKuliah Altenatif Angkatan Kedua Griya Peradaban telah sampai pada diskusi akhir perkuliahan yaitu sesi Sembilan. 

Sesi yang menjadi pamungkas dari beberapa sesi sebelumnya diharapkan mampu memberi dorongan kepada peserta kuliah alternatif agar mampu mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan selama mengikuti kuliah alternatif.

Diskusi yang dilaksanakan pada Sabtu (4/9/2021) ini dimoderatori oleh salah satu aktivis Griya Peradaban, Khoirunnisa. 

Perempuan yang biasa dikenal dengan nama Ica ini mampu membawa acara dengan sangat baik, sehingga acara berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

Diskusi  terakhir ini tentu membawa tema yang berbeda dengan tema diskusi pada sesi sebelumnya. Diskusi pada sesi ini bertemakan tentang strategi mengembangkan ide dan kolaborasi anak muda. 

Dengan menghadirkan pemateri yang sangat luar biasa, diharapkan pada diskusi ini mampu memberikan angin segar kepada anak muda dalam bergerak dan berkontribusi untuk perkembangan bansga dan negara. 

Diskusi pertama disampaikan oleh salah satu alumni Kader Bangsa Fellowship, Wisnu Hadi Prayitno. Pada diskusi pertama ini, Ia mengangkat tentang pentingnya strategi pengembangan anak muda. 

Berbeda dengan diskusi-diskusi sebelumnya, metode yang dibawakan oleh Wisnu ini bisa dikatakan unik karena tidak ada sesi penyampaian materi, melainkan langsung pada sesi tanya jawab.

Laki-laki asal Ponorogo ini banyak menyampaikan tentang hal-hal apa saja yang harus dlakukan anak muda dalam mengembangkan sesuatu yang ada di desanya. Ia mengatakan bahwa gagasan besar terkadang berawal dari pertemuan-pertemuan kecil anak muda di warung kopi. 

Selain itu, orang yang banyak bergerak dalam bidang kesenian ini juga membahas tentang pentingnya penggunaan Bahasa yang dapat dipahami dalam kehidupan bermasyarakat.

“Intelektual yang baik adalah mereka yang mampu menerjemahkan Bahasa intelektual menjadi bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat” kata Wisnu.

Senada dengan diskusi pertama, diskusi kedua dibawakan oleh salah satu Mentor Griya Peradaban, Millatul Miskiyyah. Diskusi kedua ini lebih banyak membicarakan tentang bentuk kolaborasi seperti apa yang harus dibangun oleh anak muda. 

Perempuan peraih sarjana terbaik d IAIN Salatiga ini juga menyampaikan bahwa kolaborasi antar anak muda tidak hanya menjadikan pekerjaan lebih ringan, tetapi juga membuat hubungan lebih erat dan relasi lebih luas. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa untuk mengenali anak muda, berarti kita harus mengenali sesuatu yang ada pada anak muda tersebut.

“Hari esok adalah hari kolaborasi, bukan saatnya lagi tuk berkompetisi. Karena bersatu dalam perbedaan adalah kunci kesuksesan di masa depan” ujar Milla.


Penulis: Feby Alfiana


Buka Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga Tahun 2022, Griya Peradaban Angkat Topik Personality Development and Leadership

0



Campusnesia.co.idSetelah sukses dan menuai banyak pujian pada Kuliah Alternatif Angkatan Pertama dan Kedua, kini Griya Peradaban kembali menyelenggarakan Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga sebagai salah satu bentuk dalam meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia. 

Pengembangan diri dan kepemimpinan selalu menjadi topik pembahasan yang selalu asyik diperbincangkan dalam beberapa forum diskusi. Hal tersebut mengingat karena pengembangan diri dan kepemimpinan tidak akan pernah terlepas dari jati diri manusia.

Personality Development and Leadership menjadi topik pembahasan pertama dalam Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga. Bukan hanya substansi materinya saja yang menarik, namun pembicara yang luar biasa dalam materi tersebut pun turut menjadi daya tarik tersendiri dalam Kuliah Alternatif tersebut. Pembicara tersebut yaitu Atin Anggraini (Duta Genre Kota Semarang 2019) dan Choirul Awaludin (Direktur Semarang Zoo). 

Diskusi dikomandoi oleh salah satu aktivis Griya Peradaban, Nailu Rokhmatika. Dengan dihadiri oleh sekitar 60 partisipan, perempuan asal Brebes Jawa Tengah tersebut dapat memimpin jalannya diskusi dengan lancar. 

Materi pertama disampaikan oleh Duta Genre Kota Sematang 2019, Atin Anggraini. Perempuan yang saat ini menjadi mentor di Griya Peradaban, lebih membahas materi yang berkaitan dengan Planning, Development, and Self Analysis. 

Pada awal pembahasan, ia menjelaskan tentang Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Dalam teori tersebut, dijelaskan bagaimana manusia mampu mengembangkan kualitas yang ada dalam dirinya. Setidaknya terdapat enam hal yang menjadi pokok pembahasan dalam teori tersebut, yaitu aktualisasi diri, penghargaan, sosial, rasa aman, dan fisiologis. 

Selain membahas tentang Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow, perempuan yang sekarang sedang menempuh pendidikan S2 Manajemen di Unissula ini juga menyampaikan terkait visi hidup. Menurutnya, setiap orang harus mempunyai visi hidup sebagai orientasi dalam mencapai tujuan kehidupan kedepan. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dengan memiliki visi hidup, manusia akan lebih merasa bertanggung jawab dalam mengemban amanah. 

"Visi hidup akan membawa kehidupan manusia lebih terarah dan mampu menjadikan manusia lebih bertanggung jawab," kata Atin. 

Tidak kalah dengan pemateri pertama, pemateri kedua dalam sesi pertama Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga pun tidak kalah seru. Choirul Awaludin selaku pemateri kedua menyampaikan materi yang berkaitan dengan pentingnya memiliki cita-cita atau mimpi dalam diri seseorang. Menurutnya, setiap orang harus punya cita-cita atau mimpi sebagai orientasi dalam menentukan kehidupan kedepan. 

"Setiap orang punya cita-cita atau mimpi, tapi banyak pula orang yang takut untuk bercita-cita. Cita-cita atau mimpi itu penting, karena dari kedua hal tersebut kita akan tau kita akan bagaimana dan mau jadi apa," ujar Choirul. 

Selain menyampaikan tentang pentingnya cita-cita atau mimpi, pria yang sekarang menjabat sebagai Direktur Semarang Zoo ini juga menyampaikan tentang analisis diri. Menurutnya, analisis diri merupakan sesuatu yang penting sebagai bahan dalam menjadi manusia yang reflektif. 

"Analisis diri itu penting bagi setiap orang dalam mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki orang tersebut," kata Choirul. 

Ia juga menjelaskan bahwa analisis diri tidak hanya dapat dicapai melalui pengalaman pribadi saja, melainkan juga pengalaman dari orang lain.



Penulis : 
Feby Alfiana 

Sesi 3 Kuliah Alternatif Ke-VII Griya Peradaban Angkat Tema Mental and Spiritual Healthy

0
 


Campusnesia.co.idGriya Peradaban telah melaksanakan Kuliah Alternatif ke-VII sesi 3. Acara ini digelar pada hari Sabtu (20/1/24).

Sesi ke 3 Kuliah Alternatif ini diselenggarakaan melalui google meet. Adapun tema yang diambil yaitu mengenai mental and spiritual healthy dengan diawali sambutan oleh Muhammad Miftahul Kamal selaku perwakilan pegiat Griya Peradaban.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.30 ini disampaikan langsung oleh Nadea Lathifah sebagai pemateri pertama. Tak lupa kegiatan ini juga dipimpin oleh Astuti Rahayu selaku Host.

“Kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dalam diri dengan cara yang positif dan dapat secara efektif menghadapi berbagai perubahan dalam hidup." Jelas pemateri, Nadea Lathifah. 

"Di sini pemateri membahas tentang macam-macam kecerdasan yang terbagi menjadi tiga yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spritual. Generasi muda sekarang adalah tonggak harapan bangsa, bahkan sejarah Indonesia adalah sejarah yang dibentuk oleh para pemuda. Maka mereka di harapkan dapat memenuhi dari tiga bentuk kecerdasan tersebut. Akan tetapi sangat di sayangkan kenyataannya mereka bermasalah dalam hal kesehatan mental, banyak dari mereka yang minder, mental ilnes, burnout, dan sensian. Nah bagaimana cara mengatasinya? Ada beberapa cara yang bisa di lakukan yaitu dengan meningkatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual. Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional? Dengan memvalidasi perasaan kita, berdamai dengan diri sendiri, live in the present, asking (why you live and for whom?), live with the pain, confident to step ahead, lalu sertakan tuhan dan pasrahkan." 

Adapun pemateri kedua membahas terkait spiritual healthy yang dipimpin langsung oleh M Yunus Mustofa. Mengutip sedikit dari apa yang di sampaikan oleh pemateri bahwa penyebab dari GenZ yang sering terganggu kesehatan mentalnya dan kurang cakap dalam mengelola kecerdasan emosional nya. Hal itu dikarenakan kurang cakapnya mereka dalam mengelola kecerdasan spritualnya. Lalu sebenarnya apa yang dinamakan kesehatan spiritual? Yaitu kesehatan yang mencakup kehidupan yang memiliki tujuan, transendensi, dan aktualisasi berbagai dimensi dan kapasitas manusia. Kesehatan spiritual menciptakan sebuah keseimbangan antara aspek fisik, psikologi, dan sosial, dalam kehidupan manusia. Maka pada saat kita memiliki kecerdasan spiritual dan kesehatan spiritual yang baik maka itu akan menyeimbangkan semuanya yang ada pada fisik maupun psikologis kita.

Di akhir acara, kegiatan yang diikuti oleh 37 peserta Gmeet ditutup dengan tanya jawab dan juga foto bersama. Sebagai closing statement terdapat a quote to remember. “Indonesia butuh anak muda yang berperan bukan yang baperan.” (Kamal/Griya Peradaban)

Andi Tri Haryono Co-Founder of HeyLaw Berbagi Tips Menulis Opini di Media Massa dalam Acara Griya Riset Indonesia

0
 



Campusnesia.co.id - Griya Riset Indonesia (GRI) kembali menggelar pelatihan menulis, kali ini berupa kelas opini yang dilaksanakan secara daring pada Sabtu, (23/10/2021).

Kegiatan ini menghadirkan trainer yang kompeten dalam bidang penulisan opini, Andi Tri Haryono Co-Founder of HeyLaw. Turut hadir dalam diskusi, Pendiri dan Direktur Griya Riset Indonesia, Ma’as Shobirin dan Amrizarois Ismail.

Trainer Andi Tri Haryono mengawali diskusi dengan menjelaskan profil HeyLaw dan buku yang dikarangnya dan memaparkan pentingnya menulis. 

Ia mengutip kalimat dari Miguel de Cerventes the pen is the tongue of the mind (pena adalah lidah dari pikiran). Menurutnya menulis harus diawali dengan membaca; membaca tulisan dan membaca fenomena.

Andi mendefinisikan, opini merupakan jenis tulisan yang berisi gagasan, ulasan, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat dan ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Opini bisa disampaikan dalam bentuk narasi, eksposisi, deskripsi dan argumentasi. 

“Menulis opini juga harus disertai data, cara mendapatkan data bisa dari kutipan pakar, dari referensi tulisan sebelumnya yang temanya sama, atau bisa dengan melakukan riset sendiri dengan melakukan wawancara atau obeservasi. Karena menulis opini tanpa data sama seperti pohon tanpa akar, akan mudah ditumbangkan.” jelas Pendiri Pendekarsiber itu.

Pria kelahiran Tegal itu memberikan tips menulis di media massa. Diantaranya harus memperhatikan topik aktual, arah media, jumlah kata, kejutan argumen atau terdapat kebaruan (kontroversial-solutif), referensi jelas, efisiensi dan efektifitas paragraf, dan judul yang menarik. 

“Menuliskan opini jangan hanya berisi kritik yang kontroversional, tapi juga harus memberikan problem solving.” jelasnya. 

Ia mengakhiri penjelasan dengan memberikan contoh-contoh tulisannya yang dimuat di media massa. Program gerakan sosial akademi riset dan penulisan Griya Riset Indonesia (GRI) berjalan dengan lancar dan kondusif. Peserta diharap tetap menjalin komunikasi yang baik dengan antar peserta.


Penulis: Afifatun Ni'mah
Editor: Nandar

Sambut Kuliah Alternatif VI, Pegiat Griya Peradaban Adakan QnA Bersama Alumni

0
 


Campusnesia.co.idPegiat Griya Peradaban adakan ngobrol series seputar kuliah alternatif VI pada Minggu, 18 Juni 2023. 

Kegiatan yang dimulai pada pukul 19.00 ini digelar secara live di instagram @griyaperadaban.id. Sehingga sasaran tertuju kepada masyarakat umum. 

"Apa sih yang membuat kamu masih ragu untuk mendaftar di Kuliah Alternatif VI?" merupakan tema yang diambil dalam ngobrol series kali ini. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh salah satu pegiat Griya Peradaban yaitu Emamatul Qudsiyah dan salah satu alumni kuliah alternatif batch 3. 

Adapun ketentuan pada kegiatan ini yaitu dengan mengajukan pertanyaan pada QnA story @griyaperadaban.id yang telah dibuka pada Jumat, 16 Juni 203. Setelah itu, pertanyaan akan dijawab pada ngobrol series malam ini. 

Berbagai pertanyaan seputar kuliah alternatif telah disampaikan dalam ngobrol series malam ini. Dimulai dari sistematika pendaftaran, kegiatan yang dilakukan di kuliah alternatif, hingga manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kuliah alternatif.

Selaku salah satu alumni kuliah alternatif, host pada acara malam ini mengungkapkan pesan bahwa jangan ragu mendaftar di Kuliah Alternatif VI.  "Mendapat informasi mengenai kuliah alternatif menjadi salah satu berkat bagi saya sehingga saya dapat belajar dan tergabung dalam komunitas hebat dan berkolaborasi dengan generasi hebat. So, jangan ragu lagi. saya alumni 3, kamu?" ungkapnya. 

(Zahro/Griya Peradaban)

Daftar Kost Putri Area Gondang Raya Tembalang Semarang Dekat Undip

0
 


Campusnesia.co.id - Untuk sobat Campusnesia yang sedang mencari kost di daerah Gondang Raya Tembalang Semarang kami akan coba hadirkan informasinya dalam rangka membantu dan semoga bermanfaat.

Setelah pandemi sejak 2020 kegiatan perkuliahan tatap muka diganti dengan online sehingga mayoritas mahasiswa memilih kuliah dari rumah masing-masing.

kebutuhan kost akhir-akhir ini sangat tinggi karena ribuan mahasiswa baru secara bersamaan harus kembali ke kampus menempuh kuliah offline.

Sekali lagi semoga informasi ini membantu.


1. Kost Putri Dewi
Alamat: 
Jl. Gondang Raya No.66, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0816-662-720



2. Citra Kos Putri
Alamat: 
Jl. Gondang Raya No.16, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Telepon: 0811-3322-829



3. Kost Putri Atlantis
Alamat:
Jl. Gondang Timur IV, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0813-8471-4375



4. Kos Tembalang
Alamat: 
Jl. Gondang Tim. Dalam I, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277



5. Kos Putri Griya Lily
Alamat: 
Jl. Gondang Bar. IV No.27b, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0812-2334-4123



6. Kost Putri 34B
Alamat: 
Jl. Gondang Tim. II No.34b, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277



7. Kos Gondang
Alamat: 
Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telepon: 0897-2585-893



8. Griya Tentrem
Alamat: 
Jl. Gondang Tim. III No.3, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50175
Telepon: 0812-2841-4445




9. Kost Putri Kembar
Alamat: 
Jalan Gondang Barat I Gang Buntu,
 Jl. Tembalang Selatan, RT.4/RW.1, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Telepon: 0856-0228-9728




10. Kost Putri EVE
Alamat: 
Jl. Gondang Tim. II, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0877-3120-6116



11. Kos Putri Griya Sonia
Alamat: 
Jl. Gondang Barat I No.16 H, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0856-0011-6292



12. Kos Rampak Rindang
Alamat: 
Jl. Gondang Bar. IV No.31 B, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0878-5240-4109



13. Kost Putri Amalina
Alamat: 
Jl. Gondang Barat V No.17C, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0858-6645-1971



14. Kost Dorgiocavall
Alamat: 
Jl. Gondang Tim. II, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0853-1010-8202



15. D'cozy Kost
Alamat: 
Jl. Gondang Timur IV No.19, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0812-2898-272




16. Kos Putri Annisa
Alamat: 
Jl. Gondang Tim. Dalam I No.1a, 
Bulusan, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50277
Telepon: 0815-7702-949



17. D'Paris Kost Putri
Alamat: 
Jl. Timoho Timur 2 No.2, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0822-2672-2229



18. Kost Putri Griya Shareta
Alamat: 
Jl. Gondang Timur 1 No.2, Bulusan, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Telepon: 0857-4388-4478




Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Daftar Kost Area Gondang Raya Tembalang Semarang Dekat Undip. Semoga bermanfaat sampai jumpa.

Griya Peradaban Gelar Kuliah Umum dengan Tema How to Develop A Growth Mindset

0
 



Campusnesia.co.id - Generasi muda Indonesia pada dasarnya selalu mengalami problematika pada setiap lini kehidupannya. Mulai dari masalah yang bersifat personal seperti bagaimana pemuda tersebut mampu mengembangkan kualitas dirinya, sampai masalah yang bersifat umum seperti tantangan yang dihadapi pemuda dalam berkontribusi untuk bangsa. 

Berangkat dari kompleksnya permasalahan personal yang dimiliki pemuda, Griya Peradaban menyelenggarakan Kuliah Umum yang dilaksanakan pada Sabtu (20/11/2021) melalui platform Zoom Cloud Meetings. 

Perkuliahan yang bertemakan "How to Develop a Growth Mindset" ini menghadirkan narasumber yang tidak kalah hebat dari narasumber sebelumnya, yaitu Hendi Pratama seorang praktisi pendidikan humanis. 

Founder Griya Peradaban, Ma'as Shobirin mengungkapkan bahwa adanya Kuliah Umum ini merupakan langkah awal sebelum menyongsong Kuliah Alternatif Angkatan Ketiga. 

"Kuliah umum ini kami jadikan sebagai langkah awal sebelum kita nanti menyongsong kuliah alternatif. Harapannya, dengan adanya kuliah umum ini mampu menjadikan wadah bagi anak muda dalam berkolaborasi untuk kemajuan Bangsa Indonesia", tuturnya dalam sambutan pembukaan Kuliah Umum. 


Acara yang dimoderatori oleh Nailu Rohmatika ini kemudian berlanjut pada pemaparan materi yang disampaikan oleh Hendi Pratama. 

Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rekotor Bagian Kerjasama ini memulai materinya dengan menyampaikan tentang pentingnya memiliki pola pikir yang berkembang. Ia juga menyampaikan bahwa salah satu indikator dalam mengembangkan pola pikir adalah dengan menciptakan personal branding, dimana personal branding sendiri dapat terbentuk melalui  cara pandang terhadap diri sendiri dan cara pandang orang lain terhadap diri kita.

"Setiap kali kita punya mimpi besar, pasti selalu ada yang melemahkan, untuk itu growth mindset adalah langkah yang tepat dalam menghadapi hal tersebut", kata Hendi. 

Pria kelahiran Kabupaten Semarang ini juga menyampaikan terkait perbedaan antara fix mindset (pola pikir stagnan) dan growth mindset (pola pikirnyang berkembang). Secara garis besar, fix mindset merupakan pola pikir yang memiliki karakteristik terlalu difensif, terlalu mudah menyerah, dan cenderung menghindari tantangan. Sedangkan growth mindset merupakan polabpikir yang memiliki karakteristik pantang menyerah dan cenderung menjadikan tantangan sebagai pembelajaran. 

Kuliah Umum yang diikuti oleh 150 orang ini kemudian berlanjut pada sesi tanya jawab. Salah satu penanya dalam sesi tersebut menanyakan terkait bagaimana menyikapi kritik negatif yang diberikan kepada kita. 


Narasumber yang memang memiliki gaya komunikasi yang baik tersebut kemudian mengatakan bahwa kritik negatif yang tidak membangun tidak perlu untuk didengarkan. 

"Apapun yang dikatakan orang lain tentang kita, ngga ada sangkut pautnya sama sekali, ngga ngefek", ujarnya. 

Sebagai penutup, pria yang saat ini menggeluti dunia stand up comedy ini menyampaikan bahwa dalam menumbuhkan pola pikir yang berkembang, harus dilakukan secara konsisten dan tidak boleh setengah-setengah. 

"Cara berpikir growth mindset harus dilakukan secara konsisten, tidak ada alasan untuk tidak konsisten", ujarnya. 

Ia juga berharap bahwa dengan adanya kuliah umum ini mampu menjadi langkah awal dalam menumbuhkan growth mindset pemuda.


Penulis: Feby Alfiana 

Daftar Kost Putri Sekitar Baskoro Galang Sewu Dekat Polines Tembalang Semarang

0
 


Campusnesia.co.id - Selain Undip, di Tembalang juga ada kampus Polines dan Unpand dan tidak jauh dari tiga kampus ini ada pula Politeknik PU dan Poltekkes Kemenkes Semarang.

Sebentar lagi musim perkuliahan akan kembali digelar termasuk mahasiswa baru yang masuk menjadi maba tahun 2022.

Salah satu kebutuhan dasar mahasiswa rantau adalah kost, tempat istirahat, belajar dan tinggal selama menjalani proses perkuliahan hingga lulus.

Lewat postingan kali ini berikut kami hadirkan Daftar Kost Putri Sekitar Baskoro Galang Sewu Dekat Polines Tembalang Semarang.


1. Kost Putri Baskoro 60B
Alamat: 
Jl. Baskoro Raya No.60, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275



2. Kost Putri Baskoro 43B
Alamat: 
Jl. Baskoro Raya No.43B, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Telepon: 0856-0201-0186



3. D House Kost Putri
Alamat: 
No 1a. RT03RW07, Jl. Baskoro Raya 
Jl. Galang Sewu Raya, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Telepon: 0818-0240-0100



4. Kos Putri Undip
Alamat: 
Jl. Baskoro III Jl. Tembalang Selatan No.67/68, 
RT.03/RW.07, Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telepon: 0817-701-286



5. Kos Putri FORTY4
Alamat: 
Jl. Baskoro Raya No.44C, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275



6. Kost Griya Cempaka
Alamat: 
Jl. Baskoro, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Telepon: 0813-2713-7293



7. Widya Home (Kost Putri)
Alamat: 
Jl. Baskoro II No. 52, Tembalang, 
Semarang City, Central Java 50275
Telepon: 0811-852-739



8. Wisma Avita
Alamat: 
Jl. Baskoro Raya No.105, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275



9. Kost Putri Griya Al-Barokah
Alamat: 
Jl. Galang Sewu Permai No.3, 
Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telepon: 0813-9298-9689



10. Kos Putri Wisma Gracia
Alamat: 
Gang 2, Jl. Galang Sewu Raya, 
Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275



11. Kost Putri Griya Aji 
Alamat: 
Jl. Galang Sewu Permai No.1, 
Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275



12. NING HOUSE
Alamat: 
Jl. Galang Sewu Permai No.9, 
Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telepon: 0878-1770-4680



13. Kost Putri Baling
Alamat: 
Jl. Tembalang Baru V No.62, 
Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telepon: 0812-2531-8316



14. Kost Putri Muslimah Graha Damar
Alamat: 
Jl. Maera Sari III, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 80111
Telepon: 0857-4011-9953



15. Kost Putri Anindya
Alamat: 
Jl. Tirtasari No.120, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275



16. Kos Putri Dahlia
Alamat: 
Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Telepon: 0852-2596-3331



17. Kost Putri Azka 53
Alamat: 
Jl. Baskoro Raya No.53, Tembalang, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Telepon: 0856-4023-7709




Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Daftar Kost Putri Sekitar Baskoro Galang Sewu Dekat Polines Tembalang Semarang. Semoga bermanfaat sampai jumpa.

Belajar Creative Ideas on Social Media dalam Kuliah Alternatif Griya Peradaban

0


Campusnesia.co.id - Kuliah Alternatif angkatan III yang diinisiasi oleh Perkumpulan Griya Peradaban telah memasuki sesi ke V dengan mengangkat topik Creative Ideas on Social Media pada Sabtu (05/02) pukul 11.30 hingga selesai.

Kuliah yang pesertanya mayoritas milenial ini turur menghadirkan pemateri dari kalangan milenial pula, yaitu Nyimas An An Aminah (Pengelola PP Ar-Risalah Ciamis) dan Hasrish Ashfa El Hakim (CEO Aish Media Group) serta dipandu oleh Astuti Rahayu dari Aktivis Griya Peradaban.



Sebagai pemateri pertama dalam kegiatan tersebut, Aminah menyebutkan empat hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang jika ingin kreatif dalam bersosial media. Diantaranya yaitu Social Communication, Personal Branding, Driving the Economy dan Dakwah and Opinion Public. 

Ia menjelaskan, setelah seseorang berhasil membranding diri dengan Self Knowledge, Personal Objective, Audience, Best Self dan Self Promotion maka akan mudah untuk Driving the Economy on Social Media. Artinya, sosial media dapat menjadi ruang untuk mengembangkan ekonomi.


Selain itu, ia juga menerangkan bahwa di sosial media adalah tempat yang potensial untuk berdakwah. "Dengan jangkauan yang lebih luas, seseorang dapat lebih leluasa menyebarkan opini publik." Jelas perempuan yang juga aktif di Instagram tersebut. 

Sementara pemateri kedua, Harish Ashfa lebih khusus menjelaskan mengenai teknik membuat konten yang baik dan menarik berangkat dari Personal Branding. 

Menurutnya, sebelum membuat konten di media sosial, seseorang perlu membranding personal terlebih dahulu. Untuk membranding personal, hal-hal yang harus ada di dalamnya ialah Personal Quality, Past Experience and Stories, Value, Expertise dan Communication with Others.

Lebih lanjut ia menerangkan bagaimana cara untuk membangun Personal Branding. Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan adalah menentukan niche atau ceruk pasar, membangun personal image, mengembangkan skill, membuat profil online, lalu membuat konten dengan menentukan target audience. 

"Setelah semua sudah dilakukan, maka konsistensi adalah kunci yang terkunci." Tegasnya. 

Kuliah Alternatif yang memiliki fokus menggugah soft skill pesertanya ini dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan pemateri dan topik yang berbeda setiap pertemuan. Sebagai informasi, pendaftaran peserta dibuka kembali setelah angkatan III ini selesai. 


Penulis: Khozin

Kupas Tuntas Pentingnya Spiritual dan Emosional Intelligence bersama Brelyantika Duta Bahasa Jateng 2019

0

 



Campusnesia.co.idSemarang – Perkuliahan Alternatif sesi ketiga kembali dilaksanakan oleh perkumpulan Griya Peradaban pada Sabtu (30/01) dengan mengusung tema pentingnya Spiritual dan Emosional Intelligence bagi pemuda. 

Kuliah ini menghadirkan dua narasumber muda yaitu Mahmud Yunus Musthofa (Penggerak Komunitas Sosial sekaligus mentor Griya Peradaban) dan Brelyantika Indra Jesa (Duta Bahasa Jawa Tengah 2019) dengan moderator Khaerunnisa (aktivis Griya Peradaban). 

Yunus memaparkan tentang optimalisasi Spiritual Intelligence bagi generasi muda. Menurutnya, Spiritual Intelligence diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan segala kapasitas diri dalam memecahkan permasalahan. Ia juga menegaskan bahwa ada empat potensi manusia yaitu diantaranya adalah mental, spiritual, emotional, dan physical. 

Lebih lanjut Yunus menguraikan tentang bagaimana cara mengoptimalkan Spiritual Intelligence, yaitu dengan cara pengosongan jiwa (Takhali), pengisian jiwa dengan sesuatu yang mulia (Tahalli) dan pengaplikasian dalam kehidupan (Tajalli).

sementara itu Brelyantika menjelaskan soal Imosional Intelligence, dimana seseorang harus mampu mengenali diri sendiri tanpa terlebih dahulu melihat kelebihan orang lain. Ia menyampaikan bahwa salah satu aspek Emosional Intelligence adalah kemampuan untuk mengelola emosi, yaitu mampu menghargai suatu hal dengan cara menjadi pendengar yang baik bagi diri sendiri atau orang lain.

Brelyantika menguraikan bahwa setidaknya ada 6 cara meningkatkan Emosional Intelligence, yaitu mengakui emosi, membedakan dan menganalisi emosi, menerima dan mengapresiasi emosi, merenungkan darimana emosi itu berasal, mengatasi emosi pada diri sendiri dan menangani emosi orang lain. (Mega)

Kuliahan Alternatif Griya Peradaban Angkatan 1 Ditutup dengan Tema Collaboration and Community Development

0

 

 

Campusnesia.co.id - Semarang  –  Kuliah Alternatif angkatan I yang digelar oleh Griya Peradaban telah sampai pada sesi terakhir pada Sabtu (13/03).  Perkuliahan kali ini mengulas tentang Collaboration and Community Development dengan dua pemateri, yaitu Millatul Miskiyyah (Da’iyah Muda Indonesia) dan Dani Miftah Akhyar (Head of Community Development Smartfren).

Millatul Miskiyyah menyampaikan tentang pentingnya membangun kerja sama yang baik (Building The Right). “Tanpa kerja sama dan membaur dengan orang-orang sekitar, kita tidak bisa menjalankan kehidupan dengan baik." Ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kemampuan kerja sama yang baik dengan orang lain akan membentuk sebuah kolaborasi yang baik. Ketika keduanya tercapai, maka akan memiliki pengaruh besar dalam menentukan keberhasilan. “Dalam menentukan keberhasilan tersebut bisa dilakukan dengan memilih organisasi yang baik." Imbuh khafidzoh muda tersebut.


Lebih lanjut ia menyebutkan poin-poin yang dapat membentuk kekuatan kerja sama. Pertama, melibatkan banyak orang. Kedua, memiliki banyak sudut pandang dan alternatif. Ketiga, memaksimalkan potensi pemimpin. Keempat, menyelesaiakan pekerjaan lebih banyak. Serta kelima, berbagi rasa kebersamaan dalam tim atau organisasi.

“Hari esok adalah untuk kolaborasi bukan lagi kompetisi, karena bersatu dalam perbedaan adalah kunci kesuksesan di masa depan." Ujarnya.

Tak kalah menarik, pemateri kedua Dani Miftah Akhyar, di awal pemaparannya mengutip puisi dari sastrawan kesohor  Indonesia, WS Rendra:

Sebuah sangkar besi tidak bisa mengubah burung rajawali menjadi burung nuri// Kesadaran adalah matahari/ Kesabaran adalah bumi/ Keberanian menjadi cakrawala dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata//


Mengutip puisi tersebut, Dani ingin mengatakan bahwa pemuda perlu memiliki kesadaran, kesabaran, keberanian, dan perjuangan dalam mengeksekusi sebuah ide atau gagasan. Ia juga menegaskan, yang perlu diperhatikan adalah kesabaran dalam berproses karena akan banyak hambatan.

Sebagai Head Community Smartfren, Ia menyampaikan hal dasar dalam Community Development, yaitu kompetensi dan karakter. Ia menegaskan, kunci dalam membentuk kompetensi diri yaitu belajar dengan bahagia. Artinya, dalam belajar seserorang harus menikmati proses demi prosesnya.

Di akhir penjelasan, Dani memberikan ciri-ciri gerakan kepemudaan zaman sekarang. Diantaranya ialah Spirit of Caring, Enthusiasm and Criticism, Fun, fokus pada dunia digital, Collaboration dan kreasi.

Perkuliahan yang dipandu oleh Putri Rizkiatul W (Aktivis Griya Peradaban), sekaligus menjadi penutup dari kegiatan Kuliah Alternatif Angkatan I yang telah berlangsung dari bulan Januari hingga Maret. Selanjutnya, akan hadir Perkuliahan Alternatif Angkatan II yang dilaksanakan pada bulan Juni mendatang. (Mega).

Ngomongin Pentingnya Leadership bersama Sindy Ajudan Milenial Gubernur Jabar

0



Campusnesia.co.idSemarang - Perkumpulan Griya Peradaban kembali  menggelar Kuliah Alternatif Sesi kedua pada Sabtu (23/01). Kali ini, tema yang diusung adalah materi seputar leadership yang dibawakan oleh dua narasumber perempuan muda berprestasi yaitu Sindy Setiawati, (Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat), Atin Anggraini, (Mentor Perkumpulan Griya Peradaban) dan dimoderatori oleh Ulfatun Qalimah (Aktivis Griya Peradaban).


Pada kesempatan ini, Sindy Setiawati menguraikan tentang pentingnya mengenali diri sendiri sebagai langkah awal untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan sekaligus menemukan potensi yang ada pada dalam diri. “Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Potensi tersebut sangat menunjang kesuksesan jika diasah dengan baik.” Papar calon dokter ini.


Sindy juga menyampaikan, setelah dapat mengenali diri dengan baik maka seseorang akan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa untuk mengenal potensi diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal diri sendiri, menentukan tujuan hidup baik jangka pendek maupun panjang, serta mengetahui motivasi hidup.

Pada sesi berikutnya, Atin Anggraini menjelaskan bahwa leadership yang ideal adalah kepemimpinan yang mampu menjadi teladan terutama soal menjalin kerja sama dan komunikasi. Ia menambahkan, leadership itu merupakan proses penempaan, bukan dilahirkan begitu saja. Leadership itu skill bukannya bakat. Atin menutup sesinya dengan berkata, “hidup adalah tantangan. Manfaatkanlah semua tantangan menjadi sebuah kesempatan.” Ujarnya.

Kuliah yang dilaksanakan setiap Sabtu pada pukul 09:30 hingga 11:00 WIB ini, dihadiri secara daring oleh para peserta yang telah terdaftar sebelumnya. Peserta dijadwalkan mengikuti keseluruhan kegiatan Kuliah Alternatif Angkatan I Tahun 2021 hingga akhir pertemuan yaitu pada bulan Maret mendatang. (Khozin).

Belajar Pentingnya Peran Communication Skill bersama Kintansari Adhyna Putri dan Dito Alif Pratama dalam Kuliah Alternatif Griya Peradaban

0



Campusnesia.co.id - Perkumpulan Griya Peradaban kembali mengelar kuliah Alternatif Angkatan 1 pada Sabtu (13/02). Kali ini, perkuliahan memasuki sesi ke lima dengan mengusung tema Communication Skill. 

Perkuliahan diikuti oleh peserta pembelajar yang berasal dari berbagai daerah dengan pemateri dari kalangan pemuda, yaitu Kintansari Adhyna Putri, CEO Global Empowerment Steps Sekaligus Duta Muda ASEAN Indonesia Indonesia tahun 2019 dan Founder Yayasan Santri Menglobal Nusantara, Dito Alif Pratama. Kesempatan kali ini, acara perkuliahan dimoderatori oleh Nailu Rokhmatika (Aktivis Griya Peradaban).

Masing-masing pemateri menyampaikan penjelasan yang luar biasa dalam forum itu. Kintansari Adhyna Putri menyampaikan materi tentang public speaking yang meliputi lobbying, negotiation and networking. “Setidaknya ada lima model Public speaking menurut Aristoteles, yaitu pengumpulan topik serta pemahaman audience, penyusunan materi, pemilihan kata dan bahasa, poin penting materi yang akan disampaikan dan proses penyampaian materi, baik gerak anggota tubuh maupun olah suara”. Ujar Kintan.



Penjelasan lebih lanjut, ia memaparkan bahwa lobi sebagai bentuk komunikasi untuk mempengaruhi seseorang agar mau mendukung kepentingan yang diingikannya. Lobi menjadi pertimbangan khusus pada kegiatan advokasi.

Dalam pembahasan negosiasi, Kintan menjelaskan bahwa ada dua tipe negosiasi yang digunakan. Pertama, tipe negosiasi distributif, menekankan kepada orientasi menang-kalah, tekad untuk menang dan persaingan kompetitif. Kedua, tipe negosiasi integratif, menekankan kepada orientasi menang-menang, terbukam komunikatif, kreatif mau berubah dan persaingan kolaboratif.

Lebih lanjut, Kintan menjelaskan cara negosiasi efektif yang bisa diterapkan yakni scripting (menulis drafting), framing (membuat kerangka) dan managing (pengelolaan). 

Sementara pemateri kedua, Dito dalam pemaparannya membahas tentang bagaimana komunikasi efektif, jejaring produktif. “Komunikasi yang baik, tidak hanya sebatas ngobrol biasa tetapi khoirunnas anfauhum linnas, yakni mampu memberikan manfaat orang lain dan jangka panjang.” Tegasnya.

Beliau juga mengutip motivator asal Amerika, Les Brown, bahwa kemampuan dalam berkomunikasi merupakan alat yang penting dalam mencapai tujuan atau cita-cita yang diinginkan.

Kemudian disebutkannya tujuh etika berkomunikasi dalam Islam yang termaktub dalam Al quran, yakni qaulun ma’ruf (perkataan yang baik), qaulun tsabit (ucapan yang teguh), qaulun syadid (perkataan yang benar), qaulun baligh (ucapan yang efektif dan efisien), qaulun karim (perkataan yang mulia), qaulun maisur (ucapan yang layak dan mudah) dan qaulan layyina (perkataan yang lembut).

Dito juga menambahkan catatan penting dalam berkomunikasi yang efektif. Pertama, menjadi pendengar yang baik dan aktif. Kedua, bicara dengan cerita yang menarik dan mampu mencairkan suasana. Ketiga, respon lawan bicara dengan cerita yang menarik. keempat, fokus dengan tatapan mata dan prilakuk lawan bicara. “Kesalahan terbesar dalam berkomunikasi bahwa kita hanya sekedar mendengar untuk menjawab, tanpa mendengar untuk memahami.” Sambungnya.

Kuliah Alternatif Angkatan I ini akan berlangsung sampai bulan Maret kedepan. Insya Allah kegiatan ini masih menyisahkan 4 pertemuan lagi. (Mega)

Belajar Menulis Resensi Buku bersama Zudi Setiawan di Kelas Akademi Griya Riset Indonesia

0
 



Campusnesia.co.id – Untuk meningkatkan daya tulis yang masih minim di kalangan generasi muda, Griya Riset Indonesi (GRI) membuka ruang untuk belajar resensi buku di kelas akademi riset dan penulisan pada Sabtu,(16/10/2021).

Program gerakan sosial yang dilaksanakan via daring dan dipimpin oleh salah satu aktivis GRI, Afifatul Munawiroh ini menghadirkan Zudi Setiawan (Pegiat Literasi). 

Turut hadir dalam kelas akademi riset dan penulisan, Founder of GRI, Ma’as Shobirin dan Co-Founder of HeyLaw, Andi Tri Haryono.

Manajer Program GRI, Muhammad Khozin memberikan sambutan pada sesi kedua ini. Ia menyampaikan bahwa penting bagi para pecinta literasi untuk membaca dan mengamati buku. Sebab, dari membaca dan mengamati buku, kita bisa melatih dan mengasah literasi. Ia juga memaparkan tentang makna literasi paling sederhana, yaitu baca dan tulis.

Sebagai trainer resensi buku, Zudi menjelaskan definisi  resensi buku, menurutnya, resensi adalah penilaian terhadap sebuah karya. Sedangkan resensi buku adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya buku. Dalam meresensi buku, diperlukan pengamatan dan penilaian secara objektif untuk mengetahui kelayakan suatu buku.

“Resensi buku adalah proses membaca buku, kemudian kita mengulas. Meresensi tidak bisa lepas dari aktivitas membaca,” jelasnya. 

Pria Pegiat Literasi itu juga menjelaskan tentang bentuk-bentuk resensi  buku. Ada beberapa bentuk resensi buku, di antaranya yaitu berupa ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Selain itu, ia juga memaparkan jenis resensi yang meliputi resensi informatif, resensi evaluatif, dan resensi informatif-evaluatif.

Dalam meresensi buku, penulis harus paham mengenai hal yang terkandung dalam struktur resensi buku. Struktur resensi buku memuat judul, data buku, isi dan penutup. Kemudian, Zudi melanjutkan penjelasan mengenai langkah-langkah meresensi buku.

Menurutnya, langkah yang harus diperhatikan adalah halaman kolofon, membuat judul yang menarik, menyiapkan paragraf awal yang menarik juga, menarasikan dengan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami pada isi resensi, memberikan kesimpulan yang mengesankan. Langkah paling penting dalam meresensi buku adalah langsung bergerak menulis resensi buku.

Pada sesi tanya jawab, Eqtafa Berrasul Muhammad, salah seorang peserta asal Depok menyanyakan bagaimana urutan bentuk utama dalam meresensi buku dan apakah bentuk kritik dalam resensi buku boleh berisi perbandingan karya. 

Pria kelahiran Kudus itu menjawab, “tidak ada level bentuk utama dalam resensi buku, karena ini hanya bentuk. Untuk kritik dalam meresensi, boleh ada perbandingan karya selama yang dibandingkan adalah penulis yang sama dengan karya yang berbeda, atau berbeda penulis tetapi tema yang diusung sama.”

Sesi kedua program gerakan sosial akademi riset dan penulisan Griya Riset Indonesia (GRI) berjalan dengan khidmad dan lancar. Peserta diharap tetap menjaga semangat dan saling menjalin silaturrahim yang baik hingga akhir sesi. 


Penulis: Afifatun Ni'mah
Editor: Nandar


Buka Kuliah Alternatif Angkatan IV, Griya Peradaban Angkat Tema Leadership and Social Transformation

0
 


Campusnesia.co.idGriya Peradaban gelar sesi perdana Kuliah Alternatif IV pada Sabtu (2/7/2022) melalui platform Google Meet dengan mengangkat tema “Leadership and Social Network”. Tema tersebut tentu saja berangkat dari permasalahan pemuda yang krisis identitas sehingga menimbulkan adanya stigma menakutkan ketika menjadi sosok pemimpin. 

Sejalan dengan itu, Ma’as Shobirin selaku Founder Griya Peradaban juga menyampaikan bahwa melalui serangkaian diskus pada Kuliah Alternatif, diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pemuda dan sebagai acuan untuk terus menjadi orang baik.

“Melalui Kuliah Alternatif ini, besar harapan saya untuk teman-teman supaya terus berkontribusi aktif dan jangan berhenti untuk menjadi orang baik,” ungkapnya.

Sesi yang mengangkat tema tentang Leadership and Social Transformation tersebut menghadirkan Dimas Oky Nugroho selaku Founder Perkumpulan Kader Bangsa.

Pada diskusi tersebut, Dimas menyampaikan terkait dengan kiat-kiat untuk menjadi sosok pemimpin. Lebih jelasnya, ia mengatakan bahwa pemimpin yang baik dilahirkan dari guru/mentor yang baik, dan guru yang baik terbentuk dari sistem pendidikan yang baik.

“Kesatria yang baik terlahir dari brahmana yang baik, dan brahmana yang baik tercipta dari sistem pendidikan yang baik,” ungkap Dimas.

Selain itu, ia juga menyampaikan terkait dengan esensi dari sosok pemimpin. Menurutnya, pemimpin itu bukanlah suatu pekerjaan, namun berangkat dari suatu kesadaran.

Selain membahas tentang kepemimpinan, Dimas juga menyampaikan terkait dengan Social Transformation. Pembahasan yang diangkat antara lain terkait dengan Transformasi sosial secara umum, isu kesehatan, geopolitik, bonus demografi, dan perebutan ekonomi nasional.



Penulis
Feby Alfiana