Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri makan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri makan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Daftar Referensi Tempat Makan Terdekat di Boja Semarang, Cafe dan Pemancingan

0
 


Campusnesia.co.id - Salah satu hal yang paling dinanti saat melakukan perjalanan adalah waktu istirahat dan makan. Mencicipi wisata kuliner daerah yang dilewati dengan beragam menu yang khas dan otentik.

Untuk sobat Campusnesia yang sering bertanya di Google tentang Warung Makan Area Boja Kendal Semarang berikut kami hadirkan informasinya Daftar Referensi Tempat Makan Terdekat di Boja Semarang.

Boja adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 27 Km dari ibu kota kabupaten Kendal ke arah tenggara. Pusat pemerintahannya berada di Desa Boja. Di Boja terdapat patung yang bernama Patung Kawedanan Boja.

Batas wilayah Boja adalah sebagai berikut: Utara Kota Semarang, Timur Kabupaten Semarang dan Kota Semarang, Selatan Kecamatan Limbangan dan sebelah Barat Kecamatan Singorojo.

Kecamatan Boja terletak pada 7°02’58” - 7°08’53” Lintang Selatan dan 109°15’08” - 110°21’85” Bujur Timur dengan ketinggian tanah dari ± 350 m sampai dengan 500 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kecamatan Boja mencapai 64,10 km2, yang sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian (tanah sawah dan tanah tegalan, hutan, perkebunan) yaitu mencapai 64,65% dan sisanya 35,35% digunakan untuk hutan negara dan bangunan (lahan untuk bangunan dan halaman sekitar) dan lain-lain. Rata-rata curah hujan di wilayah Kecamatan Boja tahun 2015 sekitar 210 mm dengan rata-rata hari hujan adalah 15 hari.

Ada 18 desa dan kelurahan di Boja yaitu Banjarejo, Bebengan, Blimbing, Boja, Campurejo, Kaligading, Karangmanggis, Kliris, Leban, Medono, Meteseh, Ngabean, Pasigitan, Puguh, Purwogondo, Salamsari, Tampingan, Trisobo.

Berikut 


1. Rumah Makan 99 Boja
Alamat: 
Jl. Pemuda - Boja No.129, Kauman, Boja
Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381
Telepon: (0294) 572129



2. Waroeng Holiday
Alamat: 
Jl. Raya Boja - Kaliwungu, Nagadibolo
Boja, Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381
Telepon: (0294) 3670194



3. Warung Arirang
Alamat:
Jalan Raya Tampingan, Boja,
(samping kantor PLN Boja), Grajegan, 
Tampingan, Kendal, Semarang, indonesia,
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51381
Telepon: (024) 70015543



4. Waroeng Penyet Boja
Alamat: 
Jalan Pemuda No. 12, Jagalan
Boja, Gedangan, Boja, Kec. Boja
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51381
Telepon: 0822-9821-2766



5. Rumah Makan Bu Anik
Alamat:
Jalan Limbangan Boja, Limbangan
Boja, Nglimut, Gonoharjo, Kec. Limbangan 
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51383
Telepon: 0812-2723-3792



6. Rumah Makan Garasi Seafood & Bakso
Alamat: 
Jl. Pemuda - Boja No.139, Getan Lor
Boja, Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381



7. Warung Sop Buntut pak Slamet
Alamat: 
Jalan Pemuda, Getan Lor, Boja
Kendal Jawa Tengah 51381
Telepon: 0857-9986-9019



8. Kedai Makan Mbak Yanti
Alamat: 
Jalan Gonoharjo Limbangan Boja
Boja, Nglimut, Gonoharjo, Kec. Limbangan
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51383
Telepon: 0822-2520-1903



9. Joglo Kumpul-Kumpul Mijen
Alamat: 
Jl. Raya Jatikalangan, Cangkiran
Kec. Mijen, Kota Semarang
Jawa Tengah 50216



10. Kingdom Cafe Boja
Alamat: 
Jl. Pramuka No.30, Gedangan, Boja
Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381
Telepon: 0859-5088-8909



11. Like'en Cafe Boja
Alamat: 
Jerukan, Salamsari, Rejosari
Salamsari, Kec. Boja
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51381
Telepon: 0856-4167-5022



12. Lakuning Coffee Boja
Alamat: 
Jl. Kaliwungu, Sapen, Boja
Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381
Telepon: 0823-1308-6080



13. WESS Kopi Boja
Alamat: 
Jl. Raya Boja - Kaliwungu No.KM, Sapen
Boja, Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381
Telepon: 0878-0567-0532


14. Endore Coffee Boja
Alamat: 
Getan Kidul, Boja, Kec. Boja
Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381



15. Say Story Boja
Alamat: 
Jl. Pemuda - Boja No.220, Gentan Lor
Boja, Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381
Telepon: 0877-3166-7697



16. Basecamp Cafe Boja
Alamat: 
Sapen, Boja, Kec. Boja
Kabupaten Kendal, Jawa T engah 51381
Telepon: 0857-4273-3722



17. 4U Resto n Cafe dan Pusat Oleh Oleh For You
Alamat: 
Jl. Letjend Suprapto No.78, Paren
Sidomulyo, Kec. Ungaran Timur
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50514
Telepon: (024) 76917906



18. Mami House dan Geprek Boja
Alamat: 
Jl. Pahlawan No.24, Getan Lor
Boja, Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381
Telepon: 0838-4298-2936


19. Pemancingan dan Resto waterboom
Alamat: 
Jl. Ngabean No.104-106, Kliwonan
Ngabean, Kec. Boja, Kabupaten Kendal
Jawa Tengah 51381


20. Wisata Tirta Nusantara
Alamat: 
Jl. Ngabean No. 104-106, Ngabean
Boja, Kliwonan, Ngabean
Kec. Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51381
Telepon: 0811-2967-744


21. Kolam Pancing Cangkiran Tirta Indah
Alamat: 
Jl. Raya Semarang-Boja, Tambangan
Kec. Mijen, Kota Semarang
Jawa Tengah 50215
Telepon: (024) 7711296


22. Kolam renang, Pemancingan, Lesehan Panorama Alam
Alamat: 
Segunung, Banjarejo, Kec. Boja
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51381
Telepon: 0812-2840-0193


23. Pemancingan Sekopek
Alamat: 
Jalan HR Hadiyanto Gunungpati, Polaman
Kec. Mijen, Kota Semarang
Jawa Tengah 50221
Telepon: 0856-4176-0244


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Daftar Referensi Tempat Makan Terdekat di Boja Semarang. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar


===
Baca Juga:




Hari Pertama PPKM Darurat, Warung di Tembalang Semarang Hanya Layani Take Away

0

 
 
Campusnesia.co.id - Tembalang-Semarang, Hari ini sabtu 3 Juli 2021 merupakan hari pertama pelaksanaan PPKM Darurat yang sebelumnya sudah diumumkan oleh presiden Jokowi secara live melalui channel Youtube KSP.
 
Hari pertama pelaksaan PKKM darurat di Tembalang nampak lalu lalang kendaraan berkurang, beberapa warung makan di sepanjang jalan Banjarsari Raya menerapkan salah satu peraturan PKKM Darurat yaitu hanya melayani pesanan yang dibawa pulang (take away) dan tidak melayani makan di tempat (dine in).
 
Beberapa warung terpantau menyingkirkan kursi, sebagian lagi menempel pengumuman hanya melayani bungkus dan ada pula yang menutup sebagian pintu guna mematuhi peraturan.
 
Bagus bukan nama sebenarnya penjual Burjo di jalan banjarsari menjelaskan "Tadi pagi menjelang siang sempat didatangi oleh petugas dari Kepolisian untuk mensosialisasikan peraturan PPKM Darurat dan membantu memberesi kursi di warung." jelasnya.
 
Ia juga menambahkan sudah lebih dari sepekan sejak kasus penyebaran virus covid-19 delta melonjak, hampir tiap alam selalu ada patroli dari Satpol PP dan Polisi dan sosialisasi agar maksimal jam 20.00 sudah tutup, demikian juga berlaku untuk miniarket dan usaha lainnya.
 
Rencananya PPKM Darurat akan dilaksanakan selama 17 hari ke depan, dari tanggal 3 hingga 20 juli 2021.


Aturan lengkap PPKM Darurat 
Periode penerapan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021, dengan target penurunan penambahan kasus konfirmasi harian kurang dari 10.000 kasus per hari. 
 
Berikut aturan pengetatan aktivitas masyarakat dalam PPKM Darurat: 
 
1. Sektor non-esensial menerapkan 100 persen work from home (WFH). 
 
2. Seluruh kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring atau online. 
 
3. Untuk sektor esensial diberlakukan 50 persen maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100 persen maksimal staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan.

a. Cakupan sektor esensial meliputi keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non-penanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.
 
b. Sementara itu, cakupan sektor kritikal yaitu energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya, petrokimia, semen, obyek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.

c. Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat, dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Untuk apotek dan toko obat bisa buka full 24 jam.

4.  Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup.

5. Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mal hanya menerima delivery atau take away dan tidak menerima makan di tempat (dine in). 
 
6. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. 
 
7. Tempat ibadah seperti masjid, mushala, gereja, pura, wihara, dan kelenteng, serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah ditutup sementara. 
 
8. Fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum, dan area publik lainnya) ditutup sementara. 
 
9. Kegiatan seni budaya, olahraga, dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup sementara.
 
10. Transportasi umum (kendaraan umum, angkutan massal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa (rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. 
 
11. Resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak diperkenankan makan di tempat resepsi. Makanan tetap dapat disediakan dengan wadah tertutup untuk dibawa pulang. 
 
12. Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi jarak jauh (pesawat, bus, dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksin dosis I) dan PCR H-2 untuk pesawat serta antigen (H-1) untuk moda transportasi jarak jauh lainnya. 
 
13. Masker tetap dipakai saat melaksanakan kegiatan di luar rumah. Tidak diizinkan penggunaan face shield tanpa penggunaan masker.

14. Pelaksanaan PPKM Mikro di RT/RW zona merah tetap diberlakukan.
 

Penulis: Nandar
Foto: Mumun

Main dan Makan di Warung Sate Ayam dan Kambing Usman Tembalang




Campusnesia.co.id -- Sobat Campusnesia, akhir pekan yuk isi asupan gizi kita dengan makan bergizi. Kali ini menu makan malam favorit saya di Tembalang, yaitu sate ayam madura. Kenapa tidak sate kambing? maaf sudah lama tidak makan kambing he he.

1. Nama Warung
Warung Sate Ayam dan Kambing Usman, sudah lama minimal sejak 2012 saya sudah makan di warung ini setidaknya seminggu sekali.



2. Lokasi
Ada dua warung yang dijalankan dua saudara, pusatnya di Jalan Jatimulyo samping gerbang perumahan Graha Sapta Asri, dan satu lagi di depan Indomaret Sirajuddin dengan warung berupa gerobak.




3. Jam Buka Tutup
Senin hingga minggu sore hingga malam jam 22.00 wib, kadang libur juga tidak ada pemberitahuan dan kadang jam 21.00 wib sudah habis. 

4. Menu
Sate Kabing dan Ayam saja, dengan pilihan nasi atau lontong. Minuman es teh atau panas. Sederhana sekali, untuk cabang sirajuddin hanya melayani Take Home atau Bungkus he he

5. Harga
Satu porsi sate ayam dengan nasi atau lontong seharga Rp 15.000 dengan 10 tusuk sate. kalau kambing saya tidak tahu.



6. Rating 
Sate Ayamnya 9/10 terutama untuk bumbu kacangnya, sejauh ini sate ayam Usman tembalang paling enak versi lidah saya.



Itu tadi sedikit cerita Main dan Makan kita pekan ini di warung Sate Ayam dan Kambing Usman Tembalang Semarang, pernah makan di sana juga? share di kolom komentar ya, sampai jumpa.

penulis: Nandar
foto: Nandar

Review Warung Spesial Sambal SS Pati, Pecinta Pedas Wajib Coba



Campusnesia.co.id - Halo mamen, ketemu lagi di segmen makan-makan. Setelah kemarin kita mampir dan nyobain Mie Ayam Pak Slamet Trangkil, kali ini  masih dari kota Pati kita akan review makanan di warung Serba Sambal atau dikenal dengan SS yang ada di JL. Wahid Hasyim, No. 22, Batangan, Pati Kidul, kalau kamu dari arah alun-alun pati, belok kiri di selatan alun-alun, lampu merah pertama belok kanan sekitar 100 meter ada di sebelah kiri jalan.

Mungkin tujuh tahun lalu saya pernah makan bersama teman-teman di sini jadi ini tepatnya kali kedua dan kali ini saya makan berdua dengan seoarang teman.

Kesan pertama ketika sampai lokasi, nampak tidak banyak berubah, ada bagian dengan meja kursi dan bagian untuk lesehan. 


Saya acungi jempol untuk penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran corona. Sebelum masuk dipandu oleh seorang penerima tamu kita diminta mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan, sebelum masuk di tes suhu dan meja lesehan hanya untuk 2-3 pengunjung, selebihnya hanya bisa mengguanak meja dan kursi. Jumlah tempat makan juga dikurangi, diberi jarak tidak serapat biasanya. Pelayan mengenakan masker, faceshield dan sarung tangan saat membersihkan meja setelah pembeli pergi.

Atas saran teman saya, kami memesan sambal jamur dan sambal terasi, lauknya ayam goreng dan lele bakar, sayur tumis kangkung, pelengkap terong dan jamur goreng tepung. Pilihan minuman jatuh pada es teh dan jus melon dan tentu saja kerupuk blek, karena pepatah bijak mengatakan "makan tanpa kerpukuk bagaikan makan tanpa kerupuk" ha ha.

Review Makanan
Untuk sambal jamur, saya acungi enak banget dan pedasnya nampol bagi saya yang tidak begitu suka pedas. Menu ini mengingatkan pada masa kecil saya saat hari libur di musim penghujan mencari jamur ke kebun-kebun dan memasaknya dengan cara di pepes, kenyal, pedas dan gurih. Jamur tepung juga enak.

Surprise lelenya dapat 2 ekor, mungkin karena ukuranya yang sedang jadi dikasih 2, terong krispi di luar juicy di dalam. Menu yang lain rasanya standart. Oh ya nambah nasi ternyata Gratis, jadi kalau nasi sudah habis tapi lauk masih banyak nambah saja tidak apa-apa.

Harga untuk semua menu yang kami pesan total Rp 65.000, artinya satu orang skitar 32.500 masih ramah di kantong menurut saya. Buat sobat campusnesia yang lagi main ke Pati dan ingin menikmati kuliner pedas, jangan lupa mampir ke warung SS pati ya. Semoga bermanfaat sampai jumpa.

Untuk Yang Sudah Gak Tahu dan Bingung Mau Makan Apa Lagi di Tembalang, Berikut 30 Menu dan Warung Rekomendasi Warga Undip Menfess

0
 



Campusnesia.co.id - Semarang 11/12/2023. Sebagai anak rantau, mahasiswa dan tinggal di kost, urusan milih menu makan kadang memang jadi pelik karena sudah bingung mau makan apa lagi. Maka wajar kalau ada anak kos yang bilang setiap hari makan menu yang sama karena sudah terlanjur nyaman dan males saja nyobain yang lain.

Tenang saja, lewat postingan kali ini berikut kami hadirkan daftar menu dan warung makan rekomendasi warga undip menfess buat yang bingung mau makan apalagi di Tembalang Semarang.

1. Nasta Kitchen

2. Dadar Dhower

3. Bihun Goreng Pak Joko Sumurboto

4. Nasi Ayam Pojok Matahari Simpang Lima

5. Nasi Gandul Pak Memet

6. Seafood Sangklak Tanah Mas

7. Mie Ayam Pak Hadi

8. Ayam Gongso dan Ayam Goreng Pak Kul

9. Vanarie

10. Ayam Geprek Bang Indra

11. Warung Selaras

12. Warung Vandem

13. Nasi Katsu

14. Depsu

15. Penyetan Sami Seneng

16. Warung Mas Londo

17. Ayam Lunak Dapur Kalsa

18. Penyet Karomah

19. Bakso Arema Depan Polines

20. Dkriuk

21. Cak Eco

22. Gongso Bu Nur

23. Penyet Kuah Timoho

24. Nasi Uduk Gondang

25. Warung Mama Muda

26. Pempek Palembang Musi 

27. Gado-gado mbak Indri Nirwanasari

28. Warteg Citra Muncul Banjarsari

29. Olive Chicken

30. Nasi Goreng Gerobak Pak Bagong Banjarsarsi 



Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini Untuk Yang Sudah Gak Tahu dan Bingung Mau Makan Apa Lagi di Tembalang, Berikut 30 Menu dan Warung Rekomendasi Warga Undip Menfess, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Warteg Batuk

0
  


Campusnesia.co.id - Mengingat Kembali Awal Mula Corona Melanda dan Kisah Batuk Mbak-mbak Warteg

PSSB sudah berjalan tiga bulan sejak 2 maret 2020, toko percetakan yang baru buka kembali pasca libur empat bulan karena kecelakaan harus tiarap lagi.

Sempat optimis di bulan januari februari, hire karyawan lagi berharap pelanggan datang silih berganti mengisi kembali pundi-pundi.

Hingga akhirnya pemerintah mengumumkan PSBB pasca kasus pertama corona di Depok menyebar beritanya. Masih jelas di ingatan semua orang panic buying, masker dan hand sanitizer mendadak hilang di pasaran, kalaupun ada harganya gak masuk akal, tipikal orang indonesia, borong untuk dijual lagi saat semua orang susah mencari untuk perlindungan diri.

Tabungan mulai menipis, sebuah keputusan berat harus diambil, secara hitungan hanya mampu bertahan selama tiga bulan, jika sampai akhir mei kondisi masih seperti ini maka tutup sementara adalah satu-satunya solusi, karyawan diliburkan berharap keadaan bakal kembali baikan.

Bulan pertama PSSB omset dan laba turun drastis, bulan kedua cuma dapat 1 juta, berikutnya lebih parah cuma berhasil mengumpulkan uang 500 ribu dalam sebulan. Masa pandemi nyaris semua orang terdampak pekerjaannya karena harus berada di rumah saja, kecuali PNS ya, mungkin lebih senang WFH selamanya. Orang cenderung berhemat mengeluarkan uang untuk keperluan pokok, wajar usaha kami yang produksi merchandise terdampak banget.

Setiap hari coba berhemat dengan makan dan minum seadanya yang penting bergizi sudah terasa nikmat. Beruntung beberapa warung masih tetap buka walau hasilnya gak sebenarnya kata mereka. Gak boleh makan di tempat jam buka tutup di awasi ketat, semua serba sulit bagi rakyat.

Hingga suatu hari, uang di saku cuma ada segitu, cukup sekali makan dengan sayur dan gorengan tahu.

Langkahku mantab siang itu, menuju warteg langgananku di Tembalang Semarang  membayangkan deretan lauk pauk sayur mayur di etalase menu.

Catatan penting warteg pinggir jalan ini, mbak-mbak penjualnya tak mau pakai masker bahkan sejak pandemi.

Setelah menyapa, ia mengambil nasi dengan centong batok khas tegal, beliau sudah hafal setengah porsi saja begitu kebiasaan saya.

"Pakai sayur apa mas?..uhuk.." tanyanya sambil sesekali batuk yang membuatku jadi tak fokus.

"Jamur..sama gorengan tahu mbak" jawabku singkat agar tak mengganggu antrian pembeli yang mulai padat.

Setelah mengambil gorengan tahu, mbak-mbak warteg siap membungkus, ritual khas penjual warteg sambil membungkus sambil mengamati item pesanan pembeli menghitung dalam diam total harga pesanan, salut dari sekian banyak menu bisa hafal dan lihai menjumlah tanpa kalkulator, hal yang tidak mudah.

Sayangnya sebelum kertas minyak food grade dibungkus, si mbak warteg kembali batuk, "waduh...apes tenan iki.." batinku dalam hati sambil mengulurkan uang lembaran sepuluh ribu.

Sepanjang perjalanan hati mulai gundah dan gelisah. Mau kejadian singkat jual beli, pilih menu di warteg tadi menghantui pikiranku.

Pandemi masih jadi misteri, kabar update penambahan angka positif covid-19 terus merangkak naik.

Batuk masih jadi penanda gejala awal yang susah disangkal, masker medis hilang di pasaran masyarakat hanya mengenakan kain untuk maskeran dan ada saya seorang perantau yang uangnya tipis karena bisnis terdampak pandemi sedang berjalan membawa nasi bungkus dari warteg bonus batuk-batuk kecil mbaknya.

Sesampainya di kos, saya buka karet gelang nasi wartegnya, asap nasi hangat dengan aroma tumis jamur dan gorengan tahu mulai masuk ke hidup menggoda selera manusia prihatin yang sedari pagi belum makan sama sekali.

Lama saya menatap nasi yang sudah siap santap ini, dilema masih melanda hanya ada dua opsi, di makan tapi terkontaminasi batuk mbak warteg, gak di makan kaliren, dibuang sayang karena tak lagi punya uang.

Andai ada pilihan 50:50 atau call friend ala want to be millionaire pasti sudah saya gunakan dari tadi.

Setelah sekian menit menanti, sang nasi kedarung dingin keputusan besar dan nekat dalam hidup saya ambil.

Dengan ucapan Bismillah, saga makan nasi warteg dilematis ini, pasrah sama gusti Allah SWT semoga diberikan yang terbaik.

Hasilnya alhamdulillah, masih bisa menulis kisah ini untuk anda, gusti Allah swt masih memberi karunia bagi hambanya, semoga pembaca semua sehat raganya.


Penulis
Nandar

**Artikel ini telah tayang di Loetju.id dengan judul "Warteg Batuk" link http://www.loetju.id/2022/04/warteg-batuk.html

Resep Simpel Cara Membuat Es Teh Jumbo 3.000 Rasa Leci, Lemon, Strawberry, Jasmine, blackcurrant, Taro dll

0



Pasti sobat penasaran bagaimana minuman viral es teh jumbo 3.000 dibuat dan ingin mencoba sendiri di rumah siapa tahu bisa lebih nikmat syukur-syukur bisa bisa jualan.

Oleh karena itu, kali ini kami akan hadirkan postingan tentang Resep Simple Cara Membuat Es Teh Jumbo 3.000 Rasa Leci, Lemon, Strawberry, Jasmine,  blackcurrant, Taro dll, yuk simak satu persatu.



1. Resep Es Teh Rasa Lemon Tea

Bahan-bahan:
- 2-3 buah teh celup (pilih teh hitam atau teh hijau sesuai selera)
- 4 gelas air
- 2-3 sendok makan gula (atau sesuai selera)
- 2-3 buah lemon (peras airnya)
- Es batu secukupnya
- Daun mint (opsional, untuk hiasan)


Langkah-langkah membuatnya:
1. Rebus air dalam panci hingga mendidih. Setelah mendidih, matikan api dan biarkan air sedikit dingin selama beberapa menit.
2. Setelah air tidak terlalu panas, masukkan teh celup ke dalam panci air mendidih. Biarkan teh meresap selama 3-5 menit atau sesuai petunjuk pada kemasan teh yang Anda gunakan.
3. Angkat teh celup dari panci dan tambahkan gula ke dalam teh panas. Aduk rata hingga gula larut sepenuhnya.
4. Peras air dari buah lemon ke dalam teh. Anda bisa menggunakan saringan untuk menyaring biji-biji lemon agar tidak masuk ke dalam teh.
5. Setelah teh diberi perasan lemon, biarkan teh mendidih dan masukkan ke dalam wadah yang tahan panas.
6. Diamkan teh dalam wadah tahan panas di suhu ruangan sampai benar-benar dingin.
7. Setelah teh dingin, masukkan es batu ke dalam gelas saji atau gelas besar. Tuangkan teh yang sudah dingin ke atas es batu.
8. Jika diinginkan, Anda bisa menambahkan hiasan daun mint untuk memberikan aroma segar dan tampilan yang menarik.
9. Es Teh Lemon Tea siap disajikan! Nikmati minuman segar ini dalam keadaan dingin.



2. Resep Es Teh Rasa Leci

Bahan-bahan:
- 2 sendok teh teh hitam
- 4 gelas air mendidih
- 2 sendok makan gula pasir (atau sesuai selera)
- 1 gelas air dingin
- 1/2 cangkir leci, kupas dan buang bijinya
- Es batu secukupnya
- Daun mint (opsional) untuk hiasan


Cara membuat:
1. Siapkan teko atau wadah yang tahan panas. Masukkan teh hitam ke dalam teko tersebut.
2. Tuangkan air mendidih ke dalam teko dan biarkan teh meresap selama sekitar 5-7 menit.
3. Setelah itu, saring teh dengan menggunakan saringan teh atau kain saringan untuk menghilangkan ampas teh.
4. Tambahkan gula pasir ke dalam teh yang sudah disaring. Aduk hingga gula larut.
5. Tunggu teh hangat-hangat kuku sampai suhu ruangan.
6. Setelah itu, tuangkan air dingin ke dalam teh yang sudah hangat dan aduk rata.
7. Tambahkan leci ke dalam teh dan aduk perlahan.
8. Siapkan gelas saji dan isi dengan es batu.
9. Tuangkan teh leci ke dalam gelas yang berisi es batu.
10. Hias dengan daun mint jika diinginkan.
11. Es teh leci siap disajikan! Nikmati selagi segar.



3. Resep Es Teh Rasa Strawberry

Bahan-bahan:
- 3 sendok teh teh hitam (pilihan Anda)
- 500 ml air mendidih
- 200 gram stroberi segar
- 2 sendok makan gula (atau sesuai selera)
- Es batu secukupnya


Langkah-langkah membuatnya:
1. Siapkan teh: Masukkan teh hitam ke dalam teko atau wadah lain yang aman untuk menuangkan air mendidih.
2. Tuangkan air mendidih: Tuangkan air mendidih ke dalam teko yang berisi teh hitam. Biarkan teh meresap selama 3-5 menit.
3. Saring teh: Saring teh menggunakan saringan teh atau saringan kain untuk menghilangkan ampas teh.
4. Tambahkan gula: Tambahkan gula ke dalam teh panas dan aduk hingga gula larut. Anda dapat menyesuaikan jumlah gula sesuai dengan selera manis Anda.
5. Biarkan teh mendingin: Biarkan teh panas mencapai suhu ruangan, kemudian simpan di dalam kulkas selama beberapa jam atau hingga benar-benar dingin.
6. Persiapkan stroberi: Cuci bersih stroberi dan potong menjadi potongan kecil.
7. Blender stroberi: Masukkan potongan stroberi ke dalam blender dan proses hingga halus dan lembut.
8. Saring jus stroberi: Saring jus stroberi menggunakan saringan halus untuk menghilangkan biji-biji kecil.
9. Campurkan teh dan jus stroberi: Dalam sebuah wadah, campurkan teh yang sudah dingin dengan jus stroberi yang sudah disaring. Aduk rata.
10. Penyajian: Tuang es batu ke dalam gelas saji, lalu tuangkan es teh strawberry ke atas es batu. Sajikan segera dan nikmati.



4. Resep Es Teh Rasa Blackcurrant

Bahan-bahan:
- 2 sendok teh teh hitam
- 500 ml air mendidih
- 2 sendok makan sirup blackcurrant
- 2 sendok makan gula (opsional)
- Es batu secukupnya
- Daun mint (untuk hiasan, opsional)


Cara membuat: 
1. Siapkan cangkir atau teko untuk menyeduh teh.
2. Masukkan teh hitam ke dalam cangkir atau teko.
3. Tuangkan air mendidih ke atas teh hitam dan biarkan mendidih selama sekitar 3-5 menit agar teh terinfus dengan baik.
4. Saring teh dengan menggunakan saringan teh atau saringan kain untuk menghilangkan ampas teh.
5. Biarkan teh dingin hingga suhu ruangan.
6. Setelah teh dingin, tambahkan sirup blackcurrant ke dalam teh. Jika Anda menginginkan rasa yang lebih manis, tambahkan juga gula sesuai selera.
7. Aduk rata hingga sirup dan gula tercampur dengan baik.
8. Siapkan gelas saji dan tambahkan es batu secukupnya.
9. Tuang teh blackcurrant ke dalam gelas saji yang berisi es batu.
10. Hias dengan daun mint jika diinginkan.
11. Es teh blackcurrant siap disajikan.



5. Resep Es Teh Rasa Tarro

Bahan-bahan:
- 2 sendok makan bubuk taro
- 2 sendok makan gula pasir (atau sesuai selera)
- 2 sendok makan teh celup
- 500 ml air panas
- Es batu secukupnya
- Susu kental manis secukupnya (opsional)


Langkah-langkah membuatnya:
1. Siapkan mangkuk atau teko besar. Masukkan bubuk taro dan gula pasir ke dalam mangkuk tersebut.
2. Masukkan teh celup ke dalam mangkuk yang sama.
3. Tuangkan air panas ke dalam mangkuk dan aduk hingga bubuk taro, gula, dan teh celup larut dengan baik. Biarkan campuran ini meresap selama sekitar 10-15 menit.
4. Setelah itu, saring larutan teh menggunakan saringan atau kain kasa untuk memisahkan ampas dan daun teh.
5. Biarkan larutan teh taro yang telah disaring dingin di suhu ruangan.
6. Setelah dingin, masukkan es batu ke dalam gelas saji.
7. Tuangkan larutan teh taro ke atas es batu di dalam gelas.
8. Untuk memberikan sentuhan manis, tambahkan susu kental manis sesuai dengan selera Anda (jika diinginkan).
9. Aduk rata dan nikmati es teh rasa taro yang menyegarkan!



6. Resep Es Teh Rasa Jasmine

Bahan-bahan:
- 4 sendok teh teh hijau (bisa digunakan teh jasmine khusus untuk mendapatkan rasa yang lebih kuat)
- 4 cangkir air
- 2 sendok makan gula (sesuai selera)
- Es batu secukupnya
- Daun mint atau irisan lemon (opsional, sebagai hiasan)


Cara membuat: 
1. Rebus air dalam panci hingga mendidih. Setelah air mendidih, matikan api dan biarkan sejenak selama 1-2 menit.

2. Setelah itu, tambahkan teh hijau ke dalam air panas. Biarkan teh meresap selama sekitar 3-5 menit untuk mendapatkan rasa yang kuat. Jika menggunakan teh jasmine khusus, ikuti petunjuk pada kemasan.

3. Setelah waktu meresap, saring teh dengan menggunakan saringan teh atau kain kawat untuk memisahkan daun teh dari airnya.

4. Tambahkan gula ke dalam teh yang sudah disaring. Aduk rata hingga gula larut sepenuhnya. Kamu bisa menyesuaikan jumlah gula sesuai dengan selera manis yang diinginkan.

5. Biarkan teh dingin pada suhu ruangan selama beberapa saat. Setelah itu, pindahkan teh ke dalam lemari es dan biarkan dingin sepenuhnya.

6. Ketika akan disajikan, siapkan gelas yang berisi es batu. Tuangkan teh dingin ke dalam gelas tersebut.

7. Untuk hiasan tambahan, kamu bisa menambahkan beberapa daun mint segar atau irisan lemon di atas es teh jasmine.

8. Aduk teh dengan sendok atau straw, dan es teh jasmine siap untuk dinikmati!




7. Resep Es Teh Rasa Gula Batu

Bahan-bahan:
- 4-5 kantong teh celup (pilih jenis teh favoritmu, seperti teh hitam atau teh hijau)
- 1 liter air mendidih
- Gula batu secukupnya
- Es batu secukupnya
- Air dingin secukupnya


Langkah-langkah membuatnya:
1. Panaskan air hingga mendidih. Setelah air mendidih, matikan api atau kompor.
2. Masukkan kantong teh celup ke dalam air mendidih dan biarkan meresap selama 3-5 menit. Jika kamu menginginkan rasa teh yang lebih kuat, biarkan lebih lama.
3. Setelah meresap, angkat kantong teh dari air dan diamkan teh yang telah diseduh selama beberapa menit untuk mendinginkan.
4. Tuang teh yang telah diseduh ke dalam wadah besar atau teko.
5. Tambahkan gula batu secukupnya ke dalam teh yang telah diseduh. Jumlah gula batu dapat disesuaikan sesuai dengan tingkat ke manisan yang diinginkan. Aduk hingga gula batu larut sepenuhnya.
6. Biarkan teh dingin selama beberapa menit, kemudian simpan di dalam lemari es atau tambahkan es batu untuk membuat teh menjadi lebih segar.
7. Sajikan es teh gula batu dalam gelas yang berisi es batu.
8. Kamu bisa menambahkan irisan lemon atau daun mint segar sebagai hiasan dan memberikan sentuhan segar pada es teh.

Selamat menikmati es teh gula batu yang menyegarkan!


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Resep Simple Cara Membuat Es Teh Jumbo 3.000 Rasa Leci, Lemon, Strawberry, Jasmine, blackcurrant, Taro dll, semoga bermanfaat sampai jumpa.


sumber gambar: freepik.com



Cara Menurunkan Berat Badan 2-3 Kg Dalam 2 Minggu Dengan Diet Gado-Gado

0
 


Campusnesia.co.id - Sepanjang bulan Desember hingga Januari berat badan saya yang bertambah drastis, mungkin karena pola makan dan jarang gerak dan juga beban kerja yang berkurang karena pesanan di toko sedang sepi.

Jujur banyak perubahan yang saya rasakan mulai dari perut begah, agak berat ketika jalan dan kursi plastik yang sering mleyot saat saya duduki.

Jalan untuk menurunakan berat badan secara umum ada banyak, diantaranya diet dengan beragam jenis yang sudah beredar di masyarakat dan tentu saja idealnya olah raga rutin.

Tapi ya jujur tidak semudah itu, oleh karena itu saya coba mencari jalan menurunkan berat badan dengan cara yang bisa dilakukan, tidak terlalu memberatkan namun ada hasilnya.

Ada dua hal yang saya lakukan, pertama coba jalan rutin setiap hari, tidak jauh hanya dari kost ke warung makan atau ke minimarket dengan durasi 5 hingga 10 menit.

Dan yang kedua adalah mengurangi konsumsi nasi serta menambah konsumsi sayur, pilihan saya jatuh pada gado-gado tanpa lontong. Jadi isinya hanya sayur, kentang, tahu, telur rebus separo dan bumbu kacang. Dengan pertimbangan banyak sayurnya dan tentu saja saya doyan memakannya.


Bagaimana hasilnya?

Berat badan saya turun 2-3 Kg dalam 2 minggu, perut berasa tidak terlalu begah dan badan terasa lebih enteng.

Pagi tidak sarapan, kalaupun sarapan hanya makanan kecil jajanan pasar dan minum kopi, makan siang menu gado-gado dan malam makan nasi separo porsi dengan sayur.

Target selanjutnya adalah mengurangi konsumsi gula pada minuman, minyak dan tepung-tepungan seperti gorengan, saya menggunakan istilah mengurangi karena belum bisa seratus persen meninggalkan.

Sebagai informasi, Gado-gado adalah makanan yang terdiri atas sayur-sayuran, kentang, tempe, tahu, telur rebus, dan lain-lain diberi bumbu sambal kacang dan sebagainya.

Menurut wikipedia, adanya gado-gado bermula pada abad ke-17 (1628-1629), saat Kesultanan Mataram yang dipimpin Sultan Agung melakukan Penyerbuan di Batavia, kehabisan pasokan bahan makanan terutama beras. Selain itu, lumbung-lumbung beras di sekitar Batavia dibakar oleh VOC, sehingga membuat prajurit warok dari Ponorogo yang tergabung dalam pasukan perang membuat sambal bumbu pecel dari kacang tanah, kemudian disiramkan ke berbagai sayuran mentah yang ada di sekitar persawahan untuk bertahan hidup.

Tindakan ini dalam Bahasa Jawa disebut Gadho yang berarti makan hanya lauk saja atau makan lauk tanpa nasi. Resep gado-gado kemudian diikuti oleh prajurit lainnya untuk memakan sayur seadanya yang disiram cairan bumbu pecel. Seiring perkembangan zaman, kini gado-gado ditambahkan lontong yang diiris kecil, telur, tahu dan kerupuk yang disajikan di warung kecil hingga restoran.

Demikian tadi postingan saya kali ini tentang Cara Menurunkan Berat Badan 2-3 Kg Dalam 2 Minggu Dengan Diet Gado-Gado, semoga bermanfaat sampai jumpa.




Penulis
Nandar


===
Baca juga:


Pemilik dan Sejarah Olive Chicken Ayam Goreng Crispy Oleh-oleh Khas Jogja

0
 


Campusnesia.co.id - Beberapa waktu viral di sosial media twitter seorang teman yang nitip oleh-oleh makanan kepada rekannya yang sedang wisata ke Jogja. Yang bikin aneh adalah ia tidak titip dibelikan Bakpia atau Gudeg yang selama ini dikenal sebagai oleh-oleh khas Jogjakarta tapi justru malah minta Olive Chicken.

Olive Chicken adalah brand ayam goreng krispi asal jogja yang karena rasanya enak dan harganya murah jadi pilihan banyak orang sebagai menu makan baik mahasiswa maupun warga biasa.

Hmm menarik ya sobat Campusnesia, tapi sebenarnya bagaimana sejarah dan kisah sukses Olive Chicken ini? yuk coba kita bahas.

Kami kutip dari laman nibble.id, Tampilan dan rasa ayam goreng di Olive Chicken memang khas dan berkesan, potongan pas banget untuk sekali makan. Tepung krispinya banyak menutupi seluruh ayam goreng dengan sempurna, warnanya yang golden brown jadi daya tarik dan menggoda nafsu makan.

Rasanya sangat enak bahkan disebut-sebut sebagai fried chicken terenak di Jogja. Jika sudah sekali coba sobat pasti bakal langsung suka dengan cita rasanya yang asin dan gurih sampai ke dalam, potongan dagingnya juga juicy dan tampak sangat segar.

Saat ini sudah ada lebih dari 100 outlet Olive Fried Chicken yang tersebar di hampir setiap sudut Jogja. Di mana pun sobat berada bisa dengan mudah menemukan gerai fried chicken satu ini, gerainya berwarna merah ini mencolok sehingga mudah menarik perhatian pembeli.

Dari sisi harga sangat terjangkau, misalnya satu porsi nasi sayap ayam lengkap es teh hanya dibanderol Rp8.000 saja, dada lembut Rp 13.000 jika dibawa pulang, paling mahal pun hanya Rp15.000 saja untuk dua potong fried chicken atau ayam geprek.


Sejarah Olive Fried Chicken Oleh-oleh Baru Khas Jogja

Olive Chicken didirikan oleh pasangan Kunardi Sastrawidjadja dan Aurora Sri Rahayu ini pertama kali buka di Jalan Taman Siswa pada tahun 2011 silam. Popularitas dan pelanggan yang setia serta yang jumlahnya begitu besar, membuat Olive Fried Chicken mampu bertahan selama satu dekade lamanya bahkan setelah dihantam pandemi.

Pak Kun sang owner tidak menyangka kalau usaha keluarga yang dirintisnya ini akan berkembang begitu besar.

Melansir dari Mojok, Pak Kun rupanya membulatkan tekadnya untuk buka usaha fried chicken enak dan murah ini karena rasa terima kasihnya pada Jogja. Sejak datang ke Jogja pada tahun 1993 untuk kuliah, Pak Kun yang berasal dari keluarga sederana harus berusaha hidup sehemat mungkin. Bahkan, dalam seharinya Pak Kun membatasi diri untuk hanya menghabiskan uang sebanyak Rp1.000 saja. 

Beruntungnya, gaya hidup dan harga makanan di Jogja yang cenderung murah ini sangat membantu Pak KUn dalam mengatur keungannya. Bahkan, Pak Kun terus mengingat kebaikan dan kemurahan Jogja inilah yang membuatnya sukses. 

Karena alasan tersebut lah, Pak Kun bertekad untuk jadiin Olive Chicken ini sebagai bentuk balas budinya kepada Jogja. Dengan begitu, mahasiswa rantau seperti dirinya dulu dan juga orang-orang dengan perekonomian menengah ke bawah masih bisa ngerasain fried chicken yang enak dan murah.

Kami lansir dari laman Mojok.co, Olive Chicken tidak mau buka franchise. Alasannya karena, orang yang membeli franchise pasti punya keinginan untuk mengejar keuntungan, balik modal cepat. 

Padahal prinsip Pak Kun dalam berbisnis tidak seperti itu. Ia tidak ingin terbebani harus menguntungkan investor, karena baginya yang penting dalam berbisnis itu bersenang-senang. Jadi meski gerai Olive Chicken akan berkembang lebih cepat jika diwaralabakan, ia memilih tidak melakukannya. Ia lebih memilih membuka cabang satu demi satu.

Bagi sobat yang sudah pernah menikmati Olive Chicken mungkin pernah berfikir rasa ayam Olive Chicken seperti KFC. Dari wawancara dengan Mojok.co sang owner berkisah saat pacaran, Pak Kun dan Bu Aurora kerap menghabiskan malam minggunya di KFC. Mereka memesan sepotong ayam untuk dimakan berdua. Bukan karena romantis, tapi ngirit uang jajan. Selama tiga tahun, mereka berdua rutin makan disitu. Bahkan pelayan di tempat makan tersebut sampai hafal menu yang mereka pesan. 

Mungkin karena seringnya makan di KFC, banyak orang bilang cita rasanya mirip. Pak Kun sendiri mengatakan, produk Olive Chicken dibuat dengan standar seperti yang dilakukan ayam goreng tepung merek dari luar negeri. Daging ayam yang digunakan selalu segar. Itu mengapa, salah satu ciri khasnya, daging ayam Olive Chicken itu selalu juicy. 

Hal inspiratif berikutnya adalah Olive Chicken rutin menggelar pengajian, bagi Pak Kun, ia percaya apa yang diperolehnya ini tidak lepas dari berkat Tuhan. Ia menganggap semua titipan Tuhan. Olive Chicken memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang. Sebanyak 90 persennya adalah muslim. 

Meski ia pemeluk Kristen, sebelum pandemi ia rutin mengadakan pengajian untuk karyawannya. Alasannya,  karenanya ia percaya, Olive Chicken bisa bertahan dan berkembang atas izin Tuhan. “Ini yang mungkin disebut rida Tuhan. Karyawan juga akan mengingat, dalam bekerja, saya mungkin tidak selalu bisa mengawasi, tapi Tuhan akan selalu melihat apa yang kita kerjakan,” katanya.

Sebagai penutup berdasar pengalaman entah mengapa Olive Chicken lebih menikmat justru saat dimakan dalam keadaan sudah dingin misal beli pagi atau siang dimakan malam hari. Hal ini saya buktikan saat bulan puasa, Olive Chicken yang saya beli saat buka puasa masioh nikmat disantap saat sahur esok paginya.

Hal ini juga diakui oleh Puthut EA dan Pak Kun dalam acara PutCast di channel youtube Mojok, sang owner menjelaskan karena pemilihan bahan, pemrosesan, bumbu hingga cara memasaknya serta pengalaman bertahun-tahun mencari formula terbaik. Pak Kun sendiri mengakui bahwa fakta unik ini diketahui dari salah satu customer yang mau pesan untuk acara sahur.


Sumber gambar: Instagram/Kulineryogya


===
Baca Juga:

Raju: Etoser Multitalenta Anak Pembuat Batu Bata



Dulu banyak yang mencibirnya karena hidup dalam kemiskinan dengan hutang keluarga yang menggunung. Namun anak pembuat batu bata ini telah membuktikan, bahwa setiap orang berhak bermimpi. Kini mimpinya berbuah segudang prestasi dan membawanya ke mancanegara. Berikut ini kisah inspiratif dari seorang anak desa.

Raju sekilas seperti nama orang India, namun itu adalah  nama yang disandang oleh pemuda kelahiran Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ,sembilan belas tahun lalu. Pemuda bernama lengkap Moh. Khoiruddin Rajulaini ini  merupakan putra dari pasangan Sugianto dan Poni’ah. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani tepatnya sebagai pembuat batu bata di tanah garapan milik salah seorang warga, sedangkan Ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Raju, anak sulung dari dua bersaudara ini sejak kecil gila betul dengan hobi menyanyi. Maka, ketika duduk dibangku kelas dua SD, Raju kecil sudah diminta bergabung dalam grup  rebana ARISMA (Aktivitas Remaja Islam Musholla Ar-Rohmah). Hal ini bermula ketika salah seorang pengurus organisasi tersebut mendengar Raju sedang bernyanyi lagu-lagu Haddad Alwi dan Sulis yang kala itu sedang booming. Raju dan kakak sepupunya pada saat itu asyik bersenandung di pojok kamar kecil rumahnya persis ditepi lorong jalan kecil untuk jalur warga ke mushola. Sehingga membuat tertarik setiap warga yang berjalan, termasuk pengurus organisasi tadi.

Menjadi personil termuda bukan berarti bernyali kecil. Ia sudah terbiasa tampil diberbagai kegiatan, grup rebananya menjadi grup rebana favorit yang sangat sering diundang untuk mengisi acara di rumah-rumah. Tidak hanya tingkat  desa, namun  sampai tingkat kecamatan, kabupaten, juga sampai ke luar kota. Bahkan beberapa kali sempat menjuarai festival rebana tingkat kecamatan dan kabupaten. Ia pun pernah seketika tersohor akibat kepiawaiannya dalam bernyanyi lagu islami di Desa Prawoto yang terpublikasi melalui salah satu stasiun TV lokal pada tahun 1997. Ini pula yang membentuk dirinya memiliki mental berani dan percaya diri.

Dari dunia tarik suara ini, rupanya Raju berhasil mendapat honor. Lima ribu rupiah adalah upah dari hasil “menjual” suaranya selama kurang lebih lima jam mulai dari pukul delapan malam hingga pukul satu pagi. Semua itu ia lakukan sebagai konsekuensi dari permintaan warga yang mengundang. Ia lakoni sampai duduk di bangku kelas 1 SMP.  Honor itulah yang sering ia tabung untuk keperluan sekolahnya.

Penghasilan bapaknya yang sebagai tukang batu bata tentu tidak seberapa jika harus menutupi berbagai kebutuhan keluarga. Bagi keluarganya,  makan nasi aking (nasi basi yang dikeringkan kemudian dimasak) itu hal yang biasa. Maka bapaknya bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang berjualan bawang keliling atau menjadi buruh panen padi milik orang lain.

Raju kecil pernah berternak kelinci karena dia memang sangat menyukai kelinci.  Dimasa itu seringkali  sang bapak yang kerja serabutan pulang kerumah tanpa membawa uang sepeserpun, hanya seikat daun pisang yang dibawa pulang. Itu pun sebagian untuk makanan kelincinya. Uang hasil ikut rebana tak cukup untuk beli lauk pauk, dan lebih sering disimpan untuk kelak membeli seragam. Akhirnya satu per satu kelinci pun harus mereka relakan untuk jadi hidangan mereka tiap harinya. Meski sayang dengan kelincinya,  namun urusan perut keluarga lebih penting, hasilnya sembilan ekor kelinci berumur tanggung telah habis dalam tiga minggu.

Di suatu malam selepas  sholat isya’, sewaktu pulang mengaji dari musholla, Raju menghampiri bapaknya yang nampak lusuh meniup bara api diperapian yang disusun dari batu-bata. Raju senang karena ia mengira malam itu ia akan makan ikan panggang atau sate. Namun ternyata berbeda dengan kenyataannya. Dengan nada membujuk bapaknya berkata “Nak, malam ini kita makan seadanya ya… bapak hanya bisa mencari ini”. “Itu apa pak?” pertanyaan polos Raju yang masih penasaran. Bapaknya menjawab  “Ini orong-orong, serangga (sejenis jangkrik) yang diberi garam sedikit dan disangrai, nanti dimakan dengan nasi”. Raju tersentak kaget, namun akhirnya ia paksakan untuk perlahan mengunyahnya beberapa ekor. Rasa lapar juga cintanya pada sang bapak mengalahkan apa yang terasa di lidah.

Tidak hanya bapaknya, ibunyapun ikut berjuang untuk keluarga. Pada suatu pagi buta ibunya pergi kepasar  mencoba peruntungan untuk berjualan buah srikaya dipasar, dan sampai siang, tak satupun terjual. Ibu kembali pulang dengan keranjang yang masih utuh isinya dengan wajah sedih menangis. Buah srikaya yang tak laku itupun tak bisa diolah, karena itu masih milik orang lain dan harus dikembalikan.

Raju kecil yang polos terkadang tak kuat menahan lapar. Ia terkadang makan di tempat orang lain karena memang tak tersisa makanan sedikit pun. Akibat  ulahnya, Raju sering kena marah orang tuanya ketika mereka mengetahui Raju makan di tempat orang lain. Mereka tak rela anaknya kelak terlalu bergantung pada orang lain.

Hutang orang tuanya sudah sangat banyak dan menumpuk. Kemana-mana dihina. Terpaksa mereka sering hanya makan nasi berbumbu garam. Jika mempunyai sedikit uang baru untuk membeli lauk dan sayuran. Meski kondisi demikian Raju tetap mempunyai mimpi, mimpi terbesarnya ialah suatu saat nanti ia akan menjadi kebanggaan orang tuanya dan menjadi inspirator bagi teman-teman senasib dengannya. Ia akan membangunkan rumah untuk keluarganya dan menghajikan keluarganya. Ia selalu berdoa kelak akan terwujud mimpi-mimpi itu.

11 Juli 1998 merupakan hari kelahiran adik yang sangat ditunggunya. Raju mulai ditanamkan oleh ayahnya tentang kemandirian. Adiknyakah yang kini mendapat giliran untuk lebih diperhatikan. Didikan keras orang tuanya membuat Raju sadar bahwa hidup itu perlu kemandirian. Tidak cengeng. Pukulan, tendangan, berkumur tanah adukan batu-bata disawah sebagai hukuman karena menangis, dan omelan sudah sering ia rasakan waktu itu. Ia menyadari semua itu adalah pelajaran berharga baginya untuk menjadi anak tangguh yang mandiri.

Di tengah kondisi seperti itu justru Raju mulai meraih prestasi. Ia masih sempat  mewakili madrasahnya dalam lomba tilawatil Qur’an di kecamatan dan menjadi juara bertahan peringkat ke-1 selama 3 tahun berturut-turut. Dibidang pramuka pun ia pernah menyumbangkan prestasi tertinggi sebagai Juara 1 Tim Pramuka Siaga bersama teman-teman dari sekolahnya.

Akhir sekolahnya di Madrasah Ibtidaiyah,  Raju dibingungkan dengan beberapa pilihan. Ia harus ikut ujian nasional, sedangkan kegiatannya di grup rebananya  juga sedang padat. Hampir tiap malam pentas dari satu desa ke desa lain. Saking padatnya, sempat ia mendapatkan nilai rapor merah disalah satu semesternya.  Mulai sejak itu ia putuskan untuk tidak ikut rebana lagi sementara waktu sampai menyelesaikan ujian di sekolah.

Menginjak Kelas VII SMP ia mulai mengenal OSIS dan menikmati betul kegiatan di organisasi itu,  hingga pulang sore menjadi hal yang biasa. Lelah beraktivitas dan berjalan jauh tiap hari ke SMP,  membuatnya benar-benar tidak pernah ikut rebana lagi.

Momentum berhenti dari grup rebana, membuat prioritasnya beralih kepada prestasi akademik dan minat bakat dilingkungan sekolahnya. Hasilnya, kembali ia mendulang prestasi, seperti Juara 1 Lakon Drama, Juara 1 Lomba Baca Puisi, Juara 1 Lomba Baca Cerpen, Juara 2 Lomba Menyanyi Islam, dan Juara 1 Lomba Tilawatil Qur’an di SMP nya. Bahkan ia pernah beberapa kali mewakili SMP nya dalam berbagai perlombaan setingkat kecamatan hingga karesidenan.  Dalam bidang akademis pun  ia coba bangkit,  karena pernah menjadi peringkat 46 dari 48 siswa, namun usahanya berbuah manis, ia berhasil  masuk dalam 5 siswa terbaik dan peringkat ke 6 untuk nilai ujian nasional di SMP nya.

Semenjak di bangku kelas 3 SMA Raju ingin sekali bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Senang rasanya ketika ada kakak-kakak kelasnya yang datang ke SMA memakai berbagai macam warna jas almamater. Mereka saling menunjukkan kebanggaan mereka terhadap universitas masing-masing.
Dalam hati Raju tertancap tekad bahwa ia harus bisa seperti mereka. Namun , sepertinya ia harus membentur tembok  yang begitu besar baginya,  yaitu izin dari orang tua. Ya, mereka tidak menghendaki jika ia kuliah. Apalagi kalau bukan karena alasan biaya. Ia sangat menyadari bahwa untuk mewujudkan cita-cita bisa kuliah, bukanlah hal mudah baginya. Keterbatasan ekonomi keluarga ditambah doktrin-doktrin masyarakat yang mengganggap sepele pendidikan membuat ayahnya marah apabila ia menyebut kata kuliah. Tetangga tak seorangpun mendukung, justru malah mematahkan semangatnya dan meremehkannya. Mulai sejak itu, angan-angan dan harapan yang begitu tinggi untuk bisa kuliah terkadang menyiksa batinnya.
Ia sering mencoba mengambil hati orang tua agar mereka merestui keinginannya untuk kuliah. Ia mencoba lebih giat membantu ayahnya membuat batu bata di sawah. Ia rutin memikul ratusan bahkan ribuan batu bata kering dan memasukkan ke dalam tempat pembakaran 2 hari sekali. Membantu orang tua mengambil daun pisang untuk dijual. Menggantikan peran ibunya memasak, mencuci piring, dan membersihkan rumah rutin hampir setiap hari dibantu adik perempuannya yang juga mempunyai cita-cita  sepertinya.
Bulan Februari 2009 merupakan awal titik perjuangannya mencari jalan keluar agar bisa kuliah tanpa harus membebani orang tuanya. Raju mencoba mendaftar ke perguruan tinggi melalui PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi). Pada saat itu ada dua orang teman SMAnya yang juga mendaftar melalui jalur yang sama. Mereka sangat berprestasi di kelas masing-masing. Pada masa-masa try out ujian nasional di sekolah, kedua temannya ini mengajaknya untuk ikut mendaftar Beastudi Etos dari Beastudi Indonesia. Semula Raju tidak mau ikut, karena ia belum begitu tahu pasti mengenai Beastudi Etos. Namun, teman-temannya terus meyakinkan.
Pada saat itu, Etos Semarang menyelenggarakan kegiatan pengenalan Beastudi Etos beserta kompetisi setingkat Jawa Tengah bernama Central Java Competition (CJC)2009. Raju tertarik untuk ikut mendaftar bersama kedua temannya ini sebagai peserta kompetisi. Ini merupakan pertama kalinya Raju mengikuti lomba tanpa didampingi guru dan juga kali pertama ia ke Semarang.
Berbekal niat dan keberanian mereka akhirnya sampai di Semarang. Mereka menginap di Asrama Beastudi Etos Semarang. Nah, dari sinilah Raju mendapatkan informasi lengkap mengenai Beastudi Etos. Ia sangat tertarik untuk ikut. Kedua temannya sudah membawa berkas pendaftaran Beastudi Etos  dan langsung mengumpulkannya kepada panitia. Sedangkan ia belum mengumpulkan karena awalnya belum yakin. Padahal hari itu merupakan dua hari sebelum pendaftaran Beastudi Etos ditutup.
Dalam lomba tersebut, mereka bertiga berhasil merebut juara ke-2 dan membawa pulang uang satu setengah juta. Uang inilah yang ia gunakan untuk mengurusi berkas-berkas Beastudi Etos dan sewaktu-waktu ada panggilan ke Semarang.
Raju pulang kerumah dengan perasaan senang sekali. Ia pulang dengan membawa Piala Gubernur warna biru besar. Lalu ia menceritakan pengalamannya itu kepada orang tuanya. Melalui cerita dan piala yang ia bawa, luluhlah hati kedua orang tuanya karena bangga dan kemudian merestui Raju untuk kuliah.
Malam harinya, sang bapak begitu gigih mengurusi berkas-berkas yang dipersyaratkan oleh Beastudi Etos, seperti surat keterangan pendapatan, surat keterangan tidak mampu, fotokopi, dan lainnya. Raju pun memantapkan hati untuk menuliskan kisah hidupnya di selembar kertas folio garis yang dipersyaratkan pula oleh panitia. Di hari terkahir pendaftaran, akhirnya Raju baru bisa ke Kantor Pos untuk mengirim berkas pendaftaran.
Pertengahan tahun 2009 Raju dinyatakan diterima PSSB Undip. Ia melihat di website pengumuman lolos PSSB Undip dan sentak sangat bangga bisa satu kampus dengan 11 calon mahasiswa lainnya dari Merauke, Aceh, Padang, Bali, dll. Untuk wilayah Jawa Tengah hanya ada dua  yang diterima dan  Raju menjadi salah satunya. Namun sayang kedua teman SMA nya tidak diterima.
Disuatu hari, Raju mendapatkan informasi melalui pesan singkat (SMS). Isi pesan itu adalah … Selamat kepada Muhammad Khoiruddin Rajulaini. Jurusan S-1 Teknik Industri Universitas Diponegoro diterima di Beastudi ETOS untuk wilayah Semarang. Segera persiapkan segala yang diperlukan untuk verifikasi. ….Isi pesan tersebut ia simpan sampai saat ini untuk dijadikan kenangan terindah dalam perjuangannya meraih mimpi untuk duduk dibangku perkuliahan.
Selama dibina ETOS Raju telah menorehkan begitu banyak pencapaian yang terus memotivasinya agar terus yakin akan pertolongan Allah SWT dalam mencapai cita-cita. “ETOS akan selalu menjadi jiwa dalam perjalanan hidup saya” kata Raju. Kini, Raju terus membangun istana kesuksesan, keping demi keping batu bata prestasi terus ia susun. Raju pun aktif  dalam mengikuti berbagai organisasi kampus yang yang  membuat ia semakin dewasa dalam mengatur waktu.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Undip 2012, Kepala Dept. Mentoring IIC Undip 2011, Pementor Teknik Industri Undip 2010-2012, Staff Dept. PSDM BEM FT KM Undip 2010, Anggota Youth For Change International (Education Division), BEST Semarang, IMASAKA, dan FOSIAR Pati sudah pernah ia jabat. Keaktifannya dalam berorganisasi inilah membuatnya terpilih menjadi salah satu delegasi Undip dalam 33rd Engineering Development Motivation and Awareness Training (EDMAT-33) di University of Malaya, Malaysia.
Meskipun memiliki banyak kegiatan, tidak  menjadi penghalang baginya untuk tetap berprestasi. Selama kuliah ia pernah mendapatkan berbagai prestasi dan penganugerahan baik akademik maupun non akademik.
Prestasi yang pernah ia raih dantaranya adalah peraih IP 4,00 semester 1 dan semester 6 serta ber-IPK cumlaude sampai sekarang (3,80), Pencipta Mars ETOS angkatan 2009 nasional, Pemenang 1 Undip Idol 2010, Juara Harapan 2 Pop Singer Undip 2010, Pemenang 3 PEKSIMINAS Undip 2012, Finalis PEKSIMIDA Jawa Tengah 2010, Juara 1 Gradasi’s Song Singing Competition Jakarta 2010, Mutsabaqoh Tilawatil Qur’an di Universitas Indonesia Jakarta 2010, Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Se-Jawa oleh Studi Ilmiah Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta 2010, Semi finalis English Debating FST 2011, The Winner of International English Debating Group A on EDMAT in Malaysia, Finalist of International Essay Contest (IEC) GOI PEACE and UNESCO Tokyo Japan 2011. Peraih ETOSER AWARD 2010 dan Peraih ETOSER AWARD 2012 Wilayah Semarang. Dan Raju baru-baru ini terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi 1 Fakultas Teknik Undip 2012 dan menjadi Mahasiswa Berprestasi 2 Tingkat Undip 2012.
Menjadi seorang Mahasiswa Berprestasi  Undip merupakan tantangan sekaligus amanah tersendiri baginya. Karena untuk beberapa kegiatan ia akan menjadi wakil atau delegasi universitas. Selama ia menjadi Mawapres berbagai tawaran pun datang, seperti halnya menjadi pembawa acara international seminar yang diadakan oleh salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia,menjadi juri debat bahasa inggris, dan menjadi pembicara untuk kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan.
Raju sempat beberapa kali mendapat penawaran menarik untuk belajar di luar negeri. Seperti halnya tawaran beasiswa studi dari University of South Australia dan tawaran dari salah satu perusahaan terkemuka di Jakarta untuk studi di Jerman. Serta beberapa invitation letter untuk kegiatan International Conference di Swiss, Singapura, dan Thailand. Beberapa ada yang ingin ia ambil, beberapa lainnya ia lepas karena sesuatu hal dan tidak selaras dengan jadwal kuliah dan amanah organisasinya sebagai pemegang posisi tertinggi di Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Undip. Untuk itu ia lebih memprioritaskan organisasi yang digawanginya itu.
Jiwa mandiri tetap ia bangun, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, ia memiliki beberapa aktivitas ekonomi rutin seperti menjadi tentor les privat untuk anak-anak SMP, meski terkadang harus berjalan kaki untuk menuju rumah muridnya karena memang tidak mempunyai kendaraan. Selain itu iapun  menjadi surveyor lembaga, dan baru-baru ini menjadi salah satu peserta magang di International Office Undip yang menangani international event baik didalam maupun luar negeri.


Baginya selama yang ia lakukan hal baik , ia tidak akan malu. Kini, ia bisa menjadi inspirasi bagi adiknya, bagi keluarga, bagi tetangga dikampungnya, bagi rekan-rekan dikampusnya, dan tentu bagi kita semua.
Semenjak di bangku kelas 3 SMA Raju ingin sekali bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Senang rasanya ketika ada kakak-kakak kelasnya yang datang ke SMA memakai berbagai macam warna jas almamater. Mereka saling menunjukkan kebanggaan mereka terhadap universitas masing-masing.
Dalam hati Raju tertancap tekad bahwa ia harus bisa seperti mereka. Namun , sepertinya ia harus membentur tembok  yang begitu besar baginya,  yaitu izin dari orang tua. Ya, mereka tidak menghendaki jika ia kuliah. Apalagi kalau bukan karena alasan biaya. Ia sangat menyadari bahwa untuk mewujudkan cita-cita bisa kuliah, bukanlah hal mudah baginya. Keterbatasan ekonomi keluarga ditambah doktrin-doktrin masyarakat yang mengganggap sepele pendidikan membuat ayahnya marah apabila ia menyebut kata kuliah. Tetangga tak seorangpun mendukung, justru malah mematahkan semangatnya dan meremehkannya. Mulai sejak itu, angan-angan dan harapan yang begitu tinggi untuk bisa kuliah terkadang menyiksa batinnya.
Ia sering mencoba mengambil hati orang tua agar mereka merestui keinginannya untuk kuliah. Ia mencoba lebih giat membantu ayahnya membuat batu bata di sawah. Ia rutin memikul ratusan bahkan ribuan batu bata kering dan memasukkan ke dalam tempat pembakaran 2 hari sekali. Membantu orang tua mengambil daun pisang untuk dijual. Menggantikan peran ibunya memasak, mencuci piring, dan membersihkan rumah rutin hampir setiap hari dibantu adik perempuannya yang juga mempunyai cita-cita  sepertinya.
Bulan Februari 2009 merupakan awal titik perjuangannya mencari jalan keluar agar bisa kuliah tanpa harus membebani orang tuanya. Raju mencoba mendaftar ke perguruan tinggi melalui PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi). Pada saat itu ada dua orang teman SMAnya yang juga mendaftar melalui jalur yang sama. Mereka sangat berprestasi di kelas masing-masing. Pada masa-masa try out ujian nasional di sekolah, kedua temannya ini mengajaknya untuk ikut mendaftar Beastudi Etos dari Beastudi Indonesia. Semula Raju tidak mau ikut, karena ia belum begitu tahu pasti mengenai Beastudi Etos. Namun, teman-temannya terus meyakinkan.
Pada saat itu, Etos Semarang menyelenggarakan kegiatan pengenalan Beastudi Etos beserta kompetisi setingkat Jawa Tengah bernama Central Java Competition (CJC) 2009. Raju tertarik untuk ikut mendaftar bersama kedua temannya ini sebagai peserta kompetisi. Ini merupakan pertama kalinya Raju mengikuti lomba tanpa didampingi guru dan juga kali pertama ia ke Semarang.
Berbekal niat dan keberanian mereka akhirnya sampai di Semarang. Mereka menginap di Asrama Beastudi Etos Semarang. Nah, dari sinilah Raju mendapatkan informasi lengkap mengenai Beastudi Etos. Ia sangat tertarik untuk ikut. Kedua temannya sudah membawa berkas pendaftaran Beastudi Etos  dan langsung mengumpulkannya kepada panitia. Sedangkan ia belum mengumpulkan karena awalnya belum yakin. Padahal hari itu merupakan dua hari sebelum pendaftaran Beastudi Etos ditutup.
Dalam lomba tersebut, mereka bertiga berhasil merebut juara ke-2 dan membawa pulang uang satu setengah juta. Uang inilah yang ia gunakan untuk mengurusi berkas-berkas Beastudi Etos dan sewaktu-waktu ada panggilan ke Semarang.
Raju pulang kerumah dengan perasaan senang sekali. Ia pulang dengan membawa Piala Gubernur warna biru besar. Lalu ia menceritakan pengalamannya itu kepada orang tuanya. Melalui cerita dan piala yang ia bawa, luluhlah hati kedua orang tuanya karena bangga dan kemudian merestui Raju untuk kuliah.
Malam harinya, sang bapak begitu gigih mengurusi berkas-berkas yang dipersyaratkan oleh Beastudi Etos, seperti surat keterangan pendapatan, surat keterangan tidak mampu, fotokopi, dan lainnya. Raju pun memantapkan hati untuk menuliskan kisah hidupnya di selembar kertas folio garis yang dipersyaratkan pula oleh panitia. Di hari terkahir pendaftaran, akhirnya Raju baru bisa ke Kantor Pos untuk mengirim berkas pendaftaran.
Pertengahan tahun 2009 Raju dinyatakan diterima PSSB Undip. Ia melihat di website pengumuman lolos PSSB Undip dan sentak sangat bangga bisa satu kampus dengan 11 calon mahasiswa lainnya dari Merauke, Aceh, Padang, Bali, dll. Untuk wilayah Jawa Tengah hanya ada dua  yang diterima dan  Raju menjadi salah satunya. Namun sayang kedua teman SMA nya tidak diterima.
Disuatu hari, Raju mendapatkan informasi melalui pesan singkat (SMS). Isi pesan itu adalah … Selamat kepada Muhammad Khoiruddin Rajulaini. Jurusan S-1 Teknik Industri Universitas Diponegoro diterima di Beastudi ETOS untuk wilayah Semarang. Segera persiapkan segala yang diperlukan untuk verifikasi. ….Isi pesan tersebut ia simpan sampai saat ini untuk dijadikan kenangan terindah dalam perjuangannya meraih mimpi untuk duduk dibangku perkuliahan.
Selama dibina ETOS Raju telah menorehkan begitu banyak pencapaian yang terus memotivasinya agar terus yakin akan pertolongan Allah SWT dalam mencapai cita-cita. “ETOS akan selalu menjadi jiwa dalam perjalanan hidup saya” kata Raju. Kini, Raju terus membangun istana kesuksesan, keping demi keping batu bata prestasi terus ia susun. Raju pun aktif  dalam mengikuti berbagai organisasi kampus yang yang  membuat ia semakin dewasa dalam mengatur waktu.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Undip 2012, Kepala Dept. Mentoring IIC Undip 2011, Pementor Teknik Industri Undip 2010-2012, Staff Dept. PSDM BEM FT KM Undip 2010, Anggota Youth For Change International (Education Division), BEST Semarang, IMASAKA, dan FOSIAR Pati sudah pernah ia jabat. Keaktifannya dalam berorganisasi inilah membuatnya terpilih menjadi salah satu delegasi Undip dalam 33rd Engineering Development Motivation and Awareness Training (EDMAT-33) di University of Malaya, Malaysia.
Meskipun memiliki banyak kegiatan, tidak  menjadi penghalang baginya untuk tetap berprestasi. Selama kuliah ia pernah mendapatkan berbagai prestasi dan penganugerahan baik akademik maupun non akademik.
Prestasi yang pernah ia raih dantaranya adalah peraih IP 4,00 semester 1 dan semester 6 serta ber-IPK cumlaude sampai sekarang (3,80), Pencipta Mars ETOS angkatan 2009 nasional, Pemenang 1 Undip Idol 2010, Juara Harapan 2 Pop Singer Undip 2010, Pemenang 3 PEKSIMINAS Undip 2012, Finalis PEKSIMIDA Jawa Tengah 2010, Juara 1 Gradasi’s Song Singing Competition Jakarta 2010, Mutsabaqoh Tilawatil Qur’an di Universitas Indonesia Jakarta 2010, Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Se-Jawa oleh Studi Ilmiah Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta 2010, Semi finalis English Debating FST 2011, The Winner of International English Debating Group A on EDMAT in Malaysia, Finalist of International Essay Contest (IEC) GOI PEACE and UNESCO Tokyo Japan 2011. Peraih ETOSER AWARD 2010 dan Peraih ETOSER AWARD 2012 Wilayah Semarang. Dan Raju baru-baru ini terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi 1 Fakultas Teknik Undip 2012 dan menjadi Mahasiswa Berprestasi 2 Tingkat Undip 2012.
Menjadi seorang Mahasiswa Berprestasi  Undip merupakan tantangan sekaligus amanah tersendiri baginya. Karena untuk beberapa kegiatan ia akan menjadi wakil atau delegasi universitas. Selama ia menjadi Mawapres berbagai tawaran pun datang, seperti halnya menjadi pembawa acara international seminar yang diadakan oleh salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia,menjadi juri debat bahasa inggris, dan menjadi pembicara untuk kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan.
Raju sempat beberapa kali mendapat penawaran menarik untuk belajar di luar negeri. Seperti halnya tawaran beasiswa studi dari University of South Australia dan tawaran dari salah satu perusahaan terkemuka di Jakarta untuk studi di Jerman. Serta beberapa invitation letter untuk kegiatan International Conference di Swiss, Singapura, dan Thailand. Beberapa ada yang ingin ia ambil, beberapa lainnya ia lepas karena sesuatu hal dan tidak selaras dengan jadwal kuliah dan amanah organisasinya sebagai pemegang posisi tertinggi di Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Undip. Untuk itu ia lebih memprioritaskan organisasi yang digawanginya itu.
Jiwa mandiri tetap ia bangun, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, ia memiliki beberapa aktivitas ekonomi rutin seperti menjadi tentor les privat untuk anak-anak SMP, meski terkadang harus berjalan kaki untuk menuju rumah muridnya karena memang tidak mempunyai kendaraan. Selain itu iapun  menjadi surveyor lembaga, dan baru-baru ini menjadi salah satu peserta magang di International Office Undip yang menangani international event baik didalam maupun luar negeri.
Baginya selama yang ia lakukan hal baik , ia tidak akan malu. Kini, ia bisa menjadi inspirasi bagi adiknya, bagi keluarga, bagi tetangga dikampungnya, bagi rekan-rekan dikampusnya, dan tentu bagi kita semua.
sumber: www.beastudiindonesia.net