Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri umkm. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri umkm. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Mengintegrasikan Strategi Pengelolaan UMKM Kepada Masyarakat, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Re-Branding Produk Teh Lokal Desa Pagenteran

0
 


Campusnesia.co.id - Pulosari (07/02/2024) Di era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan UMKM untuk bersaing di pasar semakin ditantang. Dalam upaya mengatasi tantangan ini, pengelolaan UMKM tidak hanya membutuhkan keterampilan bisnis, tetapi juga strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Di Desa Pagenteran, sebuah langkah inovatif telah diambil oleh Pak Sutanto, seorang pengusaha Teh Lokal, bersama dengan mahasiswa KKN TIM I dari Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk melakukan re-branding produk Teh Lokal.

Teh Lokal Desa Pagenteran telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Namun, terbatasnya akses pasar dan kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran modern telah membatasi potensi pertumbuhan bisnis Pak Sutanto. Mengakui hal ini, para mahasiswa KKN TIM I UNDIP memutuskan untuk memberikan bantuan dengan mengintegrasikan strategi pengelolaan UMKM kepada masyarakat setempat melalui re-branding produk Teh Lokal.

Langkah pertama dalam re-branding ini adalah melakukan analisis mendalam tentang pasar dan pesaing. Dengan bimbingan dari para mahasiswa, Pak Sutanto dan timnya melakukan survei pasar dan penelitian pasar yang membantu mereka memahami preferensi konsumen serta tren pasar terkini. Hasil dari penelitian ini membantu mereka dalam merancang strategi baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selanjutnya, fokus diberikan pada aspek visual dan penampilan produk. Pak Sutanto bekerja sama dengan mahasiswa KKN untuk merancang ulang kemasan Teh Lokal Desa Pagenteran agar lebih menarik dan sesuai dengan selera pasar saat ini. Dengan perubahan desain yang segar dan modern, produk Teh Lokal menjadi lebih eye-catching di rak-rak toko dan lebih mengundang minat pelanggan potensial.

Tidak hanya pada aspek visual, tetapi juga pada peningkatan kualitas produk itu sendiri. Pak Sutanto dan timnya berkomitmen untuk mempertahankan kualitas Teh Lokal Desa Pagenteran yang sudah terkenal, sambil terus melakukan inovasi untuk meningkatkan rasa dan aroma. Mereka memastikan bahwa hanya bahan-bahan terbaik yang digunakan dalam proses produksi, sehingga produk Teh Lokal tetap mempertahankan citra keaslian dan kualitasnya.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kesadaran dan daya tarik produk, Pak Sutanto dan mahasiswa KKN juga melakukan berbagai kegiatan promosi di tingkat lokal dan regional. Mereka menggunakan media sosial, pameran, dan acara komunitas untuk memperkenalkan kembali Teh Lokal Desa Pagenteran kepada masyarakat luas. Hal ini membantu menciptakan buzz positif di sekitar produk dan menarik minat konsumen baru.

Lebih dari sekadar mengubah penampilan produk, re-branding Teh Lokal Desa Pagenteran menjadi sebuah proyek yang melibatkan seluruh komunitas. Pak Sutanto dan timnya mengorganisir lokakarya dan pelatihan untuk membagikan pengetahuan mereka tentang pengelolaan UMKM kepada para pelaku usaha lokal lainnya. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada Pak Sutanto dan bisnisnya, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka sendiri.

Melalui kolaborasi antara Pak Sutanto, mahasiswa KKN TIM I UNDIP, dan masyarakat Desa Pagenteran, re-branding produk Teh Lokal telah menjadi contoh yang menginspirasi tentang bagaimana integrasi antara pendidikan tinggi, pengusaha lokal, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif dalam pengembangan UMKM di tingkat lokal. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, UMKM seperti Teh Lokal Desa Pagenteran memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompleks ini.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Tranformasi Digital: Mengajak Masyarakat Desa Kalangan melakukan Digitalisasi Marketing untuk UMKM Desa Kalangan

0
 



Campusnesia.co.id - Kalangan (03/02/2024) - Mahasiswa KKN TIM I 2023/2024 Universitas Diponegoro, Semarang melaksanakan kegiatan berupa edukasi untuk para warga RT 04 Desa Kalangan. Kegiatan yang dilaksanakan ini adalah bentuk program kerja KKN monodisiplin dari mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis prodi Akuntansi yang sedang menjalankan kegiatan KKN di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Kegiatan yang dilakukan ini mempunyai tema yaitu “Transformasi Digital: Penyuluhan cara melakukan strategy marketing digital dan pembuatan akun berjualan di E-commerce”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan warga RT 04 di Desa Kalangan dan melakukan pengenalan mengenai ap aitu digitalisasi, sosial media, dan E-commerce. Dalam rangka membuat perubahan untuk UMKM yang lebih maju lagi, di daerah perdesaan maka harus dimulai dengan menanamkan pengetahuan mengenai digitalisasi dan perkembangan zaman digital yang sudah terjadi. 

Banyaknya warga sebagai pemilik usaha tertarik dengan proses digitalisasi marketing karena beranggapan untuk memajukan usahanya, namun yang sangat disayangkan adalah kurangnya pengetahuan akan penggunaan Internet dan Sosial media yang membuat para warga merasa kesulitan dalam melakukan strategy marketing dalam bentuk digital. 

Lingkungan di desa Kalangan tergolong banyak sekali UMKM yang beredar mulai dari Batu-Bata, Tempe, Kripik Tempe, Tahu, Kemoceng, dan warung-warung kecil lainnya, dari potensi itu lah yang membuat saya terpikirkan untuk melakukan perubahan terhadap gaya marketing yang dipakai oleh UMKM desa Kalangan.
 
Pada acara ini saya memberikan pengetahuan mengenai sosial media yang baik digunakan untuk UMKM dalam melakukan promosi, seperti Instagram dan Tiktok. Dari sekian banyak warga yang mengikuti kegiatan tersebut tidak sedikit yang belum mengetahui kedua media sosial tersebut padahal itu adalah media sosial yang akan sangat membantu proses promosi UMKM yang paling bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar

Optimalkan Potensi Desa: Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2024 Membuat Buku Profil Desa Kalangan untuk mendukung Peningkatan Pengembangan Ekonomi Lokal

0
 
Penyerahan Produk Buku Profil Desa Kalangan 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idDesa Kalangan, yang terletak di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, menjadi tempat tinggal sekitar 5.817 jiwa penduduk dengan luas wilayah mencapai 206 Ha. Potensi yang beragam tersebar di berbagai sudut desa ini menjadikan masyarakat dengan mata pencaharian yang bervariasi, termasuk pedagang, petani, buruh pabrik, dan penyedia jasa.

Di Desa Kalangan, warga masyarakat menunjukkan inisiatif dan kreativitas dengan mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Contohnya adalah produksi batu bata dan keripik tempe yang cukup berkembang di Desa Kalangan. Selain itu, desa ini juga memiliki produk lain seperti tahu, tempe, sapu, dan berbagai produk lainnya.

Menyikapi potensi melimpah ini, Mahasiswa TIM 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, melaksanakan program kerja pembuatan buku "Profil Desa Kalangan." Program ini merupakan bagian dari upaya partisipatif dalam memperkenalkan potensi dan pengembangan desa. 

Buku tersebut merinci data dan informasi terkait Desa Kalangan yang mencakup kondisi geografis wilayah, struktur pemerintahan desa, kondisi fisik wilayah, persebaran sarana dan prasarana, kondisi sosial masyarakat, beserta potensi yang dimiliki oleh desa. Dalam proses penyusunan profil desa, mahasiswa KKN UNDIP melakukan pengumpulan data dari arsip di balai desa serta melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait.

Buku "Profil Desa Kalangan" diserahkan kepada Bapak Ratno Widodo selaku Kepala Desa Kalangan dan beberapa perangkat desa lainnya pada tanggal 2 Februari 2024. Pembuatan buku ini mendapatkan respon yang sangat positif dari berbagai pihak desa. Dengan demikian diharapkan dalam pembuatan buku profil desa ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa di masa yang akan datang.



Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Pengenalan Ragam Batu Bata oleh Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2024

0

 Kegiatan pengenalan oleh Mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP 2024 
kepada pengrajin batu bata Dukuh Belan

Campusnesia.co.idKlaten (21/01/2024) Desa Kalangan khususnya Dukuh Belan memiliki potensi di sektor pembuatan batu bata dengan hampir seluruh warganya menjadi pengrajin batu bata konvensional. Oleh karena itu, Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kalangan Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 melakukan kegiatan pengenalan kepada pengrajin batu bata konvensional di Dukuh Belan, Desa Kalangan.

Batu bata konvensional yang dibuat oleh warga dukuh Belan umumnya memiliki harga relatif murah dibanding jenis batu bata lain terutama bata ekspos. Oleh Karena itu kegiatan pengenalan jenis batu bata ini bertujuan untuk menambah inspirasi dan upaya pemajuan UMKM kepada para pengrajin batu bata di Dukuh Belan. Untuk Jenis batu bata yang 
dikenalkan oleh Tim 1 KKN UNDIP 2024 yaitu :

1. Bata Ekspos Cetak Press
- Ukuran 24×11,5x5 cm
- Permukaan halus dan artistic
- Lebih padat
- Harga relatif mahal sekitar Rp 3000 - 7000/ biji
- Cocok untuk diekspos interior maupun eksterior bangunan

2. Bata Ekspos Trapesium
- Bentuk trapezium
- Terdapat 2 lubang yang berfungsi untuk masuknya besi
- Harga sekitar Rp 3000 - 6000/ biji
- Cocok untuk eksterior bangunan

3. Bata Tempel
- Ukuran 22×5x2 cm
- Bentuk persegi panjang dan pipih
- Harga sekitar Rp 120000 - 200000/ m2
- Cocok untuk melapisi eksterior bangunan dengan harga yang lebih murah dibanding menggunakan bata ekspos

4. Ubin Tanah Liat (Terakota)
- Ukuran beragam namun standarnya 20×20x2 cm
- Bentuk persegi
- Harga sekitar Rp 3000 - 5000/ biji
- Cocok untuk mendukung desain penggunaan bata ekspos

Dengan adanya kegiatan pengenalan ragam produksi batu bata yang dilakukan oleh KKN Tim 1 Undip 2024 serta antusiasme yang baik oleh para pengrajin batu bata Dukuh Belan Desa Kalangan, diharapkan Dukuh Belan akan menjadi sentra produksi batu bata yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Terutama untuk wilayah Klaten Jawa Tengah maupun dapat dikirim ke luar kota.



Editor:
Achmad Munandar

Kembangakan Potensi Desa, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Visualisasikan Persebaran UMKM dengan Pembuatan Peta

0
 
Penyerahan Produk Peta Persebaran UMKM 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idUsaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa disebut UMKM merupakan suatu usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang tertera pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. UMKM memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian negara dan merupakan penyumbang PDB terbesar. Dengan pengembangan potensi di suatu daerah melalui UMKM, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan penduduknya.

Peta sebaran UMKM Desa Kalangan ini dibuat karena belum adanya data maupun media penyalur informasi mengenai UMKM di desa Kalangan dan untuk mengembangkan UMKM dalam mendukung perekonomian warga di desa kalangan. Dengan adanya Peta persebaran UMKM ini, diharapkan dapat menjadi visualisasi untuk mengkomunikasikan informasi dalam pemetaan UMKM.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Anindita Alifa yang merupakan salah satu mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 menjalankan program monodisiplin sesuai bidang ke ilmuannya untuk Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada tanggal 2 februari 2024, mahasiswa KKN Undip meluncurkan hasil pembuatan Peta Sebaran UMKM Desa Kalangan dan diserahkan di kantor Desa Kalangan.
Desa Kalangan dengan 14 RW memiliki berbagai macam UMKM unggulan yang menjadi potensi di desa ini. Berdasarkan hasil survei primer dengan cara Geotagging pada UMKM yang ada, selanjutnya pengolahan dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui apikasi ArcGIS.  

Di desa Kalangan terdapat berbagai macam UMKM antara lain UMKM kemoceng, UMKM batu bata, UMKM tahu, UMKM tempe, serta UMKM Kripik tempe. UMKM Batu bata yang merupakan potensi unggulan desa Kalangan mayoritas berada di RW 12, RW 11, dan RW 10. UMKM Kemoceng dan Tahu juga berada di RW 12. Sedangkan UMKM Tempe dan Kripik Tempe berada di RW 03, RW 02, RW 01, dan RW 13 yang juga merupakan UMKM unggulan desa Kalangan.

Kepala Desa Kalangan, Bapak Ratno Widodo, menerima dengan baik inisiatif yang dilakukan mahasiswa KKN Undip. Ia berharap bahwa Peeta Persebaran UMKM Desa Kalangan yang dihasilkan dapat menjadi panduan yang berguna dalam pengembangan UMKM unggulan Desa Kalangan kedepannya.



Editor:
Achmad Munandar

Kegiatan Pendampingan UMKM Sepatu Lurik oleh Mahasiswa KKN TIM I 2023-2024 di Desa Bendo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

0



Campusnesia.co.idPada tanggal 17 hingga 23 Januari 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I 2023-2024 dari Universitas Diponegoro, Safira Qotrunada Zahara, menjalankan program kerja monodisiplin di Desa Bendo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Program kerjanya difokuskan pada pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang sepatu lurik dengan strategi pemasaran digital melalui E-Commerce.

Program ini melibatkan sepasang suami istri produsen sepatu lurik sebagai mitra. Pada awalnya, mahasiswa KKN melihat potensi besar dari produk sepatu lurik ini, namun saat melakukan wawancara dengan produsen, mereka menyadari bahwa produsen kurang efektif dalam melakukan  pemasaran.

Program ini berlangsung selama satu minggu penuh, di mana produsen mendapatkan pendampingan intensif terkait penggunaan akun Instagram dan Shopee sebagai media pemasaran utama. Langkah pertama yang dilakukan adalah menjelaskan cara membuat konten produk yang menarik dan relevan dengan tren pasar saat ini.

Selain Instagram dan Shopee, produsen juga diperkenalkan pada TikTok sebagai platform tambahan untuk mencapai pasar yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di media sosial.


Selama program berjalan, produsen sepatu lurik mendapatkan bimbingan dalam proses mengunggah konten ke media sosial, mencakup cara membuat deskripsi produk yang menarik dan pemilihan hashtag yang tepat untuk meningkatkan visibilitas online.

Pendekatan yang diambil tidak hanya terfokus pada penggunaan platform E-Commerce, tetapi juga mencakup strategi pemasaran menyeluruh, termasuk panduan dalam menentukan harga yang bersaing, menanggapi pertanyaan pelanggan, dan mengelola stok dengan efisien.

Latar belakang program ini muncul dari keinginan mahasiswa untuk mendukung UMKM lokal dalam meningkatkan kehadiran dan penjualan mereka di era digital yang terus berkembang. Melalui program ini, diharapkan produsen sepatu lurik dapat mengembangkan keterampilan pemasaran mereka dan meningkatkan daya saing produk secara keseluruhan.

Dengan kolaborasi antara mahasiswa KKN dan UMKM lokal, program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi lokal, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi.

  

Editor:
Achmad Munandar

Bersama Perangkat Desa, Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Mempersembahkan Master Plan Pembangunan Desa Bendo

0


Campusnesia.co.idDesa Bendo (kec. Pedan, kab. Klaten) memasuki tahap penting dalam perencanaan pembangunan desa. Pada tanggal 5 Februari 2024, di Balai Desa, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro bekerja sama untuk mempersembahkan pemaparan hasil Master Plan Pembangunan Desa Bendo kepada seluruh perangkat desa. Master Plan ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat, perangkat desa, dan mahasiswa KKN untuk merancang masa depan pembangunan yang lebih baik bagi Desa Bendo.

Pada tanggal yang ditentukan, Balai Desa menjadi saksi acara pemaparan Master Plan Pembangunan Desa Bendo. Mahasiswa KKN mempersiapkan presentasi yang komprehensif dan mendetail tentang rencana pembangunan yang diusulkan, termasuk desain gedung-gedung penting seperti gedung serbaguna, food court, gedung olahraga, dan bank sampah.
 



Kehadiran seluruh perangkat desa dalam acara ini menunjukkan komitmen dan minat yang tinggi terhadap perkembangan Desa Bendo. Mereka menghadiri acara dengan harapan untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang Master Plan yang akan membentuk arah pembangunan desa ke depannya. Sesi pemaparan juga turut diiringi dengan sesi tanya jawab oleh perangkat desa yang menunjukan rasa kebersamaan dalam rencana pembangunan untuk desa.

Hasil kegiatan ini adalah Master Plan Pembangunan Desa Bendo yang mencakup desain detail dari berbagai fasilitas penting. Desain gedung serbaguna akan menjadi pusat kegiatan masyarakat seperti acara pertemuan dan sebagainya, sementara food court akan menjadi tempat berkumpul dan menikmati kuliner lokal sehingga mampu mendongkrak UMKM di Desa Bendo. Gedung olahraga akan memfasilitasi kegiatan olahraga dan rekreasi, sedangkan bank sampah akan menjadi langkah konkret dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Desa Bendo.

Selain itu, Master Plan ini disertai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang memperinci biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan proyek-proyek ini. Dengan demikian, presentasi ini bukan hanya sekedar wacana, tetapi merupakan langkah konkret dalam mengarahkan pembangunan desa menuju arah yang lebih baik. Berbagai analisis seperti dampak lingkungan, metode pembayaran seperti peminjaman dan lain-lain turut dijelaskan di dalam Master Plan Pembangunan Desa Bendo.

Pemaparan Master Plan Pembangunan Desa Bendo merupakan bukti nyata kolaborasi antara mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dan masyarakat Desa Bendo dalam merancang masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Semoga rencana ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk mewujudkan cita-cita bersama menuju Desa Bendo yang mandiri dan sejahtera.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Kembangkan UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter

0
 

Campusnesia.co.idSukoharjo, 05 Februari 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program KKN berupa pendampingan dan pengembangan UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini dilaksanakan pada 24 Januari 2024. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter dalam meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar. Mahasiswa KKN melakukan beberapa program, yaitu:


1. Digitalisasi Marketing (e-commerce)
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk memasarkan produk mereka secara online melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.


2. Foto Produk (re-packaging)
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk membuat foto produk yang menarik dan profesional untuk meningkatkan daya tarik produk.


3. Desain Rumah Usaha: 
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk rekomendasi desain ruangan produksi sebagai persyarakat PIRT.
 

Ketua Kelompok KKN UNDIP, Aim Tashrif, mengatakan bahwa program ini diharapkan dapat membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran. 

"Kami berharap program ini dapat membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran. Kami juga berharap program ini dapat membantu UMKM Wedang Uwuh untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya saing," kata Aim Tashrif.

Salah satu pelaku UMKM Wedang Uwuh, Bu Sulastri, mengaku senang dengan program pendampingan dan pengembangan yang diadakan oleh mahasiswa KKN. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter. 

Mahasiswa KKN berharap program pendampingan dan pengembangan UMKM Wedang Uwuh ini dapat memberikan manfaat bagi UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter. They also hope that this program can motivate UMKM Wedang Uwuh to be more independent and competitive.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP Mengenalkan Kasir Pintar Kepada UMKM Desa

0

Campusnesia.co.id - Di era digital ini banyak aplikasi yang mempermudah untuk usaha yang sedang kita jalankan, salah satunya adalah Kasir Pintar. Salah satu mahasiswa TIM 1 KKN Universitas Diponegoro 2024 jurusan Manajemen, mempunyai keinginan untuk mengenalkan Kasir Pintar ini kepada para UMKM desa Tanjungsari. 

Karena umumnya penjualan di Tanjungsari ini masih banyak menggunakan kasir manual, atau pembukuan manual. 

Rangkaian program ini dilaksanakan selama 3 hari dengan cara door to door mengunjungi UMKM sekitar, mahasiswa ini mengenalkan kasir pintar kepada para UMKM agar penjualan lebih terorganisir dan produktif. Karena dengan memakai kasir pintar kita bisa tahu penjualan pada saat ini mengalami kerugian atau laba. 

Berharapnya dengan pengenalan kasir pintar UMKM desa bisa lebih produktif dan tidak tertinggal. 



Kegiatan sosialisasi Kasir Pintar Kepada UMKM Desa 


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN Tim I Undip Mengolah Ikan Nila Kecil Menjadi Snack Crispy, sebagai Pengembangan Potensi Ekonomi serta Menggerakkan UMKM

0
 

Campusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten (26/01/2024), Mahasiswi KKN TIM I UNDIP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Oseanografi, Khana Nadira Sastradjaja  memberikan inovasi pengolahan bahan makanan ikan nila menjadi snack crispy sebagai  upaya pengembangan potensi ekonomi serta menggerakkan UMKM di Desa Bendo.

Sumber daya manusia seperti halnya di Desa Bendo perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Pengetahuan mengenai dunia inovasi pangan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatur pengeluaran kebutuhan pangan sehari-hari dan menambah gemar makan ikan pada anak, serta dapat digunakan sebagai peluang usaha untuk menambah penghasilan  rumah tangga. Peluang usaha ini dapat dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga.  Snack crispy ikan nila merupakan produk olahan yang masih tergolong jarang ditemui disekitar masyarakat, oleh karena itu, dapat dimanfaatkan Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Snack crispy ikan nila sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak. Selain itu, manfaat kesehatan lainnya dari ikan nila di antaranya; menjaga kolesterol, baik untuk pencernaan, tulang lebih sehat, mencegah penuaan dini, kesehatan otak terjaga, dan membantu mencegah kanker. Ikan nila kaya akan protein, mineral, dan lemak sehat. Ikan nila  mengandung asam lemak omega-3 dan vitamin K yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Pelaksanaan inovasi diawali dengan kegiatan penyuluhan yang besifat “persuatif-edukatif” untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam membuat produk olahan ikan nila. Serta pembagian leaflet / brochure mengenai pengolahan ikan nila kecil menjadi snack crispy. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan demonstrasi pembuatan snack crispy ikan nila bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bendo dan ditutup dengan melakukan tanya jawab serta dokumentasi kegiatan.
     

Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Snack Crispy Ikan Nila Bersama Ibu-Ibu PKK

Untuk membuat snack crispy ikan nila ini tidaklah sulit karena bahan-bahan yang dibutuhkan dapat dengan mudah ditemui di pasaran. Adapun bahan-bahan yang digunakan dibedakan 2 macam, yaitu adonan basah dan adonan kering. Untuk adonan basah diperlukan ikan anak nila 200 gr, bawang putih 2  siung, 1/2 sdt lada halus, penyedap rasa, 1/2 sdt garam , kunyit  halus,  air  70 ml, telur ayam  1 butir, dan terigu protein rendah  50 gr. Untuk adonan kering diperlukan tepung cakra 100 gr, tepung beras  20 gr, royco  1/2 sdt, bon cabe, 1/2 sdt garam, dan soda kue 1/2 sdt. Serta diperlukan minyak goreng 1 liter. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk membuat snack crispy ikan nila yakni wajan, saringan, piring, dan spatula.
Proses pembuatan dimulai dengan melakukan marinasi ikan selama 4 jam dengan mencampurkan bawang putih yang sudah dihaluskan, lada halus, royco, kunyit halus, dan garam kedalam ikan nila sehingga bumbu lebih meresap. Kemudian buat bahan tepung keringnya dengan mencampur semua adonan kering dan diaduk sampai rata dan buat adonan tepung basah dengan campurkan tepung terigu 50 gr, air secukupnya, dan telur 1 butir hingga agak kental. Masukkan anakan ikan nila ke adonan tepung basah dan diaduk. Setelah itu, masukkan ke adonan tepung kering dan aduk-aduk sampai tercampur rata.  Langkah terakhir goreng ikan dengan melakukan pengulangan 2 kali hingga menjadi crispy. Snack crispy ikan nila siap disantap.

Pelatihan pembuatan snack crispy ikan nila yang dilakukan oleh mahasiswi  KKN Tim I  UNDIP 2024 ini sangat membantu Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga dalam mengembangkan UMKM Desa Bendo. Kegiatan pelatihan ini mendapatkan perhatian yang besar dan antusiasme dari Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga untuk setiap tahapan pembuatannya dan mendengarkan penjelasan dari mahasiswi KKN Undip tentang langkah-langkah pembuatan snack crispy ikan nila. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi serta menunjukkan minat tinggi terhadap produk yang dihasilkan oleh mahasiswi KKN Undip. Produk tersebut diharapkan dapat menjadi ide kreatif usaha masyarakat dan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Bendo.




Editor:
Achmad Munandar

Pengenalan dan Pendampingan Penggunaan Aplikasi SI APIK Bank Indonesia untuk Pencatatan Laporan Keuangan Darul Ilmi Store

0
 


Campusnesia.co.id - Semarang. Menurut PSAK No.1 tahun 2015, Laporan keuangan didefinisikan sebagai penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas (1) Laporan Posisi Keuangan, (2) Laporan Laba Rugi, (3) Laporan Perubahan Ekuitas, (4) Laporan Arus Kas, (5) Catatas Atas Laporan Keuangan.

Memiliki laporan keuangan pada sektor UMKM sangatlah penting. Laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan standar dapat membantu pengusaha kecil menengah dalam mengontrol biaya yang dikeluarkan, mengetahui prospek dan perkembangan bisnis, laba rugi usaha yang didapatkan, hitung piutang, dan perputaran kas serta modal yang diterima ataupun dikeluarkan. 

Pondok Pesatren Darul Ilmi sebagai tempat pelaksanaan KKN Tematik mahasiswa memiliki usaha yaitu Darul Ilmi Store (@store_darulilmi) dengan produk yang dijual yaitu hijab bella square, hijab paris premium, totebag, sarung, dan scrunchie dengan warna yang beragam dan dijalankan langsung oleh para santri pondok pesantren darul ilmi.

Saat ini Darul Ilmi Store belum memiliki pencatatan keuangan yang baik dan terstruktur untuk seluruh transaksi yang dilakukan, sehingga sulit untuk melakukan pengecekan keuangan dan prospek bisnis dari Darul Ilmi Store sendiri. Untuk mengatasi permasalahan ini  mahasiswa memberikan salah satu solusi yaitu melalui program monodisiplin yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2023 dengan pembahasan mengenai pengenalan dan pendampingan penggunaan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan  (SI APIK) yang merupakan aplikasi milik Bank Indonesia. 

SIAPIK merupakan aplikasi pencatatan keuangan berbasis digital yang dapat membantu para pelaku UMKM untuk melakukan pembukuan dan pencatatan pada setiap transaksi keuangan yang dilakukan. Standar pencatatan yang digunakan sudah mengacu pada standar yang telah disuusn oleh Bank Indonesia bersama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Melalui program ini harapannya Admin Darul Ilmi Store dapat memahami panduan praktis dalam penggunaan dan pemanfaatan aplikasi SI APIK untuk keberlangsungan bisnis Darul Ilmi Store. Dengan dimilikinya pencatatan transaksi keuangan dan laporan keuangan, Darul Ilmi Store dapat mengoptimalkan proses bisnsi dan meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pencatatan keuangan, sehingga mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. 



Penulis: 
Farah Labibah Caseba,


Editor:
Achmad Munandar


Inovasi dan Pemantapan Bisnis Lokal: Dua Mahasiswi KKN Tematik Universitas Diponegoro Meningkatkan Literasi Digital, Dukungan Finansial, dan Komunikasi Branding Kepada Penggerak UMKM Kelurahan Tinjomoyo

0
 


Campusnesia.co.idKelurahan Tinjomoyo, Kota Semarang - Dalam rangka membangun sinergi positif antara dunia pendidikan dan UMKM lokal, dua mahasiswi, Vadhillah Kevina Ukraina dan Nandhira Ramadhani Wiweko, yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kelurahan Tinjomoyo, Semarang, turut aktif berperan dalam memperkuat citra, pengenalan merek, dan edukasi pentingnya kemasan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan semangat kewirausahaan, mahasiswi menjalankan misi penyuluhan komunikasi branding dan pengenalan kemasan untuk meningkatkan kualitas penjualan kepada penggerak UMKM setempat.

Dalam acara sosialisasi yang dihelat di Balai Kelurahan Tinjomoyo, acara di mulai dengan pemaparan materi oleh Vadhillah mengenai “Komunikasi Branding” sebagai materi pertama. Vadhillah membahas berbagai strategi komunikasi branding yang dapat diterapkan oleh UMKM guna meningkatkan daya saing dan mendapatkan perhatian positif dari masyarakat. Salah satu pembahasan utama adalah pentingnya membangun identitas yang kuat untuk merek dagang yang dimiliki oleh para pelaku usaha kecil di wilayah tersebut. Pengenalan konsep branding sebagai alat untuk menciptakan citra positif dan meningkatkan daya tarik produk atau jasa UMKM menjadi fokus utama dalam penyuluhan. Vadhillah memberikan contoh konkret dan panduan praktis tentang bagaimana merencanakan dan melaksanakan strategi branding yang sesuai dengan karakteristik pasar lokal.

Selain itu, Vadhillah juga memberikan penekanan pada pemanfaatan media sosial sebagai sarana efektif dalam memperkenalkan produk dan membangun hubungan dengan konsumen. Para penggerak UMKM diberikan panduan tentang teknik-teknik pemasaran digital, pemanfaatan elemen visual produk yang menarik, serta cara mengelola konten yang relevan untuk meningkatkan interaksi dan kepercayaan konsumen. Pembagian booklet edukasi lanjutan mengenai komunikasi branding dengan judul “Komunikasi Branding - Dari Identitas, Hingga Kepercayaan: Panduan untuk Membangun Branding Produk” yang disusun oleh Vadhillah juga dilakukan setelah pemaparan materi.

Pemaparan materi kedua kemudian dibawakan oleh Nandhira dengan judul "Pengenalan Kemasan untuk Meningkatkan Kualitas Penjualan". Mahasiswi membuka acara dengan menyampaikan tujuan program ini, yaitu memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada penggiat UMKM tentang strategi kemasan yang efektif untuk meningkatkan daya tarik dan kualitas penjualan produk mereka.

Sesi pertama mengangkat topik "Pentingnya Kemasan dalam Dunia Bisnis." Nandhira memaparkan bagaimana kemasan tidak hanya sebagai penunjang estetika, tetapi juga sebagai elemen krusial dalam strategi pemasaran. Ia mengilustrasikan bagaimana kemasan yang baik dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk. Pada sesi kedua, dibahas "Jenis-Jenis Kemasan dan Keunggulan serta Kelemahannya." Nandhira memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis kemasan yang dapat dipilih oleh UMKM, mulai dari kemasan plastik, kertas, hingga kemasan ramah lingkungan. Keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis kemasan disampaikan dengan jelas agar para penggiat UMKM dapat membuat pilihan yang sesuai dengan karakteristik produk mereka. Sesi ketiga memasuki topik "Tips Praktis untuk Meningkatkan Penjualan Melalui Kemasan." Dalam sesi ini, Nandhira memberikan panduan praktis tentang desain kemasan yang menarik, strategi branding, dan cara memanfaatkan kemasan sebagai alat promosi. Para peserta diajak untuk terlibat aktif dalam diskusi dan berbagi pengalaman.

Rangkaian acara tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi, di mana para penggerak UMKM dapat berbagi pengalaman serta mendapatkan solusi atas tantangan yang mereka hadapi dalam mengembangkan merek dagang mereka dan penerapan strategi kemasan. Kedua mahasiswi berhasil membantu menjawab dan membagikan sejumlah solusi yang bisa diterpakan oleh para penggiat UMKM. Kegiatan ini diapresiasi oleh warga sekitar dan pihak Kelurahan Tinjomoyo sebagai langkah nyata dalam memperkuat ekosistem UMKM di tingkat lokal. Sesi dokumentasi juga dilakukan pada saat penutupan.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi komunikasi branding dan pengenalan kemasan ini, diharapkan UMKM di Kelurahan Tinjomoyo dapat lebih percaya diri dan bersaing secara sehat di pasar yang semakin kompetitif. Mahasiswi KKN Tematik menjelaskan bahwa upaya ini sejalan dengan semangat pengabdian kepada masyarakat dan menjadi kontribusi kecil mereka dalam memajukan perekonomian lokal.



Editor:
Achmad Munandar
 

Digital Smart, Business Smart: Kolaborasi Dua Mahasiswi KKN Tematik dalam Memberikan Sosialisasi Mengenai Hoax dan Pinjaman Online di Kelurahan Tinjomoyo

0
 


Campusnesia.co.id - Kelurahan Tinjomoyo, Kota Semarang - Dalam upaya meningkatkan literasi digital dan kesadaran masyarakat terhadap penyebaran informasi palsu atau hoax dan pinjaman online, 2 mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Universitas Diponegoro, Vadhillah Kevina Ukraina dan Nandhira Ramadhani Wiweko, bekerjasama dengan Pemerintah Kelurahan Tinjomoyo untuk menggelar sosialisasi edukasi hoax kepada sejumlah masyarakat di Kelurahan Tinjomoyo. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang cara mengenali dan menghindari sejumlah bentuk informasi palsu yang dapat merugikan masyarakat dan pihak lainnya.

Diselenggarakan pada hari Sabtu, 16 Desember 2023 pada pukul 16.00 WIB di Balai RW 07, kegiatan sosialisasi ini disasarkan kepada para penggiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kelurahan Tinjomoyo. Selama penyampaian materi, kedua mahasiswi menggunakan pendekatan yang interaktif dan informatif untuk menghasilkan komunikasi dua arah dan partisipasi masyarakat yang aktif.

Materi sosialisasi pertama dibawakan oleh Vadhillah dan diawali dengan pemberian booklet edukasi mengenai hoax dengan judul “Bahaya Penyebaran Hoax - Berdaya Saing di Dunia Digital: Mengenal, Mencegah, dan Mengatasi Hoax” yang disusun oleh nya, yang kemudian dilanjut dengan penyampaian edukasi mengenai hoax. Sejumlah pembahasan yang disampaikan oleh mahasiswi menjadi landasan penting bagi masyarakat dalam memahami dan mengidentifikasi berita atau informasi yang tidak benar. Pertama, pembicara membahas pengertian dan jenis hoax sebagai landasan awal. Dalam konteks ini, masyarakat diajak untuk memahami bahwa hoax bukan hanya sekadar berita palsu, tetapi juga berbagai bentuk manipulasi informasi yang dapat merugikan. Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kritis dalam menyaring informasi yang diterima dan tidak terjebak oleh hoax.

Selanjutnya, tata aturan saat bermedia sosial menjadi topik pembahasan yang tak kalah penting. Vadhillah menyoroti pentingnya etika dan tanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya. Langkah-langkah preventif seperti memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya di media sosial menjadi fokus, sehingga masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam menjaga integritas informas dan jejak digital masing-masing individu.

Pentingnya memahami modus operandi hoax di platform sosial media dan pesan instan seperti WhatsApp juga menjadi bagian dari sosialisasi. Disini Vadhillah mengedukasi masyarakat tentang berbagai trik yang digunakan penyebar hoax, sehingga mereka dapat lebih waspada dan tidak terperangkap oleh informasi yang tidak benar. Tak hanya itu, jerat hukum untuk penyebar hoax turut menjadi bahasan serius. Masyarakat diingatkan bahwa menyebarkan informasi palsu dapat berakibat serius secara hukum, dan tindakan tersebut tidak hanya merugikan individu, tetapi juga mencoreng kepercayaan masyarakat pada informasi yang sebenarnya.

Sosialisasi juga merambah ke dunia belanja online, di mana masyarakat diajak untuk lebih berhati-hati dan cermat. Tips-tips agar tidak tertipu saat berbelanja online disampaikan dengan jelas, memberikan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat sehari-hari. Terakhir, Vadhillah juga mengajak masyarakat untuk mengenali ciri-ciri berita hoax. Penekanan diberikan pada kemampuan mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel dan memahami ciri-ciri umum berita palsu. Dengan pengetahuan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengevaluasi setiap informasi yang diterima sebelum menyebarkannya. Melalui serangkaian pembahasan tersebut, diharapkan masyarakat dapat semakin cerdas dan kritis dalam menghadapi arus informasi di era digital. Sosialisasi ini menjadi langkah proaktif dalam membangun literasi digital yang kuat, menjadikan masyarakat sebagai garda terdepan dalam menyebarkan informasi yang benar dan berkualitas.
 
Materi sosialisasi kedua pun selanjutnya dibawakan oleh Nandhira, dengan pembahasan mengenai pinjaman online. Pertama-tama, Nandhira menyajikan materi tentang "Pengenalan Materi Pinjaman Online." Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang konsep pinjaman online, proses pengajuan, dan syarat-syarat yang umumnya diterapkan oleh perusahaan pinjaman online. Materi ini disertai dengan contoh kasus nyata untuk memudahkan pemahaman.

Sesi kedua membahas "Bunga dan Simulasi Pinjaman." Nandhira memberikan penjelasan rinci mengenai berbagai jenis bunga yang mungkin terkait dengan pinjaman online, serta melakukan simulasi pinjaman untuk memberikan gambaran kepada peserta tentang beban keuangan yang mungkin timbul. Berlanjut ke sesi ketiga, para peserta diajak untuk memahami "Risiko Pinjaman Online." Nandhira memberikan informasi tentang risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh pelaku UMKM ketika menggunakan layanan pinjaman online, seperti suku bunga tinggi, perubahan kebijakan, dan risiko pembayaran. Sesi keempat mengulas "Alternatif Lain Selain Pinjaman Online." Nandhira memberikan informasi tentang produk dan layanan keuangan yang dapat diakses oleh UMKM di tingkat lokal. Ini mencakup alternatif seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit mikro dari bank, serta skema pinjaman yang lebih terjangkau.

Pada akhir penyampaian kedua materi, kedua mahasiswi membuka sesi diskusi dan tanya jawab kepada para masyarakat mengenai materi yang sudah disampaikan ataupun memberikan pendapatnya mengenai sejumlah pengalaman yang pernah mereka dapatkan dengan hoax dan pinjaman online. Banyak  diantara mereka  yang menyampaikan keresahannya dengan jenis-jenis hoax  yang beredar dan penawaran pinjaman online yang merugkan. Tidak sedikit juga yang mengungkapkan bahwa mereka pernah menerima dan membaca informasi palsu di berbagai wadah sosial media dan artikel berita. Masyarakat Kelurahan Tinjomoyo yang turut hadir merespons positif dan hangat kegiatan sosialisasi ini. Mereka menyadari pentingnya literasi digital dalam menghadapi era informasi yang begitu cepat dan dinamis.



Editor:
Achmad Munandar

Kuatkan Mental Nasional, SDN 03 Banyumanik Gelar Panen Karya: Festival Budaya dan Kewirausahaan

0




Campusnesia.co.id -  Semarang, 07 Desember 2023 – Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak sekolah SDN Banyumanik 03, Siswa/i SDN Banyumanik 03 di lihat kurang memiliki mental bersaing. Salah satu pergerakan yang dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan menjalankan program P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang telah tertudna beberapa tahun terakhir. 

Di akhir tahun 2023, SD 03 Banyumanik dibantu oleh kelompok KKN Tematik 1 MHSA Universitas Diponegoro menyelenggarakan Gelar Panen Karya di tanggal 07 Desember 2023, yang dihadiri oleh seluruh Siswa/i SDN Banyumanik 03, orang tua murid, guru, ketua dan komite, Lurah Banyumanik serta coordinator satuan Pendidikan Kec. Banyumanik. 
 
Kegiatan ini berlokasi di Lapangan SDN 03 Banyumanik. Gelar karya P5 kali ini mengambil tema yaitu Festival Budaya dan Kewirausahaan. Pengenalan ragam karya tradisional yang dilaksanakan  tiap kelas di sekolah dasar dengan pendampingan dari Bapak Ibu pendamping P5 sukses diselenggarakan dan mendapatkan banyak apresiasi baik dari seluruh warga sekolah. 


Siswa/i perkelas menampilkan ragam tarian tradisional, nyanyian, fashion show baju adat hingga drama tradisional. Selain itu juga diadakan “Market Day” bagi orangtua murid yang memiliki UMKM atau berjualan jajanan ringan. 

Dengan adanya acara “Panen Karya” ini, SDN 03 Banyumanik berharap dapat mendorong semangat cinta terhadap kebudayaan Indonesia serta memperkenalkan konsep kewirausahaan kepada siswa, serta dapat menumbuhkan sifat-sifat baik berdasarkan profil pelajar Pancasila.

Tim kelompok KKNT 1 MHSA UNDIP, memberikan bantuan saat penyelenggaran. Di akhir acara, penanggung jawab acara, Nathania Anggia, juga memberikan Handbook Pelaksanaan P5 di Sekolah Dasar yang diadaptasi dari luaran kemendikbud. Diharapkan kegiatan Panen Karya dapat terus dilakukan setiap tahunnya melalui informasi Handbook yang diberikan. 



Penulis: 
Nathania Anggia 

Editor:
Achmad Munandar

DPL: 
Nurhasmadiar Nandini, S.KM., M.Kes dan Adnan Fauzi S.T., M.Kom

Lokasi: 
SDN 03 Banyumanik 

Optimalisasi Pencatatan Keuangan UMKM Melalui Penggunaan Aplikasi BukuWarung

0

 


Campusnesia.co.idSendangmulyo, Tembalang (14/12/2023). Saat ini, sektor UMKM menjadi salah satu tiang kuat dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan informasi terbaru dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, UMKM telah berkontribusi sebesar 63,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022, mencapai jumlah sekitar Rp10.200 triliun. Pemerintah secara berkelanjutan berupaya mendorong UMKM agar beralih ke ranah digital guna meningkatkan kemandirian ekonomi. Namun, saat ini sebagian besar dari pemilik UMKM masih dihadapkan pada kesulitan dalam mengadopsi digitalisasi dalam berbagai aspek operasional, termasuk dalam hal pencatatan keuangan yang berbasis digital. 

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini membuat para pelaku UMKM berupaya untuk menyeimbangkan dengan perubahan tersebut. Tetapi, dalam hal ini banyak para pelaku UMKM yang belum siap dalam menerima perubahan tersebut, terutama dalam hal pencatatan keuangan berbasis digital sehingga lebih merasa nyaman dalam melakukan pembukuan secara konvensional. 

Dari permasalahan tersebut, Jeficca Fania, Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi, edukasi dan pendampingan terkait penggunaan aplikasi BukuWarung. BukuWarung adalah aplikasi pencatatan keuangan digital yang dapat diunduh secara gratis yang dirancang untuk membantu UMKM dan bisnis kecil menengah dalam mengelola keuangan mereka. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mencatat transaksi, mengelola stok barang, dan membuat laporan keuangan digital yang akurat dan real time serta dapat diunduh dalam bentuk dokumen lain. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (08/12) secara door-to-door kepada pelaku UMKM di Kelurahan Sendangmulyo. Mahasiswa menyampaikan teknis penggunaan aplikasi secara rinci yang disertai dengan pembagian buku panduan dan praktik secara langsung mengenai pencatatan keuangan melalui aplikasi BukuWarung. Di dalam buku panduan tersebut terdapat penjelasan mengenai pengenalan pembukuan digital, manfaat pembukuan digital, langkah – langkah dan video tutorial dalam mengoperasikan aplikasi BukuWarung, serta tertera contact person mahasiswa jika ada pertanyaan lebih lanjut.

     
Dari sosialisasi, edukasi, dan pendampingan tersebut mendapatkan respons positif dari para pelaku UMKM, dimana mereka merasa terbantu atas pengenalan pencatatan keuangan secara digital dengan penggunaan aplikasi BukuWarung yang dinilai lebih berpotensi dalam menjaga data – data keuangan yang lebih komprehensif dibandingkan secara konvensional. Mereka terlihat sangat antusias saat diperkenalkan mengenai aplikasi BukuWarung yang tersedia pada ponsel mereka dan diberi kesempatan langsung untuk mengaplikasikan aplikasi tersebut dengan mencatat pembukuan sesuai dengan jenis usaha mereka. 

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Bapak Idjam, salah satu pemilik usaha sempol ayam “Pencatatan keuangan seperti ini sangat membantu saya dalam mengetahui pemasukan dan pengeluaran secara teratur sehingga saya dapat mengetahui setiap keuntungan atau kerugian yang saya dapatkan”.

Dengan adanya sosialisasi, edukasi, dan pendampingan pencatatan keuangan secara digital bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), diharapkan dapat meningkatkan pemahaman serta penerapan pencatatan keuangan yang lebih sistematis. Melalui pencatatan yang terstruktur, UMKM dapat mengalami pertumbuhan yang lebih baik dan berkelanjutan, membantu mencegah kemiskinan, dan mendukung perkembangan ekonomi secara maksimal. Selain itu, hal ini juga dapat mempermudah akses UMKM dalam mendapatkan kredit perbankan sesuai kebutuhan mereka.

Tak hanya itu, program ini juga diharapkan membantu dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan UMKM. Data yang tersistematisasi dan terdokumentasi dengan baik dapat menjadi referensi yang kuat bagi para pemilik usaha dalam mengukur pertumbuhan bisnis, mengidentifikasi tren, dan merencanakan langkah-langkah masa depan.




Editor: Achmad Munandar

Mengulik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Olahan Pisang dan Singkong di Desa Tanjung Kulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan

0
Foto bersama Tim 1 KKN-T 2023 Universitas Diponegoro 
dengan ibu-ibu pemilik UMKM di Desa Tanjung Kulon.
(Sumber: dokumen pribadi)


Campusnesia.co.idPekalongan - Tim 1 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 2023 Universitas Diponegoro telah melakukan wawancara dengan sejumlah pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) olahan singkong dan pisang di Desa Tanjung Kulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan dari tanggal 14-15 November 2023. Tujuan dilaksanakannya wawancara ini adalah untuk menggali lebih lanjut mengenai informasi UMKM olahan pisang dan singkong, dan mengumpulkan data terkait proses pembuatan, kendala dan hambatan yang seringkali dihadapi, serta proses pembukuan dan perizinan usaha. Data yang didapatkan bukan hanya diolah menjadi tulisan, melainkan juga berupa peta persebaran UMKM.

Mayoritas warga Desa Tanjung Kulon memiliki tanaman pisang dan singkong yang kemudian diolah menjadi makanan ringan. Selama kurang lebih dua hari, Tim KKN-T berhasil melakukan wawancara dengan delapan pemilik UMKM olahan jamur, ketan, pisang, dan singkong. Untuk olahan pisang dan singkong, terdapat lima UMKM yang berhasil diwawancarai yakni UMKM Keripik dan Sale Pisang Bu Wastiah, UMKM Keripik Singkong Bu Daimu, UMKM Opak Singkong Bu Sayuti, UMKM Rengginang Singkong Bu Warpuah, dan UMKM Sale Pisang Bu Surtihati.

Proses wawancara dimulai pada Selasa (14/11) bulan lalu di rumah Bu Warpuah dan Bu Daimu. Sebagai pengolah makanan ringan yang sama-sama berasal dari singkong, Bu Warpuah dan Bu Daimu membeli singkong dari para pemasok sebelum kemudian diolah menjadi rengginang dan keripik. Bu Warpuah memulai produksi rengginang singkong di tahun 1990-an dan terinspirasi oleh kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Untuk hasil produksi, Bu Warpuah mematok harga sebesar Rp 3.000 per bungkus isi 20 biji. Sedangkan Bu Daimu mulai memproduksi keripik singkong sejak 10 tahun yang lalu. Harga yang dipatok tergantung dengan ukuran kemasan yakni 250 gram, 500 gram, dan 1 kg. 

Di hari berikutnya yakni Rabu (15/11), wawancara dilanjutkan di rumah Bu Sayuti, Bu Surtihati, dan Bu Wastiah. Bu Sayuti selaku pemilik UMKM opak dan rengginang singkong telah berkecimpung sejak tahun 1970-an. Proses produksi untuk dua produk biasanya dilakukan dalam sehari dengan opak yang dibuat di pagi hingga sore hari dan rengginang dibuat pada sore hingga malam hari. 

Untuk olahan pisang, Bu Surtihati dan Bu Wastiah sama-sama membuat sale pisang. Bu Surtihati memulai usaha sale pisangnya kurang lebih 10 tahun lalu atas saran anak keduanya yang kemudian berkembang menjadi UMKM. Sedangkan Bu Wastiah memutuskan untuk ikut terjun ke bisnis olahan sale pisang karena suaminya memiliki kebun pisang sendiri. Keunggulan produk sale pisang dari Bu Surtihati dan Bu Wastiah terletak pada penggunaan pisang alami tanpa pengawet yang dijual dalam plastik ukuran 250 gram dan 500 gram. 

Kendala yang dimiliki Bu Warpuah dan Bu Sayuti saat membuat produk berbasis olahan singkong adalah proses pengeringan yang membutuhkan waktu lama ketika musim hujan tiba. Rasa yang dihasilkan menjadi berbeda dengan produk yang mengalami proses pengeringan saat musim kemarau. Pun dengan olahan berbasis pisang yang dibuat oleh Bu Surtihati, untuk mengeringkan pisang perlu waktu sekitar tiga hari pada musim kemarau, sedangkan apabila saat musim hujan tiba bisa mencapai satu minggu lamanya. Masalahnya, pisang dapat berjamur jika tidak kering terutama saat di musim hujan. Keterbatasan alat juga menjadi kendala karena kurangnya alat oven untuk mengeringkan pisang. Pun sama halnya dengan memproduksi olahan singkong. Bu Daimu mengungkapkan bahwa dalam proses pemotongan singkong secara manual membutuhkan waktu yang lama. 

Selain kendala proses produksi, bantuan kepada para pemilik UMKM di Desa Tanjung Kulon rata-rata hanya pernah didapatkan sekali selama bertahun-tahun. Nihilnya bantuan dapat mempersempit ruang gerak para pemilik UMKM karena keterbatasan modal dan alat.

“Proses pemotongan singkong masih secara manual sehingga butuh waktu yang lama. Saya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan modal dan alat pemotong singkong untuk meningkatkan produksi dan memperluas pasar,” ungkap Bu Daimu, Rabu (14/11). 

Selain Bu Daimu, Bu Wastiah juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan UMKM supaya dapat memberikan harapan yang lebih baik bagi masyarakat.

Pemanfaatan produksi tanaman pisang dan singkong menjadi UMKM makanan ringan di Desa Tanjung Kulon telah memiliki diversifikasi olahan yang beragam. Pun produknya memiliki ciri khas yang mampu menarik pembeli hingga dari luar kota. Potensi tersebut dapat menjadi salah satu kunci untuk memajukan perekonomian Desa Tanjung Kulon dengan memperhatikan kembali hal-hal yang perlu dikembangkan seperti pengadaan bantuan bagi para pemilik UMKM dan sosialisasi terkait perizinan dan pembukuan UMKM.




Penulis
Vika Adistya Putri