Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kuliner. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kuliner. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Nikmatnya Soto Kemiri, Another Kuliner khas Pati




Campusnesia.co.id -- Sobat, bicara kuliner tidak akan ada habisnya kali ini redaksi akan membahas tentang soto. Hampir setiap daerah di jawa tengah punya soto yang khas. Sebut saja soto kudus yang terkenal dengan nama soto kudus soto daging kerbau. Lho gak ada yang soto ayam atau daging sapi? sekarang ada tetapi sejarahnya di masa kerajaan hanya ada soto daging kerbau ini bagian dari kearifan lokal dimana mayoritas masyarakat kudus kala itu beragama hindu dan sapi adalah hewan yang diistimewakan. Keren yo bab toleransinya.



Nah ngomongin soto, Kota pati tercinta juga punya yang khas, namanya Soto Kemiri. Ada dua versi literasi yang mengatakan asal-usul soto kemiri ini. Yang pertama karena slah satu komponen bahan bakunya adalah Kemiri dan yang kedua adalah soto ini berasal dari daerah kemiri. Salah satu desa di Pati. Ini mirip dengan nama Sego Gandul yang identik dengan Gajah Mati.

Apa yang membedakan soto kemiri dan soto daerah lain? sekilas sama saja ada nasi, kuah santan kekuningan, toge dan bawang goreng. Tetapi jangan kaget saat kamu ngubek-ngubek sotonya kok gak ada suwiran daging ayam atau daging sapi. Karena soto kemiri lauknya ayam utuh yang terpisah.



Selain itu ada tambahan kemiri yang membuat cita rasanya semakin gurih. Kalau sedang melewati pati sempatkan makan another kuliner khas pati ini. Makanan yang disajikan dalam mangkok dengan perbanadingan antara nasi dan kuah yang lebih banyak kuah ini sangat ramah kantong.

Yo wis ngono ndisik lur, salam sego gandul.

Artikel ini telah tayang di Cahpati.id dengan judul "Nikmatnya Soto Kemiri, Another Kuliner khas Pati"
penulis: Nandar

Review Film Kuliner Jepang Food Luck, Sukses Bikin Lapar dan Sesenggukan Mengandung Bawang

0



Campusnesia.co.id - November 2021 lalu saya selesai menamatkan sebuah series asal Jepang original Netflix berjudul The Road to Red Restaurants List yang setiap episodenya membawa kita jalan-jalan untuk makan di tempat yang tidak biasa.

Januari 2022 ini saya menonton film bertema kuliner jepang lainnya berjudul Food Luck, jika dalam The Road to Red Restaurants List menyajikan makanan yang berbeda, Food Luck fokus pada makanan berbahan daging. 

Food Luck adalah film drama Jepang yang tayang pada tahun 2020 yang ditulis dan disutradarai oleh Jimon Terakado dari trio komedi Dachou Club. 

Plot berpusat pada Yoshito Sato, seorang penulis lepas yang lahir dalam keluarga yang mengelola restoran yakiniku yang populer dan sekarang memulai perjalanan kuliner untuk menemukan cita rasa rumah, dengan reporter muda Shizuka Takenaka. 

Food Luck dibintangi Naoto dan Tao Tsuchiya yang populer lewat Alice in Borderland yang juga tayang di Netflix, dengan Ken Ishiguro, Satoru Matsuo, Yasufumi Terawaki, Hakuryu dan Ryo dalam peran pendukung. Beberapa adegan diambil di beberapa restoran yakiniku asli di seluruh Jepang yang disukai dan direkomendasikan Terakado Jimon sebagai gourmet.

Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Tokyo pada 4 November 2020, kemudian dirilis secara nasional di Jepang pada 20 November 2020. 


Alur Cerita Film Jepang Food Luck
Ibu Yoshito, Yasue, punya warung makan Yakiniku yaitu restoran khusus daging panggang namanya "Negishi-en" seorang diri, yang merupakan satu-satunya kenang-kenangan yang ditinggalkan suaminya yang meninggal. 

Bagi Yasue, menjalankan restoran hanya dengan tangannya, membesarkan putranya, dan menyajikan makanan rumahan dengan cinta adalah saat yang membahagiakan. Bagi Yoshito juga, makan makanan rumahan yang lezat adalah saat yang menyenangkan.

Meskipun Negishi-en dicintai oleh publik, jumlah pelanggan menurun drastis karena artikel yang tidak benar yang ditulis oleh Furuyama, seorang kritikus gourmet populer. 

Saat restoran mulai hidup kembali setelah shock, Yoshito muda memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk membebaskan ibunya dari kesibukannya dan menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya.

Delapan belas tahun kemudian, Yoshihito kabur dari rumah dan bekerja sebagai penulis lepas yang membosankan. 

Suatu hari, dia dan editornya, Shizuka Takenaka, diminta untuk meluncurkan situs informasi gourmet baru yang hanya mengumpulkan makanan "asli". Tema proyek pertama adalah yakiniku naas.

Yoshito memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu, tetapi saat dia berjuang dengan pekerjaannya, dia menerima kabar bahwa ibunya yang terasing, Yasue, telah pingsan. 

Tidak dapat mempersiapkan dirinya untuk melihat Yasue di ranjang sakitnya, Yoshihito menemukan rasa nostalgia Negishien di banyak restoran terkenal yang dia kunjungi untuk wawancara. 

Dia menikmati makanan di sana, dan mulai memahami perasaan ibunya melalui hubungannya dengan orang-orang. Melalui hubungan dengan orang-orang ini, dia belajar tentang pikiran dan perasaan ibunya, dan perubahan terjadi dalam diri Yoshihito.

Yoshito, yang dipandu oleh "keberuntungan makanan", pada akhirnya menemukan keajaiban.

Pemeran Film Jepang Food Luck
- Naoto as Yoshito Sato
- Tao Tsuchiya as Shizuka Takenaka
- Ken Ishiguro as Eiji Shinsei
- Satoru Matsuo as Tatsuya Furuyama
- Yasufumi Terawaki as Tomohiro Yamada
- Hakuryu as Jiro Takizawa
- Chizuru Azuma as Sayuri Takizawa
- Toshihiro Yashiba as Takahiro Nishida
- Miwako Kakei as Ryoko Matoba
- Yo Oizumi (special appearance) as Minoru Ozaki
- Shinya Owada as Tadayoshi Toyokawa
- Raita Ryū as Yuji Ishihara
- Ryo as Yasue Sato


Setelah pemutaran perdana di Festival Film Internasional Tokyo pada tanggal 4 November 2020, film tersebut dirilis di Jepang pada tanggal 20 November 2020. Film tersebut direncanakan akan dirilis di Hong Kong dan Taiwan pada bulan Mei dan 18 Juni 2021 masing-masing.

Food Luck diumumkan pada 29 November 2019 sebagai film pertama yang disutradarai oleh gourmet Jimon Terakado, sementara itu terungkap pada saat yang sama bahwa itu akan menjadi film berdasarkan pengalamannya yang kaya dalam makanan dan fokus pada yakiniku.

Pada Juli Pada 29 Januari 2020, Naoto dan Tao Tsuchiya diumumkan untuk membintangi film tersebut bersama-sama, dengan hadirnya trailer pertama. Ken Ishiguro, Satoru Matsuo, Yasufumi Terawaki, Hakuryu dan Ryo juga diumumkan akan muncul dalam film tersebut. 

Poster itu dirilis pada 29 Agustus, dan Ketsumeishi diumumkan untuk menyanyikan lagu tema. Pada 4 November 2020, Naoto, Tao Tsuchiya, dan sutradara Jimon Terakado menghadiri pemutaran perdana film tersebut setelah mereka menghadiri red acara karpet Festival Film Internasional Tokyo pada tanggal 31 Oktober.

Acara penyambutan untuk merayakan perilisan film tersebut diadakan di Tokyo pada 21 November 2020, dengan hadirnya Naoto dan Tao Tsuchiya, Ken Ishiguro dan Jimon Terakado.

Pada tanggal 29 November, acara penyambutan khusus lainnya yang merayakan perilisan film tersebut. diadakan di sebuah bioskop di Tokyo. Naoto dan Tao Tsuchiya menghadiri acara tersebut bersama-sama, keduanya mengenakan Studio Seven, sebuah merek fashion yang dijalankan oleh Naoto sendiri.

Film ini diterima dengan baik oleh publik dan kritikus, peringkat No. 1 di Yahoo! Ulasan dan Peringkat Film untuk minggu peluncurannya. Penulis lepas Tatsuya Masutou setuju dengan banyak penonton, menyatakan bahwa ini adalah film yang membuat Anda ingin pergi ke "yakiniku" (daging panggang), dan kritikus film LiLiCo memuji film tersebut karena "membawa Anda ke kehidupan yang indah dengan kelezatan dan kesenangan!" Seperti yang disimpulkan oleh penulis Youzo Kawai tentang film tersebut: "Dan sebagai pecinta kuliner dan sutradara, presentasi Jimon Terakado tentang cara "yakiniku" (daging panggang) akan mengejutkan Anda." 

Sepanjang durasi 104 menit, Food Luck berhasil membuat lapar penonton dan ingin menikmati makan daging.

Scene-scene saat hidangan disajikan, di masak dan di nikmati sangat menggoda nafsu makan, entah berapa kali saya menelan ludah selama menonton, ada baiknya saya sarankan nonton sambil menyiapkan makanan agar tidak kelaparan.

Yoshito Sato, Shizuka Takenaka dan circlenya ditunjukkan sangat menghargai masakan dan proses pembuatannya juga mengangkat isu penting dalam dunia review makanan dan food vlogger, alih-alih berkata jujur tidak jarang yang karena dibayar asal bilang enak, atau sebaliknya egois mereview makanan tidak enak berujung warung sepi dan bangkrut, hmmm familiar ya di Indonesia.

Unsur drama yang disajikan juga dalam banget, hubungan antara ibu dan anak, persahabatan, persaingan usaha serta bagaimana seseorang harus menebus kesalahan dan berbuat baik untuk memperbaiki diri.

Sajian plot kematian ibu Yoshito cukup berani dan tidak bermain aman, menjadi titik air mata mengalir serta arus balik kebangkitan sang tokoh utama.

Sinematografinya sederhana, khas film jepang yang sunyi tak banyak scorring namun tetap dalam maknanya, banyak kata bijak yang kutip-able sepanjang film jadi nilai plus juga.

Secara keseluruhan, film Food Luck rekomended untuk ditonton apalagi untuk sobat penggemar film asal jepang dan tema kuliner.



sumber: wikipedia.org

Info Seputar Pulau Jeju Latar Drama Korea Our Blues, Destinasi Wisata dan Kuliner Khasnya

0


Campusnesia.co.id - Sabtu 9 April 2022 malam ini jadi hari pertama untuk penanyangan drama terbaru dari tvN berjudul Our Blues setelah sebelumnya slot sabtu dan minggu di isi oleh drama Twenty Five Twenty One.

Tak main-main, drama Our Blues dibintangi aktor papan atas seperti Shin Min A yang sukses lewat drama Hometown Chachacha, Lee Byung Hyun yang populer lewat drama mr Sunshin dan Kim Woo Bin yang akhirnya comeback berperan dalam drama lagi.

Our Blues berlatar kehidupan masyarakat di Pulau Jeju, salah satu pulau populer di korea selatan yang punya 16 destinasi wisata terkenal dan kuliner yang khas.

Lewat postingan kali ini, yuk kita bahas tentang Pulau Jeju yang jadi latar Drama Our Blues.

Korea Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau, sebagian besar adalah pulau kecil dan tidak berpenghuni.

Selain pulau Jeju ada pula pulau lainnya misalnya, Pulau Anmyeon, Pulau Bogil, Pulau Ganghwa, Pulau Heuksan, Jindo, Karang Liancourt, Modo, Jindo, Pulau Namhae, Udo, Ulleungdo, Pulau Yeonpyeong.


Sekilas Info tentang Pulau Jeju Latar Drama Our Blues
Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan

Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibu kota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).

Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas vulkanis. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.

Pulau Jeju dijuluki Samdado, "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, bebatuan, wanita dan angin. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaan yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari Doi, Dongyeongju, Juho, Tammora, Seomna, Tangna atau Tamra.

Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah Mokpo, provinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtropis. 

Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6 °C dan 4,7° di musim dingin. Keanekaragaman flora yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.

Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai yukgoyeok (enam jenis pekerja keras) yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai pekerjaan sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari abalon dan kerang dengan cara menyelam ke dasar laut, membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. 

Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibu kota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.

Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan Republik Korea pada tahun 1948 sampai periode Perang Korea (1950-1953) di mana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut komunis. 

Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:

"Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang" 

Sejarah Pulau Jeju
Menurut catatan sejarah Cina kuno, San Guo Zhi, pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama Tamra. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan Tiga Negara Han di Semenanjung Korea. 

Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan Goguryeo, Silla, Dinasti Tang dan Jepang. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori Dinasti Goryeo pada masa pemerintahan Raja Gojong (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju ("daerah"). 

Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, Tiga Polisi Elit (Sambyeolcho) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa Mongol, namun berhasil dipatahkan.

Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke Jepang. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama Beobhwasa. 

Pada periode Dinasti Joseon (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. 

Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing di mana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, Raja Injo bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. 

Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya pada abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.

Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke Osaka pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. 

Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di Kecamatan Gujwa dan Seongsan oleh para penyelam wanita (haenyeo). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. 

Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan militer Amerika Serikat. Pada peringatan Pergerakan 1 Maret 1919 tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. 

Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.

Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum pemuda yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki Gunung Halla. Kelompok ini menolak pembentukan Republik Korea yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. 

Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya Insiden Tiga April di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. 

Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.


16 Objek wisata Populer di Pulau Jeju

1. Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.


2. Mokseokwon ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan Kota Jeju adalah taman yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.


3. Halla Arboretum (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.

4. Manjanggul (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.


5. Kebon Raya Yeomiji, kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman anggrek tropis, dilengkapi dengan observatorium, institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.

6. Gelanggang Pacuan Kuda Jeju, didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga berkuda di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.

7. Gunung Sanbang (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan

8. Institut Seni Bonsai (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan bonsai khas Korea.

9. Air Terjun Cheonjeyeon, terletak sebelah barat kota Seogwipo, Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi jembatan dan paviliun.

10. Air Terjun Jeongbang, terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 air terjun utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Seo Bok (Xu Fu;徐福), utusan Kaisar Qin Shi Huang (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari obat panjang umur. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan kunjungan Seobul.

11. Oedolgae atau "Batu Kesepian" adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.

12. Taman Hallim, di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.

13. Yongduam, bermakna "Batu Kepala Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.

14. Kawah Sangumburi, salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi flora, sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.

15. Chisatgae, kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan Jungmun.

16. Kampung Seongeup, kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.

Kuliner di Pulau Jeju
Kuliner rakyat Jeju sangat berbeda dengan yang ada di daratan utama. Mereka banyak bekerja sebagai nelayan sehingga bahan makanannya kebanyakan adalah hasil dari laut. 

Orang Jeju gemar mengkonsumsi makanan segar seperti ikan mentah. Hasil utama lain adalah rumput laut, abalon dan buah-buahan. Salah satu masakan Jeju yang paling terkenal adalah Jeonbokjuk, bubur abalon.


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Info Seputar Pulau Jeju Latar Drama Korea Our Blues, Destinasi Wisata dan Kuliner Khasnya. Semoga bermanfaat.


===
Baca Juga:




Upcoming search pulau jeju angker, fakta menarik tentang pulau jeju, why jeju island is famous, pulau di korea, pantai jeju, jeju province, jeju-do, jeju earthquake.

Traveling Ke Pati? Jangan Lupa Mampir 2 Tempat Ini

0

 



Campusnesia.co.id – Pandemi belum berakhir ya guys, tapi ekonomi juga harus terus bergerak. Solusinya kita harus beradaptasi, melakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan misalnya mengenakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak dan sebagai individu berusaha menjaga kesehatan dengan berolahraga, menjaga asupan gizi dan istirahat yang cukup.

Minggu 8 November 2020 yang lalu, saya berkesempatan jalan-jalan ke kudus dan pati bersama teman-teman waktu kuliah. Setelah sekian lama di rumah saja, saya sangat berterimakasih pada teman saya karena sudah ngajakin jalan-jalan untuk refresing, keseruanya akan coba saya bagi melalui artikel ini.

Kota pati memang bukan destinasi yang memiliki banyak pilihan wisata seperti Jogja atau Malang, tapi bukan berarti tidak ada yang bisa singgahi, kota yang terkenal dengan slogan Bumi Mina Tani ini setidaknya punya 2 tempat wisata kuliner yang gak boleh kamu lewatkan saat mengunjunginya, apa saja? Ini dia daftarnya.

Wisata kuliner Nasi Gandul

Jika klaten punya soto dan sop ayam pecok, pati juga punya makanan khasnya sendiri, namanya nasi gandul. Kuah santan kehitaman dengan pilihan toping beragam mulai dari daging sapi atau empal, telur bacem, babat, paru, hingga yang ekstrim lidah dan otak.

Nasi yang pera dan disajikan dengan daun pisang menambah aromanya yang sedap, jangan lupa tambahkan tempe goreng kriuk dan bergedel kentang sebagai pelengkap.

Kau bisa menemukan deretan penjual nasi gandul di pasar puri, ada yang buka dari pagi hingga malam ada juga yang hanya buka dari sore hingga terbit fajar. Banyak sekali pilihan. Kebetulan kemarin kita nyobain di warung nasi gandul Mantap bu Mira, untuk rasa yang dihadirkan harganya relatif terjangkau, nasi 7.000 dan setiap pilihan toping lauk harganya 10.000 es teh 2.000 bergedel 2.000 tempe 2.000. sangat terjangkau kata teman saya, terimakasih traktiranya he he.


Uniknya warung ini, ownernya sangat ramah tak segan ikut nimbrung ngobrol dengan pembeli, di seluruh dinding warung terpajang foto-foto bersama para tokoh yang datang untuk makan nasi gandul dari gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga artis ternama, oh ya ada juga koleksi uang lama.

Pusat oleh-oleh Kios Kelinci

Walau nama Kios Kelinci tapi di sini tidak menjual hewan peliharaan kelinci ya guys, kios ini adalah bagian dari pabrik dua kelinci salah satu produsen olahan kacang terbesar di indonesia yang ada di kota pati, tepatnya di perbatasan kudus dan pati. Enggak main-main perusahaan ini adalah official partner dari klub bola real madrid. 

Di kios ini kamu bisa beli dan bawa pulang aneka produk olahan kacang dua kelinci, dari yang harga 4.000-an hingga yang paket hemat. Selain olahan kacang sebagaimana kita tahu deferensiasinya cukup banyak dari kuaci hingga minuman.


Oh ya selain kios kelinci ada juga Waroeng Pati kayaknya juga bagian dari dua kelinci, cocok sebagai rest area istirahat sejenak jika sedang menempuh perjalan dan melawati pati, menu andalannya adalah bandeng presto yang kita tahu juga khas pati dari juwana, garang asem, soto kemiri dan olahan bandeng lain. 

Di kios pati juga dijual olahan sambel dan bandeng siap saji yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Itu tadi sobat Campusnesia, sharing ketika main dan mampir di 2 tempat wisata kuliner kota pati yang gak boleh kau lewatkan kalau lagi main atau lewat bumi mina tani. Atau ada diantara kalian yang sudah pernah mampir? Share di kolo komentar yak. Sampai jumpa. Terimakasih untuk teman saya Nunu, Runi dan suami telah mengajak jalan-jalan.

Penulis: Nandar

Review Ayam Deplok Tembalang Semarang, Pecinta Kuliner Pedas Wajib Coba

0

 


Campusnesia.co.id - Halo sobat campusnesia, setelah pekan kemarin kulineran di kota Pati dan mampir Tlogowungu mencicipi Nasi Sop bu Tun, kali ini penulis kembali ke Tembalang Semarang untuk menjajal rekomendasi netijen kuliner pedas yang mirip geprek namun bukan.

Namanya warung Ayam Deplok, jika ayam geprek hancur kerena digeprek, yam deplok wujudnya lebih parah lagi karena di deplok dalam ulekan yang terbuat dari batu.

Untuk komposisi bahanya tidak jauh berbeda dengan ayam geprek, ayam goreng tepung dan diulek bersama racikan bumbu sederhana, garam, gula dan penyedap rasa, tidak ketinggalan bawang putih dan cabe yang bisa kamu request levelnya. Karena saya tidak terlalu kuat makan pedas, teman saja menyarankan mencoba level 3 sebagai latihan agar tetap bisa merasakan sensasi pedas namun masih bisa menikmati ayam gorengnya.

Ada sedikit perbedaan bila dibandingkan dengan ayam geprek, rasa yang familiar namun awalnya sulit diungkapkan kayak perasaanku kepadanya, ternyata sumber rasa unik itu berasal dari Kencur, rempah mirip jahe yang biasa digunakan sebagai bumbu sayur bening.

Dengan segelas es teh jumbo dan nasi ambil sendiri, makan di warung Ayam Deplok menjadi pilihan banyak mahasiswa penghuni Tembalang karena harganya yang ramah kantong dan rasa serta porsinya yang tidak mengecewakan.

Cukup dengan 11.000 rupiah kamu sudah bisa makan kenyang, dan kepedesan serta minum es teh manis nan segar. Berlokasi di daerah bulusan Tembalang, buat kamu yang lagi semarang jangan lewatkan kuliner yang satu ini. Penulis juga mengapresiasi pengelola warungnya yang menjaga protokol kesehatan dengan meyediakan tempat cuci tangan, mengenakan masker membuat jarak dengan pelanggan dan selalu mengingatkan pembeli yang datang sebelum masuk harus cuci tangan dulu.


Kalau owner warungnya baca review ini, masukan dari saya tukang parkirnya kurang responsif, hanya duduk manis saja, menunggu pelanggan datang dan minta uang parkir, akan lebih lengkap hal positif warung ini, kalau tukang parkirnya ready di pinggir jalan, bantu pelangga dari arah berlawanan menyeberang dan merapikan motor yang datang.

Selebihnya oke, selamat mencoba jangan lupa tinggalkan komentar pengalamanmu makan di ayam deplok semarang. sampai jumpa.

Penulis:
Nandar


Bandeng Presto Juwana yang Melegenda




Campusnesia.co.id -- Sobat. masih seputar kuliner asli pati kali ini kita geser ke arah pesisir yaitu kecamatan Juwana. Identik dengan hasil laut. kuningan dan tentu saja hasil tambak. Ada dua produk unggulan tambak yaitu udang dan bandeng.

Ngomongin kuliner dari bandeng, juwana terkenal dengan olahan bandeng presto. For Your Information, presto adalah salah satu memasak dengan prinsip menggunakan tekana uap yang tinggi. Teknik ini membuat olahan menjadi lunak sampai ke tulang-tulangnya. Jadi kamu bisa makan bandeng dari ujung kepala hingga ekor tanpa takut "kelegen" duri nyangkut di tenggorokan larena sudah lunak.



Bandeng presto enak disajikan digoreng dan ditemani sambal tomat. Dan kini tidak hanya bandeng presto original tetapi ada inovasi sperti bandeng presto otak-otak, bandeng presto pedas dan lain-lain.

ungkin sebagian pembaca lebih tahu bandeng presto adlaah kuliner oleh-oleh khas semarang. Tetapi yang perlu kamu tahu justru aslinya dari kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Kan kelihatan dari nama brand nya Bandeng Juwana.



Oke lur kalau lagi main ke semarang atau pati ojo lali tuku oleh-oleh bandeng presto. Cocok buat keluarga dan sanak family. Sampai jumpa salam sego gandul.

artikel ini telah tayang di Cahpati.id dengan judul "Bandeng Presto Juwana yang Melegenda"
penulis: Nandar

Lagi di Tembalang dan Pengin Ngemil? Cobain Pusat Jajanan Kaki Lima Depan Polines

0

 



Campusnesia.co.id - Tembalang sebagai sebuah daerah mendapat berkah geliat ekonomi dengan keberadaan kampus-kampus besar yang ada di dalam dan sekitarnya, sebut saja Undip, Polines, Unpand dan Poltekkes. 

Empat kampus ini menyumbang puluhan ribu pendatang ke daerah tembalang. Jika dilihat dari perspektif ekonomi, Tembalang adalah lokasi ideal untuk mejalankan sebuah bisnis, bahasa sederhananya Jualan, apapun produk dan jasa yang hendak dijual, asal dibutuhkan mahasiswa hampir bisa dipastikan laku. 

Peluang ini rupanya dilihat dan dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang kaki lima yang berasal dari berbagai daerah, nekat merantau demi mengais rejeki di kota pelajar. Sebagai contoh dunia kuliner, dari yang bermodal besar berupa warung  dan kafe yang tiap 50 meter bisa dengan mudah ditemui hingga kelas kali lima dengan gerobak ada di mana-mana sepanjang pintu masuk area kecamatan tembalang hingga dalam gang.

Ada satu kawasan yang sejak dahulu sudah menjadi primadona dan potensial sebagai tempat usaha, yaitu jalan sepanjang pertigaan masjid kampus Undip atau dulu dikenal dengan pojokan Totem (Toko Tembalang) hingga gerbang Undip yang sekarang lekat dengan icon SPBU nya (dahulu lebih gampang disebut dengan GSG Undip namun sekarang sudah dipugar).



Jalan ini ramai karena akses utama menuju kampus Undip dari arah Ngesrep dan ada kampus besar lain yaitu Polines yang tak kalah banyak dalam jumlah mahasiswa. Perumda dikenal sebagai kawasan yang bagus untuk bisnis, banyak ruko dan pertokoan di seberang kampus politeknik ini, bahkan di pinggir jalanya-pun berjejer setiap hari puluhan PKL dengan aneka jajanan yang dijajakan dengan gerobak dan motor.

Dahulu sebelum era ojek online dan dibangun halte BRT Semarang, sepanjang jalan mudah kita temui taksi berwarna biru sering mangkal tak jarang membuat jalan jadi sempit, sering ditertibkan oleh pemkot sejak tergerus oleh kehadiran layanan ojek online, kini taksi dan angkot sudah tidak terlihat nge-tem lagi.

Sesuai judul, PKL yang mangkal di sini sangat beragam, sempat dilarang dan sering dirazia oleh satpol PP kota semarang, nyatanya tak membuat kapok para pedagang. Ya gimana ya, namanya juga menari nafkah pak dan tempatnya memang ramai.

Beberapa tahun ini, para PKL mulai dikelola, diberikan seragam, di data dan punya semacam paguyuban di tempatkan di pinggir jalan perumda, sisi sebelah selatan dari jalan utama depan polines sehingga tidak begitu menganggu lalu lalang kendaraan, tapi ya semasa corona belum meyerang, di hari-hari kerja dan masuk kuliah masih saja banyak yang berjualan di pinggir jalan utama.

Selama penulis di Tembalang, kawasan PKL depan Polines jadi tujuan jika sedang ingin ngemil di siang bolong sekedar mencari pengganjal perut, beberapa jajanan yang pernah penulis cicipi diantaranya, Kue Leker, Sosis Bakar, Rujak Ice Cream, Siomay Batagor, Tahu Gejrot, Es Dawet, Es Pisang Ijo, Cilok, Rujak Buah dan Bakso Malang

Sesuai segmennya yang menyayasar kalangan mahasiswa, harga jajanan di pusat kuliner ini sangat terjangkau dari 3.000 hingga 8.000 rupiah. Rasa dan porsi mahasiswa banget kadang beberapa jajanan bahkan bisa melayani harga sesuai budget, misal siomay yang harga normalnya 8.000 per porsi juga bisa dipesan dengan harga 5.000 saja, tenang para pedagang di sini sudah paham dengan isi kantong kalian.

Tatkala matahari mulai tenggelam, para pedagang yang sedari pagi sudah mangkal ini mulai berkurang satu-demi satu, karena stok sudah habis atau memang sudah waktunya pulang untuk istirahat.

Ketika malam mulai menyapa jalanan tak otomatis jadi sepi, karena gantian PKL malam mulai menata dan menjajakan jualanya, kuliner malam yang hampir pasti bisa didapati adalah nasi goreng gerobak dengan menu khasnya nasi goreng, mie dok-dok, nasi ruwet dengan toping sate ayam bakar di tempat.

Jika beruntung kita juga bisa menemukan penjual Wedang Ronde, minuman hangat dengan rasa jahe berisi bola-bola tepung beras, potongan roti tawar, agar-gara dan taburan kacang tanah. Cocok buat kamu yang tiba-tiba terbangun di tengah malam dengan perut kosong.

Penulis coba mengamati, setahun pandemi dengan kebijakan kuliah online juga berdampak pada eksistensi para PKL depan Polines ini, jumlahnya tak sebanyak sebelum corona melanda.

Itu tadi cerita saya dan pengalaman jajan di PKL depan Polines, sudah pernah coba juga? apa jajanan favorit kalian? share di kolom komentar ya. Sampai jumpa.

Penulis: Nandar

"Savoring Harmony" - Inovasi Makanan Jepang “Onigiri” sebagai Ide Usaha Bersama Ibu-Ibu PKK di Desa Bendo

0
Pemberian Materi Tentang Makanan Jepang “Onigiri” 
sebagai Pengantar 


Campusnesia.co.idPedan, Klaten (19/01/2024) - Desa Bendo menjadi panggung inspirasi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema "Savoring Harmony." Mahasiswa KKN bersama ibu-ibu PKK turut menyemarakkan kegiatan pembuatan inovasi makanan Jepang yaitu onigiri sebagai ide usaha yang kreatif, menarik, dan ekonomis.
 
Kegiatan pengenalan serta pembuatan inovasi makanan Jepang ini, menjadi program kerja mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro yang Bernama  Menik Juniarsih dari program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang. Acara ini diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 19 Januari 2024, tepatnya di Balai Desa Bendo. Suasana kegiatan dipenuhi semangat kolaborasi antara mahasiswa KKN dan ibu-ibu PKK, dengan fokus pada pembuatan onigiri sebagai usaha potensial untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga.

Acara dihadiri oleh ibu-ibu PKK yang antusias untuk belajar dan terlibat langsung dalam pembuatan onigiri. Mahasiswa KKN membimbing ibu-ibu PKK serta melombakannya agar lebih menghidupkan suasana dalam acara tersebut. Kegiatan ini memberikan mereka wawasan baru tentang kuliner, sekaligus menciptakan momen kebersamaan yang hangat.
Hasil kegiatan ini bukan hanya menciptakan onigiri yang lezat dengan inovasi onigiri ala lokal, tetapi juga menghasilkan karya seni kuliner dari tangan ibu-ibu PKK yang mencerminkan kreativitas dan keunikan buatan masing-masing peserta.

Sesi Foto Bersama Ibu-Ibu PKK Setelah Kegiatan Selesai

Onigiri hasil karya ibu PKK menjadi bukti bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memberdayakan mereka untuk menciptakan produk bernilai ekonomi. Proses pembuatan onigiri melibatkan pembelajaran, tukar pikiran, dan tentu saja, keceriaan. Maka dari itu untuk bisa lebih tertanam dan terus diingat ibu-ibu PKK, Menik Juniarsih juga memberikan brosur yang berisi tentang onigiri, cara pembuatan, dan inovasi lain onigiri lokal.  
                 
Onigiri Isi Ayam Suwir Kemangi

Brosur Onigiri

Kolaborasi antara mahasiswa KKN dan ibu-ibu PKK bukan hanya sebatas kegiatan, melainkan upaya bersama menuju pemberdayaan ekonomi lokal melalui inovasi kuliner. Proyek "Savoring Harmony" membuka jalan bagi potensi pengembangan usaha bersama yang kreatif, menyelaraskan keahlian dan semangat kewirausahaan ibu PKK dalam mencapai keberlanjutan ekonomi di tingkat desa.

Demikianlah laporan singkat mengenai kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro, Menik Juniarsih, di Balai Desa Bendo pada tanggal 19 Januari 2024.



Editor:
Achmad Munandar

4 Minuman Khas yang Harus Dicoba Saat ke Bandung



Campusnesia.co.id - Sobat campusnesia, walau sekarang kita masih dalam protokol kesehatan guna memutus penyebaran virus covid-19, gak ada salahnya kita bahas kuliner khas Bandung. Semoga kelak jika pandemi ini sudah berlalu dan bisa jalan-jalan lagi, dapat digunakan sebagai referensi kuliner saat main ke kota Bandung. Ada 5 Minuman Khas Bandung yang akan kita bahas, apa saja? ini daftarnya.

1. Bandrek
Ketika teman-teman mengunjungi Bumi yang menurut pidi Baiq Lahir ketika Tuhan sedang tersenyum alias Bandung, minuman ini bisa dijadikan oleh-oleh. Minuman Tradisional ini bernama Bandrek yang merupakan produk asli Sunda. Minuman ini paling cocok saat suasana dingin seperti ini, dijamin menghangatkan tubuh, karena minuman ini terbuat dari bahan-bahan alami seperti rempah-rempah, jahe dan gula merah. 

2. ES Cincau
Es cincau sering ditemui di jalanan sepanjang kota Bandung. Sembari menikmati ramainya jalanan kota Bandung, teman-teman harus mencoba minuman yang satu ini. Cincau hijau dibuat dengan merebus daun cincau untuk kemudian diambil sarinya. Tekstur cincau pun jauh lebih lembut ketimbang agar-agar. Biasanya cincau disajikan bersama es dan sirup, pokoknya segar deh.

3. Yoghurt Cisangkuy
Kuliner legendaris dari Bandung yang tidak boleh terlewatkan adalah yogurt cisangkuy. Minuman khas Bandung ini berada di Jl. Cisangkuy No 85 Bandung Utara jika Anda ingin mencobanya. Yogurt disini memiliki cita rasa yang cenderung manis dengan rasa asam yang sedikit. Selain itu Anda juga bsia mencoba 25 rasa yogurt yang sangat endeus.

4. Es Oyen
Teman-teman pasti sering menemukan ini saat ada dikeramaian, seperti di pusat kota, ataupun di jalanan. Tapi jangan salah loh, es yang satu ini bukan hanya es campur biasa, di dalam es ini, terdapat bermacam-macam irisan buah seperti kelapa muda, alpukat, dan nangka, serta ditambahin juga susu kental manis. Nah ini paling segar sih, setelah melewati macetnya kota Bandung.

Mana minuman favorit versimu? share di kolom komentar ya. Sampai jumpa.

penulis: Atanius Soares
foto: tempatwisatadibandung.info
Artikel ini merupakan bagian dari program magang online campusnesia

Referensi Nasi Goreng Gerobak Enak Murah Sekitar Tembalang Semarang

0
 



Campusnesia.co.id - Tembalang sebagai kota pelajar dan mahasiswa punya segudang pilihan kuliner, mau sehari makan tujuh kali dengan menu yang berbeda pun bisa, dari yang ramah kantong hingga menguras dompet anak perantauan.

Selain invasi Warteg, Nasi Padang, Penyet Lamongan dan warung Burjo yang banyak dijumpai di sekitar tembalang adalah pedagang Nasi Goreng dan Mie Dok-dok versi gerobak.

Sekitar tahun 2007 ketika penulis pertama datang ke tembalang, para pedagang nasi goreng, mie rebus yang biasa disebut mie tek-tek - merujuk pada bunyi wajan yang dipukul sang pedagang saat keliling - menjajakan dagangannya dengan berkeliling kawasan kelurahan Tembalang dan sekitarnya dan menjadi opsi kuliner malam saat bergadang mengerjakan tugas atau belajar sistem kebut semalam menjelang UTS dan UAS.

Kini, tren pedagang Nasi Goreng gerobak tak lagi berkeliling melainkan mangkal di tempat-tempat tertentu sehingga lebih mudah dituju oleh para pembeli terlebih yang sudah berlangganan.

Ciri khasnya adalah sate ayam yang dibakar dengan arang dan sedikit lumuran kecap manis, hmm nulis saja sudah membuat perut lapar.

Dalam postingan kali ini, kami akan hadirkan Referensi Nasi Goreng Gerobak Enak Sekitar Tembalang Semarang, apa saja? ini daftarnya.

1. Mau jadi nomer satu? Pasang Iklan di CampusnesiaKlik di sini.
Nama Usaha Anda:
Alamat:
Nomer Telepon:


2. Nasi Goreng Gerobak pak Bagong
Lokasi:
Depan warung kelontong bu Dartasih
Jl. Banjarsari Raya No. 29 Tembalang Semarang 


3. Nasi Goreng samping Fotocopy Zeus 
Lokasi: 
Samping Fotocopy Zeus Banjarsari Raya
Tembalang Semarang


4. Nasi Goreng Gerobak Pak Wahyu
Lokasi:
Depan Laundry Nayya, Seberang Bank BRI Banjarsari
Jl. Banjarsari No. 22 
Tembalang Semarang


5. Nasi Goreng Warung FSC
Lokasi:
Warung FSC Jl. Banjarsari No. 9
Tembalang Semarang


6. Nasi Goreng Ikan Asin Depot Galuh
Lokasi:
Samping Warung FSC Jl. Banjarsari No. 9
Tembalang Semarang


7. Nasi Goreng Gerobak BQ Square
Lokasi: Depan Ruko BQ Square
Jl. Banjarsari No.1, Tembalang, Kec. Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275


8. Nasi Goreng Seafood warung Ragil
Lokasi:
Jl. Jatimulyo, Pedalangan, Kec. Banyumanik
Kota Semarang, Jawa Tengah 50268


9. Nasi Goreng Babat Sadewa
Lokasi:
Depan Masjid MPD Tembalang Semarang
Jl. Imam Soeparto No.27, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275


10. Nasi Goreng 78
Lokasi:
Jl. Tirto Agung No.15, Tembalang, Kec. Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275


11. Nasi Goreng Podo Moro khas Brebes
Lokasi:
Depan Toko Bangunan Sebelum Lampu Merah Maskam Undip
Jl. KH. Sirojudin No.3, Tembalang, Kec. Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275


12. Nasi Goreng depan Polines
Lokasi:
Pusat Kuliner PKL Perumda - Sebelum SPBU Undip
Jl. Prof. Sudarto, Tembalang, Kec. Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275


13. Warung Makan Mas Londo
Lokasi:
Sebelah gang Tunjungsari - samping bengkel Danial Motor
Gg. Tunjung Sari, Tembalang, Kec. Tembalang
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275



Itu tadi sobat Campusnesia, Referensi 12 Nasi Goreng Gerobak dan Mie Tek-tek Enak Sekitar Tembalang Semarang.

Punya referensi lain? silahkan tambahkan di kolom komentar ya, semoga bermanfaat sampai jumpa.

Direktori Daftar Lengkap IKM UKM UMKM Bidang Kuliner Makanan dan Minuman Tembalang Semarang

0

 



Campusnesia.co.id - Melalui halaman khusus Direktori UMKM Tembalang, Campusnesia berkomitmen membantu promosi online para pelaku usaha kecil menengah di Tembalang. Berikut kami hadirkan Daftar Lengkap IKM (Industri Kecil Menengah), UKM (Usaha kecil Menengah) dan UMKM (Usaha Mikro Kecl dan Menengah) di bidang Kuliner, Makanan dan Minuman, Catering, Snack, Bakery dan Jajanan di Kelurahan Tembalang Semarang Jawa Tengah.

1. Simpony Cake dan Bakery

Pemilik: Ibu Pon
Alamat: RT 02 RW 1 Tembalang Semarang
No. HP: 081228536695
Produk:
- Cake
- Bakery
- Snack 
- Jajanan dll

2. Bagas Fresh Market
Pemilik: Ibu Opic
Alamat: Jurang Blimbing No.B12 Tembalang Semarang
No. HP: 085729711233
Produk:
- Olahan Edamame
- Sayuran Segar
- Buah Segar

3. Kamu?


Demikian tadi Daftar Lengkap IKM (Industri Kecil Menengah), UKM (Usaha kecil Menengah) dan UMKM (Usaha Mikro Kecl dan Menengah) di bidang Kuliner, Makanan dan Minuman, Catering, Snack, Bakery dan Jajanan di Kelurahan Tembalang Semarang Jawa Tengah. 

Ingin usaha dan produk anda masuk dalam direktori UMKM Tembalang ini? silahkan hubungi kami melalui Whatsapp 085292613001 Gratis.


Menikmati Mie Ayam Porsi Jumbo dan Bakso Mak Nawi Kethekputih Tegalharjo

0
 


Campusnesia.co.id - Kembali bahas kuliner, kali ini kita akan mencicipi Mie Ayam dan Bakso Mak Nawi Kethekputih Desa Tegalharjo Trangkil Pati.

Kesan pertama porsinya jumbo, untuk mie ayam dengan harga Rp 8.000,- per mangkok sangat terjangkau dan lebih dari cukup sebagai obat rasa lapar. Cocok dinikmati selepas hujan di bulan Juni seperti ini.

Buka dari sore hingga malam, warung Mie Ayam dan Bakso Mak Nawi selalu ramai dikunjungi pecinta kuliner dari berbagai daerah, dari lokal Tegalharjo hingga desa tetangga.

Salah satu kunci Mie Ayam enak adalah rasa kuah dan mienya dan Mie Ayam Mak Nawi memenuhi kriteria itu. Bagi pecinta bakso, disini juga tidak kalah nikmat dengan jam terbang puluhan tahun berdagang bakso soal rasa tak perlu diragukan lagi.

Dalam dunia kuliner Bakso dan Mie Ayam, nama Mak Nawi sudah menjadi legenda sejak tahun 1990an terkenal sebagai pedagang khusus event seperti sekedah bumi, wayang kulit, ketoprak, tayuban hingga dangdutan.


Beliau berjualan dari acara ke acara dengan tenda kaki lima atau dalam bahasa jawa disebut "Mpremo" beliau juga pernah berjualan secara keliling dan pinggir jalan dekat rumah.

Kini beliau menetap di warung yang perlahan sudah dibangun, dari semi permenen hingga jadi permanen beralamatkan di dekat pertigaan dukuh Kethekputih ke arah Desa Tlogosari atau dikenal juga dengan wilayah tenggeran.

Beliau sangat ramah dalam melayani pembeli dan terkenal murah hati. Bagi sobat yang ingin menikmati Mie Ayam dan Bakso Mak Nawi langsung saja menuju warung beliau di alamat pertigaan Kethekputih arah Desa Tlogosari.

Jika sobat sudah pernah coba, jangan lupa bagi pengalamannya di kolom komentar ya, sampai jumpa.



Penulis
Nandar


===
Baca Juga: