Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pakan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri pakan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Limbah Soun Jadi Pakan Ternak? TIM KKN Tematik UNDIP Berhasil Atasi Masalah Tumpukan Limbah

0
 

 Mengunjungi Industri UMKM Soun Bintang Singa


Campusnesia.co.id - Klaten, (22/07/2023). Perkembangan Industri di Klaten sangat meningkat, salah satunya Industri Soun dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Soun Bintang Singa. Industri ini merupakan usaha yang potensial untuk membantu perekonomian di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Seiring dengan berkembangnya industri soun dengan dibuktikan adanya penambahan lahan produksi, maka hal tersebut berdampak pada limbah yang dihasilkan. Sampai saat ini limbah terus menerus dihasilkan, namun dalam pengolahannya masih kurang efisien dan dibuang bebas ke lingkungan. Limbah yang dihasilkan bukan hanya limbah padat tetapi limbah cair pun juga. Sehingga, hal tersebut menjadi perhatian warga warga Desa Daleman dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kami dari Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan pelatihan  pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun di UMKM Soun Bintang Singa, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten pada hari Sabtu, 22 Juli 2023. Kegiatan ini merupakan upaya mahasiswa untuk membantu pemecahan masalah limbah soun yang kian menumpuk tanpa penanganan. Kegiatan pelatihan  ini diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan sambutan sambutan. Sambutan diawali oleh Prof. Dr. Moh. Djaeni S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing dan dilanjutkan oleh Pak Basuno selaku pemilik UMKM Soun Bintang Singa. 

 
Penyampaian materi oleh Dr. Ir. Baginda Iskandar M.T., M.Si

Kegiatan ini terdiri dari pelatihan  dan demo pelatihan cara pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun. Kegiatan pelatihan  dilakukan di Balai Desa Daleman yang diikuti oleh puluhan warga dan pihak UMKM Soun Bintang Singa. Kegiatan pelatihan  menghadirkan narasumber, yaitu Dr. Ir. Baginda Iskandar M.T., M.Si Dosen FPP UNDIP untuk menyampaikan materi yang berjudul “Peningkatan Pendapatan Melalui Pengolahan Limbah Pati Aren Menjadi Pakan Ternak Berkualitas”. Kegiatan pelatihan  ini diikuti warga dengan sangat antusias, karena sebagian besar warga Desa Daleman memiliki industri soun dan memiliki hewan ternak yang mengalami kendala dalam pakan.


Vidio Pembuatan Pakan Ternak dari Limbah Soun 


Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2023. Kegiatan diawali dengan mempraktekkan bagaimana membuat pakan ternak dari limbah padat soun dengan komposisi yang tepat. Proses yang dilakukan sangat mudah, hanya dengan membutuhkan 3 bahan yaitu limbah soun, konsentrat dan cangkang telur. Untuk proses selanjutnya dapat dilihat di sini !!! (booklet KKN : https://bit.ly/bookletkkntematik2023 )
 
Vidio Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Soun 

Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan  dan demo pembuatan pakan ternak serta kompos dari limbah padat soun yang diselenggarakan berjalan dengan lancar yang diikuti oleh antusiasme warga dan pihak UMKM. Tim KKN Tematik UNDIP membuktikan bahwa ilmu dan jiwa pengabdian masyarakat yang ditempa selama perkuliahan bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Harapannya, ilmu yang diberikan bermanfaat dan bisa menjawab permasalahan di Desa Daleman, Klaten.
 


Foto bersama Tim KKN dan warga Desa Daleman



Penulis: Tim KKN Tematik UNDIP 2023

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Moh. Djaeni S.T., M.Eng dan Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T.

Ubah Limbah Jadi Bisnis! KKN Undip Ubah Pelepah Pisang Jadi Keripik

0
 Foto bersama ibu ibu PKK Desa Penangkan


Campusnesia.co.id Kab. Batang - Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi lokal dan keterampilan masyarakat, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Diponegoro (Undip) gelar pelatihan pembuatan keripik pelepah pisang yang sukses di Desa Penangkan, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Program ini bertujuan untuk mengajarkan warga desa, terutama ibu-ibu PKK tentang cara mengolah pelepah pisang menjadi produk keripik yang memiliki nilai jual tinggi.

Pelatihan yang diadakan oleh mahasiswa KKN Undip pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 guna memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pembuatan keripik pelepah pisang yang berkualitas. Keripik pelepah pisang dipilih sebagai bahan utama karena melimpah di Desa Penangkan.

Biasanya pelepah pisang oleh masyarakat desas hanya dibuang atau dijadikan pakan jangkrik, padahal apabila diolah pelepah ini dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kurangnya pemanfaatan mengenai pelepah pisang melatarbelakangi kegiatan ini. Pelepah pisang dapat diolah menjadi makanan, yaitu keripik pelepah pisang. 

Keripik pelepah pisang ini mempunyai manfaat, yaitu dapat sebagai detoks sistem pencernaan, mengobati asam lambung, menurunkan berat badan, mengontrol kolesterol dan tekanan darah, menstabilkan kadar gula darah, dan membantu mengobati batu ginjal. Selain itu, menurut Direktorat Gizi (2005) bonggol atau pelepah pisang dalam 100 g bonggol pisang mengandung gizi sebesar 245,0 kalori, 3,4 g protein, 0,0 lemak, 66,20 g karbohidrat dan mineral seperti Ca, P dan Fe, Vitamin B1 dan Vitamin C. Dengan demikian, program pelatihan pembuatan keripik pelepah pisang mampu sebagai sarana inovasi warga dalam pemanfaatan limbah serta dapat membantu menciptakan lapangan kerja tambahan bagi warga setempat.

Mahasiswa KKN Undip bersama dengan masyarakat Desa Penangkan melakukan pelatihan yang komprehensif. Kegiatan meliputi pemilihan bahan baku yang baik, teknik pengupasan, pengirisan, penggorengan, dan pengemasan. Mahasiswa Undip mendemonstrasikan setiap langkah kepada warga, dan warga juga berkesempatan untuk berlatih langsung di bawah bimbingan mahasiswa.

Keripik pelepah pisang hasil pelatihan ini diharapkan dapat menjadi produk unggulan dari Desa Penangkan. Program pelatihan pembuatan keripik pelepah pisang oleh mahasisawa KKN Undip adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat memberikan manfaat positif dalam pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat desa.




Oleh: 
Halimah Nisa Septiani 
(halimahseptiani1@gmail.com)
Mahasiswa Teknologi Pangan Undip

Revolusi Ekologi Desa Troketon: Mahasiswa KKN Undip Kembangkan Edukasi Budidaya Maggot untuk Solusi Pakan Hewan Budidaya dan Reduksi Sampah Organik

0
 


Campusnesia.co.idKlaten, (13/08/2023) - Program kerja bidang keilmuan perikanan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) telah menghasilkan dampak positif melalui kegiatan edukasi budidaya maggot sebagai pakan alami hewan budidaya serta pengurangan sampah organik di Desa Troketon. 

Muhammad Razik Aditya Pratama, mahasiswa peserta KKN, memimpin kegiatan ini dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat desa tentang pengelolaan limbah organik dan memperkenalkan alternatif pakan alami yang berkelanjutan untuk hewan budidaya.

Muhammad Razik Aditya Pratama dari tim KKN Tim II UNDIP merancang dan melaksanakan program edukasi tentang budidaya maggot. Maggot, larva lalat hitam (Hermetia illucens), memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alami yang kaya protein dan nutrisi lainnya untuk ikan dan ternak. Kegiatan ini melibatkan sesi pelatihan, diskusi, dan demonstrasi praktis untuk mengajarkan masyarakat cara mengembangkan maggot dengan menggunakan sisa-sisa limbah organik dari rumah tangga dan pekarangan.

Melalui program ini, masyarakat Desa Troketon mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengelola sampah organik menjadi sumber daya yang bernilai. Mereka belajar bagaimana mendirikan tempat pembuatan maggot (larva lalat hitam) dengan bahan baku limbah organik dari dapur, kebun, dan pekarangan mereka sendiri. Selain itu, mereka juga diajarkan tentang teknik pemeliharaan maggot yang benar, seperti pemberian makanan, lingkungan yang optimal, dan waktu panen yang tepat.

Program ini berhasil menciptakan dampak positif yang signifikan. Pertama, masyarakat desa memiliki sumber pakan alami yang murah, mudah didapatkan, dan berkualitas untuk ikan dan ternak budidaya mereka. Ini mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang kadang-kadang mahal dan sulit didapat. 

Kedua, upaya ini berkontribusi pada pengurangan jumlah sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga. Limbah organik yang sebelumnya dianggap sebagai masalah lingkungan kini diubah menjadi aset bernilai.

Program edukasi budidaya maggot yang dipimpin oleh Muhammad Razik Aditya Pratama melalui KKN Tim II UNDIP telah berhasil membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah organik dan pemanfaatan limbah menjadi sumber pakan alami. Masyarakat Desa Troketon tidak hanya mendapatkan manfaat dari aspek ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

Dengan dukungan yang terus menerus, model ini memiliki potensi untuk diterapkan di daerah lain, memberikan solusi yang inovatif dalam menghadapi tantangan perikanan dan lingkungan di masa depan.

Mahasiswi UNDIP Terapkan Pelatihan Pendugaan Bobot Badan Ternak Tanpa Timbangan Kepada Peternak di Desa Troketon

0




Campusnesia.co.idKlaten (30/07/2023), Sapi dan kambing merupakan ternak golongan ruminansia yang cukup popular dipelihara di peternakan rakyat khususnya di pedesaan. Hal ini dikarenakan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yang cukup pesat sehingga harga jual bobot hidup relative tinggi dipasaran.

Bobot badan merupakan indikator utama untuk mengetahui peningkatan PBBH sehingga peternak penting untuk mengetahui cara mengukur bobot badan ternak yang dipelihara. Namun, kenyataannya banyak peternak rakyat tidak memiliki ilmu pendugaan yang akurat sehingga seringkali ternak dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan bobot hidup yang diperoleh. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim II KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon yang dibimbing oleh Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T., M. Eng., IPU., Dina Lestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt., dan Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc. mencoba membantu para peternak dengan memberikan pelatihan pendugaan bobot badan tanpa timbangan. 

Metode pendampingan dan pelatihan dilaksanakan secara anjangsana dengan mendatangi langsung para peternak di desa Troketon khususnya di RW 13 dan 14 Dusun Keron, Ngalasan, dan Sawahan. Pada kunjungan tersebut, terdapat penjelasan singkat mengenai tatacara pendugaan bobot badan tanpa timbangan dimana peternak sangat antusias dalam mengikuti sesi pelatihan ini karena mereka menyadari pentingnya pemantauan bobot badan ternak untuk meningkatkan produktivitas peternakan.
 

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peternak tentang teknik pendugaan bobot badan ternak ruminansia tanpa perlu menggunakan timbangan yang mahal dan sulit diakses oleh para peternak di desa sehingga dengan pendugaan bobot badan yang lebih efisien, peternak bisa lebih mudah mengatur pakan dan perawatan, serta memahami kesehatan ternak yang dipelihara. 

Selama pelatihan, mahasiswi KKN menjelaskan metode pendugaan bobot badan menggunakan parameter lingkar dada dan panjang badan ternak. Peternak diajarkan bagaimana mengukur lingkar dada dan panjang badan ternak menggunakan pita ukur, serta menghitung bobot badan dengan rumus yang sesuai. Pada ternak sapi, digunakan rumus Schoorl, sementara untuk kambing, rumus yang digunakan adalah Scheiffer-Lambourne.

Para peternak di Desa Troketon merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan pendugaan bobot badan ternak ini. Hal ini disampaikan oleh salah satu peternak kambing yaitu Bapak badrun, "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro atas pelatihan yang bermanfaat ini. Sebelumnya, kami kesulitan dalam menilai berat ternak kami, tetapi sekarang kami bisa lebih terorganisir dalam merawat mereka."

Dengan berakhirnya pelatihan, diharapan nantinya pengetahuan dan infografis yang telah dibagikan akan terus bermanfaat bagi para peternak di desa Troketon serta diharapkan bahwa pendugaan bobot badan ternak yang efisien ini akan membantu meningkatkan produktivitas peternakan dan kesejahteraan peternak ruminansia kambing dan sapi di wilayah ini dan pada gilirannya, berdampak positif pada perekonomian desa secara keseluruhan.

Inovasi Pembuatan Budikdamber Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pemenuhan Gizi Keluarga

0
 


Campusnesia.co.idBulu, Sukoharjo (20/07/2023) – Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023 melaksanakan program monodisiplin pembuatan budikdamber pada hari Kamis, 20 Juli 2023 di ruang PKK, Balai Desa Sanggang. Sasaran program ini yaitu ibu-ibu PKK Desa Sanggang. 

Program ini dilaksanakan sebagai upaya mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan sebagai salah satu aksi cegah stunting dalam jangka panjang. Kegiatan program ini dimulai dari penyampaian materi tentang apa itu budikdamber, alat dan bahan apa saja yang digunakan, bagaimana cara membuat budikdamber serta bagaimana cara pemeliharaan budikdamber.
 
Budikdamber merupakan budidaya ikan dan sayuran dalam satu media dan biasanya dilakukan secara bersamaan pada lokasi yang memiliki kendala seperti terbatasnya lahan, sumber air, biaya, serta kemampuan teknis dalam budidaya. Kelebihan dari budikdamber ini yaitu hemat air, zero waste, dan bebas bahan kimia. 

Ikan yang digunakan dalam budikdamber ini adalah ikan lele, sedangkan sayuran yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada budikdamber adalah kangkung. Produksi kangkung akan lebih baik pada sistem ini karena nutrisi dapat diperoleh dari feses dan sisa makanan ikan yang mengendap, serta ketersediaan air yang cukup.

Pembuatan budikdamber dilakukan dengan cara melubangi tutup ember seukuran gelas plastik sebanyak ± 6 lubang mengelilingi tutup ember. Setelah itu, isi ember dengan air kemudian masukan benih ikan. Sediakan gelas plastik untuk bibit sayur yang telah dilubangi bagian bawahnya. Lalu, isi arang ke dalam gelas plastik dan susun bibit sayur di dalam gelas plastik. Masukkan gelas plastik yang telah berisi bibit sayur ke dalam lubang pada tutup ember. 


Cara pemeliharaan budikdamber ini yaitu ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari, pakan ikan diberikan 2-3 kali sehari, penambahan air dilakukan sekitar 5-10 hari atau apabila air mulai terlihat surut. Jika kangkung terkena hama, segera potong bagian yang terkena kemudian buang.

Kegiatan pembuatan budikdamber ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membudidayakan ikan dan sayuran yang sekaligus dapat meningkatkan konsumsi pangan yang sehat.

Tim Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP Lakukan Pendampingan PKK Desa Galeh Sragen dalam Penguatan Beternak Ayam Kampung Skala Rumah Tangga

0
 


Campusnesia.co.idTim Departemen Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang melakukan pendampingan ibu PKK di Desa Galeh Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen untuk memelihara ayam kampung skala rumah tangga dan mampu mengenali produk ternak unggas.

Bapak Lurah Desa Galeh Kecamatan Tangen  Triyono, S.H. mengemukakan kegiatan PKK selain pertemuan rutin posyandu, arisan serta memelihara ayam kampung secara konvensional, tetapi pada waktu kegiatan desa dan hari raya biasanya dibutuhkan ayam kampung dengan jumlah banyak. Kondisi ini menyebabkan jumlah ayam kampung yang dibutuhkan rendah dan harganya mahal.

Materi yang disampaikan Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., mengenai pemeliharaan ayam kampung skala rumah tangga dapat sebagai tabungan keluarga, karena usaha ini menjanjikan untuk masa yang akan datang.  Peluang ayam kampung dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani tidak kalah seperti ayam ras pedaging. 


Melihat kondisi Desa Galeh pada kegiatan-kegiatan tertentu ayam kampung dibutuhkan sangat tinggi. Pemeliharaan secara skala rumah tangga dengan jumal 10-20 ekor dapat membantu pendapatan keluarga. Dari aspek nutrisi ransum nutrient yang dibutukan tidak tinggi. Ransum pada ayam kampung dapat diberika secara sederhana, sebagai contoh, bekatul, limbah rumah tangga dan jagung bisa diberikan ke ayam.

Ditambahkan lagi oleh Rina Muryani, S.Pt., M.Si., bahwa ayam kampung memiliki daya tahan tubuh kuat karena pakan diformulasikan tidak menggunakan aditif berupa kimia. Pertumbuhan ayam kampung dapat dikontrol secara semi intensif, sehingga dalam 10-12 minggu dapat mencapai bobot badan 800-1.000 g/ekor. Misal, ibu-ibu PKK setiap rumah memiliki 10 ekor ayam betina jadi telur bisa digunakan sendiri untuk keluarga untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. 


Ketika pada acara desa atau hari raya tidak langka ayam kampung. Bagi yang tidak memiliki lemari es daging dapat direbus untuk mengatasi perubahan fisik daging. Kemudian untuk telur bisa disimpan pada suhu ruang sampai 7 hari. Telur infertil ketika dipecah tidak busuk atau tidak perubahan fisik dapat dikonsumsi.

Desa Galeh memiliki potensi lahan pertanian khususnya pertanian jagung dan tebu yang luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk ternak baik itu bahan baku atau limbahnya. Sumber pertanian yang mendukung dan kesadaran masyarakat dapat memotivasi seluruh masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Departemen FPP UNDIP dan mahasiswa program studi S1 Peternakan dilaksanakan dalam rangkaian percepatan tujuan  pembangunan nasional berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat mengakhiri kemiskinan yang masih ada di masyarakat.

Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP yaitu Lilik Krismiyanto, S.Pt., M.Si., Rina Muryani, S.Pt., M.Si., serta mahasiswa Program Studi S1 meliputi Ragil Putri Anggia, Yolla Novilia Rossy, Ainun Mardhiyyah, Hasan Dwi Nugroho, Muhammad Aulady Rachman dan Tim KKN I/II Desa Galeh Kecamatan Tangen.



===
Baca juga:
- Tim Departemen Peternakan FPP UNDIP Dampingi PKK Kedungmulyo Boyolali Dalam Pemeliharaan Ayam Kampung Skala Rumah Tangga

Kelezatan Unagi Cilacap Perjalanan Produk Belut Indonesia Hingga Menaklukkan Pasar Jepang

0
 



Campusnesia.co.idUnagi, atau belut air tawar, telah menjadi hidangan populer di berbagai belahan dunia. Salah satu produsen unagi yang mengundang perhatian adalah Cilacap, sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. 

Melalui inovasi dan kualitas yang unggul, produk unagi dari Cilacap telah berhasil menaklukkan pasar ekspor hingga ke Jepang. Artikel ini akan menjelaskan perjalanan produk unagi Cilacap dan bagaimana kualitasnya telah membuatnya diminati di pasar internasional.



1. Potensi Unagi Cilacap
Cilacap memiliki lingkungan yang ideal untuk budidaya unagi. Terletak di tepi Samudera Hindia, daerah ini memiliki sungai-sungai yang kaya akan nutrisi dan kualitas air yang baik, menjadi habitat yang sempurna bagi pertumbuhan belut yang berkualitas. Para petani dan produsen unagi di Cilacap telah memanfaatkan kekayaan alam ini untuk mengembangkan budidaya unagi yang berkualitas tinggi.



2. Inovasi dalam Budidaya
Petani dan produsen unagi Cilacap telah mengadopsi metode budidaya modern dan teknologi terkini untuk meningkatkan produksi dan kualitas unagi. Mereka menggunakan kolam budi daya yang dikendalikan secara ketat, memastikan suhu, nutrisi, dan kebersihan yang tepat untuk unagi. Penerapan teknik pembenihan, pakan berkualitas, dan manajemen yang cermat memastikan pertumbuhan optimal dan kelezatan unagi yang dihasilkan.



3. Pengolahan yang Berkualitas
Setelah dipanen, unagi diolah dengan hati-hati menggunakan metode tradisional yang telah diwariskan secara turun temurun. Unagi diolah dengan merokok menggunakan kayu bakar alami, yang memberikan cita rasa khas dan meningkatkan kelezatannya. Para pengrajin di Cilacap memegang teguh prinsip kualitas, memastikan bahwa hanya unagi terbaik yang dipilih untuk diolah dan diekspor.



4. Standar Keamanan dan Sertifikasi
Industri unagi Cilacap sangat mengedepankan standar keamanan pangan dan kualitas produk. Para produsen bekerja sama dengan otoritas terkait untuk memastikan bahwa semua tahapan produksi mematuhi regulasi dan sertifikasi internasional. Hal ini menjadikan produk unagi Cilacap dikenal sebagai produk yang aman, higienis, dan berkualitas tinggi.



5. Penaklukan Pasar Jepang
Dengan kualitas unagi yang terjaga dengan baik, produk unagi Cilacap berhasil menarik perhatian pasar internasional, terutama di Jepang, yang dikenal sebagai penggemar unagi sejati. Unagi Cilacap diekspor ke Jepang dengan jumlah yang signifikan dan mendapatkan penerimaan yang luar biasa dari konsumen Jepang yang menyukai cita rasa dan tekstur unagi Cilacap yang autentik. Kelezatan dan kualitas produk ini menjadi daya tarik utama bagi pasar Jepang yang sangat selektif dan menghargai makanan laut yang berkualitas tinggi.



6. Promosi dan Jaringan Distribusi
Kesuksesan produk unagi Cilacap di pasar Jepang juga didukung oleh upaya promosi yang efektif dan jaringan distribusi yang baik. Produsen unagi Cilacap bekerja sama dengan mitra bisnis di Jepang untuk memasarkan produk mereka dengan baik. Promosi dilakukan melalui pameran makanan, restoran, dan platform e-commerce yang menghubungkan langsung produsen dengan konsumen Jepang. Ini membantu meningkatkan visibilitas produk dan mempermudah aksesibilitas bagi konsumen di Jepang.



7. Dampak Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat
Keberhasilan ekspor unagi Cilacap ke Jepang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi produsen dan petani, tetapi juga berdampak pada pemberdayaan masyarakat setempat. Pertumbuhan industri unagi ini menciptakan lapangan kerja baru, membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong perkembangan ekonomi lokal.



8. Keberlanjutan dan Pelestarian Lingkungan
Para produsen unagi Cilacap juga sadar akan pentingnya keberlanjutan dan pelestarian lingkungan dalam produksi mereka. Mereka menerapkan praktik budidaya yang bertanggung jawab, menjaga kualitas air dan kelestarian ekosistem lokal. Selain itu, mereka juga berkontribusi pada inisiatif konservasi dan pemulihan habitat unagi di wilayah Cilacap.


Perjalanan produk unagi Cilacap dari Indonesia hingga menaklukkan pasar Jepang merupakan kisah keberhasilan yang menginspirasi. Dengan kualitas yang tak tertandingi, inovasi dalam budidaya, dan komitmen terhadap standar keamanan pangan, unagi Cilacap berhasil meraih hati konsumen Jepang yang menghargai makanan laut berkualitas tinggi.

Keberhasilan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat dan mendorong pelestarian lingkungan. Unagi Cilacap menjadi contoh nyata bahwa produk Indonesia mampu bersaing dan meraih pengakuan di pa nggung internasional.

Mahasiswa Tim KKN Undip, Ubah Limbah Bonggol Jagung yang Melimpah Di Desa Genengsari Jadi Pakan Ternak Alternatif

0
 


Campusnesia.co.idMahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2023 mengadakan program pelatihan pembuatan fermentasi bonggol jagung menjadi alternatif pakan ternak yang diadakan pada tanggal 24 Januari 2023 malam.

Program ini dilaksankan karena melihat banyak nya bonggol jagung di Desa Genengsari Boyolali dan limbah bongo jagung tidak dimanfaatkan kembali. Warga yang mayoritas sebagai petani jagung hanya membakar limbah nyadi pekarangan rumah. Selain itu warga Genengsari ini rata-rata memiliki ternak di rumah nya sebagai salah satu investasi masa depan.  

Kondisi ini yang mendasari mahasiswa KKN Undip khusus nya dari jurusan peternakan berinisiatif  mengolah limbah menjadi alternatif pakan ternak. Program ini bertujuan mengurangi jumlah limbah bonggol jagung dan mengurangi biaya untuk membeli pakan konsentrat untuk ternak.

Pelaksanaan program dilakukan di posko KKN Genengsari tepatnya di Dusun Grogol, Tim KKN mengundang karang taruna dan beberapa warga untuk mendapatkan pelatihan cara membuat fermentasi bonggol jagung secara sederhana. 

Sondang Ulamsari mendemostrasikan secara langkah membuat fermentasi bonggol jagung. Proses pembuatan pakan ini diawali dengan pencacahan kemudian hasil cacahan di fermentasi menggunkan larutan yang terdiri dari air, EM4 peternakan dan gula jawa. Setelah semua bahan tercampur kemudian disimpan dalam wadah tertutup dan dapat diberikan pada ternak setelah 14 hari.

Menurut beberapa warga yang menghadiri program tersebut mengaku baru mengetahui bahwa limbah bonggol jagung yang selama ini hanya dibuang dan dibakar ternayata dapat dijadikan sebagai alternative pakan ternak.
 
Warga antusias terhadap program yang di selenggarakan, terlihat dari banyaknya warga yang hadir dan adanya iteraksi Tanya jawab yang menunjukkan bahwa warga penasaran dan tertarik dengan fermentasi bonggol jagung ini.


Pengurus karang taruna di Dusun Grogol mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan Tim KKN Undip ini sangat berguna bagi para remaja disini karena dapat memeberikan wawasan yang lebih. Seain itu program ini dapat menambah kegiatan karang taruna karena kebetulan bulan buan ini belum ada kegiatan untuk karang taruna. 

Biasanya kegiatan karang taruna cukup padat saat sedang ada perayaan hari tertentu saja dan tidak ada kegiatan rutin. Anggota dari karang taruna sendiri mayoritas dari remaja SMK dan beberpaa anak muda yang sudah bekerja namun belum berumah tangga di Dusun Grogol ini.

Reporatse KKN Mahasiswa UNDIP Buat Sabun Organik dari Limbah Tahu

0
 


Campusnesia.co.idDesa Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal (27/01/2023), Harjosari Lor sebagai desa swakarya dikenal dengan home industri tahu dan kerupuk mi kuning. UMKM tahu yang beroperasi 6 hari dalam seminggu menghasilkan ampas tahu yang apabila sudah menumpuk akan membusuk dan mencemari udara. 

Ampas tahu biasanya digunakan sebagai pakan ternak memiliki nilai tambah yang kecil. Mahasiswa KKN Tim 1 Undip tahun 2022/2023 yang berkesempatan KKN di desa Harjosari Lor melihat potensi besar dari ampas tahu sebagai bahan baku sabun organik ramah lingkungan.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro yang berasal dari berbagai disiplin ilmu berkreasi dan berinovasi dengan menciptakan sabun organik dari ampas tahu. Ampas tahu yang tadinya memiliki nilai ekonomi rendah yang tadinya hanya dijual sebagai pakan ternak ternyata mampu diolah menjadi produk bernilai dengan bahan yang mudah ditemukan.

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip tahun 2022/2023 melalui program “Pemberdayaan UMKM pembuat tahu dengan mengolah limbah ampas tahu mejadi sabun organik dari proses pembuatan hingga pemasarannya” mengundang pelaku UMKM,perangkat desa hingga warga setempat untuk menghadiri sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun organic dari ampas tahu yang bertempat di balai desa Harjosari Lor pada Jumat, 27 Januari pukul 20:00 WIB. Peserta terlihat antusias dan aktif bertanya selama mengikuti demonstrasi.


Sabun Organik ini menggunakan bahan-bahan seperti : ampas tahu, soda api, minyak sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, zat pewarna dan pewangi. Sabun organik yang dinamai dengan “Okara Soap” memiliki manfaat seperti melembutkan dan menjaga kelembapan kulit,tidak menimbulkan alergi dan cocok untuk kulit sensitive, sabun organik juga ramah lingkungan.

Dengan adanya inovasi ini diharapkan akan memberi alternatif pemanfaatan ampas tahu sehingga dapat dilirik sebagai peluang usaha baru yang nantinya akan lebih menyahterakan warga setempat.

Reportase KKN: Mahasiswa Undip Ajarkan Peternak Cara Buat Mineral Blok sebagai Suplemen Sapi

0
 


Campusnesia.co.id - Mineral Blok adalah salah satu satu pakan ternak yang bermanfaat untuk suplemen ternak. Mineral blok terbuat dari bahan - bahan tinggi mineral seperti garam, kapur, dan semen putih sebagai perekat. Mineral blok yang tinggi mineral ini bermanfaat untuk meningkatkan kepadatan tulang ternak khususnya ternak ruminansia. 

Cara pembuatan dan bahan - bahan yang dibutuhkan untuk membuat mineral blok terbilang cukup sederhana sehingga dapat dibuat oleh peternak skala rumah tangga. Garam kasar, kapur, dan semen putih dicampur merata dengan perbandingan 3:2:1 lalu ditambahkan sedikit air untuk kemudian dicetak. 

Cetakan terbuat dari pipa berukuran besar yang dipotong setinggi 15 cm kemudian adonan ditunggu kering. Setelah kering, mineral blok siap digunakan sebagai suplemen ternak dengan cara digantung didepan ternak. Ternak sapi akan mulai menjilai mineral blok seperti menjilati permen.

Senin, 6 Februari 2023 salah satu mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Semarang bernama Yeremia Hansel membagikan mineral blok kepada peternak sapi Desa Babadan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pembagian mineral blok tersebut merupakan salah satu luaran program monodisiplin kegiatan KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Semarang.


Pelaksanaan program dilatarbelakangi kurangnya pengetahuan peternak terhadap alternatif suplemen pakan yang murah dan mudah dibuat. Peternak di desa tersebut hanya menggunakan jerami untuk memberi makan sapi yang mereka pelihara sehingga kebutuhan nutrisi seperti mineral kurang tecukupi. 

Kekurangan mineral dapat menyebabkan gangguan fisiologis ternak yang berakibat pada menurunnya kesehatan ternak. Pelaksanaan program ini bertujuan membantu peternak lokal dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ternak dengan harga yang terjangkau.

Tingkatkan Kualitas Pelaku UMKM, Mahasiswa KKN Undip Gelar Pelatihan Pembukuan Keuangan Sederhana

0
 


Campusnesia.co.idWonogiri, 25/01/2023. Tim I KKN Undip yang ditempatkan di Desa Kepuhsari, Kec. Manyaran Kab. Wonogiri telah melakukan survey kepada pelaku UMKM terkait pembukuan bagi usahanya. Namun, pentingnya pembukuan untuk pelaku UMKM masih dipandang rendah di Desa Kepuhsari terbukti dari hasil survey langsung beberapa pelaku UMKM yang memiliki Toko tidak membuat Pembukuan Keuangan untuk usahanya sendiri. 

Pembukuan sederhana merupakan suatu strategi untuk membangkitkan ekonomi dan mengetahui stabilitas usaha yang dimiliki. Dengan melakukan pembukuan diharapkan pelaku UMKM dapat mengontrol arus kas keluar dan arus kas masuk sehingga tidak terjadi kerugian terhadap usahanya.

Melihat permasalahan yang ada, maka mahasiswa KKN Undip menyelenggarakan pelatihan pembukuan keuangan sederhana secara door to door. Dengan metode ini diharapkan pemilik usaha dapat lebih paham lagi akan cara mengelola keuangan usahanya sendiri. Kegiatan tersebut dilakuakan pada Rabu (25/01/2023). 


“Belum pernah melakukan pembukuan keuangan sederhana, tapi kalo corat coret nulis uang keluar masuk terkadang masih kalau sempat,” jelas Devi, salah satu pelaku UMKM Desa Kepuhsari yang memiliki usaha Toko Mukino (Pakan Ternak Pertanian). Hal serupa juga dilakukan oleh Suharni selaku pelaku UMKM yang membuka usaha sembako. 

Pelatihan pembukuan keuangan sederhana diawali dengan mengenalkan tahapan-tahapan pembukuan seperti membuat catatan pengeluaran dan pemasukan, menyusun buku kas utama, pembukuan stok barang, laporan laba rugi, dan neraca keuangan. 

Namun hal tersebut pasti sangatlah baru untuk para pelaku UMKM di Desa Kepuhsari sendiri. Sehingga mahasiswa KKN Undip memfokuskan pada pencatatan debit/kredit kas yang masuk dan keluar sehingga semua tercatat dengan rapi dan tidak ada keselisihan. 

Mahasiswa KKN Undip juga membagikan Buku Kas Debit/Kredit untuk bisa dipraktekan secara langsung terkait pembukuan keuangan sederhana dan diharapkan dapat berguna hingga terus menerus. 

Dengan pembuatan pembukuan keuangan sederhana ini, juga meningkatkan kualitas UMKM karena usaha yang dilakukan lebih jelas dan teratur pembukuannya. Pembukuan ini juga dapat membantu para pelaku UMKM untuk menentukan laba/rugi mereka sehingga usaha tidak mengalami kerugian. 

Antusias yang sangat baik dari warga terbukti dari saat penyampaian materi, pelaku usaha memperhatikan dan aktif bertanya terkait pembukuan usaha tersebut. Bukti lain yaitu setelah beberapa hari berjalan, mahasiswa melakukan evaluasi apakah pembukuan dilaksanakan setelah adanya pelatihan, dan hasil yang didapatkan para pelaku usaha mulai mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha mereka melalui buku kas yang diberikan.

Mahasiswa Undip Adakan Pelatihan Pendugaan Bobot Badan Sapi Tanpa Timbangan ke Peternak Sapi Desa Karangdowo

0
 


Campusnesia.co.idKabupaten Klaten 8/2/2023 – Pemeliharaan sapi potong yang efisien dan efektif dapat diukur dengan peningkatan bobot badan. Bobot badan ternak menjadi faktor penting dalam produksi dan reproduksi ternak. 

Ukuran bobot badan sapi menjadi indikator ekonomi dalam peternakan sapi potong. Namun, masih banyak peternak sapi potong yang tidak peduli dengan peningkatan bobot badan ternaknya dan hanya fokus dalam pemberian pakan. Hal tersebut juga terjadi pada peternak sapi potong di Desa Karangdowo, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. 
 
Kurangnya pengetahuan akan pentingnya peningkatan bobot badan serta cara mengukur bobot badan sapi menjadi salah satu faktor penghambat kemajuan peternak sapi potong. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa KKN TIM I UNDIP Desa Karangdowo yang dibimbing oleh Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T., M. Eng., IPU., Dina Lestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt., dan Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc. berupaya memberikan pelatihan dan sosialisasi terhadap cara pengukuran bobot badan sapi tanpa menggunakan timbangan kepada peternak sapi potong di Desa Karrangdowo.

Metode pelatihan dan sosialisasi dilakukan secara door to door dengan mendatangi peternak satu persatu. Para peternak diberikan contoh dan praktik langsung cara mengukur lingkar dada dan panjang badan sapi menggunakan pita ukur. 


Selanjutnya, hasil pengukuran dapat digunakan untuk menduga bobot badan ternak dengan cara menghitungnya menggunakan rumus Lambourne. Pendugaan bobot badan sapi dengan metode ini dipilih karena hanya memerlukan pita ukur yang harganya lebih murah daripada timbangan, serta metodenya cukup mudah sehingga peternak tidak merasa kesulitan.
 
Manfaat dari pelatihan dan sosialisasi pendugaan bobot badan sapi menggunakan rumus Lambourne yaitu peternak dapat mengukur bobot badan ternaknya dengan lebih mudah. Selain itu, peternak dapat mengetahui rentang harga ternaknya berdasarkan bobot badan ternak, sehingga peternak mendapatkan harga yang sesuai. 

Harapan keberlanjutan dari program ini yaitu para peternak dapat mempraktikannya langsung di lapangan dan dapat mengajarkan kepada peternak-peternak lain. Pemberian infografis kepada peternak dapat menjadi panduan kedepannya.

Terapkan Prinsip Zero Waste, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Kenalkan Pupuk Organik Cair Berbahan Baku Limbah Kulit Pisang

0
 


Campusnesia.co.idBoyolali 06/01/2023. Salah satu dari berbagai jenis potensi alam yang dapat ditemukan di Desa Wonoharjo – sebuah desa di Kabupaten Boyolali – adalah pisang. Tidak hanya untuk konsumsi pribadi, pisang telah menjadi bagian penting bagi masyarakat desa. 

Sebagian masyarakat Desa Wonoharjo memproduksi berbagai olahan pisang untuk membantu perekonomian, salah satunya adalah keripik pisang. Selain itu pisang rebus, pisang goreng, dan berbagai jenis olahan pisang lainnya menjadi makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat desa. 


Meskipun demikian, pemanfaatan pisang masih terbatas pada daging buahnya saja, pemanfaatan kulit buahnya masih sangat minim. Beberapa masyarakat menggunakan kulit pisang sebagai pakan ternak, tetapi mayoritas kulit buah pisang hanya menjadi limbah yang tidak digunakan.

Kandungan kalium pada kulit pisang, di mana kadar K2O-nya mencapai 46-57% basis kering, merupakan elemen nutrisi yang paling dominan. Kalium merupakan nutrisi yang berperan menguatkan jaringan tanaman; membantu produksi protein, karbohidrat, dan gula; membantu transportasi gula dari daun ke buah, dan meningkatkan resistensi terhadap penyakit. Oleh karena itu, kulit pisang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik cair (POC). 


Kegiatan edukasi pembuatan POC dari kulit pisang dilaksanakan oleh Mona Priyanti (21) – seorang mahasiswa KKN Universitas Diponegoro – terhadap warga Desa Wonoharjo. Tujuan dari edukasi pembuatan POC ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai khasiat kulit pisang sebagai bahan baku dalam pembuatan POC. 

Melalui pembuatan POC, kulit pisang tidak hanya berakhir sebagai limbah sehingga permasalahan sampah organik dapat dikurangi. Di samping itu, bagi warga yang memiliki tanaman di pekarangan rumahnya atau bermatapencaharian di bidang pertanian, penggunaan POC dapat menjadi komplemen untuk mengurangi penggunaan pupuk sintetis.

Inisiatif ini dilaksanakan melalui dua tahap: pembuatan POC dan edukasi kepada warga. Untuk memastikan POC telah selesai mengalami proses fermentasi sebelum dikenalkan kepada masyarakat, tahap pembuatan diselesaikan satu minggu sebelumnya. Kegiatan edukasi pembuatan POC dilaksanakan dengan menjelaskan mengenai potensi kulit pisang untuk diterapkan sebagai POC, tahap-tahap pembuatan POC, serta penggunaan POC pada tanaman. 


Kegiatan edukasi pembuatan POC telah dilaksanakan dengan lancar di Balai Desa Wonoharjo yang dihadiri oleh perwakilan berbagai kelompok masyarakat Desa Wonoharjo, di antaranya perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapotan), kelompok UMKM, kelompok petani ikan, karang taruna, beserta perangkat Desa Wonoharjo. Para hadirin memperhatikan pemaparan dengan seksama dan antusias dalam belajar lebih lanjut mengenai aplikasi POC selama keberjalanan acara.

Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Alat Pakan Ikan Otomatis Hemat Tenaga dan Waktu

0
 


Campusnesia.co.id - Klaten 08/02/2023. Mahasiswa KKN Undip menciptkan alat pakan ikan otomatis untuk pemilik ternak ikan di Desa Babadan Kecamatan.Karangdowo Kabupaten.Klaten guna untuk menghemat tenaga dan watu para peternak ikan.

Alat pakan ikan otomatis merupakan salah bentuk dari teknologi tepat guna.Teknologi sangat penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan menunjang  pelaksanaan intensifikasi akan tercapai penerapan perikan yang berkelanjutan.

Para peternak ikan,Dalam mencapai efisiensi dalam beternak ikan maka diperlukan inovasi berupa teknologi yang dapat mendukung para peternak,salah satunya dengan alat pakan ikan otomatis.Pemberian pakan ikan otomatis dapat menghemat tenaga,waktu,dan materi para peternak ikan.

Dengan keadaan para peternak ikan di Desa Babadan  yang dimana masih memilik kesibukan yaitu bertani,maka maka masih sering terjadi pemberian pakan ikan yang tidak teratur.Dengan permasalahan  tersebut dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan ikan.


Oleh karna itu,Mahasiswa KKN Undip  pada Rabu 8 Februari 2023,Ronaldo selaku Mahasiswa KKN Tim 1 Undip telah melakukan penyerahan hasil dari program monodisiplin yaitu “ Alat Pakan Ikan Otomatis” yang outputnya berupa alat pakan ikan otomatis yang telah diberikan kepada Pak Henry selaku satu peternak ikan di Desa Babadan.

Dari pembuatan pakan ikan otomatis dapat menunjang keberhasilan produksi perikan,dimana akan tercapai penerapan perikan yang berkelanjutan.Teknologi ini memiliki manfaat yang cukup besar dalam mempermudah para peternak dan lebih efisien.

Teknologi pakan ikan otomatis juga dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, dan juga menggunakan barang-barang bekas seperti gallon Le Mineral sebagai tangki penyimpan pelet dan penutup komponen kelistrikan pakan ikan otomatis,pompa listik yang berkerja mendorong pelet melalui pipa,dan pipa sebagai saluran keluarnya pelet dari tangka dan pipa juga digunakan sebagi rangka bangunan pakan ikan otomatis.
 
Cara kerja alat pakan ikan otomatis ini sangatlah simpel,Dimana para peternak hanya perlu mengatur Timer Digital agar pompa listrik aktif dan  mendorong pelet keluar melalu pipa ke kolam.

Mahasiswa KKN Undip Buat Probiotik Pakan Ikan Dari Daun Pepaya

0
 


Campusnesia.co.id - Boyolali 7/2/23. Sebagian besar mata pencaharian yang ada di sekitar Waduk Kedung Ombo, Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, merupakan pembudidaya ikan dengan menggunakan keramba jaring apung (KJA). Ikan-ikan yang dibudidayakan antara lain ikan nila, ikan mas, dan ikan patin. 

Kegiatan budidaya perikanan tidak mungkin lepas dari kebutuhan pakan ikan yang cukup banyak. Penggunaan pakan yang banyak untuk kegiatan budidaya ini menjadi beban bagi para pembudidaya ikan dikarenakan harga pakan ikan yang digunakan dalam kegiatan budidaya yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan inovasi untuk menekan penggunaan pakan pada kegiatan budidaya ikan.


Kegiatan ini merupakan program monodisiplin yang dilakukan oleh mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro, Alexandra Putri Kinasih Koraag (21), dengan mengenalkan cara pembuatan dan penggunaan Probiotik Pakan Ikan dari Daun Pepaya sebagai upaya untuk membantu pembudidaya ikan menekan penggunaan pakan ikan. Daun pepaya dipilih dikarenakan mudah didapatkan serta dapat meningkatkan imun dan pertumbuhan ikan.


Probiotik adalah mikroba yang menguntungkan bagi ikan yang dibudidayakan. Probiotik memiliki peranan yang penting terhadap proses pencernaan ikan dan membantu penyerapan asam amino pada ikan menjadi lebih optimal. Campuran probiotik dan pakan (pellet) membuat metabolisme dan pencernaan ikan menjadi lebih sempurna. Sekitar 90% pakan yang dicampur probiotik yang masuk ke tubuh ikan akan menjadi daging sehingga ikan akan menjadi lebih gemuk dan pakan yang digunakan dapat ditekan. 

Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu pemaparan mengenai pembuatan dan manfaat probiotik pada hari Senin (30/1) dan cara menggunakan probiotik secara langsung di KJA pada hari Selasa (31/1). Pemaparan disampaikan kepada Pak Jono, ketua kelompok petani ikan Desa Wonoharjo, mulai dari manfaat, cara pembuatan probiotik, cara pakai, serta penyerahan probiotik yang sudah siap pakai. 

Pengaplikasian probiotik pakan ikan ini kemudian dilakukan pada hari selanjutnya langsung di KJA yang ada di tengah Waduk Kedung Ombo pada saat waktu pemberian pakan. Kegiatan berlangsung dengan lancar serta petani ikan turut berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan.

TIM I KKN UNDIP Hadirkan Solusi Pengolahan Limbah Organik Sebagai Alternatif Pakan Sumber Protein Melalui Budidaya Maggot BSF

0
 


Campusnesia.co.idDalam rangka peningkatan peran kampus terhadap masyarakat, Universitas Diponegoro mengirimkan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan berdasarkan program keilmuan.

Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Klaten menjadi salah satu desa yang menjadi sasaran program KKN. Pemerintahan Desa Bakungan sedang gencar menjalankan program penguatan ketahanan pangan melalui pengadaan ternak bebek dan lele. Selain itu, pemerintah desa juga akan melakukan upaya pengelolaan sampah dengan membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam peserta KKN TIM I UNDIP berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan memperkenalkan program budidaya maggot. Program ini mengupayakan pengelolaan sampah organik khususnya limbah rumah tangga dengan memanfaatkan maggot sebagai pengurainya. 

Di samping itu, maggot BSF memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi bebek dan lele yang mayoritas dipelahara oleh masyarakat Desa Bakungan.


Pelatihan budidaya maggot dilaksanakan di Rumah Bapak Suparman yang juga merupakan peternak bebek di Desa Bakungan. Pada sosialisasi tersebut warga bisa melihat langsung maggot mulai dari fase telur, larva, pre pupa, pupa hingga menjadi lalat. Selesai pelatihan budidaya maggot, warga juga diberikan edukasi cara pengaplikasian maggot kepada hewan ternak. Maggot sebagai pakan unggas diberikan sebanyak 30%:70% pakan pabrik, sedangkan untuk lele dengan perbandingan 50% maggot:50% pakan pabrik.

Program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Harapanya budidaya maggot ini dapat mengatasi permasalahan harga pakan yang dikeluhkan para peternak. Disamping itu juga dapat membantu menguraikan sampah organik rumah tangga warga Desa Bakungan yang nantinya dikelola di TPS.