Mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP Sosialisasi Aplikasi Buku Kas Pembukuan Mudah Untuk UMKM

 


Campusnesia.co.id - Desa Bakungan, Kec. Karangdowo, Kab. Klaten (23/1/23). Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler TIM 1 UNDIP tahun 2022/2023 diselengarakan secara langsung atau terjun ke masyarakat langsung di beberapa daerah khusunya di Provinsi Jawa Tengah.

Para mahasiswa KKN UNDIP melakukan beberapa program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan sebagai bentuk pengabdian kepada para masyarakat. Majid (21), mahasiswa UNDIP yang melakukan KKN di Desa Bakungan dengan program studi Akuntansi Perpajakan 2019.

Pelaksanaan program ini diawali dengan melakukan beberapa survey ke beberapa para pelaku UMKM dan pemilik warung kecil yang ada di Desa Bakungan terutama di Dusun Bakungan.

Lalu tindak selanjutnya setelah melakukan survey adalah melakukan diskusi dengan pemilik warung dan pemilik UMKM yang kesulitan mengolah data keuangan, lalu dapat ditarik sumber masalahnya yaitu kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan yang mudah dan efektif. Hanya bebrapa warung dan UMKM yang terpilih berdasarkan hasil survey ke beberapa warung dan UMKM dengan kriteria yang tidak paham dengan pembukuan dan teknolgi yang terkesan susah dan membingungkan. Dengan adanya aplikasi “Buku Kas” ini diharapakan dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang efektif dan mudah.


Dalam pelaksanaannya, program kerja monodisplin atau program keilmuan ini dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi pelatihan pembukuan bagi para pelaku UMKM berbasis digital melalui aplikasi “Buku Kas“ secara door to door atau langsung sosialisasi langsung ke tempat para pelaku UMKM dan pemilik warung kecil. Pelaksanaan program ini dilaksanakan dengan target ke pelaku UMKM dari Desa Bakungan terutama di Dusun Bakungan.

Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan program kerja ini yaitu kendala di istilah kata yang terdapat di fitur “Buku Kas”. Lalu masih gagap teknologi dan masih terbilang baru bisa menggunakan handphone membuat proses demonstrasi dan praktek menggunakan aplikasi “BukuKas” harus dilakukan berulang-ulang hingga mereka benar-benar paham.

Lalu untuk menindak lanjuti dari hambatan ini adalah dengan membantu memberikan pengarahan dan menjelaskan istilah kata yang terdapat di fitur “Buku Kas” dan memberikan sedikit tutorial sederhana tentang fitur fitur yang ada di smartphone.

Untuk memudahkan dalam penggunaan aplikasi “Buku Kas“ ini, Majid (21) membuat poster yang berisikan tentang fitur-fitur yang ada di aplikasi “Buku Kas“ agar para sasaran yang dituju bisa lebih mudah dalam megoperasikan aplikas “Buku Kas“.

Ketercapain dari program ini dapat dilihat dengan pahamnya pemilik warung dan UMKM yang paham dalam mengoperasikan aplikasi “Buku Kas”. Selain itu, para pemilik warung dan UMKM  juga menyadari bahwa selama ini laporan keuangan yang mereka buat masih banyak kekurangan dan jauh dari standar laporan keuangan yang harusnya diterapkan sebagaimana mestinya. 

Untuk ke depannya para pemilik warung dan UMKM akan mulai beralih dan mencoba untuk menggunakan aplikasi “BukuKas” dalam mencatat segala pemasukan dan pengeluaran, menginput barang, mencatat utang piutang hingga menjadi sebuah laporan keuangan karena ternyata lebih praktik dan mudah.

Harapan dengan adanya pelatihan aplikasi “Buku Kas” ini diharapkan para pelaku UMKM dan pemilik warung dapat mengerti cara melakukan pembukuan usaha berbasis digital dan tidak mengalami kesalahan pembukuan serta dapat menambah kesejahteraan masyarakat yang ada di Desa Bakungan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon