Opini: Gelombang Demo Mahasiswa dan Ingatan tentang NKK BKK




Campusnesia.co.id -- Unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat sejak tanggal 23 September 2019 dengan Gejayan Memanggil di Jogjakarta masif disambut dengan aksi serupa di daerah lain. Salah satu puncaknya di Jakarta tanggal 24 dan 25 September 2019.


Gedung DPR menjadi sasaran dengan aspirasi, penolakan revisi UU KPK yang dinilai melemahkan kewenangan KPK dalam pemberantasan korupsi dan lebih menguntungkan koruptor serta menyoal Revisi KUHP yang disinyalir bakal mengebiri demokrasi.

Mosi tidak percaya terhadap DPR dan Demokrasi Dikorupsi adalah dua tagar yang didengungkan.

Mahasiswa di garda terdepan, didukung elemen aktivis dan masyarakat, yang tak kalah menarik adalah turut sertanya pelajar SMA dan SMK yang trending dengan tagar STM Melawan.

Demontrasi yang masif ini fenomena yang langka setidaknya 5 tahun terakhir di era kepemimpinan presiden Jokowi. Bentrok antara demonstran dan aparat polisi tak bisa dihindarkan, banyak korban luka bahkan ada yang meninggal.

Lalu muncul respon presiden Jokowi terhadap masifnya demontrasi di berbagai daerah, (1) Panggil Menristekdikti, Jokowi Minta Mahasiswa Tak Turun ke Jalan (kompas.com - Kamis, 26 September 2019). 

Menristek Dikti, M Nasir yang juga mantan Rektor Undip kemudian mengeluarkan Statement, (2) Gelombang Protes Mahasiswa, Menristekdikti Ancam Beri Sanksi Rektor (Kompas.com - Kamis, 26 September 2019).

Dua pernyataan petinggi negeri ini menanggapi gelombang demontrasi yang dimotori mahasiswa di berbagai daerah di indonesia ini menarik bagi saya, mengingatkan akan sejarah pergerakan mahasiswa di masa lampau.

Dejavu dengan NKK BKK 

Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK), adalah kebijakan Menteri Pendidikan era Presiden Soeharto bernama Daoed Joesoef (1978-1983)

Kebijakan ini dianggap kontroversi karena dituding sebagai upaya Pemerintah Soeharto dalam "mematikan" daya kritis mahasiswa terhadap pemerintah.

NKK/BKK bungkam mahasiswa

Dilansir dari Harian Kompas yang terbit 26 Juni 2015, kebijakan NKK/BKK tidak muncul tiba-tiba. Peristiwa panjang dan penuh dinamika menjadi pemicu, terutama setelah mahasiswa yang dibantu militer berhasil menumbangkan Orde Lama pimpinan Presiden Soekarno.

Organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), tumbuh subur. Kaderisasi pun berjalan baik.

Hal ini menjadikan kritik terhadap oleh mahasiswa ikut subur, melalui berbagai aksi unjuk rasa.

Misalnya saja, saat mahasiswa mengkampanyekan "golongan putih" pada Pemilu 1971, setelah pemilu dianggap tidak lagi berjalan jujur dan adil.

Aksi mahasiswa semakin meluas saat pemerintah akan membangun Taman Mini Indonesia Indah pada 1973.

Hingga puncaknya terjadi pada protes mahasiswa terhadap dominasi modal asing di Indonesia pada 15 Januari 1974. Peristiwa "Malapetaka 15 Januari" atau Malari itu bertepatan saat Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka mengunjungi Ibu Kota.

Kebijakan NKK/BKK berlaku resmi setelah Mendikbud Daoed Joesoef mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus. Ini menyebabkan kampus jadi kawasan "steril" dari aktivitas politik.

Dengan SK itu, mahasiswa tidak boleh melakukan kegiatan bernuansa politik. Jika ada yang nekat, sanksi keras berupa pemecatan sudah disiapkan oleh birokrasi kampus, yang juga ditekan pemerintah.

Kebijakan itu pun disertai pembubaran Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa di tiap perguruan tinggi.

Ini ditandai dengan Surat Keputusan Nomor 037/U/1979 tentang Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang berhasil menghilangkan aktivitas politik dan organisasi mahasiswa di kampus.

(3) Kami kutip dari: Daoed Joesoef, Kontroversi NKK/BKK, dan Beda Pendapatnya dengan Soeharto... (Kompas.com - Senin, 8 Agustus 2016)

Hari ini kita hidup di era reformasi, buah perjuangan pergerakan mahasiswa juga, dengan produk utamanya demokrasi yang ditandai salah satunya dengan kebebasan dalam berekspresi dan berpendapat.

Respon menristek dikti terhadap gelombang demontrasi mahasiswa yang menyuarakan keresahan dan kepedulian terhadap masa depan Indonesia sangat disayangkan, selain berpotensi mengebiri gerakan mahasiswa dan mengingatkan akan memori kelam masa orde baru.

Penulis: Nandar
Foto: twitter 






Kisah Inspiratif Ibu Ngatiyem dan Ceriping Robanna




Campusnesia.co.id - Dulu, selain jualan sayur keliling, saya jualan pisang, ya cuma buahnya aja. Sebelum matang, biasanya ada pengepul yang datang. Hasil jualannya ya gak seberapa.


Sampai akhirnya, tahun 2009, saya diajak untuk membuat keripik atau ceriping olahan pisang dengan bimbingan dari mahasiswa-mahasiswa dari Beastudi Etos Semarang yang datang ke Dusun saya ini. Namanya, Ceriping Robbana.


ads



Saya sama ibu-ibu pun akhirnya tidak lagi menjual buah pisang saja. Kita buat ceriping pisangnya jadi banyak rasa. Ada coklat, keju, tiramisu, dan 5 rasa lainnya. Kita juga bikin dendeng dr jantung pisang, keripik bonggol pisang, dan terakhir kita bikin es cendol dari daun pisang.


Jadi ternyata banyak yang bisa dilakukan dari pohon pisang saja dan bisa punya nilai ekonomi. Alhamdulillah, setiap bulan ada yang pre order sampai 500 pcs dan butuh 60 kg pisang.

Ibu-ibu ada penghasilan tambahan sekitar 300-500 ribu setiap bulannya. Senang sekali, alhamdulillah, lha wong iso etuk duwit (lha kan bisa dapat uang), hehehe ~ Ibu Ngatiyem (58thn), warga Dusun Krasak, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang.

Ibu Ngatiyem adalah salah satu penerima manfaat dari program pemberdayaan yang dikembangkan sendiri oleh para mahasiswa penerima Beastudi Etos Dompet Dhuafa Chapter Semarang.


Selain mendapatkan beasiswa dan bimbingan selama perkuliahan, para mahasiswa ini juga wajib untuk mengembangkan program pemberdayaan untuk masyarakat, agar manfaat tidak berhenti dalam dirinya saja, melainkan juga bagi banyak orang lainnya.

Ceriping Robbana adalah hasil pemikiran Mahasiswa Beastudi Etos Semarang dengan mempertimbangkan kearifan lokal di Dusun Krasak yang banyak sekali memiliki pohon pisang.

Dengan pemberdayaan tersebut, pohon pisang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi daripada sekedar menjual buahnya.

Pemberdayaan ini merupakan aliran manfaat dari zakat yang sahabat titipkan pada kami, hingga manfaatnya terasa sangat luas. Semoga akan lebih banyak lagi bermunculan cerita seperti Ibu Ngatiyem di Indonesia. 

Sahabat yang masih mahasiswa, ada cerita serupakah seperti yang dilakukan Mahasiswa Beastudi Etos di Semarang? 

Dikutip dari twitter Dompet Dhuafa

Opini: Cara Efektif Tangani Kebakaran Hutan di Indonesia



Campusnesia.co.id -- Sebulan lebih kebakaran hutan menjadi topik pembicaraan. Saudara-saudara kita di Kalimantan dan Sumatera terdampak asap pekat hingga aktifitas dan kesehatannya terganggu.

Bila kita bincangkan sebabnya, setidaknya ada 3, (1) iklim dan musim kemarau yang panjang, (2) faktor lahan gambut dan (3) ulah manusia yang sengaja membuka lahan untuk ladang dengan cara instan yaitu dibakar baik oleh individu maupun korporasi perkebunan.

Kebakaran hutan di indonesia bukan tahun ini saja, hampir setiap tahun terjadi, setidaknya masih segar diingatan kita tahun 2015 lalu. Tahun ini Korban berjatuhan dari yang sekedar aktifitasnya terganggu, sesak nafas hingga korban jiwa. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun turut merasakan dan protes keras kepada pemerintah Indonesia. Jadi, masalah ini memang bukan hal sepele.

Bahkan tercatat pada tahun 1997 juga pernah terjadi kebakaran hutan terparah dalam sejarah Indonesia dengan waktu hampir 7 bulan di Riau dan Kalimantan.

Lebaran dan Kebakaran Hutan
Ada dua persamaan dari keduanya, lebaran adalah moment rutin tahunan yang bahkan dari setahun sebelumnya sudah diketahui akan datang oleh semua orang. Lebaran disambut dengan berbagai persiapan yang matang, dari jauh hari hingga hari H, seorang ibu menyiapkan menu lebaran, pemerintah persiapan jalur mudik, pengusaha menyiapkan THR dll. Karena setiap tahun datang, jauh-jauh hari sudah disiapkan dan diantisipasi agar semua berjalan lancar dan meminimalisir hal negatif terjadi.

Mengingat kebakaran hutan yang tidak terjadi tahun ini saja, mustinya semua pihak, masyarakat, pemerintah pusat dan daerah bisa "menyambutnya" layaknya lebaran.

Begitu musim hujan selesai dan datang kemarau, data titik api tahun sebelumnya dipantengin, dijaga kalau perlu dibuatkan pos ronda. Begitu muncul tanda-tanda api langusng dipadamkan.

Masyarakat diedukasi tentang cara mencegah dan menangani kebakaran, demikian juga korporasi terkait.

Tidak lupa, bagi yang terbukti melanggar aturan dan menyebabkan kebakaran harus dihukum setimpal tidak pandang bulu, terlebih yang melakukan pembakaran atas nama korporasi harus lebih berat dari individu agar jera.

Sebagai penutup, ada kutipan bijak yang relevan dengan peristiwa kebakaran hutan ini, " sesuatu yang terjadi lebih dari sekali pasti punya pola yang bisa dipelajari " jadi kalau tiap tahun penanganan dan responya sama saja atau lebih buruk bisa dipastikan yang bersangkutan tidak pernah belajar.

Semoga kebakaran dan bencana asap di berbagai daerah segera teratasi agar saudara-saudara kita bisa menghirup  udara segara kembali sebagaimana yang kita rasakan tiap bangun pagi.

Apa yang bisa lakukan? Memberi masukan, jadi relawan, kirim donasi dan bantuan, atau paling minimal mari kita doakan.

Sekian, 
Penulis: Nandar
Foto: kbknews.id

Review Film Pendek Jurassic World: Battle at Big Rock 2019



Campusnesia.co.id -- Kemarin Jurassic World merilis sebuah film pendek berjudul "Battle at Big Rock". Hanya berdurasi 8 menit dan bertujuan ms jadi penghubung antara film jurassic world: fallen kingdom dengan film ke tiganya nanti.

Videonya:

Hypenya terasa, bahkan ada mid credit scenenya yang menunjukan dampak dari event di film fallen kingdom. 

Dinosaurus muncul di jalan, muncul di laut, sungai bahkan pemukiman. Kita nantikan film ke tiganya ya.

Lowongan Kerja Remote Editor di PT RMA


Campusnesia.co.id -- Lowongan Kerja Remote

Salah satu value di RMA, dan ini ialah value utama kami adalah GROWTH. Kami memaksa RMA harus bertumbuh, dan kata kunci dari pertumbuhan sebuah organisasi adalah pertumbuhan team.

Maka, tatkala RMA ingin bertumbuh, team juga musti bertumbuh, bertumbuh dari sisi kuantitas, tapi yang lebih penting lagi adalah team bertumbuh secara kualitas.

Kata kunci bagi pertumbuhan team, kami tempatkan sebagai value kedua RMA, apa itu? Continuous learning, pembelajaran berkelanjutan. Maka memang kami di RMA memaksa diri untuk terus belajar, untuk terus menempa diri, untuk terus mengasah gergaji.

Karena bagi kami, tiada pertumbuhan tanpa pembelajaran. 

Maka, di RMA, setiap pekan kami ada learning Day, hari belajar, semua team, meski remote wajib datang ke kantor untuk belajar bareng, saling sharing, nonton bareng, makan bareng, gegojekan bareng. Bahkan setahun 2 kali, kami juga jalan-jalan bareng. Asyeeeekkkk ya.

Nah dalam rangka pertumbuhan, kami membutuhkan talenta-talenta baru yang siap bertumbuh bersama, siap belajar bersama,, siap menguat bersama. 

Ada posisi apakah? Kami membutuhkan seorang editor atau copy editor. Apa pekerjaan dan tanggung jawabnya? Detail ada di link nanti di bawah ya.

Pekerjaan editor ini remote, ga perlu ngantor setiap hari. Apa itu kerja remote? Bisa cek detail di deskripsi ya teman-teman.

Detail info ada di 
bit.ly/rmakarier
bit.ly/rmakarier
bit.ly/rmakarier


Lowongan Kerja di PT Bebek Prima Nusantara 2019


Campusnesia.co.id -- Terus bertumbuh, Ketika kau memulai bisnis, kau bisa memulainya seorang diri.
Tapi ketika kau ingin membesarkannya, kau membutuhkan tim. (Anonim)

Bagi rekan-rekan area Solo raya, atau ingin bekerja di area solo raya, semoga berjodoh bergabung di Bebek Prima Nusantara ya.

Kami sedang membutuhkan talenta-talenta luar biasa, yang berorientasi pada jangka panjang, memiliki karakter yang bagus, mau bekerja keras dan mau bertumbuh bersama.

Jika ada rekan, saudara, sahabat yang ingin bergabung, silahkan kontak Pak Abdillah Achmadi ya. 

Setiap bulan nanti akan ada bimbingan juga dari kami insyaAllah. Yuk tumbuh bareng.



Deretan Easter Egg dalam Film Gundala



Campusnesia.co.id -- Seperti janji kami dalam artikel Review Film Gundala, dalam tulisan kali ini kami akan coba membahas tentang easter egg atau clue dan kode dalam film Gundala yang akan menghubungkan ke film selanjutnya. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Gundala adalah film pembuka untuk Jagad Sinema Bumi Langit yang akan menghadirkan sederet film jagoan tanah air hingga beberapa tahun ke depan.

((SPOILER ALERT)) 

Pasti akan mengandung bocoran, so buat yang belum nonton dan gak mau ke bocoran jangan lanjut baca, resiko ditanggung sendiri ha ha.

Daftar easter egg atau clue di film Gundala tentang film selanjutnya, apa aja nih? yuk kita simak satu persatu.

ads

1. Awang 
Film Gundala akan di awali dari Sancaka kecil, di trailer juga kita sudah diberi tahu, adegan sancaka belajar silat dan mengejar temannya di atas kereta, anak itu bernama Awang..dan..Awang adalah nama asli dari sosok dibalik Godam. 

2. Ki Wilawuk
Akhir film adalah awal dari kelanjutan kisah berikutnya, Ghazul menghidupkan sosok dari era kuno bernama ki Wilawuk diperankan oleh Sujiwo Tedjo. Darimana tahu kalau sosok ini dari jaman kuno? Selain dari versi komik kita bisa tahu dari bahasa yang digunakan, bahasa jawa bukan kromo alus tapi Kawi, bahasa yang sama digunakan dalam pewayangan. 

Bagi saya ini menarik, kita tahu bahwa bumi langit juga akan menghadirkan Si Buta dari Gua Hantu yang berarti jaman kuno.

Dan akan ada film dengan judul Patriot kalau versi Marvel kita kenal dengan Avenger, hidupnya ki Wilawuk akan menjadi clue bahwa Si Buta juga bisa dibawa ke masa depan. Hmm menarik ya dan bikin penasaran.

3. Sri Asih
Muncul sekelebat saat sancaka gagal mengejar mobil yang membawa virus amoral. Sosok wanita dengan pakaian ala keraton jawa atau lebih tepatnya wayang orang layaknya srikandi tiba-tiba muncuk di tengah jalan menghadang mobil yang melaju kencang.

Ia menyabetkan selendangnya dan jedar..mobil bak menabrak dindin beton, hancur jadi rempyek coyy.

Sri Asih yang diperankan oleh Pevita Pearch, juga akan punya film sendiri. Dadi sekilas kekuatanya kita bisa berharap Sri Asih bisa jadi wonder women versi Indonesia, gak sabar sih melihat dia beraama gundala dan si buta dari gua hantu di film Patriot (avengernya indonesia).

4. Kostum baru Gundala
Untuk netijen yang belum atau tidak nonton film gundala tapi protes dengan kostum yang warna merah dengan helm bogo dan google glass, sabar. Joko anwar memang menggunakan pendekatan yang lebih manusiawi. Jika sobat sudah menonton film Batman Begin versi sutradara Christopher Nolan pasti akan paham. Dan its work.

Nah setelah film selesai, jangan beranjak dari kursi bioskop dulu. Ada mid credit scene yang memperlihatkan gundala mengamati keadaan kota dari atap sebuah gedung. Gundala nampak gagah dengan kostume baru yang kekinian dan full face armor. Sekikas dalam kegelapan kostum baru ini mirip versi komiknya. 

Dalam mid credit scene juga kembali memperlihatkan Sri Asih masuk mobil setelah melihat gundala dari bawah, ia bersama Zack Lee yang belum tahu akan berperan sebagai apa. Seru ya.

Oke sobat campusnesia, itu tadi 4 easter egg yang bisa temukan selama menonton film gundala, bisa jadi lebih banyak jika kamu jeli. Punya tambahan? Jangan lupa komen di kolom komentar. Sampai jumpa.



Penulis
Nandar


Baca Juga:




Daftar Product Placement di Film Gundala



Campusnesia.co.id -- Masih tentang film Gundala, jika di artikel sebelumnya kita membahas tentang kualitas film, jala cerita dan apa yang Wow dari Gundala sebagai pembuka Jagad Sinema Bumi Langit dan Breakdown Kostum Gundala yang membumi, kali ini coba akan kita kupas tentang produk placement dlm film Gundala.

Sebagai informasi untuk sobat Campusnesia, produk placement dalam sebuah film adalah hal yang biasa, salah satu cara marketing produk dan merk yang ikut mendukung produksi film. 

ads

Jika sering nonton drama korea pasti tidak jarang mendapati ada adegan aktor menelpon dengan smart phone samsung, makan di subway atau minum di kedai minuman merk tertentu. Iya itu produk placement.

Tapi tidak jarang pula produk placement jadi bagian yang mencolok mata dan menggau sebuah keseluruhan adegan, standar yang bisa digunakan adalah relevansi sebuah merk atau produk dengan adegan. Contoh buruk produk placement misalnya wafer chololatos dalam film ainun dan habibie, jaman 1998 masak sudah ada chocolatos kan aneh ha ha.

Beda dengan konteks gojek di film Keluarga Cemara, walau aslinya sinetron ini tayang era 90an tetapi dalam remake dibuat dengan tine waktu kekinian, jadi masih bisa diterima akal.

Oke masuk ke film Gundala, ini dia pdaftar produk placementnya:

1. SCTV dan Vidio
Sobat akan menemukan adegan lebih dari sekali, ada berita dari stasiun SCTV tepatnya dalam acara Liputan 6 dan ada anak yang sedang menonton video di smartphone dari situs Vidio.com, wajar emtek grup holding dari SCTV dan Vidio.com terlibat dalam proyek film Gundala, rumah produkai Screen Play adalah rumah produksi yabg biasa membuat FTV SCTV.

2. Bakrie Grup
Saat trailer film Gundala di rilis netijen sudah meributkan scene berita kerusuhan yang ada logo TV One, iya dalam film sobat juga akan menemukan adegan orang membaca berita dari Viva News dan berita dari ANTV, terang saja Viva masuk dalam investor proyek ini.

3. Bank BRI
Sepengamatan saya tampil setidaknya 2 kali, pertama dalam halaman koran tempat sancaka bekerja sebagai sekuriti dan di dinding gedung dengan sudut pandang dari jalan raya.

4. Kereta Api Indonesia?
Saya masih belum bisa mendapat sumber resmi, tetapi sepanjang film banyak sekali adegan di stasiun, gerbong kosong dan kereta yang melaju.

Perlintasan palang pintu kereta api, setidaknya 3 kali nongol. Dan backsound klakson serta laju kereta api yang tidak kalah jarang terdengar.

Saya jadi menduga KAI juga ikut andil dalam film ini. Teori yang mindblowing, ternyata Sancaka adalah nama salah satu Kereta Api milik KAI.

Oke itu dia tadi sobat campusnesia, pembahasan tentang produk placement dalam film gundala yang rapih tapi bikin senyum-senyum saat melihatnya, sebuah strategi marketing yang bagus, jangan lupa nonton filmnya di Bioskop, ayo dukung film Indonesia. Sampai jumpa.



Penulis
Nandar


Baca Juga:


Review Gundala 2019, Film Super Hero Indonesia yang Solid



Campusnesia.co.id – Tanggal 29 Agustus yang lalu, film Gundala garapan sutradara Joko Anwar mulai tayang di seluruh bioskop tanah air. Hype sejak setahun yang lalu terjawab sudah dengan durasi hampir 2 jam. Minggu ini saya menyempatkan diri untuk menonton ke bioskop, dan berikut reviewnya.

Update: Film Gundala sudah bisa ditonton secara streaming di aplikasi Vidio dengan berlangganan, dan untuk tanggal 23-30 Maret 2020 GRSTIS! 

((SPOILER AKUT))

Iya, review saya akan mengandung spoiler akut, jadi bagi sobat campusnesia yang belum menonton dan tidak ingin kena spoiler, saya sarankan jangan lanjut membaca.

1. Jalan Cerita
Kisah dimulai dari Sancaka kecil, anak buruh pabrik dan aktivis serikat pekerja yang menentang kebijakan pabrik yang sewenang-wenang. Berkat sebuah konspirasi akhirnya terjadi bentrok antara buruh pabrik dan aparat keamanan saat demo tentang kebijakan itu. Chaos ini ternyata by design dan dalam bentrokan ayah sancaka yang diperankan ario bayu ditusuk oleh orang asing hingga meninggal. Sancaka kecil yang datang untuk memberitahu ayahnya mendapati sudah tak bernyawa, jederr..dalam kesedihan dan kemarahan sancaka kecil tersambar petir.

Setahun berlalu, sang ibu kini harus pergi meninggalkan sancaka untuk bekerja di luar kota, yang kemudian menjadi awal kisah sedih lainnya dari sosok sancaka, ibunya tak jua kembali. Ia memutuskan pergi dari rumah dan hidup di jalanan menjadi pengamen. 

Gara-gara menolong teman cewek yang pengamen, ia dikejar dan dihajar sesama pengamen kecil jalanan lainya. Muncullah Awang kecil menolong sancaka kemudian dua anak jalanan ini berteman, awang mengajari sancaka bela diri agar ia bisa menjaga diri, dua sahabat terpisah pada suatu malam.

Sancaka kecil berlari dan kemudian sudah dewasa saja yang diperankan oleh Abimana, ia berprofesi sebagai sekuriti pabrik percetakan koran The Djakarta Time. Berbeda dengan versi komik yang mana sancaka adalah ilmuan.

Sepanjang film kita akan disuguhi cerita tentang konspirasi, penjahat bernama pengkor dengan masa lalu yang kelam menyuap para anggota DPR untuk kepentingannya. Puncaknya adalah usahanya meloloskan sebuah proyek vaksin anti virus yang ternyata penyebar virusnya juga ia dan komplotanya sendiri, jadi dejavu dengan film Aruna dan lidahnya ya.

Pengkor punya ribuan anak buah di berbagi tempat, bidang dan profesi yang siap kapan saja jika dibutuhkan, inilah yang akan mengisi pertarungan-pertarungan antara Gundala dan Pengkor cs.

2. Super hero yang membumi
Dari awal hal yang membuat saya khawatir adalah, bagaimana joko anwar akan mengisahkan Gundala dengan kekuatan petirnya, serta seperti apa kostum yang akan dikenakan. Kalau sobat melihat Film Gundala Putra Petir versi 1981 yang sama dengan kisah di komik pasti akan khawatir juga. Salah satunya adalah tentang penggunaan CGI yang jujur saja, kalau mau dibandingkan dengan DC atau Marvel kalah jauh dari sisi anggaran.

Untunglah joko anwar menggunakan pendekatan ala Cristopher Nolan dengan Trilogi Batman-nya, bagi sobat yang sudah menonton Batman Begin versi Nolan akan paham betapa Batman dibuat sangat manusiawi dari asal usul, kekuatan dan yang krusial adalah kostum.

Di Film Gundala joko anwar berhasil menggunakan formula itu, sepanjang film saya jadi “memaklumi” dan bisa memahami Gundala dan kebingungannya terhadap kekuatan yang dimiliki, learning by doing, akhirnya ia bisa tahu dari mana asal kekuatannya, masuk dari dan keluar dari mana dan pendekatan teknis yang masuk akal kenapa kostumnya seperti dalam poster. Oh ya walau berprofesi sebagai sekuriti Sancaka juga mahir memperbaiki barang elektronik yang juga akan menjadi clue kostume yang ia kenakan jadi masuk akal.

3. Easter egg dan product placement
Banyak sekali easter egg atau clue untuk film selanjutnya, sebagaimana kita ketahui bahwa Gundala adalah film pembuka dari Jagat Sinema Bumi Langit seperti halnya Iron Man yang menjadi pembuka Marvel Cinematic Universe. Akan saya bahas di artikel selanjutnya apa saja easter egg itu, dan yang membuat saya tersenyum adalah cara Joko Anwar membuka kemungkinan Si Buta dari Gua Hantu yang notabene beda zaman dengan Gundala akan bisa bersama.

Produk placementnya banyak banget, kita tahu produk placement adalah salah satu cara memasukan iklan dalam film, apa saja? Akan saya bahas di artikel selanjutnya. Patut di acungi jempol rapi penempatanya.

4. Mid Credit
Setahu saya ada satu, jadi jangan beranjak dulu dari tempat duduk, mid credit ini akan memberi gambaran seperti apa film selanjutnya. Jadi sabar sebentar.

Demikian review untuk film Gundala 2019 karya joko anwar, seperti judul bagi saya filmya solid dan berhasil menjadi pondasi untuk film berikutnya. Dan justru menurut saya seperti itu saja, tak perlu terlalu hollywood sentris, karena lebih indonesia banget. Skor 8/10.



Penulis 
Nandar



Baca Juga: 



Breakdown Kostum Film Gundala yang Membumi dan Realistik



Campusnesia.co.id – Sobat setelah sebelumnya kita rilis artikel review  film gundala, ada hal menarik yang menggelitik saya untuk review juga, yaitu kostume yang sancaka kenakan. Berbeda dari versi komik yang ala The Flash, di film Gundala pertama ini kostumnya sangat membumi dan indonesia banget yang membuat bisa diterima akal.

(SPOILER AKUT)

Awas, breakdown ini akan mengandung spoiler akut, yang belum nonton dan tidak mau mendapat spoiler jangan lanjut baca.

Oke kita mulai, dalam film akan ditampilkan 2 kostum gundala, pertama hanya mengenakan celana dan sepatu sekuritinya, kaos polos dan balaclava merah.

Nah yang unik adalah kostume ke dua, ia buat sendiri, modifikasi dari jaket kulit, helm bogo, kaca mata google dan aksesori tambahan yang ternyata ada tujuannya, bukan hanya hiasan. Oke mari kita breakdown.



1. Sepatu
Sama yang ia gunakan saat bertugas sebagai sekuriti, sama seprti yang dipakai polisi dan tentara kayaknya ya.

2. Celana
Setelan sekuriti juga, tapi dibagian lutut ditambah protektor agar tidak sakit saat jatuh mengkin ya.

3. Jaket kulit
Sudah dikenakan saat awal muncul sancaka dewasa pulang kerja, artinya ini juga pakaian sehari-harinya. Made in Garut kali ya he he.

4. Tas kecil di pinggang
Entah apa isinya, tetapi ini juga sebenarnya masih dari kostume sekuritinya. Mungkin tempat menyimpan HP kayak bapak-bapak jadul atau bisa juga tempat menyimpan aneka kunci secara ia kan sekuriti.

5. Aksen warna hitam
Bagi yang belum tahu, itu adalah belt/ban yang menghubungkan mesin-mesin percetakan, ia menambahkan ban berbahan rubber/karet itu dengan tujuan agar saat teman-temanya menyentuhnya tidak tersengat listrik dari energi petir dalam dirinya, karena di beberapa adegan kejadian seperti itu.

6. Aksesori di telinga
Versi komik dan film 1981 itu adalah aksesori semacam sayap burung, dalam kostume gundala itu adalah sebuah logam penghantar listrik. Dalam film sobat akan disajikan sebuah scene sancaka mulai paham dari mana asal kekuatannya, dari mana datangnya, lewat mana dan cara mengeluarkannya.

Kita bahas, datang dari sambaran petir, lewat telinga, dan bisa dikeluarkan dari telinga juga. Ia mendapati sambaran saat berada di samping kabel penangkal petir yang menempel di telinganya, oleh karena itu ia berfikir benda logam jika dipasang di telinganya akan bisa berfungsi serupa, masalahnya benda apa yang cocok, aksesori mirip sayap berbentuk logam itu sebenarnya adalah logo alat percetakan yang ia temukan di pabrik tempat ia bekerja. Jadilah seperti kostum yang kita lihat.

7. Kostum kedodoran
Di twitter dan kaskus ada beberapa penonton yang mengkritik kostume gundala yang kedodoran, justru menurut saya harusnya seperti itu, jika mengikuti jalan cerita dan bagaimana sancaka membuat kostumenya yang bahkan tidak menjahit sendiri hanya menggunakan staples, maka wajar jika kedodoran dan kurang rapi. 

Yang perlu diingat, sancaka bukan Bruce Wyne sosok dibalik kostume Batman, walau sama-sama membuat sendiri kostumenya tetapi Bruce Wyne mendapat dukungan Fox, pemimpin perusahaan Wyne Enterprise bagian senjata militer masa depan dengan segala inovasinya, atau Tony Stark yang canggih habis. Justru kalau kostume gundala tiba-tiba bagus malah aneh.

Tapi tenang, tentang kustom ada kejutan di mid craedit. ha ha


Penulis
Nandar