Breakdown Kostum Film Gundala yang Membumi dan Realistik



Campusnesia.co.id – Sobat setelah sebelumnya kita rilis artikel review  film gundala, ada hal menarik yang menggelitik saya untuk review juga, yaitu kostume yang sancaka kenakan. Berbeda dari versi komik yang ala The Flash, di film Gundala pertama ini kostumnya sangat membumi dan indonesia banget yang membuat bisa diterima akal.

(SPOILER AKUT)

Awas, breakdown ini akan mengandung spoiler akut, yang belum nonton dan tidak mau mendapat spoiler jangan lanjut baca.

Oke kita mulai, dalam film akan ditampilkan 2 kostum gundala, pertama hanya mengenakan celana dan sepatu sekuritinya, kaos polos dan balaclava merah.

Nah yang unik adalah kostume ke dua, ia buat sendiri, modifikasi dari jaket kulit, helm bogo, kaca mata google dan aksesori tambahan yang ternyata ada tujuannya, bukan hanya hiasan. Oke mari kita breakdown.



1. Sepatu
Sama yang ia gunakan saat bertugas sebagai sekuriti, sama seprti yang dipakai polisi dan tentara kayaknya ya.

2. Celana
Setelan sekuriti juga, tapi dibagian lutut ditambah protektor agar tidak sakit saat jatuh mengkin ya.

3. Jaket kulit
Sudah dikenakan saat awal muncul sancaka dewasa pulang kerja, artinya ini juga pakaian sehari-harinya. Made in Garut kali ya he he.

4. Tas kecil di pinggang
Entah apa isinya, tetapi ini juga sebenarnya masih dari kostume sekuritinya. Mungkin tempat menyimpan HP kayak bapak-bapak jadul atau bisa juga tempat menyimpan aneka kunci secara ia kan sekuriti.

5. Aksen warna hitam
Bagi yang belum tahu, itu adalah belt/ban yang menghubungkan mesin-mesin percetakan, ia menambahkan ban berbahan rubber/karet itu dengan tujuan agar saat teman-temanya menyentuhnya tidak tersengat listrik dari energi petir dalam dirinya, karena di beberapa adegan kejadian seperti itu.

6. Aksesori di telinga
Versi komik dan film 1981 itu adalah aksesori semacam sayap burung, dalam kostume gundala itu adalah sebuah logam penghantar listrik. Dalam film sobat akan disajikan sebuah scene sancaka mulai paham dari mana asal kekuatannya, dari mana datangnya, lewat mana dan cara mengeluarkannya.

Kita bahas, datang dari sambaran petir, lewat telinga, dan bisa dikeluarkan dari telinga juga. Ia mendapati sambaran saat berada di samping kabel penangkal petir yang menempel di telinganya, oleh karena itu ia berfikir benda logam jika dipasang di telinganya akan bisa berfungsi serupa, masalahnya benda apa yang cocok, aksesori mirip sayap berbentuk logam itu sebenarnya adalah logo alat percetakan yang ia temukan di pabrik tempat ia bekerja. Jadilah seperti kostum yang kita lihat.

7. Kostum kedodoran
Di twitter dan kaskus ada beberapa penonton yang mengkritik kostume gundala yang kedodoran, justru menurut saya harusnya seperti itu, jika mengikuti jalan cerita dan bagaimana sancaka membuat kostumenya yang bahkan tidak menjahit sendiri hanya menggunakan staples, maka wajar jika kedodoran dan kurang rapi. 

Yang perlu diingat, sancaka bukan Bruce Wyne sosok dibalik kostume Batman, walau sama-sama membuat sendiri kostumenya tetapi Bruce Wyne mendapat dukungan Fox, pemimpin perusahaan Wyne Enterprise bagian senjata militer masa depan dengan segala inovasinya, atau Tony Stark yang canggih habis. Justru kalau kostume gundala tiba-tiba bagus malah aneh.

Tapi tenang, tentang kustom ada kejutan di mid craedit. ha ha


Penulis
Nandar




Info Herbal: Mengenal Tanaman Kunyit



Campusnesia.co.id -- Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak yang bersifat tahunan yang tersebar luas di daerah tropis. Kunyit berasal dari India dan dapat hidup pada ketinggian 1300-1600 m di atas permukaan laut. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab kurkum dan Yunani karkom. Tanaman ini menyerupai jahe tetapi sedikit pahit, kelat dan pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya India, Cina Selatan, Indonesia, dan Filipina (Hapsoh dan Hasanah, 2011). 

Kunyit memiliki batang semu yang tersusun dari kelopak atau pelepah daun yang saling menutupi. Batang kunyit bersifat basah karena mampu menyimpan air dengan baik, berbentuk bulat dan berwarna hijau keunguan. Tinggi batang kunyit mencapai 0,75 – 1m (Winarto, 2004). Daun kunyit tersusun dari pelepah daun, gagang daun dan helai daun. Panjang helai daun antara 31 – 83 cm. lebar daun antara 10 – 18 cm. daun kunyit berbentuk bulat telur memanjang dengan permukaan agak kasar. Pertulangan daun rata dan ujung meruncing atau melengkung menyerupai ekor. Permukaan daun berwarna hijau muda. Satu tanaman mempunyai 6 – 10 daun (Winarto, 2004). Bunga kunyit berbentuk kerucut runcing berwarna putih atau kuning muda dengan pangkal berwarna putih. Setiap bunga mempunyai tiga lembar kelopak bunga, tiga lembar tajuk bunga dan empat helai benang sari. Salah satu dari keempat benang sari itu berfungsi sebagai alat pembiakan. Sementara itu, ketiga benang sari lainnya berubah bentuk menjadi heli mahkota bunga (Winarto, 2004).

Rimpang kunyit bercabang – cabang sehingga membentuk rimpun. Rimpang berbentuk bulat panjang dan membentuk cabang rimpang berupa batang yang berada didalam tanah. Rimpang kunyit terdiri dari rimpang induk atau umbi kunyit dan tunas atau cabang rimpang. Rimpang utama ini biasanya ditumbuhi tunas yang tumbuh kearah samping, mendatar, atau melengkung. Tunas berbuku – buku pendek, lurus atau melengkung. Jumlah tunas umunya banyak. Tinggi anakan mencapai 10,85 cm (Winarto, 2004). Warna kulit rimpang jingga kecoklatan atau berwarna terang agak kuning kehitaman. Warna daging rimpangnya jingga kekuningan dilengkapi dengan bau khas yang rasanya agak pahit dan pedas. Rimpang cabang tanaman kunyit akan berkembang secara terus menerus membentuk cabang – cabang baru dan batang semu, sehingga berbentuk sebuah rumpun. Lebar rumpun mencapai 24,10 cm. panjang rimpang bias mencapai 22,5 cm. tebal rimpang yang tua 4,06 cm dan rimpang muda 1,61 cm. rimpang kunyit yang sudah besar dan tua merupakan bagian yang dominan sebagai obat (Winarto, 2004).

Di Indonesia tanaman kunyit banyak di jumpai terutama di pasar-pasar tradisional. Tanaman kunyit ini merupakan tanaman tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan tambahan untuk makanan dan juga sebagai obat-obatan. Ada juga manfaat lain dari tanaman kunyit antara lain dapat digunakan sebagai ramuan tradisional (jamu) karena khasiatnya sangat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal-gatal dan menghilangkan kesemutan, pewarna alami bagi makanan (Nugroho, 1988). 

Kunyit dapat juga digunakan sebagai pengawet makanan karena rimpang kunyit mengandung komponen antara lain air, pati, serat kasar, abu dan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan komponen yang menyebabkan timbulnya aroma dan cita rasa khas. Selain minyak atsiri komponen lain yang tak kalah pentingnya adalah zat penyusun warna kuning yang disebabkan oleh adanya senyawa kurkuminoid. Senyawa kurkuminoid ini terdiri dari senyawa kurkumin yang dominan dan turunannya yang meliputi desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin (Soedibyo, 1998).

Zat dalam rimpang kunyit berkhasiat untuk menghambat atau membunuh mikroba. Kurkumin yang memberi warna kuning pada rimpang dikenal bersifat antibakteria dan anti-inflamasi. Kurkumin berkhasiat mengatasi masalah peradangan jaringan, merangsang sel hati sehingga mencegah gangguan hati dan menyembuhkan penyakit kuning. Karena itu kunyit sering ditambahkan dalam makanan sebagai pengawet, pembunuh bakteri pembusuk dan penghilang bau amis pada ikan (Soedibyo, 1998).

penulis: Sri Ayuni
editor: Nandar

Daftar Pustaka
Hapsoh, Hasanah, 2011. Budidaya tanaman obat dan rempah. Medan: USU Press
Nugroho, A. N. (1988). Manfaat dan Prospek Pengembangan Kunyit. Trubus Agriwidya. Ungaran.
Soedibyo B. R. A. M., 1998. Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Winarto, I.W. (2004). Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: AgroMedia Pustaka. pp 2 - 12.


Info Herbal: Mengenal Tanaman Serai




Campusnesia.co.id -- Sereh( Cymbopogon citratus) adalah tanaman rempah yang keberadaannya sangat melimpah di Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian 200 – 800 dpl. Sereh memiliki nama familiar yang berbeda-beda di setiap daerahnya seperti sereue mongthi (Aceh), sere (Gayo), sangge-sangge (Batak), serai (Batawi) (Minangkabau), sarae (Lampung), sere (Melayu), sereh (Sunda), sere (Jawa Tengah), sere (Madura), dan masih banyak nama lain untuk menyebutkan serah di daerah lain (Agusta, 2000). Serai merupakan tumbuhan yang masuk ke dalam family rumput rumputan. Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat seperti lemon, sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis (Wijayakusumah, 2005). 

Tanaman serai merupakan tanaman dengan habitus terna perenial yang tergolong suku rumput-rumputan (Tora, 2013). Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m. Panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar dan memiliki aroma yang kuat (Wijayakusuma, 2005). Serai memiliki akar yang besar dan merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek (Arzani dan Riyanto, 1992). Batang serai bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi pada pucuk dan berwarna putih kekuningan. Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan (Arifin, 2014). Daun tanaman serai berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang, runcing dan memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman serai tersusun sejajar dan letaknya tersebar pada batang. Panjang daunnya sekitar 50-100 cm sedangkan lebarnya kira kira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus (Arzani dan Riyanto, 1992). Tanaman serai jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Jika ada, bunganya tidak memiliki mahkota dan merupakan bunga berbentuk bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun pelindung nyata dan biasanya berwarna putih. Buah dan bijinya juga jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah maupun biji (Arzani dan Riyanto, 1992; Sudarsono dkk., 2002).

Tanaman serai mengandung minyak esensial atau minyak atsiri. Minyak atsiri dari daun serai rata-rata 0,7% (sekitar 0,5% pada musim hujan dan dapat mencapai 1,2% pada musim kemarau). Minyak sulingan serai wangi berwarna kuning pucat. Bahan aktif utama yang dihasilkan adalah senyawa aldehid (sitronelol-C10H6O) sebesar 30-45%, senyawa alkohol (sitronelol-C10H20O dan geraniol-C10H18O) sebesar 55-65% dan senyawa-senyawa lain seperti geraniol, sitral, nerol, metal, heptonon dan dipentena (Khoirotunnisa, 2008).

Pada akar tanaman serai mengandung kira-kira 0,52% alkaloid dari 300 g bahan tanaman. Daun dan akar tanaman serai mengandung flavonoid yaitu luteolin, luteolin 7-O-glucoside (cynaroside), isoscoparin dan 2''-O-rhamnosyl isoorientin. Senyawa flavonoid lain yang diisolasi dari bagian aerial tanaman serai yaitu quercetin, kaempferol dan apigenin (Opeyemi Avoseh, 2015). 

Selama ini akar tanaman sereh dimanfaatkan untuk obat tradisonal dan batang tanaman sereh paling banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan aroma pada minuman hangat seperti serbat, bajigur, dan bandrek, sedangkan daun tanaman sereh dimanfaatkan menjadi minyak atsiri. Minyak atsiri daun sereh mengandung sitronelal 32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen, kamfen (Sastrohamidjojo, 2004). Jika minyak atsiri daun sereh disatukan dengan minyak kelapa, minyak atsiri daun sereh dapat dipakai sebagai obat gosok untuk melawan sengatan lintah, gatal, penghalus kulit, pencegah jerawat dan pengharum alami sekaligus sebagai aroma yang sangat efektif mengusir nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah (Kartasapoetra, 1996).

Berdasarkan pada beberapa penelitian mengenai tanaman serai, ekstrak daunnya mengandung senyawa senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, fenol dan steroid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan melalui penghambatannya terhadap radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan nilai IC50 terbaik pada ekstrak etanol 70% sebesar 79,444 mg/L (Rahmah, 2014). Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Agbafor dan Akubugwo (2008), ekstrak serai dengan dosis 100 mg/KgBB dan 200 mg/KgBB yang diberikan selama 7 hari memiliki efek sebagai hipokolesterolemia. Aktivitas kolesterol ditunjukkan dengan adanya senyawa flavonoid yang dapat memperbaiki profil lipid secara bermakna, hal ini terjadi karena flavonoid berperan sebagai antioksidan dan dapat menekan terbentuknya interleukin proinflamasi. Flavonoid mampu memperbaiki endotel pembuluh darah, dapat mengurangi kepekaan LDL terhadap pengaruh radikal bebas (Wayan dan Made, 2012).

penulis: Sri Ayuni

editor: Nandar

Daftar Pustaka
Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: Penerbit Institut Teknologi Bandung
Arifin, M. N. 2014. Pengaruh ekstrak n-heksan serai wangi Cymbopogon nardus (L.) Randle pada berbagai konsentrasi terhadap periode menghisap darah dari nyamuk Aedes aegypti.[Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Agbafor, KN., Akubugwo, EI. 2008. Hypocholesterolaemic Effect Of Ethanolic Extract Of Fresh Leaves Of Cymbopogon Citratus (Lemongrass). African Journal Of Biotechnology, Vol. 6 (5), Pp. 596-598.
Khoirotunnisa, M. 2008. Aktivitas minyak atsiri daun sereh (Cymbopogon winterianus, jowitt) terhadap pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro dan identifikasinya. [Disertasi]. Semarang: Universitas Diponegoro.
Arzani, M. N dan Riyanto, R. 1992. Aktifitas antimikrobia minyak atsiri daun beluntas, daun sirih, biji pala, buah lada, rimpang bangle, rimpang serei, rimpang laos, bawang merah dan bawang putih secara in vitro. Laporan Penelitian. Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
Wijayakusuma, H. M. H. 2000. Tumbuhan berkhasiat obat Indonesia: rempah, rimpang, dan umbi. Milenia popular. Jakarta.
Rahmah, DA., 2014. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Serai (Cymbopogon citratus) Dan Potensinya Sebagai Pencegah Oksidasi Lipid. IPB, Bogor
Avoseh O., Oyedeji O., Rungqu P., Chungag B.N. and Oyedeji A. 2015. Cymbopogon Species; Ethnopharmacology, Phytochemistry and the Pharmacological Importance. South Africa. Journal Molecules 20: 7438-745

. Wayan, S., Made, J., 2012. Ekstrak Daun Ubi jalar Ungu Memperbaiki Profil Lipid Dan Meningkatkan Kadar Sod Darah Tikus Yang Diberi Makanan Tinggi Kolesterol. Medicina Volume 43 Nomer 2 Mei 2012.






Info Herbal: Mengenal Tanaman Lengkuas




Campusnesia.co.id -- Lengkuas ditemukan menyebar diseluruh dunia. Penyebarannya termasuk diseluruh indonesia, Asia tenggara, dibawah kaki pegunungan Himalaya sebelah timur hingga laut cina dan India barat daya diantara Chats dan Lautan Indonesia. Di Jawa tumbuh liar di hutan, semak belukar, umumnya ditanam ditempat yang terbuka sampai ditempat yang kenaungan. Tumbuh pada ketinggian tempat hingga ketiggian 1.200 meter diatas permukaan laut (Depkes RI, 1978). Lengkuas atau laos adalah jenis tanaman terna, tanaman ini tumbuh tegak dan memiliki tinggi sekitar 1-2 m. Biasanya hidup di dataran rendah dan dataran tinggi, diketinggian 1200 m diatas permukaan laut (Ernawati, 2011:2). Sebenarnya lengkuas ada dua macam, yaitu lengkuas merah dan putih. Lengkuas putih banyak digunakan sebagai rempah atau bumbu dapur, sedangkan yang banyak digunakan sebagai obat adalah lengkuas merah. Pohon lengkuas putih umumnya lebih tinggi dari pada lengkuas merah. Pohon lengkuas putih dapat mencapai 3 meter, sedangkan pohon lengkuas merah hanya sampai 1-1,5 meter (Sinaga, 2009).

Lengkuas memiliki nama yang berbeda sesuai negara,  Puar (Malaysia), Langkauas, Palia (Filipina), Padagoji (Burma), Kom deng, Pras (Kamboja), Kha (Laos, Thailand), Hong dou ku (Cina), Galangal, Greater galangal, Java galangal, Siamese ginger (Inggeris), Grote galanga, Galanga de I'Inde (Belanda), Galanga (Perancis), Grosser galgant (Jerman) (Sinaga, 2009).  Adapun Lengkuas di Indonesia memiliki nama yang berbeda beda pula seperti Lengkueus (Gayo), Langkueueh (Aceh), Halawas (Simalungun), Halas (Batak Toba), Lakuwe (Nias), Lengkuas (Melayu), lengkueh (Minang), Laja (Sunda), Laos (Jawa, Madura) (Sinaga, 2009).

Lengkuas merupakan terna berbatang semu, tinggi sekitar 1 sampai 2 meter. Biasanya tumbuh dalam rumpun yang rapat. Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih-putihan. Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Daun tunggal, berwarna hijau, bertangkai pendek, tersusun berseling. Daun disebelah atas dan bawah biasanya lebih kecil dari pada yang ditengah. Bentuk daun lanset memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan tepi daun rata. Pertulangan daun menyirip, panjang daun sekitar 20-60 cm, dan lebarnya 4-15 cm. Pelepah daun lebih kurang 15-30 cm, beralur, warnanya hijau. Pelepah daun ini saling menutup membentuk batang semu berwarna hijau. Bunga lengkuas merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan, terdapat dalam tandan bergagang panjang dan ramping, yang terletak tegak diujung batang (Sinaga, 2009).

Buahnya berbentuk bulat dan keras. Sewaktu masih muda berwarna hijau-kekuningan, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan, berdimeter lebih kurang 1 cm. Ada juga yang buahnya berwarna merah. Bijinya kecilkecil, berbentuk lonjong, berwarna hitam (Sinaga, 2009).

Rimpang kecil dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan bercabang-cabang. Bagian luar agak coklat berwarna kemerahan atau kuning kehijauan pucat, mempunyai sisik-sisik berwarna putih dan kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah tua berserat kasar. Apabila udah dikeringkan rimpang berubah menjadi agak kehijauan, dan seratnya menjadi keras dan liat. Untuk mendapat rimpang yang masih berserat halus, panen harus dilakukan sebelum tanaman berumur lebih kurang 3 bulan. Rasanya tajam pedas, menggigit dan berbau harum karena kandungan minyak atsirinya (Sinaga, 2009).

Kandungan kimia dari lengkuas  yaitu 1% minyak atsiri berwarna kuning kehijauan yang terdiri dari metil-sinamat 48%, sineol 20-30%, eugenol, kamfer 1%, galangin, flavanoid, saponin, tanin dan lain-lain. Penelitian yang lebih intensif menemukan bahwa rimpang lengkuas mengandung zat-zat yang dapat bersifat sebagai antitumor atau antikanker, diantaranya Asetoksi Chavikol Asetat yang mampu menghambat enzim xhantin oksidase (Anonimb , 2008). Lengkuas adalah salah satu sumber alamiah terbaik dari kuersetin, suatu bioflavanoid yang secara khusus baik untuk melawan radikal bebas. Di samping kemampuan antioksidannya, kuersetin juga memiliki sifat mencegah kanker, anti jamur, antibakteri, dan anti peradangan (Klohs, 2012). Sebagai antioksidan yang mampu mencegah kerusakan oksidatif dan kematian sel, kuersetin memiliki beberapa mekanisme kerja, antara lain menangkap radikal oksigen. Sifat antioksidan yang dimiliki ini membuat kuersetin mempunyai aktivitas sitoprotektif terhadap tukak lambung yang diinduksi oleh berbagai senyawa seperti etanol, asam asetat, dan obat-obat antiinflamasi non steroid (Coskun, dkk., 2004).

Khasiat Tumbuhan Rimpang lengkuas sering digunakan untuk mengatasi gangguan lambung, misalnya kolik dan untuk mengeluarkan angin dari perut (stomachikum), menambah nafsu makan, menetralkan keracunan makanan, menghilangkan rasa sakit (analgetikum), melancarkan buang air kecil(diuretikum), mengatasi gangguan ginjal, dan mengobati penyakit herpes. Juga digunakan untuk mengobati diare, disentri, demam, kejang karena demam, sakit tenggorokan, sariawan, batuk berdahak, radang paru-paru, pembesaran limpa. Dan untuk menghilangkan bau mulut. Disamping itu rimpang lengkuas juga dianggap memiliki khasiat sebagai antitumor atau sebagai antikanker terutama dibagian mulut dan lambung (Sinaga, 2009). Antioksidan pada lengkuas merah dapat menekan efek karsinogenik dari senyawa radikal bebas penyebab kanker. Minyak atsiri yang terkandung dalam lengkuas merah dapat digunakan sebagai obat luar, untuk mengobati pegal linu, mematangkan bisul, mengatasi rambut rontok, mengobati pilek/flu, mengusir nyamuk, bakterisida dan fungisida kulit (Kurniawati, 2010).

Penelitian Yuharmen dkk. (2002) menunjukkan adanya aktifitas penghambatan pertumbuhan mikrobia oleh minyak atsiri dan fraksi metanol rimpang lengkuas pada beberapa spesies bakteri dan jamur. Penelitian Sundari dan Winarno (2000) menunjukkan bahwa infus ekstrak etanol rimpang lengkuas yang berisi minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan beberapa spesies jamur patogen, yaitu: Tricophyton, Mycrosporum gypseum, dan Epidermo floccasum. Namun penelitian dan penggunaan ekstrak rimpang lengkuas untuk menghambat pertumbuhan jamur filamentus agaknya belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi ekstrak rimpang lengkuasterhadap jamur filamentus Fusarium moniliforme dan Aspergillus spp. yang mampu memproduksi mikotoksin.

penulis: Sri Ayuni

editor: Nandar

Daftar Pustaka
Depkes RI. (1978). Materia Medika Indonesia. Jilid II. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 
Sinaga,E. (2009). Alpinia galanga (L.) Willd. http://free.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/unas/Lengkuas.pdf
Ernawati. (2011). Pengaruh Ekstrak Rimpang Lengkuas (Languas galanga) Terhadap Pertumbuhan Bakteri (Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan JAMUR Candida albicans. Makasar: Skripsi Program Studi Biologi Universitas Islam Negeri Alauddin makasar.
Yuharmen, Y., Y. Eryanti, dan Nurbalatif. 2002. Uji Aktivitas Antimikrobia Minyak Atsiri dan Ekstrak Metanol Lengkuas (Alpinia galanga). Jurnal Nature Indonesia, 4 (2): 178-183.
Sundari, D. dan M.W. Winarno. 2000. Informasi tumbuhan obat sebagai anti jamur. Jakarta: Puslitbang-Balitbangkes Depkes RI.
Klohs, W.D., Fry, D.W., dan Kraker, A.J. (2012). Inhibitors of Tyrosine Kinase. Curr Opin Oncol. 9:562-568. 
Kurniawati, N. (2010). Sehat dan cantik Alami Berkat Khasiat Bumbu Dapur. Kanita, Bandung. Halaman 116-119.

Info Herbal: Mengenal Tanaman Lada



Campusnesia.co.id -- Lada (Piper nigrum L) termasuk tanaman dari family Piperaceae. Famili tersebut terdiri dari 10-12 genus dan 1.400 spesies yang bentuknya beragam seperti herba, semak, tanaman menjalar, hingga pohon-pohonan. Lada dari genus Piper merupakan spesies tanaman yang berasal dari Ghats, Malabar India (Rismunandar, 2007). Adapun taksonomi tanaman lada diklasifikasikan sebagai berikut : kingdom : Plantae, divisi : Spermatophyta, klas : Angiospermae, subklas : Dicotyledoneae, ordo : Piperales, family : Piperaceae, genus : Piper, spesies : Piper nigrum L. (Suwarto, 2013). 

Lada disebut juga merica atau sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati (Permadi, 2008). Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik (Permadi, 2008). Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu (Sarpian, 2003). Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur (Sarpian, 2003). Lada merupakan produk pertama yang diperdagangkan antara Barat dan Timur. Pada abad pertengahan tahun 1.100 – 1.500 M, perdagangan lada memiliki kedudukan yang sangat penting. Pada waktu itu lada digunakan sebagai alat tukar dan mas kawin, selain untuk keperluan rempah-rempah (Syakir, 2008).

Tanaman lada dikenal sebagai tanaman tahunan yang memanjat. Batangnya berbuku dengan tinggi mencapai 10 meter, namun dalam budidayanya dibatasi hingga ketinggian 3-4 meter dan melekat pada tiang panjat (tajar) agar memudahkan dalam pemeliharaan. Tanaman lada terdiri atas batang, akar, daun, cabang, dahan, bunga dan buah (Rismunandar, 2007). Menurut Nurhakim (2014), batang lada tumbuh merambat pada tiang panjat dan kadang-kadang menjalar di atas permukaan tanah. Tiap tanaman lada hanya tumbuh satu batang, apabila batang dipotong saat berumur satu tahun, akan tumbuh tunas-tunas dengan jumlah 2-5 cabang baru. Panjang tiap ruas tanaman lada tidak selalu sama yaitu sekitar 4-7 cm, dengan diameter batang antara 6-25 mm.

Tanaman lada termasuk tanaman kelompok dikotil yang memiliki akar tunggang. Akar utama terletak pada dasar batang dengan panjang 3-4 m, sedangkan akar-akar dari buku diatas permukaan tanah panjangnya hanya 3-5 cm yang berfungsi untuk menempel pada tiang panjat dan juga penyerap unsur hara yang sering disebut akar panjat atau akar lekat. Akar lekat hanya tumbuh pada buku-buku batang utama dan cabang ortotrop, sedangkan di cabang produksi (plagiotrop) tidak terdapat akar lekat (Rismunandar, 2007). 

Tanaman lada memiliki daun berbentuk bulat telur sampai memanjang dengan ujung meruncing. Buah lada berbentuk bulat, berbiji keras, memiliki kulit buah yang lunak, dan melekat pada malai. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua berwarna kuning, dan buah yang sudah masak berwarna merah berlendir dengan rasa manis pada kulit buahnya. Besar buah lada 4-6 mm, sedangkan biji lada besarnya 3-4 mm dengan berat 100 biji kurang lebih 38 gram. Kulit buah atay pericarp terdiri dari 3 bagian, yaitu epicarp (kulit luar), mesocarp (kulit tengah), dan endocarp (kulit dalam) (Rismunandar, 2007). 

Cabang lada terdiri dari dua jenis, yaitu cabang orthotrop dan plagiotrop. Cabang orthotrop merupakan cabang yang muncul pada ketiak daun tiap buku-buku batang yang tumbuh diatas permukaan tanah disebut sulur gantung, sedangkan cabang yang kemunculannya dari dalam tanah disebut sulur cacing (lanak tanah). Ciri cabang orthotrop yakni tiap buku hanya terdapat satu daun, cabang tidak memiliki dahan atau ranting, terlihat akar lekat dan tidak muncul bunga. Sedangkan cabang plagiotrop muncul pada buku dahan yang muncul setelah tanaman lada berbuah untuk kedua kalinya. Saat pertama kali berbuah, bunga dan buah hanya muncul pada tiap ruas buku dahan. Pada musim berbuah selanjutnya, sebelum kemunculan malaibunga akan didahului kemunculan cabang plagiotrop. Jumlah cabang yang muncul hanya satu pada tiap kali musim berbunga dan akan muncul pada musim berikutnya (Nurhakim, 2014).

Bunga lada masuk kategori hermafrodit, tiap tanaman terdapat satu bunga jantan dan bunga betina. Kedua bagian bunga saling berdekatan dalam satu malai bunga. Letak bunga lada disebut bunga duduk karena tidak terlihat secara tegas tangkainya. Tiap tangkai bunga terdaat sekitar 30-50 bakal bunga. Susunan bunga lada terdiri dari tajuk, mahkota, benang sari dan putik dalam satu kesatuan. Terjadinya penyerbukan ditandai dengan adanya perubahan warna putik menjadi kecoklatan. Selanjutnya putik akan membesar, membentuk kulit luar, kulit dalam, daging atau biji dan berbentuk bakal buah (Nurhakim, 2014).

Buah lada hitam mengandung bahan aktif seperti amida fenolat, asam fenolat, dan flavonoid yang bersifat antioksidan sangat kuat. Selain mengandung bahan-bahan antioksidan, lada hitam juga mengandung piperin yang diketahui berkhasiat sebagai obat analgesik, antipiretik, anti inflamasi, serta memperlancar proses pencernaan (Meghwal dan Goswami, 2012). Kandungan lada hitam sangat beranekaragam dan piperin merupakan kandungan utama serta kavisin yang merupakan isomer dari piperin. Piperin adalah senyawa alkaloid (Evan, 1997)  yang paling banyak terkandung dalam lada hitam dan semua tanaman yang termasuk dalam famili Piperaceae. Senyawa amida (piperin) berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa, lama-kelamaan pedas, larut dalam etanol, asam cuka, benzena, dan kloroform (Amaliana, 2008). Piperin memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi, antiarthritik (Bang et al., 2009; Sudjarwo, 2005), analgesik (Sudjarwo, 2005), depresan sistem safaf pusat dan anticonvulsan (Deepthi et al., 2012). 

Piperin memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, antimikroba, hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek antioksidan sel. Piperin mampu melindungi sel dari kanker dengan mengikat protein di mitokondria sehingga memicu apoptosis tanpa merusak sel-sel yang normal melalui peningkatan aktivitas enzim antioksidan seperti superoxide dismutase, catalase dan glutathione peroxidase (Selvendiran et al., 2003). Piperin juga berkhasiat sebagai antioksidan, antidiare, dan insektisida (Namara, 2005). Lada hitam juga mengandung alkaloid, flavonoid, dan komposisi aromatik, dan senyawa amida (Agbor et al., 2006).

Kandungan kimia lain dalam lada hitam adalah saponin, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperilin, piperolein, poperanin, piperonal, dihdrokarveol, kanyofillene oksida, kariptone, trans piocarrol, dan minyak lada. Lada hitam banyak dimanfaatkan sebagai rempah-rempah dan obat. Lada juga memiliki manfaat untuk kesehatan, antara lain melancarkan pencernaan dengan meningkatkan sekresi asam lambung (Zeladmin, 2012), melonggarkan saluran pernapasan,dan melancarkan aliran darah di sekitar kepala. Lada hitam termasuk bahan alami yang berpotensi sebagai afrodisiak. Hal ini disebabkan kandungan piperin yang meningkatkan gairah seks (Yunita, 2010).

penulis: Sri Ayuni

editor: Nandar

Daftar Pustaka
Agbor, G.A., J.A. Vinson, J.E. Oben, J.Y. Ngogang. 2006. Comparative Analysis of the in Vitro Antioxidant Activity of White and Black Pepper. Nutrition Research 26: 659-663.
Amaliana, L. N. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70 % Buah Merica Hitam (Piper nigrum L.) terhadap Sel Hela. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Bang, J., D.H. Oh, Choi H.M. 2009. Anti-Inflammatory and Antiarthritic Effects of Piperine in Human Interleukin 1β- Stimulated Fibroblast Like Synoviocytes and in Rat Arthritis Models. Arthritis Research andTherapy 2009. 11:49.
Deepthi, S.P., V. Junis, P. Shibin, S. Senthiil, R.S. Rajesh. 2012. Isolation, Identification and Antimycobacterial Evaluation of Piperine from Piper longum. Dermatology Pharmacia Letter 2012: 863-868.
Meghwal, M. dan T. K. Goswami, 2012. Nutritional Constituent of Black Pepper as Medicinal Molecules: A Review. 1: 129 doi:10.4172/scientificreports.12.
Namara, F. M. 2005. Effects of Piperine, the Pungent Component of Black Pepper, at the Human Vanilloid Receptor (TRPV1), British Journal of Pharmacology 144, 781–790.
Rismunandar. 2007. Lada Budidaya dan Tata Niaga. Penebar Swadaya. Jakarta. hlm. 2-88.

Info Herbal: Mengenal Tanaman Kencur



Campusnesia.co.id -- Kencur (Kaempferia galangal L) sudah sejak lama dikenal dan ditanam di Indonesia. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Asia Tropika.Sebagian kalangan menduga bahwa asal usul kencur adalah kawasan Indo-Malaysia. Tetapi sumber literatur lainnya memastikan bahwa asal tanaman kencur adalah dari India. Daerah penyebaran kencur meluas ke kawasan Asia Tenggara dan Cina.Dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa keluarga Zingiberaceae ini meliputi 47 genera dan 1.400 spesies yang tersebar luas.



di daerah tropik dan subtropik. Diantara sejumlah genera dan spesies tersebut, terdapat 13-17 jenis temu-temuan yang dipakai dalam obat tradisional. Kencur termasuk salah satu tanaman temu-temuan yang banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional. Pusat pertanaman kencur masih terkonsenterasi di pulau Jawa, terutaman Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satu daerah sentra kencur terbesar saat ini adalah Kabupaten Boyolali ( Jawa Tengah), yang pada tahun 1992 terdapat areal pertanaman kencur seluas 703 hektar dengan produksi 1.301 ton gelondong basah (Rukmana, 1994).

Di Indonesia, kencur dikenal dengan beberapa nama daerah diantaranya adalah:Cikur (Sunda); Kencur (Jawa); Kencor (Madura); Cekuk (Bali);Cakue (Minang Kabau); Cekur (Lampung); Kaciwer (Karo); Ceuko (Aceh) dan Bataka (Ternate,Tidore) (Rukmana, 1994).
Kencur termasuk ke dalam terna kecil yang siklus hidupnya semusim atau beberapa musim. Susunan tubuh tanaman kencur terdiri atas:

a. Akar dan Rimpang
Merupakan akar tunggal yang bercabang halus dan menempel pada umbi akar yang disebut “rimpang”. Rimpang kencur sebagian lagi terletak di atas tanah. Bentuk rimpang umumnya bulat, bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya coklat kekuningan dan berbau harum. Rimpang kencur terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang cabang dengan induk rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam putih berair dengan aroma yang tajam. Rimpang yang masih muda berwarna putih kekuningan dengan kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang lebih tua ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih kekuningan (Muhlisah,1999).



b. Batang dan Daun
Tanaman kencur memiliki batang semu yang sangat pendek, terbentuk dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi. Daun-daun kencur tumbuh tunggal, melebar dan mendatar hampir rata dengan permukaan tanah. Jumlah daun bervariasi antara 8-10 helai dan tumbuh secara berlawanan satu sama lain. Bentuk daun elip melebar sampai bundar, ukuran panjang daun 7-12cm dan lebarnya 3-6cm, serta berdaging agak lebar (Muhlisah,1999).

c. Bunga dan Buah
Bunga kencur keluar dalam bentuk buliran setengah duduk dari ujung tanaman di sela-sela daun. Warna bunganya putih, ungu hingga lembayung dan tiap tangkai bunga berjumlah 4-12 kuntum bunga. Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri dari empat helai daun mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2 – 3 cm, tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5 – 7 cm berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik menonjol keatas berukuran 1 – 1,5 cm, tangkai sari berbentuk corong pendek. Buah kencur termasuk buah kotak beruang 3 dengan bakal buah yang letaknya tenggelam, tetapi sulit sekali menghasilkan biji (Muhlisah,1999).

Hampir seluruh bagian tanaman kencur mengandung minyak atsiri. Zat-zat kimia yang telah banyak diteliti adalah pada rimpangnya, yakni mengandung minyak atsiri 2,4%-3,9%, juga cinnamal, aldehide, asam motil p-cumarik, etil ester dan pentadekan (Muhlisah,1999).

Kencur banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman,rempah, serta bahan campuran saus rokok pada industri rokok kretek. Secara empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, sakit perut. minyak atsiri didalam rimpang kencur mengandung etil sinnamat dan metil p-metoksi sinamat yang banyak digunakan didalamindustri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai obat asma dan anti jamur. 



Jamu merupakan produk tradisional Indonesia yang cukup digemari. Khasiatnya adalah sebagai penghilang rasa nyeri. Nyeri dibadan, peredaran darah terasa lancar2 dantenaga bertambah2 menghilangkan kembang perut. Kencur digunakan untuk obat berbagai penyakit, selain sakit gigi juga memar, nyeri dada, sakit kepala dan sembelit. Kabarnya kencur juga bisa untuk mengobati tetanus, radang lambung, muntah-muntah. panas dalam, serta keracunan (Mursito,2003). Rimpang kencur memiliki kandungan antara lain saponin, flavonoid, fenol serta minyak atsiri sehingga manfaat utama kencur sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, sakit perut (Syamsuhidayat dan Johnny 1991). 

penulis: Sri Ayuni

editor: Nandar

Daftar Pustaka
Muhlisah, Fauziah. 1999. Temu – Temuan dan Empon –Empon. Kanisius :  Yogyakarta.
Rukmana, Rahmat. 1994. Kencur. Kanisius : Yogyakarta.
Syamsuhidayat, SS dan Johny, R.H. 1991. Inventaris Tanaman Obat. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 616 p.
Mursito, bambang.2003: Ramuan Tradisional untuk pelangsing tubuh. Jakarta : Penyebar Swadaya.



Daftar Libur dan Cuti Bersama Tahun 2020



Campusnesia.co.id - Yeay liburan telah tiba, semua bergembira packing bawa kamera yang penting entah ke mana, libur telah tiba mirip lagunya Tasya, sayang ditunda-tunda ayo lakukan sekarang sajaa, ke gunung ke pantai ayo ramai-ramai, bawa aku ke sana, indahnya liburan bersama teman-teman. Liburan telah tiba jangan sampai bekerja, ajak semua teman berpetualang keliling dunia, liburan telah tiba jangan diam di rumah, ayo kemana-kemana mana tanpa rencana.

Paragraf di atas adalah cuplikan lirik lagu berjudul "Liburan" karya Endank Soekamti, dan dinyanyikan ulang oleh Zara  sebagai OST Film Petualangan Menangkap Petir. Kita cuma mau ngasih tahu sobat Campusnesia, libur dan cuti bersama tahun 2020 sudah diumumkan kemarin oleh Menteri PMK Ibu Puan, dan ini daftarnya.

Daftar  Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020:
1. 1 Januari, Tahun Baru 2020 Masehi

2. 25 Januari, Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili

3. 22 Maret, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW

4. 25 Maret, Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942

5. 10 April, Wafat Isa Al Masih

6. 1 Mei, Hari Buruh Internasional

7. 7 Mei, Hari Raya Waisak 2564

8. 21 Mei, Kenaikan Isa Al Masih

9. 24-25 Mei, Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah

10. 1 Juni, Hari Lahir Pancasila

11. 31 Juli, Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah

12. 17 Agustus, Hari Kemerdekaan RI

13. 20 Agustus, Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah

14. 29 Oktober, Maulid Nabi Muhammad SAW

15. 25 Desember, Hari Raya Natal

Cuti bersama:
1. Tanggal 22, 26 dan 27 Mei (Hari Jumat, Selasa dan Rabu), Cuti bersama untuk Hari Raya Idul Fitri.

2. Tanggal 24 Desember (Hari Kamis), Cuti Bersama untuk Hari Raya Natal.

Opini: Kekuatan Inspirasi




Campusnesia.co.id -- Saya bersyukur tumbuh beranjak dari anak-anak hingga dewasa dalam limpahan kasih sayang, baik dari keluarga maupun saudara, teman dan tetangga. Kebaikan orang-orang di sekitar saya ternyata membekas hingga sekarang. Contoh, alm. Bapak saya adalah orang yang “lomo dan nyah-nyoh” dermawan mungkin istilah kita hari ini (semoga jadi amal kebaikan beliau..amin) hal itu saya lihat bagaimana sikap dan perhatian terhadap karyawanya, khusus terhadap saya misalnya tatkala sedang belajar tiba-tiba beliau datang membawa makanan atau minuman. Atau semasa kecil ada tetangga yang sering memberi hadiah buku ketika saya dapat rangking 1 di kelas. Tanpa sadar pengalaman semasa kecil itu membekas dan tertananam dengan sendirinya, suatau hari kelak jika saya sudah mandiri saya akan jadi orang dengan kebaikan saya sebutkan tadi. 



Pengantar kedua, saya ingin berbagi tantangan terbesar ketika berusaha merampungkan buku yang judulnya “Lucu-lucuan jadi sukses beneran” kisah perjalan 8 tahun saya bersama Loetju, walau gak bagus-bagus amat tetapi bukan berarti tanpa kendala. Tantangan terbesar adalah beberapa pikiran negatif yang sering muncul dalam prosesnya, misalnya apakah saya sudah layak menulis buku? Apakah saya sudah benar-benar sukses padahal masih banyak yang lebih sukses, apa kata orang nanti? Dan lain sebagainya.

Kekuatan Inspirasi

Pada paragraf pertama saya belajar, bahwa kebaikan-kebaikan yang kita terima bisa jadi sebuah inspirasi untuk berbuat kebaikan juga pada masa akan datang. Oleh karena itu dalam beberapa hal baik yang saya lakukan, salah satu niat yang saya gumamkan adalah semoga kebaikan ini bisa menjadi memori dan kenangan positif yang semoga menjadi bibit inspirasi untuk berbuat hal baik yang sama atau lebih baik lagi.

Paragraf kedua, tentang pikiran negatif, hal yang akhirnya membuat saya tetap berusaha merampungkan buku yang sudah saya tulis selama 3 tahun adalah keinginan untuk berbagi pengalaman dan aktualisasi diri, juga warisan. Saya menemukan hal menarik misalnya, mungkin saya belum sukses-sukses amat tetapi masih banyak rekan-rekan yang belum sesukses kami, nah sepertinya buku ini masih bisa jadi bacaan mmereka paling tidak agar bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah kami perbuat agar tidak perlu melalui proses yang sama. 

Bagi yang sudah lebih sukses, saya percaya sebuah kalimat bijak “Ide besar bisa datang dari hal yang kecil dan sepele ” kadang kita perlu juga membaca atau menonton hal-hal sepele dan receh, siapa tahu justru bisa terinspirasi dan mendapat ide-ide yang tidak terduga. Who know?

Kecil dan Besar

Beberapa tahun terkahir marak trik-trik tentang “Great Haack” DIY (Do It Your Self) masalah-masalah besar dan kita anggap rumit bisa diselesaikan dengan cara-cara yang sederhana bahkan sepele. Ibarat pepatah, tak ada rotan akarpun jadi. Kdanag kita berfikir untuk mencapai atau menghasilkan sesuatu harus punya segalanya dulu, 2 fenomena di atas mengajarkan kita kadang dengan apa yang kita miliki sekarang juga bisa untuk memulai menghasilkan sesuatu, proses ini saya sebut sebagai “Kreatifitas”.



Atau pernahkan rekan-rekan membaca sebuah strategi pemasaran prosuk minuman air mineral yang ingin produknya laris di pasaran hanya dengan membuat ukuran diameter sedotannya diperbesar? Iya, sedotan yang lebih besar akan berdampak isinya mudah tersedot dan cepat habis sehingga customer harus membeli satu gelas lagi.
Hal yang sama dilakukan oleh oleh produsen pasta gigi yang membuat ukuran lubang pengeluaran pasta gigi lebih besar dari produk kompetitor sejenis. Tujuannya? Agar cepat habis. 

Penutup

Saya percaya tentang kekuatan inspirasi, melihat, membaca, menonton atau mendengar sesuatu sehingga menumbuhkan ide. Bisa sama persis atau sedikit lebih baik. Jadi mari kita coba untuk menggali inspirasi kebaikan dari setiap aktifitas kita. 

Ada rekomendasi film bagus sekaligus agak membingungkan tentang inspirasi, filmya berjudul “Inception” karya sutradara Chritopher Nolan, dibintangi oleh Leonardi DiCaprio. Bagaimana perubahan sikap dan kebijakan yang signifikan bisa dimulai dengan menanamkan ide kecil di alam bawah sadar. 

Hadiah buku di masa kecil saya pada paragraf awal tadi, dikedumian hari ketika saya di Loetju menginspirasi kami untuk membuat program bakti pendidikan, sudha terlaksana 3 kali ketika tahun ajaran baru berbagi buku untuk adek-adek TK dan SD, dengan harapan selain sebagai apresiasi, semoga bisa jadi kenanganan manis nan positif dan semoga menjadi inspirasi kebaikan kelak ketika mereka dewasa. Amin. 

penulis: Nandar

Kerja vs Usaha, Baik yang Mana?



Campusnesia.co.id - Hingga tahun 2012 saya termasuk orang yang ngeyel bahwa semua orang harus jadi pengusaha dan punya usaha. Alasanya karena menurut saya saat itu memiliki usaha adalah hal yang sangat mulia, mandiri, membuka lapangan pekerjaan, dll. Sedikit banyak saya akui karena pengaruh "motivator-motivator" he he.

Hingga suatu hari saya terlibat dalam diskusi yang seru dengan pak Agus Sugito, owner dari Pusataka RMA dengan buku Rumah Main Anak 1 dan 2 yang fenomenal berhasil menembus rekor penjualan belasan ribu eksemplar.

Saat itu beliau masih berstatus sebagai karyawan di sebuah lembaga nirlaba nasional dan beliau berpendapat bahwa tidak semua harus jadi penguasaha atau punya usaha. Jadi karyawan, pegawai dan PNS juga tak apa. Karena setiap orang tidak memiliki motivasi dan kemampuan yang sama, ada yang berbakat dalam mengelola usaha ada juga yang memang lebih cocok berkarya di sebuah instansi atau perusahaan. Selama halal it’s okey.

Selepas diskusi itu saya kembali merenungkan idealisme saya, dan sampailah pada sebuah kesimpulan baru, benar apa yang disampaikan oleh pak Agus, tidak semua harus jadi pengusaha, berkarya di perusahaan atau instansi pemerintah juga penting. 

Lalu saya menemukan pemikiran baru selain karena faktor motivasi dan kemampuan, ada hal penting juga yaitu intisari dari kegiatan Membuka Usaha atau Jadi Karyawan yaitu Aktivitas Kemandirian.

Saya lebih sepakat bahwa yang jauh lebih penting dan fundamental adalah pentingnya pemahaman tentang aktivitas kemandirian. Sebagai manusia yang beranjak dewasa kita harus mengupayakan kemandirian, dimulai dari mandiri bisa mencukupi kebutuhan pribadi, tidak menjadi beban keluarga, tidak menjadi beban masyarakat. Dan level berikutnya adalah membantu keluarga dan masyarakat untuk mandiri juga.

Aktivitas kemandirian itu bisa dilakukan baik dengan membuka usaha atau berkarya di perusahaan dan instansi pemerintahan. Faktor penting yang juga tidak boleh dilupakan, yaitu tanggung jawab, ketika seorang individu memiliki tanggung jawab atau tanggungan hidup orang lain maka pilihan menjadi pengusaha atau karyawan jadi penting di atas ego idealisme pribadi. Kalau dengan menjadi karyawan bisa tetap mengaktualisasikan idealisme dan lebih sejahtera untuk apa memaksakan diri membuka usaha yang kadang hasilnya belum pasti dan berlaku sebaliknya.

Tetapi tetap saja, entrepreneurahip itu penting setidaknya menurut saya tentang pemahaman paradikma dan pola pikir, baik buka usaha maupun kerja harus tetap memiliki hal-hal baik dari entrepreneurahip, misalnya tentang kemampuan melihat peluang dan memanfaatkanya, mentalitas pantang menyerah, sikap terus berinovasi, dll.
         
Karena pada dasarnya, entrepreneur itu bukanlah sebuah profesi melainkan mentalitas yang wajib dimiliki siapapun.

*artikel di atas merupakan cuplikan isi buku "Lucu-lucuan jadi Sukses Beneran" karya Achmad Munandar, berminat untuk beli? klik di Sini.