Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri makan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri makan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Gizi Seimbang Untuk Generasi Unggul: Mahasiswa KKN UNIVERSITAS Diponegoro Sosialisasikan Pentingnya Gizi Seimbang Kepada Siswa SDN 1 Karanganom

0
 
Edukasi mengenai pola hidup gizi seimbang 
kepada siswa di SDN 1 Karanganom


Campusnesia.co.idSragen (26/01) Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja melakukan program kerja berjudul "Sosialisasi Gizi Seimbang Anak Sekolah" di SD Negeri 1 Karanganom. Tujuan dari pelaksanaan program kerja ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa-siswi SDN 1 Karanganom tentang pentingnya menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari bagi anak sekolah dasar serta meningkatkan kesadaran mereka terhadap pola makan yang baik dan benar.
 
Edukasi mengenai piramida gizi seimbang 
kepada siswa di SDN 1 Karanganom

Program ini juga memberikan manfaat bagi siswa-siswi dalam menerapkan pola hidup sehat serta mengonsumsi makanan dan minuman yang sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka. Sosialisasi program ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2024 dan telah mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah beserta para guru di SD Negeri 1 Karanganom. Bu Dwi Astuti, guru di SDN 1 Karanganom, mendukung penuh hal tersebut. Beliau menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas edukasi gizi seimbang yang diberikan kepada anak-anak sehingga mereka dapat belajar mengenali makanan yang baik bagi tubuh mereka dan bagaimana makanan tersebut memengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan”.

Melakukan tanya jawab 
dan bermain games bersama siswa

Sosialisasi dilakukan dalam lima sesi, yakni pemaparan materi di kelas, games, tanya jawab, pembagian hadiah kepada siswa-siswi yang dapat menjawab pertanyaan, dan pemberian poster tentang pola gizi seimbang. Antusiasme siswa-siswi kelas lima terlihat sangat tinggi terhadap sosialisasi ini. Mereka menunjukkan perhatian penuh selama sesi berlangsung, bahkan mampu menjawab beberapa pertanyaan di akhir sesi.




Penulis: 
Gibran Adetio Rahardiyawan 
(Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro)

Editor: 
Hendrik A.S.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Memberikan Edukasi Terkait Hipertensi Pada Lansia

0



Campusnesia.co.idSonorejo, [13/01/2023] - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro turut serta berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah kesehatan lansia, khususnya terkait dengan Hipertensi. Melalui kegiatan penyuluhan yang digelar di wilayah Sonorejo, para mahasiswa KKN berupaya memberikan informasi yang komprehensif tentang pencegahan dan pengelolaan hipertensi pada lansia.

Pada Posyandu Ngudi Waras 7, mahasiswa KKN memberikan pemahaman mendalam mengenai risiko hipertensi dan dampaknya terhadap kesehatan lansia. Mereka menjelaskan faktor-faktor yang dapat memicu hipertensi, gaya hidup sehat yang dapat membantu mengontrol tekanan darah, serta pentingnya pengukuran tekanan darah secara rutin sebagai tindakan preventif. 


Sesi pemberian informasi tentang makanan yang disarankan untuk penderita hipertensi menjadi salah satu fokus utama penyuluhan. Mahasiswa KKN memberikan penekanan pada pola makan seimbang yang rendah garam, lemak jenuh, dan tinggi serat. Makanan seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan kacang-kacangan disoroti sebagai pilihan yang baik untuk membantu mengontrol tekanan darah.


Dalam sesi tanya jawab, warga Sonorejo aktif berpartisipasi dengan berbagi pengalaman dan pertanyaan terkait dengan masalah hipertensi. Dengan pendekatan yang interaktif, kegiatan ini bertujuan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mencegah dan mengelola hipertensi.



Penulis: 
Netta Khansa Fidela - FK

Editor:
Achmad Munandar

Pendataan UMKM Ke Dalam Website Desa Sebagai Wadah Digital Oleh Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Di Desa Jatipuro Klaten

0
 


Campusnesia.co.idDi era digital yang semakin maju ini, pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam memajukan berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di Desa Jatipuro, keberadaan UMKM menjadi bagian penting dalam memperkuat perekonomian lokal. Namun, untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan akses pasar, penting untuk menciptakan wadah digital sebagai sarana sentralisasi informasi bagi kelompok UMKM desa.

Salah satu manfaat utama dari pembuatan wadah digital adalah memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk UMKM Desa Jatipuro. Dengan adanya platform online yang menyediakan informasi tentang produk-produk lokal, baik dalam bentuk katalog online, website, atau aplikasi seluler, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan di luar wilayah geografis mereka.

 
Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro telah melakukan survey UMKM pada lingkup Desa Jatipuro pada tanggal 28 januari - 6 februari. Desa Jatipuro terdapat 8 dusun/dukuh yang dimana terdapat berbagai macam umkm seperti pengrajin kayu, bengkel motor dan mobil, usaha mebel, tempat makan, tempat pakan dan memelihara ungags, dll. Dengan adanya berbagai macam umkm tersebut, maka diperlukan pendataan umkm ke dalam website Desa Jatipuro, yang bertujuan untuk memajukan dan menggerakkan perekonomian Masyarakat Desa Jatipuro. Selain itu masyarakat akan lebih mudah dalam mencari dan menghubungi terkait umkm tersebut melalui website desa yang telah terdata umkm di Desa Jatipuro.

Kegiatan ini tentu akan memberikan dampak positif kepada perekonomian Masyarakat Desa Jatipuro dan website desa akan lebih berkembang menjadi lebih baik. Melalui pendataan umkm ini, lalu data tersebut dimasukan ke dalam website Desa Jatipuro akan lebih memudahkan Masyarakat dalam mencari kebutuhan dari umkm tersebut.

Dengan memperhatikan pentingnya pembuatan wadah digital sebagai sarana sentralisasi informasi bagi kelompok UMKM Desa Jatipuro, dapat disimpulkan bahwa langkah ini tidak hanya membantu mengembangkan UMKM secara individu, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. Oleh karena itu, langkah ini patut dipertimbangkan dan didukung oleh berbagai pihak untuk mendorong kemajuan ekonomi desa secara keseluruhan.




Editor:
Achmad Munandar

Menarik!! Olah Lele Menjadi Produk Nugget, Mahasiswa TIM I KKN UNDIP Ciptakan Peluang Usaha Baru Bagi Masyarakat

0
Demo masak pembuatan nugget lele kepada ibu-ibu PKK Desa Karanganom


Campusnesia.co.id - Sragen (26/01), Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim KKN 1 UNDIP melaksanakan program kerja edukasi dan demonstrasi pembuatan produk olahan ikan Lele berupa Nugget di Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen sebagai upaya penambahan ikan jual ikan Lele. Desa Karanganom merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Sukodono yang memiliki banyak kekayaan alam baik dari segi hayati maupun hewani. Masyarakat di Desa Karanganom tidak hanya mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama namun juga membentuk beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), salah satunya adalah budidaya ikan lele. 

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan tawar yang memiliki beberapa kelebihan seperti mudah beradaptasi, dapat hidup dalam kepadatan yang tinggi, dan lain-lain. Oleh karena itu, budidaya ikan lele banyak dipilih oleh warga di Desa Karanganom dibandingkan jenis ikan air tawar lain. Namun, nilai jual dari ikan lele itu sendiri memiliki harga yang kecil sehingga banyak petani lele yang kesulitan untuk melanjutkan usahanya. Selain itu, kurangnya minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan juga menjadi suatu permasalahan yang ada di Desa Karanganom. 

Nugget Lele merupakan produk olahan dari ikan lele yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro sebagai upaya untuk meningkatkan nilai jual dari ikan Lele itu sendiri. Nugget Lele merupakan olahan makanan yang terbuat dari daging ikan Lele yang dicampur dengan tepung, bawang putih, dan bahan lainnya. Selain karena banyaknya budidaya ikan Lele di Desa Karanganom, ikan ini memiliki kandungan protein yang tinggi serta mengandung omega-3 dan omega-6 yang baik untuk menjadi nutrisi bagi tumbuh kembang anak. Sosialisasi pembuatan nugget ikan lele dilakukan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan minimnya informasi tentang tingginya gizi pada ikan.
 
Testimoni ibu-ibu PKK Desa Karanganom terhadap produk inovasi nugget lele

Pembuatan nugget ikan ini juga bertujuan menambah minat makan ikan untuk anak-anak yang tidak menyukai ikan dalam bentuk utuh sehingga diharapkan dapat mencegah stunting di Desa Karanganom. Edukasi dan demonstrasi pembuatan nugget dari ikan Lele ini dilakukan di Balai Desa Karanganom yang dihadiri oleh Ibu-ibu di Desa Karanganom. Selain memberikan edukasi terkait pengolahan ikan lele, edukasi terkait pengemasan, pemasaran, dan penghitungan harga pokok produksi nugget Lele juga diberikan agar masyarakat nantinya dapat menjalankan usaha produk pengolahan ikan lele sendiri.



Penulis:
Tim KKN I Universitas Diponegoro

Editor: 
Hendrik A.S.

Mahasiswi KKN Undip Memberikan Edukasi Penggolongan dan Pemilihan Plastik

0
 



Campusnesia.co.idBerdasarkan material penyusunnya, pengertian plastik adalah material jenis polimer yang tersusun dari rantai monomer serta bersifat ringan. Setiap kemasan plastik memiliki simbol daur ulang. Simbol daur ulang plastik ditandai dengan logo segitiga dengan nomor di dalamnya dan kode bahan plastik di bawahnya. Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari sangatlah masif, baik itu untuk kemasan makanan, kemasan minuman, plastik belanja, dan lain sebagainya. Namun, tidak semua plastik aman digunakan untuk mengemas makanan dan minuman. Hal ini menyebabkan edukasi mengenai penggolongan dan pemilihan plastik yang aman sebagai bahan kemasan penting untuk dilaksanakan, termasuk di Desa Gendoang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang.

Berdasarkan hasil diskusi dengan masyarakat sekitar, khususnya ibu-ibu, informasi mengenai plastik yang aman untuk kemasan makanan dan minuman masih kurang disosialisasikan. Bahkan, masih terdapat masyarakat yang belum mengetahui penggolongan plastik berdasarkan simbol daur ulangnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, Shafira Kayla Alrasyid, mahasiswi KKN Undip Tim I Tahun 2023/2024, melakukan sosialisasi dan diskusi interaktif mengenai penggolongan dan pemilihan plastik. Kegiatan ini termasuk ke dalam program keilmuan atau monodisiplin jurusan teknik kimia Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro Tim I Tahun 2023/2024. Sosialisasi diselenggarakan pada Hari Sabtu, 27 Januari 2024 pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Gendoang dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Gendoang.

 
Pada awal kegiatan, leaflet mengenai penggolongan plastik berdasarkan simbol daur ulang dibagikan kepada peserta yang hadir. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai penggolongan plastik, yang mana disertai pula dengan pemberian contoh produk berbahan plastik terkait. Berdasarkan simbol daur ulangnya, terdapat tujuh jenis plastik. Plastik dengan angka satu adalah plastik berbahan Polyethylene Terephthalate (PET). Plastik dengan angka dua adalah plastik berbahan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik dengan angka tiga adalah plastik berbahan Polyvinyl Chloride (PVC). Plastik dengan angka empat adalah plastik berbahan Low Density Polyethylene (LDPE). Plastik dengan angka lima adalah plastik berbahan Polypropylene (PP). Plastik dengan angka enam adalah plastik berbahan Polystyrene (PS). Lalu, yang terakhir plastik dengan angka tujuh adalah plastik dengan bahan selain golongan satu hingga enam (Other). Pada sosialisasi ini dipaparkan mengenai sifat masing-masing plastik, pengaplikasian, serta bahayanya. Selain itu, diakhir pemaparan materi diinfokan pula bahwa plastik yang aman digunakan berulang kali sebagai kemasan makanan dan minuman adalah plastik nomor lima atau plastik berbahan Polypropylene. Setelah pemaparan materi selesai, diadakan sesi tanya jawab untuk peserta yang hadir. Terdapat beberapa pertanyaan terkait solusi untuk plastik-plastik sekali pakai dan wadah minum berangka tujuh. Selain itu, terdapat pula salah satu peserta yang bertanya mengenai penggunaan stearofoam sebagai wadah kemasan makanan yang beredar.

Kegiatan sosialisasi dan diskusi interaktif mengenai penggolongan dan pemilihan plastik mendapat respon yang baik dari seluruh peserta yang hadir. “Wah, setelah ini saya harus memilah tempat makan dan minum di rumah. Jadi, plastik nomor tujuh itu bahaya ya, Mba.” ujar salah satu peserta yang hadir. Kegiatan sosialisasi dan diskusi interaktif ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan awareness masyarakat Desa Gendoang dalam memilih plastik yang aman untuk digunakan berulang kali sebagai wadah kemasan makanan dan minuman. Selain itu, informasi mengenai penggolongan plastik ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, sehingga dapat meminimalisir limbah plastik.



Editor:
Achmad Munandar

Pemetaan Persebaran Sarana dan Prasarana Desa Beji oleh Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP

0
Penyerahan Produk Akhir
Peta Persebaran Sarana dan Prasarana Desa Beji


Campusnesia.co.id - Pemetaan persebaran sarana prasarana salah satu hal yang penting guna mengetahui sarana dan prasarana yang tersedia pada suatu wilayah dan membantu pemerintah dalam memberikan layanan publik untuk masyarakat. Ranni Novia Nugrahaningtyas, mahasiswa S1-Perencanaan Wilayah dan Kota mempunyai program SDGs yang berupa pembuatan Peta Persebaran Sarana Prasarana yang ada di Desa Beji. 

Program dari Pembuatan Pemetaan Peta Sarana dan Prasarana di Desa Beji ini sejalan dengan tujuan dari Sustainable Development Goals atau SDGs yaitu pada tujuan ke 9 (Sembilan) yang berisi membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membantu perkembangan inovasi. 

Sarana prasarana merupakan segala bentuk fasilitas atau infrastruktur yang dibangun dan disediakan oleh pemerintah guna mendukung berbagai aktivitas dan kegiatan masyarakat. Fasilitas sarana dan prasarana yang ada dan tersedia di Desa Beji sudah cukup lengkap dan dapat menunjang kegiatan masyarakat sekitar. Dengan itu, persebaran sarana dan prasarana perlu untuk dipetakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan dari wilayah tersebut.

Dalam pembuatan Peta Persebaran Sarana dan Prasarana, untuk mendapatkan data sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan survei lapangan yang dapat dilakukan secara primer dan sekunder, pengambilan titik lokasi sarana dan prasarana menggunakan My Maps atau Google Earth, pembuatan peta menggunakan QGIS 3.18, finalisasi peta dan asistensi peta, serta pencetakan produk peta dalam format fisik A2. Survei lapangan secara primer dilakukan dengan pengambilan titik koordinat secara langsung di lokasi sarana dan prasarana dan identifikasi kondisi dari sarana dan prasarana yang ada. Survei lapangan tidak langsung mengandalkan data shapefile dari Bappeda Kabupaten Klaten dan data dari Desa Beji yang diperoleh dari perangkat desa.

Titik koordinat dikumpulkan berdasarkan masing-masing sarana dan prasarana Desa Beji diantaranya sarana perkantoran dan pelayanan masyarakat yaitu Kantor Desa Beji. Sarana pendidikan yang terdiri dari 1 Paud, 2 TK dan 1 SD. Sarana kesehatan yang terdiri dari Pos Kesehatan Desa (PKD) Desa Beji dan Klinik Yakkum. Sarana tempat ibadah yang terdiri dari 7 masjid dan 2 mushola. Terdapat juga sarana komersial yang terdiri dari toko, ruko, tempat makan, persewaan, pemancingan dan penggilingan padi yang menawarkan jasa. Sarana industri juga ada di Desa Beji yaitu industri tahu, industri kerupuk, industri konveksi dan industri begel. Prasarana yang ada berupa jalan, sungai, dan jembatan.
 
Peta Persebaran Sarana dan Prasarana Desa Beji

Setelah titik koordinat berhasil didapatkan, langkah selanjutnya yaitu pembuatan peta dengan menggunakan software QGIS 3.18. Setelah peta selesai dibuat, dilakukannya proses layouting peta dengan skala 1:5.000 dengan ukuran kertas A2. Dalam proses layouting dilakukan secara cermat sesuai dengan standar peta yang tertuang dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta. Selanjutnya, peta akan dicetak dan diserahkan kepada pihak perangkat Desa Beji dengan harapan peta ini dapat menjad data dasar perencanaan dan Pembangunan Tingkat desa dan dapat digunakan sebagai gambaran informasi tentang sarana dan prasarana di Desa Beji. 



Editor:
Achmad Munandar

GEMARI!! Mahasiswa KKN Tim I Undip 2023/2024 kenalkan Bakso Ikan Lele di Desa Tambakboyo

0
 


Campusnesia.co.idKlaten (25/01/24) – GEMARI (Gemar Makan Ikan) adalah salah satu gerakan dalam upaya peningkatan gizi sejak dini yang sudah banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Indonesia merupakan negara maritim yang terbagi atas pulau-pulau dan sebagian wilayahnya merupakan perairan yang cukup luas. Potensi yang cukup luas terdapat di laut Indonesia berupa sumber daya alam yang melimpah, termasuk didalamnya terdapat banyak spesies ikan khususnya ikan yang dapat dikonsumsi.

Sebagai sumber pangan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik seperti protein sebagai sumber pertumbuhan, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan pembentukan otak janin, vitamin, serta berbagai mineral yang sangat bermanfaat bagi ibu dan janin. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga lebih mudah dicerna. Hal yang paling penting adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya.

Dalam upaya peningkatan gerakan GEMARI di Desa Tambakboyo, mahasiswi KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023/2024 melaksanakan pendampingan pembuatan bakso ikan Lele bersama Ibu-ibu PKK. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (25/01) dimana kegiatan ini di hadiri oleh Ibu-ibu PKK Melati di Dukuh Tonayan RT/01 RW/11.

Dalam kesempatan ini Mahasiswi KKN Undip memperkenalkan salah satu olahan dari ikan Lele yaitu Bakso ikan Lele yang tata cara pembuatannya simple dan bahan-bahannya mudah ditemukan. Di Desa Tambakboyo banyak masyarakat yang membudidayakan ikan Lele untuk dikonsumsi pribadi, namun belum ada yang mencoba dijadikan bakso, dimana Ibu PKK pun berkata “Belum pernah coba buat dan nyicip bakso ikan Lele mbak, biasanya ya dimasak seperti ikan pada umumnya, seperti di goreng, sambal, dll” jelas beliau.

Olahan bakso ikan Lele mendapat respon yang positif dari Ibu-ibu PKK dan anak-anak yang mencoba, dimana bakso ikan Lele ini sangat digemari oleh anak-anak “Baksonya enak dan kenyal, bahannya juga tidak banyak dan proses memasaknya cepat” jelas salah satu Ibu PKK. Dilihat dari anak-anak yang menyukai olahan bakso ini, para ibu pun meminta kepada mahasiswi untuk membagikan resep dari bakso ikan Lele tersebut.

 
Kegiatan Ibu-ibu PKK Melati ini berlangsung dengan lancar dan diakhiri dengan sesi foto bersama Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro tahun 2023/2024.



Editor:
Achmad Munandar

Kurangi Resiko Pencemaran Air, Mahasiswa KKN TIM 1 Undip Membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Industri Tempe Rumahan

0
Figure 1. Sampel Limbah Tempe


Campusnesia.co.id - Klaten (29/01/2024) Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kalangan Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2024 memberikan solusi terhadap pencegahan pencemaran air dari industri rumah tangga tempe di Dukuh Durenan, Desa Kalangan. Pembuatan Produk diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pemilik industri terkait dengan pencemaran limbah organik.

Dukuh Durenan merupakan salah satu dukuh di Desa Kalangan yang mayoritas penduduknya mempunyai industri tempe rumahan. Namun, masih banyak dari mereka yang masih membuang limbah dari pembuatan tempe, dimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN mencoba untuk membuat suatu produk menggunakan limbah organik dari pembuatan tempe, yaitu pupuk organik cair (POC) dari limbah cair industri tempe. POC dibuat dengan cara dibawah ini:
 
Figure 2. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan:
1. Corong

2. Gelas Ukur

3. Gula

4. Air

5. Limbah cair tempe

6. EM4 Pertanian

7. Botol 1,5 L

8. Wadah Pengadukan


Cara Pembuatan:
1. Masukkan 2-3 Sendok makan gula ke dalam 100 ml air, lalu aduk sampai rata

2. Siapkan 1 Liter Limbah Tempe di dalam botol 1,5 L, Ukur limbah menggunakan gelas ukur agar pas 1 L

3. Setelah limbah sudah siap di dalam botol, Masukkan gula ke dalam Limbah tempe

4. Lalu masukkan 4-5 tutup botol EM4 ke dalam campuran limbah dan gula

5. Tutup botol, lalu aduk sampai larutan terlihat homogen atau larut seutuhnya

6.  Fermentasi dilakukan selama 7-10 Hari atau sampai tidak lagi mengeluarkan gas dan gelembung gas

7. Catatan, selama proses fermentasi jangan lupa untuk membuka tutup botol secara berkala untuk mengeluarkan gas fermentasi.

Pembuatan produk ini disambut dengan antusias warga Dukuh Durenan, dimana tidak sedikit warga yang memberikan pertanyaan seputar produk POC ini. banyak juga warga yang diberikan sebagian dari POC untuk digunakan pada aset pertanian. Pembuatan produk ini diharapkan dapat bermanfaat terhadap petani di Dukuh Durenan, serta dapat membantu pemilik industri rumahan tempe untuk dapat mengelola limbah organik dengan baik.

 


Editor:
Achmad Munandar

Grill Catfish with Japanese Sauce Resep Unik Ala Mahasiswa KKN Universita Diponegoro untuk Mencegah Stunting

0
 
Foto  Hasil masakan (Dok. Pribadi) 


Campusnesia.co.idKlaten (1/2) Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro melakukan inovasi unik pada masakan lele untuk membantu pencegahan stunting pada anak. Pencegahan stunting dengan makan ikan telah menjadi perhatian penting dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak. 

Stunting adalah masalah kesehatan global yang terjadi ketika anak tidak tumbuh sesuai dengan potensinya dan mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Pemilihan bahan dasae ikan lele dilakukan karena selain harganya murah, ikan lele memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat ikan lele:

1. Sumber Protein
Ikan lele merupakan sumber protein yang baik. Protein diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan rambut.

2. Asam Lemak Omega-3
Meskipun kadar asam lemak omega-3 dalam ikan lele tidak sebanyak ikan laut lainnya seperti salmon, tetapi tetap memiliki kandungan omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.

3. Sumber Vitamin
Ikan lele mengandung beberapa vitamin penting seperti vitamin D dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, sedangkan vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang sehat.

4. Rendah Kolesterol
Ikan lele umumnya rendah kolesterol, sehingga cocok untuk mereka yang memperhatikan kesehatan jantung dan mengontrol kadar kolesterol dalam darah. 

Dengan banyaknya manfaat kesehatan yang dimiliki ikan lele maka dibuatlah inovasi resep pengolahan ikan lele berikut:

Grill Catfish with Japanesa Saus

Bahan Saus:
1. Saus black paper

2. Minyak wijen

Bumbu Marinasi lele:
1. Ikan lele (yang telah dibuang kepalanya)

2. Garam

3. Bawang putih

Cara Memasak:
1. Bersihkan lele dan buang bagian kepalanya, sisakan bagian badan hingga ekor

2. Setelah lele bersih, marinasi ikan lele dengan membalurkan garam secukupnya pada lele dan tambahkan dengan bawang putih yang sudah di haluskan, tunggu selama ±15menit

3. Setelah dimarinasi goreng lele hingga kering atau setengah matang (kematangan sesuai selera), kemudian sisihkan 

4. Untuk membuat bumbu saus yang akan dilumurkan ke lele, pertama-tama campur saus black paper dengan minyak wijen, kemudian aduh hingga merata maka jadilah bahan saus untuk dibalurkan ke lele yang telah di goreng

5. Lele yang tadi telah digoreng bisa langsung di balurkan ke saus yang sebelumnya telah dibuat

6. Kemudian panaskan di teflon anti lengket dengan api kecil, oleskan sedikit minyak pada teflon dan taruh ikan lele yang sudah dilumuri saus, tunggu hingga aroma saus tercium dan keluar gumpalan kecoklatan dari saus

7. Angkat lele yang telah matang sempurna dan hidangkan dengan nasi hangat beserta lauk tambahan lain sesuai selera


Penulis: 
Laurentia Levina Pramestanti (Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Dosen Pembimbing: 
1. Prof. Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, S.T. M.Eng. IPU, ASEAN Eng.
2. Riandhita Eri Werdani, S.M.B., M.S.M.
3. Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.

Lokasi: 
Desa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Peduli Lansia Peduli Indonesia, Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Tips Pencegahan Hipertensi Melalui Tatalaksana Diet

0
 
Pengecekan Tekanan Darah pada Lansia


Campusnesia.co.idDesa Jangglengan secara rutin menyelenggarakan kegiatan posyandu lansia. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan mewujudkan masa tua yang bahagia, sehat, mandiri dan berdaya guna. 

Dengan adanya posyandu lansia dan kader yang berperan di dalamnya, Mahasiswa Tim I KKN UNDIP atas nama Rani Hilari Majida dari jurusan S1 Gizi Universitas Diponegoro mengadakan program "Pendampingan Upaya pencegahan penyakit hipertensi pada lansia dengan memberikan tatalaksana diet penyakit hipertensi" yang dihadiri 7 orang kader posyandu dan 1 bidan desa. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Januari 2024 di Posyandu Nila 2 Jumetro, Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Banyaknya lansia yang memiliki tekanan darah tinggi dan efek dari hipertensi yang berbahaya  menjadikan latar belakang diadakannya program kerja “Upaya pencegahan penyakit degeneratif pada lansia dengan memberikan tatalaksana diet hipertensi”. Selain itu kader dan lansia diberikan informasi terkait bahan makanan apa saja yang dibatasi, tidak boleh dikonsumsi, dan boleh dikonsumi. Sehingga dapat mengatur pola makan dengan baik serta terhindar dari penyakit hipertensi.

Pada penderita hipertensi yang paling utama adalah mengatur pola konsumsi garam, gula, dan lemak. Diantaranya komsumsi garam perhari minimal <1 sendok teh, gula <4 sendok makan, dan lemak <5 sendok makan. Rani mengatakan “Untuk menghindari tekanan darah tinggi pada saat memasak garamnya perlu dikurangi, selain itu hindari makanan cepat saji”
 


Leaflet Tatalaksana Diet Hipertensi

Selain dilakukan pengecekan tekanan darah, pemaparan materi leaflet terkait hipertensi, dan sesi tanya jawab dilakukan pula senam sehat bersama lansia dan kader untuk meningkatkan kelenturan tubuh, menjaga keseimbangan tubuh, mengurangi ketegangan dan kecemasan. Proses senam lansia dipimpin oleh mahasiswa KKN TIM I UNDIP dan diikui peserta posbindu dan kader dengan penuh semangat. Kemudian kegiatan diakhiri dengan foto bersama. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN Tim I Undip Mengolah Ikan Nila Kecil Menjadi Snack Crispy, sebagai Pengembangan Potensi Ekonomi serta Menggerakkan UMKM

0
 

Campusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten (26/01/2024), Mahasiswi KKN TIM I UNDIP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Oseanografi, Khana Nadira Sastradjaja  memberikan inovasi pengolahan bahan makanan ikan nila menjadi snack crispy sebagai  upaya pengembangan potensi ekonomi serta menggerakkan UMKM di Desa Bendo.

Sumber daya manusia seperti halnya di Desa Bendo perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Pengetahuan mengenai dunia inovasi pangan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatur pengeluaran kebutuhan pangan sehari-hari dan menambah gemar makan ikan pada anak, serta dapat digunakan sebagai peluang usaha untuk menambah penghasilan  rumah tangga. Peluang usaha ini dapat dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga.  Snack crispy ikan nila merupakan produk olahan yang masih tergolong jarang ditemui disekitar masyarakat, oleh karena itu, dapat dimanfaatkan Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Snack crispy ikan nila sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak. Selain itu, manfaat kesehatan lainnya dari ikan nila di antaranya; menjaga kolesterol, baik untuk pencernaan, tulang lebih sehat, mencegah penuaan dini, kesehatan otak terjaga, dan membantu mencegah kanker. Ikan nila kaya akan protein, mineral, dan lemak sehat. Ikan nila  mengandung asam lemak omega-3 dan vitamin K yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Pelaksanaan inovasi diawali dengan kegiatan penyuluhan yang besifat “persuatif-edukatif” untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam membuat produk olahan ikan nila. Serta pembagian leaflet / brochure mengenai pengolahan ikan nila kecil menjadi snack crispy. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan demonstrasi pembuatan snack crispy ikan nila bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bendo dan ditutup dengan melakukan tanya jawab serta dokumentasi kegiatan.
     

Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Snack Crispy Ikan Nila Bersama Ibu-Ibu PKK

Untuk membuat snack crispy ikan nila ini tidaklah sulit karena bahan-bahan yang dibutuhkan dapat dengan mudah ditemui di pasaran. Adapun bahan-bahan yang digunakan dibedakan 2 macam, yaitu adonan basah dan adonan kering. Untuk adonan basah diperlukan ikan anak nila 200 gr, bawang putih 2  siung, 1/2 sdt lada halus, penyedap rasa, 1/2 sdt garam , kunyit  halus,  air  70 ml, telur ayam  1 butir, dan terigu protein rendah  50 gr. Untuk adonan kering diperlukan tepung cakra 100 gr, tepung beras  20 gr, royco  1/2 sdt, bon cabe, 1/2 sdt garam, dan soda kue 1/2 sdt. Serta diperlukan minyak goreng 1 liter. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk membuat snack crispy ikan nila yakni wajan, saringan, piring, dan spatula.
Proses pembuatan dimulai dengan melakukan marinasi ikan selama 4 jam dengan mencampurkan bawang putih yang sudah dihaluskan, lada halus, royco, kunyit halus, dan garam kedalam ikan nila sehingga bumbu lebih meresap. Kemudian buat bahan tepung keringnya dengan mencampur semua adonan kering dan diaduk sampai rata dan buat adonan tepung basah dengan campurkan tepung terigu 50 gr, air secukupnya, dan telur 1 butir hingga agak kental. Masukkan anakan ikan nila ke adonan tepung basah dan diaduk. Setelah itu, masukkan ke adonan tepung kering dan aduk-aduk sampai tercampur rata.  Langkah terakhir goreng ikan dengan melakukan pengulangan 2 kali hingga menjadi crispy. Snack crispy ikan nila siap disantap.

Pelatihan pembuatan snack crispy ikan nila yang dilakukan oleh mahasiswi  KKN Tim I  UNDIP 2024 ini sangat membantu Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga dalam mengembangkan UMKM Desa Bendo. Kegiatan pelatihan ini mendapatkan perhatian yang besar dan antusiasme dari Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga untuk setiap tahapan pembuatannya dan mendengarkan penjelasan dari mahasiswi KKN Undip tentang langkah-langkah pembuatan snack crispy ikan nila. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi serta menunjukkan minat tinggi terhadap produk yang dihasilkan oleh mahasiswi KKN Undip. Produk tersebut diharapkan dapat menjadi ide kreatif usaha masyarakat dan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Bendo.




Editor:
Achmad Munandar

Hipertensi: The Silent Killer, Mahasiswa KKN Undip Mengajak Masyarakat untuk Melakukan Pemeriksaan Tekanan Darah Gratis dan Sosialisasi Pentingnya Mencegah Hipertensi di Desa Bendo, Kabupaten Klaten

0


Campusnesia.co.idDalam rangka meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan kegiatan pemeriksaan tekanan darah gratis dan sosialisasi mengenai pencegahan hipertensi kepada masyarakat Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering diabaikan, padahal jika hipertensi menjadi tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung, stroke, gangguan fungsi ginjal, dan lainnya. Untuk mengatasi hal ini, timbul sebuah inisiatif untuk memberikan informasi kepada masyarakat desa tentang pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara berkala dan langkah-langkah pencegahan hipertensi.

Tim mahasiswa KKN, yang bekerja sama dengan pihak kader posyandu Dukuh Bendo menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di lokasi posyandu dengan melibatkan masyarakat terutama kelompok usia lanjut (lansia) sebagai sasaran kegiatan.

Pada dasarnya kegiatan ini tidak hanya mengukur tekanan darah, melainkan terdapat juga pengukuran tinggi badan serta berat badan, namun pada kegiatan ini tekanan darah yang menjadi fokus utama. 

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pendaftaran dan dilanjutkan dengan pengukuran berat serta tinggi badan. Kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah serta sosialisasi terkait pencegahan hipertensi. Tim mahasiswa KKN bekerja sama dengan kader posyandu untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah gratis bagi warga desa Bendo.

Mahasiswa KKN kemudian memberikan penyuluhan mengenai faktor risiko hipertensi, gaya hidup sehat, dan pola makan yang dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi. Mereka juga memberikan pamflet informatif yang dapat terus dibaca masyarakat dikemudian hari.


Setelah kegiatan berlangsung, sejumlah warga desa menyadari pentingnya menjaga kesehatan dan memahami cara mencegah hipertensi. Beberapa warga yang ditemukan memiliki tekanan darah tinggi mendapatkan arahan lebih lanjut untuk konsultasi medis lanjutan.

Tim mahasiswa KKN berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan di Desa Bendo. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan masyarakat desa dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan, sehingga angka kasus hipertensi dapat diminimalkan, dan kualitas hidup masyarakat desa menjadi lebih baik.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Melakukan Edukasi Terkait Isi Piringku dan Pentingnya Pemilihan Jajanan Aman dan Sehat pada Anak Usia Sekolah

0


Campusnesia.co.idPada tanggal 26 Januari 2024, KKN Tim 1 Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan edukasi kepada siswa-siswi kelas 9 SMPN 4 Tawangsari melalui program kerja monodisiplin yang dijalankan oleh Ghina Tsaniyah Suciati, mahasiswi dari Program Studi Gizi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai isi piringku dan pentingnya pemilihan jajanan aman dan sehat pada anak usia sekolah.

Kegiatan dimulai dengan penjelasan tentang konsep "Isi Piringku", yang merupakan evolusi dari prinsip 4 sehat 5 sempurna. Isi piringku menekankan porsi makanan yang seimbang dan mencakup karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta sayur dan buah dalam setiap kali makan. Tujuan utamanya adalah menciptakan kebiasaan makan sehat sejak dini, memberikan asupan nutrisi yang sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal anak setiap harinya.

Pembagian porsi dalam satu kali makan menjadi fokus berikutnya. Siswa-siswi diajak untuk memahami peran setiap jenis makanan dalam mendukung kesehatan tubuh. Karbohidrat sebagai sumber energi utama, protein hewani dan nabati untuk pembentukan jaringan dan otot, serta sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan serat.

Edukasi selanjutnya menyoroti pentingnya memilih jajanan yang aman dan sehat. Selain itu juga dijelaskan terkait tips memilih jajanan sehat dan aman. Dalam sesi ini, contoh jajanan sehat dan aman juga dijabarkan untuk memberikan pemahaman langsung kepada para siswa. Manfaat dari pemilihan jajanan yang tepat, seperti meningkatkan konsentrasi, energi, dan menjaga berat badan yang sehat, menjadi fokus utama dalam penyampaian materi.

Kegiatan edukasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana siswa-siswi SMP 4 Tawangsari dapat mengemukakan pertanyaan mereka terkait topik tersebut. Selain itu, diadakan juga kuis dengan beberapa hadiah menarik untuk mereka yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Hal ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menerapkan konsep isi piringku dan memilih jajanan yang aman serta sehat.

Dengan demikian, kegiatan edukasi ini tidak hanya memberikan informasi yang bermanfaat tetapi juga menciptakan kesadaran positif terhadap pola makan sehat pada anak usia sekolah. Harapannya dengan adanya edukasi ini dapat membentuk kebiasaan makan sehat yang akan mendukung kesehatan mereka dalam jangka panjang.



Penulis:
Ghina Tsaniyah Suciati


Editor:
Achmad Munandar

Nyobain Ayam Goreng Viral Dkriuk Fried Chicken di Tembalang Semarang

0




Campusnesia.co.id - Semarang 12/01/2024. Hari ini saya nyobain ayam goreng crispy yang lagi viral yaitu Dkriuk. Outlet yang saya pilih berlokasi di seberang Hotel Undip In Perumda, persis di pojokan perempatan. Standnya model booth dengan warna dominan merah.

Pilihan saya jatuh pada Dkriuk sayap original, harganya Rp 8.000 per potong, tambah nasi jadi 10.000. Untuk rasa jika dibanding Olive rasanya lebih lite, tepungnya mudah terpisah, secara keseluruhan tetap enak tapi kurang nendang saja.

Sebagai informasi harga untuk bagian paha bawah Rp 8.000, paha atas 10.000, paha atas Rp 10.000 dan dada Rp 10.000. Pesanan dibungkus kertas kalau mau yang paket pake dus harga jadi Rp 13.000 dan Rp 15.000.


Jika dibanding dengan Olive untuk paket ayam sayap, nasi makan di tempat hanya Rp 9.000 sudah dapat es teh, paha bawah cuma Rp 11.000.

Buat sobat yang mau cobain juga silahkan datang ke beberapa outlet ayam crispy dkriuk yang ada di sekitar Tembalang Semarang, misalnya Perumda seberang Hotel Undip In atau di Bulusan.


Sebagai informasi, Dkriuk Fried Chicken adalah usaha mikro kecil menengah dengan sistem kemitraan yang dibangun sejak tahun 2020, harga kemitraan mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 23 juta.

2024 Olive Chicken Tembalang Semarang Ganti Nama Jadi Karen Chicken Ini Sebabnya

0


Campusnesia.co.id - Semarang 10/01/2024. Setelah tutup untuk renovasi sejak tanggal 1 Januari 2024 lalu, hari ini akhirnya fried chicken favorit warga Tembalang Olive buka lagi. Namun ada yang berbeda namanya kini bukan Olive Chicken lagi namun berganti jadi Karen Chicken dengan tagline "Fried Chicken dari Jogja untuk Indonesia".

Selain nama suasana outletnya juga nampak banyak perubahan, hari ini saya makan siang yang tertunda karena sudah jam tiga sore di outlet Banjarsari, nampak cat tembok yang sebelumnya berwarna merah kini jadi ungu pastel mitip warna taro.

Di dinding samping sebelah barat dipajang besar brand baru Karen Chicken dengan ikon anak kecil cewek yang kabarnya merupakan anak sang owner.


Mejanya jadi lebih banyak dengan warna coklat ala kayu, kursinya hitam dari besi karena yang sebelumnya dari plastik dan perombakan di bagian customer service. Seragam pelayananya kini jadi warna krem.

Daftar menu diperbaharui beberapa produk nampaknya ada kenaikan harga 1.000 hingga 2.000 namun bisa dimaklumi seiring dengan kenaikan bahan baku dan ada yang baru yaitu pilihan minuman botol milku serta taro warna ungu muda.


Sebagai informasi, sebenarnya perubahan nama brand dari Olive Chicken ke Karen Chicken bukan berganti kepemilikan, alias sebenarnya masih sama hanya semacam pembeda. Kabarnya brand Olive Chicken hanya untuk area Yogyakarta yang merupakan asal muasal Olive Chicken dan Karen Chicken adalah brand untuk outlet di luar kota Yogyakarta.

Secara rasa, porsi dan pelayanan masih sama jadi sobat yang dulu sudah nge-fan sama Olive Chicken gak usah ragu untuk datang kembali dan menyantap Karen Chicken. Untuk jam operasional tambah panjang jika sebelumnya hanya buka sampai jam 20.30 wib, sekarang untuk makan di tempat atau dine in hingga jam 21.00 wib dan bungkus atau take away maksimal jam 21.30 wib.


Sejarah Olive Fried Chicken Oleh-oleh Baru Khas Jogja

Sebagai informasi, Olive Chicken didirikan oleh pasangan Kunardi Sastrawidjadja dan Aurora Sri Rahayu ini pertama kali buka di Jalan Taman Siswa pada tahun 2011 silam. Popularitas dan pelanggan yang setia serta yang jumlahnya begitu besar, membuat Olive Fried Chicken mampu bertahan selama satu dekade lamanya bahkan setelah dihantam pandemi.

Pak Kun sang owner tidak menyangka kalau usaha keluarga yang dirintisnya ini akan berkembang begitu besar.

Melansir dari Mojok, Pak Kun rupanya membulatkan tekadnya untuk buka usaha fried chicken enak dan murah ini karena rasa terima kasihnya pada Jogja. Sejak datang ke Jogja pada tahun 1993 untuk kuliah, Pak Kun yang berasal dari keluarga sederana harus berusaha hidup sehemat mungkin. Bahkan, dalam seharinya Pak Kun membatasi diri untuk hanya menghabiskan uang sebanyak Rp1.000 saja. 

Beruntungnya, gaya hidup dan harga makanan di Jogja yang cenderung murah ini sangat membantu Pak KUn dalam mengatur keungannya. Bahkan, Pak Kun terus mengingat kebaikan dan kemurahan Jogja inilah yang membuatnya sukses. 

Karena alasan tersebut lah, Pak Kun bertekad untuk jadiin Olive Chicken ini sebagai bentuk balas budinya kepada Jogja. Dengan begitu, mahasiswa rantau seperti dirinya dulu dan juga orang-orang dengan perekonomian menengah ke bawah masih bisa ngerasain fried chicken yang enak dan murah.

Kami lansir dari laman Mojok.co, Olive Chicken tidak mau buka franchise. Alasannya karena, orang yang membeli franchise pasti punya keinginan untuk mengejar keuntungan, balik modal cepat. 

Padahal prinsip Pak Kun dalam berbisnis tidak seperti itu. Ia tidak ingin terbebani harus menguntungkan investor, karena baginya yang penting dalam berbisnis itu bersenang-senang. Jadi meski gerai Olive Chicken akan berkembang lebih cepat jika diwaralabakan, ia memilih tidak melakukannya. Ia lebih memilih membuka cabang satu demi satu.

Bagi sobat yang sudah pernah menikmati Olive Chicken mungkin pernah berfikir rasa ayam Olive Chicken seperti KFC. Dari wawancara dengan Mojok.co sang owner berkisah saat pacaran, Pak Kun dan Bu Aurora kerap menghabiskan malam minggunya di KFC. Mereka memesan sepotong ayam untuk dimakan berdua. Bukan karena romantis, tapi ngirit uang jajan. Selama tiga tahun, mereka berdua rutin makan disitu. Bahkan pelayan di tempat makan tersebut sampai hafal menu yang mereka pesan. 

Mungkin karena seringnya makan di KFC, banyak orang bilang cita rasanya mirip. Pak Kun sendiri mengatakan, produk Olive Chicken dibuat dengan standar seperti yang dilakukan ayam goreng tepung merek dari luar negeri. Daging ayam yang digunakan selalu segar. Itu mengapa, salah satu ciri khasnya, daging ayam Olive Chicken itu selalu juicy. 

Hal inspiratif berikutnya adalah Olive Chicken rutin menggelar pengajian, bagi Pak Kun, ia percaya apa yang diperolehnya ini tidak lepas dari berkat Tuhan. Ia menganggap semua titipan Tuhan. Olive Chicken memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang. Sebanyak 90 persennya adalah muslim.


Demikian tadi sobat Campusnesia postingan kita kali ini tentang sebab perubahan nama Olive Chicken jadi Karen Chicken, semoga bermanfaat sampai jumpa.




Reporter
Achmad Munandar



===
Baca juga: