Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan

Kenal Lebih Dekat dengan Sukoharjo yang Trending di Twitter, Sejarah, Wisata, Kuliner dan Kehidupan Sosialnya

 


Campusnesia.co.id - Sukoharjo trending di twitter karena cuitan akun menfess base @undipmenfess yang bertanya sepelosok apa Sukoharjo karena ia akan melakukan KKN di sana pada semester ini.

Tapi okelah, kami tidak akan membagas ke-alay-an generasi KKN tahun ini, karena lewat postingan kali ini kami akan membahas tentang Kenal Lebih Dekat dengan Sukoharjo

Sukoharjo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kabupaten ini terletak di sebelah selatan Kota Solo dan memiliki luas wilayah sebesar 461,22 km² dengan jumlah penduduk sekitar 1,1 juta jiwa pada tahun 2021. Sukoharjo terkenal dengan berbagai destinasi wisata dan produk-produk unggulannya yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah.


Sejarah Sukoharjo

Nama Sukoharjo berasal dari kata "suko" yang berarti "kehendak" atau "cita-cita" dan "harjo" yang berarti "tempat yang baik". Sukoharjo dahulu merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar yang kemudian pada tahun 1950 diresmikan menjadi kabupaten sendiri. Kabupaten ini terus mengalami perkembangan dan kemajuan, terutama setelah pemindahan ibu kota dari Bulakrejo ke Baki pada tahun 1965.



Wisata di Sukoharjo

Sukoharjo memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:


1. Taman Balekambang
Taman Balekambang adalah sebuah taman rekreasi yang terletak di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Taman ini memiliki berbagai fasilitas seperti kolam renang, wahana permainan, arena bermain anak, dan area piknik. Taman Balekambang juga terkenal dengan keindahan pemandangannya, terutama saat matahari terbenam.


2. Gunung Merbabu
Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung yang terletak di wilayah Sukoharjo. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 3.145 mdpl dan terkenal dengan keindahan alamnya. Para pendaki biasanya mengambil rute pendakian dari Desa Cunthel, Kecamatan Nguter.


3. Kampung Batik Laweyan
Kampung Batik Laweyan merupakan salah satu tempat wisata budaya di Sukoharjo. Kampung ini terkenal dengan batiknya yang khas dan unik, serta bangunan-bangunan bersejarah yang masih lestari. Pengunjung dapat berjalan-jalan di kampung ini sambil membeli batik dan menikmati suasana kampung yang tenang.



Produk Unggulan Sukoharjo

Sukoharjo memiliki banyak produk unggulan yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah. Beberapa di antaranya adalah:


1. Batik Sukoharjo
Batik Sukoharjo terkenal dengan motif yang khas dan unik. Motif batik Sukoharjo biasanya terinspirasi dari flora dan fauna yang ada di sekitar daerah Sukoharjo.


2. Kerajinan Anyaman
Kerajinan anyaman merupakan produk unggulan lainnya dari Sukoharjo. Kerajinan anyaman Sukoharjo terkenal dengan kualitasnya yang baik dan desainnya yang menarik. Beberapa jenis kerajinan anyaman yang terkenal di Sukoharjo antara lain anyaman bambu, anyaman rotan, dan anyaman pandan.


3. Makanan Khas
Sukoharjo juga memiliki beberapa makanan khas yang terkenal di Jawa Tengah, berikut kami rangkum daftarnya.


- Nasi Liwet
Nasi liwet adalah makanan khas Sukoharjo yang terbuat dari beras yang dimasak bersama santan dan rempah-rempah. Nasi liwet disajikan dengan lauk pauk seperti ayam goreng, telur dadar, sayur lodeh, dan sambal.


- Gethuk Goreng
Gethuk goreng adalah makanan ringan yang terbuat dari ketela pohon yang dipotong kecil-kecil dan diberi gula merah sebagai pemanisnya. Kemudian ketela tersebut digoreng hingga matang dan berwarna kecoklatan.


- Sate Buntel
Sate buntel adalah makanan khas Jawa Tengah yang juga dapat ditemukan di Sukoharjo. Sate buntel terbuat dari daging sapi yang dibalut dengan jeroan sapi seperti usus, paru, atau hati, kemudian dipanggang atau dibakar.



- Bakmi Keriting
Bakmi keriting adalah mie yang terbuat dari tepung terigu dan direbus hingga matang. Mie ini memiliki tekstur yang kenyal dan berombak-ombak seperti keriting. Bakmi keriting disajikan dengan kuah kaldu yang gurih dan diberi potongan daging sapi, bakso, atau ayam.



- Sego Kucing
Sego kucing adalah makanan khas Sukoharjo yang terdiri dari nasi putih yang dibungkus dengan daun pisang dan disajikan dalam porsi kecil-kecil. Nasi tersebut biasanya disajikan dengan lauk pauk seperti sate buntel, tempe mendoan, atau ayam goreng.


Perekonomian di Sukoharjo
Perekonomian Sukoharjo didukung oleh sektor industri, pertanian, dan perdagangan. Beberapa jenis industri yang ada di Sukoharjo antara lain industri tekstil, makanan dan minuman, serta logistik. Pertanian juga merupakan sektor penting di Sukoharjo, terutama pada sektor tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai.

Perdagangan juga berkembang pesat di Sukoharjo, terutama di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern seperti mall. Produk-produk unggulan dari Sukoharjo seperti batik, kerajinan anyaman, dan makanan khas juga menjadi potensi untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Kehidupan sosial di Sukoharjo cukup beragam dan dinamis, dengan masyarakat yang heterogen dan memiliki berbagai latar belakang budaya dan agama. Berikut adalah beberapa hal yang dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan sosial di Sukoharjo:

1. Kebudayaan dan Tradisi
Sukoharjo memiliki berbagai budaya dan tradisi yang kaya dan unik, seperti tradisi gamelan, tari-tarian, dan kesenian tradisional lainnya. Beberapa festival seni dan budaya juga sering diadakan di Sukoharjo, seperti Grebeg Maulud, Kirab Budaya, dan Festival Seni dan Budaya.

2. Agama
Agama yang dominan di Sukoharjo adalah Islam, namun terdapat juga sejumlah minoritas agama seperti Kristen, Hindu, dan Buddha. Meskipun berbeda agama, masyarakat di Sukoharjo hidup berdampingan dengan harmonis dan saling menghormati satu sama lain.

3. Makanan
Makanan khas Sukoharjo yang terkenal adalah Nasi Liwet, sebuah hidangan nasi dengan bumbu yang khas dan disajikan dengan aneka lauk seperti ayam, tahu, tempe, dan sambal. Selain Nasi Liwet, terdapat juga berbagai hidangan khas Jawa Tengah yang dapat ditemukan di Sukoharjo.

4. Kegiatan Sosial
Masyarakat di Sukoharjo sangat aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti gotong royong, pengajian, dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan ini sering diadakan di tingkat RT, RW, atau desa, dan merupakan wujud solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat.

5. Pariwisata
Sukoharjo juga memiliki berbagai tempat wisata yang menarik, seperti Candi Cetho, Candi Sukuh, Taman Balekambang, dan Air Terjun Jumog. Tempat-tempat ini sering dikunjungi oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Dari gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial di Sukoharjo cukup beragam dan dinamis, dengan masyarakat yang hidup harmonis dan saling menghormati satu sama lain. Budaya, tradisi, makanan, dan kegiatan sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat di Sukoharjo.

Sukoharjo bukanlah sebuah daerah yang terpencil atau pelosok. Sukoharjo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di tengah-tengah Pulau Jawa. Kabupaten Sukoharjo berbatasan dengan Kota Solo di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar di sebelah timur, Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat.

Sukoharjo memiliki akses yang baik ke berbagai kota besar di Jawa Tengah seperti Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Jalan tol Solo-Ngawi yang melewati Sukoharjo juga menjadi akses penting ke kota-kota lain di Jawa Timur seperti Surabaya dan Malang.

Di Sukoharjo terdapat berbagai fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, universitas, dan pusat pemerintahan. Selain itu, Sukoharjo juga memiliki berbagai tempat wisata yang menarik seperti Candi Cetho, Candi Sukuh, Taman Balekambang, dan Air Terjun Jumog.

Dengan akses yang baik ke berbagai kota besar di Jawa Tengah dan adanya fasilitas umum yang memadai, Sukoharjo bukanlah sebuah daerah yang terpencil atau pelosok.

Sebagai penutup Sukoharjo adalah sebuah kabupaten yang memiliki banyak potensi wisata, produk unggulan, dan perekonomian yang berkembang pesat. Destinasi wisata seperti Taman Balekambang dan Gunung Merbabu, produk unggulan seperti batik, kerajinan anyaman, dan makanan khas, serta sektor industri, pertanian, dan perdagangan menjadi faktor yang membuat Sukoharjo menjadi daerah yang menarik untuk dikunjungi dan dijadikan sebagai tempat tinggal atau berbisnis.


sumber foto: medcom.id

Hadirkan Disbudporapar Klaten, Mahasiswa KKN UNS 71 Adakan Branding Optimalkan Wisata Desa Nganjat

 


Campusnesia.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kelompok 71 sukses menggelar acara sosialisasi branding desa wisata dengan menggaet Disbudporapar Klaten. Acara tersebut digelar pada hari Senin, 27 Februari 2023 di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. 

Sosialisasi yang bertajuk “Launching Brand Desa Nganjat” ini merupakan salah satu program kerja Mahasiswa KKN UNS kelompok 71. Sosialisasi ini sebagai sarana pengenalan Desa Nganjat sebagai Desa Sadar Wisata di era 5.0 dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Klaten, yaitu Bapak Purwanto dan Ibu Anita.

Almira Ayu Desriana, selaku mahasiswa UNS yang menjadi penanggung jawab kegiatan, mengungkapkan dalam sambutannya bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan Desa Nganjat sebagai desa wisata melalui program branding desa dengan memanfaatkan teknologi digital. 

“Kita mengetahui bahwa Desa Nganjat ini merupakan desa yang memiliki potensi daya tarik wisata berupa sentra ikan nila, produksi olahan ikan nila yang unik, dan terdapat kolam renang yang bertaraf nasional, yaitu Tirta Kamandanu. Sangat disayangkan jika potensi itu tidak dikembangkan dengan maksimal,” ujar Almira.

Bapak Purwanto, selaku narasumber pertama, menjelaskan mengenai sapta pesona yang terdiri dari tujuh unsur yang terkandung di dalam setiap produk wisata serta dipergunakan sebagai tolok ukur peningkatan kualitas produk pariwisata.
 
Dilanjutkan oleh Ibu Anita, selaku narasumber kedua, memaparkan mengenai butir-butir sapta pesona dan peran pentingnya dalam pariwisata berkelanjutan. Beliau juga menekankan perlunya pengelolaan sampah dalam rumah tangga dan lingkungan sebagai daya tarik wisata. 


Pengelolaan sampah yang baik dan benar akan menghasilkan profit tambahan dan lingkungan yang bersih sebagai penunjang daya tarik desa sebagai tempat wisata.
Dalam acara ini, Mahasiswa KKN UNS juga menampilkan hasil branding desa yang telah dipersiapkan selama KKN berlangsung, berupa logo desa dan filosofinya, tagline desa, video profil, website dan instagram desa, serta peta UMKM yang ada di Desa Nganjat. 

Dengan adanya program kerja ini, diharapkan masyarakat Desa Nganjat termotivasi untuk mengembangkan Desa Nganjat sebagai desa wisata melalui sosial media. Selain itu, masyarakat Desa Nganjat mengetahui langkah dalam mengembangkan sumber daya alam hingga sumber daya manusia untuk dimanfaatkan sebagai potensi desa wisata sehingga kelak nantinya Desa Nganjat menjadi desa wisata yang dikenal oleh banyak orang.


Stop Perilaku Konsumtif Sedari Dini Mahasiswa KKN Undip Giatkan Menabung dan Hidup Hemat Lewat Gerakan Menabung Bersama atau GEMA

 


Campusnesia.co.id - Desa Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal (27/01/2023) Budaya menabung masyarakat Indonesia terbilang cukup rendah bila dibandingkan dengan negara Asia lain. 

Fakta ini tercermin dari rendahnya marginal propensity to save atau keinginan untuk menabung masyarakat, Bank Indonesia (BI) mencatat, average propensity to consume ratio pada bulan Januari 2022 sebesar 74,1% turun tipis dari 76,2% pada bulan Desember 2021.

Tabungan dan investasi merupakan salah satu indikator perekonomian negara yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Menabung berarti menyisihkan sebagian uang yang kita miliki untuk digunakan di masa mendatang. 

Menabung merupakan hal yang penting dan harus ditanamkan orang tua sejak dini kepada anaknya. Sehingga anak nantinya memiliki kebiasaan menabung dan hidup hemat. Menabung dalam konteks psikologis disebut proses dan tidak menghabiskan uang untuk periode saat ini untuk digunakan di masa depan (Sirine & Utami, 2016).

Literasi keuangan sejak dini perlu digiatkan dari usia pra sekolah maupun sekolah dasar. Kebiasaan menabung sejak dini ini dapat membentuk kebiasaan dalam mengatur atau mengelola keuangan sehingga anak memiliki pemahaman dalam mengelola keuangan pribadi sesuai dengan kebutuhan.

SD Negeri 3 Harjosari Lor, Kecamatan Adiwerna, Tegal memiliki literasi keuangan yang rendah dan mayoritas siswanya belum mempunyai tabungan. Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Andreas Olifher Rajagukguk terpanggil dan mengambil aksi untuk melakukan pendidikan literasi keuangan dengan judul Gerakan Menabung Bersama disingkat GEMA kepada anak-anak di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal khususnya kepada anak SD kelas 3, SD Negeri 3 Harjosari Lor yang dihadiri sekitar 60 siswa. 


Dilaksanakan pada 21 Januari 2023 .Dengan sosialisasi ini maka anak-anak tersebut diharapkan memiliki kesadaran dan dapat menumbuhkan minat untuk hidup hemat dan menabung sejak dini yang tentunya memiliki manfaat untuk menata masa depan mereka.

Anak SD Negeri 3 Harjosari Lor terlihat antusias dalam mengikuti sosialisasi dan aktif melempar pertanyaan seputar materi sosialisasi. Menanamkan minat Menabung pada anak sejak usia dini diharapkan mampu menumbuhkan kembali kebiasaan Menabung pada generasi muda Indonesia selanjutnya yang pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara. Sebaiknya dalam penerapan Menabung untuk anak usia dini harus didampingi dan didukung penuh oleh orang tua agar anak-anak dapat terbiasa untuk menabung.

Tim KKN UNS 105 Adakan Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Peluang Usaha Bersama B2P2TOOT

 


Campusnesia.co.idTim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS 105 melakukan sosialisasi “Pemanfaatan Tanaman Obat sebagai Peluang Usaha. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 17 Februari 2023 di Gedung Serbaguna Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Peserta dalam kegiatan ini ialah ibu–ibu PKK dan kader gizi Desa Karanglo.

Sosialisasi dengan tema “Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Peluang Usaha” merupakan program kerja Tim KKN UNS 105 di Desa Karanglo. Program kerja ini dilaksanakan dengan mendatangkan narasumber dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), yaitu Ibu Enggar Wijayanti, S. Gz. 

Tujuan dari kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat tanaman obat dan cara mengolah tanaman menjadi produk sebagai peluang usaha. Pemilihan tema sosialisasi ini dipertimbangkan atas dasar Back to Nature yang saat ini sedang menjadi tren, sehingga peminat pengguna tanaman obat meningkat di kalangan masyarakat. 

Selain itu, di Desa Karanglo sendiri masih terdapat lahan untuk ditanami tanaman obat, sehingga dapat digunakan untuk budidaya dan hasilnya dapat dijadikan produk minuman kesehatan.

Dalam sosialisasi ini, narasumber menjelaskan mengenai manfaat dan keunggulan tanaman obat untuk kesehatan, seperti lidah buaya, jahe, temulawak, lengkuas, seledri, kunyit, serai, kencur, dan lainnya. Tanaman obat dijadikan alternatif untuk mengobati dan mencegah berbagai penyakit karena harganya yang relatif murah, aman, dan mudah didapatkan serta efek samping yang ditimbulkan relatif kecil jika digunakan secara tepat. 

Selain itu, narasumber juga menjelaskan mengenai cara budidaya tanaman obat, syarat penggunaan, dosis, waktu penggunaan, cara penggunaan, dan peracikan ramuan jamu. Narasumber menjelaskan jika cara pembuatan minuman dari tanaman obat harus dilakukan dengan tepat agar khasiatnya tidak berkurang. Pembuatannya tersebut harus dilakukan dalam wadah yang tertutup agar kandungan minyak atsirinya tidak menguap. 


Dalam acara ini, Tim KKN UNS 105 juga membagikan leaflet mengenai resep wedang rempah dan free drink wedang rempah kepada peserta. Wedang rempah yang dibagikan terbuat dari jahe, kunyit, serai, dan gula jawa yang direbus hingga mendidih. Wedang ini memiliki manfaat sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dengan adanya program kerja ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat di sekitar lingkungan tempat tinggal dengan baik. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena berpotensi menjadi usaha seperti minuman atau sirup kesehatan. 

Cegah Penyebaran DBD, Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Praktik PHBS dan PSN

 


Campusnesia.co.id -  Pebatan, Brebes (02/23) – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang dibebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penderita DBD biasanya mengalami tanda gejala yang meliputi demam tinggi mendadak sepanjang hari, pusing, lemas, dan nyeri otot dengan masa inkubasi penyakit 3-14 hari. 

Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan endemis di hampir seluruh kota/kabupaten di Indonesia, termasuk Kabupaten Brebes.
Kejadian DBD dapat dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat di lingkungan tersebut. Kebiasaan masyarakat dalam membuang dan menimbun sampah sembarangan dapat meningkatkan populasi nyamuk. 

Terlebih lagi, dengan adanya musim hujan disertai sistem drainase yang kurang baik dapat menimbulkan genangan air sehingga berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Permasalahan tersbeut masih sering ditemukan di lingkungan Desa Pebatan, Brebes.

Berangkat dari permasalahan di atas, mahasiswa Program Studi Gizi dari Tim 1 KKN Universitas Diponegoro Periode 2022/2023 mengadakan pencerdasan terkait PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) sebagai upaya untuk mengedukasi warga Desa Pebatan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes dalam pencegahan kejadian DBD di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 4 Februari 2023 di Balai Desa Pebatan setelah acara PKK Desa berlangsung.


Program pencerdasan dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan kader posyandu Desa Pebatan. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memberikan pencerdasan dengan membagikan poster berisi materi edukasi yang meliputi indikator PHBS, manfaat dan dampak PHBS, serta tata cara pelaksanaan PSN dengan gerakan 3M Plus. Ibu-ibu yang menghadiri kegiatan tersebut tampak antusias dalam menyimak dan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi edukasi.
 
Secara keseluruhan, program pencerdasan telah berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh sasaran. Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini dapat membantu dalam pencegahan kejadian DBD di masyarakat melalui penerapan PHBS di kehidupan sehari-hari. Selain itu, diharapkan pula dapat menjadi saran bagi masyarakat desa untuk menerapkan program PSN secara rutin sehingga menurunkan jumlah nyamuk di lingkungan sekitar Desa Pebatan.

Kenalan dengan ONYATAN, Obat Nyamuk dari Desa Pebatan Berbahan Bawang Merah, Serai dan Cengkih

 


Campusnesia.co.idPebatan, Brebes (02/23) – Desa Pebatan merupakan salah satu desa di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes yang kaya akan potensi di bidang pertanian. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 211 Ha yang terdiri dari luas tanah sawah sebesar 119 Ha. Dari luasnya sawah yang tersedia, komoditas pertanian unggulan lokal yang terkenal di Desa Pebatan adalah bawang merah.

Salah satu bentuk inovasi produk dalam pemanfaatan potensi desa adalah produk ONYATAN. ONYATAN atau Obat Nyamuk Pebatan merupakan obat nyamuk sederhana yang terbuat dari bahan alami, seperti bawang merah, serai, dan cengkih. 

Masing-masing bahan tersebut memiliki kandungan minyak atsiri yang mampu berperan sebagai antinyamuk. Hal tersebut berkenaan dengan tingginya jumlah nyamuk di lingkungan sekitar yang menimbulkan masalah kesehatan di Desa Pebatan.


Pembuatan ONYATAN dilakukan dalam beberapa tahap yang diawali dengan persiapan bahan, antara lain bawang merah, serai, cengkih, dan air. Kemudian, bawang merah dikupas lalu dicuci bersama dengan serai dan cengkih hingga bersih. Bawang merah dan serai kemudian dipotong tipis-tipis lalu disisihkan. 

Setelah itu, air direbus hingga mendidih lalu seluruh bahan lainnya dimasukkan dan dimasak selama ±15 menit sembari diaduk hingga air berubah warna menjadi bening kecokelatan. Setelah dingin, air rebusan dapat dikemas ke dalam botol semprot dan obat nyamuk siap untuk digunakan. ONYATAN dipakai sebagai obat luar yang dapat disemprotkan pada tempat rawan nyamuk.


Dalam rangka pengenalan produk ONYATAN, dilakukan sosialisasi disertai praktik oleh mahasiswa Program Studi Gizi dari Tim 1 KKN Universitas Diponegoro Periode 2022/2023 kepada warga Desa Pebatan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 4 Februari 2023 di Balai Desa Pebatan yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan kader posyandu desa. 

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa menjelaskan bahayanya nyamuk bagi kehidupan manusia sehingga perlu adanya upaya penanggulangan untuk membasmi nyamuk, salah satunya dengan obat nyamuk sederhana. Mahasiswa menjelaskan cara pembuatan ONYATAN disertai pembagian contoh produk kepada hadirin.
 
Melalui pengenalan produk ONYATAN, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dari nyamuk sehingga terhindar dari beragam dampak negatifnya. 

Dengan adanya produk ONYATAN juga diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan usaha lokal untuk dikembangkan sebagai produk unggulan Desa Pebatan. Sehingga, tidak hanya berperan dalam membasmi nyamuk, ONYATAN juga dapat berfungsi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Mahasiswa Undip Beri Pelatihan Perhitungan Analisis BEP Ke UMKM di Brebes

 


Campusnesia.co.idBrebes, 4/2/23. Mahasiswa UNDIP KKN TIM I Tahun 2022/2023 telah melaksanakan program dengan judul Titik Impas sebagai Titik Tumpu Perekonomian Pebatan. Pelaksanaan dilakukan secara door to door dengan pemilik UMKM menjadi target utamanya. 

Keberadaan UMKM memberikan berbagai dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perekonomian warga Desa Pebatan. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan potensi penerimaan pajak yang akan mereka bayarkan setiap tahunnya menjadi faktor utama yang membuat keberlangsungan UMKM tetap harus terjaga dan berkembang mengikuti kemajuan zaman. 

Namun sangat disayangkan, masih kami jumpai pemilik UMKM yang tidak melakukan perhitungan dan pencatatan dalam mengatur keuangan usaha mereka. Banyak dari mereka yang masih mengeluhkan kecilnya keuntungan yang mereka dapatkan dalam melakukan kegiatan usaha tersebut. Hal ini tentu bisa terjadi karena mereka sebelumnya tidak melakukan perhitungan dan perencanaan yang matang.

Berdasarkan keluhan tersebut, mahasiswa UNDIP KKN TIM 1 berupaya dalam mengenalkan perhitungan Break Even Point (BEP) kepada para pemilik usaha dan calon pemilik usaha. BEP merupakan titik impas dimana usaha tidak mengalami keuntungan atau kerugian. 

Berbagai manfaat dapat dirasakan oleh pemilik UMKM bila melakukan analisis dengan perhitungan BEP diantaranya pemilik usaha dapat mengetahui biaya total produksi dengan kata lain pengusaha mampu menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan perhitungan yang tepat, sebagai dasar perhitungan laba, pengusaha mampu memperkirakan waktu untuk balik modal dan menganalisa profitabilitas bisnis.

Terlaksananya Program Kerja dicetuskan oleh Friska Deanova, mahasiswa UNDIP dengan latar belakang Program Studi Akuntansi Perpajakan dengan luaran program berupa booklet yang dijadikan sumber materi utama dalam melakukan pelatihan Analisis Perhitungan BEP. Pelaksanaan program kerja yang dilakukan secara door to door ini menerima sambutan baik oleh para pemilik usaha. 

Mereka senang karena proses pelatihan dilaksanakan dengan metode tersebut karena keterbatasan waktu yang mereka miliki sehingga metode tersebut mempermudah mereka dalam menyerap materi baru terkait analisis perhitungan BEP.


Diharapkan pelatihan ini mampu memberikan pandangan dan pengetahuan baru terhadap pemilik UMKM dalam menjalankan usaha mereka. Keberlangsungan program ini juga dapat terjaga karena luaran program berupa booklet dapat disebar luaskan kepada seluruh UMKM yang masih belum terjangkau pada saat pelaksanaan program. 

Selain itu kami juga telah melakukan pelatihan kepada lembaga masyarakat seperti PKK dan Karangtaruna sebagai perpanjangan tangan, sehingga dikemudian hari program pelatihan ini dapat terjaga keberlangsungannya dengan atau tanpa campur tangan dari mahasiswa KKN.

Dukung Peningkatan Pengetahuan Teknologi, Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Komputer Pada Siswa SD di Desa Sigambir

 


Campusnesia.co.idBrebes – Jawa Tengah (17/1) Teknologi  merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Tanpa teknologi, masyarakat sulit untuk berkomunikasi dan menerima informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, kita harus bisa mengikuti perkembangan tersebut, agar kita tidak ketinggalan informasi atau biasa disebut GAPTEK.  

Di daerah terpencil yang akses internetnya terbatas menyebabkan anak-anak memiliki ketidaktahuan terhadap pekembangan teknologi inofrmasi tersebut. Pemahaman anak-anak tersebut terhadap komputer hanya sebatas komputer merupakan media untuk mengakses hiburan seperti game.

Ilmu komputer di zaman sekarang merupakan skill yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Tak terkecuali, di desa pun sekarang sudah ramai orang ingin menguasai ilmu komputer. Alangkah baiknya ilmu yang satu ini dipelajari sejak masih anak-anak dan ketika sudah besar akan semakin mahir. 

Mengingat pentingnya ilmu komputer dimasa sekarang seorang mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro, Erlin Sofia dari jurusan Teknik Komputer membuat sebuah kegiatan pengenalan komputer kepada anak-anak di SD Desa Sigambir. Kegiatan pengenalan komputer ini dilakukan di 2 (dua) sekolah dasar yang berada di Desa Sigambir, yaitu SD Negeri 1 Sigambir dan SD Negeri 2 Sigambir, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Pelaksanaan kegiatan ini mendapat apresiasi yang baik dari pihak kepala sekolah dan guru-guru setempat. “Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini, dikarenakan dengan kegiatan ini para siswa SD akan terbantu untuk ANBK yang akan datang”, tutur kepala sekolah SD Negeri 2 Sigambir, Drs. Slamet Kusnadi (53).
 
Kegiatan yang dilakukan memperkenalkan dasar komponen pada komputer, pengenalan Microsoft Word dan Pengenalan Email. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini akan diajarkan bagaimana menyalakan dan mematikan komputer, fitur-fitur dasar pada Microsoft Word dan Email. Proses pembelajaran dilakukan dalam 2 sesi, yaitu sesi pemaparan materi dan sesi praktik. 


Acara dimulai dengan pemaparan materi menggunakan media PPT yang ditampilkan melalui LCD proyektor.  Kegiatan pengenalan komputer ini juga mendapat respon positif dari anak-anak SD, karena dengan adanya pengenalan ini mereka menjadi terbantu dalam menggunakan komputer serta menggunakan Email. 

Harapannya melalui Kegiatan ini dapat mempermudah siwa SD di Desa Sigambir bisa menggunakan Komputer dengan lancar.

Mahasiswa KKN UNDIP Selenggarakan Pelatihan Excel kepada Warga Desa

 


Campusnesia.co.idMahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro yang ditempatkan Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen mengadakan "Pelatihan Excel" yang dihadiri oleh perangkat desa, warga dan pemuda-pemudi desa pada hari Senin (30/01/2023) yang diselenggarakan di Balai Desa Galeh.

Acara ini diselenggarakan karena mayoritas warga masih menggunakan cara manual dalam mencatat suatu data sehingga dikhawatirkan data tersebut mudah rusak atau hilang, serta kurangnya pengetahuan warga tentang cara memanfaatkan teknologi. 

Akan tetapi, beberapa warga berkeinginan untuk memanfaatkan teknologi lebih baik dalam mengatur suatu data.

Materi yang diberikan meliputi dasar-dasar Excel seperti pengertian dan manfaat excel, bagian-bagian yang ada pada excel, serta beberapa rumus sederhana yang sering digunakan dalam excel. Dengan adanya pelatihan seperti ini diharapkan dapat memudahkan warga desa pada saat mencatat, mengolah serta menganalisa suatu data.


"Pelatihan ini sangat bagus dan bermanfaat, terutama karena mayoritas warga desa kurang memahami teknologi, harapannya semoga dengan pelatihan ini, warga dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih baik" ucap pak triyono sebagai salah satu peserta pelatihan excel.
 

Mahasiswa Tim KKN Undip, Ubah Limbah Bonggol Jagung yang Melimpah Di Desa Genengsari Jadi Pakan Ternak Alternatif

 


Campusnesia.co.idMahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2023 mengadakan program pelatihan pembuatan fermentasi bonggol jagung menjadi alternatif pakan ternak yang diadakan pada tanggal 24 Januari 2023 malam.

Program ini dilaksankan karena melihat banyak nya bonggol jagung di Desa Genengsari Boyolali dan limbah bongo jagung tidak dimanfaatkan kembali. Warga yang mayoritas sebagai petani jagung hanya membakar limbah nyadi pekarangan rumah. Selain itu warga Genengsari ini rata-rata memiliki ternak di rumah nya sebagai salah satu investasi masa depan.  

Kondisi ini yang mendasari mahasiswa KKN Undip khusus nya dari jurusan peternakan berinisiatif  mengolah limbah menjadi alternatif pakan ternak. Program ini bertujuan mengurangi jumlah limbah bonggol jagung dan mengurangi biaya untuk membeli pakan konsentrat untuk ternak.

Pelaksanaan program dilakukan di posko KKN Genengsari tepatnya di Dusun Grogol, Tim KKN mengundang karang taruna dan beberapa warga untuk mendapatkan pelatihan cara membuat fermentasi bonggol jagung secara sederhana. 

Sondang Ulamsari mendemostrasikan secara langkah membuat fermentasi bonggol jagung. Proses pembuatan pakan ini diawali dengan pencacahan kemudian hasil cacahan di fermentasi menggunkan larutan yang terdiri dari air, EM4 peternakan dan gula jawa. Setelah semua bahan tercampur kemudian disimpan dalam wadah tertutup dan dapat diberikan pada ternak setelah 14 hari.

Menurut beberapa warga yang menghadiri program tersebut mengaku baru mengetahui bahwa limbah bonggol jagung yang selama ini hanya dibuang dan dibakar ternayata dapat dijadikan sebagai alternative pakan ternak.
 
Warga antusias terhadap program yang di selenggarakan, terlihat dari banyaknya warga yang hadir dan adanya iteraksi Tanya jawab yang menunjukkan bahwa warga penasaran dan tertarik dengan fermentasi bonggol jagung ini.


Pengurus karang taruna di Dusun Grogol mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan Tim KKN Undip ini sangat berguna bagi para remaja disini karena dapat memeberikan wawasan yang lebih. Seain itu program ini dapat menambah kegiatan karang taruna karena kebetulan bulan buan ini belum ada kegiatan untuk karang taruna. 

Biasanya kegiatan karang taruna cukup padat saat sedang ada perayaan hari tertentu saja dan tidak ada kegiatan rutin. Anggota dari karang taruna sendiri mayoritas dari remaja SMK dan beberpaa anak muda yang sudah bekerja namun belum berumah tangga di Dusun Grogol ini.

Berantas Buta Aksara di Indonesia dengan Program Desa Cerdas Cakap Berliterasi

 


Campusnesia.co.idIndonesia masih termasuk ke dalam daftar negara dengan budaya literasi yang rendah. Pada tahun 2019, UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen. Di tahun yang sama, Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis hasil survei yang menempatkan Indonesia berada di urutan ke-62 dari 70 negara dengan tingkat literasi rendah.

Permasalahan tersebut menunjukkan kondisi literasi di Indonesia begitu memprihatinkan, sehingga Pemerintah Indonesia bersama dengan pihak-pihak lain perlu membenahi kondisi tersebut untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas.

Dalam kurun waktu terakhir, Pemerintah Indonesia terus berupaya dalam pemberantasan buta aksara. Upaya tersebut terus mengalami kemajuan dengan adanya penurunan angka buta aksara di Indonesia. Di tahun 2020, Kemendikbudristek mencatat jumlah presentase buta aksara mencapai 1,71%, angka ini lebih kecil dibandingkan dengan angka di tahun sebelumnya.

Kendati demikian, Pemerintah Indonesia dibantu oleh berbagai pihak terus berupaya untuk menekan angka presentase tersebut menjadi lebih kecil. Hal ini ditujukan agar masyarakat Indonesia cakap membaca dan menulis, serta dapat menerapkan budaya literasi.

Untuk mendukung upaya tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 Undip dari Prodi Sastra Indonesia, yakni Aldilla Natasya, membuat program yang bertajuk “Desa Cerdas Cakap Berliterasi” untuk membantu mencerdasakan anak dengan budaya membaca. Program ini dilakukan di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Brebes.

Berdasarkan hasil observasi, tingkat literasi di Desa Kupu Brebes masih tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat yang belum melek aksara, baik dari usia anak-anak, remaja, maupun orang tua.

Sebagian besar masyarakat Desa Kupu Brebes memiliki kesibukan sebagai buruh tani bawang merah, sehingga tidak ada waktu bagi mereka untuk belajar. Padahal, dengan mempelajari keaksaraan dan memperbanyak literasi dapat meningkatkan SDM yang lebih unggul dan berkualitas.

Program “Desa Cerdas Cakap Berliterasi” yang diusung oleh Aldilla, mahasiswa KKN Tim 1 Undip ini merupakan program pemberantasan buta aksara di Desa Kupu Brebes. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi kelas membaca dan menulis bagi anak-anak usia dini. 

Aldilla menyasar anak-anak agar mereka dapat mengenal keaksaraan sejak dini. Selain itu, pelatihan baca tulis pada anak juga dapat membantu kecakapan literasi dan menambah wawasan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan intelektualitas anak.

Pelaksanaan program tersebut dilaksanakan setiap satu minggu dua kali, dengan jumlah empat kali pertemuan. Setiap pertemuan Aldilla menerapkan metode dan materi ajar yang berbeda-beda untuk menciptakan kelas yang menarik dan menyenangkan, salah satunya dengan menyisipkan permainan atau nyanyian di sela-sela keberlangsungan belajar.

Kelas baca tulis ini dihadiri oleh sekitar 30 anak sebagai peserta belajar. Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui kelas baca tulis menunjukkan adanya peningkatan literasi pada anak. Antusias anak-anak selama pembelajaran baca tulis pun sangat tinggi, mereka dapat menerima materi dengan baik dan bisa memberikan umpan balik.


Program “Desa Cerdas Cakap Berliterasi” tidak hanya berhenti ketika masa KKN selesai, namun program ini diharapkan dapat diadakan keberlanjutannya oleh Kader PKK Desa Kupu. 

Untuk itu, Aldilla, mahasiswa KKN Tim 1 Undip juga menyiapkan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaraan baca tulis bagi anak-anak. Tak hanya itu, Aldilla juga menyiapkan RPP yang dirancang khusus untuk kelas buta aksara bagi masyarakat di usia remaja dan orang dewasa yang belum cakap membaca.

Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Dusun Ngulu Lor Ubah Sampah Botol Plastik Jadi Vertical Garden Estetik

 


Campusnesia.co.idSampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya. 
Permasalahan sampah di Indonesia adalah semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat. 

Begitu juga di Dusun Ngulu Lor, Desa Pracimantoro yang sampai saat ini masih minim terkait penanganan dan pengelolaan sampah. Kondisi ini juga diperparah dengan fasilitas pembuangan sampah yang sulit dijangkau masyarakat dan kurang memadai, sehingga masyarakat masih dengan kebiasaannya yaitu membakar sampah plastik. Padahal, pembakaran sampah plastik dapat menimbulkan asap berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia. 

Berdasarkan itu, tim KKN berinisiatif mengajak para warga untuk membuat vertical garden sebagai upaya pemanfaatan sampah botol plastik. Nah, tahukah kamu apa itu Vertical Garden? 
 
Vertical garden atau taman vertikal merupakan salah satu cara untuk menanam lebih banyak tanaman di lahan yang lebih kecil. Sesuai dengan namanya, vertical garden merupakan rangkaian tanaman yang ditanam di atas media tanam kemudian disusun ke atas. 

Vertical garden menawarkan solusi bagi pemilik rumah yang ingin memiliki taman tetapi lahan yang dimiliki terbatas. Dapat juga dilakukan pada media dinding, pagar, pagar, tiang rumah, rak bekas sebagai upaya pemanfaatannya. 

Jenis pembuatan vertical garden terbagi menjadi 2, yakni Green Façade dan Living Wall. Green façade memanfaatkan media dinding untuk ditumbuhi tanaman merambat yang langsung tumbuh di dinding. 

Sedangkan Living Wall menggunakan media dinding sebagai media tanam berstruktur yang terdiri dari rangka (frame), panel tanaman, sistem irigasi atau penyiraman, pemupukan, media tanam, dan tanaman yang diinginkan.
 
Sebagai contoh, tim KKN mengajak warga membuat vertical garden dengan media Rak Vertical. Selain untuk memanfaatkan botol bekas, juga dapat memanfaatkan kayu bekas untuk menambah nilai ekonomis produk vertical garden. Adapun 6P tahap pembuatan vertical garden: 


1. Persiapan
Yang perlu dipersiapkan dari pembuatan vertical garden adalah alat, bahan, tanaman. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah gunting, pisau, palu, botol bekas, paku, tali tambang, serta tanah sebagai medianya. Selain itu juga perlu disiapkan tanaman yang cocok seperti tanaman perdu, suplir (paku-pakuan), sirih gading (tanaman merambat), sayur sayuran, tanaman menjuntai, juga tanaman hias. 


2. Pembersihan
Pembersihan dilakukan dengan mencuci botol-botol bekas tersebut sebelum digunakan. Selain itu juga mensterilkan gunting atau pisau yang digunakan agar tanaman tidak terkontaminasi dengan zat berbahaya.


3.Pembentukan
Membentuk atau memotong, serta mewarnai botol bekas sesuai dengan jenis tanaman yang diinginkan. Biasanya untuk pemanfaatan sampah botol plastik ini dilakukan dengan melubangi botol bagian samping seperti membuat kantong. Tujuannya yaitu untuk mempermudah pengisian media dan tanaman. 


4. Pengisian
Pengisian dilakukan dengan mencampurkan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 terlebih dahulu, lalu diisikan kedalam botol-botol bekas. Tidak lupa botol harus diberikan lubang agar saat proses penyiraman, air tidak hanya mengendap di tanah sehingga menyebabkan pembusukan pada tanaman. 


5. Pembibitan
Pembibitan dilakukan dengan melubangil tanah sedalam 5 cm dari permukaan, lalu letakkan bibit tanaman dan tutup kembali dengan tanah. Disarankan untuk memilih tanaman yang cocok sesuai dengan medianya. 


6. Penempelan
Menempelkan botol berisi bibit tanaman pada tempat yang ditentukan dan mendapat cukup pancaran sinar matahari. Seperti yang tim KKN buat, proses penempelan dilakukan para rangka kayu dari kayu bekas.  


Warga sangat antusias dan terlihat sangat tertarik dalam ide dan inovasi ini, ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan mengenai jenis botol dan media/tempat yang cocok dirumahnya masing-masing. 


Harapan tim KKN, semoga program ini tidak hanya sebatas membagi leaflet tetapi juga dapat menginspirasi warga untuk memanfaatkan lahan kecil dirumah dengan sampah botol plastik hasil rumah tangga. 

Mahasiswa KKN Undip Rancang E-Catalog Pengajaran dengan Konsep Belajar Sambil Bermain

 


Campusnesia.co.id Brebes, Jawa Tengah (05/02/2023) – Pada penerapannya, sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu. Tapi tak sekadar itu, sekolah menjadi tempat bermain bagi siswa. Di Sekolah Dasar, siswa-siwa dapat menemukan berbagai macam cara menyenangkan untuk belajar.  Dalam hal ini Mahasiswa KKN Undip mengemas konsep pengajaran “Belajar sambil bermain” untuk mengembalikan semangat belajar siswa SD di Desa Pagejugan setelah pandemi Covid-19. 

Dengan menggunakan strategi belajar sambil bermain, dapat meningkatkan kemampuan berfikir, kreativitas, dan keterampilan siswa. Selain itu, strategi ini juga membuat siswa lebih tertarik untuk belajar dan mereka akan lebih mudah mengingat pelajaran yang telah dipelajari. Hal ini akan membantu siswa mencapai potensi maksimal. Belajar sambil bermain di sekolah merupakan salah satu cara yang efektif dalam membantu siswa dalam menyerap bahan pengajaran. 

Maka dari itu, untuk  melestarikan konsep pengajaran tersebut mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja  “Penggunaan E-Catalog untuk referensi media pengajaran yang kreatif dan inovatif”. E-catalog ini dimaksudkan agar guru memiliki referensi terkait kegiatan belajar sambil bermain. Bahan pengajaran yang dibuat ada 2 jenis, yaitu bahan ajar baca-tulis dan bahan ajar bahasa asing. 

Pelaksanaan program ini dilakukan dari tanggal 5-10 Februari 2023 dengan melakukan pembuatan desain di Canva, lalu melakukan pembuatan dan editing E-catalog  di Flip PDF Corporate dengan memanfaatkan fitur-fitur yang telah disediakan seperti  menu daftar isi, yaitu jika user menekan tombol menu “materi membaca kelas 1 SD” akan langsung diarahkan pada halaman materi tersebut. 


Setelah selesai dengan pembuatan, Tim KKN Undip melakukan tahap pengujian untuk memastikan semua fitur dalam E-catalog bekerja dengan baik sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, tim melakukan tahap edukasi kepada guru yang akan menggunakan E-catalog, agar dapat menggunakan E-catalog dengan baik sehingga membantu dalam proses belajar siswa.

Dengan memanfaatkan E-catalog pengajaran, guru dapat dengan mudah mengakses referensi mengenai media pengajaran. E-catalog dapat diakses melalui berbagai perangkat, sehingga guru dapat mengaksesnya dengan mudah. Harapannya dengan pemanfaatan E-catalog ini dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar dan memberikan referensi dalam pembuatan bahan pengajaran yang kreatif dan inovatif selanjutnya.

Mahasiswa 1 KKN Undip Sosialisasi Manfaat Lubang Resapan Biopori di Desa Pebatan

 


Campusnesia.co.idPebatan, Kabupaten Brebes 4 Februari 2023. Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Desa Pebatan telah melaksanakan program monodisiplin yang berjudul “Pengelolaan Lingkungan dengan Biopori”. Program ini berupa sosialisasi yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK, Karang Taruna dan masyarakat di Desa Pebatan yang bertujuan untuk memberikan pengertian biopori dan cara pembuatannya.

Pelaksanaan KKN di Desa Pebatan dilaksanakan pada saat musim hujan, dimana curah hujan di desa ini tinggi. Dengan curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah di Desa Pebatan yang berjenis tanah lempung sehingga berdampak terjadinya genangan air yang cukup banyak dan membutuhkan waktu yang lama untuk surut. 

Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih kurang. Kerapkali masyarakat langsung membuang sampah organik dan non organik tanpa memisahkannya, sehingga perlu adanya langkah untuk pengelolaan sampah organik. Berdasarkan permasalahan diatas maka dilakukanlah sosialisasi teknologi sederhana yaitu biopori kepada ibu-ibu PKK dan masyarakat di Desa Pebatan.

Biopori dipilih karena dinilai lebih efektif dan efisien dalam hal penggunaan ruang, waktu, dan biaya. Biopori adalah lubang yang dibuat tegak lurus kedalam tanah yang tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir. Biopori menjadi salah satu solusi terbaik untuk mengatasi genangan air hujan karena mudah dibuat, dapat menjadi penampungan air hujan dan air tanah juga dapat dilestarikan sehingga paling efektif untuk digunakan. 

Selain dapat mengurangi genangan air, Biopori memiliki manfaat untuk pengelolaan sampah organik. Sampah organik yang dimasukkan ke biopori nantinya bisa dipakai untuk pupuk kompos dengan waktu sekitar 3 bulan agar sampah organik menjadi pupuk kompos. 

Cara pembuatan biopori dengan mempersipakan alat-alat sebagai berikut: alat Bor Biopori, Pipa PVC berdimeter 10 - 30 cm dengan panjang 50 – 100 cm yang telah di lubangi di keempat sisinya dengan jarak antar lubang yang sama. kemudian mempersiapkan kedalaman lubang 50- 100 cm dan tidak melampaui muka air tanah.dengan jarak antar biopori 1 m. 

Setelah itu masukkan pipa paralon ke dalam lubang tanah serta masukkan dedauan, rumput dan menambahkan limbah rumah tangga. kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil dan dijadikan pupuk organik untuk tanaman. pada musim kemarau bipori ini juga berfungsi sebagai daerah resapan air. 

Teknologi biopori dapat di aplikasikan di berbagai lokasi diantaranya: Pada saluran kucuran atap, jalan setapak, sekitar pohon, pada sekitar kontur tanaman, di tempat parkir, tepi saluran jalan, tepi gedung.


Dalam sosialisasi yang diadakan pada tanggal 4 Februari 2023 di Balai Desa Pebatan, dipaparkan manfaat-manfaat biopori, sistem kerja, cara pembuatan, cara pemeliharaan. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat di Desa Pebatan mengatasi genangan air dan mengelola sampah organic yang ada di Desa Pebatan dengan cara yang mudah, murah, dan praktis. 

Sosialisasi ini memperoleh antusiasme dan respon positif dari peserta ditunjukkan dengan diskusi dan tanya jawab yang berjalan cukup baik.