Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan

Belajar Sambil Bermain, Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 116 Mengadakan Pengenalan Pancaindra dan Outbound

0


Campusnesia.co.idMahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kelompok 116 mengadakan pengenalan pancaindra dan outbound untuk siswa siswi SDN 1 Margosari, Desa Margosari Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.Kamis 29/02/2024.

Kegiatan tersebut merupakan program kerja dari bidang pendidikan dan kesehatan. Kami melakukan beberapa kegiatan yang melibatkan siswa siswi kelas 1 sampai 6 SDN 1 Margosari untuk kelas 1 sampai 3 kami melakukan perlombaan pancaindra diantaranya indra peraba, pendengaran dan penciuman. Sedangkan untuk kelas 4 sampai 6 melakukan perlombaan berupa estafet air, estafet sarung, dan estafet air menggunakan taplak meja.

Pancaindra adalah penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa dan penciuman.Sedangkan oubound yaitu kegiatan yang dilakukan diluar ruangan. Kami melakukan kegiatan senam, outbound dan pengenalan pancaindra di SDN 1 Margosari, untuk pengenalan pancaindra pendengaran, peraba, dan penciuman dilakukan oleh siswa kelas 1-3, pada kegiatan outbound dilakukan oleh siswa kelas 4-6.

Kegiatan ini dilakukan pada hari kamis, tanggal 29 Maret 2024. Kita melakukan kegiatan ini dimulai pukul 07.00 WIB yang diawali dengan  senam bersama terlebih dahulu, selanjutnya jam 08.00 – 10.00 WIB diadakan lomba yang mencakup pancaindra tersebiut diantarannya pendengaran, peraba, penciuman. Selanjutnya pukul 10.30-11.30 WIB pengumuman juara 1, 2 dan 3.
Apa yang kalian rasakan dengan adanya kegiatan ini? "Seru kak karena kita bisa belajar sambil bermain dan dapat hadiah kak" ujar salah satu siswi kelas 4

Reaksi siswa dalam kegitan ini yaitu sangat bersemangat dalam mengikuti seluruh kegiatan, walaupun tidak semua siswa siswi tidak mengikuti perlombaan tersebut dikarenakan setiap perlombaan diambil 5 siswa dari masing-masing kelas.

Pengenalan pancaindra dan outbound tersebut dilakukan untuk mengembangkan keberanian serta kepercayaan siswa siswi serta kekompakkan bagi siswa siswi. Dengan mengikuti kegiatan pengenalan pancaindra dan outbound tersebut siswa dapat melakukan pembelajaran sambil bermain.




Editor:
Achmad Munandar

Kurangnya Kesadaran Remaja Terkait GERD, Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Penggaron Undip Melalui Sosialisasi Kesehatan terkait GERD pada Remaja Karang Taruna Kaligawe RW 5

0
 


Campusnesia.co.idUngaran (27/01) – Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Penggaron Undip menggelar kegiatan sosialisasi dalam penunjang kesehatan. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa dari departemen kesehatan yaitu terdiri dari departemen kedokteran umum, kesehatan masyarakat dan ilmu gizi. Terdapat beberapa materi yang akan disampaikan pada saat sosialisasi yaitu pendidikan kesehatan terkait anemia pada remaja, obesitas, dan GERD. 

Topik ini dipilih dikarenakan angka kejadian di Indonesia masih banyak yang masih terjadi pada remaja, sehingga diperlukan dilakukan sosialisasi. Kegiatan ini telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Undip kesehatan yang disampaikan oleh Gabriela Vania Adhie Ersalina pada tanggal 27 Januari 2024 memberikan penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit GERD pada remaja Karang Taruna Kaligawe RW 5.Disalah satu sekolah TK di Kaligawe dengan jumlah peserta sebanyak 25 remaja.

Pelaksanaan dilakukan pada malam hari pukul 19.30 dan terlihat para remaja antusias bertanya pada sesi interaktif tanya jawab dan kuis. Selain itu, mahasiswa juga menjelaskan terkait  rekomendasi menu sehat dan gaya hidup sehat.Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pertama mengisi daftar hadir oleh para remaja karang taruna Kaligawe RW5. 

Kemudian dilakukan pembukaan kegiatan oleh pembawa acara dengan memperkenalkan diri antara Mahasiswa KKNT dengan para remaja karang taruna. Lalu dilanjutkan dengan menyampaikan sosialisasi kesehatan, kemudian di pertengahan acara melakukan ice breaking, dan diakhir acara dilakukan sesi tanya jawab, kuis, dan mengulang kembali materi yang telah disampaikan oleh pembawa acara.

GERD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu simtom atau perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus). Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn. 

Penyakit asam lambung atau GERD adalah penyakit yang umum terjadi pada pencernaan manusia, namun jika dibiarkan maka dapat memperburuk kesehatan saluran cerna hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan sering kali para remaja hanya menyepelekan perihal gejala yang dirasakan sehingga mengakibatkan seseorang mengalami GERD, selain itu masih banyak para remaja belum tau perbedaan antara maag dan juga GERD. 

Selain berfokus pada meningkatkan kesadaran para remaja, mahasiswa juga menjelaskan terkait cara pencegahan dini bila seseorang mulai merasakan gejala-gejala GERD, dan juga dijelaskan juga bagaimana pemilihan makan yang tepat untuk penderita GERD, pemilihan banhan makanan yang tepat, cara pengolahan yang tepat, dan larangan pantangan yang tidak boleh bila terkena GERD. Selain itu, di mahasiswa juga menjelaskan terkait durasi dan juga rekomendasi aktivitas fisik untuk penderita GERD.

Maka dengan dilaksanakannya sosialisasi ini diharapkan para remaja mendapatkan manfaat bagi remaja karangtaruna di Kaligawe RW 05 untuk menerapkan gaya hidup sehat dan juga cara pencegahan dini. Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut, terdapat perubahan perilaku yang berkelanjutan oleh remaja karangtaruna Kaligawe RW 05.

“Berdikari Ekonomi, Bersama Minyak Atsiri!”




Penulis: 
Gabriela Vania Adhie Ersalina
Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Undip Tahun 2024

Lokasi : 
KHDTK Penggaron Undip
Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur,
Kabupaten Semarang

Reviewer: 
Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaringrum., S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Pentingnya Digitalisasi Database Kependudukan Menggunakan Spreadsheet Untuk Mempermudah Pengelolaan dan Pertimbangan Membuat Keputusan

0


Campusnesia.co.idSenin, 29 Januari 2024 mahasiswa Matematika Universitas Diponegoro melakukan kegiatan sosialisasi kepada Karang Taruna RW 05 Lingkungan Kaligawe, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Sosialisasi dilakukan oleh lima orang mahasiswa matematika dengan topik matematika demografi, saham, asuransi, logika matematika, dan kriptografi.

Mahasiswa Matematika Undip 2021, Emiliana Noviananda, melakukan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan database kependudukan warga Lingkungan Kaligawe RW 05  menggunakan spreadsheet. Kegiatan ini dilakukan pada pukul 19.30 malam diawali dengan sesi pendaftaran, pembagian leaflet, pemberian materi dan demonstrasi, dilanjut tanya jawab kemudian penutup. 


Pembuatan database dilakukan dari dokumen survei penduduk berupa tulisan tangan kemudian dipindahkan ke spreadsheet untuk disimpan dalam bentuk digital. Tidak hanya bentuk teks saja, tetapi pengolahan data juga dilakukan dengan membuat berbagai macam grafik seperti histogram, diagram batang, dan diagram lingkaran. Analisa terkait data penduduk juga dilakukan untuk menganalisa berbagai macam data.

Data yang dimasukkan ke dalam database berupa nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, hubungan dengan keluarga, agama, status pekerjaan, kepesertaan asuransi kesehatan, pendidikan, jenis atap rumah, jenis dinding rumah, jenis lantai rumah, sumber penerangan utama, fasilitas buang air besar, dan bahan bakar untuk memasak. Data tersebut digunakan untuk menganalisis untuk melihat kualitas penduduk, arahan bantuan dari pemerintah, dan pengelolaan program yang bisa dilaksanakan di Lingkungan Kaligawe RW 05.

Sosialisasi ini dihadiri oleh 25 orang karang taruna yang sangat antusias untuk mengikuti kegiatan, diskusi berlangsung secara interaktif dan dua arah. Database ini bisa digunakan oleh perangkat desa/kelurahan untuk menjadi pertimbangan pembuatan kebijakan. Selain itu, program ini dilakukan untuk membantu para generasi muda untuk lebih dekat dengan produk digital berupa spreadsheet

“Berdikari Ekonomi, Bersama Minyak Atsiri”



Penulis:
Emiliana Noviananda
Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Wanadipa Undip Tahun 2024

Lokasi:
KHDTK Penggaron Undip, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

Dosen Pembimbing Lapangan : 
1. Prof. Dr. Hermin Pancasakti K., S.Si, M.Si.
2. Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA.
3. Prof. Dr. Ir. Sri Puryono Karto Soedarmo M.P.

Editor:
Achmad Munandar

Tingginya Persebaran PTM di Indonesia, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Lakukan Edukasi Penyakit Hipertensi pada Warga Lingkungan Kaligawe, Kelurahan Susukan

0
 


Campusnesia.co.id - Kelurahan Susukan, 27 Januari 2024 - Banyak masyarakat di Indonesia mengabaikan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dideritanya, salah satunya adalah Hipertensi yang merupakan penyakit kardiovaskular paling banyak dialami masyarakat Lingkungan Kaligawe, Kelurahan Susukan berdasarkan analisis hasil pemeriksaan kesehatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-Tematik Undip 2024. 

Padahal, perlu diketahui bahwa hipertensi dijuluki sebagai silent killer, karena orang dengan hipertensi tidak memiliki keluhan. Apabila ditilik dari data Kemenkes, prevalensi hipertensi mencapai 34,1% pada tahun 2018 yang terhitung sangat tinggi. 

Dengan demikian, mahasiswa KKN-Tematik Undip berupaya berpartisipasi dalam penekanan penyakit hipertensi dengan menyelenggarakan program edukasi dan konseling mengenai Penyakit Tidak Menular (PTM), meliputi penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan asam urat. Kgiatan berlangsung secara tatap muka bersama masyarakat dengan menggunakan media leaflet

Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Sabtu, 27 Januari 2024 pukul 09.00 hingga pukul 12.00 oleh mahasiswi bernama Aulia Az Zahro Wibowo yang merupakan penanggung jawab dari kegiatan edukasi dan konseling penyakit hipertensi.

Kegiatan edukasi dan konseling hipertensi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Lingkungan Kaligawe mengenai penyakit hipertensi termasuk tanda dan gejala serta faktor resiko yang memungkinkan dialami masyarakat. Dengan demikian, besar harapan kami masyarakat mampu menerapkan gaya hidup sehat dalam kesehariannya dan dapat lebih selektif dalam pemilihan makanan disesuaikan dengan kondisi masyarakat masing-masing.

Selama kegiatan berlangsung, masyarakat mengikuti kegiatan edukasi dan konseling kesehatan dengan antusias dan tertib. Masyarakat juga mengucapkan terimakasih karena telah menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat.

“Berdikari Ekonomi, Bersama Minyak Atsiri”




Penulis: 
Aulia Az Zahro Wibowo
Mahasiswa KKN-Tematik KHDTK Undip Tahun 2024

Lokasi: 
KHDTK Penggaron Undip
Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

Reviewer: 
Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum., S. Si., M. Si

Editor:
Achmad Munandar

Tingginya Anemia pada Remaja, Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Penggaron Undip Melakukan Penyuluhan Kesehatan terkait Anemia pada Karang Taruna Kaligawe

0
Sosialisasi dan Penyuluhan Anemia pada Karang Taruna Kaligawe


Campusnesia.co.id - Ungaran (27/01)- Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Penggaron Undip mengadakan kegiatan penyuluhan terkait kesehatan. Program tersebut dilaksanakan oleh gabungan mahasiswa dari rumpun kesehatan yaitu dari jurusan Kedokteran Umum, Kesehatan Masyarakat dan Gizi. Penyuluhan terkait kesehatan terdapat beberapa materi yaitu Anemia, Obesitas, dan GERD. Pemilihan topik tersebut dikarenakan permasalahan tersebut kerap kali muncul dikalangan remaja. Pada hari Sabtu, 27 Januari 2024, mahasiswa Kesehatan Masyarakat KKN Undip, Salsabella Ayu Genta memberikan penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit anemia pada remaja Karang Taruna Kaligawe RW 5. 

Kegiatan penyuluhan tersebut bertujuan untuk remaja karang taruna memahami tentang pentingnya mengetahui gejala serta pencegahan anemia pada remaja dan mau mengkonsumsi tablet FE yang diberikan untuk penanganan bagi remaja  yang mengalami anemia. Kegiatan penyuluhan ini diikuti kurang lebih 25 remaja karang taruna. Pelaksanaan dilakukan pada malam hari pukul 19.30 dan terlihat para remaja antusias bertanya pada sesi interaktif tanya jawab dan kuis. Selain itu, mahasiswa juga menjelaskan terkait  rekomendasi menu sehat dan gaya hidup sehat supaya menjaga kadar hb tetap stabil.

Kadar anemia dapat diketahui dari kadar hb yang rendah. Kadar Hb normal pada remaja putri yaitu 12 gr/dl. Sebabnya, kekurangan hemoglobin mengakibatkan kurangnya oksigen yang mencapai jaringan dan otot tubuh, sehingga menghilangkan energi. Beberapa tanda dan gejala yang dapat dilihat seperti konjungtiva anemis (mata bagian bawah terlihat pucat), mata berkunang-kunang, mudah pusing serta mudah lelah.

Penyuluhan kesehatan tersebut merupakan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan remaja terutama remaja putri. Remaja karang taruna kaligawe yang mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan sangat antusias dan berterima kasih kepada mahasiswa KKN Tematik yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Jika faktor risiko anemia dapat ditekan, maka akan terhindar juga dari beberapa risiko kedepannya seperti Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). 

“Berdikari Ekonomi, Bersama Minyak Atsiri!”



Penulis: 
Salsabella Ayu Genta
Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Undip Tahun 2024

Lokasi: 
KHDTK Penggaron Undip, Kelurahan Susukan
Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

Reviewer: 
Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaringrum., S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-Tematik KHDTK Wanadipa Undip Berikan Sosialisasi Peningkatkan Kesadaran dan Gaya Hidup Sehat pada Remaja Obesitas di Desa Kaligawe RW 05, Susukan, Ungaran Timur

0

Campusnesia.co.idSalah satu program kerja monodisiplin yang dilakukan oleh Nuzul ’Ainunni’mah dari tim Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Diponegoro di KHDTK Wanadipa Undip, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, yaitu melakukan penyuluhan kesehatan dengan materi obesitas pada remaja karangtaruna di Lingkungan Kaligawe RW 05, Susukan, Ungaran Timur. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2024 di salah satu sekolah TK di Kaligawe dengan jumlah peserta sebanyak 25 remaja. 

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari pengisian daftar hadir oleh remaja karangtaruna Kaligawe. Selanjutnya dilakukan pembukaan kegiatan dengan melakukan perkenalan antara mahasiswa KKN-T dengan remaja karangtaruna. Setelah itu, dilanjutkan dengan sosialisasi kesehatan. Pada akhir acara, terdapat sesi tanya jawab, kuis, dan mengulang kembali secara singkat materi yang telah disampaikan oleh salah satu mahasiswa KKN-T.

Obesitas pada remaja telah menjadi masalah kesehatan yang semakin memprihatinkan di banyak negara. Tingkat aktivitas fisik yang rendah, pola makan tidak sehat, serta gaya hidup yang didominasi oleh teknologi telah menjadi faktor utama meningkatnya angka obesitas di kalangan remaja. Penyuluhan kesehatan tersebut adalah kunci yang tepat dan efektif untuk mengatasi masalah obesitas di kalangan remaja. Pada kegiatan penyuluhan obesitas tersebut membahas persebaran obesitas di Indonesia, penyebab obesitas, dampak obesitas, strategi penyuluhan obesitas pada remaja, dengan fokus pada peningkatan kesadaran akan kesehatan dan promosi gaya hidup yang sehat, serta perhitungan Indeks Massa Tubuh yang dilakukan oleh masing-masing remaja untuk mengetahui status gizi individu berdasarkan tinggi badan dan berat badan.

Kampanye publik yang kreatif dan informatif, seperti penyuluhan kesehatan di lingkungan desa dan materi edukatif yang disebarkan melalui media brosur atau leaflet di lingkungan desa ini dapat membantu meningkatkan kesadaran ini.

Penyuluhan obesitas pada remaja harus dimulai dengan meningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan. Remaja perlu memahami dampak negatif obesitas terhadap kesehatan mereka, termasuk risiko penyakit jantung, diabetes, serta dampak psikologis seperti rendahnya rasa percaya diri dan depresi. 

Selain meningkatkan kesadaran kesehatan, penyuluhan obesitas pada remaja juga harus mempromosikan gaya hidup sehat. Remaja sering kali terjebak dalam pola hidup yang kurang aktif, menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar gadget atau menyukai hiburan yang tidak melibatkan aktivitas fisik. Oleh karena itu, program-program yang mendorong partisipasi dalam kegiatan fisik seperti olahraga, senam, atau kegiatan luar ruangan perlu dipromosikan secara aktif. Sekolah, keluarga, dan komunitas lokal di lingkungan desa dapat bekerja sama untuk menyediakan fasilitas dan mendukung inisiatif ini.

Kegiatan tersebut besar harapannya agar bermanfaat bagi remaja karangtaruna di Kaligawe untuk menerapkan gaya hidup sehat. Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut, terdapat perubahan perilaku yang berkelanjutan oleh remaja karangtaruna Kaligawe. 




Penulis: 
Nuzul ’Ainunni’mah


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tematik KHDTK 2024 Hasilkan Peta Potensi UMKM Pengembang dan Pemasar Produk Olahan Minyak Atsiri di Kelurahan Susukan, Ungaran Timur

0


Campusnesia.co.id - Ungaran, 23 Februari 2024 - Dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat di Kelurahan Susukan, Ungaran Timur, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang bernama Damar Prasetyo telah berhasil menyelesaikan sebuah proyek yang dapat membantu pengembangan dan pemasaran produk minyak atsiri dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah tersebut khususnya Anggota dari Kelompok Tani KHDTK Undip.

Melalui penelitian yang cermat, Damar Prasetyo berhasil mengidentifikasi 51 titik lokasi UMKM Rumah Toko dan 3 UMKM berjenis Cafe di sekitar Kelurahan Susukan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan persebaran UMKM tersebut di berbagai Rukun Warga (RW), dengan rincian sebanyak 7 titik di RW 1, 11 titik di RW 2, 6 titik di RW 3, 5 titik di RW 4, 10 titik di RW 5, 7 titik di RW 6, dan 7 titik di RW 7.

Tujuan dari program ini adalah sebagai penunjang agar masyarakat kelompok Tani Kelurahan Susukan ketika dapat memanfaatkan potensi tanaman atsiri di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Penggaron untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tanaman atsiri tersebut sebagai sumber penghasilan yang berkelanjutan.

Selain itu, Damar Prasetyo juga menawarkan solusi untuk memasarkan produk-produk minyak atsiri dari UMKM tersebut melalui platform online. Hal ini diharapkan dapat membantu penggait usaha untuk menjangkau masyarakat luas dan meningkatkan visibilitas Kelurahan Susukan sebagai tempat yang terkenal akan UMKM penghasil produk dari Minyak Atsiri.

Peta potensi UMKM Pengembang dan Pemasar minyak atsiri yang telah disusun oleh Damar Prasetyo telah diserahkan kepada salah satu penggerak kelompok tani wanita di KHDTK Undip. Diharapkan dengan adanya inisiatif ini, UMKM di Kelurahan Susukan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, serta mampu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.

"Berdikari Ekonomi, Bersama Minyak Atsiri!"



Editor:
Achmad Munandar

Makalah PKN "Peran Keluarga Dalam Membangun Demokrasi Yang Beradab"

0
 
Sumber gambar: gettyimages/Skynesher



Campusnesia.co.id - Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia (PKN) berjudul "Peran Keluarga Dalam Membangun Demokrasi Yang Beradab" berikut ini ditulis oleh Allia Ana Lestari mahasiswi angkatan 2023 Jurusan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka. Jika ingin mengutip wajib mencantumkan nama penulis.


PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN DEMOKRASI YANG BERADAB

 

BAB I
PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

          Demokrasi, merupakan sebuah bentuk pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada rakyatnya, dan tidak hanya menciptakan kebijakan publik tetapi juga mencerminkan karakter dan nilai-nilai masyarakat. Untuk mencapai demokrasi yang beradab, diperlukan kontribusi dari berbagai sektor, dan salah satunya adalah keluarga. Keluarga diibaratkan sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk fondasi demokrasi yang sehat dan berkelanjutan. Pentingnya peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena keluarga merupakan tempat pertama di mana nilai-nilai, norma, dan etika diajarkan kepada generasi muda.

 

          Melalui interaksi sehari-hari, anggota keluarga tidak hanya mengajarkan konsep dasar demokrasi, seperti partisipasi aktif dan penghargaan terhadap kebebasan individu, tetapi juga membentuk karakter yang akan membantu masyarakat tumbuh sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan disiplin. Pendidikan demokrasi di dalam keluarga tidak hanya terbatas pada pengetahuan formal tentang sistem pemerintahan, tetapi juga mencakup pembelajaran praktis melalui diskusi, pemecahan masalah bersama, dan memberikan contoh nyata melalui perilaku sehari-hari. Selain itu, sikap terbuka terhadap perbedaan pendapat penerimaan terhadap kebebasan individu, dan keadilan menjadi prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam suasana keluarga yang demokratis.

         Dalam perspektif keluarga, peran orang tua sebagai pemimpin tidak hanya bersifat otoriter tetapi juga sebagai fasilitator untuk mengembangkan pemikiran kritis dan independen pada anak-anak mereka. Dengan memberikan ruang untuk berbagi ekspresi pendapat, mendengarkan dengan penuh pengertian, dan memberikan tanggung jawab yang semakin tanggung jawab, maka orang tua berarti telah mempersiapkan anak-anak mereka untuk terlibat secara aktif dalam proses demokrasi. Selain itu, keluarga juga menjadi tempat dimana nilai-nilai keadaban, toleransi, dan rasa tanggung jawab sosial dapat ditanamkan. Demokrasi yang berada tidak hanya mencakup hak kepada individu saja, tetapi juga mencakup kewajiban terhadap masyarakat.

        Dengan membiasakan praktik-praktik kecil seperti gotong royong, membantu sesama dan menghormati hak-hak orang lain, maka keluarga telah turut berkontribusi dalam membentuk warga negara yang peduli dan bertanggung jawab

 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A. Konsep Keluarga

         Pengertian keluarga menjadi landasan yang penting dalam memahami peran keluarga dalam membangun demokrasi yang beradab. Menurut M.I. Soelaemen, seperti yang dikutip Yusuf  (2009), Ia mengemukakan bahwa keluarga memiliki dua makna dari sudut pandang sosiologi. Pertama, keluarga dalam arti luas mencakup semua pihak yang memiliki hubungan darah atau keturunan. Kedua, dalam arti sempit, yang berarti keluarga hanya terbatas pada orang tua dan anak. Maciver menambahkan lima ciri khas keluarga, yang mencakup hubungan berpasangan kedua jenis, perkawinan atau bentuk ikatan lainnya, pengakuan keturunan, kehidupan ekonomi bersama, dan kehidupan rumah tangga.

        Keluarga dianggap sebagai lembaga sosial yang telah berkembang secara resmi dalam semua masyarakat. Konsep ini menunjukkan bahwa keluarga bukan hanya sekedar unit biologis, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekonomis yang menyatu dalam kehidupan masyarakat. Selain itu keluarga juga menjadi lembaga utama dalam membentuk struktur sosial dan memainkan peran sentral dalam mengajarkan nilai-nilai dan tanggung jawab sosial.

 

B.     Peran Keluarga

          Peran keluarga menjadi kunci dalam membentuk karakter dan sikap anggota masyarakat terhadap demokrasi. Menurut Covey seperti yang dikutip dalam Yusuf (2009), mengidentifikasikan bahwa ada empat prinsip peran keluarga yaitu; Modeling, Mentoring, Organizing dan Teaching.

         Modeling mencerminkan pentingnya orang tua sebagai contoh bagi anak-anak mereka. Selain itu, orang tua juga menjadi model pertama dan terdepan dalam membentuk sikap proaktif, sikap respek, dan kasih sayang pada anak-anak.

        Kemudian mentoring, mentoring menekankan pentingnya hubungan dan investasi emosional dalam memberikan perlindungan kepada orang lain.

        Selanjutnya ada organizing, organizing bertujuan untuk menyoroti keluarga sebagai suatu unit yang memerlukan kerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugas dan memenuhi kebutuhan keluarga.

        Yang terakhir adalah teaching, teaching menunjukkan peran bahwa orang tua sebagai guru yang mengajarkan hukum-hukum kehidupan dan nilai-nilai penting lainnya.

 

C.     Konsep Sosialisasi Politik

      Sosialisasi politik merupakan proses utama dalam membentuk sikap dan orientasi politik individu. Proses ini mencakup pengenalan sistem politik, tanggapan individu terhadap gejala politik, dan partisipasi serta tanggung jawab dalam kehidupan politik. Sosialisasi politik ini dipengaruhi oleh lingkungan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan interaksi individu dengan pengalaman hidupnya masing-masing. Kemudian keluarga, sekolah, teman sebaya, media massa, dan organisasi masyarakat menjadi agen sosialisasi politik yang memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku politik individu.

 

D.     Agen Sosialisasi Politik

      Keluarga menjadi Agen sosialisasi politik yang paling pertama dan utama. Karena lingkungan keluarga memberikan dasar bagi individu untuk memahami nilai-nilai politik. Meskipun, dalam konteks sosialisasi politik di Indonesia, kendala ekonomi sering membuat keluarga lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap kehidupan politik. Selain keluarga agen sosialisasi politik juga melibatkan sekolah, teman sebaya, media massa, dan organisasi masyarakat. Proses sosialisasi politik di Indonesia seringkali menghadapi tantangan apatis terhadap kehidupan politik, terutama di kalangan keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah.

 

E.      Implikasi Terhadap Pembangunan Demokrasi yang Beradab

     Peran keluarga dalam sosialisasi politik menjadi faktor kunci yang terpenting dalam membangun demokrasi yang beradab. Karena keluarga membentuk landasan karakter dan sikap individu terhadap kehidupan politik. Maka dari itu dalam upaya memperkuat demokrasi perlu adanya strategi untuk meningkatkan peran keluarga sebagai agen sosialisasi politik. Upaya penguatan pendidikan politik dalam lingkungan keluarga, peningkatan peran sekolah, dan penggunaan media massa yang tepat sebagai sarana pendidikan politik dapat menjadi langkah-langkah yang konkret untuk membangun demokrasi yang beradab. Oleh karena itu penting untuk memberikan perhatian kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah, dan Pemerintah perlu mengembangkan program-program pendidikan politik yang lebih baik serta harus dirancang dengan mempertimbangkan konteks tersebut.

 

 

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

           Peran keluarga dalam membentuk karakter anak sangat dibutuhkan, karena untuk membentuk masyarakat kewarganegaraan yang demokratis dan beradab. Oang tua menjadi agen sosialisasi yang paling utama sehingga memiliki tanggung jawab yang paling besar dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi individu yang mandiri demokratis dan memiliki nilai-nilai kewarganegaraan yang tinggi.

Berikut ini adalah beberapa peran orang tua dalam membentuk masyarakat kewarganegaraan yang fokus pada otonomi demokrasi toleransi pluralisme dan keadilan sosial :

A. Peran Orang Tua dalam Membangun Otonomi

         Otonomi dalam konteks ini merujuk pada kemandirian dan kemampuan anak untuk melakukan transaksi sosial dan politik. Orang tua Dianggap menjadi peran yang paling penting dalam membentuk otonomi anak, karena dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar mandiri seperti menyelesaikan pekerjaan, rumah mengelola tugas sekolah dengan baik, dan mengambil keputusan kecil dalam sehari-harinya. Dengan memberikan tanggung jawab kepada anak sejak dini, maka orang tua berarti sudah dapat membentuk karakter yang mandiri yang menjadi dasar dari masyarakat kewargaan yang berkembang.

B. Peran Orang Tua dalam Membangun Demokrasi

         Demokrasi membutuhkan partisipasi aktif dari semua anggota masyarakat. Namun, karena banyaknya keluarga keputusan biasanya cenderung diambil secara pribadi oleh orang tua. Untuk membangun masyarakat kewargaan yang demokratis, penting untuk digarisbawahi bagi orang tua untuk memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk menyampaikan pendapat mereka, dan menghargai opini mereka, serta selalu terlibat dalam pengambilan keputusan dalam keluarga. Hal ini dapat membantu membentuk karakter demokratis pada anak-anak sehingga akan membawa dampak yang positif bagi masyarakat sekitar.

 

C. Peran Orang Tua dalam Membangun Toleransi dan Pluralisme

 

         Toleransi dan pluralisme merupakan aspek penting dalam masyarakat kewargaan yang beradab. Sehingga peran orang tua dalam konteks ini adalah, mengajarkan anak-anaknya untuk saling menghargai perbedaan baik itu perbedaan, agama, suku dan ras. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan contoh dan mendidik anak-anak tentang pentingnya saling menghormati, dengan begitu orang tua berarti sudah membantu membentuk karakter toleran dan mengajarkan menghargai keberagaman pada anak-anak, sehingga jika sudah sampai pada gilirannya nanti, maka mereka sudah bisa untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.

 

D. Peran Orang Tua dalam Membangun Keadilan Sosial

 

         Keadilan sosial adalah konsep bahwa hak dan kewajiban harus dibagi secara adil dan proporsional. Oleh kareangkat,  orang tua perlu memberikan contoh keadilan dalam kehidupan sehari-hari kepada anak-anaknya, yaitu seperti memperlakukan semua anaknya dengan adil tanpa membedakan anak kandung dan anak angkat. Tetapi, penting juga untuk memastikan bahwa konsep keadilan yang ditanamkan harus lebih dari sekedar pembagian yang sama rata, melainkan menciptakan pemahaman bahwa keadilan sejatinya memperhitungkan kebutuhan dan kapasitas individu.

 

 

      

BAB IV

PENUTUP

 

A Kesimpulan

 

1.      Peran keluarga, khususnya orang tua sangat menentukan dalam pembentukan masyarakat kewarganegaraan yang demokratis dan beradab.

2.      Melalui pendidikan otonomi, demokrasi, toleransi, pluralisme, dan keadilan sosial orang tua dapat membentuk karakter anak-anak, sehingga dapat membawa dampak positif pada masyarakat di masa depan nanti.

3.      Jika orang tua dapat memahami dan menjalankan peran mereka secara efektif, maka orang tua dapat menjadi pilar utama dalam membangun demokrasi yang beradab.

4.      Orang tua, merupakan agen utama dalam pembentukan karakter anak yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengajarkan nilai-nilai kewargaan yang esensial.

5.      Pentingnya mendidik anak-anak untuk menjadi individu yang mandiri, demokratis, dan menghargai perbedaan akan membawa dampak yang positif dalam jangka panjang pada perkembangan masyarakat di masa depan nanti.

 

B. Saran

 

1.      Setiap orang tua harus meningkatkan kesadaran mereka masing-masing akan pentingnya peran mereka dalam membentuk generasi muda, yang tidak hanya harus cerdas secara intelektual saja, tetapi juga harus memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai kewargaan.

2.      Perlu ditingkatkan lagi kolaborasi antara pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat agar dapat menjadi semakin kuat, kompak dan berkembang.

3.      Harus selalu memastikan keberhasilan pembentukan karakter yang berdaya tahan dan berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi yang benar.

 

 

Daftar Pustaka

 

Yusuf, M. (2009). Pendidikan dan Demokrasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Maran, P. P. (2007). Sosiologi Politik. Jakarta: Erlangga.

Sunarto. (2004). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Bandung: PT Remaja             Rosdakarya.

uryatna. (2011). Terpaan Media Iklan Politik Terhadap Perilaku Pemilih Pemula Universitas Djuanda Bogor. Jurnal Pemilu & Demokrasi, 2(1), 112-132.

Setiajid. (2011). Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam Menggunakan Hak Pilihnya pada Pemilihan Walikota Semarang Tahun 2010. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 19(1), 23-37.

Jurnal Edueksos Volume VI No 2, Desember 2017.

Modul BMP MKDU4111

 



====
Ditulis oleh: 
Allia Ana Lestari 
Mahasiswi angkatan 2023 
Jurusan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Terbuka

*Jika ingin mengutip wajib mencantumkan nama penulis.

Makalah PKN "Kontribusi Media Sosial Dalam Memperkuat Integarsi Nasional"

0

Sumber gambar: gettyimages/Teera Konakan


Campusnesia.co.id - Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia (PKN) berjudul "Kontribusi Media Sosial Dalam Memperkuat Integarsi Nasional" berikut ini ditulis oleh Allia Ana Lestari mahasiswi angkatan 2023 Jurusan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka. Jika ingin mengutip wajib mencantumkan nama penulis.




KONTRIBUSI MEDIA SOSIAL DALAM MEMPERKUAT INTEGARSI NASIONAL

  

BAB I
PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

          Pada era digital di zaman sekarang ini, media sosial telah menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Berkembangnya media sosial ini tidak hanya memberikan dampak pada individu secara pribadi, melainkan juga berpengaruh pada level sosial, politik, dan budaya dalam suatu negara.   

         Dengan adanya media sosial dapat menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan bersosialisasi bermasyarakat jika penggunaannya berlebihan, karena hal tersebut dapat menyebabkan interaksi secara langsung atau interaksi dengan satu orang dengan orang lainnya lebih cenderung menurun. Selain itu juga, dapat menyebabkan kesalahpahaman akan informasi yang dapat menimbulkan konflik dan perpecahan. Namun di sisi lain, media sosial juga mempunyai sisi positif yaitu penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, tepat, dan akurat.

          Namun, sejalan dengan penggunaan media sosial yang semakin luas terdapat beberapa isu yang muncul terkait dengan pengaruhnya terhadap nasionalisme dan integrasi bangsa. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana kontribusi media sosial dapat memperkuat integrasi nasional sambil mempertimbangkan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan yang kurang bijak.

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A. Pengertian Integrasi Nasional dan Media Sosial

         Integrasi Nasional adalah proses mempersatukan beragam kelompok masyarakat dalam suatu negara menjadi satu kesatuan yang solid. Hal ini mencakup kesamaan dalam budaya, nilai-nilai dan rasa memiliki terhadap negara.

       Kemudian, Dalam memahami peran media sosial dalam integrasi nasional, maka perlu dicermati terlebih dahulu berbagai definisi media sosial yang diajukan oleh para ahli, yaitu :

      Menurut McGraw Hill Dictionary, media sosial adalah sarana yang memfasilitasi interaksi dan pertukaran informasi dalam sebuah jaringan virtual. Dalam definisi ini menunjukkan pentingnya media sosial sebagai alat untuk mempererat koneksi dan interaksi antar individu.

      Kemudian, Menurut B.K. Lewis menegaskan bahwa media sosial melibatkan teknologi digital yang memungkinkan dari berbagai pihak untuk saling berhubungan, berinteraksi,dan berbagi pesan. Pengaruh media sosial terhadap integrasi nasional juga dapat dilihat melalui kerangka kerja honeycomb yang memperlihatkan beberapa fungsi utama media sosial, termasuk identitas, percakapan, berbagi, kehadiran, hubungan, reputasi, dan kelompok. Selain itu, kerangka kerja ini menggambarkan bagaimana media sosial tidak hanya memfasilitasi interaksi sosial tetapi juga memperkuat pengertian diri, relasi, dan keanggotaan dalam komunitas.

      Internet mulai memasuki Indonesia pada awal tahun 1990-an. Semakin berkembangnya zaman penggunaan media sosial telah menjadi semakin umum dilakukan kalangan masyarakat. Kemunculan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah membuka peluang besar untuk memperkuat hubungan dan saling pengertian diantara beragam kelompok masyarakat di Indonesia. Pengaruh media sosial terhadap integrasi nasional tampak melalui beberapa dampak yang telah dibuktikan.

       Dampak positifnya antara lain yaitu memudahkan komunikasi antar individu dari berbagai daerah dan latar belakang budaya yang berbeda-beda, memperluas pergaulan, dan mempercepat penyebaran informasi penting. Namun ada juga dampak negatifnya seperti penurunan interaksi tatap muka, kecanduan internet, masalah privasi yang perlu diperhatikan karena mudah tersebar, dan pengaruh buruk lainnya dari media sosial.

 

B.     Pengaruh Para Influencer di Media Sosial

      Menurut rizkiyah dan Dewi (2021), pengaruh yang diberikan oleh para influencer di media sosial memiliki peran yang signifikan dalam membentuk pola pikir dan perilaku pengikutnya. Teori Erikson juga mengungkapkan bahwa individu remaja membutuhkan panutan dalam menemukan identitas dirinya sendiri. Namun, pengaruh yang diberikan tidak selalu positif, terutama jika konten yang disebarkan tidak sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme dan integrasi bangsa.

 

C.    Pengaruh Pluralisme Nilai dan Norma Sosial

      Media sosial juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan nilai dan norma sosial yang beragam macamnya. Dengan kemajuan teknologi yang saat ini dimiliki, akses terhadap budaya luar semakin mudah, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi rasa nasionalisme dan integrasi bangsa. Hal ini terutama terlihat dari pergeseran preferensi menonton televisi tradisional atau mendengarkan radio beralih ke platform seperti YouTube yang menawarkan tayangan internasional yang lebih menarik.

 

D.    Perilaku dan sikap masyarakat dalam menanggapi isu konten media sosial

      Di era modern seperti ini, banyak isu kontroversial yang muncul di media sosial terutama terkait dengan nasionalisme dan integrasi bangsa. Konten yang disebarkan oleh tokoh-tokoh di media sosial memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir dan sikap masyarakat. Maka dari itu dihimbau untuk selalu memperhatikan dan menyaring konten-konten antara yang negatif dan yang positif. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat nasionalisme dan integrasi bangsa di tengah masyarakat, terutama jika konten yang disebarkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh negara.

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

A. Dampak Positif dan Negatif Pengaruh Media Sosial pada Nasionalisme dan Integrasi      Bangsa

     Pengaruh media sosial yang diikuti oleh masyarakat dapat memberikan dampak yang kompleks. Di satu sisi, media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkuat rasa kebangsaan dan integrasi budaya melalui berbagai informasi, pengenalan sejarah, dan promosi produk lokal.

Berikut adalah beberapa kontribusi utama dari media sosial terhadap penguatan integrasi nasional.

1. Penghubung Antarwilayah

    Media sosial memungkinkan individu dari berbagai wilayah di Indonesia untuk berhubung satu sama lain. Hal ini dapat memperkuat hubungan antar warga negara dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan suku yang berbeda.

2. Menyebarkan Informasi Secara Cepat

    Dengan media sosial, informasi mengenai berbagai aspek kehidupan di seluruh Indonesia dapat disebarkan secara cepat. Hal tersebut memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu nasional dan regional.

3. Mengenalkan Budaya Daerah

    Melalui media sosial, masyarakat dapat berbagi informasi mengenai kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan budaya luar negeri. Hal tersebut membantu memperkuat rasa kebanggaan akan keberagaman budaya dan tradisi di Indonesia yang sangat bermacam-macam.

4. Kolaborasi dan Kegiatan Bersama

    Media sosial juga memfasilitasi kolaborasi antara kelompok masyarakat dari berbagai daerah untuk mengadakan kegiatan bersama atau musyawarah bersama untuk mempererat tali silaturahmi. Hal ini dapat memperkuat solidaritas dan kerjasama diantara berbagai komunitas di Indonesia untuk mencapai kepentingan bersama.

5. Pengungkapan Perspektif yang Beragam

    Media sosial memberikan peraturan bagi masyarakat untuk menyampaikan perspektif, pendapat, dan aspirasi mereka. Hal ini memungkinkan setiap individu untuk selalu terlibat dalam dialog yang memperkaya pemahaman akan keberagaman pandangan dalam konteks kehidupan nasional.

6. Menguatkan Kesadaran akan Isu Sosial

    Media sosial juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial dan politik di Indonesia. Hal tersebut dapat memperkuat partisipasi yang aktif masyarakat dalam mendiskusikan isu-isu penting yang mempengaruhi kehidupan nasional.

7. Pemasyarakatan Nilai-nilai Kebangsaan

    Media sosial dapat digunakan untuk memasyarakatkan nilai-nilai kebangsaan seperti semangat gotong royong, persatuan, dan toleransi. Hal tersebut dapat membantu memperkuat kesadaran akan pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan di tengah keragaman masyarakat Indonesia yang luas dan banyak.

8. Promosi Keberagaman Budaya

    Melalui konten yang disebarkan di media sosial keberagaman budaya Indonesia dapat dipromosikan secara positif. Hal ini membantu masyarakat untuk menghargai dan menghormati keberagaman budaya sebagai bagian integral dari identitas nasional. Dengan demikian, kontribusi media sosial dalam memperkuat Integrasi Nasional tidak dapat diabaikan. Penggunaan yang tepat dari media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat kesadaran akan persatuan, keberagaman, dan kebangsaan di tengah masyarakat Indonesia. Namun, di sisi lain penyebaran konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme dapat mempengaruhi sikap masyarakat secara negatif, sehingga dapat merusak kerukunan antar warga, dan menurunkan rasa cinta terhadap bangsa sendiri.

 

B. Upaya Mengatasi Pengaruh Media Sosial yang Negatif

     Untuk mengatasi pengaruh negatif media sosial terhadap nasionalisme dan integrasi bangsa, perlu adanya upaya kolaboratif antara pemerintah, influencer, dan masyarakat. Pelibatan influencer memiliki pengaruh yang kuat terhadap media sosial dalam memperkenalkan budaya dan sejarah lokal yang dapat membantu memperkuat rasa kebangsaan. Kemudian, mengadakan acara yang positif dan edukatif melalui platform media sosial, serta dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai nasionalisme.

     Selain itu, sebuah riset pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa sekitar 210 juta orang di seluruh dunia menderita kecanduan internet dan media sosial. Tentu hal ini Bisa bertambah seiring perkembangan teknologi dan media sosial yang kini makin pesat. Apabila sudah kecanduan, Banyak orang akan terjebak dan hanya fokus pada dunia media sosial. Pola ini bisa mengganggu kesehatan karena berpotensi mengganggu waktu tidur, interaksi langsung, bahkan gangguan mental.

     Menurut laman itstimetologoff.com dan forbes, berikut beberapa tips agar tidak kecanduan media sosial, yaitu sebagai berikut :

1. Pahami Alasan Penggunaan Media Sosial

    Sebelum membuka media sosial, lebih baik pastikan terlebih dahulu apa alasannya. Apakah untuk mencari informasi menarik, hiburan, kebutuhan pekerjaan, komunikasi dengan teman jauh, atau hanya sekedar melihat kehidupan orang lain. Hal tersebut sangat penting untuk diketahui agar tidak membuang-buang waktu untuk hal yang tidak diperlukan. Dan gunakanlah media sosial untuk menunjang kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, atau memperluas jaringan pertemanan.

2. Matikan Notifikasi Media Sosial

    Notifikasi media sosial sengaja diciptakan untuk memberikan kabar terbaru agar seseorang bisa merespon cepat dan memegang gadget kembali. Maka dari itu, jika ingin terhindar dari kecanduan media sosial, menonaktifkan notifikasi media sosial merupakan salah satu solusinya.

3. Hindari Kebiasaan Memegang Gadget Sebelum Tidur

   

 

 

 

 

 

 

C. Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

     Pendidikan dan kesadaran masyarakat memainkan peran yang penting dalam menghadapi pengaruh negatif di media sosial. Generasi milenial saat ini perlu diberikan pemahaman yang kuat tentang pentingnya menghargai dan mempertahankan budaya nasional, sambil tetap terbuka terhadap pengaruh positif dari budaya internasional. Masyarakat juga perlu diajarkan untuk memilih konten yang bermanfaat dan mendukung integrasi nasional, dan tidak lupa di ingatkan untuk menolak konten yang merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan adanya pemanfaatan media sosial secara bijak, kesadaran akan pentingnya integrasi nasional dapat ditingkatkan dan menjadi lebih baik lagi. Penting bagi masyarakat terutama generasi milenial atau generasi muda untuk selalu memahami nilai-nilai nasionalisme dan menghargai keberagaman budaya Indonesia. Dengan memperkuat integrasi nasional melalui media sosial, Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang inklusif, harmonis, dan kuat dalam mempertahankan persatuan dan kebhinekaan.

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

A Kesimpulan

1.      Dalam konteks kontribusi media sosial terhadap integrasi nasional dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki potensi yang besar dalam membantu memperkuat identitas nasional dan kesatuan dalam masyarakat.

2.      Melalui pendidikan, kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan kesadaran masyarakat yang kuat, kita dapat mengatasi pengaruh negatif sosial dan memanfaatkannya sebagai alat yang efektif untuk memperkuat integrasi nasional.

3.      Generasi muda dapat tumbuh sebagai warga negara yang menghargai dan mencintai bangsa serta memupuk rasa persatuan yang kuat antar sesama.

 

B. Saran

1.      Untuk memastikan kontribusi media sosial yang positif terhadap integrasi nasional, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga swadaya, masyarakat, dan masyarakat umum.

2.      Dengan dilakukannya pengembangan program pendidikan dan kesadaran yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif media sosial, dapat mempromosikan penggunaan yang bertanggung jawab dan membina hubungan yang positif antar individu.

3.      Harus berani memerangi penyebaran informasi palsu dan konten provokatif yang dapat merusak integrasi nasional.

4.      Dan sementara itu kita sebagai warga negara yang baik wajib untuk mendorong penerapan regulasi yang sesuai untuk mengelola penggunaan media sosial demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Rizqiyah, A., & Dewi, K. (2021). "Pengaruh Media Sosial dan Konstruksi Identitas Diri pada             Remaja". Jurnal Psikologi, 28(1).

Iskandar, B. A. (2019). "Dampak Globalisasi terhadap Kebudayaan Nasional Indonesia". Jurnal  Kebudayaan, 12(2).

Santoso, I. (2018). "Peran Generasi Muda dalam Mempertahankan Kebudayaan Nasional". Jakarta: Penerbit Pustaka.

Widodo, A. (2020). "Media Sosial dan Nasionalisme: Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan". Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 17(2).

Nugroho, H. (2017). "Mengenal Digital Literacy: Strategi Adaptasi Masyarakat terhadap Media Sosial". Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Asyari, Daniar, and Dinie Anggraeni Dewi. 2021. "Peran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Generasi Milenial Dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi." Jurnal Pendidikan dan Konseling.

Affan, M Husin, and Hafidh Maksum. 2016. "Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi." Jurnal Pesona Dasar.

 




====
Ditulis oleh: 
Allia Ana Lestari 
Mahasiswi angkatan 2023 
Jurusan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Terbuka

*Jika ingin mengutip wajib mencantumkan nama penulis.