Makalah PKN "Kontribusi Media Sosial Dalam Memperkuat Integarsi Nasional"


Sumber gambar: gettyimages/Teera Konakan


Campusnesia.co.id - Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia (PKN) berjudul "Kontribusi Media Sosial Dalam Memperkuat Integarsi Nasional" berikut ini ditulis oleh Allia Ana Lestari mahasiswi angkatan 2023 Jurusan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka. Jika ingin mengutip wajib mencantumkan nama penulis.




KONTRIBUSI MEDIA SOSIAL DALAM MEMPERKUAT INTEGARSI NASIONAL

  

BAB I
PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

          Pada era digital di zaman sekarang ini, media sosial telah menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Berkembangnya media sosial ini tidak hanya memberikan dampak pada individu secara pribadi, melainkan juga berpengaruh pada level sosial, politik, dan budaya dalam suatu negara.   

         Dengan adanya media sosial dapat menyebabkan dampak negatif bagi kehidupan bersosialisasi bermasyarakat jika penggunaannya berlebihan, karena hal tersebut dapat menyebabkan interaksi secara langsung atau interaksi dengan satu orang dengan orang lainnya lebih cenderung menurun. Selain itu juga, dapat menyebabkan kesalahpahaman akan informasi yang dapat menimbulkan konflik dan perpecahan. Namun di sisi lain, media sosial juga mempunyai sisi positif yaitu penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, tepat, dan akurat.

          Namun, sejalan dengan penggunaan media sosial yang semakin luas terdapat beberapa isu yang muncul terkait dengan pengaruhnya terhadap nasionalisme dan integrasi bangsa. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana kontribusi media sosial dapat memperkuat integrasi nasional sambil mempertimbangkan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan yang kurang bijak.

  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A. Pengertian Integrasi Nasional dan Media Sosial

         Integrasi Nasional adalah proses mempersatukan beragam kelompok masyarakat dalam suatu negara menjadi satu kesatuan yang solid. Hal ini mencakup kesamaan dalam budaya, nilai-nilai dan rasa memiliki terhadap negara.

       Kemudian, Dalam memahami peran media sosial dalam integrasi nasional, maka perlu dicermati terlebih dahulu berbagai definisi media sosial yang diajukan oleh para ahli, yaitu :

      Menurut McGraw Hill Dictionary, media sosial adalah sarana yang memfasilitasi interaksi dan pertukaran informasi dalam sebuah jaringan virtual. Dalam definisi ini menunjukkan pentingnya media sosial sebagai alat untuk mempererat koneksi dan interaksi antar individu.

      Kemudian, Menurut B.K. Lewis menegaskan bahwa media sosial melibatkan teknologi digital yang memungkinkan dari berbagai pihak untuk saling berhubungan, berinteraksi,dan berbagi pesan. Pengaruh media sosial terhadap integrasi nasional juga dapat dilihat melalui kerangka kerja honeycomb yang memperlihatkan beberapa fungsi utama media sosial, termasuk identitas, percakapan, berbagi, kehadiran, hubungan, reputasi, dan kelompok. Selain itu, kerangka kerja ini menggambarkan bagaimana media sosial tidak hanya memfasilitasi interaksi sosial tetapi juga memperkuat pengertian diri, relasi, dan keanggotaan dalam komunitas.

      Internet mulai memasuki Indonesia pada awal tahun 1990-an. Semakin berkembangnya zaman penggunaan media sosial telah menjadi semakin umum dilakukan kalangan masyarakat. Kemunculan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah membuka peluang besar untuk memperkuat hubungan dan saling pengertian diantara beragam kelompok masyarakat di Indonesia. Pengaruh media sosial terhadap integrasi nasional tampak melalui beberapa dampak yang telah dibuktikan.

       Dampak positifnya antara lain yaitu memudahkan komunikasi antar individu dari berbagai daerah dan latar belakang budaya yang berbeda-beda, memperluas pergaulan, dan mempercepat penyebaran informasi penting. Namun ada juga dampak negatifnya seperti penurunan interaksi tatap muka, kecanduan internet, masalah privasi yang perlu diperhatikan karena mudah tersebar, dan pengaruh buruk lainnya dari media sosial.

 

B.     Pengaruh Para Influencer di Media Sosial

      Menurut rizkiyah dan Dewi (2021), pengaruh yang diberikan oleh para influencer di media sosial memiliki peran yang signifikan dalam membentuk pola pikir dan perilaku pengikutnya. Teori Erikson juga mengungkapkan bahwa individu remaja membutuhkan panutan dalam menemukan identitas dirinya sendiri. Namun, pengaruh yang diberikan tidak selalu positif, terutama jika konten yang disebarkan tidak sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme dan integrasi bangsa.

 

C.    Pengaruh Pluralisme Nilai dan Norma Sosial

      Media sosial juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan nilai dan norma sosial yang beragam macamnya. Dengan kemajuan teknologi yang saat ini dimiliki, akses terhadap budaya luar semakin mudah, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi rasa nasionalisme dan integrasi bangsa. Hal ini terutama terlihat dari pergeseran preferensi menonton televisi tradisional atau mendengarkan radio beralih ke platform seperti YouTube yang menawarkan tayangan internasional yang lebih menarik.

 

D.    Perilaku dan sikap masyarakat dalam menanggapi isu konten media sosial

      Di era modern seperti ini, banyak isu kontroversial yang muncul di media sosial terutama terkait dengan nasionalisme dan integrasi bangsa. Konten yang disebarkan oleh tokoh-tokoh di media sosial memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir dan sikap masyarakat. Maka dari itu dihimbau untuk selalu memperhatikan dan menyaring konten-konten antara yang negatif dan yang positif. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat nasionalisme dan integrasi bangsa di tengah masyarakat, terutama jika konten yang disebarkan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh negara.

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

A. Dampak Positif dan Negatif Pengaruh Media Sosial pada Nasionalisme dan Integrasi      Bangsa

     Pengaruh media sosial yang diikuti oleh masyarakat dapat memberikan dampak yang kompleks. Di satu sisi, media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam memperkuat rasa kebangsaan dan integrasi budaya melalui berbagai informasi, pengenalan sejarah, dan promosi produk lokal.

Berikut adalah beberapa kontribusi utama dari media sosial terhadap penguatan integrasi nasional.

1. Penghubung Antarwilayah

    Media sosial memungkinkan individu dari berbagai wilayah di Indonesia untuk berhubung satu sama lain. Hal ini dapat memperkuat hubungan antar warga negara dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan suku yang berbeda.

2. Menyebarkan Informasi Secara Cepat

    Dengan media sosial, informasi mengenai berbagai aspek kehidupan di seluruh Indonesia dapat disebarkan secara cepat. Hal tersebut memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu nasional dan regional.

3. Mengenalkan Budaya Daerah

    Melalui media sosial, masyarakat dapat berbagi informasi mengenai kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan budaya luar negeri. Hal tersebut membantu memperkuat rasa kebanggaan akan keberagaman budaya dan tradisi di Indonesia yang sangat bermacam-macam.

4. Kolaborasi dan Kegiatan Bersama

    Media sosial juga memfasilitasi kolaborasi antara kelompok masyarakat dari berbagai daerah untuk mengadakan kegiatan bersama atau musyawarah bersama untuk mempererat tali silaturahmi. Hal ini dapat memperkuat solidaritas dan kerjasama diantara berbagai komunitas di Indonesia untuk mencapai kepentingan bersama.

5. Pengungkapan Perspektif yang Beragam

    Media sosial memberikan peraturan bagi masyarakat untuk menyampaikan perspektif, pendapat, dan aspirasi mereka. Hal ini memungkinkan setiap individu untuk selalu terlibat dalam dialog yang memperkaya pemahaman akan keberagaman pandangan dalam konteks kehidupan nasional.

6. Menguatkan Kesadaran akan Isu Sosial

    Media sosial juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial dan politik di Indonesia. Hal tersebut dapat memperkuat partisipasi yang aktif masyarakat dalam mendiskusikan isu-isu penting yang mempengaruhi kehidupan nasional.

7. Pemasyarakatan Nilai-nilai Kebangsaan

    Media sosial dapat digunakan untuk memasyarakatkan nilai-nilai kebangsaan seperti semangat gotong royong, persatuan, dan toleransi. Hal tersebut dapat membantu memperkuat kesadaran akan pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan di tengah keragaman masyarakat Indonesia yang luas dan banyak.

8. Promosi Keberagaman Budaya

    Melalui konten yang disebarkan di media sosial keberagaman budaya Indonesia dapat dipromosikan secara positif. Hal ini membantu masyarakat untuk menghargai dan menghormati keberagaman budaya sebagai bagian integral dari identitas nasional. Dengan demikian, kontribusi media sosial dalam memperkuat Integrasi Nasional tidak dapat diabaikan. Penggunaan yang tepat dari media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat kesadaran akan persatuan, keberagaman, dan kebangsaan di tengah masyarakat Indonesia. Namun, di sisi lain penyebaran konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai nasionalisme dapat mempengaruhi sikap masyarakat secara negatif, sehingga dapat merusak kerukunan antar warga, dan menurunkan rasa cinta terhadap bangsa sendiri.

 

B. Upaya Mengatasi Pengaruh Media Sosial yang Negatif

     Untuk mengatasi pengaruh negatif media sosial terhadap nasionalisme dan integrasi bangsa, perlu adanya upaya kolaboratif antara pemerintah, influencer, dan masyarakat. Pelibatan influencer memiliki pengaruh yang kuat terhadap media sosial dalam memperkenalkan budaya dan sejarah lokal yang dapat membantu memperkuat rasa kebangsaan. Kemudian, mengadakan acara yang positif dan edukatif melalui platform media sosial, serta dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai nasionalisme.

     Selain itu, sebuah riset pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa sekitar 210 juta orang di seluruh dunia menderita kecanduan internet dan media sosial. Tentu hal ini Bisa bertambah seiring perkembangan teknologi dan media sosial yang kini makin pesat. Apabila sudah kecanduan, Banyak orang akan terjebak dan hanya fokus pada dunia media sosial. Pola ini bisa mengganggu kesehatan karena berpotensi mengganggu waktu tidur, interaksi langsung, bahkan gangguan mental.

     Menurut laman itstimetologoff.com dan forbes, berikut beberapa tips agar tidak kecanduan media sosial, yaitu sebagai berikut :

1. Pahami Alasan Penggunaan Media Sosial

    Sebelum membuka media sosial, lebih baik pastikan terlebih dahulu apa alasannya. Apakah untuk mencari informasi menarik, hiburan, kebutuhan pekerjaan, komunikasi dengan teman jauh, atau hanya sekedar melihat kehidupan orang lain. Hal tersebut sangat penting untuk diketahui agar tidak membuang-buang waktu untuk hal yang tidak diperlukan. Dan gunakanlah media sosial untuk menunjang kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, atau memperluas jaringan pertemanan.

2. Matikan Notifikasi Media Sosial

    Notifikasi media sosial sengaja diciptakan untuk memberikan kabar terbaru agar seseorang bisa merespon cepat dan memegang gadget kembali. Maka dari itu, jika ingin terhindar dari kecanduan media sosial, menonaktifkan notifikasi media sosial merupakan salah satu solusinya.

3. Hindari Kebiasaan Memegang Gadget Sebelum Tidur

   

 

 

 

 

 

 

C. Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

     Pendidikan dan kesadaran masyarakat memainkan peran yang penting dalam menghadapi pengaruh negatif di media sosial. Generasi milenial saat ini perlu diberikan pemahaman yang kuat tentang pentingnya menghargai dan mempertahankan budaya nasional, sambil tetap terbuka terhadap pengaruh positif dari budaya internasional. Masyarakat juga perlu diajarkan untuk memilih konten yang bermanfaat dan mendukung integrasi nasional, dan tidak lupa di ingatkan untuk menolak konten yang merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan adanya pemanfaatan media sosial secara bijak, kesadaran akan pentingnya integrasi nasional dapat ditingkatkan dan menjadi lebih baik lagi. Penting bagi masyarakat terutama generasi milenial atau generasi muda untuk selalu memahami nilai-nilai nasionalisme dan menghargai keberagaman budaya Indonesia. Dengan memperkuat integrasi nasional melalui media sosial, Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang inklusif, harmonis, dan kuat dalam mempertahankan persatuan dan kebhinekaan.

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

A Kesimpulan

1.      Dalam konteks kontribusi media sosial terhadap integrasi nasional dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki potensi yang besar dalam membantu memperkuat identitas nasional dan kesatuan dalam masyarakat.

2.      Melalui pendidikan, kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan kesadaran masyarakat yang kuat, kita dapat mengatasi pengaruh negatif sosial dan memanfaatkannya sebagai alat yang efektif untuk memperkuat integrasi nasional.

3.      Generasi muda dapat tumbuh sebagai warga negara yang menghargai dan mencintai bangsa serta memupuk rasa persatuan yang kuat antar sesama.

 

B. Saran

1.      Untuk memastikan kontribusi media sosial yang positif terhadap integrasi nasional, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga swadaya, masyarakat, dan masyarakat umum.

2.      Dengan dilakukannya pengembangan program pendidikan dan kesadaran yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif media sosial, dapat mempromosikan penggunaan yang bertanggung jawab dan membina hubungan yang positif antar individu.

3.      Harus berani memerangi penyebaran informasi palsu dan konten provokatif yang dapat merusak integrasi nasional.

4.      Dan sementara itu kita sebagai warga negara yang baik wajib untuk mendorong penerapan regulasi yang sesuai untuk mengelola penggunaan media sosial demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Rizqiyah, A., & Dewi, K. (2021). "Pengaruh Media Sosial dan Konstruksi Identitas Diri pada             Remaja". Jurnal Psikologi, 28(1).

Iskandar, B. A. (2019). "Dampak Globalisasi terhadap Kebudayaan Nasional Indonesia". Jurnal  Kebudayaan, 12(2).

Santoso, I. (2018). "Peran Generasi Muda dalam Mempertahankan Kebudayaan Nasional". Jakarta: Penerbit Pustaka.

Widodo, A. (2020). "Media Sosial dan Nasionalisme: Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan". Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 17(2).

Nugroho, H. (2017). "Mengenal Digital Literacy: Strategi Adaptasi Masyarakat terhadap Media Sosial". Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Asyari, Daniar, and Dinie Anggraeni Dewi. 2021. "Peran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Generasi Milenial Dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi." Jurnal Pendidikan dan Konseling.

Affan, M Husin, and Hafidh Maksum. 2016. "Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi." Jurnal Pesona Dasar.

 




====
Ditulis oleh: 
Allia Ana Lestari 
Mahasiswi angkatan 2023 
Jurusan S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Terbuka

*Jika ingin mengutip wajib mencantumkan nama penulis.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon