TIM I KKN UNDIP Hadirkan Solusi Pengolahan Limbah Organik Sebagai Alternatif Pakan Sumber Protein Melalui Budidaya Maggot BSF

0
 


Campusnesia.co.idDalam rangka peningkatan peran kampus terhadap masyarakat, Universitas Diponegoro mengirimkan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan berdasarkan program keilmuan.

Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Klaten menjadi salah satu desa yang menjadi sasaran program KKN. Pemerintahan Desa Bakungan sedang gencar menjalankan program penguatan ketahanan pangan melalui pengadaan ternak bebek dan lele. Selain itu, pemerintah desa juga akan melakukan upaya pengelolaan sampah dengan membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam peserta KKN TIM I UNDIP berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan memperkenalkan program budidaya maggot. Program ini mengupayakan pengelolaan sampah organik khususnya limbah rumah tangga dengan memanfaatkan maggot sebagai pengurainya. 

Di samping itu, maggot BSF memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi bebek dan lele yang mayoritas dipelahara oleh masyarakat Desa Bakungan.


Pelatihan budidaya maggot dilaksanakan di Rumah Bapak Suparman yang juga merupakan peternak bebek di Desa Bakungan. Pada sosialisasi tersebut warga bisa melihat langsung maggot mulai dari fase telur, larva, pre pupa, pupa hingga menjadi lalat. Selesai pelatihan budidaya maggot, warga juga diberikan edukasi cara pengaplikasian maggot kepada hewan ternak. Maggot sebagai pakan unggas diberikan sebanyak 30%:70% pakan pabrik, sedangkan untuk lele dengan perbandingan 50% maggot:50% pakan pabrik.

Program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Harapanya budidaya maggot ini dapat mengatasi permasalahan harga pakan yang dikeluhkan para peternak. Disamping itu juga dapat membantu menguraikan sampah organik rumah tangga warga Desa Bakungan yang nantinya dikelola di TPS. 

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Lakukan Pemetaan Melalui Pembuatan Peta Sebaran Sarana Umum

0

Campusnesia.co.id - Klaten (06/02/2023). Desa Bakungan merupakan salah satu desa dari 19 desa yang ada di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten yang memiliki luas wilayah sebesar 142,60 Hektar dengan berbagai jenis kegiatan aatau aktivitas masyarakat yang ada. Dalam rangka mendukung memudahkan kegiatan atau aktivitas masyarakat Desa Bakungan, maka perlu adanya kelengkapan sarana, terutama sarana pelayanan umum.

Sarana umum menjadi faktor penunjang dalam menjalankan berbagai kegiatan atau aktivitas warga setempat. Terdapat berbagai manfaat atau fungsi dari sarana pelayanan umum diantaranya yaitu:

- Sebagai sarana atau tempat untuk mendapatkan pendidikan
- Sebagai tempat untuk menjalankan ibadah
- Sebagai sarana kesehatan masyarakat
- Mendukung trasnsaksi jual beli
- Menyediakan berbagai jasa yang dibutuhkan
- Memudahkan aktivitas sehari-hari

Dalam memudahkan aktivitas masyarakat dan kemudahan dalam penyampaian informasi kepada masyarakat terkait persebaran sarana yang ada di Desa Bakungan, maka Tim 1 KKN Undip membuat “Peta Persebaran Sarana Pelayanan Umum Desa Bakungan”.


Peta Sebaran Sarana Pelayanan Umum Desa Bakungan berisi informasi mengenai persebaran lokasi atau letak sarana umum yang ada di Desa Bakungan. Di mana pada Desa Bakungan terdapat 5 jenis sarana umum, meliputi Sarana Kesehatan (Praktik Bidan dan Praktik Dokter), Sarana Pemerintahan (Kantor Desa), Sarana Pendidikan (PAUD, TK, dan SD), Sarana Perdagangan dan Jasa (Jasa, Toko/Warung, dan Warung Makan&Minum), serta Sarana Peribadatan (Masjid dan Musholla).

Pembuatan peta dilakukan dengan melakukan survei lapangan menggunakan aplikasi Avenza
Map terlebih dahulu untuk mendapatkan data titik sebaran lokasi. Kemudian dari data tersebut dilakukan pengolahan data serta proses layouting peta menggunakan software ArcGIS, sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih informatif serta mudah dipahami dalam bentuk peta
cetak.


Mahasiswa KKN Undip Buat Ruang Belajar Terbuka Untuk Tumbuhkan Minat Literasi

0


Campusnesia.co.id - Pebatan, Brebes (04/02/2023) Hari terakhir membimbing siswa-siswi SDN 03 dan 02 Pebatan menuju ruang Perpustakaan Balai Desa yang sudah dipugar dan dibersihkan oleh mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro di Desa Pebatan. Pemugaran dan pembersihan Perpustakaan Balai Desa ini dilakukan selaras dengan diberlakukannya program RBT yang dilaksanakan selama 4 minggu di kedua sekolah dasar tersebut.

Program Kerja Multidisiplin ini disusun dan dilaksanakan atas dasar keprihatinan terhadap kondisi ruang perpustakaan di Balai Desa Pebatan yang sudah terbengkalai. Covid-19 membuat anggaran dan fokus desa terhadap keselamatan dan kesehatan warga dalam proses mencegah serta menetralisir pandemi Covid-19 di Pebatan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro di Pebatan merancang program yang bertujuan untuk merehabilitasi dan membuat ruang Perpustakaan Balai Desa menjadi ruangan layak baca kembali.

Desa Pebatan dikenal sebagai desa yang memiliki potensi ekonomi berupa sayur-sayuran berupa bawang merah serta industri rumahan tutus dan harum manis. Pebatan sendiri juga memiliki beberapa usaha ekonomi telur asin yang dijajakan di pinggir jalan Pantura. Desa Pebatan juga memiliki 4 sekolah dasar, yaitu MI Asyuriyah, SDN 01 Pebatan, SDN 02 Pebatan, dan SDN 03 Pebatan.


Dari studi kasus yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Desa Pebatan di SDN 02
dan 03 Pebatan bahwa minat membaca anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 5 cukup tinggi tetapi akses mereka terhadap kebutuhan literatur masih terbatas. Oleh karena itu, kebutuhan akan adanya Perpustakaan Balai Desa yang nyaman dan ramah menjadi salah satu program utama multidisiplin yang dijalankan oleh mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Desa Pebatan.

Program dilaksanakan mulai dari tanggal 13 Januari 2023 hingga 4 Februari 2023 dimulai dari
pengenalan program kepada guru-guru sekolah SDN 02 dan 03 Pebatan. Kemudian, dilakukan pemugaran ruang perpustakaan di Balai Desa pada tanggal 14 hingga 16 Januari 2023. Program ini juga dilancarkan dengan melaksanakan kegiatan membaca di pagi hari selama 2 minggu di SDN 02 dan 03 Pebatan yang berjalan dengan lancar serta mendapatkan antusiasme yang tinggi dari anak-anak kelas 5 SDN 02 dan 03 Pebatan.

Dua minggu terakhir pelaksanaan program, Tim 1 KKN UNDIP Desa Pebatan mengajak anak murid kelas 5 SDN 02 dan 03 Pebatan menuju ke Perpustakaan Balai Desa yang sudah direhabilitasi dan dipugar. Keinginan siswa-siswi kelas 5 SD untuk membaca sangat tinggi dan mereka tertarik untuk membaca buku-buku yang sudah disusun serta layak dibaca. Beberapa murid yang belum terlalu lancar membaca juga dipandu oleh mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP Desa Pebatan.

Kemudian, pada tanggal 4 Februari 2023 mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Desa Pebatan memberikan laporan terakhir kepada PKK Desa Pebatan terkait pemugaran ruang perpustakaan di Balai Desa dan mendapatkan umpan balik yang positif. Harapannya adalah Perpustakaan Balai Desa ini mampu dimaksimalkan penggunaannya untuk menjaga minat baca dan tingkat literasi Masyarakat Pebatan tinggi.


Ubah Limbah Jadi Berkah, Mahasiswa KKN Undip Manfaatkan Sekam Padi Sebagai Pupuk Organik dan Media Tanam

0
 


Campusnesia.co.id - Klaten, 02/02/23 - Desa Soka merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian. Topografi wilayah berupa dataran rendah dan aksesibilitas irigasi yang tinggi menjadikan padi sebagai komoditas unggulan. Hal itu menjadikan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian menjadi salah satu sorotan bagi pemerintahan desa dalam merumuskan kebijakan.

Masa tanam padi berlangsung selama 3 bulan. Oleh sebab itu, ketika memasuki masa panen banyak dihasilkan limbah pertanian yang melimpah, salah satunya sekam padi. Kurangnya pemahaman para petani akan potensi yang bisa dikembangkan dari limbah sekam padi mengakibatkan banyak dari mereka yang langsung menjual limbah tersebut dan membakarnya tanpa memanfaatkannya lebih lanjut. Lazimnya sekam padi tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pembakaran batu bata. Namun hal tersebut dirasa kurang memaksimalkan nilai guna, nilai jual, dan potensi sekam padi.

Perlu diketahui, sekam padi memiliki banyak nilai guna seperti dijadikan media tanam dan pupuk organik melalui pengolahan yang tepat. Pengolahan sekam padi dapat dilakukan melalui pembakaran dengan teknik tertentu sehingga menghasilkan arang sekam dan abu sekam. Arang sekam dapat dimanfaatkan sebagai media tanam sedangkan abu sekam digunakan sebagai pupuk organik. Keadaan tersebut memicu mahasiswa KKN Undip Tim 1 Desa Soka untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan limbah pertanian sekam padi.


Pada Senin, 30 Januari 2023, Tim 1 KKN Undip melaksanakan demonstrasi optimalisasi pemanfaatan sekam padi di Balai Desa Soka dengan audiens ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain pemaparan dan edukasi mengenai pentingnya pemanfaatan sekam, audiens diajak untuk mempraktekkan secara langsung pembakaran sekam menjadi produk yang lebih memiliki nilai guna.

Adapun pembuatan sekam bakar membutuhkan beberapa alat dan bahan diantaranya kawat ram, tong besi, kertas atau daun kering, korek, dan limbah sekam padi. Kawat ram dirangkai hingga berbentuk silinder dengan bagian tengah berlubang. Rangkaian tersebut akan diletakkan di bagian tengah tong besi. 

Sekam diletakkan diantara kawat ram dan tong besi, bagian dalam kawat diisi dengan koran yang terbakar. Ketika asap yang dihasilkan dari pembakaran sekam sudah mulai menyusut, sekam diaduk agar pembakaran merata. Jika ingin membuat arang sekam maka sekam diguyur air ketika sudah berubah warna menjadi hitam. Sedangkan jika dibiarkan terbakar maka akan dihasilkan abu sekam.

Hasil dari pengolahan sekam dapat diberdayakan oleh ibu-ibu PKK guna membudidayakan tanaman hias dan sayuran dalam polybag. Keberadaan program ini membuat ibu-ibu PKK menyadari bahwa limbah sekam padi dapat menggerakkan kegiatan PKK agar lebih produktif. Ibu Karyaningsih, selaku wakil ketua PKK menuturkan bahwa, “Program kegiatan ini dinilai berdampak positif karena warga menjadi sadar bahwa sekam padi tidak sekedar sampah. Tapi dengan pengolahan sederhana dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.”


Sesi Terakhir Kuliah Alternatif V Griya Peradaban Angkat Tema Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis

0
 


Campusnesia.co.idGriya Peradaban selenggarakan Kuliah Alternatif Angkatan V sesi kelima pada Sabtu (4/2/2022). Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 peserta kuliah alternatif dan alumni. 

Layaknya kuliah alternatif sebelumnya, kuliah alternatif kali ini juga memiliki antusiasme yang tinggi dari para peserta. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peserta yang menghidupkan kamera saat jalannya diskusi serta saat waktu perkuliahan dimulai dan aktif bertanya saat sesi perkuliahan akan ditutup

Pegiat Griya Peradaban, Naila Rahmatika menyambut sesi perkuliahan ini dengan penuh semangat. Beliau menyambut para peserta perkuliahan dengan salam lintas agama, kemudian beliau juga menyampaikan Terimakasih banyak terhadap narasumber dan peserta kuliah alternatif. "Baik Assalamualaikum wr. wb. Shalom Om Swatyastu Namo Budaya Salam Kebajikan Salam Sejahtera untuk kita semua” Ucapnya.

Sesi 5 Kuliah Alternatif V mengangkat tema Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis. Tema tersebut tentu saja berangkat dari permasalahan perlunya ruang aktualisasi untuk menguatkan jiwa jiwa entepreneurship di kalangan anak muda.

Acara yang digelar melalui platform Zoom Meetings ini menghadirkan dua narasumber yang sangat luar biasa, diantaranya adalah Nurul Khasanah (Mentor Griya Peradaban, Sarjana Hubungan Internasional Unwahas) dan Galih Wicaksono (Owner Bhanda Kopi, Sarjana FEB Unika Soegijapranata). 

Owner Bhanda Kopi, Galih Wicaksono menyampaikan tentang bagaimana cara memanajemen bisnis agar bisa berkelanjutan dihadapan waktu yang kian berjalan. Beliau menyimpulkan bahwa metode untuk bertahan dengan alokasi waktu yang berkelanjutan adalah dengan metode POLC atau dengan kepanjangan Planning Organizing Leading dan Controlling. 

"Dalam etikanya kita berbisnis itu sudah ada planning, maka bisa ditata dari segi manapun baik human resources, finansial maupun alokasi tempat yang akan menjadi pusat bisnis yang kemudian berlanjut ditahap organizing leading dan controlling secara bertahap dan berkelanjutan" ucapnya.

Tidak kalah menarik dengan narasumber pertama, Mentor Griya Peradaban, Nurul Khasanah selaku narasumber kedua menyampaikan terkait Ruang Aktualisasi dalam berwirausaha. Beliau ini menyatakan bahwa wirausaha itu berbeda dengan entepreneurship. menurutnya Pengusaha adalah Orang yang memiliki bisnis dalam skala besar maupun kecil tetapi tidak semua pengusaha memiliki jiwa entepreneurship. 

Sedangkan Entepreneur adalah seseorang yang pasti mempunyai jiwa pengusahandimana dapat memanfaatkan peluang yang ada. Menurutnya dalam membangun jiwa mandiri berwirausaha itu harus memiliki syarat penting diantaranya niat keyakinan, tanggap, belajar, modal, focus, dan kemampuan promosi.

Pada akhir sesi, Nurul Khasanah juga memberikan sebuah motto bahwasannya dalam menghadapi tantangannya ke depannya kita harus bersikap mandiri dan jangan lupa untuk berdoa .

"Salah satu cara menumbuhkan motivasi adalah wirausaha dengan selalu belajar mandiri dan ikhtiar disertai doa di setiap Langkah yang diambilnya." ucapnya dalam bahasa Indonesia.



Penulis
Muhammad Ridho

Gunakan Chat Bot dan Kartu Anggota, Mahasiswa KKN Undip Perkenalkan Cara Baru Manajemen Sampah

0
 


Campusnesia.co.id -  Tegal, 3 Februari 2023. Sebagai upaya untuk memberikan kontribusi penanganan sampah yang berkelanjutan untuk permasalahan sampah di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, mahasiswa KKN UNDIP kenalkan penggunaan chat bot untuk melakukan pendaftaran layanan angkut sampah yang saat ini sedang coba dirintis oleh pemerintahan desa. 

Penggunaan chat bot ini merupakan bentuk pembaharuan untuk membenahi sistem yang sudah ada yang sebelumnya dilakukan secara manual dari mulut ke mulut tanpa mekanisme yang jelas sehingga dapat dikatakan belum optimal. Selain itu, untuk mendorong efektifitas dalam pelaksanannya, penggunaan chat bot whatsapp sebagai media pendaftaran layanan angkut sampah dinilai tepat, karena banyak warga Desa Sidakaton yang saat ini menggunakan aplikasi whatssapp. Hal ini dimaksudkan untuk menjaring lebih banyak konsumen dan agar lebih transparan.

Adapun fitur-fitur yang disajikan tidak hanya terkait layanan angkut sampah, tetapi juga terdapat informasi program desa lainnya. Dalam program yang disajikan, seperti halnya pemilahan sampah yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat memilah sampah secara mandiri di rumah. 


Selain itu, terdapat fitur-fitur program desa berupa informasi terkait TPS-T, informasi BHABINKAMTIBMAS, dan pasar siber yaitu event yang diadakan desa setiap akhir pekan dengan konsep seperti pasar malam. Tujuannya tak lain adalah untuk lebih memanfaatkan tanah desa agar tidak terbengkalai sekaligus untuk menghidupkan pasar sekitar yang pada saat itu hanya diisi 3-5 pedagang saja.

Pelaksanaan perbaikan sistem tersebut untuk penanganan sampah, pertama dilakukan dengan pendataan terhadap warga-warga yang sebelumnya telah berlangganan angkut sampah dengan didampingi oleh petugas tetap yaitu pak mustain. Kegiatan pendataan yang dilakukan pada minggu keempat tersebut berhasil mengumpulkan sebanyak 60 orang yang telah berlangganan. Selanjutnya, data yang ada ditindaklanjuti dengan dibuatkan kartu anggota yang sudah terkoneksi dengan desa.

Kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi dan promosi yang dilakukan secara bertahap kepada tiap warga melalui ketua RT dan RW dengan format yang telah dirancang sebelumnya. Kegiatan promosi tersebut sekaligus untuk mensosialisasikan cara-cara pemilihan sampah dan jenis-jenisnya kepada para ketua RT dan RW. 

Kegiatan ini merupakan program multidisiplin mahasiswa yang diharapkan mampu secara berkelanjutan dijalankan oleh desa. Oleh karena itu, sebagai upaya tindak lanjut nantinya setelah dapat berjalan program yang telah dicanangkan ini akan diserahkan kepada karang taruna desa dan warga agar dibentuk saksi khusus tiap blok yang bertanggung jawab untuk mengurusi pengangkutan sampah.

Tidak hanya itu, pembangunan TPS-T terpadu yang telah direncanakan oleh desa yang diharapkan dapat segera terlaksana juga akan mampu mendorong program ini agar lebih optimal. 

Pemerintah desa berharap agar sampah-sampah yang terkumpul tersebut dapat terkelola dan diolah dengan baik di desa sehingga tidak perlu mengangkut ke kota. Dengan begitu, desa telah mampu melaksanakan pengolahan sampah menjadi olahan-olahan yang lebih bermanfaat seperti kompos dan magot yang selanjutnya akan dijual sebagai tambahan pemasukan desa.

Mahasiswa KKN Undip Hempas Stunting dengan ECENG dan PMT

0
 


Campusnesia.co.id - Klaten, 23/1/2023 - Pada tanggal 17/1/2023 mahasiswi KKN Tim 1 Undip Tahun, Farras Imtiyaz Ramadhani Arifin Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran melaksanakan ECENG (Edukasi Cegah Stunting) kepada ibu hamil di Desa Soka, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. Edukasi dilakukan dengan door to door bersama bidan Desa Soka, Bu Rahayuningsih.

Salah satu fokus pemerintah dalam menyelesaikan masalah kesehatan adalah stunting. Stunting juga merupakan salah satu tema besar yang diangkat untuk program kerja KKN Tim 1 Undip Tahun 2022/2023. Di Indonesia sendiri, prevalensi stunting pada tahun 2021 sebesar 24,4%. 

Kemudian melihat data stunting di Desa Soka, berdasarkan indeks Z-Score TB/U atau PB/U, terdapat 13 balita dengan status gizi pendek (22,4%) dan 2 balita dengan status gizi sangat pendek (3,4%) dari total 58 balita. Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh yang bersifat irreversible atau tidak bisa diubah. 

Gerakan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) adalah gerakan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting dengan rincian 270 hari selama kehamilan dan 730 hari sampai anak berusia 2 tahun. Anak yang stunting dapat terlihat saat usia nya menginjak 2 tahun. Karena sifatnya yang irreversible, stunting sebaiknya dicegah salah satunya dengan pemenuhan gizi selama kehamilan.


Di Desa Soka terdapat 1 dari 4 (25%) ibu hamil yang mengalami KEK. KEK merupakan salah satu faktor penyebab stunting karena ibu mengalami kekurangan energi dalam jangka panjang. Program pemerintah dalam menanggulangi KEK adalah dengan pemberian biskuit PMT ibu hamil. Dalam hal ini, peran mahasiswi adalah membantu menjalankan program pemerintah dalam menanggulangi KEK.

Selain itu, dilakukan edukasi menggunakan media booklet berisikan pemenuhan gizi ibu hamil. Pengetahuan menjadi dasar seseorang dalam bersikap terhadap sesuatu. Oleh karena itu, edukasi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil yang diharapkan nantinya dapat merubah perilaku seseorang ke arah yang lebih baik, dalam hal ini ibu hamil dapat memenuhi gizi selama kehamilan sehingga melahirkan anak yang sehat. Edukasi mendapat respon positif dari responden ditandai dengan antusiasme dalam menyimak dan bertanya seputar materi edukasi.

Tingkatkan Penghasilan Berwirausaha, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Penerapan Digital Marketing dan Branding UMKM di Desa Sidakaton

0
 

Campusnesia.co.id - Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal (26/01/2023) Digital marketing adalah kegiatan memasarkan atau mempromosikan suatu merek atau brand produk yang dilakukan melalui media digital. Sedangkan branding adalah cara membuat persepsi positif tentang produk sehingga konsumen bisa membedakan bisnis yang di bangun dengan pesaing, dan menaikkan nilai jual produk, serta mampu menarik "perhatian" calon konsumen baru.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di RW 03 masih banyak pelaku UMKM yang pemasarannya masih di daerah terdekat saja, dan produk usahanya hanya di titipkan di toko toko dan warung warung terdekat, serta packaging yang digunakan masih biasa dan kurang bisa mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya.

Dari permasalahan tersebut dapat disimpulkan masih banyak pelaku UMKM yang pemasarannya masih konvensional dan kurang bisa mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya serta branding yang dilakukan kurang up to date, sehingga perlu dilakukan cara untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu memberikan edukasi dan pendampingan mengenai pentingnya penerapan digital marketing dan branding UMKM bagi pemasaran usaha dengan memanfaatkan media sosial dan e-commerce seperti shopee.

Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro, Mia Permata Sari (21), Prodi Manajemen dan Administrasi Logistik, Fakultas Sekolah Vokasi 2019 melakukan kegiatan “Penerapan Digital Marketing dan Branding UMKM bagi masyarakat Sidakaton” dengan arahan dari dosen pendamping Ibu Naintina Lisnawati, S.KM., M.Gizi.


Tujuannya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat Sidakaton terutama pelaku UMKM yang pemasarannya masih di daerah sekitar saja dan packaging yang digunakan masih dalam bentuk kemasan biasa. Kegiatan edukasi dan pendampingan ini dilaksanakan pada hari Kamis (26/1/2023) kepada salah satu pelaku UMKM keripik tempe dan peyek RT 03 RW 03, Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.

Edukasi dan pendampingan ini dilakukan secara langsung dengan memberikan modul dan pencerdasan terkait kemasan produk agar lebih di kenal konsumen, serta cara mendaftarkan gerai ke e-commerce. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat memperluas jaringan konsumen melalui pemanfaatan internet dalam memasarkan produknya sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing bagi UMKM itu sendiri. 

Setelah dilaksanakan adanya edukasi dan pendampingan ini, pelaku UMKM sangat berantusias untuk menerapkan cara yang telah disampaikan tersebut dan dengan adanya edukasi dan pendampingan ini di harapkan pemasaran lebih meluas dan tidak hanya di daerah sekitar saja.

Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Materi Mengenai Pentingnya K3 Dalam Pengelasan Sangat Dibutuhkan Untuk Seorang Welder

0
 


Campusnesia.co.id - Klaten, 04/02/2023 - Dalam rangka menimalisir dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada proses pengelasan perlu pengetahuan K3 dan tindakan yang harus diambil agar proses pengelasan menggunakan mesin las berjalan dengan baik. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Anindy Sesilia Melyn selaku Mahasiswa KKN TIM I Undip 2022/2023 Universitas Diponegoro membuat sebuah program sebagai penunjang penerapan K3 di tempat pengelasan yang dilaksanakan di Bengkel Las milik Pak Sabarto pada hari Jumat, 17/01/2023. Sasaran pada program ini yaitu Pak Sabarto selaku pemilik bengkel las di Desa Soka, Kecamatan Karanggdowo, Kabupaten Klaten dan 2 orang pegawai yang bekerja di Bengkel Las milik Pak Sabarto.

Program ini dilakukan dengan menggunakan media poster dan memberikan materi mengenai pentingnya K3 dalam pengelasan. Program ini dilaksanakan dengan karena mengingat banyak pekerja las yang mengabaikan dan belum paham mengenai keselamatan kerja sehingga dibutuhkan edukasi mengenai hal tersebut. Pemberian materi mengenai K3 di dalam pekerjaan pengelasan tentu sangat membantu para pekerja dengan harapan tetap terjaga keselamatannya sehingga mampu meningkatan produktivitas pekerjaan yang tentunya akan berdampak pada sektor lain.


Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada proses pengelasan las listrik sangat diperlukan karena dalam proses produksi suatu pekerjaan dibutuhkan welder yang produktivitasnya tinggi tanpa merugikan semua pihak yang terkait didalamnya, baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri, alat-alat serta mesin-mesin yang digunakan maupun bagi orang-orang di sekelilingnya akan berdampak buruk bagi pekerjaan dalam proses produksinya, itulah yang menyebabkan begitu pentingnya keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada proses pengelasan las listrik.

Pentingnya memperhatikan keselamatan dalam kerja las disebabkan oleh bahaya seperti asap, cahaya pengelasan, panas, dan bahaya listrik yang dihasilkan pada proses pengelasan. Maka alat keselamatan las perlu digunakan untuk perlindungan pekerja dan mengurangi risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, setiap welder harus memperhatikan tata cara yang benar dalam melakukan proses pengelasan, agar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud di lingkungan pekerjaan.


Investasi Akhirat Manfaat Tiada Akhir, Mahasiswa KKN Undip Sosialisasi Pemanfaatan Tanah Wakaf Menjadi Lahan Produktif

0
 


Campusnesia.co.id - Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal (16/1/2023). Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk digunakan dan dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan guna kesejahteraan umum sesuai Syariah. Harta benda wakaf dapat berupa uang, gedung, masjid, hingga tanah yang dapat dikelola secara produktif sehingga menghasilkan surplus atau nilai tambah bagi masyarakat.

Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan perangkat desa, masih banyak tanah di Desa Sidakaton yang terbengkalai atau belum dikelola dengan baik dan bijak. Bahkan, tanah-tanah tersebut justru dijual ke pihak lain yang hanya mengincar keuntungan sepihak.


Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan masih banyak warga yang belum memahami bagaimana cara untuk mengelola atau memanfaatkan tanah wakaf secara produktif sehingga perlu dilakukan suatu upaya untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi mengenai pemahaman wakaf produktif dan cara mengelola tanah wakaf supaya dapat menghasilkan banyak manfaat.

Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro, Alfya Faradila (21) Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2019 melakukan kegiatan “Sosialisasi Pemanfaatan Tanah Wakaf yang Terbengkalai Menjadi Lahan Produktif” dengan arahan dari dosen pembimbing lapangan Naintina Lisnawati, S.KM., M.Gizi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman warga terutama ibu-ibu yang masih belum mengerti cara mengelola atau memanfaatkan tanah wakaf secara produktif sehingga dapat menghasilkan manfaat bagi warga Desa Sidakaton sendiri. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (16/01/2023) kepada ibu-ibu Kelompok Muslimat NU Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi.

Sosialisasi mengenai cara pemanfaatan tanah wakaf ini dilaksanakan dengan pemaparan atau penyampaian materi yang bersamaan atau dijadikan satu dengan kegiatan rutinan ibu-ibu Kelompok Muslimat NU yaitu pengajian di salah satu rumah warga RW 01. 

Materi tersebut sudah dibuat dalam bentuk brosur yang kemudian dibagikan kepada para hadirin. Sosialisasi ini dilakukan selama kurang lebih 10 menit. Setelah dilakukan sosialisasi ini, ibu-ibu sangat tertarik dan antusias untuk menerapkan cara-cara pemanfaatan tanah wakaf secara produktif. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi tanah wakaf yang terbengkalai di Desa Sidakaton.