Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri biografi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri biografi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Ngomongin Lagu Asmalibrasi yang Lagi Viral dan Biografi Grup Musik Soegi Bornean

0


Campusnesia.co.id - Sebuah lagu lagi viral belakangan ini di sosial media berjudul Asmalibrasi dari grup musik bernama Soegi Bornean. Lagu ini banyak dibahas karena musikalitasnya yang enak didengar easy listening namun judul dan liriknya menarik untuk ditelisik.
Judulnya sendiri Asmaliberasi, kari kata kaliberasi cinta sempat dibahas oleh stand up coemdyan pak Irvan Karta yang juga seorang dosen.
Lagu Asmaliberasi dirilis di channel youtube Soegi Bornean yang punya 201 rb subscriber pada  21 Jul 2019 saat artikel ini ditulis pada 24 Februari 2023 sudah 47.104.027 kali ditonton.

Untuk sobat Campusnesia, berikut lirik lagu Asmalibrasi dari Soegi Bornean
Asmara telah terkalibrasi frekuensi yang sama Saatnya 'tuk mengikat janji merangkum indahnya
Laras rasa nihil raguBiar, biarlah merayu di ruang biruBias kita jadi taksu gairah kalbu mendayuSabda diramu
Jadikan hanya aku satu-satunyaSang garwa pambage, sang pelipur laraNyanyikan 'ku kidung setia
Jadikan hanya aku satu-satunyaSang garwa pambage, sang pelipur laraNyanyikan 'ku kidung setia
Kini saatnya merangkai binar asmaraMelebur 'tuk satukan ego dalam indahnya
Berdansa dalam bahtera mahligai rasaMerajut ketulusan jiwaMengabdi dalam indahnya kalbuMengukir ruang renjana selamanya
Jadikan hanya aku satu-satunyaSang garwa pambage, sang pelipur laraNyanyikan 'ku kidung setia
Jadikan hanya aku satu-satunyaSang garwa pambage, sang pelipur laraNyanyikan 'ku kidung setia
Berdansa dalam bahtera mahligai rasaMerajut ketulusan jiwaMengabdi dalam indahnya kalbuMengukir ruang renjana selamanya
Jadikan hanya aku satu-satunyaSang garwa pambage, sang pelipur laraNyanyikan 'ku kidung setia
Jadikan hanya aku satu-satunyaSang garwa pambage, sang pelipur laraNyanyikan 'ku kidung setia
Asmara telah terkalibrasiAsmara telah terkalibrasiDan jadikan 'ku kidung setia
Asmara telah terkalibrasiAsmara telah terkalibrasiDan jadikan 'ku kidung setia



Biografi Grup Musik Soegi Bornean

Soegi Bornean adalah grup musik indie pop yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Grup ini terbentuk pada April 2019, beranggotakan Fanny Soegiarto (vokal), Aditya Ilyas (gitar), dan Bagas Prasetyo (gitar).

Mereka telah merilis album mini (EP) berjudul Atma pada 2020. Salah satu single mereka berjudul Asmalibrasi menempati posisi kedua di Spotify Weekly Top Songs Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2022. Nama Soegi diambil dalam kata bahasa Jawa yakni 'sugih' yang berarti kaya. Sementara itu, Bornean berarti Kalimantan, yang merupakan kampung halaman sang vokalis, Fanny Soegiharto.

Soegi Borean saat ini jadi salah satu grup musik yang sering manggung di acara festival musik, jika diperhatikan bahkan dalam event-event yang diselenggarakan oleh mahasiswa dan pelajar.


Anggota grup Musik Soegi Bornean
Fanny Soegiarto – vokal (2019–sekarang)
Aditya Ilyas – gitar (2019–sekarang)
Bagas Prasetyo – gitar (2021–sekarang)
Damar Komar – gitar (2019-2021)


Diskografi grup  Musik Soegi Bornean
Single
Saturnus (2019)
Asmalibrasi (2019)
Raksa (2020)
Semenjana (2021)
Samsara (2021)
Aguna (2023)

Album mini (EP)
Atma (2020)


===
Baca juga:

Kisah Inspiratif Pendiri Whatsapp



Biografi Jan Koum - Kisah Inspiratif Pendiri Whatsapp

Biografiku.com - WhatsApp saat ini dikenal sebagai salah satu aplikasi instan messaging yang paling banyak digunakan di dunia. Pendiri WhatsApp yaitu Jan Koum bersama dengan Brian Acton. Namun tahukah anda dibalik kesuksesan WhatsApp terselip sebuah kisah inspiratif yang penuh perjuangan dari salah satu pendirinya yaitu Jan Koum. Kali ini biografiku.com akan mengulas mengenai biografi dari Jan Koum yang dikenal sebagai pendiri WhatsApp. Jan Koum dilahirkan pada tanggal 24 februari 1976 di daerah bernama Fastiv bagian Kiev, Ukraina.

Ayah Jan Koum bekerja sebagai manager konstruksi dan ibunya hanyalah seorang Ibu rumah tangga. Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Daerah tempat tinggal Jan Koum sangat memprihatinkan sebab segala fasilitas sangat terbatas seperti listrik. Bahkan untuk mandi pun mereka harus mengantri di tempat mandi umum.

Tinggal di negara yang politiknya sering bergejolak bukanlah hal yang mudah bagi Jan Koum terlebih lagi mereka merupakan warga keturunan Yahudi sehingga mereka sering berhati-hati. Karena semakin tingginya gejolak politik dan meningkatnya gerakan anti yahudi di Ukraina, maka untuk menghindari hal tersebut, keluarga Jan Koum memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990. Mereka pindah ketika Jan Koum berusia 16 tahun dan tinggal di wilayah Mountain View, Amerika Serikat.

Menjadi Tukag Sapu di Toko Kelontong
Ia tinggal disana bersama dengan ibu dan neneknya, ayahnya masih di Ukraina, dan akan menyusul mereka. Namun sayangnya, ayah Jan Koum meninggal pada tahun 1997 ketika masih di Ukraina. Koum dan ayahnya jarang berkomunikasi melalui telepon sebab mereka menghindari penyadapan oleh pemerintah Ukraina.

Jan Koum bersama ibunya kemudian berjuang keras untuk bertahan hidup di Amerika. Ibu Jan Koum kemudian mencoba bekerja sebagai pengasuh anak dan Koum membantu ibunya dengan menjadi penyapu toko untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meskipun begitu mereka masih sangat kekurangan.

Saking miskinnya kehidupan Jan Koum ketika itu, ia makan dengan mengandalkan jatah makanan gratis dari pemerintah untuk para tunawisma atau gelandangan. Ia juga terkadang tidur di tempat umum hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit. Segala macam pekerjaan ia coba lakoni ketika ia baru pertama kali pindah ke Amerika hanya untuk menyambung hidupnya saja. Pahitnya hidup ia sudah rasakan ketika itu.

Saat Jan Koum pindah ke Amerika Serikat, ia sudah mahir dalam berbahasa inggris sehingga ia kemudian mudah untuk masuk sekolah di Amerika. Di sekolahnya ia dikenal sebagai anak yang nakal sebab ia sangat susah untuk menyesuaikan diri dan serng terlibat perkelahian, meskipun begitu ia merupakan murid yang cerdas dan amat menyukai pemrograman komputer yang ia pelajari secara otodidak dari buku-buku bekas.

Ia belajar mengenai jaringan komputer secara otodidak dan bahkan bergabung dengan grub hacker yang dikenal dengan nama w00w00 ketika di sekolah. Lulus dari sekolah, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan masuk di San Jose University. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya, Jan Koum kemudian bekerja sebagai penguji sistem keamanan komputer di Ernst & Young.


Diterima Bekerja Di Yahoo
Pada tahun 1997, ia bertemu dengan Brian Acton, seorang pegawai Yahoo yang kemudian menjadi teman dekatnya. Berbekal pengetahuan mengenai komputer yang lumayan dipelajari secara otodidak, Jan Koum kemudian mencoba melamar pekerjaan di Yahoo atas saran dari Brian Acton dan ia kemudian diterima.

Namun pada tahun 2000, cobaan hidup dialami Jan Koum ketika ibunya meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya. Di tinggal kedua orang tuanya, Jan Koum kemudian tinggal bersama neneknya. Bersama dengan Brian Acton, Jan Koum menyaksikan jatuh bangun Yahoo, Ia bekerja disana sebagai programmer dan menangani proyek periklanan di Yahoo.

Ketika bekerja di Yahoo, Jan Koum juga saat itu kuliah. Namun ia memutuskan untuk Drop Out atau berhenti dari kampusnya dan fokus untuk bekerja setelah sempat dimarahi oleh CEO Yahoo ketika itu yaitu David Filo. Tujuh tahun bekerja di Yahoo kemudian membuat Jan Koum bersama Brian Acton memutuskan mundur pada tahun 2007 dari Yahoo. Setelah itu mereka kemudian menghabiskan waktunya dengan berlibur dan berwisata di daerah Amerika Selatan selama setahun.

Ditolak Bekerja oleh Facebook dan Terciptanya Aplikasi WhatsApp
Setelah itu, Jan Koum bersama Brian Acton kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook namun mereka berdua ditolak oleh Facebook. Kemudian pada tahun 2009, saat itu Iphone sedang mengalami ketenaran dan Jan Koum pun membelinya,


ia kemudian tertarik pada kumpulan kontak di iphone dan juga pada app store, ia melihat potensi besar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian memberinya sebuah ide yaitu menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan status pada kontak telepon di iphone. Ide itulah yang kemudian mendorong terciptanya aplikasi WhatsApp.

Jan Koum memiliki teman yang bernama Alex Fishman dan kemudian ia menceritakan ide tersebut kepadanya. Mendengar ide tersebut, Alex Fishman kemudian memperkenalkan Jan Koum dengan Igor Solomennikov seorang developer aplikasi Iphone. Dari perkenalannya dengan Igor, Jan Koum kemudian berhasil mewujudkan idenya tersebut dan kemudian menciptakan aplikasi yang kemudian ia namakan dengan WhatsApp.

Dari situ ia kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang berbasis di California pada bulan Februari 2009. Jan Koum banyak menghabiskan waktunya dengan mengembangkan aplikasi ciptaannya tersebut meskipun aplikasi WhatsApp buatnnya masih sering mengalami crash dan bisa dikatakan belum sempurna dan masih dalam versi awal. Saat diluncurkan pun, aplikasinya hanya di download sekitar 250 orang saja, dan kebanyakan dari teman-teman Jan Koum sendiri.


Perkembangan WhatsApp yang lambat membuat Jan Koum hampir menyerah. Dari situ timbul niat Jan Koum untuk menghentikan pengembangan aplikasi tersebut dan berniat untuk bekerja apa saja. Ketika hampir menyerah, teman baiknya, Brian Acton kemudian menyuruhnya untuk terus mengembangkan aplikasi WhatsApp buatan Jan Koum dan memberi waktu beberapa bulan melihat potensi besar aplikasi tersebut.

Disertai dengan rasa ragu-ragu Jan Koum terus mengembangkan aplikasi ciptaannya. Apple kemudian datang dengan bantuan push notifications pada tahun 2009, hal ini kemudian memberi jalan bagi Jan Koum untuk memodifikasi aplikasi buatannya sehingga ketika pengguna WhatsApp mengubah status di aplikasinya otomatis akan mengabarkannya di jaringan.

Perkembangan Pesat WhatsApp
Versi awal WhatsApp hanyalah sebagai update status di kontak telepon di Iphone. Kemudian Jan Koum merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan yang kemudian berhasil menaikkan jumlah pengguna aplikasi tersebut menjadi 250 ribu pengguna. Saingan aplikasi WhatsApp ketika itu hanyalah Blackberry Messengger (BBM) saja, namun melihat terbatasnya penggunaan BBM hanya di ponsel Blackberry saja maka Jan Koum terus mengembangkan aplikasinya.

Brian Acton kemudian membantu Jan Koum dengan mencari investor untuk mendanai pengembangan aplikasi WhatsApp. Hasilnya dana yang terkumpul sejumlah 250 ribu dollar yang berasal dari mantan karyawan Yahoo. Dan secara resmi Acton kemudian bergabung dengan Jan Koum mengembangkan aplikasi WhatsApp.

WhatsApp kemudian terus dikembangkan oleh Jan Koum dengan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto pada tahun 2009 di Iphone selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti Android dan Blackberry. 

Kemudian WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar pada tahun 2010 dan mereka berhasil memperoleh pendapatan sebesar 5000 dollar pada bulan pertama. Hal ini kemudian membuat investor lain banyak berdatangan untuk menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang menyuntikkan dana sebesar 8 Juta Dollar.


Memasuki tahun 2011, WhatsApp buatan Jan Koum berhasil masuk dalam 20 besar aplikasi populer di App Store da sekali lagi Sequoia Capital kembali menyuntikkan dana sebesar 50 juta dollar ke WhatsApp dan membuat nilai WhatsApp melambung menjadi 1,5 Milyar Dollar. Hal ini kemudian membuat perusahaan Facebook merayu Jan Koum untuk menjual WhatsApp, Namun ditolak oleh Jan Koum. Terus berkembang kemudian pada tahun 2013, WhatsApp berhasil memiliki pengguna aktif sekitar 200 juta.

WhatsApp Dibeli oleh Facebook dan Jan Koum Menjadi Orang Kaya Baru
Google dan Facebook kemudian berebut untuk mengakusisi WhatsApp yang sangat itu berkembang dengan pesat. Hingga kemudian pada tahun 2013, Jan Koum bersama Brian Acton setuju untuk menjual WhatsApp ke Facebook dengan nilai sebesar 19 Millar Dollar. Menjadikan keduanya sebagai orang kaya baru berkat perjuangan mereka mengembangkan aplikasi WhatsApp. Jan Koum sendiri setelah aplikasinya berhasil dibeli oleh Facebook, kekayaannya melonjak drastis sebesar 6,8 Milyar Dollar atau sekitar 80 Trilyun Rupiah, dan di tahun 2015 lalu kekayaannya naik sebesar 7,9 Milyar Dollar atau sekitar 109 Trilyun rupiah menurut majalah Forbes.

Itulah sedikit informasi mengenai Biografi Jan Koum dan kisah Inpiratif dari pendiri WhatsApp. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca biografiku.com sekalian.



Biografi Iko Uwais Aktor Laga Indonesia yang Sudah Mendunia



Campusnesia.co.id - Sobat apa kabar? selamat datang di konten baru Campusnesia yang akan membahas biografi tokoh-tokoh penuh prestasi yang membanggakan Indonesia. Kali ini kita akan kenal lebih dekat dengan sosok aktor laga asli Indonesia yang sudah mendunia dengan membintangi berbagai film baik lokal maupun internasional dengan ciri khas bela diri seilat, siapa dia? yup Iko Uwais.

1. Masa Kecil dan Pertama Kenal Silat
Dari berbagai sumber yang kami himpun, Iko Uwais yang asli betawi-jakarta mulai serius belajar Silat sejak usia 10 tahun di perguruan silat Tiga Berantai yang merupakan perguruan silat milik pamannya dengan warisan jurus-jurus khas kakeknya.

Lahir di Jakarta, 12 Februari 1983, anak ke tiga dari 3 bersaudara. Selain belajar silat juga hobi olahraga sepak bola, tercatat pernah tergabung dalam tim liga divisi 2 sebagai play maker.

Berkat silat ia mendapat kesempatan untuk mengikuti berbagai lomba, Pada tahun 2003, ia meraih peringkat ketiga pada turnamen pencak silat tingkat DKI Jakarta. Pada tahun 2005, ia menjadi pesilat terbaik dalam kategori demonstrasi pada Kejuaraan Silat Nasional.

Berbagai kegiatan internationalpun ia ikuti sebagai wakil dari Indonesia untuk memperkanalkan Bela Diri Silat di Inggris, Rusia, Laos, Kamboja dan Prancis.


2. Pertemuan dengan Gareth Evan
Tahun 2007 seorang sutradara bernama Gareth Evan sedang membuat film Dokumenter tentang seni bela diri silat di Indonesia, dari sekian perguruan yang ia datangi salah satunya adalah perguruan silat Tiga Berantai tempat Iko Belajar. Dalam kesempatan itu gareth juga menyampaikan ada keinginan suatu saat ingin mengjak iko untuk memproduksi film aksi dengan gaya bela diri silat.


Iko berfikir ia hanya akan terlibat sebagai stunt atau membantu membuat koreografi untuk film gareth evan, siapa sangka justru ia dipercaya sebagai aktor utama bernama Yuda di film Merantau 2009. 



Walau perolehan penontonya tidak mencapai jutaan, film Merantau menjadi penanda kebangkita film aksi asal Indonesia yang sudah lama vakum dan dikemudian hari aktor laga yang terlibat di dalamnya akan dikenal publik dalam dan luar negeri. 


3. The Raid dan Titik Balik
Merantau Film, sebuah peruhaan yang memproduksi film Merantau 2009 menyiapkan film laga selanjutnya dengan judul awal "Berandal" masih akan dibintangi oleh Iko Uwais, Yayan Ruhiyan dan Donny Alamsyah.

Karena keterbatasan dana, film "Berandal" ditunda, dan untuk mengisi waktu serta mencari pendanaan Gareth Evan memproduksi film The Raid atau dalam judul versi Indonesia "Serbuan Maut". FIlm aksi yang akan menjadi titik balik untuk sutradara dan aktor yang terlibat. 

Jalan cerita sederhana, sekelompok pasukan khusus menyerbu sebuah gedung yang isinya para penjahat. Pasukan khusus yang dipimpin oleh Joe Taslim harus melawan para penjahat dari lantai ke lantai dan di final akan ada pertarungan seru hidup dan mati anatara Mad Dog (Yayan Ruhiyan) dengan Duet Rama (Iko Uwais) dan Donny Alamsyah yang ternyata kakaknya.



Film ini menuai banyak pujian dari dalam dan luar negeri dari sisi cerita dan aksi laga yang realistis, full body kontak dan koreografi yang apik. 

Berhasil membawa nama besar Joe Taslim ke film Fast Furious 6 dan Star Trek, membawa Iko dan Yayan ke film hollywood juga.

Kesuksesan The Raid 1 akhirnya dilanjutkan dengan The Raid 2 "Berandal" proyek film inti yang harusnya tayang lebih dulu. Kali ini budget lebih besar dan makin apik sebagai salah satu master piece film laga Indonesia.



4. Daftar Film dan Serial yang dibintangi Iko Uwais.
Berikut akan kami hadirkan daftar film dan serial yang dibintangi oleh Iko Uwais selama karirnya, apa saja yuk simak.

- Merantau tahun 2009 
- The Raid tahun 2011
- Man of Tai Chi  tahun 2013
- The Raid 2: Berandal tahun 2014
- Headshot tahun 2016
- Beyond Skyline tahun 2017
- Mile 22 tahun 2018
- The Night Come From Us tahun 2018
- Triple Threat tahun 2019
- Stubber tahun 2019
- Wu Assasins (Serial Netflix) tahun 2019

5. Penghargaan
Selama karirnya sebagai aktor Iko Uwais juga berhasil menyabet berbagai penghargaan, diantaranya Indonesian Movie Awards 2010 sebagai Aktor Pendatang Baru Terbaik, Indonesian Movie Awards 2010 sebagai Aktor Pendatang Baru Terfavorit. dll


6. Uwais Team
Selain sebagai aktor, Iko juga mendirikan sebuah tim konsultan koreografi dalam film laga yang diberi nama Uwais Team. Dalam film headshot dan Wu Assasin sobat bisa melihat kredit title yang menyebutkan itu. Wah keren ya, sebagaimana kita tahu Jacky Chan juga selain sebagai aktor laga memiliki tim serupa.

Itu tadi biografi tentang Iko Uwais, dari sekian banyak film dan serial yang sudah ia bintangi, mana saja yang sudah sobat tonton? mana film favorit sobat campusnesia? share di Kolom komentar ya. Sampai jumpa.

penulis: Nandar
diolah dari bebagai sumber

Biografi, Personil dan Diskografi Band Seringai asal Indonesia

0
  


Campusnesia.co.id - Setelah kita pernah bahas tentang profil band asal Indonesia yaitu Peterpan dan Endank Soekamti, kali ini dalam postingan rubrik entertainment kami akan hadirkan Biografi Band Seringai asal Indonesia.

Seringai merupakan grup musik rock asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2002 terdiri dari Arian 13, Ricky Siahaan, Sammy Bramantyo, dan Edy Khemod. Sepanjang kariernya, Seringai telah merilis sebanyak empat album yakni satu album mini dan tiga album studio.

Pada tahun 2009, Arian dan Sammy Bramantyo mendirikan Howling Wolf, sebuah toko merchandise musik merangkap studio tato. Salah satu tujuan utama di balik membuka toko tersebut adalah untuk mempermudah distribusi produk-produk Seringai.

Pada tahun 2011, Howling Wolf melakukan merger dengan Pistone, toko dan bengkel modifikasi sepeda motor klasik yang salah satu pemiliknya adalah Gofar Hilman. 

Usaha baru ini diberi nama Lawless Jakarta, yang kemudian berkembang untuk mencakupi bengkel motor custom, Lawless Garage; perusahaan rekaman independen, Lawless Jakarta Records; dan restoran burger, Lawless Burgerbar.

Sejarah 

Awal mula terbentuknya Seringai
awal mula terbentuknya Seringai berawal dari Arian selaku vokalis yang kala itu baru saja bubar dari grup terdahulunya Puppen.

Kemudian ia memiliki ide untuk membentuk sebuah grup baru yang konsep musiknya berbeda dengan apa yang pernah mereka buat sebelumnya, ia mengajak Ricky Siahaan dari Step Forward untuk membentuk sebuah grup musik. 

Bersama gitaris Adhitya Ardinugraha dari Pure Saturday, bassis Regina Citra Arini dari Traxap dan drummer Edy Khemod, mereka membentuk Derai yang musiknya terinspirasi oleh At the Drive-In, Texas is the Reason dan Kiss It Goodbye.

Umur Derai tidak panjang, karena Arian dan Ricky merasa bahwa musik yang mereka ingin buat tidak sesuai dengan kemampuan mereka. 

Lalu ketika memainkan lagu-lagu Black Sabbath dan Black Flag untuk bersenang-senang, barulah mereka menemukan konsep band yang cocok.

Kemudian Arian mengajak temannya Khemod untuk mengisi posisi drum dan Ricky Siahaan pada Gitar serta Toan mengisi posisi pemain Bass. 

Namun karena kesibukan pekerjaannya masing-masing akhirnya Toan pun mengundurkan diri dan digantikan oleh Sammy Bramantyo untuk mengisi posisi bass.

Karier musik Band Seringai
Seringai mengawali kariernya dengan merilis album mini, yang berjudul High Octane Rock dirilis pada tahun 2004. Seringai kembali merilis album pertama, yang berjudul Serigala Militia dirilis pada tahun 2007.

Pada tahun 2010, Seringai merilis film dokumenter, yang berjudul Generasi Menolak Tua berisikan perjalanan karier Seringai disutradarai oleh Sammy Bramantyo dalam bentuk DVD Box.

Seringai kembali merilis album kedua, yang berjudul Taring dirilis pada tahun 2012. Pada tahun 2013, Seringai menjadi band pembuka dalam konser Metallica di Jakarta.

Di tahun yang sama, Seringai kembali merilis maxi singel, yang berjudul Tragedi/Sang Lelaki dirilis pada tahun 2013 dalam bentuk piringan hitam.

Seringai kembali merilis album ketiga, yang berjudul Seperti Api dirlis pada 29 Juli 2018.

Gaya musik Band Seringai
Musik-musik yang dimainkan oleh Seringai sudah begitu dikenal para penggemarnya sebagai musik keras yang identik dengan musik luar arus utama atau underground. Namun, Seringai nyatanya punya fase di mana mereka merasa tidak selalu ingin menjadi band metal.

Dalam menurut pengakuan dari Arian13 dalam sebuah podcast, yang berjudul "High Octane Podcast" Ia mengatakan:. "Dulu kita arah musiknya maunya cobain (kayak) At The Drive-In, post-hardcore."

Selain itu, para personel Seringai mengakui perkataan dari Arian sempat terpikirkan untuk mengusung musik selain metal. Seringai disebutkan pernah berpikir untuk membawakan musik bernuansa post-hardcore.

Anggota Band Seringai
- Arian "Arian13" Arifin — vokalis (2002–sekarang)
- Ricky Siahaan — gitaris (2002–sekarang)
- Edy Khemod — drummer (2002–sekarang)
- Sammy Bramantyo — bassis (2004–sekarang)

Mantan anggota
- Toan Sirait — bassis (2002–2004)


Diskografi Band Seringai
Album mini
- High Octane Rock — (2004)

Album studio
- Serigala Militia — (2007)
- Taring — (2012)
- Seperti Api — (2018)


Penghargaan dan nominasi
- Tahun 2013 dalam ajang Anugerah Musik Indonesia kategori  Album Rock Terbaik Karya yang dinominasikan "Taring" masuk Nominasi.

- 2018 dalam ajang Anugerah Musik Indonesia kategori  Karya Produksi Metal/Hardcore Terbaik Karya yang dinominasikan "Selamanya" hasilnya Menang.


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Biografi, Personil dan Diskografi Band Seringai asal Indonesia. Semoga bermanfaat sampai jumpa.



Baca Juga:



Kisah Sukses Andrew Darwis sang Pendiri Kaskus




Campusnesia.co.id - Biografi Andrew Darwis. Ia lahir 20 Juli 1979 di jakarta merupakan pendiri (founder) komunitas online terbesar di Indonesia, Kaskus lewat situs Kaskus.us yang sekarang ini mempunyai lebih dari 3 juta member . Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia. Andrew memulai pendidikannya di SD Tarakanita Pluit Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Tarakanita Pluit Jakarta, setelah lulus SMP kemudian andrew memilih melanjutkan SMA Gandhi National School, Ancol '98 Jakarta, setelah lulus kemudian Andrew melajutkan studinya di Universitas Bina Nusantara, 1998 jurusan Sistem Informasi,

Setelah berkuliah di Binus, Andrew mencari universitas lain yang ‘mendukung’ hobi barunya. Ia kesulitan menemukan universitas yang cocok di Indonesia, karena kala itu multimedia belum menjadi lahan mata pencaharian umum di Indonesia. Namun akhirnya ia menemukannya melalui informasi seorang teman yang baru pulang dari Amerika. 

Sebuah universitas bernama Seattle University dinilainya dapat memfasilitasi hasratnya mendalami dunia web programming. Pada awalnya, kedua orang tua Andrew tidak setuju dengan keinginan anaknya. Mereka menganggap kuliahnya kelak akan terlalu menghamburkan uang, belum lagi biaya hidup disana. Namun setelah didesak oleh Andrew, akhirnya mereka luluh juga, dengan syarat biaya hidup selama kuliah di Amerika harus ditanggungnya sendiri. Andrew menyanggupinya.

Kemudian ia memilih melanjutkan studinya di luar negeri di Art Institute of Seattle, 1999 - 2003 jurusan Multimedia & Web Design, setelah itu ia melanjutkan masternya di universitas yang sama jurusan Master of Computer Science, Seattle University, tahun 2004 - 2006. 

Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya saat menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, Seattle University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science di tahun 1999, pria yang disapa Andrew ini terinspirasi membuat website forum komunitas yang bisa di bilang menjadi yang terbesar di Indonesia. "Saat itu saya ditugaskan oleh dosen untuk membuat program dari free software, dari situlah mulai muncul ide membuat website dengan nama Kaskus." Ujar Andrew yang bekerja di perusahaan lyrics.com saat kuliah di Amerika.



Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar US$ 3 (Rp 30.000,-) untuk membeli server, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang Indonesia. Portal tersebut sengaja di buat menjadi suatu media untuk memuaskan

kerinduan bagi masyarakat Indonesia yang berada di Luar negeri. Manfaatnya adalah semakin membaiknya geliat bisnis online, serta banyaknya orang yang memulai bisnis online dilihat Andrew sebagai potensi besar yang mendukung perkembangan Kaskus. Berdasarkan survey, terdapat lebih dari 40 juta pengguna Internet di Indonesia. Dengan jumlah yang luar biasa tersebut, ia mengasumsikan bahwa masing-masing pengguna Internet adalah target pasar yang potensial.

Kendalanya Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down, karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus.

Pemasarannya Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi perusahaan professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia. Saat ini tercatat Kaskus memiliki 3.730.031 member(update pertanggal 3 Desember 2011 pada pukul 11.55) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan entrepreneur.

Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew di antaranya The Best Indonesian Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft dengan nominasi Kaskus Indonesia Innovative Top Web Site di tahun 2008, dan dari Indosat dengan nominasi Kaskus The Online Inspiring Award di tahun 2009 Saat ini untuk me-manage Kaskus, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi dalam tim pemasaran (marketing), sales, IT dan kreatif (creative).

Kini Andrew dibantu oleh sekitar 30 orang karyawan dalam mengatur kaskus.us, yang terbagi menjadi beberapa tim antara lain marketing, sales, IT dan creative. Pada tahun 2009, penghasilan Andrew dari kaskus adalah sekitar 600 juta rupiah per bulan. Andrew mengaku akan terus mengembangkan situsnya tersebut, dan mulai mengincar pengguna internet luar negeri dalam marketing content (isi) kaskus. Kini,Pria yang dikenal para kaskuser sebagai ‘Mimin’ (singkatan dari Admin) ini patut berbangga, kaskus telah menjadi sebuah situs fenomenal yang memiliki istilah tersendiri yang tidak dimiliki situs forum lainnya. Dirinya pun masuk ke dalam jajaran enterpreneur muda berbakat kebanggaan Indonesia


Biografi Andrew Darwis - Pendiri Kaskus

Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, tanpa ragu Andrew menyebut konten Jual Beli (FJB) dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para kaskuser yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam Forum Jual Beli (FJB).

Obsesi yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus mengembangkan content (fasilitas yang ada di dalam website) Di Indonesia, sehingga nantinya orang luar negerilah yang akan membeli content itu.

sumber: http://www.biografiku.com/2012/04/biografi-andrew-darwis-pendiri-kaskus.html


===
More article in english at Nesianetwork.id

Biografi Bapak Ganjar Pranowo Gubermur Jateng yang Pernah Main Film

0
 

Campusnesia.co.id - Dalam rubrik biografi tokoh dan publik figur kali ini kami akan menghadirkan profil bapak Ganjar Pranowo setelah sebelumnya kita bahas bapak Anis Baswedan.

Terkenal nyentrik, hobi naik sepeda, aktif di sosial media serta rambut putihnya ya khas, pak Ganjar yang saat artikel ini ditulis pada tanggal 9 April 2022 menjabat Gubernur Jawa Tengah, Mas Ganjar sapaan akrab politisi PDIP ini juga digadang-gadang jadi salah satu capres untuk pilpres 2022.

H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. (lahir 28 Oktober 1968) adalah Gubernur Jawa Tengah dua periode yang menjabat sejak 23 Agustus 2013. 

Sebelumnya, ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2004–2009 dan 2009–2013. Selain itu, Ganjar juga menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) periode 2014–2019.


Kehidupan awal
Pak Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dari ayah bernama S. Pamudji dan ibu bernama Sri Suparni. 

Lahir dengan nama Ganjar Sungkowo, ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Saudara-saudaranya yakni Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati. 

Ayah Ganjar Pranowo sendiri merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan untuk mengikuti operasi penumpasan PRRI/Permesta.

Ganjar Pranowo juga memiliki kisah penggantian nama yang lazim terjadi pada tradisi anak-anak di tanah Jawa-Mataraman zaman dahulu. Nama asli dari Ganjar Pranowo adalah Ganjar Sungkowo yang berarti "Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan (Sungkowo)". 

Namun, ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo karena ketakutan orang tuanya jika sang anak kelak "selalu berkubang kesialan dan kesusahan" bila memakai nama Sungkowo.


Pendidikan Bapak Ganjar Pranowo
Ganjar kecil sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan saat SD. Dia selalu terpilih menjadi ketua kelas. 

Memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya. Selanjutnya, ia bersekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di SMA, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan (Dewan Ambalan).

Menjelang kelulusan SMA pada akhir dekade 1980-an, sang ayah pensiun dari kedinasannya di Polri Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibu Ganjar membuka warung kelontong, sementara ia sempat berjualan bensin di pinggir jalan.

Tamat SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Di kampus, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). 

Selama kuliah di UGM, Ganjar mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan.

Ganjar mengaku memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah. Ia pernah mendemo rektor UGM kala itu (periode 1986-1990) Koesnadi Hardjasoemantri.


Karier Bapak Ganjar Pranowo
Ia lulus dari Fakultas Hukum UGM dengan dosen penguji skripsi Prof. Nindyo Pramono.

Tamat kuliah, Ganjar Pranowo awalnya bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakasa. Selain itu, ia juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Aktif di GMNI dan mengagumi Soekarno, Ganjar awalnya menjadi simpatisan PDI. Tahun 1996, PDI dilanda konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno. 

Ganjar ikut mendukung Megawati, meskipun ayahnya adalah seorang polisi sedangkan kakaknya seorang hakim yang oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya.

Ganjar akhirnya memilih berkarier di politik lewat Partai PDI-P yang dipimpin oleh Megawati Sukarnoputri.


Anggota DPR-RI
Ganjar awalnya tidak lolos saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR-Ri pada pemilu 2004, akan tetapi ia menerima tugas sebagai pengganti antar waktu (PAW) untuk menggantikan rekan separtainya yang berada dalam daerah pemilihan yang sama (Jawa Tengah 7) yakni Jakob Tobing, yang ditugaskan oleh Presiden Megawati Sukarnoputri menjadi duta besar untuk Korea Selatan.


Ketika menjadi anggota DPR-RI pada periode 2004-2009, Ganjar Pranowo ditugaskan di Komisi IV yang mengawasi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan. 

Selain itu, ia pernah ditempatkan pada Pansus (Panitia Khusus) RUU Partai Politik sebagai ketua panitia khusus, anggota Badan Legislasi DPR RI, dan Ketua Panitia Khusus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR RI.

Di periode keduanya sebagai anggota DPR-RI, ia ditempatkan pada Komisi II yang mengawasi bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan, dan Reformasi Agraria. Ia mulai dikenal publik karena menjadi anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century sekaligus menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Di tengah kesibukannya sebagai Anggota DPR RI, ia sempat menyelesaikan studi pascasarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2013. Ia sebenarnya merupakan mahasiswa pascasarjana di FISIP UI sejak tahun 2009, tapi terpaksa cuti karena kesibukannya sebagai anggota DPR-RI.


Gubernur Jawa Tengah
Ganjar maju menjadi calon gubernur dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013, berpasangan dengan Heru Sudjatmoko yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. 

Ganjar-Heru yang dikenal dengan tagline mboten korupsi mboten ngapusi (tidak korupsi tidak membohongi) ini keluar sebagai pemenang dengan total perolehan suara mencapai 48,82%. Pelantikan Ganjar sebagai gubernur dilaksanakan hari Jumat, 23 Agustus 2013 oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang.


Ia kembali menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023 dengan perolehan suara 58,78 persen dengan perolehan 10.362.694 suara. 

Pada pilkada tersebut, ia berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen yang merupakan anggota DPRD Jawa Tengah periode 2014-2019 dari Fraksi PPP dan dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah 3 (Kabupaten Pati, Rembang, Grobogan, dan Blora). 

Pada pilkada kali ini, Ganjar harus mengakui kekalahan di empat kabupaten yang sebelumnya dikenal sebagai basis PDI Perjuangan (karena dahulu merupakan basis PNI), yakni Brebes, Tegal, Purbalingga, dan Kebumen.

Pak Ganjar Pranowo dan Twitter
Sebelum dan saat menjadi gubernur, Ganjar dikenal memanfaatkan media sosial Twitter untuk berkomunikasi dengan publik. 

Dalam suatu pelantikan penjabat sementara kepala daerah, ia meminta para penjabat untuk aktif di media sosial agar bisa cepat menerima komplain dari warga serta menanggapi dan mengetahui informasi terbaru dari daerah masing-masing. 

Menurut Ganjar, melalui media sosial, dirinya bisa mendengarkan masukan, kritik, bahkan mendengarkan protes dari masyarakat yang tidak suka dengan kebijakannya dalam memimpin Jawa Tengah.

Ketua Umum KAGAMA
Pada kongres KAGAMA di Kendari (November 2014), dia terpilih secara musyawarah menggantikan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai ketua umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014-2019. 

Ganjar terpilih setelah melakukan musyawarah mufakat bersama tiga calon ketua umum lainnya, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X (Ketua Umum KAGAMA periode 2009-2014), Budi Karya Sumadi (Ketua Pengda KAGAMA DKI Jakarta) serta Usman Rianse (Pengda KAGAMA Sulawesi Tenggara) yang bertempat di Hotel Grand Clarion, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu, 8 November 2014. Salah satu pertimbangan Sri Sultan adalah bahwa KAGAMA perlu melakukan regenerasi kepemimpinan dari yang tua ke yang muda/ Menurut Sri Sultan HB X regenerasi di KAGAMA adalah sebuah keniscayaan.

Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menyatakan program kerja KAGAMA jangan sampai melupakan nilai-nilai perjuangan, kerakyatan, dan kebangsaan yang telah diajarkan di UGM. 

Salah satu program yang akan dijalankan adalah menjalin sinergi dengan Pengurus Daerah sehingga terbangun guyub rukun antaranggota KAGAMA. Ia menambahkan jalinan komunikasi antar anggota KAGAMA bisa dilakukan secara fisik maupun virtual dengan hadirnya kecanggihan IT saat ini.

Pak Ganjar Pranowo dan Pilpres 2024
Jelang Pilpres 2024, hubungan Ganjar dengan Puan Maharani dan Ketua Bapilu PDIP Bambang Wuryanto sempat tegang. Hingga ia tidak diundang dalam acara penting PDIP di Jawa Tengah. 

Kehidupan pribadi Pak Ganjar Pranowo
Ia menikah dengan Siti Atikah Supriyanti, seorang anak tokoh Nahdlatul Ulama dari Purbalingga, Jawa Tengah yang ia temui ketika KKN tahun 1994 di Temanggung, Jawa Tengah.

Ada kisah unik di antara keduanya, Ganjar yang memiliki latar belakang GMNI (dan PDI) menikah dengan seseorang yang memiliki latar belakang pesantren (di Purbalingga) yang berafiliasi dengan NU (dan PPP).

Ia dan Siti Atikah menikah pada tahun 1999 dan memiliki satu anak laki-laki yang lahir pada tahun 2003 bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar yang kini bersekolah di SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah.

Penghargaan
- Bintang Jasa Utama – 2015
- Satyalancana Pembangunan.gif Satyalancana Pembangunan – 2014
- Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.gif Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha – 2015

Fun Fact pak Ganjar Pranowo sejauh ini sudah tampil sebagai cameo di dua film layar lebar yaitu Sang Prawira yang rilis 2019 dan film Yowis Ben 3 sebagai Presenter konser Solo yang rilis tahun 2021 lalu.

Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Biografi Bapak Ganjar Pranowo Gubermur Jateng yang Pernah Main Film. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Sumber:

** Baca kumpulan artikel seputar Biografi da profil tokoh serta publik figur lain di sini.

Wahyu Aditya Menjadi Pengusaha Muda dari Hobi Menggambar



Siapa bilang hobi menggambar hanya bisa jadi pelukis saja.
Siapa bilang hobi menggambar tak bisa membuat perusahaan.
Siapa bilang pelajaran menggambar tidak penting dan pelajaran matematika saja yang penting.
Siapa bilang kesuksesan hidup hanya milik sang jenius matematika.

Wahyu Aditya sangat tak suka matematika bahkan dia bersumpah serapah hanya mau kuliah di jurusan yang tidak ada matematikanya. Ia lebih suka bercorat-coret di atas kertas, menggambar berbagai tokoh imajinasinya daripada berlatih soal matematika.

Namun toh keberhasilan hidupnya melalui hobi menggambar bisa melampaui sang ahli matematika. Bahkan Wahyu Aditya telah bisa mendirikan perusahaan sendiri dan mencetak pundi-pundi kekayaannya sendiri sewaktu umurnya masih berkepala dua dari hobinya menggambar. Inilah Biografi Wahyu Aditya.
(Penulis menulis seperti ini bukan berarti penulis juga benci matematika, namun memang seperti itulah Wahyu Aditya seperti yang penulis baca di buku biografinya).

Muda, pintar, kreatif, memiliki bisnis sendiri dann banyak uang, tentu menjadi impian banyak orang. Gara-gara sering menyaksikan acara “Gemar Menggambar” yang ditayangkan di TVRI era tahun 90-an, diusianya yang masih relatif muda, Wahyu Aditya yang lahir pada tanggal 4 Maret 1980 di Malang, telah memiliki semua impian hidup itu.

Dengan kemampuannya dibidang desain grafis dan animasi, ia menjadi pemain utama dalam bisnis animasi dan desain grafis di tanah air. Bahkan iapun banyak diburu oleh perusahaan kreatif untuk menggarap sederet pesanan iklan. Baik iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat.

Titik balik yang membuat nama Adit menggebrak dunia animasi internasional adalah ketika dewan juri yang terdiri dari para pakar film Inggris menyatakannya sebagai juara International Young Screen Entrepreneur of the Year 2007. Pada event yang diselenggarakan oleh British Council di Apollo Theatre West End London. Wahyu Aditya telah berhasil menumbangkan saingannya yang berasal dari India, Cina, Brazil, Polandia, Slovenia, Lithuania, Nigeria an Lebanon.

Dewan juri menilai Adit berhasil memadukan antara kreativitas, idealisme dan bisnis di usianya yang masih sangat muda. Pada saat itu usianya baru 27 tahun namun ia telah berhasil mendirikan sekolah film HelloMotion dan memprakarsai festival ilm Hellofest dimana setiap tahun meraup 10 ribuan penonton muda di seluruh Indonesia.

Ditengah keterbatasan industri animasi kreatif di tanah air, Adit dinilai mampu menciptakan pasarnya sendiri. Sudah beberapa brand komersial ditanganinya antara lain PLN, Bushway, Kampanye pemilu, Jakarta Internasional Film Festival (JIFFEST) dan Pertamina.

Siapakah sosok Wahyu Aditya atau akrab disapa Adit? Bagaimana tiba-tiba dari seorang yang tak pernah terdengar namanya menjadi animator kelas dunia? Berikut ini Kisah Sukses dan Biografi Wahyu Aditya.

Kisah Gambar Dinding


Kegemaran Adit dalam menggambar sudah terlihat sejak duduk dibangku SD. Ketika masih kelas 1 di SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah memenangkan lomba menggambar. Kegemarannya itu kemudian disalurkan dengan mengirim gambar pada Tino Sidin, tokoh legendaris yang membawakan acara “Gemar Menggambar” di TVRI kala itu. Sayang gambarnya tak pernah terpilih untuk ditayangkan.

Ketika kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisannya dengan berbagai gambar dan cerita. Daripada membeli mainan ia lebih sering membeli kertas HVS untuk dicorat-coreti dengan gambaran. Ia juga pawai menyulap buku tulisnya menjadi komik dengan menciptakan ilustrasi sederhana dari berbagai tokoh rekaannya. Nama-nama tokoh dipelesetkan dengan mengambil inspirasi dari lingkungannya. Seperti empat sekawan menjadi enam sekawan, mengacu pada jumlah “preman cilik” di sekolahnya.

Hasil gambarannya kemudian disebarkan ke teman sekelas. Banyak yang menyukai dan terhibur oleh gambaran Adi, “ Saya senang jika mereka terhibur oleh karya saya,” katanya girang.

Ketika SMP, Adit dipercaya mengelola rubrik khusus untuk majalah sekolahnya. Isinya tentang keadaan sekolah waktu itu.

Hobi menggambar terus berlanjut hingga SMA. Bahkan dinding sekolahpun ia gambari, “Saya murid ertama yang diperbolehkan menggambari dinding,” katanya mengenang. Karirnya sebagai seorang animator diawali dengan menjadi komikus amatiran. Korban pertamanya adalah buku-buku pelajaran kelas 3 SMA. Di buku inilah Adit membuat animasi strip komik. Ketika akan melanjutkan kuliah pun dengan tegas ia memilih , “ Ingin kuliah ditempat yang tidak ada matematikanya,” tandas anak kedua dari pasangan Sanarto Santoso dan Tri Astuti ini.

Akhirnya Adit memilih menuntu ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia – KvB Institut of Tech, Sydney Australia untuk mempelajari multimedia. Saat kuliah ia sempat menjuarai perlombaan.

Ketika liburan kuliah, Adit pulang ke Indonesia untuk ikut magang di sebuha percetakan sablon di Malang selama dua bulan. Pemilik percetakan yang melihat hasil karyanya jauh melampaui kelasnya mengarahkan Adit untuk magang di Broadcast Desain Indonesia di kawasan Jakarta Selatan. Disana ia hanya mengamati pembuatan video dan teknik mengedit.

Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative desainer dn animator di Trans TV pada 2000-2002. Sebagai best student di KvB Institut of Tech, almamaternya, bisa saja ia melanjutkan hidup di negeri Kanguru itu, “Tapi saya tak betah hidup di Australia,” katanya.

Selepas dari Trans TV, Adit memilih bekerja sebagai freelance selama satu tahun. Karena keterampilan dan pengetahuannya solid, ia bisa melakukan pekerjaan apapun. Dari animator, sutradara sampai produser, ia bisa melakukannya. Proyek pertama yang ditanganinya adalah video klip Padi “Bayangkanlah” . Clip ini memenangkan “Best Video clip of The Month” Video Musi c Indonesia 2002 dan “People Choice Award” Video Music Indonesia 2002. Sejak saat itu tawaran demi tawaran mengalir padanya.

Membangun Kesuksesannya Sendiri


Tawaran bekerja dibawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri pada kemampuannya bersama tujuh temannya ia mmebuat perusahaa dibidang jasa. Sayang usaha ini gagal, “Kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis,” kata Adit menyimpulkan kegagalannya.

Karena tahu hanya kepada diri sendirilah ia bersandar, Adit memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar 400 juta rupiah ia membuka kursus animasi. “Biar orang sekolah di Indonesia saja, tak harus keluar negeri,” niatnya sederhana.

Kendati terdengar ambisius namun Adit telah melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang menyatakan minat bila ia membuka lembaga kursus animasi di Indonesia.

Tekad itu diwujudkan dengan ikut sebuah pameran pendidikan di semanggi expo Jakarta Selatan. Disana ia menemukan ada 41 orang yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema. Pemilihan nama dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar ia bisa membuka franchisee di luar negeri.

Berdiri sejak lima tahun lalu, lembaga ini masih sepi. Dari modal 400 juta ia bisa menengguk keuntungan 18% setahun. Padahal ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapat keuntungan tapi malah minus 11%. Tahun berikutnya minus 6%. Sampai saat ini sudah meluluskan 800 an siswa,” Itu masih kurang karena kami hanya punya satu kelas,” katanya. Satu kelas diisi 10 siswa dan ada 20 instruktur yang handal dibidangnya.
Selain mencari penghasilan, Adit juga menyempatkan waktu untuk merealisasikan ide-ide aneh lainnya. Adit membentuk Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI) yang bertujuan mengubah Indonesia dengan caranya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Ia menjabat juru bicara kementrian. Sedangkan posisi mentri diduduki Mr Gembol (panggilan masa kecilnya). Mr Gembol juga merangkap kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung. Disini para volunteer dimanapun bisa mengirimkan desain karya mereka.

HelloMotion


Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidikan animasi ini. Katanya, “Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina dan India. Animasi di Indonesia secara industri masih kategory advertising belum ke film dan TV.

Kini HelloMotion yang memiliki visi menggalakkan budaya motion picture art mulai diperhitungkan diindustri animasi tanah air. Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit menggunakan cara Buzz Marketing atau getok tular serta lewat iklan media cetak, elektronik dan internet.

Ia sekarang tidak lagi khawatir dengan persaingan di industri animasi. Karena daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan lebih di Hello School. Adit juga terus melakukan inovasi-inovasi.
Itulah kisah sukses Wahyu Aditya yang bisa meraih mimpinya diusia muda dengan caranya yang unik bahkan terkadang nyeleneh dari orang pada umumnya.

Biodata
Nama  : Wahyu Aditya
TTL : Malang, 4 Maret 1980
Pendidikan : 1998-2000 Advance Diploma Jurusan Interactive Multimedia – KvB Institute of Tech. Sydney Australia
Nama Usaha : HelloMotion Academy School of Animation and Creativity (Sekolah Animasi dan Sinema)

Penghargaan
2008 Finalis Wirausaha Muda Mandiri
2008 Juara 1 Blogging CompetitionBritish Council
2008 30 Most Inspiring People Under 30 – Award from Hard Rock FM
2008 Australian alumni award – Finalis Creativity and Design Award
2008 World Winner of British Council – International Young Creative Entrepreneur of The Year – Film Category
2007 Pemenang of British Council – International Young Creative Entrepreneur of the Year – Film Category Indonesia
2007 Finalis of British Council – International  Young Creative Entrepreneur of the Year – Designn Category – Indonesia
2007 Special Achievement Award – FAN/National Animation Festival
2007 Scholarship – Animation & Cinema Industry by AOTS - Japan
2006 Best 3 – International Young Creative Entrepreneur of the Year – Indonesia
2005 Best Concept for Future Film – Jakarta International Film Festival and Hubert Bals Foundation
2005 Win 8 Awards in Indonesia Animation Festival
2005 Finalis Asiana Film Festival – South Korea
Profesi
2004 – Sekarang  >> Pemimpin HelloMotion Academy – School of Animation Creativity, Konseptor dan kurator HelloFestMotion Art Festival, Movie Direktor, Motion Graphic Artist, Design Graphic Artist, Illustrator, Photographer, Art Director, Editor, Script Writer, Animator, Cameramen, Seminar Speaker and Dreamer.
2004 –Sekarang >> Vice President ASIFA / Animation Association – Indonesia Branch

Sumber: http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/11/biografi-wahyu-aditya-menjadi-pengusaha.html