Manfaat Daun Beluntas untuk Hambat Virus HIV

0
 



Campusnesia.co.id - HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks.

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.

Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di Indonesia terus mengalami penurunan. Hal ini menandakan pengobatan di Indonesia berhasil menurunkan angka kematian akibat AIDS.

Baru-baru ini ada kabar gembira dari dunia riset, hasil riset dari kampus UI mengatakan Protein virus HIV dapat dihambat dengan daun beluntas.

Lamat berita Elshinta.com menulis bahwa periset Universitas Indonesia (UI) Ni Putu Ermi Hikmawanti yang juga mahasiswa Program Doktor Fakultas Farmasi (FF) UI menyatakan protein virus HIV dapat dihambat dengan daun Beluntas.

Ni Putu menyoroti pelarut alami berbasis bahan hayati, yakni Natural Deep Eutectic Solvent (Nades), mulai dikembangkan sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan.

Dalam disertasinya yang berjudul “Pemanfaatan Nades sebagai Pelarut Ekstraksi Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Pemisahan Asam Dikafeoilquinat serta Aktivitas Antioksidan dan Antiretroviralnya”.

"Saya membedah dan mengkaji efektivitas nades dalam mengekstraksi senyawa bioaktif dari tanaman lokal Indonesia," kata Ermi di Depok, Senin.

Dalam penelitiannya, ia memilih daun beluntas karena mengandung senyawa fenolik tinggi dan telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.

“Beluntas ini mudah dijumpai di Indonesia, bahkan sering tumbuh di pekarangan rumah. Beluntas merupakan sumber herbal potensial untuk dikembangkan,” ujar Ermi.

Melalui serangkaian uji laboratorium, ditemukan bahwa kombinasi glisin dan asam laktat dengan rasio molar 1:3 serta penambahan air sebesar 50 persen merupakan formulasi nades paling optimal.

Dari hasil ekstraksi tersebut, ia berhasil memisahkan salah satu senyawa utama, yakni 3,5-dikafeoilquinat (3,5-DCQA), yang kemudian diteliti lebih lanjut.

Ekstrak nades dan fraksi kaya 3,5-DCQA yang diteliti menunjukkan aktivitas antioksidan dan antiretroviral secara in vitro.

Studi in silico menunjukkan bahwa 3,5-DCQA berpotensi menghambat protein gp120 HIV-1, yang merupakan target penting dalam fase awal infeksi HIV.

Temuan Ermi membuka peluang pengembangan 3,5-DCQA sebagai kandidat bahan aktif dalam formulasi obat herbal antiretroviral berbasis bahan alam Indonesia.

Capaian ini turut memperkuat posisi risetnya sebagai rujukan penting dalam pemanfaatan nades, sekaligus menegaskan potensi besar sumber daya hayati Indonesia dalam pengembangan fito farmaka yang berdaya saing global.

Selain memberikan kontribusi praktis di bidang formulasi obat, penelitian Ermi juga membawa dampak signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Ia telah mempublikasikan empat artikel riset dan dua artikel ulasan di jurnal internasional dengan reputasi tinggi (Scopus Q1–Q3).

Salah satu artikelnya yang berjudul “Natural Deep Eutectic Solvents (Nades): Phytochemical Extraction Performance Enhancer for Pharmaceutical and Nutraceutical Product Development” dan terbit di jurnal Plants, telah dikutip 235 kali hingga Juli 2025.


Sumber: 

Review Film Jim Carrey The Truman Show dan Liar Liar, Sajian Drama yang Heartwarming

0
 


Campusnesia.co.id - Karena rindu film-film drama tempo dulu yang hertwarming, alur cerita dan konflik yang sederhana serta suasana yang menyenangkan, beberapa waktu lalu saya menonton dua film yang dibintangi aktor Jim Carrey. 

Pertama mengenal aktor komedi ini lewat film Bruce Almighty, kali ini film yang saya coba tonton berjudul The Truman Show dan Liar Liar, salah dua film yang sering disebut-sebut sebagai salah satu drama komedi yang wajib ditonton minimal sekali seumur hidup.


Biografi Jim Carrey
Memiliki nama asli James Eugene Carrey ia lahir pada tanggal 17 Januari tahun 1962 dikenal sebagai seorang aktor dan komedian Kanada-Amerika yang dikenal karena penampilan slapstick energiknya.

Setelah menghabiskan tahun 1980-an mengasah akting komedinya dan memainkan peran pendukung dalam film, Carrey mendapatkan pengakuan ketika ia berperan dalam serial televisi sketsa komedi Amerika In Living Color (1990–1994). Ia menjadi bintang film setelah membintangi serangkaian film box office, seperti Ace Ventura: Pet Detective, The Mask, Dumb and Dumber (semuanya tahun 1994), Ace Ventura: When Nature Calls, dan Batman Forever (keduanya tahun 1995). Kesuksesan kelima film ini menjadikan Carrey sebagai aktor komedi pertama yang menerima gaji awal sebesar $20 juta untuk tampil dalam film, dimulai dengan The Cable Guy (1996).

Ia terus meraih kesuksesan sebagai aktor utama dalam komedi seperti Liar Liar (1997), How the Grinch Stole Christmas (2000), Bruce Almighty (2003), Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events (2004), dan Yes Man (2008). Sejak tahun 2010-an, Carrey muncul dalam lebih sedikit film, dengan karya-karya terkenal termasuk Dumb and Dumber To (2014) dan perannya sebagai Doctor Eggman di seri film Sonic the Hedgehog (2020–sekarang).

Meskipun sebagian besar typecasting sebagai aktor komedi, Carrey sukses dalam peran dramatis. Penampilannya yang mendapat pujian kritis termasuk peran utama dalam The Truman Show (1998) dan Andy Kaufman dalam Man on the Moon (1999), memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk setiap film. Dia membintangi film drama romantis Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), yang mana dia dinominasikan untuk BAFTA Award dan Golden Globe lainnya. Carrey juga membintangi serial Showtime tragicomedy Kidding (2018–2020), yang membuatnya menerima nominasi Golden Globe ketujuhnya.

Carrey lahir di Newmarket, Ontario, Kanada, dari pasangan Kathleen (née Oram), seorang ibu rumah tangga, dan Percy Carrey, seorang musisi dan akuntan. Ia dibesarkan di Gereja Katolik dan memiliki tiga kakak, John, Patricia, dan Rita. Ibunya adalah keturunan Irlandia dan Skotlandia, dan ayahnya adalah keturunan Prancis-Kanada; nama keluarga asli keluarganya adalah Carré.

Pada usia delapan tahun, ia mulai membuat wajah di depan cermin dan menemukan bakat untuk melakukan kesan. Pada usia sepuluh tahun, Carrey menulis surat kepada Carol Burnett tentang Carol Burnett Show menunjukkan bahwa dia sudah menjadi ahli dalam kesan dan harus dipertimbangkan untuk peran di acara itu; dia sangat gembira saat menerima balasan surat.

Seorang penggemar Monty Python, yang acara TV-nya adalah Monty Python's Flying Circus ditayangkan pada tahun 1970-an, pada tahun 2014 Carrey muncul di Monty Python's Best Bits (Mostly) dan mengingat kembali pengaruh Ernest Scribbler padanya (diperankan Michael Palin) tertawa terbahak-bahak sampai mati dalam sketsa "The Funniest Joke in the World".Radio Times menyatakan, "Anda akan segera tahu alasannya: penampilan Palin sangat mirip dengan Carrey."

Carrey menghabiskan masa kecilnya di wilayah Scarborough, Ontario, bagian dari Metropolitan Toronto, di mana ia bersekolah di Sekolah Dasar Katolik Blessed Trinity di North York. Keluarganya kemudian pindah ke Burlington, Ontario, di mana mereka akan menghabiskan delapan tahun; Jim bersekolah di Aldershot High School saat disana.

Beberapa waktu kemudian, keluarganya menjadi tuna wisma dan tinggal bersama di dalam mobil van Volkswagen sementara Jim remaja dan saudaranya menghabiskan waktu berbulan-bulan tinggal di tenda di Charles Daley Park di tepi Danau Ontario di Lincoln, Ontario. Keluarga tersebut mengalami kesulitan keuangan, namun, situasi mereka mulai membaik setelah ayahnya mendapatkan pekerjaan di departemen akuntansi di Pabrik ban Titan Wheels di Scarborough.

Selain itu, sebagai imbalan atas tinggal di rumah di seberang jalan dari pabrik, keluarga tersebut - yang sebagian besar adalah putra remaja Jim dan John - akan bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga keamanan di pabrik ban, melakukan shift delapan jam dari jam 6 sore hingga keesokan paginya.

Kembali ke Scarborough, Jim remaja mulai berkuliah di Agincourt Collegiate Institute sebelum putus sekolah pada ulang tahunnya yang keenam belas. Ia mulai tampil sebagai komedian di pusat kota Toronto sambil tetap bekerja di pabrik. Dalam sebuah wawancara Hamilton Spectator tahun 2007, Carrey mengatakan, "Jika karir saya di dunia hiburan tidak berjalan mulus, saya mungkin akan bekerja hari ini di Hamilton, Ontario, di pabrik baja Dofasco." Saat masih muda, dia bisa melihat pabrik baja di seberang Burlington Bay dan sering berpikir bahwa di sanalah "ada banyak pekerjaan bagus."

Carrey menderita depresi dan telah mengambil Fluoksetin untuk memerangi gejalanya. Dia telah menyatakan bahwa dia tidak lagi mengonsumsi obat atau stimulan apa pun, termasuk kopi.

Carrey diterima Kewarganegaraan A.S. pada bulan Oktober 2004 dan tetap warga negara ganda dari Amerika Serikat dan negara asalnya Kanada.



Film The Truman Show
The Truman Show adalah film drama-komedi psikologi Amerika Serikat tahun 1998. Film ini digarap oleh Peter Weir dan diproduksi oleh Scott Rudin, Andrew Niccol, Edward S. Feldman, dan Adam Schroeder, dan ditulis oleh Niccol. Film ini dibintangi oleh Jim Carrey sebagai Truman Burbank. Film ini juga diperankan oleh oleh Laura Linney, Noah Emmerich, Natascha McElhone, Holland Taylor, Ed Harris, Paul Giamatti dan Brian Delate. Film ini mengisahkan kehidupan pria bernama Truman Burbank yang kehidupannya direkayasa untuk hiburan dan disiarkan sebagai acara realitas di televisi. Orang-orang di sekeliling Truman sebenarnya adalah aktor yang disewa untuk berperan dalam kehidupan rekayasa tersebut yang tak disadari sama sekali oleh Truman sepanjang hidupnya.

Jalan Cerita film The Truman Show
Truman Burbank (Jim Carrey) menjalani kehidupan yang nampak sempurna bersama sang istri, Meryl Burbank (Laura Linney). Selain hidup berkecukupan, Truman juga disukai banyak orang karena sifatnya yang periang dan bersahabat. Namun di balik kebahagiaan yang dirasakannya, Truman menyimpan banyak trauma dari kisah masa lalunya. Mulai dari kematian tragis sang ayah di tengah laut, hingga kepergian belahan jiwanya Lauren Garland (Natascha McElhone). 

Truman pun menyimpan keinginan besar untuk melakukan perjalanan ke Fiji agar bisa bertemu Lauren. Anehnya, Truman tidak pernah bisa mewujudkan impian ini. Selalu saja ada yang menghalangi niatnya untuk meninggalkan kota Seaheaven. Truman Burbank tidak mengetahui bahwa sejak dilahirkan, kehidupannya telah dijadikan acara realitas oleh sutradara Christof (Ed Harris). Christof bahkan berhasil mengembangkan program berjudul "The Truman Show" ini hingga menjadi tontonan nomor satu di dunia.

Review film The Truman Show
Untuk sebuah film di jamannya, ide The Truman Show ini memang out of the box. Ditambah dengan skala produksi yang penuh practical effect pasti butuh effort yang besar.

Jim Carrey dengan komedinya menambah lucu film ini dan tentu saja, bagi sobat yang belum terpapar spoiler, plot twistnya menyenangkan.

Untuk pembaca yang rindu film-film drama era 90an yang biasa ditayangkan di tv nasional saat libur Natal, film The Truman Show sangat tepat untuk nostalgia dan heartwarming.

Cocok ditonton bersama keluarga di akhir pekan dengan jalan cerita nan ringan, selamat menikmat penampilan Truman.





Tentang film Liar Liar
Liar Liar adalah sebuah film komedi asal Amerika tahun 1997 yang disutradarai oleh Tom Shadyac, dan ditulis oleh Paul Guay dan Stephen Mazur. Dibintangi Jim Carrey sebagai seorang pengacara yang membangun seluruh karirnya dengan berbohong, tetapi menyadari bahwa dirinya dikutuk untuk tidak berbohong hanya untuk satu hari, dia berjuang untuk mempertahankan karirnya dengan berdamai bersama mantan istri juga putranya yang terasingkan dengan kebohongan patologis.

Film ini adalah yang kedua dari tiga kolaborasi antara Carrey dan Shadyac - yang pertama Ace Ventura: Pet Detective dan ketiga Bruce Almighty - yang kedua dari tiga kolaborasi antara Guay dan Mazur - yang lainnya adalah The Little Rascals dan Heartbreakers - serta kolaborasi pertama antara Carrey dengan produser Brian Grazer.

Film ini dirilis dengan kesuksesan kritis dan komersial, meraup $302,7 juta dengan anggaran $45 juta dan mendapatkan ulasan positif dari kritikus dan penonton, yang secara khusus memuji penampilan Carrey. Di Penghargaan Golden Globe ke-56, dia dinominasikan untuk aktor terbaik musikal komedi.


Review film Liar Liar
Pendapat saya sama dengan ketika menikmati film The Truman Show, cocok dinikmati bersama keluarga di hari libur atau akhir pekan. Ada pesan moral yang disampaikan dan dari sisi komedia lebnih eksploratif daripada The Truman Show.

Liar Liar happy ending sesuai harapan penonton, konflik dan drama keluarga yang dihadirkan bagus banget menambahkan elemen anak dan dinamika dalam sebuah keluarga.



Review Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps

0
 


Campusnesia.co.id - Jika fan DC bulan Juli 2025 ini bergembira karena film Superman James Gunn tayang, fan MCU juga bakal bergembira karena di bulan yang sama bakal tayang film paling diantisipasi oleh penggemar Marvel yaitu The Fantastic Four First Steps.

The Fantastic Four: First Steps (dengan gaya The Fantastic 4: First Steps) adalah film superhero Amerika mendatang berdasarkan tim superhero Fantastic Four dari Marvel Comics. Diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures, film ini akan menjadi film ke-37 pada Jagat Sinematik Marvel (MCU) dan merupakan reboot kedua dari serial film Fantastic Four. 

Film ini disutradarai oleh Matt Shakman dari naskah cerita yang ditulis oleh Jeff Kaplan dan Ian Springer, Josh Friedman, Cameron Squires, Eric Pearson, dan Peter Cameron. Menampilkan pemeran ansambel termasuk Pedro Pascal, Vanessa Kirby, Joseph Quinn, dan Ebon Moss-Bachrach sebagai karakter utama, bersama dengan Ralph Ineson, Julia Garner, Paul Walter Hauser, John Malkovich, Natasha Lyonne, dan Sarah Niles. Pada film ini, Fantastic Four harus melindungi bumi mereka, sebuah dunia retro-futuristik dekade 1960-an, sebelum dimakan oleh makhluk kosmik Galactus.

20th Century Fox memulai upaya sebuah film baru Fantastic Four setelah kegagalan Fantastic Four (2015). Setelah studio diakuisisi oleh Disney pada Maret 2019, kendali waralaba berpindah ke Marvel Studios, dan sebuah film baru diumumkan pada bulan Juli. Jon Watts ditunjuk sebagai sutradara pada Desember 2020, namun mundur pada April 2022. Shakman menggantikannya pada bulan September saat Kaplan dan Springer mengerjakan naskah. 

Pemilihan pemeran berlangsung pada awal 2023, dan Friedman bergabung untuk menulis ulang naskah pada Maret, dengan Squires dan Cameron juga menulis. Marvel Studios menginginkan menceritakan sebuah cerita baru dengan karakternya dibanding menceritakan ulang cerita awal mereka. Pearson bergabung untuk memoles naskah pada pertengahan Februari 2024, dengan karakter utama diumumkan, dan tambahan pemilihan pemeran berlangsung pada bulan berikutnya. Pengambilan gambar berlangsung pada akhir Juli hingga akhir November 2024 di Pinewood Studios di London, dengan tambahan pengambilan gambar mengambil tempat di Oviedo, Spanyol.

The Fantastic Four: First Steps dijadwalkan dirilis di Amerika Serikat pada 25 Juli 2025, sebagai film pertama, dan yang memulai Fase Enam MCU.

Sinopsis Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps, di bumi yang terinspirasi oleh retrofuturistik dekade 1960-an, Fantastic Four harus melindungi rumah mereka sebelum dilahap oleh makhluk kosmik Galactus dan pembawa berita misteriusnya, Silver Surfer.


Pemeran Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps

1. Pedro Pascal sebagai Reed Richards / Mister Fantastic: Seorang ilmuwan yang sangat cerdas dan pemimpin dari Fantastic Four yang dapat meregangkan bagian tubuhnya hingga sejauh mungkin

2. Vanessa Kirby sebagai Sue Storm / Invisible Woman: Kakak perempuan Johnny dan anggota Fantastic Four yang dapat menghasilkan medan gaya dan membuat dirinya dan orang lain tidak terlihat.

3. Joseph Quinn sebagai Johnny Storm / Human Torch:
Adik laki-laki Sue dan anggota Fantastic Four yang dapat who can menelan dirinya dalam dan mengendalikan api, dan terbang. Quinn menyukai penggambaran Chris Evans untuk Johnny Storm pada film Fantastic Four (2005) and Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007), namun tidak menjadikan basis penggambaran dirinya berdasarkan versi Evan.

4. Ebon Moss-Bachrach sebagai Ben Grimm / The Thing:
Teman baik Reed, seorang mantan astronot dan anggota Fantastic Four yang kulitnya berubah menjadi lapisan batu berwarna jingga, membuatnya memiliki kekuatan dan daya tahan superhuman. Moss-Bachrach memerankan the Thing melalui tangkap gerak dan pencitraan hasil komputer (CGI) bukan menggunakan makeup prostetik, dan berdiskusi mengenai prosesnya dengan Mark Ruffalo, yang memerankan Bruce Banner / Hulk di Marvel Cinematic Universe (MCU) menggunakan teknologi yang sama. Shakman berkonsultasi dengan ilmuwan dan mempelajari batu karang padang pasir untuk menemukan referensi terbaik untuk penampilan the Thing.

5. Ralph Ineson sebagai Galactus:
Makhluk kosmik raksasa yang melahap kehidupan planet.

6. Julia Garner sebagai Shalla-Bal / Silver Surfer: 
Pembawa berita Galactus yang berkulit metalik yang mengembara menembus angkasa menggunakan media papan selancar

7. Paul Walter Hauser

8. John Malkovich

9. Natasha Lyonne

10. Sarah Niles



Poster Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps






Trailer Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps



Review Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps
Coming soon...



Penulis:
Nandar

Review Film Baru Superman Garapan Sutradara James Gunn Harapan Baru Para DC Fan

0
 


Campusnesia.co.id - Fan DC bulan Juli 2025 ini patut berbahagia penantian panjang remake film karakter superhero DC paling iconik yaitu Superman tayang di bioskop dengan pemeran baru David Corenswet sebagai Clark Kent dan di bangku sutradara ada James Gunn yang sukses besar menggarap Suicide Squad dan Guardians of the Galaxy.

Superman adalah sebuah film pahlawan super Amerika Serikat tahun 2025 yang ditulis dan disutradarai oleh James Gunn. Bercerita tentang perjalanan Superman mendamaikan warisan aliennya dengan keluarga manusianya dieksplorasi. Dibintangi oleh David Corenswet sebagai Clark Kent, di samping itu terdapat Rachel Brosnahan, Nicholas Hoult, Edi Gathegi, Anthony Carrigan, Nathan Fillion, Isabela Moner, Skyler Gisondo, Sara Sampaio, María Gabriela de Faría, Wendell Pierce, Alan Tudyk, Pruitt Taylor Vince, dan Neva Howell sebagai pemeran pendukung.

Pengembangan sekuel film DC Extended Universe (DCEU) Man of Steel (2013) dimulai pada bulan Oktober 2014, dengan Henry Cavill akan kembali memerankan Superman. Rencana berubah setelah produksi bermasalah yang membuat sekuel Justice League (2017) dan Man of Steel terbengkalai pada Mei 2020.

James Gunn mulai mengerjakan film Superman baru sekitar Agustus 2022. Pada bulan Oktober, ia menjadi co-CEO DC Studios dengan produser Peter Safran dan mereka mulai mengerjakan DC Universe baru. Gunn diketahui menulis sekuel Superman pada bulan Desember. Judul Superman: Legacy diumumkan bulan berikutnya, Gunn dikonfirmasi akan menjadi sutradara pada Maret 2023, dan Corenswet dan Brosnahan terpilih pada bulan Juni ditahun yang sama. Subtitelnya dihilangkan pada akhir Februari 2024, saat syuting dimulai di Norwegia. Produksi terutama dilakukan di Trilith Studios di Atlanta, Georgia, dengan lokasi syuting di sekitar Georgia dan Ohio. Syuting selesai pada bulan Juli.

Superman dijadwalkan akan dirilis di bioskop Amerika Serikat pada 11 Juli 2025. Ini akan menjadi film pertama Jagat DC (DCU).


Daftar pemeran film Baru Superman:

David Corenswet sebagai Kal El / Clark Kent / Superman

Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane

Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor

Edi Gathegi sebagai Michael Holt / Mr. Terrific

Nathan Fillion sebagai Guy Gardner / Green Lantern

Skyler Gisondo sebagai Jimmy Olsen

Anthony Carrigan sebagai Rex Mason / Metamorpho

Wendell Pierce sebagai Perry White

Pruitt Taylor Vince sebagai Jonathan Kent

Isabela Merced sebagai Kendra Saunders / Hawkgirl

Maria Gabriela de Faria sebagai Angela Spica / The Engineer


Poster film Baru Superman:






Trailer film Baru Superman:




Review film Baru Superman:

Fan DC terutama yang selama ini mengagungkang karya Snyder banyak yang skeptis dengan remake Superman versi James Gunn ini. Nyaris setiap hari ada saja bahan pembahasan di sosial media, namun setelah penayangan perdana Superman versi James Gunn dari Rotten Tomatoes FRESH 86% dari 147 Reviews.

Channel youtube review film Cine Crib pada 9 Juli 2025 mengatakan "Menyenangkan..dari awal sampai akhir". Versi James Gunn remake penonton tidak perlu tahu origin story Superman, langsung diajak ke inti permasalahan yang dihadapi Superman.

Ketakutan akan porsi setiap karakter yang banyak ditampikan sejak dalam trailer, nyatanya pembagiannya bisa diikuti dan proporsional. James Gunn mampu mengahadirkan keseimbangan Superman dari sisi menyenangkan dan emosional.

Pengamalaman James Gunn ketika membuat Suicide Squad dan Guardians of the Galaxy menjadi salah dua garansi Superman bakal bagus.

Mas Arya dari Cine Crib menyebut secara jalan cerita oke, visual effect not bad bahkan di scene siang hari. Tentang penampilan David Corenswet sebagai Clark Kent growing hanya saja di bagian konstum memang rada kurang wah.

Secara keseluruhan first impression "Gue suka sih, skor 8/10" ujarnya di channel youtube Cine Cribe.



Penulis:
Nandar

Sumber;
Channel Youtube Cine Cribe

Analisis Maslow dalam Novel The Memory Police

0
 
Oleh: 
Evandio Fadhilah Akbar
Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang 
Universitas Andalas



Campusnesia.co.idNovel The Memory Police karya Yoko Ogawa menggambarkan sebuah dunia distopia yang sunyi dan menindas, di mana berbagai objek secara misterius menghilang dari kehidupan masyarakat, dan seiring dengan itu, ingatan kolektif tentang objek-objek tersebut juga ikut lenyap. Polisi Kenangan - sebuah institusi represif - memastikan bahwa setiap bentuk kenangan dan benda yang hilang tidak kembali, bahkan dalam pikiran. 

Lewat narasi yang puitis dan menyentuh, Ogawa membangun kisah tentang bagaimana manusia bertahan, beradaptasi, dan pada saat yang sama mengalami kehancuran batin dalam sistem yang perlahan-lahan menghapus identitas mereka. Dalam esai ini, teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow akan digunakan untuk menganalisis dinamika psikologis dan eksistensial para tokoh dalam novel ini, serta bagaimana sistem yang represif dapat menghambat dan bahkan menghancurkan proses pemenuhan kebutuhan manusia dari level paling dasar hingga aktualisasi diri.

Abraham Maslow, seorang psikolog humanis, menyusun hierarki kebutuhan manusia dalam bentuk piramida yang terdiri dari lima tingkat: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial atau cinta dan memiliki, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dalam teorinya, pemenuhan kebutuhan dilakukan secara bertahap, mulai dari dasar hingga ke puncak. Jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, maka sangat sulit bagi individu untuk memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi. Dalam konteks dunia yang dibangun dalam The Memory Police, kita dapat melihat bagaimana sistem penghapusan kenangan dan benda menyebabkan hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, dan bahkan menyebabkan kemunduran psikologis dan sosial pada individu-individu dalam masyarakat itu.

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar manusia bisa bertahan hidup. Ini mencakup makanan, air, udara, tempat tinggal, dan kebutuhan biologis lainnya. Dalam The Memory Police, kebutuhan ini mulai terancam ketika berbagai benda yang menopang kehidupan sehari-hari secara bertahap menghilang. Misalnya, makanan tertentu seperti buah-buahan, peralatan memasak, bahkan hewan peliharaan - semuanya menghilang dari dunia fisik dan dari ingatan orang-orang. 

Ketika sebuah benda 'dihapus', masyarakat tidak hanya kehilangan akses fisik terhadap benda tersebut, tetapi juga tidak lagi mengingat bahwa benda itu pernah ada. Yang lebih mengerikan adalah ketidakmampuan masyarakat untuk mempertanyakan kehilangan tersebut. Mereka hanya menerima, seakan kehilangan adalah bagian alami dari hidup. Ini menggambarkan bagaimana sistem telah mencabut kemampuan individu untuk berpikir kritis dan mempertahankan eksistensi mereka secara sadar.

Tokoh utama dalam novel ini, seorang penulis perempuan yang tidak disebutkan namanya, mengalami secara langsung ancaman terhadap kebutuhan fisiologis ini. Ketika makanan menjadi semakin langka dan alat-alat rumah tangga hilang, ia harus belajar bertahan dengan sumber daya yang terbatas. Dalam salah satu bagian cerita, digambarkan bagaimana dia dan beberapa karakter lain harus berbagi makanan, menyembunyikan persediaan, dan mengatur konsumsi agar tetap bertahan hidup. Rasa lapar dan ketidakpastian akan hari esok menjadi bagian dari keseharian mereka. Dalam hal ini, kebutuhan fisiologis tidak lagi dapat dipenuhi secara stabil, dan mereka hidup dalam keadaan krisis terus-menerus.

Setelah kebutuhan dasar dipenuhi, manusia membutuhkan rasa aman, baik secara fisik maupun psikologis. Rasa aman mencakup perlindungan dari kekerasan, stabilitas lingkungan, dan kejelasan tentang masa depan. Dalam The Memory Police, rasa aman nyaris tidak ada. Polisi Kenangan, dengan kekuasaan absolut, dapat menangkap, menginterogasi, dan menghapus siapa saja yang dicurigai masih mengingat hal-hal yang telah 'dihapus'. Mereka datang tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, dan membawa orang-orang tanpa jejak. Masyarakat hidup dalam ketakutan konstan akan pengawasan dan penangkapan. Ketakutan ini menciptakan iklim represif yang menekan segala bentuk ekspresi diri dan kebebasan berpikir.

Rasa tidak aman ini juga dialami oleh sang penulis dan dua karakter penting lainnya: R, sang editor, dan seorang mantan pematung tua yang menjadi sahabat mereka. R adalah salah satu dari sedikit orang yang masih bisa mengingat benda-benda yang telah dihapus. Oleh karena itu, ia harus disembunyikan di ruang rahasia di rumah sang penulis. Ini adalah bentuk perlawanan terhadap sistem, tetapi sekaligus menciptakan tekanan emosional yang luar biasa. Sang penulis tidak hanya harus memenuhi kebutuhan fisiknya sendiri, tetapi juga menjaga keselamatan orang lain, dalam kondisi lingkungan yang sangat berbahaya. Dalam situasi ini, kebutuhan akan rasa aman benar-benar tidak terpenuhi, dan individu harus mengorbankan kebebasan, kenyamanan, bahkan rasa tenang, demi bertahan hidup.

Setelah kebutuhan akan rasa aman, manusia mencari cinta dan keterhubungan sosial. Kebutuhan ini mencakup persahabatan, cinta, keintiman, dan rasa memiliki. Dalam novel ini, penghapusan benda juga berarti penghapusan memori kolektif, yang menjadi fondasi utama hubungan sosial. Jika dua orang pernah berbagi kenangan tentang suatu objek yang kini telah 'dihapus', maka kenangan itu pun ikut lenyap dari hubungan mereka. Ini menyebabkan hubungan menjadi datar, tidak bermakna, dan terputus dari sejarah emosionalnya. Proses ini menciptakan isolasi psikologis yang mendalam.

Hubungan antara sang penulis dan R menggambarkan upaya untuk mempertahankan keterhubungan di tengah kehancuran sosial. Mereka saling menjaga, berbagi percakapan, dan mencoba menciptakan ruang keintiman meski ancaman senantiasa mengintai. Namun, hubungan ini pun terancam ketika kemampuan R untuk mengingat sesuatu berbeda dari orang lain—menciptakan jarak yang tidak bisa dihindari. Mereka hidup berdampingan, tetapi dalam dunia mental yang berbeda. Dalam hal ini, Ogawa menunjukkan bahwa bahkan cinta dan keterhubungan pun bisa terkikis oleh sistem yang menghapus memori dan identitas.

Kebutuhan akan penghargaan adalah tahap berikutnya dalam hierarki Maslow. Kebutuhan ini mencakup rasa percaya diri, penghormatan dari orang lain, dan pencapaian pribadi. Dalam novel ini, kebutuhan tersebut sulit dipenuhi karena masyarakat tidak lagi memiliki struktur yang mendukung pengakuan atau pencapaian. Sang penulis, misalnya, merasa semakin sulit untuk menulis karena kosa kata yang ia miliki perlahan menghilang. Ia kehilangan kepercayaan diri, mempertanyakan relevansi karyanya, dan merasa bahwa tulisannya tidak akan pernah dibaca atau dipahami lagi. Karyanya tidak lagi menjadi medium untuk aktualisasi, melainkan hanya menjadi pengingat sunyi bahwa sesuatu telah hilang dan tidak bisa kembali.

Rasa tidak dihargai ini juga diperkuat oleh lingkungan sosial yang tidak lagi memberi nilai pada ekspresi atau kreativitas. Ketika benda-benda yang memiliki nilai emosional atau simbolis menghilang, maka ekspresi terhadap benda-benda itu juga kehilangan makna. Sebuah kalung, sebuah buku, atau bahkan suara burung tidak lagi bisa membawa emosi atau memori, sehingga karya seni pun menjadi hambar dan tidak relevan. Dalam hal ini, kebutuhan akan penghargaan tidak hanya diabaikan, tetapi juga dibungkam oleh sistem yang menolak keberadaan individualitas.

Pada puncaknya, manusia memiliki kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri - untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri dan mengembangkan potensi secara penuh. Namun, dalam The Memory Police, kebutuhan ini sangat terhambat. Dunia yang dibangun Ogawa adalah dunia yang menolak pencarian makna, kreativitas, dan kebebasan berpikir. Sistem penindasan yang berlaku membuat individu tidak memiliki ruang untuk tumbuh. Mereka hanya diperbolehkan untuk bertahan, tidak untuk berkembang. Sang penulis tetap mencoba menulis, bahkan ketika ia tidak lagi yakin pada kata-kata yang digunakannya. Menulis menjadi satu-satunya cara baginya untuk menegaskan bahwa ia masih hidup, bahwa pikirannya masih bekerja, dan bahwa ia masih memiliki sesuatu untuk dikatakan, meskipun tidak ada yang mendengarkan.

Aktivitas menulis ini menjadi simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang berusaha memadamkan cahaya dalam diri manusia. Ini adalah bentuk aktualisasi yang tidak sempurna, namun jujur - usaha untuk menjadi diri sendiri dalam dunia yang menolak eksistensi pribadi. Ketika ia terus menulis meski tidak ada harapan untuk diterbitkan, ia menegaskan haknya untuk berpikir, mengingat, dan merasakan. Dan dalam hal ini, kita melihat bahwa aktualisasi diri bisa terjadi bahkan dalam bentuk yang paling sunyi dan tersembunyi.

Salah satu kekuatan novel ini adalah simbolismenya. Objek-objek yang hilang bukan hanya barang-barang biasa, melainkan simbol dari struktur psikologis dan sosial manusia. Ketika benda-benda tersebut hilang, mereka membawa serta bagian dari identitas dan sejarah pribadi individu. Ketika burung menghilang, bukan hanya kicauannya yang lenyap, tetapi juga simbol kebebasan, kenangan masa kecil, atau makna religius tertentu. Penghapusan benda-benda ini menyebabkan distorsi dalam persepsi diri, sehingga manusia tidak lagi mengenali siapa mereka, apa yang mereka sukai, atau apa yang penting dalam hidup mereka.

Kondisi ini menggambarkan penghancuran kolektif terhadap struktur identitas. Ketika individu tidak lagi memiliki memori, hubungan sosial, atau kepercayaan diri, maka mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka secara utuh. Mereka menjadi bayangan dari diri mereka sendiri- hidup secara biologis, tetapi mati secara psikologis. Ini menunjukkan bahwa represi sistemik tidak hanya membunuh tubuh, tetapi juga membunuh jiwa. Novel ini menjadi refleksi mengerikan tentang bagaimana kekuasaan bisa mengatur dan menghapus bahkan hal-hal paling pribadi dan intim dalam hidup manusia.

Pada akhirnya, The Memory Police adalah kisah tentang kehilangan dalam segala bentuknya: kehilangan benda, kehilangan memori, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan bahasa, dan pada akhirnya kehilangan diri sendiri. Melalui lensa teori Maslow, kita dapat melihat bahwa hilangnya benda-benda ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga pada struktur kebutuhan manusia yang paling mendasar. Ketika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, individu menjadi terperangkap dalam eksistensi yang hampa dan penuh penderitaan.

Melalui narasi yang lembut namun menghantui, Yoko Ogawa mengajak kita merenungkan betapa pentingnya kenangan, hubungan sosial, dan kebebasan untuk mempertahankan kemanusiaan kita. Ketika kekuasaan mampu menghapus memori dan mengatur apa yang boleh diingat, maka manusia tidak lagi menjadi subjek yang bebas, melainkan objek yang dikendalikan. Dan dalam dunia seperti itu, bertahan hidup bukanlah tentang mempertahankan tubuh, melainkan mempertahankan jiwa - suatu perjuangan yang sunyi, namun sangat manusiawi.

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Pemanfaatan AI untuk Tingkatkan Produktivitas Perangkat Desa Sukorejo

0
 

Campusnesia.co.idSragen - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dari Program IDBU melaksanakan kegiatan edukasi pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) bagi perangkat Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan teknologi modern guna meningkatkan efektivitas kerja perangkat desa, sekaligus mendukung percepatan transformasi digital di lingkungan pemerintahan desa.

Edukasi AI ini merupakan inisiatif dari Alman Kamal Mahdi, mahasiswa dari jurusan Teknik Komputer, yang menggagas program pelatihan berbasis praktik langsung. Peserta diajak mengenal dan mencoba berbagai platform kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Gemini, dan Canva AI. Berbagai penerapan dibahas secara konkret, mulai dari merangkum dokumen peraturan, membuat agenda kegiatan desa, mencari referensi kebijakan, hingga membuat desain logo, caption promosi, serta konten video pendek untuk publikasi desa. Praktik juga mencakup penggunaan AI dalam aktivitas harian seperti mencari tutorial memasak, panduan pertanian, hingga tips pelayanan publik.

Selain penguasaan teknis, peserta juga diberikan tips dan trik untuk memaksimalkan penggunaan AI, termasuk bagaimana membuat perintah (prompt) yang efektif, memilih platform sesuai kebutuhan, serta mengenali keterbatasan sistem AI. Tak kalah penting, mahasiswa juga menekankan pentingnya etika dan kebijaksanaan dalam menggunakan teknologi AI, terutama dalam menjaga keakuratan informasi, menghindari penyalahgunaan konten, dan tetap berpedoman pada nilai-nilai tanggung jawab sosial.

 

Kegiatan edukasi ini berlangsung secara partisipatif dan aplikatif, di mana peserta didampingi langsung saat praktik sehingga mereka dapat memahami penggunaan teknologi ini dalam konteks pekerjaan mereka sehari-hari. Para perangkat desa memberikan respons positif dan menyampaikan terima kasih atas materi yang disampaikan. Mereka mengaku mendapatkan banyak wawasan baru serta kepercayaan diri dalam mencoba teknologi digital yang sebelumnya terasa asing.

Keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dan pendampingan dari dosen pembimbing lapangan, Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM, yang turut mengarahkan jalannya program KKN. Beliau secara aktif memberikan bimbingan dalam pengembangan kegiatan berbasis teknologi informasi agar selaras dengan kebutuhan masyarakat desa serta nilai-nilai pengabdian yang berkelanjutan.

Melalui program ini, mahasiswa KKN UNDIP diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi digital di desa, sekaligus menjembatani pemanfaatan teknologi modern untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kinerja pemerintahan desa secara lebih adaptif dan inovatif.



Penulis: 
Alman Kamal Mahdi 
Mahasiswa Teknik Komputer 
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Latih Perangkat Desa dan Kelompok Tani Sukorejo Tingkatkan Keterampilan Komputer

0
 


Campusnesia.co.idSragen - Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) program IDBU Universitas Diponegoro melaksanakan program pelatihan komputer bagi perangkat desa dan kelompok tani di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nyata mahasiswa untuk memperkuat tata kelola administrasi desa dan mendukung transformasi digital di wilayah pedesaan.

Pelatihan komputer ini mencakup pengenalan dasar perangkat komputer, serta praktik penggunaan berbagai aplikasi perkantoran seperti Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint. Seluruh materi disusun untuk menunjang kebutuhan kerja perangkat desa dan kegiatan kelompok tani, khususnya dalam hal pengelolaan data, penyusunan laporan, dan dokumentasi kegiatan.

Program ini diorganisir dengan pendekatan yang aplikatif dan berorientasi pada praktik langsung. Peserta diberi kesempatan untuk mencoba setiap aplikasi secara mandiri, didampingi oleh mahasiswa KKN. Dengan metode pelatihan seperti ini, diharapkan peserta mampu memahami dan menguasai keterampilan yang dapat langsung diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.
 

Kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam membangun kemandirian desa berbasis teknologi. Dukungan dari perangkat desa, kelompok tani, serta pendampingan dari dosen pembimbing lapangan, Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt.,M.Si., IPM, turut memperlancar jalannya pelatihan. Kepala Desa Sukorejo, Sukrisno, S.Pd., S.H., juga memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai bagian dari agenda peningkatan kualitas pelayanan publik desa.

Melalui pelatihan ini, diharapkan perangkat desa dan kelompok tani tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi era digitalisasi yang terus berkembang. Program ini menjadi langkah awal menuju desa yang lebih adaptif terhadap teknologi dan inovatif dalam menjalankan roda pemerintahan maupun kegiatan kemasyarakatan.




Editor:
Achmad Munandar

Ajari Budidaya Lele Sehat, Mahasiswa KKN-T Undip Bantu Edufarm Desa Sukorejo 10 Ribu Benih Lele

0
 
Kolaborasi nyata mahasiswa KKN-T Undip dan warga Sukorejo: 
tebar benih lele, tuai semangat kemandirian pangan lokal!


Campusnesia.co.id - Sukorejo, 7 Juli 2025 - Sehubungan dengan tema “House Farming” tim IDBU KKN-T 42 Universitas Diponegoro menyelenggarakan penebaran benih lele di desa Sukorejo pada tanggal 7 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat sekaligus bentuk kontribusi Universitas Diponegoro dalam mendukung ketahanan pangan lokal.

Sebanyak 10.000 ekor benih lele ditebar dalam dua kolam Edufarm milik desa Sukorejo, yang nantinya akan dibina dan didampingi oleh Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM dan A. H. Condro Haditomo, S.Pi., M.Si ., Ph.D. serta mahasiswa IDBU KKN-T 42 Universitas Diponegoro. Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam budidaya ikan lele yang berkelanjutan, ekonomis, dan ramah lingkungan.

Sebelum kegiatan penebaran dilakukan, tim KKN-T Universitas Diponegoro bersama masyarakat telah melakukan serangkaian persiapan teknis selama dua minggu terakhir. Di antaranya adalah pemasangan instalasi pipa untuk sistem pengairan dan pengisian air pada dua kolam budidaya utama. Proses ini bertujuan untuk memastikan kondisi kolam memenuhi standar kualitas air yang optimal bagi pertumbuhan benih lele.

“Dengan mengucap Bismillah, kami tebarkan 5.000 ekor benih lele semoga membawa manfaat besar bagi masyarakat” ujar Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM, Dosen pembimbing tim IDBU KKN-T 42.
 
Dengan penuh semangat dan harapan, mahasiswa KKN-T 42 Undip bersama dosen pembimbing dan masyarakat Desa Sukorejo menebarkan 10.000 benih lele 
sebagai langkah awal menuju kemandirian pangan berbasis desa.


Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa terlibat secara langsung dalam proses edukasi dan pendampingan, sehingga mampu menerapkan ilmu di luar ruang kelas.

Kegiatan penebaran benih lele ini mendapat sambutan positif dari Pak Lurah Desa Sukorejo, Sukrisno. Sukrisno menyampaikan apresiasinya, “Kami ucapkan terima kasih kepada UNDIP. berharap program ini memberi dampak positif, dan menjadi langkah awal keberlanjutan untuk desa kami.”

Dua kolam Edufarm yang digunakan memiliki ukuran masing-masing 6x5 meter dengan kedalaman kurang lebih 2 meter. Pengelolaan kolam dilakukan secara intensif melalui pemantauan kualitas air, pemberian pakan yang tepat, serta pemeliharaan kolam secara rutin guna menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan ikan. 

Setelah kegiatan penebaran benih, dilakukan sesi pemaparan materi mengenai pentingnya penggunaan probiotik dalam budidaya lele. Materi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ikan lele sekaligus memperkecil risiko serangan penyakit. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif bersama para pembudidaya, yang dipandu oleh dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Alfabetian Harjuno Condro Haditomo, S.Pi., M.Si., Ph.D., yang menyampaikan berbagai strategi budidaya lele yang efisien dan berkelanjutan.

Program ini merupakan bagian dari komitmen UNDIP dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang pangan dan pemberdayaan masyarakat desa. Kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan di berbagai wilayah di Jawa Tengah sebagai bagian dari program jangka panjang universitas.




Editor:
Achmad Munandar

Mengenali Apa Itu Diabetes Melitus dan Tips Mengendalikannya Dengan Mengatur Pola Makan

0
 



Campusnesia.co.id -  Bicara tentang kesehatan salah satu jenis penyakit yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Diabetes Melitus. Angka diabetes di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 20 juta jiwa, dengan prevalensi sekitar 11,3% dari total penduduk. Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia. 

Lewat artikel berikut ini mari kita bahas apa itu Diabetes Melitus dan bagaimana cara mengendalikannya.


Apa Itu Diabetes Melitus (DM)?
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah (hiperglikemia), serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan insulin, baik secara absolut maupun relatif, baik dari segi jumlah maupun efektivitasnya. Gejala umum yang sering dialami oleh penderita DM antara lain sering merasa haus (polidipsia), sering buang air kecil (poliuria), penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, serta kesemutan pada bagian tubuh tertentu.


Pengaturan Pola Makan untuk Diabetes
Pengaturan pola makan atau diet merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan Diabetes Melitus tipe 2, selain olahraga, pengobatan, dan edukasi. Salah satu langkah utama dalam menjaga kestabilan kadar gula darah adalah dengan memilih jenis karbohidrat yang tidak menimbulkan lonjakan glukosa secara drastis. Pemahaman tentang jenis karbohidrat dan dampaknya terhadap glukosa darah dan respons insulin dapat menjadi dasar dalam menentukan porsi dan jenis makanan. Asupan karbohidrat berkaitan erat dengan beban glikemik, yang mencerminkan seberapa besar suatu makanan memengaruhi kadar glukosa darah. Indeks glikemik menjadi panduan penting bagi penyandang DM dalam memilih karbohidrat yang aman dan tepat.

Penting bagi penyandang DM untuk memahami prinsip pengaturan makan yang mencakup jumlah, jenis, dan jadwal makan. Berdasarkan Suharyati et al. (2019) dan PERKENI (2021), berikut ini poin-poin penting pengaturan makan untuk penyandang DM:


a. Tujuan Diet
1. Menjaga kadar glukosa darah mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan, penggunaan insulin/obat antidiabetik, dan aktivitas fisik.

2. Menstabilkan kadar lipid (lemak) darah dalam batas normal.

3. Menyediakan energi yang cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

4. Mencegah komplikasi akut, terutama pada penyandang DM yang menggunakan insulin.

5. Meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh melalui pemenuhan gizi seimbang.


b. Prinsip Diet 3J: Tepat Jumlah, Jenis, dan Jadwal

1. Tepat Jumlah
Jumlah kalori yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan harian masing-masing individu, mengacu pada standar dari PERKENI. Salah satu panduan praktis adalah Konsep Piring (Plate Concept), yaitu:

• 1/2 bagian piring diisi dengan sayuran tanpa kandungan karbohidrat tinggi (seperti sayur hijau, wortel, tomat).

• 1/4 bagian dengan sumber protein tanpa lemak (seperti ikan, ayam tanpa kulit, tahu, tempe).

• 1/4 bagian dengan karbohidrat kompleks (seperti nasi merah, talas).


2. Tepat Jenis: 
Pemilihan bahan makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pedoman diet. Komposisi ideal:
• 2/5 bagian berupa makanan berkarbohidrat tinggi serat (seperti gandum, ubi, singkong).

• 2/5 bagian sayuran dan buah-buahan berserat tinggi.

• 1/5 bagian protein hewani atau nabati rendah lemak.


Bahan Makanan yang Dianjurkan (Suharyati et al., 2019):
• Karbohidrat kompleks: nasi merah, roti gandum, kentang, ubi, sagu.

• Protein rendah lemak: ikan, ayam tanpa kulit, tempe, tahu, susu rendah lemak.

• Lemak sehat: digunakan dalam jumlah terbatas dengan teknik memasak seperti dikukus, direbus, ditumis ringan.

• Sayur dan buah: dianjurkan dikonsumsi cukup setiap hari.


Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan:
• Karbohidrat sederhana: gula, sirup, kue manis, dodol, susu kental manis, minuman manis kemasan.

• Lemak jenuh/trans: daging berlemak, makanan cepat saji, gorengan, cake.

• Makanan tinggi natrium: ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan, MSG berlebihan.


3. Tepat Jadwal: 
Pola makan penyandang DM harus teratur dan sesuai jadwal. Disarankan makan setiap 3 jam sekali yang terdiri dari 3 kali makan utama dan 2 kali selingan. Jadwal makan yang dianjurkan:

• Sarapan: 07.00

• Selingan pagi: 10.00

• Makan siang: 12.00

• Selingan sore: 15.00

• Makan malam: 18.00

Konsistensi dalam jadwal makan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah dan mencegah rasa lemas akibat kekurangan asupan energi.


4 Tips Untuk Pola Makan Yang Sehat:
- Kurangi asupan makanan yang berlemak, garam dan makanan yang manis,

- Perbanyak makanan yang berserat,

- Sesuaikan waktu makan dengan frekuensi minum obat Anda,

- Jika Anda dapat memilih makanan secara bijak, Anda dapat mengontrol diabetes dengan baik.



Penulis:
Rismawati Hutapea, S.Gz
Mahasiswa Profesi Dietisien 
Universitas Esa


Sumber :

1. Angga, M. D. (2022). Manajemen Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dalam Pemenuhan Nutrisi: Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal Medika Hutama, 3(02 Januari), 1841-1845.

2. Munawarroh, F. (2024). Pengaruh Edukasi Gizi Dengan Media Video Animasi Prinsip 3j (Jumlah, Jenis, Jadwal) Terhadap Pengetahuan Gizi Dan Sikap Tentang Aturan Makan Penyandang Diabetes Melitus (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

3. PERKENI (2021) ‘Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021’, p. 46.

4. Rahmah, A.A. (2016) ‘Kajian Kepatuhan Diet 3j Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan’, in Skripsi Thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

5. American Diabetes Association (2018) ‘Standard medical care in diabetes 2018’, The journal of clinical and applied research and education, 41(January).

6. Suharyati et al. (2019) ‘Penuntun Diet Dan Terapi Gizi Edisi 4’, in Penerbit Buku Kedokteran EGC.


Peran Memori dalam Membentuk Identitas Manusia dalam Novel Polisi Kenangan by Yoko Ogawa Berdasarkan Teori Psikologis Sastra Sigmung Freud

0
 



Campusnesia.co.idDalam kehidupan manusia, memori atau ingatan merupakan aspek fundamental yang membentuk identitas dan keutuhan psikologis seseorang. Ingatan tidak hanya menjadi alat untuk merekam masa lalu, tetapi juga berfungsi sebagai landasan bagi individu dalam memahami diri, membentuk hubungan sosial, dan menentukan arah masa depan. Dalam konteks sastra, memori sering dijadikan sebagai tema yang menggambarkan konflik internal tokoh, trauma, atau krisis identitas yang mendalam.

Salah satu karya sastra yang secara simbolis dan eksistensial menyoroti peran penting memori adalah novel Polisi Kenangan (The Memory Police, 1994) karya Yoko Ogawa. Dalam novel ini, diceritakan sebuah masyarakat di pulau terpencil yang mengalami fenomena penghilangan ingatan secara bertahap dan sistematis. Ketika suatu benda “menghilang”, masyarakat tidak hanya berhenti menggunakannya, tetapi juga benar-benar melupakannya seolah-olah benda tersebut tidak pernah ada. Proses pelupaan ini dikontrol oleh lembaga represif bernama Polisi Kenangan, yang berperan aktif dalam memburu dan menghancurkan setiap bentuk kenangan yang tersisa. Di tengah kondisi tersebut, tokoh utama seorang penulis wanita mulai merasakan kehampaan dan kegelisahan batin karena kehilangan demi kehilangan tidak hanya menghapus dunia luar, tetapi juga perlahan menggerus jati dirinya.

Untuk menganalisis persoalan ini secara mendalam, teori psikologi sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud dapat digunakan sebagai pisau analisis. Freud menyatakan bahwa ingatan memiliki relasi erat dengan pembentukan identitas, dan bahwa represi (repression) terhadap ingatan atau pengalaman traumatik dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam jiwa seseorang. Represi adalah mekanisme pertahanan psikologis di mana pikiran, emosi, atau kenangan yang menimbulkan kecemasan ditekan ke alam bawah sadar. Dalam konteks Polisi Kenangan, represi tidak hanya terjadi secara individual, tetapi bersifat kolektif masyarakat secara sadar dipaksa untuk melupakan dan menekan kenangan mereka sebagai bentuk kepatuhan terhadap sistem yang berkuasa.

Dengan demikian, kajian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana hilangnya memori dalam novel  Polisi Kenangan berdampak langsung pada krisis identitas tokoh-tokohnya, serta bagaimana mekanisme represi ala Freud menjelaskan dinamika psikologis yang terjadi dalam masyarakat yang dikendalikan oleh ketakutan dan pelupaan. Melalui pendekatan ini, akan terlihat bahwa memori bukan hanya bagian dari masa lalu, melainkan elemen penting dalam menjaga eksistensi dan kemanusiaan seseorang.


Gambaran Pengarang: Yoko Ogawa
Yoko Ogawa (小川 洋子) adalah seorang penulis ternama asal Jepang yang dikenal dengan gaya penulisan yang halus, atmosferik, dan penuh kedalaman psikologis. Ia lahir pada **30 Maret 1962 di Okayama, Jepang, dan mulai dikenal luas sejak tahun 1988 setelah karyanya memenangkan Penghargaan Akutagawa, salah satu penghargaan sastra paling bergengsi di Jepang.

Yoko Ogawa telah menulis lebih dari 20 novel dan puluhan kumpulan cerita pendek, esai, serta memoar. Karyanya sering mengeksplorasi tema kesendirian, trauma, kehilangan, ingatan, serta hubungan manusia yang kompleks, dengan gaya prosa yang tenang namun sering kali mengandung kengerian tersembunyi atau rasa absurd yang mendalam. Ia dikenal mampu menciptakan dunia yang tampak biasa di permukaan, namun menyimpan ketegangan psikologis yang sunyi dan mendalam di dalamnya.

Salah satu karya paling terkenal secara internasional adalah The Memory Police (Polisi Kenangan), diterbitkan pertama kali pada tahun 1994 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 2019 oleh Stephen Snyder. Novel ini masuk dalam daftar panjang Booker International Prize 2020 dan mendapat pujian luas atas penyajiannya yang puitis dan alegoris, menyentuh tema pelupaan dan represi dengan nuansa distopia yang khas.
Yoko Ogawa juga dikenal melalui karya lainnya seperti The Housekeeper and the Professor (tentang hubungan unik antara profesor matematika dengan gangguan memori dan pengurus rumahnya), yang menunjukkan kecenderungannya untuk mengangkat psikologi manusia dengan empati dan kehalusan narasi.

Melalui Polisi Kenangan, Yoko Ogawa tidak hanya menegaskan dirinya sebagai penulis fiksi spekulatif, tetapi juga sebagai penggali psikologi manusia dalam situasi ekstrem. Ia memperlihatkan bagaimana sastra bisa menjadi medium untuk merefleksikan kemanusiaan, sejarah, dan pentingnya ingatan di tengah dunia yang mudah melupakan.


Sistem Pendidikan yang Kaku 
Novel Polisi Kenangan mengangkat tema trauma kolektif yang dialami oleh masyarakat yang kehilangan ingatan tentang orang-orang terdekat mereka akibat tindakan represi memori yang sistematis. Trauma ini bukan hanya pengalaman individu, tapi juga menciptakan luka bersama yang mengakar pada komunitas, menimbulkan rasa hampa dan keterasingan massal.

Represi memori dalam novel ini berfungsi sebagai alat penghapusan identitas, di mana ingatan sebagai inti dari identitas personal dan kolektif dihapus secara paksa. Proses ini menimbulkan ketidakmampuan untuk mengenali masa lalu dan diri sendiri, sehingga identitas personal menjadi terfragmentasi dan hilang. Dengan demikian, novel menggambarkan bagaimana trauma kolektif dapat dipertahankan dan diperkuat oleh penghilangan ingatan, membuat korban terjebak dalam kondisi tanpa akar sejarah, dan menghadirkan refleksi mendalam tentang pentingnya memori sebagai fondasi identitas dan eksistensi.


Psikologis Sastra Sigmund Freud 
Dalam novel Polisi Kenangan karya Yoko Ogawa, persoalan psikologis muncul secara mendalam melalui penggambaran masyarakat yang perlahan-lahan kehilangan kenangan mereka terhadap berbagai benda dan konsep kehidupan. Fenomena pelupaan yang terjadi bukan disebabkan oleh penyakit, melainkan oleh sistem kekuasaan yang represif, yakni Polisi Kenangan. Mereka mengontrol ingatan masyarakat dan memastikan bahwa setiap hal yang “dihapus” benar-benar dilupakan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis. 

Dari sudut pandang teori psikologis sastra Sigmund Freud, kondisi ini dapat dibaca sebagai bentuk represi kolektif, yaitu ketika memori tertentu ditekan secara sistematis ke dalam alam bawah sadar agar tidak menimbulkan konflik atau ancaman terhadap tatanan yang telah dibangun. Freud menyatakan bahwa represi terjadi ketika pengalaman atau kenangan yang dianggap mengganggu ditekan ke dalam ketidaksadaran, namun represi semacam ini tidak benar-benar menghapus jejaknya ia tetap hidup dan memengaruhi perilaku serta emosi secara tidak langsung.

Tokoh utama dalam novel, seorang penulis wanita, mengalami krisis identitas sebagai akibat dari penghapusan memori yang terus-menerus. Ia mulai kehilangan orientasi terhadap dunia di sekitarnya, terhadap makna dari objek-objek, dan bahkan terhadap dirinya sendiri sebagai manusia dan penulis. Dalam teori Freud, krisis semacam ini mencerminkan ketidakseimbangan antara id, ego, dan superego. Sang tokoh harus menyesuaikan diri dengan norma dan tekanan dari sistem yang diwakili oleh superego (Polisi Kenangan), meski dalam hatinya terdapat dorongan bawah sadar (id) untuk mengingat dan mempertahankan identitas lamanya. Ego, sebagai pengatur realitas, tidak mampu sepenuhnya menengahi konflik tersebut, sehingga tokoh mengalami kegelisahan batin, keterasingan, dan kehampaan emosional. Penindasan memori bukan membuat tokoh menjadi tenang, tetapi justru mendorongnya menuju keterpurukan psikologis yang lebih dalam.

Karakter R, sang editor, berperan penting dalam analisis psikologis ini. Ia adalah satu dari sedikit orang yang masih bisa mengingat semua yang telah “dihapus.” Secara simbolik, R mewakili kesadaran yang bertahan, atau bahkan alam bawah sadar kolektif yang tidak bisa sepenuhnya ditekan oleh kekuasaan. Ketika tokoh utama memilih untuk menyembunyikan R dan merawatnya, tindakan ini bisa dibaca sebagai bentuk perlawanan psikologis terhadap represi usaha untuk mempertahankan sisa identitas, makna, dan masa lalu yang masih tersisa dalam dirinya. Ini mencerminkan dorongan bawah sadar untuk tidak menyerah sepenuhnya pada penyeragaman dan pelupaan yang dilakukan oleh sistem. Di sisi lain, masyarakat yang tunduk total pada Polisi Kenangan menjadi lambang individu-individu yang mengalami alienasi psikologis, yakni keterasingan tidak hanya dari dunia luar, tetapi juga dari kepribadian dan sejarah diri mereka sendiri.

Melalui pendekatan psikologis sastra, khususnya teori Sigmund Freud, novel Polisi Kenangan karya Yoko Ogawa memperlihatkan bagaimana represi sistematis terhadap memori dapat menghancurkan struktur psikologis manusia dan identitas kolektif masyarakat. Ingatan yang ditekan secara paksa oleh otoritas dalam cerita dilambangkan melalui Polisi Kenangan menciptakan masyarakat yang kehilangan koneksi dengan masa lalu, dan pada akhirnya kehilangan jati diri serta makna hidup. Dalam kerangka teori Freud, tindakan melupakan secara paksa ini merupakan bentuk represi yang menimbulkan kegelisahan bawah sadar, krisis identitas, dan ketegangan antara keinginan untuk mengingat (id) dengan tekanan untuk melupakan superego.

Novel ini menegaskan bahwa melupakan secara paksa bukanlah bentuk perlindungan, melainkan penghancuran perlahan atas kemanusiaan itu sendiri. Dalam dunia yang kehilangan ingatan, manusia pun kehilangan dirinya. Oleh karena itu, melalui perspektif Freud, Polisi Kenangan menjadi peringatan halus namun kuat akan bahaya penghapusan memori baik oleh kekuasaan eksternal, maupun oleh mekanisme pertahanan jiwa sendiri.


Penulis:
Hafidz Dwi Kurniawan 
Mahasiswa Sastra Jepang
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas



Referensi:
https://repository.unesa.ac.id/sysop/files/2020-03-27_buku1%20anas.pdf

https://www.bacaanipeh.web.id/2024/02/review-novel-memory-police-yoko-ogawa.html

https://repository.ikippgribojonegoro.ac.id/1875/1/9.%20Teori%20Sastra-compressed.pdf

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5811906/memahami-unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-dalam-cerita-pendek/amp

https://repository.ikippgribojonegoro.ac.id/1875/1/9.%20Teori%20Sastra-compressed.pdf