17 OST Drama Korea yang Asyik di Dengar



Campusnesia.co.id -- Drama korea, selain asyik dinikmati karena jalan ceritanya, akting para pemerannya, sinematografinya ada nagian penting yang tidak kalah penting yaitu Original Soundtracknya.

Pada umumnya setiap sekian episode akan ada lagu latar. Soundtrack drama korea tidak main-main ditulis dan dinyanyikan oleh musisi ternama di negeri asalnya, tidak jarang mengambil salah satu member kpop idol seperti dalam OST Goblin, salah satu soundtrack berjudul Stay With Me dinyanyikan duet Punch dan Chanyeol member EXO. Beda ya sama FTV kita yg lagunya palaing sering dari Armada he he peace.

Dalam artikel ini, penulis coba hadirkan beberapa OST yang asyik dinikmati dari beberapa Drama Korea yang pernah penulis tonton.

1. Stay With Me
Original soundtrack dari Goblin dibawakan Punch dan Chanyeol. Hampir semua ost Goblin enak didengar sih.

2. Everytime
Duet maut Chen dan Punch dari drama korea paling fenomenal Descendent of The Sun selain lagu Everytime saya juga suka This Love, Always, You're my Everithing semua deh.

3. Sondia
Dinyanyikan oleh IU dan sekaligus sebagai pemeran utama perempuanya dalam drama korea berjudul My Mister.

4. Say Yes
Sekali lagi IU dalam drama korea Moon Lovers duet dengan Loco.

5. Someone Like You
Drama korea Live tentang kepolisian diperankan oleh Kwang So.

6. What if Love
Yo in na dan Lee Dong Wook reuni dalam drama korea Touch Your Heart, lagu ini dibawakan oleh Wendy.

7. It's You
Dibawakan oleh Jeong Sewoon dalam drama korea What Wrong with Secretary Kim yang kocak habis.

8. Sing My Song
Kon Keun Byul akustikan sebagai soundtrack drama Revolutionary Love yabg diperankan Choi Siwon.

9. It's Love
Dinyanyikan oleh Jung Yup merupakan OST dari drama Doctor Crush dibintangi Park Shin Hye. Ada lagu lain yang juga keren seperti You're Pretty, No Way dan Sunflowers.

10. Scent of a Flower
Ost dari drama Emergency Couple dibintangi oleh Song Ji Hyo dinyanyikam oleh Lim Jeong Hee, atau yang agak nge-beat ada The Way We Loved yang dinyanyikan Sihwan Park.

11. Crazy of You
Bisa kamu temukan dalam drama korea Master Sun, tema hantu jadi agak horor, penyanyi Hyorin.

12. Is You
Dari Drama korea Memories of the alhambra, ada Hyun Bin dan Park shin Hye.

13. First Love
Park Shin Hye jadi bintangnya lagi dalam drama korea berjudul Pinocchio dengan tema jurnalisme. Lagu Forst Love dinyanyikan oleh Tiger JK feat Punch.

14. The Person I Will Love 
Ost dari drama korea My Girl Friend is Gumiho ada Lee Seul Gi.

15. Only One Thing
Dinyanyikan oleh So Hyang ost dari drama korea The Horse Doctor.

16. Love is the Moment
Ost dari The Heirs ada Lee Min Ho dan Park Shin Hye.

17. Flowers
Masih anget dari drama terbaru Hyun Bin, lagu Flowers dibawakan oleh Yoon Mirae dalam drama Crash Landing On You.


Itu tadi sobat 17 Original Soundtrack dari Drama Korea yang pernah Penulis Tonton, cukup buat play list untuk teman tidur. Kalau sobat suka lagu apa saja dan dari drama apa? Share di kolom momentar ya.

Penulis: Nandar

10 Perbedaan Dunia Sekolah dan Kuliah



Campusnesia.co.id -- Kuliah merupakan sebuah fase pendidikan yang mempunyai lompatan kondisi yang signifikan dengan fase pendidikan sebelumnya yakni Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah dan yang sejenisnya. 
Tidak seperti perpindahan fase pendidikan dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Madrasah Tsanawiyah menuju SLTA/SMA dan  sekolah sejenis yang relatif tidak jauh berbeda kecuali perbedaan dari segi jejang keilmuan saja, kondisi psikologis siswa dan warna seragam tentu saja.
Banyak perbedaan antara kuliah dengan sekolah yang terkadang membuat mahasiswa baru menjadi cukup “kaget” dengan sistem yang ada. Perbedaan tersebut diantara lain.

1. Sistem Pembelajaran
Ada beberaoa perbedaan antar sekolah dengan kuliah jika dilihat dari sistem pembelajarannya. Pertama, dilihat dari waktu pembelajaran, rata-rata sekolah dilaksanakan selama 6 hari dengan waktu yang tetap dari pagi (sekitar jam 7an) sampai siang (sekitar jam setengah dua kecuali hari jum’at sekitar jam 11an) dengan dua kali istirahat. 

Sementara kuliah, pembelajaran dilaksanakan rata-rata 5 hari dengan waktu tidak tetap setiap harinya dengan akumulasi waktu yang lebih sedikit dibandingkan sekolah. Kedua, dilihat dari mata pelajaran/mata kuliah. Di sekolah, selama tiga tahun mata pelajaran yang disampaikan setiap semester akan sama, yang berbeda hanyalah substansinya. 

Saat kuliah, mata kuliah yang diambil persemester akan berbeda-beda sesuai jatah dan beban SKSnya. Ketiga, dilihat dari baju seragamnya. Di sekolah, pakaian dikenakan semuanya seragam, tapi di Kampus, kita bebas mengenakan apa saja asal sopan dan sesuai peraturan misalkan harus berkerah dan lain-lain.


ads

2.  Sistem Penugasan
Di sekolah, tugas yang diberikan kebanyakan soal-soal tertulis yang berkaitan dengan mata pelajaran dan berakhir pada pemeriksaan benar salahnya. Waktu  pengerjaanpun relative membutuhkan waktu yang singkat. Ta[I di Kuliah, tugas yang diberikan bervariasi dari mulai yang membutuhkan waktu yang singkat sampai membuthkan waktu yang lama. 

Terkadang para mahasiswa sering dikejar dengan waktu deadline sehigga lembur atau begadang untuk mengerjakan tugas menjadi bukan hal yang asing. Sampai-sampai di sebuah program studi kampus, tertera sebuah tulisan di dinding kampus yang berbunyi “Jangan ambil waktu tidur kami”. 

Dari segi varietas bentuk tugaspun berbeda-beda. Ada yang pengerjaan soal tertulis, membuat makalah kelompok, laporan survey, membuat prototype/model/maket dan sebagainya.

3. Sistem Ujian
Pertama, ditinjau dari waktu pelaksaannya. Waktu ujian antara sekolah dan kuliah tidak terlalu banyak berbeda. Kalau di sekolah ada ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan ujian akhir nasional (UAN) sedangkan di kuliah secara umum (tentu saja antara prodi yang satu dengan yang lainnya ada kekhasan) kita mengenal Kuis (ujian berkala di waktu tertentu), UTS, UAS, Sidang Tugas akhir dan Ujian Komprehensif (mirip UAN).

Kedua, ditinjau dari sistem atau bentuknya. Saat di sekolah umumnya kita akan menemukan dua jenis bentuk ujian yakni ujian tertulis (pilihan ganda dan essai) dan ujian lisan. 
Pada saat kuliah akan banyak variasinya bahkan ada sistem ujian yang saat di sekolah itu adalah sebuah bentuk kecurangan, tapi di kuliah merupakan hal yang biasa diterapkan dalam sistem ujian. 
Misalnya, ujian tertulis di universitas selain sistem konvensional berupa esai secara closed book, ada juga sistem open book, open book terbatas (membuat ringkasan dalam kertas terbatas seperti satu halaman HVS), take home test (soal ujian dibawa pulang dan jawaban dikumpulan sesuai waktu yang ditetapkan), optional test (mengerjakan beberapa soal dari semua soal yang diberikan).

4. Sistem Evaluasi
Sistem evaluasi maksudnya adalah indikator atau parameter yang menunjukan keberhasilan belajar peserta didik. Di sekolah kita mengenal sistem rapot yang berisi nilai-nilai per mata pelajaran tiap siswa dan rata-rata seluruh siswa dalam satu kelas yang kemudian diakumulasi dan disertakan peringkat siswa.  
Sedangkan di Kampus atau Universitas. tolak ukuran capaian pendidikan ditentukan oleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan lama kelulusan. IPK berkisar pada 0-4 yang merupakan konversi dari nilai abjad (ABC) sehingga nilanya lebih tegas.
Sebenarnya perbedaan-perbedaan tersebut lebih ke arah dzohirnya atau dari sistemnya saja. Akan tetapi perbedaan yang mendasar dan sangat penting yang benar-benar kiya harus perhatikan kata kuncinya adalah Responsibility atau kalau kita urai menjadi Response-Ability
Artinya tidak seperti di sekolah, saat kuliah kita mempunyai kebebasan untuk memilih tanggapan (response) terhadap segala bentuk stimulus/rangsangan yang ada di lingkungan kampus. Hanya saja kita tidak bebas memilih konsekuensi dari respon kita, dimana bisa menghasilkan manfaat atau mudharat terhadap diri kita.
Gambar 2. Karakteristik kuliah (respon dan konsekuensi)

Ibarat sebagai restoran dimana segala menu makanan sudah tersedia jenisnya kita tinggal mengambil yang kita inginkan baik yang enak tapi tidak sehat, sehat tapi tidak enak, enak tapi sehat atau bahkan tidak enak dan tidak sehat. 

Kita jugapun pun bebas untuk mengambil banyak atau sedikit sesuai kapasitas perut dan saku kita tentu saja. Berbagai menu positif misalnya seminar atau diskusi ilmiah, organisasi, proyek dosen, kompetisi ilmiah dan lain-lain. Kita mempunyai kebebasan untuk meresponnya baik mengambil menu itu maupun tidak. Dan sekali lagi konsekuensi keputusan kita kembali lagi kepada kita.


Choose Your Response!

Penulis: 
kang Asep Muhammad Samsudin 
Pengajar di Fakultas Teknik Undip

sumber: pustakakehidupanku.wordpress.com

Selain 4 hal di atas, ada lagi nih guys perbedaan antara kehidupan di Sekolah dan Kuliah, apa saja? ini daftarnya.

1. Pergaulan di Kampus lebih asik, tapi juga bisa sebaliknya
Di kampus sangat mungkin kita menemukan teman dari jurusan dan fakultas lain karena banyaknya mahasiswa yang belajar di kampus bahkan lintas angkatan dari yang maba (mahasiswa baru) dan maba (mahasiswa abadi).

2. Waktu dan tempat belajar di kampus umumnya lebih fleksibel
Namun saking fleksibelnya kadang ini melenakan, menunda-nunda dan menyelepelekan tugas akhirnya berdampak pada nilai akademis.
Jika saat SMA sobat bisa asal ngikut kelas pasti naik, di kampus berbeda kalau nilai sebuah mata kuliah jelek maka wajib ngulang di semester berikutnya ibarat kayak gak naik kelas dan otomatis menambah masa studi di kampus alias gak lulus-lulus. 

3. Cara belajar beda sekali dengan saat SMA

4. Liburan semester di kampus lebih panjang
Betul, liburan semester di kampus lebih panjang, bisa sampai 1,5 hingga 2 bulan. Sayangnya kadang tidak seindah yang dibayangkan apalagi kalau sobat sudah bukan mahasiswa baru lagi ada saja kegiatan saat liburan mulai dari kegiatan kemahasiswaan seperti organisasi atau ketika sudah semester tua wajib magang, praktik kerja lapangan bahkan penelitian, kadang jadi bingung secara kalender lagi libur semester tapi tiap hari sibuk sendiri.

5. Baju, pakaian  dan dresscode sehari-hari di kampus itu bebas!
paling keliatan perbedaannya antara siswa dan mahasiswa adalah pakaian sehari-hari. Boleh pakai baju apapun asalkan sopan. Hal ni jadi ajang untuk nunjukin OOTD ke kampus.

6. Peraturan di kampus biasanya lebih longgar dari SMA/SMA
Kalau di sekolah 1-2 kali gak masuk (tanpa keterangan) aja ditanyain atau bahkan dimarahin, kalau di kampus biasanya ada minimal kehadiran. Misal, kalau satu semester ada 16 pertemuan dan minimal kehadiran 75%, berarti kamu boleh aja “bolos” 3-4 kali. 

Meskipun gak recommended ya buat ambil “jatah” sampai 4 kali, kecuali emang butuh. Karena biasanya kehadiran juga bisa ngaruh ke nilai kita. Tapi, setiap kampus bahkan jurusan punya kebijakannya masing-masing buat masalah kehadiran.



Review Film Ferrari v Ford, Drama Otomatif yang Seru



Campusnesia.co.id -- Film balapan selalu memberi ketegangan tersendiri dengan kebut-kebutanya. Apalagi jika film diangkat dari kisah nyata, nilai sejarahnya jadi poin tersendiri untuk diikuti.

Yup, kali ini mari kita bahas film apik yang dibintangi nama besar Mad Damon dengan Christian Bale. Aktor yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya, wabil khusu Christian Bale yang terkenal terbiasa melalukan hal ekstrim demi karakter yang diperankan, dalam film Ferrari v Ford ini ia harus menurunkan berat badannya.

ads


Jalan Cerita
Tayang tahun 2019 yang disutradarai oleh James Mangold dan diproduseri oleh Peter Chernin, Jenno Topping dan James Mangold. Naskah film ini ditulis oleh Jez Butterworth, John-Henry Butterworth dan Jason Keller. Film ini dibintangi oleh Matt Damon, Christian Bale, Caitriona Balfe, Jon Bernthal, Tracy Letts, Josh Lucas, Noah Jupe, Remo Girone dan Ray McKinnon.

Pada tahun 1963, Enzo Ferrari (Remo Girone) dihubungi oleh Ford Motor Company tentang kemungkinan pembelian Ferrari. Kesepakatan dibatalkan sepihak oleh Ferrari ketika Enzo menyadari bahwa kesepakatan tersebut termasuk pembelian Scuderia Ferrari, program balap Ferrari yang telah memenangkan pertandingan Le Mans 24 Jam tahun 1958, 1960 hingga 1965. Le Mans adalah pertandingan balap mobil aktif tertua di dunia yang diadakan setiap tahun sejak tahun 1923. Kesal karena ditolak, Henry Ford II (Tracy Letts) mendirikan divisi balap sendiri untuk membuat mobil demi mengalahkan Scuderia Ferrari.

Film ini menceritakan bagaimana perancang otomotif Carroll Shelby (Matt Damon) dan pembalap mobil Ken Miles (Christian Bale) memimpin tim insinyur dan perancang Amerika Serikat dari Ford untuk membangun mobil balap yang dapat mengalahkan Ferrari yang legendaris. Pada akhirnya, mereka memproduksi Ford GT40 untuk pertandingan di Le Mans 24 Jam tahun 1966.

Suasana balapan tergambar sangat apik, kemampuan Ken Miles dalam hal otomotif terutama mobil tergambar sangat apik dan mumpuni. Berkat kerjasama Ken Miles dan Shelby, Ford berhasil memenangi balapan Le Mans 24 Jam. 

Intrik politik dan kekuasaan dalam patriarki perusahaan sebesar Ford juga tergambar, bagaimana dengan keuntungan beberapa pihak harus mengorbankan keberhasilan Ken Miles dan Shelby.

Secara keseluruhan sangat asyik dinikmati, alur cerita dan cinematografinya. Skor dari saya 8/10 selamat menonton.

penulis: Nandar


Tembalang, Reply 2007 Kisah Kehidupan Kampus Tembalang Era Tahun 2007




Campusnesia.co.id -- Ada salah satu Drama Korea bertema kisah lampau berjudul Reply 1988, menarik karena memberi gambaran bagaimana orang-orang hidup di tahun itu.

Ngomong-ngomong tentang masa lampau saya jadi teringat pertama kali menginjakan kaki di Tembalang Semarang, persisnya tahun 2007 dan hingga 2020 ini setidaknya sudah hampir 13 tahun menyaksikan perubahan tembalang yang pesat sekali.


ads

Dengan format drama korea Reply 1988, saya akan berbagi kenangan tentang Tembalang era 2007 untuk pembaca yang baru beberapa tahun terakhir ke tembalang mungkin agak susah untuk Relate, buat yang sudah gak lagi di tembalang semoga jadi kenangan. Apa saja? Ini daftarnya

1. Makan Rp 2000 
Di daerah Timoho Bulusan Tembalang, ada warung namanya bu Tarmi, harga seporsi makanan di sini sangat terjangkau. Nasi, ikan atau telor dan es teh hanya Rp 2.000. 

Itupun bagi saya kalau pesan makanan harus bilang nasinya seperempat porsi saja, karena 1 porsi sama dengan 1.5 porsi di tempat lain. 

2. Ngantri di Warnet
Akses internet masih susah dan mahal, bagi yang punya laptop cukup nongkrong di kampus sambil wifi-nan, tempat favorit fakuktas psikologi atau perpus undip tembalang karena kecepatannya.

Bagi yang tidak punya, pilihan satu-satunya ya harus ke Warnet. Dengan tarif 3.000-4.000 per jam. Tidak jarang harus antri di jam-jam sibuk.

Biasanya kalau tidak mendesak saya lebih suka ke warnet tengah malam dan bergadang hingga menjelang subuh.

Oh ya, Friendster dan Yahoo Mesenger masih hits kala itu.

3. No Franchise Minimarket
Pilihan tempat belanja adalah warung kelontong yang tentu tidak ada yang buka hingga 24 jam. Ketika malam tiba sepinya bukan main, sangat berbeda dengan sekarang "Tembalang, City never sleep".

Satu-satunya minimarket yang ikonik di tembalang bernama TOTEM singkatan dari toko tembalang, tempatnya sangat strategis di pertigaan seberang masjid kampis undip.

Saking ikoniknya, menjadi patokan ketika hendak turun dari bis atau angkot, "turun di totem pak!".

4. Bis Bukit Kencana
Hidup tembalang era 2007an jika tidak memiliki kendaraan motor sendiri serasa jauh dari peradaban.

Ada angkot untuk bepergian jarak dekat hingga ngesrep, tapi untuk mencapai tengah kota semarang, pleburan atau hingga terminal terboyo Bis Kencana jadi andalan, bisa dipastikan setiap 30 menit sekali lewat dengan rute Terminal Terboyo - Bukit Kencana Meteseh.

5. Anak Peleburan dan Tembalang
Anak tembalang identik dengan anak eksak karena kampus tembalang banyal jurusan eksak, fakuktas teknik, mipa, psikologi, fkm, dan peternakan.

Sedangkan anak Pleburan identik dengan anak sosial. Karena jurusan-jurusan ekonomi, hukum, fisip, ilmu budaya, sastra ada di kampus pleburan.

Jurusan, dan nuansa akademis sedikit banyak berpengaruh terhadap pola pikir, pergaulan hingga tongkrongan.

Culture shock pernah terjadi pada tahun 2010 saat pertama kali fakultas da jurusan di pleburan naik ke tembalang.

6. Nelpon di Wartel
Tidak semua mahasiswa memiliki Handphone, penulis sendiri baru mampu membeli HP monoponik saat semester pertama. Nelpoon di wartel ini ngomongnya harus efektif, dan sambil memantau layar monitor tagihan biayanya, kalau bawa uangnya sedikit dan kelamaan bicara bisa repot ha ha.

HP adalah barang langka kala itu, jarkom dilakukan dengan SMS beruntun yang kadang terputus di tengah jalan Ha ha.

7. Nyarter Angkot Kuning
Angkot jadi alternatif untuk bepergian, bahkan untuk jarak yang jauh. Rental mobil masih langka dan tentu saja ride sharing yang online-online gitu belum ada. Kegiatan di Ungaran, Kendal hingga solo dengan angkot adalah hal yang biasa.

Tentu saja setiap komunitas punya sopir angkot langganan yang biasa di carter untuk kegiatan, salah satu sopir angkot langganan yang legend bernama Pak Didik, orangnya baik dan ramah sekali. Saking larisnya beliau pernah dijulidtin sesama sopir angkot.

Nyarter angkot terjauh yang pernah saya rasakan hingga Kota Tegal.

8. Jalan kaki itu normal
Bagi yang tidak punya kendaraan motor, dan jika uang saku mulai menipis jalan kaki jadi pilihan utama untuk bepergian.

Jalan kaki jadi hal biasa kala itu, buka hanya sekedar ke kampus, main ke kos teman atau belanja kebutuhan penulis dan beberapa teman terbiasa jalan kaki dari Tembalang hingga ngesrep. Capek sih..

9. Rental CD
Hiburan akhir pekan di isi dengan nobar film. Karena belum ada aplikasi videp on demand, internet yang masih mahal, HP belum smart pilihan terbaik adalah nyewa di rental CD.

Seingat saya per keping CD 2.500 dan 5.000 untuk DVD. Dapat bonus jika skalian nyewa 4-5 kalau gak salah.

Jangan lupa kembalikan tepat waktu, karena kalau telat bisa kena denda.

Masih banyak sebenarnya kenangan-kenangan masa awal-awal di Tembalang, misal kos yang masih sangat terjangkau. Sobat punya kenangan apa? Jangan lupa share di kolom komentar ya.

Penulis: Nandar


10 Artis Indonesia yang Sukses dan Berprestasi dalam Dunia Pendidikan



Campusnesia.co.id - Menjadi selebritis memang begitu menggiurkan. Selain kamu bakal meraih popularitas dan dikelilingi banyak fans yang menjerit histeris setiap kamu melangkah, pundi-pundi keuangan akan semakin bertambah.

Biasanya masalah klasik menjadi selebritis adalah harus meninggalkan pendidikan akademis. Kesibukan padat sebagai artis, tak sedikit membuat mereka rela tidak sekolah demi mengejar impian. Apakah itu salah? Tentu saja tidak.

Namun ada nama-nama selebritis yang masih bisa menjaga popularitas mereka sekaligus pendidikan. Bahkan mereka berhasil menempuh pendidikan di institusi bergengsi yang membuktikan kalau mereka tak hanya diidolakan sebagai selebritis tetapi juga jenjang sekolah. Siapa saja sih?



1. Edwin Libels

KapanLagi.com - Nama Rizal Edwin Manansang mungkin kurang populer di kalangan generasi muda. Namun anggota grup vokal Libels ini memiliki prestasi yang membuat banyak generasi muda terkesima. Edwin adalah salah satu artis pria Indonesia terpintar yang pernah ada dan kamu akan kagum dengan sejarah pendidikan yang dia punya.

Tercatat pria yang berusia 49 tahun ini adalah lulusan STAN. Dia juga menerima beasiswa S2 Ekonomi di Amerika Serikat serta pada tahun 2012 lalu sukses lulus dari S3 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Butuh enam tahun lamanya bagi Edwin untuk meraih gelar doktor yang berbuah manis yakni nilai A. Bahkan status PNS dirinya naik ke golongan IVB saat itu.

Pria yang sempat bertugas sebagai Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi dan Multilateral di kantor Kementrian Koordinator Perekonomian ini sekarang dikabarkan telah menjadi Eselon III di Departemen Keuangan. Wow, Edwin benar-benar sadar jika menyanyi tak selamanya menghasilkan uang baginya.



2. Cinta Laura


KapanLagi.com - Kalau kamu mengeluh jika selama ini Cinta Laura selalu berbicara dengan logat yang ribet, maka kamu harus menerimanya. Lepas dari logatnya yang ribet, wajahnya yang cantik, tubuhnya yang ramping, wanita berusia 21 tahun ini adalah sosok yang cerdas dalam urusan akademis.

Terlahir di Jerman, Cinta menjadi salah satu selebritis Indonesia yang mampu menempuh pendidikan di kampus bergengsi Columbia University di mana Presiden Amerika, Barack Obama dulu pernah sekolah di sana. Selama di sana, Cinta mengambil jurusan Ilmu Politik dan Psikologi serta sukses lulus dengan predikat Cum Laude. 

Hmm, tak semua orang bisa lulus dengan Cum Laude di kampus bergengsi yang hanya berisi orang-orang pintar di dunia itu. Jadi, biarkan saja Cinta berbicara dengan logat yang ribet ya.



3. Andi Arsyil Rahman



KapanLagi.com - Andi Arsyil Rahman membuktikan bahwa tak selamanya pria ganteng itu tidak cerdas. Karena pria kelahiran Makassar yang kini berusia 27 tahun ini adalah salah satu aktor tercerdas Indonesia. Dengan manajemen waktu yang baik, Arsyil sukses memboyong tiga gelar S1 yakni lulusan MIPA jurusan Fisika/Prodi Geofisika, Ekonomi jurusan Manajemen Ekonomi dan Teknik jurusn Teknik Informatika sekaligus di waktu yang sama pada 2010 silam.

Bahkan ketika saat remaja, Arsyil adalah sang juara kelas dan meraih berbagai beasiswa. Pemeran Robi dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji ini meraih juara III Lomba Fisika The Most Creative Student Award dan sempat jadi Tokoh Berkepribadian Pembangan (TBP) 2011 dan Duta International Youth Forum On Climate Change (IYFCC) 2011.

Hobinya menulis dan membaca membuat pria yang masih jomblo ini sukses merilis dua buku motivasi kehidupan. Lepas dari kesibukannya sebagai aktor, Arsyil adalah consultant salah satu perusahaan swasta, pembicara dan narasumber di berbagai acara. 



4. Maudy Ayunda

KapanLagi.com - Usianya masih 19 tahun, tapi kamu tak boleh menganggap remeh kemampuan otak si cantik Maudy Ayunda. Lepas dari kemampuannya berakting dan bermain gitar dengan suaranya yang merdu, Maudy adalah mahasiswi salah satu kampus bergengsi di dunia, Oxford University.

Sejatinya ikon selebriti muda Indonesia yang cantik dan pintar ini diterima di dua kampus elite dunia yakni Columbia dan Oxford. Namun Maudy memilih jurusan Filosofi, Politik dan Ekonomi (PPE) di Oxford. Bahkan pada Desember 2012 silam, Maudy sempat jadi pembicara muda dalam forum internasional, Regional Meeting and Stakeholder Consultation on the Post-2015 Development Agenda di Nusa Dua, Bali

Saat itu Maudy berbicara cara mengatasi kemiskinan dan pengangguran di depan sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Indonesia, SBY.



5. Nicholas Saputra


KapanLagi.com - 12 tahun berlalu, status pria impian para wanita Indonesia masih belum lepas dari Nicholas Saputra. Semenjak perannya sebagai Rangga yang ganteng dan sempurna dalam film ADA APA DENGAN CINTA?, fans pria berusia 30 tahun ini begitu setia dan masih berharap bisa menjadi kekasih Nicholas.

Jika banyak selebritis tergiur dengan popularitas, Nico justru tidak. Nico malah menikmati kehidupannya saat ini menjadi seorang traveller ganteng yang berkeliling Indonesia. Film yang dia bintangi adalah judul-judul bergengsi yang menampilkan kemampuan akting di atas rata-rata. Belum lagi koleksi award film yang membuat Nico sering jadi juri film baik di Indonesia atau luar negeri. Lepas dari tatapan matanya yang tajam, tubuh tinggi atletis, senyum dan wajah yang ganteng, Nico adalah pemuda yang cerdas.

Nicholas adalah lulusan jurusan Arsitektur, salah satu jurusan bergengsi di salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Indonesia. 



6. Dian Sastrowardoyo


KapanLagi.com - Jika Nicholas Saputra adalah idaman para wanita maka yang jadi idaman para pria dan membuat banyak wanita iria dalah Dian Sastrowardoyo. Cantik dan pintar adalah dua hal yang lekat pada wanita berusia 32 tahun ini. Kendati tak menempuh pendidikan di luar negeri, sosok Cinta yang masih cantik kendati sudah menikah dan punya dua anak ini adalah wanita yang cerdas.

Dianggap sebagai pujaan sepanjang masa banyak pria, Dian adalah lulusan S1 Filsafat Universitas Indonesia yang dilanjutkan dengan lulus secara Cum Laude dari S2 Manajemen Keuangan Universitas Indonesia. Bahkan kini istri pengusaha Indraguna Sutowo itu akan melanjutkan pendidikan ke jenjang S3.



7. Tasya Kamila


Mantan penyanyi cilik yang hits dengan lagu “Anak Gembala” Tasya Kamila. Lulus dari bangku kuliah lebih cepat. Ia menyelesaikan kuliah S1 di Fakultas Akuntansi Universitas Indonesia dalam waktu 3,5 tahun dengan IP 3,58



8. Alissa Soebandono


Mungkin banyak masyarakat yang kaget saat Alyssa Soebandono sudah menyelesaikan studi S2-nya dengan jurusan Corporate Communication di London School Public Relation (LSPR) Jakarta diumurnya yang masih 21 tahun. Istri Dude Harlino ini sebelumnya menempuh jenjang S1 di Monash University dan lulus pada Desember 2011 namun hal tersebut tidak terlalu ia besar-besarkan.


9. Maudy Ayunda


Ayunda Faza Maudya, B.A., M.A., M.B.A. (lahir 19 Desember 1994), dikenal sebagai Maudy Ayunda adalah aktris, model, aktivis, penulis, dan penyanyi-penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Ia masuk dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30 pada 2021 dan telah 13 kali dinominasikan Anugerah Musik Indonesia serta mendapatkan nominasi ganda Piala Citra pada FFI 2022.

Maudy melakukan debutnya di dunia hiburan melalui film Untuk Rena produksi Miles Films pada tahun 2005. Kemudian ia membintangi beberapa film seperti Perahu Kertas (2012), Refrain (2013), dan Habibie & Ainun 3 (2019).

Dalam karier musik, Maudy merilis album pertamanya pada tahun 2011, Panggil Aku... dengan singel hits-nya berjudul "Tiba Tiba Cinta Datang". Sejak saat itu, Maudy telah merils tiga album: Panggil Aku... (2011), Moments (2015), dan Oxygen (2018), serta dua album mini: My Hidden Collection (2013) dan The Hidden Tapes: Vol. 1 (2021). Ia juga kerap mengisi soundtrack dalam film-film yang dibintanginya.

Maudy lahir dengan nama Ayunda Faza Maudya di Jakarta pada 19 Desember 1994. Ia merupakan putri sulung dari pasangan orang tua Didit Jasmedi R. Irawan dan Muren Murdjoko. Maudy memiliki seorang adik bernama Amanda Khairunnisa yang juga telah beberapa kali tampil sebagai aktris film.

Maudy memiliki hobi membaca dari kecil, ia belajar membaca di usia 3 tahun. Maudy menempuh sekolah dasar di SD Al-Azhar hingga kelas dua lalu pindah ke Sekolah Interkultural Mentari hingga lulus SMP. Awalnya, ia memiliki kendala bahasa dan harus beradaptasi menggunakan bahasa Inggris di sekolah internasional, sedangkan saat itu ia hanya terbiasa dengan bahasa Indonesia dan Jawa.

Setelah penampilan debutnya di film Untuk Rena, Maudy berhenti sejenak di dunia hiburan dan fokus pada pendidikannya. Maudy melanjutkan SMA di British School Jakarta. Saat itu, ia menjabat sebagai ketua OSIS.

Pasca kelulusan sekolah menengah, Maudy diterima di Universitas Oxford, Inggris dan mengambil jurusan PPE (Philosophy, Politics and Economics). Ia memulai studi pada September 2013 dan lulus pada tahun 2016.

Pada tahun 2019, Maudy melanjutkan kuliah untuk gelar S2 dan berhasil diterima di dua universitas ternama dunia yaitu Universitas Harvard dan Universitas Stanford. Ia memutuskan untuk kuliah di Universitas Stanford dan lulus pada tahun 2021 dengan gelar ganda untuk jurusan bisnis (M.B.A.) dan pendidikan (M.A.).


10. Jerome Polin
Jerome Polin Sijabat, B.Eng. Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info) (lahir 2 Mei 1998) adalah seorang YouTuber, selebriti internet, dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Jerome dikenal setelah memulai kanal YouTube bernama Nihongo Mantappu yang membagikan kehidupan pribadinya sebagai mahasiswa Indonesia di Jepang. 

Jerome membuat konten vlog cara belajar bahasa Jepang, matematika, dan kesehariannya selama berada di Jepang. Jerome berkuliah di Universitas Waseda, Shinjuku, Tokyo, Jepang, program studi matematika terapan. Saat ini, dia menjabat sebagai CEO Mantappu Corp dan bersama kakaknya, Jehian Panangian Sijabat, mempunyai bisnis kedai minuman teh bernama Menantea.





sumber: KapanLagi.com
sumber: http://www.kaskus.co.id





Review Film The Current War, Perang Arus antara Thomas Edison, George dan Tesla



Campusnesia.co.id - Film berlatar sejarah selalu asyik untuk dinikmati, walau sudah dipastikan kita tahu endingnya tetapi menyimak bagaimana sutradara dan aktor mengemas ceritanya bisa menjadi hiburan, pengetahuan dan nostalgia tersendiri. Terlebih saya secara pribadi penyuka hal-hal yang bersifat vintage.

Film yang akan kita review berjudul The Current War, sebuah film drama sejarah Amerika Serikat tahun 2017 yang disutradarai oleh Alfonso Gomez-Rejon dan ditulis oleh Michael Mitnick. Film tersebut dibintangi oleh Benedict Cumberbatch, Michael Shannon, Nicholas Hoult, Tom Holland, Katherine Waterston, Simon Manyonda, dan Tuppence Middleton, dan menggambarkan persaingan antara Thomas Edison dan George Westinghouse. Martin Scorsese bertugas sebagai produser eksekutif pada film tersebut.

ads

Dalam upaya menerangi Amerika dengan listrik dan lampu bohlam Thomas Alva Edison diperankan oleh Benedict Cumberbath bersaing habis-habisan dengan George Westinghouse yang diperankan oleh Michael Shanon.

Thomas Alva Edison digambarkan dengan jelas pria dengan penemuan yang unik dan beragam, seperti bohlam berfilamen bambu yang baru berhasil menyala selama 13 jam setelah ujicoba selama 10.000 kali. Atau alat perekam suara, cikal bakal kamera dan televisi.

George sendiri digambarkan sebagai pebisnis handal, setelah sukses dengan kereta uap dan gas sebagai penerangan, ia tak mau kalah ingin terjun dalam bisnis listrik.

Seperti judulnya "Perang Arus" sepanjang film akan banyak sekali perdebatan dan instrik yang melibatkan arus, Thomas Edison menggunakan arus DC dengan alasan aman bagi manusia tetapi Costnya mahal sedangkan George menggunakan Arus AC, murah tetapi menurut edison berbahaya bagi manusia. Oh ya, yang penasaran dengan asal-usul kursi listrik untuk hukuman mati, akan terjawab di film ini dan siapa yang turut bertanggung jawab dengan kemunculannya.

Banyak easter egg dalam film ini, misal investor Thomas Edison yang bakal menjadi cikal bakal JP Morgan yang kita kenal sebagai Bank dan Investor hingga hari ini. Perusahaan George Westinghouse yang menjadi cikal bakal General Elektrik.

Ada juga penampilan Nicola Tesla, yang ternyata pernah menjadi karyawan Edison dan pindah ke perusahaan George. 

Secara keseluruhan menarik layak ditonton, hanya saja bagi saya akan lebih seru kali ya kalau penemuan-penemuan Edison dan Tesla lebih banyak ditampilkan. Skore 7,5/10.

penulis: Nandar

Kisah Hebat Mbah Sadiman, Pahlawan Penghijauan dari Wonogiri



Jakarta - "Saya tak pernah berpikir untuk bisa memetik hasil kerja saya ini. Bahkan ketika nanti saya sudah tiada, saya juga tak ingin diperlakukan berlebihan. Saya hanya ingin berbuat kebaikan bagi sesama selama saya masih bisa. Saya pasti senang kalau didukung, tapi sebenarnya asal tidak diganggu saja sebenarnya saya sudah cukup senang meskipun itu masih juga sering terjadi."

Kalimat itu meluncur begitu saja dari Sadiman, lelaki tua asal Dusun Dali, Desa Geneng, Bulukerto, Wonogiri, Jateng, saat ditemui detikcom, Kamis (27/8/2015).

Wajahnya sudah terlihat sepuh, giginya sudah banyak yang tanggal, namun semangat menyala-nyala masih tercermin dari kilatan padangan matanya. Jangan tanya lagi soal kemampuan fisiknya, kaki lelaki 65 tahun itu layaknya tak menapak tanah ketika harus naik turun gunung meskipun sembari memikul beban. Napasnya tetap teratur, tak tersengal-sengal.

Mbah Sadiman, demikian dia biasa disapa, memang hanya warga biasa di kampungnya. Bahkan rumah 9 x 6 meter berlantai tanah yang dia huni bersama istrinya seperti terselip di antara rumah-rumah warga lain yang cukup besar dan kokoh. Dia dan istri menghidupi diri sebagai petani penggarap lahan tumpangsari di areal Perhutani. Yang paling menopang hidupnya adalah menjual rumput di areal hutan untuk dijual di pasar.

Yang istimewa dari Mbah Sadiman adalah dedikasinya kepada lingkungan. Sendirian lelaki tua ini melakukan penanaman pohon-pohon pengikat air di areal lahan hutan, lahan milik negara yang hasilnya pasti tak akan dinikmatinya. Bukan setahun dua tahun dia melakukan itu, namun sudah 19 tahun terakhir. Bukan pula hanya menanam, namun juga marawat dan membesarkannya. Termasuk menyulami atau menanaminya lagi jika tanaman sebelumnya mati. Dia melakukannya sendirian.

Luasan areal yang dia tanami tak kurang dari 100 hektar lahan hutan di Bukit Gendol dan Bukit Ampyangan, yang merupakan lereng Gunung Lawu sisi tenggara. Jaraknya sekitar 100 km dari Kota Solo. Lokasi tersebut merupakan kawasan perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur.



Sadiman memaparkan ketika masih kanak-kanak dia merasakan sendiri sumber air yang cukup melimpah bersumber dari kedua bukit tersebut. Namun sumber air itu semakin berkurang ketika kayu-kayu hutan di kedua bukit dijarah warga untuk dijadikan bahan bangunan maupun dijual.

Puncak dari kerusakan hutan di kedua bukit itu, kata dia, terjadi pada tahun 1964 ketika terjadi kebakaran besar. Seluruh tanaman di hutan itu hangus terbakar. Kondisi hutan gundul itu dibiarkan selama bertahun-tahun sehingga sumber air semakin kritis. Banyak lahan pertanian yang dibiarkan karena kesulitan air, bahkan warga dan ternak mengalami kekurangan air bersih.

Pemerintah kemudian memutuskan untuk menghijaukan kembali Bukit Gendol dan Ampyangan dengan membuat hutan produktif. Kedua bukit itu dijadikan hutan pinus di bawah pengawasan Perhutani. Selama bertahun-tahun Sadiman bekerja sebagai penyadap getah pinus.

"Setiap hari saya naik gunung ini, saya amati dan saya pikirkan kondisinya. Ternyata pohon pinus tidak banyak membantu mengikat air alam. Jika penghujan sering banjir, jika kemarau tetap saja kami kekurangan air. Setelah itu sejak tahun 1996 saya putuskan untuk menanam pohon beringin di lokasi-lokasi yang tidak ada tanamannya. Saya minta izin penjaga hutan, ternyata diperbolehkan," ujarnya.

Ikuti terus kisah Mbah Sadiman pahlawan penghijauan. Karena dedikasinya menanam pohon beringin, wilayah itu kini tak pernah kekeringan. 

PROMO MERCHANDISE KKN 2020





Campusnesia.co.id -- Sobat Campusnesia, tiba masanya untuk KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk mendukung kegiatan pengabdian ke masyarakat sobat semua, Campusnesia dan Loetju.com berkolaborasi untuk menawarkan kebutuhan merhandise dan publikasi kegaiatan kalian.



Produk yang kami tawarkan:

1. PLAKAT
Diperlukan sebagai souvenir kenang-kenagan dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses KKN, kepala desa, keluaahan, pemateri dll.

Di Loetju ada bermacam produk Plakat: Plakat Kayu, Plakat Marmer, Plakat Akrilik dan Plakat Kaca.

2. SPANDUK
menggunakan bahan MMT 240 gr, untuk spanduk Posko, Backdrop Acara dan mungkin pembuatan Plang bila diperlukan.


3. JAM Dinding
Diperlukan sebagai souvenir kenang-kenagan dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses KKN, kepala desa, keluaahan, pemateri dll.

Atau bisa juga sebagai hadiah untuk lomba-lomba yang kalian adakan di tempat KKN.
Kami menyediakan bermacam Ukuran dan Harga.

4. MUG 
Diperlukan sebagai souvenir kenang-kenagan dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses KKN, kepala desa, keluaahan, pemateri dll.

5. PIN dan Gatungan Kunci
Souvenir dengan ukuran lebih kecil cocok dibagi-bagi sebagai hadiah atau promosi program tertentu. Fungsional dan harga yang terjangkau. Kami punya banyak varian ukuran, harga dan jenis.


6. STIKER dan POSTER
Berbahan Kertas poster bisa jadi ajang sosialisasi dan publikasi program serta event yang kalian buat.
Stiker bisa jadi sarana edukasi program dan penyulusan tertentu. Praktis dan bisa ditempel.


nah, untuk info produk dan harga bisa hubungi Loetju di WA 085292613001 


Bonus:
untuk yang ingin Program KKN nya dimuat di web Campusnesia.co.id dengan mengirimkan Press Release ke:


email: Campusnesia@gmail.com 
dan konfirmasi ke hotline kami di WA 0812 2611 7538


Semoga Bermanfaat, :)

upcoming search: syarat kkn undip, materi kkn undip, kkn undip 2020, jadwal kkn undip 2020, kkn undip tim 1 2020, reportase kkn undip, kkn undip tim 2 2020, nilai kkn undip, materi kkn undip, kkn undip 2019,  jadwal kkn undip 2019, kkn undip tim 1 2019, reportase kkn undip, kkn undip tim 2 2019


Kunjungi Website Kami, Klik:
DESKRIPSI GAMBAR

Chat dengan Admin Kami, Klik:
DESKRIPSI GAMBAR