10 Perbedaan Dunia Sekolah dan Kuliah



Campusnesia.co.id -- Kuliah merupakan sebuah fase pendidikan yang mempunyai lompatan kondisi yang signifikan dengan fase pendidikan sebelumnya yakni Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah dan yang sejenisnya. 
Tidak seperti perpindahan fase pendidikan dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Madrasah Tsanawiyah menuju SLTA/SMA dan  sekolah sejenis yang relatif tidak jauh berbeda kecuali perbedaan dari segi jejang keilmuan saja, kondisi psikologis siswa dan warna seragam tentu saja.
Banyak perbedaan antara kuliah dengan sekolah yang terkadang membuat mahasiswa baru menjadi cukup “kaget” dengan sistem yang ada. Perbedaan tersebut diantara lain.

1. Sistem Pembelajaran
Ada beberaoa perbedaan antar sekolah dengan kuliah jika dilihat dari sistem pembelajarannya. Pertama, dilihat dari waktu pembelajaran, rata-rata sekolah dilaksanakan selama 6 hari dengan waktu yang tetap dari pagi (sekitar jam 7an) sampai siang (sekitar jam setengah dua kecuali hari jum’at sekitar jam 11an) dengan dua kali istirahat. 

Sementara kuliah, pembelajaran dilaksanakan rata-rata 5 hari dengan waktu tidak tetap setiap harinya dengan akumulasi waktu yang lebih sedikit dibandingkan sekolah. Kedua, dilihat dari mata pelajaran/mata kuliah. Di sekolah, selama tiga tahun mata pelajaran yang disampaikan setiap semester akan sama, yang berbeda hanyalah substansinya. 

Saat kuliah, mata kuliah yang diambil persemester akan berbeda-beda sesuai jatah dan beban SKSnya. Ketiga, dilihat dari baju seragamnya. Di sekolah, pakaian dikenakan semuanya seragam, tapi di Kampus, kita bebas mengenakan apa saja asal sopan dan sesuai peraturan misalkan harus berkerah dan lain-lain.


ads

2.  Sistem Penugasan
Di sekolah, tugas yang diberikan kebanyakan soal-soal tertulis yang berkaitan dengan mata pelajaran dan berakhir pada pemeriksaan benar salahnya. Waktu  pengerjaanpun relative membutuhkan waktu yang singkat. Ta[I di Kuliah, tugas yang diberikan bervariasi dari mulai yang membutuhkan waktu yang singkat sampai membuthkan waktu yang lama. 

Terkadang para mahasiswa sering dikejar dengan waktu deadline sehigga lembur atau begadang untuk mengerjakan tugas menjadi bukan hal yang asing. Sampai-sampai di sebuah program studi kampus, tertera sebuah tulisan di dinding kampus yang berbunyi “Jangan ambil waktu tidur kami”. 

Dari segi varietas bentuk tugaspun berbeda-beda. Ada yang pengerjaan soal tertulis, membuat makalah kelompok, laporan survey, membuat prototype/model/maket dan sebagainya.

3. Sistem Ujian
Pertama, ditinjau dari waktu pelaksaannya. Waktu ujian antara sekolah dan kuliah tidak terlalu banyak berbeda. Kalau di sekolah ada ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan ujian akhir nasional (UAN) sedangkan di kuliah secara umum (tentu saja antara prodi yang satu dengan yang lainnya ada kekhasan) kita mengenal Kuis (ujian berkala di waktu tertentu), UTS, UAS, Sidang Tugas akhir dan Ujian Komprehensif (mirip UAN).

Kedua, ditinjau dari sistem atau bentuknya. Saat di sekolah umumnya kita akan menemukan dua jenis bentuk ujian yakni ujian tertulis (pilihan ganda dan essai) dan ujian lisan. 
Pada saat kuliah akan banyak variasinya bahkan ada sistem ujian yang saat di sekolah itu adalah sebuah bentuk kecurangan, tapi di kuliah merupakan hal yang biasa diterapkan dalam sistem ujian. 
Misalnya, ujian tertulis di universitas selain sistem konvensional berupa esai secara closed book, ada juga sistem open book, open book terbatas (membuat ringkasan dalam kertas terbatas seperti satu halaman HVS), take home test (soal ujian dibawa pulang dan jawaban dikumpulan sesuai waktu yang ditetapkan), optional test (mengerjakan beberapa soal dari semua soal yang diberikan).

4. Sistem Evaluasi
Sistem evaluasi maksudnya adalah indikator atau parameter yang menunjukan keberhasilan belajar peserta didik. Di sekolah kita mengenal sistem rapot yang berisi nilai-nilai per mata pelajaran tiap siswa dan rata-rata seluruh siswa dalam satu kelas yang kemudian diakumulasi dan disertakan peringkat siswa.  
Sedangkan di Kampus atau Universitas. tolak ukuran capaian pendidikan ditentukan oleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan lama kelulusan. IPK berkisar pada 0-4 yang merupakan konversi dari nilai abjad (ABC) sehingga nilanya lebih tegas.
Sebenarnya perbedaan-perbedaan tersebut lebih ke arah dzohirnya atau dari sistemnya saja. Akan tetapi perbedaan yang mendasar dan sangat penting yang benar-benar kiya harus perhatikan kata kuncinya adalah Responsibility atau kalau kita urai menjadi Response-Ability
Artinya tidak seperti di sekolah, saat kuliah kita mempunyai kebebasan untuk memilih tanggapan (response) terhadap segala bentuk stimulus/rangsangan yang ada di lingkungan kampus. Hanya saja kita tidak bebas memilih konsekuensi dari respon kita, dimana bisa menghasilkan manfaat atau mudharat terhadap diri kita.
Gambar 2. Karakteristik kuliah (respon dan konsekuensi)

Ibarat sebagai restoran dimana segala menu makanan sudah tersedia jenisnya kita tinggal mengambil yang kita inginkan baik yang enak tapi tidak sehat, sehat tapi tidak enak, enak tapi sehat atau bahkan tidak enak dan tidak sehat. 

Kita jugapun pun bebas untuk mengambil banyak atau sedikit sesuai kapasitas perut dan saku kita tentu saja. Berbagai menu positif misalnya seminar atau diskusi ilmiah, organisasi, proyek dosen, kompetisi ilmiah dan lain-lain. Kita mempunyai kebebasan untuk meresponnya baik mengambil menu itu maupun tidak. Dan sekali lagi konsekuensi keputusan kita kembali lagi kepada kita.


Choose Your Response!

Penulis: 
kang Asep Muhammad Samsudin 
Pengajar di Fakultas Teknik Undip

sumber: pustakakehidupanku.wordpress.com

Selain 4 hal di atas, ada lagi nih guys perbedaan antara kehidupan di Sekolah dan Kuliah, apa saja? ini daftarnya.

1. Pergaulan di Kampus lebih asik, tapi juga bisa sebaliknya
Di kampus sangat mungkin kita menemukan teman dari jurusan dan fakultas lain karena banyaknya mahasiswa yang belajar di kampus bahkan lintas angkatan dari yang maba (mahasiswa baru) dan maba (mahasiswa abadi).

2. Waktu dan tempat belajar di kampus umumnya lebih fleksibel
Namun saking fleksibelnya kadang ini melenakan, menunda-nunda dan menyelepelekan tugas akhirnya berdampak pada nilai akademis.
Jika saat SMA sobat bisa asal ngikut kelas pasti naik, di kampus berbeda kalau nilai sebuah mata kuliah jelek maka wajib ngulang di semester berikutnya ibarat kayak gak naik kelas dan otomatis menambah masa studi di kampus alias gak lulus-lulus. 

3. Cara belajar beda sekali dengan saat SMA

4. Liburan semester di kampus lebih panjang
Betul, liburan semester di kampus lebih panjang, bisa sampai 1,5 hingga 2 bulan. Sayangnya kadang tidak seindah yang dibayangkan apalagi kalau sobat sudah bukan mahasiswa baru lagi ada saja kegiatan saat liburan mulai dari kegiatan kemahasiswaan seperti organisasi atau ketika sudah semester tua wajib magang, praktik kerja lapangan bahkan penelitian, kadang jadi bingung secara kalender lagi libur semester tapi tiap hari sibuk sendiri.

5. Baju, pakaian  dan dresscode sehari-hari di kampus itu bebas!
paling keliatan perbedaannya antara siswa dan mahasiswa adalah pakaian sehari-hari. Boleh pakai baju apapun asalkan sopan. Hal ni jadi ajang untuk nunjukin OOTD ke kampus.

6. Peraturan di kampus biasanya lebih longgar dari SMA/SMA
Kalau di sekolah 1-2 kali gak masuk (tanpa keterangan) aja ditanyain atau bahkan dimarahin, kalau di kampus biasanya ada minimal kehadiran. Misal, kalau satu semester ada 16 pertemuan dan minimal kehadiran 75%, berarti kamu boleh aja “bolos” 3-4 kali. 

Meskipun gak recommended ya buat ambil “jatah” sampai 4 kali, kecuali emang butuh. Karena biasanya kehadiran juga bisa ngaruh ke nilai kita. Tapi, setiap kampus bahkan jurusan punya kebijakannya masing-masing buat masalah kehadiran.



Artikel Terkait

Previous
Next Post »