Review Buku Menembus Keterbatasan




Campusnesia.co.id -- "Keterbatasan sering kali menjadi alasan seseorang untuk menyerah pada keadaan dan berhenti mengejar impian. banyak orang yang beranggapan bahwa keberhasilan harus selalu didukung oleh fasilitas yang lengkap dan dana yang cukup. Namun pada kenyataanya tidak sedikit juga orang yang mampu berhasil dengan keterbatasan yang mereka miliki. Mereka yang mampu melihat keterbatasan bukan sebagai hambatan tapi menjadikanya sebagai tantangan maka merekalah orang-orang yang siap menajdi sukses di masa depan".

Paragraf pertama di atas penulis kutip dari sekapur sirih buku berjudul Menembus Keterbatasan. Buku setebal 236 halaman dengan cover bergambar orang dengan toga wisuda ini saya dapat saat diundang menjadi moderator acara Temu Etos Nasional.



Penasaran isinya, penulis lalu merampungkanya dalam sekali duduk, dan berikut review yang ingin saya bagi untuk para pembaca Campusnesia.

1. Penulis
Buku ini ditulis oleh 39 penerima manfaat Beastudi Etos dari Dompet Dhuafa yang berasal dari bebagai kampus di Indonesia, diantaranya Undip, Unibraw, UGM, Unair, Unhas dll.

2. Isi Buku
Ada 3 bagian dalam buku ini, yaitu Bagian I: Aral Tak jadi Soal, Bagian II: Menngapai Asa, Bagian III: Daya di Atas Upaya.



Bagian I terdapat 14 Tulisan dengan tema perjuangan para penulis untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri impianya dan mendapat Beastudi Etos. Siapkan tisu karena kamu akan disajikan kisah yang tak kalah dramatis dibanding kisah drama korea favoritmu. Bedanya kisah drama korea fiksi namun semua isi buku ini adalah kisah nyata. Dengan segala keterbatasan finansial mereka yang menggoreskan tinta kisah di buku ini membuktikan bahwa dengan perjuangan dan do'a keterbatasan itu bisa diselesaikan.

Bagian II Penulis disuguhi dengan kisah setelah para penerima Beastudi Etos masuk kampus dengan segala aktivitasnya. Inspirasi yang bisa penulis petik adalah, walau menjadi mahasiswa dengan biaya dari Beasiswa dan hidup penuh keterbatasan dan kesederhanaan berbebda dengan mahasiswa full support lainya, mereka tidak lantas jadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. Sederet prestasi dan kisah menembus tembok keterbatasan mereka hadirkan, seperti kisah perjalana ke luar negeri karena prestasi dan pertukaran pelajar dan lainnya. Satu kata, Warbiazaaa.



Bagian III, seakan menjadi pengingat di bagian ini kita akan membaca dan diajak merenungi bahwa keterbatasan serta kemampuan menembusnya tak lepas dari Kuasa Allah SWT. Tugas manusia berusaha tetapi ada yang lebih menentukan yaitu Karunia dan Kuasa Allah SWT, wajar judulnya Daya di Atas Upaya.

3. Kesimpulan
Buku ini sangat menarik dan bermanfaat, cocok dibaca siapapun terlebih sobat Campusnesia yang masih pelajar. Selain belajar tentang perjuangan kita juga bisa belajar tentang rasa syukur. Kondisi kita hari ini yang mungkin sedang kita ratapi tetapi di luar sana banyak yang lebih susah hidupnya. 

Bisa juga bagi para alumni beastudi etos, buku ini jadi refleksi jika hari ini kita sudah lupa akan perjuangan kita, agar tetap jadi orang sukses dengan penuh rasa syukur yang selalu ingat daru mana kita berasal.
penulis: Nandar
foto: Nandar
editor: Mumun

Semua Hal yang Perlu kamu Ketahui tentang eSport




Campusnesia.co.id -- Sobat campusnesia, jika kau bertanya pada generasi 80-90an tentang cita-cita maka jawaban yang akan kamu temui kebanyakan ingin menjadi dokter, guru, pilot atau polisi. Berbeda dengan generasi 2000an, dengan pertanyaan yang sama jangan heran jika jawaban yang kamu dapat adalah ingin jadi selebgram, youtuber atau atlit Esport.

Nah bicara Esport atau olahraga elektronik, saya juga baru tahu akhir-akhir ini, ternyata ada profesi ini. Bayangkan kamu suka main game dan kamu bisa jadikan aktivitas itu untuk berprestasi dan menghasilkan uang, siapa yang tidak tergiur? tapi seberapa tahu kamu tentang Esport ini? yuk simak.

1. Apa itu Esport?
Esports atau electronic sport adalah bidang olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama, Sejarah e sports sendiri dimulai sejak masih before internet kira kira tahun 1972 hingga semodern sekarang. lalu bagaimana mereka bersaing ketika belum ada internet? mereka menggunakan metode highscore jadi ya yang tertinggi yang menang, esport biasa disebut game competitive, pro gaming atau electronical gaming, kerja para atlit esport adalah bermain game yang sudah menjadi bidang mereka dan mereka akan menekun dan menekuni lebih dalam agar dapat memenangkan tournament.



2. Perbedaan Gaming dan Esport
Main game itu rekreasi, eSports itu profesi. Ini satu perbedaan, eSports itu sebenarnya game yang dipakai buat profesi, kerjanya main game, istirahatnya tidak main game, Sementara gaming, hanya dimainkan untuk mengisi waktu luang, tidak untuk tujuan profesional. Karena masuk ranah olahraga, atlet eSports pun berpenampilan berbeda dengan pemain game biasa. (tekno.kompas.com)



3. Game yang Masuk Cabang Esport
Dalam Asian Games 2018 kearin ada 6 game yang dipertandingkan dalam cabang Esport yaitu Arena of Valor. Pro Evolution Soccer, League of Legends, Clash Royale, Hearthstone, Starcraft 2.



4. Atlit Esport Indonesia
Masih dalam ajang Asian Games 2018 kemarin ada 17 atlit Indonesia yang berlaga dalam cabang Esport, diantaranya:

Heartstone
1. Hendry Handisurya - DKI Jakarta

Pro Evolution Soccer 2018
2. Elga Cahya Putra - Lampung
3. Setia Widianto - Jawa Barat

Arena of Valor
4. Glen Richard Pangalila - Jawa Barat
5. Hartawan Muliadi - Nusa Tenggara Barat
6. Ilham Bahrul Hadi - Jawa Barat
7. Muhammad - DKI Jakarta
8. Farhan Akbari H - Jawa Timur

League of Legends
9. Malik Abdul Aziz - DKI Jakarta
10. Juan Felix - Kalimantan Selatan
11. Ruly Sandra Sutanto - DKI Jakarta 
12. Peter Tjahjadi - Jawa Barat
13. Gerry Arisena - Jawa Barat
14. Ericko Lim - DKI Jakarta
15. Bayu Putera Sentosa - Kepulauan Riau

Itu tadi sobat Campusnesia tentang Esport yang menjanjikan untuk ditekuni, bagaimana mulai tertarik mulailah dengan giat berlatif tetapi jangan lupa tetap belajar dan rajin menuntut ilmu, semoga sukses.

penulis: Nandar
ediot: Mumun



Brainly, Website yang Bisa Bantu Ngerjain PR Sekolah




Campusnesia.co.id -- Suatu hari keponakan saya sms menanyakan jawaban sebuah PR sekolahnya. Karena sudah lupa pelajaranya saya coba mebantu dengan menari jawabanya di internet. Dari beberapa pertanyaan jawabanya selalu mengarah ke sebuah website bernama Brainly

Menarik penulis website ini menarik sekali, dan sangat membantu bagi pelajar untuk mengerjakan tugas rumah. Tetapi harus diingat pelajaran sekolah harus dipahami agar bisa mengerjakan saat Ulangan atau Ujian Semester. Berikut beberapa hal tentang webiste Brainly.

1. Apa itu Brainly
Penulis kutip dari Wikipedia, Brainly adalah perusahaan pendidikan berbasis teknologi yang berasal dari Krakow, Polandia. Didirikan oleh tiga orang, yaitu Michał Borkowski, Tomasz Kraus dan Łukasz Haluch. Dikhususkan untuk siswa dan guru, di mana siswa dapat bertanya terkait pelajaran dan sebaliknya guru dapat memberikan jawaban terbaiknya. Untuk setiap jawaban, Brainly memberikan reward berupa poin yang akan meningkatkan reputasi pendidik di mata komunitas.

Brainly mengantongi lebih dari 100 juta pengguna bulanan per Januari 2018 dari 35 negara yang dijangkau, termasuk Indonesia. Melalui dua platform, web Brainly.co.id dan mobile Brainly beroperasi di Indonesia, yang bisa ditemukan di Play Store untuk Android dan App Store untuk iOS.



Layanan Brainly dapat digunakan secara cuma-cuma baik oleh siswa atau guru. Mereka juga menawarkan program premium berbayar yang khusus dirancang untuk soal-soal yang sulit sehingga jawabannya pun bukan asal, tetapi telah diverifikasi kebenarannya oleh moderator.

2. Apa Saja Fitur Brainly?

Bertanya dan Menjawab, misal yang mahasiswa membantu menjawab yang SMA dan yang SMA membantu menajwab soal-soal SMP dan seterusnya, begitu konsepnya.

Filter Pertanyaan, ada  alat tambahan yang berguna untuk menyaring jenis pertanyaan yang muncul. Misalnya, hanya pertanyaan tingkat SLTA, pelajaran tertentu, ujian tertentu misalnya UBMPTN, ujian nasional, dan lain sebagainya.



Live Chat/Pertanyaan, opsi chat dan pertanyaan real-time kamu dapat bergabung untuk sekadar menyapa pengguna lain atau menjawab pertanyaan yang diajukan secara real-time. Ada juga tombol hati untuk mengekspresikan rasa suka dan tombol komentar untuk mengirimkan pesan baru.

Komentar Jawaban Brainliest,  salah satu kolom khusus untuk menampilkan daftar pertanyaan yang sudah dijawab oleh para brainliest populer. Di panel ini kamu tidak bisa memberikan jawaban untuk pembanding, tetapi alternatifnya kamu bisa meninggalkan komentar di tiap jawaban para brainliest, misalnya untuk mengucapkan terima kasih atau memberikan sanggahan.

Ada juga Invite Friends, Pesan, Follow dan Rank yang bisa kamu coba. Seru ya sobat Campusnesia, silahkan dicoba dan jangan lupa bagi pengalamanmu di kolom komentar.

penulis: Nandar
refensi: dailysocial.id


Main ke Kawasan Kota Lama Semarang




Campusnesia.co.id -- Setelah puas main dan belajar di Museum Ranggawarsita, penulis melanjutkan perjalanan ke kawasan Kota Lama Semarang. Butuh waktu setidaknya 15 menit dengan ojek online dan hanya 4.000 rupiah tarifnya.

Baca juga:

Di kawasan kota lama saat ini sedang ada perbaikan jalan, jadi dibeberapa titik agak mengganggu, tapi kamu masih tetap bisa main-main untuk melepas penat dan mencari hiburan.

1. Kawasan Barang Seni

Pemberhentian pertama penulis di kawsan pedagang barang seni, di sini berjejer lapak yang menjual souvenir yang bisa kamu bawa pulang dengan harga terjangkau. Itu yang saya lakukan tadi, satu kaca mata seharga 25.000 dan cangkir seng bersablon masjid agung jawa tengah seharga 10.000. Tak hanya souevenir di sini juga dijajakan barang-barang antik. Buat kamu yang suka barang jadul dan kolektor cocok nih.



2. Kawasan Taman Foto

Di taman ini kamu bisa berfoto-foto sepuasnya, selain latar belakang gereja Blenduk yang terkenan itu, kamu juga bisa berfoto dengan patung manusia atau sepeda jaman dulu. Ada juga jasa yang bersedia memfotokan dengan tarif seikhlasnya. Dari pengamatan penulis banyak yang memberi tip 5.000 hingga 10.000. Hitung-hitung beramal.



3. Semarang Art Galery

Langkah kaki penulis selanjutnya mengarah tak jauh dari kawasan pasar seni dan taman, ada gedung dengan nama Semarang Art Gallery. Tiket masuk 10.000 rupiah, kamu bisa menikmati karya-karya lukisan dari beberapa pelukis, tapi menurut saya koleksinya tidak terlalu banyak.



4. Semarang Kreatif Gallery

Dengan berjalan 5-10 menit, tujuan berikutnya adalah Semarang Kreatif Galery. Di dalamnya di jual produk-produk UKM Kota Semarang yang menurut keterangan premium. Beberapa produk yang sempat penulis lihat seperti Batik, Kaos dan merchandise lain. Oh ya ada gelas cangkir yang sama di lapak pasar seni namun dijual lebih mahal, he he. Karena tempatnya kali ya.



5. Museum 3D Art

Ada 2 wisata foto 3D art di kawasan kota lama ini, Old City Semarang dan Dream Museu Zone (DMZ) yang mengklaim artis pelukisnya dari Korea. Tapi kali ini penulis tidak masuk ke dalam kedua tempat itu. Untuk yang pernah saya masuk adalah DMZ dengan tiket masuk 100.000 kala itu. Kamu bisa foto sepuasnya.



Baca juga:

Selepas Dzuhur penulis memutuskan pulang kembali ke Tembalang, selain sudah lelah juga panas. Main episode kli ini menyenangkan, dan akan kita lanjutkan dengan Main ke tempat-tempat yang lain. Ada saran tempat mana lagi yang harus penulis kunjungi? tulis di kolom komentar ya.

penulis: Nandar
foto: Nandar
editor: Mumun

Main ke Museum Ranggawarsita Semarang





Campusnesia.co.id -- Apa kabar sobat Campusnesia, tetap produktif walau akhir pekan ya. Di kolo main kali ini penulis akan berbagi pengalaman jalan-jalan ke wisata edukasi Museum Ranggawasito Semarang. Tak kurang dari satu jam penulis berkeliling dan rasanya puas, dapat hiduran sekalius bisa belajar banyak hal. yuk simak perjalanannya.



1. Perjalanan
Dari Tembalang saya menggunakan ojek online dengan tarif 15.000 rupiah karena dapat potongan diskon. Berangkat pukul sembilan dan membutuhkan setidaknya 30 menit untuk sampai tujuan. Selain ojek online kamu juga bisa naik BRT Trans Semarang atau menggunakan kendaraan pribadi.


2. Lokasi Museu Ranggawarsito
Museum ini terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh nomer 1 Kalibanteng Kidul Semarang Barat. Mencarinya tidaklah sulit karena persis di pinggir jalan. 



3. Sejarah
Museum ini diresmikan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia yaitu bapak Prof. DR. Fuad Hassan pada tanggal 5 juli tahun 1989. Memiliki lebih dari 50.000 koleksi, Museum Jawa Tengah Ronggowarsito dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung. Fasilitas tersebut antara lain 4 gedung pameran tetap, masing-masing terdiri dari 2 lantai; dan satu ruang koleksi emas.



4. Harga Tiket Masuk
Buka dari jam 08.00-16.00 wib dengan tiket masuk yang sangat terjangkau. Untuk anak-anak hanya 2.000 rupiah dan dewasa 4.000 rupiah.



5. Memiliki 9 Galeri
Kamu akan disuguhi sembilan ruang galeri yang memanjakan mata dan penuh ilmu. Gedung A: Galeri Geologi (Lantai I), Galeri Paleontologi (Lantai II), Gedung B: Peninggalan dari peradaban Hindu-Buddha (Lantai I dan II), Peninggalan dari berbagai zaman peradaban (Lantai II), Gedung C: Galeri bersejarah perjuangan bersenjata (Lantai I), Galeri koleksi teknologi dan kerajinan tradisional (Lantai II), Gedung D: Galeri Pembangunan (Lantai I), Galeri Kesenian (Lantai II), Ruang E: Galeri Koleksi Emas.



Sejak masuk kamu sudah bisa melihat tentang kekayaan geologi jawa tengah, bahkan ada batu meteorit juga, kemudian beranjak jaman pra sejarah di jawa tengah, candi dan kerajaan. Selanjutnya era perjuangan juga ditampilkan dengan diorama. Berikutnya nikmati galeri budaya seperti pakaian adat, kesenian dan kerajinan jawa tengah. 



Menurut penulis, sangat cocok berwisata bersama keluarga dan teman-teman ke museum Ranggawarsito Semarang. karena selain untuk hiburan dan liburan juga bisa jadi sarana pembelajaran tentang berbabagai hal yang ada di jawa tengah khususnya. jadi Ayo ke wisata ke museum.

penulis: Nandar
foto: Nandar
editor: Mumun 

Main ke Kota Pati Menikmati Nasi Gandul





Campusnesia.co.id -- Yes sudah akhir pekan lagi, saatnya redaksi posting kolom Main. Sobat Campusnesia apa aktivitasu akhir pekan ini? walau libur harus tetap produktif ya. Seminggu yang lalu penulis main ke kota Pati berangkat dari kota Lunpia Semarang selepas magrib dan sampai di stasiun Puri pati sekitar jam 21.30 wib.

Main ke pati serasa belum lengkap jika belum menikmati kuliner khas setempat yang sudah terkenal, yaitu nasi Gandul. Hangat dan gurih cocok dinikati di malam hari selagi melepas lelah setelah berkendara beberapa jam dari Semarang.

1. Nasi Gandul
Nasi putih dengan kuah santen gurih dan beberapa jeroan. Untuk lauk kamu bisa minta empal atau daging, jeroan, paru, babat dan telur bacem. Ditambah kecap manis agar lebih nikmat dan bagi yang suka pedas jangan lupa minta sambel.

Disajikan khas dengan daun pisang, kalau jaman dulu dinikati dengan "suru" sendok yang terbuat dari daun pisang.



2. Makanan Pendamping
Satu lagi yang khas adalah makanan pendampingnya, yaitu tempe kriuk. ada juga kerupuk blek dan kadang juga ada bergedel.



3. Harga
Sangat terjangkau dengan kualitas rasanya, satu porsi nasi gandul dengan lauk daging, es teh manis dan tempe kriuk hanya 22.000 rupiah.



4. Hanya Buka Malam Hari
Walau banyak warung nasi gandul di kota pati, salah satu favorit penulis adalah warung yang ada di stasiun puri yang hanya buka dari sore hingga fajar. Tetapi bagi sobat campusnesia yang main ke pati pagi atau siangpun warung nasi gandul mudah di jumpai disepanjang jalan.



Nah itu tadi sobat, sekelumit cerita pengalaman penulis Main ke kota Pati dan menikmati kuliner khasnya yaitu nasi gandul. Bagi kamu yang sudah pernah makan nasi gandul jangan lupa share di kolom komentar ya. Sampai jumpa.

penulis: Nandar
foto: Nandar
editor: Mumun


Aksi Bela Golden Ages




Campusnesia.co.id -- Senang sekali ada kesempatan seperti ini, Bismillah wal hamdulillah, waktu itu tahun 2007-an, awal saya mendedikasikan diri sebagai pendidik sering menerima curhatan ortu yang mengalami kesulitan mengarahkan anaknya belajar. Inilah yang kemudian menjadi jalan bagi saya untuk membuka tangan selebar-lebarnya menerima ortu yang mau menitipkan anaknya untuk saya bimbing belajar. Saat itu saya masih single dan tentu saja anak-anak ini belum banyak dipengaruhi oleh yang namanya gadget. Ilmu parenting pun masih asing sepertinya di masa itu.


Sampai kemudian saya merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi orang tua dari anak laki-laki usia 8 tahun yang ternyata  tidaklah gampang juga mengarahkan dia belajar dengan duduk manis menghadap buku.  Untungnya, kami sebagai ortu sudah memiliki kesadaran bahawa yang namanya belajar itu tidak terbatas dengan duduk manis di belakang meja.
Nah, sedihnya di luar sana masihlah banyak ortu (bahkan juga guru) BELUM SAMPAI PADA PENGERTIAN INI. Rasanya ingin mengedukasi saja dalam hal ini. Nyatanya sekarang zaman serba hightech, dan anak-anak itu cepat sekali belajarnya sedang ortunya pun gurunya tidaklah begitu. Akhirnya muncullah ketidakseimbangan dan ketidakharmonisan (masalah).


Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah, anak saya termasuk yang fast learner  walau tak pernah “belajar”. Disini banyak ortu yang iri dan bertanya-tanya kok bisa??? (sebenarnya saya sendiri juga menyimpan pertanyaan yang sama hhhe...) akhirnya saya coba jawabannya dengan menelesuri jejak-jejak  (flashback) ke masa golden ages itu.


Sejak dari buaian (dalam rahim) saya sering membacakan dia buku, ensiklopedi, sampai macam-macam kamus, dan tentu saja Al Qur’an. Koran juga, lebih tepatnya pada artikel sains dan sastra. Ini juga yang membuat dia jarang (hampir-hampir tidak pernah) menyobek buku ataupun mencoret-coretnya (entah apa memang ADA HUBUNGANNYA atau kebetulan belaka). Sementara di luar sana banyak ortu yang curhat kalo anaknya dikasih buku ehhh malah dicoret-coret dan disobek-sobek.


Inilah yang kemudian membuat SAYA TERPANGGIL setiap kali melihat ibu hamil dan yang masih punya anak baduta (bawah dua tahun), untuk JANGAN MEMBIARKAN MASA IT BERLALU BEGITU SAJA tanpa do something great.  Ajaklah anak mendongeng (meski masih dalam rahim)  dari dongengan yang bersifat sederhana sampai ilmiah dan yang menumbuhkan keimanan. Pokoknya semua ranah, tidak harus yang ortu sudah kuasai saja.  Karena sebagai ortu kita belum tahu juga ini anak dititipkan Allah kelebihan di bidang apa saja.  Misalnya kok ortu tidak punya kemampuan cukup untuk membahas suatu ilmu itu, bisalah dengan membacakan buku (kalau membacakan buku, semua ortu pasti bisa kan...?  tapi buku ya...bunda yahnda, BUKAN BACA DARI HP meskipun itu suatu tulisan yang sangat bagus (noted: jangan terlalu gampang mengenakan HP ke anak di usia dini). Nah, buku-buku bagus misalnya yang berupa ensiklopedi (yang murah 5rb-an ada kok, biasanya ada di pameran-pameran buku). Tidak ketinggalan pula ensiklopedi Al Qur’an dibacakan juga artinya. Bagus lagi dalam berbagai bahasa. Intinya, JANGAN MENUNGGU ANAK MASUK USIA SEKOLAH baru disinauni. Kelamaan, rugi, dan akan banyak menghadapi kendala. Justru di saat golden ages itu sewaktu anak belum punya mobilitas tinggi.


Untuk edukasi dan sosialisasi bab ini, bisa itu lewat blusukan ke arisan-arisan RT/RW, pengajian, kumpulan PKK/organisasi-organisasi apa saja (termasuk yang beranggotakan bapak-bapak juga lah dan anak-anak muda yang sudah cukup matang hhhe...) atau semacam konsep HOME MEETING. Juga blusukan ke sekolah-sekolah dengan sasaran bapak dan ibu gurunya, karena masih banyak pula bapak dan ibu guru yang BELUM SAMPAI PADA KESADARAN INI. Ironis sekali bukann???


Bagusnya lagi, kalo pemerintah ikut memback-up dalam urusan ini. Misalnya dengan mengunduh ASN (non ASN juga ok) yang sudah berkesadaran parenting, apakah itu dari kalangan guru atau pegawai  di suatu intansi untuk dipersatukan  dan digembleng (diklat) sebelum kemudian diterjunkan  (blusukan)  untuk mendiasporakan kesadaran ini secara serentak, kontinyu dan konsisten (ijinkan saya menyebutnya AKSI BELA GOLDEN AGES)
Jadi, orang-orang ini tetap digaji sebagai ASN tanpa mengurangi jam kerja mereka, hanya memindahakan tempat kerja yang semula terbatas di kantor/sekolah menjadi lebih luas tanpa sekat yaitu di masyarakat.


Penulis:
husniati Ningsih
Guru Bahasa Inggris
SMK N Karangdadap
Kab. Pekalongan 
Jawa Tengah, Indonesia 

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini. 

Mengoreksi Diri Sendiri Menjadi Lebih Baik Untuk Indonesia Maju




Campusnesia.co.id -- Peran kecilku untuk negeri ini cukup dimulai dengan hal yang sederhana yaitu, mengoreksi diriku sendiri menjadi lebih baik. mengapa demikian? Karena menurutku mengoreksi diri sendiri menjadi lebih baik ini sangat penting dan menjadi kunci dasar akan kemajuan suatu bangsa, karena bangsa yang maju membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dalam segala bidang untuk memajukan bangsanya. Dengan mengoreksi diri sendiri menjadi lebih baik, pikirku itu bisa menjadikan Indonesia menjadi lebih baik lagi bahkan bisa menjadi panutan oleh negara negara lain di masa yang akan datang, karena itu Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas untuk masa depan negara dan bangsanya.


Dengan adanya sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, negeri ini akan menghasilkan berbagai pemaju bangsa serta menciptakan berbagai macam teori, teknologi, dan prestasi prestasi lainnya yang mampu menjadikan Indonesia sebagai panutan bagi bangsa bangsa lain. Menurutku untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dasarnya harus merubah sikap terlebih dahulu menjadi lebih baik, jika sudah merasa baik terus tingkatkan lagi jangan sampai tergoda ke arah lain, harus tetap konsisten. Selain itu tingkatkan berbagai macam kegiatan dan pembelajaran positif untuk mengasah pola pikiran dan mengukur kemampuan diri, beberapa diantaranya seperti berolahraga, mengunjungi tempat wisata, belajar bisnis online, membaca berita / ilmu pengetahuan, mempelajari hal – hal baru, mengikuti berbagai macam lomba yang sesuai dengan kemampuan, menciptakan berbagai kreativitas yang bisa berguna untuk menambah semangat, dll.


Caraku mengoreksi diri sendiri menjadi lebih baik untuk negeri ini diawali dengan merubah sikap yang tadinya malas malasan berusaha untuk menjadi rajin, cara ini menjadikanku pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan mendapatkan berbagai manfaat yang tidak ku duga, seperti aku lebih mandiri, selalu ingin tau akan berbagai macam hal yang baru, dll. Cara melakukannya dengan aku membuat sebuah komitmen tentang apa yang ingin aku inginkan, dengan sendirinya hal ini memberiku dorongan dan membuatku merasa lebih baik. Karena hal seperti ini bisa mempengaruhi faktor faktor lainnya, contohnya aku jadi tambah giat lagi menjalankan ibadah, disukai banyak teman, tumbuh berbagai macam pikiran akan kreativitas, dll. Dengan seperti ini sumber daya manusia di negeri ini akan menjadi unggul dan berkualitas. 


Peran kecil seperti itu yang bisa aku lakukan untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi di masa depan, mungkin aku masih belum bisa untuk menjadi salah satu sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas di negeri ini, tetapi aku akan tetap belajar dan terus mencoba untuk menjadi salah satu dari bagiannya untuk menjadikan negeri ini lebih baik lagi dan memajukan negeri ini kelak di masa depan. Nyatanya ada banyak upaya untuk menjadikan negeri ini menjadi lebih baik lagi, gagasanku ini bisa menjadi pertimbangan salah satu langkah untuk mencapainya. Semoga gagasan ini bisa berguna untuk referensi / informasi para pembaca.














Penulis:
Gilang Dewanda Dwiguna
Kuningan
Jawa Barat

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini. 

Gerakan Membeli ke Warung Tetangga





Campusnesia.co.id -- Perkembangan jaman yang semakin pesat ditandai dengan banyaknya pembangunan pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko riteil yang semakin menjamur di masyarakat. Toko-toko reteil tidak hanya di perkotaan saja tapi sudah merambah ke pedesaan. Hal ini yang menjadikan warung-warung di desa semakin sepi pembeli. 

Pola konsumen yang memilih membeli di toko-toko retail karena tempatnya bersih, nyaman, berAC, lama-kelamaan akan membuat warung-warung yang kalah modal akan gulung tikar. Gerakan membeli ke warung tetangga adalah bukti dari kita hidup bertetangga, hidup berdampingan, yang menandakan kita bersosialisasi dengan masyarakat. Kembali pada fitrahnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, kita butuh tetangga, kita butuh teman, kita butuh saudara dan selamanya akan selalu membutuhkan mereka. Karena kita tidak bisa minta tolong pada saudara kita yang jauh tapi pada tetangga kita bisa minta tolong.


Gerakan membeli ke warung tetangga sebagai wujud kepedulian kita karena kita hidup dengan mereka. Perlu kita ketahui bahwa toko-toko riteil yang sekarang ada disekitar kita pemiliknya bukan orang indonesia melainkan asing, kita hanya dikasih frenchise bagi yang punya modal besar. Sedangkan masyarakat  kita rata-rata golongan menengah kebawah. Kalau perekonomian kita dipegang asing kita tidak dapat apa-apa. 

Coba kita renungkan kalau kita belanja di toko riteil terus, warung tetangga gulung tikar berarti perekonomian tetangga kita lumpuh, dia tidak punya penghasilan, misalnya kita butuh bantuan tetangga, pasti dibantu tapi terbatas pada yang dimiliki yaitu tenaga, tetangga kita tidak bisa membantu finansial. Mungkin sebagian kita akan pinjam ke bank, tapi apakah bank itu hari minggu dan tanggal merah buka, hari sabtu saja setengah hari bahkan sebagian bank sabtu tutup.


Gerakan membeli ke warung tetangga akan menghidupkan perekonomian tetangga kita yang juga berdampak pada diri kita sendiri. Misalnya kita buat produk atau jajanan lalu kita titipkan ke warung tetangga kan lumayan buat tambahan. Kita memang bisa menitipkan produk kita di toko riteil kalau produk kita sudah lengkap ijinnya, terdaftar PIRT dan lain-lain. Mengurus ijin itu butuh waktu, tenaga, pikiran, uang dan harus sudah ada pemasaran terhadap produk. Kalau produk kita tahan lama, kalau cuma sehari misalnya kolak pisang atau bubur kacang hijau jelas tidak bisa.


Roda ekonomi akan terus berputar. Jangan sampai yang menikmati hanya mereka yang memiliki modal besar. Jadilah pelaku ekonomi yang kreatif. Kita membeli di warung tetangga dan kita juga bisa menitipkan produk kita di warung tetangga. Gerakan membeli di warung tetangga mengajak kalian untuk peduli kepada tetangga, kepada sesama. Menumbuhkan rasa sosial yang tinggi, menumbuhkan semangat persaudaraan. Orang yang terbiasa belanja di pusat perbelanjaan atau toko riteil biasanya cuek dan tidak peduli karena tidak kenal dengan pelayannya dengan kasirnya jadi seenaknya sendiri. Berbeda dengan belanja di warung tetangga kita saling sapa, menegur dan berbagi senyuman.



Penulis:
Mukhrisotun Khasanah
Arjowinangun
Kec. Buluspesantren
Kab. Kebumen 

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini.