Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri ide dan peluang. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri ide dan peluang. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Pengenalan E-Commerce Sebagai Media Penjualan Produk UMKM

0
 



Campusnesia.co.id - Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 memilih untuk memperkenalkan konsep e-commerce kepada masyarakat setempat sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas digital dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dalam era digital ini, pengetahuan tentang e-commerce menjadi semakin penting untuk memajukan usaha dan memperluas jangkauan pasar. Melihat banyak poensi yang dapat di perjual belikan secara online seperti krupuk rambak, ampyang, dan banyak jenis-jenis snack lainya yang dapat di perjualbelikan secara online.

Atas dasar itu, pada tanggal 26 Januari 2024, mahasiswa KKN Tim I Undip 2024 Desa Karangasem, Tanon, Sragen, Jawa Tengah, melakukan penyuluhan kepada Ibu-ibu PKK Desa Karangasem mengenai Pembuatan ide usaha baru Nugget Lele. Kegiatan yang menjadi program Tri Amelia, salah satu mahasiswa KKN dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Prodi Ekonomi Islam tersebut berdasarkan potensi yang dimiliki Masyarakat.

Penyuluhan dilakukan di pendopo Kantor Desa Karangasem pada pukul 13.30 samapi 15.30. Mahasiswa memaparkan mengenai proses pembuatan nugget lele  kepada Ibu-ibu PKK desa Karangasem. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan produk Nugget Lele untuk di coba oleh Ibu-ibu PKK  dan poster untuk diletakkan di Desa Karangasem dengan harapan informasi tentang manfaat dari Nugget Lele dapat terus diperoleh oleh ibu-ibu PKK dan warga setempat.

Tim KKN menyelenggarakan workshop dan pelatihan tentang dasar-dasar e-commerce, penggunaan platform online, dan strategi pemasaran digital. Acara ini dihadiri oleh pelaku usaha lokal dan masyarakat yang ingin memahami potensi e-commerce, memberikan panduan tentang pemasaran digital, termasuk penggunaan media sosial, iklan online. Tim memberikan pemahaman tentang proses transaksi online, keamanan pembayaran digital, dan logistik pengiriman. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaku usaha lokal dapat memberikan pengalaman belanja online yang memuaskan.

Manfaat dan Dampak:

1. Peningkatan Penjualan: Melalui penggunaan e-commerce, pelaku usaha lokal diharapkan dapat meningkatkan penjualan mereka dengan menjangkau lebih banyak pelanggan.

2. Pemberdayaan UMKM: E-commerce memberikan peluang bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk bersaing secara lebih adil di pasar digital, meningkatkan daya saing mereka.

3. Peningkatan Keterampilan Digital: Masyarakat lokal akan mendapatkan peningkatan keterampilan digital, termasuk pengelolaan toko online, pemasaran digital, dan penanganan transaksi online.

4. Diversifikasi Ekonomi Lokal: Pengenalan e-commerce dapat membantu diversifikasi ekonomi lokal dengan membuka peluang bisnis baru dan menciptakan lapangan kerja.


Pengenalan e-commerce oleh Tim 1 KKN UNDIP 2024 diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat lokal dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan pelatihan dan dukungan yang adekuat, diharapkan bahwa para pelaku usaha lokal dapat mengoptimalkan potensi e-commerce untuk keuntungan bersama.



Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Ir. Ibnu Pratikto., M.Si
2. Dr. Seno Darmanto, ST., MT
3. Tari Purwanti, S. Ant., M. A.

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN Tim I Undip Mengolah Ikan Nila Kecil Menjadi Snack Crispy, sebagai Pengembangan Potensi Ekonomi serta Menggerakkan UMKM

0
 

Campusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten (26/01/2024), Mahasiswi KKN TIM I UNDIP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jurusan Oseanografi, Khana Nadira Sastradjaja  memberikan inovasi pengolahan bahan makanan ikan nila menjadi snack crispy sebagai  upaya pengembangan potensi ekonomi serta menggerakkan UMKM di Desa Bendo.

Sumber daya manusia seperti halnya di Desa Bendo perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Pengetahuan mengenai dunia inovasi pangan diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengatur pengeluaran kebutuhan pangan sehari-hari dan menambah gemar makan ikan pada anak, serta dapat digunakan sebagai peluang usaha untuk menambah penghasilan  rumah tangga. Peluang usaha ini dapat dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga.  Snack crispy ikan nila merupakan produk olahan yang masih tergolong jarang ditemui disekitar masyarakat, oleh karena itu, dapat dimanfaatkan Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu rumah tangga untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Snack crispy ikan nila sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak. Selain itu, manfaat kesehatan lainnya dari ikan nila di antaranya; menjaga kolesterol, baik untuk pencernaan, tulang lebih sehat, mencegah penuaan dini, kesehatan otak terjaga, dan membantu mencegah kanker. Ikan nila kaya akan protein, mineral, dan lemak sehat. Ikan nila  mengandung asam lemak omega-3 dan vitamin K yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Pelaksanaan inovasi diawali dengan kegiatan penyuluhan yang besifat “persuatif-edukatif” untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam membuat produk olahan ikan nila. Serta pembagian leaflet / brochure mengenai pengolahan ikan nila kecil menjadi snack crispy. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan demonstrasi pembuatan snack crispy ikan nila bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bendo dan ditutup dengan melakukan tanya jawab serta dokumentasi kegiatan.
     

Kegiatan Demonstrasi Pembuatan Snack Crispy Ikan Nila Bersama Ibu-Ibu PKK

Untuk membuat snack crispy ikan nila ini tidaklah sulit karena bahan-bahan yang dibutuhkan dapat dengan mudah ditemui di pasaran. Adapun bahan-bahan yang digunakan dibedakan 2 macam, yaitu adonan basah dan adonan kering. Untuk adonan basah diperlukan ikan anak nila 200 gr, bawang putih 2  siung, 1/2 sdt lada halus, penyedap rasa, 1/2 sdt garam , kunyit  halus,  air  70 ml, telur ayam  1 butir, dan terigu protein rendah  50 gr. Untuk adonan kering diperlukan tepung cakra 100 gr, tepung beras  20 gr, royco  1/2 sdt, bon cabe, 1/2 sdt garam, dan soda kue 1/2 sdt. Serta diperlukan minyak goreng 1 liter. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk membuat snack crispy ikan nila yakni wajan, saringan, piring, dan spatula.
Proses pembuatan dimulai dengan melakukan marinasi ikan selama 4 jam dengan mencampurkan bawang putih yang sudah dihaluskan, lada halus, royco, kunyit halus, dan garam kedalam ikan nila sehingga bumbu lebih meresap. Kemudian buat bahan tepung keringnya dengan mencampur semua adonan kering dan diaduk sampai rata dan buat adonan tepung basah dengan campurkan tepung terigu 50 gr, air secukupnya, dan telur 1 butir hingga agak kental. Masukkan anakan ikan nila ke adonan tepung basah dan diaduk. Setelah itu, masukkan ke adonan tepung kering dan aduk-aduk sampai tercampur rata.  Langkah terakhir goreng ikan dengan melakukan pengulangan 2 kali hingga menjadi crispy. Snack crispy ikan nila siap disantap.

Pelatihan pembuatan snack crispy ikan nila yang dilakukan oleh mahasiswi  KKN Tim I  UNDIP 2024 ini sangat membantu Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga dalam mengembangkan UMKM Desa Bendo. Kegiatan pelatihan ini mendapatkan perhatian yang besar dan antusiasme dari Ibu-Ibu PKK atau Ibu-Ibu Rumah Tangga untuk setiap tahapan pembuatannya dan mendengarkan penjelasan dari mahasiswi KKN Undip tentang langkah-langkah pembuatan snack crispy ikan nila. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi serta menunjukkan minat tinggi terhadap produk yang dihasilkan oleh mahasiswi KKN Undip. Produk tersebut diharapkan dapat menjadi ide kreatif usaha masyarakat dan juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Bendo.




Editor:
Achmad Munandar

Tantangan dan Peluang Keilmuan Teknik Industri Menuju Era Industri 4.0

0
 
Ilustrasi gambar: getty image/credit:cnythzl



Rival Adi Sulistio
Mahasiswa Prodi Teknik Industri, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Email: rivaladisulistio@gmail.com

Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd
Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Email: aidaazizah@unissula.ac.id


ABSTRAK
Perkembangan industri akan memasuki era Industri 4.0. Keadaan ini tidak terlepas dari perkembangan keilmuan teknik industri yang sangat pesat. Tujuan artikel ini adalah menggunakan studi literatur dari sudut pandang filsafat ilmu untuk memahami bagaimana kemunculan Industri 4.0 dikaitkan dengan perkembangan keilmuan teknik industri, apa saja tantangan yang dihadapi serta peluang yang dilahirkan oleh perubahan industri 4.0 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik industri bersinergi dengan ilmu dan keteknikan lainnya dalam perkembangannya dan mempengaruhi industri hingga berkembang menjadi munculnya gagasan Industri 4.0. Ide ini melahirkan konsep penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri tradisional yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan layanan konsumen secara signifikan. Namun, ada implikasi lain yang harus diatasi terkait dampak negatif Industri 4.0 termasuk di dalamnya dampak terhadap keilmuan teknik industri. Di sinilah muncul berbagai tantangan bagi keilmuan teknik industri. Ada banyak peran yang dapat dilakukan keilmuan teknik industri menghadapi tantangan kemunculan Industri 4.0. Tugas utamanya adalah fokus mempelajari interaksi manusia dengan berbagai komponen lain dalam sistem terintegrasi di industri. Selain itu, direkomendasikan agar kurikulum teknik industri diadaptasi dan ditingkatkan sehingga keterampilan teknik industri responsif terhadap perubahan di masa depan dan lulusan tetap dibutuhkan di industri.

Kata kunci: Filsafat ilmu, industri 4.0, teknik industri


1. Pendahuluan
Industri 4.0 merupakan istilah yang relatif baru dan mungkin masih belum banyak diketahui dan dipahami oleh khalayak di bidang industri. Menurut pendapat Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kabinet Kerja) Airlangga Hartarto, Industri 4.0 menjadikan proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Semua obyek dilengkapi perangkat teknologi yang dibantu sensor dan mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi. Roser (2015) menyampaikan pendapatnya bahwa tanda kemunculan Industri 4.0 dimulai di Hannover, Jerman, saat diadakan Hannover Messe/Fair (merupakan sebuah pertemuan skala internasional dalam bidang industri dan otomasi) di tahun 2011. Pada pertemuan tersebut, pemerintah Jerman mengumumkan kepada publik akan menggelontorkan dana sebesar 400 juta euro untuk penelitian dan pengembangan Industri 4.0. Ada yang berpendapat (yang nanti akan dijelaskan lebih detail) bahwa kemunculan Industri 4.0 ini akan membawa dampak yang besar pada bidang industri, ekonomi bahkan kondisi sosial masyarakat secara global.

Jika melihat pada penjelasan mengenai Industri 4.0 yang erat kaitannya dengan proses produksi, maka kehadirannya tidak terlepas dari pengaruh keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sejak era revolusi industri berkembang pesat sampai ke zaman modern. Lingkup kajiannya yang semula sempit menjadi semakin luas. Kondisi itu memunculkan pertanyaan apakah perkembangan keilmuan teknik industri memiliki Peluang dari munculnya era Industri 4.0? Dan apa tantangan dari Industri 4.0 terhadap keilmuan teknik industri? Tulisan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggali melalui studi literatur dan sekaligus memberikan saran terhadap arah perkembangan keilmuan teknik industri.


2. Isi

2.1 Pemahaman Filsafat Ilmu 

Filsafat Ilmu adalah suatu bidang studi filsafat yang objek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis dan perwujudannya. Jadi meliputi pluralitas ilmu pengetahuan. Sementara objek formalnya yaitu berupa hakikat ilmu pengetahuan. Jadi Filsafat Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang benar secara hakiki mengenai objek pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan atau sudut pandang metode atau sistem yang filosofis. Kedua faktor tersebut dalam perkembangannya menghasilkan teknologi yang berkemampuan luar biasa. Filsafat ilmu memiliki tiga landasan utama berpikir yaitu, (1) Ontologi, analisis mengenai objek yang dikaji oleh ilmu. (2) Epistimologi, analisis mengenai metode yang digunakan untuk menyusun ilmu. (3) Aksiologi, analisis mengenai penerapan dan manfaat hasil temuan ilmu tersebut. Perkembangan ilmu tidak terlepas dari rasa keingintahuan besar yang diiringi dengan berbagai usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan, dan berani mengambil resiko tinggi (Karim, 2012). Di sinilah filsafat ilmu berperan, dengan mendorong para ilmuwan dan pakar untuk terus-menerus mempelajari dan memutuskan tentang bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan dan dimana mengembangkannya.


2.2 Perkembangan Keilmuan Teknik Industri

Revolusi industri di Inggris yang ditandai dengan penemuan mesin uap pada akhir abad ke-18 mendorong pertumbuhan industri. Produksi yang semula merupakan industri dalam negeri kini telah berkembang menjadi sistem produksi untuk manufaktur.  Permintaan akan produksi produk secara massal menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mengelola sumber daya industri yang ada seperti manusia, mesin dan material untuk mencapai produktivitas yang lebih baik. Dari sinilah lahirlah ilmu teknik industri  untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ilmu teknik industri merupakan sebuah ilmu kerekayasaan yang memiliki objek kajian sistem integral yang terdiri dari manusia sebagai unsur utama, mesin dan material. Hasil keluaran dari garapan ilmu ini bukan produk riil, melainkan nilai tambah (added value). Berbeda dengan disiplin ilmu kerekayasaan lainnya, teknik industri mengkaji secara intens proses interaksi antara manusia dengan manusia, manusia dengan mesin dan manusia dengan material. Sedangkan interaksi antara mesin dengan material menjadi garapan utama disiplin ilmu kerekayasaan lainnya. Di awal era kelahirannya, teknik industri masih berfokus pada perbaikan metode kerja dan spesialisasi kerja. Era ini disebut era manajemen ilmiah. Periode berikutnya, pemikiran ilmu teknik industri berkembang ke arah interaksi manusia dan organisasi. Penemuan mesin-mesin produksi yang ditenagai oleh listrik mendorong dilakukannya produksi secara masal. Kondisi tersebut menjadikan proses pengorganisasian produksi menjadi lebih sulit. Selain itu juga ditemukan bukti bahwa faktor hubungan antar manusia dalam sebuah perusahaan ternyata berpengaruh terhadap produktivitas. Era ini disebut era manajemen administrasi dan perilaku dimana menghasilkan kontribusi tentang prinsip-prinsip manajemen.

Awal abad ke-20 ditandai dengan terjadinya dua kali perang dunia. Karena tingginya permintaan untuk kepentingan militer, penelitian di bidang teknik industri berkembang menjadi pertanyaan tentang bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang terbatas. Ciri khas periode ini  adalah penggunaan ilmu matematika untuk memodelkan sistem untuk menemukan solusi, yang menyebabkan lahirnya pendekatan riset operasi dan simulasi (juga dipengaruhi oleh penemuan teknologi komputer). Era ini disebut era sains manajemen.

Teknologi komputer dan embedded system mulai berkembang pada pertengahan abad ke-20 yang mengakibatkan teknologi otomasi untuk berbagai proses produksi juga mulai banyak diterapkan. Perkembangan tersebut mempengaruhi pemikiran ilmu teknik industri ke arah berpikir secara sistem dan terintegrasi. Pemikiran di era ini disebut sistemik terintegrasi. Fokus kajian di periode ini tidak hanya berpusat pada sistem manusia, mesin dan material saja, tetapi juga memperhatikan faktor lingkungan eksternal sehingga menjadi lebih kompleks. Kebutuhan untuk menyelesaikan masalah pada tingkatan manajerial dan manajemen puncak menjadi lebih besar. Kondisi ini menuntut ilmu teknik industri supaya memandang sistem dari seluruh aspek secara holistik. Ciri yang menonjol dari periode ini adalah berkembangnya kajian mengenai pemodelan sistem (system thinking), sistem pendukung keputusan dan otomasi. Penetrasi ilmu manajemen dari industri Jepang (continous improvement, just in time, dsb) juga cukup berpengaruh pada periode ini yang bahkan juga dapat diterapkan pada sektor pelayanan publik (Fryer dkk., 2007). 

Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada akhir abad ke-20 (ditandai dengan menyebarnya internet) memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan cara berpikir ilmu teknik industri. Prinsip-prinsip berpikir berubah untuk berpikir secara global dan melihat lebih luas pada  sistem yang terintegrasi dibandingkan jaringan lintas industri. Dua topik yang menjadi fokus pada periode ini adalah jaringan kolaborasi dan teknologi informasi. Era ini disebut era Globalisasi dan Informasi. Keberadaan e-supply chain merepresentasikan perkembangan teknik industri di era ini.

Dilihat dari masa perkembangannya, era manajemen dan manajemen perilaku banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial dan psikologi. Era ilmu manajemen sangat dipengaruhi oleh matematika dan statistika. Di sisi lain, di era sistem terintegrasi dan informasi global, banyak masyarakat yang terpengaruh oleh perkembangan ilmu komputer, elektronik, dan teknologi informasi. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknik industri tidak dapat dipisahkan dari peranan perkembangan ilmu pengetahuan dan keteknikan lainnya. Melalui prinsip-prinsip filsafat keilmuan, teknik industri terus berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan bidang ilmu lainnya.

Sulistyowati dan Sutopo (2015) berpendapat bahwa keilmuan teknik industri berkembang dengan cara menerapkan ide – ide baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini juga didukung oleh Mendoza dkk (2016), yang menyatakan bahwa ilmu teknik industri telah memainkan peran dalam pengembangan masyarakat. Menurutnya, keilmuan teknik industri terbukti mampu memenuhi kebutuhan berbagai bidang meliputi sosial, ekonomi, finansial, lingkungan dan komputer.

Menelusuri sejarah perkembangannya, teknologi otomasi juga muncul dari revolusi industri. Menurut parlemen Uni Eropa/ European Parliament dalam Davies (2015), telah terjadi empat revolusi industri. Peristiwa pertama terjadi di Inggris pada tahun 1784, dimana penemuan mesin uap dan mekanisasi mulai menggantikan tenaga manusia. Revolusi yang kedua terjadi pada akhir abad ke-19, dengan berkembangnya mesin produksi yang digerakkan secara listrik dan metode jalur perakitan untuk produksi secara masal. Penggunaan . Sinergi Sains, Kerekayasaan dan Teknik Industri (Nur Bahagia, 2007) sejak tahun 1970 teknologi komputer untuk otomasi  kegiatan manufaktur menjadi tanda revolusi industri yang ketiga. Dengan pesatnya perkembangan  teknologi sensor, jaringan, dan analisis data, kini muncul ide untuk mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut ke  berbagai sektor industri.  Ide ini diharapkan menjadi revolusi industri keempat atau Industri 4.0.

Pengertian mengenai Industri 4.0 itu sendiri beragam. Hal ini disebabkan karena Industri 4.0 masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Menurut kanselir Jerman, Angela Merkel (2014), Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. German Trade and Invest dalam MacDougall (2014) menjelaskan lebih detail bahwa “Smart industry or INDUSTRIE 4.0 refers to the technological evolution from embedded systems to cyber-physical system. INDUSTRIE 4.0 represents the coming fourth industrial revolution on the way to an Internet of Things, Data and Services. Decentralized intelligence helps create intelligent object networking and independent process management, with the interaction of the real and virtual worlds representing a crucial new aspect of the manufacturing and production process”. Berdasar penjelasan tersebut, dapat disimpulkan ada beberapa teknologi yang menjadi penopang Industri 4.0. Teknologi tersebut adalah Cyber-Physical System, Internet dan Jaringan, Data and Services serta teknologi manufaktur.

Penjelasan yang lebih mudah dipahami mungkin dapat mengacu pada pendapat Federasi Industri Jerman/ BDI (2016) yang menjelaskan bahwa Industri 4.0 memiliki sifat atau komponen sebagai berikut:

1. Social Machines: Mesin-mesin yang canggih saling berinteraksi seperti layaknya manusia dengan media sosial online. Mesin-mesin bekerja sama dan mengorganisasi diri mereka untuk mengatur proses produksi sesuai jadwal. Bahkan, mereka mampu memprediksi secara dini jika ada kemungkinan masalah sehingga dapat segera ditangani (Lee dkk, 2013). Hal ini mengakibatkan proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga terhubung secara real time dengan sistem IT di perusahaan sehingga dapat berkomunikasi dengan bagian maintenance, penjualan, RnD atau bagian yang lainnya.

2. Global Facility dan Virtual Production: Mesin-mesin perusahaan terhubung ke sistem penyedia dan pelanggan. Jika terjadi perubahan maka mereka akan langsung mencari solusi yang optimal dan bertindak secara independen (misalkan jika penyedia tidak bisa mengirim material). Operator dapat menggunakan teknologi virtual (augmented reality) untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya proses produksi. Kondisi ini memungkinkan pengendalian produksi dapat dilakukan pada jarak jauh sehingga pekerja lebih leluasa. Sebagai tambahan, simulasi virtual juga dapat membantu tenaga ahli perusahaan untuk mengoptimasi proses produksi secara real time

3. Smart Products: Tiap produk yang dihasilkan menyimpan data (operasi, status, material, asal penyedia, konsumen, dsb) dalam bentuk RFID chips. Melalui teknologi ini, produk yang belum jadi mampu memberitahu mesin apa yang harus dilakukan untuk memprosesnya. Bahkan, pelanggan dapat terlibat untuk memantau proses produksinya.
 
4. Smart Services: Produk yang telah dipasarkan dan berada di tangan konsumen masih tetap mampu mengumpulkan dan mengirim data terkait perilaku penggunaan produk tersebut. Selanjutnya, data yang terkumpul akan dianalisis oleh produsen. Produsen akan melakukan perbaikan dan pengembangan produk sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.


2.3 Tantangan yang Dihadapi Keilmuan Teknik Industri

Kehadiran Industri 4.0 akan memberikan manfaat dalam hal peningkatan produktivitas, efisiensi, fleksibilitas dan tingkat kustomisasi produk yang tinggi bagi dunia industri. Namun disisi lain, setiap perubahan dapat membawa dampak lain yang merugikan. Menurut pendapat Schwab (2015), kehadiran Industri 4.0 akan memiliki beberapa dampak yaitu: 

1. adanya kesenjangan yang luar biasa terkait tenaga kerja “low-skill/low-pay” dan “high skill/high-pay”,

2. pengambil keuntungan terbesar hanyalah pihak yang memiliki modal dan teknologi,

3. ketidakstabilan dunia bisnis karena perubahan yang sangat cepat,

4. ketidaksiapan pemerintah dalam mengimbangi perubahan yang cepat di masyarakat,

5. isu keamanan dan privasi data,

6. munculnya fenomena “robotisasi” kemanusiaan.

Sedangkan Sackey (2016) memperkirakan Industri 4.0 akan berdampak langsung terhadap berkurangnya peran keilmuan teknik industri dalam hal perencanaan produksi, optimasi terkait pekerjaan manual sederhana yang berulang, statistical process control yang bersifat manual-tradisional serta metode perakitan part secara manual. Preez dan Pintelon (1994) juga pernah memperingatkan insinyur teknik industri agar tidak terjebak di antara dua revolusi (revolusi industri dan revolusi informasi) yang berakibat pada keusangan keilmuan teknik industri. Penjelasan di atas menunjukan ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh keilmuan teknik industri baik yang berkaitan langsung dengan keilmuan teknik industri ataupun yang tidak berkaitan langsung.


2.4 Peluang Keilmuan Teknik Industri Era Industri 4.0

Era 4.0 atau Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar di berbagai bidang, termasuk teknologi industri. Peluang keilmuan di bidang teknik industri saat ini sangat beragam dan mencakup berbagai aspek. Peluang ilmiah yang relevan dalam konteks ini mencakup integrasi teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Berikut beberapa peluang keilmuan teknik industri di era 4.0:

1. IoT dan Sensorika: Teknik industri dapat memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan sensorika untuk mengumpulkan data secara real-time dari mesin, peralatan, dan proses produksi. Analisis data ini dapat membantu dalam pemantauan kinerja, pemeliharaan prediktif, dan optimalisasi proses produksi.

2. Big Data Analytics: Pemrosesan dan analisis besar data dapat membantu teknik industri dalam mengidentifikasi pola, trend, dan wawasan yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. Ini juga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan perencanaan strategis.

3. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning: Penerapan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dapat meningkatkan kemampuan sistem untuk belajar dari data, mengoptimalkan operasi, dan mengidentifikasi solusi perbaikan. Contoh penerapan AI termasuk perencanaan produksi cerdas, pengelolaan rantai pasok, dan pengendalian kualitas.

4. Manufaktur Berbasis Digital: Implementasi konsep manufaktur berbasis digital atau Smart Manufacturing dapat meningkatkan otomatisasi proses produksi, termasuk pemantauan, pengendalian, dan optimasi berbasis data.

5. Robotika dan Automasi: Penggunaan robotika dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas produk. Teknik industri dapat mengembangkan dan mengintegrasikan sistem robotika yang cerdas untuk tugas-tugas seperti pemindahan material, pengelasan, dan perakitan.

6. Rantai Pasok dan Logistik Cerdas: Teknik industri dapat berperan dalam mengembangkan sistem rantai pasok dan logistik cerdas menggunakan teknologi seperti blockchain untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam rantai pasokan.

7. Desain dan Simulasi Proses: Penggunaan perangkat lunak simulasi dan desain 3D dapat membantu teknik industri dalam perancangan dan pengujian proses produksi baru tanpa harus menghabiskan banyak biaya dan waktu.

8. Ergonomi dan Desain Pekerjaan: Penerapan teknologi untuk meningkatkan ergonomi tempat kerja dan desain pekerjaan yang lebih efisien dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan produktivitas.

9. Cybersecurity untuk Sistem Industri: Dengan semakin banyaknya keterhubungan dalam lingkungan industri, keamanan cybersecurity menjadi krusial. Teknik industri perlu fokus pada pengembangan solusi untuk melindungi sistem dan data industri dari ancaman keamanan.


3. Penutup dan Kesimpulan

Dilihat dari filsafat ilmunya, teknik industri berkembang pesat, objek penelitiannya semakin luas, metodenya semakin kaya dan peranannya dalam berbagai bidang semakin meningkat. Perkembangan ilmu teknik industri selalu menunjukan sinergi dengan bidang keilmuan dan keteknikan lainnya, khususnya bidang otomasi. Teknik industri jelas berperan dalam munculnya fenomena Industri 4.0. Terlepas dari segala manfaat dan kemudahan yang dibawa oleh Industri 4.0, masih terdapat konsekuensi dan dampak negatif yang perlu dihadapi. Tidak terkecuali ilmu teknik industri itu sendiri, hal ini menjadi tantangan bagi eksplorasi dan pengembangan lebih lanjut bidang keilmuan teknik industri. Terlepas dari pengaruh perubahan zaman dan perkembangan ilmu-ilmu lain, teknik industri tetap perlu mempertahankan jati dirinya dengan fokus mempelajari interaksi manusia dengan berbagai komponen lain dalam sistem industri yang terintegrasi. Ke depan, teknologi industri diharapkan dapat membantu mengantarkan era Industri 4.0 menuju kemajuan ilmu pengetahuan yang bernilai besar bagi kemanusiaan.

Artikel ini merupakan Tugas UAS dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd


DAFTAR RUJUKAN
Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2017). Perkembangan keilmuan teknik industri menuju era industri 4.0. In Seminar dan Konferensi Nasional IDEC (Vol. 2017).

SUBARSYAH, T. (2013). PENGANTAR FILSAFAT ILMU.











Dari Limbah jadi Cuan? Mahasiswa KKN Tematik Rusunawa UNDIP Membuat Ide Bisnis dari Limbah Minyak Jelantah

0
  



Campusnesia.co.id - Apa itu minyak jelantah? Minyak jelantah adalah limbah yang berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan lain sebagainya. Minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga. Pemanfaatan minyak jelantah sebagai produk yang lebih berguna tentu sangat diharapkan terlebih dikembangkan sebagai ide bisnis. 

Sejalan dengan tujuan tersebut, Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik dengan tema "Pengembangan Potensi dan Jiwa Entrepreneur di Lingkungan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip". Rusunawa undip merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Universitas Diponegoro bagi para mahasiswanya yang memenuhi ketentuan yang berlaku sebagai tempat tinggal selama mereka berkuliah. Rusunawa Undip dapat menampung kurang lebih 800 mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari berbagai daerah, bahkan dari mancanegara. Melihat potensi tersebut, peningkatan potensi pengembangan kewirausahaan di lingkungan rusunawa undip sangat memungkinkan untuk dilakukan. Kegiatan KKN-T ini dilaksanakan dibawah bimbingan Bapak Triyono, S.H., M.Kn.

Dalam upaya meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat Rusunawa Undip, Muh. Rasya Nayaka dari Fakultas Teknik departemen Teknik Kimia sebagai salah satu Anggota Tim KKN-T Rusunawa Undip mengadakan program kerja “Pembuatan Sabun Organik Padat dari Minyak Jelantah yang telah Dimurnikan sebagai Ide Bisnis Ramah Lingkungan”. Selain bertujuan sebagai upaya dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan dilingkungan rusunawa, program ini juga bertujuan untuk mengurangi permasalahan limbah minyak jelantah terutama dilingkungan rusunawa undip. Kegiatan ini dilakukan pada Selasa, 12 Desember 2023 di ruang pertemuan Gedung A Rusunawa Universitas Diponegoro. 

Kegiatan dimulai dengan  pemberian modul berupa leaflet kepada para peserta yang hadir dalam kegiatan. Modul tersebut berisikan pengenalan mengenai ap aitu minyak jelantah, bagaimana cara pemurniannya, bagimana mengelolah minyak jelantah yang telah dimurnikan menjadi sabun batang yang dapat digunakan sebagai sabun cuci tangan hingga cuci baju, serta modal yang diperlukan. Kegiatan dilanjutkan dengan penalan alat dan bahan, seperti arang dan bleaching earth sebagai bahan untuk pemurnian minyak jelantah, mixer, wadah, soda api, bibit parfum dan minyak jelantah murni sebagai alat dan bahan dalam pembuatan sabun organik padat.


Adapun pembuatan sabun organik padat dilakukan dengan mencampurkan 500 mL minyak jelantah yang telah dimurnikan dengan larutan soda api komposisi 65 gram dalam 190 mL air, serta bibit parfum sekitar 10 mL ke dalam wadah plastik. Ketiga campuran tersebut kemudian diaduk menggunakan mixer atau pengocok telur selamah 2-5 menit. Larutan sabun yang telah teraduk rata kemudian di cetak menggunakan bantuan spatula ke dalam cetakan silikon berbentuk balok. Kemudian,  Sabun dibiarkan memadat selama 1 hari. Sabun Organik Padat siap untuk digunakan setelah 2-4 minggu masa curing, yaitu ketika sabun telah memiliki pH 7-8 yang aman untuk kulit.

 
Kegiatan pelatihan pembuatan sabun organik ini berlangsung dengan baik dan kondusif. Antusias peserta terlihat ketika mendengarkan materi pembuatan dan aktif dalam bertanya pada sesi tanya jawab. Program ini kemudain ditutup dengan sesi foto Bersama.

Harapannya melalui kegiatan pelatihan ini, disamping dapat membuka peluang usaha baru untuk masyarakat Rusunawa Undip, serta menanamkan jiwa kewirausahaan masyarakat Rusunawa Undip. Diharapkan masyarakat Rusunawa Undip juga mampu untuk mengelolah limbah organik menjadi hal yang lebih berguna dan bermanfaat.


 

 
Editor:
Achmad Munandar

RUNDIP (Rusunawa Undip) Keychain: Ide Bisnis untuk Rusunawa UNDIP

0
 



Campusnesia.co.idRumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik dengan tema “Pengembangan Potensi dan Jiwa Entrepreneur di Lingkungan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip”. Gedung-gedung yang ada di Rusunawa Undip terbagi menjadi gedung A, B, C, D, E, F dan dihuni kurang lebih 800 mahasiswa. Melihat jumlah penghuninya yang sangat banyak, maka peningkatan potensi dan pengembangan kewirausahaan di lingkungan Rusunawa Undip sangat memungkinkan untuk dilakukan. Kegiatan KKN-T ini dilaksanakan dibawah bimbingan Bapak Triyono, S.H., M.Kn.

Dalam upaya meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat Rusunawa Undip, Michael David sebagai salah satu Anggota Tim KKN-T Rusunawa Undip mengadakan program kerja “Pelatihan Pembuatan Merchandise Gantungan Kunci dari Resin”. Latar belakang diadakannya kegiatan ini dikarenakan sampai saat ini belum ada merchandise yang resmi dijual oleh Universitas Diponegoro. Sedangkan ketika musim studi kunjungan oleh anak-anak SMA, tentunya mereka menginginkan souvenir sebagai kenang-kenangan mereka ketika studi kunjungan di Universitas Diponegoro. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan menjadi peluang bisnis usaha bagi masyarakat Rusunawa Undip untuk menjual cendera mata resmi dari Universitas Diponegoro. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada Jumat, 15 Desember 2023 di ruang pertemuan Gedung A Rusunawa Universitas Diponegoro.

Pelatihan dimulai dengan pemberian modul kepada peserta yang hadir dalam kegiatan. Modul ini berisi tentang pengertian mengenai apa itu RUNDIP dan cara pembuatannya agar para peserta mengetahui gambaran secara umumnya. Kegiatan dilanjutkan dengan mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti: resin, wadah, cetakan silikon, gantungan ring besi, dan juga gambar desain. Selanjutnya dilakukan demonstrasi pembuatan resin gantungan kunci yang dimulai dengan menuang resin ke dalam wadah. Kemudian ditambahkan katalis dan diaduk hingga merata. Setelah tercampur rata, resin dituang ke dalam cetakan dan dimasukkan desain gambar yang dipilih. Resin akan mulai mengering setelah didiamkan beberapa waktu. Resin yang sudah mengering kemudian dikaitkan dengan ring besi dan gantungan kunci sudah bisa dipakai. Diakhir kegiatan, pelatihan di tutup dengan sesi tanya jawab.

Kegiatan pelatihan pembuatan merchandise gantungan kunci ini berlangsung dengan baik dan kondusif. Selain itu, Michael juga menciptakan suasana pelatihan yang tidak membosankan dengan mengajak peserta untuk mencoba membuat resin gantungan kunci sesuai dengan kreasi mereka sendiri. Terlihat antusias dari peserta ketika mencoba membuat gantungan kunci kreasi mereka sendiri dan aktif dalam bertanya pada sesi tanya jawab.

  
Harapannya melalui kegiatan pelatihan ini, disamping dapat membuka peluang usaha baru untuk masyarakat Rusunawa Undip, juga dapat menanamkan jiwa kewirausahaan masyarakat Rusunawa Undip untuk memulai membuat merchandise Undip.




Editor:
Achmad Munandar

Pembuatan Ekoenzim dari Sisa Kulit Buah oleh Mahasiswa KKN Tematik Rusunawa UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik dengan tema “Pengembangan Potensi dan Jiwa Entrepreneur di Lingkungan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip”. Gedung-gedung yang ada di Rusunawa Undip terbagi menjadi gedung A, B, C, D, E, F dan dihuni kurang lebih 800 mahasiswa. Melihat jumlah penghuninya yang sangat banyak, maka peningkatan potensi dan pengembangan kewirausahaan di lingkungan Rusunawa Undip sangat memungkinkan untuk dilakukan. Kegiatan KKN-T ini dilaksanakan dibawah bimbingan Bapak Triyono, S.H., M.Kn.

Dalam upaya meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat Rusunawa Undip, Michael David sebagai salah satu Anggota Tim KKN-T Rusunawa Undip mengadakan program kerja “Pembuatan Pupuk Cair Organik Berbahan Dasar Eco-Enzyme dari Sisa Kulit Buah”. Selain untuk mengurangi permasalahan limbah organik yang ada di lingkungan sekitar, program ini juga bertujuan untuk memberikan ide peluang bisnis bagi masyarakat Rusunawa Undip. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2023 di ruang pertemuan Gedung A Rusunawa Universitas Diponegoro.

Pelatihan dimulai dengan pemberian modul kepada peserta yang hadir dalam kegiatan. Modul ini berisi tentang pengertian umum mengenai apa itu ekoenzim, manfaatnya, serta cara pembuatannya agar para peserta mengetahui gambaran secara umum mengenai ekoenzim. Kegiatan dilanjutkan dengan mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti: wadah plastik, gula merah, sisa kulit buah, dan juga air. Setelah itu, dilakukan demonstrasi pembuatan ekoenzim dengan memasukkan bahan yang sudah disiapkan ke dalam wadah plastik dengan perbandingan 1:3:10. Wadah plastik kemudian ditutup rapat agar proses fermentasi dapat berjalan kurang lebih selama 3 bulan. Untuk membuang gas hasil fermentasi, tutup wadah dapat dibuka pada hari-7 dan hari ke-30. Diakhir kegiatan, pelatihan di tutup dengan sesi tanya jawab.

 
Kegiatan pelatihan pembuatan ekoenzim ini berlangsung dengan baik dan kondusif. Antusias peserta terlihat ketika mendengarkan materi pembuatan ekoenzim dan aktif dalam bertanya pada sesi tanya jawab.

 
“Ide usaha itu tidak harus mengeluarkan banyak biaya, bisa saja bahan-bahannya dari lingkungan sekitar yang mana selain mudah didapatkan, biayanya pun bisa dikatakan kecil” ucap Michael kepada peserta pelatihan. Harapannya, melalui kegiatan pelatihan ini dapat menanamkan jiwa kewirausahaan dan membuka peluang usaha baru kepada masyarakat Rusunawa Undip.




Editor:
Achmad Munandar
 

Alya Risang Ayu Dorong Semangat Berwirausaha melalui Kegiatan KKN "Usaha Kewirausahaan Mini Crepe Roll" di Asrama Putri Darul Ilmi

0
 


Campusnesia.co.idBulusan, Tembalang, Kota Semarang (10/12/23), Asrama Putri Darul Ilmi menjadi tempat untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang unik dan inspiratif. Pondok pesantren Darul Ilmi memiliki beberapa santri yang didominasi oleh santri putri dengan status sebagai mahasiswi. Hal ini memperlihatkan bahwa adanya sumber daya yang mumpuni untuk mengenal lebih lanjut mengenai kewirausahaan. 

Dalam upaya meningkatan jiwa kewirausahaan para santri putri Darul Ilmi, Alya Risang Ayu melaksanakan sebuah program kerja nyata yaitu ”Usaha Kewirausahaan dengan Membuat Mini Crepe Roll”. Tujuan dari program ini bukan hanya membuat crepe roll, tetapi membuka peluang bagi para santri putri untuk mengembangkan ide dan kreativitas mereka.

Sebelum dimulai, modul yang berisi resep pembuatan mini crepe roll dibagikan kepada para santri putri. Modul ini sebagai panduan praktis, memudahkan para santri putri dalam memahami langkah-langkah pembuatan crepe roll, serta memberikan inspirasi untuk eksplorasi rasa dan bentuk mini crepe roll. 

Para santri putri tidak hanya mendengarkan dengan seksama, tetapi juga terlibat aktif dalam menciptakan kreasi mereka sendiri. Proses pembelajaran ini menciptakan suasana kebersamaan yang erat antara Alya dan para santri putri Darul Ilmi.
 

Kegiatan KKN ini berhasil diselenggarakan dengan baik, dan partisipasi aktif dari para santri putri membuktikan antusiasme mereka dalam memahami dan mengaplikasikan keterampilan baru. Alya menegaskan bahwa kewirausahaan bukan hanya tentang memulai bisnis, tetapi juga tentang mengembangkan sikap kreatif dan inovatif di setiap aspek kehidupan. 

Harapannya, semangat kewirausahaan yang ditanamkan melalui kegiatan ini dapat memberikan dorongan positif pada para santri putri dalam menjalani masa depan mereka, membuka peluang baru, dan meningkatkan rasa percaya diri untuk menggali potensi mereka di dunia kewirausahaan.


Penulis: 
Alya Risang Ayu (Akuntansi)

DPL :  
1. Laura Andri Retno Martini S.S., M.A.
2. Novia Sari Ristianti S.T., M.T.

Editor:
Achmad Munandar

Bag Charm: Ide Bisnis Untuk Santri Putri Darul Ilmi

0

 


Campusnesia.co.id - Semarang. Di zaman modern ini banyak sekali anak muda yang berani untuk memulai bisnis sejak dini. Dibantu dengan banyaknya platform digital yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pemasaran bisnis mereka. Dengan membangun bisnis sejak dini, peluang untuk bisnis dapat berkembang menjadi lebih besar.

Sejalan dengan tema dalam KKN tematik tema 2 Lingkar Universitas Diponegoro yaitu pendampingan dalam peningkatan kemandirian dan kreativitas santri putri Darul Ilmi, mahasiswa melaksanakan program monodisiplin yang ditujukan untuk seluruh satri putri darul ilmi yaitu pembuatan bag charm sebagai ide bisnis untuk para santri putri. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2023 dengan tujuan membantu para santri putri meningkatkan kemandirian dan kreativitas melalui tali makrame.

Bag charm tali makrame merupakan kerajinan yang memanfaatkan tali makrame untuk membuat hiasan tas, gantungan kunci, dan aksesoris serta produk lainnya. Tali makrame sendiri mudah ditemukan di pasaran dan online shop serta memiliki warna yang beragam. Dengan satu tali makrame dapat membuat bag charm dengan motif dan bentuk yang beragam. Ditengah digitalisasi saat ini, aksesoris salah satu nya bag charm tali makrame kembali digemari oleh remaja.  

Kegiatan ini dimulai dengan sosialisi dan edukasi mengenai target pasar, peluang, dan cara pemasaran untuk produk bag charm. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bag charm menggunakan tali makrame. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menimbulkan keinginan dan ketertarikan para santri putri untuk memulai sebuah bisnis, meningkatkan keterampilan, kemandirian, dan kreativitas melalui tali makrame menjadi barang yang bernilai ekonomis. 



Penulis: 
Farah Labibah Caseba


Editor:
Achmad Munandar

Menilik Kisah Sukses Pak Apandi, Pemilik UMKM Jamur Tiram di Desa Tanjung Kulon

0

Gambar 1. Tim 1 KKN-T bersama Pak Apandi 
(Sumber: Dokumen Pribadi)


Campusnesia.co.id - Sabtu, (02/12/23) - Di tengah keramaian pusat pemerintahan Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Tim 1 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 2023 Universitas Diponegoro berhasil melakukan wawancara dengan Pak Apandi, selaku pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) jamur tiram di Desa Tanjung Kulon pada Selasa (16/11/23). Tujuan dilaksanakannya wawancara ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi terkait UMKM di Desa Tanjung Kulon. 

Melalui wawancara tersebut, Pak Apandi bercerita bahwa usahanya dimulai ketika adanya mahasiswa KKN di Desa Tanjung Kulon yang memberikan pelatihan kepada warga setempat mengenai bagaimana cara budidaya jamur yang mudah dan tidak terlalu membutuhkan lahan yang luas. Dengan adanya pelatihan tersebut, Pak Apandi memiliki ide cemerlang untuk melakukan budidaya jamur tiram. Pak Apandi mencoba sendiri pelatihan yang telah diberikan mahasiswa, ternyata budidaya tersebut berhasil dan akhirnya Pak Apandi memutuskan untuk membudidayakan jamur tiram dan memasarkannya. 

Salah satu faktor kunci keberhasilan usaha Pak Apandi adalah kurangnya persaingan di sektor budidaya jamur tiram di Desa Tanjung Kulon. Dengan menjadi pelopor, Pak Apandi berhasil menciptakan pasar yang baru dan membangun brand jamur tiram lokal yang diminati oleh masyarakat. Keputusannya untuk menggunakan media tanam polybag yang disusun di rak menjadi langkah inovatif, memungkinkan usahanya berkembang pesat tanpa memerlukan lahan yang luas.

Gambar 2. Tim 1 KKN-T bersama Pak Apandi 
(Sumber: Dokumen Pribadi)


Selama menjalankan usahanya, Pak Apandi tidak mengalami kendala kecuali saat di musim kemarau. Hal ini dikarenakan saat musim kemarau jamur akan susah tumbuh dan berkembang. Hal itu pula yang membuat penghasilan Pak Apandi akan turun hingga 50% dari keadaan biasanya khususnya saat musim hujan tiba. 

Usaha Jamur Tiram Pak Apandi mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat. Kualitas yang dihasilkan dari produknya tidak hanya membuatnya laris di pasaran lokal, tetapi juga membuka peluang untuk ekspansi ke wilayah sekitar. Pak Apandi menjadi bukti hidup bahwa keberanian untuk mencoba hal baru dapat membawa kesuksesan yang luar biasa.

Pengusaha UMKM seperti Pak Apandi ini memang cocok untuk diwawancarai karena keuletannya yang mampu membudidayakan jamur tiram meskipun budidaya ini termasuk sulit untuk diterapkan dan membutuhkan kesabaran untuk merawatnya. Dari informasi yang diberikan Pak Apandi mengajarkan bahwa untuk memulai sebuah usaha, seseorang perlu memiliki sifat pekerja keras, mau belajar, dan mampu memanfaatkan peluang. 




Penulis
Atharina Firjani Danish Purwoto

Kreatif! Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Workshop “KOKEDAMA” Seni Menanam dari Jepang Cegah Polusi Udara

0
 


Campusnesia.co.idPemalang (28/07/2023) – Mahasiswa KKN Reguler Tim II UNDIP 2023 Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang melaksanakan program monodisiplin dengan judul “Workshop “KOKEDAMA” Seni Menanam dari Jepang Cegah Polusi Udara”.

Sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius di Desa Kendalsari. Pembakaran sampah menjadi langkah yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah. Namun dapat menyebabkan permasalahan lain seperti polusi udara yang dapat merusak ozon dan mengganggu kesehatan. 

Upaya untuk mengatasi polusi udara dapat dilakukan dengan menanam tanaman hias yang dapat menyerap polusi udara. Tanaman hias tak hanya elok dipandang tetapi memliki kemampuan sebagai penyerap polutan. Keterbatasan lahan menyebabkan masyarakat Desa Kendalsari enggan menanam tanaman. Salah satu alternatif keterbatasan lahan ini dapat diatasi dengan kerajinan tanaman hias dari Jepang yang sangat unik. Yap, KOKEDAMA.

Kokedama merupakan seni menanam tanaman hias dari jepang dengan memanfaatkan media tanam yang tahan menyimpan air seperti sabut kelapa dan tanaman hias sebagai objeknya. Selain praktis dan elok dipandang, ternyata kokedama ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi bahkan sampai menembus pasar ekspor. 

Salah satu mahasiswa tim KKN, Aryana Ayu Yashinta dari Program Studi Agroekoteknologi memberikan terobosan baru terkait upaya penanggulangan polusi udara dengan menanam tanaman hias di Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan, Pemalang. Aryana menyatakan bahwa workshop yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir polusi udara dan sebagai ide bisnis yang menjanjikan.  

Polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran sampah Desa Kendalsari, menjadi dasar dari program penyuluhan ini. Ia meyakini bahwa kokedama ini dapat menjadi metode penanaman yang efektif, efisien dan memiliki nilai jual yang bermanfaat bagi masyarakat Kendalsari.

“Dengan adanya workshop ini, diharapkan warga Desa Kendalsari dapat mengetahui manfaat tanaman hias sebagai penyerap polutan melalui kokedama serta meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk memanfaatkan tanaman hias supaya memiliki nilai ekonomis ” ucapnya. Selain itu, metode ini sangat cocok diterapkan oleh masyarakat desa karena tidak membutuhkan banyak biaya serta perawatannya pun relatif mudah bagi warga yang tidak memiliki dasar kemampuan untuk bertani dan cukup disiram 2 minggu sekali. 

Harapan tim KKN UNDIP kedepan adalah agar warga Desa Kendalsari dapat menerapkan kokedama untuk meminimalisir polusi udara serta sebagai peluang bisnis. Setelah penerapan metode ini, diharapkan pula sektor pertanian terutama subsektor hotikultura dan perekonomian di Desa Kendalsari dapat semakin berkembang dan terciptanya lingkungan yang bebas polusi udara agar kesehatan tetap terjaga.



Penulis: Aryana Ayu Yashinta / S1 Agroekoteknologi
DPL: Fajrul Falah, S. Hum., M. Hum.
Lokasi: Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan, Kabupatem Pemalang.

Mahasiswa KKN UNDIP Manfaatkan Adanya UMKM Telur Asin Sekaligus Menaikkan Daya Saing Produk Dengan Melakukan Inovasi Produk Kerupuk Dari Telur Asin

0
 
Pelaksanaan program monodisiplin inovasi produk 
dengan pelaku UMKM telur asin di desa Troketon


Campusnesia.co.idKlaten (03/08/23) – Bisnis dibidang kuliner saat ini begitu menjamur di masyarakat. Adanya produk-produk baru yang muncul ke pasar, baik berupa varian baru maupun bentuk diversifikasi produk membuat pilihan masyarakat dalam memutuskan pembelian menjadi lebih variatif. Salah satu bisnis di bidang kuliner yang ada di desa Troketon yaitu adanya umkm pengrajin telur asin. Dimana dalam proses produksinya, telur asin melewati proses yang panjang dan memakan waktu yang lama. 

Adanya pesaing dari luar juga dapat menghambat jalannya bisnis telur asin ini apabila tidak dilakukan adanya suatu langkah-langkah dalam mempertahankan maupun meningkatkan penjualan produk hasil umkm tersebut. Melihat hal tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP memiliki gagasan dalam rangka meningkatkan nilai jual telur asin dan mempertahankan serta memperluas pangsa pasar bisnis dengan melakukan inovasi produk. Dimana telur asin yang biasanya hanya direbus atau dikukus, diolah menjadi kerupuk telur asin.

Pelaksanaan program dilaksanakan dengan diawali penyampaian ide inovasi produk kepada pelaku UMKM telur asin dan dilanjutkan dengan trial and error mengenai resep dan langkah-langkah pembuatan kerupuk dari telur asin. Dimana proses pembuatannya memakan waktu beberapa hari karena harus melewati proses yang lumayan panjang. Dimana adonan kerupuk dikukus dan selanjutnya harus dijemur dulu sampai kering agar nantinya bisa untuk digoreng.

Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pelaku UMKM telur asin utamanya di desa Troketon serta membuat masyarakat sekitar ikut terpantik untuk lebih inovatif dan kreatif mengenai potensi-potensi yang ada di sekitar mereka, sehingga juga akan membuka peluang bisnis bagi masyarakat.



Penulis: 
Putri Puspita Sari 
(Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)

Dosen: 
Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, ST, M.Eng., IPU 
Dinalestari  Purbawati, S.E., M.Si., Akt 
Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.

Lokasi: 
Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten

Membuka Peluang Baru dengan Wirausaha Bersama Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro

0
 


Campusnesia.co.id - Sanggang (07/08/2023) - Keberanian dan semangat berwirausaha telah lama menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di Desa Sanggang. Namun, kesempatan untuk lebih memahami dan mendukung potensi dari berwirausaha masih menjadi hal yang penting. Dengan tekad untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menyelenggarakan program sosialisasi bertema "Pentingnya Wirausaha dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Desa Sanggang".

Masyarakat Desa Sanggang memiliki potensi besar untuk berwirausaha dengan beragam keahlian dan bakat yang dimiliki oleh penduduk lokal. Namun, kurangnya pengetahuan, akses terhadap sumber daya, dan ketidakpastian mengenai langkah-langkah awal dalam berwirausaha seringkali menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, program ini diinisiasi untuk memberikan wawasan tentang pentingnya berwirausaha dan memberikan panduan praktis kepada masyarakat.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang peran kunci berwirausaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Program ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat dan minat berwirausaha di kalangan warga Desa Sanggang, serta memberikan panduan konkret tentang langkah-langkah awal dalam memulai usaha.

Sosialisasi ini dilaksanakan pada Senin, 7 Agustus 2023 yang berlokasi di Balai Desa Sanggang dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Sanggang. Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Ibu Joko selaku Wakil Ketua PKK Desa Sanggang. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai pentingnya wirausaha guna meningkatkan ekonomi masyarakat oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro. Di akhir acara dilakukan pengisian kuis untuk mengukur sejauh mana peserta dapat memahami dan dapat menerapkan materi yang telah disampaikan.


Selama acara berlangsung, para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang mengapa berwirausaha menjadi faktor kunci dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Terdapat sesi diskusi yang menjadi bagian penting dalam program ini. Peserta berkesempatan untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan menjawab pertanyaan mereka tentang berwirausaha. Diskusi ini menghasilkan berbagai pandangan yang beragam, serta memberikan dorongan inspirasi bagi mereka yang masih ragu-ragu untuk memulai usaha sendiri.
Para peserta tidak hanya meninggalkan acara ini dengan semangat baru, tetapi juga dengan rencana aksi yang konkrit. Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro  memberikan panduan praktis tentang langkah-langkah awal dalam memulai usaha, mulai dari ide perencanaan hingga pengelolaan keuangan. Para peserta merasa didukung untuk mengambil tindakan nyata dalam mewujudkan cita-cita wirausaha mereka.

Masyarakat Desa Sanggang berharap bahwa program ini akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang manfaat berwirausaha dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada ekonomi lokal. Mereka mengharapkan para peserta akan merasa termotivasi dan siap untuk mengambil langkah konkret dalam mengembangkan usaha mereka sendiri. Harapan masyarakat juga mencakup pertumbuhan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan perbaikan kesejahteraan di seluruh desa.

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, program sosialisasi ini mengingatkan kita tentang potensi luar biasa yang terkandung dalam semangat berwirausaha. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat ekonomi yang bisa dihasilkan dari usaha pribadi, Desa Sanggang bergerak maju dengan harapan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.