Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri skripsi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri skripsi. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

8 Tips Sukses Mengerjakan Skripsi Agar Tak Menakutkan

0
 


Campusnesia.co.idSkripsi merupakan langkah atau tahapan akhir bagi mahasiswa sebelum menyelesaikan masa studinya. Saat ini skripsi masih menjadi suatu hal yang menakutkan bagi sebagian mahasiswa. 

Tidak sedikit mahasiswa yang menyerah, bahkan mundur ketika mengerjakan skripsi yang tak kunjung selesai. Tapi sebenarnya skripsi itu tidak semenakutkan yang dibayangkan, lho! 

Berikut adalah beberapa tips agar skripsi berjalan dengan lancar dan bisa selesai tepat waktu:


1. Pilih tema atau judul skripsi yang tepat

Sebelum melakukan penelitian atau penyusunan skripsi, tentunya kamu harus menentukan terlebih dahulu tema dan judul penelitian yang akan dilakukan. Pilihlah judul/tema yang sederhana dan sanggup untuk kamu kerjakan. Percuma kan kalau pilih tema/judul yang terlalu sulit tapi kamu ga sanggup untuk mengerjakannya?


2. Konsultasi dengan dosen pembimbing

Dosen pembimbing adalah orang yang akan membimbing dan membantu kita pada saat penelitian hingga penyusunan skripsi. 

Komunikasi dengan dosen pembimbing merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses pengerjaan skripsi. 

Cobalah untuk konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 1 minggu 1 kali. Kamu bisa konsultasi segala sesuatu mengenai penelitian yang akan kamu lakukan, mulai dari pemilihan tema, pembuatan judul, pemilihan metode dan lain lain. Selain itu, kamu juga harus melaporkan setiap progress yang kamu lakukan kepada dosen pembimbing demi kelancaran skripsi.


3. Banyak membaca jurnal

Baik jurnal nasional maupun jurnal internasional akan sangat membantu kamu dalam peroses penelitian hingga penyusunan skripsi. Jurnal-jurnal tersebut dapat menjadi referensi dalam dalam pemilihan tema, penentuan metode penelitian, pengolahan data dan pembanding dari penelitian yang kamu lakukan. 

Banyak-bnyaklah membaca jurnal dan membuat review jurnal yang telah dibaca, minimal 3 jurnal per minggu. Semakin banyak referensi akan semakin memudahkan kamu dalam menyusun skripsi.


4. Arsipkan file dengan baik

Pengarsipan file yang baik akan memudahkan kamu untuk menemukan data-data yang kamu butuhkan ketika diperlukan. Buatlah folder untuk masing-masing Bab. 

Folder tersebut dapat diisi dengan jurnal referensi, data hasil penelitian dan draft skripsi per Bab yang telah kamu buat. Tujuannya adalah agar file-file tersebut tidak tercecer dan mudah dicari. 

Hal ini akan sangat membantu ketika ada revisi draft skripsi dari dosen pembimbing.


5. Back up file secara rutin

Usahakan selalu back up file dengan cara mengunggahnya di google drive setelah kamu mengerjakan sesuatu, baik mencari jurnal, mengolah data atau menyusun draft skripsi. 

Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika sewaktu-waktu laptop atau komputer kamu bermasalah, kamu masih menyimpan file back up nya di google drive. Gak mau kan, kalau sudah menyusun skripsi dengan susah payah, tapi file nya hilang begitu saja?


6. Save As hasil revisi dari dosen pembimbing

Biasakan ketika kamu mengerjakan revisi dari dosen pembimbing, save as hasil pekerjaan revisimu menjadi file yang baru. 

Tujuannya adalah untuk membandingkan draft skripsimu sebelum dan sesudah revisi, serta memudahkan dalam proses revisi selanjutnya. Berilah nama pada file tersebut sesuai tanggal dan urutan revisi. 
Misal: Revisi 1 (14 November 2022), dst.


7. Pahami apa yang kamu tulis

Segala sesuatu yang kamu tulis di skripsi harus dapat dipertanggung jawabkan isinya. Jangan sampai tidak tahu atau tidak memahami apa yang sudah kamu tulis sendiri. 

Pada saat sidang skripsi, dosen penguji akan membaca skripsi yang kamu buat dengan sangat teliti dan pertanyaan yang diajukan mengacu pada apa yang telah kamu ditulis di skripsi. Gunakan kalimat sederhana yang mudah dipahami agar siapapun yang membaca dapat mengerti tentang maksud dan tujuan dari skripsi yang kamu buat.


8. Sabar, tekuni dan hadapi

Walaupun proses skripsimu tidak berjalan sesuai ekspektasi, sabarlah. Semua orang memiliki proses dan masalahnya masing-masing. Yang perlu kamu lakukan hanyalah tetap sabar dan tekun dalam mengerjakan skripsi. 

Percayalah, sesulit apapun skripsimu, asalkan kamu tekun dan bekerja keras pasti akan selesai. Jangan pernah menyerah, apalagi mundur karena langkahmu sudah sejauh ini. Tetap hadapi dan percaya diri dengan kemampuanmu.


Nah kira kira itulah 8 tips yang bisa kamu terapkan dalam mengerjakan skripsi. Tetap semangat dan jangan menyerah, karena skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai.



Penulis
Rizka Indra N

Foto: Paxel.com


Baca juga:







Kumpulan Artikel tentang Skripsi dan Tugas Akhir Cocok untuk Mahasiswa

Kumpulan Artikel tentang Skripsi dan Tugas Akhir Cocok untuk Mahasiswa

0




Campusnesia.co.id - Banyaknya pertanyaan seputar skripsi, bahkan ada yang minta skripsi pdf, contoh skripsi kuliah, contoh skripsi S1, contoh skripsi pendidikan, skripsi manajemen, cara mencari judul skripsi, postingan kumpulan kumpulan skripsi.

Sepanjang perjalanan Campusnesia, sebagai media yang diperuntukan untuk pelajar dan mahasiswa dengan tema pendidikan, sudah banyak artikel dan tulisan yang membahas tentang Skripsi dan tugas akhir, dari yang sederhana mulai dari perbedaan Skripsi, penelitian kualitatif dan kuantitatif, cara menulis skripsi hingga ppt sidang skripsi.

Untuk sobat Campusnesia yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi untuk meraih galar sarjana, berikut kami hadirkan Kumpulan Artikel tentang Skripsi dan Tugas Akhir Cocok untuk Mahasiswa, sapa saja? ini daftarnya.


1. 4 Tips agar Skripsimu Bisa Selesai dalam 14 Hari 
Baca Selengkapnya di sini.


2. 7 Tutorial dan Tips Menyusun Skripsi Yang Baik dan Benar
Baca Selengkapnya di sini.


3. Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi 
Baca Selengkapnya di sini.


4. 8 Skill yang Perlu Dimiliki Mahasiswa Tingkat Akhir
Baca Selengkapnya di sini.


5. 7 Tips dan Trik Agar Skripsi Jadi Skripsweet 
Baca Selengkapnya di sini.


6. Pentingnya Kesantunan Bahasa dan Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Baik serta Benar 
Baca Selengkapnya di sini.


7. 5 Poin Penting dalam Presentasi PPT Skripsi atau Sidang Akhir
Baca Selengkapnya di sini.


8. 8 Langkah Mudah Cara Membuat Daftar Pustaka Menggunakan Mendeley 
Baca Selengkapnya di sini.


9. Tugas Akhir? Jangan Takut, Yuk Ketahui Prosesnya dan Persiapkan Sedini Mungkin
Baca Selengkapnya di sini.


10. Yuk Pahami Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Sebelum Mengerjakan Skripsi dan Tugas Akhir 
Baca Selengkapnya di sini.


11.  4 Langkah Mudah Mengatur Paragraf 7 Ketukan di Ms Word
Baca Selengkapnya di sini.


12. 4 Kaidah Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar
Baca Selengkapnya di sini.




Demikian tadi sobat Campusnesia, Kumpulan Artikel tentang Skripsi dan Tugas Akhir Cocok untuk Mahasiswa hasil tulisan dari sobat kontributor dan konten kreator campusnesia, semoga bermanfaat sampai jumpa.




4 Tips agar Skripsimu Bisa Selesai dalam 14 Hari

0

 
 
Campusnesia.co.id - Guys, apakah kalian tahu, rasanya menjadi mahasiswa tingkat akhir. Jika awal kuliah kita berfikir sangat idealis, maka saat perlahan idealisme itu akan terkikis seiring dengan beralannya waktu. 
 
Apakah kita salah dengan menipisnya idealisme itu? Tidak guys, sama sekali tidak, karena sejatinya idealisme itu memang terikat waktu. Idealnya, saat kita kuliah, kita adalah seorang akademisi yang baik (IPK 4). Kemudian kita juga organisatoris yang handal (minimal ketua BEM, Senat atau rohis universitas). 
 
Selanjutnya, kita juga seorang peneliti yang hasil risetnya diaplikasikan manusia seluruh dunia. Dan kita juga seorang bisnisman yang omsetnya sudah mencapai milyaran rupiah. Apakah kondisi ini ideal? Mungkin sebagian orang menggapnya ini sudah sangat ideal. 
 
Tapi tunggu, sekali lagi, apakah ini ideal jika kita lakukan selama 7 tahun (dengan status masih menjadi mahasiswa)? tidak guys, karena apapun alasannya kamu adalah mahasiswa yang belum menyelesaikan studi. Dari sinilah aku berdalih, bahwa idealisme itu terikat waktu.

Bukan tentang idealisme, tapi hanya secuil problema dan realita skripsi. Skripsi, kata manis dan enak di dengar. Atau skripsi hanyalah bedebah di kampus yang menghancurkan reputasi kita di kampus. 
 
Banyak cerita unik tentang skripsi. Seorang aktivis yang lihai, cerdas dan berwawasan luas tertahan memakai toga, hanya karena belum menyelesaikan skripsi, adalah kisah klasik. 
 
Atau mahasiswa idealis tinggi, pandai,IPK cumlaude dan sering menjadi pembicara di hampir semua acara training menyelesaikan studi selama 7 tahun, rela membayar uang semester demi mengambil 4 SKS (skripsi), melakukan riset selama 3 tahun agar skripsinya benar-benar diaplikasikan, adalah cerita heroik yang seru, walaupun pada akhirnya skripsi itu hanya menjadi tumpukan di rak buku perpus kampus. 
 
Atau kisah mahasiswa malang yang menyelesaikan skripsi selama 3 tahun karena sering ditinggal dosen pembimbing ke luar negeri, cerita yang sangat mengharukan. Dan aku, hanya ingin membagi kisahku saat menyelesaikan skripsi dalam waktu 2 minggu, 3 minggu di ACC semua dosen pembimbing dan sidang pada minggu ke-4, seru. Hanya ingin sedikit berbagi tips, yuk kita bahas satu-persatu

1. Dosen pembimbing (Dosbing)
Guys, tahukah kalian, saat mulai menyusun draft skripsi, kamu adalah sebutir telur yang berada di tangan dosen pembimbing, dosbing adalah penentu skripsimu. Maka, jika ingin skripsimu melaju secepat kilat, jangan pernah membuat masalah apapun dengan dosen pembimbing. 
 
Beruntung, dosen pembimbing pertama saya, sudah seperti ibu sendiri. Entah apa sebabnya, mungkin kita banyak terdapat kesamaan karakter (hehehe). 
 
Mungkin juga, alasan logisnya adalah sering kontak karena 2 tahun sebelum menulis skripsi saya sudah melakukan penelitian kecil-kecilan. Ya, saya sering kontak dengan beliau 2 tahun sebelumnya mulai dari penyusunan proposal untuk mencari dana penelitian, eksekusi riset hingga penulisan artikel ilmiah.

2. Tugas bukan sekedar tugas (Laporan Praktikum dll)
Di kampus tugas memang seabrek. bikin makalah ini, itu, praktikum, rangkum jurnal, dll. Memang, sekali waktu kita memang seperti robot yang hanya mengerakan tugas. Namun guys, hanya sedikit mengubah paradigma itu, bahwa sejatinya tugas adalah untuk kita menjadi semakin berkemng, mengetahui banyak hal, bukan semakin membuat kita pusing. 
 
Jika tugas hanya membuat pusing, maka tinggalkanlah, lakukan hal kamu sukai dan bermanfaat, serta tidak usah membohongi hati kecilmu kalau kamu saat ini tidak suka PRODI atau JURUSAN mu. 
 
Mungkin saya sudah terlanjur menyukai bidang perikanan dan kelautan sehingga tugas yang seabrek itu semakin menantang untuk ditaklukkan. Jika tugas itu sebuah paper, dalam benak ini adalah sedang menyusun buku hebat yang akan dikenal sepanjang masa, lebay. 
 
Yauppy, lebay, terkadang kita memang butuh lebay untuk menikmati sesuatu yang menyenangkan. Mungkin hal kecil ini, yang membuat skripsiku melaju mulus. Ide – ide seolah datang dengan sendirinya, bab – bab yang ingin ditulis mulai datang dengan sendirinya. Referensi, sudah menjadi stock di my documen karena kerjaan tiap malam adalah hunting jurnal.

3. Pola pikir (antara aku dan dia)
Ini adalah bagian yang sedikit serius. Jika kita pikir, apa beda tugas makalah dengan skripsi? perasaan gak jauh2 beda. 
 
Bahasanya juga itu – itu saja. Temanya yang muncul juga, loe lagi loe lagi, gak ada bosen – bosennya ketemu loe, kalau dikelautan ya gak jauh – jauh dari mangrove, lamun, mikrobiologi budidaya, coral dan teman – temannya. sekali lagi, apa beda tugas makalah dan skripsi? bedanya ada pada dosen pembimbing. 
 
Dan harus dipahami, setiap orang mempunyai pola pikir yang berbeda. Setiap orang mempunyai cara menyelesaikan masalah yang berbeda walaupun masalah yang dihadapi sama. 
 
Maka mahasiswa dan dosen, yang sedang bahu membahu menyelesaikan masalah berupa skripsi juga harus mempunyai kesamaan pola pikir. Dan kita harus menyesuaikan dengan pola pikir beliau karena beliau superior, kita inferior.

Ini contoh realnya, pertama kali saya menyusun draft skripsi. Saya belum tau bagaimana beliau membimbing anak bimbingnya menyelesaikan skripsi. Maka, cara yang paling mudah adalah melakukan penelitian sebelum mengerjakan skripsi (hehehe). 
 
Sebelum mengerjakan skripsi kita pasti sudah mempunyai proposal penelitian. Seatinya proposal penelitian itu adalah bab 1-3 walaupun waktu itu proposal penelitian saya kerjakan hanya satu malam karena padatnya jadwa. rekan-rekan Marine Science 09 pasti pernah ingat saat UAS, laporan AMDAL setebal 200 halaman, periapan KKL yang super ribet dan jadwal kolokium yg datang tiba2 seperti jalangkung yg datang tak diundang. 
 
Yang dapat saya korbankan adalah terpaksa membuat proposal penelitian yang akan disidangkan, hanya punya waktu satu malam.

Draft skripsi, saya kirimkan saja proposal satu malam itu ke dosbing sebagai bentuk riset untuk mengetahui sedetail mana beliau mengoreksi (hehehe). 
 
Mengejutkan, sangat perfect, bahkan jarak spasi, titik koma, salah ketik satu huruf tak luput dari koreksi, coretan merah berlumuran. Ini seru, berarti tingkat perfectionistnya 99%, sehingga jika ingin cepat lulus, tingkat perfectionist saya harus 100%. Sejak saat itu, saya harus mencoba mengerjakan skripsi sedetail mungkin, sesempurna mungkin, secepat mungkin. 
 
Jika beliau berhasil melakukan koreksi sedetail itu dalam waktu tak lebih dari 6 Jam, maka saya juga harus bergerak cepat, maksimal 24 jam beliau harus sudah menerima hasil revisian. Waktu berjalan begitu cepat, secepat draft skripsi yang melaju kilat. Dalam waktu 3 hari saya sudah ACC bab1-3. Kemudian, 3 hari berselang berhasil menyelesaikan bab 4.

Bukan tanpa hambatan, dosen pemnimbing ke 2 belum sama sekali melihat draft skripsiku.

4. Kesiapan

Inilah faktor yang sangat penting dari semua faktor, kesiapan. Bukankah Allah hanya memberi kepada mereka yang siap. 
 
Dan mereka yang siap hanyalah mereka yang mau usaha, sehingga Allah mengubah nasib hambanya jika hamba berusaha merubahnya sendiri. Bukan berarti Allah jahat, justru Allah sayang, dan hanya memberi kepada hambanya yang siap. 
 
Kemudian,kita harus berani bertanya kepada diri sendiri, siapkah kita jika kita tiba – tiba ada perubahan peraturan dari menteri pendidikan bahwa skripsi ditiadakan dan kita serta merta dinyatakan lulus? sekali lagi, sudah siapkah kita lulus? jika sudah, apa rencanamu guys?

ingin jadi pengusaha? berapa omset usahamu saat kamu lulus? 
1 M, 2M atau 3 M?

Ingin bekerja di swasta? apakah sudah ada perusahaan yang menawari mu kerja? berapa gajinya? apa jabatannya?

ingin jadi penulis? berapa karya yang sudah kamu hasilkan saat kau lulus? 1 buku, 4 buku, atau 10 buku?

ingin jadi peneliti? berapa proposal penelitian yang kamu buat? sudah berapa banyak proposalmu yang didanai? berapa artikel ilmiah yang sudah kamu tulis? berapa kali sudah menjadi pembicara pada forum ilmiah?

ingin S-2? 
sudah tau akan apply beasiswa kemana saja? 
berapa univ yang sudah menawari mu? berapa nilai toefl mu?

Sekali lagi, siapkah kau melepas status mahasiswa?

Bab 1-4 sudah selesai, dosbing pertama sudah ACC bab 1-3. Sekarang tiba giliran menghadap dosbing ke-2. Kuserahkan draft bab 1-3 yang sudah di ACC dosbing pertama,

"Perkenalkan Bu saya bla bla bla (basi basi panjang lebar). ingin menyerahkan draft skripsi bab 1-3"

"Ok dek, rabu diambil ya."

Ok, hari Rabu pun tiba. Siap- siap revisi lagi. Guys, inilah rentetan dialog saya dengan dosbing 2

"mau ambil revisian Bu"

"aduuuh dek, belum sempat. besok ya"

"iya Bu"

"mau ambil revisian Bu"

"iya dek, tapi ini belum selesai"

"iya Bu"

"mau ambil revisian Bu"

"aduuuh dek, draft mu ketinggalan di rumah. senin ya"

"iya Bu"

"mau ambil revisian Bu"

"belum dek rabu ya"

"iya Bu"

"mau ambil revisian Bu"

"sedikit lagi. Kamis ya"

"iya Bu"

"mau ambil revisian Bu"

"aduh dek, draft mu hilang. keselip dimana ya? maaf"

Gubrak….


Guys, bagaimana perasaanmu? marah, emosi, jengkel? wajar. Ingin seketika itu pergi dan membanting pintu? Itupun hampir kulakukan. Butuh ketenangan, sedikit kesabaran dan strategi. Ya, strategi. Aku peneliti, tapi aku juga seorang politisi. 
 
Tidak ada pilihan lain, cara politis terpaksa ku lakukan. Inilah insting ketua partai dan pimpinan senat univ. LOBYING, adalah strategi pertama, ini paling aman. Gagal atau berhasil, mempunyai probabilitas yang sama. 
 
Tapi, setidaknya aku menang satu langkah. Beliau sudah mengucapkan, "maaf". Secara isyarat sebenernya bendera putih hampir diangkat. Politik itu dinamis, kehilangan momen bisa kalah, harus bergerak cepat, memperhatikan peluang sekecil apapun itu. Lobying dimulai.

"Iya Bu, tidak apa – apa. Nanti saya print lagi. Bisa minta waktu sebentar Bu?"

"Iya dek, silahkan"

"Beberapa minggu lalu saya lolos seleksi sebagai staff research di sebuah perusahaan Bu. Mereka tertarik dengan skripsi saya, mikroalga. Kontrak kerja sudah dikirimkan, tapi mereka butuh kepastian kapan saya bisa gabung. Begitu urusan skripsi selesai, saya bisa langsung berangkat. Untuk ijazah, transkrip, dll bisa ditangguhkan."


"Kalau begitu, besok kamu segera serahkan ke saya. Saya tunggu di ruangan ini sampai jam 9."

"saya serahkan per bab atau bagaimana Bu?", lobying berhasil maka strategi 2 diterapkan, percepat, ini momen.

"kalau bisa sampai daftar pustaka ya tidak apa – apa."

"iya Bu, besok saya serahkan sekaliyan lampiran – lampiranya."


Guys, ini keajaiban, tapi bukan tanpa usaha. Beruntung sembari menunggu waktu yang menjengkelkan itu saya melampiaskannya menyelesaikan draft skripsi. 
 
Draft sebenarnya sudah selesai berhari – hari yang lalu. Jumat pagi, saya tidak mau kehilangan momen. Draft skripsi sudah jadi. Dan ajaibnya lagi, langsung dikoreksi ditempat itu juga. Sedikit sekali revisinya, hanya grafik yang tidak sesuai format.

"Saya percaya kamu dek. Segera daftar sidang saja. Hanya ada sedikit revisi", ahh...kata itu nyaring sekali terdengar.

Senin siang, tepat 3 minggu saya menyusun draft skripsi, tanda tangan ACC kedua pembimbing sudah saya peroleh. Dan saya sidang tepat 4 minggu setelah penyusunan skripsi, 1 April 2013. 
 
Guys, memang benar, penantian terbaik adalah menyiapkan, kesabaran terbaik ada dalam perjuangan, semangat terbaik adalah upaya mengejar kebermanfaatan dan asa terbaik ada dalam doa.

Tulisan ini saya buat bukan untuk mengkerdilkan siapapun. Tulisan ini hanya sekedar untuk berbagi semangat pada sahabat. Tulisan ini hanya bentuk ucapan terimakasih pada almamater UNDIP, kedua pembimbing saya, rekan-rekan seperjuangan, rekan-rekan Marine Science 09 serta adik – adik yang saat ini masih dalam studi. 
 
Semoga ikatan ini semakin dikuatkan, jalan ini semakin diterangkan, semangat ini semakin dikobarkan serta ini iman ini semakin dikokohkan.

 
Penulis: 
Alumni FPIK Undip
 

*artikel ini telah tayang di situs Hipwee.com dengan judul "Mau Selesai Skripsi Dalam 2 Minggu ? Ikuti Tips Ini!"
 

Tips Pemanfaatan Chat GPT Bagi Mahasiswa untuk Membantu Menyelesaikan Skripsi dan Tugas Akhir

0
 


Campusnesia.co.idDalam dunia pendidikan tinggi, penulisan skripsi adalah salah satu tugas akhir yang harus diselesaikan oleh mahasiswa sebelum mereka dapat lulus. Namun, proses menyelesaikan skripsi seringkali membutuhkan waktu dan upaya yang besar. 

Untuk membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas mahasiswa, pemanfaatan Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer) dapat menjadi solusi yang potensial. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana Chat GPT dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi mereka dengan lebih efektif.


1. Pendahuluan
   a. Pengantar tentang skripsi dan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menyelesaikannya.

   b. Pengenalan tentang Chat GPT sebagai alat bantu yang inovatif dalam bidang kecerdasan buatan.


2. Peran Chat GPT dalam Membantu Mahasiswa Menyelesaikan Skripsi
   
a. Menghasilkan ide-ide penelitian
Mahasiswa dapat menggunakan Chat GPT untuk mendapatkan saran ide-ide penelitian yang relevan dan menarik.

   
b. Membantu dalam merumuskan judul skripsi
Chat GPT dapat membantu mahasiswa merumuskan judul skripsi yang sesuai dengan bidang studi mereka.

   
c. Memberikan informasi dan referensi
Chat GPT dapat memberikan informasi dan referensi terkait topik penelitian mahasiswa, membantu mereka dalam mencari sumber yang relevan.

   
d. Memfasilitasi proses penulisan
Dengan memanfaatkan Chat GPT, mahasiswa dapat meminta bantuan dalam menyusun struktur skripsi dan mengatasi hambatan penulisan.

   
e. Mengevaluasi dan menyunting
Chat GPT dapat membantu mahasiswa dalam melakukan revisi dan penyuntingan skripsi mereka dengan memberikan saran dan umpan balik.


3. Keuntungan Pemanfaatan Chat GPT dalam Menyelesaikan Skripsi
 
a. Efisiensi waktu
Dengan menggunakan Chat GPT, mahasiswa dapat menghemat waktu dalam mencari informasi dan memperoleh bantuan, sehingga meningkatkan efisiensi dalam menyelesaikan skripsi mereka.

b. Peningkatan kualitas
Dengan akses cepat terhadap informasi dan umpan balik, mahasiswa dapat meningkatkan kualitas penelitian mereka dan menghasilkan skripsi yang lebih baik.

c. Bantuan yang personal
Chat GPT dapat disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individu, sehingga memberikan bantuan yang lebih personal dan relevan.


4. Tantangan dan Pertimbangan dalam Penggunaan Chat GPT
   
a. Keterbatasan Chat GPT
Meskipun Chat GPT memiliki kelebihan dalam memberikan bantuan, ia juga memiliki keterbatasan dalam pemahaman konteks yang lebih luas.

 
b. Mengatasi kecanduan
Mahasiswa perlu menjaga penggunaan Chat GPT agar tetap produktif dan tidak mengalami ketergantungan yang berlebihan.


5. Kesimpulan
   
a. Ringkasan manfaat ChatGPT dalam membantu mahasiswa menyelesaikan skripsi dengan efisien.

   
b. Penegasan bahwa pemanfaatan Chat GPT sebagai alat bantu dapat memberikan keuntungan signifikan dalam menyelesaikan skripsi dengan lebih baik dan efektif.

   
c. Ajakan kepada mahasiswa dan institusi pendidikan untuk memanfaatkan teknologi Chat GPT guna meningkatkan efisiensi dan kualitas penyelesaian skripsi.



Daftar Pustaka:
[Andersen, D. R., & Wojahn, R. (2020). Chatbot technology in libraries: A literature review. Journal of Librarianship and Information Science, 52(1), 267-278.](https://doi.org/10.1177/0961000618769986)

[Brown, T. B., Mann, B., Ryder, N., Subbiah, M., Kaplan, J., Dhariwal, P., ... & Amodei, D. (2020). Language models are few-shot learners. arXiv preprint arXiv:2005.14165.](https://arxiv.org/abs/2005.14165)

[Chen, Q., Liu, S., & Huang, L. (2019). Intelligent chatbots in education: A systematic review. IEEE Access, 7, 96938-96950.](https://doi.org/10.1109/ACCESS.2019.2925375)

[Devlin, J., Chang, M. W., Lee, K., & Toutanova, K. (2019). BERT: Pre-training of deep bidirectional transformers for language understanding. In Proceedings of the 2019 Conference of the North American Chapter of the Association for Computational Linguistics: Human Language Technologies, Volume 1 (Long and Short Papers) (pp. 4171-4186).](https://doi.org/10.18653/v1/N19-1423)

[Gao, T., Lin, Y. H., & Kuo, C. H. (2020). Designing conversational agents for automated programming learning. Computers & Education, 154, 103934.](https://doi.org/10.1016/j.compedu.2020.103934)

[Radford, A., Wu, J., Child, R., Luan, D., Amodei, D., & Sutskever, I. (2019). Language models are unsupervised multitask learners. OpenAI Blog, 1(8), 9.](https://d4mucfpksywv.cloudfront.net/better-language-models/language_models_are_unsupervised_multitask_learners.pdf)

Catatan: Artikel ini dibuat berdasarkan pengetahuan dan informasi yang tersedia hingga September 2021. Perkembangan teknologi dan penelitian terkini mengenai Chat GPT dapat memberikan informasi tambahan yang dapat diakses untuk menyempurnakan artikel.

5 Teknik Memilih Judul Skripsi yang Sesuai

0



Campusnesia.co.id - Siapa nih yang lagi mengalami kesulitan dalam memilih judul yang sesuai harapan dan tujuan?

Tenang kamu gak sendiri kok, menentukan judul skripsi memang bukanlah hal yang mudah, tapi juga bukan yang muatahil untuk dilakukan.

So, lewat postingan kali ini, berikut kami hadirkan Teknik Memilih Judul Skripsi yang Sesuai.

Sebelum itu sekedar mengingatkan, Skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di perguruan tinggi. 

Skripsi biasanya berisi hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, dan harus dipertahankan di depan dosen pembimbing dan penguji untuk mendapatkan gelar sarjana. 

Skripsi bertujuan untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan menulis dan berpikir kritis serta memberikan wawasan ilmiah yang lebih luas dalam bidang studi yang dipilih.

Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memilih judul skripsi yang sesuai adalah sebagai berikut:

1. Tentukan topik yang akan diteliti. Pilih topik yang memiliki relevansi dengan bidang studi yang sedang Anda jalani, serta memiliki potensi untuk memberikan hasil penelitian yang berguna dan menarik.


2. Baca referensi dan sumber-sumber yang terkait dengan topik yang dipilih. Ini akan membantu Anda mengetahui apa saja yang telah diketahui dan diteliti sebelumnya mengenai topik tersebut, serta menemukan celah yang dapat diisi dengan hasil penelitian Anda.


3. Konsultasikan dengan dosen pembimbing. Dosen pembimbing merupakan orang yang paling tahu tentang bidang studi Anda, dan dapat memberikan saran dan masukan yang berguna mengenai judul skripsi yang sesuai.


4. Buatlah beberapa judul skripsi yang sesuai dengan topik yang dipilih. Buatlah beberapa judul alternatif yang dapat Anda pilih, sehingga Anda memiliki opsi yang lebih banyak ketika akan memutuskan judul skripsi akhir.


5. Evaluasi dan pilih judul skripsi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Setelah membuat beberapa judul skripsi, evaluasi masing-masing judul tersebut berdasarkan kriteria seperti kebaruan, kejelasan, dan keberlanjutan. Pilihlah judul skripsi yang paling sesuai dengan kriteria tersebut.


Demikian tadi sobat Campusnesia, poatingan kita kali ini tentang Teknik Memilih Judul Skripsi yang Sesuai.


Penulis
Mumun 

7 Tutorial dan Tips Menyusun Skripsi Yang Baik dan Benar

0




Campusnesia.co.id - Banyak mahasiswa yang menunda-nunda mengerjakan skripsi karena gak tahu bagaimana caranya dan apa langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat skripsi.

Artikel kali ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis dalam membantu mahasiswa-mahasiswa menyusun skripsi. Semoga tips tentang bagaimana langkah-langkah menyusun skripsi yang baik dan benar ini dapat membantu sobat yang sedang kesulitan dalam memulai mengerjakan tugas akhirnya. 

Kenapa penulis katakan bukan sekedar teori, karena langah-langkah ini yang biasa penulis  gunakan dalam membantu teman atau siapapun yang kesulitan dalam mengerjakan skripsinya.

1. Tentukan Topik dan Tujuan penlitian 
Agar lebih mudah, sobat Campusnesia bisa mengambil kasus-kasus atau fenomena yang terjadi disekitar sobat, temukan permasalahan yang mungkin ada ditempat kerja, tempat nongkrong, atau tempat layanan publik yang berada di lingkungan sobat. 

Dengan mengambil topik permasalahan yang terjadi disekitar kita, otomatis kita jadi lebih paham mengenai faktor ataupun penyebab dari permasalahan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mempermudah kita dalam menganalisis kasus yang akan dibahas nantinya. 

Contoh: 
Disekitar sobat ada warung kopi yang menyediakan wifi, kemudian setiap hari banyak sekali anak-anak usia sekolah yang nongkrong disana untuk main game online, terlebih dimasa pandemi anak-anak yang awalnya gak punya HP karena buat belajar online akhirnya orang tua mau gak mau membelikan mereka HP. 

Berdasarkan kasus diatas ada beberapa variabel yang bisa sobat teliti, misal kecanduan game online, peran orang tua, prestasi belajar, dsb. 

Dari variabel tersebut sobat bisa menentukan tujuan penelitian. Misal, untuk mengetahui pengaruh peran orang tua dimasa pandemi dan kecanduan game online terhadap prestasi belajar siswa.


2. Tentukan Jenis Penelitian dan Teknik Analisis Data
Kenapa menentukan jenis penelitian ini aku taruh diurutan kedua? Karena sebelum membuat judul sobat harus paham dulu. 

Pengennya nanti melakukan penelitian jenis apa? Apakah kualitatif, kuantitatif, atau bahkan mix methode. 

Penelitian kualitatif dan kuantitatif masih dibagi menjadi beberapa macam lagi, seperti studi kasus, eksperimen, deskriptif, dsb. Sobat bisa membaca lebih jelasnya dibuku-buku metodelogi penelitian. 

Dari topik permasalahan yang sudah sobat kantongi, sobat bisa membuat jenis penelitian kualitatif ataupun kuantitaif. Yang terpenting sobat paham jika nanti menggunakan kualitatif analisisnya seperti apa kalau pakai kuantitatif analisisnya seperti apa.

Kalau sudah langkah selanjutnya adalah telaah pustaka (artikel atau jurnal) yang berhubungan dengan variabel dan jenis penelitian yang sobat inginkan.

Tips: 
Selain jenis penelitian sobat juga harus memahami teknik analisis data yang akan digunakan terutama untuk penelitian kuantitaif. Sebab di penelitian kuantitatif banyak teknik analisis data yang biasa digunakan misal , analisis regresi, regresi logistik, analisis data panel, dsb.


3. Carilah jurnal atau artikel yang sesuai dengan topik yang akan dibahas
Bukan membuat judul, melainkan sobat harus mencari terlebih dahulu jurnal-jurnal penelitian dengan topik permasalahan yang kurang lebih sama dengan topik yang akan sobat bahas nanti. Kebanyakan dari mahasiswa tidak memperhatikan hal ini. 

Padahal menurut penulis "Jurnal" ini adalah "Faktor Terpenting" sebelum kita memulai mengerjakan skripsi. 

Sobat cari saja jurnal-jurnal di google scholar, academia, repository universitas, atau situs-situs lain yang menyediakan jurnal penelitian. 

Carilah minimal 3 jurnal lebih banyak lebih bagus karena dapat menambah studi pustaka kita terutama hipotesis dan teori-teori yang nanti akan digunakan. Namun sebelum mencari jurnal sobat tentukan dulu jenis penelitian yang akan digunakan.

Kampus atau dosen kadang menetapkan maksimal tahun jurnal yang boleh digunakan. Rata-rata menetapkan 5 tahun ke belakang ada juga yang 4 tahun. Sebab jurnal dengan tahun yang terlalu lama, bisa jadi hasil penelitiannya sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. 


4. Buat Judul dan Ajukan ke dosen pembimbing
Banyak mahasiswa yang asal bikin judul. Akhirnya meraka kesulitan sendiri mengerjakan skripsinya karena nggak tahu kalau ternyata judulnya tidak memiliki banyak referensi dan teori yang mendukung. 

Makanya lebih baik judul dibuat setelah kita menelaah jurnal-jurnal atau artikel penelitian yang memiliki topik yang kurang lebih sama dengan yang akan kita teliti.

Sobat bisa menggabungkan variabel-variabel dari beberapa jurnal menjadi satu judul skripsi, sehingga secara tidak langsung itu akan menjadi Research Gap (celah peneltian) antara penelitian terdahulu dengan penelitian sobat.

Gimana kalau judul penelitian kita ditolak dosbing? Dosen menolak judul skripsi pasti bukan tanpa alasan. Bisa jadi judul yang kita buat asal-asal dan terkesan gak jelas karena asal nyomot aja dari internet atau mungkin judulnya gak cukup untuk dijadikan penelitian. 

Berbeda jika sebelum membuat judul, sobat sudah melakukan beberapa langkah seperti diatas kemungkinan besar dosen akan menerima, kalaupun direvisi gak bakal berbeda jauh. Tapi kalau memang ditolak, mungkin sobat harus lebih banyak besar karena bisa jadi dosennya memang biasa mempersulit mahasiswa. 


5. Baca buku pedoman penulisan skripsi
Jurnal sudah ada, judul juga sudah fix, saatnya membaca buku pedoman penulisan skripsi sesuai dengan fakultas sobat masing-masing. Perhatikan tatacara peulisan dan sistematikanya. 

Kalau sobat mengikuti sistematikanya insya Allah gak akan "Bingung". Kebanyakan mahasiswa sudah bingung dulu sebelum apa-apa, karena mereka tidak membaca buku pedoman, sehingga tidak tahu harus mulai darimana.

Jika sudah ketik semua sistematika penulisan dari Bab 1 sampai Bab 3 sesuai dengan buku pedoman. Contoh:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

Sobat jangan mikir apa-apa dulu. Udah tulis aja dulu sistematikanya. Nanti setelah itu sobat bisa memikirkan tentang isinya. Untuk bagaimana penulisan bab 1 dst, gak aku bahas disini ya sob, nanti malah kepanjangan dan gak sesuai judul artikelnya. 

Sobat bisa baca dipedoman atau buku-buku metode penelitian tentang bagaimana cara yang baik menyusun latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan sebagainya.


6. Susun Metode Penelitian 
Menurut penulis, sekali lagi ini menurutku ya. Cara tepat menyusun skripsi adalah dari metode penelitian (biasanya BAB III). 

Mungkin sobat bertanya lho kok bisa, haruse kan Latar Belakang dulu? Berdasarkan pengalamanku ada beberapa alasan kenapa lebih tepat menyusun BAB III terlebih dulu:

a. Metode penelitian merupakan inti dari penelitian
Sobat ini kan mau melakukan penelitian, skripsi itu ibarat laporan, jadi aneh sekali kalau laporannya sudah jadi padahal belum melakukan penelitian. Hahaha. Tapi lebih baik sobat konsultasikan dulu hal ini dengan dosbing. Aku yakin kalau dosbing sobat paham, pasti langsung mengiyakan. 

Akan lebih baik kalau sobat sekalian melakukan pengambilan data, jadi dalam penyusun skripsi sobat akan lebih mantab dan yakin lagi. 

b. Lebih baik revisi latar belakang daripada revisi metode penelitian
Sobat bisa bayangin gak sih, Kalian sudah capek-capek ambil data, mengolah, dan menganalisisnya di BAB IV kemudian sama dosen diminta untuk merubah ganti metode penelitian. 

Rasanya pasti pengen nyebur ke laut aja. Berbeda kalau hanya revisi latar belakang, gak akan berpengaruh terhadap bab-bab yang lain. Jadi latar belakang ini sebenarnya bisa sobat buat setelah metode penelitian. Kata siapa latar belakang harus dikerjakan duluan?


7. Selamat mengerjakan skripsi
Kalau langkah satu sampai enam sudah sobat lakukan, insya Allah perjalanan sobat mengerjakan skripsi akan lebih mudah dan terarah. Karena semua hal yang sobat butuhkan untuk menyusun skripsi kurang lebih sudah terangkum dari langkah 1 sampai langkah 6.

Bagi sobat yang ingin mengetahui cara mengatur paragraf menjorok 7 ketukan di word bisa baca disini Cara Mengatur Paragraf 7 Ketukan Ms Word


Sekian dulu artikel tentang tips menyusun skripsi yang baik dan benar. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis:
Noor Cahyo
Magister Pengelana Pecinta Sepeda



===
Artikel ini merupakan bagian dari program User Generated Content (UGC) untuk mewadahi sobat Campusnesia menulis seputar tips trik belajar dan kuliah, kewirausahaan dan hiburan. 

Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi



Bagi kamu yang sedang menempuh kuliah maupun yang mau kuliah mungkin saat ini banyak yang bertanya-tanya tentang perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi. Sebenarnya bedanya dimana sih? Intinya sama-sama susah :D

Secara akademik, antara skripsi, tesis dan disertasi sama-sama memiliki persamaan yaitu dokumen tertulis yang menjadi tugas akhir mahasiswa sebagai salah satu syarat menyelesaikan jenjang kuliah. Ketiganya sama-sama menggunakan metode ilmiah yang dipertanggungjawabkan kepada dosen pembimbing dan penguji. Secara sederhana perbedaannya adalah skripsi merupakan tugas akhir jenjang S1, tesis merupakan tugas akhir jenjang magsiter (S2), dan disertasi adalah tugas akhir pada jenjang Doktor (S3).

Secara lebih rinci berikut ini adalah penjelasan skripsi, tesis, dan disertasi.

1. Skripsi


a. Skripsi untuk jenjang S1
b. Permasalahan dapat diangkat dari pengalaman empirik dan tidak mendalam
c. Kemandirian penulis 60% dan peran pembimbing 40%
d. Bobot ilmiah rendah sampai dengan sedang
e. Pemaparan dominan deskriptif
f.  Model analisis rendah sampai dengan sedang
g. Jumlah rumusan masalah sekitar 1-2
h. Biasanya memakai uji kualitatif atau uji deskriptif, uji statistic parametric (uji 1 pihak, 2 pihak) atau statistic non parametric (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis komparatif, uji hipoteis asosiatif, korelasi, regresi, uji beda, uji Chi Square, dll.
i.  Jenjang pembimbing minimal magister (S2)
j.  Orisinalitas penelitian bisa replika penelitian orang lain namun studi kasusnya berbeda
k. Tidak harus melakukan penemuan baru
l.  Publikasi penelitian di kampus sendiri dan disarankan nasional
m. Jumlah rujukan atau daftar pustaka minimal 20
n. Metode atau program statistik yang biasa digunakan kualitatif atau manual, excel, SPSS, dll.

2. Tesis

a. Tesis untuk jenjang S2
b.  Permasalahan dapat diangkat dari pengalaman empirik dan teoritik, bersifat mendalam
c.  Kemandirian penulis 80% dan peran pembiming 20%
d. Bobot ilmiah sedang sampai dengan tinggi dengan pengembangan terhadap teori dan penelitian yang telah ada
e. Pemaparan dalam bentuk deskriptif dan analitis
f.  Model analisis sedang sampai dengan tinggi
g. Jumlah rumusan masalah minimal 3
h. Biasanya memakai uji kualitatif lanjut atau regresi ganda, atau kolerasi ganda, multivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, log linier analisis, ekonometrika static & dynamic, time series econometric), path analysis, SEM.
i. Jenjang pembimbing minimal doktor (S3)
j. Mengutamakan orisinalitas
k. Diutamakan penemuan yang baru
l.  Publikasi hasil penelitian minimal tingkat nasional
m. Jumlah rujukan atau daftar pustaka minimal 40
n.  Metode atau program statistik yang biasa digunakan kualitatif lanjut/SPSS, eview, lisrel, amos, dll.

3. Disertasi

a. Disertasi untuk jenjang S3
b. Permasalahan dapat diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
c. Kemandirian penulis 90% dan peran pembimbing 10%
d. Bobot ilmiah tinggi, tertinggi di bidang akademik. Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
e. Pemaparan dominan analitis
f.  Model analisis sangat tinggi
g. Jumlah rumusan masalah lebih dari 3
h. Metode statistik sama dengan tesis dengan metode lebih kompleks dan berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
i. Jenjang pembimbing minimal profesor dan doktor yang berpengalaman
j. Orisinalitas penelitian harus orisinil
k. Harus melakukan penemuan baru
l.  Publikasi penelitian nasional dan internasional
m. Jumlah rujukan atau daftar pustaka minimal 60
n.  Metode atau program statistik yang biasa digunakan sama dengan tesis namun lebih kompleks.

Demikian penjelasan mengenai skripsi, tesis, dan disertasi. Semoga bermanfaat!

Ditulis oleh:

M. Nur Sholeh

Dosen Muda di Universitas Diponegoro
Penulis Buku "Pena Cendekia"
Founder Lembaga Motivasi Training WE CAN