Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan

Mentari Pagi, Bersama Pahami Menstruasi: Kampanye Manajemen Kebersihan Menstruasi, Enyahkan Tabu Perihal Menstruasi

0
 
Gambar 1. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SD Negeri Srondol Wetan 03, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023



Campusnesia.co.idBanyumanik, Kota Semarang (7/11/2023). Sosialisasi menstrual hygiene atau kebersihan menstruasi telah rampung dilaksanakan mahasiswa kelompok 7, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro Tahun 2023. Selaras dengan tema yang dibawa, yaitu menstrual hygiene dan sanitasi aman, para mahasiswa kelompok 7 membawakan program dengan tajuk “Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi”.

Gambar 2. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di kelas SD Negeri Srondol Wetan 04, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023

Para mahasiswa melakukan intervensi ke 4 sekolah dasar (SD) dan 1 sekolah menengah pertama (SMP). Sekolah-sekolah tersebut yaitu SD Negeri Srondol Wetan 03, SD Negeri Srondol Wetan 04, SD Negeri Srondol Wetan 05, SD Negeri Srondol Wetan 06, dan SMP Negeri 12 Kota Semarang.

Gambar 3. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SD Negeri Srondol Wetan 05 oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023
 
Kegiatan sosialisasi ditujukan pada siswa-siswi remaja berumur 10-19 tahun. Terhitung sejak 6 November hingga 14 Desember 2023, para mahasiswa mengunjungi sekolah-sekolah tujuan. Sosialisasi dilaksanakan ketika jam pembelajaran atas sepengetahuan dan seizin pihak sekolah bersangkutan.

Gambar 4. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SD Negeri Srondol Wetan 06, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023
 
Sosialisasi menstrual hygiene atau kebersihan menstruasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa terkait pentingnya menjaga kebersihan selama menstruasi, mengenyahkan tabu perihal menstruasi, serta memberikan ruang untuk mengenali diri serta menghargai orang-orang di sekitarnya. Materi yang disampaikan mencakup pembahasan terkait menstruasi, pentingnya memahami menstruasi, mitos dan fakta tentang menstruasi, tindakan yang tepat dalam menangani menstruasi mulai dari pemakaian pembalut, jenis-jenis pembalut, anjuran waktu mengganti pembalut, dan penegasan bahwa laki-laki juga perlu memahami terkait menstruasi. Disosialisasikan juga terkait aplikasi OKY, aplikasi pelacak menstruasi yang dirintis oleh UNICEF yang memberikan informasi terkait menstruasi dengan menyenangkan, kreatif, dan positif. 

Sosialisasi menstrual hygiene menyelipkan pesan moral untuk mengenyahkan tabu soal menstruasi, menekankan pentingnya tidak merundung perempuan yang sedang menstruasi, hingga hal-hal yang bisa dilakukan terhadap orang yang sedang menstruasi, seperti contohnya memberi bantuan berupa air hangat ketika orang terdekat yang sedang menstruasi mengalami kram perut. 

Gambar 5. Kegiatan sosialisasi menstrual hygiene "Mentari Pagi: Bersama Pahami Menstruasi" di SMP Negeri 12 Kota Semarang, oleh tim 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro tahun 2023


Di setiap akhir sosialisasi, para mahasiswa kelompok 7 KKN Tematik Menstrual Hygiene selalu menekankan bahwa menstruasi adalah hal yang wajar bagi perempuan. Karenanya, pandangan tabu perlu dihilangkan. Setiap individu harus dapat lebih memahami, memberikan semangat, serta memberikan bantuan kepada para perempuan yang mengalami menstruasi, bukan mengucilkan atau merundung.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi KKN Tematik Undip Mengadakan Pelatihan Dokter Kecil di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang

0
 


Campusnesia.co.idPada hari Selasa, 14 November 2023, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja di Kelurahan Banyumanik Kota Semarang. Dalam kegiatan ini, peserta dokter kecil belajar mengenai kesehatan gigi dan mulut, makanan bergizi seimbang, serta bahaya narkoba dan rokok di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang.

Peran aktif dokter kecil di sekolah telah mendapatkan dukungan penuh dari para guru untuk membiasakan perilaku sehat akan tetapi belum terdapat pelatihan dokter kecil terbaru untuk para peserta setelah masa pandemi covid-19. Pihak Puskesmas pernah melaksanakan pelatihan pada sebelum COVID-19. Namun saat pandemi, pelatihan tidak dapat dilakukan kembali karena adanya pembatasan pertemuan dan belum dilaksanakan kembali hingga saat ini. 

Padahal para siswa yang mendapatkan pelatihan telah duduk di bangku kelas 6 SD dan sudah tidak terlibat aktif pada kegiatan dokter kecil. Dengan adanya kondisi tersebut, maka mahasiswa KKN Tematik UNDIP dengan prodi kesehatan masyarakat mengadakan pelatihan dokter kecil dengan topik makanan bergizi seimbang, kesehatan gigi dan mulut, serta bahaya rokok dan narkoba dengan harapan dokter kecil ini dapat menjadi pioner kesehatan di sekolah. 


Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 2 jam yang diawali dengan pembukaan, pemberian materi, praktik, dan games. Selama pelatihan, para siswa berpartisipasi aktif dan bersemangat mengikuti kegiatan hingga selesai. Pemaparan materi juga didukung oleh media praktik, video, dan materi yang menarik. Mahasiswi juga memberikan poster tentang pilar gizi seimbang, kesehatan gigi dan mulut, dan bahaya rokok dan narkoba kepada guru penanggung jawab UKS sebagai media pembelajaran yang dipajang di tempat strategis. 

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat menambah informasi bagi dokter kecil dan menjadikan mereka sebagai pemimpin sehat bagi teman-teman di sekitarnya serta membudayakan perilaku sehat khususnya terkait makanan bergizi, kesehatan gigi dan mulut, serta mengetahui bahaya rokok dan narkoba bagi seluruh siswa di SDN Banyumanik 02 Kota Semarang.



Editor: 
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tematik Undip Cegah Masalah Gizi pada Anak Usia Sekolah dengan Edukasi Pedoman Isi Piringku dan Tumpeng Gizi Seimbang

0
 



Campusnesia.co.idNovember 2023 - Gizi merupakan sari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh, berkembang, berpikir dan beraktivitas. Gizi yang tidak seimbang merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh anak usia sekolah.  Permasalahan gizi yang sering terjadi pada anak usia sekolah antara lain kurus, gemuk, serta kekurangan zat besi. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi kurus pada anak usia 5-12 tahun adalah 11,2%. Sedangkan prevalensi gemuk pada tahun 2018 dalam rentang usia yang sama menunjukkan angka 18,8%, yang terdiri dari 10% gemuk dan 8,8% sangat gemuk.

Permasalahan gizi pada anak usia sekolah sering terjadi karena anak pada usia tersebut cenderung hanya memilih dan mengonsumsi makanan yang mereka suka saja. Makanan yang mereka kurang suka jarang mereka konsumsi karena dianggap memiliki rasa yang kurang nikmat. Akibatnya, hanya ada beberapa zat gizi saja yang yang terpenuhi sesuai porsi kebutuhannya. Beberapa zat gizi lain menjadi kurang atau melebihi dari porsi kebutuhan yang seharusnya.

Kelebihan atau kekurangan zat gizi tertentu akan berdampak bagi tubuh. Salah satu contohnya adalah jika anak usia sekolah mengonsumsi karbohidrat berlebih cenderung akan mudah mengantuk, mudah merasa lapar serta dapat menyebabkan obesitas maupun diabetes. Sementara itu, kekurangan karbohidrat akan menyebabkan pertumbuhan anak menjadi tidak optimal karena kekurangan sumber energi. Anak yang kekurangan karbohidrat sejak dini juga berisiko mengalami stunting yang terjadi ketika pertumbuhan tubuh dan otak anak mengalami kegagalan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, 2 anggota Kelompok 6 KKN Tematik Menstrual Hygiene Management dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro, Alyani Qonita Hanifati dari jurusan Kedokteran Umum dan Risma Aldita Salsabilla dari jurusan Kesehatan Masyarakat, melalui program monodisiplinnya melakukan sosialisasi pencegahan permasalahan gizi pada anak usia sekolah berupa edukasi mengenai Pedoman Isi Piringku dan Tumpeng Gizi Seimbang di SDN Srondol Kulon 1 dan SDN Srondol Kulon 3.

Kegiatan edukasi pertama dilakukan di SDN Srondol Kulon 1 pada hari Jumat, 17 November 2023 pukul 08.00-09.00 WIB dan diikuti oleh 28 siswa kelas 3 SD. Pada kegiatan tersebut dijelaskan mengenai apa itu Pedoman Isi Piringku, Tumpeng Gizi Seimbang, bagaimana perbedaannya, serta bagaimana penerapannya dalam porsi makan sehari hari sesuai usianya. Kegiatan edukasi dilakukan dengan menggunakan media PPT dan poster mengenai Isi Piringku dan Tumpeng Gizi Seimbang.

Kegiatan edukasi kedua dilakukan di SDN Srondol Kulon 3 pada hari Kamis, 23 November 2023 pukul 08.00-09.00 WIB dan diikuti oleh 20 siswa kelas 2 SD. Kegiatan tersebut diawali dengan edukasi dengan menggunakan media poster berisi dengan hal-hal yang terkait dengan panduan gizi seimbang dan dilanjutkan dengan permainan berupa menempelkan gambar bahan makanan ke alat peraga Isi Piringku.

Kegiatan edukasi yang telah dilakukan mendapatkan respons positif baik dari siswa, guru maupun kepala sekolah terkait. Siswa yang menjadi sasaran kegiatan edukasi merasa senang karena telah mendapatkan materi yang bermanfaat dengan pembawaan yang tidak monoton. Guru dan Kepala Sekolah sasaran kegiatan edukasi pun merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan edukasi ini. Harapannya kegiatan edukasi ini dapat membantu para anak usia sekolah agar makan sesuai dengan kebutuhan gizinya sehingga permasalahan gizi pada anak  usia sekolah dapat dicegah. 



Penulis: 
Alyani Qonita Hanifati dan Risma Aldita Salsabilla


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T Undip Lakukan Optimalisasi Pemanfaatan UKS melalui Pelatihan Dokter Kecil di SDN Srondol Wetan 1 dan Srondol Kulon 3

0
 


Campusnesia.co.idNovember 2023 - Tujuan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain dituntut untuk mengupayakan peningkatan dari segi akademis, sekolah juga harus memperhatikan aspek kesehatan peserta didik dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Upaya peningkatan kualitas kesehatan peserta didik dilakukan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).

Salah satu komponen yang dapat mendukung UKS/M adalah dokter kecil. Dokter kecil merupakan peserta didik yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.  

Di SDN Srondol Wetan 1 dan SDN Srondol Kulon 3, UKS telah tersedia dan berjalan dengan baik serta memiliki dokter kecil yang dapat membantu petugas UKS dalam menjalankan program yang ada di UKS. Namun, dokter kecil di kedua SD tersebut belum banyak mendapatkan edukasi dan pelatihan padahal edukasi maupun pelatihan penting untuk meningkatkan pengetahuan dokter kecil sehingga dapat berkontribusi lebih pada program-program UKS. 

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, dua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Kelompok 6, Risma Aldita Salsabilla dari jurusan Kesehatan Masyarakat dan Alyani Qonita Hanifati dari jurusan Kedokteran Umum ingin melakukan pengabdian berupa edukasi dokter kecil untuk mengoptimalkan pemanfaatan UKS di SDN Srondol Wetan 1 dan SDN Srondol Kulon 3. 

Edukasi dokter kecil yang dilakukan di SDN Srondol Wetan 1 berfokus pada Trias UKS dan jenis serta penggunaan isi kotak P3K. Kegiatan ini diikuti oleh 12 orang dokter kecil pada 10 November 2023 mulai pukul 08.00 - 09.00 WIB. Selain edukasi Trias UKS dan jenis serta penggunaan isi kotak P3K, dilakukan pula kegiatan melengkapi isi kotak P3K di UKS. Edukasi dilakukan dengan menggunakan media booklet Trias UKS, poster isi kotak P3K dan kotak P3K yang telah disediakan oleh mahasiswa KKN. 

Berbeda dengan pelaksanaan di SDN Srondol Wetan 1, edukasi SDN Srondol Kulon 3 mengangkat topik penanganan luka ringan. Kegiatan ini  diikuti oleh 30 orang dokter kecil pada 23 November 2023 mulai pukul 08.30 WIB - 09.30 WIB. Kegiatan edukasi dilakukan dengan menggunakan media poster yang berisi tentang jenis-jenis luka ringan, penanganannya dan hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan terkait dengan penanganan luka ringan. 

Pelaksanaan edukasi di dua sekolah tersebut mendapatkan sambutan hangat baik dari para dokter kecil maupun guru. Para dokter kecil yang menjadi sasaran dalam program ini juga mengaku senang karena mendapatkan pengetahuan baru terkait perannya sebagai dokter kecil. Harapannya dengan edukasi kepada dokter kecil di SDN Srondol Wetan 1 dan SDN Srondol Kulon 3 dapat meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program UKS dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik. 



Penulis: 
Risma Aldita Salsabilla dan Alyani Qonita Hanifati


Editor:
Achmad Munandar

Optimalisasi Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun, Mahasiswa KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Memperkenalkan Cara Pembuatan Sabun Antiseptik Dengan Memanfaatkan Bahan Alami Daun Sirih Hijau

0
 


Campusnesia.co.id(8/12/2023) - KKN Tematik Menstrual Hygiene dan Sanitasi Aman Universitas Diponegoro memiliki program edukasi mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai salah satu pilar Sanitasi Aman Berbasis Masyarakat (STBM). Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan salah satu langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit. 

Tangan berkontak dengan berbagai hal yang banyak mengandung kuman penyakit sehingga perlu untuk mencuci tangan dengan sabun secara rutin untuk mencegah masuknya kuman penyakit ke tubuh. Untuk mendukung program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Mahasiswa melakukan program optimalisasi dengan memperkenalkan cara pembuatan sabun antiseptik dengan memanfaatkan bahan alami daun sirih hijau.

Daun sirih merupakan tanaman yang mudah dijumpai dan hampir ada di seluruh tempat. Kemudahannya dalam memperoleh daun sirih dapat dimanfaatkan untuk membuat sabun antiseptik. Daun sirih mengandung senyawa lavonoid, polifenol, tanin dan minyak atsiri yang bermanfaat sebagai antiseptik yang dapat mengurangi mikroorganisme di tangan. Daun sirih juga merupakan bahan alami yang lebih aman dibandingkan dengan bahan kimia antiseptik lainnya. Selain itu, pembuatan sabun antideptik daun sirih ini mudah serta alat dan bahannya terdapat pada peralatan rumah tangga dan terdapat di pasaran. 

Pembuatan sabun antiseptik daun sirih diperkenalkan dengan metode sosialisasi dan demontrasi pada 8 Desember 2023. Sosialisasi dilakukan untuk menjelaskan secara umum mengenai kandungan dan manfaat daun sirih. Kemudian setelah sosialisasi, Mahasiswa melakukan demonstrasi langsung mengenai cara dan tahapan pembuatan sabun antiseptik daun sirih. Setiap alat, bahan, cara, dan tahapan dijelaskan dan didemonstrasikan secara jelas di depan Ibu-ibu PKK RW 02 Keluarahan Sambiroto. 

Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun antiseptik daun sirih dilakukan pada saat pertemuan rutin PKK RW 02 Kelurahan Sambiroto. Sabun hasil dari demonstrasi dikemas pada botol berukuran 60 ml yang kemudian akan dibagikan kepada Ibu-ibu PKK untuk dapat digunakan mencuci tangan sehari-hari. Selain itu, Mahasiswa juga membagikan leaflet secara fisik dan elektronik, agar Ibu-ibu PKK dapat lebih mengerti dan dapat membuat sabun antiseptik daun sirih secara mandiri. 



Penulis: Raihan Dafa Yanandra

Editor: Achmad Munandar

Lokasi KKN: Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

DPL: Nissa Kusariana, S.KM., M.Si. dan Triyono, S.H., M.Kn

Optimalkan Kesadaran Lingkungan, Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro Berikan Edukasi Konsep 3R dan Praktik Pilah Sampah Sejak Dini

0
 


Campusnesia.co.idKelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang (20/11/2023) - Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Masalah sampah pada berbagai daerah di Indonesia masih menjadi prioritas yang perlu ditangani karena selalu diiringi dengan adanya kenaikan jumlah penduduk. Berdasarkan data SIPSN KLHK, jumlah timbulan sampah Indonesia pada tahun 2022 mencapai 19,45 juta ton dengan berbagai jenis komposisinya. Sampah bukan hanya masalah kebersihan dan lingkungan, tetapi juga telah menjadi potensi dari masalah sosial. Hal ini menunjukkan perlunya pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.

Melalui program KKN Tematik Universitas Diponegoro, salah satu mahasiswa dari Tim KKN Tematik UNDIP, Ari Puspa Triwardani, melakukan edukasi konsep 3R (Reduce, Reuce, Recycle) dan optimalisasi pemilahan sampah. Sasaran dari kegiatan tersebut adalah siswa/siswi kelas 3 (tiga) SD Negeri 02 Sambiroto yang mana telah dilaksanakan pada hari Senin, 20 November 2023.

Kegiatan edukasi konsep 3R dan optimalisasi pemilahan sampah ini dilatarbelakangi dari kegiatan observasi lapangan pada tanggal 20 Oktober 2023. SD Negeri 02 Sambiroto telah menyediakan 3 (tiga) klasifikasi tempat sampah yang berbeda warna, dimana warna tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik, tempat sampah berwarna kuning untuk sampah anorganik, dan tempat sampah berwarna merah untuk sampah berbahaya (B3). Akan tetapi perilaku buang sampah sesuai tempatnya belum optimal yang terlihat dari masih mencampurnya sampah di ketiga klasifikasi tempat sampah tersebut.

 

Dalam pelaksanaan edukasi, diawali dengan kuis materi dasar sampah dan 3R. Kemudian dilakukan penyampaian terkait pengenalan apa itu sampah dan jenis-jenisnya serta penyampaian materi dibarengi dengan tanya jawab seperti menanyakan pengalaman peserta saat membuang sampah sesuai klasifikasi tempat sampahnya dan kegiatan 3R yang telah mereka lakukan. Di akhir sesi diadakan games dimana sasaran dibagi menjadi 5 kelompok kemudian diberikan gambar dengan berbagai jenis sampah dan 3 keterangan klasifikasi sampah. Setiap kelompok diminta untuk mengelompokkan gambar sampah menjadi sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya (B3). 

Peserta selama pemaparan menyimak materi dan sangat antusias pada saat games yang mana diperoleh rata-rata peserta dapat mengklasifikasikan sampah dengan benar. Setelah selesai, sasaran yaitu siswa/siswi kelas III A SD N 02 Sambiroto dan wali kelas diberikan booklet yang berisi terkait materi-materi 3R dan pemilahan sampah sebagai bahan bacaan. Dilakukan pula penyerahan tanaman hias sebagai upaya penghijauan di lingkungan SD N 02 Sambiroto.

     
Dengan mengenalkan pemilahan sampah sejak dini kepada anak-anak di sekolah, diharapkan dapat membentuk perilaku yang tertib dan disiplin dalam membuang sampah. Siswa-siswi juga akan tumbuh sebagai individu yang peduli, bertanggung jawab, dan berkomitmen terhadap kebersihan serta kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.



Penulis: 
Ari Puspa Triwardani 
Mahasiswa Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Nissa Kusariana, S.K.M., M.Si.
2. Triyono, S.H., M.Kn.

Lokasi KKN Tematik:
Kelurahan Sambiroto
Kecamatan Tembalang
Kota Semarang