Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri umkm. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri umkm. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

FPP Undip Gelar Pendampingan Packaging di Mranggen untuk Dukung SDGs Tujuan 8

0


Campusnesia.co.id - Demak - Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro melaksanakan program Pendampingan Packaging bagi masyarakat dan pelaku UMKM di Kelurahan Mranggen, Kecamatan Demak, sebagai langkah nyata mendukung SDGs Tujuan 8: Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak. Kegiatan ini berlangsung selama lima bulan, mulai Juli hingga November 2025, dan disambut meriah oleh warga setempat.

Program pendampingan ini melibatkan mahasiswa dan dosen dari Laboratorium produksi ternak unggas FPP Undip, yaitu Nur Maulida Wahyuni, Dwi Sunarti, Teysar Adi Sarjana, dan Rina Muryani. Para dosen memberikan pelatihan intensif terkait teknik pengemasan produk, desain label, branding, hingga strategi pemasaran agar produk UMKM Mranggen memiliki daya saing lebih tinggi di pasar lokal maupun regional.

Masyarakat Mranggen hadir dengan antusias dalam setiap sesi kegiatan. Suasana pelatihan berlangsung meriah, terutama pada sesi praktik langsung, di mana peserta diajak merancang kemasan baru, belajar memilih bahan packaging yang tepat, serta memahami standar kelayakan produk pangan dan nonpangan.

Dalam sambutannya, Nur Maulida Wahyuni menjelaskan bahwa pengemasan bukan sekadar tampilan luar, tetapi merupakan aspek penting yang menentukan nilai ekonomi produk. “Dengan packaging yang baik, UMKM bisa meningkatkan kualitas, menarik konsumen, dan memperluas peluang usaha. Ini sejalan dengan SDGs tujuan 8 yang menekankan pertumbuhan ekonomi inklusif dan kesempatan kerja layak,” ujarnya.

Warga dan pelaku UMKM mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini, terutama dalam memahami pentingnya identitas produk dan kemasan yang profesional. Beberapa peserta bahkan langsung mulai menerapkan desain kemasan baru untuk produk mereka.

Program pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kemandirian UMKM Mranggen, memperkuat ekonomi lokal, sekaligus mendorong terciptanya peluang kerja baru di masyarakat. FPP Undip menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengabdian yang berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Universitas Diponegoro Dorong Pemberdayaan UMKM Ikan Asap Suradadi Untuk Keberlanjutan Usaha Masyarakat Pesisir

0
 


Campusnesia.co.idTegal, 2025 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan Ketua Tim, Dr. Nurul Imani Kurniawati, SE, MM, beserta anggota tim Kholidin, S.Kom., M.Kom dan Dr. Drs. Mashudi, S.E., M.M. beserta mahasiswa Ayu Wulandari dan Mifftavadinenaomiasyiffa melaksanakan program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pengolah ikan asap di Kelurahan Suradadi, Kabupaten Tegal. 

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha masyarakat pesisir melalui penerapan teknologi tepat guna, pelatihan manajemen usaha, serta strategi pemasaran digital dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025, sehingga diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam peningkatan daya saing UMKM lokal, perluasan akses pasar, serta penguatan ekonomi masyarakat pesisir Tegal.

Ketua Tim, Dr. Nurul Imani Kurniawati, SE, MM, menjelaskan bahwa masyarakat pesisir Suradadi memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, khususnya produk ikan asap. Namun, masih terdapat sejumlah tantangan seperti proses produksi yang tradisional, mutu produk yang tidak konsisten, minimnya teknologi dan sanitasi, manajemen usaha yang sederhana, serta pemasaran yang terbatas pada pasar lokal. “Melalui program ini, kami ingin membantu mitra agar mampu menghasilkan produk ikan asap yang higienis, bernilai tambah, serta memiliki jangkauan pasar lebih luas, termasuk melalui platform digital,” ujarnya.

Program yang melibatkan dosen dan mahasiswa ini mencakup beberapa kegiatan utama, di antaranya: Pelatihan pengolahan ikan asap dengan standar higienitas dan keamanan pangan, pengenalan dan pendampingan penggunaan alat pengasapan modern serta peralatan pendukung produksi, Pelatihan manajemen usaha sederhana, termasuk pencatatan keuangan dan perencanaan produksi, Workshop pemasaran digital melalui media sosial dan e-commerce untuk memperluas akses pasar, beserta penyusunan desain kemasan dan label produk agar lebih menarik dan kompetitif. 


Mitra program, UMKM Ikan Asap Ibu Nok (PIS) yang dimiliki oleh Ibu Nor Rohmah, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari UNDIP. Kami berharap produk ikan asap dari Suradadi bisa lebih dikenal luas dan mampu bersaing dengan produk sejenis dari daerah lain,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa UNDIP, sesuai dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana mahasiswa terlibat langsung dalam proses observasi, asistensi pelatihan, pembuatan konten digital, hingga evaluasi kegiatan.

Program pengabdian ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1 (No Poverty), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 9 (Industry, Innovation and Infrastructure), dan SDG 12 (Responsible Consumption and Production). Selain itu, kegiatan ini mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan Asta Cita ke-6, yakni membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM ikan asap Suradadi tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produk, tetapi juga memperluas pasar, memperkuat kemandirian usaha, serta memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.



Editor:
Achmad Munandar

Sejarah Berdirinya Kabupaten Pati Jawa Tengah dan Nilai-nilai yang Bisa Dipetik Dari Kirab Boyongan Seni Budaya

0
 


Campusnesia.co.id - Tepat tanggal 7 Agustus 2025 di Kabupaten Pati Jawa Tengah akan diperingati sebagai Hari Jadi yang ke 702 dengan semboyan "Pati Mutiara". Pemerintah kabupaten akan mengadakan kirab budaya boyongan dengan penampilan budaya dan seni.

Lewat postingan kali ini, yuk kita kenal lebih dekat dengan Kabupaten Pati.

Mengutip laman id.wikipedia.org, Kabupaten Pati adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Pati. Kabupaten ini terkenal dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. Penduduk kabupaten Pati berjumlah 1.324.188 jiwa pada akhir tahun 2020, dan 1.379.022 jiwa pada pertengahan tahun 2024.

Secara geografis, Batas wilayah administrasi Kabupaten Pati meliputi: Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Timur dengan Laut Jawa dan Kabupaten Rembang, Selatan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora dan Barat dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati adalah dataran rendah. Bagian selatan (perbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora) terdapat rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian barat laut (perbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara) berupa perbukitan. Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang. Sungai terbesar adalah Sungai Juwana, yang bermuara di daerah Juwana.

Ibu kota Kabupaten Pati terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, berada di jalur pantura Semarang-Surabaya, sekitar 75 km sebelah timur Semarang. Jalur ini merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai jalur transit. Jalur melewati Kota Pati ada dua: dalam kota dan jalur lingkar Pati. Kendaraan umum dan besar melalui jalan lingkar Pati. Sementara kendaraan pribadi dapat memilih antara jalan dalam kota yang cukup sempit atau jalur lingkar.

Terdapat sungai besar yaitu Bengawan Silugonggo (Sungai Silugonggo). Saat musim penghujan sering kali sungai ini meluap. Tata kelola sungai ini ditangani oleh Balai Pengelolan Sumber Daya Air (PSDA) Serang Lusi Juana (Seluna).


Sejarah Berdirinya Kabupaten Pati 

Sejarah Kabupaten Pati berpangkal dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara". Menurut cerita rakyat yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya, dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan. Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana pembesar dari Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.


Masa Kadipaten Carangsoka (1292 M)

Menjelang akhir abad ke XIII atau sekitar tahun 1292 M, di Pulau Jawa terjadi kekosongan penguasa pemerintahan. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri. Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah, sekitar Gunung Muria bagian Timur, muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.


Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu

- Penguasa Kadipaten Paranggaruda, Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari.

- Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara Rayungwulan

Kedua kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri meminta bebana (persyaratan) agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama Sapanyana.

Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan Sondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.

Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).

Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan kemudian melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara Raden Jasari dan Rara Rayungwulan gagal total.

Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka memimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putra lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.

Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama Singasari.



Kadipaten Pesantenan

Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama Kadipaten Pesantenan dengan gelar "Adipati Jayakusuma" di Pesantenan.

Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu Raden Tambra. Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar "Adipati Tambranegara". Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat.


Masa Kabupaten Pati

Untuk mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya, Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di Desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.

Penggantian nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati ditemukan catatan sejarahnya dalam prasasti Tuhannaru yang berbentuk delapan lempengan baja dan bertuliskan huruf Jawa kuno. Prasasti ini ditemukan di Desa Sidateka wilayah Kabupaten Mojokerto. Prasasti Tuhannaru kemudia menjadi salah satu koleksi Museum Trowulan. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa:  Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan Abhiseka Wiralanda Gopala pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama Dyah Malayuda dengan gelar "Rakai", Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.


Pati bagian Kerajaan Majapahit
Raja Jayanagara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para adipati itu dengan memberi status sebagai tanah perdikan, dengan syarat bahwa para adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.

Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S. Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula yang lengkapnya berbunyi:

"...Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka."

Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.

Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu: 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.


Sejarah Hari Jadi Kabupaten Pati
Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SMA se-Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.

Logo Kabupaten Pati PNG

Tanggai 7 Agustus 1323 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Pati dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor: 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum Hari Jadi Kabupaten Pati dengan surya sengkala "KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI" yang bermakna "Dengan bekerja keras dan penuh doa kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah".




Nilai-nilai yang bisa dipetik dari kirab seni budaya:

1. Pelestarian Budaya
Kirab seni budaya membantu melestarikan warisan budaya lokal, seperti tarian, musik, pakaian adat, dan tradisi lisan.


2. Rasa Cinta Tanah Air
Menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas bangsa dan kecintaan terhadap budaya sendiri.


3. Persatuan dan Kebersamaan
Menyatukan berbagai elemen masyarakat dari latar belakang yang berbeda dalam satu kegiatan bersama.


4. Toleransi dan Keberagaman
Kirab sering menampilkan budaya dari berbagai suku dan agama, mengajarkan pentingnya saling menghargai perbedaan.


5. Gotong Royong
Persiapan dan pelaksanaan kirab biasanya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat, menunjukkan nilai kerja sama.


6. Kreativitas dan Ekspresi Diri
Melalui kostum, musik, dan pertunjukan, masyarakat dapat mengekspresikan kreativitasnya.


7. Pendidikan Budaya
Kirab menjadi sarana edukatif bagi generasi muda untuk mengenal budaya lokal dan sejarahnya.


8. Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
Peserta kirab belajar untuk tertib, tepat waktu, dan bertanggung jawab terhadap peran mereka dalam acara.


9. Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
Kirab dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui UMKM dan menarik wisatawan.



====
Baca juga:

Pemetaan Peternakan dan Lahan Dusun Sikandri, Dasar Penguatan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

0
 


Campusnesia.co.idDusun Sikandri, Batang - Tim KKN Universitas Diponegoro Tahun 2025 telah memasang Plang Peta Penggunaan Lahan dan Sebaran Titik Peternak di Dusun Sikandri, Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar. Peta yang dipasang di tempat strategis ini bertujuan memberikan informasi visual yang mudah dipahami oleh seluruh warga, termasuk perangkat dusun dan kelompok tani-peternak. 
 
Peta ini merupakan hasil dari program pemetaan penggunaan lahan dan peternakan oleh mahasiswa KKN-T tim 41 Daffa Bintang Arkannuda mahasiswa dari Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan., yang dilakukan dengan metode survei GPS dan pengolahan data menggunakan perangkat lunak GIS (ArcGIS). Peta ini juga menjadi bagian dari pendukung data peternak yang dikumpulkan oleh tim multidisiplin, termasuk kegiatan pendataan peternak, produksi dan pelatihan UMMB (Urea Molases Mineral Block). “Pemetaan ini tidak hanya sebagai dokumentasi visual wilayah, tetapi juga memberikan gambaran menyeluruh mengenai persebaran peternak dan karakteristik lahan di Dusun Sikandri. Peta ini nantinya dapat digunakan untuk perencanaan distribusi pakan, penempatan fasilitas penyimpanan UMMB, hingga bahan pertimbangan pengembangan UMKM peternakan ke depannya,” jelas Daffa.


Program ini mendukung kegiatan pendataan peternak yang dilakukan anggota tim lainnya, dan menjadi dasar dari berbagai intervensi penguatan kapasitas peternak, mulai dari pelatihan pembuatan suplemen pakan UMMB, edukasi hukum transaksi ternak, pencatatan keuangan, hingga digitalisasi branding produk. Dengan adanya pemetaan ini, warga dusun kini memiliki sarana informasi berbasis spasial yang membantu mereka mengenali wilayah sekitar, memetakan potensi dan masalah, serta menjembatani komunikasi antar peternak. Kegiatan ini juga mendukung upaya menjadikan Dusun Sikandri sebagai model integrasi peternakan rakyat dan IPTEK berbasis komunitas. “Kami berharap data ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah desa maupun lembaga pendukung untuk menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam pengembangan ketahanan pangan lokal,” tambahnya. 

Program ini tidak berdiri sendiri. Kolaborasi antar mahasiswa lintas disiplin dari bidang akuntansi, hukum, biologi, kedokteran, hingga teknik membentuk pendekatan menyeluruh dalam menciptakan sistem peternakan yang tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga keberlanjutan, kesehatan, legalitas, dan ekonomi rumah tangga. Melalui UMMB sebagai suplemen pakan dan perbaikan manajemen peternakan berbasis data, KKN Tim Dusun Sikandri membuktikan bahwa integrasi antar keilmuan dapat membawa perubahan nyata bagi ketahanan pangan desa.



Editor:
Achmad Munandar

Pencatatan Keuangan Sederhana: Langkah Awal Menuju Peternakan Mandiri di Dusun Sikandri

0
 


Campusnesia.co.idDusun Sikandri, Batang - Dusun Sikandri, yang terletak di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, merupakan salah satu kawasan dataran tinggi dengan kontur alam subur dan curah hujan yang tinggi. Dengan kondisi geografis seperti ini, mayoritas warganya menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan peternakan. Namun, meskipun memiliki potensi agraria yang besar, pengelolaan sektor peternakan di dusun ini masih bersifat tradisional, terbatas, dan belum menyentuh pendekatan manajerial yang sistematis. Salah satu ciri khas peternakan di Sikandri adalah dominasi ternak ruminansia kecil seperti kambing dan domba, yang dikelola dalam skala rumah tangga. Hampir setiap kepala keluarga di dusun ini memiliki satu atau dua ekor ternak sebagai sumber pendapatan tambahan, tabungan hidup, atau cadangan darurat. 

Sayangnya, potensi ekonomi dari usaha ternak ini belum sepenuhnya dimanfaatkan. Ketidaktahuan tentang pengelolaan usaha, minimnya pencatatan keuangan, dan ketergantungan pada metode warisan menyebabkan sebagian besar peternak di Dusun Sikandri tidak benar-benar mengetahui apakah usaha mereka memberikan keuntungan atau justru menyebabkan kerugian. Hal inilah yang melatarbelakangi Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro 2025 memilih Dusun Sikandri sebagai lokasi implementasi program multidisiplin bertema “Penguatan Ketahanan Pangan Berbasis Optimalisasi Pengelolaan Ternak Ruminansia Kecil.”

Program ini merupakan kolaborasi lintas keilmuan dari mahasiswa berbagai fakultas, yang hadir untuk mengintegrasikan pendekatan teknis, edukatif, sosial, dan manajerial dalam membenahi sistem peternakan di dusun tersebut. Beberapa program di antaranya mencakup edukasi kesehatan ternak dan lingkungan, pelatihan pembuatan pakan suplemen UMMB (Urea Molases Mineral Block), pemetaan kandang dan jumlah ternak, hingga penguatan kapasitas warga dalam memahami aspek hukum dalam transaksi ternak dan perjanjian bagi hasil. Keseluruhan kegiatan ini diarahkan untuk membangun model peternakan desa yang berkelanjutan dan adaptif terhadap tantangan zaman. 

Dari keseluruhan rangkaian program tersebut, salah satu kontribusi utama datang dari Bagus Puji Prayogi, mahasiswa dari Program Studi Akuntansi Perpajakan, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Bagus mengambil peran penting dalam memberikan edukasi dan pelatihan tentang pembukuan keuangan sederhana untuk peternak ruminansia kecil. Dalam praktiknya, Bagus turun langsung ke masyarakat, mengadakan diskusi kelompok dengan para peternak, lalu menyusun dan mendemonstrasikan format pembukuan manual yang mudah dipahami dan langsung bisa diterapkan.

 
Melalui pelatihan ini, warga peternak diperkenalkan pada cara mencatat pengeluaran harian seperti pembelian pakan, obat-obatan, serta biaya perawatan kandang, disertai dengan pencatatan pemasukan hasil penjualan ternak. Format pembukuan yang dikenalkan sangat sederhana - cukup menggunakan buku tulis, kolom pemasukan, pengeluaran, dan saldo - namun mampu memberikan pandangan nyata mengenai arus keuangan mereka. Selain itu, Bagus juga mengajarkan peternak membuat laporan laba-rugi sederhana untuk menilai apakah usaha mereka benar-benar memberikan profit dalam periode tertentu. Edukasi ini disampaikan secara partisipatif, dengan simulasi kasus nyata yang diangkat dari pengalaman peternak setempat, sehingga mereka merasa relevan dan mudah memahami manfaatnya.

Tak berhenti di situ, Bagus juga memberikan wawasan dasar mengenai pentingnya legalitas usaha dan kesadaran pajak secara ringan. Menurutnya, meskipun sebagian besar peternak di Dusun Sikandri belum dalam skala UMKM formal, namun membiasakan pencatatan dan memahami peran legalitas adalah langkah strategis menuju kemandirian ekonomi desa. Dalam jangka panjang, peternak yang memiliki catatan rapi akan lebih mudah mengakses program bantuan pemerintah, kredit usaha, dan bertransformasi menjadi pelaku ekonomi produktif yang diakui secara administrasi. 
 

Dalam wawancaranya, Bagus menyatakan bahwa inisiatif ini bukan sekadar mengajarkan cara mencatat angka, tetapi mengubah cara pandang peternak terhadap usahanya. "Selama ini, banyak peternak tidak tahu apakah usaha ternaknya menguntungkan atau tidak. Dengan pembukuan sederhana, mereka bisa melihat sendiri kondisi usahanya dan merencanakan langkah selanjutnya," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kebiasaan mencatat secara konsisten dapat menjadi kebiasaan yang menular dan mengakar dalam budaya usaha masyarakat desa.

Melalui sinergi antara edukasi pencatatan keuangan, perbaikan nutrisi ternak, dan pendataan sistematis, kegiatan KKN Tematik Multidisiplin UNDIP di Dusun Sikandri menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan ilmu pengetahuan dapat membawa dampak langsung bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat desa. Dari pencatatan sederhana yang dikenalkan oleh Bagus Puji Prayogi, lahirlah kesadaran baru bahwa usaha ternak bisa dikelola secara profesional, meskipun dalam skala kecil. Harapannya, langkah kecil ini bisa menjadi awal dari terbentuknya peternakan rakyat yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan sebagai bagian dari ketahanan pangan lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa UNAIR BBK 6 Berdayakan UMKM Desa Drujugurit: Kolaborasi Digital Marketing dan Produk Bunga Telang

0
 


Campusnesia.co.id - Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing produk unggulan desa, para pelaku UMKM di Desa Drujugurit, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, pada tanggal 15 Juli 2025 mulai berinovasi melalui pemanfaatan bahan alami lokal, salah satunya bunga telang. Tidak hanya itu, mereka juga mulai menerapkan strategi digital marketing untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Bunga telang yang selama ini dikenal sebagai tanaman hias dan obat tradisional, kini diolah menjadi berbagai produk inovatif seperti teh bunga telang, sirup alami, pewarna makanan organik, hingga sabun herbal. Produk-produk ini dihasilkan oleh tangan-tangan kreatif pelaku UMKM, terutama ibu-ibu PKK dan kelompok karang taruna desa.

“Bunga telang sangat mudah dibudidayakan di pekarangan rumah warga. Selain cantik, manfaatnya juga banyak. Ini menjadi potensi luar biasa jika diolah secara tepat,” ujar Ibu Anna, Ketua Kelompok UMKM Bunga Telang Drujugurit.

Untuk memperluas jangkauan pasar, para pelaku UMKM juga mulai memanfaatkan media sosial seperti Tiktok, Shopee, dan marketplace lokal lainnya. Pelatihan digital marketing yang difasilitasi oleh perangkat desa bersama mitra perguruan tinggi dan komunitas teknologi turut memperkuat kemampuan promosi daring para pelaku usaha.

Kepala Desa Drujugurit, Bapak Nanang, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal dan transformasi digital desa. Pemerintah desa berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan fasilitas dalam bentuk pelatihan, peralatan produksi, hingga akses pasar.

Melalui sinergi antara inovasi produk berbasis alam dan strategi pemasaran digital, UMKM Desa Drujugurit membuktikan bahwa desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal berbasis teknologi dan kearifan lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa UNAIR BBK 6 Gandeng Desa Drujugurit, Latih Warga Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

0



Campusnesia.co.id - Dalam upaya memberdayakan ekonomi lokal dan meningkatkan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Pemerintah Desa Drujugurit bekerja sama dengan Mahasiswa Universitas Airlangga pada kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) menggelar sosialisasi pembuatan lilin aromaterapi pada Selasa(15/7). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil yang ingin mengembangkan keterampilan wirausaha berbasis bahan alami.

Kegiatan berlangsung di Balai Desa Drujugurit tersebut menghadirkan mahasiswa yang kompeten dalam mengelola limbah rumah tangga yang memberikan pelatihan langsung mulai dari teori dasar aromaterapi, pemilihan bahan alami, hingga praktik pembuatan lilin aromaterapi yang ramah lingkungan.

Menurut Kepala Desa Drujugurit, Bapak nanang, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan alternatif usaha kreatif yang mudah diterapkan di rumah, memiliki nilai jual tinggi, dan sesuai dengan tren pasar saat ini. “Lilin aromaterapi bukan hanya diminati untuk keperluan relaksasi, tapi juga bisa dikembangkan sebagai produk khas desa yang memiliki nilai ekonomi dan estetika,” ujarnya.

Salah satu peserta, Ibu Wati, pelaku UMKM olahan herbal, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Biasanya saya hanya menjadi ibu rumah tangga biasa, sekarang saya jadi tahu cara membuat lilin aromaterapi dari minyak goreng bekas. Ini bisa jadi uang tambahan untuk kebutuhan saya sehari-hari,” katanya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal yang digagas oleh Mahasiswa universitas airlangga pada kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Pemerintah desa berharap, ke depan, produk lilin aromaterapi buatan warga bisa dipasarkan tidak hanya di lokal, tapi juga merambah toko oleh-oleh dan marketplace digital.

Dengan metode pelatihan langsung, diskusi kelompok, dan pendampingan lanjutan, kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada sosialisasi, melainkan berlanjut hingga proses produksi dan pemasaran produk secara berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Bekali Karang Taruna dan UMKM Bonang dengan Branding Digital "Bahari Demak"

0
 


Campusnesia.co.id - Demak (8 Juni 2025) - Puluhan anggota Karang Taruna dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari tiga desa di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, mengikuti pelatihan intensif bertema branding dan pemasaran digital. Kegiatan ini diinisiasi oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 18 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang dibimbing oleh Prof. Bulan Prabawani (SDGs Center) dan Dr. Ardy Wibowo (Departemen Administrasi Bisnis).

Pelatihan yang dipusatkan di Balai Desa Morodemak pada Sabtu (8/6) ini sekaligus menjadi momentum peluncuran jenama lokal “Bahari Demak”, sebuah inisiatif untuk memperkuat identitas produk UMKM pesisir dan menjangkau pasar digital yang lebih luas.

Program ini bertujuan mendorong kemandirian pemuda desa dan pelaku UMKM melalui penguasaan teknologi digital. Materi pelatihan mencakup pengembangan strategi branding, desain kemasan, penggunaan media sosial, hingga pemanfaatan aplikasi berbasis web (WebApp) untuk pemasaran.

Pelatihan dibagi dalam tiga sesi utama. Sesi pertama membahas konsep “Bahari Demak” sebagai platform kolaboratif Karang Taruna TriDesa (Purworejo, Morodemak, dan Margolinduk), termasuk struktur organisasi dan keberlanjutan operasional pasca-KKN. Sesi kedua bersifat teknis, meliputi pelatihan pengelolaan WebApp dan pembuatan konten promosi dengan aplikasi seperti Canva dan Instagram. Adapun sesi ketiga menyoroti strategi pemasaran di marketplace, aspek hukum digital seperti hak cipta logo, serta praktik desain kemasan produk.

Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan. Perangkat desa dan tokoh Karang Taruna pun memberikan dukungan penuh. Salah satu peserta menyatakan, “Program ini sangat membuka wawasan kami. Dengan sinergi antara Karang Taruna dan UMKM, kami optimis bisa melanjutkan inisiatif ini secara mandiri.”

Inisiatif “Bahari Demak” diharapkan menjadi batu loncatan menuju ekonomi lokal yang lebih adaptif dan berkelanjutan. Tak hanya sekadar program kerja KKN, tetapi sebuah model pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis kolaborasi dan inovasi digital. WebApp ”Bahari Demak” : https://baharidemak.com.


Editor:
Achmad Munandar

Pendaftaran Lomba Program 16th SATU Indonesia Awards 2025 Telah Dibuka

0
 


Campusnesia.co.id - Persyaratan Pendaftaran Program 16th Satu Indonesia Awards 2025

SATU Indonesia Awards akan memberikan apresiasi untuk generasi muda Indonesia yang berprestasi dan mempunyai kontribusi positif untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. 

Kami mengajak Anda, baik perseorangan maupun kelompok/organisasi yang memiliki kegiatan bermanfaat di bidang-bidang berikut:

1) Pendidikan, Seni & Budaya
2) Lingkungan
3) Kewirausahaan/UMKM
4) Kesehatan
5) Teknologi Tepat Guna/Pemanfaatan Teknologi
 

Untuk mendaftar, berikut persyaratan yang harus dipenuhi:

1. Program diinisiasi oleh Individu atau kelompok 

2. Inisiator atau Ketua Kelompok maksimal berusia 35 tahun pada saat periode pendaftaran

3. Mendaftarkan program atau kegiatan yang memberikan manfaat kepada masyarakat dari bidang Kesehatan, Pendidikan (Sosial & Seni Budaya), Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi.

4. Kegiatan harus Orisinal

5. Kegiatan telah berlangsung minimal 1 tahun

6. Kegiatan yang didaftarkan tidak pernah menerima manfaat dari Group Astra

7. Kegiatan yang didaftarkan belum pernah menerima penghargaan nasional/Internasional

8. Kegiatan yang diajukan selaras dengan aspek Sustainability yang meliputi Environment, Social, dan Govermance (ESG)

9. Bukan karyawan Grup Astra dan Tempo Media Group 

10. Dapat mendaftarkan diri sendiri atau orang lain yang memenuhi persyaratan dan ketentuan mengikuti SATU Indonesia Awards 2025

Anda bisa mendaftar melalui tautan berikut https://bit.ly/DaftarSIA2025 

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Tempe Menuju Standarisasi Produksi Sesuai SNI 3144:2009

0

Penyerahan Buku Panduan Inspection Product Kepada Pemilik Usaha Tempe Bu Mul


Campusnesia.co.id - Kabupaten Sukoharjo (01/02/2025) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, turut serta dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Salah satu UMKM yang mendapat perhatian adalah Tempe Bu Mul, usaha tempe rumahan yang telah berdiri sejak tahun 1997 dan menjadi salah satu produsen tempe tertua di desa tersebut.

Tempe Bu Mul memiliki jangkauan pemasaran yang cukup luas, mencakup warung kelontong, warung makan, serta berbagai tempat lainnya. Namun, usaha ini menghadapi kendala dalam identitas usahanya. Hingga saat ini, tempat produksi tempe tersebut belum memiliki spanduk atau papan nama yang jelas, sehingga menyulitkan konsumen maupun pihak luar yang ingin mencari lokasi produksi. Selain itu, meskipun produk tempe dari UMKM ini telah bersertifikat halal, namun izin edar dari BPOM masih belum diperoleh.

Menanggapi permasalahan ini, salah satu mahasiswa KKN, Konita, dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik, membantu pembuatan spanduk sebagai identitas UMKM Tempe Bu Mul. Spanduk ini berfungsi sebagai penanda yang memudahkan konsumen dan calon mitra usaha dalam mengenali lokasi produksi tempe tersebut.
 
Desain Spanduk Sebagai Identitas UMKM Tempe Bu Mul

Selain itu, sebagai upaya membantu UMKM ini dalam memperoleh izin edar BPOM, mahasiswa KKN juga menyusun buku panduan inspection product. Buku ini berisi langkah-langkah produksi tempe yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3144:2009, yang dapat menjadi acuan bagi UMKM dalam memastikan kualitas dan keamanan produk. Beberapa poin penting yang dicantumkan dalam buku panduan ini meliputi diagram alir proses produksi tempe, inspeksi terhadap potensi kerusakan tempe, standar SNI, metode inspeksi tempat produksi, kondisi lingkungan produksi, kualitas kedelai sebagai bahan baku, hingga standar kemasan tempe.

Dengan adanya spanduk identitas dan buku panduan inspection product ini, diharapkan UMKM Tempe Bu Mul dapat lebih mudah dikenali oleh masyarakat serta lebih siap dalam mengurus perizinan BPOM. Langkah ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam membantu UMKM lokal agar semakin berkembang dan berdaya saing.



Editor:
Achmad Munandar

Kemas Ulang Branding, Mahasiswa KKN UNDIP Bantu UMKM Sudele Makin Dikenal

0
Penyerahan Desain dan Hasil Cetak Kemasan Kepada UMKM Susu Kacang Kedelai Pak Sumarno


Campusnesia.co.id - Kabupaten Sukoharjo (23/01/2025) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Tahun 2025 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang ditempatkan di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, melaksanakan berbagai program kerja yang menyasar masyarakat setempat. Salah satu program yang dijalankan adalah membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya Susu Kacang Kedelai (Sudele) milik Pak Sumarno. UMKM yang telah berdiri sejak tahun 2012 ini menghadapi kendala dalam desain logo kemasan yang kurang sesuai dengan ukuran botol 250 ml dan cup 10 oz, sehingga mempengaruhi daya tarik produk di pasaran.

Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN, Konita, dari jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik angkatan 2021, melakukan re-desain terhadap logo kemasan Sudele. Desain baru ini dirancang tidak hanya untuk memberikan tampilan yang lebih menarik tetapi juga berfungsi melindungi produk dari paparan sinar matahari. Hal ini menjadi aspek penting mengingat susu kedelai yang diproduksi tidak menggunakan bahan pengawet dan memiliki masa simpan yang terbatas.

Selain itu, desain baru logo kemasan juga dilengkapi dengan berbagai informasi penting seperti varian rasa, tanggal kedaluwarsa, manfaat produk, tabel nutrisi, komposisi, serta saran penyajian. Dengan adanya informasi yang lebih lengkap dan jelas, diharapkan konsumen dapat lebih memahami kandungan serta manfaat dari susu kedelai Sudele.

Desain Kemasan Botol Susu Kacang Kedelai Pak Sumarno 250ml
 
Upaya re-desain ini mendapatkan apresiasi dari pemilik usaha, Pak Sumarno, yang berharap inovasi ini dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing produknya di pasaran. “Dengan adanya logo kemasan yang lebih informatif dan menarik, kami optimis produk kami bisa lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat,” ujarnya.

Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa melalui program ini, UMKM di Desa Puhgogor dapat terus berkembang dan semakin dikenal luas. Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung usaha lokal agar lebih berdaya saing di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.



Editor:
Achmad Munandar

Desain 3D Mesin: Pembuatan Prototipe Mesin Penggiling Cabai Bubuk Sederhana untuk UMKM Di Desa Depok

0


Campusnesia.co.idSebuah inovasi terbaru dalam teknologi pangan kini hadir di Desa Depok, berupa mesin penggiling cabai bubuk sederhana yang dirancang khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan efisiensi produksi cabai bubuk.

Mesin penggiling cabai bubuk ini merupakan alat sederhana yang dirancang untuk mempermudah proses produksi cabai bubuk bagi pelaku UMKM. Dengan sistem penggilingan yang efisien, mesin ini mampu menghasilkan cabai bubuk dengan tekstur halus dan kualitas yang lebih baik, sehingga membantu meningkatkan daya saing produk di pasar.

Desain mesin ini dikembangkan oleh KKN TIM I Universitas Diponegoro di Desa Depok, yang terdiri dari mahasiswa teknik dan kolompok wanita tani (KWT) di Desa Depok. Program ini juga melibatkan pelaku UMKM yang bergerak di bidang produksi bumbu dan rempah-rempah.
Proses perancangan dan pengujian mesin dilakukan di salah satu rumah kelompok wanita tani (KWT) di Desa Depok, yang menjadi pusat kegiatan para pelaku UMKM dalam produksi cabai bubuk. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi rempah dan bumbu tradisional.

Mesin ini bekerja dengan menggunakan handle manual dan sistem penggilingan berbasis pisau putar, yang mampu menghancurkan cabai kering hingga menjadi bubuk dalam waktu singkat. Mesin ini juga dirancang dengan biaya produksi yang terjangkau, sehingga mudah diakses oleh pelaku UMKM dengan modal terbatas. Selain itu, perawatannya yang sederhana menjadikannya pilihan tepat bagi pengusaha kecil di Desa Depok.

 
KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2025 yang melaksanakan KKN di Desa Depok membuat sebuah program Pembuatan Desain Mesin Penggiling Cabai Bubuk Sederhana untuk UMKM Di Desa Depok.

Mahasiswa KKN Undip telah melaksanakan penyuluhan mengenai desain mesin penggiling cabai bubuk sederhana yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan efisiensi produksi cabai bubuk. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendampingan terkait penggunaan dan perawatan mesin guna memastikan keberlanjutan penggunaannya. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai pentingnya inovasi teknologi dalam mendukung produktivitas dan daya saing usaha mereka. 

Program ini berhasil dilaksanakan dengan baik dan mendapat respons positif dari pemilik usaha, yang kini semakin memahami risiko kecelakaan kerja dan langkah-langkah pencegahannya. Harapannya, program ini dapat membuat UMKM di Desa Depok dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka, menghemat waktu dan tenaga, serta menghasilkan produk cabai bubuk berkualitas tinggi. Para pelaku usaha pun menyambut baik inovasi ini dan berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan akademisi untuk pengembangan teknologi tepat guna.



Penulis : Hiliya Kemuning Putri Deyani
Prodi : Rekayasa Perancangan Mekanik
Fakultas : Sekolah Vokasi
DPL  : Afina Hasya, S.T., M.M. 
Lokasi : Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang
Editor Ahmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Gelar Pelatihan Pemasaran Digital untuk UMKM Roti Lokal di Desa Tanjung

0
Pelatihan Pemasaran Digital pada UMKM Toko Roti Lokal di Desa Tanjung

Campusnesia.co.idTanjung, Tirto - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar program pelatihan pemasaran digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Tanjung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM dengan memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial guna memperluas jangkauan pasar.

Salah satu UMKM yang menjadi fokus pelatihan adalah “Toko Roti Elita,” usaha roti lokal yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun, minimnya pemahaman tentang pemasaran berbasis digital menjadi tantangan utama dalam meningkatkan penjualan. Seiring dengan perubahan tren pasar yang semakin mengarah ke digital, banyak masyarakat yang beralih ke metode pembelian online, sehingga UMKM perlu beradaptasi agar tetap bertahan dan berkembang.

Beryl Aqila A.A.W., mahasiswa Hubungan Internasional Undip sekaligus pelaksana program ini, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali pelaku usaha dengan keterampilan dalam menggunakan aplikasi pemasaran digital. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memberikan pendampingan mulai dari cara membuat akun di platform e-commerce, strategi pemasaran melalui media sosial, hingga optimalisasi promosi dengan biaya yang lebih efisien. Dengan langkah ini, kami berharap UMKM di Desa Tanjung dapat lebih adaptif terhadap perubahan pasar.
 
 
Edukasi Pemasaran Digital dan Pendampingan Pembuatan Akun E-Commerce dan Sosial Media, Beserta Fitur dan Strategi Pemasarannya (01/02/2025)

Pelatihan dilaksanakan di kediaman sekaligus pabrik UMKM, dimana peserta diperkenalkan pada berbagai platform pemasaran digital seperti WhatsApp Business, Instagram Shopping, dan marketplace lokal. Mereka juga diajarkan cara membuat konten menarik, memahami strategi pemasaran berbasis data, serta membangun interaksi dengan pelanggan secara online.

Para peserta menyambut baik program ini dan berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk mengembangkan usaha mereka. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sekarang kami lebih paham bagaimana cara memasarkan produk secara digital dan menjangkau lebih banyak pelanggan,” ungkap salah satu pemilik UMKM toko roti Elita.

Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM di Desa Tanjung dapat lebih berkembang dan bersaing di era digital, serta mampu meningkatkan omzet dan memperluas pasar mereka secara lebih efektif.


Editor:
Achmad Munandar

Agensi Kreatif inticreative Menggelar Event Pameran Outdoor Art Installation Pertamanya: QA Space: Beyond The Time Pada 11 Oktober 2024

0



Campusnesia.co.id - Kota Surabaya selalu menyajikan hiburan dan sesuatu yang baru untuk para warganya. Tak terkecuali dalam dunia seni dan kreatif. Baru-baru ini, QA Space
mengumumkan akan menyelenggarakan event pertama mereka pada 11 - 13 Oktober
2024 di Fairway Nine Mall, Surabaya.

Hal tersebut pun juga dibenarkan oleh Iin Ladjoni, CEO inticreative sebagai pihak
penyelenggara dan ketua pelaksana dari event QA Space. “Ya, kami memastikan
bahwa event pertama kami ini akan kami selenggarakan pada tanggal dan bulan
tersebut di Fairway Nine Mall, Surabaya,” ujar Iin.

Dengan mengangkat tema ‘Beyond The Time’ dan tagline ‘When Everything Begins’
QA Space akan memberikan suguhan instalasi seni yang akan membawa pengunjung
menyusuri lorong lini masa yang dibagi ke dalam 3 periode. Annisa Nurul Ulfa,
sebagai wakil ketua pelaksana dari event QA Space pun menjelaskan jika pengunjung
akan merasakan pengalaman menarik saat memasuki instalasi seni yang akan
membawa pengunjung bernostalgia lewat tren media sosial di masa lalu.

“Dalam instalasi seni yang kita konsep bersama dengan tim, kami akan membawa
pengunjung menyusuri lorong yang dibagi ke dalam 3 zaman, yaitu past (masa lalu),
present (masa sekarang) dan future (masa depan). Kita sengaja mengangkat sosial
media sebagai tema dari setiap section untuk membuat pengunjung bisa meresapi
periode dalam hidupnya melalui tren-tren media sosial di setiap masanya,”
pungkasnya.

Tidak hanya berupa instalasi seni, karena akan ada tenant makanan, minuman dan
juga fashion dari umkm lokal yang turut memeriahkan dan memanjakan pengunjung
QA Space. Iin Ladjoni pun menambahkan jika pada event pertama ini, QA Space
berkomitmen untuk memberikan wadah dan exposure bagi umkm lokal untuk
mempromosikan dan memasarkan produknya.

“QA Space tidak hanya akan memberikan hiburan saja, karena kami juga mempunyai
goals untuk memberikan exposure dan wadah bagi umkm lokal untuk memasarkan
produknya lewat event ini. Karena kami ingin QA Space juga menghasilkan impact
untuk orang-orang di sekitar kami,” tambah Iin.

Dari sisi entertainment, QA Space juga akan memberikan hiburan edukatif dalam
bentuk fun activity dan beragam workshop yang edukatif. Selain itu, QA Space juga
akan mengajak beberapa musisi lokal Surabaya untuk tampil dan menghibur setiap
pengunjung yang datang meramaikan event tersebut.

Sebagai pihak penyelenggara, inticreative berkomitmen menjadikan QA Space
sebagai event berkelanjutan untuk mendukung ekosistem kreatif yang ada di
Surabaya. Hal tersebut juga selaras dengan ruang gerak inticreative sebagai creative
agency profesional yang ada di Surabaya.

“Sebagai creative agency di Surabaya, kami tentu berkomitmen untuk turut
memajukan ekosistem kreatif yang ada di Surabaya. Maka, QA Space adalah wujud
untuk mengimplementasikan visi kami tersebut. Kami tentu berharap event ini bisa
menjadi wadah yang berkelanjutan. Tidak hanya untuk kami tapi juga ekosistem
kreatif di sekitar kami,” tutup Iin.

Saksikan Outdoor Art Installation yang dimeriahkan oleh music performance,
culinary and fashion expo, kids section, fun activity dan workshop di QA Space:
Beyond The Time 11 - 13 Oktober 2024 di Fairway Nine Mall, Surabaya.

Daftar Informasi Lomba Bulan September Tahun 2024

0
 



Campusnesia.co.id - Halo sobat pembaca, lewat postingan kita kali ini berikut kami hadirkan info tentang Daftar Informasi Lomba Bulan September Tahun 2024.

Dengan mengikuti lomba bisa mengasah kemampuan kompetitif dan kreatifitas kita. Jika menang maka bisa jadi pencapaian dan prestasi yang selain membanggakan juga bisa dimasukan dalam cv untuk dunia kerja kelak.

Langsung saja ini dia Daftar Informasi Lomba Bulan September Tahun 2024:


1. LOMBA MENULIS ALUMNI SPESIAL #KEMERDEKAAN

Melanjutkan lomba menulis pada bulan sebelumnya, GREAT Edunesia kembali membuka lomba menulis khusus Alumni edisi Agustus 2024.

> Tema "Merawat Indonesia dengan Aksi dan Kontribusi"

Kirimkan tulisan ringanmu ke wa.me/6285710316693 (Alumni Official Contact)

> Ketentuan: 
1. Hasil karya sendiri, terbaru, dan belum pernah diunggah;
2. Kirim via whatsapp 4-5 paragraf;
3. Beri subject: Nama - Alumni Program. Contoh Huda-YES; dan
4. Pastikan beri hastag #menulis_agustus pada akhir tulisan.

> Deadline Submit: 31 Agustus 2024

Yuk, sahabat Alumni ikuti kompetisinya!
> Dapatkan Produk UMKM Dompet Dhuafa

Presented by: 
Alumni Affair and Development
#JabatErat #GREATEdunesia


2. Lomba Cipta Puisi



3. Komba Penulisan Artikel Opini



4. Lomba Mewarnai Kaligarfi 







Demikian tadi postingan kita kita kali ini tentang Daftar Informasi Lomba Bulan September Tahun 2024, semoga bermanfaat sampai jumpa.