Jasa Delivery yang pernah Eksis di Tembalang sebelum era Ojek Online



Campusnesia.co.id -- Bagi sobat pengguna sosial media twitter mungkin familiar dengan trend beberapa bulan yang lalu dengan caption "let's confuse kid nowadays" yang merujuk pada postingan hal-hal masa lampau yang mungkin banyak generasi Z dan anak-anak jaman sekarang tidak mengalaminya.

Terinspirasi dari tren tersebut saya sebagai orang yang sudah hampir 12 tahun hidup di Tembalang Semarang ingin berbagi tentang pengalaman yang serupa yang mungkin banyak dari pembaca Campusnesia dari generasi Z yang belum tahu,

Tema kita adalah Jasa Delivery yang pernah eksis di Tembalang sebelum era aplikasi Ride Sharing Gojek dan Grab menjamur seperti sekarang. 

Gojek dan Grab mulai beroperasi sekitar tahun 2015, jadi buat kamu yang datang ke Tembalang sebagai angkatan 2015 ke atas sudah pasti tidak asing dengan 2 aplikasi ini, tetapi mahasiswa yang datang ke Tembalang sebelum tahun 2015 pasti masih menikmati romantisme dengan angkot tembalang-ngesrep yang berwarna kuning.

Balik ke tema di atas, jasa delivery bukanlah barang baru setidaknya para pelaku usaha kuliner jauh lebih dulu menerapkannya sebagai bagian dari layanan untuk para customernya, bisa pesan melalui telepon dan makanan akan di antar ke tempat kita. Berikutnya jasa seperti Toko Bangunan dan Loundry juga menjadi pioner,  Akan tetapi dua contoh tersebut adalah jasa delivery internal yang tentu saja hanya melayani customer usaha tersebut, belum bisa lintas keperluan lain.

Berlatar masalah di atas, lahirnlah inisiatif membuat layanan delivery sebagai solusi kebutuhan antar jemput barang belanjaan. Apa saja Delivery yang pernah eksis di Tembalang? berikut daftarnya.

1. Carry Delivery
Dinisiasi oleh mahasiswa Undip bernama mas Sugi Uno sekitar tahun 2008 hingga 2010, bermodal sepeda motor dan HP Nokia jadul beliau membuka jasa delivery. Dimulai dari menu-menu warung makan SBC yang memang tempat beliau makan, rapat dan nongkrong hingga akhirnya juga menerima jasa pemesanan dan pengantaran menu dari warung yang lain.

Melihat peminat yang semakin banyak, beliau menambah armada dan karyawan. Uniknya antar armada dan admin saling berkomunikasi dengan Handy Talky atay HT. 

Ada satu kisah lucu suatu hari mereka pernah dimintai tolong untuk membelikan pembalut. Mungkin pembaca bertanya lucunya di mana? ya karena hari ini sudah biasa dengan layanan sejenis yang bisa beli apa saja, tapi bayangkan itu terjadi di era tahun 2008-nan seorang cowok dimintai tolong untuk membelikan pembalut di warung. he he

Sayang, hari ini usaha itu sudah tidak ada lagi, hingga artikel ini ditulis, kami belum bisa mengkonfrimasi info lebih lanjut tentang Carry Delivery yang pernah eksis di Tembalang, hanya berdasar pengalaman menjadi customernya (saat itu saya sering memesan makanan via Carry Delivery) dan cerita dari teman-teman lain.

2. Ayo Delivery
Lahir sekitar tahun 2012 hingga 2014, awalnya bernama Smart Delivery yang juga ada mini market dan Mobile Marketnya (Toko Berjalan dengan Mobil). Ownernya bernama mas Adit.

Tidak jauh berbeda dengan Carry Deliveru, Ayo Delivery juga melayani jasa pemesanan berbagai menu makanan dan minuman dari warung makan sekitar tembalang. Juga beberapa keperluan lain.




Mereka mendapat untung dengan mengenakan jasa pengiriman, tidak berbeda jauh dengan konsep Gojek dan Grab, hanya saja penentuan tarifnya belum secanggih dengan aplikasi gojek dan grab. Sayangnya sekarang juga sudah tidak eskis lagi.

3. Mr. Easy
Setelah beberapa jam kami post artikel ini ke sosial media dan grup whatsapp, seorang teman memberikan informasi tambahan selain 2 jasa delivery di atas ada lagi yang pernah eksis di kawasan Tembalang. Namanya Mr. Easy yang selain melayani pemesanan barang, makanan dan minuman juga melayani pengiriman barang (semacam Gosend) hingga pindahan kos (semacam Gobox). 



Eksis sekitar tahun 2012 dari penuturan salah satu timnya, mas Suwandi mr. Easy juga menawarkan jasa pemesanan tiket, snack dan catering hingga jasa survey skripsi hmm Gojek mah lewat ini mah. Bermodal hp Nokia jadul dengan sms dan telpon mr. Easy bisa seeksis itu. Luar biasa. Apakah sekarang masih? sayangnya sudah bubar.

4. Gojek dan Grab
Datang ke Tembalang sekitar tahun 2015, dan sobat campusnesia pasti pernah mencoba aneka layananya, dari Ojek Online hingga pemesaan makanan dan pengantaran barang.

Itu tadi sobat Campusnesia, jasa layanan delivery yang pernah eksis di tembalang semarang sebelum era ojek online, semoga bermanfaat dan siapa tahu memberi kalian secercah inspiras untuk membuat layanan serupa. Bagi kamu yang jeli, tembalang dengan puluhan ribu penghuninya adalah potensi dan peluang pasar lho. Sampai jumpa.

Penulis: Nandar

Baca Juga:


16 Quote Positif versi Followers Unnesmenfess



Campusnesia.co.id -- Sabtu 15 Februari 2020 lalu, Campusnesia berkolaborasi dengan Unnesmenfess, sebuah akun twitter base all about unnes mengadakan give away buku Lucu-lucuan jadi Sukses Beneran dengan syarat peserta harsus mereply dengan quote positif, bisa buatan sendiri atau mengutip tokoh lain yang penting positif.

Tiga hari berlangsung, 16 akun berpartisipasi tetapi sesuai rule hanya 1 yang berhak mendapatkan hadiah buku dengan cara dipilih acak, akun yang beruntung itu bernama @ucanrin. Selamat ya.


Bukan berarti 15 peserta lain quotenya tidak bagus, tetapi pemilihan memang secara acak saja, sebagai apresiasi atas partisipasi dan kontruibusi mengirimkan quote yang positif, maka kami berinisiatif menjadikan quote yang lain sebagai konten di campusnesia.

Mau tau apa saja quote positif para peserta Give Way buku Lucu-lucuan jadi Sukses Beneran? ini daftarnya.











Baca Juga: 
























Itu tadi sobat Campusnesia 16 Quote Positif versi Followers Unnesmenfess, terimakasih untuk yang sudah berpartisipasi dan tentu saja terima kasih untuk akun Unnesmenfess atas kolaborasinya. Sampai jumpa.

Penulis: Nandar

Tim 1 KKN Undip Kecamatan Subah Gelar Expo untuk Perkenalkan Program Unggulan dan Potensi Desa



Campusnesia.co.id -- Batang, 11 Februari 2020. Acara Expo Tim 1 KKN Undip Kecamatan Subah telah terlaksana pada hari Selasa tanggal 11 Februari 2020. Acara yang berlokasi di halaman kantor Kecamatan Subah, Kabupaten Batang tersebut berperan sebagai ajang untuk menampilkan program – program unggulan dan bermanfaat yang telah diterapkan tiap Tim 1 KKN Undip ke desa masing – masing. Selain pameran mengenai program dari tiap desa, mahasiswa juga bekerja sama dengan Puskesmas Subah dalam memfasilitasi cek kesehatan dasar dan bazar murah. Untuk cek kesehatan sendiri terdiri dari penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, pengecekan gula darah, dan konsultasi kesehatan dengan tenaga kesehatan yang ahli. Sedangkan untuk bazar murah, mahasiswa bekerja sama dengan salah satu minimarket di Kecamatan Subah yaitu Korean Mart.

Expo diawali dengan senam bersama oleh perangkat kecamatan dan mahasiswa yang dipandu oleh instruktur senam, Pak Trisman. Dilanjutkan dengan acara formal yang dihadiri oleh perangkat kecamatan, Dosen Pembimbing Lapangan KKN Universitas Diponegoro, perwakilan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Batang, serta Kepala Desa lokasi KKN Undip Kecamatan Subah. Acara inti dimulai dengan sambutan dari mahasiswa selaku Koordinator Kecamatan Subah, Dosen Koordinator Kabupaten Subah, Camat Kecamatan Subah, dan Dosen Pembimbing Lapangan KKN Undip. Acara selanjutnya yaitu penyerahan plakat dari mahasiswa koordinator kecamatan ke camat kecamatan subah yang kemudian berlanjut pada peresmian acara oleh Camat Kecamatan Subah dengan acara simbolis yaitu pemotongan pita yang didampingi oleh para tamu undangan serta koordinator kecamatan dan wakil koordinator kecamatan. 

Acara dilanjutkan dengan pemaparan luaran program dari perwakilan desa di Kecamatan Subah oleh koordinator desa dan sekretaris desa. Perwakilan desa yang dipilih ialah Desa Mangunharjo, Desa Sengon, Desa Kalimanggis, dan Desa Keborangan. Program dari Desa Mangunharjo yaitu pelatihan perancangan lampu rechargeable untuk penerangan jalan. Sedangkan, Desa Kalimanggis adalah pelatihan pembuatan kopi dari kulit pisang. Untuk program Desa Sengon yaitu pembuatan paving block dengan memanfaatkan limbah plastik yang ada di masyarakat. Sedangkan. Lalu, untuk program dari Desa Keborangan yaitu peningkatan kompetensi desain perangkat desa dalam pembangunan open space balai desa.

Expo dimulai dengan para tamu undangan menghadiri tiap stand desa. Stand yang sudah terhias sesuai dengan kreatifitas masing – masing desa, menampilkan hasil dari program tiap desa serta pemutaran video profil desa. “Acara Expo Kecamatan Subah sudah berjalan dengan baik. Harapan untuk kedepannya dapat lebih ditonjolkan antara kreativitas mahasiswa dengan potensi di desa sehingga dapat menjadi program yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi desa” Saran Muchidin, Kepala Desa Kemiri Timur.

Selama expo berlangsung, para tamu undangan dan masyarakat pun dapat bertanya dan berdiskusi secara langsung dengan mahasiswa kkn terkait program yang telah diterapkan di desa masing – masing. Selain itu tamu undangan expo juga dapat membeli produk hasil program yang dijual oleh Mahasiswa KKN Undip. Hal tersebut berguna bagi keberlanjutan program desa agar lebih dikenal oleh masyarakat Kecamatan Subah. 

Tim I KKN Undip Perpartisipasi dalam Pembuatan Desain Gedung Kesenian Desa Getasan



Campusnesia.co.id -- Kab. Semarang, 20 Januari 2020. Mahasiswa tim I KKN Undip Desa Getasan telah melaksanakan kegiatan monodisiplin oleh Lius Catur Adiputro dan Fauzan Adiyana bertempat di Balai Desa. Lius telah memaparkan desain gedung kesenian Desa Getasan. Selain itu,  Lius telah menyerahkan kepada Bapak Pras selaku Sekretaris Desa Getasan yaitu, produk berupa modul desain gedung kesenian yang sekiranya dapat dipakai atau menjadi referensi untuk Desa Getasan kedepannya. Rencananya, Desa Getasan akan membangun gedung kesenian sebagai salah satu objek wisata yang dapat menarik perhatian masyarakat kedepannya, mengingat kesenian merupakan salah satu potensi desa yang dimiliki Desa Getasan. Kemudian dihari yang sama, Fauzan memberikan pelatihan pembuatan pedoman baku tentang tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan. Pelatihan tersebut sangat diapresiasi oleh perangkat desa karena sangat dibutuhkan bagi perangkat Desa Getasan. Fauzan juga memberikan modul pembuatan pedoman baku tentang tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan kepada Bapak Sekretaris Desa. Produk-produk diatas telah diterima dengan baik oleh Bapak Sekretaris Desa dan semoga bermanfaat untuk Desa Getasan.

Tim I KKN Undip Sosialisasikan Manfaat Minyak Ikan kepada Petugas Posyandu untuk Meningkatkan Kesehatan Warga Desa Getasan



Campusnesia.co.id -- Kab. Semarang, 10 Januari 2020. Mahasiswa tim I KKN Undip Desa Getasan melaksanakan kegiatan Program Monodisiplin oleh Ayunda Ainun Nisa. Program yang bertema “Pentingnya Minyak Ikan bagi Anak” dilakukan setelah kegiatan posyandu Dusun Jampelan.  Tujuan dari program ini adalah mengajarkan para petugas posyandu mengenai manfaat minyak ikan bagi anak. Pelatihan dilakukan agar petugas posyandu dapat melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya minyak ikan. Petugas posyandu sangat antusias dalam kegiatan ini karena minyak ikan tidak hanya bermanfaat untuk kecerdasan anak, namun dapat juga untuk menjaga kesehatan kulit. Selanjutnya, program monodisiplin dilaksanakan oleh Baskara Petra Mahesa yang bertema “Panduan Kebutuhan Nutrisi Lengkap Guna Menurunkan Angka Stunting”. Program ini dilaksanakan di hari yang sama yaitu setelah kegiatan posyandu Dusun Jampelan. Masyarakat diajarkan cara menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) yang berisi angka tinggi badan dan berat badan, agar masyarakat lebih meyadari pentingnya gizi seimbang. Baskara juga memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi lengkap guna menurunkan angka stunting.

Tim I KKN Undip Edukasikan Pembuatan Pancake sebagai Inovasi Olahan Alpukat dari Kelurahan Gondoriyo



Campusnesia.co.id -- Semarang. Sudah sejak lama kelurahan Gondoriyo dikenal dengan hasil buah duriannya. Namun di balik besarnya nama durian tersebut, terdapat potensi buah alpukat yang masih tersembunyi di dalamnya. Potensi alpukat di Kelurahan Gondoriyo tampaknya masih kurang disadari oleh masyarakat setempat dan cenderung kurang diperhatikan sehingga berdampak pada pangsa pasar buah alpukat yang kecil dan penjualan hanya dilakukan kepada para tengkulak. Padahal, buah alpukat sendiri dikenal memiliki kandungan vitamin yang cukup lengkap serta kandungan kalium yang dapat menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, sehingga pancake alpukat aman dikonsumsi sebagai snack/makanan ringan termasuk untuk para lansia Gondoriyo yang terkena hipertensi. Hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association menemukan bahwa konsumsi satu buah alpukat dapat menurunkan tekanan darah hingga 13,5 mm/Hg. Selain itu, masih banyak lagi manfaat lain dari buah alpukat seperti menjaga kesehatan pencernaan & mata, meningkatkan kinerja otak, membantu perkembangan otak janin & mencegah cacat lahir bagi ibu hamil, membantu menurunkan berat badan, meringankan gejala arthritis, mengurangi risiko penyakit kanker, jantung, diabetes & stroke, menurunkan kolestrol, mencegah radang sendi & encok, sebagai antioksidan, bahkan untuk perawatan kulit.  



Tak mau melewatkan potensi tersebut, mahasiswa KKN UNDIP Tim I Tahun 2020 mencoba melakukan inovasi pengembangan produk olahan dari buah alpukat, berupa pancake alpukat. Dalam pelaksanaan program tersebut, mahasiswa menargetkan sasaran kepada ibu-ibu PKK dari beberapa RW di kelurahan Gondoriyo. Kegiatan tersebut terdiri dari sosialisasi manfaat alpukat serta pelatihan pembuatan pancake alpukat. Pembuatan pancake alpukat dirasa cukup gampang untuk dipraktikkan bagi produksi rumahan dengan bahan-bahan yang relatif mudah dan murah didapatkan. Cara pembuatannya pun tidak rumit, cukup membuat kulit pancake dengan campuran tepung terigu, telur, garam, susu bubuk dan sedikit pewarna makanan yang kemudian dimasak dengan menggunakan teflon, yang kemudian akan diberi isian di dalamnya. Sedangkan untuk isian pancake merupakan campuran buah alpukat yang telah dilumatkan, ditambah dengan susu bubuk dan susu kental manis, serta whipped cream. Dengan bahan-bahan tersebut, pancake diperkirakan dapat dijual dengan kisaran harga Rp40.000 – Rp60.000/20pcs ukuran medium di pasaran, sehingga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat dan meningkatkan nilai jual buah alpukat.

Tim I KKN Undip Tawarkan Desain Gedung Serbaguna Desa Kebondalem





Campusnesia.co.id -- Batang, 27 Januari 2020. Mahasiswi tim I KKN Universitas Diponegoro dari Fakultas Teknik, Departemen Arsitektur mempresentasikan hasil rancangannya dan berdiskusi langsung dengan perangkat desa di Balai Desa pada Senin, 27 Januari 2020. Kegiatan tersebut dihadiri kepala desa, kepala dukuh dan kepala urusan pembangunan. Diskusi dilakukan bersama beberapa perangkat desa guna mendapatkan persetujuan bersama terhadap rancangan desain yang diberikan. Rancangan desain yang dibuat merupakan desain ulang kantor balai dan desain gedung serbaguna yang terletak di sebelah balai. Pada lahan gedung serbaguna yang dirancang awalnya merupakan gedung untuk layanan kesehatan, namun karena tidak terawat serta sudah tidak berfungsi dengan baik, bangunan tersebut diruntuhkan dan dibangun gedung serbaguna yang baru yang dapat digunakan selain untuk ruang aula atau pertemuan juga sebagai sarana olahraga futsal dan badminton. 



Rancangan desain tersebut dibuat oleh Elvira Andrianti dari Tim I KKN Universitas Diponegoro yang memiliki kompetensi dibidang Arsitektur. Dengan adanya rancangan gedung serbaguna tersebut, perangkat desa terutama Kepala Desa berharap gedung tersebut dapat berfungsi dan dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat desa Kebondalem itu sendiri. Tim I KKN Universitas Diponegoro juga berharap dengan adanya rancangan desain gedung tersebut dapat membantu perangkat desa untuk mewujudkan impian mereka dalam beberapa tahun kedepan, yaitu dapat membangun gedung serbaguna dan memperbaiki tata ruang kantor balai yang masih belum optimal. 

Sekali Tepuk Dua Nyamuk Mati, Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo Melatih Masyarakat Untuk Budidaya Ikan Sekaligus Bertani


Campusnesia.co.id - Jumat (31/1/2020) telah dilaksanakan Pelatihan Pembuatan Aquaponik Sederhana, yang merupakan program monodisiplin salah satu anggota Tim 1 KKN Undip Desa Japerejo, M Iqbal, mahasiswa FPIK 2016. Pelatihan ini dilakukan secara personal, dari rumah ke rumah, di tiga dukuh Desa Japerejo—Dukuh Ngepreh, Dukuh Japerejo, dan Dukuh Sengkan. Menyasar para petani dengan mendatangi rumahnya satu persatu, Aquaponik diperkenalkan sebagai opsi baru dalam bertani sekaligus menggabungkan budidaya ikan. Penjelasan tersebut juga didukung dengan contoh aquaponik yang sudah dibuat, sehingga para petani dapat melihat hasil jadi dari langkah-langkah yang diterangkan untuk membuat Aquaponik sederhana.

iklan

Harapannya dengan pelatihan yang dilakukan dari rumah ke rumah ini, tiap petani yang dikunjungi dapat menerima pelatihan dengan lebih baik dan turut meneruskan pelatihan Aquaponik kepada petani-petani di Desa Japerejo, sebagai opsi baru yang menarik bagi pertanian dan prospek baru dalam budidaya ikan di Desa Japerejo.