Tim KKN Undip Berikan Edukasi Penataan Pekarangan Rumah Berkonsep 3R




Campusnesia.co.id -- Wiroditan, (16/2/2019), Karakter pemilik rumah dapat dilihat dari keadaan rumahnya. Pekarangan rumah merupakan bagian terluar dari area rumah yang secara langsung dapat dipandang oleh mata. Kondisi pekarangan rumah yang rapi maupun tidak merupakan citra dari pemiliknya. 



Pekarangan rumah yang rapi, bersih, dan indah menandakan pemilik tersebut memiliki karakter yang rajin, rapi, dan peduli dengan lingkungan dan sebaliknya jika pekarangan tidak rapi maka sang pemilik rumah memiliki karakter tidak peduli dengan lingkungan bahkan terhadap dirinya sendiri.

Kondisi pekarangan rumah di Desa Wiroditan bervariasi, beberapa sudah rapi, indah, dan bersih. Yang lainya didominasi belum tertata rapi bahkan belum dimanfaatkan sama sekali. Selain itu, kesadaran akan lingkungan masih kurang, masih ada warga yang membakar sampah di pekarangan.



Mahasiswa KKN Tim 1 tahun 2019 Desa Wiroditan memberikan edukasi tentang penataan pekarangan rumah berkonsep minimalis 3 R (reuse, recycle, reduce). Edukasi tersebut dilaksanakan di Balai Desa Sabtu 16 Februari yang pesertanya terdiri dari anggota perangkat desa. 

Edukasi penataan pekarangan rumah menjelaskan mengenai macam-macam konsep taman pekarangan, tips membuat taman, serta contoh konsep taman minimalis di luasan yang berbeda. 

Contoh konsep tersebut memberikan rekomendasi perabot taman yang terbuat dari barang bekas. Misalnya, vertical garden yang terbuat dari botol plastik bekas sebagai pot yang digantungkan dengan menggunakan kawat maupun tali, Pot tanaman terbuat dari kaleng bekas yang kemudian di cat, Pot tanaman yang terbuat dari ban bekas, Pembatas pengelompokan tanaman yang terbuat dari botol bekas kemudian dicat dan diisi dengan pasir maupun tanah sampai padat.

penulis: Fajrin Ainnu Zulfa
editor: Nandar
foto: Tim KKN Undip Desa Wiroditan

Atasi Limbah Rumah Tangga, Mahasiswa KKN Undip Gulirkan Program Gajihan Sadar Limbah




Campusnesia.co.id -- Dilatarbelakangi dengan kurang optimalnya pemanfaatan limbah rumah tangga di Desa Gajihan, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap limbah rumah tangga, mahasiswa KKN Undip mencetuskan program Gajihan Sadar Limbah sebagai solusi permasalahan tersebut.



Gajihan Sadar Limbah terdiri dari 10 program monodisiplin mahasiswa KKN Undip sesuai dengan bidang keilmuannya. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang berjumlah 4 mahasiswa masing-masing memberikan edukasi terkait pentingnya membuang sampah berdasarkan klasifikasi limbah, edukasi literasi bijak dalam mengolah limbah yang dihasilkan masyarakat, budaya 3R (reduce, reuse, recycle) untuk meminimalisir limbah rumah tangga, serta menganalisis implementasi budaya pemanfaatan limbah di Desa Gajihan.



Sedangkan mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dijadikan produk baru yang bermanfaat. Diantaranya memanfaatkan limbah kulit durian menjadi briket sebagai energy alternative untuk mencegah krisis energy, limbah air cucian beras menjadi pupuk organic cair (POC), limbah kardus dan kalender bekas menjadi batang perkalian sebagai alat bantu matematika, serta membantu publikasi program dengan pembuatan website desa.

Terakhir, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat memberikan kontribusi dengan memberikan edukasi terkait klasifikasi limbah serta mendiseminasikan program ini kepada masyarakat melalui media booklet dan power point presentasi.



Program Gajihan Sadar Limbah disebarluaskan pada masyarakat Desa Gajihan pertama kali pada tanggal 7 Februari 2019. Bertempat di Balai Desa Gajihan dan dihadiri oleh perangkat Desa serta ibu-ibu PKK, program Gajihan Sadar Limbah ini disambut dengan antusias tinggi. Bahkan, produk buatan mahasiswa dijadikan rebutan ibu-ibu PKK karena menarik dan tepat guna.

Penyebarluasan program Gajihan Sadar Limbah yang kedua dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2019 dengan sasaran Komunitas Ibu Tani Desa Gajihan. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah warga. Ibu-ibu tani menyambut dengan antusias pemaparan mahasiswa terkait program Gajihan Sadar Limbah ini, karena sangat dibutuhkan bagi kegiatan komunitas. 

Pemanfaatan limbah yang ramah lingkungan tanpa bahan maupun alat yang rumit adalah alasan mengapa program ini diterima baik oleh masyarakat. Antuasiasme masyarakat Desa Gajihan terhadap program yang diusung mahasiswa KKN Undip membuktikan bahwa program Gajihan Sadar Limbah ini tepat guna dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan komitmen bersama, masyarakat Desa Gajihan siap untuk melanjutkan pemanfaatan limbah rumah tangga kedepannya.

sumber: Tim KKN Undip Desa Gajihan
editor: Nandar
foto: Tim KKN Undip Desa Gajihan

Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Sedan, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Pengenalan Diversifikasi Olahan Pangan Tahu dan Pisang




Campusnesia.co.id -- Rembang, TIM 1 KKN Universitas Diponegoro telah melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan produk makanan nugget tahu dan nugget pisang yang bertempat di  Desa Sedan, Kecamatan Sedan, pada Selasa (5/2/2019).



Program pelatihan pembuatan nugget tahu dan nugget pisang dihadiri setidaknya 35 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga yang termasuk dalam anggota PKH (Program Keluarga Harapan) dihadiri pula oleh perangkat Desa Sedan dan pendamping kelompok PKH. Tujuan dilaksanakannya program ini untuk meningkatkan taraf ekonomi warga dengan membuka peluang usaha baru untuk ibu rumah tangga, serta menambah nilai ekonomi pada bahan pangan menjadi lebih tinggi dan mampu disimpan lebih lama.


Kegitatan ini dipandu oleh 2 orang mahasiswa jurusan Teknologi Pangan dan Agribisnis Fakultas Pertanian dan Peternakan Univeritas Diponegoro. Pelatihan dilakukan dengan mengenalkan produk nugget tahu dan nugget pisang serta manfaat dan keunggulan produk ini yaitu mudah diolah dan bahan yang terjangkau. 




Peserta juga dijelaskan tentang resep pembuatan produk dan pemberian contoh kemasan produk yang menarik. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan antusiasme yang tinggi dari peserta, dan dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan produk jadi sebagai contoh. Ibu-ibu yang hadir merasa kegiatan ini bisa menjadi solusi bagi mereka jika suatu saat terhimpit ekonomi.

Pendamping PKH yang akrab disapa Ibu Nung mengatakan, pelatihan kewirausahaan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat desa sedan terutama anggota program keluarga harapan dimana PKH  yang merupakan Program Perlindungan Sosial yang sudah terbukti cukup berhasil dalam menanggulangi kemiskinan.

sumber: Tim KKN Desa Sedan 
editor: Nandar
foto: Tim KKN Desa Sedan 

Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas, Tim KKN UNdip Sosialisasikan MP ASI di Menoro




Campusnesia.co.id -- Rabu, 6 Februari 2019 dilakukan pemberdayaan kepada ibu kader tentang ASI Eksklusif dan MPASI di Balai Desa Menoro. Kegiatan ini merupakan gabungan dari dua program monodisiplin TIM 1 KKN UNDIP 2019. 



Sasaran utamanya adalah ibu kader desa dan ibu menyusui Desa Menoro, karena masih banyak ibu-ibu menyusui tidak memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan dan banyak ibu memberikan makanan kepada bayi tidak sesuai dengan umurnya. 


Mengapa kader? karena kader merupakan penggerak kesehatan di desa dan orang terdekat dengan masyarakat. Dengan pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan dan MPASI yang tepat akan memberkan manfaat bagi tumbuh kembang otak dan tubuh bayi.

Selain ibu menyusui, program ini juga melibatkan bidan desa, karena bidan desa merupakan pelayananan kesehatan ibu dan anak pertama di desa. Keberlangsungan program sangat aktif karena di dukung oleh antusias ibu-ibu kader.

sumber: Release Tim KKn Menoro
editor: Nandar
foto: Dokumentasi Tim KKn Menoro

Tanamkan Nilai Kebajikan Sejak Dini, Mahasiswa KKN Undip Gelar Pementasan Boneka Tangan




Campusnesia.co.id -- Kemajuan teknologi memang mempermudah pekerjaan manusia dalam banyak hal. Bukan berarti segala kecanggihan itu tidak memiliki dampak negatif. Misalnya sebagain orang tua yang memberikan akses bebas anak pada gadget terutama smartphone.



Salah satu dampaknya membuat para orang tua terlena dalam memberikan dukungan kreativitas pada anak usia dini. Karena minimnya pendukung kreativitas pada anak usia dini dalam mengembangkan dirinya maka diperlukan penanaman nilai kebajikan.



Dengan keprihatinan di atas, mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Desa Duwet, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan berpendapat  penanaman nilai kebajikan bisa diberikan melalui pementasan boneka. 

Pembuatan boneka dari botol botol bekas dan kain flanel yang nantinya akan dijadikan boneka untuk dipentaskan dalam bentuk pementasan boneka tangan. Pementasan boneka tangan ini juga turut mengundang para orang tua dan guru untuk mengarahkan dan mengedukasi para orang tua betapa pentingnya menanamkan nilai kebijakan untuk anak usia dini. 

sumber: Release Tim KKN Undip Desa Duwet Pekalongan
editor: Nandar
foto: Dokumentasi  Tim KKN Undip Desa Duwet Pekalongan

Review The Umbrella Academy Serial Baru Netflix




Campusnesia.co.id -- Netflix kembali merilis serial super hero baru setelah bulan januari kemarin ada The Punisher session 2, februari ini ada The Umbrella Academy, agak asing ya namanya, penulis juga awalnya agak underestimate tetapi setelah menontonya cukup bagus dan beda dari superhero yang kebanyak kita tahu misalkan DC dan Marvel.


SPOILER ALERT!!

Ya, postingan ini akan mengandung spoiler, jadi untuk pembaca yang tidak ingin mendapatkan bocoran sehingga mengurangi keseruan, jangan lanjutkan membaca.

1. Judul, Penulis dan Sutradara
Tayang sejak 15 Februari 2019 The Umbrella Academy merupakan adaptasi dari komik Dark Horse. Diciptakan dan ditulis oleh Gerard Way (mantan vokalis My Chemical Romance) serta digambar oleh Gabriel Bá. Komik ini pernah memenangkan penghargaan Eisner, sebuah yayasan nirlaba yang memberikan penghargaan pada komunitas atau individual yang berkomitmen pada bidangnya. 

Disutradarai oleh Steve Blackman, dengan sederet bintang Ellen Page, Tom Hopper, Emmy Raver, Lampman, David Castañeda, Robert Sheehan, Aidan Gallagher, Mary J. Blige, Cameron Britton, Colm Feore, Adam Godley, John Magaro.

2. Jalan Cerita
Melansir dari Netflix Indonesia, cerita bermula saat sebanyak 43 bayi lahir dari wanita yang tidak berhubungan intim dan tidak ada tanda-tanda mengandung.

Tujuh bayi diantaranya diadopsi oleh Sir Reginald Hargreeves (Colm Feore), seorang pengusaha dan miliader.

Mereka adalah Luther Hargreeves alias Spaceboy (Tom Hopper), Diego Hargreeves alias The Kraken (David Castañeda), Allison Hargreeves alias The Rumor (Emmy Raver-Lampman), Klaus Hargreeves alias The Séance (Robert Sheehan), The Boy alias Number Five (Aidan Gallagher), Ben Hargreeves alias The Horror (Ethan Hwang), dan Vanya Hargreeves alias The White Violin (Ellen Page).

Hargreeves menciptakan The Umbrella Academy untuk mempersiapkan anak angkatnya menjadi superhero, yang nantinya akan menyelamatkan dunia.

Sayangnya rencana tidak berjalan baik sepenuhnya. Saat anak-anak remaja, terjadi konflik internal dan tim dibubarkan.

Tujuh belas tahun setelah berpisah, terdengar kabar bahwa Hargreeves meninggal dunia. Kabar tersebut membuat enam anak angkat yang masih hidup berkumpul kembali di rumah Hargreeves.

Luther, Diego, Allison, Klaus, Vanya, dan Number Five bekerja bersama untuk memecahkan misteri seputar kematian ayah angkat mereka. 

Namun, karena perbedaan kepribadian, hal tersebut akan terasa sulit. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan pecah seperti sebelumnya, dan kembali menjadi keluarga superhero yang disfungsional.

Tidak ada waktu untuk bercanda ataupun bersantai yang berlebihan, bumi sudah berada dalam ancaman kehancuran yang nyata. Dan mereka lah orang-orang yang diandalkan untuk menyelamatkannya.

Apa saja kelebihan dari masing-masing anggita The Umbrella Academy? yuk simak satu-satu




The One - Spaceboy (Luther Hargreeves)
Luther memiliki kekuatan dan ketahanan fisik yang luar biasa sejak kecil. Ketahanan itu pula yang membuat dia bisa bertahan hidup di luar angkasa dengan hanya mengenakan helm, tentu dengan bantuan tubuh gorilanya. 

Senjata favorit Luther yaitu jet-pack dan ray-gun. Setelah keluar dari The Umbrella Academy, Luther memutuskan untuk pindah ke bulan dan tinggal di pos Pengendali Kehancuran (Annihilation Control). 

The Two - The Knife (Diego Hargreeves)
Anak kedua dari akademik ini yaitu Diego. Dia orang yang gegabah dan sulit diatur. Diego memiliki kemampuan menahan napas tanpa batas dan melempar pisau secara tepat sasaran. 

Luther dan Diego senantiasa bersaing. Diego selalu menolak semua perintah yang diberikan dari Luther.

The Three - The Rumor (Allison Hargreeves)
Setelah internal The Umbrella Academy pecah, Allison menikahi kekasihnya, Patrick, dan memiliki seorang putri bernama Claire.

Allison memiliki kemampuan untuk mengubah kenyataan dengan menyebarkan rumor. Meskipun kariernya sebagai seorang aktris tampak menjanjikan, namun dirinya selalu merindukan sang buah hati yang tinggal dengan Patrick setelah mereka bercerai.

The Four - The Séance (Klaus Hargreeves)
Klaus bisa melayang, telekinesis, dan berkomunikasi dengan orang yang sudah mati, meskipun kekuatannya hanya bekerja ketika ia tidak mengenakan sepatu. 

Namun, Klaus memiliki temperamen yang tidak stabil dan selalu gelisah. Klaus adalah anggota The Umbrella Academy yang paling santai, namun selalu bermasalah dengan narkoba, alkohol, dan uang.

The Five - Time Travel (The Boy)
The Boy menghilang ketika berusia 10 tahun, dia mudah saja melakukan perjalanan 50 tahun ke masa depan. 

Beberapa hari setelah kematian ayah angkatnya, The Boy kembali ke waktu sekarang dengan penampilan yang sama ketika ia menghilang, meskipun kelima saudaranya sudah berusia 30 tahun. 

Menurut hasil pemeriksaan medis, tubuhnya terjebak dalam ruang waktu dan tidak dapat bertambah tua. The Boy mengaku melihat langsung masa depan The Umbrella Academy dan kehancuran dunia yang akan segera datang. 

The Six - The Kraken (Ben)
Mati diusia muda, lalu selalu mengikuti klaus yang bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah mati. Ben memiliki kemapuan menjadi gurita oleh karena itu julukannya the Kraken.

The Seven - The White Violin (Vanya Hargreeves)
Selain ketertarikan yang kuat terhadap musik, Vanya tidak terlihat memiliki kekuatan apa pun,. Dia menerbitkan sebuah buku yang menceritakan kehidupannya bersama The Umbrella Academy serta alasan kepergiannya. 

Vanya tidak memiliki hubungan yang dekat dengan saudara-saudaranya, namun ia menjadi satu-satunya anggota keluarga yang paling peduli dengan kelangsungan The Umbrella Academy.


3. Konflik
The Five yang sudah lama dianggap pergi ternyata melakukan perjalan waktu dan terjebak di masa depan, ia melihat masa depan bumi yang hanur karena kiamat dan mendapat saudara-saudaranya mati. Ia berusaha kembali ke masa sekarang untuk menyelamatkan saudara-saudaranya dan bumi.

Datang juga dari masa depan, The Comission dua orang agen yang bertujuan menangkan dan membunuh The Five untuk memastikan takdir kehancuran bumi berjalan sebagaimana mestinya,

Lalu muncul, biang kerok dan penyulut kehancuran bumi, Herold Jenkins seorang anak yang awalnya sangat mengidolakan The Umbrella Academy berubah jadi pembenci setelah di tolah oleh Sir Reginald. Ia dipenjara setelah membunuh ayahnya sendiri. Selepas dari penjara ia menemukan buku catatan Sir Reginald yang dicuri dan dibuang The Four.

Dalam buku ini selain membahas setiap kelebihan masing-masing anggota The Umbrella Academy juga ada rahasia, bahwa The Seven atau Vanya sebenarnya punya kekuatan besar yang sengaja tidak diungkap bahkan secara sengaja tidak dimunculkan karena sangat berbahaya bagi orang lain jika tidak terkontrol.

Herold memanipulasi Vanya sehingga kekuatan itu bisa muncul, inilah yang akan menjadi penyebab kehancuran bumi. Anggota The Umbrella Academy harus bertarung mati-matian di akhir episode untuk mencegah Vanya, dan pasukan The Comission.



4. Twist
Hingga separuh episode, saya masih penasaran apa kekuatan Vanya atau the Seven serta Ben the Kraken yang sudah mati dan menjadi hantu. Pertanyaan itu terjawab di akhir episode termasuk pertanyaan mengapa Vanya disebut The White Violin di komiknya.

5. Skor
dari 10 saya kasih 8, menarik. SIlahkan ditonton, dan jangan lupa share pendapat kalian di kolom komentar. Sampai jumpa.

Baca Juga:
Review The Umbrella Academy Session 2 dari Sudut Pandang Time Travel dan Time Paradoks

penulis: Nandar
editor: Mumun

Dengan Filter Air Sederhana, Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Air Keruh Jadi Bersih




Campusnesia.co.id -- Rembang (13/2/2019) Tim 1 KKN Undip Desa Dadapan, Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang, melaksanakan demo pembuatan alat filter air kepada ibu-ibu di Dukuh Macan Ireng. Kegiatan ini merupakan program monodisiplin dari Arsika mahasiswa TIM 1 KKN UNDIP 2019. Program ini bertujuan untuk menanggulangi masalah ketersediaan air bersih di Desa Dadapan.



“Di Desa Dadapan memiliki 3 sumber air yang digunakan warga untuk kehidupan sehari-hari. Satu sumber air berasal dari gunung dan 2 sisanya berasal dari bawah sungai” Kata Bapak Zuber selaku kepala desa. 

Sumber air dari gunung memiliki kualitas air yang bagus dan dapat digunakan untuk konsumsi. Sedangkan sumber air dari bawah sungai bila hujan air berubah warna menjadi coklat hal ini dikarenakan air sungai bercampur dengan air sumber. Permasalahan inilah latar belakang dilaksanakannya program penjernihan air.

Arsika menjelaskan untuk membuat alat filter air ini, digunakan botol air 1,5 liter sebagai media tempatnya, kapas digunakan untuk menyaring partikel kecil, kerikil untuk menyaring partikel besar, sabut kelapa untuk menyaring tanah atau pasir dalam air, karbon aktif untuk menjernihkan dan menghilangkan bau pada air, sedangkan kaporit digunakan untuk membunuh bakteri, dan yang terakhir pasir untuk menyaring dari sisa karbon aktif. Selanjutnya untuk pemasangan alatnya seperti gambar dibawah ini.



Tim KKN Undip di Desa Dadapan berjumlah 7 orang yang di ketuai oleh Mochamad Fandi (Teknik Komputer), sekretaris Shinta Ayu Pratama (Teknik Mesin), serta anggotanya Saktfa Baety Noor F (Kesehatan Masyarakat), Arsika Zuhrotul K (Kesehatan Masyarakat), Nindita Widayasari (Agribisnis), Wili Setiadi (Teknik Geodesi), dan Muhammad Faris (Teknik Kimia).
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan warga dapat membuat alat untuk dipasang di tandon air atau penyimpanan air lainnya. Sehingga air dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.



penulis : Mochamad Fandi
editor: Nandar
foto: Tim KKN Undip di Desa Dadapan



Radio Kayu Jati




Campusnesia.co.id -- Hari ini siapa yang masih mendengarkan radio? bagi saya radio punya tempat tersendiri di hati. Banyak kenangan di dalamnya, selain ingatan akan lagu-lagu lawas yang nostalgik juga kenangan masa lalu. Saya generasi 90-an yang masih merasakan masa emas radio. Mulai dari radio kayu menggunakan batu baterai hingga yang sudah menggunakan listrik bahkan hadiah saat khitan saya adalah radio saku lengkap dengan earphonenya.



Masa remaja saya masih trend mengirim kartu atensi ke radio, kira-kira 100 perak per lembar. Selanjutnya diisi dengan nama samaran, kirim salam dan tentunya request lagu. Hingga jaman mulai berkembang kirim salam dengan SMS dan telpon saat SMA. 

Pernah kejadian lucu, ngefan sekali dengan penyiar di sebuah radio di kota pati. Hingga suatu saat punya kesempatan bertemu dalam acara Radio Goes to School. Dalam bayangan suara penyiar yang enak banget didengar linier dengan kegantengan dan kecantikanya, ternyata ya gitu deh. Makanya syarat penyiar itu harus Smiling Voice.

Kini ketika dewasa, saya ingin bernostalgia mengenang kembali kebahagiaan dengan radio. Bukan dengan aplikasi di smartphone atau radio streaming di PC, tetapi radio real. Bahkan dengan box dari kayu jati.



Bagaimanapun pengalaman memutar Tuning mencari stasiun radio atau lagu favorit punya sentuhan personal tersendiri yang tidak tergantikan di era touch screen. Dan menurut saya mendengarkan radio lebih efektif dan produktif daripada menonton. Karena saat bersamaan dengan mendengarkan bisa melakukan aktifitas yang lain.

Saya tidak akan mengejar dari sisi teknologi radionya, karena pasti sudah ketinggalan jauh dengan yang ada dipasaran, para pemain teknologi sudah memulai lebih dahulu dengan segala risetnya. Saya akan mengangkat kembali radio dengan sentuhan etnik, utak-atik, berkreasi dengan bahan kayu.

Bahan kayu yang kami gunakanpun "Tidak Sembarangan", dari sisi bahan kami gunakan kayu jati, jelas kuat, bayangkan minimal 10-15 tahun sejak tanam baru bisa dipanen. Tapi yang lebih spesial adalah, kayu jati yang kami gunakan adalah "Perca Bahan" sisa penggunaan kayu untuk produksi mebe. Jelas misinya adalah pemanfaatan kayu dan meminimalisirkan bahan terbuang percuma.

Kapan lagi memiliki produk yang bisa membangkitkan kenangan, hiburan dan punya misi lingkungan. Saya sendiri tidak yakin apakah akan sukses atau gagal, tetapi setidaknya ketika muncul ide saya sudah berusaha mewujudkannya.

Saya bukan yang pertama, radio ini lahir dari inspirasi produk sejenis yang sudah dulu ada. Tak apa yang penting niatnya. Sampai jumpa.


Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Pupuk Cair Berbahan Air Leri (Cucian Beras)




Campusnesia.co.id -- Gandrirojo, 9 Februari 2019. Air Leri atau air bekas cuci beras yang biasanya hanya dibuang ternyata dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair. Mahasiswa jurusan Teknik Kimia Undip yang tergabung dalam TIM KKN mengadakan pelatihan dan sosialisasi kepada siswa Madrasah Aliyah (MA) yang mengambil ekstrakurikuler pertanian yaitu pemanfaatkan air leri sebagai pupuk cair yang nantinya dapat digunakan untuk tumbuhan. 



Kegiatan pelatihan dimulai dengan penyampaian materi kandungan dari bahan-bahan yang digunakan dan dilanjutkan dengan uji coba pembuatan pupuk cair dari air leri. Proses pembuatannya yaitu air leri ditambah gula merah dan bakteri EM4 dan nanti didiamkan selama 1 minggu. 

Para siswa begitu antusias mendengarkan penjelasan dan juga aktif mencoba pembuatan pupuk cair tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan para siswa mengetahui manfaat air leri yang biasanya dibuang ternyata bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair yang dapat bermanfaat bagi tanaman. Dan juga melatih kemandirian para warga dalam memanfaatkan dan menggunakan limbah rumah tangga.

penulis: Annisa Fadillah
editor: Nandar
foto: Dokumentasi TIM KKN Desa Gandrirojo, Sedan Rembang