Mahasiswa KKN Undip Gelar Pelatihan Komposting sebagai Sarana Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga




Campusnesia.co.id -- Mahasiswa KKN Undip tim 1 tahun 2019 menggelar acara pelatihan pembuatan kompos dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga yang bertempat di Balai Desa Pandanarum, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan pada Senin, 4 Januari 2019.



Acara diikuti oleh ibu-ibu PKK Desa Pandanaum, perwakilan warga, serta beberapa perangkat desa. Dalam acara itu juga melibatkan dua dosen dari Fakultas Kesehatan Masyrakat Ibu DR. IR. Martini., M.Kes selaku dosen pendamping lapangan dan Ibu Nikie Astorina., S.Km., M.Kes sebagai pembicara. Selain itu juga turut mengundang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan, serta perwakilan dari Puskesmas Tirto sebagai pembicara.

Pelatihan komposting dengan target ibu-ibu PKK dan masyarakat Pandanarum ini merupakan kerja sama antara mahasiswa KKN dengan Ibu DR. IR. Martini., M.Kes selaku dosen pembimbing lapangan yang juga merupakan program pengabdian beliau. 



Acara ini diselenggarakan dengan tujuan agar masyarakat Desa Pandanarum kedepannya dapat memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Hal ini sejalan dengan pendapat Kepala Desa Pandanarum Ibu Munariyah. “Kebanyakan sampah organik atau sampah rumah tangga masyarakat Pandanarum hanya dibakar atau dibuang begitu saja” ujarnya.

Ibu Endang selaku perwakilan dari puskesmas Tirto menyampaikan tentang pentingnya menangani permasalahan sampah demi terciptanya lingkungan yang sehat. Sejalan dengan itu, Ibu Siti Martiah dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup menjelaskan mengenai pentingnya pengolahan sampah. Salah satu pengelolaan sampah organik sederhana yang dapat di lakukan adalah komposting, bank sampah, biopori dan sebagainya.

Selaras dengan itu Ibu DR. IR. Martini., M.KES juga mengatakan mengenai bahaya sampah terhadap kesehatan dan lingkungan. “Sampah selalu dianggap sebagai masalah yang sangat mengganggu; dengan dampak yang beranekaragam, baik terhadap kesehatan maupun estetika dan keindahan kota (pemukiman).” 



Setelah pemaparan materi oleh pembicara selanjutnya masuk ke inti acara yaitu pelatihan pembuatan kompos dengan memanfaatkan sampah sisa rumah tangga yang di pandu oleh Ibu Nikie Astorina., S.Km., M.Kes dengan alat peraga berupa tong kompos, cairan EM4, air, dan penyemprot. Kompos yang akan dihasilkan sendiri nantinya berupa kompos cair yang dapat langsung di semprotkan ke tanaman. 


Dalam pemaparannya Ibu Nikie Astorina., S.Km., M.Kes menjelaskan mengenai alat, langkah, dan bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos. “sampah-sampah organik seperti sisa-sisa makanan, sisa-sisa dapur, cabai yang sudah membusuk, daun-danu yang sudah kering juga dapat di jadikan sebagai bahanpembuatan kompos” tambah beliau.

Peserta pelatihan terlihat antusias saat praktik pembuatan kompos dilakukan, bahkan salah satu warga mengatakan sangat berterimakasih atas dilaksanakannya acara ini. Selain dapat menambah pengalaman dan juga ilmu, diharapkan melalui acara pelatihan ini dapat menumbuhkan kesadaran warga mengenai pemanfaatan smph rumah tangga. Acara diakhiri dengan penyerahan dua buah tong pembuat kompos kepada perwakilan warga Desa Pandanarum dilanjtkan dengan foto bersama.


Ubah Sampah jadi Berkah, Desa Ngalian Dirikan Bank Sampah Dadimulyo




Campusnesia.co.id -- Pekalongan, Desa Ngalian merupakan salah satu desa di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Desa Ngalian saat ini menjadi salah satu fokus dalam sasaran program Kampung KB (Keluarga Berencana) dari kecamatan. Dimana terdapat beberapa program di dalamnya, salah satunya yaitu terkait lingkungan. 



Permasalahan lingkungan di Desa Ngalian sendiri dapat dikatakan cukup kompleks, dimana masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan sampai membakar sampah di sembarang tempat yang dapat menimbulkan pencemaran udara dan lingkungan juga dapat mengganggu kesehatan.

Hal ini yang menjadikan dasar mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2019 mengadakan kerjasama dengan Kampung KB Desa Ngalian untuk mengatasi permasalahan lingkungan khususnya sampah di Desa Ngalian dengan mengadakan bank sampah yang dinamakan Bank Sampah Dadimulyo.





“Bank sampah tuh sebenarnya pernah ada, tetapi tidak pernah berjalan. Diharapkan dengan adanya mahasiswa KKN ini bisa menghidupkan kembali bank sampah di Desa Ngalian.” Tutur Masatun selaku penggerak PKK di Desa Ngalian.

Sebenarnya di Desa Ngalian sudah pernah dibentuk pengurus bank sampah desa akan tetapi tidak berjalan sehingga mahasiswa KKN dan Kampung KB membentuk kembali kepengurusan bank sampah dan memperkecil lingkup bank sampah yaitu di RW 02 sebagai bentuk percobaan.

“Jadi bank sampah ini sengaja difokuskan di satu RW dulu untuk melihat keefektifannya. Jika sudah berjalan lancar selanjutnya akan diperluas lingkupnya ke lingkup desa.” Tutur Adhimahendra selaku koordinator desa mahasiswa KKN Desa Ngalian.

Sistem bank sampah ini dibuat dengan cara memberdayakan masyarakat desa RW 02 untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya ke dalam karung-karung yang telah dibagikan saat sosialisasi dan kemudian mengumpulkannya ke pos yang telah disediakan. Sampah yang dikumpulkan kemudian akan ditukar dengan uang sesuai dengan harga yang telah ditetapkan dengan sistem tabung. Tabungan akan diberikan kepada warga setelah 10 kali penimbangan.



Penimbangan sampah telah dilakukan pada hari Jumat (15/02/19) di pos yang terdapat di salah satu rumah warga RW 02. Terlihat antusiasme warga yang cukup tinggi pada penimbangan sampah perdana ini. 

“Dengan adanya program ini masyarakat jadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Program yang diusung mahasiswa KKN ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Ngalian.” Tutur Jufron selaku ketua pengurus bank sampah Desa Ngalian.

Diharapkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini dapat membuat program yang sudah dibentuk bisa terlaksana secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif terhadap kebersihan lingkungan sehingga lingkup dari bank sampah juga dapat diperluas ke seluruh RW di Desa Ngalian, demi terciptanya Desa Ngalian yang bersih, sehat dan nyaman.

sumber: Tim KKN Desa Ngalian
editor: Nandar
foto: Tim KKN Desa Ngalian


Bosen Jajanan Ketan Biasa? Cobain Kripik Gemblong Aneka Rasa asli Dadirejo




Campusnesia.co.id -- Siapa yang tidak tahu gemblong? jajanan desa yang terbuat dari ketan ini memang bercita rasa gurih dan cocok dimakan dengan berbagai cara seperti ditambah gula, dicocol dengan sambal, atau bahkan dimakan langsung tanpa tambahan apa-apa. 



Mungkin kita merasa familiar memakan gemblong dengan cara biasa, namun siapa sangka ditangan pengelola UMKM keripik gemblong di desa Dadirejo, gemblong disulap menjadi keripik yang nikmat. 

TIM I KKN UNDIP Desa Dadirejo melakukan pendampingan terhadap salah satu pengelola UMKM Keripik Gemblong, yaitu Mbak Suci. Mbak Suci produsen keripik gemblong dan gemblong  biasa. 

Membuat keripik gemblong, dimulai dengan mengiris tipis-tipis gemblong membentuk lembaran, yang kedua  irisan gemblong tersebut dijemur selama minimal 2 hari saat terik matahari, yang terakhir digoreng dan siap dipackaging dan labelling. 



Mahasiswa KKN UNDIP turut membantu program tersebut dalam proses pengurusan perizinan industri rumah tangga (P-IRT) sehingga produk tersebut kelak dapat diterima oleh masayarakat dan dapat dipasarkan secara luas, sosialisasi kebersihan dalam proses produksi dengan mengundang dinas kesehatan sebagai instansi terkait, serta pembuatan desain label “Keripik Gemblong JanDa (Jajanan khas Dadirejo). 

Pada acara expo KKN yang bertajuk "EXPOSED" yang diselenggarakan pada tanggal 10 Februari 2019 mahasiswa KKN UNDIP desa Dadirejo memamerkan salah satu produk andalannya yaitu Keripik Gemblong JanDa yang banyak menarik perhatian pengunjung expo karena keunikannya dengan berbagai varian rasa. 

Harga yang dibanderol Rp15.000 untuk satu bungkusnya. Diharapkan produk Keripik Gemblong JanDa ini bisa menjadi pemicu meningkatnya ekonomi desa Dadirejo dan menjadi salah satu oleh-oleh khas Pekalongan yang bisa dikenal oleh masyarakat luas.

sumber: Tim KKN Desa Dadirejo
editor: Nandar
foto:  Tim KKN Desa Dadirejo

Satria Dewa Gatot Kaca, Super Hero Cinematic Universenya Indonesia




Campusnesia.co.id -- Kabar gembira datang dari dunia perfilman tanah air, khususnya penggemar genre super hero. Setelah tahun lalu rilis trailer Gundala Putra Petir yang akan tayang tahun ini. Kemarin datang berita bahwa tahun depan 2020 akan tayang film super hero lain yang berjudul Satria Dewa Gatoto Kaca.

Film ini digarap oleh sutradara Charles Gozali, Sutradara Finding Srimulat (2013) Demi Dewi (2010) dan Juara (2016) sinetron Buce Li dan Elang. Konsep dari Studio Caravan yang sudah pernah terlibat proyek Marvel dan tahun lalu dibalik konsep Wiro Sableng.

Konsepnya akan seperti MCU dan DC Universe, Total akan ada delapan film; dimulai dari Satria Dewa: Gatotkaca yang diharapkan akan tayang pada kuartal pertama 2020. Tiap judul mengangkat satu tokoh wayang, dan dirilis setiap tahun.

Satria Dewa: Gatotkaca akan diikuti oleh Arjuna, Yudhistira, lalu sebuah event movie berjudul Bharatayuda, disambung lagi dengan film soal tokoh Bima, Nakula Sadewa, dan Srikandi.

Yang paling penulis tunggu adalah bagaiman mereka membuat tokoh-tokoh wayang itu relevan dengan masa kini. Oh ya, ada kang Cecep Arif  Rahman yang kita kenal di Film The Raid, Wiro Sableng, Star Wars dan Jonh Wick 3.

Berikut Trailernya.


Update 22 Februari Tahun 2022
Satria Dewa: Gatotkaca adalah sebuah film aksi laga hidup Indonesia mendatang yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini merupakan produksi pertama Satria Dewa Studio. Film ini didasari dari tokoh pewayangan Gatotkaca yang menceritakan tentang titisan dari tokoh tersebut. Karakter utamanya sendiri diperankan oleh Rizky Nazar. Film ini akan menjadi awal dari Jagat Satria Dewa.

Pemeran Film Satria Dewa Gatoto Kaca 
Rizky Nazar sebagai Yuda
Yasmin Napper sebagai Agni
Jerome Kurnia sebagai Erlangga
Zsazsa Utari sebagai Quinn
Axel Matthew Thomas sebagai Nathan
Sigi Wimala sebagai Arimbi
Cecep Arif Rahman sebagai Pandega
Omar Daniel sebagai Dananjaya
Ali Fikry sebagai Gege
Edward Akbar sebagai Arya
Yayan Ruhian sebagai Beceng
Ismi Melinda sebagai Tim Beceng
Yati Surachman sebagai Bu Mripat
Aghniny Haque sebagai Polisi

Pengembangan dan Perubahan Sutradara
Hanung Bramantyo menggantikan Charles Gozali di kursi penyutradaraan. Pada tahun 2019, film ini direncanakan untuk disutradarai oleh Charles Gozali. Ia bahkan sudah membuat teaser film tersebut pada tahun 2019. 

Namun, pada tahun 2020, Charles Gozali mengundurkan diri dan kursi penyutradaraan digantikan oleh Hanung Bramantyo, yang sebelumnya hampir menggarap film Gundala.

Tak hanya sutradara, ada tiga pemain yang paling awal direncanakan untuk muncul di film ini. Mereka adalah Didi Kempot, Ashraf Sinclair, dan Dwi Sasono. Namun, mereka bertiga gagal untuk menampilkan aktingnya dalam film ini. 

Dwi terpaksa membatalkan keikutsertaannya karena terjerat kasus narkoba. Sedangkan Ashraf Sinclair dan Didi Kempot sudah terlebih dahulu meninggal dunia pada 18 Februari 2020 dan 5 Mei 2020, secara berurutan.[2] Peran mereka pun digantikan oleh pemeran lain.

Kabarnya, Film ini menghabiskan biaya produksi sebesar 24 miliar rupiah.

Pemeran Gatotkaca alias Yudha diperankan oleh Rizky Nazar. Rizky diumumkan sebagai pemeran pada 26 Januari 2020 di acara Gatotkaca Takeoff.

Kostum untuk film ini dibuat secara spesial. Dari penuturan Rene Ishak, selaku produser, mereka mendatangkan penjahit dari Perancis secara khusus. Bahkan, penjahit itu disebut sama dengan yang menjahit kostum untuk serial Hollywood yang dirilis di Netflix, yakni Daredevil.

Film ini melakukan syuting di tengah pandemi COVID-19 pada 6 Agustus 2020. Proses syuting sempat tertunda selama dua bulan, sebelum kemudian kembali dilanjutkan.

Tempat syuting utama film ini berlokasi di Studio Gamplong yang terletak di Sleman, Yogyakarta.

Jadwal Penayangan
Pada awalnya, film ini direncanakan untuk tayang pada 20 Februari 2020. Namun, rencana tersebut dibatalkan.

Selasa 22 Februari 2022 kemarin, lewat akun twiter Satria Dewa Semesta @SatriaDewaSTU mengabarkan FIRST LOOK Film Satria Dewa: GatotKaca yang akan tayang pada bulan Juni tahun 2022 ini.






penulis: Nandar

Tim KKN Undip Adakan Pelatihan Pembibitan dan Pembagian Bibit Pohon Sengon di Desa Sigayam




Campusnesia.co.id -- Batang, KKN Tim 1 UNDIP 2019 adakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan pembibitan pohon sengon kepada masyarakat Desa Sigayam, Kecamatan Wonotunggal dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Februari 2019 di Balai Desa Sigayam.

Pohon sengon merupakan pohon yang sering kita temui apabila kita berkunjung ke Kecamatan Wonotunggal khususnya di Desa Sigayam. Sebagian besar masyarakat merupakan petani sengon, walaupun juga ada petani pad. Pohon sengon merupakan pohon yang bisa dipanen apabila sudah berumur minimal lima tahun.

Dalam penanaman pohon sengon, biasanya masyarakat membeli bibit untuk ditanam. Mereka belum bisa membuat bibit sendiri, padahal apabila dapat membuat bibit sendiri pengeluaran untuk pembelian bibit bisa lebih murah.

Dengan latar belakang tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP memberikan sebuah pelatihan kepada masyarakat tentang cara membuat bibit sendiri. Dalam pelatihan ini hadir ibu Daryanti, S.ST dari PPL Kecamatan Wonotunggal sebagai pembicara yang mengajarkan masyarakat cara membuat bibit sengon yang benar. 

Masyarakat sangat antusias dalam kegiatan ini karena selain materi yang juga dilakukan praktek langsung pembuatan bibit. Tidak hanya pelatihan pembibitan sengon, Tim KKN Undip  juga memberikan 300 bibit kepada masyarakat agar bisa ditanam dilahan mereka.

sumber: Tim KKN desa Sigayam
editor: Nandar
foto: Tim KKN Undip desa Sigayam

Basmi Ulat Sengon, Mahasiswa KKN Undip Latih Warga Buat Pestisida Nabati




Campusnesia.co.id -- Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2019 Desa Sigayam mengadakan kegiatan pelatihan serta edukasi tentang pembuatan pestisida nabati, pada hari Jum’at, 25 Januari 2019 di Dusun Jumbleng Desa Sigayam. 



Pestisida nabati merupakan pestisida berbahan dasar dari tumbuhan yang bersifat ramah lingkungan, karena mudah terurai dan tidak menyebabkan resistensi hama maupun keracunan pada tanaman, serta mudah dibuat. 

Pestisida nabati terbuat dari ekstrak bawang putih, lengkuas, kunyit, dan serai pada umumnya digunakan untuk mengendalikan hama serangga seperti ulat daun, wereng dan semut.



Sebagian masyarakat Desa Sigayam berprofesi sebagai petani sengon dan padi. Dalam bertani banyak kendala yang dihadapi khususnya adalah hama ulat sengon yang menyerang pohon sengon. Upaya sudah banyak dilakukan untuk membasmi hama ulat sengon salah satunya adalah dengan menggunakan pestisida kimia. Akan tetapi, dengan menggunakan pestisida kimia mempengaruhi pertumbuhan pohon sengon. 

Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan edukasi dan pelatihan pembuatan pestisida nabati yang terbuat dari bahan alami ini dapat membantu masyarakat Desa Sigayam dalam membasmian hama khususnya hama ulat sengon tanpa adanya efek negatif kepada pohon sengon.

sumber: Tim KKN Desa Sigayam
editor: Nandar
foto: Tim KKN Desa Sigayam


Tim KKN Undip Latih Warga Sigayam Buat Kerajinan Tangan Dari Plastik Bekas




Campusnesia.co.id -- Batang, Tim KKN Tim 1 UNDIP 2019 mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari bahan plastik bekas (Eco Hand Craft) kepada ibu-ibu Desa Sigayam pada Jum’at, 25 Januari 2019 di Dusun Jumleng, Desa Sigayam.



Plastik merupakan salah satu wadah praktis yang sering digunakan masyarakat dalam berbagai kegiatan baik industri dan perumahan, masyarakat kerap kali mendapatkan plastik dari hasil pembelian produk instan seperti mie instant, kopi, snack ringan, minuman sachet dll. 

Penggunaan plastik ini tidak bisa dibatasi karena dari produsenpun tidak memfasilitasi hal tersebut. Akibatnya sampah plastik adalah sampah terbesar yang dihasilkan oleh masyarakat ditambah lagi tidak adanya sistem pemilahan antara sampah organik dan anorganik, hal ini menyebabkan sampah tidak dapat didaur ulang dengan baik.

Tidak adanya tempat pembuangan sampah yang baik bagi masyarakat menyebabkan sampah–sampah plastik yang dihasilkan dihilangkan dengan cara di bakar, pembakaran sampah plastik dapat mencemari lingkungan, karena menghasilkan gas dioksin, selain itu pembuangan sampah di sungai, di halaman dan menimbun juga menyebabkan pencemaran di lingkungan yaitu dapat mencemari air, menurunkan unsur hara dalam tanah hingga melukai satwa yang ada.

Dari permasalahan yang ada di masyarakat Sigayam yang belum bisa mengolah sampah plastik dengan baik tersebut , KKN Tim 1 UNDIP mengadakan pelatihan kepada ibu-ibu Desa Sigayam tentang pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan yang dapat bermanfaat. 

Dalam kegiatan ini plastik bekas mie instan, kopi, munuman sachet, dll dibentuk seperti anyaman kemudian dirangkai menjadi bentuk tas, dompet, dll. Dalam kegiatan ini para peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir terbukti dari banyaknya ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini.

sumber: Tim KKN Undip
editor: Nandar
foto: Tim KKN Undip


Tim KKN Undip Ajarkan Warga Wonosari Buat Pupuk Kompos Cair dari Enceng Gondok




Campusnesia.co.id -- Wonosari Minggu (02/02/2019), Tim KKN 1 Undip Desa Wonosari Tahun 2019 mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos cair dari eceng gondok bertempat di Posko KKN tepatnya di Dusun Limbangan Desa Wonosari. Pelatihan ini dihadiri oleh anggota Kelompok Tani Desa Wonosari.



Pak Jono selaku Ketua Kelompok Tani Desa Wonosari mengaku sangat mendukung kegiatan ini, karena dengan menggunakan pupuk kompos cair maka dapat menekan pengeluaran. Selama ini petani di Desa Wonosari cenderung menggunakan pupuk kimia yang terbilang mahal dan jika sering digunakan dapat merusak unsur tanah.



Tim KKN 1 Undip Desa Wonosari Tahun 2019 memilih eceng gondok sebagai pupuk kompos cair karena populasi enceng gondok di Desa Wonosari terbilang cukup banyak. Keberadaan eceng gondok ini tentu akan membawa dampak negatif bagi lingkungan seperti menyebabkan pendangkalan, sebagai habitat vektor penyakit pada manusia, merusak estetika sungai serta hilangnya habitat ikan.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat mulai tergerak untuk memanfaatkan enceng gondok sebagai pupuk kompos cair serta memanfaatkan pupuk kompos cair sebagai ladang usaha bisnis.

sumber: Tim KKN Undip Desa Wonosari Siwalan Pekalongan
editor: Nandar
Foto: Tim KKN Undip Desa Wonosari Siwalan Pekalongan



Mahasiswa KKN Undip Bantu Kegiatan Posyandu Desa Wonosari




Campusnesia.co.id -- Wonosari (17/01/2019), Tim 1 KKN Undip Tahun 2019 Desa Wonosari Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan melakukan kegiatan membantu posyandu di Dusun Tegal Borang Desa Wonosari Kecamatan Siwalan. Posyandu adalah suatu wadah dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan. 



Posyandu ini melaksanakan lima program kesehatan dasar yakni: keluarga berencana, kesehatan ibu, dan anak, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Sasaran utama yaitu menurunkan angka kematian bayi dan ibu memperbaiki status kesehatan dan gizi balita, serta ibu hamil dan menyusui. Kegiatan posyandu ini diikuti oleh balita dan ibu menyusui yang bertempat di kediaman Ibu Carik Desa Wonosari tepatnya Dusun Tegalborang.


Kegiatan  dengan sasaran balita yang berlangsung di Posyandu yakni penimbangan berat badan balita, kemudian dilakukan pengukuran tinggi badan serta lingkar kepala. Hasil dari pengukuran tersebut kemudian dicatat dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui status pertumbuhan dari balita dari yang berlangsung setiap bulan.  

Fungsi pemantauan KMS adalah menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian suplementasi gizi dan rujukan serta sebagai sarana edukasi kepada ibu balita. Kegiatan lain yang berlangsung adalah edukasi tentang pemberian ASI eksklusif yang dibawakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Siwalan.

sumber: Tim KKN Undip Desa Wonosari Siwalan Pekalongan
editor: Nandar
Foto: Tim KKN Undip Desa Wonosari Siwalan Pekalongan

Mahasiswa KKN Undip Berikan Pelatihan Kerajinan dari Sampah Anorganik di Desa Wiroditan




Campusnesia.co.id -- Wiroditan (5/2/2019), telah diselanggarakan pelatihan kerajinan dari sampah anorganik di Desa Wiroditan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan oleh mahasiswa KKN Tim I Universitas Dipenogoro bertempat di Balai Desa Wiroditan.



Kegiatan diawali dengan edukasi pengelolaan dan pengolahan sampah yang dipaparkan oleh Ibu Siti Zuroh, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kerajinan dari sampah anorganik dengan pemateri Ibu Anna. Ibu Anna dan Ibu Siti Zuroh merupakan penggerak bank sampah di Desa Babalan Lor.

Dalam acara ini Ibu Siti Zuroh memberikan pelatihan pembuatan tas dari sampah plastik bekas dari kemasan deterjen, pewangi, kopi, dan lain-lain. Selain itu, juga diajarkan membuat alas piring dari plastik  gelas minuman yang dilapisi dengan plastik bekas kemasan deterjen, pewangi, kopi, dan sebagainya. 



Peserta yang hadir kurang lebih 40 orang yang didominasi oleh ibu-ibu. Antusias peserta dalam melaksanakan rangkaian acara sangat tinggi sehingga banyak peserta semangat dalam membuat kerajinan berupa tas dari sampah pelastik.

Tahapan pembuatan kerajinan tas dari sampah tersebut sebagai berikut; pertama, plastik kemasan seperti deterjen, pewangi, kopi, dan lain-lain dipotong, cuci, kemudian dikeringkan. Kedua, plastik dipotong dengan ukuran 4 cm x 23 cm. Ketiga, dilipat menggunakan kertas acuan menjadi empat lipatan dengan lebar 1 cm, kertas acuan dapat dibuat dengan kertas pembungkus rokok yang satu slop. Keempat, potongan plastik yang sudah dilipat sesuai kertas acuan digosok dengan menggunakan uang logam. Kelima, plastik dilipat menjadi dua bagian. Keenam, Lipatan tersebut diikat menggunakan karet gelang. Ketujuh, bahan plastik sejumlah dibuat 200 biji atau lebih yang kemudian saling dikaitkan.

penulis: Fajrin Ainnu Zulfa
editor: Nandar
foto: Tim KKN Undip Desa Wiroditan