Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kkn. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kkn. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023 Gencarkan Sosialisasi Pencegahan Stunting Dan Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pada Balita Dengan Bahan Lokal

0

Dokumentasi mahasiswa KKN Tim II Undip 
bersama ibu- ibu PKK Desa Gemuh di Balai Desa Gemuh


Campusnesia.co.id GEMUH – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) menunjukkan komitmen yang tinggi dalam upaya melawan masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan balita di Desa Gemuh, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang. 

Dengan semangat membara, mereka melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menggunakan hasil bumi berbasis bahan lokal, dalam rangka untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran gizi serta memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam memanfaatkan hasil bumi lokal untuk kesejahteraan balita.

Pada tanggal 13 Juli – 14 Juli 2023, Tim II KKN Undip memulai kegiatan sosialisi pencegahan stunting  yang bertempatkan di Posyandu Dukuh Gemuh dan Dukuh Endrokilo. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu – ibu yang memiliki anak balita, kader posyandu dukuh beserta tim kesehatan setempat. 

Mahasiswa KKN Tim II Undip memaparkan informasi penting tentang penyebab stunting, dampak buruknya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh masyarakat. Mereka juga menjelaskan pentingnya pola makan yang seimbang dan gizi yang mencukupi dalam pertumbuhan balita.

Live Cooking Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) 
di Balai Desa Gemuh kepada ibu-ibu PKK Desa Gemuh


Selain itu, KKN Tim II Undip juga memberikan pelatihan praktis mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2023 yang bertempatkan di Balai Desa Gemuh. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Gemuh. Pembuatan PMT ini memanfaatkan hasil bumi dari bahan lokal yang mudah didapatkan dan tersedia di Desa Gemuh. 

Mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan leaflet yang berisikan resep makanan tambahan untuk balita yang berbahan dasar dari bahan-bahan lokal, seperti pisang dan bahan sari nabati yakni santan kelapa dengan melakukan Live Cooking pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bergagaskan “Pisang Anting” atau Pisang Anti Stunting. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu para ibu dalam menyajikan makanan yang sehat dan bergizi untuk pertumbuhan balita mereka.

Dalam menyukseskan program mahasiswa peduli stunting yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mahasiswa KKN Tim II Undip juga berkolaborasi dengan tenaga kesehatan setempat untuk memberikan informasi kesehatan yang akurat tentang stunting dan gizi anak. Hal ini tentunya melibatkan bidan, ahli gizi, dokter anak, dan petugas kesehatan lainnya untuk memberikan edukasi dan panduan kepada ibu-ibu Desa Gemuh. 

Masyarakat sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara. Mereka menunjukkan minat besar dalam memahami dampak stunting dan upaya pencegahannya, serta tekun dalam mengikuti pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita. Ibu-ibu juga berkesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada mahasiswa KKN Tim II Undip dan tenaga kesehatan.

Pak Panji Nugroho selaku Kepala Desa Gemuh, memberikan apresiasi mendalam kepada mahasiswa KKN Tim II Undip atas usaha mereka dalam memberikan edukasi dan pelatihan yang sangat berharga bagi masyarakat Desa Gemuh. Beliau berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan memiliki dampak positif dalam jangka panjang.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa KKN Tim II Undip berperan aktif dalam membantu masyarakat, khususnya dalam hal pencegahan stunting dan peningkatan gizi pada balita. Melalui pendekatan edukatif dan keterlibatan langsung dengan masyarakat, tim mahasiswa KKN Undip berhasil memberikan manfaat nyata dan mendorong perubahan positif dalam pola makan dan kesehatan masyarakat desa.

Resensi KKN di Desa Penari Novel Horor Adaptasi Thread Viral Twitter tentang Kisah KKN Mahasiswa Berujung Petaka

0



Campusnesia.co.id - Lewat tulisan resensi kali ini, saya akan mengupas sebuah buku novel berjudul KKN di Desa Penari dengan sudut pandang Widya. Sebuah novel hasil adaptasi thread viral di sosmed Twitter dari akun @simpleman.

Part dalam kisah KKN Mahasiswa ini berawal dari sudut pandang Widya, tetapi pada bagian akhir berubah menjadi point of view dari Nur. 

Dari kedua sudut pandang ini akan memberikan kesan detail dari setiap kejadian serta pembaca lebih mudah memahami setiap peristiwa di novel ini karena ada beberapa bagian yang masih janggal pada saat sudut pandnag Widya maka akan dijelaskan pada sudut pandang Nur, sehingga pembaca tidak bingung dan plot twist.

Diceritakan KKN mahasiswa ini dilakukan pada tahun 2009, tepatnya bulan Desember. Kisah dalam buku ini langsung pada penampilan inti masalah yakni penentuan tempat KKN yang akan Widya dan kawan-kawannya kunjungi.

Cara penulis menampilkan pokok masalah tentang tempat KKN di awal cerita sempat membuat beberapa pembaca mempertanyakan bagaimana keseharian Widya dan kawan-kawan saat di kampus, karena hanya dimunculkan satu atau dua halaman seputar  bagaimana watak widya dan teman-temannya. 

Tetapi, tak sedikit juga pembaca merasa terbantu dengan adanya pemunculan inti masalah langsung di awal kisah, sehingga pembaca langsung dapat mendalami peristiwa selanjutnya tanpa bertele-tele.

Setelah tempat KKN disetujui oleh pengawas lapangan, Widya mengumpulkan teman yang bersedia bergabung dalam kelompoknya. Lewat diskusi akhirnya didapat nama-nama kelompok KKN, yaitu Bima, Anton, Wahyu, Nur, Ayu, dan Widya sendiri.

Kejadian mulai terasa aneh saat mereka berenam sedang melakukan perjalanan ke tempat tersebut. Suasana desa di sini diceritakan dengan ringan dan disampaikan dengan pilihan kata yang mudah dimengerti. 

Kejanggalan pertama diawali dengan perjalanan terasa sangat lama, padahal disampaikan bahwa jarak gapura selatan atau jalan besar menuju ke dalam desa hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit, akan tetapi Widya merasa sangat lama. 

Keanehan selanjutnya yang mereka rasakan ialah Widya mendengar sayup-sayup suara gong, dan ramai. Widya semakin dibuat tercengang ketika ia melihat sosok manusia tengah menelungkup seakan memasang pose sedang menari, berlenggak-lenggok sesuai irama. 

Penceritaan kejadian mistis nan horror pada kisah ini berhasil membuat pembaca bergidik ngeri, permainan kata dan olahan kalimat yang padu sehingga membuat pembaca dapat merasakan atmosfir yang sama seperti Widya rasakan.

Kejadian janggal satu persatu terlihat baik oleh Wiya maupun Nur, pada bagian awal ini menggunkan sudut pandang Widya. Tak heran beberapa kali Widya mengamati ada yang aneh dari Nur. 

Pertama saat melakukan observasi di desa ini agar mengetahui proyek apa sajakah yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat. Gelagat aneh yang Widya rasakan kepada Nur pertama kali ketika Pak Prabu, sebagai kepala desa sedang menjelaskan mengapa nisan di beberapa makam-makam dililit menggunakan kain hitam, tetapi Widya memilih diam.

Sesuai perkiraan Widya, tak selang beberapa lama, Nur terhuyung dan hamper jatuh, untung saja Anton sigap menahan tubuh Nur. Setelah kejadian tersebut ada peristiwa yang lebih membuat bulu kuduk pembaca berdiri dan tak terasa detak jantung berdegup lebih cepat daripada ritme sebelumnya. Kejadian ini ketika Widya hendak mandi sore bersama Nur. 

Nur awalnya tidak bersedia, akan tetapi bujuk rayu Widya dapat eruntuhkan rasa malas Nur, tetapi dengan syarat yang mandi terlebih dahulu adalah Nur baru setelahnya Widya. Setelah menyepakati perjanjian tersebut mereka berdua bergegas ke kamar mandi umum. 

Sebelumnya kamar mandi ini adalah MCK satu-satuya di desa ini, karena kebanyakan aktifitas MCK masyarakat dilakukan di sungai dan sekitarnya, jadi tak heran bahwa rumah-rumah warga tidak ditemui kamar mandi.


Setibanya disana, langit mulai kemerahan menandakan malam akan segera tiba, dengan segera Nur mulai membasuh badan dan melaksanakan ritual mandi pada ummnya, di sisi lain, Widya dan pikirannya berkecamuk dibalik bilik kecil itu, segala pemikiran yang awal ia rasakan di sini sangat kuat tertuju pada sinden yang tak jauh dari tempatnya berdiri, ia merasakan ada yang mengamatinya dan menyuruh ia ke sinden.

Pikiran Widya buyar ketika ia mendengar dari dalam kamar mandi suara kidung. Ia bingung apakah selama ini Nur bisa bersenandung kidung. 

Sampai pada bab ini, pembaca disuguhkan kejadian yang membuat pembaca ingin terus dan terus membaca, dan bertanya-tanya bagaimana kejadian selanjutnya, siapakah yang akan seamat, dan siapakah yang akan mati, karena penampilan suasa mistis dan gangguan supranatural semakin ditonjolkan.

Suasana semakin mencekam setelah Widya tidak mendengar gemiricik air dari Nur, Widya panic dan menggebrak-gebrak pintu bilik itu, “NUR, BUKA NUR!” teriak Widya tak henti-henti hingga Nur muncul dari balik pintu dan melihat wajah Widya yang pucat, terlihat juga jiwa Nur yang terguncang. 

Pada bagian ini pembaca dibawa perasaan dan merasa seperti diposisi Widya ketika panic dan seperti ada yang melihat.

Tetapi penggambaran Nur saat dikamar mandi ketika memanggil Widya tidak dimunculkan, sehingga perasaan terguncang dari Nur karena apa tidak dijelaskan pada kejadian ini.

Kejadian yang tak kalah meningkatkan hormone adrenalin ialah kejadian saat malam hari, ketika semua tertidur, tengah malam Nur terjaga dan pergi ke tengah lapang, lalu tanpa sepengetahuannya, Widya mengikuti, ia melihat Nur menari bak penari professional di tengah tanah lapang itu. 

Namun, semakin lama gerakan tarian Nur semakin menggila, sehingga Widya berusaha menghentikan Nur, akan tetapi saat melihat kedua mata Nur hanya warna putih, tidak ada pupilnya, saat itu juga ia tahu bahwa yang di depannya ini bukanlah Nur, tetapi orang lain. Namun, kejadian mendebarkan terjadi, ketika Wahyu tiba dan menarik lengan Widya. 

Dari sudut pandang Wahyu, ia melihat Widya menari dengan handalnya. Dilain sisi, Widya sangat yakin bahwa yang menari adalah Nur. Pada peristiwa ini penggambaran setting waktu, suasana membuat pembaca ikut serta ke dalam cerita ini. 

Tak kalah mengerikan, inti dari cerita ini ialah ketika ternyata Bima diam-diam menyukai Widya. Namun, Bima ditipu daya oleh jin, yakni dengan menjelma sebagai mimpi buruk Bima, dimana Widya terjebak di tapak tilas dengan banyak ular dan jin yang mengelilinginya tapak tilas merupakan tempat terlarang karena tempat itu adalah perbatasan antara manusia dan penunggu hutan di sana, Bima harus memberikan mahkota lengan penari ( kawaturih) kepada Widya untuk membebaskannya dan agar membuat Widya menyukai Bima. 

Dia meminta tolong Ayu agar memberikan kawaturih itu kepada Widya, Namun Ayu tidak memberikannya dengan alasan hilang. Hingga tiba disuatu malam, Widya mengikuti Bima pergi ke tempat terlarang itu “tapak tilas” sesampainya di sana Widya mendengar suara tangisan, orang tersebut ialah Ayu. Atensi Widya beralih ke gubug kayu jati, ia mengintip melalui celah kecil. 

Widya terkejut melihat Bima sedang berendam di sinden bersama seekor ular besar. Melihat kejadian itu Widya lari ketakutan. Para makhluk mengerikan itu menari dengan seorang penari ditengahnya, yaitu Ayu, Sehingga Ayu dan Bima terjebak pada perjanjian dengan jin yang berujung melakukan hubungan badan dan berimbas pada meninggalnya Ayu dan Bima. 

Cerita yang kompleks dikupas dari penampilan inti masalah diawal halaman buku ini memang sukses membuat pembaca bersiap dengan segala kemungkinan terjadi, dari hal yang awalnya membuat hah, apa, kok bisa, berakhir akhir yang diluar perkiraan. 

Akan tetapi dibalik kelebihannya itu terdapat beberapa kekurangan yakni mengenai segi penokohan, akibat dari pemunculan inti masalah secara langsung sehingga pembaca belum begitu mendalami karakter setiap tokoh, apalagi beberapa tokoh perannya beberapa. 

Dan juga, karena cerita ini berasal dari pulau jawa, penggunaan Bahasa daerah kurang diperdalam di buku ini, sehingga tidak menunjukkan secara real apa yang terjadi. 


Film KKN di Desa Penari
Novel ini juga diangkat ke layar lebar, digarap oleh sutradara Awi Suryadi, KKN di Desa Penari akan menjadi film genre horor Indonesia dan untuk produksi oleh MD Pictures.

Film ini dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha, dan Kiki Narendra. Film ini ditayangkan di bioskop pada 24 Februari 2022.

Sebelum akhirnya benar-benar diproduksi, terdapat selentingan yang menyebut film ini akan diperankan oleh Chelsea Islan sebagai Widya dan Laudya Chintya Bella sebagai Nur serta disutradarai Joko Anwar.

Pada 22 September 2019, akun Twitter Flick Magazine mengunggah status yang menyebutkan MD Pictures akan memproduksi film ini dan kemudian dibenarkan oleh Manoj Punjabi. 

Dari 7 sutradara yang menyatakan minatnya untuk menyutradarai film ini, akhirnya Awi Suryadi diumumkan sebagai sutradara pada 8 Desember 2019. Pada saat yang sama, keempat pemain film yaitu Tissa Biani, Aghniny Haque, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara juga diumumkan.

Pada 25 Desember 2021, MD Pictures mengumumkan film horor yang berjudul KKN di Desa Penari resmi tayang di bioskop pada 24 Februari 2022. Tanggal rilis tersebut muncul setelah film ini tertunda perilisannya selama nyaris dua tahun akibat pandemi. Awalnya, film ini dijadwalkan rilis pada 19 Maret 2020. Namun pandemi Covid-19 yang muncul pada awal Maret 2020 memaksa film ini terus menunda perilisan.

Daftar Lengkap Pemeran Film KKN di Desa Penari
Tissa Biani sebagai Nur
Adinda Thomas sebagai Widya
Achmad Megantara sebagai Bima
Aghniny Haque sebagai Ayu
Calvin Jeremy sebagai Anton
Fajar Nugraha sebagai Wahyu
Kiki Narendra sebagai Pak Prabu
Aulia Sarah sebagai Badarawuhi
Andri Mashadi sebagai Mas Ilham
Aty Cancer sebagai Bu Sundari
Diding Boneng sebagai Mbah Buyut


Poster Film KKN di Desa Penari


Trailer Film KKN di Desa Penari


Buat yang bertanya Font KKN Desa Penari, jenis nama Font buku dan film KKN di Desa Penari namanya Another Danger, bisa didownload di situs dafont.com klik di sini.



Penulis:
Putri Chindy Prastiwi
Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang


***
Kolom Opini merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi sobat Campusnesia menulis seputar tips trik belajar dan kuliah, kewirausahaan dan hiburan. 



===
Baca juga:

Sosialisasi dan Edukasi di Tengah Pandemi dan PPKM, Mahasiswa KKN Undip Optimalkan Media Whatsapp

0
 

 
 
Campusnesia.co.id - Hingga saat ini virus corona telah merebak dan menjalar hingga ke seluruh penjuru negeri. Sejak diberitakan pada Maret 2020, kasus virus corona di Indonesia telah mengalami pasang surut sehingga mengakibatkan banyak bidang-bidang yang terdampak salah satunya pada sektor Ekonomi akibat berlakunya pembatasan kegiatan masyarakat dan kebijakan #DiRumahSaja oleh pemerintah setempat, guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sehingga, untuk memenuhi kewajiban mahasiswa dalam program pengabdian yang dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Diponegoro akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah baru dalam pelaksanaan program tersebut. Dengan mengusung tema besar yakni “KKN Pulang Kampung”, mahasiswa cukup melaksanakan KKN di daerah masing-masing dengan ketentuan menciptakan 2 program besar yang merujuk pada “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Guna Menuju Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Mahasiswa Undip menciptakan inovasi sosialisasi baru dengan edukasi melalui WhatsApp Group dan membuat media infografis berupa poster sebagai sarana sosialisasi yang dapat menarik perhatian masyarakat. Edukasi seperti ini diyakini dapat mengurangi interaksi langsung dengan warga, sehingga sosialisasi dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni jaga jarak. Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan sosial dengan membagikan masker untuk warga dan mengedukasi mereka tentang cara penggunaan masker yang baik dan benar. 

Rabu (30/6) LPPM melalui P2KKN Undip, secara resmi menerjunkan mahasiswa KKN Tim II tahun 2021. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, adanya wabah pandemi Covid-19 maka pelaksanaan KKN dilakukan di kampung halaman masing-masing. Mahasiswa menyambut dengan antusias kegiatan ini terutama Tim Jawa Tengah II kelompok wilayah Kabupaten Semarang. Meskipun sempat kebingungan dengan sistem KKN yang baru, tetapi mahasiswa tetap berusaha untuk menciptakan dan mengerjakan program dengan sebaik mungkin.
 

Pada minggu pertama KKN, kegiatan dimulai dengan observasi melalui pemantauan langsung, yang kemudian dijadikan sebagai bahan utama pembuatan proposal atau Rencana Program Kerja. Penulisan proposal juga merupakan hasil bahasan konsultasi dengan perangkat desa setempat dan dosen pembimbing lapangan. Tujuan dibuatnya proposal adalah sebagai bentuk perkenalan diri dan perizinan mahasiswa untuk melakukan kegiatan KKN di lingkungan Dusun Jangglengan, Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Edukasi dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) pada hari Sabtu (17/07/2021) dengan target perangkat dusun serta warga Dusun Jangglengan, Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. 
 
Dibawah arahan Ibu Naintina Lisnawati., S.KM., M.Gizi selaku dosen pembimbing lapangan, edukasi dengan perangkat dusun dilakukan secara offline yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi warga dusun dalam GEMAR IKAN (Gerakan Makan Ikan) dan Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik Menjadi Ecobrick, sedangkan edukasi secara online di berikan kepada warga dusun melalui aplikasi Whatsapp. 
 
Edukasi secara offline dilakukan dengan melakukan edukasi secara langsung terhadap perangkat desa di lokasi posko KKN Jangglengan dengan memperhatikan protokol Kesehatan. 
 
Edukasi dimulai dengan pemaparan materi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan imunitas tubuh serta pentingnya mengonsumsi ikan dikala pandemi dan memanfaatkan sampah plastik disekitar menjadi Ecobrick. Selama pemaparan peserta diberikan textbook agar lebih mudah memahami materi. 
 
Kemudian, edukasi dilakukan secara online dengan menyebarluaskan materi dan textbook kepada warga dusun dibantu oleh perangkat dusun setempat. Kemudian kegiatan diakhiri dengan membagikan link post test kepada warga dusun sebagai bentuk monitoring program agar diketahui respon serta pengetahuan warga setelah mendapatkan edukasi.

Warga Dusun Jangglengan sangat antusias dan memberikan respon yang sangat baik dengan adanya program KKN ini. “Terimakasih atas edukasinya, dengan adanya program ini kami jadi tahu bahwa menjaga kesehatan bisa dimulai dari makan ikan setiap hari dan termotivasi dalam menjaga lingkungan sekitar”, ujar Bapak Kasyadi selaku Kepala Dusun Jangglengan.

Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Dusun Jangglengan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan imunitas tubuh melalui mengonsumsi makanan yang bergizi yaitu ikan sebagai salah satunya serta menjaga lingkungan sekitar dari limbah khususnya sampah plastik dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
 

Penulis: Alvin Nanda Aprianto

 

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Berhasil Lakukan Pemetaan Dan Pendataan Open Defecation Free (ODF) Di Desa Gemuh

0


Dokumentasi mahasiswa KKN Tim II Undip 
bersama salah satu perangkat desa penanggung jawab ODF di Desa Gemuh



Campusnesia.co.id Gemuh - Dalam rangka meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro (Undip) telah melaksanakan kegiatan pemetaan dan pendataan Open Defecation Free (ODF) di Desa Gemuh. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan latar belakang belum meratanya masyarakat yang sudah memiliki jamban dan septictank di dalam rumahnya, sehingga masih ditemukan masyarakat yang masih buang air besar sembarangan di sungai.

Open Defecation Free (ODF) merupakan status suatu wilayah yang sudah bebas dari praktek buang air besar sembarangan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang layak terhadap fasilitas sanitasi dan menciptakan lingkungan yang bersih serta sehat. Di Indonesia, upaya untuk mencapai status ODF telah menjadi prioritas dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat pedesaan.
 
Dokumentasi Mahasiswa KKN Tim II Undip 
bersama Ketua RT. 07 Dukuh Tempel, Desa Gemuh.


Tim mahasiswa KKN II Undip yang terdiri dari beberapa mahasiswa lintas disiplin ilmu  telah bekerja sama dengan pemerintah desa setempat selama satu minggu terhitung sejak tanggal 31 Juli sampai dengan 5 Agutus 2023 dalam mewujudkan tujuan kegiatan ini. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan teknologi pemetaan digital dan teknik survei lapangan. 

Pemetaan dan pendataan ini dilakukan di seluruh dukuh yang ada di Desa Gemuh, dengan total 21 RT dalam desa tersebut. Mahasiswa KKN Tim II berhasil mengidentifikasi area-area yang masih terdampak praktik buang air besar sembarangan di Desa Gemuh, dan mencatat data terkait fasilitas sanitasi yang ada di setiap rumah.
 
Hasil pemetaan dan pendataan dari salah satu RT yang ada di Desa Gemuh, 
yakni RT. 21 Dukuh Ampel Gading, Desa Gemuh.


Langkah berikutnya adalah mengolah data yang telah terkumpul dari pendataan untuk pemetaan Open Defecation Free (ODF). Mahasiswa KKN Tim II Undip berkomitmen untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam upaya Desa Gemuh menjadi desa Open Defecation Free (ODF).

Salah satu anggota KKN Tim II Undip, Devi Okataviani, menyatakan, "Kami sangat bersemangat dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kami berharap melalui upaya dari teman-teman KKN Tim II Undip, Desa Gemuh dapat segera mencapai status ODF dan memberikan lingkungan yang lebih sehat bagi warganya."

Kepala Desa Gemuh, Panji Nugroho, menyambut baik partisipasi dari KKN Tim Undip dan mengapresiasi upaya mereka dalam membantu mewujudkan status ODF. Ia mengungkapkan, "Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Gemuh. Kami sangat menghargai kontribusi dari mahasiswa Undip dan berharap kerja sama ini dapat berlanjut untuk pembangunan lebih lanjut di Desa Gemuh."

Diharapkan melalui upaya KKN Tim II Undip yang telah bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat, Desa Gemuh dapat segera menjadi Desa Open Defecation Free (ODF) yang dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup warga Desa Gemuh.

Cegah Stunting di Desa Pecalungan, Mahasiswa Tim II KKN Undip Perkenalkan Olahan Daun Kelor sebagai Sumber Nutrisi

0
 
Sosialisasi Pencegah Stunting 
oleh Mahasiswa KKN Undip di Desa Pecalungan


Campusnesia.co.idSalah satu isu prioritas nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia adalah permasalahan mengenai stunting. Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan yang buruk. Penyebab utama yang sering disoroti adalah gizi buruk pada ibu hamil, bayi, dan balita. Umumnya stunting ditandai dengan anak gagal tumbuh ke tinggi badan yang sesuai untuk usianya. 

Problematika ini terbilang mendesak karena stunting menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat diperbaiki pada anak-anak. Tidak sekadar urusan tinggi badan, stunting terbukti nantinya berdampak pada rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis saat anak sudah bertumbuh dewasa. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Diponegoro turut serta berkontribusi dalam usaha pencegahan stunting melalui program MAHASISWA PENTING (Mahasiswa Peduli Stunting). 

Sebagai salah satu wilayah yang angka stuntingnya terbilang tinggi, mahasiswa-mahasiswa KKN di Desa Pecalungan, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pun tidak terkecuali. Memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Desa Pecalungan, para mahasiswa ini melakukan penyuluhan pemberantasan stunting dengan topik utama pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita.

Pada hari Sabtu, 15 Juli 2023 di Balai Desa Pecalungan, dengan dihadiri ibu-ibu PKK Desa Pecalungan, mahasiswa KKN Tim II Undip mengadakan sosialisasi mengenai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Kedatangan mahasiswa di Balai Desa Pecalungan disambut dengan antusias oleh ibu-ibu PKK. 

Dalam sosialisasi ini, para mahasiswa memaparkan mengenai pemanfaatan daun kelor sebagai salah satu sumber nutrisi yang murah dan mudah didapatkan untuk pemenuhan kebutuhan gizi. Kelor, yang sering dianggap sebagai sayuran pahit dan kerap dikaitkan dengan hal mistis, nyatanya dapat diubah menjadi produk yang lebih ramah dan berguna untuk dikonsumsi ibu hamil serta balita. 

Produk yang digagas oleh mahasiswa-mahasiswi KKN Undip sendiri dalam bentuk teh daun kelor dan suplemen. Daun kelor dikeringkan menjadi bubuk-bubuk yang selain dapat diseduh menjadi teh, juga dapat dicampur ke dalam makanan yang dikonsumsi ibu hamil serta balita. Tidak hanya menjelaskan cara pembuatan produk berbahan daun kelor, mahasiswa KKN melanjutkan dengan penjelasan mengenai cara budidaya tumbuhan kelor itu sendiri agar nantinya warga desa dapat memproduksi olahan kelor secara mandiri.

Tidak sedikit pertanyaan mengenai efektivitas tanaman kelor dalam pemenuhan gizi yang muncul dari ibu-ibu peserta sosialisasi. Disini, mahasiswa KKN Undip menjelaskan mengenai nutrisi dari kelor itu sendiri yakni dari daunnya yang kecil terdapat kandungan protein dan kandungan zat besi. 

Mahasiswa KKN juga memberikan cara yang tepat untuk meningkatkan nafsu makan balita yang seringnya enggan untuk mengkonsumsi sayur seperti kelor. Selain dicampurkan ke dalam makanan sehari-hari, penambahan madu ke dalam teh kelor juga menjadi solusi yang tepat untuk menyamarkan rasa pahit dari daun kelor.

Teh Kelor

Dengan diadakannya sosialisasi ini, para mahasiswa KKN Undip berharap agar pengetahuan para ibu-ibu PKK mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang sangat penting untuk pencegahan stunting meningkat. Gizi yang buruk seringkali dikaitkan oleh ketidakmampuan orang tua dalam menyediakan makanan yang layak bagi anak-anaknya dikarenakan berbagai faktor seperti kemiskinan. 

Dalam sosialisasi pemanfaatan tanaman kelor sebagai upaya stunting, mahasiswa KKN Undip menunjukkan bahwa makanan bergizi tidak selalu makanan yang mahal, dibuktikan dengan olahan kelor yang dapat dengan mudah didapatkan dan dibudidayakan, serta telah terbukti menjadi salah satu makanan yang dapat mencegah stunting pada anak.

Bangkit Dari Bencana Gempa, Amor Amor Tidak Hentikan Peningkatan Minat Baca

0
 


Campusnesia.co.idSelasa 19 September 2023. Solo - Kelompok KKN UNS 175 yang dikirim ke Dasan Amor Amor, Desa Gumantar, Lombok Utara yang bertemakan Desa Tangguh Bencana berhasil merevitalisasi rumah baca di Dusun Amor Amor yang sebelumnya didirikan oleh tim KKN dari UNS pada tahun 2019 silam. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang dirancang tim KKN UNS 175. 

Revitalisasi dilakukan dalam upaya mengembangkan minat baca anak-anak di Amor Amor pasca gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018 silam. Melihat kondisi rumah baca yang terbengkalai dan kurang terawat, tim KKN UNS 175 membenahi dan merapikan halaman, taman bermain, interior rumah baca, serta mengecat ulang dinding eksteriornya. Selain itu, tim KKN UNS 175 juga melakukan upaya revitalisasi TK yang terletak persis di sebelah rumah baca tersebut. 

Pelaksanaan program kerja ini didasarkan pada tingkat minat baca nasional yang rendah, serta minat baca di Amor Amor yang juga rendah. Kondisi rumah baca yang terbengkalai tidak hanya mengancam keberlangsungan minat baca anak-anak, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kurang menarik dan aman bagi mereka. Oleh karena itu, tim KKN UNS 175 memutuskan untuk mengambil inisiatif dalam membenahi dan merestorasi fasilitas ini. Beberapa langkah konkret yang diambil oleh tim KKN UNS 175 dalam proses revitalisasi adalah sebagai berikut:


1. Pembenahan Fasilitas Luar
Tim KKN 175 memulai dengan memperbaiki dan merapikan halaman sekitar rumah baca. Tim membuat pagar untuk menjaga keamanan rumah baca. Selain itu, tim juga menciptakan taman bermain yang aman dan nyaman bagi anak-anak, sehingga tempat ini menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.


2. Interior yang Memadai
Interior rumah baca juga mendapat perhatian khusus. Tim melakukan pembenahan pada lantai rumah baca. Pengadaan berbagai perlengkapan seperti meja baca, poster untuk pembelajaran anak, perlengkapan mewarnai dan mainan anak juga dilakukan oleh tim.


3. Penyegaran Eksterior
Dinding eksterior rumah baca dicat ulang untuk memberikan tampilan yang lebih segar dan menarik. Hal ini juga membantu dalam memperbaiki citra rumah baca di mata masyarakat.

Selain revitalisasi rumah baca, tim KKN UNS 175 juga melibatkan diri dalam upaya memperbaiki dan mengembangkan Taman Kanak-Kanak (TK) yang terletak di sebelah rumah baca. Dalam suasana yang sama, mereka merapikan area bermain, memperbaiki fasilitas pendidikan, dan menyediakan berbagai permainan pendidikan yang dapat membantu perkembangan anak-anak.

Selama pelaksanaan program kerja ini, kelompok KKN UNS 175 menggali pemahaman mendalam mengenai kondisi pendidikan dan minat baca di Amor Amor. Mereka menyadari bahwa minat baca di daerah tersebut rendah, sejalan dengan tren nasional. Oleh karena itu, upaya revitalisasi ini tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki rumah baca, tetapi juga untuk menginspirasi anak-anak dan masyarakat sekitar untuk lebih aktif dalam membaca dan menggali pengetahuan.

Harapannya revitalisasi rumah baca dan TK di Amor Amor oleh kelompok KKN UNS 175 menjadi sebuah contoh nyata bagaimana pemuda/i yang peduli dapat membuat perbedaan positif dalam komunitas mereka. Langkah-langkah dalam membangkitkan minat baca dan meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak setempat adalah tonggak penting dalam mewujudkan desa yang tangguh bencana dan berdaya. Semoga inisiatif seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang dan membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Amor Amor dan daerah sekitarnya.



Penulis
Hasby Sulthon Muhamad

Jagung si Pahlawan Stunting! Inovasi MPASi dari Potensi Jagung Lokal Karya Mahasiswa KKN Undip

0

 (Mahasiswa Tim II KKN Undip bersama ibu-ibu 
dalam kegiatan sosialisasi stunting)


Campusnesia.co.id[Mokaha, 22/07/2023] - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tim II dari Universitas Diponegoro telah menciptakan inovasi yang menarik dalam upaya melawan masalah stunting di wilayah desa mokaha, Kabupaten Tegal. Melalui karya kolaboratif yang menggabungkan potensi jagung lokal dengan kebutuhan gizi anak-anak, mereka berhasil menciptakan Makanan Pendamping ASI (MPASi) yang lezat dan bergizi tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, stunting telah menjadi perhatian serius di Indonesia khususnya di Kabupaten Tegal, dengan prevalensi yang masih tinggi terutama di daerah pedesaan. Stunting dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, serta dapat mempengaruhi kualitas hidup dan masa depan mereka. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting itu penting.

Inovasi yang dihasilkan oleh tim KKN Undip ini berfokus pada pengembangan makanan pendamping ASI yang berbasis jagung, komoditas lokal yang melimpah di daerah desa mokaha. Dalam proses pengembangannya, tim KKN undip mencari jagung yang berkualitas, jagung diolah menjadi MPASi yang mengandung nutrisi penting seperti protein, serat, dan vitamin.

"Kami ingin memanfaatkan potensi jagung lokal sebagai bahan utama dalam MPASi ini. Jagung kaya akan nutrisi dan dapat diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi tinggi bagi anak-anak khusunya balita," ungkap Rizki, salah satu anggota tim KKN.

Inovasi ini disosialiasikan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita dalam acara posyandu di daerah Duku Wadas Malang, Desa Mokaha pada tanggal 22 Juli 2023 di salah satu rumah warga. Acara sosialisasi ini dihadiri oleh banyak ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita, mereka nampak antusias dan tertarik dengan inovasi yang dibuat oleh mahasiswa KKN Undip. 

Dalam acara sosialisasi tersebut, dijelaskan mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini, salah satunya dengan pemberian nutrisi yang cukup bagi si buah hati. Selain itu, para ibu-ibu peserta sosialisasi juga diberi tahu resep pembuatan MPASi melalui media video tutorial dan diakhir kegiatan sosialisasi, para mahasiswa KKN undip juga membagikan MPASi gratis bagi para peseta sosialisasi. 

(Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting 
dengan pemberian MPASi oleh mahasiswa KKN Undip)
 

Keberhasilan inovasi MPASi jagung ini diharapkan bahwa inovasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah stunting dan memanfaatkan potensi bahan pangan lokal. Mahasiswa KKN Undip telah membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, petani, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi nyata yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.

Dengan langkah-langkah inovatif seperti ini, kita dapat bergerak menuju generasi yang lebih sehat dan berkembang, serta mengubah potensi lokal menjadi solusi nyata dalam permasalahan kesehatan dan gizi anak-anak. Jagung bukan hanya menjadi pahlawan dalam pertanian, tetapi juga pahlawan dalam melawan stunting dan mendukung pertumbuhan generasi masa depan.



Penulis: Muhamad Rizki Apriana

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Anang Wahyu Sejati, S.T., M.T

Optimalisasi Fungsi Bank Sampah: Tim Mahasiswa KKN Undip Fasilitasi Reorganisasi Kepengurusan Bank Sampah Desa Pantirejo

0
 


Campusnesia.co.id - Desa Pantirejo, Sukodono (14/08/2023) – Bank sampah menjadi alternatif konsep mendukung kebijakan pengelolaan sampah rumah tangga di Indonesia. Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering yang telah dipilah oleh masyarakat, serta masyarakat memiliki buku rekening layaknya perbankan. 

Namun, pada bank sampah yang ditabung bukan uang, melainkan sampah yang memiliki nilai ekonomis (seperti: besi dan plastik). Masyarakat yang menabung sampah akan disebut sebagai nasabah dan memiliki buku tabungan. Sampah yang ditabung selanjutnya akan ditimbang dan dicatat yang kemudian akan dihargai sejumlah uang. Program bank sampah menjadi program pendukung pemerintah dalam mengurangi volume sampah dari sumbernya. 

Bank sampah perlu memiliki kelembagaan yang kuat agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan optimal. Desa Pantirejo sudah memiliki 2 bank sampah yang berada pada setiap kebayanan. Namun, dalam pelaksanaanya masih belum optimal dalam hal pengurus dan minat masyarakat. 

Ketua pengurus bank sampah kebayanan barat telah kosong sejak akhir tahun 2022 dan belum ada penggantinya Selain itu kepengurusan bank sampah Desa Pantirejo selama ini masih belum berjalan sesuai tugas dan fungsinya, hal tersebut menyebabkan keberjalanan bank sampah Desa Pantirejo belum berjalan optimal. 

Berdasarkan hal tersebut, Tim Mahasiswa KKN Undip memfasilitasi Desa Pantirejo untuk melakukan reorganisasi kepengurusan Bank Sampah Desa Pantirejo dan membantu membuatkan Surat Keputusan Kepala Desa tentang Kepengurusan Bank Sampah Desa Pantirejo. 

Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan Focus Group Discussion dengan masyarakat Desa Pantirejo yang diwakilkan oleh Perangkat Desa Pantirejo, 17 Ketua RT Desa Pantirejo, dan Pengurus Bank Sampah setiap kebayanan saat ini. Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan pada Selasa, 01 Agustus 2023 di Balai Desa Pantirejo. Focus Group Discussion (FGD) dimulai dengan pemaparan materi dari Tim Mahasiswa KKN Undip tentang penguatan kelembagaan bank sampah, usulan struktur kepengurusan Bank Sampah Desa Pantirejo, serta penjelasan tugas, pokok, dan fungsi setiap jabatan bank sampah kedepannya. Dilanjutkan dengan diskusi bersama warga desa tentang struktur pengurus bank sampah setiap kebayanan yang disepakati beserta pemilihan ketua dan struktur bawahnya secara musyawarah mufakat.

Setelah struktur organisasi beserta nama pengurus disepakati, Tim Mahasiswa KKN Undip membantu Bank Sampah Desa Pantirejo meresmikan kepengurusan baru dengan membuatkan Surat Keputusan Kepala Desa Pantirejo tentang Pembentukan Pengurus Forum Bank Sampah Desa Pantirejo. Surat Keputusan tersebut berisi tugas dari forum bank sampah beserta susunan pengurus yang terdiri dari nama bank sampah setiap kebayanan dan susunan pengurus beserta namanya. Draf  SK Kepala Desa tersebut kemudian diserahkan kepada Desa Pantirejo dengan diwakilkan oleh Sekretaris Desa Pantirejo. Penyerahan draf SK Kepala Desa dilakukan pada Senin, 14 Agustus 2023 di Balai Desa Pantirejo.


Kegiatan fasilitasi penguatan kelembagaan bank sampah oleh Tim Mahasiswa KKN Undip ini mendapatkan respon positif dari Perangkat desa Pantirejo. Sekretaris Desa Pantirejo sebagai perwakilan masyarakat mengucapkan terimakasih atas kegiatan dan upaya optimalisasi Bank Sampah Desa Pantirejo oleh Tim Mahasiswa KKN Undip, “sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN Undip di Desa Pantirejo yang telah peduli dengan keadaan Bank Sampah di Desa Pantirejo dan membantu melakukan reorganisasi kepengurusan serta pembuatan SK baru, semoga dengan adanya kepengurusan bank sampah baru ini kegiatan bank sampah kedepannya dalam lebih optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat”. Tim Mahasiswa KKN Undip berharap dengan adanya struktur organisasi baru dari Bank Sampah Desa Pantirejo, kedepannya pelaksanaan bank sampah dapat berjalan lebih baik dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Desa Pantirejo. 



Penulis: Tim II Mahasiswa KKN Undip TA 2022/2023
DPL : Tari Purwanti S.Ant., M. A
Lokasi KKN: Desa Pantirejo, Kec. Sukodono, Kab. Sragen, Jawa Tengah
 

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Kembangkan UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter

0
 

Campusnesia.co.idSukoharjo, 05 Februari 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program KKN berupa pendampingan dan pengembangan UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini dilaksanakan pada 24 Januari 2024. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter dalam meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar. Mahasiswa KKN melakukan beberapa program, yaitu:


1. Digitalisasi Marketing (e-commerce)
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk memasarkan produk mereka secara online melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.


2. Foto Produk (re-packaging)
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk membuat foto produk yang menarik dan profesional untuk meningkatkan daya tarik produk.


3. Desain Rumah Usaha: 
Mahasiswa KKN membantu UMKM Wedang Uwuh untuk rekomendasi desain ruangan produksi sebagai persyarakat PIRT.
 

Ketua Kelompok KKN UNDIP, Aim Tashrif, mengatakan bahwa program ini diharapkan dapat membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran. 

"Kami berharap program ini dapat membantu UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran. Kami juga berharap program ini dapat membantu UMKM Wedang Uwuh untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya saing," kata Aim Tashrif.

Salah satu pelaku UMKM Wedang Uwuh, Bu Sulastri, mengaku senang dengan program pendampingan dan pengembangan yang diadakan oleh mahasiswa KKN. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat bagi UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter. 

Mahasiswa KKN berharap program pendampingan dan pengembangan UMKM Wedang Uwuh ini dapat memberikan manfaat bagi UMKM Wedang Uwuh di Desa Nguter. They also hope that this program can motivate UMKM Wedang Uwuh to be more independent and competitive.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Lakukan Aksi Sosialisasi “Pentingnya Beretika dalam Media Sosial” di SMA N 1 Pangkah

0
 
Foto bersama mahasiswa KKN Undip dengan siswa SMA N 1 Pangkah


Campusnesia.co.id - Pangkah, Tegal (28/7/2023). Mengusung semangat pencerahan dunia maya, tujuh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan aksi sosialisasi yang bertemakan "Pentingnya Beretika dalam Media Sosial" di SMA N 1 Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Kegiatan ini diadakan sebagai respons terhadap meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan remaja, khususnya di Desa Kalikangkung. Para peserta sosialisasi adalah para siswa kelas 12 SMA N 1 Pangkah. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang pentingnya menggunakan media sosial dengan bijak, menghindari konten negatif, melindungi privasi, serta mencegah dan menghadapi risiko cyberbullying dan penyebaran berita palsu.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN Undip memberikan penjelasan tentang etika bermedia sosial. Mereka menyoroti beberapa poin penting, seperti pentingnya menjaga privasi dalam bermedia sosial, penggunaan emoji untuk menyampaikan pesan dengan bijaksana, serta hak cipta terhadap konten yang dibagikan di platform media sosial.

Selain itu, peserta sosialisasi juga diberikan pemahaman tentang bahaya cyberbullying dan dampaknya pada kesejahteraan mental korban. Para mahasiswa KKN juga mengajarkan cara mengidentifikasi dan menghadapi berita hoax serta bagaimana menghindari penyebaran berita palsu di media sosial.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya beretika dalam bermedia sosial, mahasiswa KKN Undip juga menempelkan poster bertuliskan "Pentingnya Beretika dalam Media Sosial" di lingkungan SMA N 1 Pangkah. Hal ini diharapkan dapat mengingatkan siswa setiap kali berinteraksi di dunia maya.

Pemberian poster kepada salah satu siswa SMA N 1 Pangkah


Dengan diselenggarakannya sosialisasi bertajuk "Pentingnya Beretika dalam Media Sosial" di SMA N 1 Pangkah, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) Tim 2 berharap dapat membekali para siswa kelas 12 dengan keterampilan digital yang bertanggung jawab. 

Melalui pemahaman tentang pentingnya menggunakan media sosial dengan bijak, menghindari konten negatif, melindungi privasi, serta mencegah dan menghadapi risiko cyberbullying dan penyebaran berita palsu, diharapkan para siswa dapat menjadikan media sosial sebagai alat yang positif dalam kehidupan mereka.

Poster “Etika Bermedia Sosial”

Kepala SMA N 1 Pangkah, Dra. Mimik Supriyatin M.M dengan tangan terbuka menyambut kedatangan mahasiswa KKN Undip. Ia menyampaikan harapannya bahwa program sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam dan menginspirasi para siswa untuk menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab. Dalam era digital yang semakin kompleks dan berkembang pesat, beliau berharap para siswa dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya untuk memajukan diri dan lingkungan sekitar.

Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah dan semangat dari mahasiswa KKN, acara sosialisasi diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi para siswa SMA N 1 Pangkah dalam menghadapi dunia digital yang semakin kompleks dan menantang. Diharapkan pesan tentang pentingnya beretika dalam bermedia sosial ini dapat tertanam kuat dalam diri mereka, sehingga mampu menjadi generasi muda yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif dalam dunia maya.



Penulis: 
Yudha Hernawan - KKN Tim II Undip Desa Kalikangkung

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Dr. Priyotomo, S.Sos, MM
Dr. Nailul Fauziah, S. Psi., M. Psi
Maharani Patria Ratna, M. Hum

Lokasi: 
Desa Kalikangkung, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal

Viral!!! Mahasiswa Tim 1 KKN Undip 2024 melakukan Revitalisasi Wisata Pleret: Sebagai Upaya Pengembangan Potensi Wisata Lokal Desa Jatingarang

0
 
      Penyerahan doorprize kepada para pemenang 
di Wisata Grojogan Pleret

Campusnesia.co.id - Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo (28/01/2024) – Desa Jatingarang merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Weru. Desa ini juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunung Kidul di sebelah selatan dan Kabupaten Wonogiri di sebelah timur. Desa Jatingarang memiliki potensi wisata yang cukup menarik yaitu Grojogan Pleret. Grojogan Pleret ini berada di kawasan Wisata Pleret yang didalamnya terdapat beberapa atraksi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Atraksi tersebut diantaranya adalah kolam renang, taman, bendungan, serta grojogan (air terjun).

Mahasiswa KKN Tim I Undip melihat adanya potensi wisata tersebut. Setelah dilakukan survey lokasi dan wawancara kepada pengelola serta pemerintah desa. Diketahui ternyata kawasan wisata tersebut telah dibuka sejak tahun 2019, namun setelah adanya Covid-19 wisatawan yang berkunjung menurun dan beberapa titik lokasi di kawasan tersebut rusak. Kemudian hal itulah yang mendasari para mahasiswa KKN Undip di Desa Jatingarang tergerak untuk memperbaiki dan merevitalisasi kawasan wisata pleret tersebut khususnya di bagian tamannya. 

“Kami berencana untuk memperbaiki kawasan wisata pleret ini, khususnya pada taman karena tim KKN Undip periode sebelumnya sudah melakukan perbaikan pada bagian kolam renang, sehingga kami akan melanjutkan pada bagian taman!”, ungkap Yasmin selaku Mahasiswa Tim 1 KKN Undip. 

Proses revitalisasi ini dilakukan hanya dalam waktu seminggu. Dimulai dengan melakukan survey dan menentukan apa saja yang akan dilakukan serta penentuan titik-titik mana saja yang akan diberikan sentuhan perbaikan. Kemudian pada hari kedua hingga keenam dilakukan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan berupa:

1. Perbaikan pagar taman

2. Pengecatan tembok dan pagar

3. Pemberian nama-nama tumbuhan

4. Pembuatan Photoboth

5. Membersihkan dan Merapikan taman agar terlihat lebih ASRI




Penyerahan output berupa photobooth untuk Wisata Grojogan Pleret 
kepada Pak Sagiman, selaku penjaga tempat wisata

“Sebagai penjaga tempat wisata, saya ucapkan terima kasih banyak kepada adik-adik KKN Tim 1 Undip di Desa Jatingarang karena sudah meningkatkan kelestarian Wisata Grojogan Pleret sebagai destinasi utama di Desa Jatingarang” ungkap pak Sagiman, selaku penjaga tempat Wisara Grojogan Pleret. 

Kemudian puncaknya pada hari Minggu (28/01/2024), sebagai acara puncak dan untuk mengenalkan kembali kawasan wisata pleret kepada masyarakat sekitar maka diadakan kegiatan senam yang mengundang Ibu-Ibu PKK seluruh Desa Jatingarang untuk berpartisipasi. Terdapat kegiatan pembagian doorprize kepada para peserta senam. 

“Alhamdulillah, saya sebagai kordes KKN Tim 1 Undip di Desa Jatingarang merasa bahagia karena partisipasi ibu-ibu sekalian pada pagi hari ini, Semoga kegiatan senam ini dapat dilakukan secara rutin, dan dilakukan di kawasan Wisata Pleret ini. Sehingga, kawasan wisata ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan keberadaannya. Sekali lagi terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman KKN Undip atas jerih payahnya dalam proses revitalisasi taman Pleret selama seminggu ini, serta ibu-ibu peserta senam yang telah hadir pada kegiatan senam pada pagi hari ini.” ungkap Yovi saat sambutan sebelum kegiatan senam dimulai. 

    Kegiatan Senam Bersama di Wisata Grojogan Pleret 
dengan para pengunjung 
Proker pengembangan dan revitalisasi Kawasan Wisata Pleret ini bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Desa Jatingarang. Serta kegiatan ini melanjutkan proker Tim II KKN Undip 2023 sebelumnya. Serta semoga besar harapannya agar proker ini dapat dilanjutkan kembali oleh Tim II KKN Undip 2024 pada periode selanjutnya.



Editor:
Achmad Munandar