Sulap Hasil Kebun Jadi Uang! Anak-Anak SD Eksplor Potensi Pertanian dalam Market Day KKN Undip

0

 (Para siswa SD kelas 6 yang sedang berjualan dalam acara market day)



Campusnesia.co.id[Mokaha, 03/08/2023] - Dalam sebuah acara Market Day yang diadakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, anak-anak Sekolah Dasar setempat menunjukkan kemampuan mereka dalam mengubah hasil pertanian lokal menjadi sumber uang. Acara tersebut diadakan di SD 1 Mokaha pada 03 Agustus 2023, dan berhasil menarik perhatian banyak orang.

Dalam acara Market Day tersebut, terdapat beberapa stand yang dipenuhi oleh hasil produk makanan yang berasal dari potensi pertanian lokal di desa mokaha yaitu singkong, pisang dan jagung. Hasil pertanian tersebut kemudia diolah menjadi jajanan yang menarik dan tentunya lezat seperti pisang bakar keju, singkong nugget, es jagung, singkong crispy dan jasuke.

Salah satu peserta Market Day yaitu Wildan dengan bangga memamerkan hasil produknya "Kelompok saya membuat olahan dari pisang yaitu pisang bakar keju, rasanya enak dan harganya juga murah," tuturnya dengan semangat.
 
(foto kegiatan Market Day siswa SD 1 Mokaha dan mahasiswa KKN Undip)

Keterlibatan anak-anak SD dalam acara Market Day ini tidak hanya bermanfaat dari segi ekonomi, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam pengembangan keterampilan sosial mereka. Mereka belajar berkomunikasi dengan pembeli, bernegosiasi, dan bekerja sama dalam tim.

Tidak hanya siswa dan pengajar dari SD yang terlibat, tetapi juga mahasiswa KKN Undip yaitu Muhamad Rizki Apriana selaku mahasiswa yang mengusungkan program market day tersebut yang telat berperan sebagai fasilitator dalam membantu anak-anak SD mempersiapkan stand, memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan, dan mengarahkan jalannya acara.

Acara Market Day ini berhasil menciptakan lingkungan yang penuh semangat dan kreativitas, di mana anak-anak SD bisa belajar sambil menghasilkan pendapatan dari hasil dagang mereka sendiri. Melalui kegiatan ini, mereka telah mengubah potensi pertanian menjadi peluang bisnis yang nyata, memberikan pembelajaran berharga yang akan terus membekas dalam perjalanan mereka ke masa depan.

Dengan semangat dan dedikasi seperti ini, generasi muda diharapkan mampu menggali potensi sumber daya alam dan mengubahnya menjadi peluang nyata bagi kemajuan ekonomi masyarakat. Market Day KKN Undip tahun ini telah membuktikan bisnis dapat dimulai sejak dini, dan memberikan inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap potensi pertanian lokal.



Penulis: Muhamad Rizki Apriana

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Anang Wahyu Sejati, S.T., M.T

Membuat Pewarna Makanan Alami Modal 0 Rupiah dari Ekstrak Buah Senduduk Karya Mahasiswa KKN UNDIP

0

 (Mahasiswa KKN Undip melakukan kegiatan 
pelatihan pembuatan pewarna makanan dari buah senduduk)


Campusnesia.co.id(Mokaha,01/08/2023) - Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro di Desa Mokaha, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal membuat sebuah trobosan pemanfaatan buah Senduduk menjadi pewarna makanan alami yang bisa dibuat di rumah. Inovasi ini dicetuskan oleh Muhamad Rizki Apriana, mahasiswa jurusan administrasi bisnis.

Awal mula ide pembuatan pewarna makanan dari senduduk ini ialah ketika para mahasiswa KKN Undip di Desa Mokaha sedang mengunjungi area hutan pinus yang berada di Dukuh Tlagajaya. Di tempat tersebut terdapat banyak sekali tanaman senduduk di area sekitar pohon pinus. 

Setelah dicari informasi lebih dalam, menurut salah satu pengakuan warga di desa mokaha, mereka tidak pernah mengelola tanaman tersebut, bahkan keberadaanya hanya dianggap sebagai tanaman liar yang tidak diketahui manfaatnya. Padahal, tanaman senduduk memiliki banyak manfaat yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari hari.

Senduduk (Melastoma candidum) merupakan buah tropis yang banyak ditemui di daerah Indonesia. Tanaman ini memiliki banyak manfaat mulai dari akar, daun, bunga hingga buahnya. Salah satu bagian senduduk yang dapat diolah ialah buahnya. Buah senduduk memiliki zat antosianin yang dapat memberikan pigmen warna ungu. Pewarna alami dari buah senduduk dapat digunakan untuk memberikan warna pada makanan seperti kue, minuman, atau saus. 

Berdasarkan hal tersebut, Rizki selaku pencetus inovasi ini memutuskan untuk membuat sebuah pelatihan pembuatan pewarna makanan dari buah senduduk melalui kelompok ibu PKK desa mokaha. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 di balai desa mokaha yang dihadiri oleh seluruh anggota ibu PKK.
 
(Gambar foto produk dan kegiatan pelatihan Bersama ibu PKK)

Dalam pelatihan tersebut, Rizki memberikan langkah - langkah untuk membuat pewarna makanannya, mulai dari membersihkan buahnya hingga ke proses akhirnya. Menurut ibu azizah salah satu anggota ibu ibu pkk mengatakan “inovasi ini sangat bermanfaat untuk desa kami, saya harap dengan adanya inovasi ini dapat mendorong ekonomi warga melalui ibu-ibu PKK”.

Harapan dari pelatihan ini ialah warga dapat mengelola buah senduduk ini menjadi sesuatu hal yang lebih ekonomis, mengingat keberadaan buah ini yang sangat banyak sehingga tidak dibutuhkan modal dalam pembuatannya. Menurut Rizki, “harapan saya dengan adanya pelatihan ini dapat mengubah padangan masyarakat mengenai buah senduduk yang dulunya dianggap sebelah mata, sekarang menjadi sesuatu yang berharga”.



Penulis: Muhamad Rizki Apriana

Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Anang Wahyu Sejati, S.T., M.T

Mahasiswi UNDIP Terapkan Pelatihan Pendugaan Bobot Badan Ternak Tanpa Timbangan Kepada Peternak di Desa Troketon

0




Campusnesia.co.idKlaten (30/07/2023), Sapi dan kambing merupakan ternak golongan ruminansia yang cukup popular dipelihara di peternakan rakyat khususnya di pedesaan. Hal ini dikarenakan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yang cukup pesat sehingga harga jual bobot hidup relative tinggi dipasaran.

Bobot badan merupakan indikator utama untuk mengetahui peningkatan PBBH sehingga peternak penting untuk mengetahui cara mengukur bobot badan ternak yang dipelihara. Namun, kenyataannya banyak peternak rakyat tidak memiliki ilmu pendugaan yang akurat sehingga seringkali ternak dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan bobot hidup yang diperoleh. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim II KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon yang dibimbing oleh Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T., M. Eng., IPU., Dina Lestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt., dan Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc. mencoba membantu para peternak dengan memberikan pelatihan pendugaan bobot badan tanpa timbangan. 

Metode pendampingan dan pelatihan dilaksanakan secara anjangsana dengan mendatangi langsung para peternak di desa Troketon khususnya di RW 13 dan 14 Dusun Keron, Ngalasan, dan Sawahan. Pada kunjungan tersebut, terdapat penjelasan singkat mengenai tatacara pendugaan bobot badan tanpa timbangan dimana peternak sangat antusias dalam mengikuti sesi pelatihan ini karena mereka menyadari pentingnya pemantauan bobot badan ternak untuk meningkatkan produktivitas peternakan.
 

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peternak tentang teknik pendugaan bobot badan ternak ruminansia tanpa perlu menggunakan timbangan yang mahal dan sulit diakses oleh para peternak di desa sehingga dengan pendugaan bobot badan yang lebih efisien, peternak bisa lebih mudah mengatur pakan dan perawatan, serta memahami kesehatan ternak yang dipelihara. 

Selama pelatihan, mahasiswi KKN menjelaskan metode pendugaan bobot badan menggunakan parameter lingkar dada dan panjang badan ternak. Peternak diajarkan bagaimana mengukur lingkar dada dan panjang badan ternak menggunakan pita ukur, serta menghitung bobot badan dengan rumus yang sesuai. Pada ternak sapi, digunakan rumus Schoorl, sementara untuk kambing, rumus yang digunakan adalah Scheiffer-Lambourne.

Para peternak di Desa Troketon merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan pendugaan bobot badan ternak ini. Hal ini disampaikan oleh salah satu peternak kambing yaitu Bapak badrun, "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro atas pelatihan yang bermanfaat ini. Sebelumnya, kami kesulitan dalam menilai berat ternak kami, tetapi sekarang kami bisa lebih terorganisir dalam merawat mereka."

Dengan berakhirnya pelatihan, diharapan nantinya pengetahuan dan infografis yang telah dibagikan akan terus bermanfaat bagi para peternak di desa Troketon serta diharapkan bahwa pendugaan bobot badan ternak yang efisien ini akan membantu meningkatkan produktivitas peternakan dan kesejahteraan peternak ruminansia kambing dan sapi di wilayah ini dan pada gilirannya, berdampak positif pada perekonomian desa secara keseluruhan.

Mahasiswi UNDIP Bantu Peternak Rakyat di Desa Troketon Tingkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia Melalui Penataan Recording

0
 


Campusnesia.co.idKlaten (30/07/2023), Produktivitas ternak yang dipelihara di peternakan rakyat umumnya tidak memiliki kartu recording yang jelas tentang perkembangannya sehingga seringkali pertumbuhan ternak tidak optimal yang berimbas pada kurangnya produksi ternak serta menurunnya harga jual ternak dipasaran.

Kartu recording memiliki peranan penting untuk mencatat detail dari identitas, kegiatan, serta kasus penting yang dialami oleh ternak selama masa pemeliharaannya. Pentingnya aspek tersebut sehingga menuntut tiap peternakan untuk memiliki kartu recording untuk tiap ternaknya. 

Namun kenyataannya para peternak terutama peternak rakyat dipedesaan masih belum mengetahui tentang pentingnya recording dengan anggapan bahwa recording tidak penting untuk diterapkan, menyikapi masalah tersebut mahasiswi dari Tim II KKN Universitas Diponegoro Desa Troketon yang dibimbing oleh Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, S.T., M. Eng., IPU., Dina Lestari Purbawati, S.E., M.Si., Akt., dan Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc. mencoba membantu para peternak dengan memberikan pelatihan penataan recording dengan menyediakan kartu recording sebagai Langkah awal pelatihan pencatatan.

Pendampingan dan pelatihan penataan rekording bagi ternak ruminansia, seperti kambing dan sapi, telah dilaksanakan dengan sukses oleh mahasiswi KKN Tim II dari Universitas Diponegoro. Kegiatan ini merupakan bagian dari program keilmuan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang bertujuan untuk memberikan bantuan dan pengetahuan kepada masyarakat pedesaan untuk meningkatkan produktivitas ternak secara mendetail.

Metode pendampingan dimulai dengan anjangsana dengan kunjungan langsung ke para peternak rakyat di Desa Troketon, terutama di RW 13 dan 14 dusun Keron, Ngalasan, dan Sawahan. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memahami kondisi peternakan secara langsung dan menyesuaikan pendekatan serta pelatihan yang diperlukan.

Mahasiswi KKN memberikan penjelasan lengkap tentang manfaat dan pentingnya rekording bagi ternak ruminansia. Dengan mencatat data secara sistematis, peternak dapat melakukan pemantauan dan perencanaan yang lebih baik terhadap ternaknya. Rekording membantu dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, memberikan perawatan yang tepat waktu, serta meningkatkan efisiensi dalam reproduksi ternak.

Pelatihan penataan rekording dilakukan dalam tiga tahap yang mencakup identitas umum, kesehatan, dan reproduksi. Para peternak dibimbing untuk mengisi rekording dengan benar dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing ternak. Mahasiswi KKN juga memberikan contoh kasus dan studi kelayakan dari peternakan lain yang telah berhasil meningkatkan produktivitas ternak melalui rekording yang tepat.

 
Hasil dari pelatihan ini sangat memuaskan, peternak di Desa Troketon, merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan tersebut. Mereka menyadari pentingnya rekording dan berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan yang didapat dalam mengelola ternak mereka secara lebih baik.

Dengan adanya pendampingan dan pelatihan dari mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro ini, diharapkan produktivitas ternak ruminansia di Desa Troketon akan meningkat dan berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat peternak. Kegiatan KKN semacam ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan pedesaan.

KKN Tim II Undip Lakukan Aksi Penghijauan LahanTerbuka dengan Penanaman 1000 Pohon di Desa Bengle

0

Kegiatan penanaman pohon penyerap air secara simbolis 
oleh Bapak Camat Wonosamodro


Campusnesia.co.idBoyolali (13/08/2023) KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Bengle menggalakkan gerakan “Penghijauan dengan Penanaman 1000 Pohon Penyerap Air di Lahan Terbuka”. Kegiatan berlangsung dari pukul 07.00 – 12.00 WIB.

Kegiatan ini dilaksanakan di RT 06/RW 03 yang mana dihadiri oleh Bapak Bupati Boyolali, perangkat desa, serta seluruh masyarakat Desa Bengle. Kami bersama-sama menanam pohon sukun dan beringin yang didapatkan dari hasil pengajuan permohonan subsidi tanaman penyerap air kepada Dinas Lingkungan Kabupaten Boyolali.

Sebelum penanaman dilakukan, KKN Tim II Universitas Diponegoro dan masyarakat sekitar terlebih dahulu membersihkan lahan yang akan digunakan untuk menanam pohon, dari rumput liar dan sampah. Setelah itu, peserta kegiatan mulai menanam pohon di lubang-lubang yang sudah disiapkan sebelumnya. 

Penanaman pertama pohon penyerap air dilakukan oleh Bapak Camat, kemudian Bapak Kepala Desa Bengle, dan Koordinator Desa dari KKN Tim II Universitas Diponegoro. Hal ini dilakukan sebagai simbolis penyerahan tanaman penyerap air kepada desa.

Pembuatan lubang tanam untuk kegiatan gerakan penanaman seribu pohon 
penyerap air dan biopori

Program kerja ini menjadi bentuk dari aksi penghijauan desa yang terasa gersang terutama pada saat musim kemarau. Di mana menurut BMKG, kemarau tahun ini akan mengalami kekeringan lebih dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adanya program ini sekaligus memanfaatkan lahan kosong yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat penanaman pohon penyerap air di Desa Bengle.

Harapannya, program ini dapat menjadikan lingkungan setempat sejuk dan asri. Lalu, dengan ditanamnya pohon penyerap air, semoga dapat bermanfaat dan berkelanjutan di kemudian hari.

Angka Stunting Tinggi! Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bentuk Posyandu Remaja

0
 


Campusnesia.co.idKendayakan (23/7) Mahasiswa KKN melakukan rangkaian kegiatan Posyandu remaja dalam rangka memberantas stunting. Stunting merupakan salah satu permasalahan utama pada Kabupaten Tegal. Menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1000 HPK. 

Menurut data sebanyak 39 anak Desa Kendayakan menderita stunting. WHO menyatakan bahwa terdapat empat faktor langsung yang memengaruhi terjadinya stunting, yaitu faktor keluarga dan rumah tangga, ASI, makanan pendamping ASI (MPASI), dan infeksi. Salah satu program Gerakan Cegah Stunting dari Kementerian Kesehatan adalah Gerakan #AksiBergizi yaitu membentuk kebiasan olahraga, sarapan, dan konsumsi tablet tambah darah untuk menurunkan anemia pada remaja di sekolah. 

Dari data permasalahan stunting yang tinggi ini, maka dibentuklah Posyandu remaja. Posyandu remaja dibentuk dalam rangka pencegahan stunting sedari dini dengan tujuan sebagai implementasi program Kemenkes terkait stunting dengan sasaran remaja.

Kegiatan pada Posyandu remaja yang dilaksanakan sudah berdasarkan SOP Posyandu dari Kemenkes yakni sistem 5 langkah dengan beberapa modifikasi sesuai dengan kebutuhan, yaitu pendaftaran, penyuluhan dan pengisian kuisioner, pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan LiLA serta IMT), tekanan darah, dan pelayanan kesehatan berupa pemberian obat-obatan. 

Pendaftaran dilakukan untuk arsip jumlah data remaja Desa Kendayakan, kuisioner skrining dilakukan untuk mengetahui gejala dan tanda anemia pada remaja yakni 5L (lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai) dan pemeriksaan fisik konjungtiva, pengukuran antropometri digunakan untuk mengetahui status gizi remaja sehingga dapat mengurangi faktor risiko KEK pada saat hamil, kemudian dilihat apakah remaja mengalami hipotensi yang mana bisa disebabkan oleh anemia, dan pelayanan kesehatan obat-obatan yang berfokus pada TTD bagi remaja putri. Posyandu remaja yang didirikan ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga dilakukan pelatihan kepada kader Posyandu.

Kegiatan Posyandu remaja diikuti oleh mahasiswa tim II KKN Universitas Diponegoro TA 2022/2023, bidan Desa Kendayakan, kader Posyandu, dan remaja Desa Kendayakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 Juli 2023 di Aula Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama. Kegiatan Posyandu remaja ini disambut dengan sangat antusias oleh warga Desa Kendayakan. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat berharap agar angka permasalahan stunting di Desa Kendayakan mengalami penurunan.



Penulis: 
Titis Yoga Safitri


Sudah Ketergantungan Gawai! Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Mengadakan Pengecekan Mata

0
 


Campusnesia.co.idKendayakan (26/7) Mahasiswa KKN melakukan rangkaian kegiatan skrining cek kesehatan mata pada anak-anak sekolah dasar. Rabun jauh atau miopi adalah kondisi mata yang menyebabkan objek yang letaknya dekat terlihat jelas, sementara objek yang letaknya jauh terlihat kabur. Menurut Tedja dkk. (2019) rabun jauh dapat disebabkan oleh berbagai hal, yakni jarak yang terlalu dekat pada waktu membaca buku, menonton televisi, bermain video games, bermain komputer, bermain telepon seluler/ponsel, dan sebagainya; terlalu lama beraktivitas pada jarak pandang yang sama seperti bekerja di depan komputer, di depan layar monitor, di depan berkas, dan lain-lain; serta kebiasaan buruk seperti membaca sambil tidur-tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah matahari langsung yang silau, menatap sumber terang langsung, dan lain sebagainya. 

Survei yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN menyatakan bahwa sebagian besar anak-anak sekolah dasar memiliki kebiasaan bermain gawai. Dari permasalahan inilah, dilaksanakan program kerja yaitu skrining cek kesehatan mata berupa visus dengan sasaran anak kelas 6 SD.

Skrining cek kesehatan mata ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini anak-anak yang memiliki tajam penglihatan abnormal. Dari data primer, nantinya akan dilakukan edukasi mengenai miopi sehingga anak sekolah dasar mengetahui cara mencegah miopi agar tidak menjadi semakin parah. 

Selain itu, anak SD juga mengetahui kapan harus periksa ke dokter dan menggunakan kacamata agar aktivitas sehari-hari tidak tergangggu. Kelas 6 SD dijadikan sebagai sasaran karena merupakan siswa yang paling sering terpapar oleh layar gawai. 

Program cek kesehatan mata yang dipilih berupa skrining karena merupakan prosedur yang cepat untuk mendeteksi potensi penyakit. Program kerja ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga dalam pelaksanaannya dimasukkan sebagai program UKS.

Kegiatan skrining cek kesehatan mata terdiri dari 3 rangkaian utama, yaitu pemeriksaan tajam penglihatan, edukasi mengenai miopi, dan praktek pemeriksaan mata dengan snellen chart di depan pelaksana UKS sebagai upaya pelatihan untuk keberlanjutan program. 

Kegiatan ini dimulai dengan pemeriksaan mata terlebih dahulu lalu hasil yang normal diberikan pita putih dan hasil yang abnormal diberikan pita merah. Setelah itu, baru dilakukan edukasi secara spesifik sesuai dengan yang hasil yang didapat dan juga penjelasan mengenai penggunaan alat snellen chart kepada pelaksana UKS. 

Kegiatan skrining ini diikuti oleh anak-anak dan guru SDN Kendayakan 03 serta mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim II TA 2022/2023. Programnya sendiri dilaksanakan pada 26 Juli 2023 di SDN Kendayakan 03. Kegiatan skrining ini diikuti dengan baik dan antusias oleh siswa SDN 03 Kendayakan. Dengan adanya program cek kesehatan mata, seluruh warga SDN Kendayakan 03 berharap agar anak-anak sekolah dasar memiliki kesadaran lebih baik lagi mengenai rabun jauh.



Penulis: 
Titis Yoga Safitri

Meningkatkan UMKM Keripik Tempe Di Desa Kalangan Hanya Dengan Copywriting

0
 


Campusnesia.co.idUMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Pada saat ini sudah mulai banyak UMKM yang bermunculan di kota-kota hingga di desa. Meskipun telah banyak UMKM yang bermuculan namun masih banyak UMKM yang belum berkembang. 

Kurang berkembangnya UMKM tersebut disebabkan oleh banyak hal seperti kurangnya pengetahuan teknologi, teknik pemasaran, copywriting dan sebagainya. Kasus tersebut banyak terjadi di Indonesia khususnya pelaku UMKM yang ada di desa-desa, dimana banyak UMKM yang pemasarannya belum berkembang dan hanya sebatas di ruang lingkup desa. Contohnya seperti di Desa Kalangan, Kec. Pedan, Klaten.

UMKM di Dukuh Durenan, Desa Kalangan terbilang cukup banyak khususnya UMKM Keripik Tempe, namun di antara dari mereka kurang berkembang akibat pemasaran yang kurang luas. Untuk mengurangi permasalahan tersebut penulis memilih salah satu UMKM Keripik Tempe milik Bu Harni untuk diadakan pelatihan dan pendampingan copywriting

Pelatihan tersebut dilakukan dengan cara langsung mendatangi tempat usaha Bu Harni pada tanggal 21, 23, dan 25 Juli 2023. Pemilik UMKM diberi pengetahuan mengenai teknik pembuatan copywriting yang menarik dan menjual khususnya dalam mengoptimalisasi penggunaan digital marketing. Teknik tersebut diantaranya seperti teknik AIDA, pertanyaan yang sering digunakan, serta konsep slippery slide.
 
Dengan adanya pelatihan Copywriting pada UMKM tersebut diharapkan dapat menambah wawasan pemilik UMKM terkait. Pasalnya tidak hanya pelatihan Copywriting saja namun juga terdapar pelatihan digital marketing yang ditunjukan kepada UMKM. Pemilik UMKM yang dibantu dalam pembuatan brosur pemasaran merasa berterima kasih dan terbantu. 

Harapan dari penulis sendiri setelah dilaksanakannya program kerja tersebut adalah ingin UMKM sekitar menjadi lebih dikenal banyak warga sekitar Desa Kalangan hingga luar desa dengan menggunakan teknik copywrting dan teknologi penunjang seperti e-commerce, sosial media, dan WA yang penyebarannya mudah dan cepat.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ajarkan Hitung Matematika Menggunakan Batang Napier Kepada Guru SD

0
 


Campusnesia.co.idKalangan, Pedan, Klaten (27/07/2023) – Universitas Diponegoro melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti lebih dari 6000 mahasiswa. Hal ini cukup menggemparkan karena terjadi kenaikan yang tajam pada jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN Tim II ini.

Tika Deltania Annafi’u Yanur selaku peserta KKN melakukan survei terhadap lingkungan Desa Kalangan. Setelah melakukan survei, Tika melaksanakan program kerja di salah satu Sekolah Dasar (SD) yaitu SD Negeri 3 Kalangan. 

Dimana sekolah ini terletak berdampingan dengan Balai Desa Kalangan, sehingga mudah untuk ditemukan. Tika melakukan beberapa kali kunjungan untuk membahas program kerja dengan guru –guru dan meminta perizinan kepala sekolah.

Program kerja yang dilaksanakan adalah pelatihan perkalian menggunakan alat peraga batang napier. Pelatihan tersebut bertujuan agar guru dapat mengajarkan kepada siswa cara lain untuk melakukan perhitungan operasi perkalian, serta melatih kerja otak pada siswa dalam mempelajari matematika. 

Matematika merupakan salah satu ilmu pasti yang menyangkut pola berpikir, bahasa, seni, dan alat-alat. Batang napier biasanya dikenal sebagai salah satu alat yang digunakan untuk proses pembelajaran matematika terutama operasi perkalian.

Guru – guru sangat antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2023 ini. Selama kegiatan pelatihan berlangsung, komunikasi terjalin dengan baik. Tika menjelaskan cara penggunaan batang napier untuk operasi perkalian. 

Dengan adanya hal ini membuat guru memiliki semangat untuk mengajarkan kembali kepada siswa. Selain menjelaskan tentang penggunaan alat peraga batang napier, Tika juga memberikan alat peraga batang napier kepada pihak sekolah dan membantu mengajarkan pada siswa. Pihak sekolah mengapresiasi program kerja ini karena menambah inovasi baru serta alternatif dalam kegiatan pembelajaran matematika. 



Penulis: Tika Deltania Annafi'u Yanur

Jurusa : Matematika

Lokasi KKN: Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten

Dosen Pembimbing Lapangan :
1. Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., ST., M.Eng., IPU
2. Dinalestari Purbawati., SE., M.Si., Akt
3. Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.

Mahasiswa KKN Undip Cegah Stunting Melalui “DESA BISING"

0
 


Campusnesia.co.idDesa Kalangan, Pedan, Klaten (01/08/2023) – Stunting menjadi salah satu permasalahan pada anak yang sangat mengkhawatirkan. Di Desa Kalangan sendiri kasus stunting pada anak menduduki posisi pertama yang paling tinggi Se-Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. 

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Undip Tim II Tahun Akademik 2022/2023 yang diterjunkan di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten memiliki program kerja multidisiplin  dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program “DESA BISING” (Dengan Sayur Bilas Stunting). 

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama, sehingga mengakibatkan tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Penyebab utama stunting adalah kurangnya asupan gizi selama 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). 1000 Hari Pertama Kehidupan dimulai dari sejak masih di dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Oleh karena itu, asupan gizi pada balita harus diperhatikan dengan benar, karena kurangnya asupan gizi pada balita dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat menyebabkan balita lebih rentan terkena stunting.

Program ini dipilih karena resiko stunting atau biasa dikenal dengan nama gizi buruk masih mengintai beberapa wilayah di Kecamatan Pedan. Berdasarkan informasi dari pihak Kecamatan didapatkan hasil bahwa warga Kecamatan Pedan baik itu Desa Kalangan maupun Desa lain masih terdapat kasus stunting. 

Permasalahan yang muncul yaitu banyak warga yang malu dan tidak berani untuk mengungkapkan bahwa anaknya terkena stunting. Sehingga dengan adanya fakta tersebut membuat mahasiswa KKN Undip akan melaksanakan program multidisiplin 2 untuk mengedukasi kepada para orang tua yang memiliki anak tentang pentingnya pemenuhan gizi. 

Sasaran dari program ini adalah para orangtua yang memiliki anak stunting. Program kerja Multidisiplin ini dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Agustus 2023 yang bertempat di Balai Desa Kalangan. Kegiatan ini dihadiri oleh 60 ibu yang memiliki anak dengan stunting. 

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Ibu Maya selaku Bidan Desa Kalangan yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Stunting. Kemudian, diakhiri dengan pelatihan pembuatan produk inovasi makanan bergizi berupa Gyoza Sayur dan Susu Jelly Sayur. Peserta juga diberikan tester dari kedua olahan tersebut.

 
Dengan dilaksanakannya program tersebut diharapkan mampu membantu menurunkan angka kejadian stunting khususnya di Desa Kalangan. Kami berharap juga dengan adanya produk olahan Gyoza Sayur dan Susu Jelly Sayur dapat menjadi solusi ketika anak kurang menyukai sayur. Selain itu, produk tersebut dapat dijual sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kalangan.



Penulis: Kelompok Tim II KKN Undip Desa Kalangan, Kecamatan Pedan
1. Mohamad Rayhan / Fakultas Hukum
2. Zahra Nafisah Rizkyandini / Fakultas Ekonomika dan Bisnis
3. Nasywa Azni Nabila Zahra / Fakultas Ilmu Budaya
4. Retha Pramesti / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. May Bella Faranissa Az Zahra / Fakultas Psikologi 
6. Dyfan Putra Perkasa / Fakultas Teknik 
7. Mega Dewi Auretta / Fakultas Kedokteran  
8. Tika Deltania Annafi’u Yanur / Fakultas Sains dan Matematika
9. Aina Adika Agiel Akhan / Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan
10. Tiar Oktaviana / Sekolah Vokasi


Dosen Pembimbing Lapangan:
1. Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto., ST., M.Eng., IPU 

2. Dinalestari Purbawati., SE., M.Si., Akt

3. Fajrin Pramana Putra, S.P., M.Sc.


Lokasi: Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten