Campusnesia.co.id - Kendayakan (23/7) Mahasiswa KKN melakukan rangkaian kegiatan Posyandu remaja dalam rangka memberantas stunting. Stunting merupakan salah satu permasalahan utama pada Kabupaten Tegal. Menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Menurut data sebanyak 39 anak Desa Kendayakan menderita stunting. WHO menyatakan bahwa terdapat empat faktor langsung yang memengaruhi terjadinya stunting, yaitu faktor keluarga dan rumah tangga, ASI, makanan pendamping ASI (MPASI), dan infeksi. Salah satu program Gerakan Cegah Stunting dari Kementerian Kesehatan adalah Gerakan #AksiBergizi yaitu membentuk kebiasan olahraga, sarapan, dan konsumsi tablet tambah darah untuk menurunkan anemia pada remaja di sekolah.
Dari data permasalahan stunting yang tinggi ini, maka dibentuklah Posyandu remaja. Posyandu remaja dibentuk dalam rangka pencegahan stunting sedari dini dengan tujuan sebagai implementasi program Kemenkes terkait stunting dengan sasaran remaja.
Kegiatan pada Posyandu remaja yang dilaksanakan sudah berdasarkan SOP Posyandu dari Kemenkes yakni sistem 5 langkah dengan beberapa modifikasi sesuai dengan kebutuhan, yaitu pendaftaran, penyuluhan dan pengisian kuisioner, pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan LiLA serta IMT), tekanan darah, dan pelayanan kesehatan berupa pemberian obat-obatan.
Pendaftaran dilakukan untuk arsip jumlah data remaja Desa Kendayakan, kuisioner skrining dilakukan untuk mengetahui gejala dan tanda anemia pada remaja yakni 5L (lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai) dan pemeriksaan fisik konjungtiva, pengukuran antropometri digunakan untuk mengetahui status gizi remaja sehingga dapat mengurangi faktor risiko KEK pada saat hamil, kemudian dilihat apakah remaja mengalami hipotensi yang mana bisa disebabkan oleh anemia, dan pelayanan kesehatan obat-obatan yang berfokus pada TTD bagi remaja putri. Posyandu remaja yang didirikan ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga dilakukan pelatihan kepada kader Posyandu.
Kegiatan Posyandu remaja diikuti oleh mahasiswa tim II KKN Universitas Diponegoro TA 2022/2023, bidan Desa Kendayakan, kader Posyandu, dan remaja Desa Kendayakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 Juli 2023 di Aula Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama. Kegiatan Posyandu remaja ini disambut dengan sangat antusias oleh warga Desa Kendayakan. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat berharap agar angka permasalahan stunting di Desa Kendayakan mengalami penurunan.
Penulis:
Titis Yoga Safitri