Campusnesia.co.id - Kendayakan (26/7) Mahasiswa KKN melakukan rangkaian kegiatan skrining cek kesehatan mata pada anak-anak sekolah dasar. Rabun jauh atau miopi adalah kondisi mata yang menyebabkan objek yang letaknya dekat terlihat jelas, sementara objek yang letaknya jauh terlihat kabur. Menurut Tedja dkk. (2019) rabun jauh dapat disebabkan oleh berbagai hal, yakni jarak yang terlalu dekat pada waktu membaca buku, menonton televisi, bermain video games, bermain komputer, bermain telepon seluler/ponsel, dan sebagainya; terlalu lama beraktivitas pada jarak pandang yang sama seperti bekerja di depan komputer, di depan layar monitor, di depan berkas, dan lain-lain; serta kebiasaan buruk seperti membaca sambil tidur-tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah matahari langsung yang silau, menatap sumber terang langsung, dan lain sebagainya.
Survei yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN menyatakan bahwa sebagian besar anak-anak sekolah dasar memiliki kebiasaan bermain gawai. Dari permasalahan inilah, dilaksanakan program kerja yaitu skrining cek kesehatan mata berupa visus dengan sasaran anak kelas 6 SD.
Skrining cek kesehatan mata ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini anak-anak yang memiliki tajam penglihatan abnormal. Dari data primer, nantinya akan dilakukan edukasi mengenai miopi sehingga anak sekolah dasar mengetahui cara mencegah miopi agar tidak menjadi semakin parah.
Selain itu, anak SD juga mengetahui kapan harus periksa ke dokter dan menggunakan kacamata agar aktivitas sehari-hari tidak tergangggu. Kelas 6 SD dijadikan sebagai sasaran karena merupakan siswa yang paling sering terpapar oleh layar gawai.
Program cek kesehatan mata yang dipilih berupa skrining karena merupakan prosedur yang cepat untuk mendeteksi potensi penyakit. Program kerja ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga dalam pelaksanaannya dimasukkan sebagai program UKS.
Kegiatan skrining cek kesehatan mata terdiri dari 3 rangkaian utama, yaitu pemeriksaan tajam penglihatan, edukasi mengenai miopi, dan praktek pemeriksaan mata dengan snellen chart di depan pelaksana UKS sebagai upaya pelatihan untuk keberlanjutan program.
Kegiatan ini dimulai dengan pemeriksaan mata terlebih dahulu lalu hasil yang normal diberikan pita putih dan hasil yang abnormal diberikan pita merah. Setelah itu, baru dilakukan edukasi secara spesifik sesuai dengan yang hasil yang didapat dan juga penjelasan mengenai penggunaan alat snellen chart kepada pelaksana UKS.
Kegiatan skrining ini diikuti oleh anak-anak dan guru SDN Kendayakan 03 serta mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim II TA 2022/2023. Programnya sendiri dilaksanakan pada 26 Juli 2023 di SDN Kendayakan 03. Kegiatan skrining ini diikuti dengan baik dan antusias oleh siswa SDN 03 Kendayakan. Dengan adanya program cek kesehatan mata, seluruh warga SDN Kendayakan 03 berharap agar anak-anak sekolah dasar memiliki kesadaran lebih baik lagi mengenai rabun jauh.
Penulis:
Titis Yoga Safitri