Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KKN. Tampilkan semua postingan

Mahasiswa KKN Tim II Undip Ubah Buah Alpukat menjadi Masker Organik Bubuk

0


Campusnesia.co.id  - Semarang (8/8/2022). Senang sekali rasanya jika dapat merawat wajah dengan biaya yang murah, mudah dicari sekaligus berbahan alami. Salah satu perawatan yang dapat dicoba sendiri di rumah adalah memakai masker wajah yang memiliki khasiat tertentu bagi kulit wajah. 

Telah beredar banyak informasi terkait cara-cara pembuatan masker dari bahan alami seperti buah-buahan, teh, hingga kopi. Semua bahan yang dibutuhkan dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari. Penggunaan masker wajah sendiri bermanfaat untuk memberikan relaksasi dan nutrisi pada kulit wajah. 

Bagi para ibu yang sibuk bekerja ataupun mengurus anak, kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana menghibur diri ataupun meremajakan diri sejenak, mengingat penggunaannya yang hanya berkisar pada 10-15 menit.
 
Pada pagi hari Minggu, 31 Juli 2022, Marsya Rizqia Putri, mahasiswa KKN Tim II Undip di bawah bimbingan Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng, mengajak para ibu PKK di RW 1 Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang untuk membuat masker organik bubuk dari buah alpukat. Alpukat yang digunakan adalah alpukat yang belum matang. 


Sebenarnya bisa saja menggunakan buah alpukat matang dan langsung diaplikasikan terhadap wajah, namun bahan baku masker yang diperoleh hanya berlaku untuk sekali pemakaian. 

Sehingga, pada kesempatan kali ini Marsya membagikan cara mengolah alpukat menjadi masker bubuk yang mampu disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Definisi dari masker organik sendiri ialah masker yang dibuat dari bahan-bahan alami, di mana teksturnya berbentuk bubuk halus yang akan berubah menjadi tekstur krim saat dicampur dengan air. 

Sedangkan khasiat yang diklaim dari buah alpukat antara lain, menghaluskan permukaan kulit, mencegah kerutan, serta menyamarkan flek hitam dan noda. Sebaiknya dipakai 2-3 kali setiap minggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
 
Selain pembagian leaflet yang berisi informasi terkait apa itu masker organik, cara penggunaan, serta khasiat yang dihasilkan oleh berbagai bahan alami, Marsya juga menyajikan video pembuatan masker organik bubuk dari alpukat yang telah diperagakannya sendiri sebelum mengadakan sosialisasi pagi ini. 

Para ibu PKK RW 1 terlihat antusias menyimak dan bertanya terkait campuran yang dapat ditambahkan ke dalam bubuk alpukat yang telah tersedia, sebaiknya wajah dibilas dengan air dingin atau hangat setelah menggunakan masker, hingga waktu yang tepat dalam pemakaian masker wajah.

Di penghujung acara Marsya juga membagikan beberapa masker organik yang telah terdaftar di BPOM kepada ibu-ibu PKK sebagai kenang-kenangan dari sosialisasi pembuatan masker ini. 

Harapannya setelah adanya sosialisasi ini para ibu bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di rumahnya untuk dijadikan masker di saat waktu luang atau saat membutuhkan kegiatan relaksasi diri. Kegiatan yang dihadiri oleh 15 orang ini ditutup dengan pembahasan rutin tim PKK RW 1 Kelurahan Cepoko.

Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Edukasi Cegah Demam Berdarah Dengue di Rowosari Semarang

0
 

Campusnesia.co.id - Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang (24/07/2022) - DBD merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. 

DBD dapat menyebabkan peningkatan angka kesakitan dan kematian sehingga perlu dilakukan langkah pencegahan yang tepat supaya terhindar dari DBD. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan ketua RW 4 Kelurahan Rowosari, masih terdapat warga RW 4 yang terkena penyakit DBD. 

Dari kasus tersebut dapat disimpulkan masih kurangnya usaha pencegahan penyakit DBD sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan usaha pencegahan penyakit DBD. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit DBD sebagai mahasiswa adalah dengan melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan penyakit DBD. 

 
Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Syariefah Nur Izzah Khadijah (20) Fakultas Kedokteran 2019 melakukan kegiatan "Edukasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)" dengan arahan dosen pendamping Marwini, S. HI., Lc., M.Si dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD. Kegiatan edukasi ini telah dilaksanakan pada hari Minggu (24/07/2022) di rumah Ketua RT 2 RW 4 Kelurahan Rowosari. 

Edukasi mengenai pencegahan penyakit DBD ini dilakukan dengan mengumpulkan warga di rumah ketua RT, kemudian mahasiswa membagikan brosur pada setiap peserta edukasi. 

Selanjutnya, dilakukan edukasi dengan materi yang terdiri dari pengertian, penyebab, bahaya, dan pencegahan DBD, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika menemukan tanda dan gejala DBD pada diri sendiri maupun orang disekitar. Edukasi dilakukan selama kurang lebih 30 menit. 

Setelah dilakukan edukasi, masyarakat tampak antusias untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan DBD. Dengan adanya kegiatan edukasi ini, diharapakan tidak ada lagi kasus DBD di kelurahan Rowosari. 

KKN TIM II Undip Berikan Edukasi DAGUSIBU Obat Pada Ibu-ibu PKK Tambakaji

0


Campusnesia.co.id - Pada tanggal 23 juli 2022, salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP TAHUN 2021/2022 sukses memberikan edukasi DAGUSIBU obat kepada ibu-ibu PKK RW 06, kelurahan tambakaji. Mahasiswa tersebut bernama Lintang Avi Mehira Nahid yang merupakan mahasiswa Jurusan Farmasi, dengan dosen pembimbing : Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M.,M.A.
    
Edukasi dilatarbelakangi sebagai salah satu gerakan GERMAS (gerakan masyarakat hidup sehat) yang sadar obat. “Obat apabila digunakan dengan benar maka akan bermanfaat, sedangkan apabila digunakan secara tidak tepat maka justru akan berbahaya”. 

Di setiap rumah, pasti memiliki persediaan obat, tetapi masyarakan belum paham betul bagaimana harus bijak dalam membeli, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat paham dan bijak dalam menggunakan obat. Kegiatan edukasi berjalan dengan baik, dan ibu-ibu PKK juga antusias mengajukan banyak pertanyaan. 


Kegiatan DAGUSIBU OBAT dimulai dengan membagikan brosur kepada seluruh ibu PKK yang hadir, kemudian edukasi baru dilaksanakan. DAGUSIBU merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat. Penjelasan dari singkatan tersebut adalah: 

1. Dapatkan = obat hanya bisa dibeli di tempat yang sudah terjamin mutunya (apotek, toko obat berizin, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas). Selain itu, obat yang bisa dibeli bebas adalah obat yang memiliki logo hijau (obat bebas), dan logo biru (obat bebas terbatas). 

2. Gunakan = dalam menggunakan obat, perlu diperhatikan nama obat, keadaan kemasan, ada/tidaknya nomor registrasi obat, indikasi dan aturan pakai, serta minum obat dengan menggunakan air putih. 


3. Simpan = obat disimpan lengkap dengan kemasannya di tempat kering, dijauhkan dari sinar maahari dan jangkauan anak-anak. Obat perlu disimpan sesuai dengan aturan simpannya, contohnya obat sirup yang seharusnya disimpan di suhu ruang.

4. Buang = ketika obat sudah dalam kondisi yang tidak baik/kadaluarsa, obat perlu dipisahkan dari kemasannya sebelum dibuang. Untuk obat padat (tablet, kapsul) perlu dihancurkan dan dicampur tanah sebelum dibuang pada tempat sampah. Obat cair seperti sirup, isi obat dapat dibuang langsung melalui saluran pembuangan air. 



Penulis: 
Lintang Avi Mehira Nahid 
(Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran UNDIP)

Cegah DBD di Wilayah Pesanggrahan Jaksel, Mahasiswa KKN Undip Adakan Sosialisasi, Edukasi Pembuatan Minuman Herbal dan Teknologi Tepat Guna

0
 

Campusnesia.co.id - Pesanggrahan, Jakarta Selatan (31/7). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun Akademik 2021/2022 Grup 8 telah menjalankan salah satu kegiatan sebagai bentuk pelaksanaan program kerja monodisiplin yaitu Sosialisasi DBD dan Edukasi Teknologi Tepat Guna yang berlokasi di RPTRA Puspita, Jl H Gari RT 001 RW 003, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 

Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB tersebut dihadiri oleh perwakilan RW, pengurus jumantik, dan perwakilan dari kader dasawisma. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di wilayah RW 003, dimana berdasarkan survei yang telah dilakukan diketahui bahwa jumlah masyarakat yang terkena DBD tengah meninggi sehingga diperlukan adanya sosialisasi terkait DBD dan inovasi suatu produk yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. 

Oleh karena itu, diadakanlah Sosialisasi DBD yang dilakukan oleh Rizca Andriana, dimana kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang hadir terkait apa itu DBD, bagaimana gejala penyakit DBD, hingga penanganan yang dapat diberikan kepada penderita DBD untuk mengurangi keparahan. 

Pada kegiatan ini, selain memberikan pengetahuan terkait DBD, kami juga memberikan informasi terkait salah satu minuman herbal yaitu SAMILAKOR (Sari Minuman Rempah Asli Lawan Korona) yang dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat lebih kuat dalam menangkal berbagai penyakit yang dapat menjangkit ke dalam tubuh seperti DBD dan Covid. 


Pembagian leaflet terkait minuman herbal, bahan mentah dan produk jadi juga ikut serta dibagikan agar peserta dapat merasakan dan mempraktikkan sendiri di rumah.

Selain itu, kami juga memberikan Edukasi Teknologi Tepat Guna yang dilakukan oleh Tya Dwi Rahayu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan agar menjadi suatu produk yang dapat berguna dan memiliki nilai jual. 

Sebagai salah satu implementasi terkait Teknologi Tepat Guna, pada kegiatan ini kami mengajak masyarakat yang hadir untuk membuat salah satu produk teknologi tepat guna, yaitu Alat Pembasmi Nyamuk. 

Alat ini berfungsi untuk menjebak nyamuk sehingga mengurangi jumlah nyamuk yang ada di rumah maupun lingkungan sekitar, alat ini juga dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada di wilayah RW 003 terkait DBD.

Setelah kegiatan selesai, tidak lupa kami melakukan dokumentasi bersama dengan warga yang hadir, dokumentasi ini dilakukan oleh Muhammad Hafidz Abdurrahman.

Mahasiswa KKN Tim II Undip Ajarkan Pengolahan Limbah Rumah Tangga Tempurung Kelapa Jadi Briket Bahan Bakar Alternatif

0
 


Campusnesia.co.idMahasiswa KKN TIM II UNDIP TAHUN 2021/2022 mengadakan kegiatan edukasi pengolahan limbah rumah tangga tempurung kelapa untuk di manfaatkan menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif pada hari Sabtu, 23 Juli 2022. 

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Solihatul Nada Firdaus Mahasiswa Undip Jurusan Kimia di RW 6 Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang bersama dengan Ibu-Ibu pengurus Posyandu RW 6, di bawah arahan dosen Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M.,M.A.

Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk mengurangi limbah rumah tangga seperti tempurung kelapa dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar alternatif seperti briket untuk keperluan rumah tangga, misalnya memasak. 

Briket adalah salah satu bahan yang dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan limbah-limbah disekitar seperti tempurung kelapa hingga serbuk kayu. Briket dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan minyak dan gas yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk diperbaharui karena berasal dari fosil, sedangkan briket sangat cepat dan mudah diperbaharui karena terbuat dari bahan/limbah yang sering dijumpai di lingkungan sekitar. 

Jika dibandingkan dengan minyak dan gas, briket lebih ramah lingkungan karena hanya sedikit bahkan nyaris tidak ada asap yang dihasilkan dari pembakaran briket. Selain itu, briket juga lebih ekonomis karena dapat dibuat sendiri dengan bahan yang mudah didapat. Keunggulan briket lainnya adalah panas yang dihasilkan dari pembakarannya tinggi dan tahan lama.


Kegiatan ini dilakukan dengan cara pembagian brosur mengenai keunggulan dan cara pembuatan briket dari tempurung kelapa dibarengi dengan penjelasan dan mempraktekkan cara pembuatan briket tempurung kelapa serta membagikan produk briket tempurung kelapa yang sebelumnya sudah dibuat oleh mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2021/2022.
  
Cara pembuatan briket juga terbilang mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah atau di lingkungan. Yang pertama dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 

Untuk alat yang digunakan yaitu tong pembakar tempurung kelapa, penyaring, baskom, alat pengaduk dan cetakan briket, sedangkan bahan yang digunakan yaitu tempurung kelapa dan lem kanji (campurang kental antara tepung kanji dan sedikit air). Yang kedua untuk cara pembuatannya adalah:

1. Membakar tempurung kelapa dalam tong besar dalam kondisi tong tertutup dan hanya ada sedikit ventilasi/lubang terbuka.

2. Hasil pembakaran digiling, ditumbuk atau diselep hingga menjadi serbuk dan disaring.

3. Mencampurkan serbuk tempurung kelapa dengan air secukupnya dan lem kanji (besarnya lem kanji yang digunakan adalah 2,5% dari serbuk tempurung kelapa).

4. Adonan dicetak dan dikeringkan selama 3-4 hari.
 
Ibu-Ibu pengurus Posyandu RW 6 mengikuti kegiatan ini dengan antusias serta aktif bertanya. Seperti, “Guna nya lem kanji itu untuk apa ya mbak?”. 

Lem kanji pada pembuatan briket tempurung kelapa ini berguna untuk menjadi perekat bubuk tempurung kelapa karena dapat menghasilkan kekuatan rekat kering yang tinggi serta menghasilkan sedikit asap dalam pembakarannya. 



Penulis: 
Solihatul Nada Firdaus 
(Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika)



KKN MMK UIN Walisongo adakan penanaman bibit pohon di Desa Pakis

0
 


Campusnesia.co.id - penanaman pohon merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian alam. Dengan adanya penanaman bibit pohon akan memberikan warisan untuk generasi selanjutnya. 

Selain itu manfaat diadakannya  penanaman bibit pohon akan membantu alam untuk memproduksi udara segar yang baik untuk sistem pernapasan. 

Penanaman bibit pohon diadakan oleh Mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo Gizi yang berkolaborasi dengan program studi Komunikasi Penyiaran Islam. Penanaman bibit pohon tersebut juga  bekerja sama dengan BPDASHL  Pemali Jratun yang diadakan pada tanggal 18 juli 2022. 

Sebanyak 200 bibit pohon yang terdiri dari bibit pohon alpukat dan pohon sengon yang akan disebarkan di tiga dusun di Desa Pakis, yaitu Dusun Krajan, Kedokan dan Plaosan. 

Penyerahan serta penanaman bibit pohon  secara simbolis diserahkan dari mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo kepada pihak desa yang diwakili oleh Kepala Desa Pakis, yaitu Bapak Wibisono dan para perangkat desa. 

Tak lupa pula peran LP2M Selaku perwakilan dari Birokrat Kampus yang ikut mendampingi acara penanaman pohon yang diadakan oleh Mahasiswa KKN MMK di Desa Pakis.



Penulis: 
Arina Manasikana dan Rizki Ade Afriyanti

Penyuluhan PHBS di Dusun Watulawang Limbangan Guna Tingkatkan Kualitas Kesehatan Individu dan Kebersihan Lingkungan oleh Kelompok 2 KKN MMK UIN Walisongo

0
 
Campusnesia.co.id - Berdasarkan Survey Masyarakat Desa yang diadakan oleh Kelompok 2 KKN MMK UIN Walisongo dan Survey Mawas Diri oleh Puskesmas Limbangan dilaksanakanlah kegiatan penyuluhan PHBS kepada masyarakat Dusun Watulawang. 

Penyuluhan PHBS (29/7/2022) diadakan di lima RT setelah kegiatan tahlilan ibu-ibu dengan tujuan mempermudah pendekatan, penggalian infomasi keluhan masyarakat, kemudian diperoleh solusi permasalahan oleh penyuluh secara langsung. 

Setiap RT dilakukan penyuluhan oleh dua hingga tiga mahasiswa kelompok 2. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan dan merubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat.

Materi penyuluhan yang diberikan ialah 10 indikator PHBS rumah tangga diantaranya meliputi  air bersih, cuci tangan, jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk, tidak merokok dalam rumah, dan pengolahan sampah rumah tangga. 

Beberapa hal yang ditekankan dalam penyuluhan adalah mengenai jamban sehat dan pengolahan sampah rumah tangga dimana hal tersebut menjadi permasalahan utama masyarakat yang mempengaruhi kesehatan individu dan lingkungan sekitar. 

Para ibu sangat antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dimana beberapa memberikan pembenaran dan pertanyaan terkait PHBS dan permasalahan kebersihan di kehidupan sehari-hari. 

Reporatse KKN Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Mahasiswa PGSD FTIK UNISNU Jepara PPL di SDN 1 Mijen Demak

0
 


Campusnesia.co.id - Jepara, Hari Selasa, bertempat di Sekolah Dasar Negeri Mijen 1 Demak sebanyak tujuh mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Tarbiyah & Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara melakukan penerjunan Program Praktik Lapangan (PPL).

Progam PPL FTIK merupakan kegiatan mahasiswa mengajar di lembaga pendidikan formal yang sudah ditentukan fakultas. 

Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensi mengajar dan membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan di sekolah. Praktik Program Lapangan (PPL) akan berlangsung mulai tanggal 25 Juli hingga 11 September 2022.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Sekolah, Guru Kelas, Dosen Pendamping Lapangan, dan seluruh peserta PPL.

Abdullah Efendi, M.Pd selaku DPL dalam sambutannya menyampaikan terima kasih banyak atas diterimanya tujuh mahasiswa kami sebagai peserta PPL di SDN 1 Mijen tahun ini. 

Semoga dengan adanya PPL ini dimaksudkan untuk melatih mahasiswa agar terampil mengajar, mendidik, dan diberi kesempatan untuk belajar dengan bimbingan bapak-ibu Guru SDN 1 Mijen yang berprofesional.

“Harapan kami setelah selesai program PPL ini, mahasiswa kami bisa menjadi calon guru professional dan program ini sebagai real teaching pembelajaran secara nyata”, pungkasnya. 

Kepala SDN 1 Mijen Ibu Sri Harini, S.Pd mengatakan selamat datang di SDN 1 Mijen, saya menyambut baik & berterima kasih kepada prodi PGSD Unisnu Jepara untuk PPL di lembaganya. 

“Saya terima penyerahan mahasiswa ini untuk PPL di sini. Besar harapannya adik-adik mahasiswa bisa semaksimal mungkin bisa belajar dan mengajar di kelas nanti. Untuk itu, kalian tidak usah sungkan berdiskusi dan konsultasi dengan Kami apabila kesulitan. Saya juga berpesan gunakanlah waktu ngangsu kawruh (mengambil ilmu dari sumber ilmu untuk pengetahuan, wawasan, kecerdasan untuk dirinya) di SDN 1 Mijen”, jelasnya.

Penulis: Hisyam Nasyith

Aksi Nyata Pencegahan Stunting dan Penanggulangan GTM Balita di Dusun Biting dan Gedeg Desa Kedungboto Limbangan

0
 


Campusnesia.co.idStraching atau Strategi Pencegahan Stunting merupakan acara penyuluhan dan edukasi mengenai stunting dan GTM yang diadakan oleh kelompok KKN MMK UIN Walisongo kelompok 2. 

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2022 yang berlokasi di Balai Desa Kedungboto pada pukul 09.30 hingga pukul 12.00.  Straching dihadiri oleh 20 ibu balita dari Dusun Biting dan Dusun Gedeg serta Bapak Turkamun selaku Kepala Desa Kedungboto. 

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran para ibu balita mengenai anak stunting dan mengatasi GTM pada balita. GTM sendiri merupakan gerakan tutup mulut yang dapat menyebabkan gizi kurang bahkan gizi buruk pada anak. Selain memberikan pemahaman mengenai stunting dan GTM, Straching juga mengadakan kegiatan demo masak pemanfaatan pangan lokal diakhir acara. 


Straching diisi oleh pemateri Nurul Hasanah yang membahas mengenai pencegahan stunting pada anak. Pemateri kedua diisi oleh Shinta Wahyu dengan bahasan pencegahan GTM sebelum terjadinya stunting. 

Sepanjang acara, para ibu balita sangat antusias menyimak dan mendengarkan materi yang diberikan. Setelah materi diberikan, MC acara memberikan games Benar atau Salah mengenai materi-materi yang terkait dan mayoritas para ibu dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.

Demo masak diadakan untuk membantu para ibu untuk kreatif dalam memanfaatkan pangan lokal disekitar lingkungan rumahnya. Jagung dan gula aren merupakan pangan lokal yang banyak dihasilkan di Desa Kedungboto sehingga Tim Demo Masak ingin menunjukkan pemanfaatan kedua bahan tersebut menjadi jajanan ringan yang dapat dikonsumsi segala usia. 

Oleh karena itu, Dodol Jagung menjadi pilihan utama yang ditampilkan dalam kegiatan Demo Masak Straching. Dodol Jagung merupakan jajanan manis berbahan dasar gula aren, jagung, dan tepung hunkwe. 

Selain cara pembuatan yang mudah, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Dodol Jagung juga terjangkau dan mudah ditemukan. Setelah ditunjukkan cara membuat Dodol Jagung, kami bagikan hasil Dodol Jagung yang siap dikonsumsi kepada ibu balita dan balita. 

Kegiatan Straching ditutup dengan pembagian hadiah kepada ibu balita yang antusias selama kegiatan kemudian foto bersama.

KKN di Tengah Pandemi, Mahasiswa UNS Bantu Tingkatkan Potensi Industri Kreatif di Desa Karang

0

Campusnesia.co.id -- Solo (02/03/2021), sudah lebih dari satu tahun Bumi Pertiwi dilanda pandemi Covid-19. Meski sedang dilanda pandemi yang tak berkesudahan, Universitas Sebelas Maret Surakarta tetap mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, pelaksanaan KKN tahun ini sedikit berbeda. Tahun ini UNS menyelenggarakan KKN  secara tematik integratif, yakni mahasiswa melaksanakan program di domisili masing-masing.

Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan, mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga hal yang harus ada dalam sebuah perguruan tinggi saat aktivitas akademik berlangsung. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri atas pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat.

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Universitas Sebelas Maret mengirimkan beberapa kelompok ke desa yang tersebar di Solo Raya. Salah satunya adalah kelompok 60 yang mendapatkan kesempatan untuk membantu mengembangkan potensi di Desa Karang, Kecamatan Delanggu, Klaten. Kelompok 60 terdiri atas sepuluh orang mahasiswa dan mahasiswi dengan fakultas serta jurusan berbeda yang dibimbing langsung oleh Ibu Novita, S.Sn., M.Sn. selaku dosen pembimbing lapangan. Dhyan Ayu Kurniawati, Mega Hayu Prasetyowati, Farahdina Putri Purtanti, Dwi Ria Rizkiana, Tasya Ayu Oktayana, Umi Sholikhah, Bagas Chairum Marcel, Muhammad Dani, Muhammad Arif, dan Nanda Ishermawan memilih untuk mengembangkan potensi industri kreatif di tengah pandemi. Tema ini dipilih karena banyak sektor ekonomi, terutama yang bergerak di bidang industri memilih untuk gulung tikar. Sementara banyak perut yang harus diberi makan. 

Program Kuliah Kerja Nyata yang dicanangkan oleh kelompok 60 sebanyak 2 program utama serta 14 program penunjang. Program utama terdiri dari Budidaya Ikan Lele dan Sayur Dalam Ember (BUDIKDAMBER) serta pelatihan pembuatan ecoprint. Sementara itu program penunjang terdiri dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelatihan foto produk dan pembuatan konten media sosial, sosialisasi Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), gotong royong, pelatihan pembuatan nugget ayam dan sayur, pelatihan pembuatan kokedama, penanaman bibit pohon, sosialisasi bank sampah, penyerahan tempat cuci tangan, pembuatan sabun dari bahan alami, kelas belajar, pembuatan brownies jamur, pembuatan makrame, serta sosialisasi pemahaman gadget dan hoax. 

Seluruh kegiatan pengembangan potensi industri kreatif di Desa Karang, Delanggu didukung oleh seluruh masyrakat dan perangkat desa. “Terima kasih kepada mahasiswa KKN UNS atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan kepada masyarakat, semoga apa yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk pengembangan dan pembangunan Desa Karang” ungkap Agung Tri Sulistyo, Kepala Desa Karang yang ditemui pada tanggal 2 Maret 2021 lalu. 


Penulis:

Farahdina Putri

(Ilmu Komunikasi - UNS)