Main ke Kawasan Kota Lama Semarang




Campusnesia.co.id -- Setelah puas main dan belajar di Museum Ranggawarsita, penulis melanjutkan perjalanan ke kawasan Kota Lama Semarang. Butuh waktu setidaknya 15 menit dengan ojek online dan hanya 4.000 rupiah tarifnya.

Baca juga:

Di kawasan kota lama saat ini sedang ada perbaikan jalan, jadi dibeberapa titik agak mengganggu, tapi kamu masih tetap bisa main-main untuk melepas penat dan mencari hiburan.

1. Kawasan Barang Seni

Pemberhentian pertama penulis di kawsan pedagang barang seni, di sini berjejer lapak yang menjual souvenir yang bisa kamu bawa pulang dengan harga terjangkau. Itu yang saya lakukan tadi, satu kaca mata seharga 25.000 dan cangkir seng bersablon masjid agung jawa tengah seharga 10.000. Tak hanya souevenir di sini juga dijajakan barang-barang antik. Buat kamu yang suka barang jadul dan kolektor cocok nih.



2. Kawasan Taman Foto

Di taman ini kamu bisa berfoto-foto sepuasnya, selain latar belakang gereja Blenduk yang terkenan itu, kamu juga bisa berfoto dengan patung manusia atau sepeda jaman dulu. Ada juga jasa yang bersedia memfotokan dengan tarif seikhlasnya. Dari pengamatan penulis banyak yang memberi tip 5.000 hingga 10.000. Hitung-hitung beramal.



3. Semarang Art Galery

Langkah kaki penulis selanjutnya mengarah tak jauh dari kawasan pasar seni dan taman, ada gedung dengan nama Semarang Art Gallery. Tiket masuk 10.000 rupiah, kamu bisa menikmati karya-karya lukisan dari beberapa pelukis, tapi menurut saya koleksinya tidak terlalu banyak.



4. Semarang Kreatif Gallery

Dengan berjalan 5-10 menit, tujuan berikutnya adalah Semarang Kreatif Galery. Di dalamnya di jual produk-produk UKM Kota Semarang yang menurut keterangan premium. Beberapa produk yang sempat penulis lihat seperti Batik, Kaos dan merchandise lain. Oh ya ada gelas cangkir yang sama di lapak pasar seni namun dijual lebih mahal, he he. Karena tempatnya kali ya.



5. Museum 3D Art

Ada 2 wisata foto 3D art di kawasan kota lama ini, Old City Semarang dan Dream Museu Zone (DMZ) yang mengklaim artis pelukisnya dari Korea. Tapi kali ini penulis tidak masuk ke dalam kedua tempat itu. Untuk yang pernah saya masuk adalah DMZ dengan tiket masuk 100.000 kala itu. Kamu bisa foto sepuasnya.



Baca juga:

Selepas Dzuhur penulis memutuskan pulang kembali ke Tembalang, selain sudah lelah juga panas. Main episode kli ini menyenangkan, dan akan kita lanjutkan dengan Main ke tempat-tempat yang lain. Ada saran tempat mana lagi yang harus penulis kunjungi? tulis di kolom komentar ya.

penulis: Nandar
foto: Nandar
editor: Mumun

Main ke Museum Ranggawarsita Semarang





Campusnesia.co.id -- Apa kabar sobat Campusnesia, tetap produktif walau akhir pekan ya. Di kolo main kali ini penulis akan berbagi pengalaman jalan-jalan ke wisata edukasi Museum Ranggawasito Semarang. Tak kurang dari satu jam penulis berkeliling dan rasanya puas, dapat hiduran sekalius bisa belajar banyak hal. yuk simak perjalanannya.



1. Perjalanan
Dari Tembalang saya menggunakan ojek online dengan tarif 15.000 rupiah karena dapat potongan diskon. Berangkat pukul sembilan dan membutuhkan setidaknya 30 menit untuk sampai tujuan. Selain ojek online kamu juga bisa naik BRT Trans Semarang atau menggunakan kendaraan pribadi.


2. Lokasi Museu Ranggawarsito
Museum ini terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh nomer 1 Kalibanteng Kidul Semarang Barat. Mencarinya tidaklah sulit karena persis di pinggir jalan. 



3. Sejarah
Museum ini diresmikan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia yaitu bapak Prof. DR. Fuad Hassan pada tanggal 5 juli tahun 1989. Memiliki lebih dari 50.000 koleksi, Museum Jawa Tengah Ronggowarsito dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung. Fasilitas tersebut antara lain 4 gedung pameran tetap, masing-masing terdiri dari 2 lantai; dan satu ruang koleksi emas.



4. Harga Tiket Masuk
Buka dari jam 08.00-16.00 wib dengan tiket masuk yang sangat terjangkau. Untuk anak-anak hanya 2.000 rupiah dan dewasa 4.000 rupiah.



5. Memiliki 9 Galeri
Kamu akan disuguhi sembilan ruang galeri yang memanjakan mata dan penuh ilmu. Gedung A: Galeri Geologi (Lantai I), Galeri Paleontologi (Lantai II), Gedung B: Peninggalan dari peradaban Hindu-Buddha (Lantai I dan II), Peninggalan dari berbagai zaman peradaban (Lantai II), Gedung C: Galeri bersejarah perjuangan bersenjata (Lantai I), Galeri koleksi teknologi dan kerajinan tradisional (Lantai II), Gedung D: Galeri Pembangunan (Lantai I), Galeri Kesenian (Lantai II), Ruang E: Galeri Koleksi Emas.



Sejak masuk kamu sudah bisa melihat tentang kekayaan geologi jawa tengah, bahkan ada batu meteorit juga, kemudian beranjak jaman pra sejarah di jawa tengah, candi dan kerajaan. Selanjutnya era perjuangan juga ditampilkan dengan diorama. Berikutnya nikmati galeri budaya seperti pakaian adat, kesenian dan kerajinan jawa tengah. 



Menurut penulis, sangat cocok berwisata bersama keluarga dan teman-teman ke museum Ranggawarsito Semarang. karena selain untuk hiburan dan liburan juga bisa jadi sarana pembelajaran tentang berbabagai hal yang ada di jawa tengah khususnya. jadi Ayo ke wisata ke museum.

penulis: Nandar
foto: Nandar
editor: Mumun 

Main ke Kota Pati Menikmati Nasi Gandul





Campusnesia.co.id -- Yes sudah akhir pekan lagi, saatnya redaksi posting kolom Main. Sobat Campusnesia apa aktivitasu akhir pekan ini? walau libur harus tetap produktif ya. Seminggu yang lalu penulis main ke kota Pati berangkat dari kota Lunpia Semarang selepas magrib dan sampai di stasiun Puri pati sekitar jam 21.30 wib.

Main ke pati serasa belum lengkap jika belum menikmati kuliner khas setempat yang sudah terkenal, yaitu nasi Gandul. Hangat dan gurih cocok dinikati di malam hari selagi melepas lelah setelah berkendara beberapa jam dari Semarang.

1. Nasi Gandul
Nasi putih dengan kuah santen gurih dan beberapa jeroan. Untuk lauk kamu bisa minta empal atau daging, jeroan, paru, babat dan telur bacem. Ditambah kecap manis agar lebih nikmat dan bagi yang suka pedas jangan lupa minta sambel.

Disajikan khas dengan daun pisang, kalau jaman dulu dinikati dengan "suru" sendok yang terbuat dari daun pisang.



2. Makanan Pendamping
Satu lagi yang khas adalah makanan pendampingnya, yaitu tempe kriuk. ada juga kerupuk blek dan kadang juga ada bergedel.



3. Harga
Sangat terjangkau dengan kualitas rasanya, satu porsi nasi gandul dengan lauk daging, es teh manis dan tempe kriuk hanya 22.000 rupiah.



4. Hanya Buka Malam Hari
Walau banyak warung nasi gandul di kota pati, salah satu favorit penulis adalah warung yang ada di stasiun puri yang hanya buka dari sore hingga fajar. Tetapi bagi sobat campusnesia yang main ke pati pagi atau siangpun warung nasi gandul mudah di jumpai disepanjang jalan.



Nah itu tadi sobat, sekelumit cerita pengalaman penulis Main ke kota Pati dan menikmati kuliner khasnya yaitu nasi gandul. Bagi kamu yang sudah pernah makan nasi gandul jangan lupa share di kolom komentar ya. Sampai jumpa.

penulis: Nandar
foto: Nandar
editor: Mumun


Aksi Bela Golden Ages




Campusnesia.co.id -- Senang sekali ada kesempatan seperti ini, Bismillah wal hamdulillah, waktu itu tahun 2007-an, awal saya mendedikasikan diri sebagai pendidik sering menerima curhatan ortu yang mengalami kesulitan mengarahkan anaknya belajar. Inilah yang kemudian menjadi jalan bagi saya untuk membuka tangan selebar-lebarnya menerima ortu yang mau menitipkan anaknya untuk saya bimbing belajar. Saat itu saya masih single dan tentu saja anak-anak ini belum banyak dipengaruhi oleh yang namanya gadget. Ilmu parenting pun masih asing sepertinya di masa itu.


Sampai kemudian saya merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi orang tua dari anak laki-laki usia 8 tahun yang ternyata  tidaklah gampang juga mengarahkan dia belajar dengan duduk manis menghadap buku.  Untungnya, kami sebagai ortu sudah memiliki kesadaran bahawa yang namanya belajar itu tidak terbatas dengan duduk manis di belakang meja.
Nah, sedihnya di luar sana masihlah banyak ortu (bahkan juga guru) BELUM SAMPAI PADA PENGERTIAN INI. Rasanya ingin mengedukasi saja dalam hal ini. Nyatanya sekarang zaman serba hightech, dan anak-anak itu cepat sekali belajarnya sedang ortunya pun gurunya tidaklah begitu. Akhirnya muncullah ketidakseimbangan dan ketidakharmonisan (masalah).


Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah, anak saya termasuk yang fast learner  walau tak pernah “belajar”. Disini banyak ortu yang iri dan bertanya-tanya kok bisa??? (sebenarnya saya sendiri juga menyimpan pertanyaan yang sama hhhe...) akhirnya saya coba jawabannya dengan menelesuri jejak-jejak  (flashback) ke masa golden ages itu.


Sejak dari buaian (dalam rahim) saya sering membacakan dia buku, ensiklopedi, sampai macam-macam kamus, dan tentu saja Al Qur’an. Koran juga, lebih tepatnya pada artikel sains dan sastra. Ini juga yang membuat dia jarang (hampir-hampir tidak pernah) menyobek buku ataupun mencoret-coretnya (entah apa memang ADA HUBUNGANNYA atau kebetulan belaka). Sementara di luar sana banyak ortu yang curhat kalo anaknya dikasih buku ehhh malah dicoret-coret dan disobek-sobek.


Inilah yang kemudian membuat SAYA TERPANGGIL setiap kali melihat ibu hamil dan yang masih punya anak baduta (bawah dua tahun), untuk JANGAN MEMBIARKAN MASA IT BERLALU BEGITU SAJA tanpa do something great.  Ajaklah anak mendongeng (meski masih dalam rahim)  dari dongengan yang bersifat sederhana sampai ilmiah dan yang menumbuhkan keimanan. Pokoknya semua ranah, tidak harus yang ortu sudah kuasai saja.  Karena sebagai ortu kita belum tahu juga ini anak dititipkan Allah kelebihan di bidang apa saja.  Misalnya kok ortu tidak punya kemampuan cukup untuk membahas suatu ilmu itu, bisalah dengan membacakan buku (kalau membacakan buku, semua ortu pasti bisa kan...?  tapi buku ya...bunda yahnda, BUKAN BACA DARI HP meskipun itu suatu tulisan yang sangat bagus (noted: jangan terlalu gampang mengenakan HP ke anak di usia dini). Nah, buku-buku bagus misalnya yang berupa ensiklopedi (yang murah 5rb-an ada kok, biasanya ada di pameran-pameran buku). Tidak ketinggalan pula ensiklopedi Al Qur’an dibacakan juga artinya. Bagus lagi dalam berbagai bahasa. Intinya, JANGAN MENUNGGU ANAK MASUK USIA SEKOLAH baru disinauni. Kelamaan, rugi, dan akan banyak menghadapi kendala. Justru di saat golden ages itu sewaktu anak belum punya mobilitas tinggi.


Untuk edukasi dan sosialisasi bab ini, bisa itu lewat blusukan ke arisan-arisan RT/RW, pengajian, kumpulan PKK/organisasi-organisasi apa saja (termasuk yang beranggotakan bapak-bapak juga lah dan anak-anak muda yang sudah cukup matang hhhe...) atau semacam konsep HOME MEETING. Juga blusukan ke sekolah-sekolah dengan sasaran bapak dan ibu gurunya, karena masih banyak pula bapak dan ibu guru yang BELUM SAMPAI PADA KESADARAN INI. Ironis sekali bukann???


Bagusnya lagi, kalo pemerintah ikut memback-up dalam urusan ini. Misalnya dengan mengunduh ASN (non ASN juga ok) yang sudah berkesadaran parenting, apakah itu dari kalangan guru atau pegawai  di suatu intansi untuk dipersatukan  dan digembleng (diklat) sebelum kemudian diterjunkan  (blusukan)  untuk mendiasporakan kesadaran ini secara serentak, kontinyu dan konsisten (ijinkan saya menyebutnya AKSI BELA GOLDEN AGES)
Jadi, orang-orang ini tetap digaji sebagai ASN tanpa mengurangi jam kerja mereka, hanya memindahakan tempat kerja yang semula terbatas di kantor/sekolah menjadi lebih luas tanpa sekat yaitu di masyarakat.


Penulis:
husniati Ningsih
Guru Bahasa Inggris
SMK N Karangdadap
Kab. Pekalongan 
Jawa Tengah, Indonesia 

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini. 

Mengoreksi Diri Sendiri Menjadi Lebih Baik Untuk Indonesia Maju




Campusnesia.co.id -- Peran kecilku untuk negeri ini cukup dimulai dengan hal yang sederhana yaitu, mengoreksi diriku sendiri menjadi lebih baik. mengapa demikian? Karena menurutku mengoreksi diri sendiri menjadi lebih baik ini sangat penting dan menjadi kunci dasar akan kemajuan suatu bangsa, karena bangsa yang maju membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dalam segala bidang untuk memajukan bangsanya. Dengan mengoreksi diri sendiri menjadi lebih baik, pikirku itu bisa menjadikan Indonesia menjadi lebih baik lagi bahkan bisa menjadi panutan oleh negara negara lain di masa yang akan datang, karena itu Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas untuk masa depan negara dan bangsanya.


Dengan adanya sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, negeri ini akan menghasilkan berbagai pemaju bangsa serta menciptakan berbagai macam teori, teknologi, dan prestasi prestasi lainnya yang mampu menjadikan Indonesia sebagai panutan bagi bangsa bangsa lain. Menurutku untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas dasarnya harus merubah sikap terlebih dahulu menjadi lebih baik, jika sudah merasa baik terus tingkatkan lagi jangan sampai tergoda ke arah lain, harus tetap konsisten. Selain itu tingkatkan berbagai macam kegiatan dan pembelajaran positif untuk mengasah pola pikiran dan mengukur kemampuan diri, beberapa diantaranya seperti berolahraga, mengunjungi tempat wisata, belajar bisnis online, membaca berita / ilmu pengetahuan, mempelajari hal – hal baru, mengikuti berbagai macam lomba yang sesuai dengan kemampuan, menciptakan berbagai kreativitas yang bisa berguna untuk menambah semangat, dll.


Caraku mengoreksi diri sendiri menjadi lebih baik untuk negeri ini diawali dengan merubah sikap yang tadinya malas malasan berusaha untuk menjadi rajin, cara ini menjadikanku pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan mendapatkan berbagai manfaat yang tidak ku duga, seperti aku lebih mandiri, selalu ingin tau akan berbagai macam hal yang baru, dll. Cara melakukannya dengan aku membuat sebuah komitmen tentang apa yang ingin aku inginkan, dengan sendirinya hal ini memberiku dorongan dan membuatku merasa lebih baik. Karena hal seperti ini bisa mempengaruhi faktor faktor lainnya, contohnya aku jadi tambah giat lagi menjalankan ibadah, disukai banyak teman, tumbuh berbagai macam pikiran akan kreativitas, dll. Dengan seperti ini sumber daya manusia di negeri ini akan menjadi unggul dan berkualitas. 


Peran kecil seperti itu yang bisa aku lakukan untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi di masa depan, mungkin aku masih belum bisa untuk menjadi salah satu sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas di negeri ini, tetapi aku akan tetap belajar dan terus mencoba untuk menjadi salah satu dari bagiannya untuk menjadikan negeri ini lebih baik lagi dan memajukan negeri ini kelak di masa depan. Nyatanya ada banyak upaya untuk menjadikan negeri ini menjadi lebih baik lagi, gagasanku ini bisa menjadi pertimbangan salah satu langkah untuk mencapainya. Semoga gagasan ini bisa berguna untuk referensi / informasi para pembaca.














Penulis:
Gilang Dewanda Dwiguna
Kuningan
Jawa Barat

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini. 

Gerakan Membeli ke Warung Tetangga





Campusnesia.co.id -- Perkembangan jaman yang semakin pesat ditandai dengan banyaknya pembangunan pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko riteil yang semakin menjamur di masyarakat. Toko-toko reteil tidak hanya di perkotaan saja tapi sudah merambah ke pedesaan. Hal ini yang menjadikan warung-warung di desa semakin sepi pembeli. 

Pola konsumen yang memilih membeli di toko-toko retail karena tempatnya bersih, nyaman, berAC, lama-kelamaan akan membuat warung-warung yang kalah modal akan gulung tikar. Gerakan membeli ke warung tetangga adalah bukti dari kita hidup bertetangga, hidup berdampingan, yang menandakan kita bersosialisasi dengan masyarakat. Kembali pada fitrahnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, kita butuh tetangga, kita butuh teman, kita butuh saudara dan selamanya akan selalu membutuhkan mereka. Karena kita tidak bisa minta tolong pada saudara kita yang jauh tapi pada tetangga kita bisa minta tolong.


Gerakan membeli ke warung tetangga sebagai wujud kepedulian kita karena kita hidup dengan mereka. Perlu kita ketahui bahwa toko-toko riteil yang sekarang ada disekitar kita pemiliknya bukan orang indonesia melainkan asing, kita hanya dikasih frenchise bagi yang punya modal besar. Sedangkan masyarakat  kita rata-rata golongan menengah kebawah. Kalau perekonomian kita dipegang asing kita tidak dapat apa-apa. 

Coba kita renungkan kalau kita belanja di toko riteil terus, warung tetangga gulung tikar berarti perekonomian tetangga kita lumpuh, dia tidak punya penghasilan, misalnya kita butuh bantuan tetangga, pasti dibantu tapi terbatas pada yang dimiliki yaitu tenaga, tetangga kita tidak bisa membantu finansial. Mungkin sebagian kita akan pinjam ke bank, tapi apakah bank itu hari minggu dan tanggal merah buka, hari sabtu saja setengah hari bahkan sebagian bank sabtu tutup.


Gerakan membeli ke warung tetangga akan menghidupkan perekonomian tetangga kita yang juga berdampak pada diri kita sendiri. Misalnya kita buat produk atau jajanan lalu kita titipkan ke warung tetangga kan lumayan buat tambahan. Kita memang bisa menitipkan produk kita di toko riteil kalau produk kita sudah lengkap ijinnya, terdaftar PIRT dan lain-lain. Mengurus ijin itu butuh waktu, tenaga, pikiran, uang dan harus sudah ada pemasaran terhadap produk. Kalau produk kita tahan lama, kalau cuma sehari misalnya kolak pisang atau bubur kacang hijau jelas tidak bisa.


Roda ekonomi akan terus berputar. Jangan sampai yang menikmati hanya mereka yang memiliki modal besar. Jadilah pelaku ekonomi yang kreatif. Kita membeli di warung tetangga dan kita juga bisa menitipkan produk kita di warung tetangga. Gerakan membeli di warung tetangga mengajak kalian untuk peduli kepada tetangga, kepada sesama. Menumbuhkan rasa sosial yang tinggi, menumbuhkan semangat persaudaraan. Orang yang terbiasa belanja di pusat perbelanjaan atau toko riteil biasanya cuek dan tidak peduli karena tidak kenal dengan pelayannya dengan kasirnya jadi seenaknya sendiri. Berbeda dengan belanja di warung tetangga kita saling sapa, menegur dan berbagi senyuman.



Penulis:
Mukhrisotun Khasanah
Arjowinangun
Kec. Buluspesantren
Kab. Kebumen 

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini. 

Dunia Nyata Tempatku Bersosial




Campusnesia.co.id -- Seiring perkembangan jaman yang semakin modern menuntut masyarakat untuk siap menerima teknologi yang baru termasuk handphone yang pintar (smartphone). Kalau dulu handphone hanya sekedar untuk berkomunikasi lewat telpon dan sms sekarang dilengkapi dengan media sosial. Apa itu media sosial?. Media sosial berasal dari dua suku kata yaitu media dan sosial. Media itu alat dan sosial itu hidup bermasyarakat, bertetangga, berteman. Media sosial itu tidak hanya ada di smartphone tapi juga komputer yang semuanya terhubung di internet. Kalau anak muda bilang dunia maya tempat dia bersosial media. 


Dunia nyata tempatku bersosial karena ku lahir di dunia nyata. Bukan tidak menerima perkembangan jaman hanya saja jangan lupakan untuk bersosial di dunia nyata. Dunia nyata dan dunia maya sangatlah berbeda. Jangan samakan dunia nyata dengan dunia maya. Di dunia maya kamu tidak butuh makan, kenyataannya kamu pasti makan setiap hari. Di dunia maya kamu tidak pernah buang air, kenyataannya kamu selalu buang air setiap hari. Mungkin kamu akan buat video saat makan lalu di upload ke media sosial tapi apakah kamu juga akan membuat video saat kamu buang air?, tentu tidak kan. 

Tetaplah bersosial media di dunia maya tapi jangan lupakan untuk bersosial di dunia nyata. Tegurlah orang yang berpapasan denganmu dan berbagi senyuman dengannya, jangan sibuk dengan duniamu sendiri. Kalau jatuh dan tak bisa bangun orang di dunia nyata yang pertama kali akan menolongmu. Ada yang naik motor sambil main smartphone, okelah kalau kamu tidak peduli dengan keselamatanmu tapi cobalah peduli dengan keselamatan orang lain.


Ingat hidupmu bukan hanya sebatas didepan layar monitor atau smartphone. Emang kalau kamu mati yang gotong kamu siapa?. Pasti tetanggamu atau saudaramu yang dekat. Kalau saudara jauh kadang datangnya malah setelah kamu dikubur atau mungkin tidak bisa datang. Sesibuk apapun kamu luangkan waktu untuk bersosial di dunia nyata. Sekedar basa-basi itu sudah lebih baik daripada diam saja dan asik dengan smartphone. Ada waktu untuk bersosial media di dunia maya adapula waktu untuk bersosial di dunia nyata. Tidak semua dapat digantikan dengan internet. 

Coba lihat anak kecil sebenarnya mereka tidak butuh smartphone, mereka hanya butuh bermain. Tapi karena orangtuanya sibuk dengan dunianya sendiri jadi anaknyapun dikasih pegang smartphone. Pengaruh smartphone atau gadget sangat tidak bagus bagi anak. Mungkin ada yang bilang smartphone bisa buat anak jadi pintar, ya itu hanya sedikit lebih banyak pengaruh negatifnya. Mengurangi bukan tidak menggunakan sama sekali. Bijak bersosial media tanpa kehabisan waktu untuk bersosial di dunia nyata.

Penulis:
Mukhrisotun Khasanah
Arjowinangun
Kec. Buluspesantren
Kab. Kebumen 

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini. 

Menanam, Investasi Masa Depan



Campusnesia.co.id -- Terlahir dari keluarga petani di salah satu desa di kabupaten Kebumen membuat saya memiliki jiwa petani yaitu menanam. Berkebun itu asik. Menanam itu menyenangkan. Tanaman itu sendiri adalah investasi masa depan. Menanam itu sangat mudah apalagi di indonesia yang katanya “Gemah ripah loh jinawi” bukan hanya itu saja “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Bayangkan tongkat kayu dan batu saja bisa jadi tanaman. Tidak ada alasan uuntuk tidak menanam. 


Sekarang banyak lahan yang telah diubah fungsinya menjadi gedung-gedung atau rumah pemukiman penduduk. Lahan pertanian semakin sempit dan kurang subur karena dampak pencemaran lingkungan. Oleh karena itu ini menjadi tugas bersama kita untuk menjaga lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan, pisahkan sampah organik dengan non organik, sampah pecahan kaca, besi berkarat. Lakukan daur ulang terhadap sampah yang masih bisa di daur ulang. Olah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk lingkungan.


Menyikapi semakin sempitnya lahan pertanian sebagai alternatif  kita bisa memanfaatkan media hidroponik. Selain itu pola tanam dibuat tumpang sari. Kita bisa mengkombinasikan tanaman palawija dengan tanaman padi, bisa juga tanaman padi dengan budidaya ikan lele. Kita juga harus pandai memilih bibit tanaman yang berkualitan dan tidak butuh waktu lama untuk memanennya. Untuk petani padi jangan puas hanya dengan panen padi, kalian bisa menambahkan jagung, singkong, buah pepaya, atau sayuran yang lainnya yang biasa ditanam di sawah. Buat petani kentang yang berada di daerah dataran tinggi jangan puas hanya dengan panen kentang, kalian bisa menambahkan wortel, daun bawang, sledri, kol dan lain-lain.


Menanam adalah investasi masa depan. Karena dari menanam kita belajar bahwa untuk menikmati sepiring nasi banyak prosesnya mulai dari menanam, merawat, memanen, menjemur, menyelip agar jadi beras lalu dimasak menjadi nasi. Pelajaran yang sangat berharga dari dunia pertanian. Menanam pohon juga tak kalah penting karena sekarang marak terjadi penebangan hutan liar yang menyebabkan bencana kebakaran hutan dimusim kemarau, longsor dan juga banjir di musim penghujan dan bencana yang tak terduga lainnya. Tanam walaupun hanya buah kelapa, tanaman buah seperti nangka, sirsak, durian, sawo, jambu yang nantinya kamu bisa menikmati hasilnya/buahnya. 

Penulis:
Mukhrisotun Khasanah
Arjowinangun
Kec. Buluspesantren
Kab. Kebumen 

-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini. 

Peran Kecilku untuk Indonesia Lebih Baik melalui Status Whatsapp




Campusnesia.co.id -- Awalnya aku merasa kecil sekali, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak berguna, bahkan seakan menyesal telah dilahirkan. Pernah kumerasa bahwa aku sangatlah terlambat dibanding teman-teman seusiaku.  Mereka sudah berpikiran dewasa, namun aku masih seperti anak-anak dengan berkelakuan seenak jidatku. Pernahkah kalian merasa sepertiku? Merasa tidak berguna, sudah mendaftar berbagai kompetisi namun belum juga diterima, selalu menjadi yang terbaik namun nyatanya tidak dianggap, berusaha sebaik-baiknya berteman namun selalu diabaikan, dan sebagainya-sebagainya. 


Kemudian aku mulai menelisik kembali, sebenarnya apa tujuan Allah menciptakanku yang sedemikian rupa ini. Kenapa aku harus menjadi Anna, kenapa aku tidak menjadi X yang cantik, baik hati, menawan, selalu berprestasi, dan sebagainya-sebagainya. Kenapa aku tidak ditakdirkan menjadi Y yang tampan, banyak yang naksir, mudah bergaul, jago bermain musik, jago basket, dan sebagainya-sebagainya. Kenapa aku tidak ditakdirkan menjadi si Z yang mukanya awet muda, selalu dielu-elukan, kecil-kecil brilian, dan sebagai-bagai-bagainya. Lalu aku kemudian mulai menelisik kembali dalam diri, untuk apa aku membanding-bandingkan hidupku dengan hidup orang lain. 




Toh dengan membanding-bandingkan itu aku malah justru terpuruk, mending kalau jadi termotivasi dan meroket. Perasaan itu masih, masih sangat menghantuiku. Karena itu aku mulai sedikit demi sedikit melakukan aktivitas yang sekiranya aku suka, dan mungkin itu berguna bagi orang lain.


Yaa, melalui status whatsappku, atau dalam istilah instagram adalah insta stories, aku mulai membagikan info-info yang sekiranya bermanfaat. Awalnya aku keranjingan menuliskan status whatsapp agar dapat berbagi cerita dengan sanak saudara bila mereka membaca statusku, awalnya hanya itu. Namun lama kelamaan, aku justru senang membagikan informasi-informasi seperti beasiswa, lomba-lomba, kompetisi, pelatihan, seminar, workshop, lowongan kerja, bahkan hanya sekedar quotes motivasi hidup. Aku pernah membagikan cerita ini dan kuanggap ini tidak berguna, namun aku tidak pernah tau bahwa terkadang ada orang-orang di luar sana yang benar-benar mendaftar, registrasi, dan lolos. Satu kali aku pernah membagikan informasi mengenai pelatihan bahasa yang sangat murah sekali sudah termasuk modul dan pengajarnya adalah native. Meski aku tidak mengikutinya, akhirnya ada dua temanku yang kuketahui mendaftar, yang sebelumnya sempat bertanya-tanya juga padaku. Hal ini membuatku sangat senang sekali, akhirnya statusku berguna juga, hehehe.


Kita tidak pernah tau perihal mana dari diri kita yang berpengaruh pada orang lain. Oleh karena itu aku niatkan memulai sesuatu dengan kebaikan, membagikan informasi-informasi yang sekiranya berguna di Whatsapp. Kita tidak pernah atau, melalui informasi yang kita bagikan seberapa orang yang terinspirasi, seberapa orang yang akhirnya mendaftar beasiswa dan lolos hingga menjadi sosok berjaya, seberapa banyak orang yang terpuruk namun akhirnya terinspirasi dan semakin bersemangat, dan hal-hal positif lainnya. Bahkan kita juga tidak pernah tau berkat informasi-informasi dari siapa saja kita dapat berada di posisi ini, yang bisa jadi banyak orang yang memimpikan untuk berada di posisi kita saat ini.


Dari sekitar 880-an kontak Whatsapp aku, sepuluh persennya melihat status whatsappku, karena itu tidak ada alasan bagiku untuk membagikan hal-hal yang cengeng, galau, dan sebagainya. Melalui status whatsapp, aku sudah meniatkan untuk ibadah. Ibadahku adalah dengan membagikan kepada teman-teman whatsappku tentang informasi yang aku terima (tentu bukan hoax atau fake news ya). Jadi yang ingin informasi bermanfaat dari status whatsappku, bolehlah kita berteman yaa, hahahahha.




Aku dapat membagikan informasi-informasi tentang kegiatan yang ada di Jakarta, Bogor, Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang, Kudus, dan sekitarnya karena memang aku pernah berkegiatan di sana. Bahkan juga informasi mengenai exchange atau beasiswa ke luar negeri. Dengan adanya teknologi sekarang ini yang sudah semakin modern, tidak ada alasan lagi untuk kuper (kurang pergaulan). Karena itu sebisa mungkin, aku dapat menyebarkan informasi-informasi yang ada di pusat kota hingga ke pelosok negeri melalui status whatsappku. Itu ceritaku kawan, bagaimana ceritamu? Itu sedikit tentang peran kecil yang dapat aku lakukan dan aku masih konsisten untuk itu. Lakukan apa yang bisa kau lakukan, jangan pernah stuck, apalagi sampai do nothing, niatkan segala sesuatu untuk kebaikan, untuk ibadah. Bismillah. 












Penulis: 
Uswatun Hasanah
Universitas Pertahanan
-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini.