Ternak Dicatat, Potensi Menguat, Dusun Naik Tingkat

0
 


Campusnesia.co.idKomitmen dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat, mendorong mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim 41 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Semester Genap TA 2024/2025 untuk terjun langsung ke Dusun Sikandri, Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Mengusung tema besar “Penerapan IPTEK Agribisnis Berbasis Ternak Ruminansia Kecil Secara Terintegrasi untuk Mendukung Ketahanan Pangan,” diharapkan dapat menjadi wujud nyata kontribusi akademisi muda dalam mendukung pembangunan desa melalui dusun yang berdaya dan berkelanjutan.

Dusun Sikandri, yang secara geografis terletak di kawasan dataran tinggi, sejatinya menyimpan potensi besar di sektor pertanian dan peternakan. Namun demikian, potensi tersebut belum sepenuhnya tergarap secara optimal karena kondisi dusun yang masih dihadapkan pada berbagai keterbatasan, baik dari sisi struktural maupun manajerial dalam pengelolaan sumber daya lokal. Menanggapi kondisi tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mencoba menerapkan pendekatan kolaboratif lintas disiplin ilmu guna menjawab tantangan pembangunan dusun secara komprehensif. Berbagai program strategis pun dirancang, di antaranya edukasi pembuatan Urea Molases Mineral Block (UMMB) sebagai pakan tambahan bagi ternak. Selain itu  terdapat pula peningkatan literasi finansial dan hukum guna memperkuat kapasitas peternak dalam aspek administratif dan ekonomi.

Sebagai bagian integral dari klaster tema besar tersebut, dilakukan pula pemetaan potensi, kebutuhan, serta kendala dalam pengelolaan ternak ruminansia kecil. Inisiatif ini dikembangkan oleh Richard Ardhana Simanjuntak, mahasiswa Program Studi Statistika, Fakultas Sains dan Matematika, sebagai respons terhadap belum tersedianya data terstruktur yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Berdasarkan sensus terhadap 32 peternak aktif di Dusun Sikandri, diperoleh data primer mengenai populasi ternak rumah tangga, termasuk jenis kelamin dan usia ternak, serta penggunaan pakan dan tantangan teknis di lapangan. Ternak kambing mendominasi populasi dengan total 47 ekor, diikuti oleh domba sebanyak 25 ekor dan sapi 21 ekor. Distribusi usia ternak memperlihatkan bahwa sebagian besar berada pada usia produktif 1–8 bulan, terutama pada kambing yang menandakan potensi pertumbuhan yang masih terbuka lebar.

Hasil analisis juga mengungkap dinamika peternakan lokal yang masih bersifat tradisional tanpa perencanaan jangka panjang yang terstruktur. Mayoritas peternak berada dalam rentang usia 46–65 tahun dan lebih dari 62% telah menjalankan usaha ternak selama lebih dari 15 tahun. Ini menunjukkan bahwa meskipun pengalaman peternak cukup tinggi, diperlukan dukungan teknis dan manajerial agar usaha ternak dapat berjalan lebih efisien dan adaptif terhadap perubahan. Melalui pemetaan kebutuhan, diketahui bahwa fokus utama peternak terletak pada pengadaan modal untuk ternak (53,12%), disusul kebutuhan sanitasi dan perbaikan kandang (18,75%), pengadaan vaksin dan suplemen (15,62%), akses terhadap tenaga kesehatan hewan (9,38%), serta upaya menjaga stabilitas harga pasar (3,13%). Di sisi lain, jenis pakan yang digunakan masih didominasi oleh rumput, daun-daunan, dan singkong sebagai makanan pokok, sementara tetes tebu (molase) digunakan sebagai suplemen cair untuk meningkatkan nafsu makan ternak.



Sebagai bentuk keberlanjutan, hasil pemetaan kemudian disosialisasikan dalam forum warga dan diserahkan kepada pemerintah dusun serta kelompok peternak setempat dalam bentuk dokumentasi tertulis dan infografis tematik yang disajikan secara visual dan komunikatif. Infografis tersebut dipasang di kediaman Kepala Dusun Sikandri agar dapat diakses oleh warga maupun perangkat desa yang berkepentingan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang intervensi yang lebih tepat sasaran. Penyampaian data dalam bentuk visual ini diharapkan mampu menjadi pemantik kesadaran kolektif tentang pentingnya pengelolaan peternakan yang berbasis informasi, sekaligus sebagai referensi praktis dalam penyusunan rencana aksi ke depan. Lebih dari sekadar potret kondisi eksisting, analisis ini juga berfungsi sebagai alat advokasi untuk menyusun rekomendasi kebijakan dan pengajuan program pendampingan yang relevan.

Melalui pendekatan berbasis data, kolaborasi lintas bidang ilmu, serta pelibatan aktif masyarakat, program KKN Tematik di Dusun Sikandri tidak hanya menghadirkan solusi atas tantangan lokal, tetapi juga membentuk model praktik baik yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa. Kehadiran mahasiswa tidak sekadar menjadi pelengkap kegiatan dusun, melainkan sebagai katalisator perubahan yang membawa semangat pemberdayaan dan transformasi sosial yang berkelanjutan.

Dengan demikian, pengabdian ini menjadi bukti nyata bahwa tridharma perguruan tinggi dapat diimplementasikan secara holistik, menyentuh aspek teknis, sosial, dan edukatif secara bersamaan. Harapannya, inisiatif ini mampu mendorong terwujudnya Dusun Sikandri yang lebih mandiri, tangguh, dan adaptif terhadap berbagai tantangan pembangunan, serta menjadi bagian dari gerakan kolektif menuju dusun penopang desa yang berdaya dan berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

“Stunting Jadi Fokus, PMT Lokal Gizi Optimal!”, Strategi Mahasiswa KKN-T Tim 41 Undip Wujudkan Tumbrep Bebas Stunting

0
 

Campusnesia.co.idStunting merupakan permasalahan yang menjadi perhatian penting mengingat tingginya angka stunting di Indonesia. Dalam rangka menuntaskan locus stunting di Desa Tumbrep, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro Tim 41 melaksanakan program edukatif dan informatif berupa edukasi stunting dan pembuatan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada kader posyandu di Desa Tumbrep. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader terkait permasalahan gizi pada balita dan pemaparan alternatif menu untuk PMT.

Program ini merupakan program sosial kemasyarakatan dari KKN tematik Undip yang memiliki tema “Penerapan Agribisnis Berbasis Ternak Ruminansia Kecil Secara Terintegrasi Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Desa Tumbrep Kecamatan Bandar” yang berlangsung dari 1 Juli hingga 30 Juli 2025. Selain untuk meningkatkan pengetahuan para kader, program ini juga diharapkan menjadi sarana diskusi antara kader, bidan, dan mahasiswa terkait kondisi kesehatan balita di Desa Tumbrep. 

Program ini diawali dengan pendataan jumlah total balita yang ada di Desa Tumbrep, lalu dikhususkan pula jumlah balita yang mengalami permasalahan gizi. Terdapat total 958 balita dan 32 ibu hamil di Desa Tumbrep. Data tersebut didapatkan dari pendataan kepada kader tiap dusun dan bidan desa. Dengan banyaknya jumlah balita di Desa Tumbrep dan beberapa balita yang mengalami stunting, Desa Tumbrep masih menjadi locus stunting dan harus segera dituntaskan. 


Kegiatan edukasi dalam program ini dilaksanakan pada Sabtu, 26 Juli 2025 dengan mengundang 44 kader posyandu, kepala desa, ketua PKK, dan bidan desa. Acara dimulai dengan pemaparan materi terkait stunting, penyebabnya, dan pencegahannya oleh Muhammad Fitra Nurhida, selaku mahasiswa dari program studi Kedokteran. Antusiasme peserta acara pada kegiatan ini sangatlah tinggi, terdapat lebih dari tiga kader yang aktif dalam diskusi tanya jawab pasca materi. Selanjutnya, dilanjutkan dengan pemaparan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) oleh tim riset dengan perwakilan dua mahasiswi dari program studi Keperawatan. Menu PMT yang diajukan sebagai alternatif adalah nugget ikan lele daun kelor dan bubur singkong. Dua menu tersebut merupakan menu dengan bahan pangan lokal yang terjangkau dan mudah diolah. Setelah pemaparan menu, kader dan peserta acara mencoba dua menu tersebut dan diskusi juga terkait menu yang disampaikan.

Pemaparan materi terkait stunting oleh Muhammad Fitra juga dilengkapi dengan pembagian leaflet stunting kepada kader. Terdapat total 1034 leaflet yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang menghadiri posyandu di bulan Agustus 2025. Leaflet tersebut berisi pengertian stunting, penyebab, dan pencegahannya yang disusun dengan bahasa yang mudah dipahami agar dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. 

Tidak hanya itu, program ini juga didukung penuh oleh bidan desa yang akan turut serta dalam pembagian leaflet tersebut ke masyarakat. Bidan juga menyampaikan pesan dan testimoni yang positif terhadap program yang telah dilaksanakan.

“Terima kasih mas dan mbak KKN yang telah mempresentasikan materinya dengan baik. Saya sebagai tenaga kesehatan berterima kasih karena telah membantu memberikan pengetahuan kepada rekan-rekan kader. Semoga program ini dapat bermanfaat besar kepada kami dan juga anda sekalian. Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan,” ungkap Bu Novia selaku bidan desa di Desa Tumbrep.

Untuk memastikan keberlanjutan dari program pasca-KKN, Tim KKN-T telah menyediakan suatu laman untuk pengumpulan bukti foto pembagian leaflet dan pembuatan menu PMT yang telah disampaikan. Dengan jumlah leaflet 1034 dan video pembuatan menu PMT, diharapkan hampir seluruh masyarakat di Desa Tumbrep yang memiliki balita dapat membaca dan memahami pesan dan materi yang diberikan. 

Program ini menjadi bukti nyata peran mahasiswa dalam menuntaskan stunting di Desa Tumbrep. Tim KKN-T 41 berharap program ini tidak hanya memberikan dampak yang singkat, tetapi juga memberikan dampak dan manfaat untuk jangka panjang. Semoga diskusi antara mahasiswa, kader, dan bidan mampu memberikan perubahan nyata untuk menuntaskan locus stunting di Desa Tumbrep.




Editor:
Achmad Munandar

Syarat dan Cara Daftar Beasiswa Bright Scholarship 2025

0


Campusnesia.co.id - Kabar gembira buat sobat yang sedang mencari beasiswa, Bright Scholarship dari Yayasan Baitul Maal BRILiaN (YBM BRILiaN) tahun 2025 ini pendaftarannya sudah buka, berikut informasi selengkapnya:


Apa Itu Bright Scholarship?
Bright Scholarship merupakan program beasiswa bergengsi bagi mahasiswa S1/D4 dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mitra. Beasiswa ini tak sekadar memberikan bantuan dana. Lebih dari itu, awardee akan dibina secara menyeluruh demi mencetak generasi unggul, berkarakter, dan kompeten. Program ini rutin dibuka setiap tahun. Saat ini, Bright Scholarship telah memasuki Batch ke-11.

Manfaat yang Didapatkan Penerima Beasiswa 
Tak hanya dukungan finansial, Bright Scholarship juga memberikan berbagai fasilitas lain yang menarik. Berikut benefit yang akan didapatkan:

1. Pelunasan UKT sepenuhnya

2. Living allowance (uang saku)

3. Fasilitas asrama gratis

4. Akses jejaring nasional dan internasional

5. Program pengembangan diri dan soft skills

6. Kesempatan pengalaman pemberdayaan masyarakat

7. Dukungan mengikuti student exchange dan kompetisi internasional

8. Dengan semua fasilitas ini, Bright Scholarship ingin memastikan setiap awardee berkembang secara akademis maupun non-akademis.


Kualifikasi Pendaftar Bright Scholarship 2025
Untuk menjadi bagian dari keluarga Bright Scholarship, ada beberapa kualifikasi yang wajib dipenuhi:

1. Warga Negara Indonesia (WNI)

2. Mahasiswa semester 1 S1/D4 dari PTN mitra

3. Berprestasi dan aktif berorganisasi

4. Mampu membaca Al-Qur’an

5. Berasal dari keluarga dengan keterbatasan finansial

6. Bersedia tinggal dan dibina di asrama

7. Kualifikasi ini disusun agar Bright Scholarship benar-benar menjaring mahasiswa yang layak dan berkomitmen.


Persyaratan Dokumen yang Harus Disiapkan
Berikut ini daftar berkas yang harus dilampirkan saat pendaftaran:

1. Personal Statement

2. Scan/foto KTM atau bukti diterima di PTN mitra

3. Scan/foto Kartu Keluarga atau surat susunan keluarga

4. Foto rumah tampak depan & ruang keluarga

5. Scan sertifikat penghargaan (jika ada)

6. Salah satu dokumen bukti finansial berikut:
a. Surat penghasilan orang tua/wali
b. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
c. Kartu Peserta Program Keluarga Harapan (PKH)
d. Surat Keterangan Tidak Mampu resmi
e. Kartu peserta bantuan sosial lain dari pemerintah

Siapkan seluruh dokumen tersebut sejak awal agar proses pendaftaran berjalan lancar.


Daftar Perguruan Tinggi Mitra Bright Scholarship 2025


Kampus untuk Peserta Putri: 

Universitas Syiah Kuala (USK)

Universitas Riau (UNRI)

Universitas Andalas (UNAND)

Universitas Sriwijaya (UNSRI)

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Institut Pertanian Bogor (IPB)

Universitas Padjadjaran (UNPAD)

Universitas Diponegoro (UNDIP)

Universitas Gadjah Mada (UGM)

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Universitas Lambung Mangkurat (ULM)

Universitas Hasanuddin (UNHAS)

Universitas Tadulako (UNTAD)


Kampus untuk Peserta Putra: 

Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Universitas Jambi (UNJA)

Universitas Lampung (UNILA)

Universitas Indonesia (UI)

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)

Institut Teknologi Bandung (ITB)

Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Universitas Negeri Malang (UM)

Universitas Mataram (UNRAM)

Universitas Tanjungpura (UNTAN)


Alur Pendaftaran Bright Scholarship 2025 
Berikut langkah mudah mendaftar Bright Scholarship 2025:

1. Cek kembali kualifikasi dan persyaratan yang diminta.

2. Akses laman resmi berikut: https://brilianscholarship.id/bright/pendaftaran

3. Isi seluruh data diri dengan lengkap dan benar.

4. Cek email konfirmasi pendaftaran.

5. Upload semua berkas persyaratan.

6. Unduh dan buat personal statement sesuai panduan.

7. Selesai! Tunggu informasi selanjutnya.

Pastikan semua data dan dokumen sudah sesuai. Jangan sampai ada yang terlewat.


Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Ini!

Pendaftaran Bright Scholarship Batch 11 hanya dibuka hingga Sabtu, 10 Agustus 2025. Jangan menunda lebih lama. 

Segera siapkan berkasmu dan daftarkan diri sekarang juga. Jadilah bagian dari generasi penerus bangsa yang unggul, berdaya saing, dan berakhlak mulia bersama Bright Scholarship. Ikuti terus informasi terbaru tentang beasiswa ini melalui Instagram resmi @ybmbrilian.

File CorelDRAW dan Canva Link Download Logo HUT ke-80 RI untuk Perayaan Kemerdekaan 17 Agustus 2025

0
 



Campusnesia.co.id - Berikut adalah File CorelDRAW dan Canva Link Download Logo HUT ke-80 RI untuk Perayaan Kemerdekaan 17 Agustus 2025.



Link Google Drive Logo HUT ke-80 RI untuk Perayaan Kemerdekaan 17 Agustus 2025 klik di sini

Link Canva Logo HUT ke-80 RI untuk Perayaan Kemerdekaan 17 Agustus 2025 klik di sini 



Yuk support Campusnesia dengan donasi :)



Mahasiswa UNAIR BBK 6 Berdayakan UMKM Desa Drujugurit: Kolaborasi Digital Marketing dan Produk Bunga Telang

0
 


Campusnesia.co.id - Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing produk unggulan desa, para pelaku UMKM di Desa Drujugurit, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, pada tanggal 15 Juli 2025 mulai berinovasi melalui pemanfaatan bahan alami lokal, salah satunya bunga telang. Tidak hanya itu, mereka juga mulai menerapkan strategi digital marketing untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Bunga telang yang selama ini dikenal sebagai tanaman hias dan obat tradisional, kini diolah menjadi berbagai produk inovatif seperti teh bunga telang, sirup alami, pewarna makanan organik, hingga sabun herbal. Produk-produk ini dihasilkan oleh tangan-tangan kreatif pelaku UMKM, terutama ibu-ibu PKK dan kelompok karang taruna desa.

“Bunga telang sangat mudah dibudidayakan di pekarangan rumah warga. Selain cantik, manfaatnya juga banyak. Ini menjadi potensi luar biasa jika diolah secara tepat,” ujar Ibu Anna, Ketua Kelompok UMKM Bunga Telang Drujugurit.

Untuk memperluas jangkauan pasar, para pelaku UMKM juga mulai memanfaatkan media sosial seperti Tiktok, Shopee, dan marketplace lokal lainnya. Pelatihan digital marketing yang difasilitasi oleh perangkat desa bersama mitra perguruan tinggi dan komunitas teknologi turut memperkuat kemampuan promosi daring para pelaku usaha.

Kepala Desa Drujugurit, Bapak Nanang, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal dan transformasi digital desa. Pemerintah desa berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan fasilitas dalam bentuk pelatihan, peralatan produksi, hingga akses pasar.

Melalui sinergi antara inovasi produk berbasis alam dan strategi pemasaran digital, UMKM Desa Drujugurit membuktikan bahwa desa bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal berbasis teknologi dan kearifan lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa UNAIR BBK 6 Gandeng Desa Drujugurit, Latih Warga Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

0



Campusnesia.co.id - Dalam upaya memberdayakan ekonomi lokal dan meningkatkan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Pemerintah Desa Drujugurit bekerja sama dengan Mahasiswa Universitas Airlangga pada kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) menggelar sosialisasi pembuatan lilin aromaterapi pada Selasa(15/7). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil yang ingin mengembangkan keterampilan wirausaha berbasis bahan alami.

Kegiatan berlangsung di Balai Desa Drujugurit tersebut menghadirkan mahasiswa yang kompeten dalam mengelola limbah rumah tangga yang memberikan pelatihan langsung mulai dari teori dasar aromaterapi, pemilihan bahan alami, hingga praktik pembuatan lilin aromaterapi yang ramah lingkungan.

Menurut Kepala Desa Drujugurit, Bapak nanang, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan alternatif usaha kreatif yang mudah diterapkan di rumah, memiliki nilai jual tinggi, dan sesuai dengan tren pasar saat ini. “Lilin aromaterapi bukan hanya diminati untuk keperluan relaksasi, tapi juga bisa dikembangkan sebagai produk khas desa yang memiliki nilai ekonomi dan estetika,” ujarnya.

Salah satu peserta, Ibu Wati, pelaku UMKM olahan herbal, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Biasanya saya hanya menjadi ibu rumah tangga biasa, sekarang saya jadi tahu cara membuat lilin aromaterapi dari minyak goreng bekas. Ini bisa jadi uang tambahan untuk kebutuhan saya sehari-hari,” katanya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal yang digagas oleh Mahasiswa universitas airlangga pada kegiatan kuliah kerja nyata (KKN). Pemerintah desa berharap, ke depan, produk lilin aromaterapi buatan warga bisa dipasarkan tidak hanya di lokal, tapi juga merambah toko oleh-oleh dan marketplace digital.

Dengan metode pelatihan langsung, diskusi kelompok, dan pendampingan lanjutan, kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada sosialisasi, melainkan berlanjut hingga proses produksi dan pemasaran produk secara berkelanjutan.



Editor:
Achmad Munandar

Sinopsis Film Terbaru Jackie Chan The Shadow's Edge 2025

0
 


Campusnesia.co.id - Kabar gembira datang dari dunia perfilman, Buat sobat penggemar Jackie Chan tahun 2025 ini beliau akan kembali ke layar lebar dengan film action berjudul The Shadow's Edge.

Selain Jackie Chan film ini juga bakal dibintangi aktor kawakan Tony Ka Fai Leung dan aktris muda Zhang Zifeng, juga dikenal sebagai Wendy Zhang, seorang aktris asal Tiongkok yang kini masuk Akademi Film Beijing. Ia banyak dianggap sebagai salah satu pemeran muda terbaik di Tiongkok pada saat ini.

Film The Shadow's Edge atau dalam bahasa mandarin berjudul Bu Feng Zhui Ying disutradarai oleh Larry Yang dan dibintangi oleh Jackie Chan, film ini dijadwalkan rilis internasional pada 16 Agustus 2025 dan menceritakan tentang seorang pencuri berteknologi tinggi yang menantang "Polisi Kehakiman Makau". 

Sekilas mengingatkan kita pada Police Story 4 dimana Jackie Chan akan melawan sekelompok pencuri yang masih muda dan bakal terlibat pertarungan hand to hand yang memukau.


Daftar pemain film The Shadow's Edge

Jackie Chan sebagai Wong Tak-chung

Zifeng Zhang sebagai He Qiuguo

Tony Ka Fai Leung sebagai Fu Longsheng

CiSha sebagai Chen Xiwang

Zhenwei Wang

Wen Junhui

Rongguang Yu

Xing Yu

Luna Fujimoto

Qiunan Lin
 
Kenya Sawada

Yueting Lang
 
Brono Bajtala sebagai Thor

Ziyi Wang

Zhengjie Zhou



Trailer film The Shadow's Edge




Poster film The Shadow's Edge





Penulis
Nandar

Review Film Wall to Wall dan Realita Toleransi Tinggal di Apartment Korea Selatan

0
 


Campusnesia.co.id - Pada tanggal 1 Juli 2022 Youtuber Jang Hansol membuat video berjudul "Tolerensi antar tetangga di Korea Selatan" yang membahas realita hidup di apartment Korea Selatan di channel youtubenya Korea Reomit.

Seperti kebanyakan orang, Hansol berharap dengan kepindahannya ke apartment yang baru hidupnya bakal lebih nyaman dibanding tempat tinggal sebelumnya yang lebih sederhana. Namun kenyataan berkata lain.

Hal pertama ia dikomplain karena air ac nya netes di balkon tetangga unit bawahnya, beberapa hari kemudian ia diingatkan tetangga yang lain karena berisik saat hendak buang sampah dan sampahnya terjatuh di lantai.

Pernah juga ia mengalami, tetangga unit bawahnya memukul atapnya (lantai bawah apartment Hansol) karena merasa tertanggu dengan suara komputernya dan esok paginya di pintunya ada tempelan notes tetangga kebisingan yang dibuat.

Karena hal tersebut ia sampai harus beli sandal khusus yang meredam langkah kakinya seharga Rp300.000. Dalam upaya menjaga kerukunan Hansol meminta maaf dengan mengirim buah dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi lewat catatan.

Hal seperti ini ternyata tidak dialami oleh Hansol sendiri, saudaranya yang sudah berkeluarga dan punya anak juga mengalami hal yang sama. Bahkan keponakannya yang masih kecil harus jalan jinjit agar tidak dikomplain oleh penghuni unit apartment di bawahnya.

Menurut Hansol dari sisi toleransi bertetangga di Korea Selatan terutama tinggal di apartment sangat berbeda dengan di Indonesia yang lebih bebas. Menurutnya salah satunya penyebabnya adalah kehidupan di Korea Selatan yang keras dan stress tingga, sehingga hal-hal sepele seperti itu bisa memicu ketergangguan dan kemarahan.

Di sisi lain kalau kita berkaca pada fenomena di Indonesia akhir-akhir ini tentang tetangga yang biasa menyetel sound karaoke keras sekali tak kenal waktu atau bahkan pro-kontra Sound Horeg ada baiknya kita belajar pada orang-orang Korea Selatan yang lebih menghargai ketenangan tetangganya. Jangankan sound horeg, langkah kaki yang berlebihan saja sudah dianggap mengganggu kenyamanan tetangga.



Tentang Film Wall to Wall

Oke kita masuk pada sebuah film korea yang baru-baru ini tayang berjudul Wall to Wall dibintangi oleh Kang Hae Nul berkisah pada generasi millenial Korea yang sulit membeli properti rumah tapak dan harus berjuang setengah mati untuk bisa membeli unit apartment.

Bahkan setelah mampu membeli sebuah unit apartment ia tak langsung bisa menikmatinya. Tagihan pemeliharaan yang mahal, harga properti yang justru turun drastis serta dinamika bertetangga yang saling komplain karena kebisingan yang ditimbulkan antar unit.

Karena ini film drama thriller tentu saja ada bumbunya agar menarik untuk ditonton. Namun fenomena yang coba dipotret cukup valid. Setelah saya nonton film ini langsung menuju ke video Jang Hansol di youtube karena pernah menonton sebelumnya dan apa yang digambarkan di film Wall to Wall banyak yang relate.

Ditambah isu seperti korupsi spesiifikasi pembangunan apartment demi hemat dan korupsi sehingga menghasilkan bangunan yang kurang layak berdampak pada kualitas peredaman suara.

Isu dominasi pemilik modal yang ingin memborong unit apartment juga valid, hal serupa sering kita temukan di Indonesia. Pemilik uang membeli banyak unit perumahan baik yang wasta maupun KPR dengan tujuan investasi mengakibatkan harga properti terus menerus naik nyaris mustahil untuk dibeli oleh kalangan menengah ke bawah. 

Para sepekulan ini membeli banyak rumah bukan untuk ditempati tapi sebagai alat investasi dengan tujuan bertambahnya tahun harganya bakal naik dan dapat untung. That why, Millenial dan Gen Z disebut-sebut mustahil mampu membeli rumah, bukan karena kebanyakan jajan kopi kekinian tapi ulah para spekulan properti yang serakah dan tamak.


Sinopsis film Wall to Wall
Noh Woo-Sung (Kang Ha-Neul) adalah seorang pekerja kantoran biasa berusia 30-an. Ia telah berhasil membeli apartemennya sendiri, impian seumur hidupnya. Untuk membeli apartemen tersebut, ia menghabiskan seluruh tabungannya, mengambil pinjaman, dan bahkan memanfaatkan ladang bawang putih milik ibunya. Ia kini kesulitan membayar utang-utang berbunga tinggi tersebut. Keadaan semakin diperparah dengan suara bising yang terus-menerus terdengar dari lantai-lantai tetangga. Akibat kebisingan tersebut, ia terlibat konfrontasi sengit dengan para tetangga. Noh Woo-Sung kemudian bekerja sama dengan tetangganya di lantai atas, Yeong Jin-Ho (Seo Hyun-Woo), untuk mencari sumber suara tersebut. Sementara itu, Jeon Eun-Hwa (Yum Hye-Ran), seorang perwakilan penghuni kompleks apartemen, berusaha menjaga ketenangan di gedung tersebut.

Film Wall to Wall naskah dan sutradaranya oleh Kim Tae-Joon orang yang sama yang menyutradarai film Unlocked yang juga sangat bagus tentang fenomena pembajakan smartphone. 

Buat sobat yang mau nonton film Wall to Wall bisa langsung ke Netflix.



Pemeran film Wall to Wall
Kang Ha-Neul sebagai Noh Woo-Sung (1401)

Seo Hyun-Woo  sebagai  Yeong Jin-Ho (1501)

Yum Hye-Ran  sebagai  Jeon Eun-Hwa

Kim Hyun-Jung   sebagai Ha Joo-Kyung (1301)

Jeon Jin-Oh sebagai Jeon Gwang-Cheol (1301)
Park Sung-Il sebagai Ga Ju-Ho

Yoon Jung-Il sebagai  Lee Sang-Wook (1601) 

Kim Yoon-Jin sebagai Lee Hyun-Jin (1601)

Lee Jong-Goo sebagai Kim Young-Chul (1701)

Na Ho-Sook  sebagai Na Ok-Soon (1701)

Jo Yu-Ra  sebagai Lee Joo-Yeon (1402)


Poster film Wall to Wall



Penulis
Nandar

Ayo Kenali Gula! Serunya Belajar Sehat Melalui Kreativitas Anak

0
 
Gambar 1  Dokumentasi foto bersama anak-anak RT 09 RW 01 Ngemplak Simongan dalam kegiatan edukasi kreatif pengenalan konsep gula dalam tubuh dan gizi seimbang


Campusnesia.co.id -  SEMARANG - Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 112 kelompok 1, Friseva Elvira, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Ngemplak Simongan. Ia merupakan anggota dari kelompok di KKN T 112,  di bawah bimbingan Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam kegiatan KKN ini, Friseva turut menyelenggarakan kegiatan edukatif bersama anak-anak, berupa pengenalan konsep gula dalam tubuh dan gizi, kegiatan ini dikemas dalam balutan yang ceria dan menyenangkan.


Pengenalan Konsep Gula dalam Tubuh dan Gizi Seimbang
Sabtu (12/7), Friseva Elvira, mahasiswa Jurusan Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, turut berkontribusi aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 112. Kelompok 1 Friseva menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Pengembangan Program Edukreatif untuk Pengenalan Konsep Gula dalam Tubuh dan Gizi Seimbang dalam Konteks Pencegahan Diabetes Anak”, yang merupakan program multidisiplin dengan sasaran peserta anak-anak usia TK hingga SD di wilayah RT 09 RW 01 Ngemplak Simongan. 

Dalam berlangsungnya kegiatan bersama anak-anak ini diawali dengan perkenalan dan ice breaking yang membangkitkan semangat anak-anak, bertujuan untuk membangun suasana belajar yang menyenamgkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak mengenai konsep dasar bagaimana sebuah makanan diolah dalam tubuh menjadi sebuah gula dan pentingnya menjaga pola makan seimbang sejak dini guna mencegah risiko diabetes di masa depan. Dalam pelaksanaannya, Friseva menggunakan alat peraga yang menarik dan interaktif untuk menggambarkan perjalanan makanan dari mulut hingga menjadi energi dalam tubuh manusia.
 

Gambar 2  Dokumentasi dalam kegiatan perjalanan gula dalam tubuh melalui alat peraga, bersama anak-anak RT 09 Ngemplak Simongan

Tidak hanya menyampaikan materi secara verbal, Friseva juga mengajak anak-anak untuk mencoba langsung alat peraga tersebut, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan partisipatif. Dengan latar belakang keilmuan antropologi sosial, Friseva mengemas materi kesehatan dengan pendekatan dan bahasa yang dekat dengan anak-anak, sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah dan menyenangkan. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian program kerja Multidisiplin Kelompok 1 Tim KKN-T 112 yang berada di bawah bimbingan Dr. Khairul Anam, S.Si., M.Si sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).



Lomba Kreativitas Mewarnai Poster Bebas Diabetes
Selain sesi edukasi interaktif, Friseva juga mengadakan lomba kreativitas melalui mewarnai poster edukasi bertema “Bebas Diabetes” poster ini bertujuan sebagai media untuk menyalurkan ekspresi dan imajinasi anak-anak dalam dunia belajar. Hasil karya poster mereka nantinya akan diumumkan pemenangnya pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus di lingkungan warga RT 09 RW 01 Ngemplak Simongan, sehingga anak-anak merasa lebih bangga dan terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat. Terlihat dari respon antusias anak-anak tersebut, salah seorang anak sebut saja bernama Al mengatakan "apakah beso akan ada acara di sini lagi?". Dan ucap anak-anak yang lain mengatakan bahwa "aku senang ada acara ini". 

Hal tersebut mendorong hadirnya kegiatan-kegiatan lainnya, seperti yang Friseva lakukan dikemudian hari pada hari Senin. Melalui gerakan ini, Friseva berharap dapat mendorong kesadaran anak-anak bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil,  termasuk dari anak-anak sendiri. Anak-anak merupakan bagian penting dari masa depan, dan menanamkan nilai hidup sehat sejak dini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk membentuk generasi yang lebih peduli akan kesehatan. Friseva menyebutkan bahwa edukasi kesehatan bukan hanya tentang mencegah datangnya penyakit, melainkan bagaimana membangun generasi yang sadar, peduli, dan aktif menjaga diri serta lingkungannya. Melalui program ini juga, kehadiran mahasiswa KKN turut serta menanamkan nilai-nilai penting yang akan tumbuh bersama. Sehingga kedepannya mampu membawa hal-hal baik lainnya di tengah-tengah masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN-T 112 Undip Gelar Skrining Kesehatan Lansia Secara Door-to-Door di Ngemplak Simongan

0
 
 
Dokumentasi serta Penyerahan “Kartu Pintar” Kepada Lansia oleh Mahasiswa Brillianti Maulida Azzahra (KKN-T Undip)


Campusnesia.co.id -  SEMARANG - Brillianti Maulida Azzahra salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan edukasi dan skrining kesehatan untuk lansia secara door-to-door dengan Kartu Pintar di wilayah RT 09/RW 0,  Kelurahan Ngemplak Simongan, Kota Semarang, pada Rabu (10/7/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan bertema "Bina Keluarga Bebas Diabetes" yang dijalankan selama masa KKN di wilayah tersebut.

Dengan membawa alat pengukur tekanan darah dan pengukur kadar gula darah, para mahasiswa mendatangi satu per satu rumah warga lanjut usia (lansia) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dasar. Tak hanya memeriksa, mahasiswa juga melakukan edukasi langsung tentang pentingnya menjaga pola makan sehat, aktivitas fisik rutin, serta bahaya diabetes dan hipertensi pada usia lanjut.

Salah satu yang menarik dalam kegiatan ini adalah pembagian Kartu Pintar Sehat, sebuah kartu catatan mini berwarna cerah yang berisi hasil pemeriksaan lansia (seperti tekanan darah dan kadar gula darah) serta tips singkat untuk hidup sehat. Kartu ini diharapkan dapat menjadi pengingat sekaligus motivasi bagi lansia dan keluarga mereka untuk menjaga kebiasaan sehat sehari-hari.

Melalui kunjungan langsung ke rumah-rumah warga, tim mahasiswa melakukan pengecekan tekanan darah dan pengukuran kadar gula darah, serta menyampaikan edukasi seputar pola hidup sehat bagi lansia. Setiap lansia yang telah diperiksa juga diberikan Kartu Pintar Sehat, yaitu kartu catatan kesehatan sederhana berisi data hasil skrining serta tips singkat gaya hidup sehat sebagai pengingat pribadi. 

 
Edukasi dan pengecekan tekanan darah serta kadar gula  darah oleh Mahasiswa Brillianti Maulida Azzahra  (Tim KKN-T Undip)

Menurut ketua pelaksana program, Brillianti Maulida Azzahra, menjelaskan bahwa pendekatan door-to-door dipilih agar lansia yang memiliki keterbatasan mobilitas tetap dapat memperoleh layanan skrining dan edukasi. “Kami ingin menjangkau langsung ke rumah, karena tidak semua lansia bisa datang ke posyandu atau puskesmas serta kami ingin mendekatkan pelayanan promotif dan preventif langsung ke masyarakat, . Dengan kunjungan ini, kami juga bisa berdialog lebih dekat dengan mereka dan keluarganya,” ujar Brillianti.

Program ini mendapat sambutan hangat dari warga. Para lansia merasa lebih diperhatikan, terutama karena skrining dilakukan langsung di rumah mereka tanpa perlu pergi ke fasilitas kesehatan. Ketua RT 9 mengapresiasi inisiatif mahasiswa, “Kami merasa terbantu. Lansia di sini banyak yang tinggal bersama anak atau cucu, tapi seringkali tidak sempat diperiksa kesehatannya. Dengan adanya mahasiswa yang datang langsung, warga merasa diperhatikan,” ujarnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi pada lansia di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Karena itulah, pendekatan promotif dan preventif menjadi sangat penting. Salah satu strategi efektifnya adalah mengedukasi keluarga agar peduli dan aktif memantau kondisi kesehatan anggota lansia dalam rumah tangga.

Melalui program ini, Brillianti Maulida Azzahra (Mahasiswa KKN-T Undi) ingin menanamkan kesadaran bahwa pencegahan penyakit, khususnya diabetes, bisa dimulai dari rumah. Keterlibatan keluarga dalam hal mendampingi pola makan, memastikan aktivitas fisik, hingga memperhatikan kondisi psikologis lansia menjadi kunci utama dalam menciptakan keluarga sehat.

Kegiatan edukasi dan skrining door-to-door ini juga menjadi bagian dari upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan semua orang di segala usia. Dengan pendekatan yang personal dan partisipatif, diharapkan masyarakat semakin aktif menjaga kesehatan keluarga sejak dari rumah.

Dengan semangat kolaboratif antara mahasiswa, warga, dan tokoh masyarakat setempat, program skrining lansia door-to-door ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di wilayah lain. Para mahasiswa pun berharap, inisiatif kecil ini bisa menjadi langkah awal menuju kesadaran kolektif dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama para lansia yang berperan penting dalam struktur keluarga Indonesia.



Editor:
Achmad Munandar