Energi Muda, Peduli Lansia: Kiprah KKN Tim 136 UNDIP dari Lomba Masak Hingga Cek Kesehatan Gratis di Desa Mranggen

0
 
Dokumentasi Kegiatan Lomba Masak Masakan Sehat 
bagi Lansia di Desa Mranggen


Campusnesia.co.idMranggen, 15 Juli 2025 - Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 136 Universitas Diponegoro (Bagas, Cesa, Mustofa, Aisha, Sulthon, Saddam, Salwa, Nashwa, Rachel, Zefa, Irvan, Mohandis, Malahayati, Jovinca, Aksel, dan Farah) didampingi Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., PhD., Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM. dan Ibu Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt. sukses melaksanakan rangkaian kegiatan yang bertujuan memberdayakan masyarakat Desa Mranggen, khususnya lansia, melalui program senam sehat, lomba memasak masakan sehat, serta evaluasi dan pemantauan status kesehatan lansia.

Kegiatan dimulai dengan senam sehat dengan menghadirkan instruktur senam profesional Mbak Zenny. Senam sehat ini diikuti oleh lansia, peserta lomba masak, dosen pembimbing lapangan, dan mahasiswa KKN-T Tim 136. Tujuan senam sehat ini adalah untuk meningkatkan kebugaran fisik lansia, mempererat kebersamaan antar peserta, serta membangun kesadaran akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat. 

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan lomba memasak masakan sehat yang diikuti oleh lansia dan kader posyandu. Lomba ini menghadirkan dewan juri profesional Chef Gading Ganesha, Executive Sous Chef dari Hotel Horison Nindya Semarang, Juri kedua Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM. selaku perwakilan dosen pembimbing lapangan dan Juri Ketiga Ibu Muslikhatun selaku perwakilan Desa Mranggen.


“Rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 136 Universitas Diponegoro di Desa Mranggen mengusung semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lansia melalui senam sehat bersama, lomba kreasi masakan bergizi, dan layanan cek kesehatan gratis. Puncak kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membangkitkan semangat para lansia agar tetap aktif dan sehat di usia senja, tetapi juga diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kualitas hidup lansia di Desa Mranggen” Sambutan Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM. selaku perwakilan Dosen Pembimbing Lapangan.



“Kegiatan KKN Tematik Tim 136 Universitas Diponegoro alhamdulillah berjalan lancar dan pada puncak kegiatan sangat meriah, mudah mudahan dapat bermanfaat bagi warga masyarakat Desa Mranggen. Saya mewakili Desa Mranggen mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada segenap Tim KKN T 136 Undip Tahun 2025, kader posyandu, perangkat Desa Mranggen, Ketua RW dan seluruh masyarakat desa mranggen yang terlibat.” Sambutan Bapak Abdul Cholis selaku Kepala Desa Mranggen.






"Melalui lomba ini, kita belajar bagaimana mengolah makanan bergizi yang dapat menunjang kesehatan tubuh, khususnya bagi kita yang berusia lanjut. Saya harap ilmu dan pengalaman dari lomba masak ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya keluarga dan masyarakat desa Mranggen yang sehat." Rifky Bagas Saputra selaku perwakilan Kelompok 3 sekaligus Ketua Kelompok 3 KKN T Tim 136.





Lomba masak ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas lansia serta kader posyandu dalam mengolah makanan sehat yang bergizi seimbang, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang kesehatan keluarga dan komunitas.

Sebagai penutup, dilakukan evaluasi dan pemantauan status kesehatan lansia oleh kolaborasi tim KKN T 136 dengan tenaga kesehatan dari Klinik Pratama Kasih Sayang Bunda Mranggen. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan penilaian kondisi fisik umum lansia. 

Data kesehatan yang diperoleh menjadi indikator keberhasilan program KKN-T Tim 136 dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan lansia di Desa Mranggen. Program ini merupakan wujud nyata kontribusi Universitas Diponegoro dalam memberdayakan masyarakat melalui pendekatan tematik yang holistik, melibatkan berbagai aspek kesehatan dan sosial. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa depan untuk terus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Gerakan Gizi Lansia oleh KKN Tim 136 Undip di Desa Mranggen: Mengenal Daging, Telur, Sayur, dan Pentingnya Pemantauan Kesehatan

0
 



Dokumentasi kegiatan sosialisasi pengenalan produk peternakan 
dan pemantauan kesehatan lansia di Desa Mranggen


Campusnesia.co.idMranggen, 16 Mei 2025 - Dalam upaya mendukung kesejahteraan lanjut usia, Pemerintah Desa Mranggen, Posyandu dan Kader Kesehatan bersama Kelompok 1 KKN-T TIM 136 Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Sosialisasi dan Pemantauan Status Kesehatan Lansia serta Pengenalan Produk Daging, Telur, dan Sayur dalam Menunjang Kesehatan Lansia” yang bertempat di Rumah Pak Tris, salah satu warga Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Acara ini menjadi bagian dari program kerja multidisiplin mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro Tim 136 Kelompok 1 (Aji, Syifa, Syifana, Yuniar, Maharani, Annisa, Asa, Novi, Melisa,  Kevin, Cantika, Afrizal, Attala, Adinda, Christina dan Aksani) dengan fokus pada bidang kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan yang didampingi oleh Tim DPL KKN Ibu Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., Ph.D., Bapak Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM, dan Ibu Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt.  

Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S., Ph.D., selaku Ketua Tim Dosen Pembimbing Lapangan KKN, menyampaikan.


“Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Mranggen, khususnya para lansia. Melalui pengenalan kandungan gizi dari produk peternakan seperti daging dan telur, serta sayuran bergizi, diharapkan kegiatan ini mampu menunjang pola makan sehat dan meningkatkan kualitas hidup lansia di masa lanjut usia.”




Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 50 orang lansia serta kader kesehatan setempat. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, berat badan, dan konsultasi kesehatan ringan, yang bekerja sama dengan Posyandu Lansia Desa Mranggen. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dasar lansia secara berkala.

Selanjutnya, dilaksanakan sosialisasi gizi seimbang yang disampaikan oleh mahasiswa KKN dari program studi gizi dan kesehatan masyarakat. Materi mencakup pentingnya konsumsi protein hewani dari daging dan telur serta asupan sayuran untuk memperkuat daya tahan tubuh dan menjaga fungsi organ tubuh pada usia lanjut.

Pada sesi edukasi pangan, tim KKN juga memperkenalkan produk olahan sederhana berbahan dasar daging, telur, dan sayur yang mudah dikonsumsi dan terjangkau oleh masyarakat, seperti telur gulung isi bayam, sup ayam sayur, dan tumis tahu sayur.

Mewakili Kepala Desa Mranggen, Ibu Muslikhatun selaku Kepala Urusan Pemerintahan dan Bendahara Desa Mranggen menyampaikan apresiasinya atas sinergi positif antara perguruan tinggi dan masyarakat.



 “Kami sangat menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN UNDIP yang membawa semangat perubahan di tengah masyarakat, terutama bagi lansia yang membutuhkan perhatian lebih. Semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut secara rutin,” ujar beliau.





Ketua Kelompok 1 KKN-T TIM 136 Universitas Diponegoro, Ilham Aji Saputra, menyampaikan bahwa program ini dirancang dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.


“Kami ingin memberikan kontribusi yang relevan, terutama bagi lansia yang sering terabaikan dalam aspek edukasi gizi. Semoga kegiatan ini dapat memberi dampak positif dalam jangka panjang,” ujarnya. 










Editor:
Achmad Munandar

Pendampingan Penguatan Brand Awareness Peternakan Warga Kelurahan Pakintelan melalui Pengintegrasian dan Sosialisasi Pemanfaatan Bisnis Digital

0
 


Campusnesia.co.idSemarang, 9 Juli 2025 - Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 140 Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan kegiatan penyuluhan bertema Digital Marketing untuk Masyarakat Umum yang berlangsung di Amrih Ngrembaka Farm, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa Undip, dengan bimbingan langsung dari tiga dosen pembimbing lapangan (DPL) yakni Anugrah Robby Pratama, S.Pt., M.Pt., Nur Maulida Wahyuni, S.Pt., M.Pt., dan Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt.

Penyuluhan digital marketing ini diwakili oleh kelompok 3 dari tim KKNT 140 berjumlah 15 mahasiswa yang ditujukan bagi warga Kelurahan Pakintelan untuk meningkatkan literasi digital serta keterampilan dalam memasarkan produk atau jasa melalui media sosial dan platform daring lainnya.

Kelompok 3 tim KKN-T 140 Memperkenalkan pentingnya bisnis digital dalam memperkuat eksistensi produk usaha warga lokal di dalam pasar, dengan cara peningkatan awareness warga terhadap Digital Marketing. Menggunakan sosial media sebagai alat bantu dalam meningkatkan promosi penjualan produk peternakan warga dengan tujuan agar produk yang dihasilkan dapat dikenal masyarakat luas,  Dimulai dari pemaparan mengenai pengantar bisnis digital kemudian dilanjutkan dengan fokus pada penggunaan platform sosial media seperti: pembuatan caption pada platform Instagram dan Facebook hingga penggunaan fitur-fitur pada WhatsApp Bisnis sebagai alat bantu promosi produk warga. Tak luput juga tim KKN-T Undip memberikan sosialisasi pembuatan linktree dan cara pengambilan gambar produk menggunakan kamera serta penyusunan company profile sebagai bagian dari penguatan produk usaha warga.


Acara berlangsung meriah dan partisipatif. Para peserta diberikan materi seputar pembuatan akun bisnis, pengenalan platform pemasaran digital, tips membuat konten menarik, serta strategi sederhana untuk menjangkau konsumen secara online.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan warga, penyuluhan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi masyarakat untuk berwirausaha secara digital, baik dari rumah maupun dalam skala lokal.



Editor:
Achmad Munandar

Sinopsis Drama Korea S Line, Tentang Garis Benang Merah Di Kepala Manusia

0
 


Campusnesia.co.id - Beberapa hari ini di sosial media Twitter (X) dan Facebook sedang tren foto orang dan garis benang berwarna merah di atas kepalanya. Hal ini disebut-sebut sebagai tanda berapa kali seseorang pernah berhubungan badan. Jika sobat pernah melihat postingan serupa dan penasaran dari mana referensi tren ini, jawabannya dari sebuah drama korea berjudul S Line yang tayang sejak 11 Juli 2025 yang lalu di channel Wavve.

Drakor ini diangkat dari webcomic berjudul "S Line” yang ditulis oleh Ggomabi dan diterbitkan pada tanggal 2 November 2011 hingga 22 November 2012 si situs Naver.

S Line disutradarai oleh Ahn Ju-Young dan merupakan debut pertamanya sebagai sutradara series setelah sebelumnya pernah menjadi sutradara untuk film layar lebar berjudul A Boy and Sungreen | Boheewa Nokyang (2019) dan pernah berperan dalam film Our Love Story | Yeonaedam (2016) sebagai pelajar wanita.


Sinopsis Drama Korea S Line
Tiba-tiba, garis merah muncul di atas kepala orang-orang. Garis merah ini menghubungkan orang-orang yang pernah berhubungan seks. Akibatnya, sisi memalukan atau rahasia seseorang terungkap. Orang-orang menyebut garis merah ini "Garis S".

Han Ji-Wook (Lee Soo-Hyuk) adalah seorang detektif dengan penampilan menarik dan jiwa bebas. Ia mengejar kebenaran di balik Garis S. Kyu-Jin (Lee Da-Hee) adalah seorang guru SMA dengan pesona yang unik. Shin Hyun-Heup (Arin) adalah seorang siswi SMA. Ia telah mampu melihat garis merah sejak lahir.


Daftar Pemeran Drama Korea S Line
Lee Soo-Hyuk sebagai Han Ji-Wook
Arin sebagai Shin Hyun-Heup
Lee Da-Hee sebagai Lee Kyu-Jin
Kim Dong-Young sebagai Oh Dong-Sik
Lee Eun-Saem sebagai  Kang Sun-A
Nam Kyu-Hee   Kim Hye-Young
Park Sung-Il sebagai  Bang Sung-Jin
Park Ye-Ni  sebagai Hee-Won
Lee Ga-Sub sebagai Oh Jung-Min
Kim Ro-A  sebagai Shin Hyun-Heup  kecil
Jang Sun  sebagai  Ibu Shin Hyun-Heup

Woo Ji-Hyun - Jung-Woo
Lee Han-Joo - Ji-Na
Lee Gwang-Hee sebagai Joon-Sun
Oh Woo-Ri - Lee Kyung-Jin
Hong Suk-Bin sebagai Han Hyo-San
Sung-Ryung - Soo-Min
Oh Seung-Jun - Lee Ji-Won
Byun Joo-Woo - staf panti jompo (ep.1)
Jeong Jae-Kwang - bartender (ep.2)
Yun Ki-Chang - guru olahraga (ep.2)
Jeong Tae-Seok - guru sejarah Korea (ep.2)



Poster Drama Korea S Line



Review Drama Korea S Line
Coming soon...

Manfaat Daun Beluntas untuk Hambat Virus HIV

0
 



Campusnesia.co.id - HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks.

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.

Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di Indonesia terus mengalami penurunan. Hal ini menandakan pengobatan di Indonesia berhasil menurunkan angka kematian akibat AIDS.

Baru-baru ini ada kabar gembira dari dunia riset, hasil riset dari kampus UI mengatakan Protein virus HIV dapat dihambat dengan daun beluntas.

Lamat berita Elshinta.com menulis bahwa periset Universitas Indonesia (UI) Ni Putu Ermi Hikmawanti yang juga mahasiswa Program Doktor Fakultas Farmasi (FF) UI menyatakan protein virus HIV dapat dihambat dengan daun Beluntas.

Ni Putu menyoroti pelarut alami berbasis bahan hayati, yakni Natural Deep Eutectic Solvent (Nades), mulai dikembangkan sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan.

Dalam disertasinya yang berjudul “Pemanfaatan Nades sebagai Pelarut Ekstraksi Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Pemisahan Asam Dikafeoilquinat serta Aktivitas Antioksidan dan Antiretroviralnya”.

"Saya membedah dan mengkaji efektivitas nades dalam mengekstraksi senyawa bioaktif dari tanaman lokal Indonesia," kata Ermi di Depok, Senin.

Dalam penelitiannya, ia memilih daun beluntas karena mengandung senyawa fenolik tinggi dan telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional.

“Beluntas ini mudah dijumpai di Indonesia, bahkan sering tumbuh di pekarangan rumah. Beluntas merupakan sumber herbal potensial untuk dikembangkan,” ujar Ermi.

Melalui serangkaian uji laboratorium, ditemukan bahwa kombinasi glisin dan asam laktat dengan rasio molar 1:3 serta penambahan air sebesar 50 persen merupakan formulasi nades paling optimal.

Dari hasil ekstraksi tersebut, ia berhasil memisahkan salah satu senyawa utama, yakni 3,5-dikafeoilquinat (3,5-DCQA), yang kemudian diteliti lebih lanjut.

Ekstrak nades dan fraksi kaya 3,5-DCQA yang diteliti menunjukkan aktivitas antioksidan dan antiretroviral secara in vitro.

Studi in silico menunjukkan bahwa 3,5-DCQA berpotensi menghambat protein gp120 HIV-1, yang merupakan target penting dalam fase awal infeksi HIV.

Temuan Ermi membuka peluang pengembangan 3,5-DCQA sebagai kandidat bahan aktif dalam formulasi obat herbal antiretroviral berbasis bahan alam Indonesia.

Capaian ini turut memperkuat posisi risetnya sebagai rujukan penting dalam pemanfaatan nades, sekaligus menegaskan potensi besar sumber daya hayati Indonesia dalam pengembangan fito farmaka yang berdaya saing global.

Selain memberikan kontribusi praktis di bidang formulasi obat, penelitian Ermi juga membawa dampak signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Ia telah mempublikasikan empat artikel riset dan dua artikel ulasan di jurnal internasional dengan reputasi tinggi (Scopus Q1–Q3).

Salah satu artikelnya yang berjudul “Natural Deep Eutectic Solvents (Nades): Phytochemical Extraction Performance Enhancer for Pharmaceutical and Nutraceutical Product Development” dan terbit di jurnal Plants, telah dikutip 235 kali hingga Juli 2025.


Sumber: 

Review Film Jim Carrey The Truman Show dan Liar Liar, Sajian Drama yang Heartwarming

0
 


Campusnesia.co.id - Karena rindu film-film drama tempo dulu yang hertwarming, alur cerita dan konflik yang sederhana serta suasana yang menyenangkan, beberapa waktu lalu saya menonton dua film yang dibintangi aktor Jim Carrey. 

Pertama mengenal aktor komedi ini lewat film Bruce Almighty, kali ini film yang saya coba tonton berjudul The Truman Show dan Liar Liar, salah dua film yang sering disebut-sebut sebagai salah satu drama komedi yang wajib ditonton minimal sekali seumur hidup.


Biografi Jim Carrey
Memiliki nama asli James Eugene Carrey ia lahir pada tanggal 17 Januari tahun 1962 dikenal sebagai seorang aktor dan komedian Kanada-Amerika yang dikenal karena penampilan slapstick energiknya.

Setelah menghabiskan tahun 1980-an mengasah akting komedinya dan memainkan peran pendukung dalam film, Carrey mendapatkan pengakuan ketika ia berperan dalam serial televisi sketsa komedi Amerika In Living Color (1990–1994). Ia menjadi bintang film setelah membintangi serangkaian film box office, seperti Ace Ventura: Pet Detective, The Mask, Dumb and Dumber (semuanya tahun 1994), Ace Ventura: When Nature Calls, dan Batman Forever (keduanya tahun 1995). Kesuksesan kelima film ini menjadikan Carrey sebagai aktor komedi pertama yang menerima gaji awal sebesar $20 juta untuk tampil dalam film, dimulai dengan The Cable Guy (1996).

Ia terus meraih kesuksesan sebagai aktor utama dalam komedi seperti Liar Liar (1997), How the Grinch Stole Christmas (2000), Bruce Almighty (2003), Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events (2004), dan Yes Man (2008). Sejak tahun 2010-an, Carrey muncul dalam lebih sedikit film, dengan karya-karya terkenal termasuk Dumb and Dumber To (2014) dan perannya sebagai Doctor Eggman di seri film Sonic the Hedgehog (2020–sekarang).

Meskipun sebagian besar typecasting sebagai aktor komedi, Carrey sukses dalam peran dramatis. Penampilannya yang mendapat pujian kritis termasuk peran utama dalam The Truman Show (1998) dan Andy Kaufman dalam Man on the Moon (1999), memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk setiap film. Dia membintangi film drama romantis Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), yang mana dia dinominasikan untuk BAFTA Award dan Golden Globe lainnya. Carrey juga membintangi serial Showtime tragicomedy Kidding (2018–2020), yang membuatnya menerima nominasi Golden Globe ketujuhnya.

Carrey lahir di Newmarket, Ontario, Kanada, dari pasangan Kathleen (née Oram), seorang ibu rumah tangga, dan Percy Carrey, seorang musisi dan akuntan. Ia dibesarkan di Gereja Katolik dan memiliki tiga kakak, John, Patricia, dan Rita. Ibunya adalah keturunan Irlandia dan Skotlandia, dan ayahnya adalah keturunan Prancis-Kanada; nama keluarga asli keluarganya adalah Carré.

Pada usia delapan tahun, ia mulai membuat wajah di depan cermin dan menemukan bakat untuk melakukan kesan. Pada usia sepuluh tahun, Carrey menulis surat kepada Carol Burnett tentang Carol Burnett Show menunjukkan bahwa dia sudah menjadi ahli dalam kesan dan harus dipertimbangkan untuk peran di acara itu; dia sangat gembira saat menerima balasan surat.

Seorang penggemar Monty Python, yang acara TV-nya adalah Monty Python's Flying Circus ditayangkan pada tahun 1970-an, pada tahun 2014 Carrey muncul di Monty Python's Best Bits (Mostly) dan mengingat kembali pengaruh Ernest Scribbler padanya (diperankan Michael Palin) tertawa terbahak-bahak sampai mati dalam sketsa "The Funniest Joke in the World".Radio Times menyatakan, "Anda akan segera tahu alasannya: penampilan Palin sangat mirip dengan Carrey."

Carrey menghabiskan masa kecilnya di wilayah Scarborough, Ontario, bagian dari Metropolitan Toronto, di mana ia bersekolah di Sekolah Dasar Katolik Blessed Trinity di North York. Keluarganya kemudian pindah ke Burlington, Ontario, di mana mereka akan menghabiskan delapan tahun; Jim bersekolah di Aldershot High School saat disana.

Beberapa waktu kemudian, keluarganya menjadi tuna wisma dan tinggal bersama di dalam mobil van Volkswagen sementara Jim remaja dan saudaranya menghabiskan waktu berbulan-bulan tinggal di tenda di Charles Daley Park di tepi Danau Ontario di Lincoln, Ontario. Keluarga tersebut mengalami kesulitan keuangan, namun, situasi mereka mulai membaik setelah ayahnya mendapatkan pekerjaan di departemen akuntansi di Pabrik ban Titan Wheels di Scarborough.

Selain itu, sebagai imbalan atas tinggal di rumah di seberang jalan dari pabrik, keluarga tersebut - yang sebagian besar adalah putra remaja Jim dan John - akan bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjaga keamanan di pabrik ban, melakukan shift delapan jam dari jam 6 sore hingga keesokan paginya.

Kembali ke Scarborough, Jim remaja mulai berkuliah di Agincourt Collegiate Institute sebelum putus sekolah pada ulang tahunnya yang keenam belas. Ia mulai tampil sebagai komedian di pusat kota Toronto sambil tetap bekerja di pabrik. Dalam sebuah wawancara Hamilton Spectator tahun 2007, Carrey mengatakan, "Jika karir saya di dunia hiburan tidak berjalan mulus, saya mungkin akan bekerja hari ini di Hamilton, Ontario, di pabrik baja Dofasco." Saat masih muda, dia bisa melihat pabrik baja di seberang Burlington Bay dan sering berpikir bahwa di sanalah "ada banyak pekerjaan bagus."

Carrey menderita depresi dan telah mengambil Fluoksetin untuk memerangi gejalanya. Dia telah menyatakan bahwa dia tidak lagi mengonsumsi obat atau stimulan apa pun, termasuk kopi.

Carrey diterima Kewarganegaraan A.S. pada bulan Oktober 2004 dan tetap warga negara ganda dari Amerika Serikat dan negara asalnya Kanada.



Film The Truman Show
The Truman Show adalah film drama-komedi psikologi Amerika Serikat tahun 1998. Film ini digarap oleh Peter Weir dan diproduksi oleh Scott Rudin, Andrew Niccol, Edward S. Feldman, dan Adam Schroeder, dan ditulis oleh Niccol. Film ini dibintangi oleh Jim Carrey sebagai Truman Burbank. Film ini juga diperankan oleh oleh Laura Linney, Noah Emmerich, Natascha McElhone, Holland Taylor, Ed Harris, Paul Giamatti dan Brian Delate. Film ini mengisahkan kehidupan pria bernama Truman Burbank yang kehidupannya direkayasa untuk hiburan dan disiarkan sebagai acara realitas di televisi. Orang-orang di sekeliling Truman sebenarnya adalah aktor yang disewa untuk berperan dalam kehidupan rekayasa tersebut yang tak disadari sama sekali oleh Truman sepanjang hidupnya.

Jalan Cerita film The Truman Show
Truman Burbank (Jim Carrey) menjalani kehidupan yang nampak sempurna bersama sang istri, Meryl Burbank (Laura Linney). Selain hidup berkecukupan, Truman juga disukai banyak orang karena sifatnya yang periang dan bersahabat. Namun di balik kebahagiaan yang dirasakannya, Truman menyimpan banyak trauma dari kisah masa lalunya. Mulai dari kematian tragis sang ayah di tengah laut, hingga kepergian belahan jiwanya Lauren Garland (Natascha McElhone). 

Truman pun menyimpan keinginan besar untuk melakukan perjalanan ke Fiji agar bisa bertemu Lauren. Anehnya, Truman tidak pernah bisa mewujudkan impian ini. Selalu saja ada yang menghalangi niatnya untuk meninggalkan kota Seaheaven. Truman Burbank tidak mengetahui bahwa sejak dilahirkan, kehidupannya telah dijadikan acara realitas oleh sutradara Christof (Ed Harris). Christof bahkan berhasil mengembangkan program berjudul "The Truman Show" ini hingga menjadi tontonan nomor satu di dunia.

Review film The Truman Show
Untuk sebuah film di jamannya, ide The Truman Show ini memang out of the box. Ditambah dengan skala produksi yang penuh practical effect pasti butuh effort yang besar.

Jim Carrey dengan komedinya menambah lucu film ini dan tentu saja, bagi sobat yang belum terpapar spoiler, plot twistnya menyenangkan.

Untuk pembaca yang rindu film-film drama era 90an yang biasa ditayangkan di tv nasional saat libur Natal, film The Truman Show sangat tepat untuk nostalgia dan heartwarming.

Cocok ditonton bersama keluarga di akhir pekan dengan jalan cerita nan ringan, selamat menikmat penampilan Truman.





Tentang film Liar Liar
Liar Liar adalah sebuah film komedi asal Amerika tahun 1997 yang disutradarai oleh Tom Shadyac, dan ditulis oleh Paul Guay dan Stephen Mazur. Dibintangi Jim Carrey sebagai seorang pengacara yang membangun seluruh karirnya dengan berbohong, tetapi menyadari bahwa dirinya dikutuk untuk tidak berbohong hanya untuk satu hari, dia berjuang untuk mempertahankan karirnya dengan berdamai bersama mantan istri juga putranya yang terasingkan dengan kebohongan patologis.

Film ini adalah yang kedua dari tiga kolaborasi antara Carrey dan Shadyac - yang pertama Ace Ventura: Pet Detective dan ketiga Bruce Almighty - yang kedua dari tiga kolaborasi antara Guay dan Mazur - yang lainnya adalah The Little Rascals dan Heartbreakers - serta kolaborasi pertama antara Carrey dengan produser Brian Grazer.

Film ini dirilis dengan kesuksesan kritis dan komersial, meraup $302,7 juta dengan anggaran $45 juta dan mendapatkan ulasan positif dari kritikus dan penonton, yang secara khusus memuji penampilan Carrey. Di Penghargaan Golden Globe ke-56, dia dinominasikan untuk aktor terbaik musikal komedi.


Review film Liar Liar
Pendapat saya sama dengan ketika menikmati film The Truman Show, cocok dinikmati bersama keluarga di hari libur atau akhir pekan. Ada pesan moral yang disampaikan dan dari sisi komedia lebnih eksploratif daripada The Truman Show.

Liar Liar happy ending sesuai harapan penonton, konflik dan drama keluarga yang dihadirkan bagus banget menambahkan elemen anak dan dinamika dalam sebuah keluarga.



Review Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps

0
 


Campusnesia.co.id - Jika fan DC bulan Juli 2025 ini bergembira karena film Superman James Gunn tayang, fan MCU juga bakal bergembira karena di bulan yang sama bakal tayang film paling diantisipasi oleh penggemar Marvel yaitu The Fantastic Four First Steps.

The Fantastic Four: First Steps (dengan gaya The Fantastic 4: First Steps) adalah film superhero Amerika mendatang berdasarkan tim superhero Fantastic Four dari Marvel Comics. Diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures, film ini akan menjadi film ke-37 pada Jagat Sinematik Marvel (MCU) dan merupakan reboot kedua dari serial film Fantastic Four. 

Film ini disutradarai oleh Matt Shakman dari naskah cerita yang ditulis oleh Jeff Kaplan dan Ian Springer, Josh Friedman, Cameron Squires, Eric Pearson, dan Peter Cameron. Menampilkan pemeran ansambel termasuk Pedro Pascal, Vanessa Kirby, Joseph Quinn, dan Ebon Moss-Bachrach sebagai karakter utama, bersama dengan Ralph Ineson, Julia Garner, Paul Walter Hauser, John Malkovich, Natasha Lyonne, dan Sarah Niles. Pada film ini, Fantastic Four harus melindungi bumi mereka, sebuah dunia retro-futuristik dekade 1960-an, sebelum dimakan oleh makhluk kosmik Galactus.

20th Century Fox memulai upaya sebuah film baru Fantastic Four setelah kegagalan Fantastic Four (2015). Setelah studio diakuisisi oleh Disney pada Maret 2019, kendali waralaba berpindah ke Marvel Studios, dan sebuah film baru diumumkan pada bulan Juli. Jon Watts ditunjuk sebagai sutradara pada Desember 2020, namun mundur pada April 2022. Shakman menggantikannya pada bulan September saat Kaplan dan Springer mengerjakan naskah. 

Pemilihan pemeran berlangsung pada awal 2023, dan Friedman bergabung untuk menulis ulang naskah pada Maret, dengan Squires dan Cameron juga menulis. Marvel Studios menginginkan menceritakan sebuah cerita baru dengan karakternya dibanding menceritakan ulang cerita awal mereka. Pearson bergabung untuk memoles naskah pada pertengahan Februari 2024, dengan karakter utama diumumkan, dan tambahan pemilihan pemeran berlangsung pada bulan berikutnya. Pengambilan gambar berlangsung pada akhir Juli hingga akhir November 2024 di Pinewood Studios di London, dengan tambahan pengambilan gambar mengambil tempat di Oviedo, Spanyol.

The Fantastic Four: First Steps dijadwalkan dirilis di Amerika Serikat pada 25 Juli 2025, sebagai film pertama, dan yang memulai Fase Enam MCU.

Sinopsis Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps, di bumi yang terinspirasi oleh retrofuturistik dekade 1960-an, Fantastic Four harus melindungi rumah mereka sebelum dilahap oleh makhluk kosmik Galactus dan pembawa berita misteriusnya, Silver Surfer.


Pemeran Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps

1. Pedro Pascal sebagai Reed Richards / Mister Fantastic: Seorang ilmuwan yang sangat cerdas dan pemimpin dari Fantastic Four yang dapat meregangkan bagian tubuhnya hingga sejauh mungkin

2. Vanessa Kirby sebagai Sue Storm / Invisible Woman: Kakak perempuan Johnny dan anggota Fantastic Four yang dapat menghasilkan medan gaya dan membuat dirinya dan orang lain tidak terlihat.

3. Joseph Quinn sebagai Johnny Storm / Human Torch:
Adik laki-laki Sue dan anggota Fantastic Four yang dapat who can menelan dirinya dalam dan mengendalikan api, dan terbang. Quinn menyukai penggambaran Chris Evans untuk Johnny Storm pada film Fantastic Four (2005) and Fantastic Four: Rise of the Silver Surfer (2007), namun tidak menjadikan basis penggambaran dirinya berdasarkan versi Evan.

4. Ebon Moss-Bachrach sebagai Ben Grimm / The Thing:
Teman baik Reed, seorang mantan astronot dan anggota Fantastic Four yang kulitnya berubah menjadi lapisan batu berwarna jingga, membuatnya memiliki kekuatan dan daya tahan superhuman. Moss-Bachrach memerankan the Thing melalui tangkap gerak dan pencitraan hasil komputer (CGI) bukan menggunakan makeup prostetik, dan berdiskusi mengenai prosesnya dengan Mark Ruffalo, yang memerankan Bruce Banner / Hulk di Marvel Cinematic Universe (MCU) menggunakan teknologi yang sama. Shakman berkonsultasi dengan ilmuwan dan mempelajari batu karang padang pasir untuk menemukan referensi terbaik untuk penampilan the Thing.

5. Ralph Ineson sebagai Galactus:
Makhluk kosmik raksasa yang melahap kehidupan planet.

6. Julia Garner sebagai Shalla-Bal / Silver Surfer: 
Pembawa berita Galactus yang berkulit metalik yang mengembara menembus angkasa menggunakan media papan selancar

7. Paul Walter Hauser

8. John Malkovich

9. Natasha Lyonne

10. Sarah Niles



Poster Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps






Trailer Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps



Review Film Baru MCU The Fantastic Four First Steps
Coming soon...



Penulis:
Nandar

Review Film Baru Superman Garapan Sutradara James Gunn Harapan Baru Para DC Fan

0
 


Campusnesia.co.id - Fan DC bulan Juli 2025 ini patut berbahagia penantian panjang remake film karakter superhero DC paling iconik yaitu Superman tayang di bioskop dengan pemeran baru David Corenswet sebagai Clark Kent dan di bangku sutradara ada James Gunn yang sukses besar menggarap Suicide Squad dan Guardians of the Galaxy.

Superman adalah sebuah film pahlawan super Amerika Serikat tahun 2025 yang ditulis dan disutradarai oleh James Gunn. Bercerita tentang perjalanan Superman mendamaikan warisan aliennya dengan keluarga manusianya dieksplorasi. Dibintangi oleh David Corenswet sebagai Clark Kent, di samping itu terdapat Rachel Brosnahan, Nicholas Hoult, Edi Gathegi, Anthony Carrigan, Nathan Fillion, Isabela Moner, Skyler Gisondo, Sara Sampaio, María Gabriela de Faría, Wendell Pierce, Alan Tudyk, Pruitt Taylor Vince, dan Neva Howell sebagai pemeran pendukung.

Pengembangan sekuel film DC Extended Universe (DCEU) Man of Steel (2013) dimulai pada bulan Oktober 2014, dengan Henry Cavill akan kembali memerankan Superman. Rencana berubah setelah produksi bermasalah yang membuat sekuel Justice League (2017) dan Man of Steel terbengkalai pada Mei 2020.

James Gunn mulai mengerjakan film Superman baru sekitar Agustus 2022. Pada bulan Oktober, ia menjadi co-CEO DC Studios dengan produser Peter Safran dan mereka mulai mengerjakan DC Universe baru. Gunn diketahui menulis sekuel Superman pada bulan Desember. Judul Superman: Legacy diumumkan bulan berikutnya, Gunn dikonfirmasi akan menjadi sutradara pada Maret 2023, dan Corenswet dan Brosnahan terpilih pada bulan Juni ditahun yang sama. Subtitelnya dihilangkan pada akhir Februari 2024, saat syuting dimulai di Norwegia. Produksi terutama dilakukan di Trilith Studios di Atlanta, Georgia, dengan lokasi syuting di sekitar Georgia dan Ohio. Syuting selesai pada bulan Juli.

Superman dijadwalkan akan dirilis di bioskop Amerika Serikat pada 11 Juli 2025. Ini akan menjadi film pertama Jagat DC (DCU).


Daftar pemeran film Baru Superman:

David Corenswet sebagai Kal El / Clark Kent / Superman

Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane

Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor

Edi Gathegi sebagai Michael Holt / Mr. Terrific

Nathan Fillion sebagai Guy Gardner / Green Lantern

Skyler Gisondo sebagai Jimmy Olsen

Anthony Carrigan sebagai Rex Mason / Metamorpho

Wendell Pierce sebagai Perry White

Pruitt Taylor Vince sebagai Jonathan Kent

Isabela Merced sebagai Kendra Saunders / Hawkgirl

Maria Gabriela de Faria sebagai Angela Spica / The Engineer


Poster film Baru Superman:






Trailer film Baru Superman:




Review film Baru Superman:

Fan DC terutama yang selama ini mengagungkang karya Snyder banyak yang skeptis dengan remake Superman versi James Gunn ini. Nyaris setiap hari ada saja bahan pembahasan di sosial media, namun setelah penayangan perdana Superman versi James Gunn dari Rotten Tomatoes FRESH 86% dari 147 Reviews.

Channel youtube review film Cine Crib pada 9 Juli 2025 mengatakan "Menyenangkan..dari awal sampai akhir". Versi James Gunn remake penonton tidak perlu tahu origin story Superman, langsung diajak ke inti permasalahan yang dihadapi Superman.

Ketakutan akan porsi setiap karakter yang banyak ditampikan sejak dalam trailer, nyatanya pembagiannya bisa diikuti dan proporsional. James Gunn mampu mengahadirkan keseimbangan Superman dari sisi menyenangkan dan emosional.

Pengamalaman James Gunn ketika membuat Suicide Squad dan Guardians of the Galaxy menjadi salah dua garansi Superman bakal bagus.

Mas Arya dari Cine Crib menyebut secara jalan cerita oke, visual effect not bad bahkan di scene siang hari. Tentang penampilan David Corenswet sebagai Clark Kent growing hanya saja di bagian konstum memang rada kurang wah.

Secara keseluruhan first impression "Gue suka sih, skor 8/10" ujarnya di channel youtube Cine Cribe.



Penulis:
Nandar

Sumber;
Channel Youtube Cine Cribe

Analisis Maslow dalam Novel The Memory Police

0
 
Oleh: 
Evandio Fadhilah Akbar
Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang 
Universitas Andalas



Campusnesia.co.idNovel The Memory Police karya Yoko Ogawa menggambarkan sebuah dunia distopia yang sunyi dan menindas, di mana berbagai objek secara misterius menghilang dari kehidupan masyarakat, dan seiring dengan itu, ingatan kolektif tentang objek-objek tersebut juga ikut lenyap. Polisi Kenangan - sebuah institusi represif - memastikan bahwa setiap bentuk kenangan dan benda yang hilang tidak kembali, bahkan dalam pikiran. 

Lewat narasi yang puitis dan menyentuh, Ogawa membangun kisah tentang bagaimana manusia bertahan, beradaptasi, dan pada saat yang sama mengalami kehancuran batin dalam sistem yang perlahan-lahan menghapus identitas mereka. Dalam esai ini, teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow akan digunakan untuk menganalisis dinamika psikologis dan eksistensial para tokoh dalam novel ini, serta bagaimana sistem yang represif dapat menghambat dan bahkan menghancurkan proses pemenuhan kebutuhan manusia dari level paling dasar hingga aktualisasi diri.

Abraham Maslow, seorang psikolog humanis, menyusun hierarki kebutuhan manusia dalam bentuk piramida yang terdiri dari lima tingkat: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial atau cinta dan memiliki, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dalam teorinya, pemenuhan kebutuhan dilakukan secara bertahap, mulai dari dasar hingga ke puncak. Jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, maka sangat sulit bagi individu untuk memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi. Dalam konteks dunia yang dibangun dalam The Memory Police, kita dapat melihat bagaimana sistem penghapusan kenangan dan benda menyebabkan hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, dan bahkan menyebabkan kemunduran psikologis dan sosial pada individu-individu dalam masyarakat itu.

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar manusia bisa bertahan hidup. Ini mencakup makanan, air, udara, tempat tinggal, dan kebutuhan biologis lainnya. Dalam The Memory Police, kebutuhan ini mulai terancam ketika berbagai benda yang menopang kehidupan sehari-hari secara bertahap menghilang. Misalnya, makanan tertentu seperti buah-buahan, peralatan memasak, bahkan hewan peliharaan - semuanya menghilang dari dunia fisik dan dari ingatan orang-orang. 

Ketika sebuah benda 'dihapus', masyarakat tidak hanya kehilangan akses fisik terhadap benda tersebut, tetapi juga tidak lagi mengingat bahwa benda itu pernah ada. Yang lebih mengerikan adalah ketidakmampuan masyarakat untuk mempertanyakan kehilangan tersebut. Mereka hanya menerima, seakan kehilangan adalah bagian alami dari hidup. Ini menggambarkan bagaimana sistem telah mencabut kemampuan individu untuk berpikir kritis dan mempertahankan eksistensi mereka secara sadar.

Tokoh utama dalam novel ini, seorang penulis perempuan yang tidak disebutkan namanya, mengalami secara langsung ancaman terhadap kebutuhan fisiologis ini. Ketika makanan menjadi semakin langka dan alat-alat rumah tangga hilang, ia harus belajar bertahan dengan sumber daya yang terbatas. Dalam salah satu bagian cerita, digambarkan bagaimana dia dan beberapa karakter lain harus berbagi makanan, menyembunyikan persediaan, dan mengatur konsumsi agar tetap bertahan hidup. Rasa lapar dan ketidakpastian akan hari esok menjadi bagian dari keseharian mereka. Dalam hal ini, kebutuhan fisiologis tidak lagi dapat dipenuhi secara stabil, dan mereka hidup dalam keadaan krisis terus-menerus.

Setelah kebutuhan dasar dipenuhi, manusia membutuhkan rasa aman, baik secara fisik maupun psikologis. Rasa aman mencakup perlindungan dari kekerasan, stabilitas lingkungan, dan kejelasan tentang masa depan. Dalam The Memory Police, rasa aman nyaris tidak ada. Polisi Kenangan, dengan kekuasaan absolut, dapat menangkap, menginterogasi, dan menghapus siapa saja yang dicurigai masih mengingat hal-hal yang telah 'dihapus'. Mereka datang tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, dan membawa orang-orang tanpa jejak. Masyarakat hidup dalam ketakutan konstan akan pengawasan dan penangkapan. Ketakutan ini menciptakan iklim represif yang menekan segala bentuk ekspresi diri dan kebebasan berpikir.

Rasa tidak aman ini juga dialami oleh sang penulis dan dua karakter penting lainnya: R, sang editor, dan seorang mantan pematung tua yang menjadi sahabat mereka. R adalah salah satu dari sedikit orang yang masih bisa mengingat benda-benda yang telah dihapus. Oleh karena itu, ia harus disembunyikan di ruang rahasia di rumah sang penulis. Ini adalah bentuk perlawanan terhadap sistem, tetapi sekaligus menciptakan tekanan emosional yang luar biasa. Sang penulis tidak hanya harus memenuhi kebutuhan fisiknya sendiri, tetapi juga menjaga keselamatan orang lain, dalam kondisi lingkungan yang sangat berbahaya. Dalam situasi ini, kebutuhan akan rasa aman benar-benar tidak terpenuhi, dan individu harus mengorbankan kebebasan, kenyamanan, bahkan rasa tenang, demi bertahan hidup.

Setelah kebutuhan akan rasa aman, manusia mencari cinta dan keterhubungan sosial. Kebutuhan ini mencakup persahabatan, cinta, keintiman, dan rasa memiliki. Dalam novel ini, penghapusan benda juga berarti penghapusan memori kolektif, yang menjadi fondasi utama hubungan sosial. Jika dua orang pernah berbagi kenangan tentang suatu objek yang kini telah 'dihapus', maka kenangan itu pun ikut lenyap dari hubungan mereka. Ini menyebabkan hubungan menjadi datar, tidak bermakna, dan terputus dari sejarah emosionalnya. Proses ini menciptakan isolasi psikologis yang mendalam.

Hubungan antara sang penulis dan R menggambarkan upaya untuk mempertahankan keterhubungan di tengah kehancuran sosial. Mereka saling menjaga, berbagi percakapan, dan mencoba menciptakan ruang keintiman meski ancaman senantiasa mengintai. Namun, hubungan ini pun terancam ketika kemampuan R untuk mengingat sesuatu berbeda dari orang lain—menciptakan jarak yang tidak bisa dihindari. Mereka hidup berdampingan, tetapi dalam dunia mental yang berbeda. Dalam hal ini, Ogawa menunjukkan bahwa bahkan cinta dan keterhubungan pun bisa terkikis oleh sistem yang menghapus memori dan identitas.

Kebutuhan akan penghargaan adalah tahap berikutnya dalam hierarki Maslow. Kebutuhan ini mencakup rasa percaya diri, penghormatan dari orang lain, dan pencapaian pribadi. Dalam novel ini, kebutuhan tersebut sulit dipenuhi karena masyarakat tidak lagi memiliki struktur yang mendukung pengakuan atau pencapaian. Sang penulis, misalnya, merasa semakin sulit untuk menulis karena kosa kata yang ia miliki perlahan menghilang. Ia kehilangan kepercayaan diri, mempertanyakan relevansi karyanya, dan merasa bahwa tulisannya tidak akan pernah dibaca atau dipahami lagi. Karyanya tidak lagi menjadi medium untuk aktualisasi, melainkan hanya menjadi pengingat sunyi bahwa sesuatu telah hilang dan tidak bisa kembali.

Rasa tidak dihargai ini juga diperkuat oleh lingkungan sosial yang tidak lagi memberi nilai pada ekspresi atau kreativitas. Ketika benda-benda yang memiliki nilai emosional atau simbolis menghilang, maka ekspresi terhadap benda-benda itu juga kehilangan makna. Sebuah kalung, sebuah buku, atau bahkan suara burung tidak lagi bisa membawa emosi atau memori, sehingga karya seni pun menjadi hambar dan tidak relevan. Dalam hal ini, kebutuhan akan penghargaan tidak hanya diabaikan, tetapi juga dibungkam oleh sistem yang menolak keberadaan individualitas.

Pada puncaknya, manusia memiliki kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri - untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri dan mengembangkan potensi secara penuh. Namun, dalam The Memory Police, kebutuhan ini sangat terhambat. Dunia yang dibangun Ogawa adalah dunia yang menolak pencarian makna, kreativitas, dan kebebasan berpikir. Sistem penindasan yang berlaku membuat individu tidak memiliki ruang untuk tumbuh. Mereka hanya diperbolehkan untuk bertahan, tidak untuk berkembang. Sang penulis tetap mencoba menulis, bahkan ketika ia tidak lagi yakin pada kata-kata yang digunakannya. Menulis menjadi satu-satunya cara baginya untuk menegaskan bahwa ia masih hidup, bahwa pikirannya masih bekerja, dan bahwa ia masih memiliki sesuatu untuk dikatakan, meskipun tidak ada yang mendengarkan.

Aktivitas menulis ini menjadi simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang berusaha memadamkan cahaya dalam diri manusia. Ini adalah bentuk aktualisasi yang tidak sempurna, namun jujur - usaha untuk menjadi diri sendiri dalam dunia yang menolak eksistensi pribadi. Ketika ia terus menulis meski tidak ada harapan untuk diterbitkan, ia menegaskan haknya untuk berpikir, mengingat, dan merasakan. Dan dalam hal ini, kita melihat bahwa aktualisasi diri bisa terjadi bahkan dalam bentuk yang paling sunyi dan tersembunyi.

Salah satu kekuatan novel ini adalah simbolismenya. Objek-objek yang hilang bukan hanya barang-barang biasa, melainkan simbol dari struktur psikologis dan sosial manusia. Ketika benda-benda tersebut hilang, mereka membawa serta bagian dari identitas dan sejarah pribadi individu. Ketika burung menghilang, bukan hanya kicauannya yang lenyap, tetapi juga simbol kebebasan, kenangan masa kecil, atau makna religius tertentu. Penghapusan benda-benda ini menyebabkan distorsi dalam persepsi diri, sehingga manusia tidak lagi mengenali siapa mereka, apa yang mereka sukai, atau apa yang penting dalam hidup mereka.

Kondisi ini menggambarkan penghancuran kolektif terhadap struktur identitas. Ketika individu tidak lagi memiliki memori, hubungan sosial, atau kepercayaan diri, maka mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka secara utuh. Mereka menjadi bayangan dari diri mereka sendiri- hidup secara biologis, tetapi mati secara psikologis. Ini menunjukkan bahwa represi sistemik tidak hanya membunuh tubuh, tetapi juga membunuh jiwa. Novel ini menjadi refleksi mengerikan tentang bagaimana kekuasaan bisa mengatur dan menghapus bahkan hal-hal paling pribadi dan intim dalam hidup manusia.

Pada akhirnya, The Memory Police adalah kisah tentang kehilangan dalam segala bentuknya: kehilangan benda, kehilangan memori, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan bahasa, dan pada akhirnya kehilangan diri sendiri. Melalui lensa teori Maslow, kita dapat melihat bahwa hilangnya benda-benda ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga pada struktur kebutuhan manusia yang paling mendasar. Ketika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, individu menjadi terperangkap dalam eksistensi yang hampa dan penuh penderitaan.

Melalui narasi yang lembut namun menghantui, Yoko Ogawa mengajak kita merenungkan betapa pentingnya kenangan, hubungan sosial, dan kebebasan untuk mempertahankan kemanusiaan kita. Ketika kekuasaan mampu menghapus memori dan mengatur apa yang boleh diingat, maka manusia tidak lagi menjadi subjek yang bebas, melainkan objek yang dikendalikan. Dan dalam dunia seperti itu, bertahan hidup bukanlah tentang mempertahankan tubuh, melainkan mempertahankan jiwa - suatu perjuangan yang sunyi, namun sangat manusiawi.

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Pemanfaatan AI untuk Tingkatkan Produktivitas Perangkat Desa Sukorejo

0
 

Campusnesia.co.idSragen - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dari Program IDBU melaksanakan kegiatan edukasi pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) bagi perangkat Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan teknologi modern guna meningkatkan efektivitas kerja perangkat desa, sekaligus mendukung percepatan transformasi digital di lingkungan pemerintahan desa.

Edukasi AI ini merupakan inisiatif dari Alman Kamal Mahdi, mahasiswa dari jurusan Teknik Komputer, yang menggagas program pelatihan berbasis praktik langsung. Peserta diajak mengenal dan mencoba berbagai platform kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Gemini, dan Canva AI. Berbagai penerapan dibahas secara konkret, mulai dari merangkum dokumen peraturan, membuat agenda kegiatan desa, mencari referensi kebijakan, hingga membuat desain logo, caption promosi, serta konten video pendek untuk publikasi desa. Praktik juga mencakup penggunaan AI dalam aktivitas harian seperti mencari tutorial memasak, panduan pertanian, hingga tips pelayanan publik.

Selain penguasaan teknis, peserta juga diberikan tips dan trik untuk memaksimalkan penggunaan AI, termasuk bagaimana membuat perintah (prompt) yang efektif, memilih platform sesuai kebutuhan, serta mengenali keterbatasan sistem AI. Tak kalah penting, mahasiswa juga menekankan pentingnya etika dan kebijaksanaan dalam menggunakan teknologi AI, terutama dalam menjaga keakuratan informasi, menghindari penyalahgunaan konten, dan tetap berpedoman pada nilai-nilai tanggung jawab sosial.

 

Kegiatan edukasi ini berlangsung secara partisipatif dan aplikatif, di mana peserta didampingi langsung saat praktik sehingga mereka dapat memahami penggunaan teknologi ini dalam konteks pekerjaan mereka sehari-hari. Para perangkat desa memberikan respons positif dan menyampaikan terima kasih atas materi yang disampaikan. Mereka mengaku mendapatkan banyak wawasan baru serta kepercayaan diri dalam mencoba teknologi digital yang sebelumnya terasa asing.

Keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dan pendampingan dari dosen pembimbing lapangan, Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM, yang turut mengarahkan jalannya program KKN. Beliau secara aktif memberikan bimbingan dalam pengembangan kegiatan berbasis teknologi informasi agar selaras dengan kebutuhan masyarakat desa serta nilai-nilai pengabdian yang berkelanjutan.

Melalui program ini, mahasiswa KKN UNDIP diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi digital di desa, sekaligus menjembatani pemanfaatan teknologi modern untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kinerja pemerintahan desa secara lebih adaptif dan inovatif.



Penulis: 
Alman Kamal Mahdi 
Mahasiswa Teknik Komputer 
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar