Manfaatkan Limbah Kotoran Kambing, Mahasiswa KKN Undip Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

0
 

Campusnesia.co.idDesa Pengkol, 5 Februari 2024, Salah satu program ketahanan pangan di desa Pengkol adalah beternak kambing di setiap RT. Hewan ternak seringkali mengeluarkan kotoran dalam jumlah yang banyak sebagai hasil limbah. Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan masyarakat karena  menimbulkan bau yang tidak sedap. Namun, dalam pengolahan limbah kotoran masih belum maksimal untuk memanfaatkannya. 

Kotoran kambing memiliki kandungan bahan organik yang menyediakan zat hara bagi tanaman sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Pupuk organik dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia dikarenakan pemakaian pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan residu berbahaya dan akan tertinggal di dalam tanah yang membuat kuantitas serta kualitas tanaman menurun. 

Hal tersebut yang melatarbelakangi mahasiswa KKN Tim I Undip di Desa Pengkol melakukan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari kotoran kambing. Pelatihan dilakukan di balai desa Pengkol. 

Dimulai pada pukul 09.00 WIB, pelatihan dipandu oleh Jihan Ayu selaku MC, lalu dibuka dengan sambutan dari Husain selaku koordinator KKN Undip, perwakilan dari BPD Desa Pengkol, dan kepala desa Pengkol. Pelatihan diawali dengan pemaparan materi mengenai alat, bahan serta cara pembuatan pupuk organik cair yang kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing guna memantapkan pemahaman peserta dalam pelatihan. 
 

Dalam pelatihan pembuatan pupuk, peserta yang terdiri dari ketua RT dan perwakilan peternak kambing memberikan respons positif selama berjalannya acara. Antusiasme ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya mengenai alat, bahan, cara pembuatan, dan penggunaan secara lebih rinci. Tidak hanya itu, para peserta juga turut membagikan pengalaman yang telah mereka miliki. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan sampel hasil dari pembuatan pupuk POC yang diberikan kepada masyarakat. 

Melalui pelatihan pembuatan pupuk POC ini, mahasiswa KKN Undip berharap masyarakat dalam memanfaatkan limbah kotoran kambing menjadi lebih baik.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Merumuskan Peta Penggunaan Lahan Desa Karangasem

0
 


Campusnesia.co.id -  Pembuatan peta penggunaan lahan adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan secara detail bagaimana lahan-lahan di suatu wilayah digunakan. Program ini seringkali digerakkan oleh pemerintah setempat, lembaga riset, atau organisasi lingkungan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pola penggunaan lahan. Fokus utama dari program ini adalah untuk mencatat lokasi, luas, dan jenis penggunaan lahan, serta memahami dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini bervariasi, mulai dari survei lapangan hingga analisis citra satelit.

Wilayah usulan program pembuatan peta penggunaan lahan berada di Desa Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Hasil wawancara kepada perangkat desa serta telaah dokumen yang dilakukan selama seminggu di Desa Karangasem khususnya dokumen-dokumen spasial seperti peta, menunjukkan bahwa Desa Karangsaem kurang memiliki informasi spasial atau pemetaan terkait penggunaan lahan yang ada di setiap kebayanan atau dusun. 

“Untuk informasi spasial seperti dokumen perpetaan khususnya di Desa Karangsem memang masih kurang di karenakan memang SDM staf kelurahan tidak memiliki keahlian dalam mengolah peta” ucapan Bapak Agus, selaku Carik Kelurahan Desa  Karangsem ketika diwawancarai oleh mahasiswa  KKN.

Berdasarkan beberapa pernyataan dan data-data yang telah ditemukan, Gilang Akbar Firmansyah, pada tanggal 16 Januari 2024 mahasiswa KKN Universitas Diponegoro tim 1 tahun 2024 dari Prodi Teknik Perencanaan Wilayah Kota merumuskan Program Pembuatan Peta Penggunaan Lahan kepada perangkat Desa Karangasem yang bertujuan untuk  memetakan berbagai jenis penggunaan lahan, seperti pemukiman, pertanian, hutan, industri, dan lain sebagainya. 

Pelaksanaan program ini dilakukan melibatkan serangkaian langkah, mulai dari pengumpulan data lapangan melalui Avenza, pengolahan data menggunakan teknologi GIS (Geographic Information System), hingga pembuatan peta berbasis informasi yang terkumpul. Analisis citra satelit digunakan untuk memantau perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu, sehingga memungkinkan untuk mendeteksi pola-pola perubahan yang mungkin terjadi.

Hasil survei lapangan kurang lebih seminggu khususnya di setiap kebayanan/dusun yang ada di Desa Karangasem, mahasiswa KKN mendapati bahwa Desa Karangasem terdiri dari 13 klasifikasi penggunaan lahan yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan, ladang, kebun, fasilitas olahraga, industri, pemakaman, permukiman, sarana kesehatan, sarana pelayanan umum, sarana pendidikan, sarana perdagangan dan jasa, serta sarana peribadatan. 

Penggunaan lahan dominasi oleh sektor pertanian seperti padi, jagung, dan kacang tanah. Selain itu, permukiman menjadi penggunaan lahan terbesar setelah lahan pertanian. Dengan adanya peta detail penggunaan lahan Desa Karangasem diharapkan membantu melengkapi informasi spasial atau pemetaan terhadap detail penggunaan lahan di setiap dusun Desa Karangasem dan informasi titik titik lokasi sarana dan prasarana pelayanan publik dan industri unggulan Desa Karangasem. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Biosecurity untuk Tingkatan Manajemen Peternakan Modern

0
 


Campusnesia.co.id - Pengkol (30/1/2024). Di tengah meningkatnya ancaman penyakit zoonosis dan kebutuhan akan produksi hewan yang lebih aman dan berkelanjutan, pengenalan biosecurity dari mahasiswa undip telah menjadi kunci dalam peningkatan manajemen peternakan modern. Melalui penerapan biosecurity yang tepat, peternak dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit seperti Caprine Arthritis Encephalitis (CAE), penyakit pernapasan, dan infeksi parasetamol.

Salah satu aspek penting dari biosecurity adalah pengelolaan akses ke peternakan. Ini termasuk membatasi orang asing, kendaraan, dan hewan lain yang tidak perlu masuk ke dalam area peternakan. Pengenalan fasilitas cuci dan disinfeksi di pintu masuk adalah langkah praktis yang bisa diambil untuk meminimalkan risiko kontaminasi.

Selain itu, kebersihan dan sanitasi lingkungan peternakan juga merupakan bagian integral dari biosecurity yang paling ditekankan untuk peternak pengkol. Membersihkan kandang secara teratur, membuang limbah dengan benar, dan menjaga kebersihan air minum adalah langkah-langkah yang dapat membantu mencegah penyebaran penyakit di antara ternak.
Pendidikan dan pelatihan peternak juga menjadi fokus penting dari mahasiswa undip dalam pengenalan biosecurity. Memahami pentingnya praktik biosecurity dan menerapkannya secara konsisten dapat meningkatkan kesadaran peternak pengkol akan kesehatan ternak dan mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh penyakit.

Dengan demikian, pengenalan biosecurity pada ternak kambing tidak hanya memberikan perlindungan terhadap penyakit, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan peternakan yang lebih aman dan berkelanjutan. Melalui kerjasama antara peternak, penyedia layanan kesehatan hewan, dan pemerintah, penerapan biosecurity dapat menjadi bagian integral dari praktik peternakan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.



Penulis: 
Rafiqo Hafid P 
(23010120140068)

Jurusan: 
Peternakan

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si
NIP. 19601129 199003 2 001

Lokasi: 
Desa Pengkol
Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN UNDIP Buat Inovasi Menarik Desinfektan Alami Gunakan Bumbu Dapur

0
 


Campusnesia.co.id -   Pengkol (30/1/2024). Di tengah meningkatnya kebutuhan akan solusi kebersihan yang ramah lingkungan dan efektif, mahasiswa undip muncul inovasi menarik dalam bentuk desinfektan alami yang menggunakan bahan-bahan sederhana seperti jeruk nipis dan sereh yang dapat ditemukan di dapur. Desinfektan alami ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan, tetapi juga ramah lingkungan dan dapat dihasilkan secara mudah oleh peternak pengkol.

Desinfektan alami ini, yang terbuat dari kombinasi jeruk nipis dan sereh, menjadi solusi yang menarik karena keduanya memiliki sifat antimikroba yang kuat. Dalam pembuatan desinfektan ini, jeruk nipis dan sereh diolah dengan cara tertentu untuk menghasilkan campuran yang efektif dalam membunuh kuman dan bakteri tanpa meninggalkan residu berbahaya.

Langkah pertama dalam pembuatan desinfektan alami ini adalah mempersiapkan bahan-bahannya. Jeruk nipis dipilih karena kandungan asamnya yang tinggi, yang memiliki sifat antimikroba alami. Sementara itu, sereh telah lama dikenal karena sifat antiseptiknya yang kuat.

Proses pembuatan dimulai dengan memotong jeruk nipis dan sereh. Kemudian, direndam dalam air panas untuk mengeluarkan minyak atsiri yang terkandung di dalamnya. Setelah itu, air rendaman disaring untuk mendapatkan larutan desinfektan yang homogen.
Hasil akhir dari proses ini adalah desinfektan alami yang siap digunakan untuk peternak pengkol dalam membersihkan berbagai permukaan kandang maupun untuk manusia. Keunggulan utama dari desinfektan ini adalah bahwa ia tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang biasanya ditemukan dalam desinfektan konvensional, sehingga aman digunakan di sekitar ternak.

Selain itu, desinfektan alami ini juga memiliki keunggulan lainnya: tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Ini membuatnya menjadi pilihan yang sangat menarik bagi individu yang peduli terhadap lingkungan.
Dengan inovasi sederhana ini, kita dapat melihat bagaimana sumber daya alami yang mudah diakses di sekitar kita dapat dimanfaatkan untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi kebersihan dan kesehatan. Desinfektan alami dari jeruk nipis dan sereh adalah contoh nyata bagaimana kearifan lokal dan kebutuhan akan kebersihan dapat digabungkan untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan efektif.


Penulis: 
Rafiqo Hafid P 
(23010120140068)

Jurusan: 
Peternakan

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si
NIP. 19601129 199003 2 001

Lokasi: 
Desa Pengkol
Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Mengintegrasikan Strategi Pengelolaan UMKM Kepada Masyarakat, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Re-Branding Produk Teh Lokal Desa Pagenteran

0
 


Campusnesia.co.id - Pulosari (07/02/2024) Di era globalisasi seperti sekarang ini, kemampuan UMKM untuk bersaing di pasar semakin ditantang. Dalam upaya mengatasi tantangan ini, pengelolaan UMKM tidak hanya membutuhkan keterampilan bisnis, tetapi juga strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Di Desa Pagenteran, sebuah langkah inovatif telah diambil oleh Pak Sutanto, seorang pengusaha Teh Lokal, bersama dengan mahasiswa KKN TIM I dari Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk melakukan re-branding produk Teh Lokal.

Teh Lokal Desa Pagenteran telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Namun, terbatasnya akses pasar dan kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran modern telah membatasi potensi pertumbuhan bisnis Pak Sutanto. Mengakui hal ini, para mahasiswa KKN TIM I UNDIP memutuskan untuk memberikan bantuan dengan mengintegrasikan strategi pengelolaan UMKM kepada masyarakat setempat melalui re-branding produk Teh Lokal.

Langkah pertama dalam re-branding ini adalah melakukan analisis mendalam tentang pasar dan pesaing. Dengan bimbingan dari para mahasiswa, Pak Sutanto dan timnya melakukan survei pasar dan penelitian pasar yang membantu mereka memahami preferensi konsumen serta tren pasar terkini. Hasil dari penelitian ini membantu mereka dalam merancang strategi baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selanjutnya, fokus diberikan pada aspek visual dan penampilan produk. Pak Sutanto bekerja sama dengan mahasiswa KKN untuk merancang ulang kemasan Teh Lokal Desa Pagenteran agar lebih menarik dan sesuai dengan selera pasar saat ini. Dengan perubahan desain yang segar dan modern, produk Teh Lokal menjadi lebih eye-catching di rak-rak toko dan lebih mengundang minat pelanggan potensial.

Tidak hanya pada aspek visual, tetapi juga pada peningkatan kualitas produk itu sendiri. Pak Sutanto dan timnya berkomitmen untuk mempertahankan kualitas Teh Lokal Desa Pagenteran yang sudah terkenal, sambil terus melakukan inovasi untuk meningkatkan rasa dan aroma. Mereka memastikan bahwa hanya bahan-bahan terbaik yang digunakan dalam proses produksi, sehingga produk Teh Lokal tetap mempertahankan citra keaslian dan kualitasnya.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kesadaran dan daya tarik produk, Pak Sutanto dan mahasiswa KKN juga melakukan berbagai kegiatan promosi di tingkat lokal dan regional. Mereka menggunakan media sosial, pameran, dan acara komunitas untuk memperkenalkan kembali Teh Lokal Desa Pagenteran kepada masyarakat luas. Hal ini membantu menciptakan buzz positif di sekitar produk dan menarik minat konsumen baru.

Lebih dari sekadar mengubah penampilan produk, re-branding Teh Lokal Desa Pagenteran menjadi sebuah proyek yang melibatkan seluruh komunitas. Pak Sutanto dan timnya mengorganisir lokakarya dan pelatihan untuk membagikan pengetahuan mereka tentang pengelolaan UMKM kepada para pelaku usaha lokal lainnya. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada Pak Sutanto dan bisnisnya, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka sendiri.

Melalui kolaborasi antara Pak Sutanto, mahasiswa KKN TIM I UNDIP, dan masyarakat Desa Pagenteran, re-branding produk Teh Lokal telah menjadi contoh yang menginspirasi tentang bagaimana integrasi antara pendidikan tinggi, pengusaha lokal, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif dalam pengembangan UMKM di tingkat lokal. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, UMKM seperti Teh Lokal Desa Pagenteran memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompleks ini.



Editor:
Achmad Munandar

Mengaplikasikan Ilmu Terapan 3R (Reduce, Recycle, Reuse) Kepada Masyarakat, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Berkontribusi dalam Pendaur Ulang Sampah Sebagai Taman Eco-Brick di SMPN 3 Pulosari

0
 


Campusnesia.co.idPulosari (03/02/2024) Mengelola sampah dengan benar adalah salah satu cara penting untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat. Prinsip 3R merupakan konsep penting dalam manajemen limbah dan pelestarian lingkungan. Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, kertas, dan sampah lainya. Adapun salah satu cara dalam menerapkan prinsip 3R yaitu dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi eco-brick. 

Ecobrick berasal dari dua kata dalam Bahasa inggris yaitu eco dan brick. Eco adalah lingkungan sedangkan brick artinya bata. Jika diterjemahkan secara langsung maka eco-brick merupakan bata ramah lingkungan yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti bata untuk mendirikan bangunan.  Eco-brick berwujud botol plastik dengan isian berbagai macam sampah plastik hingga penuh dan padat.

Mahasiswa KKN TIM I 2023/2024 Universitas Diponegoro yang diterjunkan di Desa Pagenteran melaksanakan kegiatan pendaur ulangan sampah menjadi eco-brick di SMPN 3 Pulosari. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program kerja KKN multidisiplin kami. Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi pada hari kamis, 1 Februari kemarin yang menjelaskan tentang pengenalan umum eco-brick serta tata cara pembuatanya kepada siswa kelas 7 SMPN 3 Pulosari, setelah pemberian materi maka dari kami mengintruksikan untuk membawa alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan eco-brick di kemudian hari.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 3 Februari 2024 diawali dengan  pengisian berbagai macam sampah plastik ke botol plastik setelah itu beberapa siswa yang sudah selesai maka akan langsung diajak menuju taman untuk membersihkan lingkungan sekitar taman terlebih dahulu. 

Setelah taman sudah selesai dibersihkan maka dari kami mengintruksikan kepada siswa untuk mulai menghiasi sekitar taman dengan menggunakan bahan eco-brick yang sudah ada. Harapan kami dengan diadakanya acara ini siswa-siswi SMPN 3 Pulosari terbuka kesadaranya akan pentingnya menjaga ligkungan sekitar dan dapat mengurangi potensi pencemaran lingkungan baik di luar sekolah maupun di dalam sekolah.
 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Berikan Sosialisasi Keuangan kepada Para Ibu Rumah Tangga di Desa Banaran Kabupaten Magelang

0
 



Campusnesia.co.id - Magelang (7/2/2024) – Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, pada tahun 2019, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di Indonesia adalah sebesar 38,03% dan 76,19%. Hal tersebut menunjukkan adanya ketimpangan antara literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Padahal, sebelum kita terlibat dalam penggunaan jasa keuangan, ada baiknya kita memahami setidaknya pengelolaan keuangan dan produk-produk jasa keuangan.

Rendahnya literasi keuangan di Indonesia perlu diatasi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dari semua kalangan, tidak terkecuali untuk ibu rumah tangga. Edukasi keuangan kepada ibu rumah tangga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan rumah tangga demi tercapainya pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan tujuan keluarga di masa depan. Hal ini mendorong salah satu mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023/2024, Febrina Kurniawati, untuk memberikan sosialisasi keuangan kepada ibu rumah tangga di Dusun Gabahan, Desa Banaran, Kabupaten Magelang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Januari 2024 dan bertempat di kediaman Kepala Dusun Gabahan. Dalam melaksanakan sosialisasi ini, pelaksana bekerja sama dengan para kader PKK di Dusun Gabahan. Materi yang disampaikan berkaitan dengan pengelolaan keuangan keluarga dan fenomena kemajuan teknologi saat ini. 

Sosialisasi ini diikuti peserta dengan antusias dan terjadi diskusi secara dua arah. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para ibu rumah tangga di Dusun Gabahan dapat lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangannya serta dapat memberikan pencerdasan kepada warga yang lain.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Tranformasi Digital: Mengajak Masyarakat Desa Kalangan melakukan Digitalisasi Marketing untuk UMKM Desa Kalangan

0
 



Campusnesia.co.id - Kalangan (03/02/2024) - Mahasiswa KKN TIM I 2023/2024 Universitas Diponegoro, Semarang melaksanakan kegiatan berupa edukasi untuk para warga RT 04 Desa Kalangan. Kegiatan yang dilaksanakan ini adalah bentuk program kerja KKN monodisiplin dari mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis prodi Akuntansi yang sedang menjalankan kegiatan KKN di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.

Kegiatan yang dilakukan ini mempunyai tema yaitu “Transformasi Digital: Penyuluhan cara melakukan strategy marketing digital dan pembuatan akun berjualan di E-commerce”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan warga RT 04 di Desa Kalangan dan melakukan pengenalan mengenai ap aitu digitalisasi, sosial media, dan E-commerce. Dalam rangka membuat perubahan untuk UMKM yang lebih maju lagi, di daerah perdesaan maka harus dimulai dengan menanamkan pengetahuan mengenai digitalisasi dan perkembangan zaman digital yang sudah terjadi. 

Banyaknya warga sebagai pemilik usaha tertarik dengan proses digitalisasi marketing karena beranggapan untuk memajukan usahanya, namun yang sangat disayangkan adalah kurangnya pengetahuan akan penggunaan Internet dan Sosial media yang membuat para warga merasa kesulitan dalam melakukan strategy marketing dalam bentuk digital. 

Lingkungan di desa Kalangan tergolong banyak sekali UMKM yang beredar mulai dari Batu-Bata, Tempe, Kripik Tempe, Tahu, Kemoceng, dan warung-warung kecil lainnya, dari potensi itu lah yang membuat saya terpikirkan untuk melakukan perubahan terhadap gaya marketing yang dipakai oleh UMKM desa Kalangan.
 
Pada acara ini saya memberikan pengetahuan mengenai sosial media yang baik digunakan untuk UMKM dalam melakukan promosi, seperti Instagram dan Tiktok. Dari sekian banyak warga yang mengikuti kegiatan tersebut tidak sedikit yang belum mengetahui kedua media sosial tersebut padahal itu adalah media sosial yang akan sangat membantu proses promosi UMKM yang paling bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar

Optimalkan Potensi Desa: Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2024 Membuat Buku Profil Desa Kalangan untuk mendukung Peningkatan Pengembangan Ekonomi Lokal

0
 
Penyerahan Produk Buku Profil Desa Kalangan 
Kepada Kepala Desa Kalangan


Campusnesia.co.idDesa Kalangan, yang terletak di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, menjadi tempat tinggal sekitar 5.817 jiwa penduduk dengan luas wilayah mencapai 206 Ha. Potensi yang beragam tersebar di berbagai sudut desa ini menjadikan masyarakat dengan mata pencaharian yang bervariasi, termasuk pedagang, petani, buruh pabrik, dan penyedia jasa.

Di Desa Kalangan, warga masyarakat menunjukkan inisiatif dan kreativitas dengan mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Contohnya adalah produksi batu bata dan keripik tempe yang cukup berkembang di Desa Kalangan. Selain itu, desa ini juga memiliki produk lain seperti tahu, tempe, sapu, dan berbagai produk lainnya.

Menyikapi potensi melimpah ini, Mahasiswa TIM 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang bertugas di Desa Kalangan, Kecamatan Pedan, melaksanakan program kerja pembuatan buku "Profil Desa Kalangan." Program ini merupakan bagian dari upaya partisipatif dalam memperkenalkan potensi dan pengembangan desa. 

Buku tersebut merinci data dan informasi terkait Desa Kalangan yang mencakup kondisi geografis wilayah, struktur pemerintahan desa, kondisi fisik wilayah, persebaran sarana dan prasarana, kondisi sosial masyarakat, beserta potensi yang dimiliki oleh desa. Dalam proses penyusunan profil desa, mahasiswa KKN UNDIP melakukan pengumpulan data dari arsip di balai desa serta melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait.

Buku "Profil Desa Kalangan" diserahkan kepada Bapak Ratno Widodo selaku Kepala Desa Kalangan dan beberapa perangkat desa lainnya pada tanggal 2 Februari 2024. Pembuatan buku ini mendapatkan respon yang sangat positif dari berbagai pihak desa. Dengan demikian diharapkan dalam pembuatan buku profil desa ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa di masa yang akan datang.



Editor:
Achmad Munandar

Mengukir Identitas Desa: Rancang Desain Gapura Desa Banaran oleh Mahasiswa TIM I KKN UNDIP

0
 


Campusnesia.co.idMagelang (02/02/2024) Desa Banaran adalah desa yang terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Banaran merupakan desa yang sedang dalam tahap perkembangan untuk menjadi desa wisata. Menurut Kepala Desa Banaran, Pak Suharyono, Desa Banaran sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Desa Wisata dengan keberadaan “Embung Kalitedjo” sebagai permulaannya. Dan untuk branding Desa Banaran, Pak Suharyono mengaku berkeinginan untuk membangun Gapura di jalan masuk Desa Banaran, yaitu di Dusun Gabahan.

Dewasa ini, banyak desa yang memutuskan untuk membangun Gapura pada pintu masuk desanya ataupun di perbatasan dengan desa lain, untuk menjadi penanda desa. Selain sebagai penanda, gapura juga terkadang difungsikan sebagai spot foto oleh para pengunjung. Oleh karena itu, keberadaan Gapura sangatlah penting bagi Desa Banaran, khususnya dikarenakan adanya perencanaan Desa Banaran untuk menjadi sebuah desa wisata.

KKN TIM I UNDIP yang diterjunkan ke Desa Banaran memiliki timing yang sangat tepat, dikarenakan adanya perencanaan Pembangunan-pembangunan di Desa Banaran di tahun 2024 ini. Terkhususnya anggota-anggota di tim ini memiliki jurusan-jurusan yang relevan dengan program-program di Desa Banaran.

Salah satunya, Alphina Meliala, mahasiswa dari jurusan Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur, berperan untuk membantu Perangkat Desa dalam pembuatan desain Gapura Desa Banaran. Kegiatan pembuatan desain gapura ini dimulai dengan survey lokasi gapura, yang terletak di Dusun Gabahan. Hasil dari survey tersebut adalah diperolehnya lebar jalan dan luasan lahan yang dapat digunakan untuk Pembangunan gapura.

Setelah melakukan survey, Alphina melakukan pencarian referensi gapura, dengan melakukan survey di daerah sekitar Desa Banaran dan juga referensi dari internet. Kemudian setelah mendapatkan “ide” untuk desain Gapura, mahasiswa yang mengambil konsentrasi Arsitektur ini kemudian melakukan diskusi terkait desain Gapura. 

Hasil dari diskusi tersebut kemudian direpresentasikan dalam sebuah desain yang dibuat dengan menggunakan software SketchUp. Kemudian hasil dari rendering software tersebut dikolektifkan di dalam poster. Poster dibuat seinformatif mungkin, dimulai dari pengertian Gapura; gambar-gambar desain Gapura di saat pagi, sore, dan malam hari; dan material-material yang dapat menjadi referensi material yang digunakan.

Poster tersebut kemudian dipresentasikan kepada seluruh Perangkat Desa Banaran serta seluruh Kepala Dusun yang ada di Desa Banaran, pada tanggal 2 Februari 2024, kegiatan ini berlokasi di Balai Desa Banaran. Setelah melakukan presentasi terkait desain gapura dan dilakukannya tanya jawab, Alphina melakukan serah terima poster Desain Gapura Desa Banaran dengan Pak Suharyono selaku Kepala Desa Banaran.

Dengan sudah terlaksananya sosialisasi terkait Desain Gapura ini, para perangkat desa dapat mendapat gambaran yang lebih jelas untuk perencanaan pembuatan Gapura di Desa Banaran. Dan untuk para kepala Dusun juga dapat memahami pentingnya peran Gapura untuk Desa Banaran.


Penulis:
Alphina Meliala
Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar