Kreatif! Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pelatihan Cara Berpikir Komputasional Guna Membangun Masa Depan Cerah Melalui Media Permainan di SD Sendangrejo

0
 


Campusnesia.co.idBerpikir dengan logika komputasional merupakan salah satu skill yang perlu dimiliki oleh seseorang dalam era digital sekarang ini. Berpikir dengan logika komputasional mampu memberikan kemampuan dalam memecahkan masalah, meningkatkan kreativitas, membantu pengembangan logika dan penalaran, kemudahan dalam memahami prinsip-prinsip dasar teknologi, dan siap dalam menghadapi era digital yang terus berkembang. Oleh karena itu, pola berpikir dengan logika komputasional perlu dipupuk semenjak kecil untuk membantu dalam perkembangan diri dan persiapan kehidupan di masa depan. 

Mahasiswa Tim II KKN UNDIP berkesempatan untuk memberikan pelatihan kepada guru dan siswa sekolah dasar  yang ada di Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego, Boyolali. Terdapat tiga sekolah dalam pelaksanaannya, diantaranya MII Badutmati untuk kelas 5 (22/07) dan dua lainnya ada di SDN 01 Sendangrejo (26/07) dan SDN 02 Sendangrejo  (24/07) untuk kelas 4, 5, dan 6.  

Dalam pelatihan tersebut dilakukan dengan mekanisme joyfull learning yang menekankan kegembiraan, antusiasme, dan keaktifan siswa dalam proses belajar dengan cara menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan, di mana siswa merasa terlibat, termotivasi, dan senang saat belajar. Dalam pelatihan tersebut, para siswa diajak belajar sambil bermain bersama untuk memecahkan masalah yang telah ditentukan dan bagi yang berhasil akan diberikan sebuah hadiah sebagai penghargaan yang mana dapat memacu motivasi siswa lain untuk turut serta aktif selama proses pelatihan berlangsung. 

Dalam pelaksanaannya, para murid akan diberikan beberapa pertanyaan terlebih dahulu untuk memancing keaktifan dan kesiapan sebelum memulai pelatihan. Dalam tahap awal, akan diberikan tantangan untuk menggambar objek yang telah ditentukan dengan sekali garis tanpa diperbolehkan untuk melewati garis yang sudah ada sebelumnya. Di tahap ini, diberikan kesempatan sekali untuk setiap orang dan dibatasi maksimal lima orang untuk maju mencoba. 

Setelah itu, sebelum lanjut ke tahap kedua para murid akan dibagi menjadi dua kelompok secara acak supaya adil yang akan digunakan sampai permainan tahap keempat. Pada tahap kedua, kedua kelompok akan memainkan permainan menara hanoi dengan tiga buah lempeng. Permainan menara hanoi ini secara lebih detailnya adalah memindahkan ketiga lempeng tersebut dari area A ke area C dengan dibantu oleh area B untuk tempat transisi sementara dan harus lempeng yang ukurannya lebih kecil berada di atas lempeng yang lebih besar. Bagi kelompok yang bisa menyelesaikan permainan menara hanoi tercepat dengan tujuh langkah saja yang akan menang.
 
Pada permainan tahap ketiga, para murid diberikan tantangan untuk mengubah bangun segienam yang terbuat dari dua belas stik es krim menjadi lima segitiga sama sisi lalu diubah menjadi empat lalu menjadi tiga dan yang terakhir menjadi dua segitiga sama sisi. Pada permainan ini, hanya diperbolehkan memindahkan dua stik es krim saja untuk mengubah ke bentuk selanjutnya. 



Pada permainan terakhir, kedua kelompok diberikan papan permainan yang terdapat 3x3 kotak yang mana kotak tengah tidak dipakai dalam permainan ini. Cara permainan ini adalah setiap kotak diberikan tiga koin sehingga terdapat total 24 koin dan jika dihitung setiap baris terdapat sembilan koin. Para murid nantinya akan diberikan dua koin tambahan untuk diletakkan disembarang tempat dan dibolehkan untuk memindahkan koin lainnya untuk membuat setiap baris tetap berjumlah sembilan koin. 

Dari program tersebut, para murid terlihat antusias dalam mengikuti keseluruhan acara. Setiap murid dan guru terlihat berpikir dan mencoba untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan. Mereka aktif mencoba dan saling bekerja sama satu sama lain sehingga program dapat berjalan dengan lancar dengan respon yang baik.



Penulis
Dimas Wahyu Ardiyanto

Rahasia Sukses Keuangan yang Mengguncang Dunia: Mengapa Menabung Sejak Dini Adalah Kunci Masa Depan yang Kilat

0
Foto bersama adik – adik SDN Klimas Desa Sendang, 
Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali (Kelas 4 SD) 
usai pemaparan program mengenai 
“Pentingnya Menabung Sejak Dini” dan pembagian celengan
 

Campusnesia.co.id - Boyolali, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berkomitmen membantu pertumbuhan anak dalam rangka sumber daya manusia yang lebih baik. Melalu program pencerdasan menabung sejak dini, mahasiswa mengajarkan bagaimana cara menabung dengan baik untuk persiapan masa depan. 

Pada minggu keempat tepatnya Hari Jum’at, 23 Juli 2023 para mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang mengabdi di Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali menjalankan program di SDN Klimas Desa Sendang. 

“Kami mengajar adik-adik kelas empat SD, di SDN Klimas mengenai pentingnya menabung sejak dini” ucap salah satu perwakilan KKN Tim II Undip. 

Program ini bertujuan untuk mengajari dan memberi penjelasan bahwa uang bisa disimpan untuk keperluan-keperluan mendatang. Tidak jarang sekarang banyak orang yang sering menghamburkan uangnya tanpa berfikir panjang. Kebiasaan perilaku konsumtif inilah yang harus bisa diubah sejak dini dengan mengenalkan anak-anak tentang pentingnya menabung. 

Setelah dilakukannya program pengenalan menabung kepada anak-anak kelas empat SD, ternyata tidak sedikit anak-anak yang sudah memulai menabung menggunakan celengan di rumah. Namun, tetap ada beberapa murid yang memang belum mengetahui menabung itu apa. Maka dari itu, diakhir sesi kami memberikan celengan kepada tiap anak kelas. Hal ini dengan tujuan anak-anak semakin semangat untuk menabung. 

Pembagian celengan kepada adik-adik SDN Klimas Desa Sendang, 
Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali (Kelas 4 SD) 
sesuai dengan barisan yang paling tertib setelah pemaparan materi


Harapannya setelah pencerasan program mengenai pentingnya menabung sejak dini bisa membuat anak-anak bangsa bisa menggunakan uangnya dengan bijak. Karena, sikap konsumtif yang berlebih bisa merugikan diri kita sendiri. 

“Adik-adik sangat antusias dan bersemangat, apa lagi diakhir adik – adik mendapatkan celengan baru” ucap salah satu anggota KKN Tim II sebelum akhirnya menutup program pada hari itu. 

Bombastis! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Berdayakan Masyarakat untuk Menanam TOGA di Pekarangan Rumah Sebagai Kunci Menuju Gaya Hidup Sehat

0
Dokumentasi bersama ibu-ibu RT 04 Desa Dawung 
pada saat pemaparan edukasi dan pelatihan menanam TOGA


Campusnesia.co.id - Desa Dawung (28/7/2023) – Kesehatan merupakan salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh setiap individu. Sebagaimana ungkapan "Sehat adalah harta," kesehatan berperan sebagai fondasi untuk melakukan segala hal dalam hidup. Ketika seseorang memiliki kesehatan yang baik, mereka memiliki kekuatan untuk mengejar impian, meraih prestasi, dan berkontribusi bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat. 

Oleh karena itu, dalam upaya mendukung kesehatan pada masyarakat sekaligus melestarikan obat-obatan alami disekitar lingkungan salah satu Mahasiswa Universitas Diponegoro Ditya Sri Widianti mengambil langkah dengan berinisiatif dalam menggerakan warga sekitar RT. 04 Desa Dawung untuk belajar membudidayakan tanaman herbal yang dapat dijadikan pengobatan alternatif sebagai upaya untuk mencegah gizi buruk dan berbagai macam penyakit lainnya. 

Program kerja ini bertempatkan di wilayah Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, tepatnya dirumah Ketua RT.04. Kegiatan ini ditujukan kepada ibu-ibu RT.04 sebagai langkah konkret untuk mendekatkan manfaat tanaman obat tradisional kepada warga desa dan menginspirasi mereka untuk menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan terutama bagi masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari pusat pelayanan kesehatan. 

Dokumentasi pada saat pemberian benih dan bibit tanaman obat 
serta demonstrasi praktik penanaman Toga


TOGA merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan pada pekarangan rumah dan berkhasiat sebagai obat untuk memenuhi kebutuhan akan obat-obatan herbal. Pemahaman terkait pentingnya menanam Toga pada pekarangan rumah perlu dilakukan sejak dini. Adapun jenis Toga yang ditanam pada proker ini meliputi jahe, kunyit, kencur, benih telang, benih kelor, serai, lidah buaya dan bibit temulawak. 

Kegitan ini diawali dengan edukasi materi melalui leaflet & poster lalu, ditambahkan dengan pemberian booklet yang berisi tata cara menanam serta merawat Toga. Kemudian setelah pemberian edukasi selesai, dilakukan praktik secara langsung terkait bagaimana pemilihan jenis tanaman obat yang cocok untuk ditanam di pekarangan rumah, teknik penanaman yang benar, perawatan tanaman secara berkelanjutan, serta pengolahan tanaman obat dalam berbagai masalah kesehatan ringan.

Ibu ketua RT. 04 memberikan respon positif sepanjang kegiatan proker ini berlangsung “saya merasa sangat bangga dan bahagia melihat antusiasme warga dalam menanam tanaman obat di pekarangan rumah mereka. Inisiatif ini adalah langkah yang luar biasa dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan kita”. 

Diharapkan dengan adanya program ini dapat membawa perubahan yang baik kepada masyarakat khususnya di Desa Dawung untuk membangun kesadaran tentang pentingnya melestarikan tanaman obat tradisional sebagai cara alternatif dalam mengurangi obat-obatan kimia serta bagian dari kekayaan budaya dan warisan lokal.




Penulis:
Ditya Sri Widianti 
(NIM 24020120140155)
Mahasiswi S1 Biologi, Fakultas Sains dan Matematika

Dosen Pembimbing Lapangan:
Renata Jati Nirmala, S.IAN., M.PA 
Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi., M.Si.

Link Output:


Keren! Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan Arti Simbol Kemasan Bahan Plastik Pada Warga

0
Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Simbol Daur Ulang 
pada Kemasan Berbahan Plastik di TPQ Al-I'anah Bandar


Campusnesia.co.id - Batang (27/7/2023)- Plastik merupakan bahan yang selalu kita temui dalam kehidupan dan dimanfaatkan untuk bahan baku suatu benda, misalnya tempat makan, sendok plastik, ember, gayung, maupun kemasan untuk berbagai macam produk. 

Ada berbagai jenis plastik yang sering digunakan dalam kehidupan manusia, mulai dari plastik yang aman untuk kemasan makanan dan minuman, hingga plastik yang sebaiknya tidak digunakan untuk kemasan makanan maupun minuman atau lebih tepat untuk kemasan bahan bangunan. Ada pula bahan plastik yang aman dan dapat digunakan berulang kali untuk makanan.

Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tim II Undip 2022/2023 yang dilaksanakan di Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang dengan periode penerjunan yang dimulai pada tanggal 6 Juli 2023 hingga 18 Agustus 2023. 

Salah satu mahasiswa KKN Undip di Desa Bandar, Salwa Adfriza Rihha Datul’ais dari Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika angkatan 2020, telah melaksanakan pengabdian yang berfokus untuk melakukan sosialisasi terkait simbol plastik utamanya kepada warga di Desa Bandar. Program tersebut adalah Edukasi dan Sosialisasi Simbol Daur Ulang (recycling symbol) pada Kemasan Berbahan Plastik.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan sasaran anak-anak karena sering membeli jajanan dengan kemasan berbahan plastik atau styrofoam serta membawa bekal dengan tempat makan dan minum yang juga berbahan dasar plastik. Selain itu, sasaran lainnya dengan melibatkan ibu-ibu yang sering menggunakan bahan – bahan plastik di dalam rumah tangga. 

Pengadaan program ini dilatarbelakangi karena Desa Bandar merupakan pusat di Kecamatan Bandar dimana banyak sekali aktivitas jual beli yang menuntut penjualnya menggunakan plastik. Selain itu, ibu-ibu sering menggunakan benda berbahan plastik tidak tepat sasaran sehingga dapat mempengaruhi masalah kesehatan dan berdampak pada lingkungan sekitar apabila hal tersebut terus berlanjut. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar warga dapat meningkatkan wawasan terkait simbol yang ada pada bahan-bahan plastik.

Program ini dilaksanakan pada dua lokasi, yaitu kegiatan pengajian rutin berzanji yang dihadiri oleh ibu-ibu dan anak-anak muda pada tanggal 22 Juli 2023. Kegiatan sosialisasi ini diwali dengan yang mengikuti pengajian berzanji. 

Setelah itu, dilanjutkan dengan menampilkan poster dan pembagian brosur terkait materi sosialisasi untuk setiap audiens. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi, sosialisasi dan edukasi terkait simbol daur ulang berbahan plastik. Kemudian, memberi kesempatan bertanya dan diakhiri dengan mengadakan kuis berhadiah. 

Program yang sama dilaksanakan pada lokasi kedua, yaitu TPQ Al – I’anah Bandar selama dua hari berturut - turut pada tanggal 26 – 27 Juli 2023. Alur kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan hampir sama dengan lokasi sebelumnya, akan tetapi karena sasaran kali ini a


Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Simbol Daur Ulang
 pada Kemasan Berbahan Plastik di kegiatan rutin Al-Berzanji


dalah anak – anak, maka kegiatan dibuat dengan lebih menyenangkan sehingga anak – anak dapat memahami dengan baik informasi yang disampaikan.

Dengan program yang telah disosialisasikan ini, diharapkan agar warga semakin memahami berbagai arti simbol pada kemasan berbahan plastik, serta penggunaan plastik yang 
lebih tepat sasaran sehingga berdampak baik untuk kesehatan dan lingkungan.





Penulis: 
Salwa Adfriza Rihha Datul’ais 
(24040120120027)

DPL:
Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, S.Si., M.Si
Dr. Adi Nugroho M.Si
Clara Yully Diana Ekaristi, S.E., M.Acc

Lokasi KKN: 
Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah

Untung Banyak, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Memanfaatkan Limbah Oganik Pertanian yang Jarang Diketahui Kegunaannya

0
 


Campusnesia.co.id - Desa Bojongnangka, Kabupaten Pemalang – Mahasiswa KKN Tematik Undip melakukan optimalisasi sampah untuk membantu masyarakat sekitar dalam menciptakan lingkungan yang sehat di desa Bojongnangka. 

Desa Bojongnangka memiliki suatu permasalahan yaitu kurangnya pengetahuan publik mengenai pengolahan sampah organik maupun anorganik yang baik dan benar. Padahal sampah organik merupakan sampah yang banyak dihasilkan dari rumah tangga sebagian besar dari hasil limbah dapur yang jika di akumulasi akan terjadi penumpukan sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Kepala Desa Bojongnangka, Bapak Wahmu, S.E mengatakan bahwa “kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap persoalan sampah menjadi suatu urgensi, masih banyak masyarakat yang masih sering membuang sampah  sembarangan, berbagai alasan yang dilontarkan oleh masyarakat, seperti tidak adanya tempat khusus yang disediakan oleh pihak yang berwenang, dan bahkan ketidakpedulian masyarakat terhadap rasa malas untuk memilah sampah”. Tanpa disadari pemilahan sampah yang baik dapat memudahkan petugas dalam memilah sampah mana yang didaur ulang dan dimanfaatkan, sehingga sampah dapat bernilai ekonomi.

Pada kegiatan KKN ini Didampingi oleh Dosen pembimbing lapangan dr.Siti Fatimah, M.Kes dan Dr. Fahmi Arifan S.T., M.Eng. mendorong Carissa Rafifah (20) mahasiswa Teknologi Rekayasa Kimia Industri anggota KKN Tematik UNDIP berinisiatif untuk mengadakan program kerja “Pemanfaatan Bonggol Jagung Menjadi Briket Sebagai Pengganti Bahan Bakar Kayu”.

Salah satu cara pengolahan limbah adalah dengan membuat biobriket yang mana biomassa diproduksi dengan memampatkan bahan limbah organik menjadi bentuk padat, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar. 

Proses pembuatan briket ini relatif sederhana dan hemat biaya, menjadikannya pilihan yang menarik. Selain itu, briket biomassa memiliki kandungan energi yang tinggi dan pembakaran lebih efisien daripada bahan bakar tradisional, mengurangi jumlah emisi berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer. 

Produk Biobriket bonggol jagung kepada warga desa


Di desa Bojongnangka sendiri memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah namun dibalik itu terdapat limbah pertanian yang menumpuk seperti limbah bonggol jagung, sekam padi, tempurung kelapa, dan jerami. 

Selama ini limbah tersebut hanya dibiarkan di lahan pertanian atau di bakar. Banyak warga yang belum menyadari adanya cara yang tepat agar dapat mengurangi jumlah sampah serta menghasilkan produk yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi bagi masyarakat.

Edukasi dan penyuluhan dilakukan kepada kader petani dan pemilik kebun dan juga kepada masyarakat sekitar yang mana tujuannya agar maksimal dalam memproduksi bahan alternatif baru dan terbarukan dengan memafaatkan produk yang ramah lingkungan. 

Antusias warga sangat lah tinggi saat setelah mendapatkan penjelasan mengenai biobriket salah satu warga (Pak Udin) beliau mengatakan “Sampah organik untuk pembuatan biobriket sangatlah mudah dan banyak di desa kami, jadi saya menemukan emas dalam hal ini. Daya tarik bahan bakar alternatif ini sangat tinggi karena ramah lingkungan”.

Penyuluhan Biobriket bonggol jagung kepada warga desa

Produk hasil pembuatan biobriket dibagikan kepada penjual ayam bakar dan sate yang ada di sekitar Desa Bojongnangka untuk memperkenalkan bahan alternatif pengganti kayu bakar. Respon penjual penjual tersebut setelah mencoba memasak menggunakan biobriket sangat positif (Mas Edi) “Sebetulnya mbak selama saya berjualan Asap dari kayu bakar atau batok kelapa biasanya memengaruhi mata saya, menyebabkan air mata keluar," katanya kepada Carissa, "dan pada titik-titik tertentu juga terasa gatal, ditambah dengan hidung meler".

Biobriket tidak hanya tidak mengandung bahan kimia berbahaya, arangnya hampir tidak berasap, yang berarti risiko menghirup asap berbahaya berkurang begitu pula bau tidak sedap yang dapat menggantung di udara dan menempel di pakaian, kulit, dan rambut. “jika saya membandingkan dari arang biasa dan dari biobriket, panas dari briket bertahan lebih lama, jadi hemat karena lebih sedikit dibandingkan dengan yang biasa digunakan sebelumnya,” tambahnya mas Edi penjual ayam bakar.

Dari program ini (D. dr.Siti Fatimah, M.Kes) selaku dosen pembimbing lapangan menjelaskan bahwa  “dengan ada penyuluhan biobriket sebagai bahan bakar dapat membantu meringankan permasalahan desa. Penting untuk dicatat bahwa peralihan total ke briket dalam waktu dekat mungkin bukan tujuan yang layak, karena belum banyak kesadaran dan kemampuan warga desa untuk memproduksi secara besar besaran. Namun produksi ini untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan lingkungan karena kedepannya penggunaan energi biomassa ini tidak akan turun tapi akan meningkat." 

"Harapannya juga ke depannya dapat merekrut masyarakat untuk menekuni usaha pembuatan biobriket atau bisa dilanjutkan oleh BUMDes program kerja dari adik adik KKN Tematik 2023 untuk mengurangi limbah organik di Desa Bojongnangka." Ujar Dr. Fahmi Arifan S.T., M.Eng.

Edukasi dan penyuluhan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Bojongnangka yang memiliki masalah penumpukan limbah organik dan tentunya mengurangi polusi udara yang dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan pada kulit maupun saluran pernapasan. Dengan demikian, program ini pun dapat meningkatkan upaya utilisasi sampah berkelanjutan di Desa Bojongnangka. 






Tak Kenal Takut, Tim II KKN Undip Teriakkan Perang Melawan Perundungan dengan Program ‘Gandeng Tangan’

0
 


Campusnesia.co.id - Perundungan (bullying) di sekolah merupakan permasalah serius yang mempengaruhi banyak siswa, termasuk di Desa Kluwih. Perundungan adalah tindakan agresif atau penghinaan yang dilakukan dengan sengaja oleh individu atau kelompok orang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan lebih dominan. 

Perundungan sering terjadi secara berulang dan dapat mencangkup tindakan fisik, verbal, atau sosial yang merendahkan martabat korban. Bullying memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental korban. 

Kecemasan sosial sering kali muncul, membuat korban merasa tidak nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Depresi juga bisa muncul karena perasaan terisolasi dna kurangnya dukungan. Rendahnya kepercayaan diri membuat mereka merasa tidak mampu dan tidak berharga. 

Pentingnya dukungan psikologis bagi korban bullying tidak bisa diremehkan. Sekolah dan orang tua perlu menyediakan akses ke konseling dan terapi untuk membantu korban mengatasi trauma yang diakibatkan. Edukasi juga menjadi hal penting, tidak hanya untuk para korban, tetapi juga untuk para saksi dan pelaku, agar semuanya dapat memahami dampak serius dari tindakan bullying.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Tria Umita, Mahasiswa Tim II KKN Undip 2022/2023 dari Fakultas Psikologi, pada hari Sabtu 22 Juli 2022 melaksanakan Program ‘Gandeng Tangan’ sebagai Upaya Preventif Perundungan di SD Negeri 01 Kluwih. Program ‘Gandeng Tangan’ telah muncul sebagai respons proaktif terhadap masalah perundungan di sekolah. 

Dokumentasi sosialisasi program Gandeng Tangan


Dokumentasi sosialisasi program Gandeng Tangan


Program ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi terkait fakta perundungan di Indonesia, definisi perundungan, jenis-jenis perundungan dan dampak psikologis bagi pelaku maupun korban, dan menonton video terkait bahaya perundungan di sekolah. Selanjutnya, metode creative art (menggambar ekspresi peran) digunakan untuk memahami perasaan masing-masing kelompok peran perundungan yaitu pelaku, korban, penonton. 

Program Gandeng Tangan ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta disajikan dengan pemberian fakta-fakta perundungan di sekolah. Selain itu, terdapat sesi menggambar bersama sehingga siswa tertarik dan mudah memahami informasi yang disampaikan. Kegiatan ini disambut baik oleh guru di SD Negeri 01 Kluwih dan siswa pun sangat antusias ketika kami melaksanakan Program ‘Gandeng Tangan’ di Sekolah tersebut. 

Poster program Gandeng Tangan

Dengan demikian, harapan dilaksanakannya Program ‘Gandeng Tangan’ yang telah dilakukan di SD Negeri 01 Kluwih dapat memberikan perubahan positif dalam interaksi antar siswa. Konflik yang terjadi menjadi lebih sedikit dan lebih banyak siswa/i merasa nyaman berbicara tentang masalah yang mereka alami. 

Selain itu, menciptakan lingkungan sekolah yang aman, bebas dari perundungan serta meningkatkan empati dan rasa saling peduli di antara siswa, sehingga tercipta iklim sekolah yang ramah dan mendukung seluruh jajaran di lingkungan sekolah.



Penulis: 
Tria Umita /Psikologi-FPsi

Lokasi: 
Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang


Inovasi Pencegahan Nyamuk: Mahasiswa KKN Undip Menginspirasi Pembuatan Spray Anti Nyamuk Berbahan Alami

0
 


Campusnesia.co.id - Pemalang, 23 Juli 2023 - Dalam semangat inovasi, seorang mahasiswa dari Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro TIM II 2022/2023 telah meluncurkan sebuah program edukasi yang tak hanya informatif, tetapi juga praktis. 

Program tersebut berfokus pada pembuatan spray anti nyamuk berbahan alami, dan acara ini sukses digelar pada tanggal 23 Juli 2023 di posko desa Kertosari. Hadir dalam acara ini adalah para remaja desa dan ibu lurah Kertosari.

Kondisi rumah-rumah yang rentan karena absennya penutup menjadi dasar pemikiran bagi mahasiswa KKN Undip untuk memberikan solusi nyata. Dengan tujuan memperbaiki kondisi rumah dan menghindari penyebaran penyakit, mahasiswa ini menggelar edukasi mengenai pembuatan spray anti nyamuk berbahan alami. Spray ini diharapkan menjadi salah satu alat pencegahan dan perlindungan diri dari serangan nyamuk.

Melibatkan keahlian dari program studi Kimia, program edukasi ini berkolaborasi dalam membuat spray anti nyamuk menggunakan bahan-bahan alami, seperti limbah kulit jeruk yang umumnya terbuang begitu saja, serta serai. 

Dokumentasi pembuatan Spray Anti Nyamuk

Dengan bahan-bahan ini, spray anti nyamuk alami tercipta, mengandung minyak atsiri yang membuat nyamuk tidak nyaman. Keberadaan spray ini bertujuan untuk menangkal gigitan nyamuk dan memberikan perlindungan maksimal bagi warga.

Dalam esensi yang lebih dalam, program ini mengajak para remaja desa Kertosari untuk berinovasi. Menyadari ancaman kesehatan yang diakibatkan oleh nyamuk, terutama dalam hal penyakit yang dapat ditularkan, menjadi fokus utama program ini. 

Sasarannya adalah para remaja desa Kertosari, yang diharapkan tidak hanya terinspirasi, tetapi juga mampu menyebarkan pengetahuan yang didapat melalui edukasi ini.

Edukasi ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung. Semangat para remaja desa tampak dalam pembuatan spray anti nyamuk berbahan alami yang mudah dilakukan. Mereka bahkan bersemangat untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di rumah masing-masing.

Satu elemen sentral dalam program edukasi ini adalah motivasi untuk berinovasi, dengan memanfaatkan limbah sekaligus berkontribusi dalam upaya pencegahan penyakit, terutama yang disebabkan oleh nyamuk. Spray anti nyamuk menjadi simbol langkah konkret dan efektif dalam melindungi diri dari serangan nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit.

Poster Spray Anti Nyamuk

Melalui acara edukasi ini, para remaja desa Kertosari diharapkan dapat memperluas wawasan mereka tentang pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Di tengah semangat inovasi, mereka diingatkan untuk selalu berkontribusi dengan menciptakan solusi dari limbah. 

Inilah makna sesungguhnya dari program ini: tak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan tonggak awal dalam mewujudkan perbaikan kualitas hidup dan lingkungan di Desa Kertosari.


Penulis: Hana Afifah
Lokasi: Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang
DPL:
1. Dr. Ir. Abdul Syakur., ST., MT., IPU
2. Muhammad Arief Zuliyan S.IP., LL.M
3. Ima Wijayanti, S.Pi, M.Si, Ph.D


Mahasiswa KKN TIM 2 UNDIP Memanfaatkan Gerinda Tangan Menjadi Prototpye Alat Pencacah Sampah Organik Sederhana

0


Campusnesia.co.idKab. Pekalongan (27/7) – Mahasiswa KKN Tim 2 Undip bernama Edho Rahmat Firmansyah, dari Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik, Sekolah Vokasi, dan KKN Tim II Kelompok 10 Desa Karangasem, P2KKN, Universitas Diponegoro Semarang. 

Mengenalkan program KKN ini adalah  Prototype Alat Pencacah Sederhana sebagai bahan baku pembuatan kompos dalam pengolahan sampah organik, kepada Masyarakat Kelompok Tani, Dusun Sirogo, Desa Karangasem, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan pada Kamis 27 Juli 2023.

Sampah Organik merupakan permasalahan yang sering ditemukan di lahan pertanian. Jika sampah tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berdampak pada kebersihan lingkungan maupun kesehatan. 

Pengelolaan sampah organik yang tepat adalah kunci dalam menjaga kebersihan dan keamanan ekologis sekitar kita. Umumnya warga mengelolah sampah dengan membakarnya di lahan pertanian mereka, tetapi solusi ini sangat jauh dari solusi ideal dimana dapat menimbulkan emisi rumah kaca, dan sistem mikroorganisme didalam tanah akan mati. Diperlukan adanya solusi yang inovatif dan ramah lingkungan seperti komposting.

Komposting adalah sebuah program untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk dengan memanfaatkan sampah dapur, sayur-sayuran, dan buah-buahan dengan bantuan senyawa EM4 ke dalam wadah pembuatan kompos yang disebut komposter. 

Dalam rangka meningkatkan kebersihan di area lahan pertanian karena hasil penen padi, di Dusun Sirogo, Desa Karangasem, mahasiswa KKN Tim 2 Undip 2022/2023 yang mencanangkan alat pencacah sampah organik sederhana untuk memudahkan warga dalam pengelolahan sampah secara mandiri serta dapat menghasilkan pupuk kompos.


Dokumentasi kegaiatan sosialisasi


Pada tanggal 27 Juli 2023, mahasiswa KKN Tim 2 Undip ini mensosialisasikan pentingnya dalam mengelola sampah organik dan sampah dapur serta cara pembuatan alat pencacah sampah sederhana kepada masyarakat dan kelompok tani di Dusun Sirogo, Desa Karangasem. Sosialisasi ini dihadiri oleh masyarakat dan kelompok tani yang notabenenya banyak menghasilkan sampah organik jenis jerami padi karena setelah kegiatan hasil penen padi. 

Sosialisasi tersebut menjelaskan latar belakang sampah organik di Dusun Sirogo, Desa Karangasem, tujuan dan manfaat alat, komponen alat, cara kerja alat, dan langkah-langkah cara mengoperasikan alat pencacah sampah organik. Antusias peserta sangat tinggi karena terdapat sesi tanya jawab dengan pembicara dan mendapatkan arahan dari Ketua Kelompok Tani dan Kepala Dusun Sirogo, Desa Karangasem.

Pembuatan alat pencacah sampah organik yang memerlukan alat komponen seperti Mesin gerinda tangan, tempat penampung, baut dan mur, pisau pemotong, dan mesin bor. Langkah pembuatan alat tersebut diawali dengan mendesain menggunakan aplikasi software Solidwork 3D, proses pelubangan tempat penampung untuk memasukan as mesin gerinda tangan, proses pengelasan dan memotong pisau pemotong ke mesin gerinda tangan, proses pengencangan mur khusus gerinda, dan alat pencacah sampah organik sudah siap untuk digunakan.

Poster alat pemecah sampah


Pembuatan alat pencacah sampah organik sederhana dari gerinda tangan termasuk dalam upaya dari SDGs (Sustainable Development Goals) yang ke 12. Hal ini dikarenakan pembuatan alat tersebut sebagai upaya untuk mengurangi limbah rumah tangga termasuk dalam “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” (Tujuan SDGs yang ke 12). 

SDGs merupakan sesuatu rencana aksi global yang telah disepakati oleh para pemimpin dunia untuk mengakhiri dari kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.



 
Penulis: 
Edho Rahmat Firmansyah 
(40040220650055)

Mahasiswa KKN Tim 2 UNDIP dalam Meningkatkan Minat dan Kemampuan Motorik Anak dalam Mengkreasikan Barang Bekas

0



Campusnesia.co.id - Kab. Pekalongan (25/7) - Mahasiswa KKN Tim 2 Undip bernama Edho Rahmat Firmansyah, dari Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik, Sekolah Vokasi, dan KKN Tim II Kelompok 10 Desa Karangasem, P2KKN, Universitas Diponegoro Semarang.

Mengenalkan program KKN ini adalah Peningkatan Minat dan Kemampuan Motorik Anak Dalam Mengkreasikan Barang Bekas kepada anak-anak dibangku Kelas 6 SDN 1 Karangasem, Desa Karangasem, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan pada Selasa 25 Juli 2023.

Program ini melatih dan mengajarkan kepada anak-anak dalam meningkatkan minat dan kemampuan motorik anak dalam mengkreasikan barang bekas yang berkreatif  salah satunya adalah cara pembuatan kipas angin sederhana. 

Program KKN ini dibentuk untuk mengajarkan dan melatih anak-anak tentang cara pembuatan kipas angin sederhana sesuai kemampuannya. Kegiatan ini diberikan dan diawali cara membuat, menempatkan komponen, dan merangkai kelistrikan kipas angin sederhana dengan baik, dan benar kepada anak-anak kelas 6 SDN 1 Karangasem.

Dokumentasi kegaiatan edukasi


Mahasiswa perlu diajarkan kepada anak-anak untuk mendorong kreativitas, memberikan pengalaman, meningkatkan konsentrasi, dan fokus terhadap anak-anak sesuai dengan imajinasi dan kemampuan. melalui cara membuat, dan cara merangkai kelistrikan kipas angin sederhana dari barang bekas seperti botol plastik, baterai lithium, dan dimano listrik yang bisa dimanfaatkan kembali.

Adanya program KKN ini diharapkan bisa dan mampu memanfaatkan dengan kesadaran dalam mengkreasikan, teknologi, dan inovasi dari barang bekas menjadi benda yang bermanfaat dan berkreatif melalui aktivitas kreatif dan interaktif. 


Tutorial buat kipas angin sederhana


Anak-anak dapat merangsang perkembangan motorik mereka sambil belajar dengan cara yang lebih menarik. penting bagi orang tua dan pendidik untuk mendukung dan mendorong penggunaan metode ini guna memaksimalkan potensi perkembangan motorik anak secara halus.



Penulis: 
Edho Rahmat Firmansyah 
(40040220650055)


Mahasiswa KKN Tim II Undip Melakukan Edukasi Hak Anak Berdasarkan UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak Sebagai Upaya Meningkatkan Kepedulian Terhadap Pendidikan

0
Edukasi hak anak terhadap siswa-siswi SDN 02 Karangasem
 

Campusnesia.co.id - Desa Karangasem, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan (24/7/2023) - Berdasarkan UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dapat diketahui bahwa anak memiliki beberapa hak yang wajib dipenuhi diantaranya hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, hak partisipasi, hak untuk di dengar pendapatnya, serta menjadi poin yang ditekankan dalam hal ini yaitu hak atas pendidikan dan pengajaran. 

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu program nasional yang ada dalam aspek pendidikan di Indonesia adalah wajib belajar 12 tahun yang merupakan perwujudan dari kebijakan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 UUD Negara RI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan” dan didukung pula dengan peraturan pada Pasal 1 ayat (18) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas “Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga Negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah”.

Poster Hak Anak


Masih rendahnya tingkat pendidikan di Desa Karangasem, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan yang dominasi masyarakatnya hanya memiliki latar belakang pendidikan hingga tamat SD maupun SMP disebabkan karena anak kebanyakan tidak melanjutkan untuk sekolah melainkan bekerja. 

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap warga setempat, diketahui bahwa pekerjaan yang didominasi anak diantaranya bekerja di proyek maupun menjahit atau sering dikenal dengan konveksi. 

Atas hal tersebut maka salah satu mahasiswa KKN TIM II Undip yakni Atira Alifia Setiawan dari Fakultas Hukum melakukan edukasi mengenai hak anak yang hadir sebagai langkah awal guna mendorong semangat belajar anak sehingga memiliki keinginan dan impian untuk bisa mencapai tingkat pendidikan setinggi-tinggi nya. 

Optimalisasi program ini juga dilakukan dengan adanya penyebaran kuisioner terhadap orang tua murid mengenai rencana pendidikan anak, yang kemudian hasil atas kuisioner tersebut dipaparkan kepada guru SDN 02 Karangasem beserta dengan saran langkah kedepannya yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk bisa mendorong semangat belajar anak termasuk kolaborasi dengan orang tua. 



Penulis: Atira Alifia Setiawan (11000120120155)
Jurusan/Fakultas: Fakultas Hukum
DPL: Ocid Mursid, S.T., M.T
Lokasi KKN: Desa Karangasem, Kecamatan Talun, Pekalongan
KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023