MAMASISWA ITS, OPTIMALKAN FUNGSI PELABUHAN RAKYAT LEWAT SOFTWARE



Sebagai kampus maritim, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tak pernah absen berkiprah di bidang tersebut. Terbukti dari prestasi yang diraih oleh Chandra Karta Yudha, Alwi Sina Khaqiqi, dan Ayu Sri Lestari. Ketiga mahasiswa ITS ini berhasil mengungguli kampus lain dalam Airlangga Ideas Competition (AIC) 2016.

Mengusung karya Integrated Smart Ship System (Insam). Tim yang diketuai Chandra Karta Yudha, mahasiswa Transportasi Laut 2013 ini berhasil mengoptimalkan fungsi pelabuhan rakyat (pelra). Pelabuhan rakyat merupakan bagian dari konsep tol laut yang pernah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. 


Konsep tol laut sendiri memiliki tiga pelabuhan dalam sistem kerjanya. Tiga pelabuhan tersebut yakni pelabuhan utama, memiliki jadwal pengangkutan barang yang pasti. Kedua adalah pelabuhan pengumpul yang berisi kapal pengumpul untuk memenuhi muatan kapal di pelabuhan utama. 

Yang terakhir adalah pelabuhan pengumpan, disinilah pelabuhan rakyat berada. Pelabuhan rakyat berada di pulau-pulau kecil yang kurang dalam fasilitas. 

"Peran pelra sangat penting dalam tol laut," ungkap Alwi, salah satu anggota tim. Ia menjelaskan pelra yang terletak di pulau kecil membuat interaksi antara pemilik kapal dan pengirim barang tidak ada. Pemilik barang yang ingin mengirimkan barangnya ke pulau yang dituju harus datang langsung ke pelra tanpa tahu ketersediaan kapalnya. 

Dengan latar belakang masalah tersebut, Chandra dan Alwi menginisiasi Insam sebagai software berbasis situs web untuk mengintegrasikan pelra. "Jadi pemilik barang bisa memastikan ketersediaan kapal pengangkut di pelra," jelas Alwi. 

Cukup dengan membuka situs web, semua informasi bisa didapat dengan mudah. Insam juga telah melewati perhitungan kelayakan, sehingga tidak akan mengganggu jalannya tol laut atau menambah biaya apapun. 

Bermodal abstrak, mereka menggagas ide ini untuk mencoba peruntungan pada AICS 2016. Lancar hingga full paper, Chandra dan rekan setimnya melaju hingga sepuluh besar. Jumat (30/9) hingga Minggu (2/10) mereka mempresentasikan idenya di depan juri. 

"Tim kami diminta salah satu juri yakni Dr Ir Navi Hendiarti MSc, Asisten Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek Maritim, untuk mempublikasikan karya yang sudah dibuat," ungkap Alwi. Dirinya pun berencana mengirimkan karya mereka pada Asisten Deputi tersebut. Bagi Alwi, berprestasi seperti ini merupakan salah satu cara menyuarakan aspirasi mahasiswa.

Dalam kompetisi tersebut ITS mengungguli UGM dan Universitas Brawijaya. Tim tersebut memboyong piala dan uang tunai Rp 4 juta. Selanjutnya ia dan tim juga berencana meneruskan Insam pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC). Insam akan hadir sebagai software yang dapat diakses pada ponsel berbasis android. 

"Hidup jadi mahasiswa harus berguna bagi masyarakat, jangan banyak tidur, jangan buang-buang waktu," pungkas Alwi pada ITS Online. (dza/hil)

sumber: https://www.its.ac.id/berita/100761/en

Sosiopreneur, Ritno Kurniawan Merangkul Pembalak Liar untuk menghidupkan Wisata Alam



Sobat Campusnesia, masih ingat Liputan redaksi tentang : Liputan: 5 Hari bersama Indonesian Young Change Maker , Redaksi bertemu dengan sosok yang akan kita petik inspirasinya berikut ini, namanya Bang Ritno Kurniawan sosiopreneur dari Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang memberdayakan masyarakat untuk mengelola wisata alam yang sebelumnya identik dengan pembalakan liar. Bagaimana serunya Perjuangan beliau? kami kutip dari Harian Kompas, berikut Artikelnya 

Merangkul Pembalak Liar

Oleh: ISMAIL ZAKARIA
11 Oktober 2016 

Selama puluhan tahun, Hutan Gamaran di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, rusak akibat pembalakan liar. Belakangan, kejahatan itu berkurang, bahkan nyaris terhenti setelah Ritno Kurniawan (30) dan kawan-kawannya sukses merangkul para penebang kayu.

Hutan Gamaran di Desa Gamaran, Kecamatan Lubuk Alung, merupakan hutan hujan tropis. Lokasinya sekitar 30 kilometer arah utara ibu kota Padang.

Hutan seluas sekitar 1.000 kilometer persegi itu menyimpan kekayaan alam. Flora faunanya beragam, pemandangannya indah. Ada sungai-sungai, air terjun, goa, dan tebing-tebing curam.

Namun, hutan nan kaya itu sempat dirusak oleh gaya hidup masyarakat lokal yang menggantungkan hidup dari hutan. Sebagian dari mereka kerap menebang kayu secara sembarangan untuk membangun rumah atau sekadar dijadikan kayu bakar.


Karena lapangan pekerjaan kian langka dan lahan pertanian yang bisa diolah amat sempit, warga berbondong-bondong menebang pohon untuk dijual. Ritno yang ditemui di Padang Pariaman, Selasa (4/10), memperkirakan, setiap hari ada 10-20 gelondong kayu hasil pembalakan liar yang keluar dari Desa Gamaran. Itu terjadi hingga tiga-empat tahun lalu.

Ritno prihatin atas kondisi itu. Ketika lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, tahun 2012, ia pulang kampung ke Sumatera Barat. Pemuda itu memanfaatkan waktu senggang dengan mengunjungi tempat-tempat indah di provinsi tersebut.

Pada Maret 2013, ia tiba di Gamaran dan bertemu dengan beberapa warga desa yang menceritakan keindahan hutan itu. Ritno bersama lima temannya tertarik.

Dia pun masuk ke Hutan Gamaran dan membuktikan kebenaran cerita itu dengan mata sendiri. Ia melihat Air Terjun Belek yang indah. Sebulan kemudian, ia juga melihat Air Terjun Nyarai yang sangat indah.

Namun, alih-alih dikelola dengan baik, air terjun itu justru menjadi tempat transit gelondong kayu hasil pembalakan liar sebelum dibawa ke luar Gamaran. Sungguh menyedihkan.


Melihat potensi Gamaran, Ritno dan teman-temannya tertarik untuk mengelola Air Terjun Nyarai. "Jika dikelola baik akan mendatangkan nilai ekonomi bagi warga," katanya.

Ritno dan kawan-kawan lantas menemui pemuka adat setempat untuk menyampaikan niat mereka. Diadakan juga pertemuan dengan warga. "Ada yang setuju, tapi lebih banyak yang menolak karena pembalakan liar yang mereka lakukan akan terganggu," katanya.

Ritno mencari cara lain dengan menemui tiga pemuka adat lain yang paling dihormati di Gamaran. Pertemuan pun digelar. Kali ini seluruh warga mendukung rencana pengelolaan Gamaran.

Ia mulai mempromosikan Air Terjun Nyarai melalui media sosial. Dibuat juga brosur dan dibagikannya di sela-sela ajang balap sepeda Tour de Singkarak.

Promosi sederhana itu memperlihatkan hasil pada Mei 2013. Para pelancong mulai mencari informasi tentang Air Terjun Nyarai lewat media sosial ataupun telepon. Sebagian dari mereka akhirnya datang ke Gamaran untuk melihat Air Terjun Nyarai.

"Awalnya kami tidak menarik bayaran. Syaratnya, mereka membantu menginformasikan Nyarai kepada kawan-kawannya," ujar Ritno.

Masa promosi dilakukan April-Juni 2013. Ada lima pemandu yang disiapkan menemani pengunjung.

Memasuki Juli 2013, pengelolaan Gamaran dibenahi. Ritno dan kawan-kawan membuat buku registrasi dan kuitansi untuk pengelolaan keuangan. Tamu juga mulai diberi pembekalan sebelum masuk hutan.

Setelah Air Terjun Nyarai makin dikenal dan pengunjung terus bertambah, Ritno dan warga mulai menarik sumbangan sukarela. Uang itu untuk honor pemandu ataupun membuat spanduk. Setelah itu, diberlakukan tiket masuk.

Setelah merasa mantap, Ritno dan kawan-kawan melapor ke Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman untuk mengetahui prosedur pengelolaan tempat wisata. Mereka disarankan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) agar bisa disahkan bupati. Pada Agustus 2013, kelompok sadar wisata bernama Lubuk Alung (LA) Adventure pun terbentuk.

Komunitas itu membuat berbagai paket wisata, seperti paket bertualang ke hutan, menginap di hutan, berburu ikan dengan alat tembak tradisional, dan pemantauan burung. Sejak paket itu dijual, pengunjung terus bertambah dari 25-30 orang per bulan menjadi 2.000 orang. Awal 2014 bahkan mencapai 8.000 orang per bulan. Kini, jumlahnya mencapai 1.500 sampai 2.000 per bulan.

Total wisatawan yang datang sejak 2013 hingga kini mencapai 80.822 orang. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Sumbar, Riau, dan daerah lain di Indonesia. Ada juga 112 turis dari Malaysia.

Merangkul pembalak

Seiring melonjaknya jumlah wisatawan, jumlah pemandu juga bertambah. Pada 2013, jumlah pemandu hanya 25 orang, setahun kemudian menjadi 115 orang. Dari 2015 hingga 2016 sudah ada 165 pemandu. Mereka bukan hanya berasal dari Desa Gamaran, melainkan juga dari Nagari Lubuk Alung dan Pasir Laweh.

Hampir 80 persen pemandu yang bergabung dengan Lubuk Alung Adventure adalah bekas pembalak liar . Sebagian dulu bertugas menebang kayu atau membawa kayu curian keluar Gamaran.

Sejak para pembalak liar bergabung dengan Lubuk Alung, aktivitas pembalakan turun drastis. "Kalaupun ada, tinggal 3-4 batang sehari. Itu pun sudah sangat jarang," ujar Ritno.

Rinto juga mengupayakan pelatihan bagi para pemandu dengan dana dari LA Adventure, seperti terkait sikap, pertolongan pertama pada kecelakaan praktis, penggunaan radio komunikasi, dan gangguan lain dalam kegiatan wisata.

Selain merangkul pembalak liar, mengurangi pembalakan liar, popularitas Air Terjun Nyarai juga meningkatkan ekonomi warga. Kini, ada 20 warung dan dua rumah makan di kawasan situ.

"Proses ini tidak mudah. Di awal, tantangan dari penebang kayu sangat kuat. Perlahan, hal itu berkurang seiring mereka dilibatkan dan merasakan langsung manfaatnya. Jika dari pembalakan mereka hanya dapat Rp 150.000 per minggu, sekarang dari pemandu mereka bisa dapat Rp 80.000 per hari, belum termasuk uang tip dari pengunjung," tutur Ritno.

Pemilik tanah yang digunakan sebagai jalur menuju Nyarai juga kecipratan untung. Dengan mereka, diterapkan sistem bagi untung untuk lahan parkir. Dari Rp 20.000 tiket masuk, sebanyak Rp 2.000 dibagi untuk lima kelompok masyarakat.

Melibatkan masyarakat sekitar adalah kunci mengembangkan pariwisata. Pendekatan seperti itu cocok untuk diterapkan di Sumbar. Sukses mengembangkan Nyarai mengantar Ritno dan LA Adventure meraih penghargaan. Dukungan pemerintah daerah setempat juga mengalir.

Ritno bersama LA Adventure terus berinovasi. Sejak 2016, misalnya, ada bantuan dana dari APBD 2016 Padang Pariaman untuk pengembangan Nyarai.



RITNO KURNIAWAN
Lahir:
Bukittinggi, 3 Mei 1986
Pendidikan terakhir:
S-1 Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2012)
Organisasi:
Ketua Lubuk Alung (LA) Adventure
Istri:
Sukmaweti (29)
Anak:
Fatihah Hilwa Afifi (2)
Penghargaan:
Juara I Pemuda Pelopor Tingkat Sumbar (2013)
Juara Harapan I Pemuda Pelopor Tingkat Nasional (2014)
LA Adventure, Juara II Lomba Kelompok Sadar Wisata Tingkat Nasional (2014)
Juara II Wirausaha Muda Pemula Mandiri dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (2015)
Juara I Inovasi Manajemen Lingkungan dari Semen Padang (2016)
LA Adventure, Juara I Asosiasi ”outdoor” Eropa yang peduli pada isu lingkungan dan wisata ”outdoor” dunia (EOCA), 2016




Robanna Snack & Catering, Sosiopreneur di Bidang Kuliner



Salam Jumpa sobat Campusnesia, bersua kembali dengan redaksi yang sudah siap dengan liputan menarik dengan tema sosiopreneur lagi, kali ini kita akan angkat sebuah kegiatan pemberdayaan dengan basis ekonomi tentang dunia kuliner. 

Dari judul di atas sepertinya sudah tidak asing ya, Robanna adalah akronim dari Rowosari Banana yang makna harfiahnya adalah pisang rowosari, iya bagi sobat campusnesia yang pernah membaca artikel sosiopreneur kami yang lain itu merujuk pada sebuah progra, pemberdayaan masyarakat di daerah Rowosari Tembalang Semarang sebauah daerah dengan potensi pisang yang didampingi oleh teman-teman penerima manfaat beastudi etos dompet dhuafa wilayah semarang beserta para alumninya.


sepertinya tak pernah putus dari kata Kreatif dan inovatif setelah sukses melabungkan Rowosari dengan olahan aneka pisang kemudian segudang pogram mulai dari pendidikan, sosial, kesehatan dan kepemudaan, Salman Fathoni dan kawan-kawanya dari peneria manfaat bestudi etos dompet dhuafa wilayah semarang kembali membuat program baru yang orientasinya adalah peberdayaan ekonomi.



Melihat peluang bahwa di Kampus sering sekali mengadakan kegiatan baik yang skala jurusan, fakultas bahkan universitas yang pastinya butuh konsumsi baik snack maupun catering, Salman dibantu Latifah Mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia UNDIP angkatan 2015 dan teman-temanya yang tergabung dikoperasi Bisa yang merupakan koperasi para penerima manfaat beastudi etos semarang menangkap peluang itu dan mendirikan Robanna Snack dan Catering.



Ketika ditanya sejak kapan bisnis sosial ini dimulai, Pemuda dengan perawakan kurus ini menjelaskan baru mulai saat Bulan Ramadhan 2016 ini, tetapi yang luar biasa walau baru mulai sudah puluhan order yang diterima.



" Snacknya macam-macam mas dari yang basah sampai yang kering, per item nya ada yang 800-1500 rupiah mas, Bisa buat danusan (dana usaha), acara-acara dan sebagainya. Kalau cateringnya, ada nasi kotak, nasi bungkus, prasmanan. isinya tergantung pesanan Harga nasi kotak 8000-20.000 Rupiah, Tetapip harga juga tergantung pemesanan sih mas " Jelas Salman yang masih tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Studi Pebangunan FEB UNDIP angkatan 2012 ketika ditana apa saja produk dan layanan Robanna snack dan Catering.



Dari Konsep pemberdayaan, Robanna snack dan catering ini idenya sangat sederhana, tiap kali ada order yang masuk yang memasak adalah ibu-ibu warga rowosari yang memiliki hobi dan kemampuan memasak, sebagian keuntungan untuk para ibu-ibu Rowosari, sebagian lagi untuk anggota koperasi, pengurus koperasi serta tidak lupa 2,5% untuk zakat.


Dipenutup sesi wawancara melalaui aplikasi chatting whatsaps, Salman menyampaikan harapanya suatu hari kelak makin banyak pesanan yang masuk, sehingga makin banyak yang mendapat manfaat dari program ini, para pemberdayanya, anggota koperasinya dan tentu saja warga Rowosari. 

Nah sobat campusnesia, bagi kalian yang punya acara di kampus jangan lupa ya pesen snack dan cateringnya di Robanna. sampai jumpa./AM 





Wahyu Aditya Menjadi Pengusaha Muda dari Hobi Menggambar



Siapa bilang hobi menggambar hanya bisa jadi pelukis saja.
Siapa bilang hobi menggambar tak bisa membuat perusahaan.
Siapa bilang pelajaran menggambar tidak penting dan pelajaran matematika saja yang penting.
Siapa bilang kesuksesan hidup hanya milik sang jenius matematika.

Wahyu Aditya sangat tak suka matematika bahkan dia bersumpah serapah hanya mau kuliah di jurusan yang tidak ada matematikanya. Ia lebih suka bercorat-coret di atas kertas, menggambar berbagai tokoh imajinasinya daripada berlatih soal matematika.

Namun toh keberhasilan hidupnya melalui hobi menggambar bisa melampaui sang ahli matematika. Bahkan Wahyu Aditya telah bisa mendirikan perusahaan sendiri dan mencetak pundi-pundi kekayaannya sendiri sewaktu umurnya masih berkepala dua dari hobinya menggambar. Inilah Biografi Wahyu Aditya.
(Penulis menulis seperti ini bukan berarti penulis juga benci matematika, namun memang seperti itulah Wahyu Aditya seperti yang penulis baca di buku biografinya).

Muda, pintar, kreatif, memiliki bisnis sendiri dann banyak uang, tentu menjadi impian banyak orang. Gara-gara sering menyaksikan acara “Gemar Menggambar” yang ditayangkan di TVRI era tahun 90-an, diusianya yang masih relatif muda, Wahyu Aditya yang lahir pada tanggal 4 Maret 1980 di Malang, telah memiliki semua impian hidup itu.

Dengan kemampuannya dibidang desain grafis dan animasi, ia menjadi pemain utama dalam bisnis animasi dan desain grafis di tanah air. Bahkan iapun banyak diburu oleh perusahaan kreatif untuk menggarap sederet pesanan iklan. Baik iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat.

Titik balik yang membuat nama Adit menggebrak dunia animasi internasional adalah ketika dewan juri yang terdiri dari para pakar film Inggris menyatakannya sebagai juara International Young Screen Entrepreneur of the Year 2007. Pada event yang diselenggarakan oleh British Council di Apollo Theatre West End London. Wahyu Aditya telah berhasil menumbangkan saingannya yang berasal dari India, Cina, Brazil, Polandia, Slovenia, Lithuania, Nigeria an Lebanon.

Dewan juri menilai Adit berhasil memadukan antara kreativitas, idealisme dan bisnis di usianya yang masih sangat muda. Pada saat itu usianya baru 27 tahun namun ia telah berhasil mendirikan sekolah film HelloMotion dan memprakarsai festival ilm Hellofest dimana setiap tahun meraup 10 ribuan penonton muda di seluruh Indonesia.

Ditengah keterbatasan industri animasi kreatif di tanah air, Adit dinilai mampu menciptakan pasarnya sendiri. Sudah beberapa brand komersial ditanganinya antara lain PLN, Bushway, Kampanye pemilu, Jakarta Internasional Film Festival (JIFFEST) dan Pertamina.

Siapakah sosok Wahyu Aditya atau akrab disapa Adit? Bagaimana tiba-tiba dari seorang yang tak pernah terdengar namanya menjadi animator kelas dunia? Berikut ini Kisah Sukses dan Biografi Wahyu Aditya.

Kisah Gambar Dinding


Kegemaran Adit dalam menggambar sudah terlihat sejak duduk dibangku SD. Ketika masih kelas 1 di SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah memenangkan lomba menggambar. Kegemarannya itu kemudian disalurkan dengan mengirim gambar pada Tino Sidin, tokoh legendaris yang membawakan acara “Gemar Menggambar” di TVRI kala itu. Sayang gambarnya tak pernah terpilih untuk ditayangkan.

Ketika kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisannya dengan berbagai gambar dan cerita. Daripada membeli mainan ia lebih sering membeli kertas HVS untuk dicorat-coreti dengan gambaran. Ia juga pawai menyulap buku tulisnya menjadi komik dengan menciptakan ilustrasi sederhana dari berbagai tokoh rekaannya. Nama-nama tokoh dipelesetkan dengan mengambil inspirasi dari lingkungannya. Seperti empat sekawan menjadi enam sekawan, mengacu pada jumlah “preman cilik” di sekolahnya.

Hasil gambarannya kemudian disebarkan ke teman sekelas. Banyak yang menyukai dan terhibur oleh gambaran Adi, “ Saya senang jika mereka terhibur oleh karya saya,” katanya girang.

Ketika SMP, Adit dipercaya mengelola rubrik khusus untuk majalah sekolahnya. Isinya tentang keadaan sekolah waktu itu.

Hobi menggambar terus berlanjut hingga SMA. Bahkan dinding sekolahpun ia gambari, “Saya murid ertama yang diperbolehkan menggambari dinding,” katanya mengenang. Karirnya sebagai seorang animator diawali dengan menjadi komikus amatiran. Korban pertamanya adalah buku-buku pelajaran kelas 3 SMA. Di buku inilah Adit membuat animasi strip komik. Ketika akan melanjutkan kuliah pun dengan tegas ia memilih , “ Ingin kuliah ditempat yang tidak ada matematikanya,” tandas anak kedua dari pasangan Sanarto Santoso dan Tri Astuti ini.

Akhirnya Adit memilih menuntu ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia – KvB Institut of Tech, Sydney Australia untuk mempelajari multimedia. Saat kuliah ia sempat menjuarai perlombaan.

Ketika liburan kuliah, Adit pulang ke Indonesia untuk ikut magang di sebuha percetakan sablon di Malang selama dua bulan. Pemilik percetakan yang melihat hasil karyanya jauh melampaui kelasnya mengarahkan Adit untuk magang di Broadcast Desain Indonesia di kawasan Jakarta Selatan. Disana ia hanya mengamati pembuatan video dan teknik mengedit.

Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative desainer dn animator di Trans TV pada 2000-2002. Sebagai best student di KvB Institut of Tech, almamaternya, bisa saja ia melanjutkan hidup di negeri Kanguru itu, “Tapi saya tak betah hidup di Australia,” katanya.

Selepas dari Trans TV, Adit memilih bekerja sebagai freelance selama satu tahun. Karena keterampilan dan pengetahuannya solid, ia bisa melakukan pekerjaan apapun. Dari animator, sutradara sampai produser, ia bisa melakukannya. Proyek pertama yang ditanganinya adalah video klip Padi “Bayangkanlah” . Clip ini memenangkan “Best Video clip of The Month” Video Musi c Indonesia 2002 dan “People Choice Award” Video Music Indonesia 2002. Sejak saat itu tawaran demi tawaran mengalir padanya.

Membangun Kesuksesannya Sendiri


Tawaran bekerja dibawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik. Percaya diri pada kemampuannya bersama tujuh temannya ia mmebuat perusahaa dibidang jasa. Sayang usaha ini gagal, “Kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis,” kata Adit menyimpulkan kegagalannya.

Karena tahu hanya kepada diri sendirilah ia bersandar, Adit memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar 400 juta rupiah ia membuka kursus animasi. “Biar orang sekolah di Indonesia saja, tak harus keluar negeri,” niatnya sederhana.

Kendati terdengar ambisius namun Adit telah melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang menyatakan minat bila ia membuka lembaga kursus animasi di Indonesia.

Tekad itu diwujudkan dengan ikut sebuah pameran pendidikan di semanggi expo Jakarta Selatan. Disana ia menemukan ada 41 orang yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema. Pemilihan nama dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar ia bisa membuka franchisee di luar negeri.

Berdiri sejak lima tahun lalu, lembaga ini masih sepi. Dari modal 400 juta ia bisa menengguk keuntungan 18% setahun. Padahal ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapat keuntungan tapi malah minus 11%. Tahun berikutnya minus 6%. Sampai saat ini sudah meluluskan 800 an siswa,” Itu masih kurang karena kami hanya punya satu kelas,” katanya. Satu kelas diisi 10 siswa dan ada 20 instruktur yang handal dibidangnya.
Selain mencari penghasilan, Adit juga menyempatkan waktu untuk merealisasikan ide-ide aneh lainnya. Adit membentuk Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI) yang bertujuan mengubah Indonesia dengan caranya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Ia menjabat juru bicara kementrian. Sedangkan posisi mentri diduduki Mr Gembol (panggilan masa kecilnya). Mr Gembol juga merangkap kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung. Disini para volunteer dimanapun bisa mengirimkan desain karya mereka.

HelloMotion


Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidikan animasi ini. Katanya, “Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina dan India. Animasi di Indonesia secara industri masih kategory advertising belum ke film dan TV.

Kini HelloMotion yang memiliki visi menggalakkan budaya motion picture art mulai diperhitungkan diindustri animasi tanah air. Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit menggunakan cara Buzz Marketing atau getok tular serta lewat iklan media cetak, elektronik dan internet.

Ia sekarang tidak lagi khawatir dengan persaingan di industri animasi. Karena daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan lebih di Hello School. Adit juga terus melakukan inovasi-inovasi.
Itulah kisah sukses Wahyu Aditya yang bisa meraih mimpinya diusia muda dengan caranya yang unik bahkan terkadang nyeleneh dari orang pada umumnya.

Biodata
Nama  : Wahyu Aditya
TTL : Malang, 4 Maret 1980
Pendidikan : 1998-2000 Advance Diploma Jurusan Interactive Multimedia – KvB Institute of Tech. Sydney Australia
Nama Usaha : HelloMotion Academy School of Animation and Creativity (Sekolah Animasi dan Sinema)

Penghargaan
2008 Finalis Wirausaha Muda Mandiri
2008 Juara 1 Blogging CompetitionBritish Council
2008 30 Most Inspiring People Under 30 – Award from Hard Rock FM
2008 Australian alumni award – Finalis Creativity and Design Award
2008 World Winner of British Council – International Young Creative Entrepreneur of The Year – Film Category
2007 Pemenang of British Council – International Young Creative Entrepreneur of the Year – Film Category Indonesia
2007 Finalis of British Council – International  Young Creative Entrepreneur of the Year – Designn Category – Indonesia
2007 Special Achievement Award – FAN/National Animation Festival
2007 Scholarship – Animation & Cinema Industry by AOTS - Japan
2006 Best 3 – International Young Creative Entrepreneur of the Year – Indonesia
2005 Best Concept for Future Film – Jakarta International Film Festival and Hubert Bals Foundation
2005 Win 8 Awards in Indonesia Animation Festival
2005 Finalis Asiana Film Festival – South Korea
Profesi
2004 – Sekarang  >> Pemimpin HelloMotion Academy – School of Animation Creativity, Konseptor dan kurator HelloFestMotion Art Festival, Movie Direktor, Motion Graphic Artist, Design Graphic Artist, Illustrator, Photographer, Art Director, Editor, Script Writer, Animator, Cameramen, Seminar Speaker and Dreamer.
2004 –Sekarang >> Vice President ASIFA / Animation Association – Indonesia Branch

Sumber: http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/11/biografi-wahyu-aditya-menjadi-pengusaha.html

Petrin Anak Berprestasi Meski Hidup dalam Kekurangan Ekonomi



CILEGON. Petrin nama lengkapnya adalah Petrina nariswari anak pertama ibu Rufi'ah, sejak kecil petrin dan kedua adiknya ditinggal pergi bapaknya kerja keluar kota namun tidak pernah pulang-pulang dan tidak ada kabar beritanya, ibunyalah yang membesarkan dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan bekerja sebagai buruh cuci dan setrika dilingkungan tempat dia tinggal yaitu dilingkungan sambimanis-citangkil.

Walau dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang tidak mengurangi semangat belajarnya terbukti sejak dari SLTP hingga sekarang SLTA Petrin selalu mendapat prestasi rangking 3 besar.

Siswi kelahiran Cilegon 7 april 2000 ini tergabung jadi anak juara RZ sejak masih dibangku SLTP kelas 1, hingga sekarang kelas XI di SMKN 4 Pelayaran Merak, petrin memang anak yang pintar secara akademik dan juga rajin hadir dalam mengikuti pembinaan anak juara RZ.

“saya sangat senang dan bangga bisa bergabung menjadi anak juara RZ dengan ini saya bisa menambah wawasan ilmu terutama ilmu agama dan juga menambah teman pada pembinaan yang di adakan  dan dengan beasiswanya sangat membantu sekali untuk meringankankan biaya sekolah saya”, ujarnya.

Prestasinya bukan hanya pada ilmu pengetahuan akademik saja, tapi prestasi dalam bidang seni pun dia kuasai, terutama pada bidang seni baca puisi, terbukti petrin menjadi juara I pada  lomba Cipta Baca Puisi di ajang FLS2 (Festifal Lomba dan Seni Siswa ) tingkat kota Cilegon, dan  meraih juara I pula  pada lomba yang sama di ajang FLS2 tingkat propinsi Banten, dan sekaligus terpilih menjadi satu-satunya peserta ajang FLS2N tingkat nasional yang diselenggarakan Kemendikbud yang dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus hingga 3 September 2016 kemarin di Manado, Sulawesi utara, bidang lomba Cipta Baca Puisi mewakili propinsi Banten, namun sayang pada ajang FLS2N tingkat nasional tersebut petrin tidak meraih juara melainkan hanya mendapat piagam penghargaan saja sebagai peserta FLS2N 2016.

'Meskipun masih belum bisa meraih juara pada ajang FLS2N di Manado, saya merasa senang dan bangga  sudah bisa jadi juara tingkat kota dan propinsi, semoga ditahun mendatang bisa meraih juara tingkat nasional' paparnya dengan semangat.

Semoga ini menjadi motivasi bagi anak juara RZ yang lainnya begitupun bagi petrin semoga dapat terus meraih prestasi-prestasinya.


Lomba Desain Logo Kementerian Kesehatan RI 2016




Revolusi Logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Untuk Indonesia Yang Lebih Sehat
Mengundang seluruh pereka cipta muda dalam mendesain logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Logo karya pemenang akan digunakan sebagai logo resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

WORDMARK:

Logo wajib menampilkan tulisan:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; atau
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA; dan
KEMENKES RI

1. Logo berupa simbol atau karakter yang menggambarkan Kemenkes. 
2. Logo memiliki tema Indonesia Sehat dan kesesuaian dengan nilai-nilai Kemenkes
3. Maksimal warna yang digunakan dalam logo adalah 3 warna

TIGA PILAR PROGRAM INDONESIA SEHAT: 
- Penerapan Paradigma Sehat 
- Penguatan Pelayanan Kesehatan
- Jaminan Kesehatan Nasional 

KEYWORDS 
Keluarga sehat untuk mewujudkan Indonesia Sehat

PENGHARGAAN (TOTAL 40 JUTA RUPIAH):
- Juara 1 (Pilihan Juri) Penghargaan 30 Juta Rupiah
- 4 Juara Harapan (Pilihan Juri) Penghargaan masing-masing 2,5 Juta Rupiah

TIMELINE:
- Pelaksanaan Lomba : 1 18  Oktober 2016
- Deadline Lomba : 18 Oktober 2016 Jam 12:00 WIB
- Pengumuman Finalis: 25 Oktober 2016
- Presentasi 5 Finalis : 28 Oktober 2016
- Pengumuman Pemenang : 01 November 2016
(*timeline dapat berubah)

INFO TENTANG KEMENKES:
http://www.kemkes.go.id

KRITERIA PENILAIAN :
c. Relevansi Logo dengan tema Indonesia Sehat dan Keywords
b. Unsur Estetika Logo:
   - Warna                           
   - Bentuk         
c. Pemanfaatan logo pada berbagai media cetak dan elektronik (Pin, Kop Surat, Atribut, Spanduk, dll)

SYARAT KEABSAHAN:         
1. Melampirkan 2 materi desain dengan ukuran 620 x 620 pixel, yang terdiri dari:

Materi 1: Dua Desain Logo
Materi 2: Pengaplikasian Desain Logo  


Materi 1


Materi 2




                  
2. Karya harus disertai penjelasan dan makna/konsep desain.

PERATURAN: 

1. Peserta wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan (terlampir);
2. Peserta mengirimkan karyanya sebanyak 1 desain (dengan 2 alternatif penulisan KEMENKES RI atau KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA;
3. Karya dalam bentuk desain grafis, bukan materi fotografi;
4. Karya tidak mengandung merek dagang, logo, ciptaan yang dilindungi hak cipta, atau Hak Kekayaan Intelektual dalam bentuk apapun milik pihak lain;
5. Karya harus jelas jika diperkecil 3x3 cm;
6. Logo yang dinyatakan sebagai pemenang secara sah menjadi milik Kemenkes;
7. Kemenkes berhak untuk mengubah baik bentuk, ukuran maupun warna dan memakainya untuk semua keperluan Kemenkes tanpa adanya kewajiban memberikan royalti kepada pemenang;
8. Karya yang diterima harus lengkap mengikuti persyaratan yang sudah ditetapkan, apabila tidak memenuhi syarat, karya akan didiskualifikasi dan tidak diikutsertakan dalam penilaian;
9. Desain Logo Kemenkes harus merupakan karya orisinal dan belum pernah dilombakan;
10. Peserta wajib memenuhi semua perundang-undangan, peraturan dan ketentuan yang berlaku. Bila terjadi pelanggaran atas peraturan dan ketentuan yang berlaku, maka peserta harus membebaskan Kemenkes dari segala beban dan tanggung jawab apabila adanya tuntutan dari pihak ketiga atau pihak yang berwajib;
11. Keputusan panitia dan dewan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat dan tidak ada surat menyurat.

Apabila ada hal yang kurang jelas peserta dapat mengirimkan pertanyaan ke email: timlogo@kemkes.go.id  pada tanggal  4 s/d 5 Oktober 2016 pada pukul 14.00 s/d 15.00 WIB. - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/16100100001/Lomba-Design-Logo-Kementerian-Kesehatan.html#sthash.9cgYYesy.JIaQA8Uf.dpuf


Bagaimana Anak-Anak Rowosari Dalam Menyambut Kemerdekaan Tahun Ini ?



Dirgahayu Republik Indonesia ! Sudah 71 tahun negara kita merdeka, tepatnya 17 Agustus 1945 Bung Karno dan bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Sejak itu, rakyat Indonesia setiap tanggal 17 Agustus selalu memperingati kesakralan hari tersebut dengan upacara menyambut HUT RI. Tak lupa, ada yang menggelar perlombaan-perlombaan menjembatani semangat 45 para generasi mudanya di berbagai penjuru pelosok Indonesia. 





Berbicara mengenai sebuah makna kemerdekaan, tak lupa kami Etos Semarang bersama pemuda karang taruna Perisai Rowosari, mempunyai cara tersendiri dalam mengisi kemerdekaan 17 Agustus. Kami, Divisi Sosial Desa Produktif Rowosari bersama pemuda karang taruna Perisai Rowosari mengadakan beberapa kegiatan dan juga perlombaan. Panitia inti dalam perlombaan agustusan tahun ini adalah dari remaja Perisai Rowosari, sedangkan kami hanya membantu berjalannya kegiatan tersebut. Adapun jenis perlombaan yang dilaksanakan adalah rias wajah, pecah air, volley balon, makan kerupuk, koin dalam kecap dan estafet air. Setiap perlombaan diambil tiga pemenang yaitu juara 1, 2, dan 3.

Dirgahayu Indonesiaku!
Merdeka !
#DevisiSosialBerjaya

Urgensi Kemerdekaan dan Proklamasi

Berbicara mengenai makna dari proklamasi kemerdekaan, Tahukah Anda Apa yang dimaksud dengan Proklamasi itu? Asal kata Proklamasi adalah dari kata Yunaniproclamation yang artinya pengumuman kepada seluruh rakyat. Pengumunan tersebut terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengumumam kepada seluruh rakyat akan adanya kemerdekaan. Pengumuman akan adanya kemerdekaan tersebut sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada rakyat dari negara yang bersangkutan namun juga kepada rakyat yang ada di seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di muka bumi ini.

Dengan keseluruhan dari penjelasan tersebut, telah diserukan kepada warga dunia akan adanya sebuah negara baru yang terbebas dari penjajahan negara lain. Dengan Proklamasi kemerdekaan, telah lahir sebuah negara baru yang memiliki kedudukan yang sama dengan negaranegara lain yang telah ada sebelumnya. Proklamasi menjadi tonggak awal munculnya negara baru dengan tatanan kenegaraannya yang harus dihormati oleh negara-negara lain di dunia. Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa juga dapat merupakan puncak revolusi, tonggak sejarah perjuangan bangsa tersebut yang telah lama dilakukan untuk dapat terbebas dari belenggu penjajah.

Indonesia sebagai negara yang gemah ripah loh jinawi, telah begitu banyak menanggung beban dan letihnya dalam memaknai sebuah arti kemerdekaan. Penjajahan dan serangan lainnya dalam bentuk apapun, sudah sewajibnya kita waspadai agar negeri kita ini tetap menjadi negeri yang terus menjadi negeri yang dihormati dan dihargai oleh seluruh Bangsa, baik yang bersinggungan langsung dengan negeri kita maupun yang tampaknya tidak langsung bersinggungan.

Sebagai pemuda-pemudi Indonesia. Para generasi mudanya sudah selayaknya memperjuangkan kemerdekaan kita ini, dengan berbagai bentuk perjuangan masing-masing. Baik dari segi keilmuan yang dimiliki, maupun dari kebermanfaatn dari sebuah kontribusi yang kita interpretasikan sebagai wujud kegembiraan dalam menyambut kemerdekaan kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia.



Author : Henny Sulistiya, Penerima Manfaat Beastudi Etos 2014