Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makalah. Tampilkan semua postingan

Tantangan dan Peluang Keilmuan Teknik Industri Menuju Era Industri 4.0

0
 
Ilustrasi gambar: getty image/credit:cnythzl



Rival Adi Sulistio
Mahasiswa Prodi Teknik Industri, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Email: rivaladisulistio@gmail.com

Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd
Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Email: aidaazizah@unissula.ac.id


ABSTRAK
Perkembangan industri akan memasuki era Industri 4.0. Keadaan ini tidak terlepas dari perkembangan keilmuan teknik industri yang sangat pesat. Tujuan artikel ini adalah menggunakan studi literatur dari sudut pandang filsafat ilmu untuk memahami bagaimana kemunculan Industri 4.0 dikaitkan dengan perkembangan keilmuan teknik industri, apa saja tantangan yang dihadapi serta peluang yang dilahirkan oleh perubahan industri 4.0 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik industri bersinergi dengan ilmu dan keteknikan lainnya dalam perkembangannya dan mempengaruhi industri hingga berkembang menjadi munculnya gagasan Industri 4.0. Ide ini melahirkan konsep penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri tradisional yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan layanan konsumen secara signifikan. Namun, ada implikasi lain yang harus diatasi terkait dampak negatif Industri 4.0 termasuk di dalamnya dampak terhadap keilmuan teknik industri. Di sinilah muncul berbagai tantangan bagi keilmuan teknik industri. Ada banyak peran yang dapat dilakukan keilmuan teknik industri menghadapi tantangan kemunculan Industri 4.0. Tugas utamanya adalah fokus mempelajari interaksi manusia dengan berbagai komponen lain dalam sistem terintegrasi di industri. Selain itu, direkomendasikan agar kurikulum teknik industri diadaptasi dan ditingkatkan sehingga keterampilan teknik industri responsif terhadap perubahan di masa depan dan lulusan tetap dibutuhkan di industri.

Kata kunci: Filsafat ilmu, industri 4.0, teknik industri


1. Pendahuluan
Industri 4.0 merupakan istilah yang relatif baru dan mungkin masih belum banyak diketahui dan dipahami oleh khalayak di bidang industri. Menurut pendapat Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Kabinet Kerja) Airlangga Hartarto, Industri 4.0 menjadikan proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Semua obyek dilengkapi perangkat teknologi yang dibantu sensor dan mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi. Roser (2015) menyampaikan pendapatnya bahwa tanda kemunculan Industri 4.0 dimulai di Hannover, Jerman, saat diadakan Hannover Messe/Fair (merupakan sebuah pertemuan skala internasional dalam bidang industri dan otomasi) di tahun 2011. Pada pertemuan tersebut, pemerintah Jerman mengumumkan kepada publik akan menggelontorkan dana sebesar 400 juta euro untuk penelitian dan pengembangan Industri 4.0. Ada yang berpendapat (yang nanti akan dijelaskan lebih detail) bahwa kemunculan Industri 4.0 ini akan membawa dampak yang besar pada bidang industri, ekonomi bahkan kondisi sosial masyarakat secara global.

Jika melihat pada penjelasan mengenai Industri 4.0 yang erat kaitannya dengan proses produksi, maka kehadirannya tidak terlepas dari pengaruh keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sejak era revolusi industri berkembang pesat sampai ke zaman modern. Lingkup kajiannya yang semula sempit menjadi semakin luas. Kondisi itu memunculkan pertanyaan apakah perkembangan keilmuan teknik industri memiliki Peluang dari munculnya era Industri 4.0? Dan apa tantangan dari Industri 4.0 terhadap keilmuan teknik industri? Tulisan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggali melalui studi literatur dan sekaligus memberikan saran terhadap arah perkembangan keilmuan teknik industri.


2. Isi

2.1 Pemahaman Filsafat Ilmu 

Filsafat Ilmu adalah suatu bidang studi filsafat yang objek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis dan perwujudannya. Jadi meliputi pluralitas ilmu pengetahuan. Sementara objek formalnya yaitu berupa hakikat ilmu pengetahuan. Jadi Filsafat Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang benar secara hakiki mengenai objek pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan atau sudut pandang metode atau sistem yang filosofis. Kedua faktor tersebut dalam perkembangannya menghasilkan teknologi yang berkemampuan luar biasa. Filsafat ilmu memiliki tiga landasan utama berpikir yaitu, (1) Ontologi, analisis mengenai objek yang dikaji oleh ilmu. (2) Epistimologi, analisis mengenai metode yang digunakan untuk menyusun ilmu. (3) Aksiologi, analisis mengenai penerapan dan manfaat hasil temuan ilmu tersebut. Perkembangan ilmu tidak terlepas dari rasa keingintahuan besar yang diiringi dengan berbagai usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan, dan berani mengambil resiko tinggi (Karim, 2012). Di sinilah filsafat ilmu berperan, dengan mendorong para ilmuwan dan pakar untuk terus-menerus mempelajari dan memutuskan tentang bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan dan dimana mengembangkannya.


2.2 Perkembangan Keilmuan Teknik Industri

Revolusi industri di Inggris yang ditandai dengan penemuan mesin uap pada akhir abad ke-18 mendorong pertumbuhan industri. Produksi yang semula merupakan industri dalam negeri kini telah berkembang menjadi sistem produksi untuk manufaktur.  Permintaan akan produksi produk secara massal menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mengelola sumber daya industri yang ada seperti manusia, mesin dan material untuk mencapai produktivitas yang lebih baik. Dari sinilah lahirlah ilmu teknik industri  untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ilmu teknik industri merupakan sebuah ilmu kerekayasaan yang memiliki objek kajian sistem integral yang terdiri dari manusia sebagai unsur utama, mesin dan material. Hasil keluaran dari garapan ilmu ini bukan produk riil, melainkan nilai tambah (added value). Berbeda dengan disiplin ilmu kerekayasaan lainnya, teknik industri mengkaji secara intens proses interaksi antara manusia dengan manusia, manusia dengan mesin dan manusia dengan material. Sedangkan interaksi antara mesin dengan material menjadi garapan utama disiplin ilmu kerekayasaan lainnya. Di awal era kelahirannya, teknik industri masih berfokus pada perbaikan metode kerja dan spesialisasi kerja. Era ini disebut era manajemen ilmiah. Periode berikutnya, pemikiran ilmu teknik industri berkembang ke arah interaksi manusia dan organisasi. Penemuan mesin-mesin produksi yang ditenagai oleh listrik mendorong dilakukannya produksi secara masal. Kondisi tersebut menjadikan proses pengorganisasian produksi menjadi lebih sulit. Selain itu juga ditemukan bukti bahwa faktor hubungan antar manusia dalam sebuah perusahaan ternyata berpengaruh terhadap produktivitas. Era ini disebut era manajemen administrasi dan perilaku dimana menghasilkan kontribusi tentang prinsip-prinsip manajemen.

Awal abad ke-20 ditandai dengan terjadinya dua kali perang dunia. Karena tingginya permintaan untuk kepentingan militer, penelitian di bidang teknik industri berkembang menjadi pertanyaan tentang bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang terbatas. Ciri khas periode ini  adalah penggunaan ilmu matematika untuk memodelkan sistem untuk menemukan solusi, yang menyebabkan lahirnya pendekatan riset operasi dan simulasi (juga dipengaruhi oleh penemuan teknologi komputer). Era ini disebut era sains manajemen.

Teknologi komputer dan embedded system mulai berkembang pada pertengahan abad ke-20 yang mengakibatkan teknologi otomasi untuk berbagai proses produksi juga mulai banyak diterapkan. Perkembangan tersebut mempengaruhi pemikiran ilmu teknik industri ke arah berpikir secara sistem dan terintegrasi. Pemikiran di era ini disebut sistemik terintegrasi. Fokus kajian di periode ini tidak hanya berpusat pada sistem manusia, mesin dan material saja, tetapi juga memperhatikan faktor lingkungan eksternal sehingga menjadi lebih kompleks. Kebutuhan untuk menyelesaikan masalah pada tingkatan manajerial dan manajemen puncak menjadi lebih besar. Kondisi ini menuntut ilmu teknik industri supaya memandang sistem dari seluruh aspek secara holistik. Ciri yang menonjol dari periode ini adalah berkembangnya kajian mengenai pemodelan sistem (system thinking), sistem pendukung keputusan dan otomasi. Penetrasi ilmu manajemen dari industri Jepang (continous improvement, just in time, dsb) juga cukup berpengaruh pada periode ini yang bahkan juga dapat diterapkan pada sektor pelayanan publik (Fryer dkk., 2007). 

Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada akhir abad ke-20 (ditandai dengan menyebarnya internet) memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan cara berpikir ilmu teknik industri. Prinsip-prinsip berpikir berubah untuk berpikir secara global dan melihat lebih luas pada  sistem yang terintegrasi dibandingkan jaringan lintas industri. Dua topik yang menjadi fokus pada periode ini adalah jaringan kolaborasi dan teknologi informasi. Era ini disebut era Globalisasi dan Informasi. Keberadaan e-supply chain merepresentasikan perkembangan teknik industri di era ini.

Dilihat dari masa perkembangannya, era manajemen dan manajemen perilaku banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial dan psikologi. Era ilmu manajemen sangat dipengaruhi oleh matematika dan statistika. Di sisi lain, di era sistem terintegrasi dan informasi global, banyak masyarakat yang terpengaruh oleh perkembangan ilmu komputer, elektronik, dan teknologi informasi. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknik industri tidak dapat dipisahkan dari peranan perkembangan ilmu pengetahuan dan keteknikan lainnya. Melalui prinsip-prinsip filsafat keilmuan, teknik industri terus berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan bidang ilmu lainnya.

Sulistyowati dan Sutopo (2015) berpendapat bahwa keilmuan teknik industri berkembang dengan cara menerapkan ide – ide baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini juga didukung oleh Mendoza dkk (2016), yang menyatakan bahwa ilmu teknik industri telah memainkan peran dalam pengembangan masyarakat. Menurutnya, keilmuan teknik industri terbukti mampu memenuhi kebutuhan berbagai bidang meliputi sosial, ekonomi, finansial, lingkungan dan komputer.

Menelusuri sejarah perkembangannya, teknologi otomasi juga muncul dari revolusi industri. Menurut parlemen Uni Eropa/ European Parliament dalam Davies (2015), telah terjadi empat revolusi industri. Peristiwa pertama terjadi di Inggris pada tahun 1784, dimana penemuan mesin uap dan mekanisasi mulai menggantikan tenaga manusia. Revolusi yang kedua terjadi pada akhir abad ke-19, dengan berkembangnya mesin produksi yang digerakkan secara listrik dan metode jalur perakitan untuk produksi secara masal. Penggunaan . Sinergi Sains, Kerekayasaan dan Teknik Industri (Nur Bahagia, 2007) sejak tahun 1970 teknologi komputer untuk otomasi  kegiatan manufaktur menjadi tanda revolusi industri yang ketiga. Dengan pesatnya perkembangan  teknologi sensor, jaringan, dan analisis data, kini muncul ide untuk mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut ke  berbagai sektor industri.  Ide ini diharapkan menjadi revolusi industri keempat atau Industri 4.0.

Pengertian mengenai Industri 4.0 itu sendiri beragam. Hal ini disebabkan karena Industri 4.0 masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Menurut kanselir Jerman, Angela Merkel (2014), Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. German Trade and Invest dalam MacDougall (2014) menjelaskan lebih detail bahwa “Smart industry or INDUSTRIE 4.0 refers to the technological evolution from embedded systems to cyber-physical system. INDUSTRIE 4.0 represents the coming fourth industrial revolution on the way to an Internet of Things, Data and Services. Decentralized intelligence helps create intelligent object networking and independent process management, with the interaction of the real and virtual worlds representing a crucial new aspect of the manufacturing and production process”. Berdasar penjelasan tersebut, dapat disimpulkan ada beberapa teknologi yang menjadi penopang Industri 4.0. Teknologi tersebut adalah Cyber-Physical System, Internet dan Jaringan, Data and Services serta teknologi manufaktur.

Penjelasan yang lebih mudah dipahami mungkin dapat mengacu pada pendapat Federasi Industri Jerman/ BDI (2016) yang menjelaskan bahwa Industri 4.0 memiliki sifat atau komponen sebagai berikut:

1. Social Machines: Mesin-mesin yang canggih saling berinteraksi seperti layaknya manusia dengan media sosial online. Mesin-mesin bekerja sama dan mengorganisasi diri mereka untuk mengatur proses produksi sesuai jadwal. Bahkan, mereka mampu memprediksi secara dini jika ada kemungkinan masalah sehingga dapat segera ditangani (Lee dkk, 2013). Hal ini mengakibatkan proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga terhubung secara real time dengan sistem IT di perusahaan sehingga dapat berkomunikasi dengan bagian maintenance, penjualan, RnD atau bagian yang lainnya.

2. Global Facility dan Virtual Production: Mesin-mesin perusahaan terhubung ke sistem penyedia dan pelanggan. Jika terjadi perubahan maka mereka akan langsung mencari solusi yang optimal dan bertindak secara independen (misalkan jika penyedia tidak bisa mengirim material). Operator dapat menggunakan teknologi virtual (augmented reality) untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya proses produksi. Kondisi ini memungkinkan pengendalian produksi dapat dilakukan pada jarak jauh sehingga pekerja lebih leluasa. Sebagai tambahan, simulasi virtual juga dapat membantu tenaga ahli perusahaan untuk mengoptimasi proses produksi secara real time

3. Smart Products: Tiap produk yang dihasilkan menyimpan data (operasi, status, material, asal penyedia, konsumen, dsb) dalam bentuk RFID chips. Melalui teknologi ini, produk yang belum jadi mampu memberitahu mesin apa yang harus dilakukan untuk memprosesnya. Bahkan, pelanggan dapat terlibat untuk memantau proses produksinya.
 
4. Smart Services: Produk yang telah dipasarkan dan berada di tangan konsumen masih tetap mampu mengumpulkan dan mengirim data terkait perilaku penggunaan produk tersebut. Selanjutnya, data yang terkumpul akan dianalisis oleh produsen. Produsen akan melakukan perbaikan dan pengembangan produk sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.


2.3 Tantangan yang Dihadapi Keilmuan Teknik Industri

Kehadiran Industri 4.0 akan memberikan manfaat dalam hal peningkatan produktivitas, efisiensi, fleksibilitas dan tingkat kustomisasi produk yang tinggi bagi dunia industri. Namun disisi lain, setiap perubahan dapat membawa dampak lain yang merugikan. Menurut pendapat Schwab (2015), kehadiran Industri 4.0 akan memiliki beberapa dampak yaitu: 

1. adanya kesenjangan yang luar biasa terkait tenaga kerja “low-skill/low-pay” dan “high skill/high-pay”,

2. pengambil keuntungan terbesar hanyalah pihak yang memiliki modal dan teknologi,

3. ketidakstabilan dunia bisnis karena perubahan yang sangat cepat,

4. ketidaksiapan pemerintah dalam mengimbangi perubahan yang cepat di masyarakat,

5. isu keamanan dan privasi data,

6. munculnya fenomena “robotisasi” kemanusiaan.

Sedangkan Sackey (2016) memperkirakan Industri 4.0 akan berdampak langsung terhadap berkurangnya peran keilmuan teknik industri dalam hal perencanaan produksi, optimasi terkait pekerjaan manual sederhana yang berulang, statistical process control yang bersifat manual-tradisional serta metode perakitan part secara manual. Preez dan Pintelon (1994) juga pernah memperingatkan insinyur teknik industri agar tidak terjebak di antara dua revolusi (revolusi industri dan revolusi informasi) yang berakibat pada keusangan keilmuan teknik industri. Penjelasan di atas menunjukan ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh keilmuan teknik industri baik yang berkaitan langsung dengan keilmuan teknik industri ataupun yang tidak berkaitan langsung.


2.4 Peluang Keilmuan Teknik Industri Era Industri 4.0

Era 4.0 atau Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar di berbagai bidang, termasuk teknologi industri. Peluang keilmuan di bidang teknik industri saat ini sangat beragam dan mencakup berbagai aspek. Peluang ilmiah yang relevan dalam konteks ini mencakup integrasi teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi. Berikut beberapa peluang keilmuan teknik industri di era 4.0:

1. IoT dan Sensorika: Teknik industri dapat memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan sensorika untuk mengumpulkan data secara real-time dari mesin, peralatan, dan proses produksi. Analisis data ini dapat membantu dalam pemantauan kinerja, pemeliharaan prediktif, dan optimalisasi proses produksi.

2. Big Data Analytics: Pemrosesan dan analisis besar data dapat membantu teknik industri dalam mengidentifikasi pola, trend, dan wawasan yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. Ini juga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan perencanaan strategis.

3. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning: Penerapan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dapat meningkatkan kemampuan sistem untuk belajar dari data, mengoptimalkan operasi, dan mengidentifikasi solusi perbaikan. Contoh penerapan AI termasuk perencanaan produksi cerdas, pengelolaan rantai pasok, dan pengendalian kualitas.

4. Manufaktur Berbasis Digital: Implementasi konsep manufaktur berbasis digital atau Smart Manufacturing dapat meningkatkan otomatisasi proses produksi, termasuk pemantauan, pengendalian, dan optimasi berbasis data.

5. Robotika dan Automasi: Penggunaan robotika dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas produk. Teknik industri dapat mengembangkan dan mengintegrasikan sistem robotika yang cerdas untuk tugas-tugas seperti pemindahan material, pengelasan, dan perakitan.

6. Rantai Pasok dan Logistik Cerdas: Teknik industri dapat berperan dalam mengembangkan sistem rantai pasok dan logistik cerdas menggunakan teknologi seperti blockchain untuk meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam rantai pasokan.

7. Desain dan Simulasi Proses: Penggunaan perangkat lunak simulasi dan desain 3D dapat membantu teknik industri dalam perancangan dan pengujian proses produksi baru tanpa harus menghabiskan banyak biaya dan waktu.

8. Ergonomi dan Desain Pekerjaan: Penerapan teknologi untuk meningkatkan ergonomi tempat kerja dan desain pekerjaan yang lebih efisien dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan produktivitas.

9. Cybersecurity untuk Sistem Industri: Dengan semakin banyaknya keterhubungan dalam lingkungan industri, keamanan cybersecurity menjadi krusial. Teknik industri perlu fokus pada pengembangan solusi untuk melindungi sistem dan data industri dari ancaman keamanan.


3. Penutup dan Kesimpulan

Dilihat dari filsafat ilmunya, teknik industri berkembang pesat, objek penelitiannya semakin luas, metodenya semakin kaya dan peranannya dalam berbagai bidang semakin meningkat. Perkembangan ilmu teknik industri selalu menunjukan sinergi dengan bidang keilmuan dan keteknikan lainnya, khususnya bidang otomasi. Teknik industri jelas berperan dalam munculnya fenomena Industri 4.0. Terlepas dari segala manfaat dan kemudahan yang dibawa oleh Industri 4.0, masih terdapat konsekuensi dan dampak negatif yang perlu dihadapi. Tidak terkecuali ilmu teknik industri itu sendiri, hal ini menjadi tantangan bagi eksplorasi dan pengembangan lebih lanjut bidang keilmuan teknik industri. Terlepas dari pengaruh perubahan zaman dan perkembangan ilmu-ilmu lain, teknik industri tetap perlu mempertahankan jati dirinya dengan fokus mempelajari interaksi manusia dengan berbagai komponen lain dalam sistem industri yang terintegrasi. Ke depan, teknologi industri diharapkan dapat membantu mengantarkan era Industri 4.0 menuju kemajuan ilmu pengetahuan yang bernilai besar bagi kemanusiaan.

Artikel ini merupakan Tugas UAS dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd


DAFTAR RUJUKAN
Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2017). Perkembangan keilmuan teknik industri menuju era industri 4.0. In Seminar dan Konferensi Nasional IDEC (Vol. 2017).

SUBARSYAH, T. (2013). PENGANTAR FILSAFAT ILMU.











Makalah Sejarah Indonesia Pahlawan Nasional Abdul Rahman Saleh

0

 

Campusnesia.co.id - Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun jauh dari kesempurnaan dimana tugas ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran ‘Sejarah’.


BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Abdulrahman Saleh, lebih dikenal dengan nama julukan 'Karbol' ini lahir di Jakarta, 1 Juli 1909. Bergelar Prof. dr. SpF, Marsekal Muda Anumerta, Abdulrahman Saleh adalah tokoh Radio Republik Indonesia, dan juga bapak fisiologi kedokteran Indonesia.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana profil Abdul Rahman Saleh?
2. Bagaimana riwayat masa kecil Abdul Rahman Saleh?
3. Bagaimana keaktifan dan militer Abdul Rahman Saleh?
4. Bagaimana biografi TNI AU Abdul Rahman Saleh?
5. Bagaimana akhir hidup Abdul Rahman Saleh?

TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui profil Abdul Rahman Saleh
2. Untuk mengetahui riwayat masa kecil Abdul Rahman Saleh
3. Untuk mengetahui keaktifan dan militer Abdul Rahman Saleh
4. Untuk mengetahui biografi TNI AU Abdul Rahman Saleh
5. Untuk mengetahui akhir hidup dari Abdul Rahman Saleh

BAB II PEMBAHASAN

1.PROFIL ABDUL RAHMAN SALEH
Abdulrahman Saleh adalah pahlawan Indonesia yang lahir di Jakarta, 1 Juli 1909. Ia dikenal
memiliki banyak talenta, sebagai dokter, ahli ilmu faal, perintis teknologi radio, dan sekaligus
perintis penerbangan Indonesia.

Dalam bidang medis, ia dikenal sebagai sosok yang ahli dalam ilmu fisiologi. Ilmu ini
merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi. Ilmu faal mempelajari berlangsungnya
kehidupan. Dalam ilmu ini ada beberapa metode yang musti dikuasai peminatnya, yakni metode untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan dalam menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya dalam mendukung kehidupan.

Ilmu ini dikuasai oleh Abdulrahman Saleh dari Universitas Indonesia, pada 5 Desember 1958.
Karena keahliannya ia diberi gelar sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia. Dengan demikian,
Abdulrahman Saleh adalah seorang anggota dokter yang bergelar Prof. Dr. Sp. F.

2. RIWAYAT MASA KECIL ABDUL RAHMAN SALEH
Abdulrachman Saleh dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1909 di Jakarta. Pada masa mudanya, beliau bersekolah di HIS ( Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau Hollandsch Inlandsche School ) MULO ( Meer Uitgebreid Lager Onderwijs ) atau saat ini SLTP, AMS ( Algemene Middelbare School ) kini SMU, dan kemudian selanjutnya di teruskannya ke STOVIA ( School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen ). 

Karena ketika itu STOVIA dibubarkan sebelum beliau  menyelesaikan studinya di sana, maka beliau meneruskan studinya di GHS ( Geneeskundige Hoge School ), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ayahnya, Mohammad Saleh, tidak pernah memaksakannya untuk menjadi seorang dokter, karena ketika hanya ada STOVIA saja. Pada saat beliau masih menjadi seorang mahasiswa, beliau sempat giat dalam berpartisipasi dalam berbagai organisasi seperti Jong Java, Indonesia Muda, dan KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.

3. KEAKTIFAN KEDOKTERAN DAN MILITER
Setelah ia mendapat ijazah dokter, ia mendalami pengetahuan pengetahuan faal. Setelah itu ia mengembangkan pengetahuan faal ini di Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958 menetapkan Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Pengetahuan Faal Indonesia.

Ia juga aktif dalam perkumpulan olah raga terbang dan berhasil mendapat ijazah atau surat
izin terbang. Selain itu, ia juga memimpin perkumpulan VORO (Vereniging voor Oosterse Radio Omroep), sebuah perkumpulan dalam aspek radio. Maka setelah kemerdekaan diproklamasikan, ia menyiapkan sebuah pemancar yang disebut Siaran Radio Indonesia Merdeka. Melewati pemancar tersebut, berita-berita tentang Indonesia terutama tentang proklamasi Indonesia dapat disiarkan sampai ke luar negeri. Ia juga berperan dalam mendirikan Radio Republik Indonesia yang berdiri pada 11 September 1945.

Setelah menyelesaikan tugasnya itu, ia beralih ke aspek militer dan memasuki dinas Tingkatan Udara Ia diangkatkan menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun pada 1946. Ia ikut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Sebagai Angakatan Udara, ia tidak melalaikan profesinya sebagai dokter, ia tetap memberikan kuliah pada Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.

4. BIOGRAFI TNI AU ABDUL RAHMAN SALEH
Abdulrachman Saleh dilahirkan dari keluarga dokter yang mempunyai disiplin dan pendidikan yang sangat kuat. Tepatnya Abdulrachman Saleh dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1909, di kampung Ketapang (Kwitang Barat) Jakarta. 

Dan sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa dia, pemerintah belakang menetapkan nama perlintasan tersebut menjadi perlintasan dr. Abdulrachman Saleh. Ayah dia, dr. Mohammad Saleh bersumber dari Salatiga dan beristrikan seorang gadis Jakarta yang bernama Ismudiati. Dia lulus menjadi dokter seangkatan dengan dr. Sutomo tokoh nasional pendiri Budi Utomo. Dr. Mohammad Saleh juga termasuk noda satu pendiri organisasi Boedi Oetomo. 

Dr Moh. Saleh ini sering beralih lokasi seiring keaktifan organisasi Boedi Oetomo-nya. Sampai pada sebuah masa ia memutuskan bagi menetap di Probolinggo dan semakin berkonsentrasi bagi keaktifan dokternya. Dan disinilah ia memainkan pekerjaan sebagai dokter praktek di rumahnya (sekaligus bagi mengelabui Belanda). 

Namun sebenarnya rumah ini juga menjadi rumah sakit dadakan dan menjadi gudang pemasok obat-obatan bagi para gerilyawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Bermodalkan istri seorang saudagar pintar dan kaya, dan juga halaman belakangan rumah luas yang menjadi kebun tanaman obat (karena sulitnya memperoleh obat di Jaman Jepang) ia sering memberikan pelayanan kesehatan kepada rakyat sekitar Probolinggo, mengobati, menyelamatkan hidup dan memasok obat-obatan ke para gerilyawan ini dengan gratis. 

Nama Mohammad Saleh diketahui sebagai seorang dokter yang sosiawan di kalangan masyarakat, terutama masyarakat kota Probolinggo. Karena itulah namanya menjadi nama rumah sakit dan noda satu nama perlintasan utama di Probolinggo (nama perlintasan di hadapan rumah tersebut, yaitu perlintasan dr. Moh. Saleh, masyarakat sekitar semakin mengenal dengan nama perlintasan Dokter Saleh). 

 Sejak kecil Abdulrachman Saleh dan saudara-saudaranya selalu dalam hasil mendidik ayah bunda dengan penuh kasih sayang, tetapi mereka juga dibiasakan hidup tertib dan serba mandiri. Keluarga Mohammad Saleh yaitu keluarga akbar, sebelas orang putranya, dua berpulang waktu sedang anak-anak dan sekarang hanya tinggal sembilan orang. 

Putra dan putri keluarga Saleh mendapat hasil mendidik disiplin yang kuat, sampai-sampai pada makanpun sangat menjadi perhatian bagi keluarganya bagi pertumbuhan badan putra putrinya. Pengetahuan yaitu prinsip utama bagi hari hadapan mereka. 

Buah menggembirakan yang dia peroleh sebagai hasil jerih payah mendidik dan memberi disiplin kepada putra-putranya. Memang hasil dari pendidikan dan pengajaran yang ditanamkan di hati setiap putra-putranya membuktikan kenyataan bahwa ketujuh putra-putranya kesemuanya menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Maman, demikian panggilan Abdulrachman, dari waktu ke waktu setiap hari hampir tiada waktu yang terbuang tidak berjasa, setiap waktu yang mempunyai selalu dimanfaatkan bagi mengetahui sesuatu. 

Putra ini mewarisi sifat ayahnya yang mempunyai sifat periang dan adil hati. Sejak kecil Maman dijiwai hidup dan sifat serba mau tahu terhadap sesuatu yang sangat menonjol. Setiap mainan pemberian orang tuanya selalu mau dibongkarnya, dan senantiasa bagian-bagian mainan yang telah berserakan tidak menentu, dapat dipasangnya kembali. Hal ini sering menimbulkan kesal pada orang tuanya karena mainan yang baru tidak pernah dibiarkan utuh dalam keadaan semula. Pembawaan sifat serba mau tahu yang dipunyai sejak kecil, kelak menjadi dasar bagi berhasil dalam hidupnya, sehingga menjadi tokoh yang all round.

Ketika belum sekolah Maman kecil lokasi tinggalnya berpindah-pindah, karena keluarga Saleh mendarmabaktikan pengetahuannya kepada masyarakat dari kota yang satu pindah ke kota yang lain. Tenaga dokter waktu itu sangat dibutuhkan dan banyaknya sangat sedikit sekali jika dibandingkan masyarakat yang membutuhkan, karena tidak keadaan keseimbangan selang penderita dan dokter-dokter pribumi maka keluarga Saleh selalu berpindah-pindah. 

Semula dari Jakarta dipindahkan ke Boyolali, Jawa Tengah, tidak lama menduduki kota ini keluarga Saleh menuju Kolonedale, Sulawesi Tengah disusul lagi kepindahannya ke Bondowoso, Pasuruan, Probolinggo.

Beruntunglah Maman yang dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga yang berpandangan luas dan jauh ke hadapan, oleh karena itu persoalan pendidikan menjadi hal yang utama dalam keluarga tersebut. Pendidikannya dimulai dengan Holland Indische School (HIS), Meer Urgebreid Lagere Onderwijs (MULO). Setelah lulus MULO maksudnya mau melanjutkan studinya ke School Tot Opleding van Indische Artsen (STOVIA) di Jakarta, bagi mengikuti jejak ayahnya. Akan tetapi baru beberapa bulan ia masuk STOVIA, sekolah itu dibubarkan.
 
Pemerintah Belanda beranggapan bahwa dasar sekolah ini kurang memenuhi syarat-syarat,
karena bagi menjadi dokter dibutuhkan dasar yang kuat dari Algemene Middelbare School (AMS). Sekolahnya terpaksa dilanjutkan ke AMS Malang. Kecerdasan dan daya menghadapi sesuatu, yaitu modal bagi kelancaran pelajarannya, sehingga Maman terkenal anak yang bijak di kelasnya.

Mengikuti Jejak Orang Tua Sebagai seorang dokter, bapak Mohammad Saleh tentu menginginkan putra dia melanjutkan citacita dan jejak dia. Ditambah pula sekeliling yang terkait dan nilai-nilai sekolah semakin mendorong pemuda Abdulrachman bagi terjun dalam aspek kedokteran. Kegagalannya di STOVIA tidak menghambat cita-citanya. Setelah menamatkan AMS dengan nilai-nilai yang gemilang, ia memasuki Geneeskundige Hooge School (GHS) di Batavia. 

Masa-masa kemahasiswaannya, tidak disia-siakan begitu saja. Dia aktif di aspek kemahasiswaan, begitu pula kegiatan-kegiatannya di luar fakultas. Ia bukan seorang mahasiswa yang berjiwa text-book thinker. Jiwanya yang serba mau tahu mendorongnya bagi menyeburkan diri dalam organisasi-organisasi atau perkumpulan-perkumpulan yang sangat sesuai bagi dirinya.

Bakatnya di aspek olahraga sangat akbar. Waktu luang diisinya dengan kegiatan-kegiatan dalam organisasi keolahragaan, dimana ia dapat memupuk bakatnya. Maman pernah menjadi anggota Indonesia Muda. Dalam perkumpulan ini ia terjun dalam aspek olahraga atletik, berlayar, dan anggar. Di samping perkumpulan olahraga, perkumpulan yang bersifat sosial juga tidak luput dari perhatiannya. Sebelum masuk dalam Kepanduan iapun menggabungkan diri dalam persatuan pemuda Jong Java yang bersifat kedaerahan dan ikut aktif pula di dalamnya.

Ketika Indonesische Padvinderij Organisatie (INPO) berdiri, ia bergabung dalam perkumpulan itu. Pada tahun 1952 INPO beralih nama menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Peleburan ini dimainkan bagi mengganti nama Belanda dengan nama Indonesia.

Organisasi Kepanduan inipun menuntut segenap perhatiannya. Di kalangan KBI ia disayangi karena keramahan dan keuletannya, dan juga disegani oleh anggota-anggota lainnya karena sifatnya yang disiplin. Yang belakang sekalinya ia menjadi seorang pemimpin yang berwibawa dalam Kepanduan. Bakat-bakat kepemimpinanannya kelihatan semakin nyata. 

Dengan sifat yang tegas dan progresif sebagai pemimpin, Maman juga sanggup memberantas segala sesuatu yang kurang adil dalam organisasi Kepanduan. Hal-hal yang tidak pada lokasinya selalu diusahakan bagi menjadi semakin teratur. Ia juga tidak segan-segan mengoreksi sesama kawan yang menyeleweng atau kurang disiplin. 

Bagi ini teman-teman sekepanduan semakin menyukai menyebut pemuda Abdulrachman dengan Karbol. Karbol asalnya dari Krullebol yang waktu perpeloncoan disebut Karbol.

Sebelum Perang Dunia II, mempunyai sebuah Aeroclub di Jakarta berlokasi di Kemayoran yang yaitu perkumpulan olahraga terbang. Anggotanya beberapa akbar hanya terdiri dari bangsa Belanda. 

Biaya bagi masukpun dalam perkumpulan tersebut sangat tinggi, sehingga pemudapemuda Indonesia banyak yang tidak mampu menjadi anggota. Aspek penerbangan ini mulai menarik baginya. Berkat kemauannya yang keras, dan semangat pantang mundur dalam berlomba dengan pemuda-pemuda Belanda, yang belakang sekalinya brevet terbang dapat didapatnya.
 
Selama masa kemahasiswaan yang dilaluinya dari tahun ke tahun, di samping berupaya dapat bagi menjadi dokter, ia juga mengembangkan keterampilannya dalam bidang-bidang lain sehingga ia sungguh-sungguh menjadi orang yang all round.
 
Telah menjadi tradisi bagi keluarga dr. Saleh yang menurun dari ayah kepada putra-putranya, bahwa sebelum mengakhiri masa berupaya dapatnya, mereka telah melangsungkan perkawinan terlebih dahulu. Pada tahun 1933, Maman memasuki kehidupan berumah tangga dengan gadis pilihannya bernama Ismudiati, seorang pendidik yang bersumber dari Purworejo. Perkenalannya dimulai di rumah Dr. Mardjono di Probolinggo, dari perkawinan ini lahirlah dua orang putra yang bernama Pandji Saleh dan Triawan Saleh.
 


Setelah mendapat gelar dokter, ia memperdalam pengetahuannya di aspek pengetahuan faal. Dokter muda ini termasuk mahasiswa yang bijak, sehingga terpilih menjadi asisten dalam pengetahuan faal, mula-mula dosen pada NIAS - Surabaya, dan yang belakang sekalinya iapun menjadi dosen pada Perguruan Tinggi Kedokteran di Jakarta, dan belakang menjadi guru akbar di Klaten sampai wafatnya.
 
Pendiri Radio Republik Indonesia (RRI)
Pada tahun 1934 berdirilah perkumpulan yang menamakan dirinya Vereniging voor Oosterse Radio-Omroep (VORO) di mana noda satu pelopor dari perkumpulan tersebut yaitu dr. Abdulrachman Saleh. Tujuan perkumpulan ini menyiarkan kesenian-kesenian ketimuran. 

VORO mempunyai pemancar sendiri berketetapan 40 Watt dengan gelombang 88 meter. Pada tahun 1936 pemimpin VORO beralih dari tangan Gunari ke tangan dr. Abdulrachman Saleh. Waktu itu VORO merasakan kemacetan dalam aspek keuangan, karena itu studio beralih lokasi mencari sewa yang semurah-murahnya. Mula-mula studio berlokasi di Kramat 81 belakang pindah ke perlintasan Menteng 20. Sejak tahun 1937-1942, kemajuan VORO bertambah akbar, ini berkat keaktifan dr. Abdulrachman Saleh yang akbar bantuannya dalam
aspek teknik dan keuangan.

Setelah Pearl Harbor di bom pada tanggal 7 Desember 1941, semua daerah Asia Tenggara secara berangsur-angsur beralih kekuasaannya ke tangan “Dai Nippon”. Indonesiapun sebagai daerah yang strategis letaknya, lagi pula kaya akan bahan-bahan mentah tidak luput menjadi yang akan menjadi batu loncatan bagi Jepang bagi menyerbu Australia. Pemerintah Belanda di Indonesia diambil alih oleh Balatentara Jepang. Pada masa Jepang dr. Karbol memainkan pekerjaan sebagai pengajar pada Perguruan Tinggi Jakarta. Keaktifannya di luar perguruan tinggi pada masa Jepang, ikut dengan mahasiswa-mahasiswa dalam latihan militer PETA (Pembela Tanah Air) Jakarta.

Tanggal 14 Agustus 1945 yaitu masa kekalahan Jepang setelah merasakan pemboman atom
di Hirosima. Kekalahan Jepang berjasa akibatnyanya penjajahan dan penindasan bangsa lain
terhadap bangsa Indonesia. Pemuda bersama semua rakyat bangunan melucuti sisa-sisa tentara asing yang sedang tinggal. 

Tidak ketinggalan pemuda-pemuda pegawai Kantor Radio Jepang juga merasa wajib bagi ikut berjuang dan membentuk sebuah gerakan rahasia bagi menduduki kantor itu karena radio yaitu mass media yang utama. Gerakan ini diketahui oleh Kempetai (dinas rahasia Jepang), sehingga proklamasi kemerdekaan yang diucapkan atas nama SukarnoHatta pada tanggal 17 Agustus 1945 pada pukul 10 pagi, tidak dapat langsung disiarkan. Penyiaran proklamasi terpaksa tertunda bagi beberapa jam lamanya.

Bagi dapat menyiarkan proklamasi kemerdekaan terpaksa pegawai-pegawai radio bidang teknik termasuk Pak Karbol menyalurkan siarannya melewati pemancar yang bergelombang 16 meter, yang berada di Bandung. Pemancar ini telah persangkaan lama tidak digunakan, dahulu pemancar tersebut digunakan oleh Markas Balatentara Jepang bagi memberi instruksi-instruksi kepada tentaranya yang tersebar luas di semua pelosok Indonesia. 

Penggunaan siaran gelap ini diketahui oleh Pemimpin Kantor Radio bangsa Jepang. Dua orang Indonesia dimohon pertanggungan jawabnya, yaitu Bachtiar Lubis dan Jusuf Ronodipuro.

Ketika bersua dengan pemuda Jusuf Ronodipuro pada tanggal 18 Agustus 1945 menceritakan bahwa Hosokkyiku (pusat siaran radio pendudukan Jepang di perlintasan Merdeka Barat) ditutup, dia bertekad membikin radio siaran nasional. Pemancar berketetapan 100 Watt segera diciptakan dari ruang Laboratorium Pengetahuan Faal, sejak tanggal 22 Agustus 1945 berkumandanglah “The Voice of Free Indonesia” atau “Radio Suara Indonesia Merdeka”. 

Siaran ini dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Siaran Suara Indonesia Merdeka inilah yang menyiarkan pidato Bung Karno sebagai Presiden Republik Indonesia bagi pertama kalinya pada tanggal 25 Agustus 1945 dan Wakil Presiden Republik Indonesia Bung Hatta pada tanggal 29 Agustus 1945.
 
Belakang penyiaran ke luar negeri melewati pemancar di Bandung bagi kedua kalinya dibubarkan atas perintah Markas Akbar Tentara Sekutu di Timur Jauh. Kebutuhan bagi menyelenggarakan penyiaran ke luar negeri dirasakan sangat akbar gunanya, karena keadaan berbagai faktor yang menghalangi berupa larangan penyiaran terpaksa siaran-siaran dimainkan di luar studio. 

Dipelopori oleh dr. Abdulrachman Saleh disiapkanlah pemancar-pemancar secara ilegal. Berkat keahliannya dalam aspek teknik, tidak lama belakang siaran radio kita dapat mengudara dengan nama Radio Indonesia Merdeka dengan gelombang 85 meter, lokasinya di sebuah Gedung di Jl. Mentang Raja Jakarta. 

Belakang dengan berstudio di Perguruan Tinggi Kedokteran di Salemba 6 (kini Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), mulai memancarlah siarannya di angkasa : Siaran Radio Indonesia Merdeka ke luar negeri dengan call : This is the Voice of Free Indonesia. Waktu itu Balatentara Jepang dengan perasaan geram mencari-cari sumber siaran kita di luar studio, namun usaha mereka tidak pernah berhasil.
 

Semua ini dapat berhasil dengan adil berkat jerih payah dan daya upaya Pak Abdulrachman Saleh, yang sebenarnya bukan seorang pemimpin dari Djawatan Siaran Radio. Tetapi karena wataknya yang ringan tangan dan demi bagi kemerdekaan negara ia mencurahkan tenaga dan ingatannya kepada perjuangan di aspek radio. Dan berkat bimbingan Pak Karbol dengan dibantu oleh para aktivis radio, dapatlah disusun dasar-dasar dari Radio Republik Indonesia pada tanggal 11 September 1945. Terkenal sebagai Tri Prasetya RRI yang yaitu testament Prof. Dr. Abdulrachman Saleh. Dan terkenallah semboyan RRI menantang segenap musuh revolusi : Sekali di udara tetap di udara.

Peran sebagai insan radio ini membawa Profesor dr. Abdulrachman Saleh sebagai ketua organisasi Radio Republik Indonesia. Ketika stasiun radio stasiun radio telah pindah kembali ke Jl. Merdeka Barat organisasinya telah mencakup sepuluh stasiun yaitu :
- Stasiun Jakarta (Pusat)
- Stasiun Bandung
- Stasiun Jogyakarta
- Stasiun Semarang
- Stasiun Surakarta
- Stasiun Purwokerto
- Stasiun Surabaya
- Stasiun Madiun
- Stasiun Kediri
- Stasiun Magelang

Dalam pertemuan pada tanggal 10 September 1945 di kediaman pemuda Adang Kadarusman beberapa keputusan yang mendasar selang lain, 11 September 1945 dipastikan sebagai berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI). Tri Prasetya RRI, yaitu sumpah pegawai RRI kepada Republik Indonesia dan menjaga RRI sebagai alat perjuangan bangsa. Belakang organisasi semua radio tunduk kepada pusat yang diketuai oleh Profesor dr. Abdulrachman Saleh.
 
Setelah siaran-siaran RRI lancar, Pak Karbol merasa bahwa telah tiba masanya dia mempelopori perjuangan di aspek lain. Dia lalu mengundurkan diri dari aspek radio dan masuk ke dalam Tentara Republik Indonesia bagi membentuk Tingkatan Udara Nasional bersama-sama dengan Adi Sutjipto, seorang kesan murid Pak Karbol di Perguruan Tinggi Kedokteran Jakarta.

Mengabdi di AURI (Tingkatan Udara RI) Setelah Indonesia merdeka dia mengalihkan perhatiannya pada perjuangan di aspek kedirgantaraan, dengan memilih berjuang ke AURI. Pada masa AURI sedang dalam pertumbuhan, dia bersama perintis Tingkatan Udara lainnya tidak mengenal lelah dan gentar bagi mengembangkan kejayaan sayap tanah cairan. Dalam tahun 1947 ketegangan selang Pemerintah Indonesia dan pihak kolonialis Belanda semakin lama semakin memuncak.
 
Untunglah bahwa pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1945 telah membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang belakang mempunyai Djawatan Penerbangan. Nama TKRI itu belakang diganti dengan nama Tentara Republik Indonesia (TRI) dan Djawatan Penerbangan dengan Dekrit Presiden pada tanggal 9 April 1946 menjadi TRI Tingkatan Udara. Pucuk pimpinannya dipegang oleh Komodor Udara (sekarang Laksamana) S. Suryadarma dan Wakil I Komodor Sukarnen Martokoesoemo, Wakil II Komodor Muda Udara Adisutjipto. 

Tugas yang dibebankan kepada anggota-anggota TRI Tingkatan Udara tidaklah ringan, terutama pada aspek pembangunan dan pembentukan penerbangan militer. Juga usaha merintis perlintasan ke arah penerbangan sipil dalam keadaan darurat tidak dapat dianggap enteng.

Kebutuhan akan tenaga pandai sangat kurang, ditambah pula pesawat terbang yang tersedia yaitu barang-barang rongsokan, kesan pesawat terbang Jepang. Demikian pula keadaannya dengan penerbang-penerbang Indonesia, hanya mempunyai beberapa gelintir saja. Dari beberapa gelintir penerbang-penerbang Indonesia ini, tenaganya dimohon bagi ikut membentuk Tingkatan Udara. Sebagai mantan penerbang olahraga sebelum Perang Dunia ke II, Pak Karbol tidak ketinggalan menyumbangkan darma baktinya bagi bangsa dan tanah cairannya.

Di Yogyakarta Pak Karbol berupaya dapat mengemudikan pesawat Cureng bersayap dua, dan Adisutjipto berperan sebagai instrukturnya. Dipelajarinya tipe-tipe pesawat lain ditengahnya Glider, Hajabusya, dan Bomber. Pesawat-pesawat tersebut keseluruhan yaitu pesawat yang dibebaskan Jepang di Yogyakarta, yang mesin-mesinnya diperbaiki sendiri oleh dia. Banyak pesawat-pesawat rongsokan Jepang yang telah rusak diperbaikinya sehingga dapat digunakan lagi oleh AURI.
 
Bagi beberapa waktu lamanya dia tinggal di Yogyakarta menjadi instruktur penerbang pembantu Adisutjipto. Tidak lama belakang pada tahun 1946 tugasnya dipindahkan bagi menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Maospati (Madiun) dan tinggal di Malang.

Ketika tinggal di Madiun putra kedua kelahiran. Pemberian nama bagi putra kedua
berdasarkan kenang-kenangan masuknya dia ke TNI Tingkatan Udara. Nama Tri dan Awan menjadi Triawan. Sifat “air minded” yang dia miliki kelihatan nyata, sampai-sampai putranya diberi nama demikian.
 
Satu kelucuan lagi dalam sifat dr. Abdulrachman yaitu sewaktu kepindahan dia dari Madiun
ke Malang disertai oleh keluarga. Dengan menaiki Cureng, putra Triawan yang sedang bayi
ditempatkan di koper kecil, bagi menghemat lokasi dalam pesawat. Disini kelihatan sifat dia
sejak kecil yang selalu sederhana dan praktis.

Di Malang, Abdulracman mendirikan Sekolah Teknik Udara yang pertama, di Madiun juga membentuk Sekolah Radio Udara. Tenaga dia sangat dibutuhkan dimana-mana, selain aspek penerbangan, aspek teknik, aspek militer, juga aspek kedokteran. Perguruan Tinggi Kedokteran di Jakarta yang selama Clash I telah dipindahkan ke Klaten, membutuhkan tenaga guru akbar.

Bagaimana mungkin dia yang tinggal di Malang wajib mengajar setiap hari ke Klaten yang jaraknya cukup jauh. Bagi memainkan tugas mengajar di Klaten dia memakai pesawat Hayabusha dengan diterbangkan sendiri melewati Pangkalan Udara Maospati.
 
Di sini kita jumpai lagi kepraktisannya dalam kehidupannya setiap hari. Bagi memudahkan tugasnya apabila mempunyai persoalan penting yang wajib dia selesaikan di Madiun, dipasang sebuah tanda oleh ajudannya yang mempunyai di Pangkalan Udara Maospati. Sebaliknya apabila Pak Karbol mau menugaskan sesuatu, dia tinggal melemparkan secarik kertas dengan pesanpesan pada ajudannya. Jika tidak ditemuinya tanda-tanda, perjalanan dilanjutkan ke Pangkalan Udara Panasan dan dari sini dengan mengendarai sepeda motor.
 
Mempunyai sebuah perihal berlakunya istimewa yang mungkin hanya dapat terjadi pada diri dia saja. Ketika dia mendarat di Maguwo, dengan kereta api menuju ke Klaten, tiba-tiba kereta api selesai di tengah perlintasan, lokomotifnya mogok. Tidak segan-segan dia segera turun tangan membetulkan mesinnya yang rusak sehingga kereta dapat meneruskan perjalanan dengan selamat sampai di Klaten. Contoh ini yaitu cermin bagi kita betapa dr. Abdulrachaman Saleh benar-benar memainkan asas “ilmu bagi amal”. Dalam kehidupannya  ia sangat sederhana dalam segala hal, tidak mempunyai padanya sifat-sifat sombong. Hidupnya secara intensif dan penuh inisiatif yang menjadikan dirinya bermanfaat bagi keluarganya, masyarakat dan tanah cairan.

Gugur Bersama Pesawat Dakota VT-CLA
Menjelang bulan Juli 1947 dr. Abdulrachman Saleh bersama-sama dengan Adisutjipto mendapat tugas dari pemerintah bagi berkunjung ke luar negeri yaitu ke India. Tugas ini bagi mencari bantuan luar negeri berupa instruktur dan obat-obatan. Seorang industrialis India bernama Pat Naik meminjamkan pesawatnya macam Dakota bagi tugas mengangkut obat-obatan bagi PMI.

Dalam tugas ini terjadi peristiwa yang sangat menyakitkan bangsa Indonesia yang terjadi pada sore hari tanggal 29 Juli 1947. Pada hari itu bertolak dari Singapura pesawat Dakota India VTCLA ke Yogyakarta dengan membawa obat-obatan sumbangan dari Palang Merah Malaya bagi Palang Merah Indonesia. Pemberangkatan pesawat tersebut telah mendapat persetujuan pemerintah Inggris dan pemerintah Belanda.

Tanggal 28 Juli 1947 pers dan radio Malaya telah menyiarkan berita bahwa sebuah pesawat Dakota VT-CLA dengan muatan obat-obatan akan tiba keesokan harinya (29 Juli 1947) di Yogyakarta. Katanya telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Belanda. Namun kenyataannya ketika pada siang hari menjelang sore pesawat udara yang mengangkut obatobatan ini mau mendarat di Pangkalan Udara Maguwo dari arah Utara muncul dua buah pesawat Mustang Belanda. 

Secara berulang-ulang peluru dimuntahkan ke arah pesawat Dakota VT-CLA, pesawat ini kehilangan ketinggian dan membikin pendaratan, ke arah Selatan kota Yogyakarta. Pesawat membentur pohon, patah menjadi dua dan terbakar, hanya bidang ekornya saja yang sedang utuh. Semua awak pesawat dan penumpang berpulang kecuali seorang penumpang yang kebetulan duduk di bidang ekor pesawat yang sedang hidup. Penumpangnya, temasuk dr. Abdulrachman Saleh, Adisutjipto, Adisumarmo Wiryokusumo, Zainal Arifin, pilotnya Alexander Noel Constantine (Wing Comander Australia), Squadron Leader Inggris Roy Hazelhurst, juru teknik India Bidha Ram dan Ny. Constantine, sedangkan yang selamat yakni Gani Handonotjokro.

Masyarakat Yogyakarta tidak menyangka sama sekali bahwa pesawat terbang tersebut berisi orang-orang penting yang membawa obat-obatan, mereka hanya mengira bahwa serangan itu memang sesuai dengan siasat musuh yang akan membom Yogyakarta. Di kalangan AURI mempunyai anggapan bahwa apabila pesawat tersebut dikemudikan oleh Pak Adisutjipto dan Pak Abdulrachman Saleh sendiri yang mengenali udara kubu-kubu musuh dan daerah-daerah di sekitar Yogyakarta dengan adil, mungkin tidak sampai terjadi peristiwa yang menyedihkan itu.

Tetapi bagaimanapun juga perihal berlakunya ini yaitu sebuah musibah yang sangat menyedihkan semua rakyat Indonesia, AURI khususnya. Betapa tidak, pahlawan-pahlawan pembina dan tulang punggung penerbangan kita telah tiada. Ini semua yaitu pengkhianatan Jenderal Spooe, yang secara biadab dan pengecut telah memerintahkan bagi menyerang pesawat Dakota VT-CLA macam angkut yang tidak bersenjata, sehingga tidak bertenaga bagi membela diri. Yang belakang sekalinya pesawat jatuh di desa Tamanan, kecamatan Banguntapan, tidak jauh desa Ngoto, Bantul, Yogyakarta.

Usaha ini memang sejak lama menjadi rencana Belanda yakni bagi melumpuhkan tenagatenaga inti dari penerbangan kita. Kota Yogyakarta berkabung dengan jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA, peti-peti jenazah ditempatkan berjejer di Hotel Tugu. Pada hari pemakaman, rakyat penuh sesak di sepanjang perlintasan Malioboro bagi memberi penghormatan bagi terakhir kalinya pada pahlawan-pahlawan penerbangan kita. Jenazah dr. Abdulrachman Saleh dimakamkan di pemakaman Kuncen, Yogyakarta.
 
Penghargaan Kepada Marsda TNI Prof. dr. Abdulrachman Saleh Sebagai rasa terima kasih AURI yang tidak terhingga atas jasa-jasa dia dan Komodor Muda Udara Adisutjipto yang ikut membina sayap tanah cairan, almarhum dianugerahi pangkat Admiral Muda Udara, dan ditempat jatuhnya pesawat dibangun tugu peringatan. Tepat pada hari ulang tahun Republik Indonesia, 17 Agustus 1952 AURI telah menetapkan Pangkalan Udara Bugis, Malang menjadi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.

Sebagai penghargaan budi pekerti yang bergunanya yang sangat akbar di aspek kedokteran umumnya dan bagi pengetahuan faal khususnya, maka Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada tanggal 5 Desember 1958 telah meresmikan dr. Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Pengetahuan Faal Indonesia. Pada tanggal 16 April 1959 Presiden Sukarno berkenan memberikan Satyalencana Bintang Garuda kepada Ibu Abdulrachman Saleh, sebagai tanda terima kasih rakyat Republik Indonesia atas budi pekerti yang bergunanya. Penghargaan dan penghormatan yang selanjutnya juga telah diberikan pada tanggal 15 Pebruari 1961 oleh Presiden kepada Ibu Abdulrachman Saleh yakni Bintang Mahaputra.

Marsekal Muda Anumerta Prof. dr. Abdulrachman Saleh atau semakin diketahui dengan nama panggilan “Pak Karbol” yaitu noda satu di selang Pahlawan Pembina Tingkatan Udara Republik Indonesia yang serba bisa dan serba guna. Karena dia yaitu seorang penerbang dan pandai teknik radio, seorang guru akbar dalam pengetahuan kesehatan/ilmu faal, seorang bintang lapangan dalam olahraga, seorang pemimpin yang bijak, berwibawa dan jujur serta mendahulukan kebutuhan tugas negara di atas kebutuhan pribadi. 

Oleh karena itu Taruna Akademi Tingkatan Udara sangat perlu mengambil suri tauladan dari pahlawan tersebut dalam semangat, kepandaian dan pengorbanan. Bagi penghargaan, penghormatan dan pengabdian nama pahlawan udara tersebut, maka sesuai dengan Surat Keputusan Komandan Akademi Tingkatan Udara Nomor : 145/KPTS/AAU/1965 tertanggal 3 Agustus 1965 dianggap perlu nama “Pak Karbol” yang diberikan pada Taruna Akademi nama panggilan “Kadet” diganti dengan nama panggilan “Karbol”. Dalam perjalanan sejarah panggilan “Karbol” berubah menjadi “Taruna”, namun sebutan “Karbol” dikukuhkan kembali sebagai panggilan Taruna Akademi Tingkatan Udara berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor : Skep/179/VII/2000 tanggal 18 Juli 2000.

Prof. dr. Abdulrachman Saleh bukan hanya milik TNI AU saja, tetapi dia yaitu milik bangsa Indonesia, maka telah selayaknya apabila dia menjadi sebagai suri tauladan dalam pengabdian kepada nusa, bangsa dan dipastikan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor: 071/TK/1974 tanggal 9 November 1974 tentang Penetapan Pahlawan Nasional. Pada tanggal 14 Juli 2000 atas prakarsa Kepala Staf TNI AU Hanafi Asnan kerangka jenazah Bapak Abdulrachman Saleh dan Adi Sutjipto beserta istri dipindahkan ke lokasi lokasi jatuhnya pesawat VT-CLA. Lokasi tersebut dibangun menjadi monumen yang sangat megah sekaligus sebagai makam kedua tokoh TNI AU beserta istri dengan nama Monumen Perjuangan TNI AU sebagai pengganti nama Monumen Ngoto.

Jelaslah bagi kita mengapa tanggal 29 Juli yaitu Hari Berkabung bagi AURI. Sebab dengan gugurnya kedua pelopor Penerbangan Nasional, bangsa Indonesia telah kehilangan tenaga yang sangat akbar berjasa. Hari Berkabung itu belakang menjadi Hari Bhakti AURI, karena pahlawanpahlawan itu telah gugur dalam kebaktiannya kepada tanah cairan.
 
Berkat hasil serta semangat perjuangan dia di masa lampau, Prof. dr. Abdulrachman Saleh diakui sebagai pelopor bangsa pada berbagai aspek, merintis Pengetahuan Faal di Indonesia, ikut menyatakan suara RRI ke udara dan ikut menaruh dasar-dasar bagi Tingkatan Udara kita sampai dewasa ini semakin kuat, berkuasa di udara.

5.AKHIR HIDUP ABDUL RAHMAN SALEH
Ketika Belanda mengadakan agresi pertamanya, Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan ke India. Dalam perjalanan pulang mereka mampir di Singapura untuk mengambil bantuan obat – obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan dengan menggunakan pesawat Dakota ini, memperoleh publikasi luas dari media massa dalam dan luar negeri.
 
Pada tanggal 29 Juli 1947, pada saat pesawat berencana kembali ke Yogyakarta dengan melalui Singapura, harian Malayan Times memberitakan bahwa penerbangan Dakota VT – CLA sudah mengantongi ijin pemerintah Inggris dan Belanda. Sore harinya, Suryadarma, rekannya baru saja tiba dengan mobil jipnya di Maguwo. Akan tetapi, pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P – 40 Kitty – Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat tersebut kehilangan keseimbangan dan juga menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar.

Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisutjipto.  Abulrachman Saleh di makamkan di Yogyakarta dan beliau diangkat menjadi seorang Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, pada tanggal 9 Nopember 1974. Pada tanggal 14 Juli 2000, atas prakarsa dari TNI – AU, makam Abdulrahman Saleh, Adisucipto, dan juga para istri mereka di pindahkan dari pemakaman Kuncen ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU Dusun Ngoto, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.
 
Nama beliau kemudian diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI – AU dan Bandar Udara di Malang. Disamping itu, piala bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum ( Medical and General Biology Competition ) disebut dengan Piala Bergilir Abdulrahman Saleh.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Abdulrahman Saleh adalah pahlawan Indonesia yang lahir di Jakarta, 1 Juli 1909. Ia dikenal memiliki banyak talenta, sebagai dokter, ahli ilmu faal, perintis teknologi radio, dan sekaligus perintis penerbangan Indonesia.
 
Dalam bidang medis, ia dikenal sebagai sosok yang ahli dalam ilmu fisiologi. Ilmu ini merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi. Ilmu faal mempelajari berlangsungnya kehidupan. Dalam ilmu ini ada beberapa metode yang musti dikuasai peminatnya, yakni metode untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan dalam menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya dalam mendukung kehidupan.

Abdul Rahman Saleh meninggal karena pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P – 40 Kitty – Hawk Belanda dari arah utara. Pesawat tersebut kehilangan keseimbangan dan juga menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar.

Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17 Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisutjipto. Abulrachman Saleh di makamkan di Yogyakarta dan beliau diangkat menjadi seorang Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, pada tanggal 9 Nopember 1974. Pada tanggal 14 Juli 2000, atas prakarsa dari TNI – AU, makam Abdulrahman Saleh, Adisucipto, dan juga para istri mereka di Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Nama beliau kemudian diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI – AU dan Bandar Udara di Malang. Disamping itu, piala bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum ( Medical and General Biology Competition ) disebut dengan Piala Bergilir Abdulrahman Saleh.

B. SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami meminta kepada saudara saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik. agar manfaat dari makalah ini dapat diambil penyusun dan orang yang membacanya.

Makalah ini ditulis oleh:

Siswi Kelas X
Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Lembaga Keuangan

Contoh Makalah PKN Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia

0



Campusnesia.co.id - Untuk sobat campusnesia yang butuh inspirasi untuk mengerjakan tugas makalah, berikut kami hadirkan contoh Makalah Pkn Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia, ditulis oleh Noor Cahyo dari blog Jolalingopi.com, langsung saja ini dia makalahnya.


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.


Menyadari bahwa untuk kelestarian dan kemampuan Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.


Hal ini sesuai Pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan – urutan yang bertingkat-tingkat, di mana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat di pindahkan.Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar Negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya.

 

B. Rumusan Masalah

Untuk mempersempit lingkup pembahasan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya:

1. Apa arti dari Pancasila?

2. Apa maksud dari Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia?

3. Apa pengaruh globalisasi terhadap kepribadian bangsa Indonesia?

 

B. Tujuan Penulisan Makalah

 Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui arti dari Pancasila?

2. Untuk mengetahui maksud dari Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia?

3. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap kepribadian bangsa Indonesia?

 

C. Sistematika Penulisan

Karya tulis terdiri dari tiga BAB dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan Makalah dan Sistematika Penulisan

BAB II : Pengertian Pancasila, Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia, Pengaruh Globalisasi terhadap Kepribadian Bangsa Indonesia

BAB III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.     Pengertian Pancasila

Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular.  Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan Pancasila yang  tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:

1.      Ketuhanan Yang Maha Esa

2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.      Persatuan Indonesia

4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5.      Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

 

Adapun fungsi dari pancasila, antara lain :

a.  Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila dalam pengertian ini adalah seperti yang dijelaskan dalam teori Von Savigny artinya bahwa setiap Bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada jaman Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini diperkuat oleh Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo dalam tulisann beliau dalam Pancasila. Beliau mengatakan antara lain bahwa tanggal 1 Juni 1945 adalah Hari Lahir istilah Pancasila. Sedangkan Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia.


b.  Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri Khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian.


c. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Artinya Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari dan juga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain.


d. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar Falsafah Negara atau Philosofis Granslog. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara, atau pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi pembukaan Undang-undang Dasar 1945.


e. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber tertib hukum bagi Negara Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita itu meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan Individu, kemerdekaan Bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial dan perdamaian Nasional. Cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara. Cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan.


f.  Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa Indonesia mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia belum mempunyai Undang-undang Dasar Negara yang tertulis. 18 Agustus 1945 disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI merupakan penjelmaan atau wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur itu untuk membela Pancasila untuk selama-lamanya.


g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia. Cita-cita luhur Negara Indonesia tegas dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Karena pembukaan Undang-undang Dasar 1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi yaitu jiwa Pancasila, sehingga Pancasila merupakan cita-cita dan tujuan bangsa indonesia. Cita-cita luhur inilah yang akan disapai oleh Bangsa Indonesia.


h.  Pancasila sebagai palsafah hidup yang mempersatukan Bangsa. Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia untuk mempersatukan Rakyat Indonesia.

 

B. Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia

Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.


Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang. 


Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.


Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri salah satunya yaitu merupakan  Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. 


Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.


Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.


Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.


Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela Pancasila.

 

C. Pengaruh Globalisasi terhadap Kepribadian Bangsa Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005).


Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. 


Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar  luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

            

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.


1.   Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

DilDiliihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahanadalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.


Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.


c.Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

 

2.      Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

 Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.


b.      Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.


c.       Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.


d.      Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.


e.       Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.


            Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

 

3.   Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.


Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.


Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.


Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.


Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?


Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

 

4.      Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

a.       Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.

b.      Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

c.       Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

d.      Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

e.       Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Salah satu fungsi pancasila adalah sebagai kepribadian bangsa yang berarti pancasila merupakan pencerminan dari jati diri bangsa Indonesia yang mana hal itu adalah pembanding antara bangsa kita dengan bangsa lain. 


Oleh karena itu,  bangsa Indonesia harus  menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pengamalannya pun harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia sampai penyelenggara pemerintahan, sehingga semua komponen dalam suatu negara mampu melestarikan nilai-nilai pancasila, agar bangsa kita tidak mudah  terpengaruh oleh budaya-budaya asing yang masuk dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

 

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap  warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Agar pancasila tidak terbatas pada coretan tinta belaka tanpa makna.

 

 DAFTAR PUSTAKA

 

Srijanto Djarot, Drs. Waspodo Eling BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara

Sekolah Menengah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.

Pangeran Alhaj S.T.S Drs. Surya Partia Usman Drs. 1995 Materi Pokok

Pendekatan Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.

NN. Tanpa Tahun. Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila.

Sekretariat Negara Republik Indonesia Tap MPR No. II / MPR / 1987.

http://journey.adhiwus.com/kuliah/pancasila/fungsi-pancasila/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa/

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124



Sumber Jolalingopi.com untuk artikel lain seputar tips dan trik kuliah silahkan kunjungi >> https://www.jolalingopi.com/2021/07/makalah-pkn-pancasila.html