5 Tutorial Cara Menyusun Latar Belakang Masalah yang Sistematis, Fokus dan Tidak Melebar Kemana-mana





Campusnesia.co.id - Sobat Campusnesia, Magister Pengelana dari Jolalingopi.com, kembali lagi untuk membahas tema seputar dunia skripsi lagi, setelah kemarin tayang tulisanya yang berjudul "Tips Menyusun Skripsi yang Baik dan Benar" klik linknya untuk membaca.

Sekarang kita akan membahas bagaimana cara menyusun atau membuat latar belakang masalah yang sistematis, yang baik dan benar, supaya latar belakang yang kita susun tidak melebar kemana-mana, dan tetap fokus pada permasalahan penelitian yang kita angkat. 

Kenapa? karena latar belakang yang kelihatan mudah ini nyatanya sering dikeluhkan oleh seobat yang sedang menyusunya karena dalam proses penyusunannya jadi melebar ke mana-mana.

Salah satu cara menyusun latar belakang yang baik adalah dengan menentukan pokok permasalahan kemudian menjelaskan faktor-faktor yang penting yang memyebabkan terjadinya masalah tersebut. 

Sebagai contoh, pada masa pandemi sekarang banyak anak-anak sekolah yang kecanduan game online. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya kecanduan game tersebut yaitu kurangnya pengawasan orang tua, lingkungan pertemanan, banyaknya warung free wifi dan lain-lain. 

Sobat bisa menguraikan pokok permasalahan terlebih dahulu, kemudian menjelaskan masing-masing faktor-faktor penting yang menjadi penyebab dari timbulnya permasalahan tersebut. 

Untuk lebih detail tentang cara menyusun latar belakang yang sistematis bisa sobat baca dibawah. Tips tersebut mimin kutip dari artikel yang disusun oleh Azuar Juliandi, dari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Berikut ini saran dalam menyusun dan menulis latar belakang masalah yang sistematis agar tidak melebar kemana-mana:

1. Mengemukakan alasan penting masalah pokok penelitian. 
Umumnya masalah pokok penelitian adalah sesuatu yang dijadikan sebagai variabel terikat dalam penelitian. 

Cara mengemukakan alasan penting tersebut adalah merujuk/mengutip referensi ilmiah, selanjutnya peneliti dapat mengulasnya berdasarkan pendapat/pemikiran si peneliti sendiri.


2. Mengemukakan masalah empirik yang ada pada masalah pokok tersebut. 
Caranya adalah merujuk hasil penelitian pendahuluan (prariset) yang telah dilakukan si peneliti. 

Misalnya dirujuk dari hasil pengamatan/observasi, dokumen-dokumen yang relevan, hasil wawancara/interviu, atau hasil angket/kuisioner), masalah yang dikemukakan dapat berupa fenomena/ gejala masalah (symptom) dari masalah utama tersebut. 

Sebagai ilustrasi misalnya masalah pokok penelitian adalah ”kinerja", maka gejala-gejala yang menunjukkan adanya masalah kinerja karyawan di perusahaan adalah: banyaknya kesalahan kerja yang dilakukan karyawan, karyawan suka menunda pekerjaan, banyak pekerjaan tidak selesai tepat waktu, dan gejala-gejala lain yang relevan dengan masalah kinerja.


3. Mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah pokok.
Kemukakan faktor-faktor yang menyebabkan baik buruknya masalah pokok, baik faktor yang diteliti maupun yang tidak diteliti. 

Caranya adalah dengan merujuk/mengutip referensi ilmiah yang dilanjutkan dengan analisis si peneliti sendiri. Misalnya menurut buku teks atau jurnal, faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja adalah: motivasi, dukungan, dan kemampuan.


4. Mengemukakan masalah-masalah empirik yang ada dalam setiap faktor.
Seluruh faktor-faktor penyebab masalah pokok seperti dikemukakan di atas, perlu dianalisis masalah empiriknya sesuai dengan faktanya yang ditemukan dari hasil penelitian pendahuluan (prariset). 

Sama seperti sebelumnya, masalah empirik ini dapat dirujuk dari hasil pengamatan atau observasi, dokumen-dokumen yang relevan, hasil wawancara/interviu, atau hasil angket/kuisioner), masalah yang dikemukakan dapat berupa fenomena/gejala masalah (symptom) dari masalah utama tersebut. 

Melanjutkan contoh di atas, maka peneliti dapat menganalisis gejala-gejala yang menunjukkan adanya masalah motivasi, dukungan, dan kemampuan.


5. Memilih satu atau lebih faktor yang dianggap penting untuk dijadikan variabel bebas/variabel independen. 
Batasi satu atau beberapa faktor yang ingin dikaji, lalu kemukakan pula alasan mengapa memilih faktor tersebut. 

Alasan ini dapat merujuk kepada referensi ilmiah, misalnya pernyataan di buku teks, hasil penelitian orang lain yang relevan, atau karena di lokasi penelitian, faktor tersebut diasumsikan sebagai faktor yang paling penting diantara faktor lainnya. 

Faktor yang dipilih tersebut ditetapkan karena peneliti telah mengkajinya pada saat penelitian pendahuluan.

Referensi: Azuar Juliandi, 2007, Tanya Jawab Penyusunan Proposal Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan

Demikian tadi sobat Campusnesia, artikel kita kali ini tentang tentang Cara Menyusun, membuat dan menulis Latar Belakang yang Sistematis, Agar Tidak Melebar Kemana-mana.

Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel lain yang membahas seputar tugas akhir dan skripsi lainnya.

Oh ya jangan lupa baca tulisan lain dari Magister Pengelana tentang Cara Mengatur Paragraf 7 Ketukan Ms Word ada pula artikel menarik yang membahas tema Kesantunan Bahasa dan Cara Penulisan Karya Ilmiah




Penulis:
Magister Pengelana
Founder Jolalingopi.com 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon