Kisah Sukses Para Penjual Sayur dan Ikan Keliling, Hasilnya Bikin Kepingin




Campusnesia.co.id - Prinsip dasar paling efektif dalam berjualan sebenarnya sangat sederhana, sediakan apa yang dibutuhkan customer tambah dengan produk turunan yang terkait, jalani, tekuni dan nikmati hasilnya. 

Ini pula dasar usaha yang dilakoni oleh para penjual sayur mayur, bumbu dan ikan keliling yang sekarang semakin marak bahkan pekerjaan yang biasanya identik dijalankan oleh ibu-ibu kini banyak para lali-laki yang masih muda turut serta. 

Sebut saja ibu Sri dan Ibu Sis warga dukuh Weron Desa Tegalharjo yang berjualan sayur, bumbu dapur dan lauk pauk, warga di sini menyebutnya "Bakul Tereng" berasal dari kata "Nerang-nereng" artinya dijajakan beliau berdua kulakan dari pasar induk kecamatan Trangkil dan menjajakannya secara keliling desa. 


Berangkat dini hari untuk belanja di pasar dan standby di pos masing-masing selepas subuh, tak perlu promosi dengan pengeras suara atau sosial media pelanggan yang mayoritas kaum hawa akan datang dengan sendirinya. 

Menjelang pukul 6 pagi biasanya sudah mulai habis dagangannya, so jangan kesiangan ya kalau mau belanja, sementara pelanggan lain akan menunggu di rumah baik yang sudah pesan atau saat pedagang lewat. 

Lain lagi yang dilakoni kang Mad, bapak dua anak ini memilih menjajakan ikan dan lauk pauk ke daerah "gunung" istilah untuk menyebut desa di daerah kecamatan Tlogowungu di lereng gunung muria, masyarakat di daerah berbukit ini lebih suka membeli ikan dari para pedagang keliling karena cukup jauh jika harus ke pasar terdekat. 

Satu lagi warga Weron yang berprofesi sebagai penjual ikan segar keliling, kang Susilo namanya, berbeda dari tiga penjual di atas, ia memilih kulakan dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pasar ikan langsung kemudian menjajakan secara keliling mulai siang hingga sore hari mengambil ceruk pasar yang belum terjangkau penjual sayur dan ikan pagi tadi. 


Umumnya pembelinya adalah mereka yang bekerja di pagi hari, atau yang memang ingin membeli lauk pauk untuk makan malam bersama keluarga. 

Untuk menambah penghasilan, kang Sus juga menerima pesanan sembari menyimpan ikan di freezer untuk customer yang datang ke rumah. 

Jika dahulu profesi penjual sayur, bumbu dapur dan ikan identik dijalankan oleh para ibu, kini dengan peluang dan perkembangan jaman tidak sedikit para lelaki dan pemuda yang turut menggelutinya. 

Soal cuan jangan ditanya, mungkin marjinnya memang tidak banyak tapi jika produk yang terjual jumlahnya banyak niscaya hasil akhirnya juga melimpah, kuncinya telaten ya guys. 

Itu tadi sobat Campusnesia, Kisah Para Penjual Sayur dan Ikan Keliling, Hasilnya Bikin Kepingin so..buang rasa gengsimu mari jualan ikan dan sayur bersamaku, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis: Nandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon